Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)

ISSN 2623-1573 (Print)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN


PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PERAWAT
PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI INSTALASI
GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH dr. ZUBIR MAHMUD

Putri Nahrisah1, Arista Ardilla2, Putri Riskina3


STIKes Bustanul Ulum Langsa 1,2
STIKes Bustanul Ulum Langsa 3
putrinahrisah@gmail.com1, aristaardilla1992@gmail.com2

ABSTRACT
Hospital Occupational Health and Safety (K3RS) are all activities to ensure and protect the safety and
health of hospital human resources, patients, patient companions, visitors, and the hospital environment
through efforts to prevent work accidents and occupational diseases in hospitals. This study aims to
determine the factors related to compliance with the use of personal protective equipment (PPE) for
nurses during the COVID-19 pandemic in the ER RSUD dr. Zubir Mahmud 2021. The research design
used was a quantitative design with a cross sectional approach. The population is all nurses who work
in the ER dr. Zubir Mahmud as many as 29 and the sample in this study as many as 29 respondents.
Collecting data using a questionnaire. Data analysis using Chi-Squre and looking at Fisher's Exact
Test. The results of research on the bivariate test show that there is a significant influence on the
independent variables, namely the knowledge factor (p-value = 0.008), attitude (p-value = 0.006),
availability (p-value =0.000) and supervision (p-value =0.001). and there was no significant effect,
namely the education factor (p-value = 0.622) and years of service (p-value = 0.139) with the dependent
variable being the compliance with the use of personal protective equipment (PPE) by nurses during
the Covid-19 pandemic. Suggestions in this study are hospitals must make clear SOPs about the use of
PPE and increase vigilance during the pandemic.

Keywords : Compliance with the use of personal protective equipment (PPE)

ABSTRAK
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan bagi SDM RS pasien, pendamping pasien, pengunjung,
maupun lingkungan rumah sakit melalui upaya pencegahan kecelakan kerja dan penyakit akibat kerja
di rumah sakit.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang brhubungan dengan
kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD) perawat pada masa pandemi covid-19 di IGD RSUD
dr. Zubir Mahmud tahun 2021.Desain penelitian yang digunakan adalah desain kuantitatif deskriptif
engan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah semua perawat yang bekerja di IGD dr. Zubir
Mahmud sebanyak 29 dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 29 responden.Pengumpulan data
menggunakan kuesioner.Analisis data menggunakan Chi-Squre dan melihat dari Fisher's Exact
Test.Hasil penelitian pada uji bivariate menunjukan ada pengaruh yang sginifkan variabel independent
yaitu faktor pengetahuan (p-value =0,008), sikap (p-value =0,006), ketersediaan (p-value =0,000) dan
pengawasan (p-value =0,001) dan tidak ada pengaruh yang signifikan yaitu faktor pendidikan (p-value
=0,622) dan masa kerja (p-value =0,139) dengan variabel dependent yaitu kepatuhan penggunaan alat
pelindung diri (APD) perawat pada masa pandemi Covid-19.Saran dalam penelitian ini yaitu Rumah
sakit harus membuat SOP yang jelas tentang penggunaan APD dan meningkatkan kewaspadaan
selama masa pandemic.

Kata Kunci : Kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD)

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1243


Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

PENDAHULUAN
yang disampaikan (Rahmayanti & Firdalni,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2018).
Rumah Sakit (K3RS) adalah segala Ketersedian Alat Pelindung Diri yang
kegiatan untuk menjamin dan melindungi dilengkapai di suatu tempat kerja belum
keselamatan dan kesehatan bagi sumber menjadi jamninan untuk setiap pekerja yang
daya manusia rumah sakit, pasien, akan memakainya, hal ini dipengaruhi oleh
pendamping pasien, pengunjung, maupun beberapa faktor yang menjadi alasan untuk
lingkungan rumah sakit melalui upaya mereka menggunakan alat pelindung diri.
pencegahan kecelakan kerja dan penyakit Adapun faktor yang mempengaruhi perilaku
akibat kerja di rumah sakit (Permenkes RI, penggunaan alat pelindung diri pada prawat
2016). Menurut Penelitian (Sinuhaji, 2018), selama bekerja, Menurut (Lawrence Green,
perawat bekerja berada di samping dan 1980) diperngaruhi oleh faktor Predispisisi
bersentuhan langsung dengan pasien yang (Predisposisi factor), mencakup
berisiko tertular penyakit. Penyakit pasien pengetahuan, sikap, tidakan, masa kerja, dan
yang tertular kepada perawat seperti tingkat pendidikan. Faktor Pemungkin
hepatitis B & HIV/AIDS (Sinuhaji, 2018). (enabling factor) mencakupi ketersediaan
Menurut WHO Tahun 2020, ada lebih sarana dan prasarana yang mendukung
dari 22.000 Petugas kesehatan di dunia pelayanan kesehatan dan Faktor Penguat
terinfeksi Covid-19. Berdasarkan laporan (reinforcing factor) meliputi sikap petugas
kondisi harian WHO sebanyak 22.073 kesehatan, peraturan/kebijakan
kasus Covid-19 dikalangan petugas (Notoatmodjo, 2007).
kesehatan khususnya perawat. Hasil Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
menunjukan perawat tertular di tempat Wilayah Aceh mencatat lebih dari 250
kerja (WHO, 2020). tenaga keseehatan di Provinsi Aceh gugur
Korban dari tenaga medis yang berada saat menangani pandemi virus corona
di garis terdepan upaya penanggulangan (Covid-19). Kasus positif Covid-19 di
virus corona mulai berjatuhan. Pemerintah lingkungan medis menyumbang sekitar
provinsi DKI Jakarta mencatat ada 25 tenaga delapan persen dari keseluruhan total kasus
medis dijakarta positif Covid-19 dan 1 orang di Aceh (Fauzan, 2020). Sebanyak dua
meninggal dunia. Provinsi DKI Jakarta tenaga medis terpapar Covid-19 di Rumah
menjadi wilayah yang paling tinggi Sakit Umum Daerah Dr. Zubir Mahmud
persebarana virus Covid-19 (Sari, 2020). Aceh Timur. Kedua tenaga medis tersebut
Hasil penelitian (Nova Fridalni & Rini yang terpapar kontak dari pasien
Rahmayanti, 2018) di RSUD Dr. Rasidin (Hayaturahman, 2020).
kota Padang, menyimpulkan bahwa perawat Menurut penelian N Mirani dan A
yang memiliki pengetahuan rendah yaitu Ardilla (2019) Keselamatan Pasien (Patient
(72,7%) dan perawat yang memiliki Safety) merupakan sesuatu yang jauh lebih
pengetahuan tinggi yaitu (31,0%), penting dari pada sekedar efisiensi
ditemukan ada hubungan pengetahuan pelayanan, perilaku yang tidak aman,
dengan kepatuhan perawat dalam pelupa, kurangnya perhatian/motivasi,
penggunaan alat pelindung diri. Perawat kecerobohan, tidak teliti dan kemampuan
dengan pengetahuan yang baik lebih patuh yang tidak memperdulikan dan menjaga
menggunakan alat pelindung diri dari keselamatan pasien, berisiko untuk
perawat yang pengetahuannya cukup, hal ini terjadinya kesalahan dan akan
sesuai teori yang menyatakan bahwa mengakibatkan cedera pada pasien.
semakin baik pengetahuan seseorang maka Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zubir
semakin baik pula tingkat kesadaran dan Mahmud adalah Rumah Sakit Pemerintah
kedisiplinan seseorang dalam hal menerima kelas C yang merupakan salah satu Rumah
atau menerapkan suatu pesan atau informasi Sakit Rujukan Covid-19 di Aceh, yang di

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1244


Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

tunjang oleh tenaga medis dan non medis. Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit
Ruang IGD merupakan unit yang Umum Daerah dr. Zubir Mahmud Aceh
berhubungan dengan pasien secara langsung Timur.Penelitian ini sudah dilaksanakan di
selama 24 jam dalam sehari. Berdasarkan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zubir
hasil survey pengamatan yang dilakukan Mahmud. Aceh Timur pada bulan Mei 2021.
oleh peneliti terhadap 5 orang tenaga Penelitian ini tentang faktor-faktor yang
perawat di Instalasi Gawat Darurat Rumah mempengaruhi kepatuhan penggunaan alat
Sakit Umum Daerah dr. Zubir Mahmud pelindung diri (APD) perawat pada masa
terdapat diantaranya 3 (60%) perawat pandemi Covid-19. Metode yang dilakukan
tersebut tidak memakai Alat Pelindung Diri melalui pembagian kuesioner. Dalam
(APD) lengkap dan 2 (40%) perawat penelitian ini populasinya adalah seluruh
menggunakan Alat Pelindung Diri Lengkap. perawat yang berada di Ruang Instalasi
Tenaga Kesehatan khususnya perawat Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah
yang bertugas di IGD Rumah Sakit Umum dr. Zubir Mahmud sebanyak 29 orang. Pada
Daerah dr. Zubir Mahmud beresiko tertular penelitian ini, sampelnya adalah seluruh
penyakit infeksi dan apalagi selama masa perawat yang bekerja di Ruang Instalasi
pandemi Covid-19 ini dalam menjalankan Gawat Darurat RSUD dr. Zubir Mahmud
tugasnya. Petugas kesehatan termasuk Idi. Penentuan jumlah sampel dengan
perawat sangat berisiko tinggi penularan menggunakan teknik total Populasi. Cara
karena saat mereka melakukan tindakan pengambilan sampel ini adalah dengan
prosedur medis yang terjadi adalah mereka mengambil semua anggota populasi menjadi
perawat akan sering melakukan kontak sampel dengan jumlah 30 orang perawat
langsung dengan darah pasien, cairan tubuh karena keterbatasan jumlah populasi.
pasien melalui percikan pada mukosa mata, Menurut (Sugiyono, 2007)jumlah populasi
mulut dan hidung. Tujuan Penelitian yang kurang dari 100 maka seluruh populasi
mengetahui Pengaruh Pengetahuan, Sikap, dijadikan sampel penelitian semuanya.
Pendidikan, Masa Kerja, Ketersediaan APD
dan Pengawasan dengan Kepatuhan HASIL
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Perawat pada Masa Pandemi Covid-19 di Penelitian yang dilakukan pada bulan
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zubir Mei tahun 2021 terhadap 29 perawat di
Mahmud. Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Zubir Mahmud, hasil
METODE tabulasi data primer yaitu dengan variabel
Dependen kepatuhan penggunaan APD dan
Jenis penelitian yang digunakan adalah valiabel Independen Pengetahuan, Sikap,
deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Pendidikan, Masa Kerja, Ketersediaan APD
cross sectional. Dalam penelitian ini dan pengawasan. Berdasarkan jawaban
populasinya adalah seluruh perawat yang perawat dari kuesinoner didapatkan hasil
berada di Ruang Instalasi Gawat Darurat sebagai berikut:
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zubir
Mahmud sebanyak 29 orang. Cara Analisis Univariat
pengambilan sampel ini adalah dengan Analisis univariat dalam penelitian ini
mengambil semua anggota populasi menjadi akan menjelaskan distribusi frekuensi dari
sampel dengan jumlah 30 orang perawat masing-masing variabel penelitian yaitu
karena keterbatasan jumlah populasi. Kepatuhan Penggunaan APD , Pengetahuan,
Menurut (Sugiyono, 2007) jumlah populasi Sikap, Pendidikan, Masa Kerja,
yang kurang dari 100 maka seluruh populasi Ketersediaan APD Level 2, dan
dijadikan sampel penelitian semuanya. Pengawasan.
Penelitian ini dilaksanakan di Ruang

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1245


Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

Karakteristik Responden merupakan Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kepatuhan


ciri-ciri khas yang melekat pada diri Penggunaan APD Perawat di
responden. Dalam Penelitian ini, Ruang IGD RSUD dr. Zubir
karakteristik responden yang ditampilkan Mahmud
Kepatuhan
adalah kelompok Umur, Jenis Kelamin, No
Penggunaan APD
Frekuensi (f) %
Pendidikan dan Masa Kerja. Adapun 1 Patuh 18 62,1
distribusi karakterisktik responden sebagai 2 Tidak Patuh 11 37,9
berikut: Total 29 100,0

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik


Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan
Perawat di Ruang IGD RSUD dr.
Perawat di Ruang IGD RSUD dr.
Zubir Mahmud
Zubir Mahmud
Frekuensi
No Karakteristik % No Pengetahuan Frekuensi (f) %
(f)
1 UMUR 1 Baik 15 51,7
20-29 Tahun 13 44,8
3 Kurang Baik 14 48,3
30-35 Tahun 12 41,4
35-40 Tahun 4 13,8 Total 29 100,0

Total 29 100,0 Berdasarkan tabel diatas hasil penelitian


2 Jenis Kelamin dengan jumlah 29 responden menunjukan
Perempuan 8 27,6 mayoritas pengetahuan perawat dalam
Laki-Laki 21 72,4 kategori baik 15 Responden (51,7%).
Total 29 100,0
3 Pendidikan Tabel 4. Distribusi Frekuensi Sikap Perawat
D3 24 82,8 di Ruang IGD RSUD dr. Zubir
Keperawatan Mahmud
S1/S2 5 17,2 Frekuensi
No Sikap %
Keperawatan (f)
Total 29 100,0 1 Positif 22 75,9
4 Masa Kerja 2 Negatif 7 24,1
≤ 3 Tahun 25 86,2 Total 29 100,0
>3 tahun 4 13,8
Tabel diatas menunjukkan hasil
Total 29 100,0 penelitian dengan jumlah 29 responden,
Berdasarkan tabel diatas diketahui mayoritas Sikap Perawat dalam kategori
bahwa dari 29 Responden mayoritas positif 22 Responden (75,9%).
karakteristik perawat dengan usia 20-29
tahun sebanyak 13 responden (44,8%). Dari Tabel 5. Distribusi Frekuensi Ketersediaan
29 Responden, kategori jenis kelamin APD Perawat di Ruang IGD RSUD
mayoritas menujukan jenis kelamin Laki- dr. Zubir Mahmud
No Ketersediaan APD Frekuensi (f) %
Laki dengan jumlah 21 Responden (72,4%).
1 Tersedia 29 100
Dengan jumlah 29 responden menunjukan
2 Tidak Tersedia 0 0
mayoritas Pendidikan Perawat dalam
Total 29 100,0
kategori D3 Keperawatan 24 Responden
(82,8%).Dengan jumlah 29 responden Berdasarkan diatas hasil penelitian
menunjukan mayoritas masa kerja Perawat ≤ dengan jumlah 29 Responden menunjukan
3 Tahun sebanyak 25 Responden (86,2%). bahwa APD Level 2 yang tersedia sebanyak
Tabel diatas menujukan hasil penelitian 29 responden (100%).
dari 29 Responden mayoritas patuh
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
sebanyak 18 responden (62,1%).

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1246


Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Pengawasan 1 Ada Pengawasan 21 72,4


APD Perawat di Ruang IGD RSUD 2 Tidak Ada 8 27,6
dr. Zubir Mahmud Pengawasan
No Pengawasan Frekuensi (f) % Total 29 100,0

Tabel diatas menunjukan hasil statistik p value (0,05). Apabila hasil


penelitian dengan jumlah 29 responden perhitungan menunjukkan nilai p value < α
mayoritas perawat menjawab ada (0,05) maka variabel bebas atau variabel
pengawasan sebanyak 21 responden independen yaitu pengetahuan, sikap,
(72,4%). pendidikan, masa kerja, ketersediaan APD
level 2 dan pengawasan secara statistik
Analisis Bivariat mempunyai pengaruh yang signifikan
Analisis bivariat dilakukan untuk terhadap variabel terikat atau variabel
melihat hubungan dari masing-masing dependen yaitu kepatuhan penggunaan APD
variabel. Dengan menggunakan analisis Chi- Level 2 pada perawat.
square, pada batas kemaknaan perhitungan

Tabel 7. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan penggunaan alat pelindung


diri (APD) perawat pada masa pandemi Covid-19 di Instalasi Gawat
Darurat RSUD dr. Zubir Mahmud Tahun 2021
No Variabel Penggunaan APD Level 2 Total Pvalue
Patuh Tidak Patuh
F % F % F %
Pengetahuan 0,015
1 Baik 13 44,8 2 6,9 15 51,7
Kurang Baik 5 17,2 9 31,0 14 48,3

Total 18 62,1 11 37,9 29 100,0


Sikap 0,006
2 Positif 17 58,6 5 17,2 22 75,9
Negatif 1 3,4 6 20,7 7 24,1
Total 18 62,1 11 37,9 29 100,0
3 Pendidikan
D3 Keperawatan 14 48,3 10 34,5 24 82,8 0,622
S1/ S2 Keperawatan 4 13,8 1 3,4 4 17,2

Total 18 62,1 11 73,9 29 100


4 Masa Kerja
≤ 3 Tahun 17 58,6 8 27,6 25 86,2 0,139
> 3 Tahun 1 3,4 3 10,3 4 13,8

Total 18 62,1 11 37,9 29 100,0


4 Tersedia
Tersedia 18 62,1 11 37,9 29 100,0 0,000
Tidak Tersedia 0 0 0 0 0 0
Total 20 62,1 11 37,9 29 100,0
5 Pengawasan
Ada Pengawasan 17 58,6 4 13,8 21 72,4 0,001
Tidak Ada Pengawasan 1 3,4 7 24,2 8 27,6

Total 18 62,1 11 37,9 29 100,0

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1247


Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

Berdasarkan hasil tabel 7 pengaruh alat pelindung diri (APD) level 2 perawat
pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan pada masa pandemi Covid-19 di Instalasi
alat pelindung diri (APD) level 2 Perawat Gawat Darurat RUSD dr. Zubir Mahmud
pada Masa Pandemi Covid-19 di Instalasi diperoleh dari 24 perawat (82,8%) yang
Gawat Darurat RUSD dr. Zubir Mahmud memiliki pendidikan D3 Keperawatan serta
diperoleh dari 15 perawat (51,7%) yang patuh menggunakan APD adalah sebanyak
memiliki pengetahuan baik tentang APD 14 perawat (48,3%) dan yang tidak patuh
serta patuh menggunakan APD adalah menggunakan APD sebanyak 10 perawat
sebanyak 13 perawat (44,8%) dan yang (34,5%). Sedangkan dari 5 perawat (17,2%)
tidak patuh menggunakan APD sebanyak 2 yang memiliki pendidikan S1/S2
perawat (6,9%). Sedangkan dari 14 Keperawatan serta patuh menggunakan
(48,3%) perawat yang memiliki APD sebanyak 4 (13,8%) dan perawat yang
pengetahuan kurang baik tentang APD serta tidak patuh menggunakan APD sebanyak 1
patuh menggunakan APD adalah sebanyak perawat (3,4%).
5 perawat (17,2%) dan yang tidak patuh Hasil uji statistik diperoleh nilai p(sig)=
menggunakan APD sebanyak 9 perawat 0,622 > 0,05 yang artinya tidak ada
(31,0%). pengaruh pendidikan dengan kepatuhan
Hasil uji statistik diperoleh nilai p(sig)= penggunaan alat pelindung diri (APD) level
0,015 < 0,05 yang artinya ada pengaruh 2 perawat pada masa pandemi Covid-19 di
pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan Instalasi Gawat Darurat RUSD dr. Zubir
alat pelindung diri (APD) level 2 perawat Mahmud Tahun 2021.
pada masa pandemi Covid-19 di Instalasi Berdasarkan hasil tabel 7 pengaruh
Gawat Darurat RUSD dr. Zubir Mahmud masa kerja dengan kepatuhan penggunaan
Tahun 2021. alat pelindung diri (APD) level 2 perawat
Berdasarkan hasil tabel 7 pengaruh pada masa pandemi Covid-19 di Instalasi
sikap dengan kepatuhan penggunaan alat Gawat Darurat RUSD dr. Zubir Mahmud
pelindung diri (APD) level 2 perawat pada diperoleh dari 25 Perawat (86,2%) yang
masa pandemi Covid-19 di Instalasi Gawat masa kerja ≤ 3 Tahun dan patuh
Darurat RUSD dr. Zubir Mahmud diperoleh menggunakan APD adalah sebanyak 17
dari 22 Perawat (75,9%) yang memiliki perawat (58,6%) dan yang tidak patuh
sikap positif tentang APD dan patuh menggunkan APD adalah sebanyak 8
menggunakan APD adalah sebanyak 17 perawat (27,6%). Sedangkan dari 4 perawat
perawat (58,6%) dan yang tidak patuh (13,8%) yang masa kerja > 3 tahun dan patuh
menggunkan APD adalah sebanyak 5 menggunakan APD adalah sebanyak 1
perawat (17,2%). Sedangkan dari 7 perawat perawat (3,4%) dan yang tidak patuh
(24,1%) yang memiliki sikap negatif tentang menggukana APD adalah sebanyak 3
APD dan patuh menggunakan APD adalah perawat (10,3%).
sebanyak 6 perawat (20,7%) dan yang tidak Hasil uji statistik diperoleh nilai p(sig)
patuh menggukana APD adalah sebanyak 1 =0,139 > 0,05 yang artinya tidak ada
perawat (3,4%). pengaruh masa kerja dengan kepatuhan
Hasil uji statistik diperoleh nilai p(sig)= penggunaan alat pelindung diri (APD) level
0,006 < 0,05 yang artinya ada pengaruh 2 perawat pada masa pandemi Covid-19 di
sikap dengan kepatuhan penggunaan alat Instalasi Gawat Darurat RUSD dr. Zubir
pelindung diri (APD) level 2 perawat pada Mahmud Tahun 2021.
masa pandemi Covid-19 di Instalasi Gawat Berdasarkan hasil tabel 7 pengaruh
Darurat RUSD dr. Zubir Mahmud Tahun ketersediaan dengan kepatuhan penggunaan
2021. alat pelindung diri (APD) level 2 perawat
Berdasarkan hasil tabel 7 pengaruh pada masa pandemi Covid-19 di Instalasi
pendidikan dengan kepatuhan penggunaan Gawat Darurat RUSD dr. Zubir Mahmud

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1248


Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

diperoleh dari 29 Perawat (100%) alat pelindung diri seperti tentang definisi
menyatakan bahwa jumlah APD yang alat pelindung diri yang digunakan ketika
tersedia dan yang patuh menggunakan APD melakukan tindakan kepada pasien dan alat
sebanyak 20 perawat (69%) dan yang tidak pelindung diri level 2 yaitu masker bedah,
patuh menggunakan APD sebanyak 9 pelindung wajah, sarung tangan dan gaun
perawat (31%). sekali pakai. Tetapi ada sebagian perawat
Hasil uji statistik diperoleh nilai p(sig) yang memiliki pengetahuan kurang baik
0,000 < 0,05 yang artinya ada pengaruh tentang penyediaan alat pelindung diri
ketersediaan dengan kepatuhan penggunaan dilakukan berdasarkan apa, kegunaan APD
alat pelindung diri (APD) level 2 perawat yang dipakai pada saat melakukan tindakan
pada masa pandemi Covid-19 di Instalasi kepada pasien dan akibat apabila tidak
Gawat Darurat RUSD dr. Zubir Mahmud menggunakan APD.
Tahun 2021. Situasi pandemi Covid-19 saat ini
Berdasarkan hasil tabel diatas pengaruh perawat diharuskan menggunaan minimal
pengawasan dengan kepatuhan penggunaan APD Level 2 di ruamg IGD. IGD merupakan
alat pelindung diri (APD) level 2 perawat tempat di rumah sakit yang pertama kali
pada masa pandemi Covid-19 di Instalasi menerima atau menangani pasien. Hal ini
Gawat Darurat RUSD dr. Zubir Mahmud perawat harus mengetahui pengetahuan
diperoleh dari 21 Perawat (72,4%) yang tentang penggunaan APD Level 2 sangat
menyatakan ada pengawasan dan patuh dibutuhkan karena dengan menggunakan
menggunakan APD adalah sebanyak 17 minimal APD Level 2 perawat yang
perawat (58,6%) dan yang tidak patuh memberikan pelayanan kepada pasien
menggunkan APD adalah sebanyak 4 mengurangi risiko penyebaran virus dari
perawat (13,8%). Sedangkan dari 8 perawat perawat ke pasien atau dari pasien ke
(27,6%) yang menyatakan tidak ada perawat. Apalagi RSUD dr. Zubir Mahmud
pengawasan dan patuh menggunakan APD merupakan salah satu rumah sakit rujukan
adalah sebanyak 1 perawat (3,4%) tidak covid-19 di aceh.
patuh menggukana APD adalah sebanyak 7 Hasil penelitian ini menunjukan hampir
perawat (24,1%). seluruh perawat yang bekerja di ruang
Hasil uji statistik diperoleh nilai p(sig) instalasi gawat darurat RSUD dr. Zubir
=0,001 < 0,05 yang artinya ada pengaruh Mahmud pengetahuan perawat baik tentang
pengawasan dengan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri level 2 dibuktikan dengan
alat pelindung diri (APD) level 2 perawat hasil jawaban dari beberapa pertanyaan yang
pada masa pandemi Covid-19 di Instalasi menyangkut tentang alat pelindung diri level
Gawat Darurat RUSD dr. Zubir Mahmud 2 pada kuesioner. Mayoritas pengetahuan
Tahun 2021. perawat tentang alat pelindung diri level 2
baik tetapi masih ada perawat yang tidak
PEMBAHASAN menggunakan alat pelindung diri pada saat
melakukan tindakan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Perawat yang
kepatuhan penggunaan alat pelindung berpengetahuan kurang baik disebabkan
diri (APD) perawat pada masa pandemi karena perawat masih belum mengetahui
Covid-19 di Instalasi Gawat Darurat tentang pengetahuan kegunaan alat
RSUD dr. Zubir Mahmud pelindung diri (APD) level 2, akibat apabila
Dalam penelitian ini alat ukur yang tidak menggunaan alat pelindung diri (APD)
digunakan untuk mengetahui pengetahuan level 2 dan penyediaan alat pelindung diri
perawat adalah dengan membagikan (APD) level 2 pada masa pandemi covid-19.
kuesioner. Hasil yang diperoleh setelah Di masa pandemi covid-19 ini penggunaan
membagikan kuesiner adalah mayoritas APD sangatlah penting untuk menurunkan
perawat memiliki pengetahuan baik tentang risiko penularan penyakit infeksius pada

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1249


Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

perawat yang bekerja di IGD.Penelitian ini menggunakan alat pelindung diri level 2
menunjukan bahwa pengetahuan perawat seperti masker, pelindung wajah, sarung
ternyata mempengaruhi secara signifikan tangan dan gaun sekali pakai.
terhadap rendahkan perilaku dalam Hasil yang diperoleh dalam penelitian
penggunaan APD Level 2. ini banyak perawat yang memiliki sikap
Perawat di IGD RSUD dr. Zubir positif tetapi ada beberapa perawat yang
Mahmud yang belum sepenuhnya patuh tidak patuh dalam penggunaan alat
diharapkan meningkatkan kepatuhan pelindung diri level 2 pada masa pandemi
penggunaan APD pada masa pandemi yang covid-19. Perawat yang memiliki sikap
sesuai dengan buku panduan dari tim satgas positif dan patuh menggunakan APD Level
Covid-19 “Standar Alat Pelindung Diri 2 dapat dicontoh dengan perawat yang
(APD) untuk Penanganan Covid-19 di memiliki sikap negatif dan tidak patuh
Indonesia Tahun 2020”, perawat harus dalam menggunakan APD Level 2.
meningkatkan pengetahuan tentang betapa Menggunakan APD Level 2 di RSUD dr.
pentingnya menggunakan APD pada saat Zubir Mahmud ruang IGD merupakan hal
situasi pandemi covid-19. Pihak rumah sakit wajib karena rumah sakit tersebut
memberikan pelatihan tentang materi-materi merupakan salah satu rumah sakit rujukan
yang mendukung pengetahuan perawat, Covid-19 di Aceh saat pandemi sekarang.
akibat apabila tidak menggunaan APD Sikap negatif yang dimiliki perawat
,waktu yang tepat menggunakan APD dan mempengaruhi perilaku perawat tersebut
APD sebagai sarana untuk memberikan tidak patuh menggunakan APD level 2.
perlindungan yang efektif secara Perawat yang tidak menggunakan pelindung
berkesinambungan. wajah dan gaun medis sekali pakai
Dalam penelitian ini alat ukur yang disebabkan karena perawat beranggapan
digunakan untuk mengetahui sikap perawat bahwa APD level 2 tersebut tidak perlu
adalah dengan membagikan kuesioner. Hasil digunakan saat melakukan tindakan kepada
yang diperoleh setelah membagian pasien dan APD yang dipakai menyebabkan
kuesioner adalah mayoritas perawat ketidaknyamanan dalam melakukan
memiliki sikap positif terhadap penggunaan tindakan meidis. Akibatnya apabila tidak
alat pelindung diri level 2. Hal ini dibuktikan patuh menggunakan APD level 2 secara
dengan hasil jawaban perawat yang ada di lengkap pada masa pandemi covid-19 ini
kuesioner mengenai sikap terhadap terpaparnya bahan kimia berbahaya atau
penggunaan alat pelindung diri. Walaupun pertikel-partiker virus yang melayang
hasil yang didapatkan dari sikap perawat diudara dan cairan darah atau droplet agar
terhadap penggunaan alat pelindung diri tidak merembes ke tubuh.
sudah positif akan tetapi masih ada perawat Meningkatkan sikap negatif perawat
yang tidak patuh menggunakan alat dalam kepatuhan penggunaan APD Level 2
pelindung diri dengan lengkap sesuai standar pada masa pandemi covid-19 ini dengan cara
satgas gugus Covid-19 “Standar Alat menambah rambu-rambu tentang kesehatan
Pelindung Diri (APD) untuk Penanganan dan keselamatan kerja (K3) dan standar
Covid-19 di Indonesia tahun 2020” pada prosedur penggunaan alat pelindung diri
masa pandemi ini. level 2 pada saat masa pandemi covid-19 ini
Dari hasil penelitian sikap positif dan harus terpajang. Memberikan arahan
perawat mempengaruhi kepatuhan atau prelatihan pentingnya menggunakan
penggunaan alat pelindung diri level 2 pada APD Level 2 di IGD yang merupakan
saat melakukan tindakan. Dengan perawat tempat pertama kali menerima atau melayani
menggunakan alat pelindung diri untuk pasien.
melindungi diri dari semua potensi bahaya Sikap perawat mempengaruhi tindakan
waktu kerja, menggunaan alat pelindung diri perawat dalam menggunakan Alat
yang disediakan oleh rumah sakit, Pelindung Diri Level 2 di tempat kerja.

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1250


Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

Sikap terhadap perilaku menggunakan Alat pelindung diri level 2 pada saat melakukan
Pelindung Diri Level 2 dalam penelitian ini tindakan dibandingkan dengan yang masa
lebih banyak positif. Sikap adalah kerjanya > 3 tahun masih ada yang tidak
pandangan-pandanagan atau perasaan yang patuh menggunakan alat pelindung diri. Hal
disertai kecenderungan untuk bertindak ini mungkin disebabkan karena perawat
sesuai sikap objek tersebut. Perilaku yang masa kerjanya ≤ 3 tahun memiliki
seseorang dapat berwujud jika didukung tingkat disiplin dan tingkat kecemasan
oleh sikap yang positif mengenai perilaku terpapar virus ysang tinggi sehingga perawat
yang harus dilakukannya (Notoatmodjo, tersebut mematuhi segala aturan-aturan
2014). yang ditetapkan rumah sakit.
Pendidikan merupakan pembelajaran, Perawat yang masa kerja > 3 tahun
keterampilan dan kebiasaan seseorang yang diharapkan lebih patuh dalam menggunakan
diturunkan dari satu generasi ke generasi APD Level 2, karena perawat paham bahwa
berikutnya. Pendidkan merupakan proses mereka bekerja dalam lingkungan RSUD dr.
formal dari seseorang dan pengembangan Zubir Mahmud yang merupakan rumah sakit
seseorang individu, tingkat pendidikan akan rujukan Covid-19 pada masa pandemi
menjadi faktor seseorang untuk berubah sekarang. Tetapi banyak perawat yang masa
perilaku karena memberikan pengalaman kerjanya ≤ 3 tahun lebih patuh dalam
belajar. Berdasarkan hasil penelitian ini menggunakan APD Level 2. Perawat yang
mayoritas pendidikan terakhir perawat yang masa kerja > 3 tahun mencontohkan perawat
bekerja di RSUD dr. Zubir Mahmud pada yang masa kerjnya ≤ 3 tahun.
ruang IGD adalah D3 Keperawatan. Hasil Dalam penelitian ini seluruh perawat
penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan mengisi kuoesioner yang menilai bahwa
oleh (Iriani, 2019) dimana tidak ada ketersediaan alat pelindung diri level 2 ada
pengaruh antara tingkat pendidikan perawat disediakan oleh pihak RSUD dr. Zubir
dengan kepatuhan penggunaan alat Mahmud, hal ini dibuktikan dengan jawaban
pelindung diri. seluruh perawat. Meskipun pihak RSUD dr.
Dalam penelitian ini mayoritas Zubir Mahmud sudah menyedikan alat
pendidikan perawat yang bekerja di IGD pelindung diri level 2 tetapi masih ada
adalah D3 keperawatan, tetapi ada beberapa perawat yang tidak patuh menggunakan alat
perawat yang memiliki pendidikan terakhir pelindung diri. Tidak ada sarana yang
S1 keperawatan dan S2 keperawatan. menjelaskan pentingnya pengguaan alat
Diantara pendidikan terakhir perawat pelindung diri level 2 pada masa pandemi
tersebut tinggi tetapi masih ada juga yang covid-19 ini. Tersedianya APD Level 2 di
tidak patuh dalam menggunakan alat RSUD dr. Zubir Mahmud pada masa
pelindung diri level 2 pada masa pandemi pandemi Covid-19 merupakan hal yang
covid-19 ini. Maka dari itu hasil penelitian penting karena rumah sakit tersebut
ini tidak terdapat pengaruh pendidikan merupakan salah satu rumah sakit rujukan
dengan kepatuhan penggunaan alat Covid di Aceh.
pelindung diri masa pandemi covid-19. Ketersediaan APD meliputi masker,
Dengan pendidikan tinggi diharapkan sarung tangan medis, pelindung wjaah dan
perawat mengerti kegunaan APD Level 2 gaun sekali pakai. Dalam hal ini yang
pada saat pandemi Covid-19 sekarang dan dilakukan oleh pihak rumah sakit sudah
patuh menggunakannya dalam bekerja di sangat baik dilakukan, namun untuk
ruang IGD RSUD dr. Zubir Mahmud yang mendorong agar seluruh perawat
merupakan salah satu rumah sakit rujukan menggunakan alat pelindung diri tidak
Covid-19. dilakukan oleh pihak rumah sakit, maka dari
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa itu meski sudah disediakan alat pelindung
perawat yang masa kerjanya ≤ 3 tahun diri level 2 dengan lengkap tetapi masih ada
banyak yang patuh menggunakan alat perawat yang tidak patuh menggunakan.

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1251


Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

Dengan memberikan arahan dan pelatihan jawab ruangan sebagai pengawasan antara
kepada perawat merupakan salah satu untuk lain seperti melakukan pengawasan pada
mendorong agar perawat patuh dalam saat perawat melakukan tidakan atau
menggunakan APD Level 2 pada masa pelayanan kepada pasien, menjalakan SOP.
pandemi Covid-19 yang sudah disediakan di Setelah dilakukan pengawasan masih
rumah sakit agar APD yang disediakan tidak ada perawat yang tidak patuh menggunakan
kadaluwarsa dan mubazir. alat pelindung diri karena pengawasan tidak
Dalam salah satu faktor yang dilakukan pada saat pergantian shift bekerja
mempengaruhi tindakan perawat dalam dan adanya pengawasan tersebut tidak
kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri membuat perawat termotivasi untuk selalu
Level 2 yaitu ketersediaan fasilitasi yang menggunakan APD level 2 saat sedang
meliputi ketersediaan Alat Pelindung Diri melakukan tindakan.
Level 2. Tersedianya Alat Pelindung Diri Dalam hal ini pihak RSUD dr. Zubir
Level 2 merupakan salah satu cara untuk Mahmud rujukan Covid-19 diharapkan
dapat memfasilitasi responden untuk dapat menerapkan sanksi-sanksi atau tindakan
menggunakan Alat Pelindung Diri Level 2 bagi yang tidak patuh menggunakan alat
dengan lengkap untuk melakukan tindakan pelindung diri, pihak rumah sakit harus lebih
perawatan. tegas dalam pengawasan dan sesama
Dari hasil pembagian kuesioner di IGD perawat IGD saling menegur memberitahu
kepada perawat yang hasil yang diperoleh agar patuh menggunakan APD level 2 untuk
mayoritas perawat menjawab ada mengurangi risiko penyakit akibat kerja atau
pengawasan dan pengawasan dilakukan oleh kecelakaan akibat kerja dan mengurangi
pihak rumah sakit yang diwakili oleh kepala risiko peningkatan penyebaran Virus
ruangan IGD. Pengawasan dilakukan agar Corona dalam ruang lingkup perawat kepada
seluruh perawat patuh menggunakan alat pasien atau pasien kepada perawat.
pelindung diri pada masa pandemi covid-19
untuk mengurangi kejadian kecelakaan KESIMPULAN
akibat kerja dan terpapar virus yang dibawa
pasien. Berdasarkan hasil penelitian dan
Pengawasan penggunaan alat pelindung analisis variabel yang di teliti tentang faktor-
diri perawat pada masa pandemi covid-19 ini faktor yang mempengaruhi kepatuhan
yang dilakukan oleh pihak rumah sakit yang penggunaan alat pelindung diri (APD)
diwakili langsung oleh kepala ruangan. perawat masa pandemi Covid-19 Di
Kepala ruangan menegaskan harus dan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum
wajib menggunakan APD di era pandemi Daerah Dr. Zubir Mahmud Tahun 2021
Covid-19 ini pada saat melakukan tindakan dapat disimpulkan bahwa da pengaruh
kepada pasien, karena perawat bekerja di pengetahuan , sikap, ketersediaan dan
IGD RSUD dr. Zubir Mahmud merupakan pengawasan dengan kepatuhan penggunaan
rumah sakit rujukan Covid-19 di aceh. alat pelindung diri (APD) perawat masa
Pengawasan yang dilakukan oleh kepala pandemi Covid-19 di IGD RSUD dr. Zubir
ruangan sangan berpengaruh kepada Mahmud Tahun 2021. Tidak ada pengaruh
kepatuhan perawat dalam menggunakan alat pendidikan dan masa kerja dengan
pelindung diri. kepatuhan penggunaan alat pelindung diri
Pengawasan yang dilakukan adalah (APD) perawat masa pandemi Covid-19 d di
mengatur perilaku perawat agara tetap aman IGD RSUD dr. Zubir Mahmud Tahun 2021.
sehingga tidak terjadi atau mengurangi
resiko penyakit akibat kerja maupun UCAPAN TERIMAKASIH
kecelakaan akibat kerja. Pengawasan
dilakukan oleh penanggung jawab ruangan Penulis ingin menyampaikan ucapan
atau kepala ruangan. Peran penanggung terima kasih kepada pembimbing, RSUD dr.

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1252


Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

Zubir Mamhud, respondem peneliti yang Indonesia (2nd ed.).


telah bersedia untuk berpartisipasi tanpa
adanya paksaan dari pihak manapun. Notoatmodjo, P. D. S. (2007). Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
DAFTAR PUSTAKA Rienka Cipta.

Fauzan. (2020). 250 Tenaga Medis di Aceh Notoatmodjo, P. D. S. (2014). Ilmu Perilaku
Terpapar Covid-19, 2 Meninggal. Kesehatan. Rineka Cipta.

Hayaturahman. (2020). Dua Tenaga Medis Sinuhaji, S. J. (2018). Pentingnya Mengenal


Terpapar COVID-19, ICU RSUD Resiko Penularan Penyakit Akibat
Zubir Mahmud Tutup. Kerja pada Perawat.

Sari, N. (2020). 25 Tenaga Medis di Jakarta Sugiyono. (2007). Metode Penelitian


Positif Corona, 1 Orang Meninggal Kuantitatif kualitatif dan R&D.
Dunia.
Permenkes RI. (2016). Peraturan Menteri
WHO. (2020). WHO: Lebih dari 22.000 Kesehatan Tentang Keselamatan
Petugas Kesehatan Terinfeksi Dan Kesehatan Kerja Rumah
Corona. Sakit Nomor 66 Tahun 2016.
https;//www.google.co.id/amp/s/m.a kesjaor.kemenkes.go.id
ntaranews.com

Iriani, R. (2019). Hubungan Pendidikan,


Pengetahuan dan Masa Kerja
dengan Tingkat Kepatuhan Perawat
dalam Penggunaan APD di Rs
Harum Sisma Medika Tahun 2019.

Rahmayanti, R., & Firdalni, N. (2018).


Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Perilaku Perawat Dalam
Penggunaan Alat Pelindung Diri.
jurnal.syedzasaintika.ac.id

N Mirani, A Ardilla Faktor-Faktor yang


Berhubungan dengan Penerapan
Sasaran Keselamatan Pasien pada
Perawat di Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Langsa Tahun 2019
https://scholar.google.co.id/citations
?view_op=view_citation&hl=en&us
er=B_zNjPAAAAAJ&citation_for_
view=B_zNjPAAAAAJ:9yKSN-
GCB0IC

Ketua Gugus Tugas COVID-19. (2020).


Standar Alat Pelindung Diri (APD)
untuk penanganan COVID-19 di

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1253

You might also like