Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Vol.2 No.

12 Mei 2022 4211


……………………………………………………………………………………………………...
RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans
Poir)TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DI LAHAN SAWAAH DESA
KELONDOM

Oleh
Agus Burhan
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Madako Tolitoli
Email: agusdprdtolis@yahoo.co.id

Abstract
The aim of this research is to Know the Growth Response of Kale Kale (Ipomoea Reptans Poir)
Towards Organic Fertilizer Giving in Kelondom Village Rice Field. This research was conducted
in Kelondom Village, Galang District, Tolitoli Regency. The time to carry out this research for
three months from February to April 2020. This research was compiled using a Randomized Block
Design (RBD) consisting of 5 levels, namely: A0 = No fertilizer (control), A1 = Dose of fertilizer
2 ml / liter , A2 = Dose of Fertilizer 3 ml / liter, A3 = Dose of Fertilizer 4 ml / liter, A4 = Dose of
Fertilizer 5 ml / liter. Each treatment was repeated three times so that there were 15 study plots. If
the results of analysis of variance show a real effect, then a further test will be conducted using the
Honestly Significant Difference test (BNJ) at the 5% level. The results showed that the application
of liquid organic fertilizer 5 ml / liter significantly affected plant height aged 1, 2, 3 and 4 weeks
after planting, the number of leaves aged 1 and 2 weeks after planting, the length of leaves aged
1.2 and 4 weeks after planting , while at the age of 3 weeks after planting has a very significant
effect on the number of leaves of kale. The application of liquid organic fertilizer 5 ml / liter
significantly affects root volume, root length and plant wet weight.
Keywords: Ground Kale, Liquid Organic Fertilizer, Fertilization

PENDAHULUAN Kangkung dapat memberikan hasil yang


Kangkung (Ipomoea spp.) merupakan optimum pada kondisi dataran rendah Tropika
salah satu sayuran daun yang paling populer di dengan temperatur tinggi dan penyinaran yang
Asia Tenggara. Kangkung dikenal juga pendek. Temperatur yang ideal berkisar 25 –
dengan ’swamp cabbage’, ’water 30oC, sedangkan dibawah 10 oC tanaman akan
convolvulus’, dan ’water spinach’. Tanaman rusak. Ada dua jenis kangkung, yaitu
kangkung berbunga dengan warna yang kangkung darat (Ipomoea reptans Poir),
beragam dari putih sampai merah muda, dan berdaun sempit dan beradaptasi pada tanah
batangnya dari warna hijau sampai ungu. yang lembab, serta dipanen hanya satu kali;
Daunnya merupakan sumber protein, vitamin dan kangkung air (Ipomoea aquatica) yang
A, besi dan kalsium. Panduan penanaman yang berdaun lebih lebar dan berbentuk panah. Jenis
disajikan adalah berdasarkan kondisi dataran ini beradaptasi pada kondisi tergenang dan
rendah di Taiwan. Beberapa penyesuaian dipanen beberapa kali. Kangkung darat adalah
diperlukan disesuaikan dengan kondisi iklim, salah satu tanaman hortikultura yang memiliki
tanah, musim, hama dan penyakit. Kangkung potensi pasar yang cukup besar. Upaya
beradaptasi terhadap kondisi iklim dan tanah peningkatan produksi dan mutu yang tinggi
yang cukup beragam, akan tetapi memerlukan umumnya petani masih mengandalkan
kelembaban tanah yang relatif tinggi untuk pestisida sintetik yang berlebihan sehingga
pertumbuhan yang optimum. Tanah dengan menyebabkan adanya residu yang
kandungan bahan organik tinggi lebih disukai. membahayakan baik pada produsen,

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
4212 Vol.2 No.12 Mei 2022
………………………………………………………………………………………………………
konsumen maupun lingkungan selain Kangkung dapat tumbuh dan berproduksi
itmuenyebabkan biaya produksi menjadi baik di dataran rendah sampai dataran tinggi
tinggi. Salah satu pendekatan yang dapat (pegunungan). Tanaman kangkung cocok
dilakukan untuk menurunkan biaya produksi ditanam pada tanah bertekstur liat berpasir
dan menekan serendah mungkin kandungan dengan struktur tanah yang agak remah. Selain
residu pestisida sintetik adalah dengan cara itu, tanaman kangkung membutuhkan tanah
menerapkan budidaya sistem organik. Saat ini datar bagi pertumbuhanya, sebab tanah yang
kangkung darat lebih banyak beredar di memiliki kelerengan tinggi tidak dapat
pasar-pasar komersial dibanding kangkung air mempertahankan kandungan air secara baik
karena budidaya kangkung air semakin sulit (Azizah, 2012).
dengan banyaknya sungai yang tercemar Pupuk merupakan bahan yang
selain itu jika memakai kolam membutuhkan mengandung sejumlah nutrisi yang diperlukan
biaya yang besar. Budidaya kangkung darat bagi tanaman. Pemupukan adalah upaya
sangat mudah, karena sayuran ini bersiklus pemberian nutrisi kepada tanaman guna
panen cepat dan relatif tahan hama. Karena menunjang kelangsungan hidupnya. Pupuk
itulah, harga kangkung dipasar relatif murah dapat dibuat dari bahan organik ataupun
dibanding jenis sayuran lain. Untuk anorganik. Pemberian pupuk perlu
meningkatkan nilai tambah, kita bisa memperhatikan kebutuhan tumbuhan, agar
melakukan budidaya kangkung darat secara tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat
organik. Harga kangkung darat organik relatif makanan atau terlalu sedikit karena dapat
lebih tinggi membahayakan tumbuhan. Pupuk dapat
diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke
LANDASAN TEORI daun. Sejak zaman purba sampai saat ini pupuk
Kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) organik diketahui banyak dimanfaatkan sebagai
adalah tanaman semusim atau tahunan yang pupuk dalam sistem usahatani (Sutejo, 2002).
merupakan sayuran daun yang penting di Menurut Sutiyoso (2003) pupuk cair
kawasan Asia Tenggara dan Asia adalah pupuk yang berbentuk cairan, dibuat
Selatan.Sayuran kangkung mudah dengan cara melarutkan kotoran ternak, daun
dibudidayakan, berumur pendek dan harga jenis kacang-kacang dan rumput jenis tertentu
relatif murah. Karena itu, kangkung merupakan ke dalam air.
sumber gizi yang baik bagi masyarakat secara Pupuk organik cair adalah jenis pupuk
umum. Konsumsi kangkung mulai digemari berbentuk cair tidak padat mudah sekali larut
oleh masyarakat terbukti dengan sadarnya pada tanah dan membawa unsur-unsur penting
masyarakat peduli dengan gizi yang terkandung untuk pertumbuhan tanaman.Pupuk organik
disayuran kangkung. Kandungan gizi kangkung cair mempunyai banyak kelebihan diantaranya,
cukup tinggi terutama vitamin A, vitamin C, zat pupuk tersebut mengandung zat tertentu seperti
besi, kalsium, potasium, dan fosfor (Sofiari, mikroorganisme jarang terdapat dalam pupuk
2009). organik padat dalam bentuk kering.Pupuk
Daya tarik budidaya tanaman kangkung organik cair apabila dicampur dengan pupuk
darat terletak pada teknik budidayanya beserta organik padat, dapat mengaktifkan unsur hara
cara pengelolaannya. Salah satu faktor dalam pupuk organic padat (Syefani dkk, 2003)
budidaya yang perlu diperhatikan adalah
pemberian unsur hara atau pemupukan untuk METODE PENELITIAN
menyuburkan tanaman, misalnya dengan Penelitian ini di laksanakan di Desa
penggunaan pupuk kandang dan pupukcair Kelondom, Kecamatan Galang, Kabupaten
(Haryoto,2009) Tolitoli. Adapun waktu pelaksanaan penelitian
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.12 Mei 2022 4213
……………………………………………………………………………………………………...
ini selama tiga bulan mulai dari bulan Februari HASIL DAN PEMBAHASAN
sampai April 2019.Penelitian ini disusun Hasil
dengan menggunakan rancangan acak Tinggi Tanaman
kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 taraf Hasil analisis sidik ragam menunjukkan
perlakuan yaitu :A0 = Tanpa pupuk (kontrol), bahwa perlakuan pupuk organik cair
A1 = Dosis pupuk 2 ml/liter, A2 = Dosis Pupuk berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman
3 ml/liter, A3 = Dosis Pupuk 4 ml/liter, A4 = kangkung pada umur 1, 2 dan 3 minggu setelah
Dosis Pupuk 5 ml/liter. Masing-masing tanam, sedangkan pada umur 4 minggu setelah
perlakuan di ulang sebanyak 3 kali sehingga tanam berpengaruh sangat nyat terhadap tinggi
terdapat 15 petak penelitian. Apabila hasil tanaman. Rata-rata pertumbuhan tinggi
analisis sidik ragam menunjukkan pengaruh tanaman di sajikan pada Tabel 1.
nyata, maka akan dilakukan uji lanjut dengan Tabel 1. Tinggi tanaman Kangkung umur 1-
menggunakan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada 4 MST
taraf 5%. Umur Tanaman (MST)
Perlakuan
1 2 3 4
Peubah yang diamati dalam penelitian ini A0 7,17 ab 11,17 a 19,00 a 37,00 a
adalah: A1 5,83 a 11,83 a 21,33 ab 35,00 a
A2 7,67 ab 13,50 ab 23,67 ab 34,33 a
1. Tinggi Tanaman. Tinggi tanaman diukur 2 A3 6,33 ab 13,17 ab 24,67 ab 41,00 ab
minggu setelah pindah tanam, dilakukan A4 8,17 b 14,00 b 25,00 b 41,33 b
BNJ 5% 0,93 1,04 2,14 2,43
dari leher akar sampai titik tumbuh
Ket :Angka yang ditandai oleh huruf yang sama
tanaman dengan menggunakan mistar.
pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada
2. Jumlah Daun. Jumlah Daun diukur 2
taraf uji BNJ 5%
minggu setelah pindah tanam pada setiap
Hasil penelitian menunjukan bahwa
sampel dari tiap plot, pengukuran
perlakuan dosis pupuk Organik cair 5 ml/liter
dilakukan pada pangkal batang sampai
memperlihatkan tinggi tanman kangkung
ujung daun. Interval pengukuran 1 minggu.
paling tinggi pada umur 1 MST yaitu (A4) 8,17
3. Panjang daun. Panjang daun diukur 2
cm berbeda nyata dengan perlakuan (A1) yaitu
minggu setelah tanam pengukuran
5,83cm, berbeda tidak nyata dengan perlakuan
dilakukan pada pangkal batang sampai
lainnya. Begitu pula pada umur 2 MST
ujung daun. Interval pengukuran 1 minggu.
perlakuan pupuk organik cair 5 ml/liter
4. Volume Akar, pengukuran dilakukan pada
memperlihatkan tinggi tanaman paling tinggi
akhir penelitian dengan menggunakan
yaitu (A2) 14,00 cm berbeda nyata dengan
gelas ukur.
tampa perlakuan (A0) dan (A1) berbeda tidak
5. Berat segar tanaman, pengukuran
nyata dengan perlakuan (A2) dan (A3).
dilakukan pada akhir penelitian dengan
Demikian pula pada umur 3 MST perlakuan
menimbang keseluruhan sampel tanaman.
pupuk organik cair 5 ml/liter memperlihatkan
6. Berat kering tanaman. Berat kering
tinggi tanaman paling tinggi yaitu (A4) 25,00
dihitung dengan menimbang masing-
cm berbeda nyata dengan tampa perlakuan
masing sampel tanaman setelah dilakukan
(kontrol) berbeda tidak nyata dengan perlakuan
pengopenan selama 24 jam dengan suhu 60
(A1), (A2) dan (A3). Sedangkan pada umur 4
0c.
MST perlakuan pupuk organik cair 5 ml/liter
juga memperlihatkan tinggi tanaman paling
tinggi yaitu (A4) 41,33 cm berbeda nyata
dengan perlakuan (A0), (A1) dan (A2) berbeda
tidak nyata dengan perlakuan (A3).

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
4214 Vol.2 No.12 Mei 2022
………………………………………………………………………………………………………
Jumlah Daun kangkung pada berbagai perlakuan pupuk
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan organik cair di sajikan pada Tabel 3.
bahwa perlakuan pupuk organik cair Tabel 3. Rata-rata Panjang Daun umur 1
berpengaruh nyata terhadap jumlah daun sampai 4 MST
tanaman kangkung pada umur 1 dan 2 minggu Umur Tanaman (MST)
Perlakuan
1 2 3 4
setelah tanam. sedankan pada umur 3 dan 4 A0 3,67 a 7,83 a 9,77 a 12,83 ab
minggu setelah tanaman tidak berpengaruh A1 3,83 a 5,83 a 10,17 ab 12,17 ab
A2 4,27 ab 5,83 a 8,60 a 10,50 a
terhadap jumlah daun tanaman kangkung. Rata- A3 4,43 ab 8,17 ab 10,50 ab 13,17 ab
rata jumlah daun tanaman kangkung pada A4 5,17 b 8,50 b 11,83 b 13,83 b
BNJ 5% 0,60 1,14 0,82 1,25
berbagai perlakuan pupuk organik cair umur 1
Ket : Angka yang ditandai oleh huruf yang
dan 2 MST di sajikan pada Tabel 2.
sama pada kolom yang sama tidak berbeda
Tabel 2. Jumlah daun tanaman Kangkung
nyata pada taraf uji BNJ 5%
umur 1-2 MST
Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan
Umur Tanaman (MST)
Perlakuan dosis pupuk Organik cair 5 ml/liter
1 2
memperlihatkan panjang daun tanman
A0 7,67 a 21,67 a kangkung pada umur 1 MST daun terpanjang
A1 7,67a 22,33 ab yaitu (A4) 5,17 cm berbeda nyata dengan
A2 8,00 ab 24,33 ab perlakuan (A0) dan (A1) tetapi berbeda tidak
A3 8,67 ab 24,33 ab nyata dengan perlakuan (A2) dan (A3). Begitu
A4 9,33 b 24,67 b pula pada umur 2 MST perlakuan pupuk
BNJ 5% 0,17 1,38 organik cair 5 ml/liter memperlihatkan panjang
Ket : Angka yang ditandai oleh huruf yang daun tanaman terpanjang yaitu (A4) 8,50 cm
sama pada kolom yang sama tidak berbeda berbeda nyata dengan perlakuan (A2) tetapi
nyata pada taraf uji BNJ 5% berbeda tidak nyata dengan perlakuan (A0),
Hasil penelitian menunjukan bahwa (A1) dan (A3). Begitu pula pada umur 3 MST
perlakuan dosis pupuk Organik cair 5 ml/liter perlakuan pupuk organik cair 5 ml/liter
memperlihatkan jumlah daun tanman memperlihatkan panjang tanaman terpanjang
kangkung paling banyak pada umur 1 MST yaitu (A4) 11,83 cm berbeda nyata dengan
yaitu (A2) 9,00 helai, berbeda nyata dengan perlakuan (A0) dan (A3) tetapi berbeda tidak
perlakuan (A0) dan (A1). berbeda tidak nyata nyata dengan perlakuan (A1) dan (A2).
dengan perlakuan (A2) dan (A3). Begitu pula Demikian pula pada umur 4 MST perlakuan
pada umur 2 MST perlakuan pupuk organik cair pupuk organik cair 5 ml/liter juga
5 ml/liter memperlihatkan jumlah daun memperlihatkan panjang tanaman terpanjang
tanaman paling banyak yaitu (A4) 24,67 helai yaitu (A4) 13,83 cm berbeda nyata dengan
berbeda nyata dengan perlakuan (A0) tetapi tampa perlakuan (kontrol) tetapi berbeda tidak
berbeda tidak nyata dengan perlakuan (A1), nyata dengan perlakuan lainnya.
(A2) dan (A3). Volume Akar
Panjang Daun Hasil analisi sidik ragam menunjukkan
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan pupuk organik cair
bahwa perlakuan pupuk organik cair berpengaruh sangat nyata terhadap volume akar
berpengaruh nyata terhadap panjang daun tanaman kangkung. Rata-rata volume akar
tanaman kangkung pada umur 1,2 dan 4 MST. tanaman kangkung di sajikan pada Tabel 4.
sedangkan pada umur 3 MST berpengaruh
sangat nyata terhadap panjang daun tanman
kangkung. Rata-rata panjang daun tanaman

………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.12 Mei 2022 4215
……………………………………………………………………………………………………...
Tabel 4. Rata-rata Jumlah Volume Akar berbeda nyata dengan perlakuan (A3) dan (A2)
(ml) tetapi berbeda tidak nyata pada perlakuan (A0)
Perlakuan Umur Tanaman dan (A1).
A0 116,67 ab Berat Segar
A1 82,67 a Hasil analisis sidik ragam menunjukkan
A2 101,67 ab bahwa perlakuan pupuk organik cair
A3 66,67 a berpengaruh sangat nyata terhadap berat segar
A4 121,67 b tanaman kangkung. Rata-rata berat segar
BNJ 5% 25,56 tanaman di sajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Rata-rata berat segar (g)
Ket : Angka yang ditandai oleh huruf yang Perlakuan Umur Tanaman
sama pada kolom yang sama tidak berbeda
A0 106, 69 a
nyata pada taraf uji BNJ 5%
A1 107,25 a
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa
A2 113,27 ab
pemberian pupuk organik 5 ml/liter
A3 118,60 ab
memberikan pengaruh yang nyata terhadap
A4 119,38 b
pengamatan volume akar tanaman kangkung.
Dimana perlakuan yang menghasilkan volume BNJ 5%
akar tertinggi adalah (A4) yaitu 121,67 ml, Ket : Angka yang ditandai oleh huruf yang
berbeda nyata dengan perlakuan (A3) dan (A1) sama pada kolom yang sama tidak berbeda
tetapi berbeda tidak nyata pada perlakuan (A0) nyata pada taraf uji BNJ 5%
dan (A2).
Panjang Akar Hasil penelitian menunjukan bahwa
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan perlakuan pupuk Organik cair 5 ml/liter
bahwa perlakuan pupuk organik cair memberikan pengaruh yang nyata terhadap
berpengaruh sangat nyata terhadap panjang pengamatan berat segar tanaman. Dimana
akar tanaman kangkung. Rata-rata Panjangakar perlakuan yang menghasilkan berat segar
tanaman kangkung di sajikan pada Tabel 5. tanaman terberat adalah terdapat pada
Tabel 5. Rata-rata Jumlah Panjang Akar perlakuan (A2) yaitu 119,38 g, berbeda nyata
(cm) dengan perlakuan (A0) dan (A1)tetapi berbeda
Perlakuan Umur Tanaman tidak nyata dengan perlakuan (A2) dan (A3).
A0 22,33 ab Pembahasan
A1 22,67 ab Hasil analisis statistik menunjukkan
A2 20,00 a bahwa perlakuan pupuk organik berpengaruh
A3 20,67 a nyata terhadap tinggi tanaman umur 1, 2 dan 3
A4 23,00 b minggu setelah tanam (MST) dan berpengaruh
BNJ 5% 1,34 sangat nyata pada umur 4 minggu setelah tanam
(MST). Hal ini diduga bahwa ketersediaan
Ket : Angka yang ditandai oleh huruf yang hara melalui pemberian pupuk organik cair
sama pada kolom yang sama tidak berbeda mampu menunjang pertumbuhan vegetatif
nyata pada taraf uji BNJ 5% tanaman secara optimal. Ketersediaan unsur
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan hara merupakan salah satu faktor lingkungan
bahwa pemberian pupuk organik 5 ml/liter yang sangat menentukan laju pertumbuhan
memberikan pengaruh yang nyata terhadap tanaman (Gardner et al, 1985).Sehingga
pengamatan panjang akar tanaman kangkung. dibutuhkan lebih banyak unsur hara esensial
Dimana perlakuan yang menghasilkan panjang yang tersedia yang dapat diperoleh melalui
akar tertinggi adalah (A4) yaitu 23,00 cm, peningkatan dosis pupuk cair. Selanjutnya

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
4216 Vol.2 No.12 Mei 2022
………………………………………………………………………………………………………
Purwowidodo (1992) unsur hara nitrogen, proses fotosintesis berlangsung secara optimal
fosfor dan kalium serta unsur mikro yang sehingga dapat menghasilkan cadangan
terkandung dalam pupuk organik cair akan makanan sebagai energi dalam pembentukan
meningkatkan aktivitas fotosintesis tumbuhan sel-sel baru. Terjadinya proses ini juga
sehingga meningkatkan karbohidrat yang diprngaruhi oleh penyerapan akar terhadap air
dihasilkan sebagai cadangan makanan. dan unsur hara, dimana air sangat diperlukan
Hasil analis statistik menujukkan bahwa tanaman terutama dalam proses transformasi
perlakuan pupuk organik cair 5 ml/liter bahan hasil fotosintesiskebagian tanaman yang
berpengaruh nyata terhadap jumlah daun membutuhkan terutama titik tumbuh. Jika
tanaman kangkung pada umur 1 dan 2 minggu seluruh proses tersebut berlangsung dengan
setelah tanaman (MST).Hal ini diduga karna baik, maka pertumbuhan vegetatif seperti tinggi
Ketersediaan unsur hara merupakan salah satu tanaman, jumlah daun, panjang daun akan
faktor penting sebagai penunjang pertumbuhan semakin meningkat. Sejalan dengan pendapat,
dan perkembangan suatu tanaman.Pupuk Ambarwati dkk (2007) pemberian pupuk
organik cair memiliki banyak peran dan organik berperan efektif terhadap pertumbuhan
fungsinya.Pemberian pupuk organik cair harus tanaman, selain itu pupuk organik juga dapat
memperhatikan konsentrasi atau dosis yang mendorong dan meningkatkan pembentukan
diaplikasikan terhadap tanaman.Berdasarkan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada
beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman leguminosae sehingga meningkatkan
pemberian pupuk organik cair melalui daun kemampuan fotosintesis tanaman dan
memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman penyerapan nitrogen dari udara.
yang lebih baik dari pada pemberian melalui Perlakuan pupuk organik cair 5 ml/liter
tanah. Semakin tinggi dosis pupuk yang berpengaruh nyata terhadap panjang akar,
diberikan maka kandungan unsur hara yang volume akar, dan berat segar tanaman. Hal ini
diterima oleh tanaman akan semakin tinggi, berarti bahwa semakin tinggi dosis pupuk yang
begitu pula dengan semakin seringnya diberikan pada tanaman maka pertumbuhan
frekuensi aplikasi pupuk daun yang dilakukan tanaman akan lebih baik. Hal ini sesuai dengan
pada tanaman, maka kandungan unsur hara juga pendapat Rizqiani dkk (2007) semakin tinggi
semakin tinggi. namun pemberian dengan dosis yang diberikan pada tanaman maka
dosis yang berlebihan justru akan kandungan unsur hara yang diterima oleh
mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan tanaman akan semakin tinggi, begitupula
pada tanaman oleh karena itu, pemilihan dosis semakin seringnya frekuensi aplikasi pupuk
yang tepat perlu diketahui oleh para peneliti yang dilakukan pada tanaman maka kandungan
maupun petani dan hal ini dapat diperoleh unsur hara juga semakin tinggi. Buckman dkk
melalui pengujian-pengujian di lapangan (1969) menambahkan bahwa perbedaan
(Abdul Rahmi 2007). kemampuan tanaman dalam menyerap unsur
Hasil analisis statistik menunjukkan hara antara lain ditentukan oleh perbdaan dalam
bahwa perlakuan pupuk organik cair 5 mil/liter sistem perakaran karna keuntungan dari
berpengaruh nyata terhadap panjang daun perkembagan akar yang baik antara lain unsur
tanaman kangkung pada umur 1, 2, 3 dan 4 hara yang diberikan cepat diserap oleh tanaman
minggu setelah tanaman (MST). sebelum mengalami proses pencucian ataupun
Peningkatan tinggi tanaman, jumlah terfikasi oleh tanah. Pupuk organik merupakan
daun, panjang daun merupakan proses pupuk yang berasal dari sisa tanaman, hewan,
pertumbuhan vegetatif akibat bertambahnya atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk
ukuran dan jumlah sel. Meningkatnya ukuran hijau, dan kompos yang berbentuk cair
dan jumlah sel tersebut dapat terjadi karena maupun padat. Pupuk organik bersifat bulky
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.12 Mei 2022 4217
……………………………………………………………………………………………………...
dengan kandungan hara makro dan mikro DAFTAR PUSTAKA
rendah sehingga diperlukan dalam jumlah [1] Ambarwati, E. dan Yuwono, N.W. 2007.
banyak. Keuntungan utama menggunkan pupuk Pengaruh dosis dan Frekuensi Pemberian
organik adalah dapat dapat memperbaiki Pupuk Organik Cair Terhadap
kesuburan kimia, fisik, dan biologis tanah, Pertumbuhan dan Hasil Buncis
selain sebagai sumber hara bagi tanamn. (Phaseolus vulgaris L.). Jurnal Ilmu
(Suriyadikarta, 2005) Tanah dan Lingkungan.
Harjadi (1991) menambahkan [2] Azizah, A. 2012. Produksi tanaman
ketersediaan unsur hara bagi tanaman kangkung. http :
merupakan salah satu faktor penting untuk //anisaulazizah .blogspot. com /
menunjang pertumbuhan dan perkembangan 2012/12/produksi-tanaman-kangkung
tanaman karena unsur hara ini mempunyai [3] Buckman. H.O. dan Brady, N.O, 1969.
peranan penting sebagai sumber energi dan Ilmu Tanah. Terjemahan Sugiman.
penyusun struktural tanaman sehingga tingkat Baharta Karya Aksara. Jakarta.
kecukupan hara berperan dalam mempengaruhi [4] Harjadi,S.(1991).Dasar-dasar
berat brangkasan dari suatu tanaman.Tanpa Hortikultura. Jurusan Budidaya
tambahan suplai unsur hara dapat menyebabkan Pertanian,Fakultas Pertanian. Institut
pertumbuhan tanaman terganggu sehingga Pertanian Bogor. Bogor. 500 hal.
berat brangkasan menjadi lebih rendah. [5] Haryoto. 2009. Bertanam Seledri secara
Hidroponik. Yogyakarta: Kanisius.
PENUTUP [6] Rizqiani, N.F.. 2007. Pengaruh dosis dan
Kesimpulan Frekuensi Pemberian Pupuk Organik
Berdasarkan hasil analisis data dan Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
pembahasan tentang respon pertumbuhan Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Dataran
tanaman kangkung darat (ipomoea reptans poir) Rendah. Jurnal Ilmu Tanah dan
terhadap pemberian pupuk organik dapat Lingkungan. melalui
disimpulkan bahwa : http://blog.ac.id/puspit/files/2012/12/pu
1. Pemberian pupuk organik cair 5 ml/liter puk-cair. pdf. (17/01/2013).
berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman [7] Suriyadikarta, (2005). Pupuk dan
umur 1, 2, 3 dan 4 minggu setelah tanam, Pemupukan. CV. Simplek. Jakarta.
jumlah daun umur 1 dan 2 minggu setelah [8] Sutejo, M.M. 2002. Pupuk dan Cara
tanam, panjang daun umur 1,2 dan 4 minggu Pemupukan. Jakarta : Rineka Cipta.
setelah tanam, sedangkang pada umur 3 [9] Sofiari, E. 2009. Karakterisasi Kangkung
minggu setelah tanam memberikan (Ipomoea reptans) Varietas Sutera.
pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah Berdasarkan Panduan Pengujian
daun tanaman kangkung. Individual. Buletin Plasma Nutfah
2. Pemberian pupuk organik cair 5 ml/liter [10] Syefani dan A. Lilia. 2003. Pelatihan
berpengaruh nyata terhadap volume akar, Pertanian Organik. Malang : Fakultas
panjang akar dan berat basah tanaman Pertanian Unibraw. terhadap
Saran pertumbuhan dan produksi jagung
Adapun saran yang dapat penulis manis. Skripsi fakultas pertanian UIR,
berikan untuk penelitian selanjutnya Perlu pekanbaru.
diteliti lebih lanjut tentangpemberian dosis [11] Rukmana, R 1987. Budidaya Mentimun.
pupuk organik yang lebih bervariasi, sehingga Kanisius, Yogyakarta.
akan diperoleh dosis yang optimal. [12] Samadi, 2002. Teknik Budidaya
Mentimun. Deptan. Jakarta.

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
4218 Vol.2 No.12 Mei 2022
………………………………………………………………………………………………………
[13] Sukiam. 2012. Pengaruh bokhasi sekam
padi dan pupuk NPK mutiara (15:15:!5)
terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman mentimun (cucumis sativus L)
Skripsi fakultas pertanian UIR.
Pekanbaru
[14] Sumpena, 2001. Kiat Bercocok Tanam
Sayuran Organic. Lembaga Sehat
Dompet Dhuapa Republika, Jakarta.

………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

You might also like