Professional Documents
Culture Documents
JEHAST Kesehatan Lingkungan
JEHAST Kesehatan Lingkungan
Technology
Volume xx, No. x, 20xx: xxx - xxx
http://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST
ABSTRACT
Food sanitation hygiene is an implementation of healthy and safe food by increasing the degree
of health that must pay attention to the level of food quality bacteriologically, chemically, and
physically. Food handlers at the Nutrition Installation of Pemangkat Hospital do not use gloves when
processing food. The purpose of this study to describe the level of knowledge, attitudes, and behavior
of sanitation hygiene on food handlers at the Nutrition Installation of Pemangkat Hospital. This
research is descriptive, it describes the level of knowledge, attitude, and hygiene behavior of food
handlers at the Nutrition Installation of Pemangkat Hospital. The results of the field analysis of the
description of the level of knowledge, attitudes, and hygiene behavior of food handlers at the Nutrition
Installation of Pemangkat Hospital which can be explained that the level of knowledge of food
handlers is 100% the good category, the attitude of food handlers is 90% the good category, and the
behavior of food handlers by 100% with good category. The conclusion in this study is that 10% of
food handlers have sufficient attitudes, this is due to the bad attitude of the handlers so that it can
affect the level of sanitation hygiene in food.
ABSTRAK
Higiene sanitasi makanan merupakan suatu penyelenggaraan makanan yang sehat dan aman
dengan melakukan peningkatan derajat kesehatan yang harus memperhatikan tingkat kualitas makanan
secara bakteriologis, kimia, dan fisik. Penjamah makanan di Instalasi Gizi RSUD Pemangkat tidak
menggunakan sarung tangan dalam melakukan pengolahan makanan. Tujuan dari penelitian ini yaitu
menggambarkan tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku higiene sanitasi pada penjamah makanan di
Instalasi Gizi RSUD Pemangkat. Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu menggambarkan tingkat
pengetahuan, sikap, dan perilaku higiene sanitasi penjamah makanan di Instalasi Gizi RSUD
Pemangkat. Hasil analisa di lapangan dari gambaran tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku higiene
sanitasi penjamah makanan di Instalasi Gizi RSUD Pemangkat yang dapat dijelaskan bahwa tingkat
pengetahuan penjamah makanan adalah 100% dengan kategori baik, sikap penjamah makanan sebesar
90% dengan kategori baik, dan perilaku penjamah makanan sebesar 100% dengan kategori baik.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah 10% penjamah makanan memiliki sikap yang cukup, hal ini
dikarenakan faktor sikap penjamah yang buruk sehingga dapat mempengaruhi tingkat higiene sanitasi
pada makanan.
Pangan siap saji di rumah sakit merupakan rumah sakit harus diperhatikan dengan baik
semua makanan dan minuman yang disajikan agar tidak menularkan penyakit (Tanaiyo et
dari dapur rumah sakit untuk pasien dan al., 2018).
karyawan, serta makanan dan minuman yang Hasil wawancara pendahuluan yang
dijual di dalam lingkungan rumah sakit. dilakukan kepada salah satu penjamah
Pengelolaan pangan siap saji di rumah sakit makanan yang bekerja di unit instalasi gizi
merupakan pengelolaan jasaboga golongan B RSUD pemangkat mengatakan bahwa dalam
(Permenkes RI No. 7 Tahun 2019). pelaksanaanya penjamah makanan tidak
Sanitasi makanan merupakan upaya menggunakan sarung tangan selama proses
pencegahan yang menitik beratkan pada pengolahan makanan.
kegiatan/tindakan yang perlu untuk Tujuan umum dalam penelitian ini adalah
mengamankan makanan dan minuman dari untuk menggambarkan tingkat pengetahuan,
bahaya yang dapat merusak kesehatan mulai sikap dan perilaku higiene sanitasi pada
dari sebelum tahap produksi makanan sampai penjamah makanan di instalasi gizi RSUD
pada tahap makanan siap untuk dikonsumsi Pemangkat.
oleh konsumen (Mulyani, 2014).
Pengetahuan merupakan domain yang Metode
sangat penting dalam membentuk tindakan Desain penelitian ini adalah deskriptif,
seseorang (overt behavior). Dari pengalaman yang bertujuan untuk melihat gambaran
penelitian tertulis bahwa perilaku yang didasari tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku
oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari higiene sanitasi pada penjamah makanan di
pada perilaku yang tidak didasari oleh instalasi gizi RSUD Pemangkat.
pengetahuan (Maru, 2018) Penelitian ini dilakukan pada bulan
Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan Januari-Mei 2022, di unit Instalasi Gizi RSUD
seseorang untuk bertingkah laku atau merespon Pemangkat, Kab. Sambas.
sesuatu baik terhadap rangsangan positif Populasi dalam penelitian ini berjumlah
maupun rangsangan negatif dari suatu objek 25 orang yang terdiri dari kepala ruangan, 1
rangsangan (Augustin, 2015) orang penanggung jawab konsultasi diet, 1
Dalam sosiologi, perilaku dianggap orang penanggung jawab administrasi dan
sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada penyuluhan, 2 orang nutrisionis, 10 orang
orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tenaga penjamah makanan, dan 10 orang
tindakan sosial manusia yang sangat mendasar. pranata jamuan. Sampel dalam penelitian ini
Perilaku tidak boleh disalah artikan sebagai berjumlah 10 orang tenaga penjamah
perilaku sosial, yang merupakan suatu tindakan makanan.
dengan tingkat lebih tinggi, karena perilaku Teknik pengumpulan data yang dilakukan
sosial adalah perilaku yang secara khusus dalam penelitian ini terdiri dari dua data yaitu
ditujukan kepada orang lain (Meliala, 2017). data primer yang dikumpulkan melalui
Menurut Kepmenkes RI wawancara dan observasi, serta data sekunder
No.1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang yang dikumpulkan melalui data profil instalasi
pedoman persyaratan higiene sanitasi gizi RSUD Pemangkat.
menyatakan bahwa dalam melaksanakan Data pengetahuan, sikap dan perilaku
penyelenggaraan makanan yang sehat dan higiene sanitasi penjamah makanan yang telah
aman adalah dengan melakukan peningkatan didapatkan dianalisis secara univariat atau
faktor derajat kesehatan, oleh karena itu tingkat analisis deskriptif yang menggambarkan
kualitas makanan baik secara bakteriologis, kumpulan data berupa nilai frekuensi
kimiawi, dan fisik harus dipertahankan. karakteristik responden.
Kualitas makanan juga harus selalu terjamin
agar masyarakat sebagai konsumen suatu Hasil dan Pembahasan
produk makanan dapat terhindar dari gangguan
kesehatan dan penyakit serta keracunan yang Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tingkat
diakibatkan oleh kualitas makanan yang tidak Pengetahuan Penjamah Makanan di Instalasi
terjamin, pasien yang merupakan konsumen Gizi RSUD Pemangkat
yang dirawat di rumah sakit memiliki tubuh
yang lemah dan rentan terhadap penyakit serta Kategori Frekuensi Persentase(%)
penyakit-penyakit yang ditularkan melalui Baik 10 100
makanan yang dikonsumsi. Oleh sebab itu Total 100
perilaku higiene sanitasi pengolah makanan di Sumber: Data Primer, 2022
Elisa, Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Perilaku…, hal . . .3
Daftar Pustaka