Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

Jurnal Farmasi Dan Herbal Vol.4No.

2 Edition:November2021–April2022
http://ejournal.delihusada.ac.id/index.php/JPFH
Received:28Maret2022 Revised:23April 2022 Accepted:26April2022

Farmakokinetika Piroxicam Dengan Metode


Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

Dasma Arihan, Tanty Rahmadaniar2, Lidia Klorida3


InstitutKesehatan Deli Husada Deli Tua
E-mail : rahmadaniartanty@gmail.com

Abstract
Piroxicam is an anti-inflammatory drug belonging to the NSAID group and is
also used as an analgesic and anti-rheumatic drug. Its use is often combined
with stomach medicines, as the side effects of piroxicam can irritate the
stomach. One of them is omeprazole. Since piroxicam and omeprazole act on
the same enzyme, CYP450, they can affect the pharmacokinetic profile,
especially at the metabolic stage and excretion of piroxicam. The purpose of
this study was to determine the effect of omeprazole on the pharmacokinetic
profile of piroxicam especially in the metabolic phase and excretion. The
method used in this study was an experimental method using three male
rabbits. These rabbits are divided into three groups. The first treatment group
was giving pyroxicam solution 0.653 mg / kg body weight, the second
treatment group gave piroxicam 0.653 mg / kg body weight that one hour
before was given omeprazole 1.2 mg / kg body weight and the third group
treated with piroxicam 0.7 mg / kg body weight at the same time with
omeprazole 1,4 mg / kg body weight. Plasma levels of the drug piroxicam are
measured using a high performance liquid chromatography (HPLC) tool. The
verification method is executed. This is the determination of LOD and LOQ
values, accuracy and accuracy testing. The result of data analysis using t-
table. The results showed that there was an increase or difference in
pharmacokinetic parameter values during the absorption phase, but no
significant effect was shown for each group. Pharmacokinetic parameter values
for metabolic stages and excretion were reduced and no significant difference
was shown between the groups. Simultaneous administration of omeprazole
and piroxicam and administration of piroxicam 1 hour before omeprazole may
inhibit piroxicam-metabolizing enzymes and thus affect pharmacokinetic
parameters and excretion during absorption, but are not significant.

Keywords: Pharmacokinetics, Inhibition of Metabolic Enzymes, Piroxicam,


Omeprazole.

PENDAHULUAN ditemukan pada seorang penderita.


Penggunaan obat lebih dari Kompleksnya obat-obatan yang
satu substansi zat aktif atau digunakan memiliki kemungkinan
polifarmasi dalam upaya terjadinya interaksi obat (Sumarno,
pengobatan suatu penyakit sering

71
Arihan, Rahmadania, & Klorida, Pengaruh Pemberian Omeprazole.....

2006; Krishna, dkk, 2011; AUMC,dan Cl. Penelitian ini


Rahmawati, dkk, 2006). dilakukan dengan tujuan untuk
Interaksi obat dapat mengetahui ada atau tidaknya
mengubah aktivitas obat dengan pengaruh pada pemberian
meningkatkan efek toksik atau omeprazole terhadap profil
mengurangi efek terapeutik. Selain farmakokinetik piroxicam terutama
itu, beberapa interaksi obat dapat pada fase metabolisme dan pada
saling mendukung (Aslam, Kaw fase ekskresi.
Tan dan Prayitno, 2003; Forciea,
dkk , 2004). METODE
Interaksi pada proses Sampel yang digunakan pada
metabolisme merupakan kasus penelitian ini adalah baku piroxicam
yang paling banyak terjadi, dimana (PT. Brataco), tablet piroxicam 10
sekitar 50 - 60% obat yang mg (Kimia Farma) dan tablet
digunakan dalam terapi dapat omperazole 20 mg (Novell).
saling berinteraksi pada enzim Prosedur pengambilan sampel
yang sama (Hakim, 2012). didasarkan pada penentuan muatan
Piroksikam memiliki efek analgesik, bahwa sampel yang diambil
anti-rematik dan anti-inflamasi memenuhi kriteria tertentu. Juga
yang hampir sama dengan dikenal sebagai pengambilan
indometasin, dan merupakan obat sampel. Hal ini harus dipenuhi oleh
yang bekerja untuk waktu yang sampel yang digunakan dalam
lama dengan aksi 1020 mg setiap penelitian.
hari. Piroksikam diserap dengan
baik dari saluran pencernaan dan Alat
99% zat aktif mengikat protein Alat-alat yang digunakan
plasma (Siswondo dan Soekardjo, dalam penelitian ini satu unit alat
2000). KCKT lengkap (Shimadzu), politube,
Penggunaan piroxicam sering beaker glass, vortex, waterbath,
dikombinasi dengan obat lambung sentrifuge, labu tentukur, pH meter,
salah satunya adalah omeprazole membran filter PTFE 0,5 μm, gelas
mengingat efek samping dari ukur, neraca analitik (Baeco
piroxicam yaitu dapat mengiritasi Germany), pipet volume, pipet
lambung. Piroxicam dan tetes, sarung tangan, spuit
omeprazole bekerja pada enzim (Terumo), oral sonde, stopwatch,
yang sama yaitu CYP-450 sehingga kandang kelinci, masker, timbangan
dapat mempengaruhi profil hewan dan alat-alat gelas lain yang
farmakokinetika terutama pada dibutuhkan.
fase metabolisme dan eksresi
piroxicam. Bahan
Pada penelitian ini, akan Bahan yang digunakan dalam
dilakukan pengujian terhadap penelitian ini adalah baku
beberapa fase farmakokinetika, piroxicam, tablet piroxicam dan
diantaranya adalah : Ka, T maks, omeprazole, CMC natrium,
AUC, Vd, Kel, t1/2, C maks,

72
Arihan, Rahmadania, & Klorida, Pengaruh Pemberian Omeprazole.....

aquabidest, metanol PA, TCA, dengan kolom Shimadzu tipe


heparin, aquades. TCC18, panjang gelombang 341
nm, dan panjang kolom 10 cm.
Pembuatan Suspensi CMC Pompa yang digunakan dalam
Natrium 0,5% dan Piroxicam mode aliran tetap dengan sistem
Sebanyak 2,5 g CMCNa elusi isokratik. Gunakan campuran
ditaburkan secara merata pada 55:45 MeOH dan Aquabides sebagai
mortar yang berisi 100 ml air fase gerak.
mendidih. Biarkan selama 30 menit
sampai diperoleh massa yang jernih Penetapan Kurva Kalibrasi
(Anief, 1995). Kemudian diencerkan Piroxicam
dengan akuades hingga 500 ml. Dari larutan induk baku piroxicam
Ditimbang 10 mg piroksikam, 100 µg/ml diencerkan menjadi
digerus perlahan dalam mortar, 10,12, 14, 16, 18 ppm dalam labu
dicampur dengan 50 ml suspensi 50 ml. Sebanyak 20 µl diinjeksikan
CMCNa 0,5%, dihomogenkan dan pada alat KCKT. Kemudian hitung
dituangkan ke dalam labu ukur 100 persamaan regresi dengan melihat
ml. CMCNa ditambahkan sampai luas area dari masing-masing
tanda batas tercapai. konsentrasi.

Pembuatan Suspensi Pemberian Piroxicam 0,653


Omeprazole mg/kgbb Tanpa Pemberian
omeprazol ditimbang perlahan Omeprazole
dalam mortar, ditambahkan 50 mL Hewan laboratorium yang
suspensi CMC-Na 0,5%, diadaptasi diberi suspensi
dihomogenkan, dipindahkan ke labu piroksikam 0,653 mg / kg berat
ukur 100 mL, kemudian badan. Maksimal 12 ml
ditambahkan 0,5% CMC-Na hingga dikumpulkan dari vena marginal
tanda (Iersa, 2012). kelinci selama 0,5 jam. 1 jam; 1,5
jam; 2 jam; 4 jam; 6 jam; 8 jam.
Pembuatan Larutan Induk Baku Darah ditempatkan dalam polytube
Piroxicam yang berisi 2 tetes heparin,
10 mg standar piroksikam divorteks, ditambahkan 1 ml TCA
ditimbang dengan hati-hati ke 20%, dan campuran disentrifugasi
dalam labu ukur 100 ml. Fase gerak pada 3000 rpm selama 10 menit
ke garis penandaan sudah cukup. untuk mengumpulkan supernatan.
Kocok hingga merata untuk lalu diukur kadarnya dengan
mendapatkan larutan dengan menggunakan KCKT dengan
konsentrasi 100 mcg/ml (Emami, et menyuntikkannya sebanyak 20 μl
al., 2007). (Iersa, 2012; Yilmas, et al., 2011).

Penyiapan Alat KCKT Pemberiann Piroxicam 0,653


Kromatografi dihidupkan, dan mg/kgbb yang 1 Jam
pengukuran dilakukan Sebelumnya Diberika
menggunakan detektor UVVis Omeprazole 1,2 mg/kgbb.

73
Arihan, Rahmadania, & Klorida, Pengaruh Pemberian Omeprazole.....

Hewan uji yang telah diaklimatisasi


diberikan omeprazole 1,2 mg/kgbb. Uji Presisi
Setelah 1 jam kemudian diberikan Larutan induk Piroxicam 100 µg/ml
suspensi piroxicam 0,653 mg/kgbb. diencerkan menjadi 10, 14, 18
Hewan uji diambil darahnya sama ppm. Masing-masing larutan
seperti perlakuan sebelumnya. sebanyak 20 µl disuntikkan ke alat
KCKT. Diulang sebanyak 3 kali
Pemberian Piroxicam 0,7 untuk masing-masing konsentrasi.
mg/kgbb Bersamaan Dengan Kemudian dihitung nilai RSD
Omeprazole 1,4 mg/kgbb. dengan syarat kurang lebih 15%
Hewan uji yang telah diaklimatisasi (Harmita, 2004).
diberikan suspensi piroxicam0,7
mg/kgbb dan omeprazole 1,4 Penentuan Nilai T Hitung
mg/kgbb secara bersamaan. Hewan Nilai t yang dihitung ditentukan
uji diambil darahnya sama seperti dengan uji rata-rata untuk
perlakuan yang telah dilakukan menentukan apakah asumsi
sebelumnya. tentang parameter populasi
didukung kuat oleh informasi
Metode Validasi sampel. Berikut ini adalah nilai
Dari hasil data range untuk setiap simpangan baku dibagi jumlah
konsentrasi yang didapat dari kurva sampel. Kemudian bandingkan nilai
kalibrasi digunakan untuk t hitung dengan nilai pada t tabel.
menghitung batas deteksi (LOD) Jika nilai t hitung > t tabel, maka
dan batas kuantifikasi (LOQ) dan H0 akan ditolak. Ini berarti rata-
nilai LOD diperoleh dengan rata yang diharapkan menyimpang
persamaan regresi linier pada kurva dari rata-rata sampel yang diukur
kalibrasi. dan sebaliknya.

Uji Akurasi HASIL DAN PEMBAHASAN


Larutan induk Piroxicam 100 µg/ml Penentuan Kurva Kalibrasi
diencerkan menjadi tiga konsentrasi Piroxicam.
yaitu rendah, sedang dan tinggi Gambar 1. Kromatogram LIB
(FDA,2001) maka 3 konsentrasi itu Piroxicam 100 ppm
adalah 10, 14, 18 ppm. Masing-
masing larutan sebanyak 20 µl
disuntikkan ke alat KCKT. Dilakukan
tiga kali pengulangan untuk
masing-masing konsentrasi.
Kemudian dihitung nilai % diff dan
% recovery. Nilai % disyaratkan
kurang 5 dari 15% dan nilai %
recovery berada pada rentang 80-
120% (Hermita, 2004).

74
Arihan, Rahmadania, & Klorida, Pengaruh Pemberian Omeprazole.....

Tabel 1. Nilai Konsentrasi dan Luas Tabel 4. Nilai LOD dan LOQ
Area Kalibrasi Piroxicam.

Tabel 5. Nilai Uji Akurasi

Tabel 2. Nilai Konsentrasi Setiap


Perlakuan

Tabel 6. Nilai Uji Presisi

Gambar 2. Kurva Konsentrasi Tabel 7. Nilai t Hitung


Perlakuan I,II,III

Kurva kalibrasi menunjukkan


hubungan antara respon instrumen
dan konsentrasi yang diketahui dari
analit yang akan dianalisis. Kurva
Tabel 3. Nilai Parameter kalibrasi piroxicam diperoleh
Farmakokinetik setelah dilakukan penyuntikan 20 µl
baku piroxicam kedalam sistem
KCKT dengan menggunakan
perbandingan fase gerak
air:metanol (55:45). Selanjutnya
dilakukan penentuan kurva baku
piroxicam dengan nilai konsentrasi
dan luas area seperti yang tertera
pada hasil penelitian, maka
diperoleh kadar piroxicam dengan
menggunakan persamaan Y=
15,03225x – 27,7875 dengan nilai
r= 0,99998.
Dari hasil penyuntikan maka
Validasi Metode diperoleh kadar dari masing-masing

75
Arihan, Rahmadania, & Klorida, Pengaruh Pemberian Omeprazole.....

perlakuan yang selanjutnya proses I menjadi 3.7625 pada


digunakan untuk menentukan nilai proses II dan 3.7933 pada proses
parameter farmakokinetik. Pada III. Nilai AUMC0∞ yang
nilai laju absorbsi atau ka menunjukkan konsentrasi awal di
mengalami peningkatan yaitu dari bawah kurva mengalami
1,7225 jam-1 pada perlakuan I peningkatan yang signifikan sesuai
menjadi 2,7445 jam-1 pada dengan nilai AUC0∞. Yaitu dari
perlakuan II dan 3,0569 jam-1 26.204 untuk Perlakuan I menjadi
pada perlakuan III. 36.2284 untuk Perlakuan II dan
Dari nilai ka yang diperoleh 38.0502 untuk Perlakuan III.
tidak terdapat perbedaan secara Faktor-faktor yang dapat
signifikan dari ketiga kelompok uji mempengaruhi nilai profil distribusi
sehingga menunjukkan bahwa nilai (misalnya, pengikatan obat ke
dari ketiga perlakuan tidak protein darah, pengikatan obat ke
mempengaruhi nilai laju absorbsi, jaringan, dan distribusi lemak
nilai Tmaks menurun dari 2,165 dengan pemberian obat atau
jam pada perlakuan I menjadi 1,43 kombinasi) tidak terpengaruh
jam pada perlakuan II dan 1,3249 karena profil distribusi nilai tidak
jam pada perlakuan III, nilai Cmaks terpengaruh.
mengalami peningkatan dari 1,2558 Pada profil removal rate atau
pada perlakuan I 1,3603 pada nilai Kell yang tidak mengalami
perlakuan II dan 1,3901 pada penurunan signifikan dari proses I
perlakuan III. Dari hasil penelitian yaitu dari 0,5979 jam 1 menjadi
Mirakel 2007, sudah dijelaskan 0,4883 jam 1 pada proses II,
peningkatan nilai ka berpengaruh namun menurun menjadi 0,4718
pada penurunan nilai Tmax dan jam 1 pada proses III, dan nilai Cl
peningkatan nilai Cmax, serta untuk ketiga proses
berpengaruh pada peningkatan nilai tersebut. .Sesuai dengan
profil AUC0∞. Artinya, data penurunan. Dari 1,8744 l/jam untuk
berdasarkan penelitian ini adalah Perlakuan I menjadi 1,8375 l/jam
6.43985g/L.jam untuk Perlakuan I untuk Perlakuan II dan 1,7886
sebesar 8.1497g. Perlakuan II/l l/jam untuk Perlakuan III. Nilai Cl
jam, Perlakuan III 9.0226 g/l jam. menunjukkan jumlah obat yang
Faktor-faktor yang dapat diekskresikan dan merupakan
mempengaruhi nilai profil absorpsi parameter farmakokinetik yang
adalah kecepatan pengosongan paling penting, sehingga faktor
lambung, pH media absorpsi, fisiologis mempengaruhi perubahan
koefisien partisi lemak-air, dan nilai tersebut. Terlihat bahwa
fakta first pass effect. perlakuan II dan III menyebabkan
Profil sebaran ketiga penurunan Cl. Artinya penurunan Cl
perlakuan tidak menunjukkan diduga akibat penurunan
perubahan yang signifikan dan juga metabolisme oleh hati dan/atau
berpengaruh terhadap Vd. Artinya, ekskresi oleh ginjal. Selain itu, nilai
nilai distribusi atau volume Vd MRI yang menunjukkan waktu
meningkat dari 3.1349L pada keberadaan obat dalam tubuh

76
Arihan, Rahmadania, & Klorida, Pengaruh Pemberian Omeprazole.....

meningkat dari 4,0690 untuk memenuhi persyaratan yaitu 80-


Perlakuan I menjadi 4,4453 untuk 120% untuk %recovery dan kurang
Perlakuan II dan turun menjadi dari 15% untuk %diff (Hermita,
4,2172 untuk Perlakuan III. Namun 2004).
perbedaan nilai tidak signifikan Uji presisi menunjukkan
untuk ketiga perlakuan, hal ini bahwa pengukuran masing-masing
menunjukkan bahwa ketiga analit berdekatan satu sama lain.
perlakuan tidak mempengaruhi Akurasi dinyatakan sebagai standar
pelepasan obat. deviasi (SD) dan standar deviasi
Dari data-data yang telah relatif (RSD). Untuk nilai SD yang
diperoleh dari masing-masing profil diperoleh secara berurutan adalah
farmakokinetik, tidak terlihat 0,2856, 0,4457 dan 0,3969. Dan
adanya perbedaan nilai yang nilai RSD yang diperoleh secara
signifikan dari masing-masing berurutan 2,8307%, 2,1649% dan
perlakuan. Sehingga hal ini 2,1978%. Nilai RSD memenuhi
menunjukkan dari masing-masing persyaratan yaitu tidak lebih dari
perlakuan tidak memberikan 15%. Semakin kecil nilai SD dan
pengaruh yang berarti pada profil RSD metode yang dipakai semakin
farmakokinetik. tepat.
Uji statistika yang digunakan
Uji Validasi pada penelitian ini adalah t hitung.
LOD adalah jumlah analit Kriteria dari nilai t hitung adalah
terkecil dalam sampel dan jika t hitung > t tabel, maka
memberikan respons penganalisis hipotesis nol (H0) ditolak dan
yang penting. LOQ adalah jumlah hipotesis alternatif (Ha) diterima.
minimum analit dalam suatu Namun jika t hitung < t tabel maka
sampel dan masih dapat dianalisis hipotesis nol (H0) diterima dan
secara presisi dan akurat. Nilai LOD hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
yang diperoleh sebesar 0,01029 Nilai t hitung yang diperoleh
g/ml dan nilai LOQ sebesar 0,03119 dari konsentrasi 10, 14 dan 18 ppm
g/ml. secara berurutan adalah 0,2239;
Akurasi adalah ukuran 0,3198 dan 0,2562. Nilai t hitung
seberapa dekat hasil analisis rata- akan dibandingkan dengan nilai t
rata dengan hasil teoretis. Untuk uji tabel. Nilai t tabel diperoleh
akurasi digambarkan dengan menggunakan = 0,05, maka /2 =
%recovery dan %diff . Untuk 0,05/2 = 0,025 dan nilai n=3, maka
%recovery dengan konsentrasi 10, n-1= 3-1 = 2. Maka nilai t tabel
14 dan 18 ppm secara berurutan 4,30265.
yaitu 100,8916%, 100,588% dan Nilai t hitung yang diperoleh
100,326%. Pada %diff dengan dari masing-masing konsentrasi
konsentrasi yang sama secara lebih kecil nilainya dari nilai t tabel.
berurutan adalah 0,8916%, Maka dapat disimpulkan bahwa H0
0,5881% dan 0,3261%. Seluruh diterima atau dapat dikatakan rata-
hasil %recovery dan %diff dari rata yang dibandingkan adalah
masing-masing konsentrasi

77
Arihan, Rahmadania, & Klorida, Pengaruh Pemberian Omeprazole.....

sama atau tidak ada perbedaan Forceia, MA.,et al. (2004). Geriatric
yang signifikan. Secrets, Third Edition. United
States: Independence Square
KESIMPULAN West.
Pemberian omeprazole dengan Hakim, L. (2012). Farmakokinetik
piroxicam secara bersaman dan Klinik. Yogyakarta: Bursa
juga pemberian piroxicam yang Ilmu.
satu jam sebelumnya telah Siswandono dan Soekardjo, B.
diberikan omeprazole dapat 2000. Kimia Medisinal Edisi 2.
menginhibisi enzim pemetabolisme Surabaya: Airlangga University
piroxicam sehingga mempengaruhi Press.
parameter farmakokinetika pada Anief, M. (1995). Ilmu Meracik
fase absorbsi dan juga eksresi Obat. Cetakan V. Yogyakarta:
namun tidak signifikan. Gajah Mada University Press.
Iersa, R. (2012). Pengaruh Vitamin
DAFTAR PUSTAKA C pada Profil Farmakokinetika
Sumarno. (2006). Interaksi Natrium Diklofenak Terhadap
Simetidin Terhadap Kinetika Hewan Uji Kelinci. Fakultas
Eliminasi Parasetamol pada Farmasi Universitas Sumatera
Kelinci. Jurnal Farmasi Utara. E-USU Repository.
Indonesia. Tanggal akses 6 April 2013.
Khrishna, M.B., Pallavi, S.S., Emami, J., Ghassami, N., dan
Madhu.P., Kumar, S.S., Ramu, Talari, R. (2007). A Rapid and
V., dan Satyanarayana, D. Sensitive Modified HPLC
(2011). Drug Interaction; Method for Determination of
Principles, Methodology and Diclofenac in Human Plasma
Applications (General and its Application in
Aspects). Pharmanest. Pharmacokinetic Studies.
Rahmawati. F, Handayani. R, dan Daru.
Gosal. V. (2006). Kajian Harmita, (2004). Petunjuk
Retrospektif Interaksi Obat di Pelaksanaan Validasi Metode
Rumah Sakit Pendidikan Dr. Dan Cara Perhitungannya.
Sardjito Yogyakarta. Majalah Majalah Ilmu Kefarmasian.
Farmasi Indonesia. Mirakel Agatha Devi. (2007).
Aslam, M., Kaw Tan, C., dan Pengaruh Pemberian Air
Prayitno, A. (2003). Farmasi Berkarbonasi Terhadap Profil
Klinis (Clinical Pharmacy) Farmakokinetika Parasetamol
Menuju Pengobatan Rasional Pada Tikus Putih Jantan.
dan Penghargaan Pilihan Fakultas Farmasi Universitas
Pasien. Jakarta: Sanata Dharma. Yogyakarta

78

You might also like