Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 18

JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN| EISSN:25491407 Vol. 06 No.

03, Desember 2021


https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jsil DOI: 10.29244/jsil.6.3.159-176

Perancangan Penampungan Air Hujan dengan Filtrasi Sederhana


Skala Unit Rumah di Perumahan Villa Citra Bantarjati
(Design of Rainwater Storage with Simple Filtration in House Unit Scale in Villa
Citra Bantarjati Housing)

Armin Zuliarti1*, Satyanto Krido Saptomo1


1
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Jl. Raya Dramaga, Kampus IPB Dramaga, PO BOX 220, Bogor, Jawa Barat Indonesia

* Penulis korespondensi: armin_zuliarti@apps.ipb.ac.id

Diterima: 9 Juli 2021 Disetujui: 31 Desember 2021

ABSTRACT
Bogor city is included in the region with high rainfall with an average annual rainfall of 3.500 –
4.000 mm so that the potential for rainwater harvest. This research was conducted to plan the volume of
rainwater reservoirs that can be applied at the scale of Villa Citra Bantarjati housing units and design
filtration tools to improve the physical quality of rainwater that can be used to support domestic needs.
This study was conducted using primary data covering the area of roofs as well as secondary data in the
form of maximum rainfall data in the last 15 years. Water quality testing is conducted by physical quality
test of rainwater before and after passing the design of a simple filter tool to produce water quality that
meets class II water quality standards. The area of the roof used to catch rainwater is 25 m2, so the average
volume of availability accommodated in rainwater reservoirs is 155,31 L/day with a water loss factor due
to runoff of 20%. The capacity of rainwater reservoirs that meet domestic water needs is 330 L. The design
of this filter is able to improve the physical quality of rainwater with a predetermined arrangement of filter
media.

Keywords: Filter, water availability, water quality, rainwater reservoir

PENDAHULUAN berakhir di laut. Terganggunya siklus ini


dapat menyebabkan terjadinya gangguan
Air hujan merupakan salah satu pada sumber pemenuhan kebutuhan air.
jenis air alami yang bersih dan tersedia Salah satu penyebab terganggunya siklus
melimpah pada musim penghujan. ini adalah berkurangnya daerah resapan
Terjadinya hujan tidak dapat terlepas air akibat alih fungsi lahan.
dari proses presipitasi yang merupakan Perancangan alat penampungan air
komponen dari siklus hidrologi. Siklus hujan di daerah yang memiliki potensi
hidrologi tersebut menjaga volume air curah hujan tinggi dapat menjadi salah
yang terdapat di dunia dalam keadaan satu alternatif yang digunakan sebagai
tetap. Menurut Sriharto (1993), hujan sumber air cadangan. Namun, jatuhnya
yang jatuh ke bumi baik langsung air hujan di lokasi tertentu akan
menjadi aliran permukaan maupun tidak mempengaruhi kualitas air hujan.
langsung melalui vegetasi atau media Umumnya hujan yang jatuh di daerah
lainnya akan membentuk siklus aliran air perkotaan cenderung akan menarik
mulai dari tempat yang tinggi menuju ke partikel debu hasil bahan bakar fosil
tempat yang rendah, baik di permukaan (Putra 2018). Sebagian besar teknologi
tanah maupun di dalam tanah yang modern yang digunakan untuk

159
JSIL | Armin & Satyanto. : Perancangan Penampungan Air Hujan dengan Filtrasi Sederhana

mendapatkan air minum dengan lokasi penelitian dapat dilihat pada


eksploitasi air permukaan dari sungai Gambar 1, sementara tahap pengolahan
dan danau, air tanah dari sumur dan data dilakukan pada bulan Mei-Juni
sumur bor. Berdasarkan sumber-sumber 2021.
tersebut hanya mencakup 40% dari total
curah hujan (Pangestu 2014). Air hujan
bisa lebih bermanfaat jika ditangani
dengan cara dan metode yang tepat
(Karolita dan Koesmartadi 2013).
Air hujan memiliki potensi untuk
dapat dimanfaatkan sebagai air bersih
melalui konsep pemanenan air hujan.
Walaupun begitu, konsep pemanenan air
hujan umumnya hanya digunakan untuk
keperluan pemenuhan air bersih untuk
kebutuhan domestik non-konsumsi
(Despins 2012). Kelebihan air pada bak Gambar 1 Peta Lokasi Penelitian
penampungan air hujan dapat disalurkan
menuju sumur resapan sebagai cadangan Alat yang digunakan dalam
air di waktu musim kemarau. penelitian ini yaitu alat tulis dan laptop
Pengumpulan air hujan dari atap yang telah dilengkapi dengan beberapa
bangunan biasanya merujuk sebagai software seperti, ArcGIS, GoogleEarth
pemanenan air hujan atau Rainwater pro, AutoCAD, serta software
Harvesting (RWH), dan biasanya pendukung lainnya seperti Microsoft
diaplikasikan untuk tidak diminum, Excel, dan Microsoft Word. Adapun
seperti penyiraman water closet (WC) bahan yang diperlukan terbagi menjadi
atau penyiraman tanaman, metode dua, yaitu data primer meliputi luas atap
sederhana dalam pengurangan rumah sebagai tangkapan air hujan dan
kebutuhan air secara public (Despins data sekunder meliputi data curah hujan
2012). Kota Bogor termasuk dalam wilayah Bogor, denah perumahan, dan
wilayah dengan curah hujan yang tinggi data penggunaan air. Perancangan model
dengan rata-rata curah hujan tahunan penampungan air hujan direncanakan
sebesar 3.500-4.000 mm sehingga hal berupa gambaran desain dengan
tersebut berpotensi untuk diterapkan menggunakan perangkat lunak AutoCAD
pemanenan air hujan. dan SketchUp.
Penelitian dilakukan
METODOLOGI menggunakan beberapa pendekatan
yaitu pendekatan studi lapangan, studi
Penelitian dilakukan dalam dua pustaka, analisis data curah hujan, serta
tahap yakni tahap pengumpulan dan perancangan dan pengujian alat filtrasi
pengambilan data serta tahap sederhana. Data curah hujan pada
pengolahan data. Tahap pengumpulan Perumahan Villa Citra Bantarjati
dan pengambilan data di lapangan merupakan data awal yang dibutuhkan.
dilaksanakan pada bulan Maret – April Data curah hujan yang digunakan adalah
2021 di Perumahan Villa Citra curah hujan bulanan 15 tahun terakhir
Bantarjati. Penelitian dilakukan di Jl. dari tahun 2006-2020 diperoleh dari
Balimbing II Blok E7 Nomor 3 Stasiun Klimatologi BMKG Bogor.
Perumahan Citra Villa Bantarjati. Denah Kebutuhan air untuk PAH setiap rumah
direncanakan dengan ketentuan bahwa

160
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 06 No. 03, Desember 2021

pemakaian air yang dipergunakan hanya dan kebutuhan lainnya, serta pemakaian
untuk kebutuhan domestik non- air penampung dihitung dengan 3
konsumsi seperti kebutuhan kamar orang/rumah. Tahapan penelitian
mandi/toilet, dapur, mencuci pakaian disajikan pada Gambar 2.

Mulai

Pengumpulan data

Data primer: Data primer: Data sekunder:


kualitas air luas atap rumah curah hujan dan
hujan penggunaan air

Penentuan dimensi PAH Penentuan frekuensi


hidrologi

Simulasi neraca air

Perancangan alat filter


sederhana

Analisis kualitas air hujan


sebelum dan sesudah filtrasi

Tidak
Memenuhi baku
mutu air kelas II

Ya

Desain PAH

Pemanfaatan air hujan

Selesai

Gambar 1 Diagram Alir Penelitian

161
JSIL | Armin & Satyanto. : Perancangan Penampungan Air Hujan dengan Filtrasi Sederhana

Teknik pemanenan air hujan Analisis Debit Limpasan dan


dengan atap bangunan sebagai daerah Kemampuan Filtrasi
tangkapan airnya (catchment area) Analisis frekuensi adalah salah satu
dimana air hujan yang jatuh di atas atap analisis data hidrologi dengan
kemudian disalurkan melalui talang menggunakan statistika untuk
untuk selanjutnya dikumpulkan dan
memprediksi besaran hujan atau debit
ditampung ke dalam tangki atau bak dengan masa ulang tertentu. Analisis
penampung air hujan. Air hujan yang frekuensi data hidrologi diperlukan
dipanen adalah air hujan yang jatuh dari untuk mencari hubungan antara besarnya
atap dan kemudian dilakukan kejadian ekstrem terhadap frekuensi
perhitungan dengan mengalikan curah kejadian dengan menggunakan distribusi
hujan harian maksimum dengan luas probabilitas (Suripin 2004). Kejadian
atap rumah. Penentuan dimensi ektrem tersebut nantinya akan digunakan
penampungan air hujan dapat dilakukan sebagai acuan batas desain. Analisis
setelah diketahui jumlah air hujan yang frekuensi diperkirakan dengan interval
diterima oleh atap (Putra 2018). Menurut kejadian tertentu seperti 10 tahunan, 100
Klinder dan Russel (1984), kebutuhan tahunan, hingga 1000 tahunan. Terdapat
penggunaan air rata-rata untuk rumah tiga tahap dalam melakukan analisis
tangga disajikan pada Tabel 1. frekuensi perhitungan hujan, antara lain
penentuan parameter statistik, pemilihan
Tabel 1 Penggunaan Air Rata-rata untuk jenis sebaran, serta uji kecocokan
Rumah Tangga sebaran.
Kebutuhan
Air
Jumlah Kegiatan Tabel 2 Parameter Statistik untuk
(lt/orang/hari) Menentukan Jenis Distribusi
No Distribusi Persyaratan
Dapur 45
1 Normal (x ± s) = 68,27%
Kamar Mandi 60
(x ± 2s) = 95,44%
Toilet 70 Cs ≈ 0
Mencuci Pakaian 45 Ck ≈ 3
Kebutuhan lainya diluar 2 Log Normal Cs = Cv3 + 3Cv
rumah 75 Ck = Cv8 + 6Cv6 +
15Cv4 + 16Cv2 + 3
3 Gumbel Cs = 11,14
Air hujan yang tertampung dalam
Ck = 5,4
wadah atau bak penampungan 4 Log Pearson III Selain dari nilai di
direncanakan telah memenuhi syarat atas
mutu air kelas II yang dapat Sumber: Triatmodjo (2008)
dikategorikan sebagai air bersih,
sehingga hal tersebut bertujuan untuk Menurut Ihsan (2016) menyatakan
memenuhi kebutuhan domestik non bahwa analisis frekuensi yang digunakan
konsumsi sepeti kebutuhan dapur, kamar dalam perhitungan hujan meliputi
mandi, toilet, dan mencuci pakaian. beberapa persamaan antara lain sebaran
Penentuan volume pada kebutuhan normal, sebaran Log normal, sebaran
tersebut selanjutnya dihitung dengan Gumbel, dan sebaran Log-Pearson III.
mengalikan kebutuhan air setiap Analisis frekuensi perhitungan
kegiatan dengan jumlah orang yang ada menggunakan persamaan (1) hingga (8).
di rumah. Untuk menghitung intensitas curah
hujan menggunakan rumus mononobe
dengan menggunakan persamaan (9).

162
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 06 No. 03, Desember 2021

a. Distribusi Normal - Nilai rata-rata dihitung menggunakan


Analisis distribusi normal yang Persamaan (5) dan nilai deviasi standar
dilakukan dengan menggunakan menggunakan Persamaan (6).
Persamaan (1)
∑𝑛
𝑖=1 logXi
𝐿𝑜𝑔 𝑋 = ......................... (5)
XT = X + KTS ............................... (1) n

∑𝑛
𝑖=1(logXi−logX)2
Keterangan: 𝑆=[ ]0.5 ............. (6)
n−1
XT = perkiraan nilai periode ulang T
tahunan - Koefisien kemencengan dihitung
KT = faktor frekuensi menggunakan Persamaan (7).
S = deviasi standar data Logaritma hujan atau banjir dengan
X = nilai rata-rata data periode ulang T dihitung
menggunakan Persamaan (8). K
b. Distribusi Log Normal merupakan variabel standar untuk X
Analisis distribusi Log Normal yang yang tergantung koefisien
dilakukan dengan menggunakan kemencengan G.
Persamaan (2).
𝑛 ∑𝑛
𝑖=1(logXi−logX)3
YT = Y + KTS ............................... (2) 𝐺= .................. (7)
(n−1)(n−2)s3

Keterangan: Log XT = log X + Ks ..................... (8)


YT = perkiraan nilai periode ulang T
tahunan R24 24 2
I= ( )3 ................................... (9)
KT = faktor frekuensi 24 te

S = deviasi standar data


Keterangan:
Y = nilai rata-rata data
I = Intensitas curah hujan
(mm/jam)
c. Distribusi Gumbel
te = Lamanya curah hujan/durasi
Analisis distribusi Gumbel dan faktor
curah hujan (jam)
probabilitas K untuk harga ektrem
R24 = Curah hujan rencana dalam
Gumbel menggunakan Persamaan (3)
suatu periode ulang (mm/hari)
dan (4).

X = X + SK .................................. (3) Desain Perencanaan Penampungan


Air Hujan (PAH)
Keterangan: Konsep penampungan air hujan
X = nilai rata-rata data yang dilakukan dengan menggunakan
S = deviasi standar data tangkapan atap yang kemudian akan
YTr − Yn
dialirkan ke bak panampungan. Air
𝐾= ............................... (4) hujan yang mengalir melalui atap akan
Sn
menjadi limpasan yang kemudian
d. Distribusi Log Pearson III dikumpulkan melalui talang dan
Adapun langkah-langkah dialirkan menuju bak penampung air
menggunakan Log Pearson III adalah hujan. Kapasitas penyimpanan memiliki
sebagai berikut: beberapa kriteria desain: pola curah
- Data curah hujan diubah ke dalam hujan dan volume, durasi periode kering
bentuk logaritmik, X = log X dan estimasi permintaan dengan harapan

163
JSIL | Armin & Satyanto. : Perancangan Penampungan Air Hujan dengan Filtrasi Sederhana

bahwa musim kering akan segera melimpas dapat dihitung menggunakan


berakhir. Perhitungan untuk perkiraan persamaan (11). Akumulasi volume
jumlah air yang dipanen dari hasil yang tertampung tangki menggunakan
pengumpulan melalui atap rumah persamaan (12), dan sisa volume
disajikan pada Persamaan (10). penggunaan air dapat dihitung
menggunakan persamaan (13).
Q = C x i x A ................................... (10)
Melimpas = P – Tam ...................... (11)
Keterangan: Ak = Tam + S (n-1) ......................... (12)
Q = jumlah air yang dipanen (liter) S = Tam – Tot ................................. (13)
C = koefisien runoff
i = intensitas curah hujan (mm) Keterangan:
A = luas atap (m2) Melimpas = volume hujan yang
melimpas (liter)
Koefisien runoff didefinisikan P = jumlah air hujan yang
sebagai nisbah aliran antara puncak dipanen (liter/bulan)
limpasan terhadap intensitas hujan Tam = air hujan yang
(Wijaya et al. 2014). Faktor utama yang ditampung (liter)
memengaruhi koefisien ini adalah laju Ak = akumulasi volume air
infiltrasi tanah atau persentase lahan yang tertampung pada
kedap air, kemiringan lahan, tanaman tangki (liter)
penutup tanah, dan intensitas hujan S(n-1) = sisa volume air hujan
(Henri dan Achmad 2015). Koefisien sebelumnya (liter)
runoff menyumbang kehilangan air S = sisa volume air hujan
akibat benturan, penguapan, kebocoran, pada tangki (liter)
dan meluap. Menurut McCuen (1998), Tot = total kebutuhan air
koefisien runoff pada atap berkisar domestik setiap hari
antara 0,75 – 0,95. (liter)
Bak penampungan air hujan dapat
terbuat dari drum. Untuk penentuan Penampungan air hujan dilengkapi
dimensi bak PAH dapat dilakukan dengan sistem pengolahan yang
perhitungan dengan mengacu pada memadai untuk digunakan sebagai
modul Penampungan Air Hujan kebutuhan domestik. Penerapan unit ini
(KemenPU 2009). Penentuan dimensi akan dilakukan di kota metropolitan
bak penampungan air hujan dilakukan dengan kebutuhan air sebesar 220
dengan menggunakan simulasi liter/jiwa/hari, sehingga untuk 3 orang
perhitungan neraca air, sehingga untuk dalam 1 rumah dibutuhkan volume air
menentukan volume air hujan yang sebesar 660 liter/hari.

164
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 06 No. 03, Desember 2021

Tabel 3 Metode Perhitungan Neraca Air


No Notasi Keterangan Satuan
1 T Tanggal -
2 CH Curah hujan mm
3 P Air hujan yang dipanen liter
4 N1 Kebutuhan dapur liter/hari
5 N2 Kebutuhan kamar mandi liter/hari
6 N3 Kebutuhan toilet liter/hari
7 N4 Kebutuhan mencuci pakaian liter/hari
8 Tk Total kebutuhan liter/hari
9 Pt Potensi tampungan: potensi volume air yang ditampung liter
10 S Sisa air tertampung liter
11 Ak Akumulasi air yang digunakan liter
12 Melimpas Air yang melimpas liter

Simulasi neraca air digunakan alat dan bahan tersedia dengan


untuk menjelaskan algoritma operasi pengoperasian mudah serta biaya yang
tangki penyimpanan pada sistem murah. Padatan terlarut,
rainwater harvesting (Imam et al. 2017). mikroorganisme, mineral, dan logam
Dalam penelitian ini, analisis berat dalam air hujan akan teradsorpsi
ketersediaan air untuk kebutuhan air dalam GAC dan zeolit (Untari dan
dilakukan dengan menggunakan Kusnandi 2015). Peralatan yang
simulasi neraca air (water balance). Data digunakan dalam perancangan adalah
yang perlu disiapkan tertera pada Tabel pipa PVC D 6”, belokan pipa D 6”, pipa
3, hal tersebut bertujuan untuk PVC ½”, pipa dop D 6”, dan lem PVC.
mengetahui apakah desain yang akan Bahan pendukung lain adalah pasir halus
direncanakan dapat sesuai dan 20 up mesh, pasir kasar 4 - 8 mesh,
mendukung kebutuhan air. kerikil besar 8 - 16 mesh, GAC
(Granular Activated Carbon) 6 - 8 mesh,
Modifikasi Alat Filtrasi Sederhana zeolit 16 - 32 mesh, ijuk/serabut kelapa,
spon dan kapas. Susunan media filter
Filtrasi sederhana adalah teknologi
yang dirancang pada pipa dari atas ke
penyaringan dengan berbagai macam
bawah adalah sebagai berikut (Untari
media (multi-filter) seperti seperti
dan Kusnandi 2015):
kerikil, pasir, ijuk. Hal ini dapat
dimodifikasi dengan media adsorpsi a. Spon dan kapas dengan tinggi total
seperti karbon aktif granular (GAC) dan lapisan 10 cm.
zeolit untuk hasil terbaik. Modifikasi b. Zeolit dengan tinggi lapisan 15 cm.
filter ini telah dilakukan oleh peneliti c. Spon dan ijuk dengan tinggi 15 cm.
sebelumnya, sehingga perbedaan d. GAC (Granular Activated Carbon)
penelitian ini terhadap susunan media dengan tinggi lapisan 15 cm.
filter dengan penambahan material e. Spon dan ijuk dengan tinggi lapisan
berupa kerikil besar. Semakin tebal dan 15 cm.
semakin banyak bahan yang digunakan, f. Kerikil kecil dengan tinggi lapisan
semakin bersih air yang disaring (Novia 10 cm.
et al. 2019). Teknologi ini dapat g. Pasir kasar dengan tinggi lapisan 10
dijadikan sebagai solusi bagi masyarakat cm.
karena pengolahan sederhana dengan

165
JSIL | Armin & Satyanto. : Perancangan Penampungan Air Hujan dengan Filtrasi Sederhana

h. Pasir halus dengan tinggi lapisan 15 maksimum tahun 2006-2020 yang


cm disajikan pada Tabel 4 menunjukkan
i. Spon dan kapas kerikil besar dengan bahwa curah hujan harian maksimum
tinggi lapisan 15 cm. terendah sampai tertinggi setiap
tahunnya berkisar antara 97,40 mm
Analisis Kualitas Air Hujan Sebelum hingga 169,10 mm. Selanjutnya data
dan Sesudah Filtrasi curah hujan tersebut diolah dengan
analisis frekuensi.
Analisis kualitas air hujan sebelum
dan sesudah filtrasi dapat diuji Tabel 4 Curah Hujan Maksimum Tahun
berdasarkan karakteristik fisika dan 2006-2020
kimia. Hasil pengujian karakteristik air Curah Hujan Harian
Tahun
hujan ini kemudian dibandingkan Maksimum (mm/Hari)
dengan hasil uji karakteristik air hasil 2006 136,40
filtrasi berdasarkan standard baku mutu 2007 155,50
sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 2008 104,50
82 (PP RI 2001). Parameter fisika air 2009 115,10
hujan yang diuji diantaranya uji 2010 144,50
kebauan, TDS, kekeruhan, rasa, 2011 97,60
2012 116,00
temperatur, dan warna. Parameter kimia
2013 97,40
air hujan yang diuji diantaranya pH,
2014 169,10
nitrit dan nitrat, dan amonia. Kemudian
2015 155,80
hasil pengujian berdasarkan parameter
2016 108,60
fisika dan kimia ini dibandingkan 2017 117,60
dengan standard baku mutu yang 2018 134,50
berlaku. 2019 134,20
2020 122,90
HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah 1909,70
Rata-rata 127,31
Analisis Hidrologi
Deviasi
Analisis curah hujan yang Standard (SD) 22,15
digunakan dalam penentuan frekuensi
hidrologi yaitu curah hujan pada tahun Analisis frekuensi data hidrologi
2006-2020 yang diperoleh dari Stasiun dilakukan untuk mencari hubungan
Klimatologi BMKG Bogor. Berdasarkan antara besarnya kejadian ekstrem
modul Penampungan Air Hujan terhadap frekuensi kejadian dengan
Kementrian PU tentang menggunakan distribusi probabilitas
Penyelenggaraan Pengembangan SPAM (Suripin 2004). Analisis distribusi
bukan Jaringan Perpipaan No. frekuensi yang digunakan untuk
01/PRTM/M/2009, wilayah Kota Bogor menentukan curah hujan rencana (R24)
memenuhi persyaratan lokasi diantaranya adalah distibusi normal,
penyelenggaraan penampungan air hujan distribusi Log Normal, distribusi Log-
(PAH) dengan minimal memiliki curah Pearson III, dan distribusi Gumbel untuk
hujan total tahunan sebesar 1.300 mm. periode ulang 1.25, 2, 5, 10, 25, 50, dan
Oleh karena itu, Perumahan Villa Citra 100 tahun. Perhitungan analisis
Bantarjati memiliki potensi untuk frekuensi dengan empat jenis model
diterapkannya penampungan air hujan distribusi disajikan pada Tabel 5.
(PAH). Berdasarkan curah hujan

166
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 06 No. 03, Desember 2021

Tabel 5 Analisis Jenis Distribusi Hujan


No Jenis Distribusi Syarat Hasil Perhitungan Keterangan
1 Gumbel Cs ≤ 1,1396 0,37 Memenuhi
Ck ≤ 5,4002 0,18 Memenuhi
2 Normal Cs ≈ 0 0,37 Tidak Memenuhi
Ck ≈ 3 0,18 Tidak Memenuhi
3 Log Normal Cs ≈ 3Cv + Cv^2 = 3 0,11 Tidak Memenuhi
Ck = 5,383 0,17 Tidak Memenuhi
4 Log Pearson III Cs ≠ 0 0,12 Memenuhi
Ck = 1,5Cs (ln x)2 + 3 = 3,001 3,26 Tidak Memenuhi

Setiap jenis model distribusi Curah hujan rencana yang


memiliki persyaratan parameter statistik digunakan dalam proses perhitungan
(Bhim et al. 2012). Pemilihan jenis dengan menggunakan curah hujan hasil
sebaran ditentukan dengan parameter analisis dengan periode ulang 2 tahunan
statistik yang kemudian dibandingkan atau probabilitas 50% sebesar 124,311
dengan syarat pemenuhan. Parameter mm/hari yang disajikan pada Tabel 8.
statistik yang digunakan adalah Pemilihan ini berdasakan PermenPU No.
koefisien skewness (Cs) dan koefisien 12 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
kurtosis (Ck). Berdasarkan analisis jenis Sistem Drainase Perkotaan, dimana luas
distribusi yang disajikan pada Tabel 5, daerah dengan tangkapan air (<10 ha)
nilai koefisien skewness dan koefisien maka periode ulang yang digunakan
kurtosis yang memenuhi syarat adalah dalam perhitungan curah hujan rencana
metode Gumbel. menggunakan periode ulang 2 tahunan.

Tabel 6 Analisis Probabilitas Hujan Rencana


Periode Ulang Gumbel Normal Log Normal Log Pearson III
(T tahun) (mm/hari) (mm/hari) (mm/hari) (mm/hari)
1,25 105,103 108,708 108,585 108,547
2 124,311 127,313 125,546 125,546
5 150,748 145,919 145,157 145,207
10 168,249 155,665 156,623 156,677
25 190,368 165,189 168,704 169,903
50 206,775 172,720 178,912 178,943
100 223,062 178,922 187,780 187,651

Setelah hasil dari keempat metode III dapat diterima karena nilai x2
distribusi didapat, selanjutnya adalah perhitungan lebih kecil dari x2 teoritis.
pengujian uji kecocokan dengan
menggunakan uji Smirnov-Kolmogorov Intensitas Curah Hujan
dan chi kuadrat berdasarkan analisis Intensitas curah hujan adalah
parameter statistik dengan risiko tinggi atau kedalaman air hujan
kesalahan sebesar 5%. Berdasarkan hasil persatuan waktu. Intensitas curah hujan
analisis uji chi kuadrat yang memenuhi yang diperoleh dengan cara melakukan
adalah distribusi Gumbel sebesar 4,005 analisis data hujan baik secara statistik
dan distribusi Log Pearson III sebesar maupun empiris. Biasanya intensitas
6,319 dengan x2 teoritis sebesar 7,815. curah hujan dihubungkan dengan durasi
Hasil distribusi Gumbel dan Log Pearson hujan jangka pendek misalnya 5 menit,

167
JSIL | Armin & Satyanto. : Perancangan Penampungan Air Hujan dengan Filtrasi Sederhana

30 menit, 60 menit dan jam-jaman Frequency) disajikan pada Gambar 3


(Yulius 2014). Intensitas curah hujan yang menjelaskan bahwa semakin lama
yang diolah menggunakan rumus durasi curah hujan maka nilai intensitas
mononobe dengan menggunakan durasi hujan akan semakin kecil dan semakin
hujan selama 120 menit atau 2 jam pendek durasi curah hujan maka
(Ichsan 2020) dengan periode ulang intensitas hujan juga akan semakin
yang digunakan sesuai dengan data yang besar, karena hujan deras berlangsung
dipakai pada penentuan curah hujan pada waktu yang singkat sehingga
rencana yaitu 2 tahun dengan nilai konsentrasi hujan yang tinggi terdapat
27,149 mm/jam. Hal ini sesuai dengan pada awal turunnya hujan.
kurva IDF (Intensity Duration

450.00
Intensitas Curah Hujan (mm/jam)

400.00
350.00 T 1.25
300.00 T2
250.00
T5
200.00
150.00 T 10

100.00 T 25
50.00 T 50
0.00 T 100
0 1 2 3 4 5 6 7
Waktu (Jam)

Gambar 3 Kurva IDF (Intensity Duration Frequency)

Ketersediaan Air Hujan rata-rata volume air hujan harian


maksimum yang ditampung adalah
Penampungan atau penyimpanan
sebesar 194,66 liter/hari. Faktor
air hujan dapat mengatasi permasalahan
kehilangan air yang digunakan dalam
ketersediaan air sehingga berdampak
perhitungan akibat limpasan sebesar
positif bagi pengelolaan air serta
20% dengan 80% merupakan faktor
lingkungan hidup sekitar dengan
ketersediaan air hujan yang dipanen,
mengurangi jumlah ketersediaan air
sehingga nilai rata-rata volume yang
limpasan (run-off). Kesesuaian luas atap
dapat ditampung pada bak penampungan
mempengaruhi besarnya ketersediaan air
air hujan sebesar 155,31 liter/hari.
hujan yang tertangkap. Luas atap yang
digunakan untuk menangkap air hujan Penentuan Kapasitas Bak
sebesar 25 m2 dengan panjang atap 5 m Penampungan Air Hujan
dan lebar atap 5 m. Volume air hujan Penentuan bak penampungan air
yang dapat ditampung pada bak hujan yang direncanakan disesuaikan
penampungan air hujan dihitung dengan volume bak penampungan yang
berdasarkan luas tangkapan air hujan harus disediakan. Semakin besar volume
(atap) yang dikalikan terhadap besarnya bak penampungan maka akan semakin
curah hujan harian maksimum (Putra besar pula tangkapan air yang
2018). Berdasarkan hasil perhitungan,

168
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 06 No. 03, Desember 2021

tertampung. Semakin besar tampungan air hujan terdiri dari atap


penampungan air hujan maka volume air rumah sebagai tangkapan air hujan,
hujan yang menjadi limpasan akibat saluran pengumpul (collector channel),
tidak tertampung oleh bak penampungan filter untuk menyaring daun-daun atau
akan semakin kecil. Kesesuaian luas atap kotoran lainnya yang terangkut oleh air,
mempengaruhi besarnya ketersediaan air dan bak penampung air hujan. Kapasitas
hujan yang tertangkap. Menurut Harsoyo penampungan air hujan ditentukan
(2010) menyebutkan bahwa bangunan berdasarkan volume rencana air hujan
untuk pemanenan air hujan dapat dibuat yang digunakan. Berikut merupakan
dengan cepat karena cukup sederhana beberapa kapasitas penampung air hujan
dan mudah dalam pembuatannya. untuk pemenuhan 50% kebutuhan air
Komponen-komponen utama dalam domestik disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7 Kapasitas Penampungan Air Hujan


Total Air Total Air Presentase rata-rata
Kapasitas Penampungan
No Tertampung Per Melimpas Per pemenuhan
(Liter)
Tahun (Liter) Tahun (Liter) (%/tahun)
1 250 30.083 40.970 25,0
2 330 36.035 35.018 29,9
3 500 45.628 25.425 29,9
4 1.000 60.803 10.250 29,9
5 1.500 68.008 30.45 29,9
6 2.000 70.408 645 29,9

Berdasarkan kapasitas lama. Adapun volume air hujan


penampungan air hujan yang disajikan maksimum yang dapat ditampung
pada Tabel 7, kapasitas penampungan air sebesar 1.952 lt per hari dengan
hujan yang memenuhi untuk kebutuhan kapasitas bak penampungan air hujan
air domestik adalah 330 lt. Presentase sebesar 330 lt dengan kapasitas debit
rata-rata pemenuhan kebutuhan air filter yang masuk sebesar 0,047 lt/detik.
selama satu tahun sebesar 29,9 %/tahun Dimensi penampungan air hujan yang
mencapai nilai optimum. Potensi air digunakan sebagai tampungan air hujan
hujan yang dipanen berpengaruh pada setelah melewati filter berukuran 68 cm
berapa luas atap yang digunakan sebagai x 109 cm x 40 cm. Kapasitas debit filter
pemanenan air hujan. Semakin besar yang dihasilkan diperoleh dari air hujan
luas atap yang digunakan maka volume yang ditampung langsung untuk
air yang tertampung akan semakin besar. menentukan berapa liter air yang
Kapasitas penampungan air yang ditampung dalam waktu 15 detik.
semakin besar membutuhkan hari/target
pemenuhan air terpenuhi yang semakin

169
JSIL | Armin & Satyanto. : Perancangan Penampungan Air Hujan dengan Filtrasi Sederhana

Tabel 8 Perbandingan Luas Atap terhadap Ketersediaan Air Hujan


Luas Atap Rumah Total Potensi Air Tertampung Total Air Melimpas
No
(m2) Bak 330 Liter Per Tahun (Liter) Pert Tahun (Liter)
1 25 36.035 35.018
2 36 40.850 61.465
3 45 43.679 84.216
4 54 45.641 107.832
5 60 46.686 123.840
6 70 48.281 150.666
7 100 51.600 232.610
8 120 52.956 288.096

Berdasarkan Tabel 8, luas atap bertujuan untuk meminimalisir limpasan


rumah yang digunakan sebagai air hujan yang jatuh agar tidak banyak
tangkapan air hujan memiliki ukuran terbuang serta mengendapkan polutan
yang berbeda setiap rumah. Total potensi air hujan sebelum masuk ke filter.
air hujan yang tertampung dari masing- Penampungan air hujan yang dilakukan
masing luas atap memiliki nilai yang dengan membuang air 5 menit pertama
tidak jauh berbeda. Potensi air hujan pada awal musim hujan. Hal ini karena 5
yang dipanen berpengaruh pada berapa menit pertama air hujan mengandung
luas atap yang digunakan sebagai asam yang berbahaya bagi tubuh
pemanenan air hujan. Semakin besar (Harsoyo 2010).
luas atap yang digunakan sebagai
tangkapan air hujan maka nilai volume Kualitas Air Hujan
air yang tertampung dan air yang Air hujan merupakan sumber air
melimpas akan semakin besar. yang sangat penting, terutama di daerah
Perbandingan luas atap yang digunakan yang tidak terdapat sistem penyediaan
sebagai acuan untuk mengetahui potensi air bersih, dan daerah yang mempunyai
air yang tertampung pada penggunaan kualitas air permukaan rendah (Abdulla
kapasitas bak penampungan air hujan et al. 2009). Kualitas air hujan
sebesar 330 liter. dipengaruhi oleh tingkat polusi udara
Penempatan bak penampungan air yang ada di lingkungan. Air hujan yang
hujan yang direncanakan ditempatkan jatuh ke permukaan tidak sepenuhnya
diatas permukaan tanah. Kelebihan bersih karena terdapat debu atau bakteri
penempatan bak penampungan diatas lainnya yang menempel pada air hujan
tanah antara lain mudah dalam (Vitasari 2020). Menurut Alamsyah
perawatannya serta mudah apabila (2006), pengolahan air secara fisik
dipindahkan, sedangkan kelemahannya merupakan pengolahan sifat fisik air
membutuhkan tempat yang luas sesuai untuk memenuhi standar fisik sebagai
dengan kapasitas penampungan air hujan bahan baku air minum yang meliputi
yang direncanakan. Namun, kapasitas bau, warna, rasa, tingkat kekeruhan atau
penampungan air hujan yang dipilih kejernihan air, jumlah zat yang terlarut
menggunakan lahan yang sempit. dan suhunya. Beberapa parameter air
Pengumpulan air hujan pertama-tama hujan yang dilakukan pengujian
harus mengumpulkan air hujan di bak diantaranya pH, daya hantar listrik, Na,
penampungan, kemudian menggunakan Cl, NO2, NO3 dan NH4 (Husni dan
saringan filter untuk disalurkan ke bak Nuryanto 2000). Hasil uji laboratorium
penampungan air hujan. Hal ini yang diperoleh berdasarkan pengujian

170
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 06 No. 03, Desember 2021

kualitas air disajikan pada Tabel 8 dan kelas II sebelum dan sesudah melewati
dibandingkan dengan baku mutu air filter.

Tabel 9 Hasil Pengujian Kualitas Air Hujan


Kadar Izin
Sebelum
No Parameter Maksimum Kelas Setelah Filter Satuan
Filter
II
A. Fisika
1 Bau Tidak berbau - - -
2 TDS 1000 14,4 24,9 mg/L
3 Kekeruhan 25 2 1,9 NTU
4 Rasa Tidak berasa Normal Normal -
5 Suhu 3oC Suhu udara 25 25 o
C
6 Warna 50 0 0 TCU
B. Kimia
1 Kesadahan (CaCO3) 500 140,14 88.08 mg/L
2 Nitrat 10 0.005 0,0045 mg/L
3 Nitrit 1.0 0.00213 0,00274 mg/L
4 pH 6,5 – 9,0 7.52 7,79 -
5 Amonia 1,0 0,002 0,001 mg/L

Berdasarkan Tabel 9, hasil sudah sesuai dengan baku mutu kelas II,
pengujian kualitas air hujan di wilayah sehingga air tersebut bisa digunakan
Kota Bogor khususnya di perumahan untuk keperluan rumah tangga seperti
Villa Citra Bantarjati sebelum dan dapur, kamar mandi, toilet serta mencuci
sesudah melalui filter dapat pakaian. Apabila digunakan sebagai air
dikategorikan sebagai baku mutu air minum perlu dilakukan pengujian
kelas II sesuai dengan Peraturan laboratorium lebih lanjut atau dengan
Pemerintah No.82 (PP RI 2001). cara merebus air dengan suhu 100oC
Pengujian kualitas air ini dilakukan mampu membunuh bakteri di dalam air
setelah air ditampung pada bak (Sutanto 2013).
penampungan selama 1 hari. Setelah itu, Pengolahan air dengan
dilakukan uji kualitas air hujan di menggunakan susunan media filter
laboratorium. Hasil pengujian didapat dilakukan dengan menyiapkan pipa PVC
bahwa parameter yang berpengaruh 3” setinggi 1 meter yang digunakan
terhadap kualitas air berdasarkan sebagai alat pengolahan air hujan. Bahan
pengujian kualitas air adalah uji penyusun filter seperti spon dan kapas,
kesadahan. Nilai kesadahan pada air zeolit, spon dan ijuk, GAC (Granular
hujan sebelum difiltasi sebesar 140,14 Activated Carbon), spon dan ijuk, kerikil
mg/L kemudian menjadi 88,08 mg/L kecil, pasir kasar, pasir halus, kerikil
setelah difiltrasi. Sistem filtrasi ini dapat besar, serta spon dan kapas dimasukkan
menurunkan kesadahan hingga 52,06 ke dalam pipa PVC dengan ketinggian
mg/L sehingga berdasarkan standar baku yang telah ditentukan. Pergantian filter
mutu Peraturan Pemerintah No. 82 (PP ini dilakukan dengan mengganti
RI 2001) sebelum filtrasi dan setelah komponen media filter selama 6 sampai
filtrasi sudah memenuhi standar yang 12 bulan sekali. Hal tersebut tidak
berlaku yaitu 500 mg/L (Abidjulu 2008). digunakan sebagai acuan, apabila warna
Pengujian kualitas air sesudah filter air sudah mulai keruh sebelum 6 bulan,
dapat meningkatkan kualitas air maka harus dilakukan pergantian filter.
menggunakan parameter fisika dan Bahan penyusun filter yang berperan
kimia yang dilakukan di laboratorium dalam pengolahan air dengan parameter

171
JSIL | Armin & Satyanto. : Perancangan Penampungan Air Hujan dengan Filtrasi Sederhana

fisika ataupun kimia adalah zeolit dan mengurangi penggunaan air PAM
arang aktif (GAC). Menurut Las (2007), karena sebagian kebutuhan air domestik
zeolit merupakan filter kimia yang berasal dari air hujan yang telah diuji
digunakan untuk penjernihan air limbah kualitas airnya. Penggunaan air untuk
terutama dalam penyerapan amonium, kebutuhan dapur, kamar mandi, toilet
nitrit, nitrat, dan H2S. Dalam proses dan mencuci pakaian untuk kebutuhan
filtrasi arang aktif berperan untuk setiap orang per hari berturut-turut
menyaring bau, menjernihkan dan adalah 45 lt, 60 lt, 70 lt, dan 45 lt.
menyaring logam yang terkandung Kebutuhan volume air total sebesar 220
dalam air (Mugiyantoro et al. 2017). lt/orang/hari dengan jumlah penghuni
Menurut Sutisna (2002), kombinasi rumah 3 orang, sehingga kebutuhan air
campuran arang aktif dan zeolit mampu bersih satu rumah sebesar 660 lt.
meningkatkan kemampuan absorbs Menurut Metcalf (2004), bahwa volume
unsur dan eliminasi bakteri Eschericia penggunaan air yang dibutuhkan setiap
coli secara signifikan. orang per harinya sebesar 50 liter sampai
dengan 250 liter. Total air yang
Pemanfaatan Air Hujan tertampung pada bak penampungan
dengan kapasitas 330 liter didapat total
Pemanenan air hujan atau
air yang tertampung sebesar 36.035
rainwater harvesting (RWH) merupakan
liter/tahun. Berdasarkan total volume air
salah satu praktek LID (Low Impact
yang tertampung dapat menghemat
Development) yang diterapkan untuk
penggunaan air PDAM setiap tahunnya.
mengolah air hujan sehingga dapat
Material yang digunakan sebagai
digunakan sebagai sumber air bersih.
penampung air hujan terbuat dari fiber-
Pemanenan air hujan yang dilakukan
reinforced plastic (FRP), karena material
dengan mengumpulkan air hujan yang
ini mudah ditemukan, lebih murah dan
berasal dari atap rumah kemudian
lebih ringan, serta tidak memerlukan
disalurkan melalui talang untuk
proses finishing yang besar.
dikumpulkan dan ditampung ke dalam
Perawatannya tidak terlalu rumit dan
bak penampung air hujan. Air hujan
mudah dipindahkan. Kapasitas bak
yang dipanen dengan melewati saringan
penampungan air hujan dipasaran tidak
filter akan memiliki kualitas air yang
tersedia dengan ukuran 330 liter,
lebih baik dibandingkan dengan sebelum
sehingga dapat menggunakan ukuran
melewati filter. Berdasarkan hasil
bak tampungan air hujan yang mendekati
pengujian dilaboratorium yang
yaitu kapasitas 350 liter. Kapasitas
dilakukan, kualitas air hujan yang telah
tersebut digunakan untuk merealisasikan
melewati filter termasuk dalam kategori
ukuran yang sesuai dengan kapasitas
baku mutu kelas II. Hasil air hujan yang
yang tersedia dipasaran.
telah melewati filtrasi dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan air domestik
Rencana Anggaran Biaya
seperti kebutuhan dapur, mencuci
pakaian, toilet, kamar mandi, dan Rencana anggaran biaya
menyiram tanaman. penampungan air hujan menggunakan
Air hujan yang tertampung dalam filter sederhana diaplikasikan pada
bak penampungan selanjutnya akan rumah dengan luas atap yang digunakan
dialirkan menuju rooftank. Air yang untuk menangkap air hujan sebesar 25
tertampung dalam rooftank yang berasal m2. Analisis biaya yang dilakukan untuk
dari air PAM akan tercampur dengan air membandingkan biaya alternatif dalam
hujan yang telah difilter, sehingga dapat upaya konservasi sumber daya air.

172
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 06 No. 03, Desember 2021

Konservasi sumber daya air ini Adapun rencana biaya instalasi filter
merupakan penghematan dan sederhana dengan penampungan air
penggunaan air kembali (Malik 2016). hujan disajikan dalam Tabel 10.

Tabel 10 Rancangan Anggaran Biaya Instalasi Filter Sederhana


No Material Jumlah Satuan Harga (Rp)
Instalasi Filter Sederhana
1 Pipa PVC D3" 1 m 45.000
2 Spon 1 m3 17.000
3 Ijuk 1 Kg 8.000
4 Batu Zeolit 1 L 4.000
5 GAC 2 Kg 7.000
6 Kapas 0,5 Kg 8.000
7 Kerikil kecil 0,5 Kg 5.500
8 Kerikil besar 0,5 Kg 8.000
9 Pasir Halus 0,5 L 9.500
10 Pasir kasar 0,5 L 3.000
11 Penambahan zeolit, kerikil, pasir, GAC per tahun 22.200
12 Pergantian kapas, spon, ijuk pertahun 198.000
Subtotal Harga 335.200
Instalasi Penampungan + Perpipaan
9 Tangki Air (330 L) 1 Buah 600.000
10 Pompa (Total Head max 33 m) 1 Buah 350.000
11 Pipa PVC D1" 3 Buah 90.000
12 Sambungan 5 Buah 10.000
Subtotal Harga 1.050.000
Total Harga 1.385.200

Berdasarkan rancangan anggaran penampungan air hujan menggunakan


biaya filter sederhana yang disajikan biaya instalasi yang lebih rendah sebesar
pada Tabel 10, total biaya yang Rp 103.300. Biaya tersebut lebih murah
dibutuhkan dalam instalansi filter dibandingkan dengan pemasangan pipa
sederhana dan penampungan air hujan baru PDAM. Air hujan yang tertampung
sebesar Rp 1.385.200. Pergantian filter di bak penampungan dialirkan menuju
yang dilakukan dengan mengganti rooftank dengan menggunakan pompa
komponen media filter selama 6 sampai air. Hal tersebut bertujuan untuk
12 bulan sekali. Hal tersebut tidak memenuhi 50% kebutuhan air domestik
digunakan sebagai acuan, apabila warna menggunakan air yang telah difilter.
air sudah mulai keruh sebelum 6 bulan, Namun, pemanfaatan air hujan yang
maka harus dilakukan pergantian filter. ditampung bisa langsung digunakan
Penggunaan air hujan untuk pemenuhan untuk menyiram tanaman atau mencuci
50% total kebutuhan air domestik kendaraan secara langsung dari bak
dengan biaya Rp 1.385.200 dapat penampungan. Pergantian media filter
menghemat air PDAM 36.035 liter dilakukan selama 6 sampai 12 bulan
setiap tahunnya. Biaya pemasangan sekali, namun apabila warna air sudah
sambungan baru pipa PDAM Kota mulai keruh sebelum 6 bulan, maka
Bogor sebesar Rp 1.488.500 dengan harus dilakukan pergantian filter.
kategori K3B (rumah tangga), sehingga Pembersihan media filter dilakukan
biaya dalam instalasi filter sederhana dan secara manual minimal 1 minggu setelah

173
JSIL | Armin & Satyanto. : Perancangan Penampungan Air Hujan dengan Filtrasi Sederhana

operasi, dan alirkan air dari bawah ke penampungan air hujan yang dilakukan
atas dengan kecepatan air yang cukup dengan cara pemeliharaan harian atau
besar di dalam pipa filter sampai lapisan mingguan, pemeliharaan bulanan, dan
filter terangkat, sehingga kotoran yang pemeliharaan tahunan. Pemeliharaan
ada didalam pipa filter terangkat ke atas. bak penampungan air hujan harus
Selanjutnya air kotor yang terangkat ke dikuras sekurang-kurangnya 1 kali
atas dialirkan keluar dengan dipompa dalam 2 bulan pada awal musim hujan
sampai air yang keluar menjadi bersih. dengan cara menguras dan permukaan
Adapun biaya pompa per tahun disajikan dinding badian dalam dan dasar
dalam Tabel 11. dibersihkan dengan cara disikat.
Pembersihan media saringan filter
Tabel 11 Biaya Pompa per Tahun minimum satu bulan. Pemeliharaan
Kriteria Nilai Satuan tahunan dilakukan dengan membuang
Kebutuhan Air 330 L/Hari air dalam PAH selama 10 menit pertama
Debit Pompa (Max) 33 L/menit saat hujan turun. Pengecakan dilakukan
Daya 250 Watt pada bak penampungan air hujan apabila
Lama Waktu terdapat kebocoran atau keretakan serta
Pengaliran Per Hari kebersihan dalam bak penampungan air
(menit) 10 menit hujan.
Jumlah Hari
Penampungan Air KESIMPULAN
Kosong 163 Hari
Jumlah Hari Air Volume ketersediaan rata-rata air
Tersedia 202 Hari hujan yang dapat ditampung pada bak
Total Daya Selama Per penampungan air hujan sebesar 155,31
Tahun 8,42 kWh liter/hari. Faktor kehilangan air akibat
Rupiah/
limpasan sebesar 20%. Kapasitas bak
Harga Listrik Per kWh 1.352 kWh
penampungan air hujan yang digunakan
Total Biaya Listrik
adalah 330 liter dengan kapasitas debit
Pompa Per Tahun 11.379 Rupiah
filter yang masuk sebesar 0,047
liter/detik.
Berdasarkan biaya pompa per Susunan filter yang digunakan
tahun yang disajikan pada Tabel 11, total tersusun dari atas ke bawah meliputi
biaya pompa per tahun untuk kebutuhan spon dan kapas, zeolit, spon dan ijuk,
air domestik sebesar 50% dengan GAC (Granular Activated Carbon),
penampungan air hujan hasil filtrasi spon dan ijuk, kerikil kecil, pasir kasar,
sebesar Rp 11.379/tahun. Harga satuan pasir halus, kerikil besar, serta spon dan
air per m3 jika rumah termasuk kedalam kapas yang telah ditentukan
golongan tarif K3B (rumah tangga di ketinggiannya. Kualitas air hujan di Kota
perumahan menegah ke atas), Bogor sebelum dan sesudah melalui
berdasarkan Permendagri No. 71 tahun filter dapat dikategorikan sebagai baku
2016 adalah Rp 8.200/m3. Biaya mutu air kelas II yang dapat digunakan
pengeluaran menggunakan air PDAM untuk memenuhi kebutuhan domestik
pada kebutuhan air domestik sebesar Rp rumah tangga.
600.000/tahun, sehingga dapat
menghemat pengeluaran biaya sebesar DAFTAR PUSTAKA
Rp 588.621/tahun. Berdasarkan modul
penampungan air hujan (PAH) Abdulla FA., Al-Shareef AW. 2009.
Kementrian PU, pemeliharaan Roof rainwater harvesting systems

174
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 06 No. 03, Desember 2021

for household water supply in Ihsan M. 2016. Perancangan sistem zero


Jordan. Desalination. 243: 195- runoff di kampus IPB Dramaga,
207. Bogor, Jawa Barat [Tesis]. Bogor
Alamsyah S.2006. Perakitan Alat (ID): Institut Pertanian Bogor.
Penjernihan Air Untuk Rumah Imam S, Bochari, Suwondo, Jacky A.
Tangga. Jakarta (ID): Kawan 2017. Pemanfaatan pemanenan air
Pustaka. hujan skala individu untuk
Bhim S, Deepak R, Amol V, Jitendra S. kebutuhan air bersih pada pulau
2012. Probability analysis for kecil. Jurnal Logic. 17(1):9-15.
estimation of annual one day Karolita M, Koesmartadi CH. 2013.
maximum rainfall of Jhalarapatan Teknologi pemanenan air hujan
area of Rajasthan, India. Plant pada perancangan arsitektur
Archives. 12(2): 1093-1100. ISSN: rumah tinggal Heinz Frick. Jurnal
0972-5210. Tesa Arsitektur. 11(2): 108-116.
Budi H. 2010. Teknik pemanenan air [KemenPU] Kementerian Pekerjaan
hujan sebagai alternative upaya Umum. 2009. Peraturan Menteri
penyelamatan sumberdaya air si Perkerjaan Umum Nomor
wilayah DKI Jakarta. Jurnal Sains 01/PRT/M Tahun 2009 tentang
dan Teknologi Modifikasi Cuaca. Penyelenggaraan SPAM Bukan
11(2):29-39. Jaringan Perpipaan. Jakarta (ID):
Despins C. 2012. Guidelines for Kementerian Pekerjaan Umum.
Residential Rainwater Harvesting Klinder J, Russel CS. 1984. Modeling
Systems. Canada (CA): University Water Demands. London (UK):
of Guelph. Academic Press Inc.
Harsoyo B. 2011. Teknik pemanenan air Las T. 2007. Potensi Zeolit Untuk
hujan (rainwater harvesting) Mengolah Limbah Industri dan
sebagai alternatif upaya Radioaktif. Jakarta (ID): Pusat
penyelamatan sumber daya air di Teknologi Limbah Radioaktif-
wilayah dki jakarta. Jurnal Sains Badan Teknologi Nuklir Nasional.
dan Teknologi Modifikasi Cuaca. Malik YS, Suprayogi I, Asmura J. 2016.
11 (2): 29-39. Kajian pemanenan air hujan
Henri F, Achmad M. 2015. Efisiensi sebagai alternatif pemenuhan air
dimensi tanki PAH dan biaya baku di kecamatan bengkalis.
terhadap PDAM. Jurnal Jurnal Jom F Teknik. 3(2): 1-13.
Konstruksia. 7(1):54-66. McCuen H. 1998. Hydrologic Analysis
Husni M, Nuryanto S. Kajian kualitas air and Design. New Jersey (US).
hujan buatan dan kaitannya Prentice hall PTR.
dengan peningkatan curah hujan. Metcalf E. 2004. Wastewater
Jurnal Sains dan Teknologi Engineering. New York (US): Mc
Modifikasi Cuaca. 1(2): 179-186. Graw Hill International Edition.
Ichsan Z. 2020. Rancangan Sistem Mugiyantoro A, Rekinagara I H,
Pemanenan Air Hujan Untuk Primaristi C D, Soesilo J. 2017.
Rumah Toko di Kecamatan Kuta Penggunaan Bahan Alam Zeolit,
Alam Kota Banda Aceh [Skripsi]. Pasir Silika, dan Arang Aktif
Banda Aceh (ID): Universitas Dengan Kombinasi Teknis
Islam Negeri Ar-Raniry Shower dalam Filterisasi FE, MN,
Darussalam. dan MG Pada Air Tanah di UPIN

175
JSIL | Armin & Satyanto. : Perancangan Penampungan Air Hujan dengan Filtrasi Sederhana

“Veteran” Yogyakarta [Seminar]. 2002 22-23 Oktober 2002. 270-


Yogyakarta (ID): UPIN Veteran. 275.
Novia AA, Nadesya A, Harliyanti DJ, Triatmojo, Bambang. 2008. Hidrologi
Ammar M, Arbaningrum R. 2019. Terapan. Yogyakarta (ID):
Alat pengolahan air baku Universitas Gadjah Mada.
sederhana dengan sistem filtrasi. Untari T, Kusnandi J. 2015.
Widyakala. 6(1): 12-20. Pemanfaatan air hujan sebagai air
Pangestu RW. 2014. Perancangan layak konsumsi di Kota Malang
teknologi penampung air hujan dengan metode modifikasi filtrasi
skala unit rumah di kawasan sederhana. Jurnal Pangan dan
lingkar kampus IPB Dramaga Agroindustri. 3(4): 1492-1502.
[Skripsi]. Bogor (ID): Institut Vitasari Z. 2020. Perancangan Sistem
Pertanian Bogor. Penampung Air Hujan Skala
[PP RI] Peraturan Pemerintah. 2001. Rumah Tangga di Dusun Cikadu
Pengelolaan kualitas air dan Desa Cipamingkis Kecamatan
pengendalian pencemaran air Cidolog Kabupaten Sukabumi
Peraturan Pemerintah nomor 82 [Skripsi]. Jakarta (ID): Universitas
tahun 2001. Jakarta (ID): Presiden Pertamina.
Republik Indonesia. Wijaya HK, Prastowo, Sapei A,
[Permendagri] Peraturan Kementerian Pandjaitan NH. 2014. Analisis
Dalam Negeri. 2016. Perhitungan kriteria rancangan hidraulika pada
dan Penetapan Tarif Air Minum. pemanfaatan air limpasan untuk
Peraturan Kementerian Dalam air baku di kawasan perumahan.
Negeri Nomor 71 tahun 2016. Jurnal Teknik Hidraulik. 5(1):1-
Jakarta (ID): Presiden Republik 98.
Indonesia. Yulius E. 2014. Analisa curah hujan
Putra TR. 2018. Perancangan dan dalam membuat kurva intensity
Pemanfaatan Penampung Air duration frequency (IDF) pada das
Hujan Skala Unit Rumah Di Bekasi. Jurnal Bentang. 2(1): 1-8.
Perumahan Alam Sinar Sari
Dramaga [Skripsi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
Sriharto BR. 1993. Analisis Hidrologi.
Jakarta (ID): Gramedia Pustaka
Utama.
Suripin. 2004. Sistem Drainase
Perkotaan yang Berkelanjutan.
Yogyakarta (ID): ANDI.
Sutanto T. 2013. Keajaiban Terapi Air
putih. Yogyakarta (ID): Buku
Pintar.
Sutisna S, Saryati S, Sugeng B, Ihsan M,
Wardiyati S, Istanto, Husen, Saleh
H. 2002. Penerapan arang aktif
dan zeolite untuk sistem
pemurnian air minum. Prosiding
Pertemuan Ilmiah Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Bahan

176

You might also like