Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Daya Hambat Ekstrak Kulit dan Daging Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus)

terhadap Pertumbuhan Lactobacillus acidophilus

(The Inhibitory Effect of Peel and Flesh of Red Dragon Fruit Extract (Hylocereus
polyrhizus) on The Growth of Lactobacillus acidophilus)

Galistyanissa Wirastika, Zahara Meilawaty, Yani Corvianindya Rahayu


Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

Korespondensi: Galistyanissa Wirastika. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.


Email.: galistyanissa@gmail.com

ABSTRACT
Background: Caries is an infectious disease on hard tissue, which caused by
bacteria such as L.acidophilus. One way to prevent it by utilize natural antibacterial
compound of red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus). The peel and flesh of red dragon
fruit contains antibacterial compound such as flavonoid, alkaloid, and terpenoid.
Objective: To know the inhibitory effect of red dragon fruit peel and flesh extract to the
growth of L.acidophilus and also the difference of inhibitory zone between the two
extracts. Material and Methods: The material used red dragon fruit peel and flesh, ethanol
96% and L.acidophilus. The inhibition testing method was using well diffusion method. Red
dragon fruit peel and flesh extract are obtained by maceration using ethanol 96%. The
treatment was started by giving red dragon fruit peel and flesh extract each
concentration 75% and 100%, chlorhexidine 0,2%, aquadest sterile in each of the wells,
then incubated for 24 hours and was measured using digital caliper. Result and
Conclusions: The results of Kruskal Wallis and Mann-Whitney-Test showed significant
difference between the study group with p<0.05. The conclusions showed that the peel
and flesh red dragon fruit extracts had an inhibitory effect to the growth of L. acidophilus.
The inhibitory effect of red dragon peel was higher than red dragon flesh extract.

Keywords: Dental Caries, L. acidophilus, Red Dragon Fruit Peel and Flesh Extract

Pendahuluan Berbagai cara menghambat


Prevalensi karies gigi di pertumbuhan bakteri dilakukan
Indonesia masih tinggi yaitu dengan penggunaan bahan
mencapai 53,2 % untuk usia diatas antibakterial sintetik dan alami dari
12 tahun. Untuk Provinsi Jawa Timur tumbuhan. Bahan antibakterial kimia
khususnya, memiliki indek 5,5, indeks seperti chlorhexidine merupakan
ini tergolong kategori tinggi.1 Karies agen antiseptik kuat namun
merupakan penyakit infeksi dari menunjukkan reaksi toksisitas dan
proses demineralisasi progresif pada efek samping pada jaringan rongga
jaringan keras gigi. Salah satu mulut.3 Tumbuhan buah naga merah
etiologi utama terjadinya karies (Hylocereus polyrhizus) adalah salah
adalah bakteri L. acidophilus yang satu tanaman yang dapat
dalam proses karies dengan dimanfaatkan sebagai antibakteri
membentuk asam dari sisa makanan alami. Tanaman ini banyak
sehingga pH plak akan menurun dibudidayakan di Jawa Timur seperti
dan membantu proses Banyuwangi, Malang, Batu, Kediri
demineralisasi.2 dan Mojokerto. Buah naga merah

49 | PROSIDING THE 3th DENTISTRY SCIENTIFIC MEETING OF JEMBER


lebih manis dan mengandung nutrisi kemudian dioven dan dihaluskan
serta vitamin yang lebih lengkap menjadi serbuk simplisia sebanyak
dibandingkan yang berdaging 84,54 Gram. Serbuk simplisia
putih.4,5 dimaserasi dengan pelarut etanol
Daging buah naga merah 96% sebanyak 634 ml sesuai
mengandung pigmen betalain yang perbandingan 1:7,5 (b/v) selama 3
termasuk betacyanin golongan hari dengan pengadukan,
alkaloid dan golongan fenol seperti kemudian dievaporasi
flavonoid, sedangkan kulit buah menggunakan rotary evaporator
naga mengandung flavonoid, dan diperoleh ekstrak kulit naga
alkaloid dan terpenoid. Senyawa merah sebanyak 3,44 Gram dengan
aktif tersebut terbukti memiliki hasil rendemen 4,06% (b/b). Pada
aktivitas antibakteri pada penelitian daging buah naga merah sebelum
sebelumnya.6,7,8,9 dilakukan proses maserasi yang
Pemanfaatan buah naga sama, daging sebanyak 1,5 kg
merah selama ini hanya sebatas diblender dan dikeringkan dalam
pada pengkonsumsiannya saja, freeze dryer selama 2 hari. Sebanyak
sedangkan 30-35% kulitnya hanya 32,28 Gram dimaserasi
menjadi sampah. Padahal, total menggunakan etanol 96% sebanyak
kandungan fenolik dalam kulit buah 242 ml. Proses maserasi sama selama
naga merah lebih besar 3 hari, kemudian didapatkan ekstrak
dibandingkan pada daging buah daging buah sebanyak 19,74 Gram
naga merah.4,8 Berdasarkan latar dengan rendemen 61,15 % (b/b).
belakang tersebut, maka penulis Setelah diperoleh kedua ekstrak
tertarik untuk melakukan penelitian konsentrasi 100%, dilakukan
lebih lanjut mengenai daya hambat pengenceran dengan aquades steril
ekstrak kulit dan daging buah naga sehingga didapatkan ekstrak kulit
merah (Hylocereus polyrhizus) dan daging konsentrasi 75%.
terhadap pertumbuhan L. Suspensi Bakteri L. acidophilus
acidophilus. diukur standar Mc Farland 0,5
absorbansi 0,05 dengan panjang
Metode Penelitian gelombang 560 nm dengan
Penelitian ini merupakan spektrofotometer sebelum
penelitian eksperimental laboratoris digunakan. Sebanyak 0,5 ml bakteri
dengan rancangan the post test diinokulasikan pada media MRS-A
only control group design yang dan diratakan dengan gigaskrin
dilakukan di bagian Biomedik ditunggu hingga memadat selama
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas 15 menit. Media MRS-A kemudian
Kedokteran Gigi Universitas Jember. dibuatkan 6 lubang sumuran
Metode uji daya hambat menggunakan borer berdiameter 5
menggunakan metode sumuran cm. Tahapan perlakuan dilakukan
(Well diffusion method). Sampel dengan pemberian ekstrak kulit
penelitian dibagi menjadi 6 buah naga merah konsentrasi 75%
kelompok yaitu ekstrak kulit buah dan 100%, ekstrak daging buah
naga merah konsentrasi 75% dan naga merah konsentrasi 75% dan
100%, ekstrak daging buah naga 100%, chlorhexidine 0,2% sebagai
merah konsentrasi 75% dan 100%, kontrol positif dan aquades steril
chlorhexidine 0,2% (kontrol positif) sebagai kontrol negatif sebanyak
dan aquades steril (kontrol negatif). 20µl. Tahap selanjutnya yaitu
Ekstrak kulit buah naga diinkubasi ke dalam desicator pada
dibuat dari 5 kg buah naga yang suhu 37oC selama 24 jam untuk
dikeringkan dalam tempat teduh menciptakan suasana anaerob.

50 | PROSIDING THE 3th DENTISTRY SCIENTIFIC MEETING OF JEMBER


SSetelah 24 jam, dilakukaan penelitian kemmudian ditabulasi dan
p
pengukuran n zona hamba at dia
analisis secarra statistik.
m
menggunak kan jangka sorong
s digita
al
y
yang dilakuukan oleh 3 pengama at Hasil Penelitian
n
y
yang berbe eda dan diambil
d rataa- Hasil penelitian
p d
ditunjukkan
r
rata. Zona hambat diu ukur dari tep pi pada Gambar 1 dan Tab bel 1. Untuk
(break poin nt) ke tepi (break poin nt) meelihat perbe edaan diam meter zona
b
bersebranga an melew wati pusa at hambat secara lebih jellas, dapat
d
diameter lub
bang sumura an. Data hasil dilihat pada Gambar 2.

Ga
ambar 1. Dia
ameter Zona Hambat Perrtumbuhan L.
L acidophilu
us

TTabel 1. Nilaai rata-rata dan


d standar deviasi diam
meter zona hambat perrtumbuhan
L acidophilu
L. us
Kelompok Penelitian n X̅̅ (mm) SD
Kontrol negatif 8 0 0
Ekstrak daging buah naga
n merah konsentrasi 75% 8 5.93 0.28
Ekstrak daging buah naga
n merah konsentrasi 100% 8 6.79 0.2
Ekstrak kuliit buah naga
a merah kon
nsentrasi 75%% 8 8.57 0.59
Ekstrak kuliit buah naga
a merah kon
nsentrasi 1000% 8 10.34 1.05
Kontrol po
ositif 8 16.84 1.05
Keterangan :
K
n : jumlaah sampel

X̅ : nilai rata-rata diameeter zona ham
mbat(mm)
S
SD : standdar deviasi (sim
mpang baku) dia
ameter zona ha
ambat (mm)

5 | PROSIDING THE 3th DENTISTRY


51 D SC
CIENTIFIC MEEETING OF JEM
MBER
Zona Hambat Pertumbuhan l. Acidophilus
18

Diameter Zona Hambat (mm)


16
14
12
10
8
6
4
2
0
K D75 D100 K75 K100 K+
Kelompok Penelitian

Gambar 2. Histogram Rata-Rata Diameter Zona Hambat Pertumbuhan L.


acidophilus
Keterangan: Kontrol negatif (K); Ekstrak daging buah naga merah konsentrasi 75% (D75); Ekstrak
daging buah naga merah konsentrasi 100% (D100); Ekstrak kulit buah naga merah konsentrasi 75%
(K75); Ekstrak kulit buah naga merah konsentrasi 100% (K100); Kontrol positif (K+).

Tabel 2. Hasil Uji Mann-Whitney


Kelompok Penelitian K100 K75 D100 D75 K+ K-
K100 - 0,002 0,001 0,001 0,001 0,000
K75 0,002 - 0,001 0,001 0,001 0,000
D100 0,001 0,001 - 0,001 0,001 0,000
D75 0,001 0,001 0,001 - 0,001 0,000
K+ 0,001 0,001 0,001 0,001 - 0,000
K- 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 -
Keterangan:
K- : Kontrol negatif
D75 : Ekstrak daging buah naga merah konsentrasi 75%
D100 : Ekstrak daging buah naga merah konsentrasi 100%
K75 : Ekstrak kulit buah naga merah konsentrasi 75%
K100 : Ekstrak kulit buah naga merah konsentrasi 100%
K+ : Kontrol positif

Data hasil penelitian Pembahasan


dilakukan uji normalitas Pada keenam kelompok
menggunakan Kolmogorov-Smirnov penelitian menunjukkan bahwa
dan uji homogenitas dengan semua kelompok memiliki daya
Levene-Test. Hasilnya, data hambat terhadap pertumbuhan L.
terdistribusi normal namun tidak acidophilus. Nilai rata-rata zona
homogen sehingga dilanjutkan uji hambat secara berturut-turut adalah
non parametrik. Pada uji beda K+ sebesar 16,84 mm, K100 sebesar
Kruskal Wallis, terdapat perbedaan 10,34 mm, K75 sebesar 8,57 mm,
pada seluruh kelompok (p=0,00). D100 sebesar 6, 79, D75 sebesar 5,93
Pada uji beda Mann-Whitney mm dan K- yang tidak memiliki zona
menunjukkan perbedaan bermakna hambat (Tabel 1). Hasil uji Kruskal-
antar kelompok penelitian (p < 0,05) Wallis menunjukkan adanya
pada seluruh kelompok (Tabel 2). perbedaan yang signifikan pada

52 | PROSIDING THE 3th DENTISTRY SCIENTIFIC MEETING OF JEMBER


seluruh kelompok penelitian. Hal ini bakteri Gram positif yaitu
menunjukkan bahwa kelompok Staphylococcus aureus.10
ekstrak kulit maupun daging buah Kulit buah naga merah
naga merah memiliki daya hambat mengandung flavonoid, alkaloid
terhadap L. acidophilus. dan terpenoid, sedangkan daging
Data hasil penelitian buah naga merah memiliki
selanjutnya dilakukan uji beda antar kandungan yang sama namun tidak
kelompok dengan Mann-Whitney. mengandung terpenoid.7,8,9
Kelompok K100 dengan K75 Terpenoid berinteraksi dengan
mendapatkan hasil perbedaan protein transmembran dan
yang bermakna (Tabel 2). Zona membentuk ikatan polimer sehingga
hambat yang terbentuk pada K100 mengganggu permeabilitasnya. Hal
juga menunjukkan nilai yang lebih ini akan mengakibatkan rusaknya
besar dibandingkan K75 (Tabel 1). porin yang merupakan gerbang
K100 adalah konsentrasi 100% tanpa utama keluar masuknya nutrisi dan
diberikan pelarut aquades, senyawa lain untuk pertumbuhan
sedangkan K75 adalah kelompok bakteri. Kandungan terpenoid ini
ekstrak kulit buah naga merah terbukti memiliki antibakteri pada
konsentrasi 75% yang dilakukan Staphylococcus aureus.7
pengenceran. Pada uji beda antara Pada pembuatan ekstrak
K100 dengan D100 juga terdapat dihitung penentuan nilai rendemen
perbedaan yang bermakna. Zona yang bertujuan untuk mengetahui
hambat yang terbentuk pada K100 keefektifan proses ekstraksi dari
lebih besar dibandingkan D100 yang perbandingan simplisia dengan hasil
merupakan ekstrak daging buah ekstrak. Pada ekstrak kulit buah
naga merah konsentrasi 100%. Hasil naga dihasilkan rendemen yang
yang sama juga ditunjukkan pada uji jauh lebih kecil dibandingkan pada
beda antara K100 dan D75, antara ekstrak daging buah naga. Besar
K75 dengan D100, K75 dengan D75. kecilnya rendemen dipengaruhi oleh
Kemampuan daya hambat jenis penyari, ukuran partikel,
ekstrak kulit buah naga merah lebih metode dan lamanya ekstraksi.11
besar dalam menghambat L. Perbedaan antara kedua metode
acidophilus dibandingkan daging ekstrak hanya pada metode
buah naga merah berdasarkan pengeringan, namun memiliki fungsi
analisis data yang dilakukan. yang sama untuk menghilangkan
Perbedaan ini diduga karena kelembapan air bahan ekstrak.
perbedaan kandungan senyawa Daging buah naga merah
aktif antara kulit dan daging buah menggunakan freeze dryer
naga merah. Hal ini menunjukkan sedangkan kulit hanya dengan
hasil yang sama pada penelitian dianginkan pada tempat teduh.
sebelumnya yang menyatakan Oleh karena itu, perbedaan
bahwa total kandungan fenolik kandungan zat aktif antara
pada kulit buah naga merah lebih keduanya diduga menjadi faktor
besar dibandingkan pada daging utama yang menyebabkan adanya
buah naga merah.8 Kandungan perbedaan besar zona hambat
fenolik seperti flavonoid yang terbentuk pada kedua ekstrak.
menghambat pertumbuhan bakteri Kandungan senyawa lain
dengan menghambat enzim dalam kulit maupun daging buah
sehingga menggangu proses naga merah adalah alkaloid.
metabolisme. Pada penelitian Alkaloid menghambat pertumbuhan
sebelumnya, kandungan flavonoid bakteri dengan cara mengganggu
memiliki daya antibakteri pada susunan penyusun peptidoglikan

53 | PROSIDING THE 3th DENTISTRY SCIENTIFIC MEETING OF JEMBER


sehingga dinding sel tidak terbentuk dengan rusaknya membran
sempurna dan menyebabkan sitoplasma bakteri.3
kematian. Alkaloid dalam kulit Chlorhexidine sebagai bahan
maupun daging buah naga adalah antibakteri namun menunjukkan
betacyanin. Senyawa betacyanin reaksi toksisitas di beberapa jaringan
terbukti memiliki daya antibakteri rongga mulut pada konsentrasi
pada bakteri Gram positif tertentu. Bahan ini juga memiliki
Staphylococcus aureus.6,7 sejumlah efek samping seperti
Hasil uji beda masing-masing gingivitis deskuamatif, perubahan
kelompok ekstrak menunjukkan hasil warna gigi, dygeusia (ditorsi
beda yang signifikan yaitu antara pengecapan lidah), reaksi resistensi
K100 dan K75 serta antara D100 dan bakteri dan menunjukkan reaksi
D75 (Tabel 2). Pada konsentrasi 75% alergi pada kulit walaupun jarang
dilakukan pengenceran dengan terjadi.3 Buah naga merah sebagai
pelarut. Pengenceran adalah bahan antibakteri alami lebih murah,
penambahan pelarut yang bersifat mudah didapatkan dan memiliki
netral seperti aquades dalam jumlah kandungan alami murni dengan
tertentu. Penambahan pelarut efek samping lebih rendah
dalam jumlah tertentu akan dibandingkan yang sering
menurunkan konsentrasi larutan disebabkan oleh bahan antibakteri
tanpa mengubah jumlah mol zat sintetik.8
terlarut. Kadar kepekatan dari Bakteri L. acidophilus
senyawa larutan pada konsentrasi termasuk golongan bakteri Gram
100% dan 75% pun berbeda karena positif. Bakteri Gram positif memiliki
adanya pelarut. Kadar kepekatan struktur sel yang lebih sederhana
larutan akan mempengaruhi dibandingkan bakteri Gram negatif,
kemampuan difusinya dalam yaitu terdiri dari 2 lapisan dinding sel
menghambat pertumbuhan L. yaitu membran sitoplasma dan
acidophilus. Hal ini diduga yang peptidoglikan yang tebal. Bakteri
menyebabkan adanya perbedaan Gram positif lebih sensitif akan zat
zona hambat yang terbentuk pada antimikrobial dibandingkan bakteri
kelompok penelitian yang berbeda Gram negative.13 Kemampuan
konsentrasi.12 senyawa aktif dalam kulit maupun
Pada hasil uji beda antara daging kemungkinan dapat
K100 dan K+, K75 dengan K+, D100 menghambat pertumbuhan L.
dengan K+, D75 dengan K+ acidophilus yang merupakan gram
menunjukkan perbedaan yang positif. Senyawa ini dapat
bermakna (Tabel 2). Daya hambat berpenetrasi dan mengganggu
semua kelompok daging dan kulit susunan dinding sel serta proses
yang terbentuk, lebih kecil metabolisme bakteri.
dibandingkan kontrol positif yaitu Zona hambat terbentuk
chlorhexidine 0,2%. Chlorhexidine akibat adanya mekanisme senyawa
adalah antiseptik sintetik kationik bis- aktif dalam kulit dan daging buah
guanide yang bersifat bakteriosid naga merah yang bersifat
dan bakteriostatik pada gram antibakteri sehingga menghambat
negatif dan positif. Ikatan rantainya pertumbuhan L. acidophilus. Oleh
berinteraksi dengan membran sel karena itu, diduga bahwa
bakteri dan memasuki sel dengan kandungan senyawa kimia dalam
berbagai mekanisme transport aktif kulit maupun daging buah naga
maupun pasif dan dapat merah ini berpotensi menurunkan
menyebabkan isi sel bakteri keluar resiko terjadinya karies yang
disebabkan oleh mikrorganisme

54 | PROSIDING THE 3th DENTISTRY SCIENTIFIC MEETING OF JEMBER


karies, khususnya bakteri L. Peternakan Universitas Brawijaya
acidophilus. Malang. 2014.
5. Ide Pangkalan. Health Secret of
Kesimpulan Dragon Fruit. Jakarta: PT Elex
Ekstrak kulit dan daging buah Media Komputindo. 2009. 81.
naga merah memiliki daya hambat 6. Elias AJ. General Chemistry
terhadap pertumbuhan L. Experiments. Universities Press
acidophilus. Selain itu, ekstrak kulit (India) Private Limited. 2002. 85.
buah naga merah lebih efektif 7. Amalia S, Wahdaningsih S, dan
dalam menghambat pertumbuhan Untari EK. Antibacterial Activity
L. acidophilus dibandingkan ekstrak Testing of N-Hexane Fraction of
daging buah merah. Perlu adanya Red Dragon (Hylocereus
penelitian lebih lanjut mengenai polyrhizus Britton & Rose) Fruit
ekstrak kulit dan daging buah naga Peel on Staphylococcus aureus
merah dengan metode ekstraksi ATCC 25923. Trad. Med. J. 2014;
lainnya dan uji biokompabilitas buah 19(2): 89-94.
naga merah terhadap jaringan 8. Nurliyana R, Syed ZI, Mustapha
rongga mulut. SK, Aisyah MR dan Kamarul RK.
Antioxidant study of pulp and
Ucapan Terima Kasih peel of dragon fruits: a
Penulis menyampaikan comparativen study.
terima kasih kepada drg. Zahara International Food Research
Meilawaty, M.Kes, drg. Yani Journal 2010; 17: 367-375.
Corvianindya R., M.KG dan semua 9. Omizadeh A, Yusof RM,
pihak yang telah memberikan Roohinejad S, Ismail A, Bakar
bimbingan, saran dan membantu MZA dan Bekhit EA. Anti-
penelitian ini. diabetic Activity of Red Pitaya
(Hylocereus polyrhizus) Fruit. The
Daftar Pustaka Royal Society of Chemistry 2014;
1. Riset Kesehatan Dasar 4: 62978-62986.
(Riskesdas) Badan Penelitian 10. Nadhilla Nyimas Farisa. The
dan Pengembangan Activity of Antibacterial Agent of
Kesehatan. Kementrian Honey Against Staphylococcus
Kesehatan Republik Indonesia. aureus. J MAJORITY 2004; 3(7):
2013. 118. 94-101.
2. Behrman K dan Nelson A. Ilmu 11. Komala O, Sari BL, dan Sakinah
Kesehatan Anak Vol.2. Jakarta: N. Uji Efektivitas Ekstrak Etanol
EGC, 2000. 1285. Buah Pare (Momodica
3. Mohammadi Z dan Abbott PV. charantia L) sebagai Antibakteri
The Properties and Applications Salmonella typhi. Fitofarmaka
of Chlorhexidine in Endodontics. 2012; 2(1): 36-41.
International Endodontic Journal 12. Chang Raymond. Kimia Dasar
2008; 288-302. Konsep-Konsep Inti. Jakarta:
4. Daniel RS, Osfar S, dan Irfan HD. Erlangga; 2005. 109.
Kajian Kandungan Zat Makanan 13. Brooks GF, Butel JS, dan Morse
dan Pigmen Antosianin Tiga SA. Mikrobiologi Kedokteran
Jenis Kulit Buah Naga Jawetz, Melnick and Adelberg.
(Hylocereus sp.) Sebagai Bahan Edisi 23. Jakarta: EGC. 2007. 15.
Pakan Ternak. Skripsi. Fakultas

55 | PROSIDING THE 3th DENTISTRY SCIENTIFIC MEETING OF JEMBER

You might also like