Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

1

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING


DALAM PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI
MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA
KELAS X SMA NEGERI 2 LUWU
1AcepSuganda, 2NurwahidinHakim, 3NurSaqinahGalugu

123Universitas Muhammadiyah Palopo, Indonesia

1
acepsuganda93@gmail.com

ABSTRACT

The problem in this research is the lack of student learning outcomes in basketball game
material. The research problem is to know whether the application of audio visual media in
physical education subjects in basic dribbling techniques can improve the learning outcomes
of SMA Negeri 2 Luwu students. The purpose of this research was to determine the
improvement of student learning outcomes through the audio visual media in physical
education learning in basic dribbling techniques of students in SMA Negeri 2 Luwu. The
method used was a qualitative approach with the type of classroom action research (CAR).
The focus of this research is to improve student learning outcomes in basic dribbling
techniques in playing basketball. The research subjects were 36 student of class X of SMA
Negeri 2 Luwu. The techniques of data collection used were observation, documentation and
tests. The data was analized by qualitative data analysis. The results of the research in cycle I
indicate that the success indicator has not been achieved with a success percentage of 77,99.
In the second cycle the results of the study have reached the success indicator with a percentage
of 84,61. Based on the research result, it can be concluded that the student learning outcomes
through the audio-visual media in physical education learning in basic dribbling techniques of
students in SMA Negeri 2 Luwu was improved.

Keywords: Audio visual, basketball game, basic dribbling technique


2

PENDAHULUAN Anggapan tersebut muncul dikarenakan


Pendidikan merupakan salah satu siswa belum mengerti peran dan fungsi
kegiatan yang sangat penting untuk pendidikan jasmani. Hal tersebut
menciptakan generasi penerus bangsa yang disebabkan karena masih kurangnya
berkualitas. Pendidikan yang berkualitas kreatifitas guru dalam mengajar, Guru yang
adalah pendidikan yang mampu kurang kreatif akan menimbulkan model
mengembangkan setiap potensi yang pembelajaran yang monoton. Sehingga
dimiliki oleh peserta didik. Pendidikan siswa akan merasa bosan dan tidak antusias
jasmani merupakan suatu proses dalam mengikuti pembelajaran pendidikan
pembelajaran melalui aktivitas jasmani jasmani.
yang dirancang dan disusun secara
Pencapaian tujuan pelajaran
sistematik untuk meningkatkan kebugaran
pendidikan jasmani di SMA, guru harus
jasmani, mengembangkan keterampilan
bisa memilih metode yang tepat dan cocok
motorik, pengetahuan dan perilaku hidup
dalam pemberian materi pembelajaran yang
sehat dan aktif, sikap sportif serta
akan disampaikan, menciptakan kondisi
kecerdasan emosi.
belajar yang baik agar siswa tidak hanya
Tujuan yang ingin dicapai melalui sekedar mengetahui materi yang diajarkan,
pendidikan jasmani mencakup tetapi mereka juga dapat memahami dan
pengembangan individu secara mempraktekkannya. Dari sekian banyak
menyeluruh. Pendidikan jasmani sangat metode yang dapat digunakan, salah satu
penting mengingat mempunyai tujuan yang metode tersebut adalah dengan
penting dalam pengembangan menggunakan media audio visual sebagai
pembelajaran. Sebagian besar siswa alat bantu untuk memberikan materi
beranggapan bahwa mata pelajaran pembelajaran. Audio visual disini mengacu
pendidikan jasmani kurang penting.
3

kepada sebuah media belajar yang dapat siswa tidak bersemangat dalam

membantu dalam suatu proses belajar pembelajaran dan beberapa siswa yang

mengajar pendidikan jasmani. malas mengikuti pembelajaran dikarenakan

Salah satu materi pelajaran jenuh.

pendidikan jasmani adalah permainan bola Berdasarkan data fakta pada kelas X

basket. Pada dasarnya bola basket tahun ajaran 2019/2020 diperoleh data saat

merupakan suatu olahraga berkelompok penilaian (dribbling) dengan KKM 77.

yang terdiri atas dua tim beranggotakan Sejumlah 36 siswa yang melakukan teknik

masing-masing lima orang yang saling dasar dribbling hanya 9 siswa atau 25%

bertanding mencetak poin dengan yang tuntas atau mampu melakukan teknik

memasukkan bola ke dalam keranjang dasar dribbling dengan benar dan 27 siswa

lawan dan mencegah tim lain melakukan atau 75% lainnya tidak tuntas atau masih

hal serupa, dalam permainan bola basket kurang mampu melakukan teknik dasar

terdapat beberapa macam teknik yang dribbling dengan benar. Ini dikarenakan

digunakan. Salah satu teknik dasar dalam saat pembelajaran bola basket sebelumnya

permainan bola basket yaitu dribbling. mereka tidak mengikutinya dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi yang Mereka kurang antusias dan merasa jenuh

dilakukan ditemukan bahwa hasil belajar pada saat proses belajar berlangsung.

teknik dasar dribbling kurang maksimal. Hal tersebut dilihat dari banyaknya

Hal ini dikarenakan, metode atau cara siswa yang tidak mau bersungguh-sungguh

mengajar yang diterapkan berdasarkan dalam mengikuti pembelajaran pada materi

teknik yang sebenarnya, tanpa dribbling, mereka lebih senang duduk-

menggunakan modifikasi pembelajaran duduk sambil bercerita bersama temannya

atau alat bantu yang dapat menarik dari pada mengikuti pembelajaran pada saat

perhatian siswa. Hal tersebut membuat proses pembelajaran berlangsung.


4

TINJAUAN PUSTAKA Gerakan teknik dasar dalam permainan

bola basket adalah gerakan yang paling


Permainan Bola Basket
mendasar untuk mencapai keterampilan
Bola basket merupakan salah satu
bermain bola basket. Keterampilan
olahraga bola besar. Pada dasarnya bola
bermain bola basket akan tercapai apabila
basket merupakan suatu olahraga
menguasai teknik gerakan yang efektif dan
berkelompok yang terdiri atas dua tim
efisien. Menguasai keterampilan dasar
beranggotakan masing-masing lima orang
merupakan modal yang paling penting
yang saling bertanding mencetak poin
guna memperoleh kemenangan di suatu
dengan memasukkan bola ke dalam
pertandingan.
keranjang lawan.
Teknik dasar dalam bermain bola
Bola basket adalah salah satu bentuk
basket mencakup gerakan kaki (footwork),
olahraga yang termasuk dalam cabang
menembak bola kedalam keranjang
permainan, dimana dua tim yang masing-
(shooting), melempar (passing),
masing terdiri dari lima pemain mencoba
menangkap, menggiring (drible), bergerak
mencetak angka dengan memasukkan bola
dengan bola, bergerak tanpa bola, dan
ke dalam keranjang. Menurut Margono
bertahan. Menurut Olivier dalam Idris dan
dalam Mahardika dan Supriyoko dalam
Madri dalam Jurnal Jpdo (2019:16)
Jurnal Ilmiah Spirit (2019: 3) bahwa “Bola
menyatakan bahwa “Menggiring adalah
basket dimainkan oleh dua regu yang
salah satu teknik dasar bola basket yang
masing-masing terdiri dari 5 orang pemain.
pertama diperkenalkan kepada para
Tiap regu berusaha memasukkan bola ke
pemula, karena kemampuan ini sangat
keranjang lawan dan berusaha mencegah
penting bagi setiap atlet yang terlibat dalam
lawan memasukkan bola atau mencetak
bermain bola basket”.
angka”.
5

Audio Visual 1. Bahan pengajaran akan lebih jelas

maknanya sehingga dapat lebih


Media audio visual adalah media
dipahami oleh para siswa, dan
yang mempunyai unsur suara dan unsur
memungkinkan siswa menguasai
gambar. Jenis media ini mempunyai
tujuan pengajaran lebih baik.
kemampuan yang lebih baik, karena
2. Mengajar akan lebih bervariasi, tidak
meliputi kedua jenis media yang pertama
semata-mata komunikasi verbal
dan kedua. Media audio visual memiliki
melalui penuturan kata-kata oleh guru.
kemampuan untuk mengatasi kekurangan
Sehingga siswa tidak bosan dan guru
dari media audio atau media visual semata.
tidak kehabisan tenaga apalagi bila
Media audio visual ini lebih efektif
guru mengajar untuk setiap jam
penggunaanya bila dibandingkan dengan
pelajaran.
media pesan visual saja (seperti gambar
3. Siswa lebih banyak melakukan
cetak yang disusun berurutan). Media
kegiatan belajar, sebab tidak hanya
audio visual ini tidak saja menyampaikan
mendengarkan uraian guru, tapi juga
pesan-pesan yang rumit, tetapi juga lebih
aktifitas mengamati, melakukan,
realistis.
mendemonstrasikan, dan lain-lain.
Menurut Suprijanto dalam Sulfemi
4. Pengajaran akan lebih menarik
dan Mayasari (2019: 58) menyatakan
perhatian siswa sehingga dapat
bahwa, “Jenis media audio visual
menumbuhkan motivasi belajar.
mempunyai kemampuan yang lebih baik

ketika digunakan dalam pembelajaran,

karena sekaligus mencakup media auditif

(mendengar) dan visual (melihat)”. Berikut

adalah kelebihan dari media audio visual:


6

METODE PENELITIAN Perencanaan

Desain Penelitian Peneliti membuat Rancangan

Pelaksanaan Penelitian ini Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang

dilaksanakan dalam bentuk Penelitian materi yang akan diajarkan, menyediakan

Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto, media pembelajaran, menyediakan lembar

dkk (2017:1) menyatakan "Penelitian observasi siswa dan guru serta

tindakan kelas adalah penelitian yang menyediakan lembar catatan lapangan yang

memaparkan terjadinya sebab akibat dari akan digunakan pada saat pembelajaran

perlakuan, sekaligus memaparkan apa saja


Pelaksanaan
yang terjadi ketika perlakuan diberikan, dan
Pada tahap pelaksanaan peneliti
memaparkan seluruh proses sejak awal
melaksanakan langkah-langkah kegiatan
pemberian perlakuan sampai dengan
pembelajaran sesuai dengan rencana
dampak dari perlakuan tersebut".
pelaksanaan pembelajaran yang sudah
Metode penelitian kualitatif
disiapkan. Pada tahap ini peneliti akan
menggunakan media audio visual, yang
menyampaikan materi pembelajaran dan
digunakan adalah sebuah alat perantara
media yang akan digunakan dan
berupa komponen suara (audio) dan
memberikan kesempatan siswa untuk
komponen gambar (visual) sehingga
melakukan dribbling bola basket. Masing-
membangun kondisi yang dapat membuat
masing siswa berkesempatan untuk
siswa mampu memperoleh pengetahuan,
melakukan dribbling bola basket.
keterampilan, atau sikap. Pelaksanaan
Pengamatan/Observasi
penelitian ini terdiri dari tahapan
Pada tahap ini peneliti dibantu oleh
perencanaan, pelaksanaan,
guru pendidikan jasmani SMAN 2 Luwu
pengamatan/observasi, dan refleksi.
(yang bertindak sebagai observer) untuk
7

mengamati peneliti (yang bertindak sebagai perbaikan demi penyempurnaan tindakan

guru) yang secara langsung menggunakan pada siklus II.

media audio visual dan mengisi lembar


Kehadiran Peneliti
observasi yang telah dipersiapkan
Peneliti terlibat langsung dari awal
sebelumnya. Observer mengamati aktivitas
hingga akhir penelitian. Hal ini bertujuan
pembelajaran yang berlangsung. Hasil
untuk memperoleh secara mendalam agar
pengamatan dicatat dalam lebar observasi,
data yang diperoleh lengkap. Kedudukan
adapun kegiatan yang diamati adalah
peneliti sebagai perencana, pelaksana
aktivitas guru, aktivitas siswa dan
pengumpulan data, analisis dan pengamat
mengawasi pelaksanaan tes yang diberikan
dalam pelaksanaan tindakan.
diakhir siklus.

Tempat dan Waktu Penelitian


Refleksi

Pada akhir siklus diadakan refleksi Penelitian ini dilakukan pada bulan

terhadap hal-hal yang diperoleh baik dari Agustus hingga September 2020 dan

hasil observasi maupun catatan peneliti. dilaksanakan di SMAN 2 Luwu Kecamatan

Tahap refleksi meliputi kegiatan Walenrang Kabupaten Luwu Provinsi

memahami dan menyimpulkan data. Sulawesi Selatan. Subjek dalam penelitian

Peneliti dan observer berdiskusi untuk ini adalah siswa kelas X.

melihat keberhasilan dan kegagalan yang


Sumber Data
terjadi setelah proses pembelajaran dalam

selang waktu tertentu. Kekurangan- Sumber data yang digunakan dalam

kekurangan yang ada pada siklus I yang penelitian tindakan kelas ini yaitu:

telah dilaksanakan, dibuatkan rencana 1. Siswa, untuk mendapatkan data

tentang hasil belajar teknik dasar


8

dribbling bola basket melalui media mengajar peneliti mengenai kesesuaian

audio visual. dengan menggunakan media audio visual

2. Guru sebagai kolaborator, untuk yang diterapkan oleh peneliti dengan

melihat tingkat keberhasilan hasil menggunakan format observasi

belajar teknik dasar dribbling bola


Tes
basket dengan metode pemanfaatan
Tes adalah alat atau prosedur yang
audio visual.
dipergunakan dalam rangka pengukuran

Teknik Pengumpulan Data dan penilaian. Peneliti memilih teknik tes

untuk mengukur dan menilai hasil belajar


Teknik yang digunakan dalam
siswa apakah meningkat atau belum selama
pengumpulan data ada tiga yaitu observasi,
pembelajaran teknik dasar dribbling bola
tes dan dokumentasi.
basket menggunakan media audio visual
Observasi
Dokumentasi

Peneliti memilih teknik observasi Dokumentasi merupakan kegiatan

dalam pengumpulan data karena dalam atau proses pekerjaan mencatat atau

penelitian yang akan diamati adalah teknik merekam suatu peristiwa dan objek

dasar dribbling bola basket siswa, dalam (aktivitas) yang dianggap berharga dan

hal ini adalah partisipasi siswa dalam penting serta perolehan data-data awal

proses pembelajaran serta proses mengajar siswa , dengan tujuan untuk memberikan

peneliti dalam menggunakan media audio gambaran yang lebih jelas tentang situasi

visual. Kegiatan observasi dilaksanakan yang dilakukan dalam proses pembelajaran

ketika proses pembelajaran di lapangan berupa arsip-arsip hasil belajar yang dapat

berlangsung dengan mengamati keaktifan memberi informasi data keberhasilan siswa

siswa dalam pembelajaran dan cara dan dokumen berupa foto-foto yang
9

menggambarkan situasi pembelajaran, pengalaman belajar tertentu. Adapun

sebagai pelengkap penelitian yang acuan yang digunakan ialah rumus:

disesuaikan dengan langkah-langkah media 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖

audio visual. 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


= 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Teknik Analisis Data

Analisis data dalam melaksanakan b. Pengamatan sikap (Afektif) mencakup


penelitian tindakan kelas dilakukan selama watak perilaku seperti perasaan,
dan sesudah pengumpulan data. Menurut minat, sikap, emosi, dan nilai:
Sugiyono (2016:244) bahwa, "Analisis data 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
adalah proses mencari dan menyusun 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
= 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
secara sistematis data yang diperoleh dari
c. Tes Siklus/embedded test (kognitif)
hasil wawancara, catatan lapangan, dan
rana ini berhubungan dengan
dokumentasi, dengan cara
kemampuan berfikir, termasuk di
mengorganisasikan data ke dalam kategori,
dalamnya kemampuan menghafal,
menjabarkan ke dalam unit-unit,
memahami, mengaplikasikan,
melakukan sintesa, menyusun kedalam
mensintesis, dan keamampuan
pola, memilih nama yang penting dan akan
mengevaluasi:
dipelajari, dan membuat kesimpulan
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
maupun orang lain". = 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
a. Tes kerja (Psikomotor) adalah ranah d. Nilai akhir yang diperoleh siswa ialah
yang berhubungan dengan aktifitas nilai penggabugan dari tiga capaian
fisik dengan keterampilan atau diatas dan mengeluarkan hasil
kemampuan seseorang menerima keseluruhan :

Nilai tes psikomotor + Nilai tes afektif + Nilai


tes kognitif
10

Indikator Keberhasilan

siklus berikutnya dengan kriteria 80% dari


1. Pemahaman permainan bola basket
total siswa dalam kelas.
pada teknik dasar dribbling siswa
2. Kemampuan dribbling siswa
berdasarkan akhir siklus dikatakan
mengalami peningkatan dari siklus 1
meningkat apabila dalam proses
ke siklus berikutnya dengan kriteria
pembelajaran terlihat adanya peningkatan
ketuntasan minimal (KKM 77)
jumlah siswa yang tuntas dari siklus 1 ke

HASIL DAN PEMBAHASAN


mata pelajaran pendidikan jasmani, peneliti
Sebelum melakukan penelitian,
kemudian mencari solusi atas rendahnya
peneliti melakukan observasi pada sekolah
hasil belajar siswa pada mata pelajaran
yang akan diteliti. Tujuan dari observasi
pendidikan jasmani khususnya pada materi
tersebut untuk mengetahui kondisi dan
permainan bola basket untuk meningkatkan
permasalahan yang ada pada pembelajaran
hasil belajar siswa dengan menggunakan
pendidikan jasmani. Kemudian peneliti
media audio visual. Hasil penelitian siswa
mengambil data awal siswa pada mata
pada mata pelajaran pendidikan jasmani
pelajaran pendidikan jasmani. Setelah
kelas X SMA Negeri 2 Luwu dengan
mengetahui permasalahan yang ada pada
menggunakan media audio visual dapat

diliat pada tabel berikut:

Aspek – aspek yang dinilai Nilai = P+K+A


No Pertemuan
Psikomotorik Kognitif Afektif 3

1 Pra
71.11 71.11 71.11 71.11
Penelitian
2 Siklus 1 78,50 76,11 79,36 77.99

3 Siklus 2 85,02 82,26 86,55 84,61


11

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penelitian tindakan kelas pada peserta penelitian yang telah dilakukan pada siklus

didik kelas X SMA Negeri 2 Luwu I dan siklus II dengan menggunakan media

dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap audio visual.

siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu Saran

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan 1. Bagi guru, dalam melakukan

refleksi. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan mengajar sebisa mungkin dengan

perolehan hasil belajar peserta didik pada menggunakan media pembelajaran audio

siklus I belum mengalami perubahan yang visual, terkhusus pada materi yang

signifikan dikarenakan belum mencapai dianggap membosankan dan kurang

indikator keberhasilan atau KKM yang menarik bagi siswa.

terdapat pada RPP, pada siklus II sudah 2. Bagi siswa, pada saat proses

mengalami perubahan yang signifikan pembelajaran, sebisa mungkin percaya diri

daripada sebelumnya. dalam mengungkapkan pendapatnya di

Berdasarkan data tiap siklus dan muka umum.

pembahasan hasil penelitian, maka dapat 3. Bagi peneliti berikutnya, agar

disimpulkan bahwa dengan menggunakan kiranya media audio visual ini dapat

media audio visual pada mata pelajaran digunakan dalam bentuk yang lebih

pendidikan jasmani dengan materi teknik menarik lagi dan berbeda bukan hanya pada

dasar dribbling pada permainan bola basket materi permainan bola basket saja tetapi

dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal juga dapat diterapkan diberbagai mata

ini ditunjukkan dari meningkatnya hasil pelajaran lainnya


12

DAFTAR RUJUKAN

Akbar, M.F., A. Priambodo., M. Jannah. 2019. Harefa, D. 2020. Peningkatan Hasil Belajar
Pengaruh Latihan Imageri dan Tingkat Siswa Dengan Pembelajaran Kooperatif
Konsentrasi terhadap Peningkatan Mak A Match Pada Aplikasi Jarak &
Keterampilan Lay Up Shoot Bola Basket Perpindahan. Jurnal Kajian, Penelitian &
SMAN 1 Menganti Gresik Pengembangan Pendidikan 8 (1): 01-18

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, & Supardi. Ibrahim, R, 2020. Meningkatkan Hasil


2017. Penelitian Tindakan Kelas. Edisi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKN
Revisi. Cetakan kedua. PT Bumi Aksara. Melalui Metode Bermain Peran. Jurnal
Jakarta. Ilmu Pendidikan Nonformal 4 (1): 61-68

Basri, H & Azhari. A. 2018. Upaya Idris, A & Madri. M. 2019. Pengaruh
Meningkatkan Hasil Pembelajaran Gerak Latihan Ballhandling Height Frekuensi
Dasar Chest Pass Bola Basket Melalui dan Barrier Training Terhadap
Media Bola Karet. Jurnal Riset Physical Kemampuan Dribbling Bola Basket.
Education 9 (2): 146-154 Jurnal Jpdo 2(2): 16-18

Chania, Y., Haviz. M. & Sasmita. D. 2020. Kuswanto, J. & Radiansah. F. 2018 Media
Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Pembelajaran Berbasis Android Pada
Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Mata Pelajaran Sistem Operasi Jaringan
Kelas X SMAN 2 Sungai Tarab Kabupaten Kelas XI. Jurnal Media Infotama 14 (1)
Tanah Datar. Journal Of Sainstek 8 (1): 77-
Mahardika, W. & Supriyoko. A. 2019.
84
Perbedaan Pengaruh Antara Metode
Fatahilah, A. 2018. Hubungan Kelincahan Latihan Secara Terus Menerus dan
Dengan Kemampuan Dribbling Pada Diselingi Istirahat Terhadap Hasil Free
Siswa Ekstrakulikuler Bola Basket. Jurnal Throw Bola Basket Pada Mahasiswa
Pendidikan Jasmani dan Olahraga 1 (2): Putra PKO FKIP UTP Surakarta. Jurnal
11-20 Ilmiah Spirit 19 (1)
13

Maulana, I., F. Maulana. & T. Nurina. 2019.Sugiyono. 2016. Metode Penelitian


Pengaruh Latihan Menggunakan Alat Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan
Bantu Terhadap Keterampilan Chest Pass ke dua puluh tiga. Alfabeta. Bandung.
Pada Peserta Ekstrakulikuler Bola Basket
di SMP NEGERI 1 Kota Sukabumi.
Jurnal Kependidikan 5 (1): 44-49 Sulfemi, W. B & Mayasari. N. 2019.
Penerapan Model Pembelajran Value
Nurhayati, E. 2020. Meningkatkan Keaktifan
Clarification Technique Berbantuan
Siswa Dalam Pembelajaran Daring
Media Audio Visual Untuk
Melalui Game Edukasi Quiziz Pada Masa
Meningkatkan Hasil Belajar Ips. Jurnal
Pencegahan Penyebaran Covid-19. Jurnal
Pendidikan 20 (1): 53-68
Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan 7 (3): 146 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
12 Tahun 2012. Tentang Pendidikan
Pembayun, D. L & Rachman, A. 2016.
Tinggi 128
Penerapan Media Audio Visual Terhadap
Hasil Dribble Bola Basket (Studi Wiradihardja, S. & Syarifudin. 2016.
Penelitian Pada Siswa Ekstrakurikuler Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Bola Basket SMA Negeri 1 Ngunut). Kesehatan. Edisi Revisi 2016. Cetakan
Jurnal Pendidikan Olahraga dan ke-2. Jakarta.
Kesehatan 4 (2): 282
Yusuf, R. J. S & Wibowo. R. 2017. Model
Putri, N. E., Nirwana. H. & Syahniar. 2019. Latihan Dribble Bola Basket Untuk
Hubungan Kondisi Lingkungan Keluarga Pemula. Jurnal Pendidikan Jasmani dan
Dengan Hasil Belajar Siswa Sekolah Olahraga 2 (2): 30-35
Menengah Atas. JPGI (Jurnal Penelitian
Guru Indonesia) 3 (2): 98-102

You might also like