Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021

DOI: 10.36565/jab.v10i1.341
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

Analisis Tingkat Pengetahuan, Body Image dan Pola Makan terhadap


Status Gizi Remaja Putri
Norma Jeepi Margiyanti
Prodi DIII Kebidanan, Institut Kesehatan Mitra Bunda
Email: normajeepi02@gmail.com

Submitted: 30/12/2020 Accepted:21/01/2021 Published: 06/03/2021

Abstract
Nutritional problems in adolescents arise due to incorrect nutritional behavior, namely the
imbalance between the consumption of nutrients and the adequacy of recommended nutrients. The
main nutritional problems in adolescents are micronutrients deficiency, especially iron deficiency
anemia, as well as malnutrition problems, both malnutrition and short stature and more nutrition
to obesity with co-morbidity which are both often related to wrong behavior / diet, namely the
imbalance between nutritional consumption and nutritional adequacy recommended. The purpose
of this research is to find out the relationship of knowledge, body image, and diet with the
nutritional status of young women. This research method uses a descriptive approach to
correlation, namely research conducted to look at the relationship between diet and nutritional
status of young women. The results of the study were given P value= 0.016 which means there is a
relationship between diet and nutritional status of young women. There is a relationship between
the body image and the nutritional status of young women with P Value 0.000 and there is no
relationship between the level of knowledge and the nutritional status of young women and P value
of 0.083. Advice to stakeholders in order to be able to carry out a thorough socialization of
nutrition in adolescents through promotional activities, increasing the capacity of health workers
on adolescent nutrition and improving the implementation of the Youth Care Health Services
(PKRR) program.
Keywords: diet, nutritional status, teen nutrition

Abstrak
Masalah gizi yang muncul pada masa remaja disebabkan oleh pola konsumsi yang tidak baik, yakni
ketidakseimbangan antara konsumsi (intake) dengan kecukupan gizi yang dianjurkan. Masalah
nutrisi utama pada remaja adalah defisiensi mikronutrien, khususnya anemia defisiensi zatbesi,
serta masalah malnutrisi, baik gizi kurang dan perawakan pendek maupun gizi lebih sampai
obesitas dengan ko-morbiditasnya yang keduanya seringkali berkaitan dengan perilaku/ pola makan
salah, yaitu ketidakseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang dianjurkan.
Tujuan dari prilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuna, Body
Image, dan Pola makan dengan status gizi remaja putri. Metode penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan antara pola
makan dengan status gizi remaja putri. Hasil penelitian didapatkan P value=0.016 yang artinya
terdapat hubungan antara pola makan dengan status gizi remaja putri. Terdapat hubungan antara
body image dengan status gizi remaja putrid dengan P Value 0.000 dan tidak ada hubungan antara
tingkat pengetahuan dengan status gizi remaja putrid dengan P value 0.083. Saran kepada
pemangku kepentingan agar dapat melaksanakan sosialisasi secara menyeluruh tentang gizi pada
remaja melalui kegiatan promosi, peningkatan kapasitas petugas kesehatan tentang gizi remaja dan
peningkatan pelaksanaan program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKRR).
Kata kunci: gizi remaja, pola makan, status gizi

PENDAHULUAN masa ini seorang anak akan mengalami


Remaja atau adolescent merupakan pertumbuhan dan perkembangan untuk
suatu masa peralihan dari masa kanak- mencapai kematangan mental, emosional,
kanan menuju masa dewasa, dimana pada sosial dan fisik. Masa remajamenurut WHO
231
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.341
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

adalahantara 10 –24 tahun, sedangkan Sedangkan kejadian gizi lebih pada


menurut BKKBN masa remaja berlangsung remaja disebabkan karena kebiasaan makan
pada umur 10-24 tahun dan belum menikah. yang kurang baik sehingga jumlah masukan
Masa remaja merupakan masa yang energi (energy intake) kedalam tubuh
sangat penting dari proses pertumbuhan dan berlebih, dan kejadian anemia pada remaja
perkembangan manusia. Kondisi seseorang dikarenakan rendahnya asupan zatbesi.
pada masa dewasa banyak ditentukan oleh Sebelum masa remaja, kebutuhan nutrisi
keadaan gizi dan kesehatan pada masa anak lelaki dan anak perempuan tidak
remaja. Oleh karena itu status gizi dan dibedakan, tetapi pada masa remaja terjadi
kesehatan merupakan factor penentu perubahan biologik dan fisiologik tubuh
kualitas remaja. yang spesifik sesuai gender (gender
Tingkat pertumbuhan paling cepat specific) sehingga kebutuhan nutrienpun
terdapat pada usia anak sekolah hal ini menjadi berlainan. Seorang remaja putri
seiring bersama dengan datangnya masa membutuhkan zat besi lebih banyak
remaja. Pada tahap pertumbuhan yang dibandingkan dengan remaja laki-laki
demikian anak mendapatkan pengalaman karena mengalami menstruasi setiap bulan.
makan dan juga makanan yang diperoleh Remaja putri lebih beresiko terkena
dari lingkungan keluarga dan lingkungan anemia selain karena kebiasaan membatasi
diluar rumah. Remaja yang mendapat jumlah makanan yang dikonsumsi
konsumsi pangan yang memenuhi khususnya pada sumber pangan hewani
kecukupan gizi sejak masa anak-anak akan juga dikarenakan menstruasi dan
memiliki perkembangan tubuh yang baik, meningkatnya kebutuhan zatbesi selama
memiliki postur tubuh yang lurus, otot yang growth spurt. Status gizi remaja
kuat dan cadangan lemak yang cukup. dipengaruhi oleh beberapa faktor
Masalah gizi yang muncul pada masa diantaranya faktor ekonomi, tingkat
remaja disebabkan oleh pola konsumsi yang pendidikan, faktor budaya seperti kebiasaan
tidak baik, yakni ketidakseimbangan antara makan, body image dan lain sebagainya.
konsumsi (intake) dengan kecukupan gizi Oleh karena itu berdasarkan faktor-faktor
yang dianjurkan. Tidak terpenuhinya tersebut akan dibahas lebih lanjut tentang
kebutuhan nutrisi pada masa ini dapat pengetahuan gizi, body image, pola makan
berakibat terlambatnya pematangan seksual dan status gizi.
dan hambatan pertumbuhan linear. Pada
masa ini pula nutrisi penting untuk METODE PENELITIAN
mencegah terjadinya penyakit kronik yang Penelitian ini menggunakan desain
terkait nutrisi pada masa dewasa kelak, penelitian deskriptif korelasi dengan
seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, pendekatan cross secsional yaitu penelitian
kanker dan osteoporosis. yang dilakukan untuk melihat hubungan
Masalah gizi yang sering terjadi pada antara variabel satu dengan variabel lain
remaja putrid adalah gizi kurang (under yang dilakukan pada suatu saat. Penelitian
weight), gizi lebih (over weight) dan ini bertujuan untuk menganalisis hubungan
anemia. Gizi kurang terjadi karena jumlah antara Pengetahuan, body image dan Pola
konsumsi energi dan zat-zat gizi lain tidak makan terhadap status gizi remaja putri.
memenuhi kebutuhan tubuh. Namun pada Sampel dari penelitian ini adalah remaja
remaja putri, kejadian gizi kurang putri Prodi D-III Kebidanan STIKes Mitra
umumnya dikarenakan remaja putri Bunda sebanyak 99 responden.
membatasi jumlah makanan yang Pengambilan data menggunakan kuesioner
dimakannya. yang selanjutnya dianalisis menggunakan
Chi-Square.

232
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.341
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

Total 99 100.0
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah Berdasarkan table 2 dapat diketahui bahwa
dilakukan tentang Analisis Tentang mayoritas responden memiliki Body Image
Pengetahuan, body image dan Pola Makan yang positive sebanyak 60 orang (60.6%)
Terhadap Status Gizi Remaja Putri di
STIKes Mitra Bunda Persada dengan c. Pola Makan
sampel sebanyak 99 mahasiswa Prodi Tabel 3 Distribusi Frekuensi Pola
Diploma III Kebidanan didapatkan hasil Makan
sebagai berikut:
Pola Makan (f) (%)
Analisis Univariat Baik 41 41.4
a. Tingkat Pengetahuan TidakBaik 58 58.6
Tabel 1 Distribusi FrekuensiTingkat Total 99 100.0
Pengetahuan
Berdasarkan table 3 dapat diketahui bahwa
Pengetahuan (f) (%) sebagian besar responden memiliki pola
Baik 35 35.4 makan tidak baik sebanyak 58 orang
Cukup 48 48.5 (58.6%)
Kurang 16 16.2
Total 99 100.0 d. Status Gizi
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Pola
Berdasarkan table 1 dapat diketahui bahwa Makan
sebagian besar responden memiliki tingkat
pengetahuan cukup sebanyak 48 orang Status Gizi (f) (%)
(48.5%) Under Nutrition 17 17.2
Balanced Nutrition 60 60.6
b. Body Image Over Nutrition 8 8.1
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Body Obesitas 14 14.1
Image Total 99 100.0

Body Image (f) (%) Berdasarkan table 4 dapat diketahui bahwa


Positive 60 60.6 mayoritas responden memiliki status gizi
Negative 39 39.4 pada level balanced nutrition sebanyak 60
orang (60.6%)

Analisis Bivariat
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Status Gizi
Tabel 5 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Status Gizi

No Pengetahuan Under Balanced Over Obesitas Total


Nutrition Nutrition Nutrition
1 Baik 2 21 6 6 35
2 Cukup 12 30 1 5 48
3 Kurang 3 9 1 3 16
Total 17 60 8 14 99

233
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.341
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

Berdasarkan table 5 dapat dan Manajemen Institut Teknologi


diketahui bahwa responden yang Bandung dengan X2 hitung 35,045 > X2
memiliki status gizi balanced nutrition tabel 30,98.
memiliki tingkat pengetahuan cukup Menurut Notoatmodjo (2007)
yaitu sebanyak 30 reponden. Hasil terdapat beberapa faktor yang
hitung menggunakan SPSS didapatkan mempengaruhi pengetahuan seseorang,
Chi Square = 11.186 dan P Value lebih yaitu : Pendidikan, Informasi, Sosial
besar dari alfa yakni 0.083 yang artinya budaya dan ekonomi, Lingkungan,
tidak ada hubungan antara tingkat Pengalaman, Usia.
pengetahuan dengan status gizi remaja pengetahuan tentang gizi sangat
putri. mempengaruhi seseorang dalam
Analisis korelasi yang dilakukan memenuhi kebutuhannya. kedalaman
pada variable Tingkat Pengetahuan dan keluasan pengetahuan tentang gizi
dengan Status Gizi remaja putri akan menuntun seseorang dalam
didapatkan hasil P value lebih besar dari pemilihan jenis makanan yang akan
alfa yakni 0.083, yang artinya tidak ada mengkonsumsi baik dari segi kualitas,
hubungan antara tingkat pengetahuan variasi maupun cara penyajian pangan
dengan status gizi remaja putri. yang diselaraskan dengan konsep
Hasil penelitian ini berbanding pangan. misalnya, konsep pangan yang
terbalik dengan penelitian (Florence, berkaitan dengan kebutuhan fisik.
2017) yang berjudul Hubungan apakah makan asal kenyang atau untuk
Pengetahuan Gizi Dan Pola Konsumsi memenuhi kebutuhan tubuh (almatsier,
Dengan Status Gizi Pada Mahasiswa 2011) dimungkinkan karena banyaknya
TPB Sekolah Bisnis Dan Manajemen faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Institut Teknologi Bandung menyatakan seseorang membuat informasi yang
bahwa ada hubungan antara diterima dibangku kuliah tentang gizi
pengetahuan gizi dengan status gizi reproduksi sulit untuk diterapkan
pada mahasiswa TPB di Sekolah Bisnis didalam kehidupan ke
seharian.

Hubungan Body Image dengan Status Gizi


Tabel 6 Hubungan Body Image dengan Status Gizi

No Body Image Under Balanced Over Obesitas Total


Nutrition Nutrition Nutrition
1 Positive 17 41 1 1 60
2 Negative 0 19 7 13 39
Total 17 60 8 14 99

Berdasarkan table 6 dapat hubungan antara body image dengan


diketahui bahwa responden yang status gizi remaja putri.
memiliki status gizi balanced nutrition Analisis korelasi yang dilakukan
memiliki body image positive yaitu pada variable Body Image dengan
sebanyak 41 reponden. Hasil hitung Status Gizi remaja putri didapatkan
menggunakan SPSS didapatkan Chi hasil P value lebih kecil dari alfa yakni
Square = 37.006 dan P Value lebih kecil 0.00 yang artinya ada hubungan antara
dari alfa yakni 0.000 yang artinya ada

234
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.341
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

body image dengan status gizi remaja bentuk dan ukuran tubuhnya,
putri. bagaimana seseorang mempersepsi dan
Hasil penelitian ini sejalan dengan memberikan penilaian atas apa yang dia
penelitian (Maracilu, 2015) yang pikirkan dan rasakan terhadap ukuran
berjudul Hubungan Body Image dengan dan bentuk tubuhnya, dan bagaimana
Status Gizi dan Ktivitas Fisik Pada penilaian orang lain terhadap dirinya.
Siswa-Siswa Sekolah Menengah Atas di Sebenarnya, apa yang dia pikirkan dan
Aceh dan Aceh Besar dengan hasil rasakan, belum tentu benar-benar
Hasil uji analisis Chi-Square untuk merepresentasikan keadaan yang aktual,
variabel body image dengan status gizi namun lebih merupakan hasil penilaian
yaitu (p=0,039)sehingga menunjukkan diri yang subyektif. Citra tubuh pada
terdapat hubungan body image terhadap umumnya berhubungan dengan remaja
status gizi putri daripada remaja pria, remaja putri
Body image adalah gambaran cenderung untuk memperhatikan
mental atau sikap seseorang terhadap penampilan fisik (Mappiare, 1982)
Hal-hal yang menyebabkan remaja Selain itu termasuk di dalamnya
putri tidak menerima kondisi fisiknya kesadaran individu dan bagaimana
seperti: tinggi badan, bentuk badan, penerimaan terhadap kondisi fisik, yang
jerawat. Remaja putri sangat sensitif kemudian akan memicu perasaan
terhadap penampilan dirinya dan senang atau tidak senang terhadap
bagaimana kondisi wajahnya, apakah tubuhnya, sehingga mempengaruhi
orang lain menyukai wajahnya serta proses berfikir, perasaan, keinginan,
selalu mempersepsikan seperti apa nilai maupun perilakunya. Body Image
tubuhnya dan apa yang diinginkan dari selalu berubah-ubah karena akan selalu
tubuhnya. berkembang selama hidup melalui
Berdasarkan beberapa pendapat di interaksi dengan orang lain.
atas, dapat disimpulkan bahwa body Persepsi diri tentang body image
image citra tubuh adalah pemikiran atau atau citra tubuh dapat mempengaruhi
konsep tentang fisik berupa penilaian pola konsumsi seseorang, dimana pola
diri yang subyektif, evaluasi terhadap konsumsi sehari-hari berkontribusi
diri berdasarkan bagaimana penilaian dalam pemenuhan nutrian harian yang
orang lain terhadap dirinya, yang dapat berdampak pada status gizi
berfungsi sebagai salah satu bentuk seseorang.
control sosial.

Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi


Tabel 7 Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi

No Pola Makan Under Balanced Over Obesitas Total


Nutrition Nutrition Nutrition
1 Baik 7 31 2 1 41
2 Tidak Baik 10 29 6 13 38
Total 17 60 8 14 99

Berdasarkan table 7 dapat sebanyak 31 reponden. Hasil hitung


diketahui bahwa responden yang menggunakan SPSS didapatkan Chi
memiliki status gizi balanced nutrition Square = 10.265 dan P Value lebih kecil
memiliki pola makan baik yaitu dari alfa yakni 0.016 yang artinya ada

235
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.341
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

hubungan antara pola makan dengan secara teratur, (4). Melewatkan waktu
status gizi remaja putri makan satu kali atau lebih setiap hari, (5).
Analisis korelasi yang dilakukan Mulai mengkonsumsi alkohol, (6).
pada variable pola makan dengan status Pemilihan makanan selingan yang kurang
gizi remaja putri didapatkan hasil P tepat, (7). Perhatian terhadap makanan
value lebih kecil dari alfa yakni 0.016 tertentu yang menyebabkan jerawat, (8).
yang artinya ada hubungan antara pola Takut mengalami obesitas, (9). Tidak mau
makan dengan status gizi remaja putri. minum susu. Kebiasaan makan cemilan
Pola konsumsi makan adalah diluar jam makansering dimiliki remaja
kebiasaan makan yang meliputi jumlah, putrid sebagai gaya hidup. Selain itu duduk
frekuensi dan jenis atau macam berlama-lama sambil makan cemilan yang
makanan. Penentuan pola konsumsi tinggi kalori dan lemak, serta makanan
makan harus memperhatikan nilai gizi rendah gizi memicu terjadinya kelebihan
makana dan kecukupan zat gizi yang berat badan pada remaja. Kebiasaan makan
dianjurkan. (Supariasa, dkk, 2002). seseorang berdampak terhadap asupan
Kebutuhan akan makan tidak nutrisi yang masuk kedalam tubuh, hal itu
hanya keinginan untuk mengatasi rasa dapat menentukan status gizi seseorang.
lapar, tetapi selain itu ada kebutuhan
fisiologis tubuh dan psikologis yang SIMPULAN
mempengaruhi. Pola konsumsi pangan Berdasarkan hasil penelitian Analisis
merupakan faktor yang sangat Tingkat Pengetahuan, Body Image dan Pola
berpengaruh terhadap status gizi remaja. Makan terhadap Status Gizi Remaja Putri
Pola konsumsi mencakup berbagai jenis dapat disimpulkan sebagai berikut:
pangan dan jumlah serta frekuensi Terdapat hubungan antara pola makan
pangan yang dikonsumsi yang secara dengan status gizi remaja putri dengan P
kuantitas seluruhnya menentukan Value 0.016. Terdapat hubungan antara
ukuran tinggi rendahnya pangan yang body image dengan status gizi remaja putri
dikonsumsi. Dibandingkan kategori usia dengan P Value 0.000. Tidak ada hubungan
lainnya, diet yang tidak adekuat adalah antara tingkat pengetahuan dengan status
masalah yang sering dialami remaja gizi remaja putri dengan P value 0.083
putri. Gizi tidak adekuat akan
menimbulkan masalah kesehatan yang SARAN
akan mengikuti sepanjang kehidupan Agar dapat melaksanakan sosialisasi
(Soekirman, 2006). secara menyeluruh tentang gizi pada remaja
Kekurangan gizi dalam masa melalui kegiatan promosi, peningkatan
remaja dapat disebabkan oleh berbagai kapasitas petugas kesehatan tentang gizi
faktor termasuk emosi yang tidak stabil, remaja dan peningkatan pelaksanaan
keinginan untuk menjadi kurus yang program Pelayanan Kesehatan Peduli
tidaktepat, dan ketidakstabilan dalam Remaja (PKRR).
gaya hidup dan lingkungan sosial secara
umum (Soekirman, 2006). DAFTAR PUSTAKA
Beberapa perilaku spesifik yang Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman
secara umum dipercay amenyebabkan Pengukuran Dan Pemeriksaan.
masalah gizi pada remaja putri adalah: (1). Depkes RI. Jakarta.
Kurang didampingi ketika mengkonsumsi Departemen Kesehatan RI. 2014. Pedoman
makanan tertentu, (2). Kurangnya perhatian Umum Gizi Seimbang. Depkes RI.
dalam memilih makanan di luar rumah, (3). Jakarta.
Kurangnya waktu uantuk mengkonsumsi

236
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.341
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

Florence.2017.Hubungan Pengetahuan Gizi Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi


dan Pola Konsumsi Dengan Status Penelitian Kesehatan EdisiRevisi.
Gizi Pada Mahasiswa TPB Sekolah PT. Rineka Cipta. Jakarta
Bisnis dan Menejemen Institut Sugiyono. 2009. Statistika Untuk
Teknologi Bandung Penelitian. Alfabeta. Bandung
Hardinsyah. 2017. Ilmu Gizi Teori& Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Aplikasi.EGC. Jakarta Irianto, K. Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
2014. Gizi Seimbang dalam Alfabeta. Bandung
Kesehatan Reproduksi. 1st ed. Suhardjo. 2006. Berbagai Cara Pendidikan
Alfabeta. Bandung Gizi. BumiAksara.Jakarta
Maracilu, Cut Nabela. 2015. Hubungan Supariasa. 2016. Penilaian Status Gizi.
Body Image Terhadap Status Gizi EGC. Jakarta
dan Aktivitas Fisik pada Siswa Siswi Soekirman. 2006. Hidup Sehat Gizi
Sekolah Menengah Atas di Banda Seimbang Dalam Siklus Kehidupan
Aceh dan Aceh Besar. ETD Unsyiah. Manusia. Primamedia Pustaka.
https://etd.unsyiah.ac.id/index.php?p Jakarta
=show_detail&id=19072

237

You might also like