Professional Documents
Culture Documents
Lta Adinda Amelia Azhar
Lta Adinda Amelia Azhar
Oleh:
ABSTRACT
Perbedaan Kenaikan Kadar Hemoglobin pada ibu hamil dengan Anemia yang
Mengkonsumsi Tablet Fe dan Jus Jambu Biji Merah dengan Ibu Hamil Anemia
yang Mengkonsumsi Tablet Fe di Wilayah Kerja Puskesmas Nilam Sari
Bukittinggi Tahun 2016.
ABSTRAK
Pada bulan Januari – Februari 2016 tercatat 77 ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Nilam Sari dan 30 orang diantaranya adalah ibu yang mengalami anemia
pada kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kenaikan kadar
hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia yang mengkonsumsi tablet Fe dan jus
jambu biji merah dan ibu hamil anemia yang mengkonsumsi tablet Fe di wilayah
kerja Puskesmas Nilam Sari Bukittinggi tahun 2016.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan non-equivalent
control group. populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Nilam Sari yaitu sebanyak 77 orang. Pengambilan sampel menggunakan
teknik purposive sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 20 orang.
Pengumpulan data menggunakan lembar observasi kadar hemoglobin dengan analisis
data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji t-independen
test dengan tingkat kemaknaan α = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kenaikan kadar hemoglobin ibu
pada kelompok eksperimen adalah 2,29 mmHg (p = 0,000) dan rata-rata hemoglobin
ibu pada kelompok kontrol adalah 1,43 mmHg (p = 0,000). Terdapat perbedaan rata-
rata kenaikan kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dengan beda rata-rata 0,86 mmHg (p = 0.015)
dimana kenaikan kadar hemoglobin pada kelompok eksperimen lebih baik
dibandingkan kelompok kontrol.
Disimpulkan bahwa pemberian tablet Fe dan jus jambu biji merah lebih
efektif terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia. Untuk itu
diharapkan kepada kepada ibu hamil khususnya dengan anemia untuk dapat selalu
disiplin dalam mengkonsumsi tablet Fe serta ibu juga dapat mengkombinasikannya
dengan jus jambu biji merah, yang terbukti efektif dalam meningkatkan kadar
hemoglobin, agar kejadian anemia pada ibu hamil dapat segera teratasi.
Kata Kunci: Tablet Fe, Jambu Biji Merah, Hemoglobin, Anemia, Ibu Hamil
Daftar Bacaan: 27 (1998-2014)
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat yang
telah di limpahkan-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Tugas
Akhirini dengan baik. Adapun judul Laporan Tugas Akhirini adalah “Perbedaan
Kenaikan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil dengan Anemia yang
Mengkonsumsi Tablet Fe dan Jus Jambu Biji Merah dengan Ibu Hamil yang
Mengkonsumsi Tablet Fedi Wilayah Kerja Puskesmas Nilam Sari Bukittinggi
Tahun 2016”.
1. Ibu Dr. Hj. Evi Hasnita, S.Pd, Ns. M. Kes selaku ketua STIKes Fort De Kock
Bukittinggi.
2. Bapak Zainal Abidin, MM selaku pembimbing I yang selaku memberikan
bimbingan, petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas
Akhir ini.
3. Ibu Nurhayati, S.ST, M. Biomed selaku pembimbing II yang selaku
memberikan bimbingan, petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan
Laporan Tugas Akhirini.
4. Ibu Oktavianis, S.ST, M. Biomed selaku penguji I yang selaku memberikan
bimbingan, petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas
Akhir ini.
5. Ibu Adriani,S.kp, M. Kes selaku penguji II yang selaku memberikan
bimbingan, petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas
Akhir ini.
i
6. Bapak Ayani, SKM selaku kepala Puskesmas Nilam Sari Bukittinggi, yang
telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian.
7. Seluruh Civitas STIKes Fort De Kock Bukitinggi yang telah memberikan
banyak ilmu dan masukan serta arahan selama proses pendidikan.
8. Orang tua dan teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan dukungan
dalam menyelesaikan penulisan proposal ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6
Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 7
iii
5. Klasifikasi Anemia Ibu Hamil ............................................. 46
6. Patofisiologi Anemia Ibu Hamil .......................................... 47
7. Tanda Dan Gejala Anemia Defisiensi Besi ......................... 48
8. Dampak Anemia Terhadap Kehamilan................................ 49
9. Derajat Anemia Pada Ibu Hamil .......................................... 50
10. Pencegahan Anemia Ibu Hamil .......................................... 50
D. Penggunaan Bahan Alternatif Untuk Penatalaksanaan Anemia
Pada Ibu Hamil ......................................................................... 52
1. Zat Besi Alamiah ................................................................. 52
2. Suplemen Tablet Zat Besi .................................................... 54
3. Zat Gizi Yang Berperan Dalam Penyerapan Zat Besi ......... 56
BAB VI PEMBAHASAN
A. Analisis Univariat ..................................................................... 91
B. Analisa Bivariat ........................................................................ 97
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
3.1Definisi Operasional....................................................................................... 74
5.1 Rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia sebelum pemberian tablet
5.2 Rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia sesudah pemberian tablet
5.3 Analisis rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia sebelum
5.4 Analisis rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia sesudah pemberian
tablet Fe ........................................................................................................ 87
5.5 Perbedaan rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia sebelum dan
5.6 Perbedaan rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia sebelum dan
5.5 Perbedaan rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia yang
mengkonsumsi tablet Fe dan jus jambu biji merah dengan yang mengkonsumsi
tablet Fe ....................................................................................................... 90
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar
v
DAFTAR SKEMA
Nomor Skema
2.1 KerangkaTeori.............................................................................................. 72
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran
2. Format Persetujuan
3. Prosedur Penelitian
6. Master Tabel
8. Lembar Konsultasi
13. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Dari Puskesmas Nilam Sari
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
karena calon ibu dan bayi yang dikandungnya membutuhkan gizi yang cukup
banyak. Kekurangan gizi pada ibu dan janin dapat mengakibatkan masalah yang
serius. Resiko komplikasi pada ibu antara lain anemia, perdarahan, berat badan
abnormal, terkena penyakit infeksi. Risiko ini bila dibiarkan secara terus-
pada trimester pertama dan ketiga, dan <10,5 g/dL pada trimester kedua (Leveno,
2009). Secara fisiologis peredaran darah ibu pada saat hamil akan mengalami
perubahan yaitu peningkatan volume darah dimana jumlah serum darah lebih
besar dari pada pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah
(hemodilusi) yang dimulai pada usia kehamilan 16 minggu dan puncaknya pada
ibu hamil mencapai 41,8% di dunia, dan Asia menduduki peringkat kedua di
1
2
pada tahun 2012 Indonesia merupakan salah satu negara di Asia dengan kejadian
tidak setengahnya disebabkan kekurangan zat besi. Ibu hamil dinyatakan anemia
jika hemoglobin <11 mg/L. Anemia pada ibu hamil dihubungkan dengan
meningkatnya kelahiran prematur, kematian ibu dan anak dan penyakit infeksi.
perkembangan janin atau bayi saat persalinan maupun setelahnya. Ibu hamil
(RISKESDAS, 2013).
Di Indonesia pada tahun 2014 dengan cakupan Fe dengan jumlah ibu hamil
(49,12%), dan Papua Barat (32,46%). Cakupan tablet besi di Provinsi Sumatera
itu cakupan ibu hamil yang mendapatkan 90 tablet Fe masih belum mencapai
target (Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014). Target cakupan tablet besi di
provinsi sumatra barat adalah sebesar 78.9% angka ini berada dibawah angka
cakupan provinsi tahun 2011 sebesar 84,7%, walaupun demikian cakupan tahun
2012 masih berada diatas target yang ditetapkan yaitu 78%. Pencapaian tertinggi
pada Kota Solok sebesar 93,6% dan terendah pada Kabupaten Mentawai sebesar
defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling
berkaitan (Leveno, 2009). Terapi zat besi ini dapat dikombinasikan dengan terapi
komplementer yang berasal dari herbal, diantaranya adalah jambu biji. Menurut
Muhlisah (2010) kandungan zat kimia dalam jambu biji adalah asam amino
(triptofan, lisin), kalsium, fosfor, besi, belerang, vitamin A, vitamin B1, dan
vitamin C. Kandungan mineral yang ada dalam buah jambu biji dapat mengatasi
penderita anemia (kekurangan sel darah merah) karena didalam buah jambu biji
Sari tercatat seluruh ibu hamil pada bulanJanuari sampai dengan Februari 2016
dilakukan peneliti pada 6 orang ibu hamil anemia yang melakukan pemeriksaan
hemoglobin, dari hasil wawancara langsung pada ibu yang mengalami anemia
buah dan sayur, karena alasan ekonomi yang kurang, sedangkan 3 ibu lainya
mengkombinasikan sulemen tablet Fe dengan jus jambu biji atau jambu biji
untuk ibu hamil sudah mendekati target nasional dan kepatuhan ibu dalam
masih cukup tinggi. Hal ini dipengaruhi juga oleh faktor pola konsumsi tablet
besi yang tidak didukung oleh pemenuhan vitamin C yang sangat membantu
hamil sebelum mengkonsumsi jambu biji sebesar 9,4 gr% dengan standar devisi
jambu biji sebesar 10,8 gr% dengan standar deviasi 1,014 gr%. Hal ini
menunjukkan adanya pengaruh jus jambu biji merah terhadap kenaikan kadar
B. Rumusan Masalah
hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia yang mengkonsumsi tablet Fe dan jus
jambu biji merah dengan ibu hamil anemia yang mengkonsumsi tablet Fe di
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia yang mengkonsumsi tablet
Fe dan jus jambu biji merah dengan ibu hamil anemia yang mengkonsumsi
2. Tujuan Khusus
anemia sebelum dan sesudah diberikan tablet Fe dan jus jambu biji
merah.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
hamil normal dan khususnya pada ibu hamil dengan anemia agar resiko
pengetahuan ibu hamil tentang cara konsumsi tablet besi yang benar
sehingga tidak terjadi gangguan penyerapan zat besi dan anemia pada
2. Manfaat Akademis
berguna untuk dijadikan acuan bagi akivitas akademika dan bagi peneliti lain,
2016.
hamil penderita anemia ringan dan sedang yang menyatakan setuju untuk
menentukan kadar hemoglobin awal, alau dibagi secara acak menjadi dua
penelitian ini, observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen
dan sesudah. Sampel dalam penelitian ini adalah 20 responden ibu hamil yang
8
ibu hamil trimester II dan III yang mengalami anemia dengan kadar hemoglobin
8-10 mg/dl. Responden juga harus mengkonsumsi tablet suplemen besi secara
teratur sejak trimester satu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2016. Alat
check tes untuk mengukur kadar hemoglobin sampel sebelum dan sesudah
perlakuan. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariat dan bivariat dengan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga
menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ
(Mandriwati, 2007).
janin lahir. Kehamilan normal berlangsung selama 280 hari (40 minggu atau
triwulan kedua dari bulan ke empat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari
9
10
2. Proses Kehamilan
digenital ridge.
1) Oogonia
2) Oosit pertama
4) Liquar folliculi
kepala yang berisi inti (nukleus), leher, bagian tengah dan ekor yang
b. Pembuahan (Konsepsi/Fertilisasi)
yang disebut zygot yang terdiri dari atas acuan genetik dari wanita dan
pria.
yang berjalan lancar dan dalam 3 hari sampai dalam stadium morula.
Hasil konsepsi ini dengan urutan tetap bergerak ke arah rongga rahim.
c. Nidasi (Implantasi)
oleh trofoblas.
kemudian sembuh dan menutup lagi. Itulah sebabnya pada saat nidasi
dan yolk sac. Sedang sel-sel yang lebih besar menjadi endoderm dan
d. Plasentasi
1) Desidua basalis
plasenta terbentuk.
13
2) Desidua kapsularis
3) Desidua vera
3. Diagnosa Kehamilan
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan
yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua
dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai
kehamilan, keadaan ini sering terjadi pada pagi hari tetapi tidak selalu
tertentu keadaan ini masih fisiologis, tetapi bila terlalu sering dapat
14
gravidarum.
kemih, gejala ini akan hilang pada trimester kedua kehamilan. Pada
akhir kehamilan gejala ini akan kembali terjadi karena kandung kemih
5) Striae dan hiperpigmentasi kulit. Pada pipi, hidung dan dahi tampak
1) Tanda hegar
lain di dinding perut diatas simpisis pubis, maka terasa korpus uteri
2) Tanda piskacek
2006).
4) Tanda ballotement
2005).
16
dopler.
kebiru-biruan.
3) Ovarium
minggu.
4) Payudara
5) Sirkulasi darah
Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5
b. Perubahan psikologis
18
timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan
ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa
tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu
secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan
seorang diluar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas
19
waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menuggu
rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.
ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping
itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan
bidan.
Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan yaitu faktor fisik, faktor
a. Faktor Fisik
Seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi
bersalin atau poliklinik kebidanan. Selain itu status gizi ibu hamil juga
Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si
20
ibu dan janinnya. Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplai darah yang
berdampak yang tidak baik juga terhadap ibu dan janin. Janin akan
tumbuh besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan kesulitan saat
proses persalinan.
b. Faktor Psikologis
1) Stess
perkembangan atau gangguan emosi saat lahir nanti jika stress pada
2) Dukungan keluarga
hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan
istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat
adalah gaya hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil
21
rokok, kapan dan dimana pun ia berada. Perilaku makan juga harus di
makanan yang di pantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka
menyerap keringat.
dan muntah begitu pula nafsu makan yang menurun. Ibu hamil juga
Istirahat yang dibutuhkan ibu 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada
siang hari.
4) Koitus
pinggang.
23
a) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan
teratur.
(bidan atau dokter) akan selalu memberikan saran dan informasi yang
persalinan dapat berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun
salah satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam
Tujuan utama ANC adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan
positif bagi ibu dan bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya
8. Kunjungan Antenatal
d. Temukan kelainan.
e. Tekan payudara.
f. Ukur TFU.
h. Test laboratorium.
i. Imunisasi TT.
l. Tingkatkan pengetahuan.
m. Temu wicara.
kehamilan yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali
a. Wanita hamil sejak awal sampai akhir kehamilan kesehatan fisik maupun
mental.
Menurut teori Rubin mengenai pencapaian peran ibu ada suatu proses
a. Aktivitas Taking On: Mimicry/ meniru dan bermain peran/ role play
Mimicry adalah meniru perbuatan atau sikap orang lain yang menjadi
role model baginya (missal wanita lain yang sedang hamil) dan belajar
(missal: apa yang aka terjadi dan bagaimana rasanya melahirkan, atau
bagaimana bayi itu pada masa-masa awal setelah lahir), yang disukai
Misalnya: akan seperti apa nanti saat melahirkan, baju apa yang akan
peran diri sebelumnya dan melepaskan peran yang tidak lagi sesuai atau
interpersonal dan situasi yang berkaitan dengan diri yang lalu dapat actual
“mantan ” dirinya.
Pernyataan standar:
Pernyataan standar:
meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk
dan penyuluhan kesehatan serta tugaas terkit lainnya yang diberikan oleh
Pernyataan standar:
Pernyataaan standar:
Pernyataan standar:
Pernyataan standar:
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta
2009).
terbentuk tumbuh dan berkembang dalam janin, meliputi janin serta jaringan-
hidup janin. Jaringan –jaringan ini meliputi plasenta, amnion, dan chorion
(Bungsu, 2012).
ditimbulkan oleh janin. Salah satu perubahan yang terjadi selama kehamilan
kebutuhan besi, perubahan pada leukosit dan sistem imunologis, serta kehilangan
1. Volume Darah
atau menjelang aterm adalah 50% lebih tinggi daripada volume pada keadaan
tidak hamil. Volume darah ibu mulai meningkat selama trimester pertama,
meningkat lebih pesat pada trimester kedua dan kemudian meningkat dengan
kecepatan jauh lebih lambat pada trimester ketiga hingga mendatar pada
penting, yaitu:
b. Untuk melindungi ibu dan janin, terhadap efek buruk gangguan aliran
eritrosit sirkulasi tidak begitu banyak. Sekitar 450 ml atau 33% akibatnya,
nilai terendah pada trimester kedua, dan mulai meningkat kembali pada
1,14 g/dl pada trimester pertama, 11,41 lebih kurang 1,16 g/dl pada trimester
kedua dan 11,67 lebih kurang 1,18 g/dl pada trimester ketiga (Cunningham,
dkk. 2006).
3. Metabolisme Besi
berhubungan dengan jumlah besi yang tersedia dari cadangan besi dalam
tubuh ibu hamil. Rata-rata volume total eritrosit meningkat sekitar 450 ml
secara aktif ke janin dan plasenta, serta sekitar 200 mg hilang di sepanjang
32
jalur ekskresi normal. Keadaan ini tetap terjadi walaupun ibu kekurangan zat
besi. Bila zat besi tersebut tersedia 500 mg besi lainya akan digunakan dalam
eritrosit.
Akibatnya, semua zat besi akan terpakai selama paruh akhir kehamilan
dan dibutuhkan zat besi yang cukup besar selama paruh kedua kehamilan.
Dalam keadaan tidak ada zat besi suplemental, konsentrasi hemoglobin dan
hematokrit turun cukup besar saat volume darah ibu bertambah, meskipun
absorpsi zat besi dari traktus gatrointestinal tampak meningkat. Pada ibu
dengan anemia defisiensi berat. Produksi hemoglobin dalam janin tidak akan
terganggu. Hal ini disebabkan perolehan besi dari plasenta ibu cukup untuk
2006).
12000 µl. Pada saat kehamilan dan masa nifas, jumlah leukosit mencapai
puncak, yaituantara 14000-16000 per µl. Distribusi tipe sel juga berubah
dan C-Reactive Protein (CRP) meningkat. Selain itu, reaktan serum akut dan
granulosit dan limfosit CD8 T meningkat, tetapi limfosit dan monosit CD4 T
5. Kehilangan Darah
sirkulasi ibu selama masa kehamilan akan hilang saat kelahiran pervaginam
setelahnya. Sedangkan, sekitar 1000 ml darah hilang pada saat sectio sesarea
6. Hemoglobin
a. Pengertian
(Evelyn, 2007).
adalah gugus prostetik yang terdiri dari atom besi, sedangkan globin
dalm sel-sel darah merah dan merupakan pigmen pemberi warna merah
darah sekitar lima juta sel darah per milimeter darah. Hemoglobin dapat
34
b. Kadar hemoglobin
kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasanya disebut
c. Struktur hemoglobin
submit protein), yang terdiri dari dari masing-masing dua sub unit alfa
dan beta yang terikat secara non kovalen. Sub unitnya mirip secara
struktural dan berukuran hampir sama. Tiap sub unit memiliki berat
35
d. Srtuktur mioglobin
yang besar pada tulang dan otot jantung, membuat jaringan ini berwarna
Mamalia yang menyelam seperti ikan paus yang menyelam dalam waktu
asam amino dan satu molekul heme. Kelompok protein dari mioglobin
delapan α-heliks. Sekitar 78% redusi asam amino dari protein ditemukan
meningkat O2. Interaksi non kovalen antara sisa asam amino rantai dan
kecuali dua histidin, yaitu berkaitan langsung dengan atom besi heme
dan histidin yang lain menstabilkan sisi ikat oksigen (Nelson dan Cox,
2005).
Ketika oksigen terikat pada heme bebas, aksis dari molekul oksigen
posisinya pada sudut ikatan Fe-O, berlawanan dengan hal ini, ketika CO2
berikatan dengan heme bebas Fe, C dan O berada pada garis lurus. Kedua
ligan. Pada miglobin, His64 (His E7), pada sisi ikat O2 heme, terlalu jauh
yang terikat pada heme. Residu ini disebut ristal his, yang tidak berefek
2005).
e. Kegunaan hemoglobin
oksigen di dalam sel-sel otot. Sebanyak kurang lebih 80% besi tubuh
dalam darah vena adalah sekitar 60%. Tugas akhir hemoglobin adalah
jaringan-jaringan tubuh.
menurut adalah:
gizi besi akan menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih
dalam sel-sel darah merah atau hemoglobin (lebih dari 2,5 g),
tulang (> 200-1500 mg). Ada dua bagian besi dalam tubuh, yaitu
enzim heme dan nonhem adalah bentuk besi fungsional dan berjumlah
stabil, mudah diperoleh dan pada cara ini hampir semua hemoglobin
40
mana yang dipakai. Nilai rujukan kadar hemoglobin tergantung dari umur
1. Anemia
pada trimester I dan III atau kadar lebih kecil 10,5 gr % pada trimester II
hemoglobin, hematokrit, dan jumlah sel darah merah di bawah nilai normal
oksigen, hal tersebut dapat terjadi akibat penurunan hemoglobin (Hb) dalam
darah.
Definisi anemia yang diterima secara umum adalah kadar hemoglobin kurang
dari 12.0 g per 100 ml (12 g/dl) untuk wanita tidak hamil dan kurang dari
10.0 g per 100 milimeter (10g/dl) untuk wanita hamil. Anemia pada
kehamilan yang disebabkan kekurangan zat besi mencapai kurang lebih 95%
darah <11g/dL pada trimester pertama dan ketiga, dan <10,5 g/dL pada
Secara fisiologis peredaran darah ibu pada saat hamil akan mengalami
perubahan yaitu peningkatan volume darah dimana jumlah serum darah lebih
besar dari pada pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah
sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Gizi Besi. Anemia defisiensi
besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama
memberi sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolisme besi
yang normal. Selanjutnya mereka akan menjadi anemia pada saat kadar
2009).
sel darah merah yang lebih rendah dari nilai normal, sebagai akibat dari
42
defisiensi salah satu atau beberapa unsur makanan esensial yang dapat
defisiensi zat besi, asam folat, dan atau vitamin B12, semuanya berakar pada
terjadi selama kehamilan. Jenis anemia lain yang juga kerap terjadi selama
kehamilan adalah anemia aplastik dan anemia hemolitik yang diimbas oleh
3. Etiologi
seperti pada penyakit ulkus peptikum, hemoroid, infestasi parasit, dan proses
Peningkatan kebutuhan akan zat besi untuk pembentukan sel darah merah
yang lazim berlangsung pada masa pertumbuhan bayi, masa pubertas, masa
jumlah darah yang hilang selama satu periode haid berkisar antara 20-25
cc. Jumlah ini menyiratkan kehilangan zat besi sebesar 12,5-15 mg/bulan,
atau kira kira sama dengan 0,4-0,5 mg sehari. Jika jumlah tersebut
43
ditambah dengan kehilangan basal, jumlah total zat besi yang hilang
sebesar 1.25 mg per hari. Selain itu, kehilangan zat besi dapat pula
yang berasal dari daging hewan. Selain banyak mengandung zat besi,
c. Peningkatan kebutuhan
a. Umur Ibu
dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun yaitu 74,1% menderita anemia dan
b. Paritas
kejadian anemia.
orang dengan kadar Hb <10 g/dl memiliki kadar sel darah putih (untuk
TBC). Ibu yang sedang hamil sangat peka terhadap infeksi dan penyakit
dalam kandungan, serta cacat bawaan. Penyakit infeksi yang di derita ibu
setelah bayi lahir dengan kecacatan. Pada kondisi terinfeksi penyakit, ibu
hamil akan kekurangan banyak cairan tubuh serta zat gizi lainnya (Bahar,
2006).
Penyakit yang diderita ibu hamil sangat menentukan kualitas janin dan
bayi yang akan dilahirkan. Penyakit ibu yang berupa penyakit menular
d. Jarak kehamilan
ibu dengan prioritas 1 – 3 anak dan jika dilihat menurut jarak kehamilan
46
bisa kembali ke kondisi sebelumnya. Pada ibu hamil dengan jarak yang
zat besi ibu hamil pulih. Akhirnya berkurang untuk keperluan janin yang
dikandungnya.
e. Pendidikan
Kehamilan dan persalinan dengan jarak yang berdekatan, dan ibu hamil
diklasifikasikan menjadi:
zat besi dalam darah. Pengobatannya adalah pemberian tablet besi yaitu
keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil dan dalam laktasi yang
b. Anemia Megaloblastik
Menurut Hudono (2007) tablet asam folat diberikan dalam dosis 15-30
mg, apabila disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 dengan dosis 100-
d. Anemia Hemolitik
dengan anemia paling banyak disebabkan oleh kekurangan zat besi (Fe)
serta asam folat dan viamin B12. Pemberian makanan atau diet pada ibu
banyak mengandung protein, zat besi (Fe), asam folat, dan vitamin B12
.
48
a. Stadium 1
b. Stadium 2
sedikit.
c. Stadium 3
menurun.
d. Stadium 4
e. Stadium 5
merah dan membentuk sel darah merah, janin dan plasenta. Kenaikan
49
Tanda dan gejala anemia defisiensi besibiasanya tidak khas dan sering
tidak jelas, seperti: pucat, mudah lelah, berdebar, takikardia, dan sesak nafas.
(Arisman, 2009).
1) Abortus
2) Persalinan prematuritas
3) Mudah infeksi
5) Heperemesis gravidarum
6) Perdarahan antepartum
b. Pada jamin:
1) Abortus
50
7) Cacat bawaan
9) Intelegiensia rendah
Ibu hamil dikatakan anemia bila kadar hemoglobin atau darah merahnya
kurang dari 11,00 gr%. Menururt Word Health Organzsation (WHO) anemia
pada ibu hamil adalah kondisi ibu dengan kadar Hb < 11 % . Anemia pada
biji merah, jeruk, tomat, mangga dan lain–lain yang dapat meningkatkan
hamil dan anemia berat misalnya. Manfaat zat besi selama kehamilan
atau untuk mencegah kekurangan zat besi pada ibu. Ibu yang mengalami
Pencegahan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan antara lain dengan
hewani dalam jumlah cukup, namun karena harganya cukup tinggi sehingga
untuk mencegah anemia gizi besi, memakan beraneka ragam makanan yang
vitamin C sebanyak 25, 50, 100 dan 250 mg dapat meningkatkan penyerapan
zat besi sebesar 2, 3, 4 dan 5 kali. Buah-buahan segar dan sayuran sumber
lain adalah:
selama hamil untuk mendapatkan tablet Fe dan vitamin yang lainnya pada
hamil
Ada dua jenis zat besi dalam makanan, yaitu zat besi yang berasal dari
hem dan bukan hem. Walaupun kandungan zat besi heme dalam makanan
seperti daging, ikan dan ayam merupakan sumber utama zat besi heme.
Zat besi non hem terdapat dalam pangan nabati, seperti sayur-sayuran,
Kebutuhan zat besi pada wanita juga meningkat saat hamil dan
kebutuhan zat besi untuk dirinya, tetapi juga harus memenuhi kebutuhan
lagi zat besi. Karena alasan tersebut, setiap ibu hamil disarankan
plasenta. Kandungan besi dalam tubuh juga akan diserap oleh janin untuk
cadangan karena setelah kelahiran bayi hanya mendapat sedikit besi dari
setelah rasa mual dan muntah hilang, satu tablet sehari selama minimal 90
hari. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg dan asam
3) Pada Triwulan III zat besi yang dibutuhkan adalah 5 mg/hari yaitu
cell mass 150 mg dan conceptus 223 mgKebutuhan wanita hamil akan
1.040 mg. Sebanyak 300 mg besi ditransfer ke janin, dengan rincian 50-
merah, dan 200 mg lenyap saat melahirkan. Jumlah sebanyak ini tidak
mungkin tercukupi dari diet. Oleh karena itu suplemen zat besi sangat
penting sekali, bahkan pada wanita yang status gizinya sudah baik.
a. Pengertian
55
sel darah merah, sehingga bisa menjamin sirkulasi oksigen dan zat-zat
gizi yang sangat dibutuhkan ibu hamil. Kebituhan tubuh akan zat besi
kehamilan. Asupan zat besi selain dari makanan adalah melalui suplemen
kebutuhan akan zat besi yang sangat besar, sedangkan asupan dari makan
anemia gizi besi yang diberikan kepada ibu hamil. Disamping itu
darah merah dan membentuk sel darah merah, janin, dan plasenta. Makin
Tiap tablet zat besi folat 200 mg ferrosulfat dan 0,25 mg asam folat,
yang diberikan oleh pemerintah pada ibu hamil untuk mengatasi masalah
anemia gizi besi. Ibu hamil mendapatkan tablet tambah darah 90 tablet
Pemberian zat besi dimulai setelah rasa mual dan muntah hilang yaitu
tablet besi 30-60 mg tiap harinya demi tidak terkurasnya cadangan besi
penyerapan zat besi seperti teh, kopi dan susu yang patut dihindari (Arief,
2008).
(Arief, 2008).
seperti rasa tidak enak di ulu hati, mual, muntah, dandiare (terkadang juga
a. Vitamin C
kompleks yang larut dan mudah diserap oleh organ-organ pada tubuh
manusia.
bersamaan.
hidrosiprolin.
oksidasi).
mereduksi besi ferri (Fe3+) menjadi ferro (Fe usus halus sehingga mudah
meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C. Vitamin C berperan dalam
Kecukupan Gizi (AKG), sedang bila 80–90%, kurang bila konsumsi 70-
80%, dan defisit bila < 70% Vitamin C juga terkandung didalam bahan
makanan lainnya selain jambu biji seperti pada kiwi, kelengkeng, papaya,
paprika merah, brokoli, kubis, stroberry, kembang kol, tomat cabe apel,
dan jeruk. Namun kandungan vitamin C nya jauh lebih tinggi didalam
59
jambu biji, bahan makanan lainnya sulit diperoleh dan memiliki harga
yang mahal serta harus melalui proses pengolahan seperti brokoli dan
b. Jambu Biji
1) SejarahJambuBiji
2005).
jambu biji berbentuk bulat, bulat agak lonjong, lonjong, dan daging
masak dagingnya agak keras dan renyah. Buah berasa manis, kurang
Ordo : Myrtales
Gemus : Psidium
b) Vitamin A 25 SI,
d) Vitamin C 87 mg,
e) Kalsium 14 mg,
g) Fosfor 28 mg,
daging jambu biji yang merah mengindikasikan jambu biji kaya akan
c) Mencegah kanker
alami bagi penderita diabetes. Selain itu secara medis, buah ini
g) Menyehatkan kulit
5) Jenis-JenisJambuBiji
negara lain, yaitu antara lain: jambu biji kristal taiwan, jambu tanjung
barat, jambu biji getas merah, jambu australia, jambu sukun, jambu
kurang dari 3 persen dari bagian buah, terlihat sepintas jambu biji
Gambar 2.1
Jambu Biji Kristal
Gambar 2.2
Jambu Pasar Minggu
65
Gambar 2.3
Jambu Getas Merah
66
d) Jambu Australia
Gambar 2.4
Jambu Australia
e) Jambu Sukun
jambu biji yang tidak berbiji walaupun ada paling hanya beberapa
setiap tahun, walaupun relatif sedikit dan jenis jambu ini tahan
terhadap.
Gambar 2.5
Jambu Sukun
f) Jambu Bangkok
jenis-jenis lainnya.
Gambar 2.6
Jambu Bangkok
g) Jambu Kamboja
tajam dan terasa manis. Oleh karena itu, jambu ini sering dij
panen.
juga mempunyai daging yang sangat tebal dan enak, warna daging
Buah yang terlalu masak terasa kurang enak dan kurang manis.
Gambar 2.7
Jambu Tukan
i) Jambu Sari
halus dan warna putih serta rasa manis, harum juga lunak.
Gambar 2.8
Jambu Sari
70
mencolok.
Gambar 2.9
Jambu Pipit
Gambar 2.10
Jambu Pipit
buah mencolok.
selanjutnya bisa diproses menjadi produk olahan seperti jeli, selai, atau
minuman segar jambu biji mempunyai rasa dan aroma yang khas,
Untuk membuat jus jambu biji atau jambu kelutuk, daging bagian
bagian tengah ini mempunyai rasa yang khas dan enak. Volume
daging tengah ini dapat mencapai sekitar 35% dari total daging jambu.
menyaring. Cara lain untuk memisahkan biji dari daging tengah adalah
biasanya 1 jambu biji sudah cukup tipis jika dibelah menjadi 1/8
biji. Pisahkan biji dari daging tengah dengan pisau, hati-hati agar tidak
blender dan putar. Tambahkan sedikit air agar blender dapat memutar
E. Kerangka teori
sehingga anemia pada ibu hamil dapat teratasi, maka dapat diuraikan kerangka
Hb <11gr/dl
(Anemia)
Penyerapan
zat besi
JAMBU Tablet Fe
BIJI
Vitamin C
Skema 2.1
BAB III
Kerangka Teori
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau
kaitan antara konsep satu terhadap yang lainnya, atau antara variabel yang satu
dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2012).
Ibu yang
Hemoglobin diberikan Fe dan Hemoglobin
Kelompok Fe +
sebelum jus jambu biji sesudah
Jambu biji
merah
Ibu yang
Hemoglobin diberikan Fe Hemoglobin
Kelompok Fe
sebelum sesudah
Skema 3.1
Kerangka Konsep
75
B. Definisi Operasional
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsumsi jus jambu biji merah
setiap variabel yang ada dalam penelitian. Adapun definisi operasional dalam
digunakan : Metoda
Hemoglobin TestingSystem
Quik-Check
C. Hipotesis Akhir
(ibu hamil anemia yang mendapat suplementasi tablet Fe serta konsumsi jus
1. Populasi
Populasi yang diambil pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil
trimester II dan III di wilayah kerja Puskesmas Nilam sari Bukittinggi
sebanyak 77 orang.
77
78
2. Sampel
1. Data Primer
2. Data sekunder
b. Jumlah ibu hamil yang anemia di wilayah kerja Puskesmas Nilam Sari.
a. Lembar observasi.
a. Tahap persiapan
80
Bukittinggi.
b. Tahap penelitian
ibu hamil.
akan dilakukan.
1) Blender
e) Kemudian blender
3. Membuat tabel sebaran data yang meliputi mean, standar deviasi, nilai
G. Analisis Data
Setelah semua data penelitian terkumpul dilakukan analisis data dengan uji
statistik dengan cara sebagai berikut:
1. Analisis Univariat
83
Analisa bivariat dilakukan pada dua variabel untuk mengetahui adanya hubungan
atau korelasi, perbedaan. Uji yang digunakan adalah uji t-test dependent dan t-test
independent-test yang dilakukan adalah :
a) T-test dependent
Dalam penelitian ini uji T-test dependent atau Paired Sampel T-test
digunakan untuk membandingkan rata-rata dua set data (data sebelum dan
sesudah) yang saling berpasangan. Dalam penelitian ini dua set data
adalah kadar hemoglobin sebelum dan sesudah perlakuan pada masing-
masing kelompok sampel, pada taraf kepercayaan 95% (α 0,05). Untuk
kelompok kontrol, karena data tidak berdistribusi normal untuk melihat
rata-rata perubahan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah intervensi
digunakan uji Rank Bertingkat Wilcoxon sedangkan untuk kelompok
perlakuan digunakan uji Paired Sampel T-Test.
b) T-test Independent
kelompok data akan berpengaruh pada nilai standar error yang akhirnya
akan membedakan rumus pengujiannya.
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Analisis Univariat
masing variabel penelitian. Pada penelitian ini analisis bivariat dilakukan untuk
kelompok ibu hamil anemia yang mengkonsumsi tablet Fe dan jus jambu biji
merah dan kelompok ibu hamil anemia yang mengkonsumsi tablet Fe di wilayah
kerja Puskesmas Nilam Sari Kota Bukittinggi yang akan disajikan dalam bentuk
Tabel 5.1
Rata-rata Kadar Hemoglobin Ibu Hamil dengan Anemia Sebelum
Pemberian Tablet Fe dan Jus Jambu Biji
MerahDi Wilayah Kerja Puskesmas Nilam Sari
Kota Bukittinggi Tahun 2016
95% Cl
Variabel Mean SD Min Max N
Lower Upper
Pre test 9,01 0,486 8,20 9,86 8,66 9,35 10
hamil dengan anemia sebelum pemberian tablet Fe dan jus jambu biji merah
adalah 9,01 mmHg dengan standar deviasi 0,486. Kadar hemoglobin terendah
adalah 8,2mmHg dan tertinggi 9,8 mmHg. Berdasarkan hasil estimasi interval
tablet Fe dan jus jambu biji merah berkisar antara 8,66 – 9,35 mmHg.
85
86
Tabel 5.2
Rata-rata Kadar Hemoglobin Ibu Hamil dengan Anemia Sesudah
Pemberian Tablet Fe dan Jus Jambu Biji
Merah Di Wilayah Kerja Puskesmas Nilam Sari
Kota Bukittinggi Tahun 2016
95% Cl
Variabel Mean SD Min Max N
Lower Upper
Post test 11,30 0,63 10,40 12,30 10,84 11,75 10
hamil dengan anemia sesudah pemberian tablet Fe dan jus jambu biji merah
selama 14 hair adalah 11,30 mmHg dengan standar deviasi 0,63. Kadar
dengan anemia setelah pemberian tablet Fe dan jus jambu biji berkisar antara
Tabel 5.3
Rata-rata Kadar Hemoglobin Ibu Hamil dengan Anemia Sebelum
Pemberian Tablet Fe Di Wilayah Kerja
Puskesmas Nilam SariKota Bukittinggi
Tahun 2016
95% Cl
Variabel Mean SD Min Max N
Lower Upper
Pre test 9,03 0,439 8,3 9,6 8,71 9,34 10
hamil dengan anemia sebelum pemberian tablet Fe adalah 9,03 mmHg dengan
87
standar deviasi 0,439. Kadar hemoglobin terendah adalah 8,3 mmHg dan
tertinggi 9,6 mmHg. Berdasarkan hasil estimasi interval diyakini bahwa pada
Tabel 5.4
Rata-rata Kadar Hemoglobin Ibu Hamil dengan Anemia Sesudah
Pemberian Tablet Fe Di Wilayah Kerja
Puskesmas Nilam SariKota Bukittinggi
Tahun 2016
95% Cl
Variabel Mean SD Min Max N
Lower Upper
Post test 10,46 0,89 9,3 12,1 9,81 11,10 10
hamil dengan anemia setelah pemberian tablet Fe selama 14 hari adalah 10,46
mmHg dengan standar deviasi 0,89. Kadar hemoglobin terendah adalah 9,3
mmHg dan tertinggi 12,1 mmHg. Berdasarkan hasil estimasi interval diyakini
bahwa pada tingkat kepercayaan 95% rata-rata kadar hemoglobin ibu sesudah
B. Analisis Bivariat
variabel atau lebih yang diduga memiliki kaitan satu sama lain. Pada penelitian ini
dikombinasikan jus jambu biji merah terhadap kenaikan kadar hemoglobin ibu
88
Tabel 5.5
Perbedaan Rata-rata Kadar Hemoglobin Ibu Hamil dengan Anemia
Sebelum dan Sesudah Pemberian Tablet Fe dan Jus Jambu Biji Merah di
Wilayah Kerja Puskesmas
Nilam Sari Kota Bukittinggi
Tahun 2016
Variabel Mean SD T Df p N
Pre tes –
2,29 0,619 11,698 9 0,000 10
Post test
kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia antara sebelum dan sesudah 14
hari pemberian tablet Fe dan jus jambu biji merah dengan perbedaan rata-rata
2,29 mmHg dan p-value = 0,000 artinya terdapat perbedaan rata-rata kadar
terjadi kenaikan kadar hemoglobin sesudah pemberian tablet Fe dan jus jambu
biji merah
Tabel 5.6
Perbedaan Rata-rata Kadar Hemoglobin Ibu Hamil dengan Anemia
Sebelum dan Sesudah Pemberian Tablet Fe
di Wilayah Kerja Puskesmas Nilam Sari
Kota Bukittinggi
Tahun 2016
Variabel Mean SD T Df p N
Pre tes – 1,43 0,791 5,712 9 0,000 10
89
Post test
hemoglobin ibu hamil dengan anemia antara sebelum dan sesudah 14 hari
pemberian tablet Fe dengan beda rata-rata 1,43 mmHg dan nilai p = 0,000,
artinya ada perbedaan rata-rata kadar hemoglobin ibu yang signifikan antara
Tabel 5.7
Perbedaan Kenaikan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil dengan Anemia yang
Mengkonsumsi Tablet Fe dan Jus jambu Biji Merah dengan yang
Mengkonsumsi Tablet Fe
Di Wilayah Kerja Puskesmas Nilam Sari
Tahun 2016
Variabel Mean Mean T df p N
different
Eksperimen 2,29
0,86 2,706 17,011 0,015 20
Kontrol 1,43
hemoglobin ibu hamil dengan anemia yang diberikan tablet Fe dan jus jambu
biji merah adalah 2,29 mmHg dan kenaikan kadar hemoglobin ibu hamil
dengan anemia yang diberikan tablet Fe saja adalah 1,43 mmHg. Terdapat
mmHg dan p = 0,015, artinya ada perbedaan kenaikan kadar hemoglobin yang
ibu yang diberikan kombinasi tablet Fe dan jus jambu biji merah.
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Analisis Univariat
hamil dengan anemia sebelum intervensi adalah 9,01 mmHg dan meningkat
kadar hemoglobin ibu antara sebelum dan sesudah intervensi dengan beda
pada trimester I dan III atau kadar lebih kecil 10,5 gr % pada trimester II
hemoglobin, hematokrit, dan jumlah sel darah merah di bawah nilai normal
hal tersebut dapat terjadi akibat penurunan hemoglobin (Hb) dalam darah.
Sedangkan menurut Varney (2007) anemia adalah penurunan jumlah sel darah
Sedangkan anemia pada kehamilan adalah kadar hemoglobin dalam darah <
11 gr/dl pada trimester pertama dan ketiga, dan < 10,5 gr/ dl pada trimester
91
92
seperti pada penyakit ulkus peptikum, hemoroid, infestasi parasit, dan proses
Peningkatan kebutuhan akan zat besi untuk pembentukan sel darah merah
yang lazim berlangsung pada masa pertumbuhan bayi, masa pubertas, masa
adalah faktor umur ibu, paritas, infeksi dan penyakit serta jarak kehamilan
anemia pada kehamilan paling sering adalah asupan dan serapan yang tidak
volume darah ibu jumlahnya sekitar 1000 mg selama hamil, kebutuhan zat
besi selama trimester satu relatif sedikit yaitu 0,8 mg sehari, yang kemudian
meningkat tajam selama trimester ii dan III, yaitu 6,3 mg sehari. Ibu hamil
karena pada masa ini ibu mengalami perubahan psikologi dan fisiologis yang
pemberian suplemen zat besi (Tablet Fe), pemberian supplemen tablet zat
besi dilakukan karena kebutuhan akan besi sangat besar, sedangkan asupan
2008). Tablet zat besi adalah tablet tambah darah untuk menanggulangi
anemia gizi besi yang diberikan kepada ibu hamil. Disamping itu kehamilan
memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah
dan membentuk sel darah merah, janin, dan plasenta. Makin sering seorang
jambu biji merah, karena buah jambu biji merah merupakan buah-buahan
yang kaya akan vitamin C. Penyerapan zat besi oleh tubuh dapat dibantu
melalui buah-buahan, salah satunya adalah buah jambu biji merah yang kaya
C.
membantu mereduksi besi ferri (fe 3+) menjadi ferro (Fe usus halus) sehingga
dapat meningkatkan penyerapan zat besi hingga 30%, absorbs besi dalam
94
bentuk non heme meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C. vitamin C
diketahui bahwa ada pengaruh jus jambu biji merah terhadap kadar
pemberian tablet Fe akan membantu memenuhi kebutuhan zat besi ibu hamil
mengatasi kejadian anemia zat besi pada ibu hamil sebaiknya dibarengi
jambu biji merah, karena buah jambu biji merah merupakan buah yang kaya
akan vitamin Cyaitu 87 mg/ 100 gr buah jambu biji merah. Mengkonsumsi
peningkatan asam lambung maka penyerapan zat besi bisa meningkat hingga
hamil sebelum pemberian tablet Fe adalah 9,03 mmHg, dan rata-rata kadar
hemoglobin ibu setelah 14 hari pemberian tablet Fe adalah 10,46 mmHg. Ada
0,000.
Ferro sulfat atau 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat (Neville,
2001).
kehamilan untuk perluasan massa sel darah merah ibu, untuk kehilangan besi
meningkatkan daya serap tubuh terhadap elemental besi dan asam folat yang
bahwa vitamin C mempunyai khasiat untuk mengubah ion ferri menjadi ion
dan Sesudah Pemberian Tablet Fe, Asam Folat dan Vit C Pada Ibu Hamil
bahwa terdapat perbedaan kadar Hb ibu sebelum dan setelah pemberian tablet
sulfat atau 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat, besi elemental dan
dengan benar dan teratur. Sedangkan asam folat yang terkandung dalam
vitamin akan membantu tubuh dalam penyerapan ferro sulfat, besi elemental
dan asam folat yang terkandung dalam tablet Fe. Di wilayah kerja Puskesmas
Nilam Sari, 10 orang ibu hamil yang menjadi sampel penelitian diberikan
penyuluhan tentang tata cara mengkonsumsi tablet Fe dengan benar dan baik,
umumnya telah diberikan tablet Fe sebagai salah satu upaya dalam mencegah
kejadian anemia pada ibu hamil. Namun, sebagian besar ibu sering
tablet Fe dengan dibarengi seduhan air teh atau dengan meminum susu.
Selain itu sebagian kecil ibu kurang termotivasi untuk mengkonsumsi tablet
lambung, sembelit atau diare serta buang air besar berwarna hitam kecoklatan
buang air bersar berwarna hitam kecoklatan merupakan sebuah pertanda tidak
B. Analisis Bivariat
hemoglobin ibu hamil dengan anemia yang mengkonsumsi tablet Fe dan jus
jambu biji merah adalah 2,29 mmHg dan rata-rata kenaikan kadar hemoglobin
dan jus jambu biji merah dan ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe saja
dengan beda rata-rata 0,86 mmHg dan nilai p = 0,015, dimana peningkatan
kadar hemoglobin lebih tinggi pada kelompok ibu yang mengkonsumsi tablet
Ferro sulfat atau 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat (Neville,
2001).
kehamilan untuk perluasan massa sel darah merah ibu, untuk kehilangan besi
meningkatkan daya serap tubuh terhadap elemental besi dan asam folat yang
bahwa vitamin C mempunyai khasiat untuk mengubah ion ferri menjadi ion
Jambu biji merupakan salah satu buah-buahan yang kaya akan vitamin
C, yaitu 87 mg/ 100 mg buah jambu biji, sehingga konsumsi tablet Fe dapat
99
dikombinasikan dengan jus jambu biji yang kaya akan vitamin C (Parimin,
2005).
diketahui bahwa ada pengaruh jus jambu biji merah terhadap kadar
biji merah lebih efektif terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu
hamil dengan anemia, karena buah jambu biji merah merupakan buah yang
dalam menyerap element besi yang terdapat pada Tablet Fe, mekanisme
(fe3+) menjadi ferro (Fe usus halus) sehingga mudah diabsorbsi, proses
reduksi tersebut akan semakin besar bila pH lambung semakin asam. Vitamin
C yang terkandung pada buah jambu biji merah dapat menambah keasaman
A. Kesimpulan
kadar hemoglobin pada ibu hamil anemia dengan mengkonsumsi tablet Fe dan jus
jambu biji merah dengan ibu hamil anemia yang mengkonsumsi tablet Fe di
Wilayah Kerja Puskesmas Nilam Sari Kota Bukittinggi Tahun 2016 dapat
disimpulkan bahwa :
sebelum pemberian tablet Fe dan Jus jambu biji merah adalah 9,01 mmHg.
sesudah pemberian tablet Fe dan Jus jambu biji merah adalah 11,30 mmHg.
setelah mengkonsumsi tablet Fe dan jus jambu biji merah dengan rata-rata
100
101
anemia antara yang mengkonsumsi tablet fe dan jus jambu biji merah dengan
B. Saran
1. Bagi Puskesmas
vitamin C agar penyerapan elemen besi dan folat yang terkandung dalam
Fe yang telah diberikan oleh petugas kesehatan dengan benar dan baik, yaitu
yang dapat menghambat absorbs element besi dan folat yang terkandung
dalam tablet Fe seperti konsumsi dibarengi dengan konsumsi teh, kopi serta
meningkatkan penyerapan element besi oleh tubuh, salah satunya adalah buah
Kepada Yth
Calon Responden
Dengan Hormat
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah Mahasiswa program Studi DIV
Nim : 1515301123
Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi sebagai
responden. Kerahasiaan informasi yang diberikan akan di jaga dan hanya digunakan
untuk peneliti.
Peneliti
FORMAT PERSETUJUAN
(informed consent)
Program Studi DIV Kebidanan STIKes Fort De Kock Bukittinggi yang berjudul :
Perbedaan Kenaikan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil dengan Anemia yang
Mengkonsumsi Tablet Fe dan Jus Jambu Biji Merah dengan Ibu Hamil Anemia yang
2016.
Demikian persetujuan ini saya tanda tangani dengan sukarela tanpa paksaan
Responden
Lampiran 3
PROSEDUR PENELITIAN
1) Tahap persiapan
b. Survey pendahuluan
2) Tahap pelaksanaan
(1) Blender
(2) 100 gram jambu biji merah (untuk 1 orang ibu hamil).
f. Kemudian blender
g. Tuangkan jus kedalam gelas plastik yang memiliki tutup dan
tablet Fe dan mengkonsumsi jus jambu biji merah secara rutin selama
14 hari.
3) Tahap akhir
d. Pengolahan data
1. Kode Responden :
2. Tanggal/Waktu Penelitian :
3. Nama :
4. Usia :
5. Pendidikan :
6. Pekerjaan :
Perlakuan Fe saja
1. Kode Responden :
2. Tanggal/Waktu Penelitian :
3. Nama :
4. Usia :
5. Pendidikan :
6. Pekerjaan :