1201 2623 1 SM

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

MAJALAH SAINSTEKES 6 (2): 092-097 (2019)

Korelasi Skor Lund-Mackay dan Volume Cairan Sinus Berdasarkan


Gambaran CT-Scan Sinus Paranasalis 3D dengan Skor SNOT-22 pada
Pasien RSK Tanpa dan dengan Polip

Correlation between Lund-Mackay Scores and Sinus Fluid Volume Based


on 3D CT Paranasal Sinus Scan with SNOT-22 Score in Patients with
Chronic Rhinosinusitis with and Without Polyps

Muhammad Ridha Maulana1, Nurlaily Idris2, Nikmatia Latief2,


Burhanuddin Bahar3, Muhammad Fadjar Perkasa4, Muhammad Ilyas2
1
Resident, Department of Radiology, Faculty of Medicine, Hasanuddin University, Makassar
2
Department of Radiology, Faculty of Medicine, Hasanuddin University, Makassar
3
Department of Public Health Science, Faculty of Medicine, Hasanuddin University, Makassar
4
Department of ENT-KL Health Sciences, Faculty of Medicine, Hasanuddin University, Makassar
E-mail: mridhamaulana@gmail.com

KEYWORDS Lund-Mackay, SNOT-22 score, chronic rhinosinusitis, paranasal sinus CT


scan

ABSTRACT The aim of this study is to determine the correlation between Lund-Mackay
scores and sinus fluid volume based on 3D CT paranasal sinus scan with
SNOT-22 score in patients with chronic rhinosinusitis without and with
polyps. This research was conducted at the Department of Radiology
Hasanuddin University Hospital Makassar from April to June 2019.
Samples were 38 patients without and with polyps in age ≥ 18 years. The
method used is the Spearman rho test. The results showed a correlation
between sinus fluid volume and SNOT-22 score in patients with chronic
rhinosinusitis without polyps n = 25, p = 0.042 (p <0.05), the higher the
sinus fluid volume, means the SNOT-22 score was higher in patients with
chronic rhinosinusitis without polyps. There was no correlation between
sinus fluid volume and SNOT-22 score in patients with chronic
rhinosinusitis with polyps n = 13, p = 0.077 (p <0.05), there was not any
correlation between Lund-Mackay scores and SNOT-22 scores in patients
with chronic rhinosinusitis without and with polyps.

PENDAHULUAN penyakit kronis dengan insiden 12,5%


dari penduduk atau 31 juta penderita
Rinosinusitis merupakan masalah setiap tahunnya (Hamilos, 2011).
kesehatan dengan angka insidensi Pada tahun 2008, tercatat 1 dari 7
tergolong tinggi setiap tahunnya. Tahun dewasa menderita RSK sedang tahun
1996 survey kesehatan Amerika mencatat 2009 dari hasil survei kesehatan di
RSK menduduki peringkat kedua Amerika Serikat menyatakan 29,3 juta
093 MUHAMMAD RIDHA MAULANA, NURLAILY IDRIS, NIKMATIA LATIEF,
BURHANUDDIN BAHAR, MUHAMMAD FADJAR PERKASA, MUHAMMAD ILYAS

orang dewasa didiagnosis dengan Skor berdasarkan penemuan CT-


rinosinusitis, atau sekitar 12,6% dari scan pada setiap sinus dan di setiap
populasi masyarakat Amerika Serikat. bagian kanan dan kiri kemudian diberi
Prevalensi pada wanita dilaporkan skor nomor : 0 = tidak ada kelainan,1=
sebanyak 20,9%, hampir dua kali lipat perselubungan parsial, dan 2 =
dibandingkan pada pria (11,6%). perselubungan total. Sedang untuk KOM
(Hoddeson et al., 2014 dan Fokken et al., kanan dan kiri diberi skor nomor 0 =
2012). Pada tahun 2003, survey DEPKES tidak ada obstruksi dan 2= obstruksi,
RI menyatakan bahwa RSK berada pada sehingga skor total kemungkinan adalah
urutan ke-25 dari 50 pola penyakit 24 (Aygun, 2005, Zeifer & Curtin, 2006,
tingkat utama (Multazar et al., 2012). Soetjipto et al,2006).
Mekanisme patologik utama dan Untuk mengukur volume
terpenting pada rinosinusitis kronik perselubungan sinusitis digunakan CT
(RSK) adalah obstruksi ostium sinus. scan 3D dengan irisan 3 mm potongan
Berbagai faktor lokal maupun sistemik aksial dan dinilai dengan komputer
dapat menyebabkan inflamasi atau workstation (Jonathan garneau et al.,
kondisi yang mengarah pada obstruksi 2015). Software secara otomatis
ostium sinus (Brook, 2006 dan Kentjono, menghitung daerah yang diinginkan,
2004). software telah dikembangkan untuk
Polip nasi timbul dari setiap menilai mukosa secara tiga-dimensi (3D),
bagian mukosa hidung atau sinus analisis volumetric, analisis gambar telah
paranasal sebagai hasil akhir dari digunakan diberbagai bidang
berbagai proses penyakit sinonasal. Polip otolaringologi, termasuk penyakit sinus
mukosa yang paling umum adalah lesi (Garneau et al., 2015).
inflamasi rongga hidung jinak yang Penilaian anamnesis bisa
muncul dari mukosa rongga hidung atau dilakukan dengan menggunakan
sinus paranasal sering pada saluran keluar kuisioner yang telah diakui valid untuk
dari sinus. Ini memiliki etiologi pemeriksaan sino-nasal yaitu SNOT-22.
inflamasi, tetapi mekanisme pastinya SNOT-22 merupakan modifikasi
tidak pasti (Anthony, 2011). Pengamatan kuisioner SNOT-20, kuisioner SNOT-22
dari hasil CT scan, polip adalah lesi terdiri dari 22 poin pernyataan dengan 6
jaringan lunak atau padat cairan dengan tingkat penilaian. Diantara 22 pernyataan
sekresi kering lebih banyak yang tersebut 12 poin mencakup gejala fisik
terperangkap di antara multiple polip. Ini pasien, 10 poin lainnya mencakup
menghasilkan pola yang halus namun kualitas hidup pasien (Lachanas et al.,
khas pada sinus maksilaris, sehingga 2014, dan Poirrier et al., 2013).
tampak kerapatan lengkung yang Berdasarkan hal diatas, maka
mengalir turun dari ostium sinus (Gitta et penelitian untuk mengetahui hubungan
al., 2009). antara skor Lund-Mackay dan volume
Dari berbagai sistem yang telah cairan sinus berdasarkan CT-scan sinus
dikembangkan, skor Lund-Mackay (LMS) paranasalis 3D dengan SNOT-22 pada
telah terbukti menjadi metode penilaian penderita RSK tanpa dan dengan polip di
yang efektif dan alat penelitian pencitraan Rumah Sakit Pendidikan Universitas
yang mudah digunakan dalam prakteknya Hasanuddin Makassar.
(Weisberg et al., 2009).
KORELASI SKOR LUND-MACKAY DAN VOLUME CAIRAN SINUS BERDASARKAN 094
GAMBARAN CT-SCAN SINUS PARANASALIS 3D DENGAN SKOR SNOT-22 PADA PASIEN
RSK TANPA DAN DENGAN POLIP

METODOLOGI format pengumpulan data untuk mendata


hasil pemeriksaan CT scan 3D yang
Jenis penelitian ini merupakan dilakukan oleh konsulen radiologi
studi diagnostik yang bersifat analitik Data dianalisis dengan uji
observasional. Populasi penelitian bivariate untuk mengetahui hubungan
seluruh pasien yang diagnosis menderita antara skor Lund-Mackay dengan skor
rhonosinusitis kronis yang datang ke SNOT-22 pada pasien RSKRSK tanpa
bagian radiologi RSUP. Hasanuddin serta dan dengan polip, dan hubungan antara
akan melakukan pemeriksaan CT scan volume cairan sinus dengan skor SNOT-
sinus paranasalis 3D dengan kriteria usia 22 pada pasien RSK tanpa dan dengan
≥ 18 tahun, dapat mengikuti dan polip dengan uji Spearman’s Rho
memahami instruksi pengisian kuisioner (Dahlan, 2013).
SNOT-22, tidak menderita tumor
sinonasal, tidak pernah menjalani operasi
BSEF sebelumnya, dan bersedia menjadi ISI
sampel. Jumlah yang memenuhi kriteria
sebanyak 38 sampel. Pengambilan data Dari hasil peneltian, distribusi
dilakukan dalam rentang waktu Mei jenis kelamin pasien RSK tanpa dan
2019 sampai dengan Juli 2019 dengan dengan polip diketahui jumlah pasien
teknik pengambilan sampel secara berjenis kelamin perempuan sebanyak 24
consecutive sampling, yaitu semua orang (63.2%), dan jumlah pasien
penderita RSK tanpa dan dengan polip berjenis kelamin laki-laki sebanyak 14
yang memenuhi kriteria (Notoatmodjo, orang (36%). Bila ditinjau dari distribusi
2005). kelompok umur rhinositinusitis kronis
Instrumen yang digunakan adalah tanpa dan dengan polip diketahui
CT scan 3D merek SIEMENS High Speed kelompok umur 17-25 tahun berjumlah
dual source menggunakan sistem 10 orang (26.3%), kelompok umur 26-35
software (ABRAS). ABRAS merupakan tahun berjumlah 12 orang (31.6%),
alat visualisasi dan manipulasi gambar kelompok umur 36-45 tahun berjumlah 9
yang memungkinkan penyesuaian orang (23.7%), kelompok umur 46-55
window, pembesaran, dan visualisasi tahun berjumlah 3 orang, kelompok umur
untuk semua bagian dari CT scan. Semua 56-65 tahun berjumlah 2 orang (5.3%),
rongga sinus diuraikan secara manual di kelompok umur > 65 tahun berjumlah 2
sepanjang landmark tulang yang orang (5.3%).
menentukan sinus (tidak termasuk KOM) Hasil uji korelasi skor Lund-
di setiap gambar bagian CT. instrumen Mackay dan volume cairan sinus dengan
lainnya adalah kuisioner yang telah skor SNOT-22 pada pasien RSK tanpa
diakui valid untuk pemeriksaan sino- dan dengan polip dapat dilihat pada Tabel
nasal yaitu SNOT-22, alat tulis, dan 1.
095 MUHAMMAD RIDHA MAULANA, NURLAILY IDRIS, NIKMATIA LATIEF,
BURHANUDDIN BAHAR, MUHAMMAD FADJAR PERKASA, MUHAMMAD ILYAS

Tabel 1. Korelasi volume cairan sinus, skor Lund-Mackay, skor SNOT-22


pada pasien RSK tanpa dan dengan polip

Skor SNOT-22
n (total) Tanpa polip Polip
n r p n r p
Volume cairan sinus 38 25 0.409 0.042 13 0.507 0.077
Skor Lund-Mackay 38 25 0.331 0.106 13 0.255 0.401
Keterangan : n : jumlah, r : kekuatan korelasi, p : korelasi < 0.05, uji Spearman’s rho
Sumber : data primer

Uji analisis memperlihatkan scan sinus paranalis 3D dengan skor


korelasi cairan sinus, skor Lund-Mackay, SNOT-22.
Skor SNOT-22 pada pasien RSK tanpa Uji Sperman’s rho
dan dengan polip pada 38 sampel memperlihatkan tidak ada korelasi antara
menggunakan uji Spearman’s rho dengan skor Lund-Mackay dengan skor SNOT-
p<0.05 dimana korelasi sedang antara 22 pada pasien RSK tanpa dan dengan
volume cairan sinus dengan skor SNOT- polip dimana n (25), p (0.331), r (0.106)
22 pada pasien rhinosinusitis tanpa polip pada rhinosinusitis tanpa polip dan n
n (25), r (0.409), p (0.042), tidak terdapat (0.255), r (0.255), dan p (0.401) pada
korelasi antara volume cairan sinus rhinosinusitis dengan polip, hasil ini
dengan skor SNOT-22 pada pasien sesuai dengan penelitian yang dilakukan
rhinosinusitis dengan polip n (13), r oleh S. Basu, et al, (Georgalas & Desai,
(0.507), p (0.077), tidak terdapat korelasi 2005) pada sampel yang terkena RSK
antara skor Lund-Mackay dengan skor dimana tidak terdapat korelasi antara skor
SNOT-22 pada pasien RSK tanpa polip n SNOT-22 dengan skor Lund-Mackay.
(25), r (0.331), p (0.106), tidak terdapat Peneliti lainnya, Tomislav Gregurić
korelasi antara skor Lund-Mackay membuktikan hal yang sama pada 271
dengan skor SNOT-22 pada pasien RSK sampel RSK dimana tidak terdapat
dengan polip n (13), r (0.255), p (0.401). korelasi antara skor SNOT-22 dengan
Hasil penelitian ini sesuai dengan skor Lund-Mackay.
penelitian yang dilakukan oleh Sooyong
Lim, et all, (Lim et al., 2017) pada pasien
dewasa (≥18 tahun) yang menderita PENUTUP
sinusitis dan dilakukan pemeriksaan CT
scan 3D didapatkan korelasi volume Terdapat korelasi sedang antara
inflamasi pada sinus dengan analisa 3D volume cairan sinus dengan skor SNOT-
dengan skor SNOT-22, sedangkan antara 22 pada pasien RSK tanpa polip.Tidak
volume cairan sinus dengan skor SNOT- tedapat korelasi antara volume cairan
22 pada pasien RSK dengan polip tidak sinus dengan skor SNOT-22 pada pasien
ada korelasi dimana n (13), r (0.507), p RSK dengan polip dan tidak terdapat
(0.077), hasil ini juga sesuai dengan korelasi antara skor Lund-Mackay
penelitian yang dilakukan oleh Marc dengan skor SNOT-22 pada pasien RSK
Garetier et al. (2013) tidak terdapat tanpa dan dengan polip.
korelasi antara volume sinusitis pada CT
KORELASI SKOR LUND-MACKAY DAN VOLUME CAIRAN SINUS BERDASARKAN 096
GAMBARAN CT-SCAN SINUS PARANASALIS 3D DENGAN SKOR SNOT-22 PADA PASIEN
RSK TANPA DAN DENGAN POLIP

DAFTAR PUSTAKA Correlation between symptoms and


radiological findings in patients
Anthony, A., Mancuso, William O., with chronic rhinosinusitis : an
Collins, Carol, J. Langdoc: 2011. evaluation study using the
Chronic Sinusitis and Nasal Sinonasal Assessment Question
Polyposis. Head and Neck naire and Lund-Mackay grading
Radiology. Vol I. Philadelphia, PA system. 751–754. doi: 10.1007/
19103 s00405-004-0891-0.
Aygun, N. 2005. Radiology of Nasal Gitta, M., Beale, T.J. 2009. Sinonasal
Cavity and Paranasalis Sinuses. Inflammatory Disease. University
Cummings Otolaryngology Head College Hospital London, London,
and Neck Surgery 4th ed. Vol 2. UK.doi:10.1053/j.sult.2008.10.012.
Elsevier Mosby Philadelphia. p; Hamilos, D.L. 2011. Chronic
1153-6. rhinosinusitis: Epidemiology and
Brook, I. 2006. Infectious Causes of medical management. Journal of
Sinusitis in Sinusitis from Allergy and Clinical Immunology.
Microbiology to Management Elsevier Ltd, 128(4), pp. 693–707.
edited by Itzhak Brook, doi: 0.1016/j.jaci.2011.08.004.
Georgetown University School of Hoddeson, E., Wise, S. Acute
Medicine Washington, D.C., Rhinosinusitis. In: Johnson J,
U.S.A.New York. p: 154 Rosen C, editors. 2014. Bailey’s
Dahlan, M.S. 2013. Statistik Untuk Head and Neck Surgery
Kedokteran dan kesehatan. Otolaryngology. fifth. Philadelphia:
Salemba Medika. 175-178. Lippincot. 509–14.
Fokkens, W.J., Lund, V.J., Mullol, J., Kentjono, W.A. 2004. Rinosinusitis:
Bachert, C., Alobid, I. 2012. Etiologi dan Patofisiologi dalam
Chronic Rhinosinusitis with or Naskah Lengkap Perkembangan
without Nasal Polyps. Eur Position Terkini Diagnosis dan
Pap Rhinosinusitis Nasal Polyps. Penatalaksanaan Rinosinusitis,
50 Suppl 23:55–110. Bagian Ilmu Kesehatan THT FK
Garetier, M. et al. 2013. Clinical- Unair/RSU Dr. Soetomo, Surabaya.
radiological correlation after 1-16.
functional endoscopic sinus surgery Lachanas, V., Tsea, M., Tsiovaka, S.,
in patients with chronic Hajiioannou, J., Skoulakis, C.,
rhinosinusitis : interest of a Bizakis, J. 2014. The Sino-nasal
sinonasal aerial volumetry. (3): Outcome Test (SNOT)-22:
162–170. doi: 10.4193/ Validation for Greek Patients. Eur
Rhino12.131. Acrh Otorhinolaryngol.1–6.
Garneau, J., Samuel, G., Armato, I, et al. Multazar, A., Nursiah, S., Rambe, A.,
2015 July. Computer-Assisted Harahap, I.S. 2012. Eksprsi
Staging of Chronic Rhinosinusitis Cyclooxygenase-2 (COX-2) pada
Correlates with Symptoms. Int Penderita Rinosinusitis Kronis. Oto
Forum Allergy Rhinol. 5(7): 637– Rhino Laryngol
642. doi:10.1002/alr.21499. Indonesia.42(2):96–103.
Georgalas, S.B.C., Desai, S. 2005.
097 MUHAMMAD RIDHA MAULANA, NURLAILY IDRIS, NIKMATIA LATIEF,
BURHANUDDIN BAHAR, MUHAMMAD FADJAR PERKASA, MUHAMMAD ILYAS

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Sinus Surgery di Indonesia pada


Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Panel Ahli THT Indoneaia. p:1-52.
Jakarta. 138-144. Weisberg, L.A. 1984. Cerebral Computed
Poirrier, A., Ahluwalia, S., Goodson, A., Tomography A Text Atlas. Second
Ellis, M., Bentley, M., Andrews, P. Edition. W. B. Saunders Company.
2013. Is the Sino-Nasal Outcome Philadelphia, London.
Test-22 a Suitable Evaluation for Zeifer, B.A., Curtin, H.D. 2006. Sinus
Septorhinoplasty? Laryngoscope. Imaging in Byron J Bailey & Jonas
123:76–81. T Johnson, Head and Neck Surgery
Soetjipto, D., Dharmabakti, U., Otolaryngology, 4th ed,Vol
Mangunkusumo, E., Utama, R,. 1,Lippincott Williams & Wilkins,
dkk. 2006. Functional Endoscopic Philadelphia,USA. p: 429-45.

You might also like