6946 21892 1 SM

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Solusi : Jurnal Konseling dan Pengembangan Pribadi

Situs web:https://e-journal.usd.ac.id/index.php/solution/index
Volume 5, Nomor 1, Juni 2023, pp 33-41
p-ISSN: 2684-7655 dan e-ISSN: 2716-1315

Tingkat Prokrastinasi Akademik Pada Siswa SMP


Dheanita Kuswidyawati1, A Setyandari2
Universitas Sanata Dharma
dheanitakuswidyawati@gmail.com1, asetyandari@gmail.com2

Abstract: This research is a descriptive quantitative research which aims to: 1)


Describe the level of academic procrastination in students of SMP Negeri 3
Yogyakarta for the 2021/2022 academic year. 2) Knowing the items in the
academic procrastination questionnaire that are identified as high to be
proposed as tutoring topics. The subjects in this study were 123 class VII
students of SMP Negeri 3 Yogyakarta for the academic year 2021/2022. The
data collection in this study used a survey method by filling out a questionnaire
of 39 valid items out of 50 items that had been made previously and had a
Cronbach Alpha reliability index of 0.877. The scale is arranged based on aspects
of academic procrastination, namely: (1) there are delays in starting or
completing work on the task at hand. , (2) slowness in carrying out tasks, (3)
time gap between plans and actual performance, (4) doing other activities that
are more enjoyable than doing the tasks that must be done. The results of the
study show that (1) the level of academic procrastination carried out by
students of SMP Negeri 3 Yogyakarta for the 2021/2022 academic year tends to
be at a moderate level, in more detail, including 4.87% in the high category,
60.97% in the medium category, 29.26 % in the low category, and 4.87% in the
very low category. (2) the results of item analysis showed 4 items (10%)
identified as high, in the medium category there were 17 items (44%), 18 items
(46%) in the low category. Based on the items in the high and medium
categories, it can be proposed as personal study guidance topics. The proposed
guidance topic concerns all aspects of procrastination.

Keywords: Academic Procastination, teenager


Solusi : Jurnal Konseling dan Pengembangan Pribadi
Situs web:https://e-journal.usd.ac.id/index.php/solution/index
Volume 5, Nomor 1, Juni 2023, pp 33-41
p-ISSN: 2684-7655 dan e-ISSN: 2716-1315

PENDAHULUAN memilih untuk menunda pekerjaannya karena


kurang paham dengan bagaimana mengelola
Setiap manusia di dunia ini tidak bisa
dirinya dalam menghadapi munculnya rasa
lepas dari Pendidikan. Menurut Undang-
malas, bosan dan mudah tertarik dengan
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
sesuatu hal. Kondisi badan dan pikiran yang
Pendidikan Nasional “Pendidikan nasional
sedang lelah, kesenjangan dalam mengatur
berfungsi mengembangkan kemampuan dan
waktu dan kinerjanya lalu pada akhirnya
membentuk watak serta peradaban bangsa
mengarah pada ketidaksanggupan untuk dapat
yang bermartabat dalam rangka
menyelesaikan tugasnya.
mencerdaskan kehidupan bangsa.” Dalam
Beberapa karakteristik individu yang
Pendidikan itu sendiri terjadi sebuah
telah dijelaskan di atas masih saya temukan
pembelajaran di mana adanya proses belajar
pada siswa di SMP Negeri 3 Yogyakarta. Selama
mengajar yang di dalamnya melibatkan guru
proses kegiatan magang lebih tepatnya saat
sebagai pengajar dan siswa sebagai pelajar.
melakukan interaksi dengan siswa melalui
Pembelajaran yang berlangsung dalam
virtual, saya masih menemukan siswa yang
situasi edukatif untuk mencapai tujuan
kurang paham akan mengelola dirinya. Dalam
belajar (Rustaman, 2001). Tujuan belajar itu
hal ini lebih berfokus pada bagaimana seorang
sendiri ialah untuk mendapatkan
siswa dapat mengontrol dirinya untuk
pengetahuan,keterampilan dan penanaman
menghadapi tanggung jawabnya sebagai
sikap mental atau nilai-nilai. Oleh karena hal
pelajar.
tersebut, belajar sendiri merupakan tugas
Saya menanyakan kepada siswa
paling utama bagi siswa dalam menempuh
berhubungan dengan prokrastinasi akademik.
pendidikannya, namun sayangnya banyak
Menunjukkan sebuah hasil bahwa dalam setiap
siswa yang memiliki pengelolaan sistem
kelas yang saya masuki pasti terdapat siswa
belajar dan pengelolaan diri yang kurang
yang masih melakukan prokrastinasi
efektif.
akademik. Mereka melakukan perilaku
Karena hal inilah munculah perilaku-
prokrastinasi ini di latar belakangi oleh
perilaku siswa yang dianggap menghambat
beberapa hal. Entah itu disebabkan oleh faktor
tercapainya tujuan belajar itu sendiri. Salah
internal berupa kurang dapat memanajemen
satunya implikasinya ialah perilaku
waktu belajar, mengontrol diri saat
penundaan untuk memulai mengerjakan
dihadapkan pilihan antara segera mengerjakan
ataupun menyelesaikan tugas sekolah yang
tugas dan akivitas yang lebih menyenangkan
telah diberikan. Penundaan ini biasa disebut
misalkan bermain games online, bermain
dengan perilaku prokrastinasi. Dalam konteks
sosial media, menonton TV. Selain itu juga
pendidikan, penundaan tersebut biasa disebut
dipengaruhi oleh adanya pemikiran irasional.
dengan prokrastinasi akademik
Beberapa studi sebelumnya telah Pemikiran irasional tersebut tentang
menjelaskan karakteristik seseorang yang deadline pengumpulan tugas yang masih lama,
melakukan penundaan karena adanya sikap maka akan memiliki banyak waktu untuk
rendah diri, kepercayaan diri yang rendah, melakukan aktivitas yang lain terlebih dulu.
perfeksionisme tinggi, disfungsional Hal ini memiliki artian bahwa mereka masih
impulsif, depresi, dan mengalami bisa melakukan hal-hal yang membuat dirinya
kecemasan (Rosario dkk., 2009). Selain point- senang terlebih dahulu dibanding jika harus
point di atas, terdapat juga kurangnya rasa mengerjakan tugas lebih awal. Namun
kepekaan; rasa keingintahuan; kemauan; dan sayangnya mereka tidak sadar bahwa dengan
kemampuan terhadap pekerjaan yang ia melakukan aktivtas tersebut, mereka terlalu
hadapi. Itu semua berhubungan dengan larut dalam membuang-buang waktu untuk
kurangnya pengelolaan diri, seseorang melakukan kegiatan yang tidak berhubungan
Solusi : Jurnal Konseling dan Pengembangan Pribadi
Situs web:https://e-journal.usd.ac.id/index.php/solution/index
Volume 5, Nomor 1, Juni 2023, pp 33-41
p-ISSN: 2684-7655 dan e-ISSN: 2716-1315

dengan tugasnya yang semakin lama semakin Yogyakarta serta jumlah subjek yang dipakai
dekat dengan deadline pengumpulan. dalam penelitian ini.
Selain faktor internal, para siswa juga
memberikan alasan mereka melakukan Pengertian Prokrastinasi Akademik
prokrastinasi disebabkan oleh faktor Schouwenburg (dalam Kurniawan,
eksternal berupa kondisi lingkungan rumah 2017), prokrastinasi akademik adalah suatu
yang kurang mendukung dalam belajar, gaya perilaku menunda pengerjaan tugas ataupun
pengasuhan orang tua, dan ajakan teman kegiatan belajar untuk ujian, dan digantikan
untuk bermain dalam jam belajar. dengan kegiatan lain yang tidak perlu.
Karena hal tersebutlah peneliti tertarik Akinsola (2007) menegaskan bahwa
untuk meneliti seberapa tinggi tingkat prokrastinasi akademik ialah perilaku yang
prokrastinasi yang masih dilakukan oleh para dianggap sebagai bentuk penghindaran dalam
siswa. Pada penelitian ini, peneliti terfokus mengerjakan sebuah tugas yang seharusnya
pada siswa di jenjang SMP yang rata-rata diselesaikan oleh individu.
berusia sekitar 12-15 tahun. Pada usia Solomon & Rothblum (1984)
tersebut dapat digolongkan pada masa remaja menambahkan bahwa prokrastinasi akademik
awal dan dilihat dari segi perkembangan, sebagai penundaan terhadap tugas-tugas
salah satu tugas perkembangan pada usia akademik seperti menulis makalah,
remaja awal ini menurut Hurlock (dalam Ali & mempersiapkan ujian, membaca untuk
Asrori, 2004) yaitu mengembangkan perilaku menyelesaikan tugas, melakukan administrasi
tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk terhadap tugas tugas, kehadiran dalam kelas,
memasuki dunia dewasa. dan menyelesaikan tugas akademik.
Tak jarang siswa SMP kurang Berdasarkan pengertian dari para ahli,
memperhatikan tugas perkembangan dalam peneliti menyimpulkan pengertian
konteks perilaku yang bertanggung jawab prokrastinasi akademik sebagai suatu
terutama sebagai pelajar. Salah satu perilaku penundaan pengerjaan tugas akademik yang
kurang tanggung jawab yang dilakukan oleh dilakukan oleh siswa secara sengaja dan
siswa SMP ialah dalam hal pengelolaan belajar berulang-ulang, dengan lebih memilih
yang kurang efektif. Salah satunya ialah melakukan aktivitas lain yang tidak ada
berupa penundaan tugas di mana mereka hubungannya dengan pengerjaan tugas
sering melakukan perilaku menunda untuk akademik tersebut.
memulai mengerjakan ataupun menunda
untuk segera menyelesaikan tugas sekolah Pengertian Siswa
yang telah dilakukan. Para ahli juga mengungkapkan definisi
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk: dari siswa, antara lain menurut Abu Ahmadi
(1)Mendeskripsikan tingkat prokrastinasi (1991) siswa adalah seseorang yang belum
akademik yang dilakukan oleh siswa SMP dewasa, yang memerlukan usaha, bantuan,
Negeri 3 Yogyakarta tahun ajaran 2021/2022. bimbingan orang lain, untuk menjadi dewasa,
(2) Mengetahui item-item dalam kuesioner guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai
prokrastinasi akademik yang teridentifikasi makhluk Tuhan, sebagai umat manusia,
tinggi yang dapat diusulkan sebagai topik sebagai warga negara, sebagai anggota
bimbingan pribadi belajar. masyarakat, dan sebagai suatu pribadi atau
Perbedaan penelitian ini dengan individu.
penelitian sebelumnya adalah metode Daradjat (1995) mengatakan bahwa
penelitian yang digunakan deskriptif dengan siswa adalah pribadi yang “unik” yang
pendekatan kuantitatif dan subjek yang saya mempunyai potensi dan mengalami proses
gunakan yakni siswa kelas VII SMP Negeri 3 berkembang. Dalam proses berkembang itu
Solusi : Jurnal Konseling dan Pengembangan Pribadi
Situs web:https://e-journal.usd.ac.id/index.php/solution/index
Volume 5, Nomor 1, Juni 2023, pp 33-41
p-ISSN: 2684-7655 dan e-ISSN: 2716-1315

siswa membutuhkan bantuan yang sifat dan Sedangkan untuk waktu pengambilan data
contohnya tidak ditentukan oleh guru tetapi berlangsung pada bulan Juni 2022.
oleh anak itu sendiri, dalam suatu kehidupan Subjek Penelitian
bersama dengan individu-individu yang lain Subjek dalam penelitian ini adalah
Sedangkan Sardiman (dalam A.M, siswa kelas VII SMP Negeri 3 Yogyakarta yang
2003), mengatakan bahwa siswa adalah orang berjumlahkan 123 siswa.
yang mengalami berbagai perubahan, baik
fisik maupun psikis. Selain itu juga berubah Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
secara kognitif dan mulai mampu berpikir Dalam penelitian ini, peneliti
abstrak seperti orang dewasa. Pada periode menggunakan teknik pengumpulan data
ini pula remaja mulai melepaskan diri secara dengan metode survei. Survei tersebut
emosional dari orang tua dalam rangka bertujuan untuk mengetahui gambaran
menjalankan peran sosialnya yang baru umum karakteristik dari suatu populasi.
sebagai orang dewasa. Metode survei yang digunakan dalam
Dari pendapat beberapa para ahli penelitian ini dengan media kuesioner.
maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa Teknik Analisis Data
ialah mereka yang berperan sebagai objek Teknik analisis data yang digunakan
yang mendapatkan sebuah pendidikan dalam penelitian ini adalah statistik
melalui kegiatan pembelajaran. Bertujuan deskriptif. Berikut ini adalah langkah-langkah
agar semakin berkembangnya dalam diri yang dilakukan untuk menganalisis data pada
untuk mempersiapkan tugasnya sebagai penelitian ini:
dewasa. Hal ini menegaskan bahwa siswa 1. Menentukan skoring
dituntut untuk dapat lebih mandiri dalam 2. Membuat tabulasi skor dari item-item
pengambilan keputusan untuk dirinya sendiri, kusioner dan menghitung skor masing-
selanjutnya bertanggung jawab apapun masing subjek serta jumlah skor item
keputusan yang mereka ambil. 3. Melakukan analisis data secara statistik
menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistica
METODE PENELITIAN Versi 28
Jenis Penelitian 4. Menentukan Kategori
Jenis penelitian yang digunakan adalah
metode penelitian kuantitatif dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
pendekatan deskriptif yang nantinya akan A. Hasil Penelitian
menghasilkan deskripsi yang lengkap 1. Deskripsi Tingkat Prokrastinasi
mengenai hasil penelitian. Pendekatan Akademik Yang Dilakukan Oleh Siswa
penelitian ini bertujuan untuk SMP Negeri 3 Yogyakarta Tahun Ajaran
mendeskripsikan Tingkat Prokrastinasi 2021/2022
Akademik Siswa SMP. Berdasarkan data penelitian yang
Tempat dan Waktu Penelitian diperoleh setelah menyebar kuesioner tingkat
Peneliti melaksanakan penelitian ini prokrastinasi akademik siswa SMP Negeri 3
secara offline datang di SMP Negeri 3 Yogyakarta, berikut hasil pengkategorisasi
Yogyakarta yang beralamatkan di Jalan tingkat prokrastinasi akademik:
Pajeksan No. 18 Sosromenduran, Gedong
Tengen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa
Yogyakarta, dengan menyebarkan angket
langsung kepada para siswa. Secara
keseluruhan waktu penelitian berlangsung
dari bulan Januari-September 2022.
Solusi : Jurnal Konseling dan Pengembangan Pribadi
Situs web:https://e-journal.usd.ac.id/index.php/solution/index
Volume 5, Nomor 1, Juni 2023, pp 33-41
p-ISSN: 2684-7655 dan e-ISSN: 2716-1315

Kriteria Skor Rentang Skor Kategori F Presentase Rentang Kategori F Presen No


μ + 1,5 σ < X 128 < X Sangat 0 0 Skor tase Item
tinggi
μ + 0,5 σ < X ≤ μ +1,5 σ 108 ˂ X ≤ 128 Tinggi 6 5% 401˂X Sangat 0 0% 0
μ – 0,5 σ < X ≤ μ + 0,5 σ 88 ˂ X ≤ 108 Sedang 75 61% Tinggi
μ – 1,5 σ < X ≤ μ – 0,5 σ X 68 ˂ X ≤ 88 Rendah 36 29%
339˂X≤401 Tinggi 4 10% 7,11,
X ≤ μ – 1,5 σ X ≤ 68 Sangat 6 5%
rendah 20,29
Jumlah 123
277˂X≤339 Sedang 17 44% 1,2,8,
Tabel 1 9,10,
Hasil Deskripsi Tingkat Prokrastinasi Akademik 18,19,
Pada Siswa SMP Negeri 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 21,25,
2021/2022
26,27,
28,30,
31,32,
Tingkat prokrastinasi akademik pada siswa 33
SMP Negeri 3 Yogyakarta jika dilihat dalam
215˂X≤277 Rendah 18 46% 4,5,6,
grafik yaitu sebagai berikut:
12,13,
14,15,
75 16,17,
70% 61%
60% 22,23,
50% 36 24,34,
40% 29% 35,36,
30% 6 6
20% 0 37,38,
5% 5%
10% 0% 39
0%
Sangat Tinggi Sedang Rendah Sangat
Tinggi Rendah
X≤215 Sangat 0 0% 0
Gambar 1 Rendah
Grafik Hasil Tingkat Prokrastinasi Akademik Pada
Siswa SMP Negeri 3 Yogyakarta Tahun Ajaran Tabel 2
2021/2022 Hasil Analisis Skor Item Tingkat Prokrastinasi
Akademik Siswa SMP Negeri 3 Yogyakarta
Terdapat 5% atau 6 siswa SMP Negeri 3
Yogyakarta berada pada kategori tinggi. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan
Selanjutnya terdapat 61% atau 75 siswa bahwa terdapat 0 dengan persentase 0% item
berada pada kategori sedang dan 29% atau 36 yang berada dalam kategori sangat tinggi, 4
siswa SMP Negeri 3 Yogyakarta berada pada dengan persentase 10% item yang berada
kategor rendah. Jadi, dapat disimpulkan dalam kategori tinggi, 17 dengan persentase
bahwa tingkat prokrastinasi akademik pada 44% item yang berada dalam kategori sedang,
siswa SMP Negeri 3 Yogyakarta terdapat pada 18 dengan persentase 46% item yang berada
kategori sangat sedang. dalam kategori rendah, dan 0 dengan
2. Identifikasi Item-item Kuesioner persentase 0% item yang berada dalam
Tingkat Prokrastinasi Akademik Siswa kategori sangat rendah.
SMP Negeri 3 Yogyakarta
Berdasarkan perhitungan masing- B. Pembahasan
masing item tingkat prokrastinasi akademik, 1. Deskripsi Tingkat Prokrastinasi
maka diperoleh hasil pada tabel berikut ini: Akademik Siswa SMP Negeri 3
Yogyakarta.
Solusi : Jurnal Konseling dan Pengembangan Pribadi
Situs web:https://e-journal.usd.ac.id/index.php/solution/index
Volume 5, Nomor 1, Juni 2023, pp 33-41
p-ISSN: 2684-7655 dan e-ISSN: 2716-1315

Hasil analisis deskriptif dengan daripada harus segera menyelesaikan


subjek penelitian berjumlah 123 Siswa tugasnya.
kelas VII SMP Negeri 3 Yogyakarta. Terutama karena siswa yang dari
Peneliti menemukan bahwa 5% siswa awal sudah memiliki pemikiran irasional
berada pada kategori prokrastinasi yaitu deadline pengumpulan tugas yang
tinggi dengan jumlah 6 orang, 61% masih panjang, maka mereka masih
siswa berada pada kategori memiliki waktu lebih banyak untuk
prokrastinasi sedang dengan jumlah 75 melakukan kegiatan lain terlebih dahulu.
orang , 29% berada pada kategori Pemikiran irasional tersebut cenderung
prokrastinasi rendah dengan jumlah 36 sama dengan penelitian yang dilakukan
orang , dan 5% siswa berada pada oleh Ilyas dan Suryadi (2017) bahwa
kategori prokrastinasi sangat rendah salah satu bentuk perilaku prokastinasi
dengan jumlah 6 orang. berupa adanya pikiran yang irasional.
Dilihat dari perolehan hasil
diatas, menunjukkan bahwa siswa kelas Itu semua mendorong siswa dalam
VII SMP Negeri 3 Yogyakarta tahun melalaikan tanggung jawabnya, dalam
ajaran 2021/2022 mayoritas masuk hal ini karena mereka menjadikan
pada kategori sedang. Dalam kategori prokrastinasi tersebut sebagai sebuah
sedang inilah bisa digambarkan bahwa kebiasaan atau pola perilaku yang
para siswa lumayan banyak yang dilakukan secara berulang-ulang yang
melakukan perilaku prokrastinasi akhirnya tidak dapat terlaksananya
akademik. Perolehan hasil data tersebut tanggung jawab sebagai pelajar dengan
tidak jauh berbeda dengan hasil semaksimal mungkin. Hasil penelitian ini
penelitian-penelitian relevan juga didukung oleh hasil penelitian yang
sebelumnya. Bahwa walaupun tingkat relevan dari Asri et al., (2017), Candra et
prokastinasi akademik dikalangan al., (2014), dan Afzal & Jami (2018)
siswa tidak setinggi seperti dugaan yang bahwa salah satu faktor penyebab
dibayangkan sebelumnya, namun tetap munculnya perilaku prokastinasi ialah
penelitian ini menggambarkan masih kurangnya tanggung jawab, kontrol diri,
ada siswa yang melakukan perilaku dan kurang dapat memanajemen waktu
menunda tersebut, walaupun terdapat belajar yang baik,
pada level sedang. Padahal di usia mereka yang
Dengan masih adanya siswa yang termasuk pada masa remaja, mereka
melakukan prokrastinasi akademik, memiliki tugas perkembangan yang
manggambarkan bahwa mereka masih berhubungan dengan kemandirian dan
kurang memperhatikan tanggung perilaku bertanggung jawab yang
jawabnya sebagai pelajar. Selain itu diperlukan untuk memasuki dunia
juga mereka masih kurang paham akan dewasa. Bila mereka masih melakukan
bagaimana mengelola dan mengontrol perilaku yang kurang bertanggung jawab
dirinya sebagai pelajar. Seperti halnya akan tugas sekolahnya dengan
yang diungkapkan oleh Watson (dalam menunda-nunda mengerjakan dengan
Zimberoff & Hartman, 2001) yang berbagai alasan tertentu, lalu apakah
mengatakan bahwa prokrastinasi bisa dikatakan kalau tugas
berkaitan dengan tidak memiliki perkembangannya dapat terealisasikan
kontrol diri dengan baik. Mereka masih dengan baik dan siap untuk melangkah
mudah terpengaruh dengan kegiatan- ke usia dewasa? Tentunya tidak. Jika hal
kegiatan yang lebih menyenangkan ini tetap dipaksakan maka akan
Solusi : Jurnal Konseling dan Pengembangan Pribadi
Situs web:https://e-journal.usd.ac.id/index.php/solution/index
Volume 5, Nomor 1, Juni 2023, pp 33-41
p-ISSN: 2684-7655 dan e-ISSN: 2716-1315

berakibat belum adanya kesiapan dan


kematangan untuk memasuki fase
selanjutnya. Karena tugas-tugas
perkembangannya selama fase remaja
tidak dapat dilakukan dengan
semaksimal mungkin.

B. Implikasi Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil kategorisasi
item tingkat prokrastinasi akademik
siswa SMP Negeri 3 Yogyakarta terdapat
4 item yang terindikasi tinggi dan yang
teridentifikasi sedang terdapat 17 item. Gambar 2.
Butir-butir item yang terindikasi tinggi Usulan Topik-Topik Bimbingan
dan sedang inilah yang akan dijadikan
sebagai usulan program bimbingan untuk KESIMPULAN
mahasiswa. Peneliti mengambil item Berdasarkan hasil penelitian mengenai
yang teridentifikasi tinggi dan sedang Tingkat Prokrastinasi akademik siswa SMP
karena item-item tersebut sudah Negeri 3 Yogyakarta, dapat disimpulkan
mencakup pada semua aspek-aspek bahwa perilaku menunda mengerjakan tugas
prokrastinasi dari Ferrari. akademik termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini berarti sebagian besar siswa SMP
Negeri 3 Yogyakarta masih melakukan
perilaku prokrastinasi dalam hal tugas
akademik
Berdasarkan hasil analisis item
ditemukan 4 item dalam kategori tinggi
dengan persentase 10% dan dalam kategori
sedang terdapat 17 item dengan presentase
46%, oleh karena itu item-item tersebut yang
memiliki skor total tinggi dan sedang akan
dijadikan dasar perancangan program
bimbingan untuk siswa SMP Negeri 3
Yogyakarta. Dengan mengambil item yang
teridentifikasi tinggi dan sedang, maka dapat
mencakup semua aspek prokrastinasi
akademik.

DAFTAR PUSTAKA
Afzal, S., & Jami, H., PhD. (2018).
Prevalence of Academic
Procrastination and Reasons for
Academic Procrastination in
University Students. Journal of
Behavioural Sciences, 28(1), 51–69.
Ahmadi, A. (1991). Psikologi Belajar. Rineka
Cipta.
Solusi : Jurnal Konseling dan Pengembangan Pribadi
Situs web:https://e-journal.usd.ac.id/index.php/solution/index
Volume 5, Nomor 1, Juni 2023, pp 33-41
p-ISSN: 2684-7655 dan e-ISSN: 2716-1315

Akinsola, M. K., Tella, A., & Adeyinka, T. and Cognitive-Behavior Correlates.


(2007). Correlates of Academic Journal of Counseling Psychology,
Procrastination and Mathematics 31.
Achievement of University Zimberoff, D., & Hartman, D. (2001). Four
Undergraduate Students. Eurasia Primary Existential Themes in Heart-
Journal of Mathematics, Science & Centered Therapies. 2, 3–64.
Technology Education, 3, 363–370.
Ali, M., & Asrori, M. (2004). Psikologi
remaja perkembangan peserta didik.
PT Bumi Aksara.
A.M, S. (2003). Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo
Persada.
Asri, Setyosari, D. N., Hitipeuw, P.,
Chusniyah, I., & Tutut. (2017). The
Academic Procrastination in Junior
High School Students’ Mathematics
Learning: A Qualitative Study.
International Education Studies,
10(9), 70–77.
Candra, U., Wibowo, M. E., & Setyowani, N.
(2014). Faktor-Faktor Penyebab
Prokastinasi Akademik Pada Siswa
Kelas XI SMA Negeri Kabupaten
Temanggung. Indonesian Journal
Guidance and Counseling: Theory
and Application, 3, 66–72.
Daradjat, Z. (1995). Remaja Harapan dan
Tantangan. Ruhama.
Ilyas, M., & Suryadi. (2017). Perilaku
Prokrastinasi Akademik Siswa Di
SMA Islam Terpadu (It) Boarding
School Abu Bakar Yogyakarta.
Jurnal Pemikiran Islam, 41(1), 71–
82.
Kurniawan, D. E. (2017). Pengaruh
Intensitas Bermain Game Online
Terhadap Perilaku Prokrastinasi
Akademik Pada Mahasiswa
Bimbingan dan Konseling. Jurnal
Konseling Gusjigang, 3(1), 97–103.
Rosario, P., Costa, M., Nunez, C., & Pienda,
J. G. (2009). Academic
Procrastination: Associations with
Personal, School, and Family
Variables. The Spanish Journal of
Psychology, 12(1), 118–127.
Rustaman, N. (2001). Ilmu dan Aplikasi
Pendidikan. Imperial Bhakti Utama.
Solomon, L. J., & Rothblum, E. D. (1984).
Academic Procrastination: Frecuency

You might also like