Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

E ISSN 2442-3149 | P ISSN 2355-472X Dampak Kebijakan Perluasan Ganjil Genap Terhadap Jumlah

DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v8i1.493 Penumpang dan Pendapatan Transjakarta

Dampak Kebijakan Perluasan Ganjil Genap Terhadap


Jumlah Penumpang dan Pendapatan Transjakarta

Impact of Even Odd Expansion Policy on Transjakarta


Passenger Numbers and Revenue

Erni Pratiwi Perwitasaria,1, Tri Mulyani Setyowatib,2, Sri Handayanic,3


a,b,cInstitut Transportasi dan Logistik Trisakti, Jakarta, Indonesia
1* ernie_pratiwi@yahoo.com, 2tri_mulyani_s@yahoo.com, ³srihandayaniaddress@gmail.com

*
corresponding e-mail

This is an open access article under the terms of the CC-BY-NC license

Abstract

Special region of Capital City (DKI) Jakarta Government has carried out evaluations and
established regulations related to congestion that occurs in DKI Jakarta. The local
government tries to overcome the congestion that occurs by establishing and implementing a
three in one program which is later replaced by the odd-even policy in certain areas. In 2018
odd-even trials were carried out during the Asian Games, until September 9, 2019, DKI
Jakarta Provincial Government determined an expansion of the odd-even area coverage as
an effort to stop the congestion that occurred. This study aims to analyze the impact of the
odd-even expansion policy on the number of passengers and revenue of TransJakarta in 2019
by using the path analysis test. The analysis is conducted using Eviews 10 software of panel
data, which is a combination of cross-sectional data with time series data using a random
effect model (REM) approach. This study uses secondary data on the number of TransJakarta
passengers and TransJakarta revenue corridors 1 to 13 in 2019 which have been published.
The findings of the research show that there is a significant direct and indirect effect of the
odd-even Expansion Policy with TransJakarta Revenues through the number of passengers.

Keywords : odd-even policy, transjakarta, panel data, path analysis, land


transportation

Abstrak

Pemerintah DKI Jakarta telah melaksanakan evaluasi serta menetapkan regulasi terkait
dengan kemacetan yang terjadi di DKI Jakarta. Pemerintah daerah berupaya untuk
menanggulangi kemacetan yang terjadi adalah dengan penetapan serta pelaksanaan program
3 three in one yang kemudian digantikan dengan adanya peraturan Ganjil-Genap di wilayah
ibukota pada ruas-ruas jalan tertentu. Pada tahun 2018 telah dilakukan uji coba ganjil genap
selama perhelatan Asian Games, hingga pada tanggal 9 September 2019 Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta menetapkan adanya perluasan cakupan wilayah ganjil genap sebagai upaya
melerai kemacetan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari
kebijakan perluasan ganjil genap terhadap jumlah penumpang dan pendapatan TransJakarta
tahun 2019 dengan menggunakan uji analisis jalur. Perhitungan dilakukan dengan
menggunakan software Eviews 10 dengan jenis data panel yaitu kombinasi data jenis cross
sectional dengan data jenis time series dengan pendekatan Random effect model (REM).
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 08 No. 01, Maret 2021
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog 51
Erni Pratiwi Perwitasari, Tri Mulyani Setyowati, Sri Handayani E ISSN 2442-3149 | P ISSN 2355-472X
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v8i1.493

Penelitian ini menggunakan data sekunder mengenai data jumlah penumpang TransJakarta
dan pendapatan TransJakarta koridor 1 sampai dengan 13 pada tahun 2019 yang telah
dipublikasikan. Temuan hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan
secara langsung dan tidak langsung Kebijakan Perluasan Ganjil Genap dengan Pendapatan
TransJakarta melalui jumlah penumpang.

Kata Kunci : kebijakan ganjil genap, transjakarta, data panel, path analysis, transportasi
darat

A. Pendahuluan – 19.00 pada bulan September 2004 di saat


Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI waktu pulang kantor. Kebijakan ini berlaku
jakarta) ialah daerah yang menjadi pusat hanya ketika hari kerja yakni hari Senin
pemerintahan Republik Indonesia yang sampai hari Jumat dan kebijakan tersebut
memiliki luas darat seluas 662,33 km² tidak berlaku untuk hari weekend (hari Sabtu
dengan kota di sekitarnya seperti Bogor, dan hari Minggu) serta hari-hari libur
Kota Bekasi, Tangerang Raya dan Kota Nasional. Penetapan kebijakan three in one
Depok. Berdasarkan Badan Pusat Statistika untuk kendaraan pribadi ini ditetapkan dalam
(BPS) Provinsi Jakarta, DKI Jakarta Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta
memiliki lautan seluas 6.977,5 km persegi 4104/2003 (KepGub Provinsi DKI Jakarta,
dengan total jumlah penduduk mencapai 2003). Kebijakan three in one ini sepanjang
sebesar 10.374.235 jiwa pada tahun 2017 implementasinya terdapat celah bagi warga
(Provinsi DKI Jakarta Dalam Angka 2018, Jakarta yang mengadu nasib sebagai joki
2018). Sedangkan jumlah penduduk untuk mobil (joki three in one). Joki mobil
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan merupakan jasa penyedia orang untuk turut
Bekasi total berjumlah 28 juta jiwa. Sebagai serta dalam mobil pengguna jasa guna
ibukota negara, tingkat pertumbuhan industri melintasi Kawasan 3 in 1 serta berfungsi
dan perekonomian menunjukkan pergerakan memangkas kemacetan. Penggunaan sistem
yang signifikan sehingga mempengaruhi ganjil-genap sebagai upaya pembatasan lalu
tingginya urbanisasi, pertambahan jumlah lintas ini sudah ditetapkan dalam Peraturan
penduduk serta peningkatan pendapatan Gubernur (PerGub) Provinsi DKI Jakarta
masyarakat yang melakukan aktivitas 164/2016 (PerGub Provinsi DKI Jakarta,
ataupun bekerja di kota Jakarta, hal ini 2016).
mendorong sebagian besar masyarakat untuk Dengan ditetapkannya Negara
memiliki dan memilih mempergunakan Indonesia sebagai negara tuan rumah dalam
transportasi pribadi untuk menjalankan penyelenggaraan Asian Games ke-18 pada
aktivitasnya sehari-hari dan memutuskan tanggal 18 Agustus-2 September 2018 serta
untuk tidak menggunakan transportasi demi kelancaran mobilitas para atlet
umum. khususnya selama di Jakarta, maka kebijakan
Pada awalnya kebijakan ganjil genap ganjil-genap mobil pribadi diperluas.
hanya berlaku pada pagi hari yang Penetapan kebijakan ganjil genap selama
merupakan waktu bagi warga untuk memulai Asian Games ditetapkan dalam PerGub
aktivitas seperti berangkat kerja maupun Provinsi DKI Jakarta 77/2018 (Gubernur
bersekolah yaitu mulai dari pukul 07.00 WIB Provinsi DKI Jakarta, 2018). Pembatasan
sampai pukul 10.00 WIB kemudian lalu lintas diberlakukan mulai tanggal 01
ditambah menjadi pukul 16.00 WIB sampai Agustus 2018 hingga tanggal 02 September
dengan pukul 19.00 WIB seiring dengan 2018 dengan waktu berlaku setiap harinya
dimulainya program angkutan transportasi mulai dari pukul 06.00 WIB sampai dengan
publik TransJakarta (istilah lain busway) pukul 21.00 WIB. Hasil percobaan perluasan
pada bulan Desember 2003. Kemudian pada ganjil genap Asian Games 2018 tanggal 01
waktu sore hari diubah menjadi pukul 16.30 hingga 19 Juli 2018 menurut Dinas

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 08 No. 01, Maret 2021
52 https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
E ISSN 2442-3149 | P ISSN 2355-472X Dampak Kebijakan Perluasan Ganjil Genap Terhadap Jumlah
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v8i1.493 Penumpang dan Pendapatan Transjakarta

Perhubungan DKI Jakarta, kecepatan di 10 sarana transportasi umum di DKI Jakarta


ruas jalan kawasan ganjil genap mengalami mulai dari adanya pembangunan proyek
peningkatan sekitar 13 persen. Gubernur Mass Rapid Transit (MRT), pembangunan
DKI Jakarta pun meresponden dengan Light Rapid Transit (LRT), TransJakarta,
menerbitkan PerGub Provinsi DKI Jakarta mikrolet, Jak Lingko dan kendaraan lainnya
92/2018 yang mengatur mengenai yang diharapkan kedepannya akan saling
pemberlakuan sistem ganjil-genap sebagai terintegrasi dan transportasi umum akan
pembatasan lalu lintas selama menjadi transportasi yang sangat berguna
penyelenggaraan Asian Para Games bagi mobilitas warga khususnya DKI
2018.(PerGub 92/2018). Oleh karena dinilai Jakarta. Pemberlakuan ganjil genap
cukup efektif, maka Pemerintah Provinsi memberikan peningkatan jumlah penumpang
DKI Jakarta menetapkan masa berlaku khususnya TransJakarta sekitar 9,18 persen.
sistem ganjil-genap yang dituangkan dalam Penggunaan TransJakarta pada penelitian
PerGub Provinsi DKI Jakarta 106/2018 sebelumnya juga pernah dilakukan oleh
tertanggal 12 Oktober 2018 (PerGub Prov. Elfian & Ariwibowo (2018).
DKI Jakarta 106/2018, 2018). Penelitian ini menggunakan variabel
Hasil evaluasi dan implementasi sistem antara lain:
ganjil-genap sebagai pembatasan lalu-lintas 1. Jumlah Penumpang
pada tahun 2018 dinilai memberikan dampak Jumlah penumpang yang digunakan
yang baik terhadap peningkatan efisiensi dan dalam penelitian ini merupakan proxy
efektivitas penggunaan ruang dan ruas jalan atau pendekatan dari permintaan jasa
di Jakarta. Hal tersebut direspon oleh layanan Transjakarta. Jumlah
Gubernur Provinsi DKI Jakarta dengan penumpang dalam penelitian ini
menerapkan PerGub Prov. DKI Jakarta diartikan sebagai jumlah permintaan
155/2018 mengenai Sistem Ganjil Genap oleh pengguna jasa transportasi yang
sebagai Pembatasan Lalu Lintas (Gubernur dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Prov. DKI Jakarta, 2018). Berdasarkan butir Selain faktor harga jasa tersebut
pertama dari Instruksi Gubernur DKI permintaan dapat disebabkan pula oleh
tersebut diatas, guna percepatan tujuan- adanya kebijakan pemerintah yaitu
tujuan tersebut maka Pemerintah dalam hal ini adalah kebijakan
menerapkan dan memberlakukan perluasan perluasan ganjil genap.
16 area ganjil genap ditambah segmen jalan Menurut Prathama Raharja (2010),
persimpangan terdekat dari pintu keluar permintaan didefinisikan sebagai suatu
masuk Tol. Hasil penelitian Fadhli & bentuk keinginan konsumen (orang
Widodo (2020) menjelaskan adanya yang mengonsumsi) untuk tetap
perubahan volume kendaraan, di ruas jalan melakukan aktivitas pembelian
Jenderal Sudirman. Sedangkan temuan terhadap suatu barang atau jasa dengan
Mutharuddin & Herawati (2013) level harga yang beraneka-ragam pada
menunjukkan bahwa banyaknya kendaraan rentang periode waktu tertentu
pribadi dengan nomor ganjil lebih banyak (Adisasmita, 2010). Case dan Fair
dari jumlah kendaraan pribadi dengan nomor (2005) juga menuturkan bahwa dalam
genap yaitu 54,5 persen untuk ganjil dan penerapan hukum permintaan (demand
44,5 persen untuk genap. Penelitian lainnya law), melihat harga barang sebagai
yang berkaitan dengan rencana penerapan satu-satunya aspek yang memengaruhi
kebijakan ganjil genap juga pernah dilakukan permintaan adalah hal yang keliru
oleh Fitriani, 2014; Martini, 2012; Putra, karena hanya berfokus pada variasi
2019; Utama et al., (2019). harga sebagai aspek tunggal penentu
Guna mendukung upaya pemerintah besar kecilnya permintaan (Case, K.L
dalam menanggulangi kemacetan dan polusi & Fair, 2005). Padahal terdapat faktor
udara maka Pemerintah telah mempersiapkan lain yang mempengaruhi terhadap

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 08 No. 01, Maret 2021
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog 53
Erni Pratiwi Perwitasari, Tri Mulyani Setyowati, Sri Handayani E ISSN 2442-3149 | P ISSN 2355-472X
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v8i1.493

tinggi rendahnya permintaan antara hasil survey demand dan uji korelasi
lain adalah a) Harga produk; b) Harga menunjukkan bahwa peningkatan
produk sejenis (substitusi); c) Besaran jumlah koridor berhubungan dengan
pendapatan kelompok masyarakat; d) peningkatan permintaan terhadap
banyaknya penduduk yang tinggal; e) suatu halte (Yappo & Najid, 2018).
motif persebaran pendapatan yang di 2. Kebijakan Pemerintah
masyarakat; f) nilai-nilai di Kehadiran pemerintah yang berfungsi
masyarakat; dan g) gambaran tentang menjadi regulator diperlukan untuk
prospek di masa yang akan dating bisa menjembatani seluruh kebutuhan
(spekulasi prediksi). Dengan begitu, dan persoalan yang terdapat di
permintaan terjadi ketika konsumen masyarakat yang muncul pada praktik
memiliki daya beli terhadap menjalankan pemerintahan yang
barang/jasa tersebut dan merasa berkaitan dengan peraturan yang
memiliki kebutuhan yang harus mengikat. kemacetan (stagnasi) lalu
dilengkapi dengan barang/jasa tersebut. lintas menjadi persoalan utama dan
Dalam hal ini, tinggi rendahnya pertama pada kota-kota besar secara
permintaan yang ada terhadap produk- global, tak terkecuali beberapa kota
produk yang diangkut berdampak besar seperti DKI Jakarta. Ekspansi
kepada tinggi rendahnya permintaan sistem ganjil-genap dilakukan mulai 9
jasa angkut transportasi. Mekanisme September 2019 dengan Pergub
ini membuat permintaan terhadap jasa 88/2019 (Perluasan Gage, 2019). Motif
transportasi masuk dalam kategori dilakukan ekspansi sistem ganjil-genap
derived demand. ialah sebagai bentuk solusi Pemprov
Dalam penelitian ini, Permintaan DKI atas upaya mengatasi tingginya
diartikan sebagai bentuk dampak dari tingkat polusi udara di Jakarta yang
timbulnya permintaan atas jasa terkenal sebagai peringkat nomor satu
layanan transportasi darat yang dapat dunia (Kualitas Udara Jakarta Makin
berupa Bis TransJakarta. Dalam hal Terburuk Di Dunia, 2019).
ini, permintaan tersebut dipengaruhi Penelitian berkaitan dengan kebijakan
oleh faktor kebijakan pemerintah ganjil genap di Bogota, Kolombia
yaitu adanya penetapan perluasan menjelaskan bahwa kebijakan tersebut
jalur Ganjil Genap di Wilayah DKI tampaknya hanya efektif dalam jangka
Jakarta sebagai faktor utama. pendek, tetapi pada akhirnya gagal
Kebijakan tersebut berpengaruh untuk mencapai tujuannya dan
langsung terhadap perilaku biasanya mengarah pada hasil yang
masyarakat dalam bertransportasi, lebih buruk (Cantillo & Ortúzar, 2014).
maka hukum permintaan dan Tak hanya pada Bogota, di Mexico
penawaran (demand and supply) City juga memperkenalkan acara
dapat diimplementasikan pada sektor pembatasan kendaraan bermotor
transportasi. Dalam penelitian Edric dengan sistem pelat nomor
Yappo dan Najid (2018), adminsitratif yang berhasil mengurangi
menunjukkan dari segi tata guna jumlah kendaraan di jalanan hingga
lahan suatu halte sangat berpengaruh 20%, menambah laju kecepatan rata-
terhadap demand penumpang dimana rata kendaraan, mengurangi tingkat
halte dengan tata guna lahan pusat konsumsi bahan bakar serta
perkantoran, perdagangan, dan jasa meningkatkan volume jumlah
skala kota memiliki demand lebih penumpang yang menaiki kereta
tinggi dari pada halte dengan tata bawah tanah sebesar 6,6%
guna lahan pusat stasiun terpadu, dan (Mutharuddin & Herawati, 2013).
pusat pemerintahan kota. Sedangkan Sejalan dengan penelitian dari

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 08 No. 01, Maret 2021
54 https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
E ISSN 2442-3149 | P ISSN 2355-472X Dampak Kebijakan Perluasan Ganjil Genap Terhadap Jumlah
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v8i1.493 Penumpang dan Pendapatan Transjakarta

Kurniawan (2019) dimana dimana mengambarkan keberhasilan


penyelenggaraan kebijakan berbasis dalam implementasi dan manajemen
transportasi publik dengan bus kebijakan desentralisasi fiskal dengan
TransJakarta busway masih menemui baik dan optimal. Selain itu, tingginya
beberapa kekurangan diantaranya PAD juga menunjukkan tidak adanya/
belum maksimalnya tugas dan peran berkurangnya ketergantungan pemda
petugas gabungan spesifik busway kepada pemerintah pusat (Arlina &
dalam menindak kendaraan umum Purwanti, 2013). Kebijakan pemerintah
yang melintasi dan menggunakan jalur provinsi DKI Jakata dengan
busway. Selain itu, kualitas pelayanan menetapkan kebijakan ganjil genap
busway juga masih belum optimal. diharapkan mampu memberikan solusi
tetapi dari pendekatan ekonomi, terutama terhadap upaya untuk
operasi transportasi busway sudah bisa mengurangi tingkat kemacetan lalu
dinikmati oleh masyarakat Jakarta lintas dengan menambah jumlah
secara menyeluruh. Implementasi pengguna kendaraan umum, disisi lain
kebijakan mengenai transportasi publik pemerintah provinsi DKI Jakarta juga
seyogyanya dilaksanakan oleh sumber mempunyai tujuan untuk
daya manusia yang profesional dan meningkatkan pendapatan daerahnya
berkompetensi pada bidangnya, dengan melalui permintaan layanan
melibatkan para pakar ahli untuk TransJakarta dengan bertambahnya
memberikan masukan dan koreksi. pengguna transportasi umum (public
3. Pendapatan transportation).
Pendapatan merupakan faktor dominan Menurut latar belakang masalah maka
bagi kelangsungan kehidupan dan teridentifikasi masalah terkait tingkat
penghidupan suatu operasional kemacetan yang terjadi di DKI Jakarta,
perusahaan. Semakin besar pendapatan bertambahnya penggunaan kendaraan
yang diperoleh oleh perusahaan pribadi, terbatasnya layanan
menunjukkan semakin besar transportasi umum khususnya
kemungkinan perusahaan mampu TransJakarta, ketidaknyamanan
membiayai seluruh kebutuhan dan masyarakat menggunakan layanan
kewajiban kegiatan yang dilakukannya. transportasi umum, kebutuhan
Pendapatan adalah Pendapatan Asli masyarakat terhadap transportasi
Daerah (PAD) yang mana pendapatan umum khususnya TransJakarta dan
pemerintah Propinsi DKI Jakarta yang aturan Pemerintah Provinsi DKI
berasal dari pendapatan TransJakarta Jakarta terkait pemberlakuan perluasan
atau busway yang menyumbangkan ganjil genap. Penelitian ini bertujuan
kontribusi pendapatannya terhadap melakukan identifikasi tentang dampak
PAD (Yudo, 2019). Pendapatan dapat langsung dan tidak langsung kebijakan
diartikan sebagai pendapatan Perseroan perluasan ganjil genap terhadap jumlah
yang berasal dari tiket penumpang penumpang dan pendapatan
dengan tarif layanan angkutan umum TransJakarta tahun 2019 (dengan
TransJakarta yang ditetapkan menggunakan pendekatan analisis jalur
Pemerintah Daerah (Pergub 62, 2016) / Path Analysis).
Masing-masing pemerintah daerah
(pemda) selalu bersaing untuk mampu B. Metode Penelitian
meningkatkan status ekonomi daerah Penelitian ini menggunakan
masing-masing diantaranya adalah pendekatan kuantitatif, karena data yang
melalui dengan upaya meningkatkan diperoleh disajikan secara numerik dan
perolehan PAD. PAD mencerminkan dianalisis dalam suatu uji analisis. Sumber
tingkat kemandirian suatu pemda data yang digunakan adalah sumber data

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 08 No. 01, Maret 2021
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog 55
Erni Pratiwi Perwitasari, Tri Mulyani Setyowati, Sri Handayani E ISSN 2442-3149 | P ISSN 2355-472X
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v8i1.493

Panel; yaitu data kombinasi data jenis cross Analisis jalur merupakan salah satu uji
sectional dengan data jenis runtun waktu hasil pengembangan regresi berganda yang
(time series). Data yang dianalisis dalam dapat digunakan dengan tujuan untuk
penelitian ini meliputi Pendapatan memberikan nilai estimasi tentang tingkat
TransJakarta sebagai Variabel Endogenous, kepentingan (magnitude) dan signifikansi
Kebijakan Perluasan Ganjil Genap (Dummy) adanya kausalitas hipotetikal dalam variabel.
sebagai Variabel Exogenous, sementara Selain itu, analisis jalur juga dapat digunakan
Permintaan Layanan Trans Jakarta sebagai untuk melakukan identifikasi jalur penyebab
variabel antara (moderator) atau intervening. dampak kebijakan perluasan ganjil genap
Populasi dalam penelitian ini ialah terhadap pendapatan TransJakarta yang
masyarakat yang menggunakan bus dipengaruhinya secara langsung dan tidak
TransJakarta pada koridor 1 sampai dengan langsung melalui variabel lain seperti jumlah
koridor 13 pada tahun 2019. Sementara yang penumpang. Selain itu path analysis juga
menjadi sampel adalah data jumlah dapat digunakan untuk menghitung besarnya
penumpang TransJakarta dan pendapatan pengaruh dari variabel kebijakan perluasan
TransJakarta koridor 1 sampai dengan ganjil genap, jumlah penumpang, terhadap
koridor 13 pada tahun 2019. Pengumpulan pendapatan TransJakarta. Berdasarkan
data menggunakan metode observasi dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian serta
dokumentasi dan mengunduh situs Badan kerangka teori yang digunakan penelitian
Pusat Statistik dan Jakarta Open Data. yang relevan, maka penelitian ini memiliki
Analisis data menggunakan uji path analysis hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut:
dengan menggunakan variabel jumlah 1. H1: peneliti menduga terdapat
penumpang sebagai variabel intervening-nya. pengaruh secara signifikan antara
Dalam path analysis skala data harus Kebijakan Perluasan Ganjil Genap
interval. terhadap Jumlah Penumpang
Variabel dikategorikan menjadi TransJakarta.
beberapa kategori diantaranya adalah sebagai 2. H2: Peneliti menduga terdapat
berikut: pengaruh secara signifikan antara
a) Variabel Kebijakan Perluasan Ganjil Jumlah Penumpang terhadap
Genap menjadi variabel eksogen yang Pendapatan TransJakarta.
merupakan variabel dummy. Variabel 3. H3: Peneliti menduga terdapat
ini berfungsi sebagai variabel pengaruh secara signifikan antara
independent (X) Kebijakan Perluasan Ganjil Genap
b) Variabel Jumlah Penumpang (Z) terhadap Pendapatan TransJakarta baik
dikategorikan sebagai variabel secara langsung maupun tidak
endogen. Variabel ini berfungsi untuk langsung melalui Jumlah Penumpang
variabel antara (intervening variabel). TransJakarta.
c) Variabel Pendapatan (Y) dikategorikan
sebagai variabel endogen dan berfunsgi Jumlah
sebagai variabel dependen. Penumpang (Z)
Adapun pengolahan data dilakukan
sebagaimana berikut ini: 1) mencari dan
memverifikasi data sehingga data yang H1 H2
H3
diperoleh adalah data yang tepat dan akurat; Kebijakan Pendapatan
Perluasan Ganjil
2) transformasi data kebentuk tabulasi Genap (X)
TransJakarta (Y)
berdasarkan kebutuhan dan tujuan penelitian;
3) mengolah data menggunakan software
statistic eViews versi 10 dengan analisis Gambar 3 Skema Model Penelitian
jalur (path analysis); 4) menganalisa
datauntuk menguji hipotesis penelitian.

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 08 No. 01, Maret 2021
56 https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
E ISSN 2442-3149 | P ISSN 2355-472X Dampak Kebijakan Perluasan Ganjil Genap Terhadap Jumlah
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v8i1.493 Penumpang dan Pendapatan Transjakarta

C. Hasil dan Pembahasan hal itu, maka metode ini dinamakan dengan
Sebelum dianalisis dilakukan beberapa pooled least square atau panel least
uji untuk memenuhi asumsi linearitas data. square. Hasil regresi dengan menggunakan
Hasil uji normalitas menunjukkan terdapat Panel Least Square menunjukkan regresi
gejala distribusi data yang tidak normal. Hal variabel dummy (X) dan variabel jumlah
ini dapat dimaklumi karena penggunaan data penumpang masing-masing terhadap variabel
panel yang membuat karakter individu data, pendapatan menunjukkan -value > ,
terutama penggunaan dummy variabel. Hasil dengan demikian tidak ada
uji heteroskedastisitas juga menunjukkan pengaruh/hubungan signifikan variabel
bahwa tidak terdapat gejala independen dengan variabel dependen.
heteroskedastisitas, kecuali pada variabel Adapun kuatnya pengaruh variabel prediktor
demand (jumlah penumpang). Adapun salah dalam menjelaskan variabel respon
satu langkah untuk menyiasati adanya gejala ditunjukkan dengan nilai lebih dari 0,5.
heteroskedastisitas ini adalah dengan Pengaruh dinilai lemah apabila nilai kurang
melakukan weighted least square. Sementara dari 0,5. Hasil regresi data panel
itu, hasil uji multikolinearitas juga menunjukkan nilai R Square sebesar 0,01
mengindikasikan tidak ada gejala untuk persamaan jalur 1; 0,99 untuk
multikolinearitas, kecuali pada variabel persamaan jalur 2; dan 0,01 untuk persamaan
dummy. Variabel dummy dalam penelitian ini jalur 3, yang artinya hanya persamaan jalur 2
adalah kebijakan perluasan ganjil genap yang variabel prediktor memiliki pengaruh
dimana waktu sebelum pemberlakukan yang sangat kuat untuk menjelaskan variabel
kebijakan nilainya 0 dan setelah dilakukan response.
pemberlakuan kebijakan nilainya 1. Penggunaan data panel dalam
penelitian ini mewajibkan analisis data
dilanjutkan dengan prosedur pemilihan
model dengan membandingkan hasil regresi
menggunakan Common, fixed, dan random
Effect Model. Melalui serangkaian uji yang
harus dilakukan pada penggunaan data panel
yaitu Uji Chow and Hausman, maka
diperoleh model terbaik untuk pemodelan
Gambar 7 Common Effect Model data penelitian ini, yaitu dengan
menggunakan Random Effect Model.
Model Common effect merupakan Analisis jalur dapat digunakan untuk
salah satu model atau metode estimasi paling menganalisa adanya kausalitas pada regresi
mendasar dalam regresi data panel, dimana berganda dengan variabel bebas yang
pemodelan tetap dapat menggunakan memiliki pengaruh secara langsung dan tidak
prinsip ordinary least square. Berdasarkan langsung terhadap variabel lain.

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 08 No. 01, Maret 2021
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog 57
Erni Pratiwi Perwitasari, Tri Mulyani Setyowati, Sri Handayani E ISSN 2442-3149 | P ISSN 2355-472X
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v8i1.493

Gambar 8 Hasil Persamaan Regresi

Hasil output EViews menunjukkan dilambangkan dengan . Penentuan


persamaan regresi yang dihasilkan adalah keputusan berdasarkan -value didasarkan
dalam regresi data panel dimana diperoleh pada:
nilai R Square sebesar 0,41 untuk persamaan apabila -value > dapat disimpulkan
jalur 1; 0,99 untuk persamaan jalur 2 ; dan hipotesis nul (H0) gagal ditolak.
0,41 untuk persamaan jalur 3. Hal ini apabila -value < disimpulkan hipotesis
mengindikasikan variabel dummy memiliki nul (H0) ditolak.
pengaruh secara signifikan terhadap variabel
independent di semua jalur, namun untuk Hasil regresi dengan menunjukkan
jalur 1 dan 3 tidak terlalu kuat dalam variabel dummy (X) -value < , dengan
menjelaskan variabel response. demikian diartikan bahwa H0 ditolak artinya
kebijakan perluasan ganjil genap
Uji T-Statistik berpengaruh secara signifikan terhadap
Uji t adalah salah satu uji statistik yang pendapatan Trans Jakarta. Untuk variabel
dapat digunakan untuk mengetahui jumlah penumpang, -value < , sehingga
keberadaan pengaruh variabel bebas dengan H0 ditolak artinya jumlah penumpang secara
variabel terikat secara parsial (per satu simultan memberikan pengaruh signifikan
varaibel independen). Pengujian hipotesis terhadap pendapatan Trans Jakarta.
dengan menggunakan Uji t adalah sebagai
berikut: Uji F-Statistik
H0 = tidak ada pengaruh/hubungan Uji F adalah salah satu uji statistik
signifikan secara statistika yang dapat mengukur pengaruh seluruh
Ha = ada pengaruh/hubungan yang variable independen terhadap variabel terikat
signifikan secara statistika secara simultan (bersama-sama). Pengujian
hipotesis Uji F terdiri dari:
Dengan menggunakan = 5%, t- H0 = pengaruh/hubungan tidak signifikan
Statistik dibandingkan dengan ttabel. Adapun Ha = pengaruh/hubungan signifikan
pengambilan keputusan terhadap hasil uji t-
Statistik antara lain: Dengan menggunakan = 5%, F-
Apabila nilai thitung < nilai ttabel maka dapat Statistik dibandingkan dengan Ftabel.
disimpulkan bahwa hipotesis nul (H0) gagal Pengambilan keputusan F-Statistik antara
ditolak. lain:
Apabila nilai thitung > nilai ttabel maka dapat Apabila nilai Fhitung < nilai Ftabel dapat
disimpulkan hipotesis nul (H0) ditolak. disimpulkan H0 gagal ditolak.
Jika menggunakan -value, maka nilai - Apabila nilai Fhitung > nilai Ftabel disimpulkan
value dibandingkan dengan tingkat H0 ditolak.
signifikansi atau derajat kepercayaan yang

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 08 No. 01, Maret 2021
58 https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
E ISSN 2442-3149 | P ISSN 2355-472X Dampak Kebijakan Perluasan Ganjil Genap Terhadap Jumlah
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v8i1.493 Penumpang dan Pendapatan Transjakarta

Jika menggunakan -value, maka nilai - berpengaruh terhadap pendapatan Trans


value dibandingkan dengan tingkat Jakarta.
signifikansi atau derajat kepercayaan yang
dilambangkan dengan . Penentuan Uji Koefisien Jalur (Regresi Jalur 1 dan 2)
keputusan -value didasarkan pada: Interpretasi Hasil Regresi Jalur 1
apabila -value > artinya H0 gagal ditolak Berdasarkan perhitungan dengan
sehingga tidak ada hubungan yang signifikan menggunakan Eviews 10, hasil regresi pada
secara simultan. jalur 1 koefisien regresi jalur 1, dapat
apabila -value < artinya H0 ditolak diketahui bahwa nilai signifikansi dari
sehingga ada hubungan signifikan secara Kebijakan Ganjil Genap (Variabel Dummy)
simultan. yaitu = 0.0000 < 0.05, artinya Kebijakan
Ganjil Genap berpengaruh secara signifikan
Pada penelitian ini, hasil regresi terhadap Jumlah Penumpang TransJakarta
dengan menunjukkan -value < , dengan pada derajat signifikansi 95%.
demikian menunjukkan bahwa H0 ditolak Berdasarkan penghitungan regresi
artinya kebijakan perluasan ganjil genap dan diatas, dapat diilustrasikan melalui model
jumlah penumpang secara simultan penelitian sebagai berikut:

152520,4 Jumlah
Kebijakan
Ganjil Penumpang
Genap

Gambar 9 Model Regresi Jalur 1

Besarnya nilai R square yang terdapat menunjukan Kebijakan Ganjil Genap dan
pada uji jalur regresi 1 sebesar 0,414058 Jumlah penumpang TransJakarta
artinya kontribusi yang diberikan variabel berpengaruh secara signifikan terhadap
Kebijakan Ganjil Genap terhadap Jumlah Pendapatan TransJakarta.
penumpang Transjakarta sebesar 41,40%, Besarnya nilai R square yang terdapat
dan 58,60% lainnya dipengaruhi oleh faktor pada uji regresi jalur 2 sebesar 0,999142
lain yang berada diluar model (tidak artinya kontribusi yang diberikan variabel
diteliti/tidak masuk dalam pemodelan Kebijakan Ganjil Genap terhadap Jumlah
regresi). Nilai e = √(1 – 0.414058) = 0,7654, penumpang dan Pendapatan TransJakarta
penghitungan ini didapat dari rumus e1= √(1 sebesar 99,91% dan 0,09% lainnya
– R Square). dipengaruhi oleh faktor lain yang berada
diluar pemodelan. Nilai e = √(1 – 0,9991)=
Interpretasi Hasil Regresi Jalur 2 0.03, penghitungan ini didapat dari rumus
Hasil uji regresi jalur 2 dapat e1= √(1 – R Square).
mengindikasikan nilai signifikansi dari Diagram model penelitian Regresi jalur
Kebijakan Ganjil Genap sebesar 0.0000 dan 1 dan 2 bisa dijelaskan sebagaimana dilihat
nilai signifikansi dari Jumlah penumpang pada gambar 2 sebagai berikut:
sebesar 0.0000, nilai<0.05. Hal ini

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 08 No. 01, Maret 2021
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog 59
Erni Pratiwi Perwitasari, Tri Mulyani Setyowati, Sri Handayani E ISSN 2442-3149 | P ISSN 2355-472X
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v8i1.493

e1 = 0.7654

152520,4 Jumlah 3204,763


Penumpang
Kebijakan Ganjil Genap Pendapatan TransJakarta

-9923009
E2=0.03

Gambar 10 Diagram Regresi Path Analysis

Uji PATH Analysis

Tabel 1 Direct Relation

Variabel relation Direct Effect


Kebijakan Ganjil Genap – Jumlah Penumpang 152520,4
Jumlah Penumpang – Pendapatan TransJakarta 3204,763
Kebijakan Ganjil Genap – Pendapatan TransJakarta -9923009

Tabel 2
Indirect relation

Variabel relation Effect Sobel test


Kebijakan ganjil Genap – Jumlah 152520,4 X3204,763 = 10,4318
Penumpang – Pendapatan 488791734,665
TransJakarta

Tabel 3
Total Effect

Variabel direct indirect Total (Log)


Kebijakan Ganjil Genap – Jumlah Penumpang 152520,4 0 5,183
Jumlah Penumpang – Pendapatan TransJakarta 3204,763 0 3,506
Kebijakan Ganjil Genap – Pendapatan TransJakarta -9923009 488791734,665 17,378
Sumber : Diolah Penulis

Untuk melihat pengaruh langsung dan D. Simpulan


tidak langsung Kebijakan Ganjil Genap Penelitian ini membuktikan bahwa: 1)
terhadap Pendapatan TransJakarta melalui Berdasarkan uji t untuk variabel kebijakan
Jumlah Penumpang dengan menggunakan uji perluasan ganjil genap berpengaruh
sobel (sobel test) dengan tingkat signifikansi signifikan terhadap jumlah penumpang
sebesar 95% dengan uji 2 sisi, Z- hitung TransJakarta, hal ini memberikan penjelasan
diperoleh sebesar 10,4318, dimana nilainya > bahwa dengan adanya kebijakan tersebut
Z- tabel (1,96). Hal ini membuktikan adanya dinilai cukup efektif dapat memindahkan
pengaruh baik langsung maupun tidak pengguna kendaraan pribadi ke pengguna
langsung secara signifikan antara Kebijakan layanan TransJakarta; 2) Berdasarkan uji t (t-
Perluasan Ganjil Genap terhadap Pendapatan test) untuk variabel jumlah penumpang
TransJakarta melalui Jumlah Penumpang. berpengaruh secara signifikan terhadap
Pendapatan TransJakarta, hal ini
menjelaskan bahwa kebijakan dinilai efektif
dalam peningkatan pendapatan asli daerah

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 08 No. 01, Maret 2021
60 https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
E ISSN 2442-3149 | P ISSN 2355-472X Dampak Kebijakan Perluasan Ganjil Genap Terhadap Jumlah
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v8i1.493 Penumpang dan Pendapatan Transjakarta

(PAD) Prov. DKI Jakarta; 3) Berdasarkan uji halte dengan tempat tujuan seperti Jaklingko,
t (t-test) dalam analisis jalur untuk variabel LRT (Light Rail Transit) ataupun MRT
kebijakan perluasan ganjil genap (Mass Rapid Transit). 2) Adanya
berpengaruh secara signifikan terhadap sistem ganjil-genap yang dapat memberikan
Pendapatan TransJakarta secara langsung solusi konkret untuk mengatasi polusi udara
dan tidak langsung melalui Jumlah ibu kota yang semakin memburuk, karena
Penumpang sebagai variabel antara diyakini bahwa polusi udara berkaitan erat
(intervening variabel). 4) Berdasarkan uji F dengan lalu lintas yang padat. Untuk itu,
(F-test) semua variabel yaitu kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diharapkan
perluasan ganjil genap serta jumlah untuk meningkatkan kualitas moda
penumpang secara simultan memiliki transportasi angkutan umum agar sasaran
pengaruh signifikan terhadap pendapatan tersebut dapat tercapai dengan baik. 3)
TransJakarta. 5) Berdasarkan nilai R square Memberlakukan peraturan dan sanksi serta
yang dihasilkan dalam regresi jalur 1 tindakan yang tegas dan nyata atas
membuktikan bahwa untuk variabel pelanggaran kebijakan ini. 4) Peraturan
Kebijakan Perluasan Ganjil Genap sistem ganjil-genap hendaknya
memberikan kontribusi yang tidak terlalu dikolaborasikan dengan peraturan lainnya
besar terhadap variabel Jumlah Penumpang, dan dilakukan evaluasi secara berkala
hal ini membuktikan bahwa masih banyak sehingga hakekat mengurangi angka
variabel-variabel selain Kebijakan Perluasan kemacetan dapat tercapai secara optimal.
Ganjil Genap yang memberikan kontribusi
terhadap jumlah penumpang, namun untuk E. Daftar Pustaka
R2 yang dihasilkan dalam regresi jalur 2 Adisasmita, R. (2010). Dasar-dasar
variabel kebijakan perluasan ganjil genap Ekonomi Transportasi. Graha Ilmu,
dan jumlah penumpang memberikan Yogyakarta.
kontribusi yang besar terhadap pendapatan Arlina, R., & Purwanti, E. Y. (2013).
TransJakarta. Analisis Penerimaan Daerah Dari
Secara keseluruhan, implementasi Industri Pariwisata Di Provinsi Dki
program busway oleh pemda DKI Jakarta Jakarta Dan Faktor-Faktor Yang
telah sesuai dengan harapan yang ada, seperti Mempengaruhinya. Jurnal Ekonomi
misalnya dalam bidang pemenuhan sarana Diponegoro, 2(3), 1–15.
prasarana dengan adanya sistem tiketing, Cantillo, V., & Ortúzar, J. D. D. (2014).
keberadaan halte, sarana bus, sumber daya Restricting the use of cars by license
manusia dan publikasi promosi. Hal lain plate numbers: A misguided urban
yang masih perlu dievaluasi dan diperbaiki transport policy. Dyna, 81(188), 75-82.
adalah upaya penyiapan bus feeder, jalur bus https://doi.org/10.15446/dyna.v81n188
dan jembatan penyeberangan orang (JPO) .40081
(Ismiyati et al., 2017). Case, K.L & Fair, R. . (2005). Prinsip-
Berdasarkan hasil dari penelitian di Prinsip Ekonomi Mikro (7th ed.).
atas, peneliti menggaris bawahi beberapa Kelompok Gramedia.
poin sebagai pertimbangan Pemerintah Elfian, E., & Ariwibowo, P. (2018).
Provinsi DKI Jakarta atas perluasan regulasi Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap
ganjil-genap. Adapun poin-poin tersebut Kepuasan Konsumen Bis Transjakarta
antara lain adalah: 1) keberadaan sistem di Terminal Kampung Melayu. Jurnal
terintegrasi antara halte TransJakarta dengan Dinamika Manajemen Dan Bisnis,
pusat-pusat perkantoran atau pusat 1(2).
perbelanjaan sehingga memudahkan bagi https://doi.org/10.21009/JDMB.01.2.0
penumpang untuk menggunakan jasa 5
layanan TransJakarta, misalnya dengan Fadhli, M. E., & Widodo, H. (2020).
menyediakan kendaraan penghubung antara Analisis Pengurangan Kemacetan

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 08 No. 01, Maret 2021
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog 61
Erni Pratiwi Perwitasari, Tri Mulyani Setyowati, Sri Handayani E ISSN 2442-3149 | P ISSN 2355-472X
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v8i1.493

Berdasarkan Sistem Ganjil-Genap. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah


Planners Insight: Urban and Regional Khusus Ibukota Karta Nomor 155
Planning Journal, 2(2), 036-041. Tahun 2018 Tentang Pembatasan Lalu
https://doi.org/10.36870/insight.v2i2.1 Lintas Dengan Sistem Ganjil Genap.
36 Gujarati, D. (2006). Ekonometrika Dasar.
Fitriani, E. (2014). Identifikasi Dampak Erlangga.
Kinerja Ruas Jalan Terhadap Rencana Ismiyati, I., Firdaus, M., & Arubusman, D.
Penerapan Kebijakan Ganjil Genap A. (2017). Manajemen Pemeliharaan
(Studi Kasus: Pergerakan Kendaraan Bus Transjakarta Dalam Mencapai
Bermotor Dari Depok Menuju Dki Standar Pelayanan Minimum. Jurnal
Jakarta). Warta Penelitian Manajemen Transportasi Dan Logistik,
Perhubungan, 26(12), 717-730. 3(2), 185.
https://doi.org/10.25104/warlit.v26i12. https://doi.org/10.25292/j.mtl.v3i2.92
952 Pergub 62 Tahun 2016, 2015 50061 (2016)
Pergub Nomor 92 Tahun 2018 tentang (testimony of Pemprov DKI Jakarta).
Pembatasan Lalu Lintas Dengan Kualitas Udara Jakarta Makin Terburuk Di
Sistem Ganjil Genap Menjelang Dan Dunia. (2019). cnnindonesia.
Selasa Penyelenggaraan Asian Para Kurniawan, I. A. (2019). Implementasi
Games 2018, (testimony of Gubernur Kebijakan Transportasi Publik Bus
Provinsi DKI Jakarta). Transjakarta (Busway) Dalam Rangka
Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Mengurangi Kemacetan. Jurnal Ilmiah
Khusus Ibukota Jakarta Nomor Ilmu Administrasi, 53(9), 1–24.
4104/2003 Tentang Penetapan https://doi.org/10.1017/CBO97811074
Kawasan Pengendalian Lalu Lintas 15324.004
Dan Kewajiban Mengangkut Paling Martini, E. (2012). Pengamatan Tentang
Sedikit 3 Orang Penumpang Penerapan Sistem Plat Nomor
Perkendaraan Pada Ruas-Ruas Jalan Ganjil/Genap sebagai Alternatif
Tertentu Di Propinsi Daerah Khusus Pengurangan Kepadatan Kendaraan
Ibu, (2003) (testimony of Gubernur Pribadi di Jalan Raya. Planesa, 3(1),
Provinsi DKI Jakarta). 212987.
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Mutharuddin, M., & Herawati, H. (2013).
Khusus Ibukota Jakarta Nomor 164 Dampak Penerapan Kebijakan
Tahun 2016 tentang Pembatasan Lalu Kendaraan Berplat Ganjil Genap
Lintas dengan Sistem Ganjil Genap, 9 Terhadap Kinerja Lalu Lintas (Studi
(2016) (testimony of Gubernur Kasus: Pergerakan Kendaraan
Provinsi DKI Jakarta). Bermotor Dari Bekasi Menuju DKI
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Jakarta). Jurnal Penelitian
Khusus Ibukota Jakarta Nomor 106 Transportasi Darat, 15(1), 1–13.
Tahun 2018 Tentang Pembatasan Lalu https://doi.org/10.25104/jptd.v15i1.121
Lintas Dengan Sistem Ganjil Genap, 5
(2018) (testimony of Gubernur Provinsi DKI Jakarta Dalam Angka 2018,
Provinsi DKI Jakarta). (2018) (testimony of Thorman
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Pardosi).
Khusus Ibukota Jakarta Nomor 77 Perluasan Gage. (2019). detik.com.
Tahun 2018 Tentang Pembatasan Lalu Putra, A. S. (2019). Smart City: Ganjil
Lintas Dengan Sistem Ganjil-Genap Genap Solusi Atau Masalah Di DKI
Selama Penyelenggaraan Asian Games Jakarta. IKRA-ITH INFORMATIKA:
2018, (2018) (testimony of Gubernur Jurnal Komputer Dan Informatika,
Provinsi DKI Jakarta). 3(3), 1-10.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta. (2018). Utama, H. S., Rosiyadi, D., Aridarma, D., &

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 08 No. 01, Maret 2021
62 https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
E ISSN 2442-3149 | P ISSN 2355-472X Dampak Kebijakan Perluasan Ganjil Genap Terhadap Jumlah
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v8i1.493 Penumpang dan Pendapatan Transjakarta

Prakoso, B. S. (2019). Sentimen Terhadap Pelayanan Bus Transjakarta


Analisis Kebijakan Ganjil Genap Di Koridor 10. JMTS: Jurnal Mitra
Tol Bekasi Menggunakan Algoritma Teknik Sipil, 1(2), 101.
Naive Bayes Dengan Optimalisasi https://doi.org/10.24912/jmts.v1i2.266
Information Gain. Jurnal Pilar Nusa 6
Mandiri, 15(12), 247-254. Yudo, D. A. (2019). Optimalisasi
https://doi.org/10.33480/pilar.v15i2.70 Pendapatan Asli Daerah ( PAD) di
5 DKI Jakarta. Jurnal Ilmu Manajemen
Yappo, E., & Najid, N. (2018). Analisis Dan Akuntansi, 7(2), 137–146.
Permintaan Dan Kepuasan Penumpang

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 08 No. 01, Maret 2021
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog 63
Erni Pratiwi Perwitasari, Tri Mulyani Setyowati, Sri Handayani E ISSN 2442-3149 | P ISSN 2355-472X
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v8i1.493

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 08 No. 01, Maret 2021
64 https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog

You might also like