Professional Documents
Culture Documents
1 PB
1 PB
1
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang
*
titoalfredo059@gmail.com
Abstract. Coal washing can be done by various methods. One method of washing that is quite easy to do
is by flotation method. Coal washing is usually done in large companies with tools that tend to be large
and costly. In the mining laboratory of Universitas Negeri Padang there is no coal leaching tool using
flotation method. It is expected that with the manufacture of this tool can be a reference for the practice of
washing coal with flotation methods in the mining lab of Universitas Negeri Padang.The tool functions
normally and the coal sample has undergone a washing process so that a froth arises indicating the coal
has been washed because it is lifted with froth. From the performance of the tool and the results obtained
from the sample before and experienced washing where there was a reduction in sulfur levels in the
sample from 0.378 % Adb decreased after washing to 0.235%Adb. There was a decrease in sulfur content
of 0.143 %Adb. From the performance of the tool and the results obtained from the sample before and
experienced washing where there was an increase in caloric value Data sample value of coal calories
before washing obtained by 7689.87 Kcal / g, after washing there was an increase in caloric value to
8414.30 Kcal/g. there was an increase in caloric value of 724.43 Kcal/g.
267
Flotasi dapat diartikan sebagai suatu pemisahan suatu zat Secara fisik kolektor non polar adalah
dari zat lainnya pada suatu cairan / larutan berdasarkan hidrokarbon cair, dari minyak atau batubara.
perbedaan sifat permukaan dari zat yang akan c) Modifier
dipisahkan, dimana zat yang bersifat hidrofilik tetap Modifer merupakan bahan kimia an-organik yang
berada fasa air sedangkan zat yang bersifat hidrofobik fungsinya untuk mempengaruhi kerja
akan terikat pada gelembung udara dan akan terbawa ke kolektor.Modifier itu sendiri terdiri dari beberapa
permukaan larutan dan membentuk buih yang kemudian jenis reagent tertentu, yaitu:
dapat dipisahkan dari cairan tersebut. Flotasi merupakan 1) Aktivator
suatu proses untuk memisahkan mineral berharga dari Adalah reagen yang ditambahkan untuk
pengotornya dengan menambahkan bahan kimia menambah interaksi antara partikelsolid
(reagen)[8]. dengankolektor.Contohnya : cu ++ untuk
Pada proses ini mineral dapat dipandang atau mengapungkan sfalerit dan ca++ untuk
dibedakan menjadi beberapa bagian[8].: mengapungkan kuarsa.
a) Mineral benci air( Hidrophobik ). 2) Dispersant
Mineral yang permukaannya mempunyai Adalah reagen yang digunakan untuk menceg
lapisan non polar, sehingga sukar dibasahi air, ah terjadinya peNggumpalan antara partikel
tetapi mudah melekat pada gelembung udara, solid. Contohnya: Na2SO3
mineral ini umumnya mineral yang 3) Depresant
dikehendaki. Adalah reagen yang ditambahkan untuk memb
b) Mineral senang air ( Hidrophilik ). entuk lapisan polar yang membungkus
Mineral yang permukaannya mempunyai partikel solid sehingga menambah sifat
lapisan polar, sehingga mudah dibasahi air, hidrofobik ke partikel solid lain yang tidak
tetapi sukar melekat pada gelembung udara. diinginkan, Contoh : CN, Zn
4) PH Regulator
Pada umumnya pencucian dengan metoda flotasi Adalah reagenyang digunakan untuk
memiliki beberapa prinsip. Prinsip - prinsip flotasi mengontrol PH. Contohnya CaO, Na 2CO
adalah sebagai berikut [8].:
a) Adanya penempelan partikel (mineral) pada d) Frother
gelembung udara Frother adalah zat kimia yang digunakan untuk
b) Gelembung mineral harus stabil membantu menstabilkan gelembung udarayang
c) Ada sifat sink and float terbentuk,sehingga tidak mudah
pecah.Gelembung-gelembung udara yang
Dalam pencucian dengan metoda flotasi harus ada terbentuk harus dapat bergerak bebas di dalam
beberapa syarat yang dipenuhi. Syarat Flotasi adalah pulp dan dapat mengambil partikel-partikel
sebagai berikut[8]. : mineral berharga, kemudian diapungkan ke dalam
a) Ada gelembung udara dalam cairan pulp.Contoh dari frother adalah: Dowfroth
b) Ukuran bijih harus halus Flotation Frother Series, MIBC, dan
c) Derajat liberasi yang tinggi Polyalkoxyparaffins.
d) Feed dalam bentuk pulp (lumpur) e) Aglomerasi
Abu yang terdapat dalam batubara merupakan
Untuk memisahkan mineral berharga dari suatu pengotor dan pada umumnya bersifat
pengotornya dengan menambahkan bahan kimia sebagai hidrofobik atau aerofilik..Jika batubara
(reagen).Reagen kimia yang digunakan pada proses dicampur dengan minyak dan air, maka abu
flotasi terdiri dari [8].: dalam batubara akan menempel pada minyak.
a) Kolektor Berat jenis minyak lebih ringan daripada berat
Adalah suatu bahan kimia organik yang jenis air, maka minyak akan terpisah dengan
gunanya untuk merubah sifat permukaan sendirinya dengan air. Berdasarkan hal tersebut
mineral yang tadinya senang air menjadi benci maka abu yang menempel pada minyak akan
air. Kolektor memiliki Klasifikasi sebagai dengan mudah dipisahkan.Distribusi ukuran
berikut: batubara yang baik untuk proses aglomerasi
1) Kolektor Anion adalah < 0,5 mm.
Umumnya kolektor ini digunakan pada
pekerjaanflotasi mineral sulfida, tetapi juga Flotasi diterapkan pada batubara halus yang
memungkinkan dipakai pada flotas mineral berukuran < 0,5 mm.Berdasarkan kepada perbedaan sifat
non sulfide. permukaan. Batubara adalah mineral hidrofobik yaitu
2) Kolektor Kation bila dicelupkan ke dalam air tidak akan basah. Partikel
Umumnya dipakai pada flotasi mineral asam yang tidak dibasahi ini bila berbenturan dengan
seperti: Kuarsa, Feldspar,Mika, Kaolin, dan gelembung udara akan langsung menempel (aerofilik).
Halida. Umumnya kolektor kation adalah Untuk mengubah permukaan menjadi betul-betul
amine dengan rumus kimia NH2. hidrofobik, pengolahan seperti ini disebut conditioning,
b) Non Polar yaitu partikel padatan diolah dengan reagen kimia
268
tertentu untuk mengubah permukaannya menjadi perbedaan.Perbedaan utama flotasi batubara dengan
hidrofobik.Proses flotasi dilakukan dalam alat yang flotasi mineral sulfida adalah[8].:
disebut sel flotasi. Umpan yang telah di conditioning a) Kolektor pada flotasi batubara adalah minyak
untuk memastikan permukaan batubara telah hidrofobik solar (diesel) yang bersifat non ionizing
masuk ke sel flotasi melalui jalur pemasukan collector, sedangkan pada flotasi mineral
umpan.Udara masuk ke dalam sel melalui impeller, dan sulfida digunakan amyl xanthate, yaitu
terbentuk gelembung-gelembung udara berukuran sulphydril collector.
halus.Gelembung udara berbenturan dengan partikel b) Ukuran partikel flotasi batubara berukuran halus
batubara, menempel dan naik ke permukaan. Gelembung yang tidak dapat diproses dengan konsentratsi
yang naik berkumpul di atas pulp dan dikeluarkan gravimetri. Untuk mineral sulfida untuk semua
dengan bantuan scrapper [6]. selang ukuran dapat diproses, tapi umumnya
Mesin flotasi memiliki fungsi utama yang sama, berukuran 65mesh agar diperoleh derajat
yaitu partikel yang telah jadi hydrophobic akan liberasi yang tinggi
bergabung bersama gelembung udara, sehingga partikel
tersebut dapat mengambang di permukaan dan
dipisahkan dari mineral lainnya. Sehingga untuk
mendapatkan fungsi tersebut, suatu alat flotasi harus[8]. :
a) Mempertahankan suspensi seluruh partikel.
b) Menjamin seluruh partikel dapat memasuki
mesin sehingga memiliki kesempatan untuk
terflotasi.
c) Mendispersikan gelembung udara melalui pulp
(campuran mineral dengan air)
d) Menyebabkan adanya tabrakan antara
gelembung udara dengan partikel hydrophobic Sumber : Pencucian Batubara
sehingga partikel terbawa bersama gelembung Gambar 7. Sistem kerja sel flotasi
udara ke permukaan.
e) Menyediakan region pulp yang tidak bergerak Berdasarkan proses dan sel flotasi , flotasi terdiri
secepat mungkin di bawah lapisan buih yang dari beberapa jenis diantaranya sebagai berikut :
terbentuk. Jenis flotasi berdasarkan prosesnya [8] :
f) Menyediakan kedalaman yang cukup pada a) Flotasi Bulk
lapisan buih yang terdapat partikel mineralnya Flotasi ini dilakukan untuk bijih yang memiliki
untuk dapat dialirkan. sekelompok mineral berharga, sehingga
dihasilkan konsentrat yang terdiri sekelompok
Proses pencucian dengan metoda flotasi memiliki mineral berharga tersebut dengan kadar yang
beberapa keuntungan dan kerugian , diantara lain adalah lebih tinggi dari sebelumnya. Jadi konsentrat
sebagi berikut[8] : yang terbentuk hanyalah satu jenis.
a) Hampir semua bahan galian dapat dipisahkan b) Flotasi Diferensial
dengan proses flotasi. Jenis flotasi ini adalah proses lanjutan dari
b) Sifat permukaan dapat dikontrol dan diubah- flotasi bulk. Setelah didapatkan konsentrat pada
ubah dengan reagent flotasi bulk, dilakukan kembali proses flotasi
c) Flotasi sangat cocok digunakan untuk yang kemudian akan menghasilkan konsentrat
pemisahan mineral-mineral sulfida. dengan kandungan satu jenis mineral berharga
Kerugian dari proses flotasi antara lain adalah: yang kadarnya pun lebih tinggi daripada
a) Biayanya mahal konsentrat bulk. Misalnya ada tiga kelompok
b) Metodenya rumit, karena harus diapungkan mineral berharga dalam konsentrat bulk, maka
c) Dipengaruhi oleh slime konsentrat yang dihasilkan pada flotasi
diferensial terdiri dari tiga jenis dengan
Dalam pencucian dengan metoda flotasi ada kandungan masing-masing satu mineral
beberapa hal yang harus diperhatikan. Beberapa hal berharga.
yang perlu diperhatikan dalam flotasi batubara sebagai c) Flotasi Selektif
berikut [8]: Sama-sama terdiri dari kelompok mineral
a) Air yang dipakai ber-pH 6 – 7,5 berharga, tapi yang membedakannya dengan
b) Persen solid pulp 3 % sampai 30% flotasi bulk adalah pada konsentrat yang
c) Temperatur ideal adalah di atas 400, meski suhu dihasilkan. Mineral berharga dalam flotasi
kamar cukup memenuhi syarat. selektif sudah terpisah dalam masing-masing
d) Kecepatan impeller konsentrat, sama seperti pada konsentrat yang
e) Penambahan / jumlah kolektor dan frother. dihasilkan dalam jenis flotasi diferensial.
Jenis flotasi berdasarkan sel flotasinya :
Proses pencucian dengan metoda flotasi untuk a) Flotasi Mekanik
batubara dan mineral memiliki beberapa Shaft dan impeller terletak di tengah mesin,
udara akan dimasukkan melaluai shaft dan
269
didispersikan ke permukaan melalui impeller. lebih besar daripada partikel mineral, maka dapat
Jenis ini terdiri dari dua macam berdasarkan dipisahkan [10].
proses aerasinya, yaitu induksi dan blower. 3. Metode Penelitian
Dikatakan induksi apabila air masuk secara
manual tanpa adanya bantuan mesin dengan Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen.
memanfaatkan perbedaan tekanan antara di Penelitian eksperimental adalah sebagai sebuah studi
dalam sel dengan di udara. Sedangkan proses yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk
aerasi pada tipe blower memanfaatkan media memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian
blower. eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab
b) Flotasi Pneumatik akibat (cause and effect relationship), dengan cara
Tidak ada impeller dan bekerja dengan mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan
mengkompres udara untuk agitasi atau “the pulp satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya
aerator”. dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol
c) Flotasi Kolom yang tidak dikenai perlakuan[11].
Flotasi dilakukan di dalam sebuah kolom,
sementara proses conditioning dilakukan di luar 3.1 Data dan Sumber Data
sel. Tidak ada bagian yang bergerak pada flotasi
kolom ini. Udara dihembuskan dari bawah. 3.1.1 Data Primer
2.5 Pencucian Batubara dengan Air laut dan Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah
Minyak sawit sebagai berikut :
1) Cara kerja prototipe alat pencucian batubara
Bahwa ada peluang untuk mengurangi kandungan sulfur 2) Nilai kalori batubara sebelum dilakukan
dengan menambahkan beberapa minyak. Berbasis pada pencucian
hasil eksperimen ini, penambahan minyak sawit, secara 3) Kadar sulpur batubara sebelum dilakukan
umum, dapat mengurangi kadar abu dan sulfur ke tingkat pencucian
yang relatif rendah. Kandungan abu batubara sub- 4) Nilai Kalori batubara setelah dilakukan
bituminous dapat dikurangi dari 65% menjadi 35% pencucian
kandungan sulfur dapat dikurangi 1,23% dari nilai 5) Kadar Sulpur batubara setelah dilakukan
aslinya [9]. pencucian
Aglomerasi air laut dan minyak sawit dipilih untuk 6) Data rpm kecepatan sel flotasi
sel flotasi. Karena metode ini merupakan pencucian
secara kimia, yaitu dengan cara menambahkan media 3.1.2 Data Skunder
pemisah berupa cairan campuran air laut dan minyak
sawit. Minyak akan melekat pada permukaan batubara Data skunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini
dan melapisinya. Abu dan sulfur dapat terpisah dari adalah sebagai berikut :
batubara berdasarkan perbedaan tegangan permukaan [8].. 1) Kualitas Batubara sebelum pencucian
Metode aglomerasi air-minyak adalah suatu teknik 2) Fungsi dari masing masing komponen prototipe
yang efektif untuk me-recovery dan mengeliminasi abu alat pencucian batubara dengan metode flotasi
dari batubara. Proses aglomerasi mampu mengolah 3) Prinsip pencucian batubara dengan metode
batubara jenis antrasit, subbituminous maupun flotasi dengan bahan sel flotasi campuran air
bituminous. Aglomerasi miyak dapat digunakan untuk laut dan minyak goreng
menghasilkan suatu padatan , produk kental yang
digabung dari berbagai ukuran partikel batubara, yang 3.2 Alat dan Bahan
disebut sebagai aglomerat. Tiap aglomerat dapat
mengandung fragmen (bagian-bagian kecil) batubara 3.2.1 Alat
yang bervariasi pada bentuk ukuran sebesar 2 mm
sampai partikel sangat halus dengan ukuran beberapa Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
micrometer, dan memiliki kekeuatan melekat yang berikut :
cukup besar untuk tetap utuh. Metode aglomerasi ini 1) Tabung sel flotasi
dapat diterapkan karena sifat lipophilic (oil loving) dan 2) Mesin dinamo
hydrophobic (water hating) dari permukaan batubara. 3) Pipa
Materi yang tenggelam merupakan bahan buangan, 4) Corong
sedangkan material yang mengapung pada media yang 5) Timbangan
sama (air) adalah batubara yang bersih [10]. 6) Kamera
Karena partikel-partikel batubara pada dasarnya 7) Gelas ukur
hydrphobic ,maka dapat dibuat campuran batubara 8) Stopwatch
minyak. Pada sisi lain, partikel –partikel yang 9) Brown crusher
hydrophilic (yang menjadi sumber kadar abu dan sulfur 10) Sieve shaker (ayakan)
pada batubara) tidak dipengaruhi dan tetap bertahan
dalam air. Karena partikel- partikel aglomerat batubara
270
11) Oven
12) Calorimeter
13) Alat pengujian kadar sulfur
3.2.2 Bahan
Gambar 20.Sel flotasi dan sampel batubara yang telah Gambar 23. Sampel batubara setelah mengalami
mengalami pencucian pencucian
4.1.5 Prinsip dan cara kerja alat pencucian
batubara dengan metode flotasi
272
perangkat android. Faktor yang mempengaruhi
terjadinya overheat adalah sebagi berikut :
1. Mesin dinamo yang tergolong mesin lama
karna menggunakan dinamo kipas angin
merk miyako yang tahun pembuatannya
tahun 2018
2. Besi penyambung antara dinamo dengan
baling-baling putar cukup berat karena
dimodifikasi menjadi panjang 32 cm
3. Ukuran diameter baling-baling putar yang
cukup besar dimana diameter baling-baling
Gambar 24. Alat pengujian kadar sulfur batubara putarnya adalah 20cm serta daun baling-
baling kipas yang cukup lebar sehingga
mempengaruhi laju perputaran sel flotasi
c) Karena terjadi kendala pada mesin dinamo yang
pertama yang mengakibatkan matinya mesin,
maka penulis memutuskan menggunakan mesin
dinamo yang kedua yaitu berasal dari dinamo
mesin bor merk krisbow serta memperndek besi
penyambung antara baling-baling putar dengan
mesin dinamo.
d) Dengan menggunakan mesin dinamo kedua
proses pencucian batubara dilakukan kembali.
Kondisi alat beroprasi normal dengan kecepatan
Gambar 25.Alat pengujian nilai kalori batubara putar yang tinggi dan konstan , dengan
pengoperasian alat selama 7 menit. Kecepatan
Data nilai kadarsulfur batubara dan nilai kalori batubara putar alat adalah 3000 rpm sepeertiyang
yang diperoleh sebelum dilakukan pencucian dan stelah tercantum di spesifikasi mesin
dilakukan pencucian sebagai berikut :
Gambar 24. Pemakaian dinamo mesin bor
Tabel 2. Data nilai kadarsulfur batubara dan nilai
kalori batubara yang diperoleh sebelum dilakukan
pencucian dan stelah dilakukan pencucian
Nilai Nilai
KadarSulfur KadarSulfur
Kalori Kalori
(%Adb) (%Adb)
(Kcal/g) (Kcal/g)
e) Alat berfungsi dengan normal dan sampel
batubara telah mengalami proses pencucian
0.378 7689.87 0.235 8414.30 sehingga timbul buih yang mengindikasikan
batubara telah tercuci karna terangkat bersama
buih.
4.2 Pembahasan
Data Sampel Data Sampel 1. Untuk mendapatkan kinerja mesin dinamo yang
Batubara Batubara konstan tanpa mengalami kendala hendaknya
Pening
Sebelum Setelah Penguran dengan menggunakan mesin dinamo dengan
katan
Pencucian Pencucian gan Kadar kecepatan yang cukup tinggi.Pengaruh mesin
Nilai
Kadar Nilai Kadar Nilai sulfur
kalori dinamo sangat tinggi dalam proses pencucian.
Sulfur Kalori Sulfur Kalori (%Adb)
(%Ad (Kcal/ (%Ad (Kcal/
(kcal/g) 2. Disarankan menggunakan mesin dinamo yang
b) g) b) g) bagus agar tidak terjadi kendala overheat
3. Mengurangi ukuran diameter baling pemutar
agar alat berputar dengan lancar.
4. Diharapkan menggunakan sampel batubara
7689. 8414.
0.378
87
0.235
3
0.143 724.43 yang mengandung pengotor lebih tinggi agar
lebihterlihat pengaruh dari pencucian batubara
dengan metode flotasi
5. Percobaan hendaknya dilakukan berulang kali
agar didapat hasil maksimal dalam melukakan
Dari tabel 3 dapat dilihat data sampel kadar sulfur penelitian
batubara sebelum pencucian adalah sebesar 0.378 % Adb
mengalami penurunan setelah dilakukan pencucian Daftar Pustaka
menjadi 0.235%Adb. Terjadi penurunan Kadar sulfur
sebesar 0.143 %Adb. [1] Nana Dyah Siswanti, dkk, Jurnal Desulfurisasi
Data sampel nilai kalori batubara sebelum Batubara Menggunakan Udara Dan Air,
pencucian didapat sebesar 7689.87 Kcal/g, setelah Sirabaya, 2010.
dilakukan pencucian terjadi peningkatan nilai kalori [2] Nukman, dkk, Jurnal Pengurangan Kadar Abu
menjadi 8414.30 Kcal/g. terjadi peningkatan nilai kalori Dan Sulfur Pada Batubara Semi Antrasit Dari
sebesar 724.43 Kcal/g. Tanjung Enim Dengan Cara Pencucian
Dari data yang didapat nilai kadar sulfur Bermedia Air-Minyak Sawit.,Universitas
mengalami penurunan yang cukup tinggi, serta Srieijaya, 2007.
meningkatnya nilai kalori batubara yang tinggi, maka [3] Rita Sundari, dkk, Jurnal Aplikasi Metoda
dapat dikatakan bahwa sampel telah mengalami proses Flotasi Buih Untuk Pencucian Batubara
pencucian dengan metode flotasi. Peringkat Rendah., Yogyakarta, 2010.
[4] Riam, dan Intan (2019), Pengaruh Air Laut
5. Kesimpulan dan Saran Terhadap Pengurangan Kadar Sulfur Batubara
Sub-Bituminus,), jurnal Sains dan Teknologi
5.1 Kesimpulan Vol. 19 no.2
[5] Nukman, dkk Jurnal Pengurangan Kadar Abu
1. Dari kinerja alat dan hasil yang didapat kan dari Dan Sulfur pada Batubara Sub Bituminus
sampel sebelum dan mengalami pencucian Dengan Metode Aglomerasi Air-Minyak Sawit,
dimana terjadi pengurangan kadar sulfur pada Universitas Sriwijaya, 2006.
sampel dari sebesar 0.378 % Adb mengalami [6] Kitesguardians, 2005. Pencucian Batubara.
penurunan setelah dilakukan pencucian menjadi Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya,
0.235%Adb. Terjadi penurunan Kadar sulfur Palembang
sebesar 0.143 %Adb. Dari kinerja alat dan hasil [7] Irwandy Arif, 2014, Batubara Indonesia,
yang didapat kan dari sampel sebelum dan Bandung: PT Gramedia Pustaka Utama
mengalami pencucian dimana terjadi [8] M.Iqbal. 2015.” Laporan Modul 8,
peningkatan nilai kalori Data sampel nilai kalori PengolahanBahanGalianMG 3017 Flotasi
batubara sebelum pencucian didapat sebesar Mineral Sulfida.
7689.87 Kcal/g, setelah dilakukan pencucian [9] Prabowo, H., & Prengki, I. (2020, January).
terjadi peningkatan nilai kalori menjadi 8414.30 Decreasing the ash coal and sulfur contents of
Kcal/g. terjadi peningkatan nilai kalori sebesar sawahlunto subbituminous coal by using
724.43 Kcal/g. Dinyatakan berhasil mengalami “minyak jelantah”. In IOP Conference Series:
pencucian dengan prototipe alat pencucian Earth and Environmental Science (Vol. 413,
batubara dengan metoda flotasi. No. 1, p. 012002). IOP Publishing.
274
[10] Rauf, Adi Setiawan Rauf Adi Setiawan, et al.
"Peningkatan Nilai Kalori pada Batubara
Lignit dengan Metode Aglomerasi Air dan
Minyak Sawit pada PT. Indonesia Power
Ujp Pltu Barru." Jurnal Geomine 6.3 (2018)
[11] Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti
Kualitatif, Bandung: Pustaka Setia.
275