Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

JURNAL PENELITIAN KESMASY VOL. 1 NO.

1 EDITION: MEI-OKTOBER 2018


http://ejournal.delihusada.ac.id/index.php/JPKSY
RECEIVED: 09 AGUSTUS 2018 REVISED: 8 SEPTEMBER ACCEPTED: 09 OKTOBER 2018

HUBUNGAN PERILAKU TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN


KEJADIAN KARIES GIGI ANAK DI SD CINTA RAKYAT 4 KELAS IV DAN V

Irma Nurianti, SKM, M.Kes,1 Artha Dewi Magdalena Bako2

1
Akademi Kebidanan Medistra Lubuk Pakam.
2
S2 IKM Deli Husada Deli Tua
irmaiim22@yahoo.com

Abstract
Cases of tooth decay in children are still needed and children whose teeth are damaged and
rotten because they like sweet foods are common in our society. Many parents do not need
to do dental treatment because the teeth will change with permanent teeth after a large
child. Unhealthy teeth will affect the process and processing of food. Early dental care has
been done to avoid other dental problems: cavities, kropos, and swelling of the gums. This
research used cross sectional approach method. The research was done at SD Cinta Rakyat
4 Pematangsiantar. The sample in this study were 94 people. The variables that have
relationship with dental caries incidence are knowledge variable p = 0,008, attitude p =
0,037 and from multivariate test variable which has the most dominant relationship is
knowledge variable with p value = 0,046 Exp value (B) = 16.230. Suggestion given The
need for counseling and socialization to the school and parents especially on school children
about the importance of oral health since early and expected the school participate actively
participate by cooperating cross program and cross sector to support effort of dental caries
prevention in child.

Keywords: Knowledge, Attitude, Action, Dental Caries

1. PENDAHULUAN kembang anak nantinya. Perawatan gigi sejak


Kesehatan gigi merupakan bagian dini sudah harus dilakukan untuk menghindari
terpenting dalam kehidupan manusia. Gigi anak dari masalah-masalah kesehatan gigi dan
merupakan awal dari terbentuknya gigi tetap mulut antara lain: gigi berlubang, kropos, serta
anak yang sehat. Kesehatan gigi anak sudah pembengkakan pada gusi.
harus dimulai sedini mungkin dimulai saat Karies gigi timbul karena adanya bakteri
anak masi bayi. Banyak dampak yang bisa yang menginfeksi gigi dan merusak struktur
ditimbulkan dari kerusakan gigi pada anak, gigi, sehingga menyebabkan lubang pada gigi.
antara lain perubahan bentuk mulut, ssunan Karies gigi jika tidak segerahn ditangani maka
gigi gigi pada saat dewasa. akan menimbulkan nyeri dan bisa saja
Banyak kasus yang berkaitan dengan menimbulkan kematian. Tingginya angka
kerusakan gigi pada anak, saat ini masyarakat kejadian karies pada anak ini dikarenakan
kita mengangap wajar kalau seorang anak itu kurangnya pengetahuan anak maupun orang
giginya rusak dan busuk karena anak-anak tua dalam hal kebersihan serta pola konsumsi
suka dengan makanan yang manis. Banyak anak maupun keluarga. Kesadaran dan
orang tua merasa tidak perlu melakukan perilaku juga berkaitan dengan tinginya karies
perawatan pada gigi anak karena gigi akan pada anak.
berganti dengan gigi tetap setelah anak besar.
Gigi yang tidak sehat akan berpengaruh pada 2. METODE PENELITIAN
proses pencernaan dan pengolahan makanan Jenis penelitian ini adalah penelitian
sehingga berpengaruh juga pada tumbuh analitik dengan menggunakan metode

9
JURNAL PENELITIAN KESMASY VOL. 1 NO. 1 EDITION: MEI-OKTOBER 2018
http://ejournal.delihusada.ac.id/index.php/JPKSY
RECEIVED: 09 AGUSTUS 2018 REVISED: 8 SEPTEMBER ACCEPTED: 09 OKTOBER 2018

pendekatan cross sectional. Penelitian Berdasarkan analisis statistik dengan


dilakukan di SD Cinta Rakyat 4 kelas IV dan V menggunakan uji Chi-Square nilai P Value
di Kecamatan Siantar Timur Pematangsiantar. untuk variabel pengetahuan p = 0,008 (p <
Peneitian dilaksanakan selama 4 bulan mulai 0,05. Hasil Odds Ratio (OR) dari variabel
pada bulan Januari dan selesai di pada bulan pengetahuan dengan kejadian karies gigi
April Tahun 2017. Populasi dalam penelitian adalah 3,397.
ini adalah siswa SD Cinta Rakyat 4 kelas IV
dan V di Kecamatan Siantar Timur Hubungan Sikap Tentang Kesehatan Gigi
Pematangsiantar yang sebanyak 229 orang.. dan mulut dengan kejadian karies gigi
Sampel pada penelitian sebanyak 94 orang. Sikap responden dengan kejadian karies
Gigi pada katagori sikap baik mayoritas tidak
3. HASIL PENELITIAN mengalami karies gigi sebesar 59,2% dan
Hubungan Karateristik dengan Kejadian pada responden dengan sikap tidak baik
Karies Gigi mayoritas responden mengalami karies gigi
Umur responden dengan kejadian karies sebesar 64,4%.
Gigi pada katagori tidak karies gigi mayoritas Berdasarkan analisis statistik dengan
pada umur 11 – 12 sebesar 51,0% dan pada menggunakan uji Chi-Square nilai P Value
responden yang ada karies gigi mayoritas pada untuk variabel sikap p = 0,037 (p < 0,05).
umur 9 – 10 sebesar 55,6 %. Hasil Odds Ratio (OR) dari variabel sikap
Berdasarkan analisis statistik dengan dengan kejadian karies gigi adalah 2,628
menggunakan uji Chi-Square nilai P Value dengan CI 95% = 1,140 – 6,057.
untuk variabel umur p = 0,667 (p > 0,05).
Hasil Odds Ratio (OR) dari variabel umur Hubungan Tindakan Tentang Kesehatan
dengan kejadian karies gigi adalah 0,768 Gigi dan mulut dengan kejadian karies
dengan CI 95% = 0,341 – 1,730. gigi
Jenis kelamin responden dengan kejadian
karies gigi pada katagori tidak karies gigi Tindakan responden dengan kejadian
mayoritas pada jenis kelamin laki-laki sebesar karies Gigi pada katagori tidak karies gigi
59,2% dan pada responden yang ada karies mayoritas pada tindakan baik ada 51,0%, dan
gigi mayoritas pada jenis kelamin laki-laki pada responden yang ada karies gigi mayoritas
sebesar 55,6%. pada tindakan tidak baik ada 66,7%.
Berdasarkan analisis statistik dengan Berdasarkan analisis statistik dengan
menggunakan uji Chi-Square nilai P Value menggunakan uji Chi-Square nilai P Value
untuk variabel jenis kelamin p = 0,883 (p > untuk variabel tindakan p = 0,128 (p >
0,05). Hasil Odds Ratio (OR) dari variabel jenis 0,05). Hasil Odds Ratio (OR) dari variabel
kelamin dengan kejadian karies gigi adalah tindakan dengan kejadian karies gigi adalah
1,160 dengan CI 95% = 0,512 – 2,630. 2,083.

Hubungan Pengetahuan Tentang Analisis Multivariat


Kesehatan Gigi dan mulut dengan Variabel yang masuk dalam analisis uji
kejadian karies gigi regresi logistik berganda adalah pengetahuan
Variabel pengetahuan, responden yang p = 0,046 dengan nilai Exp (B) = 16,230 yang
berpengetahuan baik mayoritas responden artinya Siswa dengan pengetahuan baik
tidak mengalami karies gigi sebesar 67,3%, kemungkina 16 kali tidak mengalami karies
pada pengetahua tidak baik mayoritas gigi dibanding dengan siswa yang
serponden ada mengalami karies gigi sebesar pengetahuan tidak baik dengan ada karies
62,2%. gigi.

10
JURNAL PENELITIAN KESMASY VOL. 1 NO. 1 EDITION: MEI-OKTOBER 2018
http://ejournal.delihusada.ac.id/index.php/JPKSY
RECEIVED: 09 AGUSTUS 2018 REVISED: 8 SEPTEMBER ACCEPTED: 09 OKTOBER 2018

tidak dipraktikkan misalnya peran orangtua,


4. PEMBAHASAN guru, faktor lingkungan, social ekonomi, dan
Hubungan Karateristik faktor lainnya. Sehingga meskipun
Umur salah satu faktor yang dapat pengetahuan responden baik sebanyak 17
menentukan matangnya seseorang dalam siswa (37,8%) namun masih banyak anak
berfikir, bertindak, maupun belajar. Hal ini yang mengalami karies gigi. Pengetahun
juga berhubungan dalam kematangan berfikir teryata tidak menjamin seseorang untuk
seseorang yang dapat memepengaruhi baik termotivasi sikapnya kearah yang baik juga
pengetahuan, sikap, maupun praktek terutama dalam hal melakukan tindakan
seseorang. Tahapan hidup yang telah dijalani pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, untuk
seseorang dapat memberikan sesuatu meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut
pengalaman yang tidak mudah dilupakan. Usia sehingga tidak menimbulkan karies gigi.
juga berkaitan dengan daya tangkap dan pola Pengetahuan responden berkaitan
pikir seseorang. Di kehidupan individu pasti dengan kejadian karies merupakan hal yang
akan mengalami kejadian dan peristiwa yang penting dalam perubahan perilaku anak dalam
selalu berganti ganti. Banyak kejadian atau hal kesehatan gigi dan mulut. Pengetahuan
peristiwa yang di rekam untuk dijadikan yang didapat tidak serta merta dapatkan
sebagai bahan pertimbangan dalam diterapkan dalam kehidupan sehari hari
mengambil keputusan. Pengalaman yang terutama yang berkaitan dengan kebersihan
sudah di alami responden dalam kehidupan gigi dan mulut. Pendidikan kesehatan gigi yang
sehari-hari mempunyai danpak kepada diberikan kepada anak sejak dini sangat
pengtahuan individu tersebut. penting untuk meningkatkan pengetahuan
Hasil penelitian menunjukkan nilai P tenang faktor risiko terjadinya penyakit mulut.
Value untuk variabel umur p = 0,667 (p > Pengetahuan seseorang berkaitan
0,05), artinya umur dengan kejadian karies dengan intelegensi, perhatian, dan minat.
gigi tidak memiliki hubungan yang signifikan. Dalam hal ini khususnya bagi para siswa
Hasil Odds Ratio (OR) dari variabel umur informasi biasanya didapat dari tenaga
dengan kejadian karies gigi adalah 0,768 62 kesehatan. Biasanya pada masa anak-anak
dengan CI 95% = 0,341 – 1,730, artinya umur keinginan tahuan meraka tinggi untuk
berhubungan 1,4 kali lebih besar dengan mendapatkan informasi tentang kesehatan gigi
kejadian karies gigi pada responden. Hal ini dan mulut biasanya informasi ini didapat dari
terjadi karena berapapun usia tidak apa yang mereka lihat dan mereka dengar baik
mempengaruhi terjadinya karies gigi. Meskipun itu dari tetangga, teman, maupun televisi dan
peningkatan karies gigi sejalan dengan juga poster-poster yang dipasang petugas
bertambahnya usia, namun apabila tidak kesehatan agar pengetahuan responden
mencegah faktor lain yang dapat menimbulkan menjadi lebih baik.
karies gigi, tetap ada kemungkinan terkena Hubungan Sikap
karies gigi. Hasil penelitian ini tidak sesuai Hasil penelitian ini diketahui bahwa
dengan yang dilakukan oleh Ilyas, (2010) dari 94 responden yang ada, yang memiliki
mengatakan bahwa pada usia anak sekolah persentase tertinggi adalah responden dengan
prevalensi karies gigi mencapai 60%-80%. sikap kategori tidak baik sebesar 52,1%. Hal
Hubungan Pengetahuan ini dapat mempengaruhi sikap negatif anak.
Hal ini dapat saja terjadi karena Sikap anak dipengaruhi oleh pengetahuannya
seperti yang telah dipaparkan bahwa mengenai kesehatan gigi dan kebersihan gigi
pengetahuan yang diterima tidak semua bisa dan mulut.
dipraktikkan, akan tetapi terdapat faktor-faktor Ternyata sikap positif yang ditunjukan
pendukung lain yang dapat mempengaruhi anak akan berdampak pada niat untuk
pengetahuan sehingga apa yang diketahui itu melaksanakan perawatan kesehatan gigi dan

11
JURNAL PENELITIAN KESMASY VOL. 1 NO. 1 EDITION: MEI-OKTOBER 2018
http://ejournal.delihusada.ac.id/index.php/JPKSY
RECEIVED: 09 AGUSTUS 2018 REVISED: 8 SEPTEMBER ACCEPTED: 09 OKTOBER 2018

mulutnya, sikap juga berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan, makana, serta
pengetahuan yang dimiliki anak. Proses belajar lingkungan, repon atau reaksi manusia baik
sebaiknya dilakukan sedini munkin terutama bersifat pasif (pengetahuan dan sikap)
dalam perawatan gigi dan mulut sehingga maupun bersikap aktif (tindakan yang nyata).
anak terbiasa merawat giginya. Sehingga diperlukan alat ukur yang lebih
Hubungan Tindakan menggambarkan kebiasaan atau tindakan
Berdasarkan analisis statistik dengan siswa yang nyata mengenai kesehatan gigi.
menggunakan uji Chi-Square nilai P Value
untuk variabel tindakan p = 0,128 (p > 5. KESIMPULAN
0,05), artinya tindakan dengan kejadian karies Dari sampel yang berjumlah 94 orang,
gigi tidak memiliki hubungan yang signifikan. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
Ada kecenderungan tindakan anak berikut : Hasil penelitian didapatkan variabel
mengabaikan menggosok gigi karena anak yang berhubungan dengan kejadian karies gigi
tersebut belum merasakan masalah sebelum adalah pengetahuan p = 0,008, variabel sikap
terkena karies gigi. Anak baru akan merasa p = 0,037 dan variabel yang tidak
ada masalah dengan giginya saat sudah timbul berhubungan dengan kejadian karies gigi
rasa nyeri akibat karies gigi yang mengganggu adalah variabel umur p = 0,667, variabel jenis
aktivitas anak. kelamin p = 0,883, variabel tindakan p =
Apabila masalah ini tidak ditanggulangi 0,128. Variabel yang masuk dalam analisis uji
dengan segera, karies gigi akan menimbulkan regresi logistik berganda adalah pengetahuan
gangguan pertumbuhan dan perkembangan p = 0,046 dengan nilai Exp (B) = 16,230 yang
anak. Di samping itu menurut peneliti artinya Siswa dengan pengetahuan baik
UKS/UKGS yang belum aktif di sekolah kemungkina 16 kali tidak mengalami karies
tersebut juga mendukung sikap yang negative gigi dibanding dengan siswa yang
dalam perawatan gigi. Padahal jika program pengetahuan tidak baik dengan ada karies
UKS/UKGS seperti pemeriksaan rutin, kumur- gigi.
kumur dengan larutan flour dan sikat gigi
masal membuat anak lebih termotivasi untuk DAFTAR PUSTAKA
melakukan perawatan gigi karena mereka Allen, Eileen, Marotz, Lynn, R., 2010. Profil
Perkembangan Anak: Prakelahiran hingga
akan lebih menikmati kegiatan yang bersifat
usia 12 tahun, Penterjemah: Valentino,
masal di sekolah bersama-sama teman mereka Indeks, Jakarta.
daripada kegiatan yang dilakukan di rumah American Dental Association, 2016. Brushing
sendiri, dan apabila kegiatan dilakukan secara Your teeth,
rutin akan menjadi kebiasaan nantinya http://www.mouthhealthy.org/en/az-
sehingga kejadian karies gigi dapat dikurangi topics/b/brushing-your-teeth, diakses
bahkan dicegah. Kejadian karies gigi pada 45 tanggal 21 Desember 2016.
Ambildhok, Jayakumar, Patil, Gupta, Batra.
anak menunjukkan adanya faktor-faktor
Association between the prevalence of
penyebab terjadinya karies gigi. Hasil first permanent molar caries experience
wawancara dari responden bahwa hampir and oral health knowledge perception and
setiap harinya anak mengkonsumsi jajanan behavior among school children aged 9-
yang di jual bebas di lingkungan anak tinggal 12 years in Bangalore City, India. Journal
maupun di sekolah dengan berbagai macam of Dental Herald; 2014; 2(1);
bentuk seperti permen, kacang manis, roti Arikunto, S., 2006. Prosedur Penelitian; Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta
kering, coklat, donat dan roti dengan taburan
Azwar, S., 2005. Sikap Manusia, Teori dan
gula. Pengukurannya, Jogyakarta: Pustaka
Perilaku kesehatan berkaitan dengan Pelajar
respon seseorang terhadap stimulus yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, system

12
JURNAL PENELITIAN KESMASY VOL. 1 NO. 1 EDITION: MEI-OKTOBER 2018
http://ejournal.delihusada.ac.id/index.php/JPKSY
RECEIVED: 09 AGUSTUS 2018 REVISED: 8 SEPTEMBER ACCEPTED: 09 OKTOBER 2018

Bdberg, Joel, Slayton, Rebecca, 2009. Early Notoatmodjo, S., 2010. Promosi Kesehatan,
Childhood Oral Health, Wiley lackwell, Teori dan Aplikasi, Jakarta: Rineka Cipta
United States. ________., 2010. Pengantar Ilmu Perilaku
Budiharto., 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan
Kesehatan dengan Contoh Bidang Ilmu Gigi, Jakarta: EGC
Kesehatan Gigi, Jakarta: EGC Nugroho, Adi, 2015. Hubungan Pola Jajan
Dahlan M.S. Besar sampel dan cara Kariogenik Dan Menggosok Gigi Terhadap
pengambilan sampel dalam penelitian Kejadian Karies Gigi Molar Pertama
kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Permanen Pada Anak Usia 8-10 Tahun di
Salemba Medika, 2009 SDN 01 Gumpang Kecamatan Kartasura,
Eka. Pengaruh pendidikan kesehatan gigi Sukoharjo. Naskah Publikasi, Fakultas
terhadap pengetahuan dan sikap anak Kedokteran Gigi, Universitas
usia sekolah di SD Boto Kembang Muhammadiyah Surakarta
Kulonprogo Yogyakarta. Jurnal Unikal; .Puskesmas Kesatria Kecamatan Siantar Timur
Karmawati, I.A., Tauchid, S.N., Harahap, Nita, Kota Pematangsiantar., 2016. Data
2011. Perbedaan Risiko Terjadinya Karies Cakupan Program UKGS (Usaha
Baru Pada Anak Usia 12 Tahun Murid SD Kesehatan Gigi Sekolah) Tahun 2016.
UKGS Dan SD Non UKGS Di Wilayah Putri, M.H., Herijulianti, E., Nurjannah, N.,
Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan 2011. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan
Tahun 2011. Jurnal Health Quality Vol. 2 Keras dan Jaringan pendukung Gigi,
No. 4. Jakarta: EGC
Kemenkes RI, 2014. Riset Kesehatan Dasar. Sarwono, S., 2003. Sosiologi Kesehatan,
Badan Penelitian Dan Pengembangan Konsep Baru Beserta Aplikasinya.
Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Jakarta. Sharda A.J, Shetty S. Relationship of
___________, 2014. Peraturan Menteri periodontal status and dental caries status
Kesehatan no. 75 Tahun 2014 tentang with oral health knowledge, attitude and
Puskesmas. Kementerian Kesehatan RI, behavior among professional students in
Jakarta. India. Int J Oral Sci, 2009
Kiswaluyo, 2010 Hubungan Karies Gigi Dengan Situmorang N. Status dan perilaku
Umur Dan Jenis Kelamin Siswa Sekolah pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
Dasar Di Wilayah Kerja Puskesmas murid sekolah SD di 8 kecamatan di Kota
Kaliwates Dan Puskesmas Wuluhan Medan. Dentika Dent J 2008
Kabupaten Jember Bagian Ilmu Situmorang, Nurmala, 2005. Dampak Karies
Kesehatan Gigi Masyarakat, Fakultas Gigi dan Penyakit Periodontal Terhadap
Kedokteran Gigi Universitas Jember Kualitas Hidup. Pidato Pengukuhan:
Khusnul Khotimah Faktor – Faktor Yang Universitas Sumatera Utara, Medan.
Berhubungan Dengan Kejadian Karies Gigi Smyth, Ca amino, Riveiro. Oral health
Pada Anak Usia 6-12 Tahun Di Sd Negeri knowledge, attitudes and practice in 12-
Karangayu 03 Semarang. Alumni Program years- old schoolchildren. Med Oral Patol
Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Oral Cir Bucal; 2007
Telogorejo Semarang Tarigan, Rasinta, 2013. Karies Gigi. Edisi 2.
Linda, Warni, 2010. Hubungan perilaku Murid EGC, Jakarta.
SD Kelas V dan VI pada Kesehatan Gigi
dan Mulut Terhadap Status Kasies Gigi di
Wilayah Kesja Deli Tua Kab. Deli Serdang
2009. Tesis Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Listrianah., & Malaka, Tan. (2011).
FaktorFaktor Yang Berhubungan Dengan
Risiko Kejadian Karies Dentis Pada Murid
SMP Di Kota Palembang.
http://lppmbinahusada.net/edisi- 13.html
diperoleh tanggal 10 November 2012

13

You might also like