Menimbang :
Mengingat
BUPATI KOLAKA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA
NOMOR 6 TAHUN 2016
TENTANG
PENETAPAN HARI JADI DAN SEJARAH SINGKAT
TERBENTUKNYA KABUPATEN KOLAKA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KOLAKA
a. bahwa Kabupaten Kolaka yang memiliki latar belakang
sejarah, sosial budaya, sosial politik, ekonomi dan agama
yang diimplementasikan dalam berbagai dimensi kehidupan
yang dapat di banggakan dimasa lalu maupun masa kini,
maka Hari Jadi Kabupaten Kolaka selama ini dihitung saat
pelantikan Bupati pertama Kabupaten Kolaka;
b. bahwa terbentuknya Kabupaten Kolaka adalah suatu
perjuangan dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagai jati diri Kabupaten Kolaka dan diharapkan
menjadi motivasi untuk lebih memacu pembangunan
Kabupaten Kolaka bagi kesejahteraan masyarakat;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Daerah tentang Penetapan Hari Jadi dan Sejarah Singkat
Terbentuknya Kabupaten Kolaka;
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I di Sulawesi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1822);2.
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
3. Undang-Undang — Nomor 30 Tahun 2014 tentang
‘Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5601);
4. Peraturan Daerah Kabupaten Kolaka Nomor 1 Tahun 2009
tentang Urusan Pemerintah
yang menjadi Kewenangan Daerah Kabupaten Kolaka;
5. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Legislasi
Daerah;
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN KOLAKA
dan
BUPATI KOLAKA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan: | PERATURAN DAERAH TENTANG PENETAPAN HARI JADI
DAN SEJARAH SINGKAT TERBENTUKNYA KABUPATEN
KOLAKA,BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Kabupaten Kolaka adalah sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-
Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Tingkat II di Sulawesi.
2. Bupati adalah Bupati Kolaka.
3. Kabupaten adalah Kabupaten Kolaka.
4. Peraturan Daerah adalah peraturan perundang-undangan yang di bentuk
oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kolaka dengan
persetujuan bersama Bupati Kolaka.
5. Pemerintah adalah Pemerintah Kabupaten Kolaka.
BABII
HARI JADI DAN PERINGATAN
Pasal 2
Hari jadi Kabupaten Kolaka ditetapkan tanggal 29 Februari 1960 merujuk
pada pelantikan dan pengambilan sumpah Bupati Kepala Daerah Tingkat II
Kolaka yang pertama.
Pasal 3
Setiap tanggal 29 Februari Tahun berjalan, diperingati oleh Pemerintah Daerah
dan warga masyarakat sebagai Hari Jadi Kabupaten Kolaka.
Pasal 4
Apabila Tahun yang berjalan dimaksud dalam pasal 3 tidak terdapat tanggal
29 Februari, maka Hari Jadi Kabupaten Kolaka dapat diperingati pada Tanggal
28 Februari Tahun yang sedang berjalan.
BAB II
SEJARAH SINGKAT TERBENTUK DAN PERKEMBANGAN
KABUPATEN KOLAKA
Pasal 5
(1) Sejarah singkat terbentuknya Kabupaten Kolaka terbagi dalam beberapa
fase sebagai berikut:
a. Fase sebelum Tahun 1905
b. Fase Tahun 1905 sampai Tahun 1942;4
d. Fase Keadaan sesudah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Tahun 1945 sampai Tahun 1960;
¢. Fase Keadaan Tahun 1960 sampai sekarang;
- Pemekaran Kabupaten Kolaka;
- Nama-nama Bupati.
(2) Fase Tahun 1960 sebagaimana dimaksud pada huruf d diatur dalam
Peraturan Bupati.
Pasal 6
Sejarah Singkat terbentuknya Kabupaten Kolaka sebagaimana dimaksud pada
pasal 5 tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Daerah ini.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 7
Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal di undangkan
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatanya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kolaka.
Ditetapkan di Kolaka
pada tanggal 10 Oktober 2016
BUPATI KOLAKA
\l
AHMAD SAfEI
Diundangkan di Kolaka
pada tanggal 10 Oktober 2016
SEKERTARIS DAERAH KABUPATEN KOLAKA
POITU MURTOPO
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2016 NOMOR 6
NOREG. PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA PROVINSI SULAWESI
TENGGARA : 6/98/2016tL.
5.
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA
NOMOR TAHUN 2016
TENTANG
PENETAPAN HARI JADI DAN SEJARAH SINGKAT
TERBENTUKNYA KABUPATEN KOLAKA
PENJELASAN UMUM
Hari Jadi Kabupaten Kolaka diambil dari pelantikan Bupati pertama
Kabupaten Kolaka Bapak Yacob Silondae yang dilantik pada tanggal
29 Februari 1960 sebagai tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 29
tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I di
Sulawesi.
Buku sejarah singkat terbentuknya Kabupaten Kolaka disusun sejak
tahun 1977 awal dari peringatan/perayaan hari jadi Kabupaten Kolaka
yang diselenggarakan pertama kalinya dengan upacara bendera, sidang
istimewa DPRD dan berbagai kegiatan lainnya dan setiap peringatan
hari jadi Kabupaten Kolaka terlebih dulu dilakukan pembacaan sejarah
singkat terbentuknya Kabupaten Kolaka.
Dalam penyusunan sejarah singkat ini mengacu pada buku Bapak
CH. PINGAK "dokumen Kolaka tahun 1963” dan buku Bapak
ARSYAD THALHA "proses Sulawesi Tenggara fase perkembangan status
Provinsi.”
Serta arsip-arsip Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gotong-royong/
Dewan Perwakilan Rekyat Kabupaten Kolaka dari tahun 1961 sampai
tahun 1992 dan wawancara langsung dengan beberapa narasumber
lainnya.
Bahwa penyusunan sejarah singkat ini adalah hanya mengambil
sebagian pokoknya saja dalam hubungannya dengan perjalanan bumi
Mekongga menuju Kabupaten Kolaka yang definitip.
PENJELASAN PASAL DEMI PASAL
Pasal 1 sampai pasal 8 cukup jelas.LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA
NOMOR_ : 6 TAHUN 2016
TANGGAL : 10 OKTOBER 2016
TENTANG : PENETAPAN HARI JADI DAN SEJARAH SINGKAT
‘TERBENTUKNYA KABUPATEN KOLAKA
SEJARAH SINGKAT TERBENTUKNYA
KABUPATEN KOLAKA
I. SEBELUM TAHUN 1905
‘Asal muasal tentang darimana dan kapan kerajaan Mekongga Daerah
yang saat ini dikenal sebagai Kolaka mulai terbentuk, adalah hal
pembicaraan sejarah yang didapatkan dari tuturan secara turun
temurun dari Komunitas Mekongga yang mendiami wilayah Kabupaten
Kolaka sejak dulu hingga sekarang.
Proses awal dan terbentuknya Kerajaan Mekongga diilhami oleh suatu
rangkaian dengan datangnya dua orang bersaudara kandung
mengendarai sarung sakti (Teloa Sarungga). Dua orang bersaudara ini
tiba disuatu bukit yang bernama Kolumba yang berada dalam kawasan
pegunungan Balandete. Kedua orang bersaudara ini adalah
Larumbalangi dan Wekoila, Proses sclanjutnya Larumbalangi (Sangia
wonua) meletakkan dasar-dasar terbentuknya Kerajaan Mekongga yang
berpusat di Wundulako dan saudaranya Wekoila melanjutkan
pe
dianggap sebagai aktor pertama dalam Proses meletakkan dasar-dasar
anan kewilayah Konawe, Kedua saudara kandung tersebut
penting sebagai Pemimpin Negeri atau Anakiano Wonua.
Pada masa awal datangnya Larumbalangi, masyarakat Mekongga yang
mendiami wilayah dipimpin oleh para Tonomotuo, pada zaman itu
masyarakat Mekongga selalu mendapatkan gangguan dari seckor
burung besar (elang raksasa) yang bahasa daerahnya disebut
Konggaaha. Dengan petunjuk strategi dari Larumbalangi, maka burung
tersebut dapat terbunuh oleh bambu runcing (osungga) yang dipasang
oleh masyarakat penghuni tobu dan tombak (Kasai) yang dipegang oleh
kesatria yang menjadi umpan Kongga yang bernama Tasahea dari Loea,
Dengan terbunuhnya burung Kongga serta merta disambut luapan
kegembiraan dan kebahagiaan masyarakat sehingga para Tonomotuo
kemudian menyatakan ikrar untuk mengangkat Larumbalangi sebagai
Pemimpin..
ML
Iv.
TAHUN 1905 SAMPAI TAHUN 1942
Pada Zaman Pemerintahan Hindia Belanda Kerajaan Mekongga dan
Wilayah-wilayah persekutuan adat lainnya dimasukkan ke dalam
Swapraja Luwu setelah dibagi 3 (tiga) Distrik yaitu : Distrik Kolaka,
Distrik Solewatu, dan Distrik Patampanua.
Dengan dimasukkan Kerajaan Mekongga kedalam Swapraja Luwu, maka
untuk mengkoordinasi daerah ini, Raja Datu Luwu menempatkan
scorang duta/pejabat selaku pembantu datu dengan sebutan
‘Sulewatang Ngapa.
MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942 SAMPAI TAHUN 1945,
Pergeseran kekuasaan Belanda ke tangan Pemerintah Jepang tidak
membawa akibat perubahan struktural pemerintahan di dacrah- dacrah,
namun demikian istilah residen, afdeeling dan onderafdeeling diubah
menjadi menseibu, ken dan bunken
Mengingat perhubungan darat yang lebih dekat antara Kolaka dan
Kendari, dibandingkan antara Kolaka dengan Palopo melalui laut, maka
Kolaka Bunken dimasukkan kedalam taktis Kendari Bunken yaitu
hanya dalam rangka tugas-tugas pemerintahan umum, sedangkan
menyangkut tugas-tugas swapraja tetap berhubungan dengan Swapraja
Luwu di Palopo.
KEADAAN SESUDAH PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI TAHUN 1945,
SAMPAI TAHUN 1960.
Setelah Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945, maka daerah Kolaka yang pertama kali di Sulawesi
Tenggara yang menyatakan diri sebagai daerah Defakto Republik
Indonesia dengan Andi Kasim Sulewatang Ngapa selaku petor/Kepala
pemerintahan Republik Indonesia di Kolaka.
Pada tanggal 19 Nopember 1945, di kampung Sabilambo telah terjadi
peristiwa heroik kepahlawanan dan kepatriotan pemuda dan rakyat
daerah di Kolaka dalam mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia. Dalam peristiwa tersebut 3 (tiga) orang Tentara NICA
ditangkap dan dijadikan tawanan perang dan selanjutnya melalui
perundingan antar Petor/Kepala Pemerintahan Republik Indonesiadaerah Kolaka dengan Komandan tentara sekutu menyatakan salut
dengan pemerintah Republik Indonesia daerah Kolaka atas penyerahan
tawanan perang.
Setelah peristiwa 19 Nopember 1945 tersebut, menyusul terjadinya
pertempuran-pertempuran di seluruh daerah, NICA membakar rumah
penduduk dan membunuh rakyat yang tidak berdosa, namun NICA
hanya dapat menguasai Kolaka dan sekitarnya sedangkan didesa-desa
pedalaman sang Merah Putih tetap berkibar dengan megahnya.
Dengan didudukinya Kota Kolaka oleh NICA, maka Kepala pemerintahan
Republik Indonesia daerah Kolaka bergerilya__kehutan-hutan.
Pemuda/PKR dan rakyat mengadakan perlawanan dan menggempur
NICA.
Dari catatan sejarah peristiwa-peristiwa pertempuran sejak tanggal 19
Nopember 1945 sampai dengan bulan September 1945 telah terjadi 24
(dua puluh empat) kali pertempuran antara pemuda/PKR melawan
NICA.
Untuk menjadikan Kolaka dari status kewedanaan menjadi Kabupaten
Daerah Tingkat II adalah melalui perjuangan rakyat Kolaka yakni pada
tanggal 24 Agustus 1951 didalam suatu pertemuan di Kendari yang
diadakan oleh Kepala Afdeling Buton dan Laiwoi dengan pemerintahan-
pemerintahan setempat dan pemuka-pemuka masyarakat Sulawesi
Tenggara yang dimaksudkan untuk menentukan dimana sebaiknya
kedudukan ibukota Sulawesi Tenggara, karena waktu itu Buton-lah
yang menjadi Ibukota Negeri.
Kesimpulan pertemuan adalah bahwa Kolaka dan Kendari menuntut
Kabupaten tersendiri, sehingga di Sulawesi Tenggara akan dibentuk 2
(dua) Kabupaten yaitu Kabupaten Buton/Muna dan Kabupaten
Kolaka/Kendari, dan untuk maksud ini dibentuk panitia Pembentukan
Kabupaten Kolaka/Kendari.
Proses-proses perjuangan pembentukan Kabupaten Kolaka-Kendari tiba-
tiba mengalami perkembangan baru dengan tuntutan dari Kolaka untuk
berdiri sendiri sebagai satu Kabupaten terlepas dari Kabupaten
Kendari/Kolaka.
Akhirnya pada bulan September 1959 terdengarlah pengumuman
melalui Radio Republik Indonesia Makassar Undang-Undang Nomor 299.
Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi
dimana Kolaka menjadi salah satu Kabupaten dengan 3 (tiga)
Kecamatan yaitu :
1, Kecamatan Kolaka dengan Ibukota Wundulako.
2. Kecamatan Tirawuta dengan Ibukota Rate-rate.
3. Kecamatan Batu-putih dengan Ibukota wawo.
Dengan Undang-undang
ditetapkan _ pejabat/penguasa
sementara Daerah Tingkat II yang baru yaitu Wedana Abunawas scbagai
Kepala pemerintah Negeri dan Otonomi Daerah, ditetapkan pegangkatan
Bupati Kepala Daerah yang Pertama dan untuk Kabupaten Daerah
Tingkat Il Kolaka ditunjuk dan diangkat Bapak Yacob Silondae sebagai
Kepala Daerah Tinggkat II Kolaka .
Pelantikan dan pengambilan surmpah Bupati Kepala Daerah Tinggkat II
Kolaka dilaksanakan Oleh Gubernur Andi Pangeran Pettarani, atas
nama menteri dalam Negeri pada tanggal 29 Februari 1960 bertempat
digedung Nasional Kolaka. Dari pelantikan Kepala Daerah Tingkat II
Kolaka tersebut, maka tanggal 29 Februari 1960 ditetapkan sebagai
Hari Jadi Kabupaten Kolaka.
Dengan rampungnya pelantikan Bupati Kepala Daerah Tinggkat II di
bekas Kabupaten Sulawesi Tenggara, maka sesuai Intruksi Menteri
Dalam Negeri nomor 1/PD tanggal 29 September 1959, Kepala Daerah.
Sulawesi Tenggara menyerahkan seluruh tugas, kewajiban dan
kewenangan kepada Bupati Kepala Daerah Tinggkat Il yang baru, maka
residen Sulawesi Tenggara tidak lagi mengkoordinir 1 (satu) Kabupaten
tetapi mengkoordinir 4 (empat) Daerah Tingkat II masing-masing
Kabupaten Daerah Tingkat II Kendari, Daerah Tingkat II Buton, Daerah
Tingkat I Muna dan Daerah Tingkat II Kolaka, dengan Resident
Koordinator Sulawesi Tenggara yang pertama adalah Bapak Malajong
Daeng Liwang.
Guna merealisasikan lebih lanjut Undang-undang Nomor 29 tahun
1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tinggkat II di Sulawesi dan
setelah pengambilan sumpah Bapak Yacob Silondae sebagai Bupati
Kepala Daerah Tingkat II Kolaka yang pertama pada tanggal 29 Februari
1960. Maka dalam waktu yang tidak terlalu lama oleh Gubernur
Sulawesi Selatan dan Tenggara (Sulselra) Bapak Andi Rivai melantik
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Gotong-Royong (DPRD-GR) yang-10-
pertama pada tanggal 21 Oktober 1961 bertempat cigedung Nasional
Kolaka berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan
‘Tenggara Nomor 287 Maret 1961
Adapun nama-nama ketua dan wakil serta anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Gotong-Royong Kabupaten Daerah Tingkat II Kolaka adalah
sebagai berikut :
1. Ketua adalah Yacob Silondae (Bupati KDH) bukan anggota
2. Wakil ketua adalah CH.Pingak dari Golongan Politik.
Anggota-anggota :
Abdul Majid dari Golongn Karya.
Benyamin Guluh dari Golongan Karya.
J.Sidupa dari Golongaan Politik.
Rene
Bakil Dahlan dari Golongan Karya ( Angkatan darat).
S.Paimoen dari Golongan Karya (Polisi).
1M Ohyver dari Golongan Karya (Veteran)
Abdul Wahab dari Golongan Karya (Ulama Islam)
Ds. PR. Lawole dari Golongan Karya (Pendeta Kristen).
wpoarnan
Andi Muharram dari Golongan Karya (Angkatan 45).
10, Moh. Djafar Mekoa dari Golongan Karya (Pemuda)
11. Baso Amusara dari Golongan Karya (Tani).
12. Muhidin Sanusi dari Golongan Karya (Koperasi dan pengusaha
Nasional).
13. Andi Muh. Arsyad Topareleseng dari Golongan Karya (Buruh)
14. Nyonya J. Masie Taolo dari Golongan Karya (Wanita).
Berikut pokok-pokok Pidato sambutan Bupati Kepala Daerah Tingkat IL
Kolaka selaku Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gotong Royong
pada acara pelantikan Anggota DPRD-GR pada tanggal 21 Oktober 1961
sebagai berikut :
“Kami mengetahui benar, bahwa saudara-saudara yang duduk
dalam DPRD-GR dan Badan Pemerintah Harian (BPH) adalah
tokoh-tokoh terkemuka yang pernah gigih memperjuangkan
terbentuknya Daerah Otonom untuk moril dan tanggung jawab
sejarah yang harus dibuktikan dengan perbuatan untuk bersama-
sama kita sermua, baiic dalam hubungan Horizontal maupun
dalam hubungan vertical untuk meralisasikan cita-cita dan tujuan
daripada otonomi daerah.“lle
Dari tempat ini pula, saya atas nama Rakyat Daerah Kolaka
menyampaikan harapan dan do’a semoga usaha-usaha
pemulihan keamanan membawa hasil yang konkrit dan riil,
arena kita menyadari bahwa pemulihan keamanan adalah
merupakan urat nadi seluruh kelumpuhan dan keruntuhan yang
terjadi di Bumi Daerah Kabupaten Dati II Kolaka ini”
Bapak J. Wayong merupakan Resident Koordinator Sulawesi Tenggara
yang kedua dan terakhir, kemudian beliau diangkat menjadi Gubernur
Kepala Daerah Tingkat 1 Sulawesi Tenggara yang pertama, sebagai
realisasi pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1964 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dan Daerah Tingkat I
Sulawesi Tenggara.
V. TAHUN 1960 SAMPAI DENGAN SEKARANG
Dewasa ini pemerintah Kabupaten Kolaka telah mengalami pemekaran
menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) diantaranya, yaitu :
1. Kabupaten Kolaka Utara di mekarkan pada tahun 2003 berdasarkan
Undang-undang Nomor 29 tahun 2003 Lembaran Negara Nomor 144.
2. Kabupaten Kolaka Timur dimekarkan pada tahun 2013 berdasarkan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2013 Lembaran Daerah Nomor
5401.
NAMA-NAMA BUPATI KOLAKA
1, Drs, H. YACOB SILONDAE TAHUN 1959 - 1964
2. MAYOR PUN. LAPPASE TAHUN 1965 - 1973
3. LETKOL .M. NOER ‘TAHUN 1973 - 1980
4. Drs. H.S. MANOMANG TAHUN 1980 - 1986
5, Ir. H. A. PANGERANG UMAR TAHUN 1987 - 1993
6. Drs. H. ADEL BERTY TAHUN 1994 - 1999
TAHUN 1999 - 2002
7. DR. H. BUHARI MATTA, SE. M. Si TAHUN 2008 - 2008
HARUN RAHIM, BE, S.Sos, MM
8, DR. H. BUHARI MATTA, SE, M. Si ‘TAHUN 2009 - 2014
DR. H. AMIR SAHAKA, S. Pd, MS
9. H, AHMAD SAFEI, SH.,MH TAHUN 2014 - 2019
H. MUH. JAYADIN, SECARETAKER
. KOLONEL EDY MANGILEP
2. Drs. HUSNI ZAKARIAH
3. DR. H. BUHARI MATTA, SE. M. Si
4. Drs. H. M. ALI NUR, M. Si
UPATI
H. AMIR SAHAKA
<12-
TAHUN 1993
TAHUN 1999
‘TAHUN 2002
TAHUN 2009
TAHUN 2014
BUPATI KOLAKA
AHMAD SAFEI