Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 9
HARI INI 23 JANUARI 2023 ANTARA RS MUSI MEDIKA CENDIKIA PALEMBANG DENGAN PT. TRINUSA JAYA EXPRESS DAN PT. TRIGUNAPRATAMA ABADI TENTANG JASA PENGANGKUTAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH MEDIS ANGKAT, ANGKUT, MUSNAHKAN PERJANJIAN KERJA SAMA PENGANGKUTAN DAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LIMBAH B3 MEDIS) Antara RS MUSI MEDIKA CENDIKIA PALEMBANG No : 00% (138 /-xDe( asmene [1 fr03, Dengan PT. TRINUSA JAYA EXPRESS No : 086/TJE/MOU/TRIPARTIT/RS/1/2023 Dan PT. TRIGUNAPRATAMA ABADI No :19@ /PS-Inmcp -1)€-TPA /PESA.B3 /1/2023 Perjanjian Kerja Sama Pengangkutan dan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) ini selanjutnya disebut PERJANJIAN dibuat dan ditandatangani di Palembang pada Hari Senin Tanggal Dua Puluh Tiga Bulan Januari Tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga (23-01-2023) oleh dan antara; 1: Nama : de, Yanuar Fauzi, MM Pekerjaan/Jabatan —: Direktur RS Musi Medika Cendikia Palembang Alamat Dalam. : Jalan Demang Lebar Daun No. 62 RT.035 RW.O10 Kel. Demang Lebar Daun Kec. llir Barat I Kota Palembang jabatannya tersebut diatas, bertindak untuk dan atas nama RS MUSI MEDIKA CENDIKIA PALEMBANG, sclanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA (Penghasil Limbah B3); Nama : Dodi Siswara, S.E. Pekerjaan/Jabatan — ; Direktur Alamat Dalam : Ruko Kranggan Permai No. 10 RT. 010 RW. 012 Kelurahan Jati Rangga Kecamatan Jati Sampurna Kota Bekasi Jawa Barat jabatannya tersebut diatas, bertindak untuk dan atas nama PT. TRINUSA JAYA EXPRESS, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA (Pengangkut Limbah BS; 3. Nama Ir, Ade Priadi Pekelejaan/Jabatan : Direktur Alamat : Jalan Dalem Wirabangsa, Desa Gintung Kecamatan Klari Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat Dalam jabatannya tersebut diatas, bertindak untuk dan atas nama PT. TRIGUNAPRATAMA ABADI, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KETIGA (Pemusnah Limbah B3); PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA dan PIHAK KETIGA selanjutnya secara bersama- sama disebut sebagai PARA PIHAK. Para Pihak dalam kedudukannya sebagaimana tersebut diatas, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berilcut : 1. PIHAK PERTAMA adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan berbadan hukum yang dalam pelaksanaanya menghasilkan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) atau sebagai penghasil Limbah B3 . 2. PIHAK KEDUA adalah perusahean yang bergerak dalam bidang Transportasi Pengangkut Limbah B3 (transporter) sesuai dengan izin yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kementerian Perhubungan sebagai berikut termasuk semua perubahan dan penambahan berdasarkan Peraturan yang berlaku di kemudian hari : a. Rekomendasi Pengangkutan Limbah B3 dari KLHK Nomor: 8.360/PSLB3- ‘VPLB3/PPLB3/PLB.3/ 11/2020 (Berialu 5 Tahun) Tentang Izin Rekomendasi Pengangkxutan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). b. Rekomendasi Pengangkutan Limbeh B3 dari KLHK Nomor: §.558/PSLBS- PLB3/PK/PLB.3/02/2022 (Berlaku 5 Tahun) Tentang Izin Rekomendasi Pengangkutan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). ¢. Rekomendasi Pengangkutan Limbah B3 dari KLHK Nomor: 8.934/PSLB3- PLB3/PK/PLB.3/12/2022 (Berlaku 5 Tahun) Tentang Tin Rekomendasi Pengangkutan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). d.lzin Penyelenggaraan Angkutan Barang Khusus untuk Mengangkut Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Nomor: 8K.00007/AJ.309/1/DJPD/2021 (Berlaku 5 Tahun). 3. PIHAK KETIGA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Pengolahan dan/atau Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) berdasarkan jizin-izin sebagai berikut termasuk semua perubahan dan penambahan berdasarkan Peraturan Perundangan yang berlaku dikemudian hari: a. Surat Pemyataan Telah Terpenuhinya Komitmen PT. Trigunapratama Abadi Nomor: 8.297/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5/2019 tentang Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) untuk kegiatan Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3). b. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, SK Nomor: 1097/MENLHK/SETJEN/PLB.3/12/2019 Tentang tin Pengoperasian Alat Pembakaran/ Incinerator. c. Persetujuan Teknis di bidang pengelolaan limbah B3 dengan kegiatan pemanfaatan Limbah B3 PT. ‘Trigunapratama Abadi Nomor $.336/PSLB3/VPLB3/PLB.3/7/2021 dan Surat Kelayakan Operasional Nomor : 8.481/PSLB3/VPLB3/PLB.3/9/2021 d. Persctujuan Teknis di bidang pengelolaan limbah B3 dengan kegiatan pemanfaatan Limbah B3 PT. ‘Trigunapratama Abadi Nomor 8.437/PSLB3/VPLB3/PLB.3/8/2021 dan Surat Kelayakan Operasional Nomor : 8.525/PSLB3/VPLB3/PLB.3/9/2021. . Persetujuan Teknis di bidang pengelolaan limbah B3 dengan kegiatan pengumpulan dan pengolahan Limbah B3 PT. Trigunapratama Abadi Nomor : $.428/PSLB3/PLB3/PLB.3/6/2022 dan Surat Kelayakan Operasional Nomor : 8.652/PSLB3/PLB3/PLB.3/10/2022. BERDASARKAN PERTIMBANGAN DI ATAS, PARA PIHAK SEPAKAT UNTUK MELAKUKAN KERJASAMA PENGANGKUTAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH B3 ‘SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PASAL-PASAL SEBAGAI BERIKUT: PASAL 1 MAKSUD DAN TUJUAN 1, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menunjuk PIHAK KETIGA yang menerima penunjukan ini untuk mengolah dan atau meman{aatkan Limbah B3 yang dihasilkan olch PIHAK PERTAMA sesuai izin yang dimiliki PIHAK KETIGA dari Kementerian Linglungan Hidup serta instansi terkait lainya. 2. PIHAK PERTAMA menunjuk PIHAK KEDUA untuk melakukan pengangkutan Limbah B3 yang dihasilken oleh PIHAK PERTAMA. Sesuai izin yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Republik Indonesia serta instansi terkait lainnya . PARA PIHAK sepakat bahwa pekerjaan yang aken dilaksanakan oleh PIHAK KETIGA adalah mengolah Limbah B3 yang dikirim atau diangkut oleh PIHAK KKEDUA dari penghasil Limbah B3 yakni PIHAK PERTAMA. . Bahwa Limbah B3 yang telah disepakati oleh PARA PHAK dalam ayat (1) pasal ini adalah : a. Limbah Klinis Memiliki Karakteristik Infeksius (Berasal dari Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan) dengan Karakteristik Infeksius (A337- y b. Limbah Terkontaminasi B3 dengan Karakteristik Beracun (A108d) c. Limbah Produk Farmasi Kadaluarsa dengan Karakteristik Beracun (A337- 2) 4. Limbah Bahan Kimia Kadaluarsa dengan Karakteristik Beracun (A337-3) Pengangkutan Limbah B3 tersebut dilaksanakan sebaik-baiknya olch PIHAK KEDUA sesuai dengan jadwal pesanan dari PIHAK PERTAMA ke lokasi plant PIHAK KETIGA. . PARA PIHAK dalam pelaksanaan Pengiriman, Pengangkutan dan Penerimaan Limbah BS diwajibakn membuat dokumen penanganan Limbah B3 yaitu Surat Jalan, Manifest dan atau manifest elektronik (Festronik) sesuai dengan peraturan yang berlaleu. . PIHAK KEDUA bertanggung jawab secara penuh terhadap jenis Limbah B3 yang akan dikirim dari PIHAK PERTAMA mulai dari gerbang pintu keluar PIHAK PERTAMA sampai tempat pengolahan dan pemanfaatan dan pemanfaatan Limbah B3 PIHAK KETIGA. PASAL 3 KEWAJIBAN DAN JAMINAN PIHAK PERTAMA: a. Wajib melakukan pengemasan Limbah B3 menggunakan kemasan/wadah yang sesuai dengan peraturan yang berlalcu sebelum diangkut oleh PIHAK KEDUA. b. Melakukan pengajuan atau mengisi rencana pengangkutan secara online ke dalam sistem festronik yang disediakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republile Indonesia, ¢. Menyerahkan Limbeh B3 kepada PIHAK KEDUA untuk selanjutnya ke PIHAK KETIGA scbagi Pengelola dan atau Pemanfaat Limbah B3. 4. Menjamin membayar seluruh biaya penanganan Limbah B3 ke PIHAK KEDUA, yang diangkut oleh PIHAK KEDUA seusai dengan biaya yang telah disepakati PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA. PIHAK KEDUA: a, Menjamin bahwa Limbah B3 yang diangkut dari fasilitas pelayanan keschatan atau peruschaan PIHAK PERTAMA akan benar-benar dilakukan pengelolaan di perusahaan PIHAK KETIGA sesuai dengan perjanjian ini dan tidak menyerahkan kepada pihak lain atau tidak dilakukan pengelolaan lebih lanjut. b. Melaksanakan sendiri dan bertanggung jawab penuh atas segala resiko yang mungkin timbul selama proses pengangkutan Limbah B3 dari lokasi PIHAK PERTAMA ke lokasi pemanfaatan/pengolahan PIHAK KETIGA. ©. Memberikan Berita Acara Penerimaan Limbah B3 dan Sertifikat Pengolahan Limbah B3 untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KETIGA. d. Menjamin membayar seluruh biaya penanganan Limbah B3 kepada PIHAK KETIGA sesuai dengan biaya yang telah disepakati PIHAK KEDUA dan PIHAK KETIGA. © Mengisi atau menyetujui manifest elektronik secara online dalam sistem festronik yang disediakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. f£ Menjamin bahwa armada yang dipakai untuk mengangkut Limbah B3 milik PIHAK PERTAMA adalah armada khusus milk PIHAK KEDUA dan telah memiliki ijin angkut Limbah B3 dari instansi teriait. PIHAK KETIGA: a. Menerbitkan Berita Acara Penerimaan Limbah B3 dan sertifikat pengolahan Limbah B3 untuk PIHAK PERTAMA, melalui PIHAK KEDUA. b. Bertanggung jawab penuh atas segala resiko yang mungkin timbul selama proses pengolahan/pemanfaatan Limbah B3 yang ada dilokasi PIHAK KETIGA dan menjamin tidak akan melibatkan PIHAK PERTAMA dan juga PIHAK KEDUA. ¢, Mengisi atau menyetujui manifest elektronik secara online dalam sistem festronik yang disediakan oleh Kementerian Linglungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. d. Menjamin untuk melakukan pengelolaah Limbah B3 milik PIHAK PERTAMA dari PIHAK KEDUA sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku PASAL 4 JANGKA WAKTU PERJANJIAN ini berlaku untuk jangka waktu 2 (Dua) Tahun terhitung sejak tanggal 23 Januari 2023 sampai dengan tanggal 22 Januari 2025. PERJANJIAN ini dapat diperpanjang kembali, apabila dikemudian hari PARA PIHAK saling setuju dan mufakat. PASAL 5 BIAYA DAN CARA PEMBAYARAN PARA PIHAK setuju bahwa Biaya Pengangkutan Pengelolaan Limbah B3 (Pengangkutan dan Pengolahan) dalam bentuk penawaran herga yang telah disepekatai bersama. 1. 2. PASAL 6 KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE) Yang dimaksud Keadaan Kahar (Force Majeure) didalam perjanjian ini adalah peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian diluar kekuasaan manusia, termasuk Kebjjakan Pemerintah, aksi mogok kerja, bencana alam (seperti gempa bumi, angin topan, banjir besar, kebakaran besar, hujan deras secara terus-menerus yang menghambat pelaksanaan pekerjasn, tanah longsor, dil) epidemic/wabah penyakit, huru-hara, perang dan pemberontakan, serta keadaan lainnya yang berdasarkan hulaam yang berlaku di Indonesia dilualifikasikan sebagai peristiwa Force Majeure, sedemikian rupa schingga menyebabken tertundanya atau terhalangnya masing-masing pihak dalam melakukan kewajibannya. Bilamana terjadi hal-hal sebagaimana dalam ayat (1) pasal ini maka: a, Pihak-pihak yang mengalami hal tersebut harus memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya paling lambat 7 (Tujuh) hari kerja setelah kejadian, . PARA PIHAK telah saling setuju dan dengan ini mengikatkan diri satu terhadap yang lain untuk kemungkinan mengadakan Amandemen dari perjanjian ini. 3. Semua kerugian yang timbul yang dialami oleh salah satu pihak sebagai akibat terjadiniya Force Majeure bukan merupakan tanggung jawab pihak lainnya. PASAL 7 PENGAKHIRAN PERJANJIAN 1, Selain karena telah berakhirnya jangka waktu perjanjian, maka perjanjian ini dapat berakhir sebelum jangka waktunya karena adanya pengakhiran yang diajukan satu pihak kepada pihak lainnya, apabila terjadi : a. Adanya cidera jani/tidak dipenuhinya ketentuan-ketentuan dalam perjanjian ini dan terhadap pihak yang melakukan cidera janji tersebut tidak memenuhi/memperbaikinya dalam jangka waktu 30 (Tiga Puluh) hari kalender setelah pemberitahuan diberikan. b. Adanya kondisi Force Majeure yang mengakibatkan tidak dapat dilaksanakennya Perjanjian ini oleh PARA PIHAK dan tidak adanya keinginan untuk mengadakan Amandemen dari perjanjian ini. 2. Tidak dilaksanakennya kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal (3) perjanjian kerjasama ini, pengakhiran perjanjian tidak mengakibatkan hapusnya kkewajiban pembayaran yang telah timbul sebelum tanggal berakhirnya perjanjian ini, Untuk hal ikhwal pengakhiran perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, PARA PIHAK sepakat dan setuju mengesampingkan berlakunya ketentuan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hulum Perdata Indonesia, yaitu mengenai diperlukannya keputusan dari Badan Peredilan untuk dilakukannya pengakhiran/pembatalan, sehingga_pengalchiran/pembataan perjanjian cukup dilakukan secara sepihak oleh masing-masing pihak tanpa menunggu adanya putusan dari Hakim. PASAL 8 PENYELESAIAN PERSELISIHAN 1. Apabila di kemudian heri terjadi perselisihan dalam penafsiran atau pelaksanaan ketentuan-ketentuan dari perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat untuk terlebih dahulu menyelesaikan secara musyawarah. 2. Bilamana musyawarah tersebut pada ayat (1) pasal ini tidak menghasilkan kata sepakat, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan/atau Pengadilan Negeri sesuai domisili Hukum PARA PIHAK. PASAL 9 PERUBAHAN DAN PENAMBAHAN Segala sesuatu yang belum diatur atau diperlukan adanya perbaikan dalam perjanjian ini, sedangkan PARA PIHAK menghendaki yang sifatnya melengkapi atau memperbaiki, akan diatur dan ditentukan kemudian oleh PARA PIHAK untuk disepakati bersama serta dibuat secara tertulis dalam perjanjian tambahan (addendum) atau perbaikan perjanjian (amandemen) dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini. PASAL 10 FENUTUP Demikian PERJANJIAN ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga) asli, ditandatangani dan cibubuhi stempel perusahaan PARA PIHAK, bermaterai cukup, serta masing-masing mempunyai kekuatan hulum yang sama

You might also like