Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 15

PENGARUH COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

TERHADAP MINAT MEMBACA

THE EFFECT OF COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

LEARNING MODEL ON READING INTEREST

Astri Sri Arfeni, Teguh Prasetyo, Resti Yektyastuti,

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan,

universitas djuanda bogor, jl. Tol jagorawi no. 1 kotak pos 35 Ciawi Bogor 16720

Korespondensi : Astri Sri Arfeni, Email: asthreearfeni29@gmail.com

ABSTRACK

The Effect of Cooperative Integrated Reading and Composition Learning Model on reading

interest in Indonesian V grade SDN Bojonggede 04, Bogor Regency. Thesis of Primary

School Teacher Education, Faculty of Teacher Training and Education, Djuanda University

Bogor. 2018. This research is quasi experimental research. Quasi experiment is one form of

experimental research. The purpose of this research is determine the effect of the application

of learning models Cooperative Integrated Reading and Composition. The sample used in this

research is the students of class V SDN Bojonggede 04 consisting of VA class consisting of 31

students for experimental class and VB class consisting of 31 students for control class. The

implementation of this research is done in the even semester of the academic year 2016/2017.

The method in collecting data by interview, observation, and test. Based on the test of

Independent sample test with value of sig 0,00 because the value of sig produced is smaller

than 0,05 (α ˃ 0,05) hence H0 is rejected. So between the experimental class and the control

class there is influence of significance on the interest of reading students. Between the two

have a difference level on the mean difference that is in the experimental class 48.90323 and
control class 46.19355. Thus the use of CIRC learning model in the experimental class has a

positive influence on students' reading interest.

Keywords: Learning Model, Cooperative Integrated Reading and Composition, Interest in

Student Reading

ABSTRAK

Pengaruh Model Pembelajan Cooperative Integrated Reading and Composition terhadap

minat membaca pada pelajaran bahasa Indonesia kelas V SDN Bojonggede 04 Kabupaten

Bogor. Skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Djuanda Bogor. 2018. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Quasi

eksperimen adalah salah satu bentuk dari penelitian eksperimen. Tujuan utama penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated

Reading and Composition terhadap minat membaca pada pelajaran bahasa Indonesia. Sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Bojonggede 04 yang terdiri

dari kelas VA yang terdiri dari 31 siswa untuk kelas eksperimen dan kelas VB yang terdiri

dari 31 siswa untuk kelas kontrol. Adapun pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada semester

genap tahun ajaran 2016/2017. Metode dalam pengumpulan data dengan cara wawancara,

observasi, dan tes. Berdasarkan uji Independent sample test dengan nilai sig 0,00 karena nilai

sig yang dihasilkan lebih kecil dari 0,05 (α ˂ 0,05) maka dinyatakan H0 ditolak. Jadi antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat pengaruh signifikansi pada minat membaca

siswa. Antara keduanya mempunyai tingkat perbedaan pada nilai mean difference yaitu pada

kelas eksperimen 48.90323 dan kelas kontrol 46.19355. Dengan demikian penggunaan model

pembelajaran CIRC pada kelas eksperimen mempunyai pengaruh positif terhadap minat

membaca siswa.

Kata Kunci : Model Pembelajaran, Cooperative Integrated Reading and

Composition, Minat Membaca Siswa


PENDAHULUAN

Sekolah dasar merupakan momentum awal bagi anak untuk meningkatkan kemampuan

dirinya. Dari bangku sekolah dasarlah mereka mendapatkan imunitas belajar yang kemudian

menjadi kebiasaan-kebiasaan yang akan mereka lakukan di kemudian hari. Salah satu

keterampilan yang diharapkan dimiliki oleh siswa dari sekolah dasar adalah keterampilan

berbahasa yang baik, karena bahasa merupakan modal terpenting bagi manusia. Bahasa

Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional. Hal ini disebabkan bahasa Indonesia lebih

tajam dalam mengungkapkan nuansa budaya yang dimiliki masing-masing daerah

dibandingkan dengan bahasa asing.

Menurut Yunus Abidin pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peranan yang sangat

penting bukan hanya untuk membina keterampilan komunikasi melainkan juga untuk

kepentingan penguasaan ilmu pengetahuan.

Pedoman pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar mengacu pada Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi, secara garis besar

pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik benar, baik secara

lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia

Indonesia.

Menurut Henry Guntur Tarigan, keterampilan berbahasa (language arts, language skill)

dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi atau yang biasa disebut catur

tunggal. Keempat aspek tersebut diantaranya: (1)Keterampilan menyimak/mendengarkan

(listening skills), (2)Keterampilan berbicara (speaking skills), (3)Keterampilan membaca

(reading skills), dan (4)Keterampilan menulis (writing skills),

Membaca merupakan salah satu dari empat aspek yang harus dikuasai oleh siswa agar

dapat memahami suatu wacana. Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi
dari sesuatu secara tertulis. Semakin banyak membaca, semakin banyak pula informasi yang

kita dapatkan. Akan tetapi, pada kenyataannya banyak siswa yang kurang menyadari akan

pentingnya membaca, minat membaca siswa pada saat ini dapat dibilang rendah. Siswa lebih

memilih untuk bermain game, menonton TV (atau gadget) daripada membaca buku. Merujuk

data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik tahun 2012, sebanyak 91,58 persen penduduk

Indonesia yang berusia 10 tahun ke atas lebih suka menonton televisi. Hanya sekitar 17,68

persen saja penduduk yang gemar membaca buku, surat kabar, atau majalah.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 20 Januari 2017 khususnya

kelas V di SDN Bojonggede 04 Kecamatan Bojonggede. Hasil wawancara dengan guru kelas

V diperoleh informasi sebagai berikut: seperti kurangnya pemahaman siswa terhadap isi

bacaan, terdapat kosa kata yang sulit dipahami, kurangnya minat siswa terhadap membaca,

dan kurangnya variasi model pembelajaran guru dalam pembelajaran membaca. Untuk

menghadapi hal tersebut maka perlu diterapkan pembelajaran bahasa Indonesia yang menarik

dan menyenangkan.

Upaya untuk meningkatkan minat membaca dan menciptakan pembelajaran bahasa

Indonesia yang menarik dan menyenangkan, diantaranya dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran

yang menggunakan sistem pengelompokkan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang

yang memiliki latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang

berbeda.

Model pembelajaran kooperatif yang sesuai dengan pembelajaran membaca ialah model

pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Tujuan utama CIRC

khususnya dalam menggunakan tim kooperatif ialah membantu siswa belajar pemahaman

yang lebih luas untuk kelas-kelas tinggi. Berdasarkan hal di atas, peneliti berusaha
memecahkan masalah tersebut dengan mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh

Model Pembelajaran CIRC terhadap Minat Membaca Pada Pelajaran Bahasa Indonesia”.

MATERI DAN METODE

Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu,

dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran peserta didik dalam

merencanakan dan melaksanakan pembelajaran (Saur M Tampubolon:2013). Senada dengan

pendapat tersebut Joyce Dan Weil menyatakan dalam buku Rusman bahwa model

pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk

kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran,

dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Sumber lain berpendapat model

pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu konsep yang membantu menjelaskan proses

pembelajaran, baik menjelaskan pola pikir maupun pola tindakan pembelajaran tersebut

(Yunus Abidin). Jadi model pembelajaran adalah suatu konsep, rencana, ataupun pola yang

digunakan dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

diinginkan.

Model Pembelajaran CIRC

Model pembelajaran CIRC merupakan model hasil pengembangan pembelajaran kooperatif

team assisted individualization (TAI. Langkah-langkah model pembelajaran CIRC (1)Guru

membagi peserta didik menjadi dua kelompok, (2)Guru membagikan wacana/materi kepada

tiap kelompok untuk dibaca dan dibuat ringkasannya, (3)Guru menetapkan kelompok yang

berperan sebagai penyaji dan kelompok yang berperan sebagai pendengar, (4)Kelompok

penyaji membacakan ringkasan bacaan selengkap mungkin, dengan memasukan ide-ide


dalam ringkasan. Sementara itu kelompok pendengar: a) menyimak/mengoreksi/menunjukkan

ide-ide pokok yang kurang lengkap; b) membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok

dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya; c) menuliskan kata-

kata yang dianggap sulit, Kelompok bertukar peran, yaitu kelompok yang semula sebagai

penyaji menjadi pendengar dan kelompok pendengar menjadi penyaji, Peserta didik

menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama.

Minat Membaca

Menurut pendapat Tarigan menyatakan bahwa minat baca merupakan kemampuan seseorang

berkomunikasi dengan diri sendiri untuk menangkap makna yang terkandung dalam tulisan

sehingga memberikan pengalaman emosi akibat dari bentuk perhatian yang mendalam

terhadap makna bacaan. Minat baca ialah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha sesorang

untuk membaca. Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya

dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaaan dan kemudian membacanya atas

kesadaran sendiri (Farida Rahim). Dapat disimpulkan bahwa bahwa minat baca adalah

keinginan seseorang untuk membaca. Semakin tinggi minat membaca sesorang, maka

semakin kuat keinginannya untuk membaca.

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini dengan menggunakan metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2014)

Metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Adapun desain

eksperimen dalam penelitian ini menggunakan quasi experimental design dengan

menggunakan desain yang berbentuk nonequivalent control group design, yang dapat

digambarkan sebagai berikut :

O1 X O2

O3 O4
Keterangan : X = kelompok diberi perlakuan, O1 dan O3 = pretest, O2 dan O4 = posttest

Hampir sama dengan pretest – posttest control group design, hanya saja pada desain ini kelas

eksperimen maupun kelas kontrol tidak dipilih secara random. Kelas eksperimen adalah kelas

yang mendapat treatmen/perlakuan dengan model pembelajaran CIRC sedangkan kelas

kontrol adalah kelas yang mendapat treatmen/perlakuan dengan model konvensional.

Populasi dan sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Bojonggede 04, kecamatan

Bojonggede, Kabupaten Bogor. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan

sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu

(Sugiyono:2014). Dalam penelitian ini dipilih kelas VA sebagai kelas eksperimen yang akan

diterapkan model pembelajaran CIRC dan kelas VB sebagai kelas kontrol yang akan

diterapkan model pembelajaran konvensional. Alasan pemilihan kelas VA sebagai kelas

eksperimen karena minat membaca pada kelas VA masih kurang/belum maksimal.

Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik

kesimpulannya (sugiyono 2015). Macam-macam variabel yang peneliti lakukan adalah

1. variabel independen

Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi atau menjadi sebab

perubahan yang timbul kepada variabel dependen. Variabel x yaitu model CIRC

2. variabel dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi sehingga menjadi akibat dari hasil

perubahan variabel bebas. Variabel y yaitu minat membaca.


Instrument pengumpulan data

Untuk keperluan analisis dalam penelitian ini, hal yang sangat diperlukan adalah teknik

pengumpulan data. Adapun teknik penelitian atau teknik pengumpulan yang digunakan adalah

1. Wawancara, digunakan untuk menemukan masalah yang diteliti

2. Observasi, pada penelitian ini digunakan untuk mengukur minat siswa.

3. Tes, yang diambil melalui pretest yang dilakukan sebelum memberikan perlakuan dan

posttest yang dilakukan setelah diberikan perlakuan.

4. Dokumen, digunakan untuk memperkuat data hasil penelitian berupa gambar/foto yang

menggambarkan peristiwa pada saat dilakukan penelitian.

Uji coba instrument

Estimasi validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana instrumen yang digunakan

mengukur apa yang seharusnya diukur. Estimasi validitas dalam penelitian ini dengan

menggunakan pengujian validitas isi dan konstrak yang sebelumnya diuji oleh tim ahli (expert

judgement). Validasi konstruk mengacu pada sejauh mana instrumen mengukur trait atau

konstruk teoretik yang hendak diukur. Uji validitas pada penelitian ini dengan menggunakan

rumus korelasi product moment dengan rumus :

Keterangan:

= Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y, dua variabel yang dikorelasikan

N = Jumlah siswa
X = Skor variabel butir soal x

Y = Skor variabel butir soal y

Untuk menyediakan bukti validitas dengan menggunakan analisis faktor dengan bantuan

program SPSS 20.0 for windows.

2. Reliabilitas

Reliabilitas mempunyai pengertian apakah sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang

diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Dengan kata lain, ukuran yang ditampilkan

dalam koefisien reliabilitas merupakan ukuran yang menyatakan keabsahan atau

kekonsistenan suatu instrumen. Instrument yang di estimasi reliabilitasnya yakni instrumen

yang diujicobakan terlebih dahulu. Untuk menguji reliabilitas insrumen dalam penelitian ini

dengan menggunakan rumus Alpha cronbach dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

= koefisien reliabilitas instrument

= Jumlah item pertanyaan yang diuji

= Jumlah varians skor tiap-tiap item

= Varian skor total

Dengan kriteria instrument test dan non-tes dikatakan realibel jika nilai realibitasnya lebih

dari 0,70. Perhitungan menggunakan program SPPS 20.0 for windows.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengukuran minat membaca siswa dalam membaca cerita anak peneliti peroleh dari

hasil pre-test dan post-test kelas eksperimen dan kelas control. Pada penilaian minat membaca
peneliti mengambil data terhadap 31 siswa di kelas V A (kelompok eksperimen) dan kelas VB

(kelompok kontrol) di SDN Bojonggede 04 Kabupaten Bogor.

Distribusi Data Responden Kelas Eksperimen dan Kontrol

Model Konvensional Model CIRC


Deskripsi Kontrol Eksperimen
Pre-test Post-test Pre-test Post-test
Rata-rata 49.1 46.19 42.84 48.9
St.Deviasi 5.839 3.487 7.137 6.891
Variansi 34.09 12.16 50.94 47.49
Nilai Minimal 38 38 30 36
Nilai Maksimal 60 52 67 67
Jumlah 1522 1432 1328 1516

Berdasarkan tabel di atas, untuk kelas kontrol pada saat pre-test rata-rata minat membacanya

adalah 49,1, dengan rentang data yang besar yaitu sebesar 22 poin (berada antara 38 sampai

60) dan variansi sebesar 34,09. Sedangkan untuk kelas eksperimen pada saat pre-test rata-rata

minat membacanya adalah 42,8, dengan rentang data yang besar yaitu sebesar 37 poin (berada

antara 30 sampai 67) dan variansi sebesar 50,94. Untuk hasil post-test kelas kontrol rata-rata

minat membacanya adalah 46,19, dengan rentang data yaitu sebesar 14 poin (berada antara 38

sampai 52) dan variansi sebesar 12,16. Sedangkan untuk kelas eksperimen pada saat post-test

rata-rata minat membacanya adalah 48,9, dengan rentang data yang besar yaitu sebesar 31

poin (berada antara 36 sampai 67) dan variansi sebesar 47,49. Terlihat bahwa terdapat

kenaikan rata-rata minat membaca siswa di kelas eksperimen dengan jumlah kenaikannya

6,06, dan kelas kontrol cenderung mengalami penurunan rata-rata dengan jumlah

penurunannya 2.91.

HASIL UJI PRASYARAT

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring pada masing-

masing variabel merupakan suatu distribusi normal atau tidak. Pengujian kenormalan dari

distribusi masing-masing kelompok dilakukan dengan Uji Kolmogorov Smirnov pada


program SPSS. Kriteria uji normalitas adalah H 0 diterima jika p-value (sig ˃ α, dengan α =

0,05.

Uji Normalitas

N Kolmogorov Sig Keputusan Keterangan

62 0,672 0,758 H0 diterima Data Normal

Uji normalitas baik dengan metode Kolmogorov Smirnov maupun Shapiro-Wilk dapat

dilakukan dengan melihat nilai signifikan apabila sig˃α maka distribusi normal. Distribusi

tidak normal jika sebaliknya. Berdasarkan hasil tabel di atas, untuk pengujian normalitas,

dengan uji Kolmogorof-Smirnov didapatkan bahwa nilai sig sebesar 0,758 ˃ 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

HASIL UJI HIPOTESIS


Analisis yang digunakan adalah uji one sample t-test, yang diterangkan secara rinci sebagai
berikut:

Keterangan :
= nilai

= nilai rata-rata

= nilai yang dihipotesiskan

= simpangan baku sampel

= jumlah anggota sampel

One Sample Test Kelas Eksperimen

Test Value = 0
T df Sig. (2- Mean 95% Confidence Interval of
tailed) Difference the Difference
Lower Upper
Kelas 39.511 30 .000 48.90323 46.3755 51.4310
Eksperimen

Berdasarkan uji sample t-test pada kelas eksperimen dengan sig 0,00 ˂ 0,05 (α ˂ 0,05) maka

dapat dinyatakan Ho ditolak karena nilai karena nilai sig 0,00 ˂ 0,05.

One Sample Test Kelas Kontrol

Test Value = 0
T df Sig. (2- Mean 95% Confidence Interval of
tailed) Difference the Difference
Lower Upper
Kelas 73.752 30 .000 46.19355 44.9144 47.4727
Kontrol

Berdasarkan uji one sample t-test pada kelas kontrol dengan nilai sig 0,00 ˂ 0,05 (α ˂ 0,05)

maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

terdapat pengaruh signifikansi pada minat membaca siswa. Keduanya mempunyai tingkat

perbedaan mean difference yaitu pada kelas eksperimen 48.90323 dan kelas kontrol 46.19355.

Dengan demikian penggunaan model pembelajaran CIRC mempunyai pengaruh terhadap

minat membaca siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia. Kemudian dilakukan uji lanjutan

yaitu uji independent sample test yang digunakan untuk menguji perbedaan peningkatan

minat membaca antara kelas kontrol dan eksperimen dengan sig sebesar 0,000, karena nilai

sig yang dihasilkan lebih kecil dari 0,05 (α ˂ 0,05) maka dinyatakan H0 ditolak.

Independent Sample Test

t-test for Equality of Means


95% Confidence
Sig. Interval of the
(2- Mean Std. Error Difference
t df tailed) Difference Difference Lower Upper
Peningkatan -
Minat Baca -9.839 60 .000 -8.9677 0.9114 -10.7909 7.1446
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa model pembelajarn CIRC berpengaruh

terhadap minat membaca siswa kelas V A. hal ini dapat dilihat pada pre-test. Sebelum diberi

perlakuan minat membaca siswa rata-rata 42,84 pada kelas eksperimen. Setelah diberi

perlakuan dengan menggunakan model CIRC rata-rata minat membaca siswa pada kelas

eksperimen menjadi 48,9. Pada kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan dengan

menggunakan model konvensional minat membaca siswa rata-rata 49,1. Setelah diberikan

perlakuan pada kelas kontrol cenderung mengalami penurunan menjadi 46,19. Dari data di

atas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat adanya pengaruh penggunaan model

pembelajaran CIRC terhadap minat membaca.

Berdasarkan uji one sample t-test pada kelas eksperimen dengan nilai sig 0,00 ˂ 0,05 (a

˂ 0,05) dan kelas kontrol menggunakan model konvensional sig 0,00 maka Ho ditolak karena

0,00 ˂ 0,05 (a). Jadi, antara kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat pengaruh signifikan

pada minat membaca siswa. Antara keduanya Antara keduanya mempunyai tingkat perbedaan

pada nilai mean difference yaitu pada kelas eksperimen 48.90323 dan kelas kontrol 46.19355.

Dengan demikian penggunaan model pembelajaran CIRC pada kelas eksperimen mempunyai

pengaruh positif terhadap minat membaca siswa.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dan Model Pembelajaran Cooperative

Integrated Reading and Composition yang telah diberikan di kelas eksperimen tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap minat membaca siswa pada pelajaran Bahasa

Indonesia kelas V di SDN Bojonggede 04.

Berdasarkan uji independent sample test yang digunakan untuk menguji perbedaan

peningkatan minat membaca antara kelas kontrol dan eksperimen didapat nilai sig sebesar

0,000, karena nilai sig yang dihasilkan kurang dari 0,05 (α ˂ 0,05) maka dinyatakan H 0

ditolak.

Implikasi

Dari hasil penelitian dapat dikembangkan penelitian serupa mengenai Model Pembelajaran

CIRC terhadap minat membaca siswa sehingga dapat menambah berbagai inovasi mengenai

model pembelajaran guna menciptakan inovasi pembelajaran yang kreatif.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Berkarakter. Bandung:PT.


Refika Aditama.
Dalman.2013. Keterampilan Membaca. Jakarta:Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional, 2006 Peraturan menteri pendidkan nasional standar isi,
Jakarta:Sekretariat Negara.

Rahim, F. 2009. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta:Bumi Aksara.

Rosdiana, Y. dkk. 2009. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta:Universitas Terbuka.

Rusmana. 2014. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.


Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Sani, R. A., 2014. Inovasi Pembelajaran. Jakarta:Bumi Aksara.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung:Alfabeta.

Tampubolon, M.S., 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Erlangga


Tarigan, H. G., 2009. Membaca. Bandung:Angkasa.

You might also like