086+ +1597+ +Michael+Alexander+Dhira+Damanik+ +galley

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 4

ORIGINAL ARTICLE

Intisari Sains Medis 2023, Volume 14, Number 1: 480-483


P-ISSN: 2503-3638, E-ISSN: 2089-9084

Karakteristik penderita deviasi septum di


RSUP Sanglah Denpasar periode
Januari 2019 – Desember 2020
Published by Intisari Sains Medis
Michael Alexander Dhira Damanik1*, Luh Made Ratnawati1

ABSTRACT
Background: Septal deviation is an anatomical Data were analyzed using the SPSS version 25.0 for
abnormality that occurs in the nasal septum and can Windows.
affect the physiological function of the nose. Septal Results: Based on gender, the highest total number of
deviation can be caused by genetic disorders, trauma, patients with septal deviation was in the male sex with
infections, and tumors. Nasal septum abnormalities 127 people (63.5%) with the highest average age of 25-
that occur frequently and complaints that often arise 44 years with 87 people (43.5%) and employees was
in sufferers, make researchers feel the need to conduct the highest number diagnosed with septal deviation
research on the characteristics of patients with septal with 66 people (33.0%). Based on the most frequent
deviation found in Sanglah General Hospital, Denpasar. main complaints, nasal congestion is the highest with
Methods: This study used a retrospective descriptive 100 people (50.0%). The most common type of septal
method by taking secondary data from the patient’s deviation in this study was type 2 in 98 people (49.0%).
medical records. The characteristics assessed in this Conclusion: There are many septal deviations in
study were gender, age, occupation, main complaint, patients with male sex with an average age of 25-
and type of septal deviation based on Mladina’s 44 years with the most common type of work being
classification. The study was conducted at the ENT-HNS employees. The main complaint found in the patients
clinic at Sanglah Hospital, Denpasar from January 2019 with septal deviation studied was nasal congestion
- December 2020 with total sample are 200 patients. with the most common type of septal deviation
The data obtained is then displayed in tabular form. according to the Mladina classification, namely type 2.
Keywords: Septal Deviation, Gender, Age, Main Complaint, Type Of Deviation.
Cite This Article: Damanik, M.A.D., Ratnawati, L.M. 2023. Karakteristik penderita deviasi septum di RSUP
Sanglah Denpasar periode Januari 2019 – Desember 2020. Intisari Sains Medis 14(1): 480-483. DOI: 10.15562/ism.
v14i1.1597

ABSTRAK
Latar Belakang: Deviasi septum merupakan kelainan sebanyak 200 pasien. Data yang didapatkan kemudian
anatomi yang terjadi septum nasi dan cukup banyak ditampilkan dalam bentuk tabel. Data dianalisis
terjadi yang dapat mempengaruhi fungsi fisiologis dengan SPSS versi 25.0 untuk Windows.
dari hidung. Deviasi septum dapat disebabkan oleh Hasil: Berdasarkan jenis kelamin, total penderita
1
Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorokan-Kepala Leher (THT-KL), Fakultas
kelainan genetik, trauma, infeksi, dan tumor. Kelainan deviasi septum terbanyak yakni pada jenis kelamin
Kedokteran, Universitas Udayana, RSUP Sanglah, sekat hidung yang banyak terjadi dan keluhan yang laki-laki sejumlah 127 orang (63,5%) dengan usia
Bali, Indonesia. sering muncul pada penderitanya, membuat peneliti rata-rata terbanyak yakni 25-44 tahun sejumlah 87
merasa perlu untuk membuat penelitian mengenai orang (43,5%) dan pekerjaan pegawai merupakan
karakteristik penderita-penderita deviasi septum yang jumlah terbanyak terdiagnosa deviasi septum sejumlah
*Korespondensi:
Michael Alexander Dhira Damanik; terdapat di RSUP Sanglah Denpasar. 66 orang (33,0%). Berdasarkan keluhan utama yang
Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Metode: Penelitian ini menggunakan metode paling banyak muncul, keluhan hidung tersumbat
Tenggorokan-Kepala Leher (THT-KL), Fakultas deskriptif retrospektif dengan mengambil data merupakan yang tertinggi sejumlah 100 orang (50,0%).
Kedokteran, Universitas Udayana, RSUP Sanglah sekunder dari catatan medis pasien. Karakteristik yang Tipe deviasi septum terbanyak pada penelitian ini yakni
Bali, Indonesia; dinilai pada penelitian ini yakni jenis kelamin, usia, tipe 2 sejumlah 98 orang (49,0%).
mich_add@yahoo.co.id pekerjaan, keluhan utama, dan tipe deviasi septum Kesimpulan: Deviasi septum terdapat banyak pada
berdasarkan klasifikasi Mladina. Penelitian dilakukan penderita dengan jenis kelamin laki-laki dengan rentan
Diterima: 07-04-2023 di poliklinik THT-KL RSUP Sanglah, Denpasar dari bulan usia rata-rata 25-44 tahun dengan jenis pekerjaan
Disetujui: 02-04-2023 Januari 2019 – Desember 2020 dengan jumlah sampel yang paling banyak didapati adalah pegawai. Keluhan
Diterbitkan: 30-04-2023

480 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2023; 14(1): 480-483
Open| doi:
access:
10.15562/ism.v14i1.1597
http://isainsmedis.id/
ORIGINAL ARTICLE

utama yang banyak didapatkan pada penderita deviasi tipe deviasi septum menurut klasifikasi Mladina
septum yang diteliti yakni hidung tersumbat dengan terbanyak yakni tipe 2.

Kata kunci: Deviasi Septum, Jenis Kelamin, Usia, Pekerjaan, Tipe Deviasi.
Sitasi Artikel ini: Damanik, M.A.D., Ratnawati, L.M. 2023. Karakteristik penderita deviasi septum di RSUP
Sanglah Denpasar periode Januari 2019 – Desember 2020. Intisari Sains Medis 14(1): 480-483. DOI: 10.15562/ism.
v14i1.1597

PENDAHULUAN tipe 5 dengan potongan horizontal yang Desember 2020. Populasi penelitian
dalam di sisi lain dan tipe 7 merupakan adalah semua pasien baru yang berobat ke
Deviasi septum merupakan kelainan deviasi yang terdiri dari lebih dari satu tipe poliklinik THT-KL divisi rinologi RSUP
anatomi yang terjadi pada sekat hidung dengan kondisi septum yang mengerut.6 Sanglah, Denpasar. Kasus didapatkan
dimana bengkoknya atau berlekuknya Keluhan pada pasien dengan deviasi dari pasien dengan deviasi septum yang
septum nasi yang diakibatkan oleh septum memiliki beragam keluhan utama. berobat ke RSUP Sanglah, Denpasar tahun
berbagai sebab.1 Deviasi septum memiliki Keluhan yang paling banyak timbul 2019-2020. Deviasi septum didefinisikan
pengaruh yang cukup signifikan terhadap diantaranya, hidung tersumbat, nyeri sebagai bengkoknya atau berlekuknya
sebagian besar permasalahan pada kepala, nyeri tenggorok, adanya lendir di septum nasi yang diakibatkan oleh
hidung.2 tenggorokan, dan juga tanpa gejala.2,7 berbagai sebab. Pada penelitian ini,
Diperkirakan 75-85% dari seluruh Diagnosis pasien dengan deviasi karakteristik yang dinilai meliputi jenis
populasi manusia di dunia mengalami septum juga ditegakkan melalui kelamin, usia, pekerjaan, keluhan utama,
kelainan bentuk anatomi hidung dan pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan dan tipe deviasi septum berdasarkan
yang paling banyak yakni deviasi septum. penunjang. Pada pemeriksaan fisik, dengan klasifikasi Mladina.
Di Amerika Serikat dilaporkan kejadian menggunakan rinoskopi anterior, deviasi Teknik pengambilan sampel yang akan
deviasi septum terjadi pada 1 dari 3 yang cukup berat dapat terlihat secara digunakan dalam penelitian ini adalah
populasi dewasa. Di Brazil dilaporkan langsung. Pemeriksaan penunjang pada teknik consecutive sampling dimana
kejadian deviasi septum mencapai 60,3% deviasi septum dapat dilakukan melalui setiap penderita yang memenuhi kriteria
dan angka kejadian lebih tinggi terdapat di beberapa pemeriksaan, diantaranya yakni pemilihan dimasukkan sebagai sampel
Arab Saudi yang mencapai 88,9%.3,4 PNIF (Peak Nasal Inspiratory Flowmeter), penelitian. Kriteria pemilihan sampel
Penyebab dari deviasi septum rinomanometri, nasoendoskopi, dan terbagi menjadi kriteria inklusi dan
diantaranya akibat kelainan kongenital, pemeriksaan CT-Scan.2,8,9 eksklusi dengan jumlah sampel yang telah
trauma, infeksi, maupun keganasan. Tatalaksana yang dapat dilakukan ditentukan.
Trauma yang terjadi pada hidung dapat pada pasien dengan deviasi septum Kriteria inklusi dari penelitian ini
menyebabkan perubahan anatomi baik yakni dilakukannya tindakan operatif adalah pasien baru yang berobat di poli
secara eksternal maupun internal.5 untuk koreksi septum. Terdapat beberapa THT-KL RSUP Sanglah Denpasar mulai
Terdapat beberapa klasifikasi pada metode pada tindakan koreksi septum periode Januari 2019 – Desember 2020.
deviasi septum, namun secara umum diantaranya yakni, reseksi sub mukosa, Kriteria eksklusi pada penelitian ini yakni
yang sering digunakan yakni klasifikasi dan septoplasti.10,11 penderita dengan catatan medis yang tidak
Mladina, dimana klasifikasi Mladina Tingginya angka kejadian deviasi lengkap. Jumlah sampel pada penelitian
membagi deviasi septum menjadi 7 tipe. septum di Indonesia dan beberapa ini adalah 200 orang.
Tipe 1 adalah deviasi anterior ringan yang penelitian yang telah dilakukan Analisis data pada penelitian ini dengan
tidak mengganggu fungsi dari hidung. Tipe sebelumnya, membuat peneliti merasa metode deskriptif, dimana pada penelitian
2 dimana deviasi vertikal anterior yang perlu melakukan penelitian yang ini akan menjelaskan deviasi septum
sudah menyebabkan adanya gangguan serupa yang terjadi di RSUP Sanglah berdasarkan kategori jenis kelamin,
fungsi hidung. Tipe 3 merupakan deviasi Denpasar dan menjadikan penelitian ini usia, pekerjaan, gejala, dan tipe deviasi
yang terjadi pada bagian vertikal posterior sebagai dasar untuk penelitian lain yang berdasarkan klasifikasi Mladina. Data
dimana masih terdapat celah unilateral di berhubungan. yang disajikan berupa tabel berdasarkan
sebelah puncak konka bagian tengah. Pada masing-masing kriteria. Data dianalisis
tipe 4, septum tampak berbentuk seperti METODE dengan SPSS versi 25.0 untuk Windows.
huruf “S” dimana terdapat celah vertikal
bilateral yang merupakan kombinasi dari Penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian deskriptif retrospektif dengan
HASIL
tipe 2 dan 3. Pada deviasi septum tipe
5 didapatkan spur horizontal dimana mengambil data sekunder dari catatan Karakteristik subjek penelitian yang
spur ini hampir selalu menyentuk bagian medis pasien. Penelitian dilakukan diteliti meliputi jenis kelamin, usia,
dinding lateral nasal dengan atau tanpa di poliklinik THT-KL RSUP Sanglah, pekerjaan, keluhan utama, dan tipe
deviasi ke sisi lain. Tipe 6 merupakan Denpasar dari bulan Januari 2019 – deviasi berdasarkan klasifikasi Mladina.

Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2023; 14(1): 480-483 | doi: 10.15562/ism.v14i1.1597 481
ORIGINAL ARTICLE

Tabel 1. Karakteristik responden penelitian subjek penelitian yakni usia 7 tahun dan
Variabel Total (n=200) Persentase (%) usia tertua pada usia 73 tahun. Hal ini
Jenis Kelamin sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Laki-laki 127 63,5 sebelumnya dimana insiden terbanyak
Perempuan 73 26,5 terdapat pada rentan usia dekade ke 2
Rentang Usia (Tahun) hingga dekade ke 4.10-12 Penelitian yang
15–24 39 19,5 dilakukan sebelumnya juga menunjukkan
25–44 87 43,5 rasio penderita deviasi septum terbanyak
45–64 50 25,0
di rentan usia 31 – 40 tahun.12
≥65 24 12,0
Pekerjaan
Berdasarkan pekerjaan, didapati
Pelajar 20 10,0 mayoritas pasien dengan pekerjaan sebagai
Pegawai 66 33,0 pegawai yang paling banyak menderita
Wiraswasta 35 17,5 deviasi septum dengan jumlah penderita
Ibu Rumah Tangga 34 17,0 sebanyak 66 orang atau 33%. Penderita
Tidak bekerja 45 22,5 deviasi septum dengan pekerjaan paling
Keluhan sedikit yakni pelajar sebanyak 20 orang
Hidung tersumbat 100 50,0 atau 10%.
Nyeri kepala 30 15,0
Pada penelitian ini keluhan yang
Lendir di tenggorokan 7 3,5
Nyeri tenggorok 3 1,5
didapatkan dari penderita deviasi septum
Tidak ada keluhan 60 30,0 di poli THT-KL RSUP Sanglah Denpasar
Tipe Deviasi yang terbanyak adalah hidung tersumbat
Tipe 1 70 35,0 dengan jumlah penderita 100 orang atau
Tipe 2 98 49,0 50%. Keluhan dengan jumlah paling
Tipe 3 8 4,0 sedikit yakni nyeri tenggorok dengan
Tipe 4 5 2,5 jumlah 3 orang atau 1,5 %. Hal ini
Tipe 5 13 6,5 didukung oleh penelitian yang dilakukan
Tipe 6 6 3,0
oleh beberapa ahli diantaranya oleh
studi sebelumnya, menyebutkan bahwa
Dari Tabel 1, berdasarkan kriteria jenis tenggorok dengan jumlah 3 orang (1,5 %). keluhan hidung tersumbat merupakan
kelamin, berdasarkan jumlah sampel Hasil penelitian ini juga menunjukkan keluhan terbanyak pada pasien dengan
penelitian didapatkan jumlah penderita bahwa tipe deviasi septum terbanyak deviasi septum, diikuti oleh nyeri kepala.12
deviasi septum dengan jenis kelamin laki- adalah tipe 2 dengan jumlah penderita Hal ini juga didukung penelitian yang
laki memiliki jumlah yang lebih banyak 98 orang (49,0%) dan tipe deviasi septum dilakukan oleh beberapa studi lainnya
yakni 127 orang (63,5%) sedangkan yang paling sedikit yakni tipe 7 dimana yang menyebutkan pasien dengan deviasi
perempuan yakni 73 orang (26,5%). tidak didapati penderita. septum memiliki keluhan terbanyak yakni
Pada Tabel 1, berdasarkan kriteria hidung tersumbat sebanyak 85 %, nyeri
usia, didapatkan rentang usia 25 – 44 PEMBAHASAN kepala 50 %, lendir di tenggorok 28% dan
tahun merupakan rentang usia terbanyak nyeri tenggorok 22%.12-15
Pada penelitian ini didapatkan mayoritas
yang menderita deviasi septum dimana Berdasarkan tipe deviasi septum,
subjek penelitian adalah jenis kelamin
hasil penelitian berdasarkan kriterai suai penelitian yang dikakukan di poli THT-
laki-laki sebanyak 127 orang atau
didapatkan sebagai berikut rentang usia KL RSUP Sanglah Denpasar didapatkan
63,5%. Hal ini sesuai dengan penelitan
15 – 24 tahun sejumlah 39 orang (19,5%), tipe deviasi septum terbanyak adalah
yang dilakukan oleh Janardhan dkk
25–44 tahun sejumlah 87 orang (43,5%), tipe 2 dengan jumlah 98 penderita atau
dimana kasus deviasi septum lebih
45–64 tahun sejumlah 50 orang (25,0%), 49 % dan paling sedikit adalah tipe 7
banyak terjadi pada laki-laki dengan
³ 65 tahun sejumlah 24 orang (12,0%). dimana tidak didapat penderita dengan
perbandingan 69:31, juga studi prospektif
Pada Tabel 1, didapatkan pasien dengan tipe deviasi septum tersebut. Studi
yang dilakukan oleh Ansu dkk, dimana
pekerjaan sebagai pegawai yang paling sebelumnya mendapatkan bahwa deviasi
didapatkan perbandingan rasio laki-
banyak menderita deviasi septum dengan pada bagian anterior septum (tipe 1, 2
laki dan perempuan adalah 7 : 1. Hal ini
jumlah penderita sebanyak 66 orang dan 6) dibandingkan deviasi pada bagian
diperkuat oleh penelitian yang dilakukan
(33,0%). Penderita deviasi septum dengan posterior septum (tipe 3,4 dan 5) adalah
oleh Chalabi dkk yang menemukan rasio
pekerjaan paling sedikit yakni pelajar 83,7 % : 15, 7 %.6 Sedangkan beberapa
laki-laki dan perempuan penderita deviasi
sebanyak 20 orang (10,0%). penelitian lainnya mendapatkan bahwa
septum adalah 1,8:1.12
Pada Tabel 1 didapatkan keluhan pada deviasi septum tipe 1 merupakan tipe
Berdasarkan rentan usia, didapati
penderita deviasi septum yang terbanyak yang paling banyak didapati diikuti oleh
mayoritas subjek penelitian berada
adalah hidung tersumbat dengan jumlah tipe 2 dan 4.6,7,13-15
pada usia 25 - 44 tahun yaitu sebanyak
penderita 100 orang (50 %) dan keluhan Keterbatasan pada penelitian ini
87 orang. Dengan usia termuda pada
dengan jumlah paling sedikit yakni nyeri

482 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2023; 14(1): 480-483 | doi: 10.15562/ism.v14i1.1597
ORIGINAL ARTICLE

adalah kurangnya data penyakit komorbid KONTRIBUSI PENULIS Ortolaryngol Head Neck Surg. 2008;134(3):311-
15
lainnya sehingga dapat mengetahui 8. Zeiders J, Pallanch JF, Caffrey TV. Evaluation
penyakit komorbid yang dapat menyertai Michael Alexander Dhira Damanik
Of Nasal Breathing Function With Objective
deviasi septum, serta diperlukan sampel memiliki kontribusi dalam tahap Airway Testing. In: Cummings CW.
yang lebih besar agar penelitian ini dapat penyusunan kerangka konsep, Otolaryngology Head and Neck Surgery. 4th
lebih representatif terhadap populasi. pengambilan data, analisis data, hingga edition. Philadelphia: Mosby Inc. 2005.
9. Glenys KS, Valrie JL. Investigative rhinology.
penyusunan draft publikasi dalam bentuk
London: Taylor & Francis; 2004. p.69-8.
SIMPULAN laporan penelitian. Luh Made Ratnawati 10. Neal CG, Steven MH. Septoplasty,Turbinate
bertanggung jawab terhadap supervisi dan Reduction, and Correction of Nasal
Pada penelitian ini didapatkan penulisan naskah publikasi. Obstruction. In: Bailey BJ, Johnson JT. Head
and Neck Surgery- Otolaryngology. 4th editions.
karakteristik subjek penelitian terbanyak Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins;
pada jenis kelamin laki-laki dengan DAFTAR PUSTAKA 2006:612-21
rentang usia rata-ratanya yakni 25 – 44 1. Ballenger JJ. Anatomy and Physiology of The
11. Fettman N, Sanford T, Sindwani R. Surgical
tahun dan jenis pekerjaan terbanyak yakni management of the deviated septum: techniques
Nose and Paranasal Sinuses. In: Ballenger’s in septoplasty. Otolaryngol Clin North Am.
pegawai. Keluhan yang paling banyak Otorhinolaryngology Head And Neck 2009;42(2):241-viii.
Surgery.6th ed. Hamilton: BC Decker Inc.
dirasakan pasien yakni hidung tersumbat. 12. Sarafoleanu C, Negrila-Mezei A. Is There Any
2003:547-60. Relationship Between Septal Deformities And
Deviasi septum yang paling banyak yakni 2. Aziz T, Vincent LB, Ansari K, Flores CM. Chronic Rhinosinusitis?. Romanian Journal of
tipe 2 berdasarkan klasifikasi Mladina. Measurement Tools For Diagnostic and Rhinology. 2014;4(13):50-54
Management of Nasal Septal Deviation. 13. Lipan MJ, Most SP. Development of a
A Systematic Review. Journal Of
PERSETUJUAN ETIK Otorhinolaryngology Head and Neck.
severity classification system for subjective
nasal obstruction. JAMA Facial Plast Surg.
2011;43(11):2-9.
Penelitian ini sudah disetujui oleh Komisi 3. Mahmood KT. Management of Deviated Nasal
2013;15(5):358-361.
14. Higler PA. Hidung Anatomi Dan Fisiologi
Etik Penelitian FK UNUD/RSUP Sanglah Septum. Journal of Pharmaceutical Sciences Terapan. Dalam: Adams GL, Boies. LR. Boies
yang telah melakukan telaah proposal and Research. 2011;6(1):918-22. Buku Ajar Penyakit THT-KL. Edisi 6. Jakarta:
4. Ahmad AS, Fatmah B, Talal A. Prevalence of
dengan nomor 2539/UN14.2.2.2.VII.14/ deviated nasal septum among adults in Jeddah,
Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2007:30-46
LT/2021. 15. Nataatmadja BS, Lumintang LM, Widiartha
Saudi Arabia: Age and gender difference. J Diag NB, Yasa NWT, Suriana SN. Septorhinoplasty
Ther Study. 2014;3(2):20-30. in an Asian-Caucasian pediatric patient with
KONFLIK KEPENTINGAN 5. Alghamdi FS, Albogami D, Alsurayhi AS, neglected nasal deviation from previous
Alshibely AY, Alkaabi TH, Alqurashi LM, et traumatic injury: a case report. Bali Medical
Tidak terdapat konflik kepentingan dalam al. Nasal Septal Deviation: A Comprehensive Journal. 2023;12(1):352-359.
Narrative Review. Cureus. 2022;14(11):e31317.
penulisan laporan ini. 6. Mladina R, Cujic E, Subaric M, Et Al. Nasal
Septal Deformities In Ear Nose And Throat
PENDANAAN Patients. An International Study. Am J Otol.
2008;29(2):75–82
Tidak ada. 7. Jang YJ, Wang JH, LeeBJ. Classification of
The Deviated Nose and Its Treatment. Arch

Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2023; 14(1): 480-483 | doi: 10.15562/ism.v14i1.1597 483

You might also like