Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 24

Accounting Cycle Journal E-ISSN:2721-6578

Vol. 3, No. 2, August 2022

ANALISIS WINDOW DRESSING PADA PERUSAHAAN


PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2018 - 2020

Friska Olivia Chandra1


Bambang Sugiarto2
Dheny Biantara3

1,2,3
Program Studi Akuntansi, Universitas Agung Podomoro, Jakarta, Indonesia

Corresponding author: 12180014@podomorouniversity.ac.id

Abstract
This study proves that there is a significant influence between the financial statements in the
fourth quarter which is calculated using the window dressing formula including in analyzing some
asset account on financial report such as cash holdings, financial leverage, managerial ownership,
firm size, liquidity ratio, return on asset and inventory turnover in detecting indications of window
dressing practices in mining sector company that listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) 2018
to 2020 period. However, for the first, second and third quarter reports which have been calculated
using the window dressing formula has no significant effect by the report of the quarters. The results
of this study show evidence that the financial statements in the 1 st quarter, 2nd quarter, and 3rd quarter
of the mining sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange the period 2018 – 2020 is
relatively stable.

Keywords: window dressing, financial statement

Abstrak
Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara laporan
keuangan triwulan IV yang dihitung dengan menggunakan formula window dressing diantaranya
dalam menganalisis beberapa akun asset pada laporan keuangan seperti cash holdings, financial
leverage, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, rasio likuiditas, return on asset dan inventory
turnover dalam mendeteksi indikasi praktik window dressing pada perusahaan sektor pertambangan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018 hingga 2020. Namun, untuk laporan
triwulan pertama, kedua, dan ketiga yang dihitung menggunakan formula window dressing tidak
berpengaruh signifikan terhadap laporan triwulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bukti bahwa This is an open access
laporan keuangan pada triwulan I, triwulan II, dan triwulan III perusahaan sektor pertambangan yang article under the CC-BY-SA
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018 – 2020 relatif stabil. License

Kata Kunci: window dressing, laporan keuangan

Friska Olivia Chandra, Bambang Sugiarto dan Dheny 1


Biantara
Accounting Cycle Journal E-ISSN:2721-6578
Vol. 3, No. 2, August 2022

1. Pendahuluan
investor untuk berinvestasi terutama di
Window dressing merupakan sektor pertambangan.
istilah yang dikenal investor sebagai
Sektor pertambangan sendiri
salah satu strategi untuk memperinda
merupakan sektor terpenting bagi
portofolio investasi yang dilakukan
suatu negara karena pertambangan
perusahaan maupun manajer investasi.
inilah yang menyediakan sumber daya
Fenomena window dressing yang
energi bagi masyarakat. Sumber daya
terjadi di pasar saham pada umumnya
energi ini mampu memberikan peluang
terjadi pada penutupan tahun. Oleh
pendirian usaha untuk mengeksplorasi
sebab itu, bulan Desember biasanya
sumber daya tersebut.
merupakan bulan berkah bagi para
Perusahaan sektor
investor karena pada saat penutupan
pertambangan yang dinilai memiliki
tahun selalu diakhiri dengan penguatan
kemampuan untuk memproduksi
di pasar saham (Kompas.com, 1
sumber daya mineral dengan sempurna
Desember 2021).
dan mengekspor sumber daya tersebut
Pada bulan Desember juga,
ke luar negeri, tentu akan memiliki
beberapa bagian di muka bumi sedang
investor lokal dan asing. Investor yang
berada pada musim dingin dimana
akan berinvestasi akan melihat dan
permintaan akan batu bara akan
menilai perusahaan berdasarkan output
mengalami peningkatan karena
yang dikeluarkan oleh perusahaan,
masyarakat di belahan bumi lainnya
contohnya adalah laporan keuangan.
menggunakan batu bara sebagai bahan
Laporan keuangan sendiri
bakar dan juga digunakan untuk
menjadi sumber informasi yang paling
menghangatkan diri di tungku perapian.
berhubungan dengan perusahaan,
Ditambah, Indonesia merupakan
karena laporan tersebut akan
negara yang kaya akan sumber daya
digunakan oleh investor yang mana
mineral dan Indonesia menjadi incaran
merupakan data yang valid dan

Friska Olivia Chandra, Bambang Sugiarto dan Dheny 2


Biantara
Accounting Cycle Journal E-ISSN:2721-6578
Vol. 3, No. 2, August 2022

dipastikan wajar oleh auditor. Kwarbai


untuk kepentingan pribadi manajemen
(2016) menyimpulkan bahwa
perusahaan ataupun untuk menjaga
pengaruh laporan keuangan pada
kepentingan pemegang saham. Salah
investor memberikan pengaruh
satu praktik manajemen laba yang
kepurusan untuk berinvestasi.
sering terjadi setiap tahun dikenal
Firth dan Liau Tan (1998), dengan istilah window dressing.
menyebutkan bahwa stakeholders atau Window dressing terjadi pada suatu
pemegang saham pada umumnya momen dimana harga saham
menggunakan laporan keuangan cenderung bergerak naik atau
sebagai pengangan bagi para mengalami penguatan menjelang akhir
pemegang saham dalam mengambil tahun. Window dressing tidak hanya
kebijakan dan kepurusan politik, sosial, terjadi pada saat akhir tahun,
dan ekonomi yang lebih berkualitas. melainkan juga sering kali terjadi
Laporan keuangan tidak semata-mata ketika akhir kuartal. Hal ini meskipun
hanya digunakan untuk bertransaksi sudah diketahui investor, window
atau berinvestasi di pasar modal, dressing pada umumnya lebih sering
melainkan informasi tersebut memiliki terjadi pada akhir tahun dengan
manfaat berupa informasi yang harapan kinerja perusahaan dapat lebih
prospektus yang akan memberikan baik disbanding sebelumnya
gambaran mengenai kondisi ekonomi, (Yusiyanti, 2015).
rencana investasi, perkiraan laba dan
Window dressing terjadi di
dividen yang selalu menjadi dasar
Indonesia disebabkan oleh perkiraan
dalam membuat keputusan rasional
bahwa pasar modal di Indonesia dinilai
mengenai resiko dan nilai yang
belum efisien sehingga cenderung
ditawarkan perusahaan.
tidak stabil (Kelompok Studi Pasar
Namun, laporan keuangan Modal, 2020).
sering kali disalahgunakan atau
Afrianto (2016) menyebutkan
direkayasa sedemikian rupa guna
kasus window dressing tidak hanya

Friska Olivia Chandra, Bambang Sugiarto dan Dheny 3


Biantara
Accounting Cycle Journal E-ISSN:2721-6578
Vol. 3, No. 2, August 2022

terjadi sekali dua kali, dan jarang


leverage, kepemilikan manajerial,
diketahui oleh investor maupun
ukuran perusahaan, rasio likuiditas,
pemegang saham. Ali di depan
ROA (return on asset), dan inventory
Gedung Kementerian BUMN (2016)
turnover.
menyebutkan, fenomena sebelumnya
2. Tinjauan Pustaka
terkait adanya praktik manajemen laba
2.1 Teori Keagenan (Agency Theory)
di salah satu perusahaan pertambangan
RA Supriyono (2018),
di Indonesia yaitu PT Timah (Persero)
menyebutkan teori keagenan
Tbk, yang mana perusahaan tersebut
merupakan adanya hubungan
banyak melakukan kebohongan public
kontraktual antara principal dengan
melalui media massa. Contohnya, pada
agen. Hubungan ini muncul karena
semester pertama 2015, perusahaan
principal memberikan wewenang dan
mencatat mengalami kerugian sebesar
haknya kepada agen yang dinilai bias
Rp59 Miliar, namun manajemen
dipercayai oleh principal untuk
perusahaan menyebutkan perusahaan
mengambil kebijakan dan keputusan
sedang mengadakan kegiatan efisiensi
yang bias mengoptimalisasikan
dan sebagai hasilnya berbuah positif.
keuntungan kedua belah pihak. Teori
Salah satu kebohongan PT Timah
keagenan adalah bahwa pemilik usaha
(Persero) Tbk, yaitu perusahaan
(pemegang saham) memberi kuasa
melakukan pencatatan peningkatan
kepada pengelola usaha untuk
utang hampir 100% sebesar Rp2
menjalankan usaha sesuai dengan
Triliun dibanding tiga tahun
kontrak yang disepakati, jika kedua
sebelumnya (Okezone.com, 7 Oktober
belah pihak memiliki kepentingan
2016).
yang sama untuk meningkatkan nilai
Perusahaan yang memiliki
usaha manajemen akan bertindak
dorongan untuk melakukan praktik
sesuai dengan kepentingan perusahaan
window dressing biasanya akan
pemilik, karena principal memegang
merubah cash holdings, financial

Friska Olivia Chandra, Bambang Sugiarto dan Dheny 4


Biantara
Accounting Cycle Journal E-ISSN:2721-6578
Vol. 3, No. 2, August 2022

kekuasaan tertinggi dalam teori


diperlukan untuk keberlangsungan
keagenan.
hidup suatu negara.
2.2 Teori Signal (Signaling Theory)
2.4 Window dressing

Jogiyanto (2013), teori signal Feltham and Xie (1994),


(signaling theory) menekankan menyebutkan bahwa window dressing
pentingnya informasi yang dikeluarkan sering dikategorikan sebagai tindakan
oleh perusahaan untuk keputusan yang diambil oleh agen yang
investasi pihak di luar perusahaan. meningkatkan ukuran kinerja agen
Informasi yang dipublikasikan dalam tetapi berkontribusi sedikit atau tidak
bentuk pengumuman akan sama sekali terhadap hasil kotor
memberikan sinyal kepada investor principal.
untuk mengambil keputusan investasi.
2.5 Laporan Keuangan
Jika pesannya positif, maka pasar akan
bereaksi setelah diterima. Hubungan Menurut Kieso et al., (2014),
antara teori signal dan nilai perusahaan menyebutkan laporan keuangan
adalah bahwa nilai perusahaan yang merupakan catatan tertulis yang
baik akan menjadi sinyal positif dan memberikan informasi mengenai
sebaliknya. aktivitas yang terjadi di suatu entitas.
Laporan keuangan ini dapat digunakan
2.3 Sektor Pertambangan
oleh beberapa pihak yaitu internal dan
Sektor pertambangan yang eksternal.
sering dinilai merupakan sektor yang
Dalam PSAK Nomor 1 (2015:2),
menopang pembangunan ekonomi
menyebutkan bahwa laporan keuangan
sebuah negara dan pertambangan serta
adalah dokumen yang memberikan
mineral yang menyediakan sumber
informasi pencatatan dari segala
daya energi terhadap ekonomi suatu
transaksi yang berkaitan dengan uang,
negara. Sehingga keberadaan
pembelian dan penjualan serta kredit.
perusahaan sektor pertambangan
Laporan keuangan juga berfungsi

Friska Olivia Chandra, Bambang Sugiarto dan Dheny 5


Biantara
Accounting Cycle Journal E-ISSN:2721-6578
Vol. 3, No. 2, August 2022

untuk mengetahui keadaan finansial


bisa mengambil keputusan yang
perusahaan, sehingga laporan yang
matang dalam menentukan porsi cash
dibuat dapat secara detail, tepat dan
holdings.
perhitungan yang baik.
2.7 Financial Leverage
2.6 Cash Holdings
Riyanto (2012), menyebutkan
Cash holdings atau
financial leverage merupakan
ketersediaan kas yang optimal mampu
penggunaan sumber dana yang
mencukupi kebutuhan operasional
memiliki beban tetap dan secara
perusahaannya sehari dan juga cash
berkala. Hal ini juga akan memberikan
holdings tersebut bisa digunakan
tambahan berupa keuntungan yang
sebagai salah satu alternative bagi
dinilai lebih besar daripada bebannya.
perusahaan untuk membagikan dividen
Sehingga keuntungan pemegang
kepada para pemegang sahamnya.
saham tetap dapat meningkat.
Galen Sher (2014),
2.8 Managerial Ownership
menyebutkan “Cash holdings is that
Bodie (2016), menyebutkan
there is an opportunity cost of
kepemilikan manajerial merupakan
allocating asstes to cash, which
pemisahan kepemilikan antara pihak
prevents the firm from allocating all of
eksternal dengan pihak internal
its assets to cash”.
perusahaan. Apabila kepemilikan
Kesimpulannya, cash holdings
internal lebih banyak, maka
merupakan kas yang tersedia yang
kemungkinan bagi pihak eksternal
dimiliki oleh perusahaan yang
untuk ikut serta dalam memiliki porsi
umumnya digunakan untuk membiayai
kepemilikan tentu lebih sedikit.
keberlangsungan perusahaan dan
2.9 Firm Size
operasional perusahaan. Oleh sebab itu,
penting bagi perusahaan terutama Brigham and Houston (2010),
manajemen perusahaan untuk harus menyatakan ukuran perusahaan

Friska Olivia Chandra, Bambang Sugiarto dan Dheny 6


Biantara
Accounting Cycle Journal E-ISSN:2721-6578
Vol. 3, No. 2, August 2022

merupakan ukuran besar kecilnya


umum yang digunakan atas solvensi
sebuah perusahaan yang ditunjukkan
jangka pendek. Kesimpulannya, rasio
atau dinilai oleh total asset, total
lancar adalah rasio yang
penjualan, jumlah laba, beban pajak
membandingkan antara utang jangka
dan lain-lain. Klasifikasi ukuran
pendek perusahaan dengan aktiva
perusahaan menurut UU No. 20 Tahun
lancar yang dimiliki, sehingga bisa
2008 dibagi dalam 4 kategori yaitu
mengetahui keadaan perusahaan
usaha mikro, usaha kecil, usaha
tersebut likuid atau tidak.
menengah dan usaha besar.
2.12 Cash Ratio
2.10 Liquidity Ratio
Kasmir (2012), menyebutan
Periansya (2015), menyebutkan
rasio kas merupakan alat yang
rasio likuiditas merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur seberapa
digunakan untuk memenuhi kewajiban
besar uang kas yang tersedia untuk
finansial jangka pendek. Rasio
membayar utang.
likuiditas disebutkan memiliki
2.13 Net Profit Margin
kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban keuangannya Net Profit Margin (NPM)
tepat waktu dan perusahaan dinyatakan disebut sebagai laba bersih setelah
dalam keadaan likuid. pajak dan penjualan. Profit margin
tersebut yang kelak akan digunakan
2.11 Current Ratio
untuk menghitung profit perusahaan
Kasmir (2016), menyebutan
dan kemampuan perusahaan dalam
rasio lancar adalah rasio yang
menghasilkan laba bersih dengan
digunakan untuk mengukur
keadaan penjualan yang terjadi pada
kemampuan perusahaan untuk
saat itu.
membayar kewajiban jangka
pendeknya. Fahmi (2015), berpendapat
bahwa rasio lancar adalah ukuran yang

Friska Olivia Chandra, Bambang Sugiarto dan Dheny 7


Biantara
Accounting Cycle Journal E-ISSN:2721-6578
Vol. 3, No. 2, August 2022

2.14 Quick Ratio


2.2 Perumusan Hipotesis
Kasmir (2012), menyebutan
H1: Apakah window dressing
quick ratio merupakan rasio uji cepat
mempengaruhi laporan keuangan
yang menunjukkan kemampuan
kuartal 1 mengalami peningkatan
perusahaan membayar kewajiban
signifikan.
jangka pendek dengan aktiva lancar
H2: Apakah window dressing
tanpa memperhitungkan nilai
mempengaruhi laporan keuangan
persediaan.
kuartal 2 mengalami peningkatan
2.15 Return on Asset (ROA)
signifikan.
Kasmir (2016), menyebutkan
H3: Apakah window dressing
ROA digunakan untuk menunjukkan
mempengaruhi laporan keuangan
kemampuan perusahaan menghasilkan
kuartal 3 mengalami peningkatan
laba dengan menggunakan total asset
signifikan.
yang dimiliki. ROA menunjukkan
H4: Apakah window dressing
kemampuan perusahaan dalam
mempengaruhi laporan keuangan
menghasilkan laba dari aktiva yang
kuartal 4 mengalami peningkatan
digunakan dan ROA merupakan rasio
signifikan.
yang terpenting diantara rasio
profitabilitas yang ada. 2.3 Kerangka Penelitian

2.16 Inventory Turnover

Kasmir (2015), menyatakan


inventory turnover merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur
berapa kali dana yang ditanam dalam
persediaan (inventory) ini berputar Gambar 1 Kerangka Penelitian
Sumber: diolah dalam penelitian, 2021
dalam satu periode.

Friska Olivia Chandra, Bambang Sugiarto dan Dheny 8


Biantara
Accounting Cycle Journal E-ISSN:2721-6578
Vol. 3, No. 2, August 2022

3. Metode Penelitian
3.3 Alur Penelitian
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
Metode penelitian yang
Digunakan pendekatan
digunakan adalah penelitian statistik
penelitian kuantitatif yang
deskriptif, uji asumsi klasik yang
menggunakan angka dan numerik.
terdiri dari uji normalitas, uji
Data angka dan numerik tersebut
homogenitas, dan uji autokorelasi.
diperoleh dari laporan keuangan
Untuk uji hipotesis menggunakan 2
perusahaan, berupa laporan laba rugi,
analisis yaitu uji paired sample t-test
laporan posisi keuangan, dan laporan
dan uji analisis regresi berganda.
arus kas yang ada pada perusahaan
sektor pertambangan di Bursa Efek
Indonesia. Penelitian ini juga
menggunakan penelitian deskriptif dan
asosiatif.

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah Gambar 2 Alur Penelitian


window dressing pada perusahaan
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
sektor pertambangan yang dilihat dari
nilai cash holdings, financial leverage, Populasi penelitian ini adalah

managerial ownership, firm size, perusahaan sektor pertambangan yang

liquidity ratio, return on asset dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

inventory turnover perusahaan di Sedangkan untuk sampel penelitian

perusahaan sektor pertambangan yang adalah perusahaan yang memiliki sifat

terdaftar di Bursa Efek Indonesia mewakili (representative). Penelitian

periode 2018 – 2020. ini menjadi 20 sampel perusahaan


perusahaan (20 × 3 tahun = 60)
perusahaan sektor pertambangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Friska Olivia Chandra, Bambang Sugiarto dan Dheny 9


Biantara
Accounting Cycle Journal E-ISSN:2721-6578
Vol. 3, No. 2, August 2022

3.5 Teknik Sampling Penelitian X4. it − Xavg1 − 3. it


WD4, it = Xavg1 − 3. it × 100
Penelitian ini menggunakan non-
probability sampling dengan teknik Keterangan:
purposive sampling. WD4,it : Persentase window
dressing di kuartal 4 untuk perusahaan
3.6 Teknik Pengumpulan Data
i pada tahun t.
Data kuantitatif diperoleh ari
X4.it : Variabel X kuartal 4
www.idx.co.id.
untuk perusahaan i pada tahun t.
3.7 Variabel Penelitian
Xavg1-3.it : Rata-rata variabel X
3.7.1 Variabel Independen (X)
dari kuartal 1 sampai kuartal 3
Variabel independen dalam perusahaan i pada tahun t.
penelitian ini adalah:
3.8 Pengambilan Data
1. Kuartal 1 (X1)
3.8.1 Cash Holdings
2. Kuartal 2 (X2)
Menurut Gill and Shah (2012),
3. Kuartal 3 (X3) rumus cash holdings adalah sebagai
berikut:
4. Kuratal 4 (X4)
Kas+Setara Kas
3.7.2 Variabel Dependen (Y) Cash holdings = Total Asset−Kas

Variabel dependen dalam 3.8.2 Financial Leverage


penelitian ini adalah window dressing
Menurut Riyanto (2012),
(Y). Untuk menghitung apakah terjadi
rumus financial leverage adalah
peningkatan di akhir tahun yang
sebagai berikut:
mencerminkan indikasi window
dressing, menggunakan rumus sebagai Debt to Total Asset = Total Utang
Total Asset
berikut:

Friska Olivia Chandra, Bambang Sugiarto dan Dheny 1


Biantara
Accounting Cycle Journal E-ISSN:2721-6578
Vol. 3, No. 2, August 2022

3.8.3 Managerial Ownership


Laba Bersih setelah Pajak
Net profit margin = Penjualan

Menurut Fahmi (2014), rumus


3.8.8 Quick Ratio
managerial ownership adalah sebagai
berikut: Menurut Kasmir (2012), rumus

Managerial ownership = quick ratio adalah sebagai berikut:


Jumlah kepemilikan saham manajerial
Jumlah saham beredar × 100% Current Asset−Inventory
Quick ratio = Current Liabilities

3.8.4 Firm Size


3.8.9 Return on Asset

Menurut Lindira (2014), rumus Menurut Kasmir (2016), rumus


firm size adalah sebagai berikut: return on asset adalah sebagai berikut:

Firm size = log(Total Aktiva) Return on asset =


Laba Sebelum bunga dan pajak
3.8.5 Current Ratio × 100
Total Asset

Menurut Kasmir (2013), rumus 3.8.10 Inventory Turnover


current ratio adalah sebagai berikut:
Menurut Fahmi (2014), rumus
Current Asset
Current ratio = inventory turnover adalah sebagai
Current Liabilities
berikut:
3.8.6 Cash Ratio
Cost of Good Sold
Inventory turnover =
Menurut Kasmir (2012), rumus Average Inventory

cash ratio adalah sebagai berikut: 3.9 Metode Analisis Data


Kas+Bank
Cash ratio = Sugiyono (2017), menyebutkan
Kewajiban Lancar
metode analisis data adalah kegiatan
3.8.7 Net Profit Margin
yang terkumpul setelah data dari satu
Menurut Kasmir (2013), rumus responden atau sumber data yang
net profit margin adalah sebagai terkumpul. Untuk mendukung hasil
berikut: penelitian, data penelitian yang
diperoleh akan dianalisis

Friska Olivia Chandra, Bambang Sugiarto dan Dheny 1


Biantara
Accounting Cycle Journal E-ISSN:2721-6578
Vol. 3, No. 2, August 2022

menggunakan alat statistik dengan


Kolmogorov-Smirnov. Apabila hasil
bantuan program SPSS (Statistical
yang diteliti memiliki nilai α diatas
Product and Service Solution.
0.05 atau 5%, berarti disebutkan
3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif bahwa data berdistribusi normal.
Sebaliknya, apabila di bawah 0.05 atau
Sugiyono (2017), menyebutkan
5% maka data tersebut tidak
statistik deskriptif merupakan analisis
berdistribusi normal.
yang digunakan untuk mengetahui
keberadaan variabel yang mandiri. 3.9.4 Analisis Homogenitas

3.9.2 Analisis Asumsi Klasik Widhiarso (2011), tujuan dari


uji homogenitas adalah untuk
Pengujian ini dilakukan untuk
meyakinkan bahwa data yang diuji
menguji kualitas data sehingga data
dalam penelitian ini merupakan data
diketahui keabsahannya dan
yang berasal dari populasi yang sama
menghindari terjadinya estimasi bias.
atau homogen. Uji homogenitas yang
Pengujian asumsi klasik ini
digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan beberapa uji, yaitu uji
Homogenitas Levene’s Test. Nilai
normalitas, uji homogenitas, dan uji
signifikansi (p) yang berada diatas
autokorelasi.
0.05 memiliki arti bahwa kelompok
3.9.3 Analisis Normalitas Data data tersebut berasal dari populasi

Ghozali (2016), tujuan dari uji yang sama dengan varian yang sama,

normalitas adalah untuk menguji dan sebaliknya, apabila nilai

apakah dalam model regresi, masih signifikansi (p) berada di bawah 0.05

terdapat variabel yang mengganggu maka menandakan bahwa kelompok

atau disebut residual tersebut telah tersebut berasal dari populasi yang

berdistribusi normal atau tidak. berbeda atau heterogen.

Metode uji normalitas data, umumnya


menggunakan uji statistik uji

Friska Olivia Chandra, Bambang Sugiarto dan Dheny 1


Biantara
Accounting Cycle Journal E-ISSN:2721-6578
Vol. 3, No. 2, August 2022

3.9.5 Analisis Autokorelasi


menentukan dua sampel yang tidak
Ghozali (2016), gejala berkaitan memiliki rata-rata yang
autokorelasi muncul karena adanya berbeda. Hipotesis Ho ditolak dan Ha
observasi yang berlangsung selama diterima jika nilai Sig. (2-tailed) ≤ 5%
sepanjang waktu dan terikat satu sama dan hipotesis Ha ditolak dan Ho
lainnya. Untuk mendeteksi terdapat diterima jika nilai Sig. (2-tailed) >5%
atau tidaknya terjadi gejala atau 0.05. Rumusnya adalah sebagai
autokorelasi adalah dengan berikut:
menggunakan uji Run Test. Apabila
d
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari t s
0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. √n

Hal tersebut berarti data residual Keterangan: d: mean; s: std. deviation;


terjadi secara acak. n: jumlah data
4. Analisis Data Penelitian
3.9.6 Analisis Hipotesis
4.1 Analisis Statistik Deskriptif
3.9.6.1 Analisis Regresi Linear
Hasil Statistik deskriptif dapat
Berganda
dilihat pada tabel 1.
Sugiyanto (2017), menyebutkan
Tabel 1 Statistik Deskriptif
bahwa analisis regresi linear berganda
merupakan nilai regresi yang Descriptive Statistics

melibatkan 2 variabel bebas dan 1 Minimu Std.


N m Maximum Mean Deviation

variabel terikat. Analisis ini digunakan KUARTAL 1


10 2.87 11.66 6.8999 3.42812
KUARTAL 2
untuk menguji kebenaran hipotesis 10 3.01 14.60 8.3289 4.01738
KUARTAL 3
10 2.98 14.21 9.0054 4.55556
yang diajukan dalam penelitian ini. KUARTAL 4
10 3.03 24.19 10.0498 6.42211
Valid N
3.9.6.2 Analisis Paired Sample T-test (listwise) 10

Sumber: data diolah sendiri, 2021


Ghozali (2016), digunakannya uji
paired sample t-test adalah untuk

Friska Olivia Chandra, Bambang Sugiarto dan Dheny 1


Biantara
Accounting Cycle Journal E-ISSN:2721-6578
Vol. 3, No. 2, August 2022

4.2 Uji Asumsi Klasik

Tabel 2 Uji Normalitas Data Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Q1 Q2 Q3 Q4
N 10 10 10 10
Normal Parametersa,b Mean 6.8999 8.3289 9.0054 10.0498
Std. Deviation
3.42812 4.01738 4.55556 6.42211
Most Extreme Absolute .220 .190 .199 .145
Differences Positive .220 .186 .199 .145
Negative -.205 -.190 -.174 -.137
Test Statistik .220 .190 .199 .145
Asymp. Sig. (2-tailed) .185c .200c,d .200c,d .200c,d
Sumber: data diolah sendiri, 2021

4.2.1 Uji Normalitas Data II sebesar 0.05 < 0.200; kuartal III
Kolmogorov - Smirnov sebesar 0.05 < 0.200; kuartal IV
Berdasarkan data pada Tabel 2 sebesar 0.05 < 0.200. Dapat
dapat diketahui bahwa nilai disimpulkan bahwa distribusi data
signifikansi Kolmogorov-Smirnov dalam penelitian ini terbukti
Test Asymp. Sig (2-tailed) untuk berdistribusi normal.
kuartal I sebesar 0.05 < 0.185; kuartal
4.2.2 Uji Autokorelasi Run Test

Tabel 3 Uji Autokorelasi Run Test


Runs Test

Unstandardized Residual
Test Valuea -.77723
Cases < Test Value 5
Cases >= Test Value 5
Total Cases 10
Number of Runs 5
Z -.335
Asymp. Sig. (2-tailed) .737

Friska Olivia Chandra, Bambang Sugiarto dan Dheny 1


Biantara
Accounting Cycle Journal E-ISSN:2721-6578
Vol. 3, No. 2, August 2022

a. Median

Sumber: data diolah sendiri, 2021

Diketahui bahwa nilai 0.05. Sehingga dapat disimpulkan


signifikansi Uji Run Test Asymp. Sig bahwa tidak terdapat gejala
(2-tailed) untuk penelitian tersebut autokorelasi, sehingga analisis regresi
adalah sebesar 0.737. Dimana nilai linear dapat dilanjutkan.
signifikansi tersebut lebih besar dari
4.3 Uji Hipotesis
4.3.1 Uji Analisis Regresi Berganda

Tabel 4 Uji Analisis Regresi Berganda


Coefficientsa

Unstandardized Standardize
Coefficients d
Model Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -3.914 11.536 -.339 .748
Q1 .578 3.681 .041 .157 .881
Q2 -4.639 6.789 -.383 -.683 .525
Q3 -5.491 6.669 -.514 -.823 .448
Q4 11.452 2.414 1.512 4.744 .005
a. Dependent Variable: WINDOW DRESSING

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression
20345.623 4 5086.406 26.780 .001b
Residual 949.674 5 189.935
Total 21295.298 9
a. Dependent Variable: WINDOW DRESSING
b. Predictors: (Constant), Q4, Q1, Q2, Q3
Sumber: data diolah sendiri, 2021

Berdasarkan Tabel 8 yang berganda dari Q1, Q2, Q3 dan Q4


memperlihatkan analisis regresi dapat disimpulkan bahwa:

Friska Olivia Chandra, Bambang Sugiarto dan Dheny 1


Biantara
Accounting Cycle Journal E-ISSN:2721-6578
Vol. 3, No. 2, August 2022

1) Uji T
= F (4; 10 – 4)
a) Jika nilai Sig < 0.05 atau
= F (4; 6)
thitung > ttabel; maka terdapat Diperoleh dari tabel Distribusi Ftabel,
pengaruh variabel X terhadap dimana pada kolom ke 4 di baris ke 6
variabel Y. berada di angka 4.53.
b) Jika nilai Sig > 0.05 atau thitung
A. Pengujian Q1 terhadap Window
< ttabel maka tidak terdapat
dressing
pengaruh variabel X terhadap
Diketahui nilai Sig. untuk
variabel Y.
pengaruh Q1 terhadap window
Rumus:
dressing adalah sebesar
ttabel = t (α / 2; n-k-1)
0.881 > 0.05 dan nilai thitung
= t (0.05 / 2; 10-4-1)
sebesar 0.157 < 2.57058,
= t (0.025; 5)
sehingga dapat disimpulkan
Diperoleh dari tabel Distribusi
bahwa hipotesis tersebut
ttabel, dimana pada kolom 0.025
ditolak yang berarti tidak
di baris ke 5 berada di angka
terdapat pengaruh Q1 terhadap
2.57058.
window dressing.
2) Uji F
B. Pengujian untuk pengaruh Q2
a) Jika nilai sig < 0.05 atau
terhadap Window dressing
Fhitung > Ftabel; maka terdapat
Diketahui nilai Sig. untuk
pengaruh variabel X secara
pengaruh Q2 terhadap window
simultan terhadap variabel Y.
dressing adalah sebesar
b) Jika nilai sig > 0.05, atau Fhitung
0.525 > 0.05 dan nilai thitung
< Ftabel maka tidak terdapat
sebesar -0.683 < 2.57058,
pengaruh variabel X secara
sehingga dapat disimpulkan
simultan terhadap variabel Y.
bahwa pengujian tersebut
Rumus:
ditolak yang berarti tidak
Ftabel = F (k; n – k)

Friska Olivia Chandra, Bambang Sugiarto dan Dheny 1


Biantara
Accounting Cycle Journal E-ISSN:2721-6578
Vol. 3, No. 2, August 2022

terdapat pengaruh Q2 terhadap


pengaruh yang dinilai cukup signifikan
window dressing.
antara laporan keuangan pada kuartal 4
C. Pengujian untuk pengaruh Q3
yang dihitung dengan menggunakan
terhadap Window dressing
rumus window dressing tersebut.
Diketahui nilai Sig. untuk
Selanjutnya, hasil penelitian ini
pengaruh Q3 terhadap Window
menunjukkan adanya indikasi
dressing adalah sebesar
terjadinya upwardwindow dressing
0.448 > 0.05 dan nilai thitung
pada laporan keuangan kuartal 4
sebesar -0.823 < 2.57058,
karena nilai yang ditunjukkan dari
sehingga dapat disimpulkan
laporan keuangan tersebut
bahwa pengujian tersebut
dikategorikan sebagai kenaikan yang
ditolak yang berarti tidak
tidak wajar. Diketahui bahwa nilai Sig,
terdapat pengaruh Q3 terhadap
untuk pengaruh kuartal 4 terhadap
window dressing.
window dressing hanya sebesar 0.5%.
D. Pengujian untuk pengaruh Q4
dan nilai thitung yang lebih besar dari
terhadap Window dressing
E. Diketahui nilai Sig. untuk ttabel yang dapat diiambil keputusannya

pengaruh Q4 terhadap window bahwa terdapat peningkatan dan

dressing adalah sebesar 0.005 pengaruh window dressing di laporan

< 0.05 dan nilai thitung sebesar keuangan kuartal 4.

4.744 > 2.57058, sehingga Berdasarkan data yang diambil


dapat disimpulkan bahwa oleh peneliti terdiri dari cash holdings,
pengujian tersebut diterima financial leverage, managerial
yang berarti terdapat pengaruh ownership, firm size, liquidity ratio,
Q4 terhadap window dressing. return on asset dan inventory turnover,

4.4 Pembahasan terlihat bahwa pada data inventory


turnover yang mengalami peningkatan
Hasil penelitian ini
signifikan. Peningkatan inventory
membuktikan bahwa terdapat

Friska Olivia Chandra, Bambang Sugiarto dan Dheny 1


Biantara
Accounting Cycle Journal E-ISSN:2721-6578
Vol. 3, No. 2, August 2022

turnover ini juga didukung dengan


secara berturut-turut untuk
banyak faktor.
memproduksi barang serta
Peneliti mengetahui faktor mendistribusikan kepada pelanggan.
yang mempengaruhi perusahaan Inventory merupakan variabel yang
tersebut meningkatkan inventory paling rentan untuk direkayasa karena
turnover adalah terutama untuk nilai inventory yang cenderung
perusahaan batu bara yang akan fluktuatif harganya dan akan lebih
menyetok batu bara, karena mudah bagi agen untuk mark-up
perusahaan batu bara akan mengekspor harganya. Hal tersebut yang akan
batu bara ke luar negeri yang sedang mempermudah untuk mempercepat
berada di musim dingin. Perusahaan turnover inventory perusahaan.
mineral dan aneka tambang juga Sehingga dengan demikian akan
menetapkan hal yang demikian rupa. menaikan penjualan dan memperindah
laporan laba rugi. Agen akan selalu
Hal ini menunjukkan bahwa
menyediakan laporan keuangan yang
perusahaan sektor pertambangan
terlihat sehat dan baik kepada para
mempunyai indikasi praktik window
principal agar perusahaan dinilai
dressing pada data inventory turnover
positif dan memberikan signal positif
perusahaan tersebut. Diketahui,
kepada investor agar agen atau
inventory turnover merupakan unsur
perusahaan bisa menghimpun dan
dari aktiva lancar yang merupakan
memutar dananya, terutama pada akhir
unsur aktif dalam perusahaan dan
tahun. Hal ini didukung dengan adanya
merupakan unsur yang paling lancar
istilah dalam pasar saham yang disebut
dan secara terus-menerus diperoleh,
sebagai winter play, dimana menjelang
diubah dan kemudian dijual kepada
winter play, investor retail cenderung
konsumen. Perputaran persediaan ini
menilai pasar modal akan bergerak
pada prinsipnya mempermudah
upward, karena adanya musim dingin
penjualan dan memperlancar jalannya
di negara bagian timur dan barat,
perusahaan yang harus dilakukan

Friska Olivia Chandra, Bambang Sugiarto dan Dheny 1


Biantara
Accounting Cycle Journal E-ISSN:2721-6578
Vol. 3, No. 2, August 2022

didukung pula dengan negara


pengeluaran persediaan yang terdiri
Indonesia yang kaya akan sumber daya
dari FIFO, LIFO dan Average. Dalam
mineral. Sehingga hal inilah yang
sub-akun ini bisa diperbaiki baik oleh
diindikasikan merupakan sebuah
pihak internal maupun eksternal,
praktik window dressing perusahaan
sedemikian rupa untuk memunculkan
sektor pertambangan
nilai kewajaran.
5. Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
Penelitian ini menunjukkan
Arianandini, P. W., & Ramantha, I. W.
bahwa adanya indikasi upward (2018). Pengaruh Profitabilitas,
Leverage, dan Kepemilikan
window dressing pada laporan
Institusional pada Tax Avoidance.
keuangan perusahaan sektor Journal of Chemical Information
and Modeling, 22, 2088–2116.
pertambangan yang terdaftar di Bursa
Ayu, G., Lestari, W., & Putri, I. G. A.
Efek Indonesia. Penelitian ini
M. A. D. (2017). Pengaruh
menunjukkan bahwa laporan keuangan Corporate Governance, Koneksi
Politik, Dan Leverage Terhadap
pada kuartal 4 dinilai terjadinya
Penghindaran Pajak. E-Jurnal
indikasi window dressing. Indikasi Akuntansi, 18, 2028–2054.
window dressing tersebut dinilai dari Cahyono, D. D., Andini, R., & Raharjo,
beberapa data yang dipilih oleh K. (2016). Pengaruh Komite
Audit, Kepemlikan Institusional,
peneliti dalam akun aset. Data akun Dewan Komisaris, Ukuran
tersebut terdiri dari cash holdings, Perusahaan (Size), Leverage
(DER), dan Profitabilitas (ROA)
financial leverage, managerial Terhadap Tindakan Penghindaran
ownership, firm size, liquidity ratio, Pajak (Tax Avoidance) Pada
Perusahaan Perbankan Yang
return on asset dan inventory turnover. Listing BEI Periode Tahun 2011-
2013. Journal Of Accounting,
Diketahui data yang mudah untuk 2(Maret).

direkayasa oleh agen merupakan data Damayanti, F., & Susanto, T. (2015).
Pengaruh Komite Audit, Kualitas
inventory turnover, karena setiap Audit, Kepemilikan Institusional,
perusahaan memiliki proses Risiko Perusahaan Dan Return on
Assets Terhadap Tax Avoidance.

Friska Olivia Chandra, Bambang Sugiarto dan Dheny 1


Biantara
Accounting Cycle Journal E-ISSN:2721-6578
Vol. 3, No. 2, August 2022

Esensi, 5(2), 187–206.


Pengaruh Ukuran Perusahaan,
https://doi.org/10.15408/ess.v5i2.
Leverage, Profitabilitas dan
2341
Corporate Social Responsibility
Diantari, P. R., & Ulupui, I. A. (2016). Terhadap Penghindaran Pajak
Pengaruh Komite Audit, Proporsi (Tax Avoidance). E-Jurnal
Komisaris Independen, Dan Akuntansi, 21, 882–911.
Proporsi Kepemilikan https://doi.org/10.24843/EJA.201
Institusional Terhadap Tax 7.v21.i02.p01
Avoidance. E-Jurnal Akuntansi,
Maraya, A. D., & Yendrawati, R.
16(1), 702–732.
(2016). Pengaruh corporate
Fadhila, N. S. (2017). Pengaruh governance dan corporate social
Kepemilikan Manajerial, responsibility disclosure terhadap
Komisaris Independen dan tax avoidance: studi empiris pada
Komite Audit Terhadap Tax perusahaan tambang dan CPO.
Avoidance. E-Jurnal Akuntansi, Jurnal Akuntansi & Auditing
21(3), 1803–1820. Indonesia, 20(2), 147–159.
https://doi.org/10.24843/EJA.201 https://doi.org/10.20885/jaai.vol2
7.v21.i03.p04 0.iss2.art7
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Mulyani, S., Anita, W., & Endang, M.
Multivariate Dengan Program (2018). Pengaruh Corporate
IBM SPSS 23 (P. P. Harto (ed.); Governance Terhadap Tax
8th ed.). Badan Penerbit Avoidance (Perusahaan
Universitas Diponegoro. Pertambangan yang terdaftar di
BEI). Jurnal Riset Akuntansi Dan
Khairunisa, K., Hapsari, D. W., & Bisnis Airlangga, 3(1), 322–340.
Aminah, W. (2017). Kualitas https://doi.org/10.31093/jraba.v3i
Audit , Corporate Social 1.91
Responsibility , Ukuran
Perusahaan Terhadap Tax Prasetyo, I., & Pramuka, B. A. (2018).
Avoidance. Journal Riset Pengaruh Kepemilikan
Akuntansi Kontemporer (JRAK), Manajerial, Kepemilikan
9(1), 39–46. Institusional, dan Proporsi Dewan
Komisaris Independen terhadap
Krisna, A. M. (2019). Pengaruh Tax Avoidance. JEBDEER:
Kepemilikan Institusional dan Journal of Entrepreneurship,
Kepemilikan Manajerial pada Tax Business Development and
Avoidance dengan Kualitas Audit Economic Educations Research,
sebagai Variabel Pemoderasi. 20(2).
Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan https://doi.org/10.32616/jbr.v1i2.
Akuntansi, 18(2), 82–91. 64
Luh, N., & Puspita, P. (2017). Putri, A. A., & Lawita, N. F. (2019).

Friska Olivia Chandra, Bambang Sugiarto dan Dheny 2


Biantara
Accounting Cycle Journal E-ISSN:2721-6578
Vol. 3, No. 2, August 2022

Pengaruh Kepemilikan
terhadap tax avoidance: Studi
Institusional Dan Kepemilikan
empiris pada perusahaan
Manajerial Terhadap
manufaktur. Jurnal Akuntansi &
Penghindaran Pajak. Jurnal
Auditing Indonesia, 19(2), 85–98.
Akuntansi Dan Ekonomika, 9(1),
https://doi.org/10.20885/jaai.vol1
87–104.
9.iss2.art1
https://doi.org/10.32795/widyaak
untansi.v1i1.249 Septiadi, I., Robiansyah, A., & Suranta,
E. (2017). Pengaruh Manajemen
Putri, V. R., & Putra, B. I. (2017).
Laba, Corporate Governance,
Pengaruh Leverage, Profitability,
Dan Corporate Social
Ukuran Perusahaan Dan Proporsi
Responsibility Terhadap Tax
Kepemilikan Institusional
Avoidance. Journal of Applied
Terhadap Tax Avoidance. Jurnal
Managerial Accounting, 1(2),
Manajemen Dayasaing, 19(1), 1.
114–133.
https://doi.org/10.23917/dayasain
https://doi.org/10.30871/jama.v1i
g.v19i1.5100
2.502
Ratmono, D., & Sagala, W. M. (2015).
Setianti, P. (2019). Pengaruh
Pengungkapan Corporate Social
Profitabilitas, Leverage, Umur
Responsibility (Csr) Sebagai
Perusahaan, Intensitas Modal
Sarana Legitimasi: Dampaknya
dan Kepemilikan Manajerial
Terhadap Tingkat Agresivitas
Terhadap Penghindaran Pajak.
Pajak. Nominal, Barometer Riset
1–19.
Akuntansi Dan Manajemen, 4(2),
16–30. Tristianto, D., & Oktaviani, R. M.
https://doi.org/10.21831/nominal. (2016). Faktor-Faktor yang
v4i2.7997 Mempengaruhi Tax Avoidance
dengan Leverage sebagai
Reinaldo, R. (2017). Pengaruh
Variabel Moderasi. Dinamika
Leverage, Ukuran Perusahaan,
Akuntansi, Keuangan Dan
ROA, Kepemilikan Institusional,
Perbankan, 5(1), 65–81.
Kompensasi Kerugian Fiskal dan
CSR Terhadap Tax Avoidance Vivi Lestari Riantami, D. N. T. (2018).
Pada Perusahaan Manufaktur Pengaruh Proporsi Komisaris
Subsektor Makanan dan Independen, Financial Distress,
Minuman Terdaftar di BEI 2013- Intensitas Aset Tetap, dan
2015. JOM Fekon, Vol. Pertumbuhan Penjualan terhadap
4.1(Februari), 45–59. Tax Avoidance (Studi pada
https://jom.unri.ac.id/index.php/J Perusahaan Manufaktur Sub
OMFEKON/article/view/12182 Sektor Makanan dan Minuman
yang Terdaftar di Bursa Efek
Sandy, S., & Lukviarman, N. (2015).
Indonesia Periode 2013-2017).
Pengaruh corporate governance
Aksara Public, 2, 2–35.

Friska Olivia Chandra, Bambang Sugiarto dan Dheny 2


Biantara
Accounting Cycle Journal E-ISSN:2721-6578
Vol. 3, No. 2, August 2022

Wijayanti, A., Wijayanti, A., & investor#:~:text=Dilansir%20d ari


Samrotun, Y. C. (2016). %20investopedia.com%2C
Pengaruh Karakteristik %20window,kepada%20invest
Perusahaan, Gcg Dan Csr or%20atau%20pemegang%20s
Terhadap Penghindaran Pajak. aham
Seminar Nasional IENACO –,
2337–4349. Afrianto, D. Bank Indonesia. Peraturan Akuntansi
(2016). Direksi Timah Perbankan (PAPI) Revisi 2008.
Dituding Manipulasi Laporan http://www/bi.go.id/web/id/Per
Keuangan. Okezone.com bankan/PAPI/
(online). Tersedia:
http://economy.okezone.com/ Bestari, W. (2014). Analisis Window
(7 Oktober 2016) dressing pada Perusahaan
Sektor Industri Barang
Agustia, D. (2013). Pengaruh Faktor Konsumsi yang Terdaftar di
Good Corporate Governance, Bursa Efek Indonesia Periode
Free Cash Flow, dan Leverage 2010-2013. Jurusan Akuntansi,
terhadap Manajemen Laba. Fakultas Ekonomi Universitas
Jurnal Akuntansi dan Maritim Raja Ali Haji,
Keuangan Vol. 15, No. 1, Mei Tanjungpinang
2013
Firth, M dan C. K. Liau-Tan. (1998).
Anggraini, F. (2006). Pengungkapan Auditor Quality, Signalling,
Informasi Sosial dan Faktor- and The Valuation of Initial
faktor yang Mempengaruhi Public Offering. Journal of
Pengungkapan Informasi Business Finance and
Sosial dalam Laporan Accounting. Vol. 25, Issue 1-2
Keuangan Tahunan (Studi
Empiris pada Perusahaan- Firth, M. & Liau Tan, C.K. (1998).
Perusahaan yang Terdaftar di Auditor Quality, Signalling,
Bursa Efek Jakarta). and the Valuation of Initial
Diponegoro Journal of Public Offerings, Journal of
Accounting; http://e-journal- Business Finance and
s1.undip.ac.id/index.php/accou Accounting, 25, 145-165
nting. Volume 2, Nomor 3 1-13. Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis
ISSN (Online) Multivariate Dengan Program
Aomi, I. (2021). Dampak Window IBM SPSS 23 (Edisi 8).
dressing Bagi Investor. Cetakan ke VIII. Semarang:
Bisnis.com (online). Tersedia: Badan Penerbit Universitas
https://finansial.bisnis.com/rea Diponegoro.
d/20211006/55/1451229/kamu Hadinata, H. (2021). Benarkah Sell on
s-bursa-apa-itu-window- May and Go Away Terjadi di
dressing-apa-dampaknya-bagi Indonesia. Kontan.com (online).

Friska Olivia Chandra, Bambang Sugiarto dan Dheny 2


Biantara
Accounting Cycle Journal E-ISSN:2721-6578
Vol. 3, No. 2, August 2022

Tersedia:
Intermediate Accounting.
https://kolom.kontan.co.id/new
FASB Edition. New York: John
s/benarkah-sell-in-may-and-go-
Wiley and Sons Inc. ISBN:
away-terjadi-di-indonesia (3
9781118985311
Mei 2021)
Kwarbai, J., Jayeoba, O., Ajibade, A.,
Halim, Abdul dan M. Hanafi. (2009).
& Nwaobia, A. (2016).
Analisis Laporan Keuangan.
Financial Reporting Quality on
Edisi 4. UPP STIM YKPN.
Investor Decision.
Yogyakarta
International Journal of
Hindun, Y. (2015). Analisis Window Economics and Financial
dressing Perusahaan Go Research, 2 (7) (August), 140-
Public Sektor Infrastruktur, 147.
Utilitas, dan Transportasi di
Maudinah, Fitri A. (2021). Pengaruh
Indonesia. Telaah Manajemen
Pengungkit Keuangan dan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Profitabilitas Terhadap
Universitas Jenderal Soedirman.
Perataan Laba pada Index IDX
Vol. 10, No. 2.
Quality 30 Non-Bank Periode
Ikatan Akuntansi Indonesia. PSAK No. 2015-2019. Jurnal Ilmiah
1 Tentang Laporan Keuangan- Manajemen Kesatuan. Vol. 09,
edisi revisi 2015. Penerbit No. 2.
Dewan Standar Akuntansi
Primasari, Niken S. (2021). Analisis F
Keuangan: PT. Raja Grafindo
Score untuk Pendeteksian
Jogiyanto, H. (2013). Teori dan Window dressing dengan
Analisis Investasi. Edisi Moderasi Manajemen Laba
Kedelapan. Yogyakarta. BPFE. dan Cash holdings. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis
Kadir, A. (2008). Dasar Aplikasi Universitas Nahdlatul Ulama
Database MYSQL. Andi Offset. Surabaya, Indonesia. Vol. 31,
Yogyakarta. No. 5. Denpasar
Kasmir. (2016). Analisis Laporan Putri, Rizki H. (2012). Analisis
Keuangan. Jakarta: Raja Indikasi praktik Window
Grafindo Persada. dressing pada Bank Umum di
Kelompok Studi Pasar Modal. (2020). Indonesia. Sekolah Tinggi Ilmu
Company Review: Pengaruh Ekonomi Indonesia Banking
Window dressing Terhadap School. Jakarta
Pergerakan Harga Saham. Qolbi, N. (2021). September Effect
Universitas Jember. Diprediksi akan Terjadi.
Kieso M. Donald E. Jerry J. Dan Terry Kontan.com (online). Tersedia:
D. Warfield. (2014). https://investasi.kontan.co.id/ne
ws/september-effect-

Friska Olivia Chandra, Bambang Sugiarto dan Dheny 2


Biantara
Accounting Cycle Journal E-ISSN:2721-6578
Vol. 3, No. 2, August 2022

diprediksi-akan-terjadi-simak-
Tips Ambil Untung.
rekomendasi-saham-untuk-
Kompas.com (online). Tersedia:
cicil-beli
https://money.kompas.com/rea
Rahmawati, H. (2018). Analisis d/2021/12/01/134329826/wind
Variabel Cash holdings, ow-dressing-saham-definisi-
Financial leverage, cara-kerja-tips-ambil-untung
Managerial ownership, dan
Sosiawan, S. (2012). Pengaruh
Ukuran Perusahaan dalam
Kompensasi, Leverage, Ukuran
Mendeteksi praktik Window
Perusahaan, Earning Power
dressing pada Perusahaan
terhadap Manajemen Laba.
Pertambangan yang Terdaftar
JRAK Vol. 8, No. 1, Februari
di BEI periode 2013 2016.
Jurusan Akuntansi, Fakultas Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Ekonomi dan Bisnis Kuantitatif, Kualitatif, dan
Universitas Jenderal Soedirman. R&D. Bandung: Alfabeta, CV.
Vol. 03, No. 2.
Supriyono, R. A. (2018). Akuntansi
Shahid, N. (2021). Window dressing Keperilakuan. Gajah Mada
Saham: Definisi, Cara Kerja, University Press

Friska Olivia Chandra, Bambang Sugiarto dan Dheny 2


Biantara

You might also like