Professional Documents
Culture Documents
188-Article Text-454-2-10-20191226
188-Article Text-454-2-10-20191226
ABSTRACT
Musculoskeletal Disorders (MSDs) are diseases that have symptoms that affect the muscles,
nerves, tendons, joint ligaments, cartilage, and spinal nerves. This study aims to find out the
analysis of musculoskeletal disorders (MSDS) in woven weaving workers in the village of Tuan
KentangPalembang City in 2019. The research was conducted in May. The study was an
observational analytic with design cross-sectional. The samples of this study were a total
sampling of 44 workers, Data was collected with a questionnaire and Nordic Body Map. Data
were analyzed using univariate and bivariate analysis with a significance level (α = 0.05). The
results of this study indicate that there is a relationship between age, length of work, length of
service, repetitive activity and physical fitness and no sex relations with musculoskeletal
disorders (MSDS) in tie weaving workers in the village of Tuan Kentang Palembang 2019. The
results of this study indicate that there is a relationship between age, length of work, length of
service, repetitive activity and physical fitness and no sex relations with musculoskeletal
disorders (MSDS) in tie weaving workers in the village of Tuan Potat Palembang City in 2019
Keywords : Analysis, Musculoskeletal Disorders, Workers, Weaving
ABSTRAK
Musculoskeletal Disorders (MSDs) adalah penyakit yang mempunyai gejala yang menyerang
otot, syaraf, tendon, ligamen tulang sendi, tulang rawan, dan syaraf tulang belakang. Penelitian
ini bertujuan diketahuinyaanalisis Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada pekerja tenun ikat di
kelurahan tuan kentang kota palembang tahun 2019. Desain penelitian ini adalah
observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Sampel penelitian ini pekerja tenun
ikat di Kelurahan Tuan Kentang Kota Palembang yang berjumlah berjumlah 44 orang.
Instrumen penelitian menggunakan lembar Nordic Body Map. Analisis hubungan menggunakan
Uji statistik chi square (α=0,05). Penelitian ini dilaksanakan pada 23 April 2019. Hasil analisis
hubungan didapatkan nilai masing-masing variabel terhadap MSDs adalah umur (p=0,012),
lama kerja(p=0,027), masa kerja (p=0,027), aktivitas berulang (p=0,012), kesegaran fisik
(p=0,027), jenis kelamin (p=0,702). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
umur, lama kerja, masa kerja, aktivitas berulang dan kesegaran fisik serta tidak ada hubungan
jenis kelamin dengan MSDs. Disarankan untuk lebih memperhatikan kesehatan dan keselamatan
kerja pada pekerja terutama pada gangguan musculoskeletal disorders yang disebabkan karena
kondisi lingkungan kerja dan beban kerja yang kurang sesuai sehingga dapat mengakibatkan
menurunnya produktivitas kerja.
PENDAHULUAN
Tubuh manusia dirancang untuk dapat informal yang terdiri dari penyakit
melakukan aktifitas pekerjaan sehari-hari, gangguan sendi dan musculoskeletal, serta
adanya masa otot yang bobotnya hampir di posisi kedua dengan jumlah kasus 30 dari
lebih dari separuh berat tubuh 146 kasus penyakit yang ada. Hal tersebut
memungkinkan kita untuk dapat dapat menyebabkan masalah kecacatan
menggerakan tubuh. Bekerja berarti tubuh seperti dislokasi tulang dan sendi.(5)
akan menerima beban dari luar tubuhnya, Muskuloskeletal disorders (MSDs)
beban tersebut dapat berupa beban fisik merupakan gangguan pada sistem
(1)
maupun beban mental. muskuloskeletal yang disebabkan oleh
Keluhan Musculoskeletal Disorders pekerjaan dan performansi kerja seperti
adalah keluhan pada bagian-bagian otot postur tubuh tidak alamiah, beban, durasi
skeletal yang dirasakan oleh seseorang dan frekuensi serta faktor individu (usia,
mulai dari keluhan sangat ringan sampai masa kerja, kebiasaan merokok, IMT dan
sangat sakit. Apabila otot menerima beban jenis kelamin). (6)
statis secara berulang dan dalam waktu Tenun merupakan salah satu seni
yang lama, akan dapat menyebabkan budaya kain tradisional Indonesia yang
keluhan berupa kerusakan pada sendi, diproduksi di berbagai wilayah seluruh
(2)
ligamen dan tendon. Nusantara termasuk Kota Palembang.
Satu pekerja di dunia meninggal Tenun memiliki makna, nilai sejarah, dan
setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan teknik yang tinggi dari segi warna, motif,
160 pekerja mengalami sakit akibat kerja dan jenis bahan serta benang yang
dan angka kematian dikarenakan digunakan dan tiap daerah memiliki ciri
kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK) khas masing-masing. Tenun sebagai salah
(3)
sebanyak 2 juta kasus setiap tahun. satu warisan budaya tinggi (heritage)
Masalah kesehatan di Indonesia merupakan kebanggan bangsa Indonesia,
menunjukkan bahwa sekitar 40,5% penyakit dan mencerminkan jati diri bangsa.(7)
yang diderita pekerja berhubungan dengan Berdasarkan pengambilan data awal,
pekerjaannya diantaranya penyakit MSDs pekerja tenun ikat di Kelurahan Tuan
(4)
sebanyak 16% . Kentang Kota Palembang terdapat 7 rumah
Data dari Puskesmas Rumbio Jaya produksi tenun ikat, dimana dalam satu
(2011), dalam pencatatannya menyebutkan rumah produksi terdiri dari 5-8 pekerja.
terdapat 10 kasus penyakit pada pekerja Kelurahan tuan kentang kota Palembang
115
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 6, Nomor 2, November 2019