Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 41

PT VALE INDONESIA

Construction Services Department (DP 4)

STANDARD OPERATING PROCEDURE / PROSEDUR KERJA STANDARD

TITLE / JUDULDIESEL WELDING MACHINE ID. / NOMORCSWM001DEPARTMENT /


DEPARTEMENECSECTION / BAGIANCONSTRUCTION SERVICESDATE / TANGGAL26 Juli
2017VERSION / VERSI3.0
IMPORTANCE / TINGKAT KEPENTINGAN
Routine / Rutin
X

-1–
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

Critical

-2–
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

-3–
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

-4–
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

-5–
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

-6–
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

-7–
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

-8–
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

-9–
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 10 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 11 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 12 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 13 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 14 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 15 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 16 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 17 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 18 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 19 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 20 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 21 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 22 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 23 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 24 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 25 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 26 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 27 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 28 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 29 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 30 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 31 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 32 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 33 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 34 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

- 35 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

Disetujui oleh :

Abd Jabbar/5793
Approved by : General Manager
Disetujui oleh :

Sonny Swasono/7509

Date / Tanggal :
Date / Tanggal :

Purpose / Tujuan:
Prosedur ini digunakan sebagai pedoman bagi semua GCT untuk mengoperasikan Diesel welding machine secara aman .

Scope / Ruang Lingkup:


Prosedur ini untuk memastikan semua persyaratan untuk mengoperasikan Diesel welding machine yang telah dipenuhi,
sesuai dengan yang diminta oleh Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 555.K/26/M.PE/1995 tetang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan dan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.

Procedure / Prosedur:

Standard Personal Protective Equipment / Alat Pelindung Diri Standar :


Safety Shoes, Baju Kerja (Disposal Coverall), standard PTI.
AS/NZS 2210; CAN/CSA Z195-02; CAN/CSA Z195.1-02; ANSI Z41-1991
Helmet Safety Standard.
AS/NZS 1800/S; AS/NZS 1801:1997; ANSI Z89.1.2003 TYPE I, class E & G; CAN/CSA-Z94.1-05.
Safety Glasses
AS/NZS 1336; AS/NZS 1337; AS/NZS 1338; ANZI Z87.1-1989; CAN/CSA Z94.3-02
Hand Gloves, Weld Gloves
Gas Masker, Dust Masker
Ear plug
Face Shield
Welding helmet

Pendahuluan

Definisi welding machine adalah suatu alat permesinan yang digunakan dalam proses pengelasan. Dalam dunia industri
kegiatan ini banyak mengandung resiko/ bahaya yang dapat terjadi bila tidak mengikuti prosedur yang benar, kecelakaan
atas diri sendiri rekan kerja maupun kerusakan peralatan. Seperti tersengat arus listrik, kebutaan, luka bakar, ganguan
pernapasan dll.Untuk menghindari hal-hal yang merugikan tersebut maka, perlu di perhatikan prosedur yang benar.
Penyebab utama timbulnya kecelakaan dalam proses pengelasan :
Penyebab dasar kecelakaan :
Faktor manusia
Faktor pekerjaan dan alat.
Penyebab langsung kecelakaan :
Tindakan tidak aman.
Kondisi kondisi tidak aman

Prosedur

- 36 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

MINIMUM EQUIPMENT NEEDED FOR :


WELDING MIG/MAG WELDING WATER COOLING
Cooling unit
Grounding cable
Mig/mag welding torch,water cooled
Gas connection(for supplying the machine with shielding gas)
Wire peeder (TS 4000 / 5000, TPS 3200 / 4000 / 5000 only)
Interconection hosepack

TIG – DC WELDING
Grounding cable
Tig gas valve welding torch
Gas connection
Filler metal

ROD ELEKTRODE MMA WELDING/ STICK WELDING


Grounding
Electrode holder
Rod electrode

Umum dan Safety Precaution

Gunakan PPE standar seperti tercantum dalam prosedur ini.


Pastikan work permit dan burning permit dilakukan sesuai prosedur dimana alat ini digunakan.
Mengacu ke petunjuk pengoperasian, perawatan, dan part welding machine
Arc Welding Hazards:
Hanya personel yang memiliki kualifikasi yang boleh mneng-install, mengoperasikan, merawat dan memperbaiki mesin.
Electric Shocks Hazards:
Tidak menyentuh bagian electrical yang beroperasi
Lindungi diri dengan menggunakan dry insulating material untuk mencegah kontak fisik dengan benda kerja atau tanah.
Jangan menggunakan AC output di area basah atau jika pergerakan dibatasi atau ada bahaya ketinggian
Gunakan AC output HANYA bila dibutuhkan untuk proses pengelasan
Jika AC Output diperlukan, gunakan Remote Output Control
Untuk area kerja basah atau di area metal structure dimana kontak fisik ke benda kerja tinggi, maka perlu:
Semiautomatic DC Constant Voltage (wire) welder
DC Manual Stick Welser
AC Welder dengan mengurangi Open-Circuit-Voltage.
Pastikan kawat ground input power terhubung dengan benar ke ground terminal di dalam dissconnect box atau cord plug
terhubung dengan benar pada receptacle outlet
Bila akan menambahkan koneksi lain pasanglah grounding conductor
Inspeksi kawat/kabel/cord, tidak boleh rusak atau terkelupas
Senantiasa matikan alat bila tidak dioperasikan.
Jangan menggunakan kabel yang tidak standar atau abnormal
Jika grounding benda kerja diperlukan, grounding-lah langsung dengan kabel terpisah
Jangan menyentuh elektrode
Fumes and Gases: Shielding Gas Cylinder Hazards:
Jauhkan kepala dari asap, jangan menghirup asap
Jika dalam ruangan, gunakan ventilasi atau blower untuk menghisap asap dan gas hasil pengelasan
Dalam confine space, selalu sediakan ventilasi yang baik dan air-supplied Respirator.
Jangan melakukan pengelasan di dekat proses cleaning, degreasing, atau spraying
Tidak mengelas pada coated metal (galvanized, lead atau cadmium)
Matikan supply shielding gas bila mesin tidak digunakan
Lindungi silinder dari panas berlebih, kejutan mekani, kerusakan, sparks, nyala api terbuka dan busur listrik
Tempatkan silinder gas dengan stabil pada support atau rack-nya
Jauhkan silinder dari proses pengelasan atau listrik
Gunakan komponen yang tepat: gas cylinder, regulators, hoses dan fittings)
Alihkan muka dari valve outlet ketika membuka cylinder valve
Arc rays and magnetic field hazards:

- 37 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

Arc ray dari proses pengelasan memproduksi cahaya ultraviolet dan inframerah yang dapat membakar mata dan kulit
Gunakan PPE standart untuk mengelas seperti di halaman pertama prosedur ini
Medan magnet selama operasi dapat menyebabkan internist failure
Welding Hazards:
Pengelasan bisa menyebabkan kebakaran, ledakan dan panas berlebih
Jauhkan semua material yang mudah terbakar (±11m) dari busur las, jika tidak memungkinkan melindungi area dengan
cover shield
Lindungi diri dari percikan dan metal hasil pengelasan
Jangan mengelas dekat container (tangki, drum atau pipa yang bertekanan) sampai benar-benar aman
Jangan menggunakan proses mengelas untuk melelehkan pipa atau benda lain yang membeku
Lepas elektrode dari holder jika mesin tidak dioperasikan
Flying Metal Hazards:
Welding, chipping, wire brushing dan grinding dapat menyebarkan metal, menyebabkan injury
Sediakn first aid ditempat yang mudah dijangkau selama persiapan dan operasional
Sediakan fire extinguisher selama persiapan dan operasional

Langkah kerja:

PENGECEKAN KONDISI MESIN SEBELUM DIOPERASIKAN


Pastikan karyawan yang mengoperasikan Mesin Las Diesel telah ditraining dan memiliki kualifikasi sebagai welder.
Periksa sekitar area welding machine apakah ada benda yang mudah terbakar, lantai licin, atau ada genangan air, oli dll yang
dapat membahayakan.
Isi pre-operational checklist. Pastikan mesin las dalam kondisi baik. laporkan ke atasan jika terjadi kerusakan. Isi jam awal
kerja (engine hours).
Check air radiator,oli mesin dan indikator dalam kondisi aman untuk digunakan

Tidak boleh membuka air radiator pada saat mesin hidup


Periksa level bahan bakar.
Matikan welding machine pada saat pengisian bahan bakar
Pastikan level accu dalam kondisi baik. Cek level air accu.

Periksa dan yakinkan kabel las tidak ada yang terkelupas / lecet dan lengkap dengan ground clampnya.
Pasang ground clamp pada material.
Posisikan welding machine mendekati lokasi kerja agar kabel tidak terlalu panjang dibentangkan dilantai ( tidak berserakan
di lantai ) usahakan kabel tidak ada yang tergulung ditempat penggulungan kabel pada saat mesin beroperasi karena dapat
menimbulkan medan magnet.
Untuk memindahkan mesin las, pastikan pengangkatan mesin las dilakukan sesuai prosedur rigging.

Pada pengelasan yang menggunakan gas,yakinkan tabung silinder atau botol gas terikat kuat dalam posisi berdiri.
Yakinkan semua kabel connection dan terminal kabel dalam keadaan baik
Buka kap mesin dan pastikan tidak ada majun atau material yang mudah terbakar tersimpan.

PENGOPERASIAN WELDING MACHINE


Mig/Mag welding proses
Letakkan Welding Machine pada area yang bersih terhindar dari genangan air / minyak.
Yakinkan prosedur pengecekan diatas sudah dilakukan dengan benar.
Pasang kabel las pada terminal. Pastikan kutub positif dan negatif sudah sesuai dengan proses pengelasan. (DCEP = Direct
Current Electrode Positif / DCEN = Direct Current Electrode Negative)
=

Pastikan kabel las yang digunakan sesuai dengan kapasitas.

- 38 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

Nyalakan welding engine dengan menggunakan Engine Control Switch (2). Setelah engine menyala, posisikan switch pada
posisi Run atau Auto (untuk menghemat bahan bakar).
Note: Gambar dibawah adalah langkah pengaturan apabila menggunakan remote. Untuk penggunaan tanpa remote,
posisikan switch pada panel dan lakukan pengaturan ampere dan voltage pada panel.

Setelah engine menyala. Pastikan tidak ada kelainan pada mesin. Bila ditemukan kelainan segera matikan mesin las dan
laporkan ke atasan.
Atur Ampere pengelasan dengan menggunakan tuas no (7). Pastikan ampere yang digunakan sesuai dengan kawat las yang
digunakan.
Atur control voltage dengan menggunakan tuas no (8).
Jangan melakukan pengetesan ampere pada benda kerja. Lakukan pengetesan pada material yang tidak terpakai.
Ketika membawa kabel las, jangan sampai kabel positif dan negatif bersentuhan. Dapat menimbulkan percikan.
Pasang kabel las pada material dengan menggunakan clamp.
Pasang electrode pada handle electrode.
Lakukan pengelasan sesuai prosedur pengelasan.
Pada saat pengelasan, welding hood harus terpasang dengan benar di kepala

Selesai Pekerjaan:

Bersihkan sisa-sisa material.


Catat jam akhir (engine hours) mesin las pada daily checklist.
Kembalikan mesin las dan peralatannya dengan aman dan rapi.
Kabel las harus digulung dengan rapi.

Perhatian
Rawatlah peralatan pengelasan dengan baik sehingga selalu dalam kondisi siap pakai
Bila ada kelainan yang ditemukan pada welding machine, segera laporkan ke atasan.

Table D-2 Permissible Noise Exposure

Duration per day, hours


Sound level dBA slow response

8
90

6
92

4
95

3
97

2
100

- 39 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

102

1
105

¼ or less
115

Contoh:
Jika tingkat kebisingan setelah menggunakan Ear Plug masih 95 dBA, sesuai table maka lakukan istirahat setiap 1 jam
bekerja.

Kebisingan:
Ear Plug mengurangi 30% kebisingan.
Ear Muff mengurangi 28% kebisingan.
Contoh: Jika kebisingan mencapai 95 dBA, jika menggunakan Ear Plug = 95- 28.5 = 66.5 DBA

Document Control:

- 40 –
PT VALE INDONESIA
Construction Services Department (DP 4)

Version/
Versi
Date/
Tanggal
Reason for change/
Alasan perubahan

01
11 January 2011
New Format

02
25 April 2011

03
26 Juli 2017
CS Prevention Week

- 41 –

You might also like