Professional Documents
Culture Documents
Diglosia: Discovery Learning
Diglosia: Discovery Learning
ABSTRACT
This study aims to develop text learning materials to write complex procedures with learning discovery learning
model using audio visual media (video). The research form used is research and development method (R&D).
The design used in the research and development of this teaching material adopted from Borg and Gall design
model. This development research was conducted in SMA. The result of validation of this teaching material
proved to be valid with the average of validation of content (material) 82% said valid, validation of 100%
validity of the linguist, and the validation result of the media expert on the 93% video assessment stated very
valid and on the handbook rating 84% students stated very valid. The results of the class XI test of SMA
showed 86% stated very valid. From the result of data analysis through t-test formula yield Thitung (13,68)>
ttabel (1,703), so there is cognitive difference between before and after student use instructional material
developed in book with learning discovery learning modeling using audio-visual media with material text of
complex class XI procedures. Then the results of the development that has been done to improve student
learning outcomes.
Keywords: learning discovery learning model, teaching materials, audio visual media
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar menulis teks prosedur kompleks
dengan model pembelajaran discovery learning menggunakan media audio visual (video). Bentuk
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Reseacrh and
Development). Desain yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan bahan ajar ini
mengadopsi dari model desain Borg and Gall. Penelitian pengembangan ini dilaksanakan di
SMA. Hasil validasi bahan ajar ini terbukti valid dengan rata-rata dari validasi isi (materi) 82%
meyatakan valid, hasil validasi ahli bahasa 100% menyatakan sangat valid, dan hasil validasi
ahli media pada penilaian video 93% menyatakan sangat valid dan pada penilaian buku
pegangan siswa 84% menyatakan sangat valid. Hasil ujicoba kelas XI SMA menunjukkan
86% menyatakan sangat valid. Dari hasil analisis data melalui rumus uji t-test menghasilkan
Thitung (13,68) > ttabel (1,703), sehingga terdapat perbedaan kognitif antara sebelum dan
sesudah siswa menggunakan bahan ajar yang dikembangkan dalam buku dengan pemodelan
pembelajaran discovery learning menggunakan media audio visual dengan materi teks prosedur
kompleks kelas XI. Maka hasil pengembangan yang telah dilakukan mampu meningkatkan
hasil belajar siswa.
Kata kunci: model pembelajaran discovery learning, bahan ajar, media audio visual
siswa merasa lebih senang ketika yang dimilikinya. Semakin banyak alat
mengikuti proses pembelajaran bahasa indera yang digunakan oleh peserta didik
Indonesia berbasis teks pada umumnya maka sesuatu yang dipelajari akan makin
dan pembelajaran teks prosedur kompleks mudah diterima dan diingat, akhirnya
pada khususnya. media dapat memotivasi peserta didik
Berdasarkan masalah yang terjadi untuk belajar lebih baik. Selain
terhadap kemampuan menulis teks penggunaan model pembelajaran,
prosedur, penulis menawarkan salah satu penggunaan media pembelajaran juga
model pembelajaran penemuan (discovery sangat diperlukan dalam kegiatan
learning). Diharapkan siswa dapat pembelajaran. Fakta di lapangan
berkolaborasi dalam menyelesaikan menunjukkan bahwa guru masih kurang
masalah dengan model pembelajaran dalam menggunakan media pada proses
tersebut dan mampu menciptakan kondisi pembelajaran.
kelas yang aktif dan menyenangkan. Dengan adanya media pembelajaran
Menurut Hosnan (2014:280) dapat membangkitkan semangat belajar
menyatakan bahwa model pembelajaran siswa. Penggunaan media pembelajaran
penemuan (discovery learning) merupakan sangat membantu keefektifan proses
salah satu dari model yang dikembangkan pembelajaran, penyampaian pesan, dan isi
pada kurikulum 2013. Model pembelajaran pada saat itu. Selain
pembelajaran penemuan (discovery learning) membangkitkan motivasi dan minat siswa,
merupakan suatu model pembelajaran media pembelajaran juga dapat membantu
yang mengaitkan permasalahan yang siswa meningkatkan pemahaman,
terjadi di dunia nyata. Masalah tersebut menyajikan data dengan menarik dan
digunakan sebagai suatu konsep bagi siswa terpercaya, memudahkan penafsiran data,
untuk menghasilkan cara berpikir kritis dan memadatkan informasi. Salah satu
dan terampil dalam pemecahan masalah, media yang dapat digunakan oleh guru
serta untuk memperoleh pengetahuan. pada pembelajaran keterampilan menulis
Pada prinsipnya siswa tidak diberi teks prosedur kompleks yaitu video.
pengetahuan akan tetapi siswa harus Video merupakan media 5 yang
menemukan sendiri hal yang baru. masuk dalam kategori media audio visual.
Untuk mencapai tujuan kurikulum Dale (dalam Arsyad, 2013:27)
pembelajaran pada proses belajar mengemukakan bahwa bahan-bahan atau
mengajar maka perlu didukung media dan media audio visual dapat memberikan
bahan ajar yang baik yaitu bahan ajar yang banyak manfaat asalkan guru berperan
mampu menarik minat peserta didik, aktif dalam proses pembelajaran.
sesuai dengan zaman dan tidak Penggunaan media video digunakan
menyimpang dari kurikulum. Penyajian karena video lebih efisien dan juga
materi pelajaran pada pokok bahasan membuat hasil belajar lebih bermakna bagi
dengan menggunakan video pendidikan kemampuan siswa, terutama dalam
diharapkan menarik minat peserta didik, pembelajaran menulis teks prosedur
membangkitkan gairah peserta didik untuk kompleks. Siswa dimudahkan dalam
mempelajari kembali materi yang disajikan menulis teks prosedur kompleks dengan
melalui multimedia (teks, citra, audio, adanya video.
video) materi yang disajikan dengan Video yang ditayangkan yaitu video
berbagai warna dan gambar yang sangat aplikatif, yang bisa diterapkan siswa dalam
menarik dan sebagainya. kehidupan sehari-hari siswa di sekolah,
Melalui media yang telah terutama dalam lingkungan SMA. Video
dikembangkan peserta didik dapat tersebut yaitu video tentang cara mudah
menggunakan secara optimal alat indera dalam memahami materi pelajaran dan
pembelajaran bahasa yang lainnya seperti jelas, kejelasan ini tergantung pada pikiran,
mendengarkan, berbicara, dan membaca. organisasi, pemakaian kata-kata, dan
Dibandingkan dengan kemampuan struktur kalimat.
berbahasa yang lainnya menulis Mengingat pentingnya keterampilan
merupakan kemampuan bahasa yang lebih menulis, terutama dalam kehidupan
sulit jika dibandingkan dengan yang modern sekarang ini, maka dalam
lainnya. Hal ini disebabkan kemampuan pembelajaran bahasa Indonesia
menulis menghendaki penguasaan keterampilan tersebut diajarkan.
berbagai unsur kebahasaan dan unsur di Pembelajaran keterampilan menulis di
luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi sekolah meliputi tiga tingkat yaitu, tingkat
tulisan (Iskandarwassid & Sunendar, pemula, tingkat menengah, dan tingkat
2009:248). lanjut. Di bawah ini adalah beberapa
Menulis merupakan keterampilan tujuan pembelajaran mengingat
berbahasa yang dipergunakan untuk pentingnya keterampilan menulis,
berkomunikasi secara tidak langsung, tidak terutama dalam pembelajaran bahasa
secara tatap muka dengan orang lain Indonesia di sekolah.
(Tarigan, 2013:3). Menulis merupakan
salah satu cara yang dapat digunakan 3. Teks Prosedur Kompleks
untuk menyampaikan informasi kepada Halliday dan Ruqiyah (1992) dalam
orang lain bukan melalui percakapan atau Mahsun (2014:1) menyebutkan teks
bertatap muka secara langsung, akan tetapi merupakan jalan menuju pemahaman
melalui tulisan. Menurut Tarigan (2013:4), tentang bahasa. Mahsun (2014:1) teks
menulis merupakan kegiatan yang merupakan satuan bahasa yang digunakan
produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan sebagai ungkapan suatu kegiatan sosial
menulis sang penulis harus terampil dalam baik secara lisan maupun tulis dengan
memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, struktur berpikir yang lengkap.
dan kosa kata. Pembelajaran bahasa Indonesia dalam
Kegiatan menulis merupakan Kurikulum 2013 diorientasikan pada
kegiatan yang menuntut penulis agar pembelajaran berbasis teks karena dapat
berpikir aktif, terutama pada saat kegiatan membantu siswa dalam memahami makna
untuk menyusun kalimat sehingga dapat yang terkandung dalam sebuah teks
menghasilkan tulisan yang utuh. misalnya teks prosedur kompleks. Siswa
Ketrampilan menulis juga tidak akan mampu memahami makna yang
didapatkan secara otomatis, keterampilan terkandung dalam teks prosedur yang
menulis didapatkan melalui latihan dan diberikan oleh guru.
praktik yang banyak juga teratur. Teks berdasarkan Kamus Besar
Keterampilan menulis dalam kehidupan Bahasa Indonesia (2008) adalah naskah
modern sangat dibutuhkan, karena orang yang berupa kata-kata asli dari pengarang.
yang terpelajar cenderung memiliki Teks adalah satuan bahasa yang digunakan
keterampilan dalam menulis. Begitu pula sebagai ungkapan suatu kegiatan sosial
dengan yang disampaikan oleh Morsey baik secara lisan maupun tulisan dengan
(dalam Tarigan, 2013:122) menulis struktur berpikir yang lengkap (Mahsun
dipergunakan oleh orang terpelajar untuk 2014: 1).
mencatat/merekam, meyakinkan, Sedangkan prosedur menurut Majid
melaporkan/memberitahukan, dan (2011:46) adalah urutan langkah untuk
mempengaruhi; dan maksud serta tujuan mencapai suatu tujuan, memecahkan
seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik masalah tertentu, atau membuat sesuatu.
oleh orang-orang yang dapat menyusun Materi jenis prosedur berupa langkah-
pikirannya dan mengutarakannya dengan langkah mengerjakan sesuatu secara urut,
misalnya wudhu, salat, naik haji, langkah- Prosedur kompleks adalah teks yang
langkah menelepon, cara-cara pembuatan berisi petunjuk untuk melakukan sesuatu.
bel listrik, dsb. Menurut Kosasih (2014:67) bahwa teks
Menurut Mahsun (2014:30) teks prosedur kompleks adalah teks yang
prosedur/arahan merupakan salah satu menjelaskan langkah-langkah secara
dari jenis teks yang termasuk genre faktual lengkap, jelas, dan terperinci tentang cara
subgenre prosedural. Tujuan sosial teks ini melakukan sesuatu. Sedangkan, Tim
adalah mengarahkan atau mengajarkan Kemendikbud (2013:38) menyatakan,
tentang langkah-langkah yang telah bahwa teks prosedur berisi langkah-
ditentukan. Dengan demikian teks jenis ini langkah atau tahap-tahap yang harus
lebih menekankan aspek bagaimana ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.
melakukan sesuatu, yang dapat berupa
salah satu percobaan atau pengamatan. 4. Model Pembelajaran Discovery
Prosedur kompleks berisi langkah- Learning
langkah praktis yang dapat mempermudah Penemuan (discovery) merupakan suatu
kehidupan. Membaca prosedur kompleks model pembelajaran yang dikembangkan
bermanfaat agar kita memahami petunjuk berdasarkan pandangan konstruktivisme.
untuk mengerjakan hal-hal yang spesifik Menurut Kurniasih & Sani (2014: 64)
dalam kehidupan sehari-hari. Teks discovery learning didefinisikan sebagai
prosedur kompleks dapat kita temukan di proses pembelajaran yang terjadi bila
majalah atau surat kabar (Kosasih, materi pembelajaran tidak disajikan dalam
2013:127). bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa
Prosedur kompleks istilah populernya mengorganisasi sendiri. Selanjutnya, Sani
adalah trik atau kiat. Prosedur kompleks (2014:97) mengungkapkan bahwa discovery
merupakan teks yang menjelaskan adalah menemukan konsep melalui
langkah-langkah secara lengkap dan jelas serangkaian data atau informasi yang
tentang cara melakukan sesuatu (Kosasih, diperoleh melalui pengamatan atau
2013:131). percobaan.
Teks prosedur kompleks merupakan Pernyataan lebih lanjut dikemukakan
teks yang mengutamakan ketepatan dalam oleh Hosnan (2014:282) bahwa discovery
hal urutan. Langkah-langkah kegiatan yang learning adalah suatu model untuk
kita kemukakan harus benar. Kekeliruan mengembangkan cara belajar aktif dengan
dalam urutan bisa menyebabkan hasil dari menemukan sendiri, menyelidiki sendiri,
kegiatan menjadi gagal atau bahkan maka hasil yang diperoleh akan setia dan
mencelakakan. Perbandingan dengan teks tahan lama dalam ingatan. Melalui belajar
lain, prosedur kompleks berbeda dalam penemuan, siswa juga bisa belajar berpikir
hal banyaknya penggunaan kalimat analisis dan mencoba memecahkan sendiri
perintah. Kalimat-kalimat itu disusun masalah yang dihadapi. WilcoXI (dalam
secara berurutan menurut urutan waktu Hosnan, 2014:281) menyatakan bahwa
atau urutan penting ke tidak penting. dalam pembelajaran dengan penemuan,
Analisis teks prosedur kompleks siswa didorong untuk belajar sebagian
mengikuti struktur dan kaidah. besar melalui keterlibatan aktif mereka
Berdasarkan analisis itu, dapat sendiri dengan konsep-konsep dan
diketahui kelengkapan suatu teks prosedur prinsip-prinsip dan guru mendorong siswa
kompleks. Dengan evaluasi, kita dapat untuk memiliki pengalaman dan
memahami dan dapat memanfaatkannya melakukan percobaan yang
sebagai sarana untuk melakukan prosedur memungkinkan mereka menemukan
pada bidang-bidang tertentu (Kosasih, prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.
2013:143) .