Professional Documents
Culture Documents
763-Article Text-3261-1-10-20230521
763-Article Text-3261-1-10-20230521
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of pedagogical competence on
teacher performance, to determine the effect of training on teacher performance, to
determine the effect of career development on teacher performance, to determine the
effect of pedagogical competence, training, and career development on teacher
performance. This type of research is a quantitative and descriptive type of
correlation. The population in this study were all public elementary school teachers in
Batang District, Batang Regency. The population size in this study was 505 teachers
at public elementary schools in Batang District, Batang Regency. The sampling
technique is simple random sampling with sloving formula obtained 100 samples. The
data collection method used is the questionnaire method. Data analysis used
descriptive analysis, requirements test and hypothesis testing which includes simple
linear regression analysis and multiple regression analysis. The SPSS for Windows
version 25 program was used to analyze the data. The results showed that: 1) there
was an effect of teacher pedagogical competence on teacher performance (Y) for
public elementary school teachers in the Batang district, tcount (2.803> ttable
(1.66071)., 2) ) there is an effect of training on teacher performance (Y) for public
elementary school teachers in Batang sub-district, obtained tcount (2.501> ttable
(1.66071), 3) there is an effect of career development on teacher performance (Y) for
public elementary school teachers in Batang district, the calculation is obtained tcount
(9.589) > ttable (1.66071). 4) The calculated F value is greater than F table, namely
162.667 > F table 2.70 with a significance level of 0.000 <0.05, meaning that the
resulting regression model is fit and significant, so the regression model is feasible to
use. Suggestions in this study teachers and principals can improve the
implementation of learning by increasing learning that is more innovative and creative
so that children can improve their learning outcomes.
ABSTRAK
1218
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 02, Juni 2023
dan jenis diskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru
SD Negeri di Kecamatan Batang Kabupaten Batang. Besar populasi dalam
penelitian ini adalah 505 orang guru di SD Negeri di Kecamatan Batang Kabupaten
Batang. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling dengan
rumus sloving diperoleh 100 sampel. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah metode angket. Analisis data yang digunakan analisis deskriptif, uji
persyaratan dan uji hipotesis yang meliputi analisis regresi linear sederhana dan
analisis regresi ganda. Untuk menganalisis data digunakan program SPSS for
windows versi 25. Hasil penelitian diperoleh bahwa : 1) ada pengaruh kompetensi
pedagogis guru terhadap kinerja guru (Y) pada Guru SD Negeri se kecamatan
Batang diperoleh thitung (2,803> ttabel (1,66071)., 2) ada pengaruh pelatihan terhadap
Kinerja Guru (Y) pada Guru SD Negeri se Kecamatan Batang diperoleh thitung
(2,501> ttabel (1,66071), 3) ada pengaruh perkembangan Karier terhadap Kinerja
Guru (Y) pada Guru SD Negeri se Kecamatan Batang perhitungan diperoleh thitung
(9,589) > ttabel (1,66071). 4) Nilai F hitung lebih besar dari F tabel yakni 162,667 > F
tabel 2,70 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, artinya bahwa model regresi
yang dihasilkan adalah fit dan signifikan, sehingga model regresi tersebut layak
untuk digunakan. Saran dalam penelitian ini guru dan kepala sekolah dapat
meningkatkan pelaksanaan pembelajaran dengan meningkatkan pembelajaran
yang lebih inovatif dan kreatif dengan sehingga anak-anak dapat meningkatkan
hasil belajarnya.
1219
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 02, Juni 2023
termasuk seorang guru. Menurut Dalam konteks sistem pendidikan
Rusman (2014: 50) kinerja adalah naisonal tersebut, seorang pendidik
performance atau unjuk kerja. harus memiliki kemampuan untuk
Kinerja dapat pula diartikan prestasi mewujudkan tujuan pendidikan nasional
kerja atau pelaksanaan kerja atua (Nurwahida, 2017). Terdapat beberapa
hasil unjuk kerja”. Kinerja guru juga faktor yang mempengaruhi
dapat keberhasilan pendidikan antara lain,
ditunjukkan dari seberapa besar guru, siswa, sarana dan prasarana
kompetensi- kompetensi yang serta faktor pendukung seperti
dipersyaratkan dipenuhi. kurikulum.
Guru adalah tenaga Seorang guru harus mempunyai
profesional yang bertanggung jawab kompetensi yang baik agar mampu
untuk mendidik dan mengajarkan merancang dan mengimplementasikan
anak didik dengan pengalaman yang berbagai metode pembelajaran yang
dimilikinya, baik dalam wadah dianggap cocok dengan minat dan
formal maupun wadah nonformal. bakat serta sesuia dengan taraf
Untuk itu guru harus memiliki kemampan siswa termasuk didalamnya
kompetensi. Guru dituntut untuk berbagai sumber dan media
mempunyai kompetensi guru. pembelajaran. Dalam Permendiknas
Kualitas pendidikan nomor 16 tahun 2007 tentang
sangat kualifikasi akademik dan kompetensi.
dipengaruhi oleh kualitas Standar kompetensi guru
pendidiknya. Dalam Undang-undang dikembangkan secara utuh menjadi
Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 empat kompetensi yaitu kompetensi
pasal 29 ayat 2 bahwa pendidik pedagogis, profesional, kepribadian
merupakan tenaga profesional yang sosial. Kompetensi pedagogis
bertugas merencanakan dan bagaimana seorang guru mampu
melaksanakan proses memahami karakter peserta didik,
pembelajaran, menilai hasil mampu menerapkan metode
pembelajaran, melakukan pembelajaran, serta menanamkan rasa
pembimbingan dan pelatihan. tanggung jawab dalam dirinya sebagai
1220
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 02, Juni 2023
guru dan ikhlas mengembangkan lebih tinggi maupun promosi menjadi
tugas sebagai pendidik. kepala sekolah atau jabatan lain yang
Begitu pentingnya kompetensi sesuai. Secara prinsip, pedoman yang
pedagogis guru, maka diperlukan mengatur peningkatan ddan
pelatihan yang dapat meningkatkan pengembangan karier penndidik harus
kompetensi pedagogis guru. dipersiapkan secara mataang,
Menurut Rivai (2014: 164), bahwa sederhana, dan dapat membantu
pelatihan adalah proses secara meningkatkan kualitas pendidik
sistematis mengubah tingkah laku (Daryanto, 2013: 205). Pemerintah
pegawai untuk mencapai tujuan menyiapkan kebijakan dan pedoman
organisasi. Pelatihan berkaitan perkembangan karier guru yang
dengan keahlian dan kemampuan mengacu pada penghargaan atas
pegawai untk melaksanakan profesionalitas guru. Secara prinsip,
pekerjaan saat ini. Pelatihan memiliki pedoman yang mengatur peningkatan
orientasi saat ini dan membantu dan pengembangan karier pendidik
pegawai untuk mencapai keahlian harus dipersiapkan secara matang,
dan kemampuan tertentu agar sederhana dan dapat membantu
berhasil dalam melaksanakan meningkatkan kualitas pendidik.
pekerjaannya. Dengan demikian Berdasarkan hasil wawancara
pelatihan merupakan pendidikan dengan beberapa kepala sekolah,
pegawai termasuk di dalamnya guru diketahui bahwa secara garis besar
yang berkaitan dengan usaha hasil supervisi akademik menunjukkan
peningkatan pengetahuan, hasil yang baik. Kebanyakan guru
keterampilan, dan sikap dalam sudah mampu melakukan
rangka pencapaian pelatihan (diklat). pembelajaran dengan baik. Mulai dari
Disamping itu, pengembangan tahap perencanaan, pelaksanaan,
karier juga merupakan hal penting sampai dengan evaluasi dan tindaj
untuk meningkatkan kinerja guru. lanjut. Hanya ada beberapa guru saja
Pengembangan karier guru terwujud yang masih perlu dilakukan coaching
dalam kelancaran kenaikan oleh kepala sekolah sehingga dapat
pangkat/jabatan ke jenjang yang menjadi bahan masukan
1221
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 02, Juni 2023
pengembangan diri guru. Ada mengembangkan kompetensi
beberapa guru yang masih kurang kepribadiannya, penampilan kerja
dalam kesadaran pengumpulan individu, mengembangkan karier,
administrasi guru kelas secara sehingga guru akan lebih berkompeten.
periodik, penggunaan media Akan tetapi, berdasarkan hasil
pembelajaran yang masih kurang pengamatan, antusiasme guru untuk
sesuai dengan kodrat zaman. Hal ini mengikuti pelatihan diduga masih belum
diduga dapat disebabkan salah optimal. Sebagai contoh untuk kegiatan
satunya karena belum meratanya pelatihan guru penggerak, Kecamatan
kesempatan untuk memperoleh Batang dimulai pada angkatan 6 dan
pelatihan untuk semua guru. sekarang masih berlangsung sampai
Menurut beberapa guru, proses angkatan 7. Untuk angkatan 6 hanya
kenaikan pangkat guru yang rumit ada 6 guru sekolah dasar yang lolos
dan memakan waktu yang lama mengikuti pelatihan calon guru
sehingga masih ada guru yang penggerak. Sedangkan untuk angkatan
merasa kesusahan dalam mengurus 7 hanya ada 2 guru sekolah dasar yang
birokrasi pindah tugas, bagi guru lolos mengikuti pelatihan calon guru
yang ditempatkan jauh dari tempat penggerak.
tinggal. Masih kurangnya Dengan adanya pelatihan-
kesempatan guru untuk pelatihan yang diikuti oleh guru-guru,
mendapatkan pelatihan diharapkan guru akan lebih paham
profesionalisme kerja yang dengan dunia kerja, dapat
dibutuhkan. Dalam rentang waktu mengembangkan kompetensi
2018-2021 sebanyak 59 ( 24%) kepribadiannya, penampilan kerja
dari individu, mengembangkan karir,
251 guru PNS yang mengalami sehingga guru akan lebih berkompeten.
kenaikan pangkat dan golongan. Berdasarkan latar belakang di
Dengan adanya pelatihan- atas, peneliti tertarik untuk meneliti
pelatihan yang diikuti oleh guru-guru, tentang “Pengaruh Kompetensi
diharapkan guru akan lebih paham Pedagogis, Pelatihan, dan
dengan dunia kerja, dapat Perkembangan Karier terhadap Kinerja
1222
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 02, Juni 2023
Guru Sekolah Dasar Negeri se dipahami,
Kecamatan Batang”. penguasaan keilmuannya benar,
Indikator-indikator kinerja menguasai metodologi, dan seni
guru meliputi: pengendalian siswa. Seorang guru
a. Perencanaan Kegiatan juga harus bisa menjadi teman
Pembelajaran. Sebelum belajar yang baik bagi para siswanya
melaksanakan kegiatan sehingga siswa merasa senang dan
pembelajaran guru termotivasi belajar bersamanya.
dituntut menyusun rencana c. Evaluasi Hasil Pembelajaran
pembelajaran, penyusunan Langkah guru berikutnya adalah
perencanaan pembelajaran akan mengevaluasi hasil pembelajaran.
mempermudah guru dalam Segala sesuatu yang terencana
melaksanakan tugas harus dievaluasi agar dapat
selanjutnya, Sehingga proses diketahui apakah yang telah
belajar mengajar akan benar- direncanakan sesuai dengan
benar terskenario dengan, realisasinya dan tujuan yang ingin
efektif dan efesien. Perencanaan dicapai, serta untuk mengetahui
pembelajaran diantaranya RPP, apakah siswa telah dapat mencapai
silabus, program semester, dan standar kompetensi yang di
program tahunan. tetapkan, juga dapat mengetahui
b. Pelaksanaan Kegiatan apakah metode pembelajarannya
Pembelajaran. Setelah telah tepat sasaran. Dalam
menyusun melakukan kegiatan evaluasi,
rencana pembelajaran, tugas guru seorang guru harus memperhatikan
selanjutnya adalah tujuan pembelajaran yang telah
melaksanakan pembelajaran ditetapkan serta harus
yang merupakan aktivitas utama memperhatikan soal-soal evaluasi
di sekolah. Guru harus yang beberapa uraian di atas,
menunjukkan penampilan yang disimpulkan bahwa dimensi dari
terbaik bagi para siswanya, kinerja guru meliputi kegiatan
penjelasan materi harus mudah perencanaan pembelajaran,
1223
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 02, Juni 2023
pelaksanaan pembelajaran dan guru (X1), pelatihan (X2), dan
evaluasi hasil pembelajaran. perkembangan karier (X3) terhadap
kinerja guru (Y). Dari hasil analisis
1224
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 02, Juni 2023
memiliki kemampuan pribadi, dilihat dari kemampuan
antara lain pengetahuan, merencanakan program belajar
wawasan, kecakapan, dan mengajar, kemampuan
keterampilan serta sikap yang melaksanakan interaksi atau
lebi mantap dan memadai mengelola proses belajar
sehingga mampu mengelola mengajar, dan kemampuan
pemeblajaran dengan baik. Guru melakukan penilaian. Dari sumber
juga menjadi innovator yaitu yang sama, terdapat penjelasan
tenaga pendidik yang mampu bahwa kompetensi guru dalam
berkomitmen terhadap upaya penyusunan rencana pembelajaran
perubahan dan tanggap terhadap meliputi : 1) Mampu
informasi yang mendorong ke mendeskripsikan tujuan; 2) Mampu
arah yang lebih baik. Guru juga memilih materi; 3) Mampu
memiliki visi kependidikan dan mengorganisir materi; 4) Mampu
keguruan yang mantap dan menentukan metode/strategi
perspektif yang luas sehingga pembelajaran; 5) Mampu
mampu beradaptasi dengan menentukan sumber belajar /alat
perubahan, siap menerima peraga pembelajaran; 6) Mampu
perubahan. menyusun perangkat penilaian; 7)
Dalam Undang-undang Mampu menentukan teknik
Nomor 14 Tahun 2005 tentang penilaian; dan 8) Mampu
Guru dan Dosen dikemukakan mengalokasikan waktu.
bahwa kompetensi pedagogik
Seorang guru yang memiliki
adalah “kemampuan mengelola
kompetensi yang baik maka akan
pembelajaran peserta didik”.
menunjukkan kinerja yang baik. Hal
Intinya, kompetensi merujuk
ini sesuai dengan teori Majid dalam
kepada kemampuan seseorang,
Rohaman (2020) bahwa
dalam menjalankan tugasnya.
kompetensi yang dimiliki setiap
Dalam Depdiknas (2004:9)
guru akan menunjukkan kualitas
dijelaskan bahwa “kompetensi
guru dalam mengajar. Kompetensi
pengelolaan pembelajaran” dapat
dimaksud akan terwujud dalam
1225
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 02, Juni 2023
bentuk penguasaan mengasumsikan adanya dasar
pengetahuan dan profesional pendidikan formal, pelatihan
dalam menjalankan fungsinya mempunyai makna yaitu menguasai
sebagai guru. Hal ini diperkuat keterampilan-keterampilan tertentu
penelitian Rohman (2020) baik fisik maupun keterampilan
bahwa kompetensi guru akan mental akademik yang dipelukan
terwujud dalam bentuk kinerja dalam profesi tertentu. hasil
guru yang tinggi. penelitian diperoleh guru sudah
1226
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 02, Juni 2023
pengetahuan maupun tersebut
keterampilan menjadi lebih baik dapat terwujud maka secara
sehingga mampu meningkatkan langsung akan berdampak positif
kualitas kerja guru tinggi. terhadap peningkatan mutu
pendidikan. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian terdahulu
3. Perkembangan Karier (X3)
yang dilakukan oleh dari Musa
terhadap kinerja guru (Y)
Djamaludin (2009) dan Ni Luh Putu
pada Guru SD Negeri se-
Ariesta (2016) yang diperoleh
Kecamatan Batang
menunjukan hasil
Berdasarkan hasil
bahwa
penelitian bahwa perkembangan
pengembangan karier mempunyai
karier guru berpengaruh
pengaruh dalam upaya
terhadap kinerja guru SD Negeri
meningkatkan kinerja yang lebih
se Kecamatan Batang.
baik.
Pengembangan karir yang
dilakukan sekolah yaitu meliputi
peningkatan potensi diri seperti DAFTAR PUSTAKA
1227
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 02, Juni 2023
Indonesia. Jakarta: PT. Kompri. 2015. Manajemen Pendidikan
PRestasi Pustakarya. Komponen-komponen
Elementer Kemajuan Sekolah.
Hasan, Z. 2017. Upaya
Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.
Pengembangan Karir Guru
melalui Peningkatan . 2018. Manajemen Pendidikan
Kualifikasi Akademik dan Komponen-komponen Elementer
Profesionalisme (Studi pada Kemajuan Sekolah. Yogyakarta:
Guru- guru SMP di Kabupaten Ar- Ruzz Media.
bengkalis). Jurnal Kunandar. 2007. Guru Profesional
Akademika. 13 (2), 129-137. Implementasi Kurikulum Tingkat
Hasibuan, Malayu S.P. 2019. Satuan Pendidikan (KTSP) dan
Manajemen Sumber Daya Sukses dalam Sertifikasi Guru.
Manusia. Jakarta: Bumi Jakarta: PT. Raja Grafindo
Aksara. Persada.
Herayati, Y & Mumuh 2014. Mangkunegara, A. A. A. P. 2013.
Manajemen Sumber Daya Manajemen Sumber Daya
Pendidikan. Bandung: Manusia Perusahaan. Bandung:
Pustaka Setia. PT. Remaja Rosdakarya.
Musfah, Jejen. 2015. Peningkatan
Kompetensi guru: Melalui
Pelatihan dan Sumber Belajar
Herayati, Y & Mumuh, M. 2014. Teori dan Praktik. Bogor:
Manajemen Sumber Daya Kencana Prenada Media Group.
Pendidikan. Bandung:
Mulyadi. 2015. Manajemen Sumber
Pustaka Setia.
Daya Manusia. Jakarta: In
Indrafachrudi, S. 2016. Bagaimana Media.
Memimpin Sekolah yang
Mulyasa, 2013. Menjadi Kepala Sekolah
Efektif. Bogor: Ghalia
Profesional. Bandung: Remaja
Indonesia.
Rosdakarya.
Jasmani & Mustofa, Syaiful. 2013.
Mulyasa, 2013. Standar Kompetensi
Supervisi Pendidikan:
dan Sertifikasi Guru. Bandung:;
Trobosan Baru dalam Kinerja
Remaja Rosdakarya.
Peningkatan Kerja Pengawas
Sekolah dan Guru. Munandar, A. S. 2014. Psikologi Industri
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. dan Organisasi. Jakarta:
Kasmir. 2016. Manajemen Sumber Universitas Indonesia.
Daya Manusia Teori dan Munandar, A. S. 2014. Pengembangan
Praktik. Jakarta: Rajawali Kreativitas Anak Berbakat.
Press. Jakarta: Universitas Indonesia.
Kurniasih, I., dan Sani, B. 2017. Poerwadarminta. 2011. Kamus
Kupas Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia.
Pedagogik: Teori dan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Jakarta: Kata Pena. Purwanto Ngalim. 2016. Administrasi
1228
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 02, Juni 2023
dan Supervisi Pendidikan.
Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri
Sipil.
Priansa, D. J. 2018. Perencanaan
dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia. Jogjakarta:
Alfabeta.
Purwanto Ngalim. 2016.
Administrasi dan Supervisi
Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Purwanto Ngalim. 2016.
Administrasi dan Supervisi
Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
1229