Tafsir Al Irfan Juz 26 Buku 1

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 210

Judul Asli :

 ‫ א א   א א‬

Edisi Indonesia :

TAFSIR AL-‘IRFAN

(JUZ 26)

Penyusun : Dr. Abu Hafizhah Irfan, MSI

Muraja’ah : Misbahuzzulam, Lc., M.H.I

Zakaria, S.Pd.I
Setting Isi : Akh. Irfan

Desain Sampul : Akh. Irfan

Penerbit : Pustaka Al-Bayyinah

Jl. Medayu Utara No. 4

Surabaya

Telp. 0856-55865618

Cetakan Pertama :

09 Syawwal 1439 H / 23 Juni 2018 M

albayyinatulilmiyyah.wordpress.com
DAFTAR ISI

Halaman

BASMALAH …................................................................. i

SAMPUL DEPAN …........................................................ iii

DATA BUKU …................................................................ v

DAFTAR ISI …................................................................. vii

SURAT AL-AHQAF ........................................................ 1

SURAT MUHAMMAD .................................................... 48

SURAT AL-FATH ............................................................ 87

SURAT AL-HUJURAT .................................................... 128

SURAT QAF ..................................................................... 159

MARAJI’ …....................................................................... 197


ÓbÕyÿa@òŠí

SURAT AL-AHQAF
[Bukit-bukit Pasir]
Surat Ke-46 : 35 Ayat
(Makkiyyah)

  ‫   א   א   א‬


  

‫א   א   א    א   כ  ∪⊄∩ א !   א‬   ‫ ∪⊇∩     א  כ‬

  1  ‫א‬# 23  ) * + ,# .-   ‫ א‬/ 0 ( "   ‫ א‬# $ % &‫ א‬# '‫א‬  #‫א א‬
  

 ‫ א‬: #=  : 86< ‫ א‬,%,  ; ∩⊂∪ : 89   ‫א‬#%1 7 , (6 ‫א‬# 4 ‫כ‬
             
>7 8  @ ‫א' א‬ #‫> א א‬A ‫כ‬B D " E, $ %&‫א  א‬8  ! ‫> א ?א‬7 #%,
 
          
  # ∩⊆∪  ; =‫ א‬J   ‫ כ‬: 0 *  6  - F* %‫א‬  
 G , # , ‫א‬1 H  I ;  - ‫א‬
 * ‫ כ‬

 
H # L ‫ א   א‬E 8  2 0 M  N K    /     ‫ א‬: # =   8 6 <     ) 9 ,
  
‫א‬8 7 ‫ כא‬# TS R< 6 , "  ‫א‬8 7‫ כא‬P‫א‬   
   ‫  א‬Q ‫ ?א‬0 # ∩∈∪ : 8  A‫א‬O  "@(6 =  6
*   ‫א א‬R  "  6 2   ‫ ?א‬0 # ∩∉∪   A‫א= "  כ א‬I 
‫א‬# 4 ‫   כ‬1  ‫ א‬U‫א' ; א‬
 -           
M    A ‫ א‬: 0  ; W‫  א‬A ‫ א‬: 8  8   E , ∩∠∪ B I)  V ‫א‬1 H H T (+ ‫  א‬.-   
   B 

1
‫<א‬S  "D M  24 ‫ כ‬M A : 8 Z 4  ‫    א‬6 , 8 H ‫א‬YS D   ‫ >   א‬: 8 ‫    כ‬X A
     
 V ) ‫  א‬- ‫א‬6S <  \  
  ‫ א     ∪∇∩ ;  א כ‬% 8 4 [  ‫ א‬8 H #  ‫    כ‬# >  
/ 0 ‫א‬7 , ( # > 0 2 8  ‫ א‬/ 0 ^ I , : 0 ‫כ‬   / # >   4  ‫ ] א‬%= , ( #
  
 D < "D # M   4 ‫ כ‬#   ‫  < א‬6  :‫א‬ 
<B H‫א‬       ‫ כ‬: 0    ,% ,  ; ∩∪ B  I) B  17
E 8   ‫  " <] א‬/   ‫ א‬: 0  I‫  כ‬V‫ א‬#  ( A M  _  2  6  @ R V 0 >   -
    
(7 8  IV ‫ ! א א‬: ‫ כא‬8  ‫א‬8 R    1   ‫א‬# 4 ‫   כ‬1  ‫ א‬U‫ ; א‬# ∩⊇⊃∪    ‫א `א‬
 S  
     
‫א‬  ‫ כ‬M I ;  # ∩⊇⊇∪ B  <; ‫כ‬B A 0 R1 H : 8  8    A M ‫א‬# <  "    ? 0 # M  0
  1  ‫ א‬% 1  - ‫א‬3  6 ‫א‬7S ‫ א‬- cB <- b ) ‫א‬ 
B  ‫א כ‬1 H # LS   % # ‫אא‬S  0 2V 8 
 
‫א‬8 ‫   א‬V‫ א‬G   ‫ ) א א‬% ‫א‬8  ‫   ;א‬1  ‫ א‬: 0 ∩⊇⊄∪        e Q # ‫א‬8   d 
  
L  K  ‫א א‬   
  J , ‫ כ‬Y #, ∩⊇⊂∪ : 8 7    H / #  "  6 fB 8 ! X A

M  <  ‫א‬8  :‫א‬   ‫ א‬J# # ∩⊇⊆∪ : 8    ‫א‬8 7‫ א כא‬TS R + ‫ "א‬A   <  ‫!א‬
  7 g‫א‬     
‫ " א‬D : 8 GX G M  ‫א‬b A # M    # ‫א‬HS ‫ כ‬M   9 # # ‫א‬HS ‫ כ‬M ) , M     ‫א‬7S ‫  א‬0
S  
‫כ‬D, :, > 6 i#,  % U‫ ;א‬LV  %, h # W<D, h  ‫?א‬0 2 
      -    S             
W‫ א‬9  ‫א‬S  ‫א‬J   6 , : ,# ] <  ‫א‬# 2  6 # >  6 \   7 , >  ‫    כ א‬7
  
‫ כ‬Y  #, ∩⊇∈∪       ‫>   א‬-7 0 # ‫  כ‬0 \ I >7 0 > % ? >A > j  J,#
      -   -      

2
‫‪>A‬‬ ‫א  ‪    , "  6  I  7   1‬א ‪8   6‬א ‪ K  7 #‬א‪ Y V  6 i #‬א" ‬
‫‬ ‫‪ -‬‬ ‫‬ ‫‬
‫; א‪U‬‬ ‫א א  ‪ < 6 # L  K‬א ‪ c < b-‬א  ‪ ] 1‬כא‪8 7‬א  ‪# ∩⊇∉∪ : # < 6 8‬א  ‪] 1‬‬‫‪  J ,‬‬

‫ ‪8‬א  <  ‪  f-* , M‬כ ( ‪ <   ,‬א‪ \  ! < ; # k ! , : , > 7‬א   ‪>  I;   : #‬‬
‫ ‬ ‫‬ ‫‬ ‫‬
‫‬ ‫‬
‫א‪ :‬א   ‪   #‬כ ‪ < 6 # : 0  R‬א   ‪ U 8  A .l‬א ‪m 0 R1 H‬‬ ‫‪H#‬א   [ _ ‬
‫‬ ‫    ‬
‫א‪ n‬א& ‪ Y  #, ∩⊇∠∪   #‬כ א  ‪  "  6 .    1‬א   ‪< ; *  , >A U 8‬‬
‫‪ V,‬‬
‫‬ ‫ ‬ ‫‬ ‫ ‬
‫א‪  # ∩⊇∇∪    V‬כ ‪* -‬‬
‫א‪ "7 0 o 7 g‬כא‪87‬א ! ‬
‫‬ ‫‬ ‫!  \   ;‪  -  "  I‬א  ‪  # - K‬‬
‫ ‬
‫א' ‪ -‬א ‪8   6‬א ‪ 6 , " A- 8  #‬א  " ‪E 8  # ∩⊇∪ : 8   `  / H #‬‬ ‫= ‪B + %‬‬
‫‬ ‫‬ ‫  ‬
‫‪ In‬א כ ‪  >A‬א כ א )< ‪7‬א‬ ‫  ‪ $‬א  ‪   1‬כ ‪# 4‬א ‪ 2  6‬א א‪IH?, %‬‬
‫‬ ‫    ‪    -‬‬ ‫‬ ‫‬
‫א א  " ‪  : 8‬א כ      כ ‪>A : # I‬‬
‫‪ #‬א‪"        V‬א ‪A‬א   ‪ 1 6 : #  K  E 8‬‬
‫‬ ‫‬
‫א& ‪  [  $ %‬א   ‪ # .-‬א כ    ‪# ∩⊄⊃∪ : 8   4‬א ? כ ‪! ,‬א ‪* 6‬א= ‪% 1 7 , ? 0‬‬
‫‬ ‫‬ ‫‬
‫א‪ \  ! < ; # f‬א ) ‪R# < I  / , M 4  !   # M  <      % 1‬‬ ‫;‪  M8‬א&  ‬
‫‬ ‫ ‬
‫‬ ‫‬
‫א  ‪; ∩⊄⊇∪ * ` 6 E* 8‬א  ‪  Y + , R8‬א   ‪ A p‬כ א‬
‫א‪   6 f‬כ  ‪ 1 6‬‬ ‫‪ / 0‬א   ‪ ! , >-7 0‬‬
‫‬ ‫‬
‫‪  "  R  6‬א ‪  p A‬א  א   < ‪ : 0 (7‬כ  \   א ‪ b‬א= ;  ∪⊄⊄∩ ; א‪ 7 0 U‬א א    ‬
‫‬ ‫‬

‫\  ‪  # M‬כ ‪ % , > -‬‬ ‫‬ ‫‬


‫אכ ; ‪S 8‬א  ‪  A ∩⊄⊂∪ : 8  " K‬א‬ ‫‪ <  6‬א  ‪ [ -  ,#‬כ  ( ‪  V % ,‬‬
‫‪6 W # ,%‬א‪9S %‬א )   ‪;  "  = # ,  I‬א  ‪8‬א ‪1 H‬א ‪6‬א‪7 q  ) $B %‬א   ‪ 8 H‬א‬
‫‬ ‫‬

‫‪3‬‬
‫ "א‬-%   p T* >D  ‫ כ‬- <  ∩⊄⊆∪  , ‫א‬
B 1 6 ‫ "א‬A j
B % M    K   V‫א‬
  B   
∩⊄∈∪    K   ‫ א‬E 8   ‫ ] א‬K 7 ‫  כ‬1 ‫אכ " כ‬   / 0 e  / ‫א‬8IJpA
    
  
FS < Y A ,# ‫א‬%‫א‬     ‫  כ‬: 0 (A H‫   <  כא‬#
S b  ,# ‫א‬S  V  "  ‫   א‬+ # M A  ‫אכ‬       
‫א‬8 7 ‫ ? כא‬0 T* >D  - " < Y A , m # H %‫א‬  b  , m # "   V "  6 2 O , ( A
    
<   # ∩⊄∉∪ : 8 @ "    M  ‫א‬8 7‫ "  א כא‬c‫א‬
   #   ‫א' א‬  ( : #< K
    

∩⊄∠∪ : 8  +  "    '‫א‬  m‫ א א‬A J# e   ‫  כ  א‬8 ‫  כ א א‬H,
        -    
"  6 ‫א‬8 ) 9   LS "  R ‫א‬7S ‫ א   ; א‬: # =   ‫א‬# 1 r ‫   א‬1  ‫ א‬H b 7 / 8  A
   
- K  ‫  א‬- ‫ א‬4 7 ‫  כ‬0 ( A J ? 0 # ∩⊄∇∪ : #  4  ‫א‬8 7‫ א כא‬# " ‫ כ‬A 0 ‫ ?  כ‬#
S    
2 0 ‫א‬8  # >Z ; ‫  א‬A ‫א‬8  b 7 , R8  ‫ ;א‬W # Z  ‫  א‬A :R    ‫ א‬: 8     
  
<     U 7 , ‫אא‬S  ‫   א כ‬V ‫א‬7 0 (  8 ; ‫א א‬8  ‫⊄∩ ;א‬∪   %1  )  " 8 ;

*    ) .*   n
 2 0 # .-   ‫א‬ 2 0 ] < "  M  <    ‫ א‬- ‫;א‬S <- b  2V 8 
 
‫כ‬ 87?  ‫ כ‬4 [ M   #  ‫א‬
‫א‬8 R >6‫א = א‬8 I+ , (  8 ; ‫∪⊃⊂∩ א‬
    -         
*K    o   A   ‫> א‬6‫ = א‬N K  /   # ∩⊂⊇∪ *  , ‫א‬
* 1 6  - ‫ כ‬K #
    
∩⊂⊄∪ * I) U* X 9 >A ‫ כ‬Y  #, T ( # , M 7 # =   M  o  # $ % &‫> א‬A
   
 "  r  >   # $ % &‫ א‬# '‫א‬ #‫ א א‬.  ! ]1  ‫ א  א‬: , ‫א‬#   #,
        
 

4
E 8  # ∩⊂⊂∪  < ; T* >D  - ‫ כ‬2  6 M 7 0 2  2 8   ‫ ) > א‬: , 2  6 *%=‫  א‬
B  
U‫ א ; א‬-% # 2   ‫א‬8  ‫ ;א‬.-   ‫א א‬1 H o  , %‫ א א‬2  6 ‫א‬# 4 ‫   כ‬1  ‫ א‬$  
  
E    ‫ א‬8 #, IJ ‫ כ א‬I J‫א‬ A ∩⊂⊆∪ : # 4 ‫א  א כ    כ‬ 1   ‫א א‬8; # 1 A
     
R8 _I    : # < 6 8  ‫ א‬: #  E 8  " 7 p‫   " כ‬K     / #  V ) ‫  א‬
    
∩⊂∈∪ : 8  V‫א‬  4  ‫ א‬E8  ‫ א‬/ 0 ‫"  "  כ‬A sB X  *%‫"א‬7  LS 6‫א‬V / 0
       -  

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih


lagi Maha Penyayang.”

”(1) Ha Mim. (2) Kitab ini diturunkan dari Allah (q) Yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana. (3) Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa
yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar
(hingga) waktu yang ditentukan. Namun orang-orang kafir berpaling dari
apa yang diperingatkan kepada mereka. (4) Katakanlah, “Jelaskanlah
kepadaku tentang apa yang kalian sembah selain Allah (q), perlihatkan
kepadaku apakah yang telah mereka ciptakan dari bumi atau adakah peran
mereka dalam (penciptaan) langit? Bawalah kepadaku Kitab yang sebelum
(Al-Qur’an) ini atau peninggalan dari pengetahuan (orang-orang
terdahulu), jika kalian adalah orang-orang yang benar.” (5) Siapakah yang
lebih sesat daripada orang-orang yang menyembah sesembahan selain
Allah (q) yang tidak dapat mengabulkan (doa) mereka sampai Hari Kiamat
dan (sesembahan) tersebut lalai dari (memperhatikan) doa mereka? (6)
Apabila manusia dikumpulkan (pada Hari Kiamat) niscaya sesembahan
tersebut akan menjadi musuh bagi mereka dan akan mengingkari
peribadahan mereka. (7) Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami
yang jelas, berkatalah orang-orang yang mengingkari kebenaran ketika
kebenaran tersebut datang kepada mereka, “Ini adalah sihir yang nyata.”
(8) Bahkan mereka mengatakan, “Ia (Muhammad a) telah mengada-
adakannya.” Katakanlah, “Jika aku mengada-adakannya, maka kalian
tidak akan mampu sedikit pun untuk menolongku dari (siksa) Allah (q). Dia

5
lebih mengetahui apa yang kalian ucapkan tentangnya. Cukuplah Dia
menjadi saksi antara aku dengan kalian, dan Dia Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” (9) Katakanlah, “Aku bukanlah Rasul pertama di
antara para Rasul, dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat
terhadapku dan terhadap kalian. Aku hanyalah mengikuti apa yang
diwahyukan kepadaku dan aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang
menjelaskan.” (10) Katakanlah, “Jelaskanlah kepadaku bagaimanakah
pendapatmu jika (Al-Qur’an) datang dari sisi Allah (q) dan kalian
mengingkarinya (kemudian ada) seorang saksi dari Bani Israil mengakui
(kebenaran) serupa dengan (apa yang disebutkan di dalam) Al-Qur’an lalu
ia beriman, sedangkan kalian menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah
(q) tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zhalim.” (11)
Orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman,
“Seandainya (Al-Qur’an adalah suatu yang) baik, tentu mereka tidak
mendahului kami (untuk beriman) kepadanya.” Karena mereka tidak
mendapat petunjuk dengannya, maka mereka akan berkata, “Ini adalah
dusta lama.” (12) Sebelum (Al-Qur’an) telah ada kitab (Nabi) Musa (j)
sebagai petunjuk dan rahmat. Dan (Al-Qur’an) ini adalah kitab yang
membenarkan(nya) dalam Bahasa Arab untuk memberikan peringatan
kepada orang-orang yang zhalim serta sebagai kabar gembira bagi orang-
orang yang berbuat baik. (13) Sesungguhnya orang-orang yang
mengatakan, ”Rabb kami (adalah) Allah (q).” Kemudian mereka
beristiqamah, maka mereka tidak akan takut dan tidak (pula) bersedih. (14)
Mereka itulah para penghuni Surga, mereka kekal di dalamnya. Sebagai
balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (15) Kami wasiatkan
kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya, ibunya
telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan
susah payah (pula). (Masa) mengandung sampai menyapihnya (adalah) tiga
puluh bulan. Hingga apabila ia telah dewasa dan usianya mencapai empat
puluh tahun ia berdoa, ”Wahai Rabb-ku berilah bimbingan kepadaku agar
aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan
kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, agar aku dapat melakukan
amalan shalih yang Engkau ridhai, dan perbaikilah keturunanku.
Sesungguhnya aku bertaubat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri.” (16) Mereka itulah orang-orang yang
Kami terima amalan baik yang telah mereka kerjakan dan Kami
mengampuni kesalahan-kesalahan mereka (bersama) para penghuni Surga.
(Itulah) janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka. (17) Orang
yang berkata kepada kedua orang tuanya, ”Cih untuk kalian berdua,
apakah kalian berdua memperingatkanku bahwa aku akan dibangkitkan,
padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku?” Lalu kedua
orang tuanya memohon pertolongan kepada Allah (q) dan berkata,

6
”Celakalah engkau, berimanlah. Sesungguhnya janji Allah (q) adalah
benar.” (Tetapi) ia berkata, ”Ini adalah dongeng orang-orang terdahulu.”
(18) Mereka itulah orang-orang yang telah pasti ketetapan (siksaan) atas
mereka bersama umat-umat yang telah berlalu sebelum mereka dari
(kalangan) jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang
yang merugi. (19) Bagi masing-masing (mereka akan mendapatkan) derajat
sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan, dan Allah (q)
mencukupkan bagi mereka (balasan dari) perbuatan mereka serta mereka
tidak dirugikan. (20) (Ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan
ke Neraka, (dikatakan kepada mereka), ”Kalian telah menghabiskan rizki
kalian yang baik dalam kehidupan dunia (saja) dan kalian telah bersenang-
senang dengannya, maka pada hari ini kalian akan dibalas dengan siksaan
yang menghinakan karena kalian telah menyombongkan diri di muka bumi
tanpa hak dan karena kalian telah (berbuat) kefasikan.” (21) Ingatlah (Nabi
Hud j) saudara kaum ’Ad ketika ia memberi peringatan kepada kaumnya
di Al-Ahqaf dan sesungguhnya telah ada beberapa orang pemberi
peringatan sebelum dan sesudahnya (dengan mengatakan), ”Janganlah
kalian menyembah selain Allah (q), sesungguhnya aku takut kalian akan
ditimpa siksaan (pada) hari yang besar.” (22) Mereka menjawab, ”Apakah
engkau datang kepada kami untuk memalingkan kami dari (menyembah)
sesembahan kami? Maka datangkanlah kepada kami (siksaan) yang telah
engkau ancamkan kepada kami, jika engkau termasuk orang-orang yang
benar.” (23) Ia berkata, ”Sesungguhnya pengetahuan (tentang hal tersebut)
hanya di sisi Allah (q) dan aku (hanya) menyampaikan kepada kalian apa
yang aku diutus dengan membawanya, akan tetapi aku melihat kalian
adalah kaum yang jahil.” (24) Ketika mereka melihat awan yang menuju ke
lembah-lembah mereka, mereka berkata, ”Ini adalah awan yang akan
menurunkan hujan kepada kami.” (Bukan), bahkan itu adalah siksaan yang
kalian meminta untuk disegerakan, (yaitu) angin yang di dalamnya
(mengandung) siksaan yang pedih. (25) Yang menghancurkan segala
sesuatu dengan perintah Rabb-nya, maka jadilah mereka tidak ada yang
terlihat lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah
Kami memberikan balasan kepada kaum yang berdosa. (26) Sesungguhnya
Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam hal-hal yang Kami belum
pernah meneguhkan kedudukan kalian dalam hal tersebut. Kami telah
memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan dan hati. Tetapi
pendengaran, penglihatan dan hati mereka tersebut tidak berguna sedikit
pun bagi mereka, karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah (q)
dan mereka diliputi oleh (siksaan) yang dahulu mereka selalu
memperoloknya. (27) Sesungguhnya Kami telah membinasakan negeri-
negeri di sekitar kalian dan Kami telah mendatangkan tanda-tanda
kebesaran Kami agar mereka kembali (bertaubat). (28) Mengapa yang

7
mereka sembah selain Allah (q) sebagai sesembahan untuk mendekatkan
diri (kepada Allah q) tidak dapat menolong mereka? Bahkan sesembahan
tersebut lenyap dari mereka? Itulah kebohongan mereka dan apa yang
dahulu pernah mereka ada-adakan. (29) (Ingatlah) ketika Kami
mengarahkan sekelompok jin kepadamu (untuk) mendengarkan Al-Qur’an,
maka ketika mereka hadir mereka berkata, “Diamlah kalian.” Ketika telah
selesai, mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberikan peringatan.
(30) Mereka berkata, “Wahai kaum kami, sesungguhnya kami telah
mendengarkan kitab yang telah diturunkan setelah (Nabi) Musa (j), yang
membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, yang menunjukkan kepada
kebenaran dan kepada jalan yang lurus.” (31) “Wahai kaum kami, ikutilah
(seruan) orang yang menyeru kepada Allah (q) dan berimanlah kalian
kepadanya, niscaya Allah (q) akan mengampuni dosa-dosa kalian dan
akan melepaskan kalian dari siksaan yang pedih.” (32) “Barangsiapa yang
tidak mengikuti (seruan) orang yang menyeru kepada Allah (q), maka ia
tidak akan dapat melepaskan diri (dari siksa Allah q) di bumi, dan tidak
ada baginya pelindung selain Allah (q). Mereka (berada) di dalam
kesesatan yang nyata.” (33) Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa
sesungguhnya Allah (q) yang menciptakan langit dan bumi serta Dia tidak
merasa payah karena menciptakannya, kuasa menghidupkan orang-orang
mati? Ya, (bahkan) sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(34) (Ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke Neraka,
(dikatakan kepada mereka), “Bukankah (siksaan) ini benar?” Mereka
menjawab, “Ya benar, demi Rabb kami.” (Allah q berfirman), “Maka
rasakanlah siksaan (tersebut) disebabkan dahulu kalian selalu ingkar.” (35)
Bersabarlah engkau sebagaimana para Rasul yang mempunyai keteguhan
hati telah bersabar. Janganlah engkau meminta disegerakan (siksaan)
untuk mereka. Pada hari mereka melihat (siksaan) yang dijanjikan, mereka
(merasa seolah-olah) tidak tinggal (di dunia) melainkan (hanya) sesaat di
siang hari. (Suatu) pelajaran yang mencukupi, tidak ada yang dibinasakan
melainkan kaum yang fasik.”1

1
QS. Al-Ahqaf : 1 - 35.

8
TAFSIR SURAT AL-AHQAF

∩⊄∪  ‫א   א   א    א   כ‬


  ‫ ∪⊇∩     א  כ‬

”Ha Mim. Kitab ini diturunkan dari Allah (q) Yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.”

Maknanya adalah; Ha Mim. Al-Qur’an ini diturunkan dari Allah q


Yang Maha Perkasa yang tidak terkalahkan lagi Maha Bijaksana dalam
pengaturan dan perbuatan-Nya.2 Ayat ini merupakan pujian dan
pengagungan Allah q terhadap Al-Qur’an.3

 #‫א !   א א א‬


23  ) * + ,# .-   ‫ א‬/ 0 ( "   ‫ א‬# $ % &‫ א‬# '‫א‬
    
∩⊂∪ : 8 9    ‫א‬# % 1 7 , ( 6 ‫א‬# 4 ‫   כ‬1  ‫א‬#

”Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara
keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar (hingga) waktu
yang ditentukan. Namun orang-orang kafir berpaling
dari apa yang diperingatkan kepada mereka.”

Maknanya adalah; Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa
yang ada di antara keduanya melainkan dengan tujuan yang benar dengan
berbagai macam hikmah bukan hal yang sia-sia serta bukan main-main4
hingga waktu yang telah ditentukan kehancurannya yaitu hingga Hari
Kiamat,5 agar manusia mengetahui keagungan Pencipta langit dan bumi
yang Maha Kuasa untuk mengembalikan mereka setelah kematian mereka
untuk memberikan balasan terhadap amalan perbuatan mereka. Namun
demikian tetap saja ada segolongan dari manusia yang kafir yang berpaling
dari kebenaran yang diperingatkan kepada mereka6 di dalam Al-Qur’an,7
disebabkan karena kerasnya hati mereka.8

2
At-Tafsirul Muyassar, 502.
3
Taisirul Karimir Rahman, 779.
4
Aisarut Tafasir, 1736.
5
Tafsirul Jalalain, 513.
6
Taisirul Karimir Rahman, 779.
7
Zubdatut Tafsir, 502.
8
Aisarut Tafasir, 1737.

9
$ % &‫א   א‬8   ! ‫> א ?א‬7 # % ,   ‫ א‬: # =   : 8 6 <  ‫   א‬,% ,  ;
 
*F%‫א‬G , #, ‫א‬1 H  I;  ‫א‬      
     - *  ‫ > כ‬78  @ ‫א' א‬#‫> א   א‬A ‫כ‬B  D  "  E ,
∩⊆∪  ; =‫ א‬J   ‫ כ‬: 0 *  6  -
 
“Katakanlah, “Jelaskanlah kepadaku tentang apa yang kalian sembah
selain Allah (q), perlihatkan kepadaku apakah yang telah mereka ciptakan
dari bumi atau adakah peran mereka dalam (penciptaan) langit? Bawalah
kepadaku Kitab yang sebelum (Al-Qur’an) ini atau peninggalan
dari pengetahuan (orang-orang terdahulu), jika kalian adalah
orang-orang yang benar.”

Maknanya adalah; katakanlah wahai Rasulullah a kepada orang-


orang kafir,9 “Jelaskanlah kepadaku tentang apa yang kalian sembah selain
Allah q, perlihatkan kepadaku apakah yang telah mereka ciptakan di bumi;
apakah mereka mampu menciptakan gunung, mampu mengalirkan sungai,
mampu mengembangbiakkan binatang, mampu menumbuhkan pepohonan?
Atau adakah peran mereka dalam membantu penciptaan langit?10 Bawalah
kepadaku Kitab yang diturunkan kepada para Nabi sebelum Al-Qur’an ini
atau peninggalan dari pengetahuan orang-orang terdahulu –berupa prasasti-
yang di dalamnya terdapat perintah kepada kalian untuk menyembah
berhala,11 jika kalian adalah orang-orang yang benar dalam pengakuan
kalian.”12 Perbuatan kesyirikan yang mereka lakukan sama sekali tidak
berdasarkan bukti maupun dalil.13

9
At-Tafsirul Muyassar, 502.
10
Taisirul Karimir Rahman, 779.
11
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1439.
12
Tafsirul Jalalain, 513.
13
Taisirul Karimir Rahman, 779.

10
L ‫ א   א‬E 8  2 0 M  N K    /     ‫ א‬: # =   8 6 <     ) 9 ,   #
 
∩∈∪ : 8  A‫ א‬O  "@ (6 =  6 H #
 
”Siapakah yang lebih sesat daripada orang-orang yang menyembah
sesembahan selain Allah (q) yang tidak dapat mengabulkan (doa) mereka
sampai Hari Kiamat dan (sesembahan) tersebut lalai
dari (memperhatikan) doa mereka?”

Maknanya adalah; siapakah yang lebih sesat daripada orang-orang


yang menyembah sesembahan selain Allah q yang tidak dapat
mengabulkan doa mereka sampai Hari Kiamat dan sesembahan tersebut
tidak dapat mendengar serta tidak dapat memahami doa mereka?14 Karena
semua yang mereka sembah hanyalah benda-benda mati yang tidak kuasa
untuk memberikan manfaat maupun mudharat kepada mereka.15 Ini
merupakan kondisi di dunia, sedangkan pada Hari Kiamat sesembahan
tersebut akan mengingkari kesyirikan yang mereka lakukan.16

∩∉∪    A‫א= "  כ א‬ I  ‫א‬87‫כא‬# TR<6, " ‫א‬87‫ כא‬P‫ א א‬Q  ‫?א‬0 #
      S             
”Apabila manusia dikumpulkan (pada Hari Kiamat) niscaya sesembahan
tersebut akan menjadi musuh bagi mereka dan akan mengingkari
peribadahan mereka.”

Maknanya adalah; apabila manusia dikumpulkan pada Hari Kiamat


niscaya sesembahan yang mereka sembah ketika di dunia akan menjadi bagi
musuh mereka, sesembahan tersebut akan melaknat mereka serta berlepas
diri dari mereka dan akan mengingkari peribadahan yang mereka lakukan
kepadanya.17

14
Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 9/327.
15
At-Tafsirul Muyassar, 502.
16
Taisirul Karimir Rahman, 779.
17
At-Tafsirul Muyassar, 503.

11
*   ‫א א‬R  "  6 2   ‫ ?א‬0 #
H T (+ ‫  א‬.-    ‫א‬# 4 ‫   כ‬1  ‫ א‬U‫א' ; א‬
  -      
∩∠∪ B I)  V ‫א‬1 H
 B
”Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang jelas, berkatalah
orang-orang yang mengingkari kebenaran ketika kebenaran tersebut
datang kepada mereka, “Ini adalah sihir yang nyata.”

Maknanya adalah; apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami


yang jelas, berkatalah orang-orang yang kafir ketika Al-Qur’an tersebut
datang kepada mereka, “Ini adalah sihir yang nyata.” Mereka menyifati Al-
Qur’an dengan sihir sehingga mereka tidak mengimaninya.18

 6 , 8 H ‫א‬YS D   ‫ >   א‬: 8 ‫    כ‬X A M    A ‫ א‬: 0  ; W‫  א‬A ‫ א‬: 8  8   E ,


    
∩∇∪  ‫ א‬% 8 4 [  ‫ א‬8 H # ‫   כ‬# >  ‫<א‬S  "D M  24 ‫ כ‬M A : 8 Z 4  ‫ א‬
        
”Bahkan mereka mengatakan, “Ia (Muhammad a) telah mengada-
adakannya.” Katakanlah, “Jika aku mengada-adakannya, maka kalian
tidak akan mampu sedikit pun untuk menolongku dari (siksa) Allah (q).
Dia lebih mengetahui apa yang kalian ucapkan tentangnya. Cukuplah
Dia menjadi saksi antara aku dengan kalian, dan Dia Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.”

Maknanya adalah; bahkan mereka mengatakan, “Muhammad (a)


telah membuat-buat Al-Qur’an.” Katakanlah kepada mereka wahai
Rasulullah a, “Jika aku membuat-buat Al-Qur’an, maka kalian tidak akan
mampu sedikit pun untuk menolongku dari siksa Allah q karena perbuatan
tersebut.19 Bagaimana mungkin aku rela berdusta atas nama Allah q, untuk
kalian, sedangkan kalian tidak mampu menolongku dari siksa-Nya
terhadapku?20 Dia lebih mengetahui tentang ejekan kalian terhadapku dan
terhadap Al-Qur’an.21 Cukuplah Dia menjadi saksi antara aku dengan
kalian, dan Dia Maha Pengampun kepada orang-orang yang bertaubat lagi

18
Aisarut Tafasir, 1738.
19
At-Tafsirul Muyassar, 503.
20
Zubdatut Tafsir, 503.
21
Aisarut Tafasir, 1739.

12
Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.”22 Meskipun sikap
mereka demikian, jika mereka benar-benar bertaubat kepada Allah q
niscaya Allah q akan menerima taubat mereka, mengampuni mereka dan
menyayangi mereka.23

Seandainya Rasulullah a mengada-adakan Al-Qur’an dengan


menambah atau mengurangi ayat Al-Qur’an, maka Allah q akan memotong
urat jantung beliau sebagai hukuman yang akan menjadikan beliau
meninggal dunia seketika. Sehingga dengan ancaman demikian, tidak
mungkin bagi Rasulullah a untuk mengada-adakan Al-Qur’an. Allah q
berfirman;

M   ‫  א‬q   G .    ‫א‬ M   ‫א‬7 1 ! & .  #‫ א& ; א‬t   ‫   א‬6 U 8   8  #
   
.  +‫א‬  M  6 <*  ,  - ‫א   כ‬A .  8  ‫א‬
   
“Seandainya ia (Rasulullah a) mengadakan sebagian perkataan atas
(nama) Kami. Niscaya benar-benar akan Kami pegang ia pada tangan
kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat jantungnya. Sekali-kali
tidak ada seorang pun dari kalian yang dapat menghalangi (Kami) dari
pemotongan urat tersebut.”24

22
Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 9/328.
23
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1440.
24
QS. Al-Haqqah : 44 - 47.

13
  / # >    4  ‫ ] א‬%= , ( #  V ) ‫  א‬- ‫א‬6S <  \
^ I , : 0 ‫כ‬   ‫;  א כ‬
∩∪ B I)  1 7 / 0 ‫א‬7 , ( # > 0 2 8  ‫ א‬/ 0
 B 
”Katakanlah, “Aku bukanlah Rasul pertama di antara para Rasul, dan aku
tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan terhadap kalian.
Aku hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku hanyalah
seorang pemberi peringatan yang menjelaskan.”

Maknanya adalah; katakanlah wahai Rasulullah a, “Aku bukanlah


Rasul pertama yang diutus kepada kalian sehingga kalian merasa aneh
dengan risalah yang aku bawa bahkan telah berlalu para Rasul sebelumku
yang seruanku dan seruan mereka sama,25 dan aku tidak mengetahui apa
yang akan diperbuat terhadapku dan terhadap kalian di dunia26 Aku
hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku hanyalah
seorang pemberi peringatan yang menjelaskan tentang akibat dari
kesyirikan, kekufuran, pendustaan dan kemaksiatan yang kalian lakukan.
Barangsiapa yang menerima peringatanku dan meninggalkan semua yang
menyebabkan mendapatkan siksaan, niscaya ia akan selamat. Sedangkan
barangsiapa yang menolak peringatanku, maka urusannya terserah kepada
Allah q.”27

Rasulullah a tidak mengetahui bagaimanakah akhir dari perkara


beliau ketika di dunia; apakah beliau akan diusir atau beliau akan dibunuh,
sebagaimana para Nabi terdahulu. Rasulullah a juga tidak mengetahui
bagaimanakah nasib orang-orang kafir di dunia; apakah mereka akan
beriman ataukah mereka tetap kafir, sehingga mereka akan disiksa
disebabkan karena kekufuran mereka. Adapun kelak di akhirat Rasulullah
a dan orang-orang yang mengikutinya akan dimasukkan ke dalam Surga.28

25
Taisirul Karimir Rahman, 780.
26
Adhwaul Bayan, 6/59.
27
Aisarut Tafasir, 1739.
28
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1440.

14
 D < "D # M   4 ‫ כ‬#   ‫  < א‬6  :‫א‬
<B H‫א‬       ‫ כ‬: 0    ,% ,  ;
 I‫  כ‬V‫ א‬#  ( A M  _  2  6  @ R V 0 >   -
    
∩⊇⊃∪    ‫ א `א‬E 8   ‫  " <] א‬/   ‫ א‬: 0

”Katakanlah, “Jelaskanlah kepadaku bagaimanakah pendapatmu jika
(Al-Qur’an) datang dari sisi Allah (q) dan kalian mengingkarinya
(kemudian ada) seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran)
serupa dengan (apa yang disebutkan di dalam) Al-Qur’an lalu ia beriman,
sedangkan kalian menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah (q) tidak
memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zhalim.”29

Maknanya adalah; katakanlah wahai Rasulullah a kepada orang-


orang musyrik yang mengingkari Al-Qur’an,30 “Jelaskanlah kepadaku
bagaimanakah pendapatmu jika Al-Qur’an datang dari sisi Allah q dan
kalian mengingkarinya kemudian ada seorang saksi dari Bani Israil seperti
‘Abdullah bin Salam y,31 ia mengakui kebenaran di dalam Taurat yang
serupa dengan apa yang disebutkan di dalam Al-Qur’an berupa pembenaran
atas kenabian Muhammad a lalu ia beriman dan mengamalkan kandungan
Al-Qur’an, sedangkan kalian tetap menyombongkan diri. Sesungguhnya
Allah q tidak memberikan petunjuk ke jalan Islam dan tidak memberikan
petunjuk untuk mengikuti kebenaran bagi orang-orang yang zhalim yang
melakukan kekufuran kepada Allah q.”32

Ayat ini turun berkenaan dengan ’Abdullah bin Salam y.


Sebagaimana diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqqash y, ia berkata;
2 6 >Q   <*  & U 8    V # M   6   ‫ א‬2 J >I  ‫\ א‬    V ‫א‬
 
W1 H \  7 M A # U‫ ; א‬E* X V     ‫ < א‬I / 0 L K  ‫  א‬H,  M7 0 $ %&‫א‬
           
L  m ‫{ א‬M  _  2  6  @ R V 0 >   - <B H‫א‬
 D < "D #} L m‫א‬
 
  
29
Surat Al-Ahqaf adalah Makiyyah, namun ayat yang ke-10 ini adalah ayat Madaniyah.
[Aisarut Tafasir, 1740].
30
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1440.
31
“Seorang saksi dari Bani Israil” yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah ‘Abdullah bin
Salam y, ini adalah pendapat Jumhur ulama’. Ayat ini merupakan ayat Madaniyah yang
terdapat di dalam Surat Makiyyah. [Adhwaul Bayan, 6/62].
32
At-Tafsirul Muyassar, 503.

15
”Aku tidak pernah mendengar Nabi a bersabda kepada seorang yang
berjalan di muka bumi bahwa ia termasuk penduduk Surga, kecuali kepada
’Abdullah bin Salam y.” Sa’ad y mengatakan, ”Berkenaan dengan
’Abdullah bin Salam y turunlah ayat, ”(Kemudian ada) seorang saksi dari
Bani Israil mengakui (kebenaran) serupa dengan (apa yang disebutkan di
dalam) Al-Qur’an.33”34

’Abdullah bin Salam y adalah seorang pendeta yahudi yang masuk


Islam ketika Rasulullah a datang ke Madinah, ia bermukim di Madinah
sampai wafat pada tahun 43 H yang bertepatan dengan 663 M.35 Setelah
menyatakan keislamannya, ‘Abdullah bin Salam y mengatakan kepada
Rasulullah a;

"  p  : ,  I; > X V x  ‫א‬8   6 : 0 \ B "  EB 8 ; = 8 "   ‫ א‬: 0   ‫ א‬U 8 V % ‫א‬
   
  ‫ א‬U 8V% U‫  א‬A \I  ‫< א   א‬I6  ! =# =8"  ‫ ' א‬T‫א‬KA ‫< כ‬6 >7 8"
                 
‫   א‬6 , :‫א‬8  ‫ ;א‬zE* X V     ‫ < א‬I6 ‫ כ‬A * + % ]) , : V # M   6   ‫ א‬2  J
    
M  6   ‫ א‬2 J   ‫ א‬U 8 V % U‫  א‬A ‫א‬7  ! ,  ‫ א‬# ‫א‬7 ! ,# ‫   א‬6 ,  ‫ א‬#
  

k r A ‫ א     ?  כ‬W ? ‫א‬6 , :‫א‬8  ‫ ;א‬z  ‫ < א‬I6   V , : 0   , A , : V #
     
U 8 V % ‫<א‬S    : , < " D ,#   ‫ א‬/ 0 M  0 / : , < " D , :U‫  א‬A  " 0   ‫ < א‬I6
  
.M A ‫א‬8  ; # # ‫א‬7  D  ‫ א‬# ‫א‬7 ) D :‫א‬8  ‫ א‬A   ‫א‬
 -
”Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang-orang yahudi adalah kaum yang
suka berdusta. Jika mereka mengetahui keislamanku sebelum engkau
bertanya kepada mereka, maka mereka akan berdusta dihadapanmu.”
Kemudian datanglah orang-orang yahudi dan ’Abdullah bin Salam y
masuk ke dalam rumah. Maka Rasulullah a bertanya (kepada orang-orang
yahudi tersebut), ”Siapakah ’Abdullah bin Salam di tengah-tengah kalian?”
Mereka menjawab, ”(Ia adalah) orang yang paling pandai dari kami dan
putra dari orang yang paling pandai (di antara) kami. (Ia juga merupakan)
orang pilihan dari kami dan putra dari orang pilihan (di antara) kami.”
Rasulullah a bertanya, ”Bagaimana pendapat kalian jika ’Abdullah bin
33
QS. Al-Ahqaf : 10.
34
HR. Bukhari : 3812, lafazh ini miliknya dan Muslim : 2483.
35
Ikhtar Isma Mauludika, Muhammad ‘Abdurrahim.

16
Salam masuk Islam?” Mereka menjawab, ”(Tidak mungkin), Allah q pasti
melindunginya dari yang demikian.” Lalu keluarlah ’Abdullah (bin Salam)
y kepada mereka dan berkata, ”Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan
(yang berhak untuk diibadahi) selain Allah (q) dan aku bersaksi bahwa
Muhammad (a) adalah utusan Allah (q))).” Orang-orang yahudi tersebut
langsung mengatakan, ”Engkau adalah orang yang terburuk dari kami dan
putra dari orang yang terburuk (di antara) kami.” Mereka (terus)
menghinanya dengan perkataan yang buruk.”36

M  0 (7 8  IV ‫ ! א א‬:‫א‬ ‫ כ‬8 ‫א‬8R 1  ‫א‬# 4‫ כ‬1 ‫ א‬U‫;א‬#
  S                 
∩⊇⊇∪  < ; ‫כ‬B A 0 R1 H : 8  8   A M  ‫א‬# <  "   ? 0 #
B  
”Orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman,
“Seandainya (Al-Qur’an adalah suatu yang) baik, tentu mereka tidak
mendahului kami (untuk beriman) kepadanya.” Karena mereka tidak
mendapat petunjuk dengannya, maka mereka akan berkata,
“Ini adalah dusta lama.”

Maknanya adalah; orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang


beriman, “Seandainya Al-Qur’an adalah suatu yang baik, tentu Bilal,
‘Ammar, Suhaib, Khabbab o serta orang-orang mukmin lainnya yang
lemah dan masih menjadi hamba sahaya37 tidak mendahului kami untuk
beriman kepadanya, kami akan menjadi orang yang pertama yang
mendahului mereka38 untuk beriman.”39 Karena mereka tidak mendapat
petunjuk dengan Al-Qur’an,40 maka mereka akan berkata, “Ini adalah dusta
yang diwarisi dari orang-orang terdahulu.”41

Orang-orang kafir tersebut tidak beriman terhadap Al-Qur’an


dikarenakan kesombongan yang ada pada mereka, sehingga mereka
menolak kebenaran dan menganggap rendah orang lain. Sebagaimana
diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud y ia berkata, Rasulullah a bersabda;

36
HR. Bukhari : 3329.
37
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1441.
38
Taisirul Karimir Rahman, 780.
39
Zubdatut Tafsir, 503.
40
Tafsirul Baghawi, 1185.
41
At-Tafsirul Muyassar, 503.

17
 ‫{א‬ 
.P‫א‬    O # .-   ‫  א‬q   I ‫א  כ‬
“Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang
lain.”42

Adapun para Sahabat Rasulullah o adalah orang-orang yang


bersegera dalam melakukan perkara kebaikan. Berkata Al-Hafizh Ibnu
Katsir 5;43

 6 \ I_   U* 8 ; # *  A  - ‫> כ‬A :: 8  8  A L 6‫א‬   K  ‫א‬# L  ) ‫  א‬H ,


   
|M 0 ‫א‬7 8 I ‫ ! א‬:‫א‬  
‫ כ‬8  M 7 & LB 6 <  8 H "  6   ‫> א‬9 % L ‫  א‬b ‫א‬
    S  
.‫  "א‬0 ‫א‬# % =‫א‬  b!  LS  b! ‫א‬8‫"    כ‬7 &
  < ; # / 0   r  ‫ א‬U‫א‬
        
“Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengatakan, “Setiap perbuatan dan ucapan
(ibadah) yang tidak diriwayatkan dari para Sahabat o, (maka) itu adalah
perkara baru dalam agama. Sesungguhnya seandainya perkara tersebut baik,
tentu para Sahabat telah mendahului kami (dalam melakukan)nya. Karena
sesungguhnya mereka tidak pernah meninggalkan suatu perkara dari
perkara-perkara kebaikan, kecuali mereka bersegera untuk
melakukannya.”44

42
HR. Muslim : 91.
43
Beliau adalah seorang Ulama’ yang wafat tahun 774 H.
44
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1441.

18
‫א‬3  6 ‫א‬7S ‫ א‬- cB <- b ) ‫א‬B  ‫א כ‬1 H # LS   % # ‫אא‬S  0 2V 8  ‫א‬   ‫ כ‬M  I;   #
 
∩⊇⊄∪        e Q # ‫א‬8   d    1  ‫ א‬% 1  -
  
”Sebelum (Al-Qur’an) telah ada kitab (Nabi) Musa (j) sebagai petunjuk
dan rahmat. Dan (Al-Qur’an) ini adalah kitab yang membenarkan(nya)
dalam Bahasa Arab untuk memberikan peringatan kepada orang-orang
yang zhalim serta sebagai kabar gembira bagi orang-orang
yang berbuat baik.”

Maknanya adalah; sebelum Al-Qur’an telah ada kitab Nabi Musa j


yaitu Taurat sebagai petunjuk dan rahmat dari Allah q bagi yang
mengimaninya.45 Dan Al-Qur’an ini adalah kitab yang membenarkan kitab-
kitab yang turun sebelumnya, Al-Qur’an diturunkan dalam Bahasa Arab
untuk memberikan peringatan kepada orang-orang yang menzhalimi diri
mereka dengan kekufuran dan kemaksiatan serta sebagai kabar gembira bagi
orang-orang yang berbuat baik dalam keimanan dan ketaatan ketika di
dunia.46

Di antara pelajaran yang terambil dari ayat ini adalah kewajiban untuk
mempelajari Bahasa Arab bagi para pengemban risalah dakwah,47 karena
Bahasa Arab merupakan bagian dari agama Islam. Berkata Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyah 5;

M  6 ‫[א‬S - I M  8 V %   + # |>    ‫ א‬:‫א‬


 - ‫ א‬M‫ כ א‬U  7 , ‫ א‬2 ‫ א  א‬: 0
    
 - 
  <- ‫א א‬1 H 2 0    ‫   א א‬+ # |>    ‫ א‬M 7‫    א‬L  ‫א   כ‬# ‫א‬   ‫  כ‬
 - 
{IZ  / 0 M  A  #  <- ‫ { א‬I9 2 0 B I V ‫|   כ‬M   - ‫ כ‬
            
  <- ‫   א‬M  A    ' %‫א‬  
 J # |:‫ א‬- ‫א‬
“Sesungguhnya Allah q ketika menurunkan kitab-Nya dengan berbahasa
Arab dan menjadikan Rasul-Nya yang menyampaikan Al-Qur’an dan Al-
Hikmah (As-Sunnah) dengan berbahasa Arab (pula) serta menjadikan para
pendahulu agama ini (dari generasi para Sahabat) berbicara dengannya.
45
Mukhtashar Tafsiril Baghawi, 869.
46
At-Tafsirul Muyassar, 503.
47
Aisarut Tafasir, 1742.

19
(Maka) tidak ada jalan untuk menguasai dan mengetahui agama, kecuali
dengan menguasai Bahasa (Arab). Sehingga pengetahuan (tentang) Bahasa
Arab (adalah bagian) dari agama (Islam).”48

‘Umar bin Khaththab y juga pernah mengatakan;49

‫ "א   =   כ‬7 x A L    ‫א א‬8   


  
“Pelajarilah Bahasa Arab, karena sesungguhnya ia (adalah bagian) dari
agama kalian.”50

 "  6 fB 8 ! X A ‫א‬8 ‫   א‬V‫ א‬G   ‫ ) א א‬% ‫א‬8  ‫   ;א‬1  ‫ א‬: 0


  
∩⊇⊂∪ : 8 7   H / #

”Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, ”Rabb kami (adalah)
Allah (q).” Kemudian mereka beristiqamah, maka mereka tidak akan takut
dan tidak (pula) bersedih.”

Maknanya adalah; sesungguhnya orang-orang yang mengatakan,


”Rabb kami adalah Allah q.” Kemudian mereka beristiqamah di atas
keimanan tersebut51 hingga kematian mendatangi mereka,52 maka mereka
tidak akan takut terhadap peristiwa yang akan mereka hadapi53 di alam
barzakh serta di akhirat54 dan tidak pula bersedih terhadap apa yang mereka
tinggalkan55 dari dunia.56

Istiqamah adalah senantiasa berada di atas ketaatan dan meninggalkan


hal-hal yang dilarang oleh syari’at secara zhahir (amalan) dan bathin
(keyakinan). Berkata Ibnu Rajab Al-Hambali 5;57

48
Iqtidha’ Ash-Shirathil Mustaqim, 268.
49
Beliau adalah seorang Khulafaur Rasyidin yang wafat tahun 23 H di Madinah.
50
Iqtidha’ Ash-Shirathil Mustaqim, 470.
51
At-Tafsirul Muyassar, 503.
52
Aisarut Tafasir, 1741.
53
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1441.
54
Aisarut Tafasir, 1741.
55
Taisirul Karimir Rahman, 781.
56
At-Tafsirul Muyassar, 503.
57
Beliau adalah seorang Ulama’ yang wafat tahun 795 H.

20
 O    8  ‫<   א‬- ‫ א‬8 H # |      ‫א} א‬
 b ‫ כ א‬8 V >H L ‫  א‬V/   ‫א‬
    -     
F H‫א‬  ` ‫א‬ 
‫א' כ ) "א‬6‫א‬  
  q ‫   א‬A ‫   ? כ‬Q  # FS    / # LS    M  6 ~*    
.‫  כ‬1 ‫ "א כ‬- ‫א' כ‬   "   ‫  כ א‬# |L  n‫א‬
 I  ‫א‬#
     
“Istiqamah merupakan jalan yang lurus, yaitu agama (Islam) yang lurus,
yang tidak bengkok (ke) kanan dan (ke) kiri. Mencakup (di dalamnya)
berbagai ketaatan yang zhahir dan yang bathin, dan meninggalkan semua
larangan.”58

Wasiat istiqamah merupakan wasiat yang mencakup seluruh perkara


agama.59 Sebagaimana diriwayatkan dari Sufyan bin ‘Abdillah Ats-Tsaqafi
y, ia berkata;

  >A >  ;   ‫ א‬U 8 V % ‫א‬


:U‫ כ ; א‬O ‫<א‬S  , M  6 U ‫ א‬V , / /S 8 ; E X V g‫א‬
 
.  V‫ א‬G   ‫\ א‬
  R
  ;
 
“Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku suatu ucapan di dalam Islam yang
aku tidak perlu bertanya lagi kepada siapa pun selain engkau.” Rasulullah a
menjawab, “Katakanlah, “Aku beriman kepada Allah (q),” kemudian
beristiqamahlah (dalam ucapan tersebut).”60

Barangsiapa yang kehilangan keistiqamahan, maka akan muncullah


rasa futur. Jika futur tersebut dibiarkan akan dapat menjerumuskan ke dalam
kebinasaan –wal’iyadzubillah.- Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar p
ia berkata, Rasulullah a bersabda;

j  A , <  A >  V 2 0 M   A \ 7 ‫   כא‬A FB  A F* D  - ‫  כ‬# FB D *  6  - ‫ כ‬


    
.‫  כ‬H <  A ‫  ?  כ‬O 2 0 \ 7 ‫   כא‬#


58
Jami’ul Ulum wal Hikam, 369.
59
Jami’ul Ulum wal Hikam, 369.
60
HR. Ahmad, lafazh ini miliknya dan Muslim : 38. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 4395.

21
“Setiap amalan memiliki (masa) semangat, dan setiap (masa) semangat
(memiliki masa) futur. Barangsiapa yang (masa) futurnya menuju
Sunnahku, maka sungguh ia telah beruntung, (Akan tetapi) barangsiapa
(yang futurnya) menuju yang selainnya, maka sungguh ia telah binasa.”61

Oleh karena itu setiap muslim hendaknya memperbanyak membaca


doa :

.‫ =   כ‬2  6 >I  ; \ I G  8    ‫ א‬N -   ‫א‬


 -
“Wahai Pembolak-balik hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu.”62

.‫  כ‬6‫א‬
 n 2 6 (>I  ; ) f - J  8    ‫ א‬f - b   "  ‫א‬

“Ya Allah, yang memalingkan hati, palingkanlah [hatiku] pada ketaatan
(kepada)-Mu.”63

∩⊇⊆∪ : 8     ‫א‬8 7‫  א כא‬TS R + ‫ "א‬A   <  ‫ !א‬L  K  ‫א א‬  
  J , ‫ כ‬Y #,

”Mereka itulah para penghuni Surga, mereka kekal di dalamnya.
Sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

Maknanya adalah; mereka itulah para penghuni Surga, mereka kekal


di dalamnya dengan rahmat dari Allah q. Disebabkan karena amalan shalih
yang telah mereka kerjakan ketika di dunia64 secara istiqamah.65

61
HR. Ahmad. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ :
2152.
62
HR. Tirmidzi : 2140. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul
Jami’ : 4801.
63
HR. Muslim : 2654.
64
At-Tafsirul Muyassar, 503.
65
Taisirul Karimir Rahman, 781.

22
‫א‬HS ‫ כ‬M   9 # # ‫א‬HS ‫ כ‬M ) , M     ‫א‬7S ‫  א‬0 M  <  ‫א‬8  :‫א‬   ‫ א‬J# #
  7 g‫א‬
   
LS  V    % , h   # W < D , h   ‫ ?א‬0 2  ‫ " א‬D : 8 GX G M  ‫א‬b A # M    #
 S
] <  ‫א‬# 2  6 # >  6 \   7 , >  ‫    כ א‬7 ‫ כ‬D , : , > 6 i# , - % U‫; א‬
   
‫  כ‬0 \     
I >70 >% ? >A > j J,# W‫א‬9  ‫א א‬J 6, :,# 
    -   -           S      
∩⊇∈∪       ‫>   א‬-7 0 #
 
”Kami wasiatkan kepada manusia agar berbuat baik kepada
kedua orang tuanya, ibunya telah mengandungnya dengan susah payah
dan melahirkannya dengan susah payah (pula). (Masa) mengandung
sampai menyapihnya (adalah) tiga puluh bulan. Hingga apabila ia telah
dewasa dan usianya mencapai empat puluh tahun ia berdoa, ”Wahai Rabb-
ku berilah bimbingan kepadaku agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu
yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku,
agar aku dapat melakukan amalan shalih yang Engkau ridhai, dan
perbaikilah keturunanku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada-Mu
dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”

Maknanya adalah; Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat


baik kepada kedua orang tuanya ketika keduanya masih hidup maupun
setelah keduanya meninggal dunia, ibunya telah mengandungnya saat
mereka masih berupa janin dengan susah payah dan melahirkannya dengan
susah payah pula. Masa mengandung sampai menyapihnya adalah tiga
puluh bulan.66 Semua beban berat tersebut tidak berlangsung sesaat, namun
berlangsung dalam waktu yang lama, yaitu tiga puluh bulan (2,5 tahun).67
Hingga apabila ia telah dewasa dan usianya mencapai empat puluh tahun
yang merupakan puncak kekuatan jasmani dan kematangan akalnya ia
berdoa,68 ”Wahai Rabb-ku berilah bimbingan kepadaku agar aku dapat
mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan
kepada kedua orang tuaku baik itu berupa nikmat agama maupun nikmat
dunia, agar aku dapat melakukan amalan shalih yang engkau terima serta
Engkau ridhai, dan perbaikilah keadaan anak cucuku.69 Sesungguhnya aku
bertaubat kepada-Mu dari berbagai dosa-dosaku dan sesungguhnya aku

66
At-Tafsirul Muyassar, 504.
67
Taisirul Karimir Rahman, 781.
68
At-Tafsirul Muyassar, 504.
69
Taisirul Karimir Rahman, 781.

23
termasuk orang-orang yang berserah diri terhadap perintah dan larangan-Mu
serta patuh terhadap hukum-Mu.”70

Ayat ini diturunkan kepada Abu Bakar y atas keislaman seluruh


keluarganya, meskipun perintah yang terkandung di dalam ayat ini berlaku
umum untuk seluruh kaum muslimin.71 Berkata ’Ali bin Abi Thalib y;72

  <*  & ^   K   # |‫א‬S  + W‫ א‬8  ,   V , | * ‫>  כ‬, >A \  7 L  m ‫א‬
    
.W <     ‫ ?  כ‬E  # |‫  " א‬ ‫ א‬W‫ א‬J # , |W O W‫ א‬8  ,   V ,    +‫א‬
 "   ‫א‬

 
”Ayat (ini) diturunkan kepada Abu Bakar y (karena) kedua orang tuanya
masuk Islam, dan tidak ada seorang pun dari kaum Muhajirin yang kedua
orang tuanya masuk Islam selain Abu Bakar y. Allah q berwasiat
kepadanya karena (keislaman) kedua (orang tua)nya. Maka setelah itu Abu
Bakar y rutin (membaca doa) tersebut.”73

Ibnu ’Abbas p juga mengatakan;74


 ‫   כ‬# .W <  #   ‫א א‬8  R / 0 BF<  ‫א‬# / # <B  ‫א‬# / # <B  # M  . I   A
  
/ 0 " ) ‫ כ‬M ‫  א‬# W = / # ,# W‫ א‬8  ,# 8 H   V ,   ‫ א‬U 8 V % ‫א‬
  J ,   <B  ,
 
. * ‫  כ‬8 ,
“Tidaklah tersisa bagi Abu Bakar y, baik anaknya, bapaknya maupun
ibunya, kecuali (semuanya) beriman kepada Allah q.75 Tidak ada seorang
pun dari Sahabat Rasulullah a yang dirinya, kedua orang tuanya, anak-anak
laki-lakinya dan anak-anak perempuannya semuanya masuk Islam, kecuali
Abu Bakar y.”76
70
At-Tafsirul Muyassar, 504.
71
Abu Bakar y nama aslinya adalah ’Abdullah bin Abu Quhafah Utsman bin ‘Amir bin
Ka’ab At-Taimi Al-Qurasyi. Beliau adalah orang laki-laki pertama yang beriman kepada
Rasulullah a. Beliau tidak pernah minum khamer sejak zaman Jahiliyah. Abu Bakar y
dibaiat sebagai khalifah pada tahun 11 H dan menjadi khilafah selama 2 tahun lebih 3,5
bulan. Abu Bakar y wafat di Madinah tahun 13 H.
72
Beliau adalah seorang Khulafaur Rasyidin yang wafat tahun 40 H di Kufah.
73
Tafsirul Baghawi, 1186.
74
Beliau adalah seorang Sahabat yang wafat tahun 68 H di Thaif.
75
Anaknya Abu Bakar y yang bernama ‘Abdurrahman dan cucunya yang bernama Abu
‘Atiq masuk ke dalam agama Islam. [Tafsirul Jalalain, 515]. Demikian pula bapaknya Abu
Quhafah ‘Utsman bin ‘Amir At-Taimi dan ibunya Ummul Khair Salma binti Shakhr.
[Aisarut Tafasir, 1743].
76
Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 9/336.

24
Di antara pelajaran yang terambil dari ayat ini adalah kewajiban anak
untuk berbakti kepada kedua orang tuanya.77 Syaikh Muhammad bin Shalih
Al-’Utsaimin 5 memberikan definisi berbakti kepada kedua orang adalah:

.  Q ‫ כ ) א‬# ^ q    ‫ א‬%<    r  ‫ א‬U‫א‬


 b  0
 
“Mencurahkan kebaikan semampunya dan menahan gangguan (agar tidak
menyakiti kedua orang tua).”78

Berbakti kepada kedua orang tua merupakan salah satu amalan yang
paling dicintai oleh Allah q. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari
‘Abdullah (bin Mas’ud) y, ia pernah bertanya kepada Nabi a;

:U‫] ; א‬l , G :U‫ ;  "א ; א‬# 2  6 F X b ‫ א‬:U‫ ; א‬z  ‫ א‬2 0 N)  ,     ‫ )] א‬,

  ‫  א‬I V >A =‫"א‬K  ‫ א‬:U‫] ; א‬, G :U‫א <  ; א‬8  ‫  א‬G
     l    ) 
“Amalan apa yang paling dicintai oleh Allah?” Nabi a menjawab, ”Shalat
pada waktunya.” “Lalu apa?” Nabi a menjawab, “Berbakti kepada orang
tua.” “Lalu apa lagi?” Nabi a menjawab, “Berjihad di jalan Allah.”79

Seorang anak harus terus berbakti kepada kedua orang tuanya, karena
ia tidak akan mampu membalas semua jasa baik kedua orang tuanya
kepadanya. Diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata, Rasulullah a
bersabda;

M    A M    Q A ‫כא‬S 8    W < K  : , / 0 ‫<א‬S  ‫א‬# <B  # e K  /


 
“Seseorang anak tidak akan (mampu) membalas (semua jasa) orang
tua(nya), kecuali jika ia mendapatkan (orang tua)nya menjadi hamba
sahaya, lalu ia membelinya dan memerdekakannya.”80

77
Aisarut Tafasir, 1743.
78
Makarimul Akhlaq, 14.
79
HR. Bukhari : 527, lafazh ini miliknya dan Muslim : 85.
80
HR. Muslim : 1510.

25
Di dalam ayat ini terdapat isyarat bahwa hak ibu lebih besar daripada
hak bapak. Hal ini dikuatkan dengan hadits yang diriwayatkan dari Abu
Hurairah y, ia berkata;

  ‫ א‬U 8V% ‫ א‬:U‫  א‬A  V# M   6  ‫ א‬2 J   ‫ א‬U 8V% 2 0 B +% T‫א‬+


                 
G :U‫ ; א‬z  G :U‫ ) כ ; א‬, :U‫ ; א‬z> ‫  א‬J     P‫א‬   ‫ א‬. , 
   
  
.‫ כ‬8 , G U‫ ; א‬z  G :U‫ ) כ ; א‬, G :U‫ ; א‬z  G :U‫ ) כ ; א‬,
   
”Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah a dan berkata, ”Wahai
Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku pergauli dengan baik?”
Rasulullah a bersabda, ”Ibumu.” Laki-laki tersebut bertanya, ”Kemudian
siapa?” Rasulullah a menjawab, ”Kemudian ibumu.” Laki-laki tersebut
kembali bertanya, ”Kemudian siapa?” Rasulullah a menjawab, ”Kemudian
ibumu.” Laki-laki tersebut kembali bertanya, ”Kemudian siapa?”
Rasulullah a menjawab, ”Kemudian bapakmu.”81

’Ali bin Abi Thalib y menjadikan Surat Al-Ahqaf : 15 ini ”(Masa)


mengandung sampai menyapihnya (adalah) tiga puluh bulan” dan ayat
yang terdapat dalam Surat Luqman : 14 ”Menyapihnya dalam dua tahun”
serta firman Allah q dalam Surat Al-Baqarah : 233 ”Para ibu hendaklah
menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuan” bahwa masa minimal kehamilan adalah enam
bulan (30 bulan dikurangi 24 bulan).82 Sehingga jika ada seorang laki-laki
yang menikahi wanita, lalu wanita tersebut melahirkan anak sebelum enam
bulan (dari waktu pernikahannya), maka anak itu tidak boleh dinisbatkan
kepada laki-laki tersebut.83

Usia dewasa adalah masa rentang waktu antara baligh hingga usia
empat puluh tahun,84 dan usia empat puluh tahun merupakan batas
maksimal usia dewasa.85 Ketika seorang telah mencapai usia empat puluh
tahun, maka hendaknya ia segera kembali kepada Allah q. Berkata Al-
Hafizh Ibnu Katsir 5;

81
HR. Bukhari : 5971, lafazh ini miliknya dan Muslim : 2548.
82
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1441.
83
Aisarut Tafasir, 1743.
84
At-Tafsirul Qayyim, 438.
85
Tafsirul Jalalain, 515.

26
 6   ‫ א‬2 0 L ‫ א‬7 g‫א‬
  # L  8  ‫< = א‬- K  : ,    % &‫ א‬h     =‫א‬
 B D % 0 M A ‫א‬1 H
 
.‫   "א‬6 E   #  + #

”(Di dalam ayat) ini terdapat petunjuk bagi orang yang telah berusia empat
puluh tahun hendaknya ia memperbarui taubat, kembali kepada Allah q dan
(melakukan)nya (dengan) kesungguhan.86”87

Nikmat yang didapatkan oleh orang tua akan bermanfaat untuk anak
keturunannya. Demikan pula keshalihan orang tua merupakan penunjang
keshalihan anak keturunannya. Berkata Syaikh ’Abdurrahman bin Nashir
As-Sa’di 5;88

: , <  / " 7 &  "  %- ? # H = / # , 2  6  7   <  ‫א‬8  ‫ א‬2  6  - ‫א‬
   B 
‚ X J : x A   <- ‫  א‬7 ‫א‬JS 8 b ! |‫א‬H %‫א‬G R# ‫א  "א‬IV ,   # ‫ א  "   "א‬
  
.H = / # , ‚ X b  ‫א‬  I V &‫ `  א‬6 ,       ‫א‬#     ‫א  <   א‬8  ‫א‬

”Nikmat-nikmat yang dimiliki oleh orang tua (adalah) nikmat yang juga
(akan dirasakan) oleh keturunan mereka. Karena keturunan mereka akan
mendapatkan (bagian) dari nikmat tersebut, mendapatkan sebab-sebabnya
serta (akan mendapatkan) warisannya. Khususnya nikmat agama, karena
sesungguhnya keshalihan orang tua dalam ilmu dan amal merupakan sebab
terbesar (penunjang) keshalihan anak-anak mereka.”89

Hendaknya para orang tua senantiasa mendoakan kebaikan kepada


anak-anaknya, karena doa orang tua kepada anaknya merupakan salah satu
doa yang mustajab. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah y,
Rasulullah a bersabda;

86
Ketika telah sampai pada tafsir Surat Al-Ahqaf di ayat yang ke-15 ini, yang di dalamnya
menyebutkan bahwa usia 40 tahun merupakan puncak kematangan akal seseorang. Maka
penulis memohon kepada Allah q agar diberikan kemudahan untuk bisa menyelesaikan
Proyek Penyusunan Tafsir Al-Qur’an ini tuntas 30 Juz sebelum usia penulis mencapai 40
tahun (tahun 2024. + 6 tahun lagi, insya Allah). .. (XS " V \ Y D ‫ ?א‬0 :    ‫   א‬K  \ 7 ,# X " V M    + ‫ א‬/ 0  " V /  "  ‫) א‬
87
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1442.
88
Beliau adalah seorang Ulama’ yang wafat tahun 1376 H, bertepatan dengan 1955 M.
89
Taisirul Karimir Rahman, 781.

27
F 8 6 = # E 8  `   ‫ א‬F 8 6 = : "A ‫ כ‬D / '‫א‬ ‫ א‬K    '‫א‬ * 86= ƒ
 B     X G
.W <  # 2  6 <  ‫א‬8  ‫ א‬F 8 6 = #  A‫א    א‬
“Tiga doa yang mustajab, yang tidak ada keraguan padanya; (1) doa orang
yang terzhalimi, (2) doa orang yang sedang bepergian, dan (3) doa orang
tua kepada anaknya.”90

 "‫ א‬Y V  6 i #‫ א‬K  7 # ‫א‬8   6 ‫    א‬, "  6  I  7   1  ‫ כ א‬Y  #,
 -  
∩⊇∉∪ : # < 6 8  ‫א‬8 7‫ ] כא‬1  ‫ א‬c < b- ‫ < א‬6 # L  K  ‫א א‬   J , >A

”Mereka itulah orang-orang yang Kami terima amalan baik yang telah
mereka kerjakan dan Kami mengampuni kesalahan-kesalahan mereka
(bersama) para penghuni Surga. (Itulah) janji yang benar
yang telah dijanjikan kepada mereka.”

Maknanya adalah; mereka itulah orang-orang yang Kami terima


amalan shalih yang telah mereka lakukan ketika di dunia91 dan Kami
mengampuni dosa-dosa mereka setelah mereka bertaubat serta mereka
termasuk para penghuni Surga.92 Itulah janji yang benar yang tidak ada
keraguan padanya yang telah dijanjikan kepada mereka.93

90
HR. Ibnu Hibban : 2699. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam
Shahihul Jami’ : 3030.
91
Zubdatut Tafsir, 504.
92
Aisarut Tafasir, 1743.
93
At-Tafsirul Muyassar, 504.

28
: #   ‫ ; < !  \ א‬# k ! , : , > 7‫   < א‬, ( ‫  כ‬f-* , M  <  ‫א‬8  U‫ ] ; א‬1  ‫א‬#
  
 
.l   ‫ < א‬6 # : 0  R ‫   כ‬#   ‫ א‬:‫א‬  _ [   ‫א‬H# >  I; 
       
∩⊇∠∪   # &‫ א‬n‫א‬  V, m0 R1H ‫ א‬U8A
           
”Orang yang berkata kepada kedua orang tuanya, ”Cih untuk kalian
berdua, apakah kalian berdua memperingatkanku bahwa aku akan
dibangkitkan, padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku?”
Lalu kedua orang tuanya memohon pertolongan kepada Allah (q) dan
berkata, ”Celakalah engkau, berimanlah. Sesungguhnya janji Allah (q)
adalah benar.” (Tetapi) ia berkata, ”Ini adalah dongeng
orang-orang terdahulu.”

Maknanya adalah; orang yang berkata kepada kedua orang tuanya,


ketika kedua orang tuanya mengajaknya untuk beriman kepada Allah q dan
beriman terhadap hari kebangkitan,94 ia mengatakan, ”Keburukan untuk
kalian berdua,95 apakah kalian berdua memperingatkanku bahwa aku akan
dibangkitkan, padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku yang
mereka telah meninggal dunia dan tidak ada seorang pun dari mereka yang
keluar dari kubur?”96 Lalu kedua orang tuanya berusaha keras untuk
mengajak anaknya beriman dengan berdoa kepada Allah q memohonkan
hidayah untuk anaknya dan berkata kepada anaknya,97 ”Celakalah engkau,
berimanlah terhadap adanya kebangkitan.98 Sesungguhnya janji Allah q
tentang hari kebangkitan adalah benar yang tidak ada keraguan di
dalamnya.” Tetapi ia justru berkata, ”Ini adalah dongeng dusta99 yang
diambil dari buku-buku orang-orang terdahulu100 yang tidak memiliki
sumber otentik.”101

94
Tafsirul Baghawi, 1187.
95
Tafsirul Jalalain, 515.
96
Mukhtashar Tafsiril Baghawi, 870.
97
Taisirul Karimir Rahman, 781.
98
Zubdatut Tafsir, 504.
99
Tafsirul Jalalain, 515.
100
At-Tafsirul Muyassar, 504.
101
Aisarut Tafasir, 1745.

29
Di antara pelajaran yang terambil dari ayat ini adalah diharamkannya
durhaka kepada kedua orang tua dan perbuatan tersebut termasuk salah satu
dosa besar.102 Rasulullah a menyebutkan dosa durhaka kepada kedua orang
tua setelah penyebutan dosa kesyirikan kepada Allah q. Sebagaimana
diriwayatkan dari ’Abdullah bin ’Amru p, dari Nabi a, beliau bersabda;

    ‫א‬# o 4  ‫ ;   א‬#   <  ‫א‬8  ‫ א‬c 8  6 #   ‫אכ א‬


  D g  ‫ א@  א‬I ‫א  כ‬
 
.P 8  [  ‫א‬
“Dosa-dosa besar (adalah); menyekutukan Allah q, durhaka kepada kedua
orang tua, membunuh jiwa, dan sumpah palsu.”103

Kemurkaan Allah q terletak pada kemurkaan kedua orang tua.


Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amru p, dari Nabi a, beliau bersabda;

.<  ‫א‬8  ‫ { א‬r V >A - ‫{ א‬


 r V # |<  ‫א‬8  ‫ א‬29 % >A - ‫ א‬29 %
 
“Keridhaan Rabb terletak pada keridhaan orang tua dan kemurkaan Rabb
terletak pada kemurkaan orang tua.”104

Dampak buruk dari durhaka kepada kedua orang tua akan segera
dirasakan oleh pelakunya sejak di dunia. Sebagaimana diriwayatkan dari
Abu Bakrah y, Rasulullah a bersabda;

  G ‫א‬
.  <  ‫א‬8  ‫ א‬c 8  6 # >[ I  ‫ א‬:‫א‬7 <) ‫> א‬A   ‫  " א א‬K   :‫א‬
  
“Dua (dosa) yang disegerakan (siksanya) oleh Allah q di dunia;
kezhaliman dan durhaka kepada kedua orang tua.”105

102
Aisarut Tafasir, 1745.
103
HR. Bukhari : 6675.
104
HR. Tirmidzi : 1899, Hakim : 7249, lafazh ini milik keduanya dan Ibnu Hibban : 429.
Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam As-Silsilah Ash-Shahihah : 516.
105
HR. Thabrani. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’
: 137.

30
 "  I;   \  ! < ; *  , >A U 8   ‫  "  א‬6 .    1  ‫ כ א‬Y  #,
    
 ! ‫א‬87‫" כא‬7 0 o 7 g‫א‬
∩⊇∇∪    V‫א‬   # - K  ‫  א‬-
 
”Mereka itulah orang-orang yang telah pasti ketetapan (siksaan)
atas mereka bersama umat-umat yang telah berlalu sebelum mereka
dari (kalangan) jin dan manusia. Sesungguhnya mereka
adalah orang-orang yang merugi.”

Maknanya adalah; mereka itulah orang-orang yang telah pasti


ketetapan siksaan atas mereka bersama umat-umat yang telah berlalu
sebelum mereka dari kalangan jin dan manusia yang berada di atas
kekufuran. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi
dikarenakan buruknya amalan mereka.106

∩⊇∪ : 8   `  / H # "  ‫ א‬6 , " A- 8  # ‫א‬8   6 ‫ א‬- '‫א‬


B + % = * - ‫  כ‬#
    
”Bagi masing-masing (mereka akan mendapatkan) derajat sesuai dengan
apa yang telah mereka kerjakan, dan Allah (q) mencukupkan bagi mereka
(balasan dari) perbuatan mereka serta mereka tidak dirugikan.”

Maknanya adalah; bagi masing-masing pelaku kebaikan maupun


pelaku keburukan akan mendapatkan tingkatan di sisi Allah q pada Hari
Kiamat sesuai dengan amalan telah mereka kerjakan ketika di dunia, lalu
Allah q menyempurnakan balasan dari perbuatan mereka serta mereka
tidak dirugikan, dengan tidak ditambah keburukan mereka dan tidak pula
dikurangi kebaikan mereka.107

Tingkatan Surga yang tertinggi berada di posisi paling atas, sedangkan


tingkatan Neraka terendah berada di posisi paling bawah. Berkata
‘Abdurrahman bin Zaid bin Aslam 5;

‫א‬83  6 N H 1  L  K  ‫א' א‬
 + % = # /‫א‬S 4 V N H 1  %‫א' א א‬
 + % =
“Tingkatan (di) Neraka mengarah ke bawah, sedangkan tingkatan (di) Surga
mengarah ke atas.”108

106
Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 9/339.
107
At-Tafsirul Muyassar, 504.
108
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1443.

31
‫>  א כ‬A ‫ א כ‬In   IH ? , %‫ א א‬2  6 ‫א‬# 4 ‫   כ‬1  ‫ א‬$   E 8  #
     -    
: # I ‫  א כ      כ‬: 8 "  ‫א א‬ 1 6 : #  K  E 8   ‫א‬A ‫        "א‬V‫ א‬# ‫ א‬7 <) ‫א‬
 
∩⊄⊃∪ : 8   4    ‫ א כ‬# .-   ‫  [  א‬$ % &‫> א‬A
 
”(Ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke Neraka,
(dikatakan kepada mereka), ”Kalian telah menghabiskan rizki kalian
yang baik dalam kehidupan dunia (saja) dan kalian telah bersenang-senang
dengannya, maka pada hari ini kalian akan dibalas dengan siksaan yang
menghinakan karena kalian telah menyombongkan diri di muka bumi
tanpa hak dan karena kalian telah (berbuat) kefasikan.”

Maknanya adalah; ingatlah hari ketika orang-orang kafir digiring ke


Neraka, dikatakan kepada mereka sebagai celaan,109 ”Kalian telah
menghambur-hamburkan rizki kalian yang baik dalam kehidupan dunia saja
dan kalian telah bersenang-senang dengannya,110 kalian memperturutkan
hawa nafsu kalian dalam kemaksiatan kepada Allah q111 dan melupakan
kehidupan akhirat,112 maka pada hari ini kalian akan dibalas dengan siksaan
yang menghinakan karena kalian telah menyombongkan diri di muka bumi
tanpa hak dan karena kalian telah berbuat kefasikan dengan menolak untuk
melakukan ketaatan.”113

Dunia merupakan Surga bagi orang-orang kafir. Sebagaimana


diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata, Rasulullah a bersabda;

.  A‫ א  כ א‬L  + #   „   ‫  א‬K V ‫א‬7 <) ‫א‬



“Dunia merupakan penjara (bagi) orang yang beriman dan Surga (bagi)
orang kafir.”114

109
At-Tafsirul Muyassar, 504.
110
Tafsirul Jalalain, 515.
111
Zubdatut Tafsir, 504.
112
Aisarut Tafasir, 1745.
113
At-Tafsirul Muyassar, 504.
114
HR. Ahmad, Muslim : 2956, Tirmidzi : 2324 dan Ibnu Majah : 4113. Hadits ini
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahih Ibni Majah : 3321.

32
Allah q menyegerakan rizki bagi orang-orang kafir di dunia, namun
kelak mereka tidak mendapatkan bagian di akhirat. Diriwayatkan dari
‘Umar bin Khaththab y, ia berkata;

P %‫א‬A 2  6 ^ V # <  A ‫   כ‬, 2  6 ^ V-  8  : ,   ‫ א‬U 8 V % ‫א =  א   א‬


‫ \ א‬7 , ‫כ‬-* D >A , :U‫ ; א‬G ‫א‬S  ‫א‬+ e8  V‫א‬
 A   ‫ א‬: # < I  / H # E # ) ‫א‬#
   
‫א‬7 <) ‫ א‬F‫> א   א‬A " ‫א‬I n " \ K 6 E8; ‫כ‬Y #, ‫א‬  q r  ‫  א‬
   -      -  B    
“Berdoalah kepada Allah q, wahai Rasulullah agar (Allah q) melapangkan
(rizki) untuk umatmu. Sungguh Dia telah melapangkan (rizki) untuk orang-
orang Persia dan Romawi, sedangkan mereka tidak pernah menyembah
kepada Allah q.” Maka Rasulullah a bangun dan duduk kemudian
bersabda, “Apakah engkau masih ragu, wahai putra Al-Khaththab? Mereka
adalah suatu kaum yang disegerakan rizki mereka yang baik dalam
kehidupan dunia (saja).”115

% 1 ) ‫ ; < !  \ א‬# f‫א‬   &‫  א‬M8; %1 7 , ? 0 =‫ *א‬6 ‫ !א‬, ‫א ? כ‬#


      
‫   כ‬6 f‫א‬
   ! , > -7 0   ‫ א‬/ 0 R# < I   / , M 4  !   # M  <      
∩⊄⊇∪ * ` 6 E* 8  ‫א‬
 1 6

”Ingatlah (Nabi Hud j) saudara kaum ’Ad ketika ia memberi peringatan
kepada kaumnya di Al-Ahqaf dan sesungguhnya telah ada beberapa orang
pemberi peringatan sebelum dan sesudahnya (dengan mengatakan),
”Janganlah kalian menyembah selain Allah (q), sesungguhnya aku takut
kalian akan ditimpa siksaan (pada) hari yang besar.”

Maknanya adalah; ingatlah wahai Rasulullah a kesabaran Nabi Hud


j yang merupakan saudara kaum ’Ad secara nasab –bukan saudara secara
agama-116 ketika ia memberi peringatan kepada kaumnya di Al-Ahqaf, yaitu
daerah tanah berpasir di bagian selatan jazirah Arab117 dan sesungguhnya

115
Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 2468, Muslim : 1479, Tirmidzi : 3318 dan Ahmad.
Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 2552.
116
Zubdatut Tafsir, 505.
117
At-Tafsirul Muyassar, 505.

33
Nabi Hud j bukanlah Rasul pertama yang diutus kepada mereka118
karena telah ada beberapa orang Rasul yang memberikan peringatan
sebelum dan sesudah Nabi Hud j tentang akibat dari kesyirikan serta
memerintahkan mereka untuk beribadah hanya kepada Allah q dengan
mengatakan, ”Janganlah kalian menyembah selain Allah q, sesungguhnya
aku takut kalian akan ditimpa siksaan pada Hari Kiamat.”119

(7 <   ‫  א  א‬p A ‫  "  א‬R  6 ‫ כ א‬A p   ‫  א‬Y + , R8  ‫;א‬

∩⊄⊄∪  ; =‫ א‬b ‫ כ  \   א‬: 0



”Mereka menjawab, ”Apakah engkau datang kepada kami untuk
memalingkan kami dari (menyembah) sesembahan kami? Maka
datangkanlah kepada kami (siksaan) yang telah engkau ancamkan
kepada kami, jika engkau termasuk orang-orang yang benar.”

Maknanya adalah; mereka menjawab, ”Apakah engkau datang


membawa dakwah kepada kami untuk memalingkan kami dari menyembah
sesembahan kami? Maka datangkanlah kepada kami siksaan yang telah
engkau ancamkan kepada kami, jika engkau termasuk orang-orang yang
benar dalam ucapan dan janjimu.”120 Mereka menantang dan tidak percaya
terhadap peringatan serta ancaman dari Allah q,121 mereka menganggap hal
tersebut mustahil terjadi.122

118
Taisirul Karimir Rahman, 782.
119
Aisarut Tafasir, 1747.
120
At-Tafsirul Muyassar, 505.
121
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1443.
122
Lubabut Tafsir, ‘Abdullah bin Muhammad Alu Syaikh.

34
M  \   
  V % , (  ‫ [ כ‬-  ,#  ‫  < א‬6     ‫ א א‬7 0 U‫; א‬
∩⊄⊂∪ : 8  " K  ‫א‬S 8 ; ‫אכ‬  % , > - ‫  כ‬#
”Ia berkata, ”Sesungguhnya pengetahuan (tentang hal tersebut) hanya
di sisi Allah (q) dan aku (hanya) menyampaikan kepada kalian apa yang
aku diutus dengan membawanya, akan tetapi aku melihat kalian
adalah kaum yang jahil.”

Maknanya adalah; Nabi Hud j berkata, ”Sesungguhnya


pengetahuan tentang kapan datangnya siksaan kepada kalian hanya di sisi
Allah q dan aku hanya menyampaikan kepada kalian apa yang Allah q
perintahkan,123 akan tetapi aku melihat kalian adalah kaum yang tidak
berakal124 karena kelancangan kalian kepada Allah q untuk meminta
disegerakannya siksaan.125 Seharusnya kalian meminta rahmat dan
kebahagiaan bukan justru meminta siksaan dan kesengsaraan.”126

‫א‬7 q  ) $B %‫א‬6 ‫א‬1 H ‫א‬8  ‫ =  "  ;א‬# ,  I   ) ‫א‬9S %‫א‬6 W # ,% ‫  א‬A
 
∩⊄⊆∪  , ‫א‬ 16 ‫"א‬A j % M    K   V‫ א א‬8 H  
B  B    B 
”Ketika mereka melihat awan yang menuju ke lembah-lembah mereka,
mereka berkata, ”Ini adalah awan yang akan menurunkan hujan
kepada kami.” (Bukan), bahkan itu adalah siksaan yang kalian meminta
untuk disegerakan, (yaitu) angin yang di dalamnya (mengandung)
siksaan yang pedih.”

Maknanya adalah; ketika mereka melihat awan di ufuk yang menuju


ke lembah-lembah mereka,127 mereka berkata, ”Ini adalah awan yang akan
menurunkan hujan kepada kami untuk mengairi ladang-ladang kami dan
akan membasahi tanah-tanah kami yang telah dilanda kekeringan.”128 Bukan
seperti yang kalian sangka, bahkan itu adalah siksaan yang kalian meminta

123
Tafsirul Jalalain, 516.
124
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1444.
125
At-Tafsirul Muyassar, 505.
126
Aisarut Tafasir, 1747.
127
Zubdatut Tafsir, 505.
128
Aisarut Tafasir, 1747.

35
untuk disegerakan, yaitu angin yang di dalamnya mengandung siksaan yang
pedih.129

Rasulullah a ketika melihat angin kencang atau awan hitam beliau


khawatir kalau angin atau awan tersebut membawa siksaan. Sebagaimana
diriwayatkan dari ’Aisyah i –isteri Nabi a,- ia berkata;

U 8 V % ‫ א‬:\  ‫ א‬A .M "+ # >A ‫ ?  כ‬f  6 ‫א‬S  % # , ‫א‬S O e,% ‫ ?א‬0 :‫א‬  ‫כ‬
 
‫אכ‬ % ,#  q   ‫ א‬M  A : 8 ‫  כ‬: , T‫ א‬+ % .‫א‬8   A   [  ‫א א‬# ,% ‫ ?א‬0 P‫א‬  
  ‫ א‬e% ,  ‫א‬
‫ א‬L Q @‫ א‬6 ‫ א‬:U‫  א‬A :\  ‫ ;א‬zL H‫א‬  ‫" כ א כ‬+# >A \A 6 M,% ‫?א‬0
             
EB 8 ; e,% < ; # j   ‫ א‬EB 8 ;  1-  6 < ; ‫א‬ B 1 6 M A : 8 ‫  כ‬: , > - „ 
-  

.{‫א‬7 q ) $B %‫א‬6 ‫א‬1 H } :‫א‬8  ‫ א‬A ‫א‬
  1   ‫א‬
”Rasulullah a jika melihat awan (mendung hitam) atau angin (dapat)
diketahui dari wajahnya. ’Aisyah i bertanya, ”Wahai Rasulullah, aku
melihat manusia jika mereka melihat awan mereka bergembira berharap
(awan tersebut) di dalamnya mengandung hujan. Sedangkan aku melihatmu
jika engkau melihat awan aku mengetahui dari wajahmu rasa
kekhawatiran.” Rasulullah a bersabda, “Wahai ‘Aisyah, aku khawatir
(kalau awan tersebut berubah) menjadi siksaan. Sesungguhnya suatu kaum
(yaitu; kaum ‘Ad) telah disiksa dengan angin. Kaum (tersebut ketika)
melihat (datangnya) siksaan (yang berupa awan) mereka mengatakan, ”Ini
adalah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami.”130

129
At-Tafsirul Muyassar, 505.
130
HR. Bukhari : 4829 dan Muslim : 899, lafazh ini miliknya.

36
Oleh karena itu Rasulullah a mengajarkan sebuah doa ketika melihat
angin yang bertiup dengan sangat kencang. Diriwayatkan dari ’Aisyah i –
isteri Nabi a,- ia berkata;

>-7 0 "  ‫ א‬:U‫ ; א‬j   ‫ \ א‬4 b 6 ‫ ?א‬0  V # M   6   ‫ א‬2 J >I  ‫ א‬:‫א‬  ‫כ‬
  -   )
‫א‬H  D   ‫ ?  כ‬8 6 ,# M  \  V % , ‫ ! א‬# ‫ "א‬A ‫ ! א‬# ‫א‬H ! ‫  כ‬pV ,
-    
M  \  V % , ‫  א‬D # ‫ "א‬A ‫  א‬D #
 -
”Nabi a jika (ada) angin yang bertiup kencang beliau membaca doa, “Ya
Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan (angin) tersebut, kebaikan yang
ada padanya dan kebaikan yang dikirimkan melaluinya. Aku berlindung
kepada-Mu keburukan (angin) tersebut, keburukan yang ada padanya dan
keburukan yang dikirimkan melaluinya.”131

Jika awan mendung telah menjadi hujan, maka seorang muslim


disunnahkan untuk membaca doa;

.‫א‬S A‫ א‬7 ‫א‬IJ "  ‫א‬


S- 
”Ya Allah, (jadikanlah hujan ini sebagai) hujan yang bermanfaat.”132

131
HR. Muslim : 899, lafazh ini miliknya dan Tirmidzi : 3449. Hadits ini dishahihkan oleh
Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 4753.
132
HR. Bukhari : 1032, lafazh ini miliknya dan Nasa’i : 1523.

37
  / 0 e  / ‫א‬8IJpA ‫"א‬%  p T* >D  ‫כ‬
" ‫אכ‬ - < 
       -   
∩⊄∈∪    K   ‫ א‬E 8   ‫ ] א‬K 7 ‫  כ‬1 ‫כ‬

”Yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Rabb-nya,
maka jadilah mereka tidak ada yang terlihat lagi kecuali (bekas-bekas)
tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberikan balasan
kepada kaum yang berdosa.”

Maknanya adalah; yang menghancurkan segala sesuatu yang


dilintasinya dengan seizin Rabb-nya,133 maka jadilah mereka tidak ada yang
terlihat lagi kecuali bekas-bekas tempat tinggal mereka. Binatang ternak,
harta serta diri mereka semuanya binasa134 tidak ada seorang pun dari
mereka yang selamat, kecuali Nabi Hud j dan orang-orang beriman yang
bersamanya.135 Demikianlah Kami memberikan balasan kepada kaum yang
berdosa disebabkan karena dosa dan kejahatan mereka.136

Angin yang membinasakan kaum ‘Ad adalah angin dabur (barat)137


yang bertiup dengan sangat kencang selama tujuh malam delapan hari
secara terus-menerus tidak ada henti-hentinya. Sehingga mereka semuanya
binasa dan mereka tidak memiliki generasi penerus. Sebagaimana firman
Allah q;

‫ "א‬A E 8   ‫ א‬e  A ‫א‬S 8   E‫  *א‬, L 7‫  א‬G # U‫א‬ *  ^IV  "  6 ‫א‬H r V
         
.L* ;‫   א‬- "  e   " A .L*  #‫ * ! א‬r 7 i‫א‬
 K 6 ,  " 7 p‫ כ‬26  J
  
”(Allah q) menimpakan angin tersebut kepada mereka selama tujuh malam
delapan hari secara terus-menerus, maka engkau lihat kaum (‘Ad) pada
waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma
yang telah lapuk. Engkau tidak melihat seorang pun yang tertinggal di
antara mereka”138

133
Aisarut Tafasir, 1747.
134
Taisirul Karimir Rahman, 782.
135
Aisarut Tafasir, 1747.
136
At-Tafsirul Muyassar, 505.
137
Aisarut Tafasir, 1748.
138
QS. Al-Haqqah : 7 - 8.

38
FS < Y A ,# ‫א‬%‫א‬     ‫  כ‬: 0 (A H‫   <  כא‬#
S b  ,# ‫א‬S  V  "  ‫   א‬+ # M A  ‫אכ‬       
T* >D  - " < Y A , m # H %‫א‬ b, m# "V "6 2O, (A
                
∩⊄∉∪ : 8 @ "    M  ‫א‬8 7‫ "  א כא‬c‫א‬ #  ‫א' א‬  ( : #< K ‫א‬87‫ ? כא‬0
          
”Sesungguhnya Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam hal-hal
yang Kami belum pernah meneguhkan kedudukan kalian dalam hal
tersebut. Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan
dan hati. Tetapi pendengaran, penglihatan dan hati mereka tersebut tidak
berguna sedikit pun bagi mereka, karena mereka selalu mengingkari
ayat-ayat Allah (q) dan mereka diliputi oleh (siksaan)
yang dahulu mereka selalu memperoloknya.”

Maknanya adalah; sesungguhnya Kami telah meneguhkan kedudukan


kaum ’Ad dalam hal kehidupan dunia139 berupa panjangnya usia, kekuatan
badan, banyaknya harta benda140 serta anak-anak141 yang Kami belum
pernah meneguhkan kedudukan kalian dalam hal tersebut wahai orang-
orang kafir Quraisy.142 Kami telah memberikan kepada mereka
pendengaran, penglihatan dan hati. Tetapi pendengaran, penglihatan dan
hati mereka tersebut tidak berguna sedikit pun bagi mereka untuk
menyelamatkan mereka dari siksaan Allah q,143 karena mereka selalu
mengingkari ayat-ayat Allah q dan mereka diliputi oleh siksaan yang
dahulu pernah diperingatkan kepada mereka namun mereka selalu
memperolok144 dan mendustakannya, bahkan mereka menganggap bahwa
siksaan tersebut tidak akan pernah terjadi. Maka janganlah kalian meniru
perbuatan mereka, karena akan menyebabkan kalian ditimpa siksaan seperti
siksaan yang menimpa mereka di dunia dan di akhirat.145

139
At-Tafsirul Muyassar, 505.
140
Tafsirul Baghawi, 1189.
141
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1444.
142
At-Tafsirul Muyassar, 505.
143
Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 9/346.
144
Aisarut Tafasir, 1749.
145
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1445.

39
 m‫ א א‬A J# e   ‫  כ  א‬8 ‫  כ א א‬H, <   #
'‫א‬       -     
∩⊄∠∪ : 8  +  "   
 
”Sesungguhnya Kami telah membinasakan negeri-negeri di sekitar kalian
dan Kami telah mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami
agar mereka kembali (bertaubat).”

Maknanya adalah; sesungguhnya Kami telah membinasakan negeri-


negeri di sekitar kalian wahai penduduk Makkah,146 seperti kaum ‘Ad, kaum
Tsamud serta kaum Luth147 dan Kami telah mendatangkan tanda-tanda
kebesaran Kami sebagai hujjah dan bukti148 agar mereka kembali bertaubat
kepada kebenaran.149

"  6 ‫א‬8 ) 9   LS "  R ‫א‬7S ‫ א   ; א‬: # =   ‫א‬# 1 r ‫   א‬1  ‫ א‬H b 7 / 8  A


   
∩⊄∇∪ : #  4  ‫א‬8 7‫ א כא‬# " ‫ כ‬A 0 ‫ ?  כ‬#
 
”Mengapa yang mereka sembah selain Allah (q) sebagai sesembahan
untuk mendekatkan diri (kepada Allah q) tidak dapat menolong mereka?
Bahkan sesembahan tersebut lenyap dari mereka? Itulah kebohongan
mereka dan apa yang dahulu pernah mereka ada-adakan.”

Maknanya adalah; mengapa yang mereka sembah selain Allah q


sebagai sesembahan untuk mendekatkan diri kepada Allah q tidak dapat
menolong mereka dengan menghindarkan siksaan dari diri mereka?150
Bahkan sesembahan tersebut hilang dari mereka, tidak menjawab seruan
mereka dan tidak menolong mereka? Itulah kebohongan mereka dan apa
yang dahulu pernah mereka ada-adakan dengan menjadikan selain Allah q
sebagai sesembahan.151

146
Tafsirul Baghawi, 1189.
147
Tafsirul Jalalain, 516.
148
At-Tafsirul Muyassar, 505.
149
Aisarut Tafasir, 1749.
150
Tafsirul Jalalain, 516.
151
At-Tafsirul Muyassar, 505.

40
W # Z  ‫  א‬A :R   ‫ א‬: 8      - K  ‫  א‬- ‫ א‬4 7 ‫  כ‬0 ( A J ? 0 #
  S  
∩⊄∪   %1  )  " 8 ; 2 0 ‫א‬8  # >Z ; ‫  א‬A ‫א‬8  b 7 , R8  ‫;א‬
 
”(Ingatlah) ketika Kami mengarahkan sekelompok jin kepadamu (untuk)
mendengarkan Al-Qur’an, maka ketika mereka hadir mereka berkata,
“Diamlah kalian.” Ketika telah selesai, mereka kembali kepada kaumnya
(untuk) memberikan peringatan.”

Maknanya adalah; ingatlah wahai Rasulullah a, ketika Kami


mengirimkan sekelompok jin kepadamu untuk mendengarkan Al-Qur’an
darimu, maka ketika mereka telah hadir mereka berkata kepada sebagian
yang lainnya, “Diamlah kalian.” Ketika engkau telah selesai
membacakannya, mereka telah memahaminya dan bacaan tersebut
berpengaruh kepada mereka, mereka kembali kepada kaumnya untuk
memberikan peringatan kaumnya dari siksaan Allah q jika mereka tidak
beriman.152

Ayat ini turun berkenaan dengan sekelompok jin yang mendengarkan


bacaan Al-Qur’an Nabi a. Sebagaimana diriwayatkan dari ‘Abdullah (bin
Mas’ud) y, ia berkata;

L*  r 7  q I :R  ‫ א‬,  8H#  V# M  6 ‫ א‬2 J >I ‫ א‬2  6 ‫א‬8 qIH


                      -   
.LB   # i H <  , LB    :‫א‬  ‫ כ‬# M J ‫א‬8  ‫א ;א‬8  b 7 ‫ א‬:‫א‬8  ‫ ;א‬W 8   V ‫  א‬A

: R   ‫ א‬: 8      - K  ‫  א‬- ‫ א‬4 7 ‫  כ‬0 ( A J ? 0 # }  + #  6   ‫ א‬U  7 pA
 S  
.* I) U* X 9 2 0 L  m ‫א{ א‬8  b 7 , R8  ‫ ;א‬W # Z  ‫  א‬A
 
“Para jin turun (mendekati) Nabi a saat beliau sedang membaca Al-Qur’an
di lembah kurma. Ketika mereka mendengar bacaan Al-Qur’an para jin
berkata, “Diamlah kalian.” Mereka berjumlah sembilan jin, salah satunya
(bernama) Zauba’ah. Lalu Allah r menurunkan (ayat), ”(Ingatlah) ketika
Kami mengarahkan sekelompok jin kepadamu (untuk) mendengarkan Al-
Qur’an, maka ketika mereka hadir mereka berkata, “Diamlah kalian.”
Hingga ayat, “kesesatan yang nyata.153”154
152
At-Tafsirul Muyassar, 506.
153
QS. Al-Ahqaf : 29 - 32.
154
HR. Hakim : 3701, dengan sanad yang shahih.

41
Pada awalnya Rasulullah a tidak menyadari kehadiran para jin yang
mendengarkan bacaan Al-Qur’an beliau.155 Namun setelah kejadian tersebut
para jin mengirimkan utusannya kepada Rasulullah a,156 lalu Rasulullah a
membacakan Al-Qur’an kepada mereka. Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud y
ia berkata Rasulullah a bersabda;


.  q 7 ‫א‬A :U‫ ; א‬.:R     ‫  "  א‬6 '  ,   A M   \ I H 1 A - K  ‫ > א‬6‫ > =א‬7‫ א‬R
‫ ` * ? כ‬6 ) ‫  כ כ‬:U‫  א‬A =‫ א  א‬W 8  pV #  "7‫ א‬7 %‫א‬ GR# H%‫א‬GR ‫א‬7‫א‬%pA ‫א‬
             
B  6 F*   ) ‫ כ‬# ‫א‬S   : 8 ‫ א  כ‬A # , ‫  <  כ‬, >A ^   M   6   ‫ א‬V‫א‬
     
‫א " א‬8 K     X A : V # M   6   ‫ א‬2 J   ‫ א‬U 8 V % U‫  א‬A .‫ כ‬-‫ א‬# < 
  
.‫ כ‬7‫ א‬8 ! 0 E‫א‬  n ‫ " א‬7 x A

“Telah datang kepadaku utusan dari jin, maka aku berangkat bersama
mereka dan aku membacakan kepada mereka Al-Qur’an.” Kemudian
Rasulullah a membawa kami pergi dan memperlihatkan kepada kami jejak
mereka dan bekas perapian mereka. Lalu para Sahabat bertanya kepada
Rasulullah a tentang bekal (makanan para jin). Rasulullah a menjawab,
“Semua tulang (binatang) yang disebut nama Allah q (ketika
menyembelihnya) yang berada di tangan kalian dalam keadaan masih ada
dagingnya dan semua kotoran binatang ternak kalian.” Kemudian
Rasulullah a bersabda, “Maka janganlah kalian beristinja’ (bersuci)
dengan tulang dan kotoran binatang, karena sesungguhnya keduanya
adalah makanan saudara kalian (dari kalangan jin).”157

155
Sebagaimana riwayat dari Ibnu ‘Abbas p tentang sababun nuzul Surat Al-Jin. [HR.
Bukhari : 4921, Muslim : 449 dan Tirmidzi : 3323].
156
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1445.
157
HR. Muslim : 450.

42
Hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah a dengan sengaja pergi
menemui para jin untuk mendakwahi mereka. Berkata Al-Hafizh Ibnu Katsir
5;

- K  ‫ א‬2 0 N H ?  V # M   6   ‫ א‬2  J M 7 , 2  6 U) <  ‫ כ ) "א‬c q) ‫ א‬W 1 " A


  

2 ‫  א    א‬D #  + #  6  ‫ א‬2 0 H‫א‬ 6=# :R  ‫ "  א‬6 XA ‫<א‬b;
               S  
\ ; 8  ‫> ?  כ א‬A M  0 : 8 +‫א‬
    H‫א‬  M 7‫   א‬2  6 " 
   
“Semua jalur (riwayat hadits) ini menunjukkan bahwa sesungguhnya
(Rasulullah) a pergi menemui jin dengan sengaja. Lalu beliau membacakan
Al-Qur’an kepada mereka dan menyeru mereka untuk (menyembah) kepada
Allah r. Allah q (juga) mensyari’atkan kepada mereka melalui lisan
Rasulullah a (hukum-hukum) yang mereka butuhkan pada masa itu.”158

Ayat ini juga menunjukkan bahwa tidak ada Rasul dari kalangan jin.
Sebagaimana perkataan Al-Hafizh Ibnu Katsir 5;

/ # |B V %  "A o  # %B 1 7 - K  ‫> א‬A M 7 , 2  6 L  /‫ א‬W 1 "  U <  V‫; < א‬
  
/S 8 V % "     ‫  † א‬I   K  ‫ א‬: , ‫ כ‬D
  
“Ayat ini menunjukkan bahwa sesungguhnya di kalangan jin (hanya
terdapat) para pemberi peringatan, namun tidak ada para Rasul dari
kalangan mereka. Tidak diragukan bahwa Allah q tidak pernah mengutus
Rasul dari kalangan mereka.”159

158
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1447.
159
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1450.

43
2V 8  <     U 7 , ‫אא‬S  ‫   א כ‬V ‫א‬7 0 (  8 ; ‫א א‬8  ‫;א‬

∩⊂⊃∪ *    ) .*   n 2 0 # .-   ‫ א‬2 0 ] < "  M  <    ‫ א‬- ‫;א‬S <- b 
 
”Mereka berkata, “Wahai kaum kami, sesungguhnya kami telah
mendengarkan kitab yang telah diturunkan setelah (Nabi) Musa (j),
yang membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, yang menunjukkan
kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.”

Maknanya adalah; mereka berkata, “Wahai kaum kami, sesungguhnya


kami telah mendengarkan kitab Al-Qur’an yang telah diturunkan setelah
Nabi Musa j,160 yang membenarkan kitab-kitab para Nabi sebelumnya161
seperti; Shuhuf Ibrahim, Taurat, Zabur dan Injil,162 yang menunjukkan
kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus, yang akan menghubungkan
kepada Allah q dan kepada Surga-Nya.”163

Penyebutan ”Kitab yang telah diturunkan setelah (Nabi) Musa (j)”


mencakup di dalamnya Injil, karena Injil merupakan penyempurna kitab
Taurat Nabi Musa j. Berkata Al-Hafizh Ibnu Katsir 5;

  M   6 U 7 , E X  ‫ א‬M   6 2 6 : & 2 6 ‫א‬# ‫ כ‬1  


M A  K 7 g‫א‬
        
L    ‫> א‬A 8H# |    ‫א‬#     ‫  א‬B   ; # '‫  ; א‬# ‡ 
6‫א‬8
              B     
.F ‫א‬% 8  ‫ א‬8 H F <    ‫א‬A F‫ א‬% 8  ‫ א‬L    Q   -    ‫כא‬
“Mereka tidak menyebut (kitab) Nabi ’Isa j yang padanya diturunkan
Injil. Di dalam Injil terdapat nasihat-nasihat dan bimbingan-bimbingan,
namun sedikit (di dalamnya pembahasan tentang) halal dan haram. Sehingga
pada hakikatnya (Injil) seperti penyempurna syari’at Taurat, maka yang
dipegang (sebagai syari’at utamanya) adalah Taurat.”164

160
Tafsirul Jalalain, 517.
161
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1450.
162
Aisarut Tafasir, 1750.
163
Taisirul Karimir Rahman, 783.
164
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1450.

44
 #   ‫> א‬6‫א = א‬8I+ , ( 8; ‫א‬
 8 7?  -  ‫   כ‬4 [  M  ‫א‬8 R
‫כ‬       
∩⊂⊇∪ *  , ‫א‬ * 1 6  - ‫ כ‬K #
  
”Wahai kaum kami, ikutilah (seruan) orang yang menyeru kepada
Allah (q) dan berimanlah kalian kepadanya, niscaya Allah (q)
akan mengampuni dosa-dosa kalian dan akan melepaskan kalian
dari siksaan yang pedih.”

Maknanya adalah; ”Wahai kaum kami, ikutilah seruan Rasulullah


Muhammad a dan berimanlah kalian kepadanya,165 niscaya Allah q akan
mengampuni dosa-dosa kalian dan akan melindungi kalian dari siksaan yang
pedih.”166

$ % &‫> א‬A *K    o   A   ‫> א‬6‫ = א‬N K  /   #


 
∩⊂⊄∪ * I) U* X 9 >A ‫ כ‬Y  #, T ( # , M 7 # =   M  o  #
   
”Barangsiapa yang tidak mengikuti (seruan) orang yang menyeru
kepada Allah (q), maka ia tidak akan dapat melepaskan diri (dari siksa
Allah q) di bumi, dan tidak ada baginya pelindung selain Allah (q).
Mereka (berada) di dalam kesesatan yang nyata.”

Maknanya adalah; ”Barangsiapa yang tidak mengikuti seruan


Rasulullah Muhammad a, maka ia tidak akan dapat melepaskan diri dari
siksaan Allah q di bumi, jika Allah q berkehendak untuk
menghukumnya167 maka Allah q pasti akan menemukannya,168 dan tidak
ada baginya penolong yang dapat melindunginya selain Allah q. Mereka
berada di dalam kesesatan yang nyata.”169

165
At-Tafsirul Muyassar, 506.
166
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1450.
167
At-Tafsirul Muyassar, 506.
168
Aisarut Tafasir, 1751.
169
Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 9/352.

45
 "  r  >   # $ % &‫ א‬# '‫א‬
 #‫ א א‬.  ! ]1  ‫ א  א‬: , ‫א‬#   #,
        
 
∩⊂⊂∪  < ; T* >D  - ‫ כ‬2  6 M 7 0 2  2 8   ‫ ) > א‬: , 2  6 *%=‫  א‬
B  
“Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah (q)
yang menciptakan langit dan bumi serta Dia tidak merasa payah karena
menciptakannya, kuasa menghidupkan orang-orang mati? Ya, (bahkan)
sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Maknanya adalah; apakah mereka tidak memperhatikan bahwa


sesungguhnya Allah q yang menciptakan langit dan bumi dengan keluasan
dan kesempurnaan penciptaan keduanya serta Dia tidak merasa lelah karena
menciptakannya,170 kuasa menghidupkan orang-orang mati yang telah Dia
ciptakan sebelumnya? Ya, bahkan itu adalah sesuatu yang mudah bagi Allah
q, karena sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.171

.-   ‫א א‬1 H o  , %‫ א א‬2  6 ‫א‬# 4 ‫   כ‬1  ‫ א‬$   E 8  #


  
∩⊂⊆∪ : # 4 ‫א  א כ    כ‬
 1   ‫א א‬8; # 1 A U‫ א ; א‬-% # 2   ‫א‬8  ‫;א‬
 
”(Ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke Neraka,
(dikatakan kepada mereka), “Bukankah (siksaan) ini benar?” Mereka
menjawab, “Ya benar, demi Rabb kami.” (Allah q berfirman), “Maka
rasakanlah siksaan (tersebut) disebabkan dahulu kalian selalu ingkar.”

Maknanya adalah; ingatlah pada Hari Kiamat ketika orang-orang kafir


digiring ke Neraka untuk disiksa, dikatakan kepada mereka sebagai celaan
dan hinaan,172 “Bukankah siksaan ini benar?” Mereka melihat Neraka secara
langsung dengan mata mereka, lalu mereka menjawab,173 “Ya benar, demi
Rabb kami.” Allah q berfirman, “Maka rasakanlah siksaan tersebut
disebabkan dahulu kalian selalu mengingkarinya ketika kalian masih berada
di dunia.”174

170
Taisirul Karimir Rahman, 783.
171
At-Tafsirul Muyassar, 506.
172
Aisarut Tafasir, 1752.
173
Taisirul Karimir Rahman, 784.
174
At-Tafsirul Muyassar, 506.

46
"   K     / #  V ) ‫   א‬E    ‫ א‬8 #, IJ ‫ כ א‬I J‫א‬ A
    
sB X  *%‫ "א‬7  - LS 6‫א‬
 V / 0 R8 _I     : # < 6 8  ‫ א‬: #   E 8   " 7 p‫כ‬
 4  ‫ א‬E8  ‫ א‬/ 0 ‫"  "  כ‬A
∩⊂∈∪ : 8  V‫א‬    
”Bersabarlah engkau sebagaimana para Rasul yang mempunyai keteguhan
hati telah bersabar. Janganlah engkau meminta disegerakan (siksaan)
untuk mereka. Pada hari mereka melihat (siksaan) yang dijanjikan, mereka
(merasa seolah-olah) tidak tinggal (di dunia) melainkan (hanya) sesaat di
siang hari. (Suatu) pelajaran yang mencukupi, tidak ada yang dibinasakan
melainkan kaum yang fasik.”

Maknanya adalah; bersabarlah engkau wahai Rasulullah a atas


gangguan dari kaummu sebagaimana para Rasul Ulul ’Azmi yang
mempunyai keteguhan hati telah bersabar sebelummu,175 para Rasul Ulul
’Azmi merupakan para Rasul yang memiliki syari’at, mereka adalah: Nabi
Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi ’Isa dan Rasulullah Muhammad a.176
Janganlah engkau meminta disegerakan siksaan untuk kaummu. Pada hari
mereka melihat siksaan yang dijanjikan di akhirat, mereka merasa seolah-
olah tidak tinggal di dunia melainkan hanya sesaat di siang hari karena
lamanya siksaan di akhirat.177 Al-Qur’an merupakan suatu pelajaran yang
mencukupi,178 tidak ada yang dibinasakan oleh siksa Allah q melainkan
kaum yang fasik, yang keluar dari ketaatan kepada Allah q.179 Ini adalah
keadilan Allah r bahwa Allah r tidak akan menyiksa, kecuali orang-orang
yang berhak untuk mendapatkan siksaan.180

*****

175
At-Tafsirul Muyassar, 506.
176
Zubdatut Tafsir, 506.
177
Aisarut Tafasir, 1752.
178
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1451.
179
Taisirul Karimir Rahman, 784.
180
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1451.

47
‡á«@òŠí

SURAT MUHAMMAD
[Nabi Muhammad a]
Surat Ke-47 : 38 Ayat
(Madaniyyah)

  ‫   א   א   א‬


  

‫א‬8 R     
   1 ‫א‬# ∩⊇∪  "  ‫ א‬6 ,  9 ,  ‫   א‬IV  6 ‫א‬# <) J # ‫א‬#  4 ‫   כ‬1 ‫א‬
 "-%   .)   ‫ א‬8 H # <*    2  6 U - 7 ‫א  א‬8 R  
 # '‫א א‬b ‫א א‬8 6 #


‫א‬8 I‫א א‬# 4 ‫   כ‬1  ‫ א‬: p ‫ א  " ∪⊄∩ ?  כ‬j  J ,#  "‫ א‬Y V "  6 4 ‫כ‬
    -  
    
  ‫   א‬Z  ‫ כ‬1 ‫"  כ‬-%   .   ‫א א‬8 I ‫א א‬8R    1 ‫ א‬: ,#  n‫א‬I  ‫א‬
R? 0 2  ‫א‬  ;  ‫  א‬Z A ‫א‬# 4 ‫   כ‬1  ‫ ?א    א‬x A ∩⊂∪ "  ‫  _א‬, P‫א‬  

-     
   ‫ ^ א‬Z  2  TS R< A ‫ א‬0# <   ‫א‬3  ‫ א‬xA c‫א‬  G 8  ‫א א‬#<) Q A  H 8    r G ,

t*  I ‫ כ‬Z   8  I-  ‫  כ‬# "   b  7 /   ‫ א‬T (Q  8  # ‫א ?  כ‬H %‫ א‬i # ,
    
j  b #  " < " V ∩⊆∪ "  ‫ א‬6 ,  Z )   A   ‫  א‬IV >A ‫א‬8   ;   1  ‫א‬#
    
: 0 R8 R   
   1 ‫ ) "א א‬, ( ∩∉∪  "  ‫ "א‬A  6 L  K  ‫ <!  "  א‬# ∩∈∪  "  ‫א‬

48
‫\ ‪ < ; ,‬א כ ∪∠∩ ‪#‬א  ‪   1‬כ ‪# 4‬א ‪S   A‬א  "‬
‫  ‪#  b‬א א     ‪  b‬כ  ‪ I- _ #‬‬
‫‬ ‫‬ ‫‬
‫‪ 6 ,  9 ,#‬א  " ∪∇∩ ?  כ ‪ " 7 p‬כ  ‪8 H‬א ( ‪ U  7 ,‬א   ‪ 6 , { I pA‬א  "‬
‫‬ ‫‬ ‫‬ ‫‬
‫א‪ 6 :‬א;‪ L I‬א  ‪    1‬‬
‫∪‪#       A , ∩‬א ‪ >A‬א& ‪#  `  A $ %‬א כ   כ ‬
‫‬
‫;‪  =  "  I‬א   ‪   #  "  6‬כ א‪_  ,    A‬א  "א ∪⊃⊇∩ ?  כ ‪ : p‬א    ‪ 2 8‬א  ‪  1‬‬
‫ ‬ ‫  ‬
‫‬ ‫‬ ‫‬ ‫‬
‫‪8 R‬א‬‫‪8 R‬א ‪ : ,#‬א  כא‪ : 0 ∩⊇⊇∪  "  2 8  /    A‬א    <!  א ‪   1‬‬ ‫‬
‫א‪# %‬א  ‪   1‬כ ‪# 4‬א‬ ‫א'  ‪"      ]  K‬א א& ‪" 7‬‬ ‫א' ‪* +‬‬ ‫‪8  6#‬א א ‪b‬א  ‬
‫‬ ‫‬ ‫‬ ‫‬ ‫ ‬ ‫ ‬
‫א‪ # ∩⊇⊄∪ "  e8S _  %‬כ‪ -  -p‬‬ ‫‬ ‫‬
‫     ‪ p # : 8‬כ  ‪ : 8‬כ א ‪ p‬כ  א& ‪  7‬‬
‫א‪# E‬א  ‬
‫‬
‫א‪"  J‬‬ ‫;  *‪  ;  F8; <D, >H L‬כ א > ‪+ !,‬כ ‪ H,‬כא‪ 7 XA H‬‬
‫    )  ‪                   - S‬‬
‫א‪ M - %  - L*   2  6 :‬כ   ‪ # M   6 T 8 V M   -i‬א‪R8  I‬‬ ‫∪⊂⊇∩ ‪   A ,‬כ ‬
‫‬ ‫‪-‬‬
‫א‪ O T* (  - %‬‬ ‫‪B‬‬ ‫‪  _  ∩⊇⊆∪ H T R8 H ,‬א  ‪ L  K‬א  > ‪ < 6 #‬א     ‪" 7 , (" A : 8‬‬
‫‬ ‫‬ ‫‬ ‫‬
‫א‪Q - F* 1  *  !  - %‬א‪  %‬‬ ‫‪B‬‬ ‫‪" 7 ,# M   n‬‬
‫‬ ‫א‪[    * I  - %‬‬ ‫‪B‬‬
‫‬
‫‪" 7 ,# * VR‬‬
‫‬ ‫‬ ‫ ‬
‫א' ‪ "-%  - FB 4 [  #‬‬ ‫‪"7 ,#‬א‪"A " # 243 b * 6  %‬א  כ ‪  -‬א _ ‬
‫   ‬ ‫  ‪ )   - B‬‬
‫‬ ‫‬ ‫‬
‫כ   ‪! 8 H‬א  ‪ >A <B‬א א‪8  V # %‬א ( ‪S   TS‬א ‪"   # ∩⊇∈∪ H T (  , ^ q  A‬‬
‫‬ ‫‬ ‫‬
‫      ^ ‪  0‬כ  ‪? 0 2‬א ! ‪8 +‬א   ‪ <  6‬כ ;א  ‪8‬א   ‪8# ,   1‬א א    ‬
‫‬ ‫‬ ‫‬
‫‪ ^ In‬א   ‪ #  "8  ; 2  6‬א‪H T R8 H , R8  I‬‬ ‫‬ ‫א ?א ; א‪4S 7R U‬א ‪ Y  #,‬כ א  ‪  1‬‬
‫‬ ‫‬ ‫‬ ‫‬

‫‪49‬‬
: # `   " A ∩⊇∠∪ H‫א‬  8   H‫א‬  R # e<S H H =‫ א‬i ‫א‬# <  H‫   א‬1  ‫א‬# ∩⊇∉∪
   
"  T (+ ‫ ?א‬0 "  27 pA ‫ "א‬n‫ א‬D , T (+ <  A LS  [  "  p  : , L 6‫א‬   ‫ א‬/ 0
    
   „    # ‫כ‬
 I7 1   4 [  V‫ א‬#   ‫ א‬/ 0 M  0 m M 7 ,   6‫א‬
 A ∩⊇∇∪  H‫א‬

  ‫? כ‬

/ 8  ‫א‬8 R     „   ‫א‬#
   1 ‫ א‬U 8   # ∩⊇∪  ‫אכ‬  8 _  #  ‫ כ‬I           ‫א‬# '‫א‬  
  1  ‫  \ א‬,% U‫א‬
    ‫  "א א‬A  ‫ ? כ‬# LB  ‫ )  כ‬FB % 8 V \  7 , R? x A FB % 8 V \  - 7
2 # pA ' 8   ‫   א‬M   6 > Q [   ‫ ` א‬7 ‫  כ‬0 : # `  $B   "8  ; >A
 -      
: ‫א א    כא‬8; < J 8  A  &‫ א‬E  6 ‫ ?א‬x A fB #   UB 8 ; # LB 6‫א‬
 n ∩⊄⊃∪  " 
 
$ % &‫> א‬A ‫א‬# <  4  : ,   8  : 0   6  " A ∩⊄⊇∪ "  ‫! א‬
     S
2 6 ,# "  J pA   ‫      " א‬1  ‫ כ א‬Y  #, ∩⊄⊄∪ ‫  א כ‬% , R8  -q  #
  
: 0 ∩⊄⊆∪ ‫א  "א‬4 ; , * 8  ; 2  6 E , :R
    ‫ א‬: #   <   X A , ∩⊄⊂∪  H %‫א‬  b  ,


U 8 V : ‫א‬q Q ‫ א‬e< "  ‫   " א‬I ‫    < א‬- H %‫ = א‬, 2  6 ‫א‬# <)  %‫   א‬1  ‫א‬
   
    
  ‫ א‬U  7 ‫א א‬8 H  ‫   כ‬1 ‫א‬8  ‫ "  ;א‬7 p ‫  "  ∪∈⊄∩ ? כ‬2   ,#  " 

‫ ?א‬0  ‫ כ‬A ∩⊄∉∪ H %‫ א‬V 0      ‫א‬#   &‫ א‬t   >A ‫  כ‬q V
      
‫א‬8  I‫ " א‬7 p ‫ ∪∠⊄∩ ?  כ‬H %‫א‬=,# "H8+# :8  Z L‫" א ˆ @כ‬A8
                          

50
  1  ‫ א‬N   E , ∩⊄∇∪ "  ‫ א‬6 , { I pA M 7 ‫א‬8 9 % ‫א‬8 H  ‫ כ‬#   ‫{ א‬
 r V , (
 
T (Q 7 8  # ∩⊄∪ " 7 ‫ [א‬9 ,   ‫ א‬k  r )   : , $B   "8  ; >A
   
     ‫א‬# U 8   ‫>    א‬A "  A     # H‫א‬   "A  A "‫אכ‬%&
               
    ‫א‬b ‫א‬# ‫ <     כ‬H‫א‬
 K  ‫   א‬7 2 ‫ כ‬7 8 I  # ∩⊂⊃∪ ‫א  כ‬6,
        
   
‫א‬8;) (D #   ‫  א‬IV  6 ‫א‬# <) J # ‫א‬# 4 ‫   כ‬1  ‫ א‬: 0 ∩⊂⊇∪ ‫ כ‬%‫א‬ I!, 8 I7#
         
 I  V # ‫א‬YS  D   ‫א א‬# ) Z    e< "  ‫    "  א‬I  ‫     < א‬U 8 V  ‫א‬
{

/ # U 8 V ‫א א‬8 n ,#   ‫א א‬8 n , R8 R  


   1 ‫ ) "א א‬, ( ∩⊂⊄∪  "  ‫ א‬6 ,

  
‫א‬8 ‫  א‬G   ‫  א‬IV  6 ‫א‬# <) J # ‫א‬# 4 ‫   כ‬1  ‫ א‬: 0 ∩⊂⊂∪ ‫ א  כ‬6 , R8  q I
    
 7 ,#    ‫ א‬2 0 R8 6 <  # ‫א‬8  " X A ∩⊂⊆∪ "    ‫ א‬4 [    A %‫א‬
B 4 ‫  כ‬H #
  
 
B  ‫ א‬7 <) ‫ א‬F ‫ א א   א‬7 0 ∩⊂∈∪  ‫ א  כ‬6 ,  ‫     כ‬#  ‫א     כ‬# : 8  6 &‫א‬
N

∩⊂∉∪ ‫א  כ‬8  , ‫  כ‬p  / # ‫ כ‬% 8 + , ‫א  „  כ‬8    # ‫א‬8  „  : 0# 8B "  #
   
 7 , (H ∩⊂∠∪ ‫ כ‬7 ‫ [א‬9 , k  r # ‫א‬8  r I ‫ כ‬4  A ‫א‬H 8  ‫  כ‬p  : 0
    
‫ א‬7 xA  r I   #  r I   ‫   כ‬A   ‫  א‬IV >A ‫א‬8  4    : 8 6 <  T m „ H
    

51
‫א‬S 8 ; U < I   ‫א‬8  8   : 0# T R  4  ‫  א‬7 ,# > [  ‫א   א‬# M  4 7  6  r I
   ) 
∩⊂∇∪ ‫  _א  כ‬, R8 78 ‫  כ‬/ G ‫ כ‬O
   

52
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang.”

”(1) Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah
(q), (maka Allah q) menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka. (2)
(Adapun) orang-orang yang beriman dan beramal shalih serta beriman
kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad (a) dan itulah kebenaran
dari Rabb mereka, (maka Allah q) menghapuskan kesalahan-kesalahan
mereka dan memperbaiki keadaan mereka. (3) Yang demikian itu karena
sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang bathil, adapun orang-
orang mukmin mengikuti yang haq dari Rabb mereka. Demikianlah Allah
(q) membuat permisalan untuk manusia. (4) Apabila kalian bertemu
dengan orang-orang kafir (di medan perang), maka penggallah leher
mereka. Apabila kalian telah mengalahkan mereka, maka tawanlah mereka
lalu setelah itu kalian boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan
sampai perang berakhir. Apabila Allah (q) menghendaki niscaya Allah (q)
akan membinasakan mereka, tetapi Allah (q) hendak menguji sebagian
kalian dengan sebagian yang lain. Orang-orang yang terbunuh di jalan
Allah (q), maka Allah (q) tidak akan menyia-nyiakan amalan mereka. (5)
Allah (q) akan memberi petunjuk kepada mereka dan memperbaiki
keadaan mereka. (6) Serta memasukkan mereka ke dalam Surga yang telah
diperkenalkan kepada mereka. (7) Wahai orang-orang yang beriman, jika
kalian menolong (agama) Allah (q), niscaya Allah (q) akan menolong
kalian dan meneguhkan kedudukan kalian. (8) (Adapun) orang-orang yang
kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah (q) menyesatkan
amalan-amalan mereka. (9) Yang demikian itu karena sesungguhnya
mereka benci terhadap (Al-Qur’an) yang diturunkan Allah (q), lalu (Allah
q) menghapuskan amalan-amalan mereka. (10) Apakah mereka tidak
mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga mereka dapat
memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka? Allah
(q) telah membinasakan mereka dan orang-orang kafir akan menerima
(akibat yang) serupa. (11) Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah
(q) adalah pelindung bagi orang-orang yang beriman, sedangkan orang-
orang kafir tidak ada pelindung bagi mereka. (12) Sesungguhnya Allah (q)
akan memasukkan orang-orang yang beriman dan beramal shalih ke dalam
Surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. (Sedangkan) orang-orang
kafir mereka bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti
makannya binatang. (Kelak) Neraka Jahannam (akan menjadi) tempat
tinggal mereka. (13) Berapa banyak negeri yang (penduduknya) lebih kuat
daripada (penduduk) negeri yang telah mengusirmu. Kami membinasakan
mereka, maka tidak ada seorang penolong pun bagi mereka. (14) Apakah
orang yang (berpegang pada) keterangan yang datang dari Rabb-nya sama

53
dengan orang yang dijadikan indah baginya perbuatan buruknya dan ia
mengikuti hawa nafsunya? (15) Permisalan Surga yang telah dijanjikan
kepada orang-orang yang bertaqwa di dalamnya ada sungai-sungai dari air
yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang
tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamer yang lezat rasanya bagi
para peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang murni. Mereka di
dalamnya mendapatkan segala macam buah-buahan dan ampunan dari
Rabb mereka. (Apakah itu) sama dengan orang yang kekal di dalam Neraka
Jahannam yang diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga
memotong usus-usus mereka? (16) Di antara mereka ada orang yang
mendengarkan perkataanmu. Apabila mereka keluar dari sisimu mereka
berkata kepada orang yang telah diberi ilmu pengetahuan, ”Apa yang
dikatakannya tadi?” Mereka itulah orang-orang yang telah dikunci hati
mereka oleh Allah (q) dan mereka mengikuti hawa nafsu mereka. (17)
(Adapun) orang-orang yang mendapatkan petunjuk, (maka Allah q)
menambahkan petunjuk kepada mereka dan menganugerahkan kepada
mereka ketaqwaan mereka. (18) Maka tidak ada yang mereka tunggu
melainkan Hari Kiamat yang akan datang kepada mereka secara tiba-tiba,
karena sungguh telah datang tanda-tandanya. Maka apa manfaatnya bagi
mereka kesadaran mereka jika (Hari Kiamat) telah datang? (19) Ketahuilah
bahwa sesungguhnya tidak ada sesembahan (yang berhak untuk disembah)
selain Allah (q), mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-
orang beriman yang laki-laki dan yang wanita. Allah (q) mengetahui
tempat kalian berusaha dan tempat kalian tinggal. (20) Orang-orang yang
beriman berkata, “Mengapa tidak diturunkan sebuah surat?” Ketika
diturunkan sebuah surat yang muhkam dan di dalamnya disebutkan
(perintah untuk) berperang, engkau akan melihat orang-orang yang di
dalam hatinya ada penyakit memandang kepadamu (seperti) pandangan
orang yang pingsan karena takut mati. (Padahal) lebih utama bagi mereka.
(21) Taat dan (mengucapkan) perkataan yang baik. Ketika perintah
berperang telah ditetapkan, seandainya mereka membenarkan Allah (q)
niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka. (22) Apakah jika kalian
berpaling, kalian akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan
silaturrahim? (23) Mereka itulah orang-orang yang dilaknat Allah (q), lalu
ditulikan (pendengaran) mereka dan dibutakan penglihatan mereka. (24)
Apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an ataukah hati mereka telah
terkunci? (25) Sesungguhnya orang-orang yang kembali (kepada
kekufuran) setelah petunjuk itu jelas bagi mereka, setan telah memperdaya
mereka dan memanjangkan angan-angan mereka. (26) Yang demikian itu
karena sesungguhnya mereka telah mengatakan kepada orang-orang yang
benci terhadap apa yang diturunkan oleh Allah (q), ”Kami akan mematuhi
kalian dalam beberapa urusan.” Padahal Allah (q) mengetahui rahasia

54
mereka. (27) Bagaimanakah (keadaan mereka) jika Malaikat mencabut
nyawa mereka (dengan) memukul wajah mereka dan punggung mereka?
(28) Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka mengikuti (perkara
yang mendatangkan) kemurkaan Allah (q) dan mereka membenci (perkara
yang mendatangkan) keridhaan-Nya, maka Allah (q) menghapus amalan-
amalan mereka. (29) Apakah orang-orang yang dalam hatinya terdapat
penyakit menyangka bahwa Allah (q) tidak akan menampakkan kedengkian
mereka? (30) Jika Kami kehendaki niscaya Kami akan menunjukkan mereka
kepadamu, sehingga engkau benar-benar dapat mengenal mereka dengan
tanda-tanda mereka. Engkau benar-benar dapat mengenal mereka dari
kiasan perkataan mereka. Allah (q) mengetahui segala perbuatan kalian.
(31) Sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kalian hingga Kami
mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kalian, dan
Kami juga akan menguji keadaan kalian. (32) Sesungguhnya orang-orang
yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah (q) serta memusuhi
Rasul setelah jelas petunjuk bagi mereka, mereka tidak dapat memberi
mudharat kepada Allah (q) sedikit pun. (Kelak Allah q) akan
menghapuskan segala amalan mereka. (33) Wahai orang-orang yang
beriman, taatlah kepada Allah (q) dan taatlah kepada Rasulullah (a), dan
janganlah kalian membatalkan amalan-amalan kalian. (34) Sesungguhnya
orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah (q)
kemudian mereka mati dalam keadaan kafir, maka sekali-kali Allah (q)
tidak akan memberikan ampunan untuk mereka. (35) Janganlah kalian
lemah dan mengajak berdamai padahal kalian yang di atas, dan Allah (q)
bersama kalian. Dia sekali-kali tidak akan mengurangi amalan-amalan
kalian. (36) Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda
gurau. Jika kalian beriman dan bertaqwa, (maka) Allah (q) akan
memberikan pahala kepada kalian. Dia tidak akan meminta harta-harta
kalian. (37) Jika Dia meminta harta kepada kalian lalu mendesak kalian
niscaya kalian akan kikir, lalu Dia akan menampakkan kedengkian kalian.
(38) Ingatlah bahwa kalian (adalah) orang-orang yang diajak untuk
menginfakkan (sebagian harta) kalian di jalan Allah (q). Di antara kalian
ada orang yang kikir. Barangsiapa yang kikir, maka sesungguhnya ia
hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Allah (q) Maha Kaya sedangkan
kalian (adalah) orang-orang fakir. Jika kalian berpaling, niscaya Dia akan
mengganti (kalian) dengan kaum lain, yang mereka tidak seperti kalian.”181

181
QS. Muhammad : 1 - 38.

55
TAFSIR SURAT MUHAMMAD

∩⊇∪ "  ‫ א‬6 ,  9 ,   ‫  א‬IV  6 ‫א‬# <) J # ‫א‬# 4 ‫   כ‬1  ‫א‬
  
”Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah (q),
(maka Allah q) menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka.”

Maknanya adalah; orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah


182
q dan menghalangi manusia untuk masuk ke dalam agama Islam,183
maka Allah q membatalkan dan melenyapkan semua amalan perbuatan
mereka –seperti; memberi makan orang lain, menyambung silaturrahim dan
yang semisalnya,-184 mereka tidak diberi pahala dan tidak pula diberi
imbalan185 di akhirat.186

<*    2  6 U - 7 ‫א  א‬8 R   


 # '‫א א‬b ‫א א‬8 6 # ‫א‬8 R

   1 ‫א‬#
∩⊄∪ "  ‫ א‬j  J ,#  "‫ א‬Y V "  6 4 ‫"  כ‬-%   .)   ‫ א‬8 H #
  -   
”(Adapun) orang-orang yang beriman dan beramal shalih serta beriman
kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad (a) dan itulah kebenaran
dari Rabb mereka, (maka Allah q) menghapuskan kesalahan-kesalahan
mereka dan memperbaiki keadaan mereka.”

Maknanya adalah; adapun orang-orang yang beriman dan beramal


shalih serta beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepada Muhammad
a187 dan itulah kebenaran dari Rabb mereka yang tidak ada keraguan di
dalamnya, maka Allah q mengampuni kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa
mereka188 serta tidak menghukum mereka karenanya dan memperbaiki
kehidupan mereka di dunia maupun di akhirat.189

182
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1452.
183
Aisarut Tafasir, 1753.
184
Tafsirul Jalalain, 518.
185
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1452.
186
Tafsirul Jalalain, 518.
187
Tafsirul Jalalain, 518.
188
Adhwaul Bayan, 6/92.
189
At-Tafsirul Muyassar, 507.

56
   
.   ‫א א‬8 I‫א א‬8R
  1 ‫ א‬: ,#  n‫א‬I  ‫א א‬8 I ‫א א‬#  4 ‫   כ‬1 ‫ א‬: p ‫? כ‬
 
    ‫   א‬Z  ‫  כ‬1 ‫"  כ‬% 
∩⊂∪ "  ‫  _א‬, P‫א‬
      - 
”Yang demikian itu karena sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang
bathil, adapun orang-orang mukmin mengikuti yang haq dari Rabb mereka.
Demikianlah Allah (q) membuat permisalan untuk manusia.”

Maknanya adalah; yang demikian itu karena sesungguhnya orang-


orang kafir mengikuti yang bathil, adapun orang-orang mukmin mengikuti
Al-Qur’an yang haq dari Rabb mereka. Demikianlah Allah q membuat
permisalan untuk manusia, agar mereka mengambil pelajaran dengan
menempuh jalan keberuntungan dan menjauhi jalan kerugian.190

 ;  ‫  א‬Z A ‫א‬# 4 ‫   כ‬1  ‫ ?א    א‬x A


‫א‬#<) Q A H 8    r G , R? 0 2  ‫א‬
 -    
8  # ‫א ?  כ‬H %‫ א‬i # ,    ‫ ^ א‬Z  2  TS R< A ‫ א‬0# <   ‫א‬3  ‫ א‬xA c‫א‬
 G 8  ‫א‬

>A ‫א‬8   ;   1  ‫א‬# t*  I ‫ כ‬Z   8  I-  ‫  כ‬# "   b  7 /   ‫ א‬T (Q 
     
∩⊆∪ "  ‫ א‬6 ,  Z )   A   ‫  א‬IV
 
“Apabila kalian bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang),
maka penggallah leher mereka. Apabila kalian telah mengalahkan mereka,
maka tawanlah mereka lalu setelah itu kalian boleh membebaskan mereka
atau menerima tebusan sampai perang berakhir. Apabila Allah (q)
menghendaki niscaya Allah (q) akan membinasakan mereka, tetapi
Allah (q) hendak menguji sebagian kalian dengan sebagian yang lain.
Orang-orang yang terbunuh di jalan Allah (q), maka Allah (q)
tidak akan menyia-nyiakan amalan mereka.”

Maknanya adalah; apabila kalian –wahai orang-orang yang beriman-


bertemu dengan orang-orang kafir di medan perang,191 maka hadapilah
dengan gagah berani dan penggallah leher mereka. Apabila kalian telah
memporak-porandakan kekuatan mereka dan mengalahkan mereka, maka

190
Aisarut Tafasir, 1754.
191
Taisirul Karimir Rahman, 785.

57
tawanlah mereka lalu setelah itu kalian boleh; membebaskan mereka tanpa
imbalan, menerima tebusan dari mereka –baik berupa harta, jasa, peralatan
perang, tukar menukar tawanan dan lain sebagainya,- menjadikan mereka
sebagai budak atau menghukum mati mereka192 hal ini tergantung kebijakan
pemimpin untuk mewujudkan kemaslahatan bagi Islam dan kaum
muslimin.193 Lakukan yang demikian sampai perang berakhir baik dengan
dihentikannya peperangan dan diletakkan semua persenjataan, perjanjian
gencatan senjata194 atau menyerahnya orang-orang kafir.195 Apabila Allah q
menghendaki niscaya Allah q akan membinasakan mereka tanpa
peperangan dengan mendatangkan kepada mereka; gempa, wabah, petir,196
menenggelamkan mereka dalam tanah atau menenggelamkan mereka
dengan air,197 tetapi Allah q hendak menguji sebagian kalian dengan
sebagian yang lain sehingga tampak orang-orang yang benar-benar bersabar
dengan ujian dan tampak orang-orang yang benar-benar berjihad di jalan
Allah q198 hingga dimenangkan agama-Nya melalui tangan kalian. Orang-
orang yang terbunuh di jalan Allah q di kalangan orang-orang yang
beriman, maka Allah q tidak akan menyia-nyiakan pahala amalan
mereka.199

Seorang yang berperang di jalan Allah q harus memperhatikan aturan


syari’at, di antaranya; tidak boleh berkhianat, tidak boleh mencincang
musuh dan tidak boleh pula membunuh anak-anak. Diriwayatkan dari
Buraidah y, ia berkata;

# , ‰* + 2  6 ‫  א‬,  , ‫ ?א‬0  V # M   6   ‫ א‬2 J   ‫ א‬U 8 V % :‫א‬  ‫כ‬


 S   
G |‫   א       ! א‬M     #   ‫ א‬e8    M  J‫א‬   *
 ! >A W‫ א‬J # , L  V
 S 
X A ‫א‬#  O , |  ‫ א‬4 ‫א   כ‬8  ‫  א  | ; א‬I V >A   ‫  א‬V‫א‬ 
  ‫א‬#  O , :U‫; א‬
  
‫<א‬S  # ‫א‬8     / # |‫א‬8  _  / # |‫א‬# % < [  / # |‫א‬8 ) [ 


192
At-Tafsirul Muyassar, 507.
193
Aisarut Tafasir, 1756.
194
Taisirul Karimir Rahman, 785.
195
Tafsirul Jalalain, 518.
196
Aisarut Tafasir, 1756.
197
Ruhul Ma’ani, 26/42.
198
Zubdatut Tafsir, 507.
199
At-Tafsirul Muyassar, 507.

58
“Rasulullah a jika memerintahkan seorang pemimpin pada suatu pasukan,
beliau memberikan wasiat khusus kepadanya dan kaum muslimin yang
bersamanya (agar) bertaqwa kepada Allah q dengan baik. Kemudian
Rasulullah a bersabda, “Berperanglah di jalan Allah (q)) dengan menyebut
Nama Allah (q). Perangilah orang-orang yang kufur kepada Allah (q).
Berperanglah, janganlah kalian berkhianat, jangan menipu, jangan
mencincang (musuh) dan janganlah kalian membunuh anak-anak.”200

Seorang yang mati syahid di jalan Allah q akan mendapatkan enam


keutamaan. Sebagaimana diriwayatkan dari Miqdam bin Ma’dikarib y, dari
Rasulullah a, beliau bersada;

e # |M  =   L*  A = U # , >A M  4 [  :U‫א‬ * b! \


 ) V   ‫  < א‬6 <  "Q 
   
|  I‫   א& כ‬4  ‫     א‬p  # |  I  ‫א א‬
 1 6   %‫א‬
 K # L  K  ‫   א‬W <   
 
  IV >A ^ 4 Q # |   ‫ א‬%8   ‫   א‬k #  # |:‫א‬  g‫א‬ 
   L   2   #
   
.M  %‫ ;א‬,   ‫א‬7S ‫ א‬7 0
“Bagi orang yang mati syahid (akan mendapatkan) enam hal di sisi Allah
q; (1) diampuni (dosa)nya sejak tetesan darahnya yang pertama, (2)
ditampakkan tempatnya di Surga dan dilindungi dari siksa kubur, (3)
diselamatkan dari goncangan besar (Hari Kiamat), (4) dihiasi dengan
perhiasan iman, (5) dinikahkan dengan bidadari, dan (6) dapat memberikan
syafa’at untuk 70 orang dari kalangan kerabatnya.”201

Dosa-dosa orang orang yang mati syahid di jalan Allah q akan


diampuni, kecuali hutang. Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amru bin Al-
‘Ash p, bahwa Rasulullah a bersabda;

.  < ‫ א‬/ 0 N* 7 ? ) ‫"  < כ‬Q  4 [ 


 
“Diampuni semua dosa bagi seorang yang mati syahid, kecuali hutang.”202

200
HR. Muslim : 1731.
201
HR. Ahmad, Tirmidzi : 1663 dan Ibnu Majah : 2799, lafazh ini miliknya. Hadits ini
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahih Ibni Majah : 2257.
202
HR. Ahmad dan Muslim : 1886. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5
dalam Shahihul Jami’ : 8119.

59
∩∈∪ "  ‫ א‬j  b #  " < " V
  
”Allah (q) akan memberi petunjuk kepada mereka
dan memperbaiki keadaan mereka.”

Maknanya adalah; Allah q akan membimbing mereka kepada


kebaikan203 dan memperbaiki urusan mereka di dunia maupun di akhirat.204

∩∉∪ "  ‫ "א‬A 6 L  K  ‫ < !  " א‬#


  
”Serta memasukkan mereka ke dalam Surga
yang telah diperkenalkan-Nya kepada mereka.”

Maknanya adalah; serta memasukkan mereka ke dalam Surga yang


telah dijelaskan-Nya kepada mereka melalui Al-Qur’an dan lisan Rasulullah
a.205 Seorang penghuni Surga lebih mengetahui tempat tinggalnya di Surga,
ia tidak akan salah dalam memasukinya meskipun tidak ada yang
memberitahukan tempat tinggal tersebut kepadanya.206 Diriwayatkan dari
Abu Sa’id Al-Khudri y ia berkata, Rasulullah a bersabda;

M     M   L  K  ‫> א‬A M     e< H , H <  & W <  <*    o 4 7 ] 1  ‫א‬8 A
 
.‫א‬7 <) ‫> א‬A :‫א‬ ‫כ‬

“Demi yang jiwa Muhammad (a) berada di tangan-Nya, sungguh salah
seorang di antara mereka lebih mengetahui tempat tinggalnya di Surga
(daripada) tempat tinggalnya dahulu (ketika) di dunia.”207

203
Aisarut Tafasir, 1756.
204
At-Tafsirul Muyassar, 507.
205
Aisarut Tafasir, 1756.
206
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1453.
207
HR. Bukhari : 6535.

60
∩∠∪ ‫ ; < א כ‬, \
 I_  # ‫ כ‬b     ‫א א‬# b   : 0 R8 R
   1  ‫ ) "א א‬, (
 -   
”Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian menolong
(agama) Allah (q), niscaya Allah (q) akan menolong kalian
dan meneguhkan kedudukan kalian.”

Maknanya adalah; wahai orang-orang yang beriman, jika kalian


menolong agama Allah q208 dengan menegakkan agama-Nya, menyeru
manusia kepada-Nya dan berjihad melawan musuh-musuh-Nya yang
bertujuan untuk mencari keridhaan-Nya, niscaya Allah q akan menolong
kalian dengan kesabaran, ketenangan209 serta memberikan pertolongan
kepada kalian dalam menghadapi musuh-musuh kalian dan meneguhkan
kedudukan kalian di medan peperangan.210

∩∇∪ "  ‫ א‬6 ,  9 ,# "  ‫א‬S   A ‫א‬# 4 ‫   כ‬1  ‫א‬#


  
”(Adapun) orang-orang yang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka
dan Allah (q) menyesatkan amalan-amalan mereka.”

Maknanya adalah; adapun orang-orang yang kafir, maka kecelakaan


serta kehancuran bagi mereka dan Allah q membatalkan amalan-amalan
mereka sehingga mereka tidak mendapatkan manfaat apapun dari amalan
mereka tersebut.211

208
Zubdatut Tafsir, 507.
209
Taisirul Karimir Rahman, 785.
210
Tafsirul Baghawi, 1195.
211
Aisarut Tafasir, 1757.

61
∩∪ "  ‫ א‬6 , { I pA   ‫ א‬U  7 , ( ‫א‬8 H  ‫ " כ‬7 p ‫?  כ‬
  
”Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka benci terhadap (Al-
Qur’an) yang diturunkan Allah (q), lalu (Allah q) menghapuskan
amalan-amalan mereka.”

Maknanya adalah; yang demikian itu karena sesungguhnya mereka


benci terhadap Al-Qur’an yang diturunkan Allah q kepada Nabi-Nya
Muhammad a, lalu Allah q menghapuskan pahala amalan-amalan
mereka,212 sehingga merugilah mereka dunia dan akhirat.213

 "  I;     1  ‫ א‬L I;‫ א‬6 :‫א‬ ‫א כ כ‬# `A $ % &‫> א‬A ‫א‬#     A ,
           
∩⊇⊃∪ ‫  _א  "א‬,    A‫   כ א‬#  "  6   ‫=  א‬
  
”Apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga
mereka dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang
sebelum mereka? Allah (q) telah membinasakan mereka dan
orang-orang kafir akan menerima (akibat yang) serupa.”

Maknanya adalah; apakah orang-orang kafir itu tidak mengadakan


perjalanan ke negeri-negeri di muka bumi214 sehingga mereka dapat
memperhatikan dan mengambil pelajaran bagaimana kesudahan orang-
orang yang mendustakan sebelum mereka,215 seperti; kaum ‘Ad, kaum
Tsamud, kaum Luth dan yang selainnya?216 Allah q telah membinasakan
anak-anak, harta serta rumah-rumah mereka,217 bahkan Allah
menghancurkan usaha tipu daya mereka218 dan orang-orang kafir akan
menerima akibat yang sama buruknya dengan akibat yang pernah menimpa
umat-umat sebelum mereka tersebut, jika mereka tidak mau bertaubat dari
kesyirikan dan pembangkangan mereka.219

212
At-Tafsirul Muyassar, 507.
213
Aisarut Tafasir, 1757.
214
Aisarut Tafasir, 1757.
215
At-Tafsirul Muyassar, 507.
216
Zubdatut Tafsir, 507.
217
Aisarut Tafasir, 1758.
218
Taisirul Karimir Rahman, 785.
219
Aisarut Tafasir, 1758.

62
∩⊇⊇∪ "  2 8  /    A‫ א  כ א‬: ,# ‫א‬8 R
   1  ‫ א‬2 8    ‫ א‬: p ‫?  כ‬

”Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah (q) adalah pelindung bagi
orang-orang yang beriman, sedangkan orang-orang kafir tidak ada
pelindung bagi mereka.”

Maknanya adalah; yang demikian itu karena sesungguhnya Allah q


adalah pelindung dan penolong bagi orang-orang yang beriman, sedangkan
orang-orang kafir tidak ada pelindung bagi mereka, karena Allah q telah
menghinakan mereka. Barangsiapa yang dihinakan oleh Allah q, maka
tidak ada yang dapat menolongnya.220

  ]  K  '‫א‬ * + '‫א‬   ‫א‬b ‫א א‬8  6# ‫א‬8R 1  ‫ א   < !  א‬: 0


          
   
  7 &‫ כ  א‬p ‫ כ א‬: 8  ‫ כ‬p # : 8      ‫א‬#  4 ‫   כ‬1 ‫א‬# %‫א‬
E‫א‬  " 7 &‫  "א א‬
∩⊇⊄∪ "  e8S _  %‫א‬
  ‫א‬#

”Sesungguhnya Allah (q) akan memasukkan orang-orang yang beriman
dan beramal shalih ke dalam Surga yang mengalir sungai-sungai di
bawahnya. (Sedangkan) orang-orang kafir mereka bersenang-senang (di
dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. (Kelak) Neraka
Jahannam (akan menjadi) tempat tinggal mereka.”

Maknanya adalah; sesungguhnya Allah q akan memasukkan orang-


orang yang beriman dan beramal shalih ke dalam Surga yang mengalir
sungai-sungai di bawahnya. Sedangkan orang-orang kafir mereka
bersenang-senang di dunia dan mereka makan dengan tamak seperti
makannya binatang. Mereka hanya memikirkan masalah perut dan syahwat,
tidak pernah memikirkan tentang akhirat.221 Kelak pada Hari Kiamat Neraka
Jahannam akan menjadi tempat menetap mereka untuk selama-lamanya222
dan mereka tidak dapat keluar darinya.223

220
Aisarut Tafasir, 1758.
221
Aisarut Tafasir, 1758.
222
Tafsirul Jalalain, 519.
223
Taisirul Karimir Rahman, 786.

63
Orang-orang kafir tidak memiliki tujuan hidup di dunia, kecuali hanya
untuk bersenang-senang dan makan.224 Diriwayatkan dari Jabir dan Ibnu
‘Umar p ia berkata, Rasulullah a bersabda;

* , L IV >A  ‫ כ‬p  A‫א  כ א‬# <* ‫א‬


.T‫א‬  # 2 >A  ‫ כ‬p   „   ‫א‬
         S    
“Orang yang beriman makan dengan satu perut, sedangkan orang kafir
makan dengan tujuh perut.”225

H‫א‬ ‫ כ‬H, ‫כ‬+ !, >  ‫  ;   כ א‬- FS 8 ; <) D , >H L*  ;  -  -p‫ כ‬#
           
∩⊇⊂∪ "  J‫א‬  7 XA
   
”Berapa banyak negeri yang (penduduknya) lebih kuat daripada
(penduduk) negeri yang telah mengusirmu. Kami membinasakan
mereka, maka tidak ada seorang penolong pun bagi mereka.”

Maknanya adalah; berapa banyak negeri yang penduduknya lebih kuat


dari sisi; harta, anak, bangunan dan peralatan226 daripada penduduk negeri
Makkah yang telah mengusirmu, –wahai Rasulullah a,- padahal engkau
adalah penghulu para Rasul dan penutup para Nabi.227 Kami telah
membinasakan mereka dengan berbagai macam siksaan, maka tidak ada
seorang penolong pun yang dapat menolong mereka. Kekuatan yang mereka
miliki sama sekali tidak bermanfaat untuk melindungi mereka dari siksaan
Kami.228

224
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1454.
225
Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 5397, Muslim : 2062, lafazh ini miliknya, Ahmad,
Tirmidzi : 1818 dan Ibnu Majah : 3257. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5
dalam Sunan Ibni Majah : 2635.
226
Taisirul Karimir Rahman, 786.
227
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1454.
228
Taisirul Karimir Rahman, 786.

64
Seandainya Rasulullah a tidak diusir dari Makkah, niscaya beliau
akan tinggal menetap di Makkah. Sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu
’Abbas p, ia berkata;

‫ כ‬I ,# <*     ‫ כ‬In , ‫ א‬:L ‫    כ‬V # M   6   ‫ א‬2  J   ‫ א‬U 8 V % U‫; א‬
   
.‫ כ‬O \   ‫ כ‬V ‫>   כ א‬7 8 + ! , > 8 ; : , / 8  # |> 0
    
“Rasulullah a bersabda kepada negeri Makkah, “Sungguh engkau adalah
negeri yang paling bagus dan engkau adalah (negeri) yang paling aku
cintai. Seandainya bukan karena kaumku telah mengusirku darimu,
(niscaya) aku tidak akan tinggal di negeri selainmu.”229

M   6 T 8 V M   -i   ‫ כ‬M -%  - L*   2  6 :‫א‬


 ‫   כ‬A ,
-
∩⊇⊆∪ H T R8 H , R8  I‫ א‬#
 
”Apakah orang yang (berpegang pada) keterangan yang datang dari Rabb-
nya sama dengan orang yang dijadikan indah baginya perbuatan buruknya
dan ia mengikuti hawa nafsunya?”

Maknanya adalah; apakah orang mukmin yang berpegang teguh dan


yakin pada wahyu230 yang datang dari Rabb-nya tentang agama-Nya,231 baik
secara keilmuan maupun pengamalan232 sama dengan orang yang setan telah
menjadikan indah baginya perbuatan buruknya dan ia mengikuti ajakan
hawa nafsunya untuk bermaksiat kepada Allah q? Tentu keduanya tidak
sama.233

229
HR. Tirmidzi : 3926, lafazh ini miliknya, Hakim : 1787 dan Ibnu Hibban : 3709. Hadits
ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami : 5536.
230
Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 9/364.
231
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1454.
232
Taisirul Karimir Rahman, 786.
233
At-Tafsirul Muyassar, 508.

65
%‫א‬   *  "7 , ("A : 8   ‫ < א‬6 # >  ‫ א‬L K  ‫ _  א‬
B " 7 ,# * VR   O T(  - %‫א‬ B        
  *  "7 ,# Mn 
B " 7 ,#    %‫א‬Q - F1  *  !  - %‫א‬
%‫א‬ B         [     * I   -
 "-%  - FB 4 [  # '‫א‬  _ ‫  א‬- ‫"א  כ‬A " # 243 b * 6 
     )   -
  
∩⊇∈∪ H T (  , ^ q  A ‫א‬S   TS ( ‫א‬8  V # %‫> א א‬A <B  ‫ !א‬8 H   ‫כ‬
 
”Permisalan Surga yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang
bertaqwa di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah
rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya,
sungai-sungai dari khamer yang lezat rasanya bagi para peminumnya dan
sungai-sungai dari madu yang murni. Mereka di dalamnya mendapatkan
segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka. (Apakah itu)
sama dengan orang yang kekal di dalam Neraka Jahannam
yang diberi minuman dengan air yang mendidih
sehingga memotong usus-usus mereka?”

Maknanya adalah; permisalan sifat Surga yang telah dijanjikan kepada


orang-orang yang bertaqwa di dalamnya ada sungai-sungai minuman dari
air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang
tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamer yang lezat rasanya bagi
para peminumnya dan sungai-sungai dari madu murni yang bersih dari
campuran.234 Mereka di dalamnya mendapatkan segala macam buah-
buahan, seperti; kurma, anggur, tin serta yang lainnya235 dan ampunan dari
Rabb mereka atas dosa-dosa mereka.236 Apakah itu sama dengan orang yang
kekal di dalam Neraka Jahannam yang diberi minuman dengan air yang
mendidih sehingga memotong usus-usus mereka? Tentu tidak. Orang-orang
yang berada pada tingkatan yang tinggi di Surga tentu tidak sama dengan
orang-orang yang berada di dasar Neraka.237

Semua sungai surga terbelah dari empat sungai-sungai minuman


tersebut. Diriwayatkan dari Hakim bin Mu’awiyah, dari bapaknya y ia
berkata, aku mendengar Rasulullah a bersabda;

234
At-Tafsirul Muyassar, 508.
235
Taisirul Karimir Rahman, 786.
236
Zubdatut Tafsir, 508.
237
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1455.

66
   ‫ א‬#  I ‫  א‬L K  ‫> א‬A
.  Q  G   r  ‫   א‬#     ‫   א‬# T‫א‬
           
.W <   ‫   "א‬%‫א‬
 " 7 &‫א‬
“Di Surga terdapat sungai susu, sungai air, sungai madu dan sungai
khamer. Kemudian setelah itu semua sungai terbelah darinya.”238

  1   ‫א‬8  ‫  < כ ;א‬6   ‫א‬8 + ! ‫ ?א‬0 2  ‫  כ‬0 ^       "   #


  
 "8  ; 2  6   ‫ ^ א‬In    1  ‫ כ א‬Y  #, ‫א‬4S 7R U‫א א     א ?א ; א‬8# ,
  
∩⊇∉∪ H T R8 H , R8  I‫ א‬#
 
”Di antara mereka ada orang yang mendengarkan perkataanmu.
Apabila mereka keluar dari sisimu mereka berkata kepada orang
yang telah diberi ilmu pengetahuan, ”Apa yang dikatakannya tadi?”
Mereka itulah orang-orang yang telah dikunci hati mereka oleh
Allah (q) dan mereka mengikuti hawa nafsu mereka.”

Maknanya adalah; di antara orang-orang munafik ada orang yang


mendengarkan perkataanmu –wahai Rasulullah a,- mereka mendengarkan
bukan bermaksud untuk mencari kebaikan239 tetapi hanya untuk
meremehkan dan menghina. Apabila mereka keluar dari majelismu,240
mereka bertanya kepada para Sahabat241 yang telah diberi ilmu pengetahuan
dengan nada mencela,242 ”Apa yang dikatakannya tadi tidak ada yang dapat
diambil manfaatnya?”243 Mereka itulah orang-orang yang telah dikunci rapat
hati mereka oleh Allah q sehingga mereka tidak dapat memahami
kebenaran serta tidak mendapatkan petunjuk dengannya dan mereka
senantiasa mengikuti hawa nafsu mereka dalam kesesatan serta kekufuran244
sehingga tidak ada yang mereka inginkan selain kebathilan.245

238
HR. Ahmad, lafazh ini miliknya dan Tirmidzi : 2571. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh
Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 2122.
239
Taisirul Karimir Rahman, 786.
240
Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 9/366.
241
Tafsirul Baghawi, 1197.
242
Zubdatut Tafsir, 508.
243
Aisarut Tafasir, 1761.
244
At-Tafsirul Muyassar, 508.
245
Taisirul Karimir Rahman, 787.

67
∩⊇∠∪ H‫א‬ 
 8    H‫א‬
 R # e<S H  H =‫ א‬i ‫א‬# <  H‫   א‬1 ‫א‬#
”(Adapun) orang-orang yang mendapatkan petunjuk, (maka Allah q)
menambahkan petunjuk kepada mereka dan menganugerahkan kepada
mereka ketaqwaan mereka.”

Maknanya adalah; adapun orang-orang beriman246 yang mendapatkan


petunjuk untuk mengikuti kebenaran, maka Allah q menambah hidayah
kepada mereka sehingga hidayah tersebut menjadi semakin kuat dan Allah
q membimbing serta memudahkan mereka untuk bertaqwa.247 Mereka
diberikan pertolongan untuk melakukan kebaikan dan dijaga dari berbagai
keburukan.248

‫ "א‬n‫ א‬D , T (+ <  A LS  [  "  p  : , L 6‫א‬


  ‫ א‬/ 0 : #  `   " A
  

∩⊇∇∪ H‫א‬   ‫  "  ? כ‬T (+ ‫ ?א‬0  "  27 pA
”Maka tidak ada yang mereka tunggu melainkan Hari Kiamat yang akan
datang kepada mereka secara tiba-tiba, karena sungguh telah datang
tanda-tandanya. Maka apa manfaatnya bagi mereka kesadaran mereka
jika (Hari Kiamat) telah datang?”

Maknanya adalah; maka tidak ada yang ditunggu oleh orang-orang


kafir249 melainkan Hari Kiamat yang akan datang kepada mereka secara
tiba-tiba sedangkan mereka dalam keadaan lalai,250 karena sungguh telah
terlihat tanda-tanda dekatnya Hari Kiamat,251 namun mereka tidak
mengambil pelajaran darinya.252 Maka apa manfaatnya bagi mereka
kesadaran mereka jika Hari Kiamat telah datang? Tidak ada lagi manfaatnya
bagi mereka,253 karena pintu taubat ketika itu telah ditutup.254

246
Mukhtashar Tafsiril Baghawi, 877.
247
At-Tafsirul Muyassar, 508.
248
Taisirul Karimir Rahman, 787.
249
Tafsirul Jalalain, 519.
250
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1455.
251
Taisirul Karimir Rahman, 787.
252
At-Tafsirul Muyassar, 508.
253
Tafsirul Jalalain, 519.
254
Aisarut Tafasir, 1761.

68
Tanda-tanda Kiamat terbagi menjadi dua; tanda-tanda kecil dan tanda-
tanda besar. Tanda-tanda kecil yaitu tanda yang mendahului Kiamat dalam
kurun waktu yang lama dan merupakan sesuatu yang dianggap biasa.
Adapun tanda-tanda besar adalah peristiwa yang terjadi menjelang Hari
Kiamat dan merupakan sesuatu yang tidak biasa terjadi.255 Diutusnya
Rasulullah a merupakan salah satu tanda dekatnya Hari Kiamat,256 karena
beliau adalah Nabi akhir zaman yang tidak ada lagi Nabi antara beliau
dengan Hari Kiamat.257 Diriwayatkan dari Jabir bin ‘Abdillah p ia berkata,
Rasulullah a bersabda;

2q V 8  ‫א‬# L ‫ א‬I ‫ א‬M  IJ 0   :   #  ‫ כ " א‬L 6‫א‬ 
        ‫א‬# ‫א‬7 , \
 _ 
“(Jarak antara) aku diutus dengan Hari Kiamat seperti dua (jari) ini.”
Beliau menggandengkan antara dua jarinya, (yaitu); jari telunjuk dan jari
tengahnya.”258

Tanda-tanda besar Kiamat ada sepuluh. Sebagaimana diriwayatkan


dari Hudzaifah bin Asid y ia berkata, Nabi a bersabda;

|c  Q   ‫ א‬B  ! :'‫א‬ * R Q 6 : 8‫  כ‬2 : 8‫  כ‬/ L 6‫ א א‬: 0


       
|U‫א‬ + < ‫א‬# |: ‫א )< !א‬# |    ‫ א‬F   + >A B  ! # |  [   ‫ א‬B  ! #

    
B 7 # |‫    [   "א‬o Q ‫  א‬8  n# |k 8 + p # k 8 + p # |$% &‫ א‬L ‫ = א‬#
%‫א‬
    2 6 U #  7 F D‫א‬    ‫| א‬P‫    א א‬:* < 6  ;  k r 
        
    
. V # M   6   ‫ א‬2  J
 
“Sesungguhnya Kiamat tidak akan pernah terjadi hingga muncul sepuluh
tanda, (yaitu): (1) Penenggelaman yang terjadi di timur, (2)
Penenggelaman yang terjadi di barat, (3) (Penenggelaman yang terjadi) di
Jazirah Arab, (4) Asap, (5) Dajjal, (6) Dabbah (binatang bumi), (7) Ya-juj
dan Ma-juj, (8) Terbitnya matahari dari barat, (9) Api yang keluar dari
jurang ‘Adn yang akan menggiring manusia, dan (10) Turunnya ‘Isa bin
Maryam a.”259

255
Asyratus Sa’ah, 64.
256
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1455.
257
At-Tadzkirah fi Ahwalil Mauta wa Umuril Akhirah, 626.
258
HR. Muslim : 867.
259
HR. Muslim : 2901.

69
Hari Kiamat akan datang secara tiba-tiba ketika isi penduduk bumi
adalah seburuk-buruk manusia. Diriwayatkan dari ‘Abdullah (bin Mas’ud)
y, dari Nabi a, beliau bersabda;

  ‫ א‬%‫ א‬D 2  6 / 0 L 6‫ א א‬E8  /


.P‫א‬       
“Tidak akan terjadi Hari Kiamat, kecuali pada seburuk-buruk manusia.”260

Hendaknya orang-orang yang beriman mempersiapkan diri dengan


memperbanyak melakukan amal shalih sebelum datangnya kematian.
Karena jika kematian seseorang telah datang, maka berarti telah datang
Kiamatnya.261 Diriwayatkan dari Abu Hurairah y, bahwa Rasulullah a
bersabda;

# , |:‫א‬
 ! <) ‫ א‬# , |‫ [   "א‬   o  Q ‫  א‬8  n :‫א‬3 V U‫א‬
 6 &‫א  א‬#%=‫ א‬
  
.L ‫א   א‬ , #, |‫ <כ‬, LJ‫ !א‬#, |L‫ א <א‬# , |U‫ א‬+ < ‫א‬
         
“Bersegeralah kalian beramal (shalih sebelum datangnya) enam
(peristiwa); (1) Terbitnya matahari dari barat, (2) (Munculnya) asap, (3)
(Keluarnya) Dajjal, (4) (Keluarnya) Dabbah (binatang bumi), (5)
(Datangnya perkara) khusus salah seorang di antara kalian (yaitu;
kematian), atau (6) (Datangnya) perkara umum (yaitu; Hari Kiamat).”262

260
HR. Ahmad dan Muslim : 2949. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5
dalam Shahihul Jami’ : 7407.
261
Taisirul Karimir Rahman, 787.
262
HR. Muslim : 2947.

70
   „   ‫א‬#   „    # ‫כ‬     A
'‫א‬        I7 1  4[  V‫ א‬#   ‫ א‬/ 0 M  0 m M 7 ,   6‫א‬
∩⊇∪ ‫אכ‬ 8_# ‫כ‬I    ‫א‬#
                 
”Ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada sesembahan (yang berhak
untuk disembah) selain Allah (q), mohonlah ampunan bagi dosamu dan
bagi (dosa) orang-orang beriman yang laki-laki dan yang wanita.
Allah (q) mengetahui tempat kalian berusaha dan tempat kalian tinggal.”

Maknanya adalah; ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada


sesembahan yang berhak untuk disembah selain Allah q, mohonlah
ampunan dan bertaubatlah kepada Allah q bagi dosamu dan mohonkanlah
ampunan juga bagi dosa orang-orang beriman yang laki-laki dan yang
wanita serta maafkanlah kesalahan dan keburukan mereka. Allah q
mengetahui semua perbuatan kalian;263 Allah q mengetahui tempat kalian
bergerak mencari penghidupan di siang hari dan tempat kalian beristirahat di
malam hari.264 Tidak ada yang sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah q
dan Dia akan memberikan balasan terhadap semua perbuatan kalian.265

Seorang muslim yang mengilmui dengan sebenar-benarnya bahwa


hanya Allah q yang berhak disembah dan penyembahan kepada selain-Nya
merupakan kebathilan serta ia mengamalkan tuntutan kalimat tauhid
tersebut hingga meninggal dunia, maka ia akan masuk Surga. Diriwayatkan
dari ‘Utsman (bin ‘Affan) y ia berkata, Rasulullah a bersabda;

.L  K  ‫ א   = !  א‬/ 0 M  0 / M 7 ,     8 H # '‫א‬


   

“Barangsiapa yang meninggal dunia dan ia mengilmui bahwa tidak ada
sesembahan (yang berhak untuk disembah) selain Allah q, maka ia akan
masuk Surga.”266

263
Taisirul Karimir Rahman, 787.
264
Tafsirul Jalalain, 519.
265
Tafsir Ath-Thabari, 26/54.
266
HR. Muslim : 26.

71
LB  ‫ )  כ‬FB % 8 V \  7 , R? x A FB % 8 V \  - 7 / 8  ‫א‬8 R 
   1 ‫ א‬U 8   #
‫  כ‬0 : # `  $B   "8  ; >A   1  ‫  \ א‬,% U‫א‬     ‫ "א א‬A ‫ ? כ‬#
      
∩⊄⊃∪ "  2 # pA ' 8   ‫   א‬M   6 > Q [   ‫ ` א‬7
  - 
”Orang-orang yang beriman berkata, “Mengapa tidak diturunkan sebuah
surat?” Ketika diturunkan sebuah surat yang muhkam dan di dalamnya
disebutkan (perintah untuk) berperang, engkau akan melihat orang-orang
yang di dalam hatinya ada penyakit memandang kepadamu (seperti)
pandangan orang yang pingsan karena takut mati.
(Padahal) lebih utama bagi mereka.”

Maknanya adalah; orang-orang yang beriman berkata, “Mengapa tidak


diturunkan sebuah surat yang memerintahkan kami untuk berperang
melawan orang kafir?”267 Ketika diturunkan sebuah surat muhkam yang
jelas maksudnya serta tidak ada satu pun ayatnya yang dinasakh268 dan di
dalamnya disebutkan perintah untuk berperang yang dirasa berat bagi
jiwa,269 engkau akan melihat orang-orang munafik yang di dalam hatinya
ada penyakit keragu-raguan270 memandang kepadamu –wahai Rasulullah
a- seperti pandangan orang yang pingsan ketika sakaratul maut271 karena
mereka takut mati menghadapi musuh.272 Padahal yang lebih utama bagi
mereka adalah:273

267
At-Tafsirul Muyassar, 509.
268
Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 9/369.
269
Taisirul Karimir Rahman, 788.
270
Zubdatut Tafsir, 509.
271
Aisarut Tafasir, 1763.
272
Tafsirul Baghawi, 1198.
273
Tafsirul Jalalain, 520.

72
  ‫א א‬8; < J 8  A   &‫ א‬E  6 ‫ ?א‬x A fB #    UB 8 ; # LB 6‫א‬
 n
∩⊄⊇∪ "  ‫ ! א‬:‫א‬‫כ‬
 S   
”Taat dan (mengucapkan) perkataan yang baik. Ketika perintah berperang
telah ditetapkan, seandainya mereka membenarkan Allah (q)
niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.”

Maknanya adalah; taat kepada Allah q dan mengucapkan perkataan


yang baik yang sejalan dengan syari’at. Ketika perintah berperang telah
diwajibkan,274 seandainya mereka mengikhlaskan niatnya hanya karena
Allah q275 dan bersungguh-sungguh ketika berperang276 niscaya yang
demikian itu lebih baik untuk dunia dan akhirat mereka.277

$ % &‫> א‬A ‫א‬# <  4  : ,   8  : 0   6  " A


   
∩⊄⊄∪ ‫  א כ‬% , R8  -q  #

”Apakah jika kalian berpaling, kalian akan membuat kerusakan
di muka bumi dan memutuskan silaturrahim?”

Maknanya adalah; apakah jika kalian berpaling dari melaksanakan


perintah Allah q,278 kalian akan membuat kerusakan di muka bumi dengan
melakukan kesyirikan, kemaksiatan,279 menumpahkan darah dan
memutuskan silaturrahim?280 Dengan melaksanakan perintah Allah q akan
mendatangkan kebaikan dan keberuntungan untuk kalian.281

Orang yang menyambung silaturrahim akan disambung oleh Allah q,


sedangkan orang yang memutuskan silaturrahim akan diputuskan oleh Allah
q. Diriwayatkan dari Abu Hurairah y, dari Nabi a, beliau bersabda;

274
At-Tafsirul Muyassar, 509.
275
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1456.
276
Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 9/370.
277
Aisarut Tafasir, 1763.
278
Taisirul Karimir Rahman, 788.
279
Aisarut Tafasir, 1763.
280
At-Tafsirul Muyassar, 509.
281
Taisirul Karimir Rahman, 788.

73
.   ‫ א‬8   ' 1 ! pA  ‫ ; א \ א‬M   s A ‫  א‬A ..  r  ‫ א   א‬.  !
   
   
/ , :U‫ ; א‬.L q  ‫  כ   א‬1@‫ א  א‬E‫א‬ 
    ‫א‬1 H :\  ‫ ;א‬.M  :M  U‫  א‬A
.- % ‫ א‬2   :\  ‫ ;א‬z‫  כ‬q ;   ^ q ; ,# |‫  כ‬J #    J , : ,  9 
 
  8  : 0   6  " A }  Y D : 0 ‫א‬# Š ; ‫ א‬:F  H 8 , U‫ ; א‬.‫אכ‬
 1 A :U‫; א‬
       
.{‫  א כ‬% , R8  -q  # $ % &‫> א‬A ‫א‬# <  4  : ,

“Allah q menciptakan makhluk. Setelah selesai penciptaan makhluk
tersebut bangkitlah rahim, lalu berpegangan pada Pinggang (Allah q) Ar-
Rahman. Maka Allah q berfirman kepadanya, “Berhentilah.” Rahim
berkata, “Ini adalah tempat memohon kepada-Mu dari (orang-orang) yang
(akan) memutuskan(ku).” Allah q berfirman, “Apakah engkau tidak ridha
jika Aku akan menyambung orang yang menyambungmu dan Aku akan
memutuskan orang yang memutuskanmu?” Rahim menjawab, “Tentu (aku
ridha), wahai Rabb-ku.” Allah q berfirman, “Itu adalah (untukmu).”
Berkata Abu Hurairah y, “Bacalah (firman Allah q) jika kalian
menghendaki, “Apakah jika kalian berpaling, kalian akan membuat
kerusakan di muka bumi dan memutuskan silaturrahim?282”283

Menyambung silaturrahim akan melapangkan rizki dan


memanjangkan usia. Sebagaimana diriwayatkan dari Anas bin Malik y ia
berkata, aku mendengar Rasulullah a bersabda;

.M   %  b   A W  G , >A M  p   # , |M ; i % >A M  {  I : , W V  


    
“Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya atau dipanjangkan
usianya, maka hendaklah ia menyambung silaturrahim.”284

282
QS. Muhammad : 22.
283
HR. Ahmad, Bukhari : 4830, lafazh ini miliknya dan Muslim : 2554.
284
Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 2067, Muslim : 2557, Abu Dawud : 1693 dan Ahmad.
Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 5956.

74
Dampak dosa dari pemutusan silaturrahim akan segera dirasakan oleh
pelakunya sejak di dunia. Diriwayatkan dari Abu Bakrah y ia berkata,
Rasulullah a bersabda;

 b L 8   ‫ א‬2 ‫ א‬# ‫ כ‬%‫א‬I  ‫  א‬K  : , e , N* 7 ?  ‫א‬


>A M I ‫א‬         -     
.  ‫ א‬L  q ; # > [ I  ‫   א‬F ! m‫> א‬A M  !-  <  ‫א  ^ א‬7 <) ‫א‬
     
“Tidak ada suatu dosa yang lebih layak untuk disegerakan hukumannya
oleh Allah q kepada pelakunya di dunia selain (siksaan) yang telah
disediakan untuk (pelaku)nya di akhirat, (kecuali) dari kezhaliman dan
memutuskan silaturahim.”285

Seorang yang terbiasa memutuskan silaturrahim diancam dengan tidak


dimasukkan ke dalam Surga. Sebagaimana diriwayatkan dari Jubair bin
Muth’im y ia berkata, aku mendengar Rasulullah a bersabda;

 ; L K  ‫  < !  א‬/
.^B n‫א‬  
“Tidak akan masuk Surga orang yang memutuskan (silaturrahim).”286

∩⊄⊂∪ H %‫א‬b, 26,# "JpA ‫ " א‬1 ‫כ א‬Y #,
                      
”Mereka itulah orang-orang yang dilaknat Allah (q), lalu ditulikan
(pendengaran) mereka dan dibutakan penglihatan mereka.”

Maknanya adalah; mereka itulah orang-orang yang dijauhkan dari


rahmat Allah q,287 lalu ditulikan pendengaran mereka dari mendengar
kebenaran dan dibutakan penglihatan mereka dari melihat jalan petunjuk288
yang lurus.289

285
HR. Ahmad, lafazh miliknya, Tirmidzi : 2511, Abu Dawud : 4902, Ibnu Majah : 4211,
Ibnu Hibban : 456 dan Hakim : 7290. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5
dalam Shahihul Jami’ : 5704.
286
Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 5984, Muslim : 2556, Tirmidzi : 1909 dan Abu Dawud :
1696, lafazh ini miliknya. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam
Shahihul Jami’ : 7671.
287
At-Tafsirul Muyassar, 509.
288
Tafsirul Jalalain, 520.
289
Aisarut Tafasir, 1763.

75
∩⊄⊆∪ ‫א  "א‬4 ; , * 8  ; 2  6 E , :R
    ‫ א‬: #   <   X A ,
”Apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an
ataukah hati mereka telah terkunci?”

Maknanya adalah; apakah mereka tidak merenungkan kandungan Al-


Qur’an agar mereka dapat membedakan antara kebenaran dengan
kebathilan290 ataukah hati mereka telah terkunci rapat, sehingga nasihat Al-
Qur’an tidak dapat masuk ke dalam hati mereka?291 Seandainya mereka mau
merenungkan kandungan Al-Qur’an, niscaya Al-Qur’an akan menunjukkan
mereka pada semua kebaikan dan memperingatkan mereka dari semua
keburukan.292

Hati mereka seakan-akan seperti pintu yang tertutup rapat dan


digembok. Jika gembok tidak dibuka, maka pintu tidak akan dapat dibuka.
Sehingga ayat-ayat Al-Qur’an tidak akan dapat masuk ke dalamnya.293

: ‫א‬q Q ‫ א‬e< "  ‫   " א‬I ‫    < א‬- H %‫ = א‬, 2  6 ‫א‬# <)  %‫   א‬1  ‫ א‬: 0
   
∩⊄∈∪ "  2   ,# "  U 8 V
 
”Sesungguhnya orang-orang yang kembali (kepada kekufuran) setelah
petunjuk itu jelas bagi mereka, setan telah memperdaya mereka
dan memanjangkan angan-angan mereka.”

Maknanya adalah; sesungguhnya orang-orang yang murtad


meninggalkan keimanan dan kembali kepada kekufuran294 setelah
kebenaran itu jelas bagi mereka295 dengan berbagai macam dalil dan bukti
yang telah sampai kepada mereka, setan telah menjadikan mereka
memandang baik perbuatan mereka tersebut dan setan memberikan harapan
kepada mereka dengan panjang umur, penghidupan yang lebih baik dan
impian akan memiliki banyak harta.296
290
Aisarut Tafasir, 1764.
291
At-Tafsirul Muyassar, 509.
292
Taisirul Karimir Rahman, 788.
293
Syifa’ul Alil, 95.
294
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1457.
295
At-Tafsirul Muyassar, 509.
296
Aisarut Tafasir, 1765.

76
  &‫ א‬t   >A ‫  כ‬q V   ‫ א‬U  7 ‫א א‬8 H  ‫   כ‬1   ‫א‬8  ‫ " ;א‬7 p ‫?  כ‬
   
∩⊄∉∪ H %‫ א‬V 0       ‫א‬#
  
”Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka telah mengatakan kepada
orang-orang yang benci terhadap apa yang diturunkan oleh Allah (q),
”Kami akan mematuhi kalian dalam beberapa urusan.”
Padahal Allah (q) mengetahui rahasia mereka.”

Maknanya adalah; yang demikian itu karena sesungguhnya mereka


telah mengatakan kepada orang-orang yang benci terhadap Al-Qur’an yang
diturunkan oleh Allah q, ”Kami akan mematuhi kalian dalam beberapa
urusan, yaitu dengan tidak memerangi kalian297 dan kami juga akan
menghasut orang-orang Islam agar tidak memerangi kalian.”298 Padahal
Allah q mengetahui rahasia mereka dan apa yang mereka sembunyikan
dalam hati mereka.299 Allah q akan membuka keburukan mereka tersebut
dan menjelaskannya kepada para hamba-Nya yang beriman agar orang-
orang yang beriman tidak tertipu.300

∩⊄∠∪ H %‫א‬


  = ,# " H 8 + # : 8   Z  L ‫  " א   ˆ @ כ‬A 8  ‫ ?א‬0  ‫ כ‬A
   
”Bagaimanakah (keadaan mereka) jika Malaikat mencabut nyawa mereka
(dengan) memukul wajah mereka dan punggung mereka?”

Maknanya adalah; bagaimanakah buruknya keadaan mereka301 jika


Malaikat Maut mencabut nyawa mereka,302 sedangkan nyawa mereka tidak
mau keluar dari jasadnya lalu Malaikat Maut mencabutnya secara paksa303
dengan memukul wajah mereka dan punggung mereka menggunakan cakar
dari besi yang sangat keras agar nyawa mereka mau keluar?304

297
Aisarut Tafasir, 1765.
298
Tafsirul Jalalain, 520.
299
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1457.
300
Taisirul Karimir Rahman, 789.
301
Taisirul Karimir Rahman, 789.
302
Aisarut Tafasir, 1765.
303
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1457.
304
Tafsirul Jalalain, 520.

77
M 7 ‫א‬8 9 % ‫א‬8 H  ‫ כ‬#   ‫ { א‬r V , ( ‫א‬8  I‫ " א‬7 p ‫?  כ‬
 
∩⊄∇∪ "  ‫ א‬6 , { I pA
 
”Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka mengikuti (perkara yang
mendatangkan) kemurkaan Allah (q) dan mereka membenci (perkara yang
mendatangkan) keridhaan-Nya, maka Allah (q) menghapus
amalan-amalan mereka.”

Maknanya adalah; kematian yang demikian itu305 karena


sesungguhnya mereka mengikuti perkara yang mendatangkan kemurkaan
Allah q, yaitu kekufuran serta kemaksiatan dan mereka membenci perkara
yang mendatangkan keridhaan-Nya, yaitu keimanan, tauhid serta ketaatan,
maka Allah q menghapus semua pahala amalan kebaikan yang telah
mereka lakukan sebelum mereka murtad.306

∩⊄∪ " 7 ‫ [א‬9 ,   ‫ א‬k  r )   : , $B   "8  ; >A   1  ‫ א‬N   E ,


   
”Apakah orang-orang yang dalam hatinya terdapat penyakit menyangka
bahwa Allah (q) tidak akan menampakkan kedengkian mereka?”

Maknanya adalah; apakah orang-orang munafik307 yang dalam hatinya


terdapat penyakit menyangka bahwa Allah q tidak akan menampakkan
kedengkian dan permusuhan mereka308 yang tersembunyi dalam hati mereka
terhadap Islam dan kaum muslimin?309

305
Tafsirul Jalalain, 520.
306
Zubdatut Tafsir, 509.
307
Mukhtashar Tafsiril Baghawi, 879.
308
Taisirul Karimir Rahman, 789.
309
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1458.

78
U 8   ‫>    א‬A "  A     # H‫א‬    "  A   A " ‫אכ‬%& T(Q7 8 #
  
            
∩⊂⊃∪ ‫ א  כ‬6 ,       ‫א‬#
 
”Jika Kami kehendaki niscaya Kami akan menunjukkan mereka kepadamu,
sehingga engkau benar-benar dapat mengenal mereka dengan tanda-tanda
mereka. Engkau benar-benar dapat mengenal mereka dari kiasan perkataan
mereka. Allah (q) mengetahui segala perbuatan kalian.”

Maknanya adalah; jika Kami kehendaki niscaya Kami akan


menunjukkan mereka kepadamu, sehingga engkau benar-benar dapat
mengenal mereka dengan tanda-tanda kemunafikan yang ada pada diri
mereka.310 Engkau benar-benar dapat mengenal mereka dari kata-kata yang
terucap dari mulut mereka yang mengisyaratkan maksud mereka,311 yaitu
penghinaan terhadap urusan kaum muslimin.312 Allah q mengetahui segala
perbuatan kalian dan kalian akan diberikan balasan kebaikan sesuai dengan
perbuatan kalian.313

    ‫א‬b ‫א‬# ‫ <     כ‬H‫א‬


 K  ‫   א‬7 2 ‫ כ‬7 8 I  #
        

∩⊂⊇∪ ‫ כ‬%‫א‬I!, 8 I7#
       
”Sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kalian hingga Kami
mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kalian,
dan Kami juga akan menguji keadaan kalian.”

Maknanya adalah; sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji


keimanan dan kesabaran kalian314 –wahai orang-orang yang beriman-
dengan peperangan melawan musuh hingga terlihat apa yang telah Kami
ketahui di alam azali tentang orang-orang yang berjihad dan bersabar dalam
memerangi musuh di antara kalian, dan Kami juga akan menguji perkataan
dan perbuatan kalian sehingga akan tampak siapa yang jujur dan siapa yang
dusta di antara kalian.315

310
Aisarut Tafasir, 1766.
311
At-Tafsirul Muyassar, 510.
312
Tafsirul Jalalain, 521.
313
Zubdatut Tafsir, 510.
314
Taisirul Karimir Rahman, 789.
315
At-Tafsirul Muyassar, 510.

79
Allah q telah mengetahui segala sesuatu yang akan terjadi, yang
sedang terjadi dan yang telah terjadi.316 Seseorang akan mendapatkan
balasan pahala atau dosa setelah pengetahuan Allah q atasnya terjadi
padanya. Berkata Imam Al-Qurthubi 5;

 " ‫ א‬6 p  " i‫א‬K  ‫ א‬7 0 M 7 & |T‫  א‬K  ‫ א‬M  ^   ] 1  ‫ א     א‬8 H     ‫א א‬1 H
   
. "  6   <   ‫ א‬M     /
 
“Pengetahuan ini adalah pengetahuan (tentang) kejadian yang (menjadikan
seorang mendapatkan) balasan (pahala atau dosa). Karena sesungguhnya
(manusia) mendapatkan balasan hanyalah dengan amalan-amalan mereka,
bukan dengan ilmu-Nya yang dahulu atas mereka.”317

<     U 8 V ‫א א‬8;) (D #   ‫  א‬IV  6 ‫א‬# <) J # ‫א‬# 4 ‫   כ‬1  ‫ א‬: 0
  
∩⊂⊄∪ "  ‫ א‬6 , {  I  V # ‫א‬YS  D   ‫א א‬# ) Z    e< "  ‫    "  א‬I  ‫א‬

”Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari
jalan Allah (q) serta memusuhi Rasul setelah jelas petunjuk bagi mereka,
mereka tidak dapat memberi mudharat kepada Allah (q) sedikit pun.
(Kelak Allah q) akan menghapuskan segala amalan mereka.”

Maknanya adalah; sesungguhnya orang-orang yang kafir dan dengan


berbagai cara mereka menghalangi manusia dari agama Islam318 serta
menentang dan memusuhi Rasul setelah datang petunjuk kepada mereka,319
mereka tidak dapat memberi kerugian kepada Allah q sedikit pun, bahkan
kerugiannya akan menimpa pelakunya sendiri.320 Kelak di akhirat Allah q
akan menghapuskan pahala segala amalan yang telah mereka lakukan ketika
di dunia.321

316
Aisarut Tafasir, 1766.
317
Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 9/377.
318
Aisarut Tafasir, 1766.
319
Taisirul Karimir Rahman, 789.
320
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1458.
321
At-Tafsirul Muyassar, 510.

80
U 8 V ‫א א‬8 n ,#   ‫א א‬8 n , R8 R
   1  ‫ ) "א א‬, (
  
∩⊂⊂∪ ‫ א  כ‬6 , R8  q I / #
 
”Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah (q)
dan taatlah kepada Rasulullah (a), dan janganlah kalian
membatalkan amalan-amalan kalian.”

Maknanya adalah; wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada


Allah q dan taatlah kepada Rasulullah a dalam perintah dan larangan, baik
berupa keyakinan, perkataan maupun perbuatan322 karena itu merupakan
jalan keselamatan dan tangga kebahagiaan,323 dan janganlah kalian
memutuskan amalan yang sedang kalian lakukan serta jangan pula kalian
menggugurkan pahala amalan kalian324 setelah kalian beramal, karena; (1)
murtad,325 (2) syirik,326 (3) riya’ atau sum’ah,327 (4) mengungkit-ungkit
sedekah dan menyakiti hati orang yang menerima sedekah.328

Ketaatan kepada Allah q harus disertai dengan ketaatan kepada


Rasulullah a. Berkata Ibnu ‘Abbas p;329

:‫  [  ;     "א‬FB < ‫א‬ * R ƒ


 # ‫   "א‬I  / ƒ* X _  LS 7 #   \  7 '‫א‬
         X G
 ‫א‬n ,   A U 8 V  ‫א א‬8  n ,#   ‫א א‬8  n , 2 ‫ א    א‬U 8 ; ‫ א‬H ‫  <א‬0 ] ,
‫א‬8 ; ,# 2 ‫ א    א‬U 8 ; L 7‫| א _ א‬M    I   U 8 V ‫ ^ א‬q   #   ‫א‬
     
  ‫ א‬U 8; L _  ‫| א _א‬M  I   ‫כ‬-    # 2 J A F ‫א א  כא‬8R# F X b ‫א‬
              
 M  <  ‫א‬8  ‫ כ‬Q   #   ‫ כ א‬D   A ‫א  <  כ‬8  # > ‫ כ‬D‫ א‬: , 2 ‫ א‬
     
.M    I 

322
Aisarut Tafasir, 1768.
323
Nida-atur Rahman, 178.
324
Taisirul Karimir Rahman, 789.
325
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1458.
326
Aisarut Tafasir, 1768.
327
Mukhtashar Tafsiril Baghawi, 879.
328
Nida-atur Rahman, 178.
329
Beliau adalah seorang Sahabat yang wafat tahun 68 H di Thaif.

81
“Ada tiga ayat yang diturunkan oleh Allah q beserta tiga penyertanya.
Tidak diterima salah satunya tanpa disertai penyertanya, yaitu: (1) Firman
Allah q, “Taatlah kepada Allah q dan taatlah kepada Rasul.” Barangsiapa
yang mentaati Allah q namun tidak mentaati Rasul, maka tidak diterima.
(2) Firman Allah q, “Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat.”
Barangsiapa yang shalat namun tidak menunaikan zakat, maka tidak
diterima. (3) Firman Allah q, “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua
orang tuamu.” Barangsiapa yang bersyukur kepada Allah q namun tidak
bersyukur kepada kedua orang tuanya, maka tidak diterima.”330

Ayat ini menunjukkan atas terlarangnya memutuskan suatu amalan


yang sedang dilakukan. Berkata Syaikh ’Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di
5;331

^ q ; L H‫א‬    
  ‫ כ‬# $  4  ‫ ^ א‬q ;      2  6 L m‫ א‬W1"  T‫  " א‬4  ‫ א‬U) <  
U‫א‬ q 0 6 2"7 < ;  ‫ א‬: ‫ ?א כא‬0 # |‫  כ‬1  N* + 8  O   4  ‫א‬
       
2  6 |‫  "א‬:‫א‬  # |‫ א"א‬0 # ‫כא "א‬0 # |‫ "א‬XJx  , 8"A |U‫א‬
  g‫א‬  6 &‫א‬
            B   
.XS  6 # ‫א‬S  6 M  j  b  ] 1  ‫ א‬M + 8  ‫א‬
“Para ahli fiqih berdalil dengan ayat ini atas haramnya memutuskan amalan
fardhu serta makruhnya memutuskan amalan sunnah tanpa (sebab) yang
mewajibkan pemutusan amalan tersebut. Jika Allah (q) telah melarang
pembatalan amalan, maka itu merupakan perintah untuk memperbaikinya,
menyempurnakannya dan melakukannya dengan baik sesuai dengan
(kaidah) keilmuan dan pengamalan.”332

330
Al-Kabair, 50.
331
Beliau adalah seorang Ulama’ yang wafat tahun 1376 H, bertepatan dengan 1955 M.
332
Taisirul Karimir Rahman, 790.

82
 
B 4 ‫  כ‬H # ‫א‬8 ‫  א‬G  ‫   א‬IV  6 ‫א‬# <) J # ‫א‬#  4 ‫   כ‬1 ‫ א‬: 0
%‫א‬

∩⊂⊆∪ "    ‫ א‬4 [    A


 
”Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia)
dari jalan Allah (q) kemudian mereka mati dalam keadaan kafir, maka
sekali-kali Allah (q) tidak akan memberikan ampunan untuk mereka.”

Maknanya adalah; sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah


q dan Rasul-Nya dan menghalangi manusia dari agama Islam kemudian
mereka mati dalam keadaan kafir sebelum bertaubat,333 maka sekali-kali
Allah q tidak akan memberikan ampunan untuk mereka dan akan menyiksa
mereka karena kekafiran mereka,334 mereka akan kekal tinggal di dalam
Neraka.335

‫א     כ‬# : 8  6 & ‫  א‬7 ,#    ‫ א‬2 0 R8 6 <  # ‫א‬8  " X A
 
∩⊂∈∪ ‫ א  כ‬6 , ‫     כ‬#
  
”Janganlah kalian lemah dan mengajak berdamai padahal kalian
yang di atas, dan Allah (q) bersama kalian. Dia sekali-kali
tidak akan mengurangi amalan-amalan kalian.”

Maknanya adalah; janganlah kalian –wahai orang-orang yang


beriman- merasa lemah dalam berjihad melawan orang-orang kafir336
dengan memulai mengajak mereka berdamai337 ketika bertemu dengan
mereka di medan peperangan338 padahal kalian adalah orang-orang yang
menang atas mereka dengan pedang serta hujjah,339 dan Allah q bersama
kalian dengan dukungan serta pertolongan-Nya. Dia sekali-kali tidak akan
mengurangi pahala amalan-amalan kalian,340 bahkan Dia menambahkan
karunia-Nya kepada kalian.341
333
Aisarut Tafasir, 1768.
334
At-Tafsirul Muyassar, 510.
335
Taisirul Karimir Rahman, 790.
336
Adhwaul Bayan, 6/240.
337
Tafsirul Baghawi, 1200.
338
Tafsirul Jalalain, 521.
339
Zubdatut Tafsir, 510.
340
At-Tafsirul Muyassar, 510.
341
Aisarut Tafasir, 1768.

83
‫ כ‬% 8 + , ‫א  „  כ‬8    # ‫א‬8  „  : 0# 8B "  # N
B   ‫א‬7 <) ‫ א‬F‫א‬
    ‫ א א‬7 0
  
∩⊂∉∪ ‫א  כ‬8  , ‫  כ‬p  / #
 
”Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau.
Jika kalian beriman dan bertaqwa, (maka) Allah (q) akan memberikan
pahala kepada kalian. Dia tidak akan meminta harta-harta kalian.”

Maknanya adalah; sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah


permainan dan senda gurau. Jika kalian beriman dan bertaqwa, maka Allah
q akan memberikan pahala kepada kalian. Dia tidak akan meminta kalian
mengeluarkan seluruh harta kalian namun hanya mewajibkan untuk
mengeluarkan sebagian kecil saja342 berupa zakat harta untuk menyantuni
dan membantu saurara-saudara kalian yang manfaat dan pahalanya juga
akan kembali kepada kalian.343

∩⊂∠∪ ‫ כ‬7 ‫ [א‬9 , k  r # ‫א‬8  r I ‫ כ‬4  A ‫א‬H 8  ‫  כ‬p  : 0
   
”Jika Dia meminta harta kepada kalian lalu mendesak kalian niscaya
kalian akan kikir, lalu Dia akan menampakkan kedengkian kalian.”

Maknanya adalah; jika Dia meminta harta kepada kalian lalu


mendesak kalian agar kalian memberikan semua harta kalian niscaya kalian
akan kikir tidak bersedia mengeluarkannya,344 lalu Dia akan menampakkan
kedengkian yang ada dalam hati kalian berupa kekikiran ketika kalian
diminta untuk menginfakkan semua harta kalian tersebut, yang merupakan
sesuatu yang tidak kalian sukai.345

342
Zubdatut Tafsir, 510.
343
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1459.
344
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1459.
345
Taisirul Karimir Rahman, 790.

84
 r I   ‫   כ‬A   ‫  א‬IV >A ‫א‬8  4    : 8 6 <  T m „ H  7 , (H
    
  
T R  4  ‫  א‬7 ,# >[  ‫א   א‬# M4 7  6  r I ‫ א‬7 xA  r I   #
  )  
∩⊂∇∪ ‫  _א  כ‬, R8 78 ‫  כ‬/ G ‫ כ‬O ‫א‬S 8 ; U < I   ‫א‬8  8   : 0#
    
”Ingatlah bahwa kalian (adalah) orang-orang yang diajak untuk
menginfakkan (sebagian harta) kalian di jalan Allah (q). Di antara
kalian ada orang yang kikir. Barangsiapa yang kikir, maka sesungguhnya
ia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Allah (q) Maha Kaya
sedangkan kalian (adalah) orang-orang fakir. Jika kalian berpaling,
niscaya Dia akan mengganti (kalian) dengan kaum lain,
yang mereka tidak seperti kalian.”

Maknanya adalah; ingatlah bahwa kalian –wahai orang-orang yang


beriman-346 adalah orang-orang yang diajak untuk menginfakkan sebagian
harta kalian di jalan Allah q dalam rangka menolong agama Allah q. Di
antara kalian ada orang yang kikir. Barangsiapa yang kikir, maka
sesungguhnya ia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri yang akibat
kekikirannya akan menimpa kepada dirinya sendiri,347 menjadikannya
terhalang dari mendapatkan pahala infak dan kehilangan pula kebaikan yang
banyak.348 Allah q Maha Kaya yang tidak membutuhkan infak kalian
sedangkan kalian adalah orang-orang fakir yang butuh kepada Allah q.349
Jika kalian berpaling dari ketaatan kepada-Nya dan tidak mengikuti syari’at-
Nya,350 niscaya Dia akan membinasakan kalian dan mengganti kalian
dengan kaum lain yang mereka mentaati-Nya dan mentaati Rasul-Nya serta
mereka berjihad di jalan-Nya dengan harta dan jiwa mereka, yang sifat
mereka tersebut tidak seperti kalian.351 Ini merupakan motivasi untuk orang-
orang yang beriman agar bangkit menggapai kemuliaan.352

346
Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 9/379.
347
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1459.
348
Taisirul Karimir Rahman, 791.
349
Tafsirul Jalalain, 521.
350
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1459.
351
At-Tafsirul Muyassar, 510.
352
Aisarut Tafasir, 1769.

85
Kebanyakan manusia lebih mencintai harta yang akan ditinggalkan
untuk ahli warisnya daripada harta miliknya sendiri. Karena hakikat harta
yang kelak benar-benar akan menjadi miliknya adalah harta yang dinfakkan
di jalan Allah q. Sebagaimana diriwayatkan dari ‘Abdullah (bin Mas’ud) y
ia berkata, Rasulullah a bersabda;

  / 0 <*  ,    ‫   כ‬o   M 7 , ‫א‬8   6 ‫א‬


|M  ‫   א‬M  0 N)  , M G %‫א‬# U‫א‬

.' ! , ‫ כ א‬G %‫א‬# U‫א‬   # \  < ; ‫א  כ א‬

“Ketahuilah sesungguhnya tidak seorang pun dari kalian, kecuali harta ahli
warisnya lebih dicintainya daripada harta miliknya. Hartamu (yang
sebenarnya) adalah apa yang engkau infakkan, sedangkan harta ahli
warismu adalah apa yang (akan) engkau tinggalkan.”353

Yakinlah bahwa infak dan sedekah tidak akan mengurangi harta.


Diriwayatkan dari Abu Hurairah y, dari Rasulullah a beliau bersabda;

 8  ‫ א‬# ‫א‬3 6 / 0 *84   ‫<א‬S I 6   ‫ א= א‬i ‫ א‬# U‫א‬


^ 9‫א‬ *   LB ; < J \ b 7 ‫א‬
    
.  ‫ א‬M  A % / 0    <B  ,
“Sedekah tidak akan mengurangi harta. Tidaklah Allah q menambah (sifat)
pemaaf pada seorang hamba, kecuali (akan menambah) kemuliaan (hamba
tersebut). Tidaklah salah seorang di antara kalian rendah hati (tawadhu’)
karena Allah q, kecuali Allah q (akan) mengangkat (derajat)nya.”354

*****

353
HR. Nasa’i : 3612. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul
Jami’ : 1070.
354
HR. Ahmad, Muslim : 2588, lafazh ini miliknya dan Tirmidzi : 2029. Hadits ini
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 5809.

86
|nÑÜa@òŠí

SURAT AL-FATH
[Kemenangan]
Surat Ke-48 : 29 Ayat
(Madaniyyah)

  ‫   א   א   א‬


  

 I7 ?   E <   ‫   כ א   א‬4 [   ∩⊇∪ ‫א‬S  I) ‫א‬S  A ‫   א  כ‬A ‫א‬7 0
‫ א‬# ‫כ‬

 S ‫  א‬J ‫  " <  כ‬# ‫   כ‬6 M    7   #  ! p


  ‫  כ א‬b   # ∩⊄∪ ‫א‬S    ) ‫א‬n

R# =‫  א   „      = א‬8  ; >A L  ‫ א  כ‬U  7 , ] 1  ‫ א‬8 H ∩⊂∪ ‫א‬S  6 ‫ א‬b 7
   S
‫א‬S   6   ‫ א‬:‫א‬  ‫ כ‬# $ % &‫ א‬# '‫א‬  #‫= א א‬8+    #  "7‫ א‬0 ^ ‫א‬7S ‫א‬0
           
‫  ]      "א‬K  '‫א‬ * + '‫א‬    „   ‫א‬#   „   ‫ כא ∪⊆∩  < !  א‬
       S 
‫א‬iS 8 A   ‫  < א‬6 ‫ ?  כ‬:‫א‬  ‫ כ‬#  "‫ א‬Y - V  "  6  4- ‫ כ‬# ‫  "א‬A   <  ‫ !א‬%‫א‬
 " 7 &‫א‬
'‫א‬  ‫  כ‬Q   ‫א‬# ‫  כ‬Q   ‫א‬# '‫א‬   A‫א    א‬#  A‫ א    א‬1-  # ∩∈∪ ‫ `א‬6
             S 
 "  6   ‫ א‬N Z O # T 8  ‫ א‬F @ R=  "  6 T 8  ‫  א‬d    ‫ א‬-7 (` ‫א‬
 
    
'‫א‬  #‫= א א‬8+    # ∩∉∪ ‫ א‬b  ' T(V# "+ " < 6,# "  #
       S            

87
‫א‪<S H‬א ‪ Q-  I #‬א‬
‫אכ ‪ D‬‬
‫‬ ‫א‪ :‬א   ‪S  6‬א  כ ‪S‬א ∪∠∩ ‪  V % , (7 0‬‬
‫‬ ‫‪ #‬א& ‪ # $ %‬כ‬
‫‪S‬‬ ‫‬ ‫‬
‫ ‪  W 8‬כ ‪FS‬‬
‫‬ ‫‪  1 7 #‬א ∪∇∩   „  ‪8‬א א   ‪I # W # ;- 8 # W # % -  # M  8 V % #‬‬
‫‬ ‫‪-‬‬ ‫‬ ‫‪S‬‬
‫‪ : 0 ∩∪ XS J ,#‬א  ‪I   1‬א  ‪ 7 8‬כ ‪ 7 0‬א ‪I‬א  ‪ : 8‬א    < א   ‪ " <  , c 8 A‬‬
‫‬ ‫‬ ‫‬ ‫‬
‫ ‬
‫א‪ M   6 < H‬א  ‬ ‫† ‪  2A # ,   # M4 7 2  6‬א ‪ 6‬‬ ‫† ‪ 7 x A‬א   כ ‬ ‫‪ 7   A‬כ ‬
‫א ‪(   [ D‬‬ ‫‪ + , M  „  A‬א ‪S ` 6‬א ∪⊃⊇∩ ‪  U 8  V‬כ א   ‪   : 8 4  r‬א& ‪ 6‬‬
‫‬ ‫‬ ‫‬ ‫‪S‬‬ ‫ ‬
‫א‪  4 [  V‬א   ‪  "    p : 8  8‬א  ‪ ;  "8  ; >A o‬‬ ‫‪8,‬א א ‪78 H,#‬א ‪A‬‬
‫‬ ‫‬ ‫‬ ‫‬ ‫         ‬
‫כ ‪S 4 7‬א  ‬ ‫כ  ‪ 3 9‬א ‪ % , # ,‬א=  ‬ ‫‪      A‬כ  כ  ‪  -‬א   ‪YS  D‬א ‪ % , : 0‬א=  ‬
‫‪ N       : ,    d‬א ‪U 8 V‬‬ ‫א‪ :‬א    א     ‪ I! : 8‬א ∪⊇⊇∩ ‬ ‫כ ‬
‫‬ ‫  ‬ ‫‪S‬‬
‫‪ d‬‬ ‫‪     d‬‬ ‫כ  ‪ #‬‬ ‫‪#‬א   „  ‪<S  ,  "  H , 2 0 : 8‬א ‪  ?  -i #‬כ ‪ 8  ; > A‬‬
‫א  ‪ # T 8‬כ   ; ‪S 8‬א  ‪%S 8‬א ∪⊄⊇∩ ‪   „     #‬א   ‪7 <  6 , (7 xA M  8 V % #‬א‬
‫‬ ‫‬
‫  כ א‪  V   A‬א ∪⊂⊇∩ ‪      #‬כ א א‪ #‬‬
‫א' ‪ #‬א& ‪T (Q     4 [  $ %‬‬
‫‬ ‫  ‬ ‫ ‬ ‫   ‪S‬‬
‫א‪ :‬א   ‪%S 8 4 O‬א ‪S  %‬א ∪⊆⊇∩ ‪ U 8  V‬א   ‪? 0 : 8 4  r‬א‬ ‫‪ # T (Q     1-   #‬כ ‬
‫‬ ‫‬
‫א ‪ [  2 0    q 7‬א‪H # 1 ! p   7‬א ? ‪7 # %‬א ‪  I 7‬כ    < ‪8  <- I) : , : #‬א כ ‪E X‬‬
‫‬ ‫‬ ‫‬ ‫‬
‫א   ;     ‪7 8  I‬א כ ‪  1‬כ ; א‪ U‬א     ;‪ 7 # <      : 8  8   A  I‬א  ‬
‫‬ ‫‬ ‫‬
‫כא‪8 7‬א ‪    4  r     ; ∩⊇∈∪ XS   ; / 0 : 8 "  4  /‬א& ‪ 6‬‬
‫א ‪: 8 6 <  V‬‬
‫‬ ‫‬ ‫‬

‫‪88‬‬
‫‪   <*  < D P* p  > #, E* 8 ; 2 0‬א  ‪8  q  : xA : 8     # , " 7 8‬א  „  כ‬
‫‬ ‫‬ ‫‬ ‫‬
‫‬ ‫‬ ‫‬
‫א   ‪ + ,‬א   ‪S‬א ‪8  8   : 0#‬א כ א  ‪  1-    I;  -   8‬כ ‪S 1 6‬אא ‪S  ,‬א‬
‫‬ ‫‬ ‫‬ ‫ ‬ ‫‪S‬‬
‫∪∉⊇∩  ‪ 2  6 o‬א& ‪ 2  6 / # kB  2 6‬א& ‪2 6 / # kB  k 6‬‬
‫‬ ‫‬ ‫‬ ‫‬
‫א'  ‪"      ]  K‬א‬ ‫א     ‪ ^ q  # k  t‬א  ‪* + M  ! <  M 8V%#‬‬
‫ ‬ ‫      ‬ ‫ ‪)    B‬‬ ‫ ‬
‫א‪S 1 6 M  1-    U 8     # %‬אא ‪S  ,‬א ∪∠⊇∩   < ‪ >9 %‬א   ‪  6‬א   „   ‬‫א& ‪ " 7‬‬
‫‬ ‫‬ ‫‬
‫‪I ? 0‬א  ‪ 7 8‬כ   \ א ‪    A F K Q‬א ‪ U  7 pA  "8  ; >A‬א  כ  ‪ "  6 L‬‬
‫ ‬ ‫‬ ‫‬ ‫‬ ‫‬ ‫‬
‫א‪ :‬א   ‪S  6‬א‬ ‫‪ G ,#‬א "  ‪S  A‬א ;   ‪IS‬א ∪∇⊇∩ ‪ [  #‬א‪  7‬כ _  ‪" 7 # 1 ! p  FS‬א ‪ #‬כ ‬

‫ כ ‪S‬א ∪‪ < 6 # ∩⊇‬כ א    [ א‪ 7‬כ _ ‪" 7 # 1 ! p  FS‬א ‪   K  A‬כ ‪ # W 1 H‬כ ‬
‫‬ ‫ ‬ ‫‬ ‫‬
‫‪ ]< ,‬א  ‬
‫א‪  6 P‬כ ‪   #‬כ ‪  < "  #    „   - LS R : 8‬כ ‪ J‬א ‪nS‬א )    ‪S‬א‬ ‫  ‬
‫‬ ‫ ‬ ‫‬ ‫‬
‫א‪ :‬א   ‪ 2  6‬כ ‪ -‬‬ ‫א} א    "א ‪ #‬כ ‬ ‫∪⊃⊄∩ ‪# % <     e  ! ,#‬א ‪"   6‬א ; < ‪  ,‬‬

‫א‪: # < K  / G %‬‬


‫‬ ‫‪  < ; T* >D‬א ∪⊇⊄∩ ‪ ; 8  #‬א  כ א  ‪   1‬כ ‪# 4‬א  ‪8  8‬א א& = ‬
‫‬ ‫‬ ‫‬ ‫‪S‬‬ ‫‬
‫‪3  #‬א ‪ b 7 / #‬א ∪⊄⊄∩ ‪ L  V‬א   א  > ; < !  \   ;‪L    < K    #  I‬‬
‫‬ ‫‬ ‫‪S‬‬
‫א   ‪ 8 H # ∩⊄⊂∪ XS  < I‬א  ‪ ] 1‬כ  ‪  6 "  <  ,‬כ ‪  <  ,#‬כ ‪ q I "  6‬‬
‫ ‬ ‫‬ ‫‬ ‫‬ ‫‬
‫א‪ :‬א    א     ‪ b  : 8‬א ∪⊆⊄∩ ‪H‬‬ ‫‬ ‫ כ ‪ 4 d , : , <     L‬כ ‪ #  "  6‬כ‬
‫‬ ‫‪S‬‬ ‫   ‬
‫א  ‪   1‬כ ‪# 4‬א ‪ # <) J #‬כ ‪  6‬א    ‪ < K‬א   א‪# E‬א  " < ]   כ ‪AS 8‬א ‪h  I : ,‬‬
‫‬ ‫‬ ‫‬ ‫‬

‫‪89‬‬
H 8 Yq  : , H 8      '‫א‬ B   „ ) TB ( 7 # : 8  „ ) U‫א‬B + % / 8  # M   
  
8  T (Q    M  % >A   ‫  *  < !  א‬6  [  FB   "  - ‫ כ‬Ib  A
 
      
  1  ‫   א‬+ ? 0 ∩⊄∈∪ ‫א‬S  , ‫אא‬S 1 6 "   ‫א‬# 4 ‫   כ‬1  ‫  א א‬1   ‫א‬8    
  
2  6 M   ‫ כ‬V   ‫ א‬U  7 pA L   H‫א‬
 K ‫ א‬L  L  ‫"  א‬8 ; >A ‫א‬# 4‫כ‬
              
‫  "א‬.  , R8 7‫ כא‬# e8   ‫ א‬L   ‫    " כ‬,#    „   ‫ א‬2  6 # M  8 V %
 
‫ א ) Š א‬M  8 V %   ‫ א‬c < J <   ∩⊄∉∪ ‫א‬S   6 T* >D  - ‫כ‬     ‫ א‬:‫א‬  ‫ כ‬# ‫  "א‬H ,#
 
‫ כ‬V # T %   -     R
 ‫ א‬T(D :0 E‫< א  א‬K  ‫ <!  א‬.  ‫א‬
                    -  
‫א‬S  A ‫ ?  כ‬: # =     K A ‫א‬8      ‫    א‬A : 8 A ‫א‬r  /    b-   #
 
2  6 W "`  .-   ‫ =   א‬# e< "  ‫ א‬M  8 V %  V % , ] 1  ‫ א‬8 H ∩⊄∠∪ ‫א‬I  ;
  S
M     1  ‫א‬#   ‫ א‬U 8 V % <B    ∩⊄∇∪ ‫<א‬S  "D   ‫ א‬24 ‫ כ‬# M - ‫<   כ‬- ‫א‬

 - XS Z A : 8 [  I ‫<א‬S K V ‫א‬S ‫ כ‬% H‫א‬  " T(% %‫א‬4‫ א כ‬2 6 TR<D ,
                   
>A "  _  ‫ = ?  כ‬8 K ) ‫  א‬G ,  -  "H 8 + # >A H‫א‬   V ‫א‬7S ‫א‬8 9 %#   ‫א‬
    
‡   [  V‫א‬  A W pq D k  ! , * %  ‫   כ‬K 7 g‫א‬
 A W % i(   >A "  _  # F‫ א‬% 8  ‫א‬

  1  ‫ < א   א‬6 # %‫א‬   
 4 ‫א  [  ‡ "  א  כ‬% ) ‫ א‬N K   M;8 V 2  6 e8  V‫א‬  A
∩⊄∪ ‫א‬S ` 6 ‫ א‬+ ,# FS 4 [  "   '‫א‬
  ‫א‬b ‫א א‬8  6# ‫א‬8R
     
 S  

90
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang.”

”(1) Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang


nyata. (2) Agar Allah (q) memberikan ampunan kepadamu terhadap
dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan
nikmat-Nya atasmu dan membimbingmu ke jalan yang lurus. (3) Serta agar
Allah (q) menolongmu dengan pertolongan yang kuat. (4) Dia-lah yang
telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang yang beriman,
agar keimanan mereka bertambah atas keimanan mereka (yang telah ada).
Milik Allah-lah tentara (yang ada di) langit dan (yang ada di) bumi. Allah
(q) Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (5) Agar Dia memasukkan
orang-orang beriman yang laki-laki dan yang wanita ke dalam Surga yang
mengalir sungai-sungai di bawahnya mereka kekal di dalamnya dan Dia
akan menutupi kesalahan-kesalahan mereka. Yang demikian itu di sisi Allah
(q) adalah suatu keberuntungan yang besar. (6) Serta (untuk) menyiksa
orang-orang munafik yang laki-laki dan yang wanita serta orang-orang
musyrik yang laki-laki dan yang wanita yang mereka telah berprasangka
buruk kepada Allah (q). Mereka akan mendapat kebinasaan yang sangat
buruk, Allah (q) murka kepada mereka dan melaknat mereka serta
menyediakan bagi mereka Neraka Jahannam, dan itu merupakan seburuk-
buruk tempat kembali. (7) Milik Allah-lah tentara (yang ada di) langit serta
(yang ada di) bumi, dan Allah (q) Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (8)
Sesungguhnya Kami telah mengutusmu sebagai saksi, pembawa kabar
gembira serta pemberi peringatan. (9) Agar kalian semuanya beriman
kepada Allah (q) dan Rasul-Nya, menguatkan-Nya, mengagungkan-Nya
dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang. (10) Sesungguhnya
orang-orang yang berbai’at kepadamu mereka hanyalah berbai’at kepada
Allah (q). Tangan Allah (q) di atas tangan mereka. Barangsiapa yang
melanggar bai’atnya, niscaya (akibatnya) akan menimpa dirinya sendiri.
Barangsiapa menepati bai’atnya kepada Allah (q), maka (Allah q) akan
memberikan kepadanya pahala yang besar. (11) Orang-orang yang
tertinggal (tidak ikut ke Hudaibiyah) dari kalangan orang-orang Badui
akan mengatakan kepadamu, ”Kami telah disibukkan oleh harta dan
keluarga kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami.” Mereka
mengucapkan dengan lisan-lisan mereka apa yang tidak ada dalam hati
mereka. Katakanlah, ”Siapakah yang mampu menghalangi kehendak Allah
(q) jika Dia menghendaki kemudharatan untuk kalian atau Dia
menghendaki kemanfaatan untuk kalian? Allah (q) Maha Teliti terhadap
apa yang kalian kerjakan. (12) Bahkan (semula) kalian menyangka bahwa
Rasul (a) dan orang-orang yang beriman sekali-kali tidak akan kembali
kepada keluarga mereka selama-lamanya, dijadikan indah yang demikian

91
itu dalam hati kalian. Kalian telah menyangka dengan persangkaan yang
buruk, (oleh karena itu) kalian menjadi kaum yang binasa. (13)
Barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah (q) dan Rasul-Nya, maka
sesungguhnya Kami telah menyediakan bagi orang-orang yang kafir
Neraka yang menyala-nyala. (14) Milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi.
Dia mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang
dikehendaki-Nya. Allah (q) Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (15)
Orang-orang Badui yang tertinggal akan berkata jika kalian berangkat
untuk mengambil harta rampasan perang, ”Biarkanlah kami ikut bersama
kalian.” Mereka ingin merubah janji Allah (q). Katakanlah, ”Kalian
sekali-kali tidak boleh ikuti bersama kami, yang demikian itu (karena) Allah
(q telah menetapkan) sebelumnya.” Mereka akan berkata, ”Sebenarnya
kalian dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan
sedikit sekali. (16) Katakanlah kepada orang-orang Badui yang tertinggal,
”Kalian akan diajak untuk (memerangi) suatu kaum yang mempunyai
kekuatan besar, kalian (harus) memerangi mereka atau mereka (menyerah)
masuk Islam. Jika kalian mematuhi (ajakan tersebut) niscaya Allah (q)
akan memberikan pahala yang baik kepada kalian. Tetapi jika kalian
berpaling sebagaimana dahulu kalian telah berpaling, (maka) Dia akan
menyiksa kalian dengan siksaan yang pedih.” (17) Tidak ada dosa atas
orang-orang yang tuna netra, orang-orang yang pincang dan orang-orang
yang sakit. Barangsiapa yang taat kepada Allah (q) dan Rasul-Nya niscaya
Allah (q) akan memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir sungai-
sungai di bawahnya, tetapi barangsiapa yang berpaling niscaya akan
disiksa dengan siksaan yang pedih. (18) Sesungguhnya Allah (q) telah
ridha kepada orang-orang yang beriman ketika mereka berbai’at kepadamu
di bawah pohon. Dia mengetahui apa yang ada dalam hati mereka, lalu
menurunkan ketenangan kepada mereka dan memberi balasan kepada
mereka dengan kemenangan yang dekat. (19) Serta harta rampasan perang
yang banyak yang akan mereka ambil. Allah (q) Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana. (20) Allah (q) menjanjikan kepada kalian harta rampasan
perang yang banyak yang dapat kalian ambil, maka Dia menyegerakan
(harta rampasan perang) ini untuk kalian. Dia menahan tangan manusia
dari (membinasakan) kalian, agar menjadi bukti bagi orang-orang yang
beriman dan agar Dia menunjukkan kalian ke jalan yang lurus. (21) Serta
(harta rampasan perang) yang lain yang kalian belum dapat menguasainya,
sesungguhnya Allah (q) telah menentukannya. Allah (q) Maha Kuasa atas
segala sesuatu. (22) Seandainya orang-orang kafir memerangi kalian
sungguh mereka akan berbalik melarikan diri ke belakang, kemudian
mereka tidak akan mendapatkan pelindung maupun penolong. (23)
(Demikanlah) ketetapan Allah (q) yang telah berlaku sejak dahulu, engkau
sekali-kali tidak akan menemukan perubahan pada ketetapan Allah (q

92
tersebut). (24) Dia-lah yang telah menahan tangan-tangan mereka dari
(membunuh) kalian, dan (menahan) tangan-tangan kalian dari (membunuh)
mereka di lembah Makkah sesudah Allah (q) memenangkan kalian atas
mereka. Allah (q) Maha Melihat apa yang kalian kerjakan. (25) Merekalah
orang-orang kafir yang telah menghalangi kalian untuk (memasuki)
Masjidil Haram dan menghalangi hewan qurban sampai ke tempat
(penyembelihan)nya. Seandainya bukan karena (adanya) orang-orang
beriman yang laki-laki dan yang wanita yang tidak kalian ketahui
(keislaman) mereka, (sehingga dikhawatirkan) kalian akan membunuh
mereka, yang menyebabkan kalian ditimpa kesulitan tanpa pengetahuan.
Karena Allah (q) akan memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya ke dalam
rahmat-Nya. Seandainya mereka tidak bercampur sungguh Kami akan
menyiksa orang-orang yang kafir di antara mereka dengan siksaan yang
pedih. (26) Ketika orang-orang kafir menanamkan kesombongan dalam hati
mereka (yaitu) kesombongan jahiliyah. Lalu Allah (q) menurunkan
ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman.
Allah (q) mewajibkan kepada mereka kalimat taqwa. Mereka lebih berhak
dengan kalimat taqwa tersebut serta patut memilikinya. Dan Allah (q)
Maha Mengetahui segala sesuatu. (27) Sesungguhnya Allah (q) akan
membuktikan kepada Rasul-Nya (tentang) kebenaran mimpinya dengan
sebenarnya, (yaitu) sungguh kalian pasti akan memasuki Masjidil Haram
insya Allah dalam keadaan aman dengan mencukur (rambut) kepala kalian
dan memendekkannya sedangkan kalian tidak merasa ketakutan. Maka
Allah (q) mengetahui apa yang tidak kalian ketahui dan selain itu Dia
memberikan kemenangan yang dekat. (28) Dia-lah yang mengutus Rasul-
Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dimenangkan-
Nya di atas semua agama. Cukuplah Allah (q) sebagai saksi. (29)
Muhammad (a) adalah utusan Allah (q) dan orang-orang yang
bersamanya mereka keras terhadap orang-orang kafir, namun saling
mengasihi antar sesama mereka. Engkau melihat mereka ruku’ dan sujud
mencari karunia Allah (q) dan keridhaan-(Nya), pada wajah-wajah mereka
(tampak) bekas sujud. Demikianlah sifat mereka di dalam Taurat.
Sedangkan sifat mereka di dalam Injil (yaitu) seperti tanaman yang
mengeluarkan tunasnya kemudian tunas tersebut menjadi semakin kuat lalu
menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya, tanaman tersebut
membuat kagum orang yang menanamnya. Karena (Allah q) hendak
membuat jengkel hati orang-orang kafir dengan orang-orang yang beriman.
Allah (q) menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amalan shalih di antara mereka (dengan) ampunan dan pahala yang
besar.”355

355
QS. Al-Fath : 1 - 29.

93
Surat Al-Fath diturunkan ketika Rasulullah a pulang dari Hudaibiyah
pada bulan Dzulqa’dah tahun 6 H. Ketika orang-orang musyrik
menghalangi Rasulullah a untuk sampai ke Masjidil Haram yang akan
melakukan umrah.356 Sebagaimana diriwayatkan dari Sahal bin Hunaif y,
ia berkata;

M  6   ‫ א‬2 J > I  ‫   א‬: ‫ ] כא‬1  ‫ א‬j  b) ‫   > א‬L I  <   ‫ א‬E 8  ‫   א‬,%
 -  
2 6 ‫   א‬, :U‫  א‬A  6 T‫ א‬K A ‫   א  א‬/‫א‬S  ; e 7 8  #  ‫  כ‬Q   ‫א‬#  V #
   
z %‫> א א‬A H X  ; # L  K  ‫> א‬A ‫א‬7 X  ; o  ,  n‫א‬  I  ‫ א‬2  6 H# .-   ‫א‬
   
  
      
  ‫  א   כ  א‬# ^ +  7 # ‫ > =  א‬A L  7< ‫> א‬q 7   4A :U‫ ; א‬2   :U‫; א‬
.‫<א‬S  ,   ‫   > א‬Z    #   ‫ א‬U 8 V % >-7 0 ‫א‬  q r  ‫ א א   א‬:U‫  א‬A z‫  א‬
 -  
2 6 ‫   א‬, * ‫ א  כ‬, ‫ א‬:U‫  א‬A * ‫ א  כ‬, T‫ א‬+ 2  I b   A ‫`א‬S  [   ^ + A
  - 
  I  ‫ א‬2  6 H# .-   ‫א‬
  ‫ א‬2 J  ‫ א‬U 8 V % M 7 0 ‫א‬  q r  ‫ א א   א‬:U‫  ; א‬n‫א‬
    
.j  4  ‫ א‬F % 8 V \    A ‫<א‬S  ,   ‫ א‬M   Z    #  V # M   6
-  
”Aku melihat kita pada hari Hudaibiyah, yaitu perjanjian antara Nabi a
dengan orang-orang musyrik. Seandainya kita (saat itu) berniat untuk
berperang, niscaya mereka akan memerangi kita. Kemudian datanglah
’Umar y ia mengatakan, ”Bukankah kita berada di atas kebenaran,
sedangkan mereka berada di atas kebathilan? Bukankah orang-orang yang
terbunuh di kalangan kita (akan masuk) Surga, sedangkan orang-orang yang
terbunuh di kalangan mereka (akan masuk) Neraka?” Rasulullah a
bersabda, ”Benar.” Lalu ’Umar y berkata, ”Mengapa kita menerima
agama kita direndahkan dan kita pulang, sedangkan Allah q belum
memutuskan (perkara) di antara kita?” Rasulullah a bersabda, ”Wahai
Ibnul Khaththab, sesungguhnya aku adalah Rasulullah (a) dan Allah q
tidak akan pernah menelantarkanku selama-lamanya.” Maka kembalilah
’Umar y dengan memendam amarah, ia tidak tahan hingga ia mendatangi
Abu Bakar y. Lalu ’Umar y berkata (kepada Abu Bakar y), ”Wahai Abu
Bakar, bukankah kita berada di atas kebenaran, sedangkan mereka berada di
atas kebathilan?” Abu Bakar y menjawab, ”Wahai Ibnul Khaththab,

356
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1460.

94
sesungguhnya beliau adalah Rasulullah a dan Allah q tidak akan pernah
menelantarkannya selama-lamanya.” Maka turunlah Surat Al-Fath.”357

Turunnya Surat Al-Fath lebih dicintai oleh Rasulullah a daripada


dunia seluruhnya. Diriwayatkan dari Anas bin Malik y, ia berkata;

‫א‬iS 8 A } M  8 ; 2 0 {  ‫  כ א‬4 [  .‫א‬S I  ‫א‬S  A ‫   א  כ‬A ‫א‬7 0 } \   7 ‫ א‬


  
 7 < ; # L  (‫א  כ‬# :    ‫ " א‬q ‫א‬r  H # L I  <   ‫   א‬M  +  {‫א‬S ` 6
     
‫א‬7 <) ‫ >   א‬0 N)  , >H LB R >  6 \  7 , <   :U‫  א‬A L I  <   ‫א  " < ] א‬
    
.‫א‬S  +

”Ketika turunnya (ayat), ”Sesungguhnya Kami telah membukakan
kepadamu kemenangan yang nyata. Agar Allah (q) memberi ampunan
kepadamu.” Hingga firman-Nya, ”Keberuntungan yang besar di sisi Allah
(q)”358 (adalah) saat Rasulullah a pulang dari Hudaibiyah sedangkan para
Sahabat diliputi kesedihan dan kekecewaan, dan hewan qurban beliau telah
disembelih di Hudaibiyah. Maka Rasulullah a bersabda, ”Sungguh telah
turun suatu ayat kepadaku yang lebih aku cintai daripada dunia
seluruhnya.”359

Ketika fathu Makkah (penaklukan kota Makkah)360 Rasulullah a


membaca Surat Al-Fath secara berulang-ulang. Sebagaimana diriwayatkan
dari ‘Abdullah bin Mughaffal y, ia berkata;

8 H # M  ; ‫א‬7 2  6 L ‫  כ‬j  A E 8   V # M   6   ‫ א‬2 J   ‫ א‬U 8 V % \   ,%


 
\       4  ‫ א‬F % 8V ,  
  +   > 8  P‫א‬   ‫  ^ א‬K  : , / 8  :U‫ ; א‬# ^ +-   j    
.^ + % ‫כ א‬

357
HR. Bukhari : 4844, lafazh ini miliknya dan Muslim : 1785.
358
QS. Al-Fath : 1 - 5.
359
HR. Ahmad dan Muslim : 1786, lafazh ini miliknya. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh
Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 5120.
360
Fathu Makkah terjadi pada bulan Ramadhan tahun 8 H. [Ar-Rahiqul Makhtum, 337].

95
“Pada hari fathu Makkah aku melihat Rasulullah a sedang berada di atas
untanya sambil membaca Surat Al-Fath. Beliau membaca (surat tersebut)
berulang-ulang.” Berkata Mu’awiyah bin Al-Qurrah y, “Seandainya bukan
karena orang-orang berkumpul disekelilingku, sungguh niscaya aku juga
akan ikut membaca (Surat Al-Fath secara) berulang-ulang sebagaimana
Rasulullah a melakukan(nya).”361

TAFSIR SURAT AL-FATH

∩⊇∪ ‫א‬S I) ‫א‬S  A ‫   א  כ‬A ‫א‬7 0



”Sesungguhnya Kami telah memberikankan kepadamu
kemenangan yang nyata.”

Maknanya adalah; sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu –


wahai Rasulullah a- kemenangan yang nyata berupa perjanjian Hudaibiyah
yang menjadikan lingkaran dakwah Islam semakin luas.362

Pada hari Senin bulan Dzuqa’dah tahun 6 H berangkatlah Rasulullah


a bersama 1400 orang Sahabat tanpa membawa senjata, kecuali hanya
pedang yang berada dalam sarungnya. Isteri Rasulullah a yang ikut
bersama beliau saat itu adalah Ummu Salamah i.

Setibanya di Dzulhulaifah Rasulullah a memulai ihram umrah. Kaum


kafir Quraisy yang mengetahui berita kedatangan Rasulullah a sepakat
untuk menghalangi kedatangan beliau dengan cara apapun. Rasulullah a
mendengar rencana mereka sehingga beliau merubah rute perjalanannya
hingga akhirnya beliau singgah di Hudaibiyah.

Orang yang menjadi penengah antara kaum muslimin dengan orang-


orang kafir Quraisy adalah Budail bin Warqa’ Al-Khuza’i. Rasulullah a
menyatakan kepadanya bahwa kedatangan beliau adalah ingin menunaikan
ibadah umrah, bukan untuk berperang. Rasulullah a juga mengirim

361
HR. Bukhari : 4281, lafazh ini miliknya dan Muslim : 794.
362
At-Tafsirul Muyassar, 511.

96
’Utsman bin ’Affan y kepada kaum Quraisy untuk memberitahukan bahwa
kedatangan mereka adalah untuk umrah, bukan untuk berperang.

Kaum Quraisy melakukan musyawarah dalam menetapkan jawaban


untuk Rasulullah a, maka untuk sementara mereka menahan ’Utsman bin
’Affan y hingga keluarnya jawaban mereka tersebut. Namun karena
penahanan tersebut berlarut-larut, sehingga tersebarlah berita di kalangan
para Sahabat yang menunggu di Hudaibiyah bahwa ’Utsman bin ’Affan y
telah dibunuh.

Mendengar berita tersebut, maka Rasulullah a segera meminta para


Sahabatnya melakukan bai’at untuk menuntut balas atas kematian ’Utsman
bin ’Affan y. Mereka berbai’at di bawah sebuah pohon, bai’at itu dikenal
dengan sebutan Bai’atur Ridhwan.

Ketika kaum Quraisy mengetahui adanya bai’at tersebut, mereka


segera mengutus Suhail bin ’Amru untuk mengadakan perjanjian dengan
Rasulullah a di Hudaibiyah. Disepakatilah perjanjian yang di dalamnya
terkandung empat hal, antara lain :
1. Tahun (6 H) ini Rasulullah a harus kembali (tidak boleh melakukan
umrah). Tahun depan beliau dan kaum muslimin boleh memasuki
Makkah dan tinggal di sana selama 3 hari. Mereka hanya boleh
membawa persenjataan musafir dan pedang-pedang mereka harus
dimasukkan ke dalam sarungnya. Ketika itu kaum Quraisy tidak boleh
menghalangi mereka.
2. Kedua belah pihak sepakat untuk menghentikan peperangan selama 10
tahun dan mewujudkan keamanan di tengah masyarakat.
3. Suku mana pun yang menjalin persekutuan dengan Muhammad (a) dan
kaum Quraisy, maka ia termasuk bagian dari kedua pihak masing-
masing. Sehingga penyerangan terhadap suku-suku tersebut dianggap
sebagai penyerangan kepada sekutunya.
4. Siapa pun yang melarikan diri (dari Makkah) dan mendatangi
Muhammad (a) harus dikembalikan (ke Makkah). Sedangkan orang
(Madinah) yang melarikan diri dari Muhammad (a) kepada kaum
Quraisy (di Makkah) tidak dikembalikan.363

Rasulullah a menerima persyaratan tersebut, meskipun ada sejumlah


Sahabat yang merasa keberatan, di antaranya adalah ’Umar bin Khaththab
y.364 Setelah urusan perjanjian tersebut selesai Rasulullah a

363
Ar-Rahiqul Makhtum, 291.
364
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1460.

97
memerintahkan kepada para Sahabatnya untuk menyembelih hewan dam.
Rasulullah a mengulangi perintah sampai tiga kali, namun tidak ada
seorang pun yang bangkit. Lalu Rasulullah a menemui Ummu Salamah i
dan menceritakan kejadian tersebut. Ummu Salamah i berkata;

   2  LS   ‫<א   " כ‬S  , - ‫  כ‬/ k ! ‫ א‬z‫ ?  כ‬N)  ,   ‫> א‬I 7 ‫א‬
    
 
‫   כ‬A ‫ א  כ‬8 6 <  # ‫ כ‬7 < 

“Wahai Nabi Allah, jika engkau bersedia keluarlah dan jangan berbicara
dengan mereka sepatah kata pun, hingga engkau menyembelih unta(mu) dan
engkau memanggil tukang cukurmu untuk mencukurmu (tahallul).”

Ketika para Sahabat melihat hal tersebut mereka langsung bangkit,


mereka menyembelih dam mereka dan saling menggundul kepala mereka
hingga hampir-hampir mereka saling membunuh.365

Perjanjian Hudaibiyah memiliki dampak yang sangat besar. Secara


umum perjanjian ini menunjukkan diakuinya keberadaan kaum muslimin di
Madinah dan ini merupakan kemenangan tersendiri bagi kaum muslimin. Di
sisi lain, dengan adanya perjanjian tersebut membuka peluang yang sangat
besar bagi kaum muslimin untuk melakukan dakwah yang selama ini
mereka banyak disibukkan dengan peperangan dengan kaum Quraisy.

Pasal yang menyatakan bahwa penduduk Makkah yang melarikan diri


dari Madinah harus dikembalikan oleh Rasulullah a ke Makkah, sedangkan
penduduk Madinah yang melarikan diri ke Makkah tidak dikembalikan,
sepintas perjanjian tersebut akan menguntungkan kaum musyrikin. Padahal
sebenarnya hal tersebut lebih menguntungkan kaum muslimin. Karena
orang yang beriman tidak mungkin akan melarikan diri ke Makkah untuk
meminta perlindungan. Jika ada yang melarikan diri, maka ia pasti orang
kafir yang telah nyata kekafirannya. Untuk orang seperti ini tidak ada
ruginya bagi kaum muslimin jika ia melarikan diri dari Madinah.

Sedangkan kaum muslimin di Makkah yang akan melarikan diri ke


Madinah tidak diterima oleh Rasulullah a berdasarkan perjanjian tersebut.
Mereka mencari lokasi di tepi pantai sebagai tempat tinggal. Kamudian satu
demi satu kaum muslimin yang berada di Makkah melarikan diri ke tempat
tersebut. Sehingga terbentuklah komunitas muslim di sana.366

365
HR. Bukhari : 2732.
366
Ar-Rahiqul Makhtum, 295.

98
“Kemenangan yang nyata” dalam ayat ini maksudnya adalah
perjanjian Hudaibiyah. Berkata Ibnu Mas’ud y dan yang lainnya;

.L I  <   ‫ א‬j  J j  4  ‫  )< א‬7   7 # L ‫  כ‬j  A j  4  ‫ א‬: # <)   ‫ כ‬7 0
 
“Kalian menganggap bahwa kemenangan adalah fathu Makkah, sedangkan
kami mengangap bahwa kemenangan itu adalah perjanjian Hudaibiyah.”367

Hal ini ditegaskan pula oleh Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi


5, beliau mengatakan;368

< ; j  4  ‫ ?  כ א‬: , 2  6 U) <  {‫   א‬A ‫א‬7 0} :M  8 ; >A >9‫א‬   ‫‡ א‬ 4 


  
   V    ‫?  כ‬ <   / 0 ^    # L ‫  כ‬j  A M 7 , e8 6 < A |2Z 
  
 ` ‫ א‬f X !
.  H‫א‬
”Lafazh dalam bentuk lampau pada Firman-Nya, ”Sesungguhnya Kami
telah memberikan,” menunjukkan bahwa kemenangan tersebut telah terjadi.
Adapun anggapan bahwa ia adalah fathu Makkah menyelisihi zhahir.
Padahal fathu Makkah tidak terjadi kecuali sekitar 2 tahun setelah itu (yaitu;
tahun 8 H).”369

‫   כ‬6 M    7  # ! p ‫ א‬# ‫כ‬ I7 ?   E <   ‫   כ א   א‬4 [  


  
S ‫  א‬J ‫  " <  כ‬#
∩⊄∪ ‫א‬S    ) ‫א‬n

”Agar Allah (q) memberikan ampunan kepadamu terhadap dosamu yang
telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu
dan membimbingmu ke jalan yang lurus.”

Maknanya adalah; agar Allah q memberikan ampunan kepadamu –


wahai Rasulullah a- terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang
atas perjuangan dan kesabaranmu370 serta menyempurnakan nikmat-Nya
atasmu dengan mengokohkan agamamu, memberikan kemenangan

367
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1460.
368
Beliau adalah seorang Ulama’ yang wafat tahun 1393 H, bertepatan dengan 1972 M.
369
Adhwaul Bayan, 6/247.
370
Aisarut Tafasir, 1770.

99
kepadamu atas musuh-musuhmu serta memperluas dakwahmu371 dan
membimbingmu ke jalan yang lurus untuk mendapatkan keridhaan Rabb-
mu.372

∩⊂∪ ‫א‬S  6 ‫ א‬b 7   ‫ כ א‬b   #


S 
”Serta agar Allah (q) menolongmu dengan pertolongan yang kuat.”

Maknanya adalah; serta agar Allah q menolongmu dengan


pertolongan yang kuat yang tidak terkalahkan.373

^  ‫א‬7S ‫  א‬0 R# =‫  א   „      = א‬8  ; >A L  ‫ א  כ‬U  7 , ] 1  ‫ א‬8 H
  
∩⊆∪ ‫א‬S ‫א  כ‬S   6   ‫ א‬:‫א‬  ‫ כ‬# $ % &‫ א‬# '‫א‬  #‫= א א‬8+    #  "7‫ א‬0
          
“Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang
yang beriman, agar keimanan mereka bertambah atas keimanan mereka
(yang telah ada). Milik Allah-lah tentara (yang ada di) langit dan (yang
ada di) bumi. Allah (q) Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Maknanya adalah; Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan dan


keteguhan ke dalam hati para Sahabat yang berjumlah 1400 orang pada hari
Hudaibiyah yang sebelumnya mereka diliputi kekecewaan374 karena pasal-
pasal kesepakatan dalam perjanjian Hudaibiyah terkesan merendahkan
mereka, agar keimanan mereka bertambah atas keimanan mereka yang telah
ada pada diri mereka karena mereka menerima perjanjian tersebut dengan
bersabar.375 Milik Allah-lah tentara yang ada di langit dan yang ada di bumi,
seperti; para Malaikat, para jin dan yang lainnya.376 Allah q Maha
Mengetahui para makhluk-Nya lagi Maha Bijaksana dalam mengatur urusan
makhluk-Nya.377

371
Taisirul Karimir Rahman, 791.
372
Aisarut Tafasir, 1769.
373
Tafsirul Jalalain, 522.
374
Aisarut Tafasir, 1771.
375
Taisirul Karimir Rahman, 791.
376
Zubdatut Tafsir, 511.
377
Aisarut Tafasir, 1771.

100
  <  ‫ !א‬%‫א‬   *     
 " 7 &‫  ]     "א א‬K  '‫ א‬+ '‫א   „ א‬#   „   ‫ <!  א‬
∩∈∪ ‫א‬S ` 6 ‫א‬iS 8 A   ‫  < א‬6 ‫ ?  כ‬:‫א‬
 ‫ כ‬#  "‫ א‬Y V "  6 4- ‫ כ‬# ‫ "א‬A
  -   
”Agar Dia memasukkan orang-orang beriman yang laki-laki dan yang
wanita ke dalam Surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya
mereka kekal di dalamnya dan Dia akan menutupi kesalahan-
kesalahan mereka. Yang demikian itu di sisi Allah (q)
adalah suatu keberuntungan yang besar.”

Maknanya adalah; agar Dia memasukkan orang-orang beriman yang


laki-laki dan yang wanita ke dalam Surga yang mengalir sungai-sungai di
bawahnya mereka kekal di dalamnya dan Dia akan menutupi kesalahan-
kesalahan yang pernah mereka lakukan sehingga Dia tidak menyiksa
mereka karena kesalahan-kesalahan tersebut, bahkan memaafkan dan
mengampuninya.378 Yang demikian itu di sisi Allah q adalah suatu
keberuntungan yang besar agar mereka bersyukur.379

Ayat ini diturunkan melalui pertanyaan Ikrimah y kepada Rasulullah


a. Sebagaimana diriwayatkan dari Anas bin Malik y;

‫א‬YS    ‫א‬YS  H :M ‫ א‬J , U‫ ; א‬L I  <   ‫ א‬:U‫א{ ; א‬S I) ‫א‬S  A ‫   א  כ‬A ‫א‬7 0}
  
  ]  K  '‫א‬ * + '‫א‬    „   ‫א‬#   „   ‫ }  < !  א‬:  ‫ א‬U 7 pA ‫א  א‬A
         

{%‫א‬ " 7 &‫  "א א‬
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang
nyata.”380 Berkata Anas y, “(Maksudnya adalah perjanjian) Hudaibaiyah.”
Berkata (Ikrimah y) Sahabatnya, “Selamat (untukmu, wahai Rasulullah).
Lalu apa bagian untuk kami?” Maka Allah q menurunkan (firman-Nya),
“Agar Dia memasukkan orang-orang beriman yang laki-laki dan wanita ke
dalam Surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya.381”382

378
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1461.
379
Aisarut Tafasir, 1771.
380
QS. Al-Fath : 1.
381
QS. Al-Fath : 5.
382
HR. Ahmad dan Bukhari : 4172, lafazh ini miliknya.

101
  ‫ א‬-7 (` ‫א' א‬  ‫  כ‬Q   ‫א‬# ‫  כ‬Q   ‫א‬# '‫א‬   A‫א    א‬#  A‫ א    א‬1-  #
              
"  < 6 ,# "    #  "  6   ‫ א‬N Z O # T 8  ‫ א‬F @ R=  "  6 T 8  ‫  א‬d 
      
∩∉∪ ‫ א‬b  ' T (V #  " +
S 
”Serta (untuk) menyiksa orang-orang munafik yang laki-laki dan yang
wanita serta orang-orang musyrik yang laki-laki dan yang wanita yang
mereka telah berprasangka buruk kepada Allah (q). Mereka akan
mendapat kebinasaan yang sangat buruk, Allah (q) murka kepada
mereka dan melaknat mereka serta menyediakan bagi mereka Neraka
Jahannam, dan itu merupakan seburuk-buruk tempat kembali.”

Maknanya adalah; serta untuk menyiksa orang-orang munafik yang


laki-laki dan yang wanita serta orang-orang musyrik yang laki-laki dan yang
wanita yang mereka telah berprasangka buruk kepada Allah q bahwa Allah
q tidak akan menolong Rasul-Nya, tidak akan menolong orang-orang yang
beriman, tidak akan meninggikan kalimat-Nya dan tidak akan
memenangkan agama-Nya.383 Mereka akan mendapat kehinaan dan siksaan
yang sangat buruk,384 Allah q murka kepada mereka dan menjauhkan
mereka dari rahmat-Nya385 serta menyediakan bagi mereka Neraka
Jahannam, dan itu merupakan seburuk-buruk tempat kembali untuk manusia
dan jin yang ingkar serta kafir kepada Allah q.386

Seorang yang berprasangka buruk kepada Allah q, maka ia akan


mendapatkan balasan keburukan. Diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia
berkata, Rasulullah a bersabda;

: 0# M  A ‫  > ! א‬d


 : 0 > ] < I6 - d
 <  6 ‫א‬7 , :U‫  ; א‬+ #  6   ‫ א‬: 0
S   
.M  A ‫ א‬3 D  d


383
Aisarut Tafasir, 1772.
384
Tafsirul Jalalain, 522.
385
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1461.
386
Aisarut Tafasir, 1772.

102
“Sesungguhnya Allah r berfirman, “Aku sesuai dengan persangkaan
hamba-Ku kepada-Ku. Jika ia berprasangka baik kepada-Ku, maka ia akan
mendapatkan (kebaikan). Jika ia berprasangka buruk kepada-Ku, maka ia
akan mendapatkan (keburukan).”387

Allah r mengancam orang-orang munafik dan orang-orang musyrik


dengan tiga lapis hukuman. Berkata Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-
Syinqithi 5;

 ‫  כ‬Q   ‫ ] א‬i‫א‬K  M 7 , |L    ‫ א  כ‬L  m‫ א‬W 1 H >A ‹X 6 #  + ‹  


  
|M IZ O >H # '‫א‬ * 8 6 ƒ X _  '‫א‬   A‫א    א‬#  A‫א    א‬# '‫א‬ ‫  כ‬Q   ‫א‬#
           
. " + %‫א‬
 7 # |M     #

“(Allah) r menjelaskan dalam ayat yang mulia ini bahwa Dia akan
membalas orang-orang musyrik yang laki-laki dan yang wanita serta orang-
orang munafik yang laki-laki dan yang wanita dengan tiga macam hukuman,
yaitu (mereka akan mendapatkan); kemurkaan-Nya, laknat-Nya dan Neraka
Jahannam.”388

∩∠∪ ‫א‬S ‫א  כ‬S  6   ‫ א‬:‫א‬


  #‫= א א‬8+    #
‫ כ‬# $ % &‫ א‬# '‫א‬
       
”Milik Allah-lah tentara (yang ada di) langit serta (yang ada di) bumi,
dan Allah (q) Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Maknanya adalah; milik Allah-lah tentara yang ada di langit dan yang
ada di bumi, –yaitu; para Malaikat, para jin,389 manusia yang beriman dan
yang lainnya-390 melalui mereka Allah q akan menolong orang-orang yang
beriman391 dan akan mengalahkan siapapun yang dikehendaki-Nya, Allah q
Maha Perkasa yang tidak akan terkalahkan392 lagi Maha Bijaksana dalam
mengatur urusan makhluk-Nya.393
387
HR. Ahmad dan Ibnu Hibban : 639. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5
dalam Shahihul Jami’ : 4315.
388
Adhwaul Bayan, 6/249.
389
Zubdatut Tafsir, 511.
390
Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 9/385.
391
At-Tafsirul Muyassar, 511.
392
Aisarut Tafasir, 1772.
393
At-Tafsirul Muyassar, 511.

103
∩∇∪ ‫  א‬1 7 # ‫ א‬Q-  I # ‫<א‬S H‫א‬
 D ‫אכ‬
   V % , (7 0
S S 
”Sesungguhnya Kami mengutusmu sebagai saksi,
pembawa berita gembira serta pemberi peringatan.”

Maknanya adalah; sesungguhnya Kami mengutusmu –wahai


Rasulullah a- sebagai saksi atas umatmu pada Hari Kiamat394 bahwa
engkau telah menyampaikan risalah kepada mereka,395 pembawa berita
gembira bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa dengan Surga serta
pemberi peringatan bagi orang-orang yang kafir dan orang-orang yang
melakukan maksiat396 dengan siksaan yang disegerakan di dunia dan siksaan
Neraka di akhirat.397

∩∪ XS J ,# FS ‫  כ‬W 8      


   I-  # W #  ;- 8 # W # % -  # M 8 V % #  ‫א א‬8 „ 
”Agar kalian semuanya beriman kepada Allah (q) dan Rasul-Nya,
menguatkan-Nya, mengagungkan-Nya dan bertasbih
kepada-Nya di waktu pagi dan petang.”

Maknanya adalah; agar kalian semuanya beriman kepada Allah (q)


dan Rasul-Nya, menolong agama-Nya,398 mengagungkan-Nya dan bertasbih
kepada-Nya di pagi hari yang merupakan permulaan siang dan di waktu
petang yang merupakan penghujung siang,399 dengan melakukan shalat,
dzikir dan berdoa hanya kepada Allah q. Ini semua adalah tujuan diutusnya
para Rasul.400

394
Tafsirul Jalalain, 522.
395
Zubdatut Tafsir, 511.
396
Aisarut Tafasir, 1773.
397
Taisirul Karimir Rahman, 792.
398
Tafsirul Jalalain, 522.
399
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1462.
400
Aisarut Tafasir, 1772.

104
 ‫ כ‬7   A  " <  , c 8 A   ‫ א    < א‬: 8  ‫א‬I  ‫ א‬7 0 ‫ כ‬7 8  ‫א‬I    1  ‫ א‬: 0
†
 
  ‫ א‬M   6 < H‫א‬ 6 ‫  א‬2A # ,   # M4 7 2  6 †  ‫ א   כ‬7 xA
∩⊇⊃∪ ‫א‬S ` 6 ‫ א‬+ , M  „  A
 S  
”Sesungguhnya orang-orang yang berbai’at kepadamu mereka hanyalah
berbai’at kepada Allah (q). Tangan Allah (q) di atas tangan mereka.
Barangsiapa yang melanggar bai’atnya, niscaya (akibatnya) akan
menimpa dirinya sendiri. Barangsiapa menepati bai’atnya kepada Allah
(q), maka (Allah q) akan memberikan kepadanya pahala yang besar.”

Maknanya adalah; sesungguhnya orang-orang yang melakukan


Bai’atur Ridhwan kepadamu –wahai Rasulullah a- di bawah pohon
Samurah di Hudaibiyah401 bahwa mereka berjanji setia kepadamu untuk
tidak meninggalkanmu meskipun jumlah mereka yang tersisa hanya tinggal
sedikit,402 pada hakikatnya mereka adalah berbai’at kepada Allah q.403
Tangan Allah q di atas tangan mereka, Allah q hadir bersama mereka,
mendengar perkataan mereka, melihat tempat mereka serta mengetahui lahir
dan batin mereka.404 Tangan Allah q tidak bersentuhan dengan tangan
mereka, melainkan tinggi dan jauh di atas para makhluk-Nya.405
Barangsiapa yang melanggar bai’atnya, niscaya akibat buruknya akan
menimpa dirinya sendiri. Barangsiapa menepati bai’atnya kepada Allah q,
maka Allah q akan memberikan kepadanya pahala yang besar yaitu
Surga.406

Bai’at para Sahabat kepada Rasulullah a di Hudaibiyah adalah bai’at


(janji setia) untuk tidak akan melarikan diri dari peperangan. Berkata Jabir
y;

401
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1462.
402
Taisirul Karimir Rahman, 792.
403
Aisarut Tafasir, 1773.
404
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1462.
405
Al-Qawaidul Mutsla, 97.
406
At-Tafsirul Muyassar, 512.

105
\   W <  1B !R   6 # W‫ א   א‬IA L* @‫   א‬% ,# ‫א‬4S  , L I  <   ‫ א‬E 8  ‫כ א‬
   

2  6 M   ‫א‬I7  # . 47 / : , 2  6 W‫  א   א‬:U‫ ; א‬# .BF  V >H # F K Q ‫א‬
     
.' 8   ‫א‬
“Kami pada hari Hudaibiyah (berjumlah) 1400 orang. Lalu kami berbai’at
kepada Rasulullah a, sedangkan ‘Umar y memegang tangan beliau di
bawah pohon, yaitu pohon Samurah. Jabir y berkata, “Kami berbai’at
kepada beliau untuk tidak akan melarikan diri (dari peperangan), bukan
berbai’at kepada beliau untuk (siap) mati.”407

4 [  V‫א‬   6 &‫   א‬: 8 4  r   ‫  כ א‬U 8  V


A ‫א‬7 8  H ,# ‫א  א‬8  , (   [ D ‫א‬
  
‫      כ  כ‬A  ;  "8  ; >A o  ‫    "  א‬p : 8  8   ‫ א‬
    
  ‫ א‬:‫א‬   =‫ א‬% , : 0 ‫א‬YS  D   ‫  א‬-
 ‫א   כ‬S 4 7  ‫ א=  כ‬% , # , ‫ א‬3 9  ‫כ‬
∩⊇⊇∪ ‫ א‬I! : 8     ‫ א‬
S
”Orang-orang yang tertinggal (tidak ikut ke Hudaibiyah) dari kalangan
orang-orang Badui akan mengatakan kepadamu, ”Kami telah disibukkan
oleh harta dan keluarga kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami.”
Mereka mengucapkan dengan lisan-lisan mereka apa yang tidak ada
dalam hati mereka. Katakanlah, ”Siapakah yang mampu menghalangi
kehendak Allah (q) jika Dia menghendaki kemudharatan untuk kalian
atau Dia menghendaki kemanfaatan untuk kalian? Allah (q)
Maha Teliti terhadap apa yang kalian kerjakan.”

Maknanya adalah; orang-orang yang tertinggal tidak ikut ke


Hudaibiyah dari kalangan orang-orang Badui yang berada di sekitar kota
Madinah akan mengatakan kepadamu –wahai Rasulullah a- setelah engkau
pulang dari Makkah,408 ”Kami telah disibukkan oleh harta dan keluarga
kami, tidak ada yang dapat menggantikan posisi kami untuk mereka409
sehingga kami tidak dapat berangkat bersamamu, maka mohonkanlah
ampunan kepada Allah q untuk kami karena kami tidak dapat berangkat
407
HR. Ahmad dan Muslim : 1856.
408
Tafsirul Jalalain, 523.
409
Zubdatut Tafsir, 512.

106
bersamamu.”410 Mereka lebih memilih tetap berada di tempat tinggal
mereka bersama dengan keluarga dan kesibukan urusan dunia mereka,411
sehingga mereka pun terhalang untuk ikut Bai’atur Ridhwan.412 Mereka
mengucapkan dengan lisan-lisan mereka apa yang tidak ada dalam hati
mereka dan mereka telah berdusta dalam alasan mereka, sehingga mereka
menjadi orang-orang munafiq.413 Katakanlah wahai Rasulullah a,
”Siapakah yang mampu menghalangi kehendak Allah q jika Dia
menghendaki keburukan untuk kalian atau Dia menghendaki kebaikan
untuk kalian? Allah q Maha Teliti terhadap apa yang kalian kerjakan dan
tidak ada sedikit pun dari amalan para makhluk yang tersembunyi bagi-
Nya.414

‫<א‬S  ,  "  H , 2 0 : 8  „   ‫א‬# U 8 V ‫ א‬N       : ,    d 


     
∩⊇⊄∪ ‫א‬%S 8  ‫א‬S 8 ;   ‫ כ‬# T 8  ‫  א‬d      d  8  ; > A ‫  ?  כ‬-i #
 #  ‫כ‬

”Bahkan (semula) kalian menyangka bahwa Rasul (a) dan orang-orang
yang beriman sekali-kali tidak akan kembali kepada keluarga mereka
selama-lamanya, dijadikan indah yang demikian itu dalam hati
kalian. Kalian telah menyangka dengan persangkaan yang buruk,
(oleh karena itu) kalian menjadi kaum yang binasa.”

Maknanya adalah; bahkan semula kalian menyangka bahwa


Rasulullah a beserta para Sahabat yang bersamanya akan terbunuh
semuanya415 dan tidak ada seorang pun dari mereka yang dapat pulang
kembali kepada keluarga mereka di Madinah dengan selamat,416 setan
menjadikan indah persangkaan yang demikian itu dalam hati kalian417
sehingga persangkaan tersebut semakin kuat pada diri kalian.418 Kalian telah
menyangka dengan persangkaan yang buruk bahwa Allah q tidak akan
menolong Rasul-Nya dan para Sahabat yang bersamanya atas musuh-musuh
mereka, oleh karena itu kalian menjadi kaum yang binasa yang tidak ada

410
Tafsirul Jalalain, 523.
411
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1463.
412
Aisarut Tafasir, 1774.
413
Zubdatut Tafsir, 512.
414
At-Tafsirul Muyassar, 512.
415
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1465.
416
Zubdatut Tafsir, 512.
417
Tafsirul Baghawi, 1203.
418
Taisirul Karimir Rahman, 792.

107
lagi harapan kebaikan pada dari kalian419 disebabkan karena persangkaan
buruk kalian kepada Allah q tersebut dan karena kalian telah menyelisihi
Rasul-Nya a.420

∩⊇⊂∪ ‫  א‬V    A‫א   כ א‬7 <  6 , (7 xA M  8 V % #   ‫     „   א‬#


S 
”Barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah (q) dan Rasul-Nya,
maka sesungguhnya Kami telah menyediakan bagi orang-orang
yang kafir Neraka yang menyala-nyala.”

Maknanya adalah; barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah q


dan Rasul-Nya dialah orang yang kafir, sesungguhnya Kami telah
menyediakan bagi orang-orang yang kafir Neraka yang menyala-nyala yang
akan menyiksa mereka pada Hari Kiamat.421 Ini menunjukkan bahwa
mereka menjadi kufur karena nifaq.422

T (Q     1-   # T (Q     4 [  $ % &‫ א‬# '‫א‬ #‫      כ א א‬#


     
∩⊇⊆∪ ‫א‬S  % ‫א‬%S 8 4 O   ‫ א‬:‫א‬  ‫ כ‬#

”Milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia mengampuni siapa
yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya.
Allah (q) Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Maknanya adalah; milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia


mengampuni dengan rahmat-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan
menyiksa dengan keadilan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Allah
q Maha Pengampun dosa-dosa para hamba-Nya yang bertaubat kepada-
Nya lagi Maha Penyayang kepada para hamba-Nya yang bertaubat.423 Oleh
karena itu hendaknya mereka segera bertaubat, kembali kepada Allah q dan
tidak terus-menerus berada dalam kemunafikan serta kekufuran, karena itu
sama sekali tidak bermanfaat bagi mereka.424

419
At-Tafsirul Muyassar, 512.
420
Al-Mukhtashar fi Tafsir, 512.
421
Al-Mukhtashar fi Tafsir, 512.
422
Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 9/388.
423
Al-Mukhtashar fi Tafsir, 512.
424
Aisarut Tafasir, 1775.

108
‫  כ‬I 7 ‫א‬7 # % ? ‫א‬H # 1 ! p   7‫  [ א‬2 0    q 7 ‫ ?א א‬0 : 8 4  r   ‫ א‬U 8  V
   
   
 I;     ‫ א‬U‫ כ ; א‬1 ‫א כ‬7 8  I     ;  ‫ א‬E X ‫א כ‬8  <- I) : , : # <   
  
∩⊇∈∪ XS   ; / 0 : 8 "  4  / ‫א‬8 7‫ א   כא‬7 # <      : 8  8   A
 
”Orang-orang Badui yang tertinggal akan berkata jika kalian berangkat
untuk mengambil harta rampasan perang, ”Biarkanlah kami ikut bersama
kalian.” Mereka ingin merubah janji Allah (q). Katakanlah, ”Kalian
sekali-kali tidak boleh ikuti bersama kami, yang demikian itu (karena)
Allah (q telah menetapkan) sebelumnya.” Mereka akan berkata,
”Sebenarnya kalian dengki kepada kami.” Padahal
mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.”

Maknanya adalah; orang-orang Badui yang tertinggal tidak ikut ke


Hudaibiyah425 akan berkata jika kalian berangkat untuk mengambil harta
rampasan perang Khaibar yang telah Allah q janjikan kepada kalian,
”Biarkanlah kami ikut bersama kalian ke Khaibar.” Mereka ingin merubah
ketetapan yang telah dijanjikan oleh Allah q kepada orang-orang yang
menyaksikan perjajian Hudaibiyah.426 Katakanlah, ”Kalian sekali-kali kalian
tidak boleh ikuti bersama kami, yang demikian itu karena Allah q telah
menetapkan sebelum kami pulang ke Madinah427 bahwa harta rampasan
perang Khaibar hanya khusus untuk orang-orang yang menyaksikan
perjanjian Hudaibiyah.”428 Mereka akan berkata, ”Sebenarnya kalian hanya
ingin menghalang-halangi kami untuk berangkat, karena kalian dengki
kepada kami agar kami tidak mendapatkan harta rampasan perang bersama
kalian, yang dapat mengurangi bagian kalian.”429 Padahal mereka tidak
mengerti apa yang menjadi kewajiban mereka dan apa yang menjadi hak
mereka dari perkara agama melainkan sedikit sekali,430 mereka tidak
memikirkan kecuali hanya keuntungan duniawi saja.431

425
Aisarut Tafasir, 1776.
426
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1465.
427
At-Tafsirul Muyassar, 512.
428
Al-Mukhtashar fi Tafsir, 512.
429
Tafsirul Jalalain, 523.
430
At-Tafsirul Muyassar, 512.
431
Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 9/389.

109
Setelah terjadinya perjanjian Hudaibiyah,432 sebelum Rasulullah a
dan para Sahabatnya pulang dari Hudaibiyah Allah q telah menjanjikan
kepada mereka fathu Khaibar (penaklukan Khaibar)433 dan Allah q telah
menetapkan bahwa ghanimah (harta rampasan perang) Khaibar hanya untuk
orang-orang yang menyaksikan perjanjian Hudaibiyah.434 Setelah berada di
Madinah, pada akhir bulan Al-Muharram tahun 7 H Rasulullah a
mengumumkan untuk berangkat ke Khaibar.435 Karena selama ini kaum
yahudi Khaibar merupakan pusat makar dan provokasi yang selalu
mengacaukan keamanan kaum muslimin.

Sebelum berangkat ke Khaibar Rasulullah a berpesan agar yang ikut


dalam perang Khaibar hanyalah orang-orang yang benar-benar berkeinginan
untuk berjihad. Sehingga tidak ada yang ikut dalam perang Khaibar kecuali
hanya orang-orang yang ikut dalam Bai’atur Ridhwan yang berjumlah 1400
orang pasukan. Orang-orang munafik yang tidak menyaksikan perjanjian
Hudaibiyah tidak diperbolehkan oleh Rasulullah a untuk mengikuti perang
Khaibar.

Pada malam sebelum penyerangan, Rasulullah a menyampaikan


bahwa esok hari panji perang Khaibar akan diberikan kepada orang yang
mencintai Allah q dan Rasul-Nya dan ia pun dicintai oleh Allah q dan
Rasul-Nya. Pada pagi harinya para Sahabat mendatangi Rasulullah a,
karena masing-masing dari mereka berharap bahwa dirinya yang akan
menerima panji perang Khaibar. Ternyata panji perang Khaibar tersebut
diberikan kepada ’Ali bin Abi Thalib y yang sebelumnya sedang sakit
mata, Rasulullah a meludahi matanya dan berdoa. Lalu seketika itu
sakitnya sembuh, seolah-olah tidak pernah sakit sama sekali sebelumnya.
Rasulullah a berpesan kepada ’Ali bin Abi Thalib y;

E X V g‫א‬
  2 0 " 6 =‫ א‬G  " ‫א‬    U   2  ‫  כ‬V % 2  6 1 4 7 ‫א‬
  
‫ " < ] א    כ‬ : &  ‫א‬8 A M A   ‫ א‬.-     "  6 N K  ‫  א‬H I ! ,#

    
.   ‫  כ   א‬: 8 ‫  כ‬: ,   ‫<א !  כ‬S ‫א‬  # XS +%
 B   

432
Aisarut Tafasir, 1776.
433
Zubdatut Tafsir, 512.
434
Tafsirul Baghawi, 1204.
435
Khaibar adalah sebuah kota besar yang dikelilingi oleh benteng dan perkebunan yang
berjarak 86 Km dari utara kota Madinah.

110
”Tunaikanlah dengan perlahan-lahan hingga engkau turun di tanah lapang
mereka. Kemudian serulah mereka kepada Islam dan beritahukan kepada
mereka apa yang menjadi kewajiban mereka dari hak Allah q di dalam
(agama Islam). Demi Allah, sesungguhnya jika Allah q memberi petunjuk
kepada seseorang melalui engkau, maka itu lebih baik bagimu daripada
engkau memiliki unta merah.”436

Benteng Khaibar terdiri dari dua lapis. Lapisan pertama terdiri dari
lima benteng dan lapisan kedua terdiri dari tiga benteng. Peperangan yang
paling sengit terjadi pada lima benteng di lapisan pertama. Setelah semua
benteng dikuasai oleh kaum muslimin dan dilakukan pengepungan dalam
beberapa hari, maka akhirnya orang-orang yahudi menyerah dan meminta
diadakan perdamaian dengan Rasulullah a. Rasulullah a pun menerima
perdamaian tersebut.

Hasil dari fathu Khaibar kaum muslimin mendapatkan ghanimah yang


sangat berlimpah. Rasulullah a segera membagi ghanimah tersebut kepada
para pasukan. Di antara hasilnya adalah ditawannya Shafiyyah binti Huyay
bin Akhthab i. Rasulullah a memerdekakannya dari status hamba sahaya
dan kemerdekaan ini dijadikan sebagai mahar pernikahan beliau dengan
Shafiyyah i.437

Rasulullah a menikahi Shafiyyah i setelah beliau dinikahi oleh dua


orang,438 yaitu; Salam bin Misykan lalu beliau diceraikan dan kemudian
dinikahi oleh Kinanah bin Ar-Rabi’ yang terbunuh dalam perang Khaibar.
Shafiyyah binti Huyay i wafat di Madinah pada tahun 50 H.439 Dalam
perang Khaibar yang mati syahid dari kalangan kaum muslimin sebanyak 16
orang, sedangkan yang mati dari kalangan orang-orang yahudi sebanyak 93
orang. Rasulullah a kembali ke Madinah pada akhir bulan Shafar tahun 7 H
dengan membawa kemenangan yang gemilang.440

436
Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 2942 dan Muslim : 2406, lafazh ini miliknya.
437
HR. Bukhari : 5086.
438
Syarh Lum’atil I’tiqad, 197.
439
Ikhtar Isma Mauludika, Muhammad ‘Abdurrahim.
440
Ar-Rahiqul Makhtum, 320.

111
<*  < D P* p  > #, E* 8 ; 2 0 : 8 6 <  V ‫א‬  6 &‫    א‬4  r     ;
  
 
‫א‬S   ‫ א‬+ ,   ‫א  „ כ א‬8  q : xA : 8    # , " 7 8  ‫  א‬

S   
∩⊇∉∪ ‫א‬S  , ‫אא‬S 1 6 ‫  כ‬1-     I;  -   8  ‫א כ א‬8  8   : 0#
    
”Katakanlah kepada orang-orang Badui yang tertinggal, ”Kalian akan
diajak untuk (memerangi) suatu kaum yang mempunyai kekuatan besar,
kalian (harus) memerangi mereka atau mereka (menyerah) masuk Islam.
Jika kalian mematuhi (ajakan tersebut) niscaya Allah (q) akan
memberikan pahala yang baik kepada kalian. Tetapi jika kalian
berpaling sebagaimana dahulu kalian telah berpaling, (maka)
Dia akan menyiksa kalian dengan siksaan yang pedih.”

Maknanya adalah; katakanlah –wahai Rasulullah a-441 kepada orang-


orang Badui yang tertinggal, ”Kalian akan diajak untuk memerangi suatu
kaum yang mempunyai kekuatan besar yaitu Persia, Romawi dan orang-
orang yang semacam mereka,442 kalian harus memerangi mereka terus-
menerus hingga kalian memperoleh kemenangan atau mereka menyerah
masuk Islam tanpa peperangan.443 Jika kalian mematuhi ajakan tersebut
niscaya Allah q akan memberikan Surga kepada kalian. Tetapi jika kalian
berpaling sebagaimana dahulu ketika peristiwa Hudaibiyah kalian menolak
untuk berangkat bersama Rasulullah a ke Makkah,444 maka Dia akan
menyiksa kalian dengan siksaan Neraka yang pedih.”445

441
Al-Mukhtashar fi Tafsir, 513.
442
Taisirul Karimir Rahman, 793.
443
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1465.
444
At-Tafsirul Muyassar, 513.
445
Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 9/390.

112
t     ‫ א‬2  6 / # kB  k 6 &‫ א‬2  6 / # kB  2 6 &‫ א‬2  6 o 
   
  *  
 " 7 &‫  ]     "א א‬K  '‫ א‬+ M  !<  M  8 V % #   ‫ ^ א‬q)   # kB  
%‫א‬

∩⊇∠∪ ‫א‬S  , ‫אא‬S 1 6 M  1-    U 8     #



”Tidak ada dosa atas orang-orang yang tuna netra, orang-orang yang
pincang dan orang-orang yang sakit. Barangsiapa yang taat kepada Allah
(q) dan Rasul-Nya niscaya Allah (q) akan memasukkannya ke dalam
Surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, tetapi barangsiapa yang
berpaling niscaya akan disiksa dengan siksaan yang pedih.”

Maknanya adalah; tidak ada dosa atas orang-orang yang tuna netra,
orang-orang yang pincang dan orang-orang yang sakit apabila mereka tidak
ikut berperang,446 karena mereka tidak memiliki kesanggupan447 disebabkan
adanya udzur yang menghalangi mereka.448 Barangsiapa yang taat kepada
Allah q dan Rasul-Nya niscaya Allah q akan memasukkannya ke dalam
Surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, tetapi barangsiapa yang
berpaling dari ketaatan kepada Allah q dan Rasul-Nya dengan
membangkang tidak bersedia ikut berperang bersama orang-orang yang
beriman niscaya ia akan disiksa dengan siksaan yang menyakitkan.449

446
Tafsirul Jalalain, 524.
447
Zubdatut Tafsir, 513.
448
Taisirul Karimir Rahman, 793.
449
At-Tafsirul Muyassar, 513.

113
   A F K Q ‫ כ   \ א‬7 8  ‫א‬I ? 0    „   ‫  א‬6   ‫> א‬9 % <  
    
∩⊇∇∪ ‫א‬I  ; ‫א‬S  A " ‫ א‬G ,#  "  6 L  ‫ א  כ‬U  7 pA  "8  ; >A ‫א‬
S     
”Sesungguhnya Allah (q) telah ridha kepada orang-orang yang beriman
ketika mereka berbai’at kepadamu di bawah pohon. Dia mengetahui apa
yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan kepada mereka
dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat.”

Maknanya adalah; sesungguhnya Allah q telah ridha kepada orang-


orang yang beriman yang berjumah 1400 orang450 ketika mereka melakukan
Bai’atur Ridhwan kepadamu –wahai Rasulullah a- di bawah pohon
Samurah451 di Hudaibiyah.452 Dia mengetahui keimanan, kejujuran dan
kesetiaan yang ada dalam hati mereka, lalu menurunkan ketenangan serta
ketetapan hati kepada mereka453 dan memberi balasan kepada mereka
dengan kemenangan yang dekat, yaitu fathu Khaibar454 setelah mereka
pulang dari Hudaibiyah.455

Bai’at di bawah pohon Samurah di Hudaibiyah disebut sebagai


Bai’atur Ridhwan karena Allah q telah ridha kepada orang-orang yang
beriman yang telah melakukan bai’at tersebut.456 Para Sahabat yang telah
berbai’at kepada Rasulullah a di bawah pohon tersebut tidak akan masuk
ke dalam Neraka. Bahkan mereka menduduki urutan ketiga kelompok
Sahabat yang dijamin Surga, setelah sepuluh orang yang diberitakan oleh
Rasulullah a sebagai ahli Surga dan setelah para Sahabat yang ikut dalam
perang Badar (Ahlu Badr). Diriwayatkan dari Jabir y, dari Rasulullah a,
bahwa beliau bersabda;
.F K Q ‫<     א ^   \ א‬B  , %‫א‬
  ‫  < !  א‬/

“Tidak akan masuk Neraka orang yang telah berbai’at di bawah pohon
(Samurah).”457

450
Aisarut Tafasir, 1778.
451
Tafsirul Baghawi, 1204.
452
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1466.
453
Aisarut Tafasir, 1779.
454
Al-Mukhtashar fi Tafsir, 513.
455
Tafsirul Jalalain, 524.
456
Taisirul Karimir Rahman, 793.
457
HR. Ahmad, Tirmidzi : 3860 dan Abu Dawud : 4653. Hadits ini dishahihkan oleh
Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 7680.

114
∩⊇∪ ‫א‬S ‫א  כ‬S  6   ‫ א‬:‫א‬
 ‫ כ‬# ‫ "א‬7 # 1 ! p  FS _ ‫ כ‬7‫  [ א‬#
  
”Serta harta rampasan perang yang banyak yang akan mereka ambil.
Allah (q) Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Maknanya adalah; serta harta rampasan perang yang banyak berupa


tanah, ladang, kebun, binatang ternak dan perhiasan458 yang akan mereka
ambil dari orang-orang yahudi Khaibar.459 Allah q Maha Perkasa dalam
membalas musuh-musuh-Nya lagi Maha Bijaksana dalam mengatur segala
urusan makhluk-Nya.460

  ‫ <] א‬,  ‫ כ‬# W 1 H ‫   כ‬KA ‫"א‬7 #1 ! p  FS _ ‫ כ‬7‫ < כ א   [ א‬6#
P‫א‬                 
∩⊄⊃∪ ‫א‬S    ) ‫א‬nS ‫ א‬J ‫  " <  כ‬#    „   - LS R : 8 ‫   כ‬# ‫  כ‬6
    
”Allah (q) menjanjikan kepada kalian harta rampasan perang yang banyak
yang dapat kalian ambil, maka Dia menyegerakan (harta rampasan perang)
ini untuk kalian. Dia menahan tangan manusia dari (membinasakan)
kalian, agar menjadi bukti bagi orang-orang yang beriman
dan agar Dia menunjukkan kalian ke jalan yang lurus.”

Maknanya adalah; Allah q menjanjikan kepada kalian harta rampasan


perang yang banyak yang dapat kalian ambil dari berbagai penaklukan di
waktu yang akan datang, maka Dia menyegerakan harta rampasan perang
Khaibar untuk kalian.461 Dia menahan para musuh kalian yang akan
membinasakan anak-anak dan isteri kalian yang berada di Madinah ketika
kalian berangkat ke Khaibar462 –dengan memberikan rasa takut ke dalam
hati-hati mereka- supaya kalian bersyukur kepada-Nya,463 dan agar menjadi
bukti bagi orang-orang yang beriman bahwa Allah q menjaga serta
menolong kalian dalam menghadapi musuh-musuh kalian padahal jumlah
kalian sedikit dan agar Dia menunjukkan kalian ke jalan yang lurus

458
Aisarut Tafasir, 1779.
459
Tafsirul Baghawi, 1205.
460
At-Tafsirul Muyassar, 513.
461
Al-Mukhtashar fi Tafsir, 513.
462
Tafsirul Baghawi, 1206.
463
Tafsirul Jalalain, 524.

115
disebabkan karena ketundukan kalian terhadap perintah-Nya dan kalian
mengikuti Rasul-Nya.464

  , < ; ‫   "א‬6 ‫א‬# % <     e  ! ,#


‫א} א    "א‬

∩⊄⊇∪ ‫ ; <  א‬T* >D  - ‫ כ‬2  6   ‫ א‬:‫א‬  ‫ כ‬#


S 
”Serta (harta rampasan perang yang) lain yang kalian belum dapat
menguasainya, sesungguhnya Allah (q) telah menentukannya.
Allah (q) Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Maknanya adalah; serta harta rampasan perang yang lain yang kalian
belum dapat menguasainya –ketika ayat ini turun-465 seperti harta rampasan
perang dari Persia dan Romawi,466 sesungguhnya Allah q telah
menentukannya untuk kalian467 dan apa yang Allah q janjikan pasti terjadi.
Allah q Maha Kuasa atas segala sesuatu tidak ada sesuatu pun yang dapat
mengalahkan-Nya.468


  = &‫א א‬8  8  ‫א‬#  4 ‫   כ‬1 ‫ ; א  כ  א‬8  #
%‫א‬

∩⊄⊄∪ ‫ א‬b 7 / # ‫א‬3  # : # < K  / G


S 
”Seandainya orang-orang kafir memerangi kalian sungguh mereka
akan berbalik melarikan diri ke belakang, kemudian mereka
tidak akan mendapatkan pelindung maupun penolong.”

Maknanya adalah; seandainya orang-orang kafir Quraisy memerangi


kalian ketika kalian berada di Hudaibiyah469 sungguh mereka akan berbalik
melarikan diri ke belakang, kemudian mereka tidak akan mendapatkan
pelindungan maupun penolong untuk membantu mereka dalam memerangi
kalian.470

464
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1466.
465
Taisirul Karimir Rahman, 794.
466
Aisarut Tafasir, 1781.
467
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1466.
468
At-Tafsirul Muyassar, 513.
469
Zubdatut Tafsir, 513.
470
At-Tafsirul Muyassar, 513.

116
∩⊄⊂∪ XS  < I   ‫ א‬L    < K    #  I;   \  ! < ; >  ‫ א   א‬L  V
  
”(Demikanlah) ketetapan Allah (q) yang telah berlaku sejak dahulu,
engkau sekali-kali tidak akan menemukan perubahan pada
ketetapan Allah (q tersebut).”

Maknanya adalah; demikianlah ketetapan Allah q yang telah berlaku


sejak dahulu bahwa Allah q akan menolong para wali-Nya atas musuh-
musuh-Nya, engkau sekali-kali tidak akan menemukan perubahan pada
ketetapan Allah q tersebut.471

<     L ‫   כ‬q I "  6 ‫  <  כ‬,# ‫  כ‬6 "  <  ,  ‫ ] כ‬1  ‫ א‬8 H #
    
∩⊄⊆∪ ‫ א‬b  : 8     ‫ א    א‬:‫א‬  ‫ כ‬#  "  6  ‫  כ‬4 d , : ,
S
”Dia-lah yang telah menahan tangan-tangan mereka dari (membunuh)
kalian, dan (menahan) tangan-tangan kalian dari (membunuh) mereka
di lembah Makkah sesudah Allah (q) memenangkan kalian atas mereka.
Allah (q) Maha Melihat apa yang kalian kerjakan.”

Maknanya adalah; Dia-lah yang telah menahan kejahatan orang-orang


kafir Quraisy dari membunuh kalian, dan Dia pula yang telah menahan
kalian dari membunuh mereka di Hudaibiyah,472 sehingga kalian
membebaskan mereka473 sesudah Dia memenangkan kalian atas mereka.
Allah q Maha Melihat apa yang kalian kerjakan dan akan senantiasa
bersama kalian untuk menolong kalian.474

Ayat ini turun berkenaan dengan kejadian orang-orang kafir Quraisy


yang mengirimkan 80 orang pemudanya ke perkemahan Rasulullah a di
Hudaibiyah untuk membunuh Rasulullah a dan para Sahabatnya. Namun
mereka berhasil ditangkap dan dibawa ke hadapan Rasulullah a, lalu
Rasulullah a memaafkan dan membebaskan mereka. Inilah penyebab
terjadinya perjanjian Hudaibiyah.475 Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari
Anas y;

471
Aisarut Tafasir, 1781.
472
Tafsirul Jalalain, 525.
473
At-Tafsirul Muyassar, 514.
474
Aisarut Tafasir, 1781.
475
Tafsirul Jalalain, 525.

117
 V # M   6   ‫ א‬2  J > I  ‫ א‬2  6 ‫א‬8 qIH L ‫   כ‬H ,   XS + %  7‫  א‬G : ,
  -  
   
H 1 ! pA |H 8      K 4  ‫ א‬FX J <  6    ‫ א‬U‫א‬ 
 I+  M ‫א‬J,#
        
   
  ‫ א‬2 J  ‫ א‬U 8 V %  "   6 pA |‫א‬S  V   V # M  6   ‫ א‬2 J  ‫ א‬U 8 V %
‫  כ‬6 "  <  ,  ‫ ] כ‬1  ‫ א‬8 H # } : + #  6   ‫ א‬U  7 pA | V # M   6
   
.L  m‫!  א‬R
 2 0 {L ‫   כ‬q I " 6 ‫ < כ‬,#
       
”Bahwa 80 orang penduduk Makkah turun (mendekati) Nabi a dan para
Sahabatnya dari gunung Tan’im ketika (saat) Shalat Shubuh, karena mereka
ingin membunuh Rasulullah a dan para Sahabatnya. Namun Rasulullah a
(berhasil) menangkap mereka tanpa perlawanan. Kemudian Rasulullah a
membebaskan mereka. Maka Allah q menurunkan (ayat), ”Dia-lah yang
telah menahan tangan-tangan mereka dari (membunuh) kalian, dan
(menahan) tangan-tangan kalian dari (membunuh) mereka di lembah
Makkah,” hingga akhir ayat.476”477

‫א‬AS 8 ‫א  " < ]   כ‬# E‫ < א   א‬K    ‫  א‬6 ‫ כ‬# <) J # ‫א‬# 4 ‫   כ‬1  ‫ א‬H
   
H 8      '‫א‬  „ T(7 # :8 „ U‫א‬+ % /8 # M   h I :,
  B   ) B       ) B            
M    % >A   ‫  *  < !  א‬6  [  FB   "  - ‫ כ‬Ib  A H 8 Yq  : ,
       
∩⊄∈∪ ‫א‬S  , ‫אא‬S 1 6 "   ‫א‬# 4 ‫   כ‬1  ‫  א א‬1   ‫א‬8     8  T (Q   
  
”Merekalah orang-orang kafir yang telah menghalangi kalian untuk
(memasuki) Masjidil Haram dan menghalangi hewan qurban sampai
ke tempat (penyembelihan)nya. Seandainya bukan karena (adanya)
orang-orang beriman yang laki-laki dan yang wanita yang tidak
kalian ketahui (keislaman) mereka, (sehingga dikhawatirkan) kalian
akan membunuh mereka, yang menyebabkan kalian ditimpa kesulitan
tanpa pengetahuan. Karena Allah (q) akan memasukkan siapa
yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya. Seandainya mereka
tidak bercampur, sungguh Kami akan menyiksa orang-orang
yang kafir di antara mereka dengan siksaan yang pedih.”

476
QS. Al-Fath : 24.
477
HR. Ahmad, Muslim : 1808 dan Abu Dawud : 2688, lafazh ini miliknya.

118
Maknanya adalah; orang-orang kafir Quraisy adalah orang-orang yang
telah menghalangi kalian untuk memasuki Masjidil Haram di hari
Hudaibiyah dan menghalangi hewan qurban sampai ke tempat
penyembelihannya di tanah Haram,478 yang berjumlah 70 ekor unta.479
Seandainya bukan karena adanya orang-orang beriman yang lemah dari
kalangan laki-laki dan wanita yang berada di Makkah yang tidak kalian
ketahui tentang keislaman mereka. Sehingga dikhawatirkan kalian akan
membunuh orang-orang beriman tersebut jika kalian berperang dengan
orang-orang kafir Quraisy, yang menyebabkan kalian terkena diyat480 dan
kaffarah481 karena membunuh muslim dengan tidak disengaja. Kalau bukan
karena alasan tersebut, niscaya Allah q akan mengizinkan kalian untuk
memasuki kota Makkah dengan peperangan. Allah q meridhai kalian
berdamai dengan mereka, dengan ditundanya penaklukan kota Makkah yang
merupakan sebab masuk Islamnya beberapa orang dari orang-orang kafir
Quraisy yang Allah q kehendaki dengan rahmat-Nya agar mereka masuk ke
dalam agama Islam.482 Seandainya orang-orang kafir Quraisy terpisah dari
orang-orang yang beriman, sungguh Kami akan memberikan izin kepada
kalian untuk memerangi orang-orang kafir Quraisy dan Kami akan
memberikan kemenangan untuk kalian483 sebagai siksaan yang pedih dan
menyakitkan bagi orang-orang kafir Quraisy tersebut.484

Di antara tokoh-tokoh Quraisy yang masuk Islam pada awal tahun 7 H


setelah disepakatinya perjanjian Hudaibiyah adalah; (1) ‘Amru bin Al-‘Ash,
(2) Khalid bin Walid dan (3) ’Utsman bin Thalhah o.485

478
At-Tafsirul Muyassar, 514.
479
Zubdatut Tafsir, 513.
480
Diyat pembunuhan tidak disengaja adalah 100 ekor unta atau yang senilai dengan itu.
Dengan perincian :
• 20 ekor bintu makhadh (unta betina yang usianya masuk tahun ke-2)
• 20 ekor bintu labun (unta betina yang usianya masuk tahun ke-3)
• 20 ekor hiqqah (unta betina yang usianya masuk tahun ke-4)
• 20 ekor jadza’ah (unta betina yang usianya masuk tahun ke-5)
• 20 ekor Ibnu labun (unta jantan yang usianya masuk tahun ke-3).
Diyat ini ditanggung oleh ’aqilah (kerabat pelaku pembunuhan dari pihak bapak, selain
bapak dan anak). [Shahih Fiqhis Sunnah, Abu Malik Kamal].
481
Kaffarah pembunuhan tidak disengaja adalah memerdekakan hamba sahaya yang
beriman, dengan menggunakan harta pelaku pembunuhan. Jika tidak mendapatkannya,
maka dengan berpuasa dua bulan berturut-turut. [QS. An-Nisa’ : 92].
482
Aisarut Tafasir, 1782.
483
Taisirul Karimir Rahman, 794.
484
Tafsirul Jalalain, 525.
485
Ar-Rahiqul Makhtum, 295.

119
      
  ‫ א‬U  7 pA L H‫א‬K  ‫ א‬L   L    ‫"  א‬8  ; > A ‫א‬#  4 ‫   כ‬1 ‫   א‬+ ? 0
e8   ‫ א‬L   ‫    " כ‬,#    „   ‫ א‬2  6 # M  8 V % 2  6 M   ‫ כ‬V
  
∩⊄∉∪ ‫א‬S   6 T* >D  - ‫כ‬     ‫ א‬:‫א‬  ‫ כ‬# ‫  "א‬H ,# ‫  "א‬.  , R8 7‫ כא‬#
 
”Ketika orang-orang kafir menanamkan kesombongan dalam hati mereka
(yaitu) kesombongan jahiliyah. Lalu Allah (q) menurunkan ketenangan
kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman. Allah (q)
mewajibkan kepada mereka kalimat taqwa. Mereka lebih berhak
dengan kalimat taqwa tersebut serta patut memilikinya.
Dan Allah (q) Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Maknanya adalah; ketika orang-orang kafir menanamkan


kesombongan dalam hati mereka yaitu kesombongan jahiliyah dengan
menolak adanya tulisan ”Bismillahir Rahmanir Rahim” (dengan menyebut
nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) dan menolak
tulisan ”Muhammad Rasulullah” (Muhammad a adalah utusan Allah q)
dalam perjanjian Hudaibiyah.486 Awalnya orang-orang yang beriman ingin
menolak perjanjian tersebut dan akan menyerang orang-orang kafir Quraisy,
lalu Allah q menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-
orang yang beriman sehingga akhirnya mereka dapat menerima isi
perjanjian tersebut.487 Allah q mewajibkan kepada mereka agar memegang
teguh kalimat Laa ilaha illallah (tidak ada sesembahan yang berhak untuk
disembah selain Allah q) beserta konsekuensinya488 yang merupakan
pangkal ketaqwaan.489 Rasulullah a dan orang-orang yang beriman lebih
berhak dengan kalimat taqwa tersebut serta patut memilikinya daripada
orang-orang kafir.490 Dan Allah q Maha Mengetahui segala sesuatu, tidak
ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah q.491

Orang-orang kafir Quraisy menolak adanya tulisan “Bismillahir


Rahmanir Rahim” dan menolak tulisan ”Muhammad Rasulullah” dalam
perjanjian Hudaibiyah. Sebagaimana diriwayatkan dari Anas y;

486
At-Tafsirul Muyassar, 514.
487
Aisarut Tafasir, 1783.
488
Taisirul Karimir Rahman, 795.
489
At-Tafsirul Muyassar, 514.
490
Zubdatut Tafsir, 514.
491
Al-Mukhtashar fi Tafsir, 514.

120
# *  6    " V  "A  V # M   6   ‫ א‬2 J >I  ‫א א‬8   ‫א‬J ‫א‬QS  ; : ,
      
   
  ‫    א  א‬N  ‫ א כ‬:>*   V # M  6   ‫ א‬2 J >I  ‫ א‬U‫  א‬A
 -   )
  ‫ ] א    א   א‬%< 7 ‫ א‬A   ‫  א‬V‫א‬   
  ‫ א‬, :B  " V U‫ ; א‬.   ‫א‬

<*      N  ‫ א כ‬:U‫  א‬A "  ‫  כ א‬V‫א‬   f   7 ‫ א‬N  ‫אכ‬  ‫  כ‬#     ‫א‬

N  ‫אכ‬  ‫  כ‬# ‫אכ‬    I  /   ‫ א‬U 8 V % ‫ כ‬7 , ‫   א‬6 8  :‫א‬8  ‫ ;א‬.  ‫ א‬U 8 V %
  N  ‫ א כ‬: V # M   6   ‫ א‬2  J >I  ‫ א‬U‫  א‬A ‫  כ‬, V‫ א‬# ‫  כ‬V‫א‬
  )  
  ‫ < א‬I6   < 
    
”Bahwa orang-orang Quraisy berdamai dengan Nabi a di kalangan mereka
ada Suhail bin ’Amru. Nabi a memerintahkan kepada ’Ali (bin Abi Thalib
y), ”Tulislah, ”Bismillahir Rahmanir Rahim.” Suhail berkata, ”Adapun
(kalimat) ”Bismillah” kami tidak mengetahui, apa itu ”Bismillahir Rahmanir
Rahim?” Tetapi tulislah (dengan) sesuatu yang kami ketahui (yaitu),
”Bismikallahumma (dengan menyebut nama-Mu, ya Allah).” Nabi a
bersabda (kepada ’Ali y), ”Tulislah, ”Dari Muhammad Rasulullah (a).”
Mereka mengatakan, ”Seandainya kami mengetahui bahwa engkau adalah
utusan Allah (q), niscaya sungguh kami akan mengikutimu. Tetapi tulislah
namamu dan nama bapakmu.” Maka Nabi a bersabda (kepada Ali y),
”Tulislah, ”Dari Muhammad bin ’Abdillah.”492

Kalimat taqwa adalah suatu kalimat yang dengannya menjadikan


seorang bertaqwa kepada Allah q, dan yang paling utama adalah ucapan,
”Laa ilaha illallah.”493 Diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata,
Rasulullah a bersabda;

M  0 / :U 8 ; ‫  "א‬Z A pA LS I D : 8 ) V # ^B Z  # , : 8  IV # ^B Z  : ‫  א‬g  ‫א‬


 
 g‫א‬ 
.:‫א‬     ‫ א‬0 ‫א‬H‫א‬
     LB I  D T‫א    א‬# .  q ‫  א‬6 e? &‫ א‬L n  7 = ,#   ‫ א‬/ 0

492
HR. Ahmad dan Muslim : 1784.
493
Badai’ut Tafsir, 459.

121
“Iman itu memiliki tujuh puluh atau enam puluh cabang. Cabang yang
paling utama adalah ucapan “Laa Ilaha Illallah,” dan yang paling rendah
adalah menghilangkan gangguan dari jalan. Malu juga termasuk cabang
dari keimanan.”494

E‫ < א   א‬K    ‫   < !   א‬.-   ‫ א ) Š א א‬M  8 V %   ‫ א‬c < J <  



: 8 A ‫א‬r  /    b-   # ‫ כ‬V # T %   -     R
 ‫ א‬T(D :0
      
∩⊄∠∪ ‫א‬I  ; ‫א‬S  A ‫ ?  כ‬: # =     K A ‫א‬8      ‫    א‬A
S  
”Sesungguhnya Allah (q) akan membuktikan kepada Rasul-Nya (tentang)
kebenaran mimpinya dengan sebenarnya, (yaitu) sungguh kalian pasti
akan memasuki Masjidil Haram insya Allah dalam keadaan aman dengan
mencukur (rambut) kepala kalian dan memendekkannya sedangkan kalian
tidak merasa ketakutan. Maka Allah (q) mengetahui apa yang tidak kalian
ketahui dan selain itu Dia memberikan kemenangan yang dekat.”

Maknanya adalah; sesungguhnya Allah q akan membuktikan kepada


Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya, yaitu sungguh
kalian –wahai Rasulullah a dan para Sahabat o-495 pasti akan memasuki
Masjidil Haram ketika umrah qadha’496 insya Allah (jika Allah q
menghendaki) dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala kalian
dan memendekkannya sedangkan kalian tidak merasa ketakutan akan
adanya serangan dari musuh.497 Maka Allah q mengetahui kebaikan yang
tidak kalian ketahui ketika kalian terhalang untuk memasuki kota Makkah
pada tahun Hudaibiyah,498 –yaitu; jika tidak ada perjanjian Hudaibiyah
niscaya akan banyak orang-orang beriman di Makkah yang akan terbunuh
akibat peperangan-499 dan selain itu Dia memberikan kemenangan yang
dekat kepada kalian, berupa fathu Khaibar.500

494
Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 9 dan Muslim : 35, lafazh ini miliknya.
495
At-Tafsirul Muyassar, 514.
496
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1472.
497
Zubdatut Tafsir, 514.
498
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1474.
499
Aisarut Tafasir, 1785.
500
Tafsirul Jalalain, 525.

122
Pada tahun Hudaibiyah (6 H) Rasulullah a bermimpi bahwa beliau
akan memasuki Makkah bersama para Sahabat dalam keadaan aman.501
Kemudian Rasulullah a menceritakan mimpi tersebut kepada para
Sahabatnya, sedangkan beliau saat itu berada di Madinah. Ketika para
Sahabat berangkat pada tahun tersebut, tidak ada seorang Sahabat pun yang
ragu bahwa mimpi Rasulullah a akan menjadi kenyataan pada tahun
tersebut. Namun ketika terjadi perjanjian Hudaibiyah –sehingga mereka
harus pulang ke Madinah dan mereka baru diperbolehkan kembali umrah
tahun depannya,- maka sebagian Sahabat ada yang merasa keberatan dengan
keputusan tersebut.502

Lalu pada bulan Dzulqa’dah tahun 7 H terjadilah umrah qadha’.


Umrah ini disebut sebagai umrah qadha’ karena sebagai qadha’ (ganti)
umrah pada tahun sebelumnya yang tertunda. Berangkatlah Rasulullah a
dan para Sahabat yang berjumlah 2000 orang menuju ke Makkah. Mereka
melakukan ihram di Dzulhulaifah,503 setelah itu mereka bertalbiyah. Para
Sahabat berangkat dengan persenjataan lengkap, karena khawatir orang-
orang kafir Quraisy akan membatalkan perjanjiannya. Namun persenjataan
berat mereka ditinggalkan ketika mereka telah mendekati kota Makkah.
Mereka hanya membawa pedang yang berada dalam sarungnya.

Rasulullah a masuk kota Makkah dengan menaiki onta beliau,


Qashwa’. Sedangkan para Sahabat mengiringi beliau sambil bertalbiyah.
Rasulullah a memerintahkan para Sahabat yang laki-laki ketika thawaf agar
berjalan cepat (raml) pada tiga putaran pertama dan membuka pundak kanan
mereka (idhtiba’). Hal ini dilakukan untuk memperlihatkan kekuatan fisik
mereka di hadapan orang-orang kafir Quraisy.504

Para ulama’ telah bersepakat bahwa bagi laki-laki mencukur


rambutnya adalah lebih utama daripada hanya memendekkannya.505 Karena
Rasulullah a mendoakan rahmat dua kali kepada orang yang mencukur
rambut kepalanya dan mendoakan sekali kepada orang yang hanya
memendekkannya. Sebagaimana diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar p,
bahwa Rasulullah a bersabda;

501
Tafsirul Jalalain, 525.
502
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1472.
503
Sekarang dikenal dengan nama Bir ‘Ali.
504
Ar-Rahiqul Makhtum, 325.
505
Syarah Shahih Muslim, 9/54.

123
"  ‫ א‬:U‫ א  | ; א‬U 8 V % ‫    א‬b-    ‫א‬# :‫א‬8  ‫ ;א‬.  -    ‫   א‬%‫א  " א‬
  
    
.   b-    ‫א‬# :U‫ א  | ; א‬U 8 V % ‫    א‬b-    ‫א‬# :‫א‬8  ‫ ;א‬. -    ‫   א‬%‫א‬

“Ya Allah ramatilah orang-orang yang mencukur rambut kepalanya.” Para
Sahabat berkata, “Dan orang-orang yang memendekkannya, wahai
Rasulullah.” Rasulullah a bersabda, “Ya Allah ramatilah orang-orang
yang mencukur rambut kepalanya.” Para Sahabat kembali berkata, “Dan
orang-orang yang memendekkannya, wahai Rasulullah.” Rasulullah a
bersabda, “Dan orang-orang yang memendekkannya.”506

Pada umrah qadha’ ini Rasulullah a menikahi Maimunah binti Al-


Harits i. Maimunah binti Al-Harits i adalah wanita terakhir yang
dinikahi oleh Rasulullah a. Dahulu namanya adalah Barrah, lalu Rasulullah
a menggantinya dengan Maimunah. Maimunah binti Al-Harits i dinikahi
oleh Rasulullah a di Sarif507 pada tahun 7 H, setelah beliau dinikahi oleh
Ibnu ‘Abd Yalail dan Abu Rahm bin ‘Abdul Uzza.508 Maimunah binti Al-
Harits i berusia hingga 80 tahun, beliau wafat di Sarif pada tahun 51 H.509

M - ‫<   כ‬- ‫ א‬2  6 W "`  .-   ‫ =   א‬# e< "  ‫ א‬M  8 V %  V % , ] 1  ‫ א‬8 H
 
∩⊄∇∪ ‫<א‬S  "D   ‫ א‬24 ‫ כ‬#

”Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan
agama yang benar agar dimenangkan-Nya di atas semua agama.
Cukuplah Allah (q) sebagai saksi.”

Maknanya adalah; Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan


membawa petunjuk yang jelas dan agama Islam yang benar510 agar
dimenangkan-Nya di atas semua agama yang ada di muka bumi ini.511
Cukuplah Allah q sebagai saksi atas benarnya risalah kenabian Rasul-Nya
a.512

506
HR. Bukhari : 1727 dan Muslim : 1301.
507
Sarif adalah tempat dengan jarak 6 mil dari Makkah.
508
Syarh Lum’atil I’tiqad, 198.
509
Ikhtar Isma Mauludika, Muhammad ‘Abdurrahim.
510
Al-Mukhtashar fi Tafsir, 514.
511
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1474.
512
Zubdatut Tafsir, 514.

124
  
    "    T (  % %‫א‬4 ‫ א  כ‬2  6 T R< D, M     1 ‫א‬#  ‫ א‬U 8 V % <B   
H‫א‬
 "H 8 + # >A H‫א‬   V ‫א‬7S ‫א‬8 9 %#   ‫  א‬- XS Z A : 8 [  I ‫<א‬S K V ‫א‬S ‫ כ‬%
    
  >A "  _  # F‫ א‬% 8  ‫> א‬A "  _  ‫ = ?  כ‬8 K ) ‫  א‬G ,  -
* %  ‫   כ‬K 7 g‫א‬  
  A W pq D k  ! ,
 ‫א‬% ) ‫ א‬N K   M;8 V 2  6 e8  V‫א‬  A ‡  [  V‫א‬
 A W % i(
"   '‫א‬   ‫א‬b ‫א א‬8  6# ‫א‬8R 1  ‫ < א  א‬6# %‫א‬4 ‫ [ ‡ "  א  כ‬
           
   
∩⊄∪ ‫א‬S ` 6 ‫ א‬+ ,# FS 4 [ 
 S 
”Muhammad (a) adalah utusan Allah (q) dan orang-orang yang
bersamanya mereka keras terhadap orang-orang kafir, namun saling
mengasihi antar sesama mereka. Engkau melihat mereka ruku’ dan
sujud mencari karunia Allah (q) dan keridhaan-(Nya), pada wajah-
wajah mereka (tampak) bekas sujud. Demikianlah sifat mereka di dalam
Taurat. Sedangkan sifat mereka di dalam Injil (yaitu) seperti tanaman
yang mengeluarkan tunasnya kemudian tunas tersebut menjadi semakin
kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya, tanaman
tersebut membuat kagum orang yang menanamnya. Karena (Allah q)
hendak membuat jengkel hati orang-orang kafir dengan orang-orang
yang beriman. Allah (q) menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amalan shalih di antara mereka
(dengan) ampunan dan pahala yang besar.”

Maknanya adalah; Muhammad a adalah utusan Allah q dan para


Sahabat yang bersamanya mereka keras terhadap orang-orang kafir harbi
(yang memerangi kaum muslimin),513 namun saling mengasihi antar sesama
mereka. Itulah interaksi mereka dengan sesama makhluk. Adapun interaksi
mereka kepada Al-Khaliq yaitu engkau dapat melihat mereka banyak
melakukan shalat514 dalam rangka mencari Surga Allah q dan keridhaan-
Nya, pada wajah-wajah mereka tampak bekas sujud berupa cahaya
keshalihan dan ketawadhu’an (rendah hati) mereka ketika di dunia515 serta
cahaya putih pada wajah mereka ketika Hari Kiamat.516 Demikianlah sifat
mereka yang disebutkan di dalam Taurat yang diturunkan kepada Musa

513
Al-Mukhtashar fi Tafsir, 515.
514
Tafsirul Baghawi, 1215.
515
Aisarut Tafasir, 1786.
516
Tafsirul Jalalain, 526.

125
j. Sedangkan sifat mereka yang disebutkan di dalam Injil yang
diturunkan kepada Nabi ’Isa j517 yaitu mereka seperti tanaman yang
mengeluarkan tunasnya kemudian tunas tersebut menjadi semakin kuat lalu
menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya, tanaman tersebut membuat
kagum orang yang menanamnya karena keindahannya. Itulah perumpamaan
para Sahabat, pada masa awal Islam jumlah mereka sedikit kemudian
bertambah banyak dan bertambah kuat518 yang membuat kagum Rasulullah
a.519 Karena Allah q hendak membuat jengkel hati orang-orang kafir
dengan kebersamaan dan kekokohan para Sahabat di atas agama mereka.520
Allah q menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amalan shalih di antara mereka dengan ampunan terhadap dosa-dosa mereka
dan pahala yang besar yaitu Surga.521

Para Sahabat o memiliki keutamaan, kepioneran dan kesempurnaan


dalam perjuangan Islam yang tidak dapat ditandingi oleh seorang pun dari
umat ini. Mereka banyak melakukan shalat yang merupakan amalan ibadah
yang terbaik.522 Diriwayatkan dari Tsauban y ia berkata, Rasulullah a
bersabda;

 A‫   א‬/ # F X b ‫ א  כ  א‬6 ,   ! : , ‫א‬8   6‫א‬


‡  
 # .‫א‬8 b     # ‫א‬8    V ‫א‬
.B  „  / 0 T 8 9 8  ‫ א‬2  6
“Beristiqamahlah kalian dan kalian sekali-kali tidak akan dapat
menghitung (pahalanya). Ketahuilah bahwa sebaik-baik amalan kalian
adalah shalat dan tidak akan (mampu senantiasa) menjaga wudhu
melainkan orang yang beriman.”523

517
Al-Mukhtashar fi Tafsir, 515.
518
Adhwaul Bayan, 6/252.
519
Mukhtashar Tafsiril Baghawi, 887.
520
Taisirul Karimir Rahman, 795.
521
Aisarut Tafasir, 1787.
522
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1474.
523
HR. Ahmad, Baihaqi : 1988, Hakim : 448 dan Ibnu Majah : 277, lafazh ini miliknya.
Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahih Ibni Majah : 224.

126
Bekas sujud orang-orang yang beriman tidak akan terbakar oleh api
Neraka. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah y, dari Nabi a,
beliau bersabda;

G ,  ‫ כ‬p  : , %‫ א א‬2  6   ‫ א‬E  .= 8 K ) ‫ א‬G , / 0 E =R


  ‫ א‬%‫א‬ 
  ‫ כ  א‬p
  
.= 8 K ) ‫א‬
“Neraka akan membakar anak Adam, kecuali bekas sujud(nya). Allah q
telah mengharamkan kepada Neraka untuk membakar bekas sujud.”524

Hendaknya sesama mukmin saling tolong-menolong dan saling


menguatkan antara satu dengan yang lainnya dalam rangka menegakkan
agama Allah q. Diriwayatkan dari Abu Musa y ia berkata, Rasulullah a
bersabda;

  I  ‫א   „     „   כא‬


.‫א‬ZS   M Z   <) Q  :‫א‬
    
“Mukmin yang satu dengan mukmin yang lainnya seperti sebuah bangunan,
sebagiannya saling menguatkan sebagian (yang lainnya).”525

*****

524
HR. Bukhari : 7437, Muslim : 182 dan Ibnu Majah : 4326, lafazh ini miliknya. Hadits ini
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahih Ibni Majah : 3492.
525
Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 2446, Muslim : 2585, Nasa’i : 2560 dan Tirmidzi : 1928.
Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 6654.

127
pa‹v¨a@òŠí

SURAT AL-HUJURAT
[Kamar-kamar]
Surat Ke-49 : 18 Ayat
(Madaniyyah, diturunkan sesudah Surat Al-Mujadilah)

  ‫   א   א   א‬


  
    
  ‫ א‬: 0   ‫א א‬8 ‫ א‬# M 8 V % #  ‫א     < ] א‬8  <-   / ‫א‬8 R
   1 ‫ ) "א א‬, (
' 8 J c 8 A ‫ א כ‬8 J , R8  A  / ‫א‬8 R   
   1 ‫ ) "א א‬, ( ∩⊇∪ B  6 ^B  V

 
{ I  : , t*  I ‫ כ‬Z    " K ‫ כ‬U 8   ‫ א‬M  ‫א‬# " K  / # > I ‫א‬
    -
<  6 " ‫ א‬8 J , : 8 Z) [    1  ‫ א‬: 0 ∩⊄∪ : #  Q  /  7 ,# ‫ א  כ‬6 ,
   
+ ,# FB 4 [  "  e8    "  8  ;   ‫   א    א‬1  ‫ כ א‬Y  #,   ‫ א‬U 8 V %
B   
 K  ‫ א‬T R%#  ‫ כ‬7 #=‫  א‬1  ‫ א‬: 0 ∩⊂∪ ` 6
: 8     / H _ ‫ כ‬, '‫א‬
           B  
%B 8 4 O   ‫א‬# "  ‫ ! א‬:‫א‬‫ "  כ‬0 k r 2 ‫א‬# IJ "7, 8 # ∩⊆∪
 S                      
 A ‫ כ‬T(+ : 0 R8R 1  ‫"א א‬, ( ∩∈∪  %
‫א‬8 Ib  : , R8 I A x* I - .B V‫א‬
          )  B  
‫ כ‬A : , R8   6‫א‬  *
   # ∩∉∪   =‫א‬7     A ‫ א‬2  6 ‫א‬8 
 Ib  A L ‫ "א‬K  ‫א‬S 8 ;

128
‫   ) ‪  #‬כ  א   ‪  0 N I‬כ‬ ‫‪ U 8 V %‬א    ‪  q  8‬כ ‪ >A‬כ _ * ‪  -‬א&  ‬
‫ ‬ ‫‬ ‫‬ ‫   ‬
‫א‪:‬‬ ‫‬
‫א  כ ‪#  4‬א  ‪# c 8  4‬א   ‪  b‬‬ ‫כ ‪ #‬כ ‪  0 W‬כ‬ ‫‬ ‫א‪8  ; >A M   i # :‬‬ ‫‬
‫א‪   g‬‬
‫  ‬ ‫‬ ‫‬
‫‪ Y  #,‬כ ‪ H‬א א‪  - XS Z A ∩∠∪ : # < D‬א   ‪# LS   7 #‬א   ‪    6‬כ ∪∇∩‬
‫ ‪B‬‬ ‫ ‪B‬‬ ‫ ‬
‫‬ ‫‬ ‫‪    : 0#‬‬
‫א‪ H‬א‬ ‫‪ 4 @(n‬א‪   :‬א   „   א ;    ‪8‬א ‪8  J pA‬א    " א ‪ <  0 \ [  : xA‬‬ ‫‬
‫‪ 2  6‬א& ! ‪  A e‬א ‪8‬א א  > ‪   , 2 0 T >4  2  >[ I‬א   ‪' T (A : xA‬‬
‫‬ ‫  ‬ ‫‬
‫‪8   J pA‬א   " א א   < ‪8 q ; ,# U‬א ‪ : 0‬א     )‪ N‬א     ‪ 7 0 ∩∪  q‬א‬
‫‬ ‫‬
‫א   „  ‪8   J pA FB 8 ! 0 : 8‬א   ‪  8 ! ,‬כ ‪ #‬א ‪8‬א א      כ    ‪: 8‬‬
‫ ‬ ‫‬ ‫‬
‫‪8 R‬א ‪  : , 2 6 E* 8 ;  - EB 8 ; r   /‬כ ‪8 78‬א ! א‬ ‫‬ ‫‬
‫∪⊃⊇∩ ( ‪" ) ,‬א א ‪   1‬‬
‫‪S‬‬ ‫‬
‫‪  : , 2 6 T* ( -7  - TB ( 7 / # "  -‬כ  ! א ‪R#     / #  "  -‬‬
‫‪S‬‬ ‫‬
‫א‪  # :‬‬ ‫א‪ g‬‬ ‫‬ ‫‬ ‫‪  4 7 ,‬כ ‪   / #‬א  ‪#‬א  א&   ‬
‫א  ‪ o Y‬א‪  V /‬א  ‪   <   c 8  4‬‬ ‫‬
‫א‪8 I  +‬א כ _ א‬ ‫‪8R‬א‬ ‫‬ ‫‬ ‫‬
‫    ‪ Y #pA N‬כ ‪  H‬א `א  ‪" ) , ( ∩⊇⊇∪ : 8‬א א ‪   1‬‬
‫ ‬
‫‪S‬‬ ‫ ‬
‫‪  -‬א ` ‪ t   : 0 -‬א ` ‪8   K  / # G 0 -‬א ‪ Z   N  [  / #‬כ   ‪ZS‬א‬
‫‬ ‫‪B‬‬
‫ ‬ ‫ ‬ ‫‬ ‫ ‬
‫‪ <  , N) ,‬כ  ‪ p : ,‬כ     ‪S   M !,‬א ‪ A‬כ  ‪ # W 8   H‬א ‪8‬א א   ‪ : 0‬א  ‬
‫אכ  ‪ ?  -‬כ * ‪    + # 2_ 7 ,#‬‬
‫אכ‬ ‫א‪7 0 P‬א !    ‬ ‫‬ ‫‬
‫א ‪" ) , ( ∩⊇⊄∪ B  %‬א א  ‬ ‫ ‪B 8‬‬
‫אכ ‪ : 0‬א   ‪I!   6‬‬ ‫‬ ‫א‪8 A %‬א ‪ , : 0‬כ  כ ‪ <  6‬א   ‪  ,‬‬ ‫ ‬
‫‪S 8  D‬א ‪    @(I ; #‬‬
‫ ‪B B‬‬ ‫‬ ‫ ‬
‫‪ R‬א ;    „  ‪8‬א ‪  #‬כ  ; ‪   V , R8  8‬א ‪  #‬א‬ ‫א ‬
‫‬
‫∪⊂⊇∩ ;א \ א& ‪  6‬‬
‫‬

‫‪129‬‬
‫כ ‪8 q  : 0#‬א א   ‪    / M  8 V % #‬כ ‪ -‬‬ ‫‬ ‫א‪  g‬א ‪8  ; >A :‬‬‫ < !   ‬
‫‬ ‫‬ ‫‬ ‫‬
‫‪6,‬א  כ ‪YD‬א ‪ : 0‬א  ‪7 0 ∩⊇⊆∪  % %84 O‬א א  „ ‪ : 8‬א  ‪8R 1‬א א  ‬
‫   ‬ ‫   ‬ ‫  ‪B   B‬‬ ‫   ‪S‬‬
‫‪   G M  8V%#‬א‪8‬א ‪+#‬א‪#<H‬א ‪8p‬א "  ‪  IV >A  " 4 7 ,#‬א  ‬
‫   ‬ ‫            ‬ ‫   ‬
‫‪ Y  #,‬כ ‪ H‬א ‪ b‬א= ; ‪ : 8  -  ,  ; ∩⊇∈∪ : 8‬א    <   כ ‪#‬א       א ‪>A‬‬
‫‬ ‫‬ ‫‬
‫כ ‪   6 : 8 )   ∩⊇∉∪   6 T* >D  -‬כ‬
‫‬ ‫א' ‪ #‬א ‪ >A‬א& ‪# $ %‬א   ‬
‫א א‪ #‬‬
‫  ‬
‫‬ ‫ ‪B‬‬ ‫‬
‫אכ‬ ‫‪8 V, :,‬א ; ‪8 /‬א ‪XV0 > 6‬כ  א  ‪ 6‬כ ‪<H :,‬‬
‫          )              )         ‬
‫א' ‪ #‬א& ‪$ %‬‬ ‫א‪ : 0 :‬כ  ‪ J‬א= ; ∪∠⊇∩ ‪ : 0‬א     ‪ NO‬א א‪ #‬‬
‫       ‬ ‫   ‬
‫ Œ ‬
‫‬

‫‪#‬א    ‪  b‬א     ‪∩⊇∇∪ : 8‬‬


‫‪B‬‬

‫‪130‬‬
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.”

”(1) Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mendahului Allah


(q) dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kalian kepada Allah (q).
Sesungguhnya Allah (q) Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (2)
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian meninggikan suara
kalian melebihi suara Nabi (a), dan janganlah kalian berkata kepadanya
dengan suara yang keras sebagaimana kerasnya suara sebagian kalian
terhadap sebagian yang lainnya, agar tidak terhapus (pahala) amalan
kalian sedangkan kalian tidak menyadarinya. (3) Sesungguhnya orang-
orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah (a) mereka itulah
orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah (q) untuk bertaqwa.
Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar. (4) Sesungguhnya orang-
orang yang memanggil engkau dari luar kamar-kamar(mu) kebanyakan
mereka tidak berakal. (5) Seandainya mereka bersabar sampai engkau
keluar menemui mereka sungguh itu lebih baik bagi mereka, dan Allah (q)
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (6) Wahai orang-orang yang
beriman, jika datang kepada kalian orang fasik membawa suatu berita,
maka periksalah dengan teliti agar kalian tidak menimpakan musibah
kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan
kalian menyesal atas perbuatan kalian tersebut. (7) Ketahuilah bahwa di
tengah-tengah kalian ada Rasulullah (a). Seandainya ia menuruti
keinginan kalian dalam banyak permasalahan benar-benar kalian akan
mendapat kesusahan, tetapi Allah (q) menjadikan kalian cinta kepada
keimanan dan menjadikan (keimanan tersebut) indah di dalam hati kalian,
serta menjadikan kalian benci terhadap kekafiran, kefasikan dan
kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus.
(8) (Sebagai) karunia dan nikmat dari Allah (q), dan Allah (q) Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (9) Jika ada dua golongan dari orang-
orang yang beriman berperang, maka damaikan keduanya. Jika salah satu
dari dua golongan tersebut berbuat aniaya terhadap golongan yang
lainnya, maka perangilah golongan tersebut hingga mereka kembali kepada
perintah Allah (q). Jika golongan tersebut telah kembali, maka
damaikanlah antara keduanya dengan adil. Berlaku adillah, sesungguhnya
Allah (q) mencintai orang-orang yang berlaku adil. (10) Sesungguhnya
orang-orang yang beriman itu bersaudara. Maka damaikanlah antara
kedua saudara kalian dan bertaqwalah kalian kepada Allah (q), agar
kalian mendapatkan rahmat. (11) Wahai orang-orang yang beriman,
janganlah suatu kaum merendahkan kaum yang lainnya, bisa jadi yang
direndahkan itu lebih baik daripada mereka (yang merendahkan). Jangan
pula para wanita merendahkan wanita yang lainnya, bisa jadi yang

131
direndahkan itu lebih baik daripada mereka (yang merendahkan).
Janganlah kalian mencela diri kalian sendiri. Jangan pula kalian saling
memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan
adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman. Barangsiapa yang tidak
bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim. (12) Wahai
orang-orang yang beriman, jauhilah banyak berprasangka, (karena)
sesungguhnya sebagian dari prasangka adalah dosa. Janganlah mencari-
cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kalian menggunjing
sebagian yang lainnya. Apakah seorang di antara kalian suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kalian merasa jijik
dengan yang demikian itu. Bertaqwalah kalian kepada Allah (q).
Sesungguhnya Allah (q) Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
(13) Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari
seorang laki-laki dan seorang wanita dan menjadikan kalian berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah (q) adalah orang
yang paling bertaqwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah (q) Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal. (14) Orang-orang Arab Badui berkata,
“Kami telah beriman.” Katakanlah, “Kalian belum beriman, tetapi
katakanlah “Kami telah Islam, karena iman belum masuk ke dalam hati
kalian. Jika kalian taat kepada Allah (q) dan Rasul-Nya, Dia tidak akan
mengurangi sedikit pun (pahala) amalan kalian, sesungguhnya Allah (q)
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (15) Sesungguhnya orang-orang
yang beriman (itu) hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah (q)
dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, mereka berjuang dengan
harta dan jiwa mereka di jalan Allah (q). Mereka itulah orang-orang yang
benar. (16) Katakanlah, “Apakah kalian akan memberitahukan kepada
Allah (q) tentang agama kalian? Padahal Allah (q) mengetahui apa yang
di langit serta apa yang di bumi, dan Allah (q) Maha Mengetahui segala
sesuatu. (17) Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan
keislaman mereka. Katakanlah, “Janganlah kalian merasa telah memberi
nikmat kepadaku dengan keislaman kalian, sebenarnya Allah-lah yang telah
melimpahkan nikmat kepada kalian dengan menunjukkan kalian kepada
keimanan, jika kalian adalah orang-orang yang benar.” (18) Sesungguhnya
Allah (q) mengetahui hal-hal yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah
(q) Maha Melihat apa yang kalian kerjakan.”526

526
QS. Al-Hujurat : 1 - 18.

132
TAFSIR SURAT AL-HUJURAT

    
  ‫א א‬8 ‫ א‬# M 8 V % #  ‫א     < ] א‬8  <-   / ‫א‬8 R
   1 ‫ ) "א א‬, (
∩⊇∪   6 ^B  V   ‫ א‬: 0
B  
”Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mendahului
Allah (q) dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kalian kepada Allah (q).
Sesungguhnya Allah (q) Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Maknanya adalah; wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian


menyelisihi Al-Qur’an dan As-Sunnah527 baik dengan perkataan maupun
dengan perbuatan,528 dan bertaqwalah kalian kepada Allah q di semua
urusan kalian.529 Sesungguhnya Allah q Maha Mendengar semua perkataan
kalian dan Maha Mengetahui semua perbuatan kalian.530

Setiap ayat yang diawali dengan kalimat, ”Wahai orang-orang yang


beriman,” menunjukkan akan adanya kebaikan yang diperintahkan atau
keburukan yang dilarang.531 Yang terdapat di dalam ayat ini adalah larangan
untuk mendahului Allah q dan Rasul-Nya, maka hendaknya sifat tersebut
dijauhi oleh orang-orang yang beriman. Tidak sepatutnya bagi seorang
hamba lebih mendahulukan pendapatnya daripada ketentuan yang telah
ditetapkan oleh Rabb-nya.532 Berkata Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-
Syinqithi 5;533
  ‫  א   <   < ] א‬6 > " ‫ א‬j  b ‫"א א‬A L   ‫ א  כ‬L m‫ א‬W 1 H
                 
      
  ‫ א‬M : ? p   ‫   ^ א‬Q  ‫א‬3 # , /S 8 ! = ‫ > ? כ‬A  ! <  # |M 8 V % #
‫ א‬/ 0 E‫  א‬/ M 7 & |M  -    ‫      א‬# |M      ‫     א‬#
   -  

.  ‫ א‬M 6 D ‫ א‬/ 0   = / # |  ‫ א‬M   , ‫ א‬/ 0 U X  / #   ‫ א‬M  
 
527
Tafsir Ath-Thabari, 26/116.
528
Tafsirul Jalalain, 526.
529
Zubdatut Tafsir, 515.
530
Tafsirul Baghawi, 1218.
531
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 156.
532
Nida-atur Rahman, 180.
533
Beliau adalah seorang Ulama’ yang wafat tahun 1393 H, bertepatan dengan 1972 M.

133
“(Pada) ayat yang mulia ini di dalamnya terdapat keterangan tentang
larangan mendahului Allah q dan Rasul-Nya. Termasuk dalam cakupan
tersebut adalah (menentukan) syari’at yang tidak diizinkan oleh Allah q,
mengharamkan apa yang tidak diharamkan-Nya, dan menghalalkan apa
yang tidak dihalalkan-Nya. Karena sesungguhnya tidak ada yang haram,
kecuali apa yang diharamkan oleh Allah q. Tidak ada yang halal, kecuali
yang apa yang dihalalkan oleh Allah q. Dan tidak ada agama, kecuali yang
disyari’atkan oleh Allah q.”534

‫א‬# " K  / # > I ‫ ' א‬8 J c 8 A ‫ א כ‬8 J , ‫א‬8  A  / ‫א‬8 R
   1  ‫ ) "א א‬, (
 -  
*  
‫ א  כ‬6 , { I  : , t I ‫ כ‬Z   " K ‫ כ‬U 8   ‫ א‬M 
   
∩⊄∪ : #  Q  /  7 ,#
 
”Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian meninggikan suara
kalian melebihi suara Nabi (a), dan janganlah kalian berkata kepadanya
dengan suara yang keras sebagaimana kerasnya suara sebagian kalian
terhadap sebagian yang lainnya, agar tidak terhapus (pahala)
amalan kalian sedangkan kalian tidak menyadarinya.”

Maknanya adalah; wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian


meninggikan suara kalian melebihi suara Nabi a, dan janganlah kalian
berkata kepadanya dengan suara yang keras sebagaimana kerasnya suara
sebagian kalian terhadap sebagian yang lainnya dengan memanggil nama
beliau, “Wahai Muhammad.”535 Tetapi rendahkanlah suara kalian di bawah
suara Nabi a untuk menghormati dan mengagungkan beliau,536 agar tidak
terhapus pahala amalan kebaikan kalian sedangkan kalian tidak
menyadarinya.537 Karena meninggikan suara kalian melebihi suara Nabi a
akan memunculkan sikap penghinaan terhadap Rasulullah a dan menghina
Rasulullah a merupakan perkara yang dapat mengeluarkan seseorang dari
keislaman yang berkonsekuensi menghapuskan amalan.538 Mengangkat
suara tanpa adanya kebutuhan termasuk adab yang buruk.539

534
Adhwaul Bayan, 6/258.
535
Adhwaul Bayan, 6/259.
536
Tafsirul Jalalain, 526.
537
Mukhtasharul Tafsiril Baghawi, 888.
538
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Al-Hujurat, 17.
539
Nida-atur Rahman, 182.

134
Allah q tidak pernah memanggil Nabi a di dalam Al-Qur’an dengan
nama beliau, tetapi Allah q memanggilnya dengan panggilan
penghormatan, seperti; wahai Nabi, wahai Rasul, dan yang semisalnya.540
Dimakruhkan mengangkat suara di sisi makam Rasulullah a, sebagaimana
dimakruhkan meninggikan suara di sisi beliau ketika beliau masih hidup.541

Ayat ini turun berkenaan dengan peristiwa perselisihan antara Abu


Bakar dan ‘Umar p dalam penentuan pemimpin utusan Bani Tamim,
keduanya berselisih hingga melebihi suara Nabi a.542 Sebagaimana
diriwayatkan dari Ibnu Abi Mulaikah 5, ia berkata;

    
  ‫ א‬2  J >- I  ‫ א‬2  6 E <; ‫   |  א‬6 # * ‫  כ‬8 , :‫  " כא‬: , :‫  א‬- r  ‫א= א‬  ‫כ‬
>    ‫ א‬o  ‫ א  א& ;    א‬H <  , %‫א‬  D , *   >  < A #  V # M   6
-      
:    * ‫  כ‬8 , U‫  א‬A W  [  ! m‫ א‬%‫א‬ D ,# ^* D‫א‬  K >  >! , >  `    ‫א‬
         - 
‫א " א‬8 J , \  4  %‫ א‬A ‫ כ‬A X ! ' = % , ‫ א‬:   6 U‫  א‬A > A X ! ' = % , ‫ א‬7 0
/ ‫א‬8 R    
   1 ‫ ) "א א‬, ( } :\    A   V # M  6   ‫ א‬2  J >- I  ‫  < א‬6
.{` 6 } :M  8 ; 2 0 {> I  ‫ *' א‬8 J c 8 A ‫ א כ‬8 J , ‫א‬8  A 
B  -  
“Dua orang terbaik hampir binasa, (yaitu) Abu Bakar dan ‘Umar p. Ketika
datang kepada Nabi a utusan (dari) Bani Tamim. Salah satu dari keduanya
menyarankan Al-Aqra’ bin Habis At-Tamimi Al-Hanzhali y saudara Bani
Mujasyi’, sedangkan yang satunya menyarankan selainnya. Maka Abu
Bakar y berkata kepada ‘Umar y, “Engkau hanya ingin menyelisihiku.”
‘Umar y menjawab, “Aku tidak ingin menyelisihimu.” Suara keduanya
meninggi di hadapan Nabi a, maka turunlah ayat, “Wahai orang-orang
yang beriman, janganlah kalian meninggikan suara kalian melebihi suara
Nabi (a),” hingga firman-Nya, “yang besar.543”544

540
Adhwaul Bayan, 6/259.
541
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1477.
542
Nida-atur Rahman, 182.
543
QS. Al-Hujurat : 2 - 3.
544
HR. Bukhari : 7302.

135
       
  ‫   א    א‬1 ‫ כ א‬Y #,  ‫ א‬U8 V % <  6  " ‫ א‬8 J , : 8 Z) [    1 ‫ א‬: 0
∩⊂∪ ` 6 + ,# FB 4 [  "  e8    "  8  ;
B  B   
”Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi
Rasulullah (a) mereka itulah orang-orang yang telah diuji
hati mereka oleh Allah (q) untuk bertaqwa. Bagi mereka
ampunan dan pahala yang besar.”

Maknanya adalah; sesungguhnya orang-orang yang merendahkan


suaranya di sisi Rasulullah a mereka itulah orang-orang yang Allah q
bersihkan hati mereka dari hal-hal yang buruk, serta dijadikan hati mereka
takut kepada Allah q dan bertaqwa.545 Bagi mereka ampunan untuk dosa-
dosa mereka, karena mereka menjauhi perkara keburukan dan perkara yang
dibenci oleh Allah q,546 serta bagi mereka pahala yang besar berupa
Surga.547

 K  ‫ א‬T R%#  ‫ כ‬7 #=‫  א‬1  ‫ א‬: 0


∩⊆∪ : 8     / H _ ‫ כ‬, '‫א‬
          
”Sesungguhnya orang-orang yang memanggil engkau
dari luar kamar-kamar(mu) kebanyakan mereka tidak berakal.”

Maknanya adalah; sesungguhnya orang-orang yang memanggil


engkau, wahai Rasulullah a dari luar kamar-kamar isterimu kebanyakan
mereka tidak memiliki sikap kedewasaan.548 Karena mereka tidak
mengetahui tentang penghormatan yang seharusnya mereka lakukan
untukmu.549 Etika sopan santun seseorang merupakan tanda bahwa orang
tersebut berakal.550

545
Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 9/415.
546
Taisirul Karimir Rahman, 799.
547
Tafsirul Jalalain, 526.
548
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Al-Hujurat, 22.
549
Tafsirul Jalalain, 526.
550
Taisirul Karimir Rahman, 799.

136
"  ‫ ! א‬:‫א‬‫ "  כ‬0 k r 2 ‫א‬# IJ "7, 8 #
 S                      
∩∈∪  % %B 8 4 O   ‫א‬#
B 
”Seandainya mereka bersabar sampai engkau keluar menemui mereka
sungguh itu lebih baik bagi mereka, dan Allah (q) Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.”

Maknanya adalah; seandainya mereka bersabar sampai engkau keluar


menemui mereka sungguh itu lebih baik bagi agama dan dunia mereka,551
dan Allah q Maha Pengampun terhadap kejahilan mereka lagi Maha
Penyayang kepada mereka552 dengan tidak menyegerakan siksaan kepada
mereka.553 Ini menunjukkan bahwa Allah q telah mengampuni dan
merahmati mereka.554

‫א‬8 Ib  : , R8  I A x* I  .B V‫א‬


 A ‫ כ‬T(+ : 0 R8R 1  ‫"א א‬, (
          ) 
∩∉∪   =‫ א‬7    A ‫ א‬2  6 ‫א‬8  *
   Ib  A L ‫ "א‬K  ‫א‬S 8 ;
”Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kalian orang fasik
membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kalian
tidak menimpakan musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui
keadaannya yang menyebabkan kalian menyesal
atas perbuatan kalian tersebut.”

Maknanya adalah; wahai orang-orang yang beriman, jika datang


kepada kalian orang fasik555 membawa suatu berita, maka periksalah dengan
teliti kebenaran berita tersebut556 sebelum kalian membenarkannya557 agar
kalian tidak menimpakan musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui
keadaannya yang menyebabkan kalian menyesal atas perbuatan kalian
tersebut, jika kalian keliru dalam menerima berita.558

551
Zubdatut Tafsir, 515.
552
Al-Mukhtashar fi Tafsir, 516.
553
Aisarut Tafasir, 1791.
554
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Al-Hujurat, 25.
555
Fasik adalah lawan dari adil. Orang fasik adalah orang yang menampakkan dosanya,
karena tidak memiliki rasa malu kepada Allah q. [Aisarut Tafasir, 1791].
556
Tafsirul Jalalain, 527.
557
At-Tafsirul Muyassar, 516.
558
Tafsirul Baghawi, 1220.

137
Berita yang dibawa oleh orang fasik dapat diterima jika terbukti
kebenarannya, setelah dilakukan pemeriksaan yang teliti. Berkata Syaikh
‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di 5;559

 @‫א   א‬#  @ / < ‫ =  \ א‬: x A | ) I ‫א‬# \


 I) _  ‫ א‬. V‫א‬  4  ‫  א‬I! <  6 N+‫א‬
  8  ‫א‬
  
     # | 1-  ‫ כ‬M  1 ‫ כ‬2 6 \  = : 0 # |c <- J # M    6 M ; < J 2  6

|=B # =   ?‫ א  כ א‬I! # |UB 8 I  c =‫ א‬b ‫ א‬I! : , 2  6 B  = M 4 A |M 
     
M A B ; 8   . V‫א‬ 4  ‫ א‬I! #
  
“(Ketika mendapat) berita dari orang fasik wajib (untuk) diperiksa dan
dikonfirmasi. Jika terdapat petunjuk dan tanda-tanda atas kebenarannya,
(maka berita tersebut) dilaksanakan dan dibenarkan. (Namun) jika terdapat
petunjuk atas kedustaannya, (maka) berita tersebut didustakan dan tidak
dilaksanakan. Di dalam (ayat ini) terdapat dalil bahwa berita dari orang yang
jujur diterima, dan berita dari orang yang pendusta ditolak, (sedangkan)
berita dari orang fasik, maka diperiksa (dahulu).”560

Adapun persaksian orang fasik tidak dapat diterima. Berkata Syaikh


Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi 5;

‫ ?  כ‬# |. V‫א‬  4  ‫ א‬F =‫"א‬D U 8I; 6 > " ‫! א‬R


 
 
        ^* 98  > A 2 ‫  ‚  א‬J
{: 8  V‫א‬ 4  ‫ א‬H ‫ כ‬Y  #,# ‫א‬S <, FS =‫"א‬D " ‫א‬8 I  / #} :M  8; >A
           
U 8 I; E < 6 # . V‫א‬      ‫  א‬f X ! / # [4:%8 ‫]א‬
 4  ‫ א‬F =‫"א‬D = % >A T‫א‬
   -       
.W  I!

“Allah q menjelaskan tentang hal yang lain, (yaitu tentang) larangan
menerima persaksian (dari) orang fasik. Yang demikian itu (disebutkan)
dalam firman-Nya, “Janganlah kalian menerima persaksian mereka untuk
selama-lamanya. Mereka itu adalah orang-orang fasik.”561 Tidak ada
perselisihan di kalangan para ulama’ tentang tertolaknya persaksian orang
fasik dan tidak diterima beritanya.”562

559
Beliau adalah seorang Ulama’ yang wafat tahun 1376 H, bertepatan dengan 1955 M.
560
Taisirul Karimir Rahman, 800.
561
QS. An-Nur : 4.
562
Adhwaul Bayan, 6/268.

138
Ayat ini mengisyaratkan tentang diterimanya berita dari satu orang,
jika orang tersebut adalah orang yang adil. Berkata Imam Al-Qurthubi 5;

‫ א‬7 0 M 7 & |/S < 6 :‫א‬  ‫ ?א כ‬0 < ‫א‬  8  ‫  א‬I! U 8I; 2  6 B  = L m‫ א‬W 1 H >A
        
>A M  8 ;  q  M   A \ IG   # .. V‫א‬  4  ‫  א‬I!   7 <  6 \ I_  ‫"א א‬A ,
  )   
.‫  "א‬q I LB    ; .  4  ‫א‬# LB 7 ‫ א‬, Ir  ‫ א‬: & |‫א‬6‫א‬S  + 0 %‫א‬I ! &‫א‬
 
“Di dalam ayat ini (terdapat) dalil tentang diterimanya berita dari satu orang,
jika (orang tersebut) adalah orang yang adil. Karena sesungguhnya (kita)
hanyalah diperintahkan untuk melakukan pemeriksaan ketika mengambil
berita (dari) orang fasik. Barangsiapa yang telah jelas kefasikannya, (maka)
batallah perkataannya di dalam pemberitaan (secara) ijma’. Karena
sesungguhnya berita adalah amanah dan kefasikan merupakan faktor yang
dapat membatalkan amanah.”563

)      &‫  א‬- * _ ‫> כ‬A ‫  כ‬q  8    ‫ א‬U 8 V % ‫ כ‬A : , R8   6‫א‬  #
      
4 ‫  כ א  כ‬0 W ‫ כ‬# ‫כ‬  8  ; >A M   i # :‫א‬
   ‫  כ‬0 N I   ‫  כ  א‬#
  g‫א‬
        
∩∠∪ : # < D‫ א א‬H ‫ כ‬Y  #, :‫א‬
 b   ‫א‬# c 8  4  ‫א‬#
  
”Ketahuilah bahwa di tengah-tengah kalian ada Rasulullah (a).
Seandainya ia menuruti keinginan kalian dalam banyak permasalahan,
benar-benar kalian akan mendapat kesusahan, tetapi Allah (q) menjadikan
kalian cinta kepada keimanan dan menjadikan (keimanan tersebut) indah
di dalam hati kalian, serta menjadikan kalian benci terhadap kekafiran,
kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang
yang mengikuti jalan yang lurus.”

Maknanya adalah; ketahuilah bahwa di tengah-tengah kalian ada


Rasulullah a, maka berhati-hatilah kalian jangan sampai berdusta atau
mengatakan perkataan yang bathil, karena sesungguhnya Allah q akan
menurunkan wahyu untuk memberitahukan kedustaan kalian.564 Seandainya

563
Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 9/417.
564
Tafsirul Jalalain, 527.

139
ia menuruti keinginan kalian dalam banyak permasalahan, benar-benar
kalian akan mendapat kesusahan, tetapi Allah q menjadikan kalian cinta
kepada keimanan dan menjadikan keimanan tersebut indah di dalam hati
kalian sehingga kalian istiqamah di atasnya,565 serta menjadikan kalian
benci terhadap kekafiran, dosa-dosa besar dan berbagai kemaksiatan
kecil.566 Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus yang
mengantarkan pelakunya kepada kesucian, kemuliaan dan kehormatan di
dunia serta mengantarkan pelakunya ke Surga dan keridhaan Allah q di
akhirat.567

Benci terhadap kekafiran merupakan salah satu sebab seorang


merasakan manisnya iman. Sebagaimana diriwayatkan dari Anas y, dari
Nabi a, beliau bersabda;

N  , M  8 V % #   ‫ א‬: 8 ‫  כ‬: , ::‫א‬  g‫א‬   


   F # X  < + # M A  ‫ƒ   כ‬ B X G
= 8   : , W ‫  כ‬: ,#    / 0 M I)   / T   ‫ א‬N   : ,# ‫ א‬H‫א‬   
 8 V ‫  א‬M  0
 
. %‫> א א‬A f 1   : , W ‫  כ א  כ‬4 ‫> א  כ‬A

“Tiga hal yang barangsiapa memilikinya, maka ia akan merasakan
manisnya iman; (1) Allah q dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selain
keduanya, (2) ia mencintai seseorang yang ia tidak mencintainya kecuali
karena Allah q dan (3) ia merasa benci untuk kembali kepada kekafiran
sebagaimana ia benci jika ia dilemparkan ke dalam Neraka.”568

565
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Al-Hujurat, 34.
566
Taisirul Karimir Rahman, 800.
567
Nida-atur Rahman, 185.
568
Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 16, lafazh ini miliknya dan Muslim : 43.

140
Di antara ciri orang yang beriman adalah merasa senang ketika dapat
melakukan amalan kebaikan dan merasa sedih ketika melakukan amalan
keburukan. Sebagaimana diriwayatkan dari ‘Umar y, bahwa Nabi a
bersabda;

.B  „  8 " A M  Y  V M  T‫ א‬V # M     M  V  


- 
“Barangsiapa yang merasa senang (ketika dapat melakukan) amalan
kebaikan dan merasa sedih (ketika melakukan) amalan keburukan, maka ia
adalah orang yang beriman.”569

∩∇∪ ‫    כ‬6   ‫א‬# LS   7 #   ‫  א‬- XS Z A


B  B 
”(Sebagai) karunia dan nikmat dari Allah (q),
dan Allah (q) Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Maknanya adalah; sebagai karunia dan nikmat dari Allah q, dan


Allah q Maha Mengetahui orang-orang yang mensyukuri nikmat-Nya570
lagi Maha Bijaksana dalam memberikan nikmat kepada mereka.571

569
HR. Ahmad, Hakim : 387, lafazh ini milik keduanya dan Tirmidzi : 2165. Hadits ini
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 2546.
570
Taisirul Karimir Rahman, 800.
571
Tafsirul Jalalain, 527.

141
      : 0#
 <  0 \ [  : xA ‫א    " א‬8  J pA ‫א‬8    ; ‫   א   „   א‬:‫ א‬4 @(n
‫ א‬H‫א‬ 
' T (A : xA   ‫   א‬, 2 0 T >4  2  >[ I >  ‫א א‬8 ‫  א‬A e ! &‫ א‬2  6
    
∩∪  q     ‫ א‬N)     ‫ א‬: 0 ‫א‬8 q ; ,# U <   ‫א   " א א‬8   J pA
 
”Jika ada dua golongan dari orang-orang yang beriman berperang, maka
damaikanlah keduanya. Jika salah satu dari dua golongan tersebut berbuat
aniaya terhadap golongan yang lainnya, maka perangilah golongan
tersebut hingga mereka kembali kepada perintah Allah (q). Jika golongan
tersebut telah kembali, maka damaikanlah antara keduanya dengan adil.
Berlaku adillah, sesungguhnya Allah (q) mencintai
orang-orang yang berlaku adil.”

Maknanya adalah; jika ada dua golongan dari orang-orang yang


beriman berperang, maka damaikanlah keduanya. Jika salah satu dari dua
golongan tersebut berbuat aniaya terhadap golongan yang lainnya, maka
perangilah golongan tersebut hingga mereka kembali kepada Kitabullah dan
hukumnya.572 Jika golongan tersebut telah kembali, maka damaikanlah
antara keduanya dengan adil. Berlaku adillah janganlah kalian melampaui
hukum Allah q dan Rasul-Nya dalam kalian mengambil keputusan,
sesungguhnya Allah q mencintai orang-orang yang berlaku adil.573

Ayat ini turun berkenaan dengan kisah pertikaian antara kaum Anshar
dengan pengikut ‘Abdullah bin Ubay. Sebagaimana diriwayatkan dari Anas
bin Malik y, ia berkata;

:U‫ ; א‬z>*  ,     ‫ < א‬I6 \  , 8  : V # M   6   ‫ א‬2 J > I    ;


-     - 
‫  א‬A LB r I V $B % , >H # : 8      ‫ א‬.  q 7 ‫א‬# ‫א‬%‫א‬S   N ‫ כ‬% # M  0 .  q 7 ‫א‬A
 
  7 >7‫ ? א‬R <     ‫א‬8 A >- 6 ‫  כ‬0 :U‫  ; א‬V # M  6   ‫ א‬2 J >I  ‫ א‬W‫  א‬,
     )

2 J  ‫ א‬U 8 V % %‫א‬    
    ‫א‬# : %‫א‬b 7 &‫   א‬B + % U‫  א‬A :U‫ ; א‬.‫ כ‬%‫ א‬
  B + %   ‫ < א‬I  N Z [ A ‹:U‫א   כ ‹ ; א‬S  % N n ,  V # M   6   ‫א‬
   
572
Tafsirul Baghawi, 1221.
573
At-Tafsirul Muyassar, 516.

142
"   :‫א‬
 ‫ כ‬A ‹:U‫ ‹ ; א‬M ‫ א‬J , ‫א *<   " א‬  #  - ‫  כ‬NZ [ A ‹:U‫ ‹ ; א‬M  8;
  
 
 - ‫ א‬# ]< &‫  א‬# <   K  ‫  א‬9
: 0 # } : "A \   7 ‫ "א‬7 , ‫  [ א‬IA U‫ ; א‬U‫א‬
          B 
  4 @ (n
.{‫א   " א‬8   J pA ‫א‬8    ; ‫   א   „    א‬:‫א‬ 
 
“Dikatakan kepada Nabi a, “Seandainya engkau (wahai Rasulullah a)
mendatangi ‘Abdullah bin Ubay?” Maka Nabi a berangkat menemuinya
dengan mengendarai keledai. Kaum muslimin juga berangkat (menemani
beliau dengan berjalan kaki) melalui tanah yang bersemak. Ketika Nabi a
telah sampai (di tempat), ‘Abdullah bin Ubay mengatakan, “Menjauhlah
engkau dariku. Demi Allah, sungguh aku telah terganggu (dengan) bau tidak
sedap (dari) keledaimu.” Lalu seorang laki-laki Anshar berkata, “Demi
Allah, sungguh keledai Rasulullah a lebih harum baunya daripada engkau.”
Maka seorang laki-laki pengikut ‘Abdullah (bin Ubay akhirnya) marah.
Kemudian setiap orang dari kedua belah pihak marah, hingga terjadi
pemukulan dengan pelepah kurma, dengan tangan dan dengan sandal. Telah
sampai kepada kami berita bahwa telah turun (ayat) berkenaan (dengan)
mereka, ”Jika ada dua golongan dari orang-orang yang beriman
berperang, maka damaikanlah keduanya.574”575

Jika di kalangan orang-orang yang beriman ada yang bertikai, maka


diperintahkan untuk mendamaikannya. Seorang yang berdusta untuk
mendamaikan dua orang yang sedang bertikai tidak dianggap sebagai dusta
yang berdosa. Diriwayatkan dari Humaid bin ‘Abdurrahman, dari ibunya
(Ummu Kultsum binti ‘Uqbah) i, bahwa Nabi a bersabda;

.j  b    G ‫   א‬2 7    1 ‫  כ‬


   
“Bukan (dianggap sebagai) dusta seorang yang membujuk di antara dua
orang (yang bertikai) untuk mendamaikan (keduanya).”576

574
QS. Al-Hujurat : 9.
575
HR. Bukhari : 2691 dan Muslim : 1799, lafazh ini miliknya.
576
HR. Abu Dawud : 4920. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam
Shahihul Jami’ : 5203.

143
Allah q masih tetap menyebut mereka sebagai orang-orang yang
beriman, meskipun mereka sedang berperang. Sehingga seorang tidak keluar
dari keimanannya hanya karena berbuat kemaksiatan, meskipun dosa besar
(selain kesyirikan).577 Berkata Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di
5;

  : , :E<  ‫ א‬O |< @‫ א‬84  ‫   א‬m‫ א  א‬H >A
   „   ‫   א‬U‫ ;   א‬/‫א‬
           
  : ,# |  @‫ א‬I‫  א  כ‬I‫ כ‬,   : ‫א כא‬1 "  # |L 7‫  א‬g‫א‬
: ‫  א‬g‫א‬   F 8!   f‫א‬*  

    
%‫א‬I‫  א  כ‬8 71) ‫   א‬W  [ ‫ כ‬U‫א‬     ‫ = א‬8+# ^ U #  / L 7‫ א‬g‫א‬   F8!&‫ א‬#
            
L 6‫א‬ 
  K  ‫א‬# L ) ‫  א‬H , N
   
 H 1  ‫ ? כ‬2  6 # |‫  כ‬Q- ‫ א‬: # = >  ‫א‬
“Pada kedua ayat ini terdapat faidah –selain yang telah (disebutkan),- bahwa
peperangan di antara orang-orang yang beriman mengurangi ukhuwah
imaniyah (persaudaraan karena iman), karena hal tersebut termasuk dosa
besar yang terbesar. (Namun) keimanan dan ukhuwah imaniyah tidak
tergeser (hilang) dengan adanya peperangan seperti dosa besar yang lainnya,
selain dosa kesyirikan. Demikianlah madzhab Ahlus Sunnah wal
Jama’ah.”578

‫  כ‬8 ! ,   ‫א‬8   J pA BF8 ! 0 : 8  „   ‫ א א‬7 0


 
∩⊇⊃∪ : 8    ‫א א      כ‬8 ‫ א‬#
 
”Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara.
Maka damaikanlah antara kedua saudara kalian dan bertaqwalah
kalian kepada Allah (q), agar kalian mendapatkan rahmat.”

Maknanya adalah; sesungguhnya orang-orang yang beriman itu


bersaudara karena agama. Maka damaikanlah antara kedua saudara kalian
jika mereka bertikai579 dan bertaqwalah kalian kepada Allah q pada semua
urusan kalian, agar kalian mendapatkan rahmat karena sebab ketaqwaan
tersebut.580

577
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1479.
578
Taisirul Karimir Rahman, 801.
579
Tafsirul Jalalain, 527.
580
Zubdatut Tafsir, 516.

144
Persaudaraan karena agama lebih kokoh daripada persaudaraan karena
nasab. Berkata Imam Al-Qurthubi 5;

^ q    N   ‫ א‬F 8 ! , : x A |N   ‫ א‬F 8 ! ,   \ 


 I G ,   <- ‫ א‬F 8 ! ,
.N   ‫ א‬L 4  ‫א‬r   ^ q    /   <- ‫ א‬F 8 ! ,# |  <- ‫ א‬L 4  ‫א‬r  
“Persaudaraan karena agama lebih kokoh daripada persaudaraan karena
nasab. Karena sesungguhnya persaudaraan karena nasab akan terputus
dengan perbedaan agama, sedangkan persaudaraan karena agama tidak
terputus dengan perbedaan nasab.”581

Hendaknya sesama orang-orang yang beriman saling mencintai, saling


membantu dan tidak saling menzhalimi. Sebagaimana diriwayatkan dari
Anas y, dari Nabi a, beliau bersabda;

.M  4   N)   ‫ א‬M ! & N   2  ‫  < כ‬,   „  /


 
“Tidak (sempurna) keimanan salah seorang di antara kalian hingga ia
mencintai saudaranya, sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”582

Diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata, Rasulullah a bersabda;

M ! , : 8 6 >A < I  ‫ א‬:‫א‬


 ‫ < א כ‬I  ‫ א‬: 8 6 >A   ‫א‬#
    
”Allah q akan membantu seorang hamba selama ia membantu
saudaranya.”583

Diriwayatkan pula dari Ibnu ‘Umar p, bahwa Rasulullah a bersabda;

M     / # M   `  /      ‫ א‬8! ,      ‫א‬

“Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, tidak boleh
menzhaliminya dan tidak boleh membiarkannya (dizhalimi).”584

581
Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 9/424.
582
Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 13 dan Muslim : 45.
583
HR. Muslim : 2699.

145
"  - ‫א ! א‬8 78 ‫  כ‬: , 2 6 E* 8 ;  - EB 8 ; r   / ‫א‬8 R    1  ‫ ) "א א‬, (
 S 
‫  כ‬4 7 , R#     / #  "  - ‫  כ  ! א‬: , 2 6 T* ( -7  - TB ( 7 / #
 
 S
 g‫א‬
:‫א‬      &‫א  א‬#  ‫   א‬/ #
   <   c 8  4  ‫  א‬V /‫ א‬o Y  ‫א‬
∩⊇⊇∪ : 8   ‫ א `א‬H ‫ כ‬Y  #pA N      #
 
”Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum merendahkan
kaum yang lainnya, bisa jadi yang direndahkan itu lebih baik daripada
mereka (yang merendahkan). Jangan pula para wanita merendahkan
wanita yang lainnya, bisa jadi yang direndahkan itu lebih baik daripada
mereka (yang merendahkan). Janganlah kalian mencela diri kalian sendiri.
Jangan pula kalian saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.
Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman.
Barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah
orang-orang yang zhalim.”

Maknanya adalah; wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu


kaum merendahkan kaum yang lain, bisa jadi yang direndahkan itu lebih
baik di sisi Allah q daripada mereka yang merendahkan.585 Jangan pula
para wanita merendahkan wanita yang lainnya, bisa jadi yang direndahkan
itu lebih baik daripada mereka yang merendahkan. Janganlah kalian saling
mencela. Ketika seorang mencela saudaranya sesama muslim, maka seolah-
olah ia sedang mencela dirinya sendiri.586 Jangan pula kalian saling
memanggil dengan gelar-gelar yang buruk yang tidak enak untuk
didengar.587 Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk sesudah
iman, seperti panggilan, “Wahai kafir,” “wahai fasik,” “wahai orang jahat,”
dan yang semisalnya.588 Barangsiapa yang tidak bertaubat dari dosa-dosa
tersebut,589 maka mereka itulah orang-orang yang zhalim yang diancam
dengan kemurkaan Allah q dan siksa-Nya.590

584
HR. Ahmad. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ :
6707.
585
Tafsirul Jalalain, 527.
586
Aisarut Tafasir, 1794.
587
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1481.
588
Nida-atur Rahman, 187.
589
Mukhtashar Tafsiril Baghawi, 889.
590
Aisarut Tafasir, 1795.

146
Potongan ayat tentang larangan memanggil dengan gelar-gelar yang
buruk turun berkenaan dengan panggilan seorang kepada orang lain untuk
memancing kebencian orang yang dipanggil. Sebagaimana diriwayatkan
dari Abu Jabirah bin Adh-Dhahak y, ia berkata;

: , 2  A ‫ "א‬Z  I 26 < A L G X _ ‫א‬#   V /‫א‬   M : 8‫  א  כ‬+ ‫ א‬:‫א‬
          ‫כ‬
   &‫א  א‬#  ‫   א‬/ # } L  m‫ א‬W 1 H \    A :U‫ ; א‬W ‫ כ‬
.{‫א‬

“Seorang laki-laki di antara kami mempunyai dua atau tiga nama, kemudian
ia dipanggil dengan sebagian namanya untuk (memancing) kebencian orang
tersebut. Maka turunlah ayat, “Janganlah kalian saling memanggil dengan
gelar-gelar yang buruk.591”592

Allah q mengharamkan saling mencela dan saling merendahkan di


antara kaum mukminin dan mukminah, karena hal tersebut akan
menimbulkan permusuhan, perselisihan, kebencian, bahkan pembunuhan di
antara mereka –wal’iyadzubillah.-593 Seorang muslim tidak boleh
merendahkan martabat saudaranya sesama muslim.594 Cukuplah seorang
dikatakan buruk akhlaknya, jika ia suka menghina dan merendahkan muslim
yang lainnya. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata,
Rasulullah a bersabda;

2  6      ‫ א     | כ ) א‬W‫ ! א‬,    : ,  Q ‫ א  *   א‬N   


  -
.M 9 6 # M  ‫ א‬# M  = E‫א‬B       ‫א‬
 
“Cukuplah seorang (dikatakan) buruk (akhlaknya), jika ia menghina
saudaranya sesama muslim. Setiap muslim atas muslim yang lainnya haram
darahnya, hartanya dan kehormatannya.”595

Mukmin yang satu dengan mukmin yang lainnya seperti satu tubuh.
Apabila ada seorang mukmin yang menghina dan mencela saudaranya
sesama mukmin, maka seolah-olah ia sedang mencela dirinya sendiri.596
Diriwayatkan dari Nu’man bin Basyir y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
591
QS. Al-Hujurat : 11.
592
HR. Tirmidzi : 3268. Tirmidzi berkata, “Hadits ini Hasan Shahih.”
593
Nida-atur Rahman, 187.
594
Adhwaul Bayan, 6/271.
595
HR. Muslim : 2564.
596
Nida-atur Rahman, 187.

147
‫ ?א‬0 <  K  ‫"   _  א‬4 n‫  א‬#  " ‫א‬
  # H =‫א‬-  8  >A    „   ‫ _  א‬
     
 
.2   ‫א‬#  "  ‫ < א‬K  ‫א@ א‬V M  26‫א‬ <  8B Z 6 M   2‫  כ‬D‫א‬
 
“Permisalan kaum mukminin dalam kecintaan, kasih sayang dan kelemah-
lembutan mereka seperti (satu) tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya
sakit, (maka) seluruh tubuhnya tidak dapat tidur dan merasakan
demam.”597

G 0 - ` ‫ א‬t   : 0 - ` ‫  א‬- ‫א כ _ א‬8 I  +‫א‬ ‫א‬8R 1 ‫"א א‬, (
B S       ) 
 ‫ כ‬p  : , ‫  < כ‬, N)  , ‫א‬ZS   ‫ כ‬Z   N  [  / # ‫א‬8   K  / #
 
∩⊇⊄∪  % ‫א‬ B 8    ‫ א‬: 0   ‫א א‬8 ‫ א‬# W 8   H  ‫ כ‬A ‫א‬S  M ! ,  
B    
”Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak berprasangka,
(karena) sesungguhnya sebagian dari prasangka adalah dosa.
Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian
kalian menggunjing sebagian yang lainnya. Apakah seorang di antara
kalian suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu
kalian merasa jijik dengan yang demikian. Bertaqwalah kalian kepada
Allah (q). Sesungguhnya Allah (q) Maha Penerima Taubat
lagi Maha Penyayang.”

Maknanya adalah; wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak


berprasangka buruk kepada mukmin yang lain, karena sesungguhnya
sebagian dari prasangka adalah dosa.598 Janganlah mencari-cari kesalahan
orang lain dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang
lainnya. Apakah seorang di antara kalian suka memakan daging saudaranya
yang sudah mati? Maka tentu kalian merasa jijik dengan yang demikian.
Bertaqwalah kalian kepada Allah q dari perbuatan tersebut. Sesungguhnya
Allah q Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang kepada orang-orang
yang bertaubat.599

597
HR. Bukhari : 6011 dan Muslim : 2586, lafazh ini miliknya.
598
At-Tafsirul Muyassar, 517.
599
Tafsirul Jalalain, 528.

148
Orang-orang yang beriman dilarang untuk banyak berprasangka,
karena prasangka merupakan perkataan yang paling dusta dan mengantarkan
kepada dosa. Diriwayatkan dari Abu Hurairah y, bahwa Rasulullah a
bersabda;

‫א‬8   K  / # ‫א‬8     / # †  <   ‫  א‬1 ‫ כ‬,  ` ‫ א‬: x A  ` ‫א‬# ‫אכ‬ 0


 
  ‫א= א‬I6 ‫א‬878‫ כ‬# ‫א‬# ‫ <א‬/ # ‫א‬8Z O ‫א‬I / # ‫א‬#<V‫ א‬/ # ‫א‬8Q +‫ א‬/ #
                   
.‫א‬7S ‫א‬8 ! 0
“Jauhilah oleh kalian berprasangka, karena sesungguhnya prasangka itu
adalah perkataan yang paling dusta. Janganlah kalian saling mencari-cari
kesalahan, jangan saling memata-matai, jangan saling menghasut dalam
jual beli, jangan saling dengki, jangan saling membenci dan jangan saling
membelakangi. Jadilah kalian semua sebagai hamba-hamba Allah q yang
bersaudara.”600

Prasangka yang berdosa adalah jika prasangka tersebut diucapkan.


Berkata Sufyan Ats-Tsauri 5;

* G x  o  ! m‫ א‬# |M   ‫   כ‬#  ` : , 8 H # |G 0 ‫ א‬H <  , :‫א‬


  d
 ) ` ‫א‬
   B
. ‫   כ‬/ # ) ` : , 8 H #

“Prasangka (terbagi menjadi) dua, salah satunya berdosa, (yaitu) prasangka
yang diucapkan. Sedangkan (prasangka) yang lainnya tidak berdosa, (yaitu)
prasangka yang tidak diucapkan.”601

Seorang mukmin hendaknya senantiasa berupaya mencarikan udzur


kebaikan terhadap ucapan saudaranya yang tidak baik. Berkata ‘Umar bin
Khaththab y;602

>A ‫ <  "א‬K  \ 7 ,# ‫א‬TS 8 V *    *  ‫> א‬A   \ + ! L*   ‫ `    כ‬/



XS      r  ‫א‬

600
Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 6066, lafazh ini miliknya dan Muslim : 2563.
601
Tafsirul Baghawi, 1223.
602
Beliau adalah seorang Khulafaur Rasyidin yang wafat tahun 23 H di Madinah.

149
“Janganlah engkau berprasangka (buruk) terhadap suatu kalimat yang tidak
baik yang keluar dari lisan seorang muslim, sedangkan engkau masih
mendapatkan kemungkinan (maksud) kebaikan padanya.”603

Orang-orang yang beriman dilarang untuk mencari-cari keburukan


orang lain. Karena seorang yang biasa mencari-cari keburukan orang lain,
maka keburukannya akan dibuka oleh Allah q. Diriwayatkan dari Ibnu
‘Umar p ia berkata, Rasulullah a bersabda;

M  % 8 6   ‫ ^ א‬I       ‫ א‬M ! , F % 8 6 ^ I    M 7 x A  "‫ א‬% 8 6 ‫א‬8  I   /


   
.M   % f 8 + >A 8  # M  Z 4  M  % 8 6   ‫ ^ א‬I    #
 
“Janganlah kalian mencari-cari keburukan mereka. Karena sesungguhnya
seorang yang mencari-cari keburukan saudaranya sesama muslim, maka
Allah q akan mencari-cari keburukannya. Barangsiapa yang dicari-cari
keburukannya oleh Allah q, maka Allah q akan membongkarnya meskipun
(keburukan tersebut ia lakukan) di dalam rumahnya.”604

Allah q juga melarang orang-orang yang beriman dari ghibah.


Ghibah adalah membicarakan keburukan saudara sesama muslim, yang
saudaranya tersebut tidak menyukainya. Hal ini sebagaimana diriwayatkan
dari Abu Hurairah y, bahwa Rasulullah a bersabda;

‫אכ  א‬ ! , ‫ ? כ  כ‬:U‫ ; א‬.  6 , M  8 V % #   ‫א א‬8  ‫ ;א‬zL I  [  ‫ א א‬: # % <  ,
‫ א‬M A : ‫ כא‬: 0 :U‫ ; א‬zU 8 ; , ‫ !> א‬, >A : ‫ כא‬: 0 \  , A , : ; .W ‫ כ‬
   
.M  "  <  A M A  ‫   כ‬: 0# M  I O ‫  < א‬A U 8  
  
“Tahukah kalian apakah ghibah itu?” Mereka menjawab, “Allah dan
Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Rasulullah a bersabda, “(Ghibah
adalah) engkau membicarakan (tentang sesuatu dari) saudaramu yang
tidak ia suka.” Ada yang bertanya, “Bagaimana jika apa yang aku katakan
benar-benar ada pada saudaraku?” Rasulullah a menjawab, “Jika padanya
benar-benar ada apa yang engkau katakan, maka engkau telah

603
Madaratun Nas, 45.
604
HR. Tirmidzi : 2032. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul
Jami’ : 7985.

150
menghibahnya. Jika tidak ada, maka engkau telah membuat kebohongan
atasnya (dan hal tersebut lebih buruk dari ghibah).”605

Seorang yang biasa menghibah orang lain, maka pada Hari Kiamat ia
akan mencakar wajah dan dadanya sendiri dengan kuku tembaga –
wal’iyadzubillah.- Sebagaimana diriwayatkan dari Anas bin Malik y ia
berkata, Rasulullah a bersabda;

" H 8 + # : 8 Q  r  P‫א‬ * 7  %‫א‬4 d , " E* 8  '%  > k  6 ‫א‬
   B        
: 8  ‫ כ‬p    1  ‫ א‬T / „ H :U‫ ; א‬z   I+ ‫ א‬T / „ H   :\    A | H % # < J #

 6, >A : 8 # P‫א‬
. "9‫א‬   ‫ א‬E8  
         
“Ketika aku di mi’rajkan (ke langit). Aku melewati suatu kaum yang
berkuku tembaga yang sedang mencakar wajah-wajah dan dada-dada
mereka. Aku bertanya, “Siapa mereka itu, wahai Jibril?” Jibril j
menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang memakan daging
(menghibah) manusia dan menjatuhkan kehormatan manusia.”606

Cara bertaubat dari ghibah adalah dengan melepaskan diri dari


perbuatan ghibah dan berazam untuk tidak mengulanginya. Jika orang yang
dighibahi mengetahui perkaranya, maka harus meminta maaf kepadanya.
Namun jika orang yang dighibahi tidak mengetahui perkaranya, maka
cukup dengan cara memuji orang yang dighibahi tersebut di tempat di mana
dahulu ia dighibah. Sehingga ghibah dibayar dengan pujian.607 Ada
beberapa ghibah yang diperbolehkan syari’at, di antaranya adalah; (1)
karena ada kezhaliman, (2) untuk merubah kemungkaran, (3) meminta
fatwa, (4) memberikan peringatan kepada muslim lainnya, dan (5) untuk
orang yang melakukan kefasikan secara terang-terangan.608

605
HR. Muslim : 2589.
606
HR. Ahmad dan Abu Dawud : 4878. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5
dalam Shahihul Jami’ : 5213.
607
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1484.
608
Fathul Bari, 10/503.

151
 @ (I; # ‫א‬S 8  D ‫אכ‬
    + # 2_ 7 ,# * ‫  ? כ‬-  ‫אכ‬
    ! ‫א‬7 0 P‫א‬ 
  ‫ ) "א א‬, (

∩⊇⊂∪ I!   6   ‫ א‬: 0 ‫אכ‬
   ,   ‫  < א‬6 ‫ כ  כ‬, : 0 ‫א‬8 A %‫א‬
   
B B    
”Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian
dari seorang laki-laki dan seorang wanita dan menjadikan kalian
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi
Allah (q) adalah orang yang paling bertaqwa di antara kalian.
Sesungguhnya Allah (q) Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Maknanya adalah; wahai sekalian manusia, sesungguhnya Kami


menciptakan kalian dari Adam j dan Hawa dan menjadikan kalian
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal, bukan
untuk saling berbangga-bangga dengan kedudukan dan keturunan.609
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah q
adalah orang yang paling bertaqwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah q
Maha Mengetahui tentang kalian610 dan Maha Mengenal semua urusan
kalian.611

Orang yang paling mulia ketika Islam adalah orang yang paling mulia
ketika masa jahiliyah, jika ia benar-benar mendalami agamanya.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah y, ia berkata;

  ‫] א‬,  V# M   6  ‫ א‬2 J   ‫ א‬U 8V%  Y V


"  ‫ כ‬, :U‫ ; א‬zE ‫ כ‬, P‫א‬
    )           
 V 8  P‫א‬  ‫ א‬E ‫ כ‬pA :U‫  כ ; א‬p7 ‫א‬1 H 6 o :‫א‬8 ‫ ;א‬H‫  א‬,   ‫  < א‬6
         
‫א‬1 H  6 o  :‫א‬8  ‫ > א     !    א   ;א‬I 7     ‫ > א‬I 7     ‫> א‬I 7
  - - )
‫ כ‬%‫א‬ r A :U‫ ;א‬7 :‫א‬8 ‫ ;א‬z> 78 p   ‫ א‬: =‫ א‬A :U‫ כ ;א‬p7
                            
.‫א‬8 "  A ‫ ?א‬0 E X V g‫א‬
  >A ‫ כ‬%‫א‬! L   H‫א‬
 K ‫> א‬A
     

609
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Al-Hujurat, 66.
610
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1485.
611
Tafsirul Jalalain, 528.

152
“Rasulullah a pernah ditanya, “Siapakah manusia yang paling mulia?”
Rasulullah a menjawab, “Orang yang paling mulia di antara mereka di
sisi Allah q adalah yang paling bertaqwa.” Para Sahabat berkata, “Bukan
ini yang kami tanyakan kepadamu.” Rasulullah a bersabda, “Manusia yang
paling mulia adalah Yusuf j Nabi Allah, putra Nabi Allah, putra Nabi
Allah dan cucu kekasih Allah q.” Para Sahabat berkata, “Bukan ini yang
kami tanyakan kepadamu.” Rasulullah a bertanya, “Apakah yang kalian
tanyakan kepadaku adalah tentang kemuliaan (di kalangan) orang Arab?”
Para Sabahat menjawab, “Ya.” Rasulullah a bersabda, “Orang yang paling
mulia di antara kalian di masa jahiliyah (adalah) orang yang paling mulia
di antara kalian di masa Islam, jika ia mendalami (agamanya).”612

Dari ayat di atas diambil dalil bahwa sederajat dalam pernikahan


bukan merupakan persyaratan nikah. Berkata Al-Hafizh Ibnu Katsir 5;613

  N H ?   L 4   Q ‫  א=  † א‬/‫ א‬W 1 H # L    ‫ א  כ‬L  /‫ א‬W 1 "  U <  V‫; < א‬
  <- ‫ א‬e8 V }   Q  / # }   Q  / ‚ ‫ כא‬- ‫> א‬A F T‫ א‬4 ‫ א  כ‬: , 2 0 T‫א‬    ‫א‬
 
{‫אכ‬ ,  ‫< א‬6 ‫כ כ‬, :0 } :2 ‫  א‬M  8  
       
“Telah diambil dalil oleh para ulama’ dari ayat yang mulia ini serta hadits-
hadits yang mulia bahwa kafa’ah (sederajat) di dalam pernikahan bukan
merupakan syarat. Tidak dipersyaratkan (sederajat dalam pernikahan) selain
(kesamaan) agama. Sebagaimana firman Allah q, “Sesungguhnya yang
paling mulia di antara kalian di sisi Allah (q) adalah yang paling bertaqwa
di antara kalian.”614

612
HR. Bukhari : 4689, lafazh ini miliknya dan Muslim : 2378.
613
Beliau adalah seorang Ulama’ yang wafat tahun 774 H.
614
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1485.

153
‫   א‬V , R8  8 ;  ‫  כ‬# ‫א‬8  „    ; ‫ א‬R
 ‫א‬
 6 &‫;א  \ א‬
 

M  8 V % #   ‫א א‬8 q : 0# ‫כ‬ 
8 ; >A :‫א‬g ‫ א <! א‬#
             
∩⊇⊆∪  % %B 8 4 O   ‫ א‬: 0 ‫א‬YS D ‫ א  כ‬6 ,  - ‫    כ‬/
B    
”Orang-orang Arab Badui berkata, “Kami telah beriman.” Katakanlah,
“Kalian belum beriman, tetapi katakanlah “Kami telah Islam, karena iman
belum masuk ke dalam hati kalian. Jika kalian taat kepada Allah (q) dan
Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun (pahala) amalan kalian,
sesungguhnya Allah (q) Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Maknanya adalah; orang-orang Arab Badui dari Bani Asad bin


Khuzaimah berkata,615 “Kami telah beriman.” Katakanlah, wahai Rasulullah
a,616 “Kalian belum beriman, tetapi katakanlah “Kami telah Islam, kami
telah tunduk secara lahiriah,617 karena hakikat iman belum masuk ke dalam
hati kalian. Jika kalian taat kepada Allah q dan Rasul-Nya secara lahir dan
batin, secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan,618 Dia tidak akan
mengurangi sedikit pun pahala amalan kalian,619 sesungguhnya Allah q
Maha Pengampun kepada orang-orang yang bertaubat620 dan Maha
Penyayang kepada orang-orang yang beriman.”621

Ayat ini mengisyaratkan bahwa iman lebih khusus daripada Islam.622


Berkata Al-Hafizh Ibnu Katsir 5;
‫ כ א‬E X V g‫א‬     ‘) ! , :‫א‬   : , L   ‫ א  כ‬L  /‫ א‬W 1 H   < 4  V‫; < א‬
   g‫א‬  
M   6    I+ † <  M  6 U) <# |L 6‫א‬K ‫א‬# L  ‫ א‬H, NH1 8H
                )        
 6 G :‫א‬  g‫א‬     
     6  G EX V g‫  א‬6 U pV    E X  ‫א‬# F X b ‫א‬
.M   ‘- !   G ‘- ! &‫ א‬2 0  6 &‫   א‬2;  A |:‫א‬  g‫א‬
  
 - 
615
Tafsirul Baghawi, 1225.
616
Taisirul Karimir Rahman, 802.
617
Tafsirul Jalalain, 528.
618
Mukhtasharul Tafsiril Baghawi, 891.
619
Zubdatut Tafsir, 517.
620
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1486.
621
Tafsirul Jalalain, 528.
622
Adhwaul Bayan, 6/277.

154
“Diambil pelajaran dari ayat yang mulia ini bahwa iman lebih khusus
daripada Islam, sebagaimana madzhab Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
Diperkuat dengan hadits Jibril j ketika ia bertanya (kepada Rasulullah
a) tentang Islam, lalu tentang iman, kemudian tentang ihsan.623 Ia
menyebutkan secara bertingkat; dari yang umum kepada yang khusus,
kemudian kepada yang lebih khusus lagi.”624

‫א‬# < H‫א‬    


 + # ‫א‬8 ‫      א‬G M 8 V % #  ‫א א‬8 R
   1 ‫ א‬: 8 „   ‫ א א‬7 0
∩⊇∈∪ : 8 ; =‫ א‬b ‫ א‬H ‫ כ‬Y  #,   ‫  א‬IV >A  " 4 7 ,#  " ‫א‬8  p
    
”Sesungguhnya orang-orang yang beriman (itu) hanyalah orang-orang
yang beriman kepada Allah (q) dan Rasul-Nya, kemudian mereka
tidak ragu-ragu, mereka berjuang dengan harta dan jiwa mereka
di jalan Allah (q). Mereka itulah orang-orang yang benar.”

Maknanya adalah; sesungguhnya orang-orang yang beriman secara


sempurna itu hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah q dan
Rasul-Nya, kemudian mereka dalam keimanannya625 tidak ragu-ragu bahkan
keimanan mereka semakin kuat, mereka berjuang dengan harta dan jiwa
mereka di jalan Allah q untuk mencari keridhaan-Nya.626 Mereka itulah
orang-orang yang benar dalam pengakuan keimanan mereka.627

623
HR. Muslim : 8.
624
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1485.
625
Tafsirul Jalalain, 528.
626
Zubdatut Tafsir, 517.
627
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1486.

155
 #‫> א א‬A ‫א     א‬# ‫ א   <  כ‬: 8- ,  ;
$ % &‫> א‬A ‫ א‬# '‫א‬             
∩⊇∉∪   6 T* >D  - ‫כ‬
    ‫א‬#
B  
”Katakanlah, “Apakah kalian akan memberitahukan kepada Allah (q)
tentang agama kalian? Padahal Allah (q) mengetahui apa yang di langit
serta apa yang di bumi, dan Allah q Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Maknanya adalah; katakanlah wahai Rasulullah a kepada mereka,628


“Apakah kalian akan memberitahukan kepada Allah q tentang keimanan
kalian?629 Padahal Allah q mengetahui apa yang di langit serta apa yang di
bumi. Allah q tidak membutuhkan pemberitahuan kalian tersebut, dan
Allah q Maha Mengetahui segala sesuatu.630

‫  כ‬X V 0 > 6 ‫א‬8 )   /  ; ‫א‬8   V , : , ‫   כ‬6 : 8 )  


  
∩⊇∠∪  ; =‫ א‬J   ‫ כ‬: 0 :‫א‬
 Œ  ‫אכ‬ 
    < H : ,  ‫   כ‬6 )     ‫  א‬
 
”Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman
mereka. Katakanlah, “Janganlah kalian merasa telah memberi nikmat
kepadaku dengan keislaman kalian, sebenarnya Allah-lah yang telah
melimpahkan nikmat kepada kalian dengan menunjukkan kalian
kepada keimanan, jika kalian adalah orang-orang yang benar.”

Maknanya adalah; mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu,


wahai Rasulullah a dengan keislaman mereka, karena mereka masuk Islam
tanpa melalui peperangan.631 Katakanlah, “Janganlah kalian merasa telah
memberi nikmat kepadaku dengan keislaman kalian karena manfaat
keimanan tersebut akan kembali kepada kalian, sebenarnya Allah-lah yang
telah melimpahkan nikmat kepada kalian dengan menunjukkan kalian
kepada keimanan dan memberikan taufiq kepada kalian untuk menerima

628
Aisarut Tafasir, 1798.
629
Tafsirul Jalalain, 528.
630
Tafsirul Baghawi, 1226.
631
Tafsirul Jalalain, 528.

156
agama-Nya,632 jika kalian adalah orang-orang yang benar di dalam
pengakuan kalian.633

Di antara pelajaran yang terambil dari ayat ini adalah tercelanya


mengungkit-ungkit pemberian, jika dilakukan oleh manusia.634
Diriwayatkan dari Abu Dzar y, dari Nabi a, beliau bersabda;

"  #  "‫כ‬-   / #  " 0 `  / # L ‫ א   א‬E 8    ‫  " א‬- ‫  כ‬/ LB G X G


       
ƒ 
 X G   V # M   6   ‫ א‬2 J  ‫ א‬U 8 V % ‫א‬H ,   A :U‫ ; א‬B   , ‫א‬ B 1 6
:U‫ ; א‬z  ‫ א‬U 8 V % ‫ א‬H   ‫א‬#  ! # ‫א‬8 ‫ !א‬:%-* ? 8  , U‫ ; א‬.'* ‫ א‬
  
. ?‫ א     א  כ א‬M    V . 4-    ‫א‬# : ‫א   א‬#  I    ‫א‬
“Tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah q pada Hari
Kiamat, (Allah q) tidak akan melihat mereka, tidak akan menyucikan
mereka dan bagi mereka siksaan yang pedih.” Rasulullah a
mengulanginya (sampai) tiga kali. Abu Dzar y berkata, ”(Sungguh) celaka
dan meruginya mereka. Siapakah mereka, wahai Rasulullah?” Rasulullah a
bersabda, ”(1) Laki-laki yang menurunkan pakaiannya di bawah mata kaki,
(2) orang yang mengungkit-ungkit pemberiannya, (3) orang yang
melariskan dagangannya dengan sumpah palsu.”635

Suatu ketika Muhammad bin Sirin 5636 mendengar seorang laki-laki


mengatakan kepada seseorang;

! XA \‫כ‬V, :  V ‫ א‬M U‫א‬A \ A# \ A# ‫ כ‬0 \,
                                 
.>b  , ‫ ?א‬0 f #    ‫> א‬A
 
”Aku telah berbuat baik kepadamu dan aku telah melakukan ini dan itu.”
Maka berkatalah (Muhammad) bin Sirin 5 kepadanya, “Diamlah, karena
tidak kebaikan dalam (amalan) kebaikan(mu) jika disebut-sebut.”637

632
Zubdatut Tafsir, 517.
633
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1486.
634
Aisarut Tafasir, 1799.
635
HR. Ahmad dan Muslim : 106, lafazh ini miliknya.
636
Beliau adalah seorang Tabi’in di Bashrah yang wafat tahun 110 H.

157
∩⊇∇∪ : 8     ‫  א‬b    ‫א‬# $ % &‫ א‬# '‫א‬
 #‫ א א‬NO     ‫ א‬: 0
       
B
”Sesungguhnya Allah (q) mengetahui hal-hal yang ghaib di langit
dan bumi. Dan Allah (q) Maha Melihat apa yang kalian kerjakan.”

Maknanya adalah; sesungguhnya Allah q mengetahui hal-hal yang


ghaib di langit dan bumi. Allah q Maha Melihat apa yang kalian kerjakan,
dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya.638

*****

637
Al-Kabair, 185.
638
Tafsirul Jalalain, 528.

158
×@òŠí

SURAT QAF
[Qaf]
Surat Ke-50 : 45 Ayat
(Makkiyyah, diturunkan sesudah Surat Al-Mursalat)

  ‫   א   א   א‬


  

U‫  א‬A "  - %B 1  ) H T (+ : , R8 IK 6   ∩⊇∪ < K   ‫ א‬:R
   ‫א‬# c
     
<B   ^B + % ‫אא ?  כ‬S  ‫ כ א‬# ‫ ?א   א‬0 , ∩⊄∪ N 
B  K 6 TB > D ‫א‬1 H : #  A‫א  כא‬
 

B  4  ‫א‬    
  ∩⊆∪ ‡ B  ‫א כ‬7 <  6#  "   $ % &‫  א א    ‘ א‬6 < ; ∩⊂∪

2 0 R# `   A , ∩∈∪ ~*    *  , >A " A H T (+ ‫  א‬.-   ‫א א‬8 1 ‫כ‬
    
$ % &‫ א‬# ∩∉∪ k* # A   ‫ א  "א‬# ‫א‬H‫א‬
   i # ‫א‬H‫א‬
     ‫ ; " כ‬8 A T (  ‫א‬
   
∩∠∪ ~*  " k* # i  - ‫ "א   כ‬A ‫  א‬I7 ,# >V‫ א‬# % ‫ "א‬A ‫   א‬,# ‫א‬H‫א‬
 7 = < 
     
‫כא‬S %‫א‬    *   
 I ) TS ( T(  ‫   א   א‬7 # ∩∇∪ N*  ) <I 6  - ‫ כ‬e  ‫? כ‬# FS  bI 

<B Z 7 ^B  n
 *  V‫א‬
‫א'  "א‬    r  ‫א‬# ∩∪ < b   ‫ א‬N# '‫א‬* + M  ‫א‬I7 pA
          

159
\  1 ‫ ∪⊇⊇∩ כ‬k # r  ‫  כ א‬1 ‫א כ‬S  FS <   M  ‫  א‬,# =‫ א‬I  - ‫;א‬S i % ∩⊇⊃∪
   
: ‫א‬8 ! 0# : 8 6 A # =‫א‬6 # ∩⊇⊄∪ = 8  G # P- ‫א א‬J,# ‚87 E8; " I;
 B      *        
< 6 # .  A  V ) ‫  א‬1 ‫ כ‬l ‫ *^ כ‬I E 8 ; # L ‫א א&  כ‬  *
    J ,# ∩⊇⊂∪ }8 

<   # ∩⊇∈∪ <*  < + .*  !  - o* I >A H   U # &‫ א‬.  r  ‫  א א‬A , ∩⊇⊆∪
   
 I   M  0  ; ,   7 # M  4 7 M  P 8V 8  ‫    א‬7 # :‫א‬   ‫!   א‬
  7 g‫א‬
   
‫< ∪∠⊇∩ א‬B  ; U‫א‬  Q-  ‫  א‬6 #     ‫  א‬6 :‫א‬
 
 -     ‫ א‬2    ? 0 ∩⊇∉∪ <  %8  ‫א‬
  
    
' 8   ‫ א‬F ‫ כ‬V ' T (+ # ∩⊇∇∪ <B  6 N   *   4  
B  ;% M <  / 0 U8 ;   ‡ 
 
< 6 8  ‫ א‬E 8  ‫ ?  כ‬%8 b) ‫> א‬A ’ 4 7# ∩⊇∪ <   M   \  ‫ ?  כ א כ‬.-   ‫א‬
 
L*  4 O >A \  ‫< ∪⊇⊄∩   < כ‬B  "D # .B @ (V ‫   "א‬o* 4 7 ) ‫ ' כ‬T (+ # ∩⊄⊃∪
 
M   ; U‫ ; א‬# ∩⊄⊄∪ <B  <  E 8   ‫ כ א‬b IA ‫ כ‬T (q O ‫  כ‬6 ‫ א‬4 Q ‫ כ‬A ‫א‬1 H  -
  

* ‫   *< ∪⊆⊄∩  א‬6 *%‫א‬4 ‫ "   כ  כ‬+ > A ‫   א‬, ∩⊄⊂∪ <B   6 ] <  ‫א א‬1 H

>A W‫   א‬pA !R ‫"א‬S  0   ‫    ^ א‬+ ] 1  ‫ ∪∈⊄∩ א‬N*   ) <*     r  -
  
U* X 9 >A :‫א‬
 ‫  כ  כ‬# M  [ n , ( ‫  א‬% M   ; U‫ <  < ∪∉⊄∩ ; א‬Q ‫א א‬
 1   ‫א‬
 

160
‫ < ∪∇⊄∩ א‬6 8  ‫  כ א‬0 \
  < ; < ; # ] <  ‫א‬8  b  r  / U‫  *< ∪∠⊄∩ ; א‬
   
 H  " K  U 8  7 E 8  ∩⊄∪ < I  - E* X `  ‫ א‬7 , ( # ] <  U 8   ‫ א‬U < I
  
<*   O       L  K  ‫ \ א‬4  i ,# ∩⊂⊃∪ <*      H U 8   # '   ‫א‬
  
  ‫> א‬Q !   ∩⊂⊄∪ ‡* 4  ‫א‬
* # ,  - ‫  כ‬: # < 6 8  ‫א א‬1 H ∩⊂⊇∪
  
= 8  r  ‫ א‬E 8  ‫ ?  כ‬E* X   ‫א‬H 8  ! = ‫ ∪⊂⊂∩ א‬N*  ) N*    T (+ # N [  ‫א‬
 
 - "  I; ‫  כ א‬H , ‫ כ‬# ∩⊂∈∪ <B   ‫  <  א‬# ‫ "א‬A : # T (Q  ‫∪⊆⊂∩  " א‬
    
: 0 ∩⊂∉∪ ‘*      H = X I  ‫> א‬A ‫א‬8 I  A ‫א‬QS q  "   <) D , H :* ;
    
∩⊂∠∪ <B  "D 8 H # ^   ‫ א‬2  , # , N
  ‫    כ‬e  ‫ כ‬1  ‫ > ?  כ‬A
B  ; M  :‫א‬
  ‫ א   א‬# E‫  *א‬, L  V >A ‫ א   " א‬# $ % &‫ א‬# '‫א‬
 #‫   < !   א א א‬#
   
 
 8  n  I ; ‫ כ‬-% <    j I- V # : 8  8   ‫ א‬2  6  I J‫א‬  A ∩⊂∇∪ * 8 [ )

∩⊆⊃∪ = 8 K ) ‫ א‬%‫א‬   
  = ,# M  I-  A    ‫  א‬# ∩⊂∪  #  [  ‫  א‬I ; # o Q ‫א‬
* ‫   א= א    א=   כ‬E8 ^  V‫א‬#
L  b ‫ א‬: 8     E 8  ∩⊆⊇∪ N*   ; :‫א‬
         

b  ‫ א א‬0 # \ 7# >7 7 ‫א‬70 ∩⊆⊄∪ k # r  ‫ א‬E 8  ‫ ?  כ‬.-   ‫א‬
                  

161
∩⊆⊆∪   ‫   א‬6 Q  ‫א ?  כ‬6‫א‬ S V "  6 $ % &‫ א‬.  Q  E 8  ∩⊆⊂∪
B  B  
   ‫כ א‬- 1 A *%‫א‬IK  "  6 \ 7 , (# : 8 8  ‫   א‬6, 7
  :R
               
∩⊆∈∪ < 6 # f‫א‬  r 


“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih


lagi Maha Penyayang.”

”(1) Qaf, demi Al-Qur’an yang mulia. (2) Bahkan mereka merasa heran
(karena) pemberi peringatan yang datang kepada mereka (adalah) dari
(kalangan) mereka sendiri, maka berkatalah orang-orang kafir, ”Ini adalah
suatu yang sangat aneh.” (3) Apakah apabila kami telah mati dan sudah
menjadi tanah, (kami akan dihidupkan kembali)? Itu adalah suatu
pengembalian yang tidak mungkin. (4) Sungguh Kami telah mengetahui apa
yang dimakan oleh bumi dari (tubuh-tubuh) mereka, (karena) di sisi Kami
ada kitab yang terjaga. (5) Bahkan mereka telah mendustakan kebenaran
ketika (kebenaran tersebut) datang kepada mereka, maka mereka berada
dalam keadaan kacau. (6) Apakah mereka tidak memperhatikan langit yang
ada di atas mereka, bagaimana Kami membangunnya dan Kami
menghiasinya, serta pada (langit tersebut) tidak terdapat retak sedikit pun?
(7) Kami hamparkan bumi dan Kami pancangkan padanya gunung-gunung
yang kokoh dan Kami tumbuhkan di atasnya berbagai macam (tumbuh-
tumbuhan) yang indah. (8) Sebagai pelajaran dan peringatan bagi setiap
hamba yang ingin kembali (kepada Allah q). (9) Kami turunkan dari langit
air yang penuh berkah, lalu Kami tumbuhkan dengan air tersebut
pepohonan dan biji-bijian yang dapat dipanen. (10) Dan pohon kurma yang
tinggi-tinggi, yang mempunyai mayang bersusun-susun. (11) (Sebagai) rizki
bagi para hamba (Kami) dan Kami hidupkan dengan (air) tersebut tanah
yang mati. Seperti itulah terjadinya kebangkitan. (12) Sebelum mereka telah
mendustakan (pula) kaum Nuh, penduduk Rass, dan kaum Tsamud. (13)
Kaum ‘Ad, kaum Fir’aun, dan kaum Luth. (14) Penduduk Aikah dan kaum
Tubba’, semuanya telah mendustakan para Rasul, sudah selayaknya mereka
mendapat (hukuman) yang telah diancamkan (kepada mereka). (15) Apakah
Kami letih dengan penciptaan yang pertama? Sebenarnya mereka dalam

162
keragu-raguan tentang penciptaan yang baru. (16) Sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh
hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat leher(nya). (17)
(Yaitu) ketika dua Malaikat mencatat (amal perbuatan manusia), yang
duduk di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (18) Tidak ada suatu ucapan
pun yang diucapkan, melainkan ada di dekatnya (Malaikat) pengawas yang
selalu hadir. (19) Datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya,
itulah yang engkau dahulu selalu lari darinya. (20) Ditiuplah Sangkakala,
itulah hari yang diancamankan. (21) Datanglah tiap-tiap jiwa bersama
(Malaikat) penggiring dan saksi. (22) Sungguh engkau dahulu berada
dalam kelalaian dari (hal) ini, maka Kami singkapkan darimu tutup (yang
menutupi penglihatan)mu, sehingga penglihatanmu pada hari ini (menjadi)
sangat tajam. (23) (Malaikat) yang menyertainya berkata, “Inilah (catatan
amalnya) yang ada padaku.” (24) (Allah q berfirman), “Lemparkanlah
oleh kalian berdua ke dalam Neraka Jahannam semua orang yang sangat
ingkar dan keras kepala.” (25) Yang sangat enggan (dalam melakukan)
kebaikan, melampaui batas, dan ragu-ragu. (26) Yang menjadikan
sesembahan lain bersama Allah (q), maka lemparkanlah ia ke dalam
siksaan yang keras. (27) (Setan) yang menyertainya berkata, “Wahai Rabb
kami, aku tidak menyesatkannya tetapi ia yang berada dalam kesesatan
yang jauh.” (28) (Allah q) berfirman, “Janganlah kalian bertengkar di
hadapan-Ku, padahal sungguh Aku dahulu telah memberikan peringatan
kepada kalian.” (29) Keputusan-Ku tidak dapat dirubah dan Aku sekali-kali
tidak menganiaya para hamba-Ku. (30) (Ingatlah) hari (ketika) Kami
bertanya kepada Neraka Jahannam, “Apakah engkau sudah penuh?” Ia
menjawab, “Apakah masih ada tambahan?” (31) Surga didekatkan kepada
orang-orang yang bertaqwa pada tempat yang tidak jauh (dari mereka).
(32) (Dikatakan kepada mereka), ”Inilah (kenikmatan) yang dijanjikan
kepada kalian, (yaitu) setiap hamba yang senantiasa kembali (kepada Allah
q dan) menjaga (batasan-Nya).” (33) (Yaitu) orang yang takut kepada
(Allah q) Yang Maha Pengasih yang tidak tampak (olehnya) dan ia datang
dengan hati yang bertaubat. (34) ”(Dikatakan kepada mereka), ”Masuklah
kalian ke (dalam Surga) dengan (rasa) aman, itulah hari kekekalan.” (35)
Mereka di dalamnya mendapatkan apa yang mereka kehendaki dan di sisi
Kami ada tambahan. (36) Berapa banyak umat-umat yang telah Kami
binasakan sebelum mereka, (padahal) mereka lebih besar kekuatannya,
mereka (yang telah dibinasakan tersebut) pernah menjelajahi beberapa
negeri. (Namun) apakah (mereka) mendapatkan tempat lari (dari
kebinasaan)? (37) Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar
merupakan peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang
bersedia menggunakan pendengarannya dan ia menyaksikan. (38)
Sesungguhnya Kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada

163
di antara keduanya dalam enam hari, dan Kami sedikit pun tidak merasa
keletihan. (39) Maka bersabarlah terhadap apa yang mereka katakan dan
bertasbihlah dengan memuji Rabb-mu sebelum terbit matahari dan sebelum
terbenam (matahari). (40) Bertasbihlah pula kepada-Nya di malam hari
serta (setelah) selesai sujud. (41) Dengarkanlah (seruan) pada hari
(Malaikat) penyeru yang menyeru dari tempat yang dekat. (42) (Yaitu) pada
hari (ketika) mereka mendengar suara dahsyat dengan sebenar-benarnya,
itulah hari keluar (dari kubur). (43) Sesungguhnya Kami yang
menghidupkan dan yang mematikan, serta hanya kepada Kami tempat
kembali. (44) (Yaitu) pada hari (ketika) bumi terbelah, (lalu) mereka keluar
dengan cepat. Yang demikian itu adalah pengumpulan yang mudah bagi
Kami. (45) Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dan
engkau bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Maka berilah
peringatan dengan Al-Qur’an kepada orang-orang yang takut (dengan)
ancaman-Ku.”639

639
QS. Qaf : 1 - 45.

164
Surat Qaf merupakan awal Surat-surat Mufasshal.640 Surat-surat
mufasshal terbagi menjadi tiga bagian, antara lain: (1) Surat Mufasshal yang
panjang dimulai dari Surat Qaf sampai Surat An-Naba’, (2) Surat Mufasshal
yang pertengahan dimulai dari Surat An-Naba’ sampai Surat Ad-Dhuha, dan
(3) Surat Mufasshal yang pendek dimulai dari Surat Ad-Dhuha sampai Surat
An-Nas.641

Rasulullah a sering membaca Surat Qaf pada Hari Raya, seperti


ketika Hari Jum’at dan Hari ‘Ied.642 Sebagaimana diriwayatkan dari Ummu
Hisyam binti Haritsah bin An-Nu’man i, ia berkata;

      
  ‫ א‬2  J  ‫ א‬U8 V % :‫  א‬6 / 0 {< K  ‫ א‬:R    ‫א‬# c} '  1 ! , ‫א‬
.P‫א‬  ‫א‬ N q
 !
 ‫א‬? 
0  I 
   ‫ א‬2  6 L* + E 8  ‫א כ‬HŠ    V# M   6

                
“Aku tidak pernah menghafal Qaf wal Qur’anil majid,643 kecuali dari lisan
Rasulullah a yang beliau membacanya setiap Hari Jum’at di atas mimbar
ketika berkhutbah kepada manusia.”644

Diriwayatkan pula dari ‘Ubaidullah bin ‘Abdullah y;

  ‫ א‬U 8V% M  ,   :‫א‬  ‫ א; *< א  _ > א כ‬# ‫ א‬, U pV ‫א‬  q r  ‫    א‬6 : ,
     -  

‫" א‬A ,   :‫א‬  
‫ כ‬:U‫א‬A z  q4 ‫א‬# 29&‫> א‬A  V # M  6   ‫ א‬2  J 
             
  
  ‫}א ;   \ א‬# {< K   ‫ א‬:R    ‫א‬# c}
.{    ‫ א‬. Q 7 ‫א‬# L 6‫א‬

“Bahwa ‘Umar bin Khaththab y bertanya kepada Abu Waqid Al-Laitsi y,
“Apa (surat) yang biasa dibaca oleh Rasulullah a ketika (Shalat) ‘Idul Adh-
ha dan ‘Idul Fitri?” Abu Waqid y menjawab, “Beliau biasa membaca (pada
kedua Hari Raya tersebut) Qaf wal Qur’anil majid645 dan Iqtarabatis sa’atu
wan saqqal qamar646.”647
640
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1487.
641
Faidhur Rahman, Ahmad Salim.
642
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1487.
643
Surat Qaf.
644
HR. Muslim : 873.
645
Surat Qaf.
646
Surat Al-Qamar.
647
HR. Muslim : 891.

165
TAFSIR SURAT QAF

∩⊇∪ < K   ‫ א‬:R


   ‫א‬# c
  
”Qaf, demi Al-Qur’an yang mulia.”

Maknanya adalah; qaf yang disebutkan pada permulaan surat648


merupakan salah satu huruf huruf hijaiyah yang darinya tersusun ucapan
bahasa arab dan ia tidak memiliki suatu makna tertentu,649 demi Al-Qur’an
yang mulia yang berisi banyak kebaikan di dalamnya.650

Al-Qur’an tidak mendatangkan huruf-huruf baru yang tidak dikenal


oleh orang-orang musyrik Quraisy, yang mereka memiliki kemampuan
sastra bahasa yang tinggi. Bahkan Al-Qur’an diucapkan dengan huruf-huruf
hijaiyah yang mereka ketahui. Namun mereka tetap tidak mampu
mendatangkan yang semisal dengan Al-Qur’an.651

"  - %B 1  ) H T (+ : , R8 IK 6  


  

∩⊄∪ N B  K 6 TB > D ‫א‬1 H : #  A‫ א  כא‬U‫  א‬A
”Bahkan mereka merasa heran (karena) pemberi peringatan
yang datang kepada mereka (adalah) dari (kalangan) mereka sendiri,
maka berkatalah orang-orang kafir, ”Ini adalah suatu yang sangat aneh.”

Maknanya adalah; bahkan mereka merasa heran karena pemberi


peringatan yang datang kepada mereka adalah dari kalangan manusia seperti
mereka sendiri –yaitu; Rasulullah Muhammad a- dan mereka juga heran
tentang masalah kebangkitan, maka berkatalah orang-orang kafir tersebut,
”Ini adalah suatu yang sangat mengherankan.”652

648
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1488.
649
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Qaf, 83.
650
Tafsirul Baghawi, 1226.
651
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Qaf, 83.
652
Zubdatut Tafsir, 518.

166
∩⊂∪ <B   ^B + % ‫אא ?  כ‬S  ‫ כ א‬# ‫ ?א   א‬0 ,
 
”Apakah apabila kami telah mati dan sudah menjadi tanah, (kami akan
dihidupkan kembali)? Itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin.”

Maknanya adalah; apakah apabila kami telah mati dan tulang belulang
kami sudah menjadi tanah, kami akan dihidupkan kembali dengan susunan
yang utuh seperti sekarang ini? Itu adalah suatu pengembalian yang
mustahil terjadi.653

B  4  ‫א‬    
∩⊆∪ ‡ B  ‫א כ‬7 <  6#  "   $ % &‫  א א    ‘ א‬6 < ;
“Sungguh Kami telah mengetahui apa yang dimakan oleh bumi
dari (jasad) mereka, (karena) di sisi Kami ada kitab yang terjaga.”

Maknanya adalah; sungguh Kami telah mengetahui apa yang dimakan


oleh bumi dari jasad mereka, karena di sisi Kami ada kitab Lauhul Mahfuzh
yang terjaga,654 yang telah mencatat semuanya.655

Jasad manusia akan dimakan oleh bumi, kecuali tulang ekor.656


Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata, Rasulullah a
bersabda;

 # ‫ `א‬6 / 0 2  I / 0 T>D :‫א‬  7 g‫א‬ 


N 7 1 ‫ א‬N K 6 8 H # ‫<א‬S ‫א‬  S   B       o  
.L ‫ א   א‬E 8  .  r  ‫ א‬N ‫  כ‬M   #
 
“Tidak ada anggota tubuh pun dari manusia melainkan akan hancur
kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor. Dari tulang ekor tersebut manusia
disusun kembali pada Hari Kiamat.”657

653
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1488.
654
Tafsirul Jalalain, 529.
655
Zubdatut Tafsir, 518.
656
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Qaf, 87.
657
HR. Bukhari : 4935.

167
Adapun para Nabi, maka bumi tidak akan memakan jasad mereka.
Sebagaimana diriwayatkan dari Syaddad bin Aus y ia berkata, Rasulullah
a bersabda;

 I 7 &‫א= א‬+,  ‫ כ‬p  : , $ %&‫ א‬2  6 E  <;  ‫ א‬: 0


.T‫א‬
        
”Sesungguhnya Allah q mengharamkan kepada bumi untuk memakan jasad
para Nabi.”658

∩∈∪ ~*    *  , >A " A H T (+ ‫  א‬.-   ‫א א‬8 1 ‫  כ‬
  
”Bahkan mereka telah mendustakan kebenaran
ketika (kebenaran tersebut) datang kepada mereka,
maka mereka berada dalam keadaan kacau.”

Maknanya adalah; bahkan mereka telah mendustakan kebenaran Al-


Qur’an dan kerasulan Muhammad a ketika kebenaran tersebut datang
kepada mereka, maka mereka berada dalam keadaan kacau dan bingung
tidak tahu apa yang seharusnya mereka katakan,659 yang dipikirkan oleh
mereka adalah ingin mendustakan kebenaran sehingga sikap mereka saling
kontradiksi; terkadang mereka menyebut Rasulullah a yang membawa Al-
Qur’an sebagai tukang sihir, terkadang menyebutnya sebagai orang gila, dan
terkadang pula menyebutnya sebagai penyair.660 Mereka terombang-ambing
dalam kesesatan mereka.661

658
HR. Abu Dawud : 1047 dan Ibnu Majah : 1085, lafazh ini miliknya. Hadits ini
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 2212.
659
Aisarut Tafasir, 1800.
660
Taisirul Karimir Rahman, 803.
661
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Qaf, 89.

168
Seorang yang meninggalkan petunjuk kebenaran dari Al-Qur’an,
niscaya akan kacau urusannya. Berkata Qatadah 5 tentang ayat ini;662

M  = M   6 o I  ‫א‬# W  , M  6 k   .   ‫   כ א‬


    
“Barangsiapa yang meninggalkan kebenaran (Al-Qur’an), (niscaya akan)
kacau urusannya dan (akan) samar agamanya.”663

Akan datang suatu zaman yang perjanjian dan amanah ketika itu
sangat kacau serta keadaan manusia yang berada di dalamnya senantiasa
berselisih. Sabagaimana Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amru bin Al-Ash
p, bahwa Rasulullah a bersabda;

P‫א‬   ‫  א‬LB  ‫  _א‬2 I LS   O M A P‫  [   א א‬:B ‫א‬i > p  : , ‫ כ‬D 8
             
   # | " ‫ א‬7 ‫ א‬,#  H = 8 " 6 \ +   < ;
  ‫ כ‬ID # .‫א‬1 ‫ כ‬H ‫א‬8 7‫ כא‬A ‫א‬8 4   !‫א‬
|: 8 A    ‫ א‬: # 1 ! p  :U‫ ; א‬z  ‫ א‬U 8 V %‫א‬  
  ‫ כ    א‬A :‫א‬8  ‫ א‬A M ‫א‬J ,
, :#%1# ‫ כ‬J‫  !א‬, 2 6 : 8  I  # |: # ‫ א   כ‬: # % 1  #
        
.‫ א  כ‬6

“Hampir datang suatu zaman yang akan menyeleksi manusia yang ada di
dalamnya dengan seleksi yang ketat, (hingga) yang tersisa adalah manusia
yang rusak. Sungguh kacau perjanjian dan amanah mereka, mereka saling
berselisih hingga menjadi seperti ini.” –Rasulullah a menjalinkan jari-
jemarinya.- Para Sahabat bertanya, “Bagaimanakah seharusnya (sikap) kami
(jika mendapati zaman tersebut), wahai Rasulullah?” Rasulullah a
bersabda, “Ambillah apa yang kalian ketahui, tinggalkanlah apa yang
kalian ingkari, terimalah urusan khusus kalian dan tinggalkanlah urusan
umum kalian.”664

662
Beliau adalah seorang Tabi’in di Bashrah yang wafat tahun 117 H.
663
Tafsirul Baghawi, 1227.
664
HR. Ahmad, Abu Dawud : 4342, lafazh ini miliknya dan Hakim : 2671. Hadits ini
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 8185.

169

‫א‬H‫א‬        ‫ ; "  כ‬8 A T(  ‫ א‬2 0 R#  `    A ,
   i # ‫א‬H‫א‬
∩∉∪ k* # A   ‫ א  "א‬#

”Apakah mereka tidak memperhatikan langit yang ada di atas mereka,
bagaimana Kami membangunnya dan Kami menghiasinya,
serta pada (langit tersebut) tidak terdapat retak sedikit pun?”

Maknanya adalah; apakah mereka tidak memperhatikan langit yang


ada di atas mereka, bagaimana Kami membangunnya dengan kokoh665 tanpa
tiang penyangga666 dan Kami menghiasinya dengan bintang-bintang,
matahari dan bulan, serta pada langit tersebut tidak terdapat retak atau
lubang sedikit pun?667

‫ "א‬A ‫  א‬I7 ,# >V‫ א‬# % ‫ "א‬A ‫   א‬,# ‫א‬H‫א‬


 7 = <  $ % &‫ א‬#
    
∩∠∪ ~*  " k* # i  - ‫  כ‬

”Kami hamparkan bumi dan Kami pancangkan padanya
gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan di atasnya
berbagai macam (tumbuh-tumbuhan) yang indah.”

Maknanya adalah; Kami hamparkan bumi dan Kami pancangkan


padanya gunung-gunung yang kokoh sebagai pasak bumi668 agar bumi tidak
bergoncang dan Kami tumbuhkan di atasnya berbagai macam tumbuh-
tumbuhan dan pepohonan yang indah dipandang mata.669

665
Taisirul Karimir Rahman, 804.
666
Tafsirul Baghawi, 1227.
667
Aisarut Tafasir, 1801.
668
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Qaf, 93.
669
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1489.

170
∩∇∪ N*  ) <* I6  - ‫  כ‬e ‫ ? כ‬# FS b I
    
”Sebagai pelajaran dan peringatan bagi setiap hamba
yang (ingin) kembali (kepada Allah q).”

Maknanya adalah; semua itu sebagai pelajaran dan peringatan bagi


setiap hamba yang ingin kembali kepada Allah q dengan tunduk, taat dan
takut kepada-Nya.670 Adapun bagi orang-orang yang mendustakan dan
berpaling, maka tanda-tanda kebesaran Allah q tersebut tidak akan
bermanfaat bagi mereka.671

* + M  ‫ א‬I7 pA ‫כא‬S %‫א‬I T( T ( ‫  א  א‬7 #
∩∪ < b   ‫ א‬N  # '‫א‬
    ) S      
”Kami turunkan dari langit air yang penuh berkah, lalu Kami tumbuhkan
dengan air tersebut pepohonan dan biji-bijian yang dapat dipanen.”

Maknanya adalah; Kami turunkan dari awan yang ada di langit air
hujan yang mengandung banyak kebaikan,672 lalu Kami tumbuhkan dengan
air tersebut kebun-kebun yang banyak pepohonannya673 dan biji-bijian yang
dapat dipanen, seperti; gandum, jagung, beras dan yang lainnya.674

670
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1489.
671
Taisirul Karimir Rahman, 804.
672
Tafsirul Baghawi, 1227.
673
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Qaf, 96.
674
Taisirul Karimir Rahman, 804.

171
*  V‫א‬
∩⊇⊃∪ <B Z 7 ^B  n ‫א'  "א‬    r  ‫א‬#
   
”Dan pohon kurma yang tinggi-tinggi,
yang mempunyai mayang bersusun-susun.”

Maknanya adalah; dan pohon kurma yang menjulang tinggi-tinggi ke


langit, yang mempunyai mayang bersusun-susun yang akan berubah
menjadi ruthab (kurma basah) yang lezat untuk dimakan.675

Allah q menyebutkan pohon kurma secara khusus, karena pohon


kurma merupakan pohon yang paling mulia.676 Sehingga Rasulullah a
memperumpamakan seorang muslim dengan pohon kurma. Sebagaimana
diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar p ia berkata, Rasulullah a
bersabda;

‫> א‬7 8 G<-  A      ‫ "א  _  א‬7 0 # ‫ ; "א‬% # {     / FS  K D  K Q ‫   א‬: 0



> 4 7 >A ^ ; # # :  ‫ < א‬I6 U‫ ; א‬.] =‫ א‬8 I  ‫  א‬K D >A P‫א‬   ‫ ; ^ א‬8 A z>H
     
  
:U‫ ; א‬z  ‫ א‬U 8 V % ‫> א‬H ‫ א א‬G <-  :‫א‬8  ‫ ;א‬G \ V‫א‬A L r ‫"א א‬7,
             
>H \  ; : 8 ‫  כ‬: & :U‫' ?  כ    ; א‬  ‫ כ‬1 A :U‫ ; א‬.L  r  ‫> א‬H :U‫  א‬A
   
.‫א‬1 ‫ כ‬# ‫א‬1 ‫ >   כ‬0 N)  , L  r  ‫א‬

“Sesungguhnya di antara pepohonan ada pohon yang daunnya tidak gugur,
itulah perumpamaan seorang muslim. Beritahukanlah kepadaku (pohon)
apakah itu?” Orang-orang menyangka (bahwa pohon tersebut adalah)
pohon (yang ada di) padang pasir. ‘Abdullah (bin ‘Umar) p berkata,
“Terlintas di dalam hatiku bahwa (pohon) yang dimaksud adalah pohon
kurma. Namun aku malu (untuk menyampaikannya).” Kemudian orang-
orang berkata, “Beritahukan kepada kami (pohon) apakah itu, wahai
Rasulullah?” Rasulullah a bersabda, “Pohon kurma.” Ibnu ‘Umar p
berkata, “Aku menceritakan yang demikian itu kepada ‘Umar y.” Lalu
‘Umar y berkata, “Seandainya engkau menjawab bahwa pohon tersebut
adalah pohon kurma, niscaya hal itu lebih aku sukai daripada ini dan itu.”677
675
Aisarut Tafasir, 1802.
676
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Qaf, 97.
677
Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 61 dan Muslim : 2811, lafazh ini miliknya.

172
∩⊇⊇∪ k # r  ‫  כ א‬1 ‫א כ‬S  FS <   M  ‫  א‬,# =‫ א‬I  - ‫;א‬S i %
   
”(Sebagai) rizki bagi para hamba (Kami) dan Kami hidupkan dengan
(air) tersebut tanah yang mati. Seperti itulah terjadinya kebangkitan.”

Maknanya adalah; sebagai rizki berupa makanan pokok dan buah-


buahan bagi para hamba Kami678 dan Kami hidupkan dengan air tersebut
tanah yang tandus. Seperti itulah terjadinya kebangkitan dari kubur679 ketika
Hari Kiamat.680

∩⊇⊄∪ = 8  G # P- ‫א א‬J,# ‚87 E8; " I; \1‫כ‬


     *            
”Sebelum mereka telah mendustakan (pula) kaum Nuh,
penduduk Rass, dan kaum Tsamud.”

Maknanya adalah; sebelum orang-orang musyrik Quraisy ada kaum


yang telah mendustakan para Rasul,681 yaitu; kaum Nuh telah mendustakan
Nabi Nuh j, penduduk Rass adalah suatu kaum yang tinggal disekitar
sumur jumlah mereka tidak begitu banyak namun mereka mendustakan
Rasul yang diutus kepada mereka, dan kaum Tsamud yang telah
mendustakan Nabi Shalih.682

∩⊇⊂∪ }* 8  : ‫א‬8 ! 0# : 8 6 A # =‫א‬6#


 B  
”Kaum ‘Ad, kaum Fir’aun, dan kaum Luth.”

Maknanya adalah; demikian pula kaum ‘Ad yang telah mendustakan


Nabi Hud j, kaum Fir’aun telah mendustakan Nabi Musa j,683 dan
kaum Luth telah mendustakan Nabi Luth j.684

678
Taisirul Karimir Rahman, 804.
679
Tafsirul Baghawi, 1227.
680
At-Tafsirul Muyassar, 518.
681
At-Tafsirul Muyassar, 518.
682
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Qaf, 101.
683
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Qaf, 101.
684
Taisirul Karimir Rahman, 804.

173
∩⊇⊆∪ < 6 # .  A  V ) ‫  א‬1 ‫ כ‬l ‫ *^ כ‬I E 8 ; # L ‫א א&  כ‬ 
  J ,#
 
”Penduduk Aikah dan kaum Tubba’, semuanya telah mendustakan
para Rasul, maka selayaknya mereka mendapat (hukuman)
yang telah diancamkan (kepada mereka).”

Maknanya adalah; penduduk Aikah merupakan penduduk Madyan


yang telah mendustakan Nabi Syu’aib j dan kaum Tubba’ adalah para
raja Yaman pada masa lalu sebelum Islam,685 mereka semuanya telah
mendustakan para Rasul, maka selayaknya mereka mendapat hukuman yang
telah diancamkan kepada mereka karena kekafiran mereka.686

Allah q menyebutkan kaum-kaum yang mendustakan para Rasul


untuk dua faidah, yaitu; (1) sebagai hiburan bagi Rasulullah a bahwa beliau
bukanlah Rasul yang pertama kali didustakan, dan (2) sekaligus sebagai
ancaman bagi orang-orang yang mendustakan para Rasul.687

∩⊇∈∪ <*  < + .*  !  - o* I >A H   U # &‫ א‬.  r  ‫  א א‬A ,
   
”Apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama?
Sebenarnya mereka dalam keragu-raguan tentang penciptaan yang baru.”

Maknanya adalah; apakah Kami letih dengan penciptaan yang


pertama? Kami tidak merasa lemah dan tidak merasa letih untuk melakukan
hal tersebut.688 Sebenarnya mereka dalam keragu-raguan tentang
kebangkitan setelah kematian.689

685
Taisirul Karimir Rahman, 804.
686
At-Tafsirul Muyassar, 518.
687
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Qaf, 100.
688
Taisirul Karimir Rahman, 805.
689
Tafsirul Baghawi, 1227.

174
Allah q tidak merasa letih dalam menciptakan semua makhluk-
690
Nya, maka mengembalikan penciptaan tentu lebih mudah daripada
penciptaan yang pertama.691 Diriwayatkan dari Abu Hurairah y, dari Nabi
a beliau bersabda, Allah q berfirman;

‫ א‬pA ‫ ?  כ‬M   ‫ כ‬  # >   D # ‫ ?  כ‬M   ‫   כ‬# E =R    >  1 ‫כ‬


  
o  # >7 ,<  ‫> כ א‬7 <     M  8  A ]‫א‬
: 8 H p .  r  ‫ א‬U # ,   0 M I 1 ‫ כ‬
    
<  &‫א א‬7 ,# ‫<א‬S  #   ‫ א‬1 r  ‫ א‬:M  8  A ]‫א‬   60  >  6
  0 M   D ‫ א‬,# M=‫א‬    
.<B  , Sp4 ‫   כ  > כ‬# <  # ,  # <  ,  <  b ‫א‬
   
“Anak Adam telah mendustakan-Ku, padahal hal tersebut tidak patut
baginya. Ia juga mencaci-Ku, padahal hal tersebut tidak patut baginya.
Pendustaannya kepada-Ku adalah perkataan, “(Bahwa) Aku tidak akan
mengembalikannya (hidup kembali) seperti permulaan Aku
(menciptakannya).” (Padahal) bukankah permulaan penciptaan tidak lebih
mudah bagi-Ku daripada (hanya mengulang) mengembalikannya. Adapun
caciannya kepada-Ku adalah perkataan, “(Bahwa) Allah q memiliki
anak.” (Padahal) Aku adalah Maha Esa yang bergantung kepada-Ku
segala sesuatu, Aku tidak beranak dan Aku tidak pula diperanakkan, serta
tidak ada seorang pun yang setara dengan-Ku.”692

690
Aisarut Tafasir, 1803.
691
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1489.
692
HR. Ahmad dan Bukhari : 4974, lafazh ini miliknya. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh
Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 4323.

175
M  4 7 M  P 8V 8  ‫    א‬7 # :‫א‬   ‫   < !   א‬#
  7 g‫א‬

∩⊇∉∪ <  %8  ‫  א‬I   M  0  ; ,   7 #
  
”Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya,
dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat leher(nya).”

Maknanya adalah; sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia


dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya baik berupa kebaikan
maupun keburukan,693 dan para Malaikat Kami lebih dekat kepadanya
daripada urat lehernya.694

Bisikan keburukan yang ada pada hati manusia tidak dicatat sebagai
sebuah dosa, selama belum dilakukan dan belum diucapkan. Sebagaimana
diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata, Rasulullah a bersabda;

# , M       ‫א א‬H % # < J M  P 8V 8  ‫ א‬6 >  & i #‫ א‬K    ‫ א‬: 0


 
.M   6 ‫א‬8 H  ‫  כ‬V‫ א א‬# M   ‫  כ‬
 
“Sesungguhnya Allah q memafkan umatku terhadap apa yang dibisikkan
oleh hatinya selama belum dilakukan atau belum diucapkan, dan apa yang
ia dipaksa (untuk melakukan)nya.”695

693
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1489.
694
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Qaf, 109.
695
HR. Ibnu Majah : 2044. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam
Shahih Ibni Majah : 1663.

176
∩⊇∠∪ <B  ; U‫א‬
 Q-  ‫  א‬6 #     ‫  א‬6 :‫א‬
 
 -     ‫ א‬2    ? 0

    
”(Yaitu) ketika dua Malaikat mencatat (amal perbuatan manusia),
yang duduk di sebelah kanan dan di sebelah kiri.”

Maknanya adalah; yaitu ketika dua Malaikat mencatat semua amal


perbuatan manusia, yang satu berada di sebelah kanan untuk mencatat
amalan kebaikan dan yang lainnya berada di sebelah kiri untuk mencatat
amalan keburukan.696

Allah q tidak membutuhkan catatan amalan manusia, karena Dia


Maha Mengetahui tentang hamba-Nya dan tidak ada sesuatu pun yang
tersembunyi bagi-Nya. Namun di antara hikmah adanya catatan amalan
adalah untuk menegakkan hujjah bagi manusia pada Hari Kiamat.697
Sebagaimana firman Allah q;

.‫א‬I  ‫   כ‬6 E 8   ‫  כ א‬4   24 ‫ כ  א כ כ‬, ; ‫א‬


S   
“Bacalah kitab (catatan amalan)mu, cukuplah dirimu sendiri pada hari
(ini) sebagai penghisab (amal perbuatanmu).”698

∩⊇∇∪ <B  6 N


B ; % M  <  / 0 U* 8 ;   ‡
 4   ‫א‬
 
”Tidak ada suatu ucapan pun yang diucapkan, melainkan ada di dekatnya
(Malaikat) pengawas yang selalu hadir.”

Maknanya adalah; tidak ada suatu ucapan pun yang diucapkan baik itu
ucapan kebaikan, ucapan keburukan, maupun ucapan yang sia-sia,
melainkan ada di dekatnya Malaikat pengawas yang selalu hadir untuk
mencatat ucapan-ucapan tersebut,699 dan tidak ada yang terlewatkan sedikit
pun. Namun ucapan yang akan dihisab dan akan diberikan balasan pada
Hari Kiamat hanyalah ucapan kebaikan dan ucapan keburukan saja.700

696
Taisirul Karimir Rahman, 805.
697
Adhwaul Bayan, 6/288.
698
QS. Al-Isra’ : 14.
699
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Qaf, 113.
700
Adhwaul Bayan, 6/290.

177
Ucapan yang keluar dari lisan seseorang akan mempengaruhi
perbuatannya. Jika ucapannya baik, maka akan baik perbuatannya.
Demikian sebaliknya, jika ucapannya buruk, maka buruk pula perbuatannya.
Berkata Yahya bin Katsir 5;

<  A / # |M   6  @‫ א‬V >A ‫\ ?  כ‬ 


 A  6 / 0 * + % . q  j  J ‫א‬

.M   6  @‫ א‬V >A ‫\ ?  כ‬  A 6 / 0 ){; * + % . q  
 
“Tidaklah ada seorang yang baik ucapannya, melainkan aku melihat
(kebaikan) dalam semua perbuatannya. Tidaklah pula ada seorang yang
buruk ucapannya, melainkan tampak pula (keburukan) dalam semua
perbuatannya.”701

Di antara penyebab yang menjadikan manusia masuk ke dalam


Neraka adalah akibat dari ucapan lisan mereka. Sebagaimana diriwayatkan
dari Mu’adz bin Jabal y ia berkata, Rasulullah a bersabda;

/ 0 H  !‫א‬


   2 6 #,  "H 8+# 2  6 %‫> א א‬A P‫ א א‬N‫   כ‬H
          )  

. "    , < @‫ א‬b 

“Tidaklah yang menyebabkan manusia menyungkurkan wajah-wajah
mereka atau leher-leher mereka ke dalam Neraka, kecuali akibat (dari)
ucapan lisan-lisan mereka.”702

Bahkan bisa jadi dengan satu ucapan yang keluar dari lisan seseorang,
akan menjerumuskannya ke dalam Neraka sejauh antara timur dan barat.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah y, bahwa ia mendengar Rasulullah a
bersabda;

c  Q   ‫   < א   א‬, %‫> א א‬A ‫  "א‬U   L   ‫ <   כ  א  כ‬I  ‫ א‬: 0
   
.  [   ‫א‬#
”Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan suatu ucapan, (lalu) ia
terjerumus ke dalam Neraka karena ucapan tersebut sejauh antara timur
dan barat.”703

701
Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, 480.
702
HR. Tirmidzi : 2616. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul
Jami’ : 5136.

178
Pernah suatu ketika ’Abdullah bin Mubarak 5704 pergi haji ke
Baitullah Al-Haram dan berziarah ke makam Nabi a. Di tengah perjalanan
ia bertemu dengan seorang wanita tua. Ketika ’Abdullah bin Mubarak 5
menanyainya, wanita tersebut selalu menjawab dengan ayat-ayat Al-Qur’an.
Ketika ditanyakan kepada anak-anaknya tentang wanita tersebut, maka
anak-anaknya menjawab, ”Sejak 40 tahun yang lalu ibu kami tidak
berbicara kecuali dengan Al-Qur’an.” Ketika ’Abdullah bin Mubarak 5
bertanya kepada wanita tua tersebut apa yang menjadikannya selalu
berbicara dengan ayat-ayat Al-Qur’an, maka wanita tua tersebut menjawab;

.<B  6 N ; % M < /0 U* 8;  ‡4  ‫א‬


 B          
”Tidak ada suatu ucapan pun yang diucapkannya, melainkan di dekatnya
ada (Malaikat) pengawas yang selalu hadir.”705

Oleh karena itu seorang muslim hendaknya berupaya untuk berkata


yang baik atau diam. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah y, dari
Nabi a, beliau bersabda;

.\  b  # , ‫     ! א‬A  ! m‫ א‬E 8   ‫א‬#   ‫  „   א‬:‫א‬


 ‫  כ‬
 S  
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah q dan Hari Akhir, maka
hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”706

Hendaknya seorang berfikir terlebih dahulu sebelum berucap. Karena


jika ucapan telah terlontar, maka seorang akan mengikuti ucapannya.
Sedangkan jika ucapan belum diucapkan, maka orang tersebut masih dapat
mengendalikannya. Abu Hatim bin Hibban Al-Busti 5 pernah
mengatakan;
.‫    כ    "א   כ "א‬: 0 # |M  ‫ ?א  כ   "א   כ‬0 L   ‫א  כ‬
  
“Ucapan yang telah diucapkan akan mengikutinya, sedangkan ucapan yang
belum diucapkan (maka ia masih dapat) mengendalikannya.”707
703
Muttafaq ’alaih. HR. Bukhari : 6477 dan Muslim : 2988, lafazh ini miliknya.
704
Beliau adalah seorang Tabi’ut Tabi’in yang wafat pada bulan Ramadhan tahun 181 H di
Iraq.
705
Jawahirul Adab, 324.
706
HR. Bukhari : 6138 dan Muslim : 47.
707
Raudhatul ‘Uqala’, 47.

179
Muslim yang mulia adalah muslim yang ucapan dan perbuatannya
tidak mengganggu orang lain. Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amru bin
Al-‘Ash p, ia berkata;

z !       ‫ )] א‬,  V # M   6   ‫ א‬2  J   ‫ א‬U 8 V % U pV XS + % : 0


B   
.W <  # M 7‫     א‬: 8      ‫   א‬V   :U‫; א‬

“Sesungguhnya seorang laki-laki pernah bertanya kepada Rasulullah a,
“Siapakah muslim yang baik?” Rasulullah a menjawab, “Seorang (muslim)
yang (berupaya agar) muslim yang lainnya selamat dari (gangguan) lisan
dan tangannya.”708

∩⊇∪ <   M   \  ‫ ?  כ א כ‬.-   ‫ ' א‬8   ‫ א‬F ‫ כ‬V ' T (+ #
 
”Datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya,
itulah yang engkau dahulu selalu lari darinya.”

Maknanya adalah; datanglah sakaratul maut berupa rasa sakit yang


memuncak dengan sebenar-benarnya menjelang kematian,709 itulah yang
engkau wahai manusia selalu lari darinya.710

Tabiat manusia adalah benci dengan kematian dan berusaha lari


darinya. Diriwayatkan dari Mahmud bin Labid y, bahwa Nabi a bersabda;

L   4  ‫' !    „     א‬
 8   ‫א‬# '  8   ‫ א‬:E =R
    G 0
 ‫ " א א‬H ‫  כ‬:‫א‬
B 
 
    ) ; , U‫א‬
.‫א‬ 
   ‫ א‬L  ;# U‫א‬    ‫ א‬L  ; W ‫ כ‬#
    
“Dua hal yang dibenci oleh anak Adam; (1) Kematian, (padahal) kematian
lebih baik bagi seorang mukmin daripada fitnah. (2) Sedikitnya harta,
(padahal) sedikitnya harta (akan menjadikan) sedikitnya hisab (pada Hari
Kiamat).”711

708
HR. Muslim : 40.
709
Zubdatut Tafsir, 519.
710
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1490.
711
HR. Ahmad. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ :
139.

180
Menjelang saat kematian ada sakaratnya. Sebagaimana diriwayatkan
dari ’Aisyah i, Rasulullah a bersabda;

* ‫ כ‬V ' 8   : 0 |  ‫ א‬/ 0 M 0 /


'‫א‬
    
“Tidak ada sesembahan yang (berhak untuk disembah) selain Allah q,
sesungguhnya pada kematian ada sakarat(nya).”712

∩⊄⊃∪ < 6 8  ‫ א‬E 8  ‫ ?  כ‬%8 b) ‫> א‬A ’ 4 7#



”Ditiuplah Sangkakala, itulah hari (terlaksananya) ancaman.”

Maknanya adalah; ditiuplah Sangkakala untuk kedua kalinya yaitu


tiupan kebangkitan, itulah hari terlaksananya ancaman bagi orang-orang
yang kafir.713

∩⊄⊇∪ <B  "D # .B @ (V ‫   "א‬o* 4 7 ) ‫ ' כ‬T (+ #



”Datanglah tiap-tiap jiwa bersama (Malaikat) penggiring dan saksi.”

Maknanya adalah; datanglah tiap-tiap jiwa bersama dua Malaikat,


yaitu; Malaikat penggiring yang akan menggiringnya menuju Mahsyar dan
Malaikat saksi yang akan menjadi saksi terhadap amal perbuatannya ketika
di dunia.714

712
HR. Bukhari : 4449.
713
At-Tafsirul Muyassar, 519.
714
At-Tafsirul Muyassar, 519.

181
‫ כ‬T (q O ‫  כ‬6 ‫ א‬4 Q ‫ כ‬A ‫א‬1 H  - L*  4 O >A \  ‫  < כ‬

∩⊄⊄∪ <B  <  E 8   ‫ כ א‬b IA
  
”Sungguh engkau dahulu berada dalam kelalaian dari (hal) ini,
maka Kami singkapkan darimu tutup (yang menutupi penglihatan)mu,
sehingga penglihatanmu pada hari ini (menjadi) sangat tajam.”

Maknanya adalah; sungguh engkau dahulu wahai manusia berada


dalam kelalaian dari hal ini, engkau tertipu dengan kesenangan dunia715 dan
engkau tidak berbekal untuk menyambut datangnya Hari Kiamat,716 maka
Kami singkapkan darimu tutup yang menutupi penglihatanmu, sehingga
penglihatanmu pada Hari Kiamat ini menjadi sangat tajam dan engkau dapat
melihat sesuatu yang dahulu engkau ingkari ketika di dunia.717

∩⊄⊂∪ <B  6 ] <  ‫א א‬1 H M   ; U‫ ; א‬#



”(Malaikat) yang menyertainya berkata, “Inilah (catatan amalnya)
yang ada padaku.”

Maknanya adalah; Malaikat yang menyertainya sekaligus menjadi


saksi atasnya718 yang ditugaskan oleh Allah q untuk mencatat amal
perbuatannya berkata, “Inilah catatan amalnya yang ada padaku, tanpa
tambahan dan tanpa pengurangan.”719

715
Aisarut Tafasir, 1805.
716
Taisirul Karimir Rahman, 805.
717
Tafsirul Jalalain, 530.
718
At-Tafsirul Muyassar, 519.
719
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1491.

182
∩⊄⊆∪ <*  6 *%‫א‬4 ‫ "  כ  כ‬+ >A ‫  א‬,
   
”(Allah q berfirman), “Lemparkanlah oleh kalian berdua ke dalam
Neraka Jahannam semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala.”

Maknanya adalah; Allah q berfirman kepada Malaikat penggiring dan


Malaikat saksi,720 “Lemparkanlah oleh kalian berdua ke dalam Neraka
Jahannam semua orang yang sangat ingkar, yang tidak bersedia menerima
kebenaran721 dan keras kepala dalam menentang kebenaran.”722

∩⊄∈∪ N*   ) <*     r  - * ‫ א‬



”Yang sangat enggan (dalam melakukan) kebaikan,
melampaui batas, dan ragu-ragu.”

Maknanya adalah; yang sangat enggan dalam melakukan kebaikan


yang wajib,723 melampaui batas dengan banyak berbuat dosa, dan ragu-ragu
terhadap janji dan ancaman Allah q.724

∩⊄∉∪ <  < Q ‫א א‬


 1   ‫> א‬A W‫   א‬pA !R ‫"א‬S  0   ‫    ^ א‬+ ] 1  ‫א‬
 
”Yang menjadikan sesembahan lain bersama Allah (q),
maka lemparkanlah ia ke dalam siksaan yang keras.”

Maknanya adalah; yang menjadikan sesembahan lain bersama Allah


q yang tidak dapat mendatangkan manfaat dan tidak dapat membahayakan
dirinya,725 maka lemparkanlah ia ke dalam siksaan Neraka yang keras.726

720
Zubdatut Tafsir, 519.
721
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Qaf, 125.
722
Mukhtashar Tafsiril Baghawi, 893.
723
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1491.
724
Taisirul Karimir Rahman, 806.
725
Taisirul Karimir Rahman, 806.
726
Mukhtashar Tafsiril Baghawi, 894.

183
Setiap pelaku kesyirikan dan orang-orang yang keras kepala dalam
menentang kebenaran akan diincar oleh Neraka Jahannam untuk diberikan
siksaan yang keras. Diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata,
Rasulullah a bersabda;

  :‫א‬  7 ? ,# :‫א‬      


:‫א‬      bI  :‫  א‬6 M  L‫ א    א‬E 8  %‫   א א‬.B 6 k  r 
‫א‬6 =    - ‫  כ‬# <*  6 *%‫א‬I+  - ‫  כ‬L* G X _  \ 
  ‫כ‬- # > 7- 0 :U 8   . q  :B ‫  א‬#
 
 ‫"א‬S  0   ‫ ^ א‬
.  %8- b   ‫ א‬# !R
“Akan keluar leher dari Neraka pada Hari Kiamat yang memiliki dua mata
yang dapat memandang, memiliki dua telinga yang dapat mendengar, dan
memiliki lisan yang dapat berbicara, lalu ia mengatakan, “Sesungguhnya
aku diperintahkan untuk (menangkap) tiga (macam manusia); (1) setiap
orang yang sombong dan keras kepala, (2) setiap orang yang beribadah
kepada sesembahan lain selain Allah q, dan (3) para penggambar
(makhluk bernyawa).”727

∩⊄∠∪ <*   U* X 9 >A :‫א‬


 ‫  כ  כ‬# M  [ n , ( ‫  א‬% M   ; U‫; א‬
  
”(Setan) yang menyertainya berkata, “Wahai Rabb kami, aku tidak
menyesatkannya tetapi ia yang berada dalam kesesatan yang jauh.”

Maknanya adalah; setan yang menyertainya berkata, “Wahai Rabb


kami, aku tidak menyesatkannya tetapi ia yang berada dalam kesesatan yang
jauh dengan mengikuti perkara yang bathil dan menentang kebenaran.728 Ia
tersesat karena pilihannya sendiri.729 Aku hanya mengajaknya, mengapa ia
bersedia mengikuti ajakanku?”730

727
HR. Ahmad dan Tirmidzi : 2574, lafazh ini miliknya. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh
Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 8051.
728
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1491.
729
Taisirul Karimir Rahman, 806.
730
Zubdatut Tafsir, 519.

184
∩⊄∇∪ < 6 8  ‫  כ א‬0 \
  < ; < ; # ] <  ‫א‬8  b  r  / U‫; א‬
  
”(Allah q) berfirman, “Janganlah kalian bertengkar di hadapan-Ku,
padahal sungguh Aku dahulu telah memberikan peringatan kepada kalian.”

Maknanya adalah; Allah q berfirman kepada orang kafir dan setan


yang menyertai orang kafir tersebut,731 “Janganlah kalian bertengkar di
hadapan-Ku, padahal sungguh Aku dahulu telah memberikan peringatan
kepada kalian melalui lisan para Rasul-Ku, Aku telah menurunkan kitab-
kitab dan bukti-bukti kepada kalian732 sehingga alasan kalian sekarang sama
sekali tidak ada manfaatnya.”733

∩⊄∪ < I  - E* X `  ‫ א‬7 , ( # ] <  U 8   ‫ א‬U < I ‫א‬
 
”Keputusan-Ku tidak dapat dirubah dan Aku sekali-kali
tidak menganiaya para hamba-Ku.”

Maknanya adalah; keputusan-Ku tidak dapat dirubah dan Aku sekali-


kali tidak menganiaya para hamba-Ku, Aku tidak akan menyiksa seseorang
malainkan karena dosanya sendiri setelah tegak hujjah kepadanya.734

∩⊂⊃∪ <*      H U 8   # '   ‫  א‬H  " K  U 8  7 E 8 



”(Ingatlah) hari (ketika) Kami bertanya kepada Neraka Jahannam,
“Apakah engkau sudah penuh?” Ia menjawab,
“Apakah masih ada tambahan?”

Maknanya adalah; ingatlah hari ketika Allah q bertanya kepada


Neraka Jahannam pada Hari Kiamat,735 “Apakah engkau sudah penuh?” Ia
menjawab, “Apakah masih ada tambahan?” Neraka Jahannam selalu

731
Zubdatut Tafsir, 519.
732
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1491.
733
Taisirul Karimir Rahman, 806.
734
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1491.
735
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1491.

185
meminta tambahan agar terus diisi dengan orang-orang yang durhaka736 dari
kalangan jin dan manusia.737 Karena Allah q telah menjanjikan bahwa
Neraka Jahannam akan terisi penuh.738 Allah q berfirman;

.   + , P‫א‬


  ‫א‬# L K  ‫"  א‬+ : 
           &

“Sungguh Aku akan memenuhi Neraka Jahannam dengan jin dan manusia
(yang durhaka) seluruhnya.”739

Neraka akan dipenuhi dengan orang-orang yang sewenang-wenang


dan orang-orang yang sombong. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu
Hurairah y ia berkata, Rasulullah a bersabda;

.: # I ‫א    כ‬# : # %‫א‬     


-  I K  ‫  <! > א‬:W1H \  ‫ א‬A L  K  ‫א‬# %‫א‬  ‫\ א‬K   ‫א‬
W 1 "  : + #  6   ‫ א‬U‫  א‬A  ‫אכ‬   ‫א‬# T‫א‬4 Z) ‫  < !  > א‬:W 1 H \  ‫ ;א‬#
        
‹T‫ א‬D ,   ‫  כ‬N J , :U‫  א ; א‬% # ‹ T‫ א‬D ,   ‫   כ‬1-  6 , > ‫א‬1 6 \ 7 ,
 
‫   כ א‬F* < ‫א‬
 #  - ‫  כ‬# T‫א‬D ,  ‫  כ‬%, > % \ 7 , :W 1 " U‫ ; א‬#
 
           
.‫א‬H „  
“Neraka dan Surga berdebat. (Neraka) berkata, “Dimasukkan kepadaku
orang-orang yang sewenang-wenang dan orang-orang yang sombong.”
(Surga) berkata, “Dimasukkan kepadaku orang-orang yang lemah dan
orang-orang yang miskin.” Maka Allah r berfirman kepada (Neraka),
“Engkau adalah siksa-Ku. Melalui engkau Aku menyiksa siapa yang Aku
kehendaki, (atau) Allah r berfirman, “Melalui engkau Aku menimpakan
(siksa kepada) siapa yang Aku kehendaki. Allah r berfirman kepada
(Surga), “Engkau adalah rahmat-Ku. Melalui engkau Aku merahmati siapa
yang Aku kehendaki. Aku-lah yang akan memenuhi masing-masing dari
kalian berdua.”740

736
Taisirul Karimir Rahman, 806.
737
At-Tafsirul Muyassar, 519.
738
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1491.
739
QS. Hud : 119.
740
HR. Muslim : 2846.

186
Ketika sudah tidak ada seorang pun yang layak untuk dimasukkan ke
dalam Neraka Jahannam, maka Allah q yang Maha Mulia meletakkan
telapak kaki-Nya ke dalam Neraka Jahannam.741 Sebagaimana diriwayatkan
dari Anas bin Malik y, dari Nabi a, bahwa beliau bersabda;

F    ‫ ) א‬% ^ Z  2  z<*      H :U 8   # ‫ "א‬A 2    " + U‫   א‬/
 
.‫ כ  כ‬# ‫ ; { ; {     כ‬:U 8   # t*   2 0 ‫ "א‬Z   ] #   A M  < ; ‫ "א‬A
  
 Z A "  ‫  כ‬A ‫א‬S  ! ‫ “ א    "א‬Q   2  B Z A L  K  ‫> א‬A U‫   א‬/ #
 
.L  K  ‫א‬
“Neraka Jahannam senantiasa diisi dan ia (terus) mengatakan, “Apakah
masih ada tambahan?” Hingga Rabb yang Maha Mulia meletakkan telapak
kaki-Nya di dalamnya, maka menyempitlah bagiannya kepada bagian yang
lainnya dan Neraka Jahannam mengatakan, “Cukup, cukup (sudah penuh),
demi Keagungan dan Kemuliaan-Mu.” Sedangkan Surga senantiasa
diadakan tambahan hingga Allah q menciptakan di (dalam)nya makhluk
(lain), Dia menempatkan makhluk (lain) tersebut (di tempat) tambahan (di)
Surga.”742

∩⊂⊇∪ <*   O       L  K  ‫ \ א‬4  i ,#


  
”Surga didekatkan kepada orang-orang yang bertaqwa
pada tempat yang tidak jauh (dari mereka).”

Maknanya adalah; Surga didekatkan kepada orang-orang yang


bertaqwa pada tempat yang tidak jauh dari mereka, sehingga mereka dapat
melihatnya743 dan mereka dapat melihat pula kenikmatan yang ada di
dalamnya744 sebelum mereka memasukinya.745 Ini merupakan tambahan
kebahagiaan bagi orang-orang yang bertaqwa kepada Allah q.746

741
Aisarut Tafasir, 1807.
742
Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 7384 dan Muslim : 2848, lafazh ini miliknya.
743
Tafsirul Jalalain, 530.
744
Taisirul Karimir Rahman, 806.
745
Tafsirul Baghawi, 1229.
746
At-Tafsirul Muyassar, 519.

187
∩⊂⊄∪ ‡* 4  ‫א‬
* # ,  - ‫  כ‬: # < 6 8  ‫א א‬1 H

”(Dikatakan kepada mereka), ”Inilah (kenikmatan) yang dijanjikan
kepada kalian, (yaitu) setiap hamba yang senantiasa kembali
(kepada Allah q dan) menjaga (batasan-Nya).”

Maknanya adalah; dikatakan kepada mereka, ”Inilah kenikmatan yang


dahulu dijanjikan kepada kalian ketika di dunia,747 yaitu setiap hamba yang
senantiasa kembali dalam ketaatan kepada Allah q748 dengan bertaubat dari
kemaksiatan749 dan menjaga batasan-batasan Allah q.”750

∩⊂⊂∪ N*  ) N*    T (+ # N [  ‫> א   א‬Q !  


   
”(Yaitu) orang yang takut kepada (Allah q) Yang Maha Pengasih
yang tidak tampak (olehnya) dan ia datang dengan hati yang bertaubat.”

Maknanya adalah; yaitu orang yang takut kepada Allah q Yang Maha
Pengasih yang tidak tampak olehnya ketika di dunia dan ia datang dengan
hati yang bertaubat dari dosa-dosanya.751

∩⊂⊆∪ = 8  r  ‫ א‬E 8  ‫ ?  כ‬E* X   ‫א‬H 8  ! = ‫א‬


”(Dikatakan kepada mereka), ”Masuklah kalian ke (dalam Surga)
dengan (rasa) aman, itulah hari kekekalan.”

Maknanya adalah; dikatakan kepada mereka, ”Masuklah kalian ke


dalam Surga dengan rasa aman dari siksa Allah q752 dan aman pula dari
semua hal-hal yang tidak diinginkan, seperti; kesedihan,753 sakit, tua,

747
Tafsirul Jalalain, 530.
748
Aisarut Tafasir, 1808.
749
Zubdatut Tafsir, 519.
750
Taisirul Karimir Rahman, 806.
751
At-Tafsirul Muyassar, 519.
752
Tafsirul Baghawi, 1230.
753
Aisarut Tafasir, 1808.

188
kematian dan lain sebagainya,754 itulah hari kekekalan yang tidak akan
berakhir755 dan tidak ada lagi kematian di dalamnya selama-lamanya.”756

∩⊂∈∪ <B   ‫  <  א‬# ‫ "א‬A : # T (Q  ‫ " א‬


 
”Mereka di dalamnya mendapatkan apa yang mereka kehendaki
dan di sisi Kami ada tambahan.”

Maknanya adalah; mereka di dalamnya mendapatkan segala sesuatu


yang mereka kehendaki dan di sisi Kami ada tambahan kenikmatan dari apa
yang mereka harapkan dan yang mereka kehendaki.757

Tambahan kenikmatan yang paling besar adalah melihat Wajah Allah


q yang mulia.758 Apapun yang diinginkan oleh para penghuni Surga di
dalam Surga, maka akan langsung mereka dapatkan.759 Diriwayatkan dari
Abu Sa’id Al-Khudri y ia berkata, Rasulullah y bersabda;

L* 6‫א‬   ‫| כ‬L  K  ‫> א‬A <  8  ‫ א‬2"  D‫ ?א א‬0   „   ‫א‬


 V > A M  9 # # M    :‫א‬
.> " Q  ‫ כ א‬F* < ‫א‬
 #


“Seorang mukmin jika menginginkan anak di dalam Surga, (maka)
kehamilan dan kelahirannya terjadi pada saat yang bersamaan, (yaitu
ketika) ia menginginkan(nya).”760

754
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Qaf, 135.
755
At-Tafsirul Muyassar, 519.
756
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1492.
757
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Qaf, 135.
758
Aisarut Tafasir, 1808.
759
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1492.
760
HR. Ahmad, Ibnu Hibban : 7404, Tirmidzi : 2563 dan Ibnu Majah : 4338, lafazh ini
miliknya. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahih Ibni Majah :
3500.

189
= X I  ‫> א‬A ‫א‬8 I  A ‫א‬QS q  "   <) D , H :* ;  - "  I; ‫  כ א‬H , ‫ כ‬#
      
∩⊂∉∪ ‘*      H

”Berapa banyak umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka,
(padahal) mereka lebih besar kekuatannya, mereka (yang telah dibinasakan
tersebut) pernah menjelajahi beberapa negeri. (Namun) Apakah (mereka)
mendapatkan tempat lari (dari kebinasaan)?”

Maknanya adalah; berapa banyak umat-umat yang telah Kami


binasakan sebelum orang musyrik Quraisy, padahal mereka lebih besar
kekuatannya, mereka yang telah dibinasakan tersebut pernah menjelajahi
beberapa negeri. Namun apakah mereka mendapatkan tempat lari dari
kebinasaan ketika siksaan datang kepada mereka?761 Mereka tidak
menemukan jalan untuk lari dari kematian.762 Kekuatan, harta dan anak-
anak mereka sama sekali tidak bermanfaat bagi mereka.763

^   ‫ א‬2  , # , N  ‫    כ‬e  ‫ כ‬1  ‫ > ?  כ‬A : 0


B  ; M  :‫א‬
∩⊂∠∪ <B  "D 8 H #

”Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar merupakan peringatan
bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang bersedia
menggunakan pendengarannya dan ia menyaksikan.”

Maknanya adalah; sesungguhnya yang demikian itu benar-benar


merupakan peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati yang hidup
atau yang bersedia menggunakan pendengarannya untuk mendengarkan
nasihat764 dan ia menyaksikan dengan segenap konsentrasinya.765 Adapun
bagi orang-orang yang berpaling dan tidak bersedia mendengarkan ayat-ayat
Allah q, maka semua peringatan tersebut tidak bermanfaat sama sekali
untuk mereka.766

761
At-Tafsirul Muyassar, 520.
762
Tafsirul Jalalain, 531.
763
Taisirul Karimir Rahman, 807.
764
Tafsirul Jalalain, 531.
765
Aisarut Tafasir, 1810.
766
Taisirul Karimir Rahman, 807.

190
E‫  *א‬, L  V >A ‫ א   " א‬# $ % &‫ א‬# '‫א‬
 #‫   < !   א א א‬#
   
 
∩⊂∇∪ * 8 [ )   ‫ א   א‬#
”Sesungguhnya Kami telah menciptakan langit dan bumi
dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam hari,
dan Kami sedikit pun tidak merasa keletihan.”

Allah q mampu menciptakan langit dan bumi yang demikian besar


dan luas tentu lebih mampu untuk menghidupkan manusia yang telah
mati.767 Enam hari yang dimaksud adalah hari-hari yang kita kenal.
Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata, Rasulullah a
bersabda;

<  &‫ א‬E 8  U‫ א‬IK  ‫ "א א‬A .  ! # \ I ‫ א‬E 8  L  ) ‫  א‬+ #  6   ‫ א‬.  !
   

% 8 ) ‫ א‬.  ! # T‫א‬G X )_ ‫ א‬E 8  W# 
  ‫ א   כ‬.  ! #    G /‫ א‬E 8   K Q ‫ א‬.  ! #
E X  ‫ א‬M   6 E =R     # T‫א‬ 
  .  ! # o r  ‫ א‬E 8  ‫א‬  # < ‫  "א א‬A †     % &‫ א‬E 8 
  L* 6‫א‬      
 V  !R > A .  r  ‫!  א‬R > A L  K  ‫ א‬E8     b   ‫  < א‬

.  ‫ א‬2 0  b   ‫ א   א‬A L   K  ‫א' א‬  6‫א‬V
 
  
“Allah r menciptakan tanah pada hari Sabtu, menciptakan gunung-
gunung pada hari Ahad, menciptakan pepohonan pada hari Senin,
menciptakan hal-hal yang tidak disukai pada hari Selasa, Allah q
menciptakan cahaya pada hari Rabu, menciptakan makhluk melata yang
bertebaran (di muka bumi) pada hari Kamis, dan menciptakan Nabi Adam
j sesudah Ashar pada hari Jum’at pada akhir penciptaan di akhir waktu
dari waktu-waktu hari Jum’at, terjadi di antara Ashar hingga malam.”768

Berkata Syaikh ‘Abdullah Al-Fauzan 2;


“Kemungkinan yang paling mendekati (zhahir) yang dimaksud dengan
enam hari dalam ayat di atas adalah semisal hari-hari yang kita kenal karena

767
Taisirul Karimir Rahman, 807.
768
HR. Ahmad dan Muslim : 2789, lafazh ini miliknya. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh
Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 3235.

191
Allah q menyebutkan hari tersebut dengan menggunakan isim nakirah
sehingga kita maknai dengan hari-hari yang kita kenal. Seandainya Allah q
menghendaki, Allah q bisa saja menciptakan langit dan bumi dalam
sekejap, namun Allah q mengaitkan sebab dengan musabab karena hikmah
yang Allah q inginkan.”769

o  Q ‫  א‬8  n  I; ‫ כ‬-% <    j IV # : 8  8   ‫ א‬2  6 I J‫א‬A


 -   
∩⊂∪  # [  ‫  א‬I; #
 
”Maka bersabarlah terhadap apa yang mereka katakan
dan bertasbihlah dengan memuji Rabb-mu
sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam (matahari).”

Maknanya adalah; maka bersabarlah wahai Rasulullah a terhadap


celaan dan pendustaan yang mereka katakan kepadamu770 dengan tidak
berkeluh kesah terhadap apa yang mereka katakan serta tetap meneruskan
dakwah kepada Allah q,771 dan bertasbihlah dengan memuji Rabb-mu
dengan melakukan Shalat Shubuh sebelum terbit matahari dan melakukan
Shalat Ashar sebelum terbenam matahari.772

Menjaga Shalat Shubuh dan Shalat Ashar di dalam waktunya


merupakan salah satu sebab yang akan memasukkan seseorang ke dalam
Surga dan menjadikan ia dapat melihat Wajah Allah q yang mulia.773
Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Musa y, bahwa Rasulullah a
bersabda;

L  K  ‫ =   = !  א‬I  ‫ א‬2 J  

“Barangsiapa yang shalat (di) dua waktu dingin (yaitu; Shalat Shubuh dan
Shalat Ashar), (maka) ia akan masuk Surga.”774

769
Hushulul Ma’mul bi Syarh Tsalatsatil Ushul, 64.
770
Taisirul Karimir Rahman, 807.
771
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Qaf, 141.
772
Zubdatut Tafsir, 520.
773
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Qaf, 142.
774
HR. Bukhari : 574 dan Muslim : 635.

192
Diriwayatkan pula dari Jarir bin ‘Abdillah Al-Bajali y, ia berkata;

%< I  ‫ א‬L  
     ‫ א‬2 0 `  A  V # M   6   ‫ א‬2  J > I  ‫  < א‬6 ‫א‬VS 8  + ‫כ א‬
    -
/    ‫א‬ ‫א‬1 H : #  ‫ כ א‬M 7 #  A ‫ כ‬- % 2 6 : 8 9   V ‫ כ‬7 ‫ א‬:U‫  א‬A
     
 8  n  I ; F* X J 2  6 ‫א‬8 I  [  / : ,    q  V‫ א‬: x A M   Š % > A : 8 ‫ א‬Z 
 I; ‫ כ‬-% <    j I A } , ; G .‫א‬8   A ‫א‬A ‫  "א‬# O  I; F* X J # o  Q ‫א‬
 -    
.{ # [  ‫  א‬I; # o  Q ‫  א‬8  n
 
“Kami duduk di sisi Nabi a lalu beliau melihat bulan (yang pada waktu itu
sedang) purnama. Maka beliau bersabda, “Sesungguhnya kalian akan
melihat kepada Rabb kalian. Kalian akan melihatnya sebagaimana (cara)
kalian melihat bulan ini. Kalian tidak berdesak-desakan ketika melihat-Nya.
Maka barangsiapa yang mampu untuk tidak terlewatkan (melakukan) shalat
(Shubuh) sebelum terbitnya matahari dan shalat (Ashar) sebelum terbenam
matahari, maka lakukanlah.” Kemudian beliau membaca, ”Bertasbihlah
dengan memuji Rabb-mu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam
(matahari)775.”776

Sebaik-baik sarana meminta pertolongan kesabaran adalah dengan


melakukan shalat.777 Karena dengan mengingat Allah q di dalam shalat
akan melapangkan jiwa serta akan meringankan beban untuk bersabar.778
Diriwayatkan dari Hudzaifah y, ia berkata;

.2 J  , M    ‫ ?א‬0  V # M  6   ‫ א‬2  J >I  ‫ א‬:‫א‬


 ‫כ‬
B   )
“Nabi a jika mendapatkan kesulitan, (maka beliau bangkit melakukan)
shalat.”779

775
Surat Qaf : 39.
776
HR. Muslim : 633 dan Tirmidzi : 2551, lafazh ini miliknya. Hadits ini dishahihkan oleh
Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 2306.
777
Aisarut Tafasir, 1810.
778
Taisirul Karimir Rahman, 807.
779
HR. Ahmad dan Abu Dawud : 1319, lafazh ini miliknya. Hadits ini dihasankan oleh
Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 4703.

193
∩⊆⊃∪ = 8 K ) ‫ א‬%‫א‬  
  = ,# M  I-  A    ‫  א‬#
”Bertasbihlah pula kepada-Nya di malam hari
serta (setelah) selesai sujud.”

Maknanya adalah; bertasbihlah pula kepada-Nya di malam hari


dengan melakukan Shalat Maghrib dan Shalat Isya’780 serta bertasbihlah
kepada Allah q setelah selesai shalat fardhu.781

Seorang yang membaca tasbih setelah shalat fardhu niscaya dosa-


dosanya akan diampuni oleh Allah q, meskipun sebanyak buih di lautan.
Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah y, dari Rasulullah a;

 G X G # ‫א‬GS X G   ‫   < א‬#  G X G # ‫א‬GS X G F* X J  - ‫> =  כ‬A   ‫ א‬j IV  
   
M  0 / :L @‫ א  א‬E‫א‬    
   U‫ ; א‬# : 8   # LB    ‫  כ‬A   GX G # ‫א‬GS X G   ‫  א‬I ‫ כ‬#
T* >D  - ‫ כ‬2  6 8 H # <    ‫ א‬M  # ‫ א    כ‬M  M  ‫   כ‬D / W <  #   ‫ א‬/ 0

.   I  ‫  < א‬i  _  \ 7 ‫ כא‬: 0 # W‫ א א‬q ! ' 4 O  < ;
  B
“Barangsiapa yang bertasbih kepada Allah q setiap selesai shalat (fardhu
sebanyak) 33x, bertahmid kepada Allah q (sebanyak) 33x, dan bertakbir
kepada Allah q (sebanyak) 33x, yang demikian itu (semua berjumlah) 99,
lalu ia menyempurnakan yang keseratus (dengan membaca),”Tidak ada
sesembahan (yang berhak untuk disembah) selain Allah q, tidak ada sekutu
bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan, bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu.” Niscaya akan diampuni dosa-dosanya,
meskipun sebanyak buih (di) lautan.”782

780
Tafsirul Baghawi, 1230.
781
Aisarut Tafasir, 1810.
782
HR. Muslim : 597.

194
* ‫   א= א    א=   כ‬E8 ^  V‫א‬#
∩⊆⊇∪ N*   ; :‫א‬         
”Dengarkanlah (seruan) pada hari (Malaikat) penyeru
yang menyeru dari tempat yang dekat.”

Maknanya adalah; dengarkanlah seruan pada hari Malaikat Israfil j


yang menyeru dengan meniup Sangkakalanya yang kedua783 dari tempat
yang dekat dengan para makhluk.784

∩⊆⊄∪ k # r  ‫ א‬E 8  ‫ ?  כ‬.-   ‫ א‬L  b ‫ א‬: 8     E 8 


 
”(Yaitu) pada hari (ketika) mereka mendengar suara dahsyat
dengan sebenar-benarnya, itulah hari keluar (dari kubur).”

Maknanya adalah; yaitu pada hari ketika mereka mendengar suara


kebangkitan yang dahsyat dengan sebenar-benarnya yang tidak ada
keraguan padanya,785 itulah hari mereka keluar dari kubur mereka masing-
masing.786

∩⊆⊂∪ b   ‫  א א‬0 # \


  7# > 7   7 ‫א‬7 0
   
”Sesungguhnya Kami yang menghidupkan dan yang mematikan,
serta hanya kepada Kami tempat kembali.”

Maknanya adalah; sesungguhnya Kami yang menghidupkan dan yang


mematikan, serta hanya kepada Kami tempat kembali semua makhluk pada
Hari Kiamat untuk dihisab dan diberikan balasan.787

783
Zubdatut Tafsir, 520.
784
Taisirul Karimir Rahman, 807.
785
Taisirul Karimir Rahman, 807.
786
Aisarut Tafasir, 1810.
787
Mukhtashar fi Tafsir, 520.

195
∩⊆⊆∪   ‫   א‬6 Q  ‫א ?  כ‬6‫א‬
S V "  6 $ % &‫ א‬.  Q  E 8 
B  B  
”(Yaitu) pada hari (ketika) bumi terbelah, (lalu) mereka keluar dengan
cepat. Yang demikian itu adalah pengumpulan yang mudah bagi Kami.”

Maknanya adalah; yaitu pada hari ketika bumi terbelah mengeluarkan


para penghuninya,788 lalu mereka keluar dari kubur mereka menuju Mahsyar
dengan cepat.789 Yang demikian itu adalah pengumpulan yang mudah bagi
Kami tanpa ada kesulitan sedikit pun.790

   ‫א‬
:R ‫כ‬- 1 A *%‫א‬IK   "  6 \ 7 , ( # : 8  8   ‫    א‬6 ,   7
     
∩⊆∈∪ < 6 # f‫א‬  r   

”Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dan engkau
bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Maka berilah peringatan
dengan Al-Qur’an kepada orang-orang yang takut (dengan) ancaman-Ku.”

Maknanya adalah; Kami lebih mengetahui tentang pendustaan dan


celaan yang mereka katakan kepadamu wahai Rasulullah a791 sehingga
membuatmu bersedih,792 dan engkau bukanlah seorang pemaksa mereka
untuk beriman793 mengikuti petunjuk,794 namun engkau hanyalah seorang
penyampai dakwah.795 Maka berilah peringatan dengan Al-Qur’an kepada
orang-orang beriman yang takut dengan ancaman-Ku,796 karena merekalah
yang dapat mengambil manfaat dari peringatan Al-Qur’an.797

*****

788
At-Tafsirul Muyassar, 520.
789
Zubdatut Tafsir, 520.
790
Aisarut Tafasir, 1811.
791
Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 9/465.
792
Taisirul Karimir Rahman, 808.
793
Tafsirul Jalalain, 531.
794
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1494.
795
At-Tafsirul Muyassar, 520.
796
Aisarut Tafasir, 1811.
797
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Qaf, 145.

196
MARAJI’

1. Al-Qur’anul Karim.
2. Ad-Dhau-ul Munir ‘alat Tafsir, ‘Ali Al-Hamdul Muhammad Ash-
Shalihi.
3. Adhwaul Bayan fi Idhahil Qur’an bil Qur’an, Muhammad Al-Amin
bin Muhammad Al-Mukhtar Al-Jakni Asy-Syinqithi.
4. Aisarut Tafasir li Kalamil ‘Aliyil Kabir, Abu Bakar Jabir Al-Jazairi.
5. Al-Arba’in An-Nawawiyyah, Abu Zakariya Yahya bin Syarif An-
Nawawi.
6. Al-Arba’un Haditsan fisy Syakhshiyyatil Islamiyyah, ‘Ali Hasan ‘Ali
Abdul Hamid Al-Halabi Al-Atsari.
7. Al-Fawa’idul Muntaqah min Syarh Shahihil Muslim, Sulthan bin
‘Abdullah Al-‘Amri.
8. Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, Abu ‘Abdillah Muhammad bin Ahmad
Al-Anshari Al-Qurthubi.
9. Al-Jami’ush Shahih: Shahihul Bukhari, Muhammad bin Isma’il Al-
Bukhari.
10. Al-Jami’ush Shahih: Sunanut Tirmidzi, Abu ’Isa Muhammad bin ’Isa
bin Saurah At-Tirmidzi.
11. Al-Kabair, Syamsuddin Muhammad bin ‘Utsman bin Qaimaz At-
Turkmani Ad-Dimasyqi Asy-Syafi’i Adz-Dzahabi.
12. Al-Mukhtashar fi Tafsir Qur’anil Karim, Jama’ah min Ulama’it Tafsir.
13. Al-Qawa’idul Mutsla fi Shifatillah wa Asmaihil Husna, Muhammad
bin Shalih Al-’Utsaimin.

197
14. Al-Wajiz fi Fiqhis Sunnah wal Kitabil ‘Aziz, ’Abdul ’Azhim bin
Badawi Al-Khalafi.
15. Ar-Rahiqul Makhtum, Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri.
16. As-Silsilah Ash-Shahihah, Muhammad Nashiruddin Al-Albani.
17. Ash-Shahihul Musnad min Asbabin Nuzul, Abu ’Abdurrahman
Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i.
18. Asyratus Sa’ah, Yusuf bin ‘Abdillah bin Yusuf Al-Wabil.
19. At-Tafsirul Muyassar, Shalih bin Muhammad Alu Asy-Syaikh.
20. At-Tafsirul Qayyim lil Imam Ibnil Qayyim, Muhammad Uwais An-
Nadwi.
21. Badai’ut Tafsir Al-Jami’ lima Fassarahul Imam Ibni Qayyim Al-
Jauziyah, Yasri As-Sayyid Muhammad, Shalih Ahmad Asy-Syami.
22. Faidhur Rahman fi Ahkamil Fiqhiyyatil Khashshah bil Qur’an,
Ahmad Salim.
23. Fathul Bari Syarh Shahihil Bukhari, Ahmad bin ’Ali bin Hajar Al-
‘Asqalani.
24. Husnul Uswah bima Tsabat Minallah wa Rasulih fin Niswah,
Muhammad Shiddiq Hasan Khan.
25. Husnuzh Zhan bin Nas, Abdul Malik bin Ahmad Ramdhani.
26. Ikhtar Isma Mauludika min Asma’ish Shahabatil Kiram, Muhammad
‘Abdurrahim.
27. Iqtidha’ Ash-Shirathil Mustaqim, Ahmad bin ’Abdul Halim bin ’Abdus
Salam Ibnu Taimiyyah.
28. Jami’ul Bayan ‘an Ta’wil ayil Qur’an, Abu Ja’far Muhammad bin Jarir
Ath-Thabari.
29. Jami’ul ’Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab Al-Hambali.

198
30. Lubabut Tafsir min Ibni Katsir, ‘Abdullah bin Muhammad bin
‘Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh.
31. Makarimul Akhlaq, Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin.
32. Miah Hadits lil Hifzhi, Tim Da’i Zulfah Saudi Arabia.
33. Mukhtashar Tafsiril Baghawi, ’Abdullah bin Ahmad bin ’Ali Az-Zaid.
34. Musnad Ahmad, Ahmad bin Muhammad bin Hambal Asy-Syaibani.
35. Mustadrak ’alash Shahihain, Abu ’Abdillah Muhammad bin ’Abdillah
Al-Hakim An-Naisaburi.
36. Nida-atur Rahman li Ahlil Iman, Abu Bakar Jabir Al-Jazairi.
37. Qawaid Qur’aniyyah: 50 Qaidah Qur’aniyyah fi Nafs wal Hayah,
’Umar bin ’Abdullah Al-Muqbil.
38. Rawa’iul Bayan Tafsir Ayatil Ahkam minal Qur’an, Muhammad ’Ali
Ash-Shabuni.
39. Shahih Fiqhis Sunnah wa Adillatuh wa Taudhih Madzahib Al-
A’immah, Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim.
40. Shahih Ibni Hibban, Ibnu Hibban.
41. Shahih Ibni Majah, Muhammad Nashiruddin Al-Albani.
42. Shahih Muslim, Abu Husain Muslim bin Hajjaj Al-Qusyairi An-
Naisaburi.
43. Shahihul Ahaditsil Qudsiyyah, Abu ’Abdullah Musthafa Al-Adawi.
44. Shahihul Ahaditsil Qudsiyyah, Ishamuddin bin Sayyid bin ’Abdu
Rabbin Nabi Ash-Shababithi.
45. Shahihul Jami’ish Shaghir, Muhammad Nashiruddin Al-Albani.
46. Sunan Abi Dawud, Abu Dawud Sulaiman bin Al-Asy’ats As-Sijistani.
47. Sunan An-Nasa’i: Al-Mujtaba, Abu ‘Abdirrahman Ahmad bin Syu’aib
An-Nasa’i.

199
48. Sunan Ibni Majah, Abu ‘Abdillah Muhammad bin Yazid Ibnu Majah
Al-Qazwini.
49. Sunanul Baihaqil Kubra, Ahmad bin Husain bin ‘Ali bin Musa Al-
Baihaqi.
50. Suratul Hujurat Dirasah Tahliliyah wa Maudu’iyah, Nashir bin
Sulaiman Al-’Umar.
51. Syarh Lum’atil I’tiqad, Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin.
52. Syarhud Durusil Muhimmah li ’Ammatil Ummah, ‘Abdul Aziz bin
‘Abdullah bin Baz.
53. Tafsir Ibni ‘Abbas: Al-Musamma Shahifah ’Ali bin Abi Thalhah ‘an
Ibni ‘Abbas fi Tafsiril Qur’anil Karim, Rasyid ‘Abdul Mun’in Ar-
Rajal.
54. Tafsir Ibni Mas’ud: Jam’u wa Tahqiq wa Dirasah, Muhammad
Ahmad Isawi.
55. Tafsirul Baghawi: Ma’alimut Tanzil, Abu Muhammad Husain bin
Mas’ud Al-Baghawi.
56. Tafsirul Jalalain, Jalaluddin Muhammad bin Ahmad bin Muhammad
Al-Mahalli, Jalaluddin As-Suyuthi.
57. Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, Abul Fida’ Isma’il bin ‘Amr bin Katsir Ad-
Dimasyqi.
58. Tafsirul Qur’anil Karim, Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin.
59. Taisirul Karimir Rahman fi Tafsir Kalamil Mannan, ‘Abdurrahman
bin Nashir As-Sa’di.
60. Zubdatut Tafsir min Fat-hil Qadir, Muhammad Sulaiman ‘Abdullah
Al-Asyqar.

200

You might also like