Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness) 335

Vol 10 No 2, Desember 2022; halaman 335-349


https://doi.org/10.29244/jai.2022.10.2.335-349

DAYA SAING EKSPOR PISANG INDONESIA


DI NEGARA TUJUAN EKSPOR PERIODE 2000-2019

Rara Aurelia1, Dewi Kurniati2, dan Josua Parulian Hutajulu3


1,2,3)Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia
e-mail: 2)dewi.kurniati@faperta.untan.ac.id

(Diterima 29 Juli 2021/Revisi 4 Oktober 2021/Disetujui 16 Februari 2022)

ABSTRACT
Indonesian banana is one of the leading commodities of the tropical fruit group that has been traded for a
long time. One of the most important components of the economy is exporting. Indonesian banana
production contributes in the world and taking the third position, but is not balanced with Indonesia's
contribution to banana exports in the world. This study analyzed competitiveness with the comparative
and competitive advantage approach of Indonesian banana using secondary data in the period 2000-2019.
The research method used descriptive-quantitative with Revealed Comparative Advantage (RCA), Export
Product Dynamic (EPD), and Porter's Diamond. The results of the analysis RCA showed that Indonesian
banana only have strong competitiveness in the Malaysian market. Indonesian banana competitiveness
position in the Malaysian market is in the position of rising star and falling star in the Singapore, Japan
and Saudi Arabian markets. The results of the last analysis used Porter's Diamond found weaknesses in
the factor conditions related to human resources, capital, science and technology, demand conditions as
well as strategy, structure, and competition. Therefore, it is necessary to make efforts to increase the
productivity and quality of banana produced, market research in competing countries, consumer
preferences in world markets, and provide counseling as well as socialization and product diversification.

Keywords: competitivenes, export, Indonesia banana, porter's diamond, RCA

ABSTRAK
Pisang Indonesia adalah salah satu komoditas unggulan kelompok buah-buahan tropis yang
telah diperdagangkan sejak dulu. Salah satu komponen penting dalam perekonomian ialah
melakukan ekspor. Produksi pisang Indonesia berkontribusi di dunia dan menempati posisi
ketiga besar, akan tetapi tidak diimbangi dengan kontribusi Indonesia akan ekspor pisang di
dunia. Penelitian ini menganalisis daya saing melalui pendekatan keunggulan komparatif
maupun kompetitif pisang Indonesia dengan menggunakan data sekunder pada periode tahun
2000-2019. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kuantitatif dengan Revealed
Comparative Advantage (RCA), Export Product Dynamic (EPD), dan Porter’s Diamond. Hasil analisis
RCA menunjukkan pisang Indonesia hanya berdaya saing kuat komparatif di pasar Malaysia.
Posisi daya saing pisang Indonesia di pasar Malaysia berada pada posisi rising star dan falling star
di pasar Singapura, Jepang dan Arab Saudi. Hasil analisis terakhir menggunakan Porter’s
Diamond terdapat kelemahan di kondisi faktor terkait sumber daya manusia, modal, IPTEK,
kondisi permintaan serta strategi, struktur, dan persaingan. Oleh karena itu, perlu dilakukannya
upaya peningkatan produktivitas maupun kualitas pisang yang dihasilkan, riset pasar negara
pesaing, preferensi konsumen di pasar dunia, dan penyuluhan maupun sosialisasi serta
diversifikasi produk.

Kata kunci: daya saing, ekspor, pisang Indonesia, porter’s diamond, RCA

PENDAHULUAN dap pertumbuhan perekonomian nasional mi-


salnya dalam penyediaan kebutuhan pangan
Sebagai negara agraris, sektor pertanian masyarakat, pembentukan Produk Domestik
Indonesia mempunyai peran penting terha- Bruto (PDB) nasional, memperoleh devisa

ISSN 2354-5690; E-ISSN 2579-3594 Tersedia online di http://journal.ipb.ac.id/index.php/jagbi


336 Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness)
Vol 10 No 2, Desember 2022; halaman 335-349

negara, mengendalikan inflasi, penyedia fak- satu bagian dari subsektor hortikultura yaitu
tor industri dan menciptakan lapangan kerja tanaman buah-buahan.
(Widianingsih, et al. 2015; Fortunika et.al. Produksi buah-buahan Indonesia yang
2017). Dalam sektor ini terdiri dari lima sub- menempati posisi pertama ialah pisang se-
sektor, yaitu tanaman hortikultura, pangan, hingga menjadikan pisang sebagai tanaman
perkebunan, peternakan, serta jasa pertanian unggulan di Indonesia (Hidayati dan Suhar-
dan perburuan. Kontribusi sektor pertanian tini, 2018; BPS, 2019; Kementan, 2019b). Kon-
dalam PDB Indonesia terletak di ketiga disi tersebut juga menjadikan Indonesia telah
terbesar sesudah sektor industri dan per- memberikan kontribusi terbesar terhadap
dagangan (Raswatie, 2014; Kemenko Pereko- produksi buah nasional. Tahun 2018, Indone-
nomian, 2020). sia sudah menjadi bagian dari produsen pi-
Perkembangan nilai kontribusi PDB Indo- sang terbesar di dunia dan menempati posisi
nesia di sektor pertanian pada tahun 2014 tiga besar yang diisi oleh negara India, Cina
hingga 2020 cenderung mengalami kestabilan dan Indonesia (FAO, 2018). Sayangnya, pro-
dari tahun ke tahun pada kisaran angka 13 duksi pisang Indonesia tiap tahunnya masih
persen. Selain itu kontribusi tanaman horti- tergolong fluktuatif dan sulit diperkirakan
kultura cenderung sempat menunjukkan pe- dengan baik, sehingga dapat mempengaruhi
nurunan kemudian peningkatan kembali. penentuan potensi besar kecilnya kekuatan
Penurunan kontribusi terjadi pada tahun 2017 berkompetisi dalam menguasai pangsa pasar
menjadi 1,45 persen dari kontribusi pada ekspor di pasar dunia dengan eksportir buah
tahun sebelumnya yakni sebesar 1,51 persen. lainnya serta memenuhi permintaan dari ne-
Kemudian peningkatan yang terjadi pada gara yang mengimpor. Potensi ekspornya
tahun 2020 sebesar 1,62 persen (Kementan, akan semakin tinggi apabila produksi dan
2021). Bagi Indonesia, subsektor hortikultura produktivitas buah yang diperoleh juga
merupakan salah satu pilar penting dalam semakin tinggi (Pradipta dan Firdaus, 2014;
perdagangan internasional karena memiliki Alexander dan Nadapdap, 2019).
banyak komoditas hortikultura unggulan dan Tahun 2018 untuk harga eceran pisang
khas yang berpotensi dalam kegiatan ekspor adalah Rp4.400/kg, sedangkan harga ekspor
(Republika.co.id, 2020). pisang Indonesia adalah Rp6.734/kg (Kemen-
Berdasarkan data Kementerian Pertanian tan, 2019a). Selisih tingkat harga terjadi di-
(2019) menyatakan bahwa sejauh ini pertum- karenakan terdapat perbedaan kualitas antara
buhan produksi hortikultura Indonesia pada pisang yang diekspor dengan yang berada di
periode 2014 hingga 2018 cenderung meng- pasar domestik. Di pasar ekspor sendiri mem-
alami fluktuasi. Pada tahun 2018, produksi se- butuhkan biaya lebih besar untuk menjaga
luruh tanaman hortikultura Indonesia meng- dan meningkatkan kualitas produk agar se-
alami peningkatan kecuali tanaman florikul- suai dengan standar internasional. Selisih har-
tura yang turun dari 7,36 persen menjadi 6,13 ga ini menjadikan penetrasi bagi penghasil
persen. Selama periode 2014 hingga 2018 laju buah pisang untuk melakukan aktivitas eks-
pertumbuhan produksi buah-buahan meng- por karena mem-peroleh keuntungan lebih
alami fluktuasi. Hal tersebut disebabkan kare- besar daripada dijual di pasar domestik. Indo-
na adanya ketidakstabilan persediaan buah- nesia mempunyai kemampuan untuk mela-
buahan di pasar (Pratiwi, 2019). kukan perdagangan komoditas di pasar inter-
Begitu banyak tanaman buah-buahan nasional, terlihat dari kualitas yang baik mau-
yang berpotensi untuk meningkatkan ke- pun kuantitas yang melebihi permintaan do-
giatan ekspor ialah manggis, pisang, tamarin, mestik.
mangga, salak, nanas, dan lainnya (BPS, 2020; Pada tahun 2019, Indonesia telah berkon-
UN Comtrade, 2020). Hal tersebut menjadikan tribusi dalam ekspor buah-buahan memper-
subsektor hortikultura menjanjikan sebagai oleh nilai 95,98 juta US$ dengan volume eks-
salah satu komoditas yang diekspor. Salah por sebesar 110 ribu ton. Secara keseluruhan

Aurelia et al. Daya Saing Ekspor Pisang Indonesia …


Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness) 337
Vol 10 No 2, Desember 2022; halaman 335-349

total ekspor tersebut, terdapat kontribusi eks- gara pesaingnya (Lubis, 2013). Sehingga,
por produk pisang sebesar 11,62 persen de- penting untuk melakukan peningkatan daya
ngan nilai ekspor sebesar 11,15 juta US$ serta saing mengingat bahwa Indonesia salah satu
volume ekspor sebesar 22 ribu ton untuk eks- negara pengekspor pisang dunia dan pesaing
por buah-buahan nasional (BPS, 2020; Liputan utama Indonesia dalam pasar pisang dunia
6, 2020). Saat ini, kebanyakan negara-negara adalah Filipina, Thailand dan Ekuador (Trade
di Asia yang menjadi negara tujuan Indonesia Map, 2019; UN Comtrade, 2020).
dalam melakukan ekspor pisang diantaranya Beberapa peneliti di Indonesia telah me-
Malaysia, China, Jepang, Uni Emirat Arab, lakukan penelitian terkait daya saing komo-
Kuwait, Arab Saudi, Singapura (BPS, 2020; ditas ekspor, tetapi untuk komoditi pisang
UN Comtrade, 2020). Negara pengimpor secara khusus masih sedikit yang meneliti
tersebut mengimpor pisang untuk kebutuhan (Pradipta dan Firdaus, 2014; Hidayati dan
konsumsi dan industri, seperti negara Malay- Suhartini, 2018; Pratiwi, 2019; Mahendra, et al.
sia untuk memenuhi kebutuhan industri 2020). Perbedaan penelitian ini dengan pene-
olahan yaitu sebagai bahan dasar utama da- litian sebelumnya adalah pada periode tahun
lam proses olahan keripik pisang dan negara dan negara yang dibahas. Periode waktu yang
China untuk pengaturan konsumsi makanan dianalisis dalam penelitian ini mulai tahun
(diet) sebagai bahan smoothies (Pak Tani, 2000 hingga 2019. Perbedaan selanjutnya an-
2019). tara penelitian ini dengan penelitian terda-
Di tahun yang sama, kontribusi dalam hulu terletak pada analisis penelitian yang
ekspor terbesar diberikan oleh China sebesar diterapkan. Analisis yang digunakan dalam
47,5 persen, kemudian diikuti oleh Malaysia penelitian ini yaitu menggunakan Export
16,7 persen, Jepang 14,2 persen, Uni Emirat Product Dynamic (EPD) untuk mengetahui
Arab 6,7 persen, Oman 4,5 persen, Korea 3,9 posisi pisang Indonesia di pasar tujuan
persen, Qatar 3,5 persen, dan Singapura 2,6 ekspor. Kemudian analisis daya saing secara
persen (Trade Map, 2019; BPS 2020). Meski- komparatif menggunakan Revealed Compara -
pun telah banyak negara yang berkontribusi, tive Advantage (RCA) dengan menggunakan
persentase pisang Indonesia untuk ekspor di formula dari Balassa. Sementara untuk meli-
dunia hanya memperoleh 10 persen (Hidayati hat keunggulan kompetitif serta untuk meli-
dan Suhartini, 2018; Wijayanti, 2018). Oleh hat secara jelas satu per satu faktor yang mem-
karena itu, terlihat dari fenomena ini mem- pengaruhi daya saing pisang Indonesia meng-
perlihatkan bahwa pisang Indonesia digemari gunakan Porter’s Diamond.
oleh pasar dunia dan masih memiliki potensi Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu
ekspor yang layak, sehingga perlu dikem- dilakukan penelitian ini yang bertujuan (1)
bangkan untuk meningkatkan kesempatan menganalisis daya saing komparatif komodi-
bersaing serta posisi pasar pisang Indonesia di tas pisang Indonesia di tiap negara tujuan
pasar tujuan maupun di dunia apabila Indo- ekspor; (2) menganalisis posisi pasar komodi-
nesia terus melakukan pengembangan dan tas pisang Indonesia di tiap negara tujuan eks-
pembaharuan dalam memenuhi permintaan por; dan (3) menganalisis daya saing kompeti-
pasar internasional begitu juga dengan komo- tif komoditas pisang Indonesia.
ditas lainnya.
Salah satu upaya untuk meningkatkan
ekspor negara ialah meningkatkan daya saing METODE
dari suatu produk atau komoditas yang di
Penelitian ini dilakukan dengan memper-
ekspor. Secara umum, definisi daya saing
timbangkan negara Indonesia sebagai negara
merupakan kekuatan suatu produk untuk
produsen maupun eksportir pisang yang se-
dapat masuk dan bertahan di pasar tersebut,
dang berkembang dalam beberapa tahun
termasuk di pasar dunia. Serta memberi nilai
terakhir. Jenis data yang digunakan dalam
lebih terhadap produknya dibandingkan ne-

Daya Saing Ekspor Pisang Indonesia … Aurelia et al.


338 Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness)
Vol 10 No 2, Desember 2022; halaman 335-349

penelitian ini adalah data sekunder. Data se- 𝑋𝑋𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖


�𝑋𝑋
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 = 𝑊𝑊𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 𝑘𝑘
………………………............(1)
kunder berbentuk data runtun waktu (time �𝑊𝑊
𝑘𝑘
series) selama periode tahun 2000-2019 dengan Dimana:
empat negara mitra ekspor komoditas pisang RCA : Tingkat daya saing pisang Indonesia ke
Indonesia, yaitu Singapura, Jepang, Arab Sau- pasar tujuan ekspor i
di dan Malaysia. Negara tersebut terpilih ber- Xikt : Nilai ekspor komoditas pisang Indone-
dasarkan ketersediaan data secara kontinu. sia ke pasar tujuan i (USD)
Data yang digunakan menunjukkan nilai eks- Xk : Nilai ekspor total Indonesia keppasar
por pisang Indonesia, ekspor pisang dunia, tujuan i (USD)
impor pisang dunia, dan impor pisang pasar Wikt : Nilai ekspor komoditas pisang dunia
tujuan. Data-data tersebut diperoleh dari situs ke pasar tujuan i (USD)
website Food Agriculture Organisation (FAO), Wk : Nilai ekspor total dunia ke pasar tujuan
United Nations International Trade Statistics i (USD)
Database (UNCOMTRADE), Trade Map, dan
infomasi lainnya yang dipublikasikan. Serta Dalam analisis tersebut, setelahnya akan
data sekunder berupa studi literatur terkait menghasilkan kriteria, yaitu: (1) jika nilai RCA
atribut-atribut yang dibutuhkan dalam anali- (> 1) artinya komoditas negara bersangkutan
sis Porter’s Diamond. berdaya saing kuat atau memiliki keunggulan
Metode penelitian deskriptif-kuantitatif komparatif dan (2) jika nilai RCA (< 1) artinya
merupakan metode yang digunakan dalam komoditas negara bersangkutan tidak memili-
penelitian ini. Penelitian ini menggunakan ki keunggulan komparatif yang baik di pasar
komoditas pisang yang berkode Harmonizing luar negeri atau berdaya saing lemah (Balassa,
System (HS) 4 digit yaitu HS00803 (Bananas, 1965; Tambunan, 2001).
including plantains, fresh.or.dried). Keunggulan analisis RCA adalah mengu-
Analisis data dalam penelitian ini meng- rangi dampak pengaruh campur tangan pe-
gunakan Revealed Comparative Advantage merintah, sehingga keunggulan komparatif
(RCA), yaitu untuk melakukan analisis daya suatu produk dari waktu ke waktu dapat
saing melalui pendekatan keunggulan kom- terlihat secara jelas. Sementara kelemahannya
paratif pisang Indonesia di tiap negara tujuan. ialah pertama, asumsi bahwa suatu negara di-
Analisis berikutnya Export Product Dynamic anggap mengekspor semua komoditas. Ke-
(EPD), yaitu digunakan untuk mengukur di- dua, indeks RCA tidak dapat menjelaskan
namika posisi pasar pisang Indonesia di tiap apakah pola perdagangan yang sedang ber-
negara tujuan. Terakhir, analisis Porter’s langsung sudah optimal atau belum. Terakhir,
Diamond, yaitu melakukan analisis komponen tidak dapat memprediksi pola keunggulan di
dalam peningkatan keunggulan kompetitif masa depan (Basri dan Munandar, 2010).
daya saing pisang Indonesia.

EXPORT PRODUCT DYNAMIC (EPD)


REVEALED COMPARATIVE ADVANTAGE
Matriks EPD terdiri dari pertumbuhan
(RCA)
pangsa pasar ekspor sebagai sumbu X dan
RCA dihitung dengan membandingkan pertumbuhan pangsa pasar produk sebagai
antara nilai ekspor komoditas pisang Indone- sumbu Y ialah hasil perhitungan analisis EPD.
sia ke negara terkait terhadap nilai ekspor EPD akan mengetahui satu dari empat kate-
total Indonesia ke negara terkait dengan nilai gori posisi pasar, yaitu falling star, retreat,
ekspor komoditas pisang dunia ke negara rising star dan lost opportunity. Kemudian
terkait serta nilai ekspor total dunia ke negara posisi pasar tersebut digambarkan dalam
terkait, berikut ini secara sistematis peru- matriks kuadran seperti yang ditunjukkan
musan RCA (Balassa, 1965; Tambunan, 2001): pada Gambar 1.

Aurelia et al. Daya Saing Ekspor Pisang Indonesia …


Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness) 339
Vol 10 No 2, Desember 2022; halaman 335-349

komponen pendukung yang berkaitan secara


tidak langsung dengan keunggulan kompeti-
tif pisang yaitu peran pemerintah dan peran
peluang (Porter, 1990).

Gambar 1. Matrik Posisi Daya Saing dengan HASIL DAN PEMBAHASAN


Metode EPD
Sumber: Estherhuizen, (2006); BAPPENAS (2009) DAYA SAING KOMPARATIF PISANG
INDONESIA DI TIAP NEGARA TUJUAN
Rumus umum EPD sebagai berikut
(Estherhuizen, 2006): Nilai RCA yang diperoleh menentukan
terukurnya daya saing atau keunggulan kom-
Sumbu X: pertumbuhan pangsa pasar paratif. Berdasarkan hasil analisis RCA yang
ekspor= telah dilakukan dalam periode 2000-2019, da-
pat diketahui bahwa komoditas pisang Indo-
𝑋𝑋 𝑋𝑋
∑𝑡𝑡𝑡𝑡=1� 𝑖𝑖 � × 100%−∑𝑡𝑡𝑡𝑡=1� 𝑖𝑖 � × 100%
nesia memperoleh daya saing kuat atau
𝑊𝑊 𝑊𝑊
𝑖𝑖 𝑡𝑡 𝑖𝑖 𝑡𝑡−1
…………….(2) mempunyai keunggulan komparatif pada
𝑇𝑇
pasar Malaysia dengan nilai rata-rata RCA
Sumbu Y: pertumbuhan pangsa pasar yang didapatkan lebih_dari satu (> 1) dan
produk= berdaya saing lemah di pasar Singapura,
Jepang dan Arab Saudi dengan nilai rata-rata
𝑋𝑋 𝑋𝑋
∑𝑡𝑡𝑡𝑡=1� 𝑡𝑡 � × 100%−∑𝑡𝑡𝑡𝑡=1� 𝑡𝑡 � × 100%
RCA yang didapatkan kurang dari satu (< 1).
𝑊𝑊
𝑡𝑡 𝑡𝑡 𝑊𝑊 𝑡𝑡 𝑡𝑡−1
…………….(3)
𝑇𝑇
Tabel 1. Hasil Estimasi Daya Saing
Dimana: Komparatif (RCA) Pasar Tujuan
Pisang (HS 0803) Indonesia Tahun
Xi : nilai ekspor pisang Indonesia ke pasar
2000-2019
tujuan (USD)
Arab
Wi : nilai ekspor pisang dunia ke pasar Tahun Singapore Jepang Malaysia
Saudi
tujuan (USD) 2000 002 0.02 11.08 0.00
Xt : nilai total ekspor Indonesia ke pasar 2001 0.05 0.00 1.96 0.00
tujuan (USD)) 2002 0.24 0.00 0.50 0.00
Wt : nilai total ekspor dari dunia ke pasar 2003 0.06 0,00 9.05 0.00
tujuan (USD) 2004 0.09 0.00 0.74 0.01
2005 0.06 0.00 1.77 0.01
t : Tahun ke-t (t = 2000, 2001, 2002,…., 2019)
2006 0.01 0.00 0.02 0.03
t-1 : Tahun sebelumnya 2007 0.05 0.00 2.13 0.02
T : jumlah tahun yang dianalisis 2008 0.20 0.00 1.99 0.03
2009 0.02 0.00 0.01 0.11
2010 0.02 0.00 0.35 0.01
PORTER’S DIAMOND
2011 0.02 0.00 0.36 0.13
Dalam analisis ini terdapat dua kompo- 2012 0.00 0.00 0.21 0.01
nen, yaitu komponen utama dan pendukung. 2013 0.02 0.00 0.24 0.34
2014 0.05 0.00 0.59 0.53
Secara bersama komponen tersebut memben-
2015 0.01 0.07 2.14 0.72
tuk sistem dalam peningkatan keunggulan 2016 0.05 0.16 3.82 0.23
kompetitif. Porter’s Diamond menjelaskan ter- 2017 0.33 0.06 3.84 0.12
dapat empat komponen utama yang berkaitan 2018 0.56 0.06 2.84 0.19
keunggulan kompetitif yaitu kondisi faktor, 2019 0.27 0.08 2.98 0.00
kondisi permintaan, industri terkait dan pen- Rata-
rata 0.11 0.02 2.33 0.13
dukung serta strategi, struktur, dan per-
Sumber: Analisis Data Sekunder (diolah)
saingan antar industri. Selain itu terdapat

Daya Saing Ekspor Pisang Indonesia … Aurelia et al.


340 Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness)
Vol 10 No 2, Desember 2022; halaman 335-349

Tabel 1 menampilkan bahwa komoditas potensi besar akan ekspor pisang Indonesia
pisang mempunyai nilai daya saing yang ber- terlihat dari nilai rata-rata RCA yang diper-
variasi di tiap pasar maupun di tiap tahunnya. oleh sebesar 1,41 yang artinya, Indonesia me-
Pisang Indonesia dengan nilai rata-rata RCA miliki daya saing secara komparatif atau
terbesar didapatkan oleh pasar Malaysia berdaya saing kuat pada negara Malaysia.
sebesar 2,331, sementara nilai yang terendah Sisanya pada negara tujuan yang sama yaitu
didapatkan oleh pasar Jepang sebesar 0,022. Singapura, Jepang dan Arab Saudi pisang
Pasar Singapura, Jepang dan Arab Saudi Indonesia berdaya saing lemah.
memperoleh nilai rata-rata RCA < 1 tiap nilai- Selain itu dalam penelitian Pratiwi (2019)
nya sebesar 0,107; 0,022; dan 0,125; sehingga juga memperoleh hasil bahwa pisang Indone-
ketiga pasar tersebut diartikan berdaya saing sia berdaya saing kuat di negara Malaysia dan
lemah atau dengan kata lain tidak memiliki Kuwait. Meskipun terdapat dua negara tujuan
keunggulan komparatif yang baik. Jika dilihat yang berdaya saing kuat akan tetapi secara
secara keseluruhan pisang Indonesia di pasar keseluruhan pisang Indonesia di pasar dunia
tujuan tidak berdaya saing komparatif karena tidak berdaya saing secara komparatif. Keada-
dari empat pasar tersebut hanya satu pasar an ini disebabkan oleh nilai RCA yang di-
yang memperoleh nilai rata-rata RCA > 1. dapatkan < 1. Menurut Nurhayati et al, (2019)
Pada periode tahun 2000 dan 2003 terda- bila nilai RCA yang didapatkan < 1 menanda-
pat nilai RCA terbesar dari pasar Malaysia kan bahwa negara Indonesia tidak berspesiali-
yang mencapai nilai RCA di angka 11,085 dan sasi atas komoditas tersebut di negara tujuan
9,048. Hal ini_mengidentifikasikan pisang dengan kata lain berdaya saing lemah diban-
Indonesia memiliki daya saing atau keung- dingkan dengan negara pengekspor lainnya
gulan komparatif di pasar Malaysia. Nilai ter- di negara tujuan.
sebut juga menjadi sekaligus nilai tertinggi
untuk komoditas pisang Indonesia selama
POSISI PASAR KOMODITAS PISANG
periode di antara tiap negara tujuan. Hal ini
INDONESIA DI PASAR TUJUAN
menunjukkan bahwa pada saat periode terse-
but Indonesia mampu untuk_mengelola pasar Posisi pasar komoditas pisang Indonesia
Malaysia dengan baik terutama dalam meng- di pasar tujuan dengan menggunakan EPD
hadapi persaingan komoditas tersebut seperti dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan hasil
negara Filipina, Ekuador dan Thailand. Ke- perhitungan EPD yang terlihat pada Tabel 2
mudian di periode berikutnya pada tahun dapat diketahui bahwa komoditas pisang
2001 nilai RCA di pasar Malaysia menyusut Indonesia memiliki posisi pasar yaitu falling
tajam menjadi 1,957 yang jauh dari angka star dan rising star. Pisang Indonesia hanya
periode sebelumya di tahun 2000 yaitu 11,085. memperoleh posisi pasar rising star pada satu
Begitu juga terjadi di tahun 2004 terjadi pasar tujuan yaitu pasar Malaysia, terlihat
penurunan tajam dengan nilai 0,738 yang jauh dari nilai rata-rata pertumbuhan pangsa pasar
dari angka periode sebelumnya di tahun 2003 ekspor di sumbu horizontal (X) dan rata-rata
yaitu 9,048. pertumbuhan pangsa pasar produk di sumbu
Analisis seperti ini juga pernah dilakukan vertikal (Y) keduanya bernilai positif, masing-
oleh Pradipta & Firdaus (2014) dalam meng- masing sebesar 1056,29 persen dan 3,59
analisis daya saing ekpor buah-buahan Indo- persen. Hal ini bermakna bahwa pertum-
nesia termasuk buah pisang dengan sembilan buhan pangsa ekspor negara tersebut bersifat
negara tujuan ekspor, yaitu Iran, Malaysia, kompetitif dan pertumbuhan pangsa pasar
Hongkong, Korea, Jepang, Uni Emirat Arab, pisangnya bersifat dinamis. Hal tersebut juga
Singapura, Arab Saudi, dan Amerika Serikat memperlihatkan bahwa komoditas pisang
pada periode 2003 hingga 2012. Hasil peneli- menempati pasar yang ideal, yaitu terjadinya
tian Pradipta & Firdaus (2014) menyatakan peningkatan pertumbuhan pangsa ekspor
bahwa Malaysia merupakan negara yang ber- berbanding lurus dengan peningkatan pangsa

Aurelia et al. Daya Saing Ekspor Pisang Indonesia …


Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness) 341
Vol 10 No 2, Desember 2022; halaman 335-349

Tabel 2. Hasil Estimasi Posisi Pasar (EPD) Pisang (HS 0803) Indonesia di Pasar Tujuan Tahun
2000-2019
Nilai EPD
Negara -Pertumbuhan- -Pertumbuhan-
_.Posisi.Pasar_.
Importir Pangsa_Pasar_Ekspor Pangsa_Pasar_Produk
(%) (Sumbu X) (%) (Sumbu Y)
Singapura 135,04 -1,29 Falling star
Jepang 58523,69 -2,56 Falling star
Malaysia 1056,29 3,59 Rising star
Arab Saudi 502,86 -2,01 Falling star
Sumber : Analisis Data Sekunder (diolah)

pasar komoditas pisang (Sukirno dan Firdaus (2014) menggunakan tahun analisis
Romdhon, 2020). 2003 hingga 2012 dengan empat pasar tujuan
Sementara posisi pasar falling star didapat- yang sama yaitu Singapura, Malaysia, Jepang,
kan oleh pasar Singapura, Jepang dan Arab dan Arab Saudi. Pada penelitian tersebut
Saudi, yang pertumbuhan pangsa pasar pro- pisang Indonesia mendapati posisi rising star
duknya bernilai negatif alias mengalami pe- pada pasar Singapura, Malaysia, Jepang, dan
nurunan. Di ketiga pasar itu ekspor pisang Arab Saudi.
Indonesia mengalami pertumbuhan pangsa Pada tabel 2 telah menunjukkan hasil ana-
pasar ekspor yang baik karena bernilai positif. lisis perhitungan EPD pisang Indonesia di tiap
Hal ini dapat ditafsirkan bahwa nilai ekspor negara tujuan ekspor tahun 2000 hingga 2019.
total Indonesia ke pasar cenderung menurun Hasil perhitungan tersebut kemudian dikon-
dibandingkan dengan nilai ekspor total dunia versikan ke dalam kuadran posisi pasar EPD,
ke pasar setiap tahunnya (Nurhayati et al. sehingga dapat diketahui lebih jelas dimana
2019). posisi pasar pisang Indonesia di negara tujuan
Perhitungan analisis EPD terhadap pisang ekspor selama periode 2000 hingga 2019,
Indonesia juga pernah dilakukan oleh Pradip- seperti yang terlihat pada Gambar 2.
ta dan Firdaus (2014). Penelitian Pradipta dan

4,00

3,00

2,00

1,00

0,00
0,00 10000,00 20000,00 30000,00 40000,00 50000,00 60000,00 70000,00

-1,00

-2,00

-3,00

Gambar 2. Posisi Pasar Pisang Indonesia di Pasar Tujuan Tahun 2000-2019


Sumber: Analisis Data Sekunder (diolah)

Daya Saing Ekspor Pisang Indonesia … Aurelia et al.


342 Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness)
Vol 10 No 2, Desember 2022; halaman 335-349

Berdasarkan Gambar 2. menunjukkan po- sentra produksi pisang di Indonesia pada


sisi pasar dalam kuadran atau matriks EPD, tahun 2019 ada di 5 provinsi, yaitu Jawa
terlihat satu negara yang menduduki posisi Timur (2.116.974 ton), Jawa Barat (1.220.174
pasar rising star yaitu Malaysia. Hal tersebut ton), Lampung (1.209.545 ton), Jawa Tengah
dapat disimpulkan bahwa pisang Indonesia (621.536 ton), dan Banten (257.342 ton).
dapat memanfaatkan dan memiliki peluang Menurut Suhartanto et al. (2012) tanaman
pasar dengan baik buat meningkatkan per- pisang bisa tumbuh serta berbuah dengan
mintaan terhadap pisang Indonesia ke pasar baik pada altitude dibawah 800 m - 1.000 m dpl
negara Malaysia serta mempertahankan posi- yang memungkinkan masih bisa tumbuh.
si tersebut. Menurut Nayantakaningtyas et al. Suhu yang optimal untuk membudidayakan
(2017) kondisi rising star merupakan kondisi pisang berkisar antara 26°C hingga 28°C.
ideal yang artinya Indonesia memperoleh Ukuran keasaman tanah yang sesuai dengan
pangsa pasar yang dinamis untuk komoditas pertumbuhan pohon pisang yaitu berpH 4,5-
yang tumbuh atau meningkat pesat. 8,5. Jenis tanah yang cocok dalam pembudi-
Negara Singapura, Jepang dan Arab Saudi dayaan pohon pisang yaitu tanah yang berciri
menduduki posisi pasar falling star yang me- solum dalam, berdrainase baik namun bukan
nunjukkan terjadinya peningkatan pangsa pa- tanah tergenang, serta kandungan humus
sar ekspor namun permintaan ekspor untuk tinggi seperti tanah aluvial atau tanah vulka-
komoditas pisang menurun. Hal tersebut di- nik. Serta, Iklim tropis basah, panas dan lem-
simpulkan bahwa pada posisi ini Indonesia bab bisa membantu pertumbuhan pisang. Na-
kurang cukup maksimal untuk memenuhi mun di daerah yang subtropis pisang masih
permintaan pisang pada ketiga negara peng- dapat tumbuh (Distan Prov Jogja, 2002).
impor. Serta pisang Indonesia akan kalah
bersaing dengan pisang dari negara peng- b. Sumber Daya Manusia
ekspor lainnya. Menurut Immanuel et al. Berdasarkan data Kementerian Pertanian
(2019) kondisi falling star merupakan posisi (2020) menyatakan bahwa subsektor hortikul-
pasar yang menunjukkan peristiwa pening- tura menempati posisi penyerapan tenaga
katan nilai pangsa pasar suatu produk, meski- kerja terkecil dibandingkan subsektor lainnya
pun tidak terjadi pada komoditas di pasar di lingkup pertanian. Subsektor horikultura
yang dinamis. menyerap tenaga kerja sebanyak 3.884.284
orang atau sebesar 11 persen dari total tenaga
kerja yang bekerja pada lingkup pertanian.
DAYA SAING KOMPETITIF PISANG
Tenaga kerja yang bekerja pada subsektor
INDONESIA
hortikultura berdasarkan tingkat pendidikan
Setelah melakukan analisis untuk melihat yang paling mendominasi adalah tingkatan
daya saing dengan pendekatan komparatif pendidikan dasar (termasuk tidak sekolah,
dan posisi pasar ekspor pisang Indonesia, tidak lulus SD, SD dan SLTP) sebesar 82 per-
berikutnya dilakukan analisis daya saing sen atau sebanyak 3.196.551 orang, sementara
kompetitif Indonesia dengan metode Porter’s untuk tingkatan tertinggi yaitu pendidikan
Diamond untuk melihat kondisi peluang tinggi (termasuk diploma dan sarjana) hanya
ekspor. sebanyak 2 persen atau 89.381 orang.
Menurut Hindersah dan Suminar (2019),
Kondisi Faktor keterampilan maupun pengetahuan yang di-
miliki oleh pelaku usahatani sendiri masih
a. Sumber Daya Alam
kurang. Terdapat sejumlah hal yang meng-
Pada tahun 2019, luas lahan pisang Indo-
akibatkan hal tersebut, seperti: 1) Tentang
nesia seluas 105,801 hektar (BPS, 2020). Ber-
budidaya pisang yang baik belum pernah
dasarkan data pada Direktorat Jenderal Horti-
disampaikan oleh pihak yang berwenang
kultura (2019) dilihat dari produksi pisang,
yaitu Dinas Pertanian setempat meskipun

Aurelia et al. Daya Saing Ekspor Pisang Indonesia …


Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness) 343
Vol 10 No 2, Desember 2022; halaman 335-349

telah diterbitkan dokumen mengenai metode menanam pisang sebagai tanaman utamanya
budidaya tanaman pisang yang baik oleh (Hindersah dan Suminar, 2019).
pemerintah, 2) Budidaya pisang masih diang-
gap kurang penting oleh pelaku usahatani d. Sumber Daya Modal
untuk dijadikan sumber pendapatan diban- Dukungan untuk memperbaiki serta me-
dingkan kegiatan ekonomi lainnya dan 3) ningkatkan kualitas maupun jaminan mutu
Pelaku usahatani membiarkan pisang tetap pisang Indonesia diperlukannya beberapa
berbuah meski tidak dipelihara. lembaga-lembaga keuangan untuk ikut serta.
Adanya lembaga keuangan ini diharapkan
c. Sumber Daya Ilmu Pengetahuan dan bisa memperkuat permodalan UKM serta
Teknologi peningkatan produktivitas yang dihasilkan
Varietas unggul berkontribusi dalam me- dapat bersaing di lingkup ekspor. Berikut ini
ningkatkan produktivitas. Melalui Balai Pene- beberapa lembaga keuangan yang memberi
litian Tanaman Buah Tropika (Balitbu Tropi- akses modal:
ka), Badan Litbang Pertanian (Balibangtan) a. Bank BRI Unit Tabek Patah Cabang Batu-
berupaya menghasilkan inovasi varietas ung- sangkar Sumatera Barat memberikan
gul dan teknologi melalui Conventional bree- Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam mendu-
ding. Conventional breeding tersebut meng- kung pembiayaan pelaku usaha UMKM
hasilkan varietas pisang INA 03 yang resistan dengan usaha layak dan menguntungkan,
terhadap penyakit layu fusarium, penyakit seperti usaha keripik dan sale pisang
utama yang menyerang tanaman pisang segar (Arisandi et al. 2017).
(Swadayaonline.com, 2021). Kemudian terda- b. Terdapat 7 Bank Umum dan 26 Bank
pat varietas yang diekspor antara lain pisang Pembangunan Daerah (BPD) sebagai pe-
ambon (sentra di Jawa), cavendish (sentra di laksana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang
Lampung), pisang mas (sentra di Jawa Ti- sudah ditetapkan oleh Pemerintah untuk
mur), dan pisang kirana (sentra di Lumajang) usaha budidaya pisang yang mendukung
(Pustadin Kementerian Pertanian, 2018). peningkatan kesejahteraan petani (Direk-
Pada umumnya, budidaya pisang Indone- torat Pembiayaan Pertanian, 2013).
sia hanya berskala rumah tangga (tanaman Setelah penjelasan di atas mengenai sum-
perkarangan) atau dengan perkebunan yang ber daya modal yang membantu pengem-
sangat kecil yang kurang cukup intensif bangan pisang, maka dapat disimpulkan bah-
(Saputro dan Mustika, 2015; Mahendra et al. wa kelembagaan permodalan pendukung
2020). Serta penggunaan teknologi budidaya usahatani pisang masih belum banyak dirasa-
pisang masih banyak masyarakat yang meng- kan oleh pelaku usahatani. Salah satu kendala
anggap bahwa teknik budidaya pisang tidak- belum optimal budidaya pisang yang dilaku-
lah terlalu sulit. Pelaku usahatani juga belum kan ialah keterbatasan modal oleh pelaku
menerapkan metode terstandar yang diterbit- usahatani (Suyanti et al. 2014; Hindersah dan
kan oleh pihak instansi yang berwenang dika- Suminar, 2019).
renakan tidak dapat penyuluhan mengenai
budidaya pisang yang baik dari instansi se-
Kondisi Permintaan
tempat. Adanya hal tersebut pelaku usahatani
hanya sekedar menanam pisang serta menja- a. Kondisi Permintaan Domestik
dikannya sebagai tanaman sela (tanaman lain Berdasarkan data Kementerian Pertanian
di sela-sela tanaman pokok) tanpa memper- (2020) menunjukkan bahwa konsumsi domes-
hatikan cukup tidaknya nutrisi yang diberi- tik komoditas pisang Indonesia menurun se-
kan maupun pemeliharaannya sehingga me- menjak tahun 2019 sebesar 88 persen menjadi
nyebabkan produksi pisang belum optimal. 6.925 kg/kapita/tahun dibandingkan tahun
Akan tetapi beberapa pelaku usahatani masih 2018 yang mencapai 59.912 kg/kapita/tahun.
Kemudian terjadi penurunan kembali pada

Daya Saing Ekspor Pisang Indonesia … Aurelia et al.


344 Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness)
Vol 10 No 2, Desember 2022; halaman 335-349

Tabel 3. Konsumsi Domestik Buah-Buahan Indonesia Tahun 2016-2020


Konsumsi (kg/kapita/tahun)
Tahun
Pisang Jeruk Rambutan Pepaya Duku Semangka
2016 5.892 3.598 4.380 2.868 1.251 2.242
2017 9.907 3.494 0.782 5.319 0.313 1.929
2018 59.912 3.337 5.423 2.764 5.475 1.460
2019 6.925 4.433 3.661 3.043 4.067 1.737
2020 6.598 3.301 3.684 3.058 4.232 1.896
Sumber : Kementan, 2020

tahun 2020 sebesar 5 persen atau sebanyak 327 Terlihat pada Tabel 4, menunjukkan bah-
kg/kapita/tahun. Meskipun konsumsi per wa neraca perdagangan pisang di Indonesia
kapita pisang mengalami penurunan pada tahun 2019 memiliki neraca perdagangan
tahun tertentu tetapi pisang menjadi buah yang bernilai positif. Hal tersebut juga mem-
yang tetap paling banyak dikonsumsi dari- buktikan bahwa dalam pemenuhan kebu-
pada buah lainnya. Berikut ini merupakan tuhan dalam negeri masih dapat terselamat-
data mengenai konsumsi domestik beberapa kan melalui supply dalam negeri yang tercer-
buah-buahan di Indonesia. Hal tersebut di- min dari volume ekspor lebih besar daripada
buktikan melalui data pada Tabel 3. volume impor. Peran Indonesia sebagai pro-
dusen di pasar internasional tercermin dari
b. Kondisi Permintaan Ekspor nilai share dalam ekspor dunia, nilai yang
Berdasarkan data Trade Map (2019) dan didapatkan bernilai kecil sebesar 10 persen
UN Comtrade (2020) mengenai kondisi per- untuk buah pisang. Hal tersebut menegaskan
mintaan ekpor pisang dikuasai oleh pasar di bahwa peran Indonesia dalam pemenuhan
bagian Asia dan Timur Tengah terdiri dari kebutuhan pisang di pasar internasional
negara Arab Saudi, Brunei Darusallam, China, masih kecil.
India, Jepang, Kuwait, Malaysia, Oman,
Qatar, Republik Korea, Singapura, Timor
Industri Terkait dan Pendukung
Leste dan Uni Emirat Arab. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa jangkauan pasar ekspor Perkembang mengenai industri terkait
pisang Indonesia belum luas. Pada tahun maupun pendukung sudah tergolong baik.
2016, sempat terjadi fenomena yang sama se- Hal ini ditandai dengan berlimpahnya pro-
hingga Kementan berupaya melakukan ino- duk turunan dari pisang Indonesia. Produk
vasi untuk meningkatkan ekspor pisang Indo- turunan tersebut merupakan produk yang
nesia melalui penerobosan pasar ke negara- mengubah pisang dari bentuk segar menjadi
negara di Timur Tengah maupun Asia serta produk pangan yang berkualitas, tahan dalam
tidak menutup peluang ke pasar Eropa Timur, jangka waktu panjang, meningkatkan nilai
Uni Eropa, dan Rusia (Kementan, 2016). tambah (nilai jual) serta menciptakan sebuah
inovasi dalam mengkonsumsi pisang supaya
Tabel 4. Indikator Perdagangan Pisang pelaku konsumen tidak mudah bosan. Ada-
Indonesia Tahun 2019 nya produksi dalam bentuk olahan dapat
Indikator perdagangan HS 0803 meningkat nilai tambah pisang, dan menjadi
Volume ekpsor pisang kesempatan pelaku usaha untuk mampu
indonesia (kg) 22,766,331
bersaing pada kelas industri dalam negeri
Volume impor pisang ke
indonesia (kg) 4,242 (Qurniati et al. 2020). Produk turunan pisang
Volume ekspor pisang dunia antara lain dodol pisang, selai pisang, keripik
(kg) 22,438,265,296 pisang dan lain sebagainya (Hartoyo et al.
Neraca perdagangan (USD) $ 11,323,912
Share dalam ekspor dunia (%) 10 2019).
Sumber: Analisis Data Sekunder (diolah)

Aurelia et al. Daya Saing Ekspor Pisang Indonesia …


Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness) 345
Vol 10 No 2, Desember 2022; halaman 335-349

Berlandaskan hasil riset yang sudah dilak- Pemerintah telah mengeluarkan beberapa
sanakan oleh Aprilyanto (2015) terdapat bebe- kebijakan dan lembaga yang telah membantu
rapa UKM keripik buah pisang yang diamati, pengembangan pisang di Indonesia, diantara-
antara lain UKM keripik buah pisang Burno- nya:
sari dan Mekasari. UKM keripik buah pisang 1. Peraturan Menteri Keuangan Republik
Burnosari berlokasi di Lumajang telah mela- Indonesia Nomor 175 Tahun 2011 tentang
kukan ekspor ke pasar internasional, yaitu pengenaan Bea masuk antidumping
negara Korea Selatan Singapura, dan Uni (BMAD) terkait impor pisang jenis Caven-
Emirat Arab. Kemudian UKM keripik buah dish berasal dari Filipina. Adanya penge-
pisang Mekarsari berlokasi di Sidoarjo dan naan Bea masuk antidumping (BMAD)
Trenggalek juga turut melakukan ekspor ke dapat mampu mengurangi impor dum-
negara Filipina, Malaysia, Singapura, Taiwan, ping pisang tersebut, sehingga di tahun
dan negara lainya yang berada di timur te- 2013 Indonesia tidak lagi melakukan
ngah. Adanya kegiatan ekspor tersebut dapat impor pisang jenis Cavendish berasal dari
memperpendek aliran pemasaran sehingga Filipina.
dapat meningkatkan surplus produsen mau- 2. Peraturan Menteri Pertanian Republik
pun konsumen. Indonesia Nomor 60 Tahun 2012 tentang
Rekomendasi Impor Produk Horti-kultura
(RIPH) dan Peraturan Menteri Perda-
Strategi, Struktur, dan Persaingan
gangan Republik Indonesia Nomor 60
Perusahaan
Tahun 2012 tentang Ketentuan Impor
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Produk Hortikultura. Adanya peraturan
(2019b), jumlah perusahaan hortikultura ta- ini telah berdampak pada penurunan
hun 2019 sebanyak 117 perusahaan, turun volume maupun nilai impor pisang dari
sebesar 15,22 persen (21 perusahaan) diban- tahun 2012 dengan volume impor sebesar
dingkan tahun 2018. Sebagian besar perusaha- 1.922.125 kg dengan nilai impor senilai
an berada di Pulau Jawa. Jumlah perusahaan 1.142.694 USD menjadi 336.799 kg dengan
di Pulau Bali, Jawa dan Nusa Tenggara terus nilai impor senilai USD 265.669 di tahun
mengalami penurunan sejak tahun 2015 2013.
walaupun perusahaan di Pulau Jawa pada 3. Adanya bantuan arahan untuk pelaku
tahun 2018 sedikit meningkat. Sedangkan usahatani dalam mengembangkan pro-
jumlah perusahaan di Pulau Kalimantan, duknya oleh Lembaga Badan Karantina
Sulawesi, Sumatera, Papua, dan Maluku terus Pertanian. Terbentuknya Lembaga Badan
mengalami penurunan sejak tahun 2015. Karantina Pertanian bertujuan supaya
Jumlah usaha hortikultura lainnya pada tahun produk yang diproduksi atau dihasilkan
2019 adalah 317 usaha. sesuai dengan standar pasar internasional.
Persentase perusahan hortikultura di ta-
hun 2019 yang mengusahakan tanaman buah-
Peran Kesempatan
buahan sebesar 28,21 persen. Sementara
persentase usaha hortikultura lainnya yang Di sisi lain, dari sisi peluang masih terlihat
mengusahakan tanaman buah sebesar 51,74 adanya peluang yang terbuka sangat lebar
persen. Hal ini dapat disimpulkan bahwa untuk pengembangan pisang Indonesia. Ada-
sebagian besar kepemilikkan usaha buah- nya bagian dari Free Trade Agreement New-Age
buahan tahun 2019 di Indonesia lebih yaitu Indonesia-Japan Economic Partnership
didominasi oleh kategori usaha hortikultura Agreement (IJEPA) (Nurjanah, 2018). IJEPA
lainnya. ialah suatu kemitraan ekonomi antara Indo-
nesia dan Jepang untuk menjalin kesepa-
katan dan bagian FTA babak baru yang ter-
Peran Pemerintah
dapat 13 isu yang komprehensif serta bersifat

Daya Saing Ekspor Pisang Indonesia … Aurelia et al.


346 Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness)
Vol 10 No 2, Desember 2022; halaman 335-349

World Trade Organization Plus serta pening- luar negeri serta melakukan diversifikasi
katan kapasitas (bagian dari partnership agree- produk selain sebagai bahan segar menjadi
ment). IJEPA sendiri dapat Indonesia manfaat- dalam bentuk olahan sehingga diharapkan
kan untuk meningkatkan ekspor pisang Indo- dapat menjangkau lebih banyak konsumen
nesia ke Jepang. Selain itu, adanya diversifi- dan menambah nilai tambah ekspor pisang
kasi turunan pisang yang melihat situasi ino- Indonesia. Terakhir, perlu dilakukannya pe-
vasi yang selalu berkembang. Indonesia juga nyuluhan dan sosialisasi pengetahuan menge-
sebagai salah satu produsen dan pemasok nai budidaya pisang yang baik atau ekspor
pisang yang sudah terkenal dan tembus sehingga mendorong pelaku usaha untuk
ekspor dengan brand Pisang Cavendish Sun- memanfaatkan peluang pasarnya.
pride yang berlokasi terletak di Lampung,
Sumatra Selatan.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN DAN SARAN Alexander, I., & Nadapdap, H. J. (2019).
Analisis Daya Saing Ekspor Biji Kopi
KESIMPULAN Indonesia di Pasar Global Tahun 2002-
2017. Journal of Social and Agricultural
Hasil daya saing pisang Indonesia melalui Economics (JSEP), 12(2): 1–16. DOI:
pendekatan keunggulan komparatif dengan https://doi.org/10.19184/jsep.v12i2.112
menggunakan analisis RCA, menunjukkan 71
bahwa pisang Indonesia berdaya saing kuat
atau memiliki keunggulan komparatif hanya Aprilyanto, D. S. 2015. Exploring the
Internationalization Process Model of An
di satu pasar yaitu pasar Malaysia. Hasil
Indonesian Product Case Study: Fruit
analisis dengan analisis EPD diketahui bahwa Chips SMES [tesis]. Bogor: Sekolah
posisi pasar komoditas pisang Indonesia di Program Bisnis, Institut Pertanian Bogor.
pasar tujuan ekspor menempati posisi rising
star dan falling star. Sementara, hasil analisis Arisandi, H., Caska, & Haryana, G. (2017).
Porter’s Diamond dalam menyusun keung- Analysis Kredit Usaha Rakyat (KUR) at
gulan kompetitif pisang Indonesia mendapat- Bank BRI Unit Tabek Patah Cabang
Batusangkar. Jurnal Online Mahasiswa
kan bahwa kondisi faktor terkait sumber daya
FKIP, 4(1): 1–8.
alam, serta industri terkait dan pendukung,
permintaan domestik serta peran pemerintah [BPS] Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik
memiliki keunggulan kompetitif bagi Indone- Perusahaan Hortikultura dan Usaha
sia untuk meningkatkan potensi ekspor Hortikultura Lainnya. Badan Pusat
pisang dengan kode HS 0803 (bananas, Statistik. Jakarta.
including plantains, fresh or dried).
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2020. Statistik
Hortikultura 2019. Badan Pusat Statistik.
SARAN Jakarta.

Implikasi kebijakan yang dapat diterap- Balassa, B. (1965). Trade Liberalization and
kan dalam rangka peningkatan daya saing Revealed Comparative Advantage.
pisang Indonesia adalah meningkatkan pro- Manchester School of Economic and Social
duktivitas salah satu upayanya dapat dilaku- Studies, 33(2): 99–123. DOI:
https://doi.org/10.1111/j.1467-
kan ialah menerapkan inovasi teknologi da-
9957.1965.tb00050.x
lam teknik budidaya sehingga mutu pisang
yang dihasilkan sesuai dengan permintaan [BAPPENAS] Badan Perencanaan
dalam negeri maupun di luar negeri. Kemu- Pembangunan Nasional. 2009.
dian upaya melakukan riset pasar negara Perdagangan dan Investasi di Indonesia:
pesaing dan preferensi konsumen di pasar Sebuah Catatan tentang Daya Saing dan

Aurelia et al. Daya Saing Ekspor Pisang Indonesia …


Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness) 347
Vol 10 No 2, Desember 2022; halaman 335-349

Tantangan ke Depan. Badan Hindersah, R., & Suminar, E. (2019). Kendala


Perencanaan Pembangunan Nasional. dan Metode Budidaya Pisang di
Jakarta. Beberapa Kebun Petani Jawa Barat.
Agrologia, 8(2): 55–62. DOI:
Basri, F., & Munandar, H. 2010. Dasar-dasar https://doi.org/10.30598/a.v8i2.1010
Ekonomi Internasional: Pengenalan dan
Aplikasi Metode Kuantitatif. Jakarta: Immanuel, Suharno, & Rifin, A. (2019). The
Kencana. Progressive Export Tax and Indonesia’s
Palm Oil Product Export
Direktorat Pembiayaan Pertanian. 2013. Competitiveness. Buletin Ilmiah Litbang
Pedoman Teknis Kredit Usaha Rakyat Perdagangan, 13(2): 211–232. DOI:
(KUR) Sektor Pertanian. Direktorat https://doi.org/10.30908/bilp.v13i2.417
Pembiayaan Pertanian. Jakarta.
[Kemenko Perekonomian] Kementrian
[Distan] Dinas Pertanian Provinsi Jogja. 2002. Koordinator Perekonomian. (2020).
Tentang Budidaya Pertanian Pisang Pisang Jadi Andalan Pemerintah
(Musa spp). Dinas Pertanian Provinsi Tingkatkan Ekspor dan Majukan
Jogja. Yogyakarta. Pertanian Daerah (Siaran Pers).
https://www.ekon.go.id/publikasi/det
Estherhuizen. 2006. Measuring and Analyzing ail/130/pisang-jadi-andalan-
Competitiveness in the Agribusiness pemerintah-tingkatkan-ekspor-dan-
Sector: Methodological and Analytical majukan-pertanian-daerah. [11 February
Framework. South Africa: University of 2021].
Pretoria.
[Kementan] Kementerian Pertanian. (2016).
[FAO] Food Agricultural Organization. 2018. Outlook Komoditas Pisang. Kementerian
World Banana Production Data. Pertanian. Jakarta.
http://www.fao.org/faostat/en/#data
/QC. [13 February 2021]. [Kementan] Kementerian Pertanian. 2019a.
Statistik Pertanian 2018. Kementerian
Fortunika, S. O., Istiyanti, E., & Sriyadi, S. Pertanian. Jakarta.
(2017). Kontribusi Sektor Pertanian
Terhadap Perekonomian Kabupaten [Kementan] Kementerian Pertanian. 2019b.
Banjarnegara. AGRARIS: Journal of Statistik Pertanian 2019. Kementerian
Agribusiness and Rural Development Pertanian. Jakarta.
Research, 3(2): 119–127. DOI:
https://doi.org/10.18196/agr.3252 [Kementan] Kementerian Pertanian. 2020.
Statistik Konsumsi Pangan Tahun 2020.
Hartoyo, Koswara, S., Sulassih, & Megawati, Kementerian Pertanian. Jakarta.
L. R. (2019). Peningkatan Nilai Tambah
Usaha Olahan Keripik Pisang di Desa [Kementan] Kementerian Pertanian. 2021.
Tenajar, Kabupaten Indramayu, Jawa Kontribusi PDB Sektor Pertanian Atas
Barat. Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian Harga Konstan Tahun Dasar 2010 (dalam
Kepada Masyarakat, 5(3): 251–257. DOI: persen) di Indonesia Tahun 2014-2020.
https://doi.org/10.29244/agrokreatif.5. Kementerian Pertanian. Jakarta.
3.251-257 http://aplikasi2.pertanian.go.id/pdb/re
kappdbkontri.php. [19 February 2021].
Hidayati, T. N., & Suhartini, S. (2018). Analisis
Daya Saing Ekspor Pisang (Musa Liputan 6. 2020. Raup Devisa, Pemerintah
paradiaca L.) Indonesia di Pasar ASEAN Genjot Ekspor Pisang Cavendish.
dalam Menghadapi Masyarakat https://www.liputan6.com/bisnis/read
Ekonomi ASEAN (MEA). Jurnal Ekonomi /4395939/raup-devisa-pemerintah-
Pertanian dan Agribisnis, 2(4): 267–278. genjot-ekspor-pisang-cavendish. [15
DOI: April 2021].
https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2018.0
02.04.210.21776/ub.jepa.2018.002.04.2

Daya Saing Ekspor Pisang Indonesia … Aurelia et al.


348 Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness)
Vol 10 No 2, Desember 2022; halaman 335-349

Lubis, A. (2013). Daya Saing, Kinerja [Pustadin Kementan] Pusat Data dan
Perdagangan, dan Dampak Liberalisasi Informasi Kementerian Pertanian. 2018.
Produk Kehutanan. Buletin Ilmiah Litbang Perbandingan Ekspor Komoditas Pisang
Perdagangan, 7(1): 37–54. DOI: Tahun 2016-2017. Jakarta.
https://doi.org/10.30908/bilp.v7i1.99
Qurniati, R., Duryat, Prasetia, H., & Hartati, F.
Mahendra, F. I., Wisnujati, N. S., & Siswati, E. (2020). Olahan Pisang Sebagai Penunjang
(2020). Analisis Ekspor Pisang Raja di Ekonomi Masyarakat di Sekitar Gunung
Pasar Internasional. Jurnal Ilmiah Sosio Rajabasa Lampung. Jurnal Pengabdian
Agribis, 20(1): 27–40. DOI: Kepada Masyarakat (J-ABDIPAMAS), 4(2):
https://doi.org/10.30742/jisa.v20i1.973 117–124. DOI:
https://doi.org/10.30734/j-
Nayantakaningtyas, J. S., Daryanto, A., & abdipamas.v4i2.1217
Saptono, I. T. (2017). Competitiveness of
Indonesian Tea in International Market. Raswatie, F. (2014). Hubungan Ekspor -
Indonesian Journal of Business and Produk Domestik Bruto (PDB) di Sektor
Entrepreneurship, 3(1): 14–23. DOI: Pertanian Indonesia. Journal of
https://doi.org/10.17358/ijbe.3.1.14 Agriculture, Resource and Environmental
Economics, 1(1): 28–42. DOI:
Nurhayati, E., Hartoyo, S., & Mulatsih, S. https://doi.org/10.29244/jaree.v1i1.112
(2019). Analisis Pengembangan Ekspor 88
Pala, Lawang, dan Kapulaga Indonesia.
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Republika.co.id. 2020. Ekspor Hortikultura
Indonesia, 19(2): 173–190. DOI: Bisa Melejit Hingga Rp 23 Triliun.
https://doi.org/10.21002/jepi.v19i2.847 https://www.republika.co.id/berita/q4
yej6349/ekspor-hortikultura-bisa-
Nurjanah, S. (2018). Dampak Ekspor Pisang melejit-hingga-rp-23-triliun/ [31 January
Indonesia ke Jepang dalam Rangka 2021].
Indonesia-Japan Economic Partnership
Agreement (IJEPA). Jurnal Online Saputro, K. D., & Mustika, M. D. S. (2015).
Mahasiswa (JOM) FISIP, 5(1): 1–12. DOI: Volume Ekspor Komoditas Pisang
https://doi.org/10.22146/bb.37933 Indonesia Periode 1989-2013 dan Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi. E-Jurnal
Pak Tani. 2019. Melihat Potensi Ekspor Pisang Ekonomi Pembangunan Universitas
Indonesia di Pasar Internasional. Udayana, 4(8): 951–978.
https://paktanidigital.com/artikel/pote
nsi-ekspor-pisang-indonesia-pasar- Suhartanto, R., Sobir, & Harti, H. 2012.
internasional. [4 March 2021]. Teknologi Sehat Budidaya Pisang: Dari
Benih sampai Pasca Panen. Bogor: Pusat
Porter, M. 1990. The Competitive Advantage Kajian Hortikultura Tropika LPMM-IPB.
of Nations: with A New Introduction.
New York: The Free Press. Sukirno, S., & Romdhon, M. M. (2020).
Analisis Daya Saing Komparatif CPO
Pradipta, A., & Firdaus, M. (2014). Posisi Daya Indonesia di Negara Tujuan Utama.
Saing dan Faktor-Faktor yang Jurnal Ilmiah Management Agribisnis
Memengaruhi Ekspor Buah-Buahan (Jimanggis), 1(1): 1–8. DOI:
Indonesia. Jurnal Manajemen dan https://doi.org/10.48093/jimanggis
Agribisnis, 11(2): 129–143. DOI:
https://doi.org/10.17358/jma.11.2.129- Suyanti, E., Santoso, H., & Adawiyah, R.
143 (2014). Pendapatan dan Tingkat
Kesejahteraan Petani Pisang Ambon
Pratiwi, H. A. B. 2019. Analisis Daya Saing (Musa paradisiaca) di Kecamatan
Buah-Buahan Tropis Indonesia [skripsi]. Padang Cermin Kabupaten Pesawaran.
Bogor: Fakultas Ekonomi dan Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis (JIIA), 2(3):
Manajemen, Institut Pertanian Bogor. 253–261. DOI:

Aurelia et al. Daya Saing Ekspor Pisang Indonesia …


Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness) 349
Vol 10 No 2, Desember 2022; halaman 335-349

https://doi.org/10.23960/jiia.v2i3.253-
261

Swadayaonline.com. 2021. Pengembangan


Pisang Sebagai Komoditas Unggulan
Ekspor Indonesia.
https://www.swadayaonline.com/artik
el/8717/Pengembangan-Pisang-
Sebagai-Komoditas-Unggulan-Ekspor-
Indonesia/. [21 May 2021].

Tambunan, T. 2001. Industrialisasi di Negara


Sedang Berkembang Kasus Indonesia.
Jakarta: Ghalia Indonesia.

[Trade Map]. Trade Statistics for International


Business Development. 2019. Export and
Import Data.
https://www.trademap.org. [15 March
2021]

[UN Comtrade] United Nations Comodity


Trade Statistics Database. 2020. Export
and Import Data.
https://comtrade.un.org/data. [16
March 2021].

Widianingsih, W., Suryantini, A., & Irham, I.


(2015). Kontribusi Sektor Pertanian Pada
Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa
Barat. Agro Ekonomi, 26(2): 206–218. DOI:
https://doi.org/10.22146/agroekonomi.
17272

Wijayanti, S. R. 2018. Posisi Daya Saing dan


Faktor-Faktor yang Memengaruhi Nilai
Ekspor Pisang Indonesia [skripsi]. Bogor:
Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor.

Daya Saing Ekspor Pisang Indonesia … Aurelia et al.

You might also like