Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

PROFIL IBU BERSALIN DENGAN BAYI ASFIKSIA DI RSUD KOLONEL

ABUNDJANI BANGKO TAHUN 2020 – 2021

Evi Andriani Siregar1), Ainal Mardiah2), Vitria Komala Sari3)


Fakultas Kesehatan, Universitas Fort De Kock
email:eviandriyani916@gmail.com

Abstract

Data from the World Health Organization IMR in the world in 2019 reached 28.2 per 1000 live
births. The results of the Indonesia Demographic and Health Survey in 2017 showed AKN at 15 per 1000
live births and IMR at 24 per 1000 live births. Based on data at the Kolonel Abundjani Regional Hospital
Bangko, it was found that the incidence of asphyxia neonatorum in 2019 was 119 cases, in 2020 there
were 108 cases, and in 2021 there were 85 cases. The biggest cause of newborn mortality is asphyxia,
which is 11.4%. This study aims to determine the profile of mothers in maternity with asphyxia babies at
Kolonel Abundjani Regional Hospital Bangko in 2020-2021. This type of research is descriptive which
consists of two variables, independent variables, namely age, education, parity, gestational age, PROM,
prolonged labor, HB levels and leukocyte levels. The dependent variable is asphyxia infants. The sample
in this study amounted to 193 using Total Sampling. The results of this study obtained profiles of mothers
giving birth, namely maternal age 64.8% not at risk, education 30.1% high school, parity 80.8% not at
risk, gestational age 62.2% not at risk, PROM 52.2% not at risk, parturition Duration 73.6% Not Long
Parturition, HB Levels 52.3% Normal, and Leukocyte Levels 52.8% Abnormal. Based on the results of
the research above, it is recommended that health workers and health service providers improve services,
especially midwifery care for mothers in order to detect early risk factors for asphyxia so as to reduce the
incidence of asphyxia in newborns.

Keywords: Parity, PROM, Old Parturition, Hemoglobin, Leukocytes.


References : 37 (2010-2021

PENDAHULUAN pada tahun 2019 mencapai angka 28,2 per


1000 kelahiran hidup (The World Bank,
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah
2020). Hasil Survei Demografi dan
jumlah bayi yang meninggal sebelum
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017
mencapai usia tepat 1 tahun yang
menunjukkan AKN sebesar 15 per 1000
dinyatakan per 1000 kelahiran hidup
kelahiran hidup dan AKB sebesar 24 per
(UNICEF, 2020). AKB digunakan untuk
1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan
mencerminkan tingkat pembangunan
Indonesia, 2019).
kesehatan dari suatu negara serta kualitas
Menurut WHO mayoritas dari semua
hidup dari masyarakat yang kemudian hal
kematian neonatal (75%) tersebut terjadi
ini dituangkan dalam rumusan Sustainable
selama minggu pertama kehidupan, dan
Development Goals (SDGs) tujuan ketiga
sekitar 1 juta bayi baru lahir meninggal
untuk mencapai target yang diharapkan
dalam 24 jam pertama. Termasuk
yaitu salah satu indikatornya menurunkan
didalamnya kelahiran premature, komplikasi
Angka Kematian Neonatal (AKN)
terkait intrapartum (lahir dengan keadaan
setidaknya hingga 12 per 1000 kelahiran
asfiksia atau kegagalan bernafas), dan
hidup pada tahun 2030. Berdasarkan data
infeksi cacat lahir, hal ini yang
World Bank angka kematian bayi di dunia
menyebabkan sebagian besar kematian pada minggu terhitung sejak hari pertama haid
neonatal pada tahun 2017 (WHO, 2020). terakhir wanita (Saifuddin 2009). Bayi
Data dari Dinas Kesehatan Provinsi asfiksia neonatorum yang mampu bertahan
Jambi pada tahun 2019 tercatat terjadi 65 hidup jumlahnya cukup banyak, namun
kasus kematian neonatus yang disebabkan dapat mengalami kerusakan di bagian otak.
oleh Asfiksia, angka ini mengalami Hal ini disebabkan karena resusitasi yang
peningkatan yang cukup besar pada tahun tidak adekuat atau salah dalam pelaksanaan
2020 yaitu tercatat 97 kasus kematian prosedurnya. Resusitasi yang dilaksanakan
neonatus terjadi akibat asfiksia (Profil secara adekuat dapat mencegah kematian
Kesehatan Provinsi Jambi, 2020). dan kecacatan pada bayi karena hipoksia.
Asfiksia neonatorum didefinisikan Intervensi post natal terhadap peningkatan
sebagai kegagalan bayi untuk memulai keterampilan resusitasi bayi baru lahir dapat
bernafas segera setelah lahir dan menurunkan kematian neonatal mencapai
mempertahankan beberapa saat setelah lahir sekitar 6-42% (Bekele et al., 2021)
(WHO, 2016). Asfiksia neonatorum adalah Adapun beberapa penyebab
bayi tidak bernafas secara spontan dan terjadinya asfiksia neonatorum yaitu paritas,
teratur segera setelah lahir atau beberapa usia ibu, preeklampsia, perdarahan ante
saat setelah lahir (Kemenkes, 2015). partum, lama persalinan, keaadaan air
Asfiksia yang terjadi segera setelah bayi ketuban, dan prematuritas. Berdasarkan
lahir apabila tidak ditangani dapat penelitian yang dilakukan (Hariman, 2016),
menyebabkan berbagai komplikasi pada terdapat hubungan antara usia ibu dan
bayi diantaranya terjadi hipoksia iskemik paritas terhadap kejadian asfiksia
ensefalopi, edema serebri, kecacatan neonatorum. Penelitian oleh Rahmawati
cerebral palsy pada otak; hipertensi Suci tahun 2014 juga menyatakan bahwa
pulmonal presisten pada neonatus, terdapat hubungan antara kejadian
perdarahan paru dan edema paru pada preeklampsia dengan kejadian asfikisia
jantung dan patu-paru; entero neonatorum. Menurut penelitian Dewi
kolitisnektrotikana pada gestasional; tubular Yuliasari pada tahun 2015 terdapat
nekrosis akut, Syndrome of Inapropiate hubungan antara ketuban pecah dini dengan
Antidiuretic Hormone (SIADH) pada ginjal; kejadian asfiksia neonatorum. Selain itu,
dan Disseminataed Intravascular berdasarkan penelitian Wisdyana tahun 2013
Coagulation (DIC) pada system hematologi menunjukkan hasil terdapat hubungan
(Moshiro et al., 2018). antara usia kehamilan dengan asfiksia
Asfiksia meningkatkan angka neonatorum dan juga kejadian BBLR.
kesakitan pada bayi di negara berkembang Faktor ibu yang juga meningkatkan
dengan insidens 100–250/1.000 kelahiran kejadian asfiksia neonatorum adalah anemia
hidup dibandingkan dengan di negara maju pada saat hamil, partus lama, umur ibu dan
dengan insiden 5–10 /1.000 kelahiran hidup. hipertensi dan faktor yang paling besar
Angka kematian bayi terutama pada masa meningkatkan risiko asfiksia neonatorum
neonatal masih cukup tinggi dan menjadi adalah anemia pada saat hamil. Hasil Riset
masalah kesehatan baik secara global, Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007
regional, maupun di Indonesia (WHO, 2020) komplikasi yang menjadi penyebab
Kejadian asfiksia bayi baru lahir juga kematian neonatal terbanyak yaitu
disebabkan oleh bayi dengan kelahiran disebabkan oleh asfiksia 35,9% (Kemenkes
prematur. Kelahiran prematur adalah bayi RI, 2015).
lahir hidup dengan usia kehamilan < 37
Masalah utama penyebab kematian (Data RSUD Kolonel Abundjani Bangko,
pada bayi dan balita adalah pada masa 2022).
neonatus (bayi baru lahir umur 0- 28 hari).
Menurut hasil Riskesdas 2007 menunjukkan Berdasarkan latar belakang diatas
bahwa 78,5% dari kematian neonatal terjadi penulis tertarik untuk mengetahui tentang
pada umur 0 - 6 hari. Komplikasi yang Profil Ibu Bersalin Dengan Bayi Asfiksia Di
menjadi penyebab kematian terbanyak RSUD Kolonel Abundjani Bangko Tahun
adalah asfiksia, bayi berat lahir rendah dan 2020-2021.
infeksi. (Depkes, RI, 2013). Di Indonesia
Asfiksia menjadi salah satu penyebab
METODE PENELITIAN
tingginya angka kematian bayi (AKB).
Penelitian ini bertujuan untuk
Setiap tahunnya kira – kira 3% (3,6 juta)
mengetahui Profil Ibu Bersalin Dengan Bayi
dari 120 juta bayi baru lahir mengalami
Asfiksia Di RSUD Kolonel Abundjani
asfiksia, hampir 1 juta bayi ini meninggal.
Bangko Tahun 2020-2021. Jenis penelitian
Kabupaten Merangin merupakan
ini adalah Deskriptif yaitu untuk melihat
salah satu Kabupaten di Provinsi Jambi yang
gambaran profil Ibu Bersalin dengan Bayi
dengan catatan kejadian Asfiksia
Asfiksia. Penelitian ini terdiri dari dua
Neonatorum yang cukup tinggi. Pada tahun
variabel, Variabel Independent yaitu Usia,
2019 terdapat 126 kasus asfiksia neonatorum
Pendidikan, Paritas, Usia Kehamilan, KPD,
dan 6 orang diantaranya meninggal dunia.
Partus Lama, Kadar HB dan Kadar Leukosit
Pada tahun 2020 terjadi peningkatan,
Variabel Dependent yaitu Bayi Asfiksi.
tercatat 142 kejadian asfiksia neonatorum
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
dan 11 orang diantaranya meninggal dunia
Ibu bersalin dengan bayi Asfiksia RSUD
(Profil Kesehatan Kabupaten Merangin,
Kolonel Abundjani Bangko pada Tahun
2021).
2020-2021 yang berjumlah 193 orang, dan
RSUD Kolonel Abundjani Bangko jumlah sampel dalam penelitian ini diambil
merupakan salah satu Rumah Sakit rujukan dari seluruh jumlah populasi yaitu 193
yang menjadi tujuan rujukan baik dari orang. Teknik pengambilan sampel dengan
Puskesmas maupun Klinik Kesehatan yang menggunakan Total Sampling. Penelitian
berada di Wilayah Merangin dan sekitarnya ini telah dilaksanakan di RSUD Kolonel
oleh sebab itu angka persalinan dan BBL Abundjani Bangko pada bulan Februari sd
dengan komplikasi cukup banyak. Juni 2022. Data yang digunakan adalah data
Berdasarkan survey awal di RSUD Kolonel Sekunder yang diambil dari catatan rekam
Abundjani Bangko didapatkan data bahwa medik Rumah Sakit. Pengolahan data
angka kejadian asfiksia neonatorum cukup menggunakan analisis deskriptif, yaitu
tinggi. Pada tahun 2019 terdapat 119 kasus analisis yang bertujuan untuk menjelaskan
asfiksia neonatorum, pada 2020 tercatat atau mendeskripsikan karakteristik setiap
sebanyak 108 kasus, dan pada tahun 2021 variabel penelitian, dimana hanya
tercatat sebanyak 85 kasus. Data ini menghasilkan distribusi frekuensi dan
menunjukkan tren penurunan angka kejadian persentase.
asfiksia neonatorum, namun kasus asfiksia
neonatorum di RSUD masih memerlukan
perhatian dan penanganan yang serius
karena dari total 97 kasus kematian bayi
akibat asfiksia di Provinsi Jambi 11,4 % ( 11
orang) berasal dari Kabupaten Merangin HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Univariat Total 193 100

1. Distribusi Frekuensi Usia Ibu


Bersalin Dengan Bayi Asfiksia Di
RSUD Kolonel Abundjani Bangko Berdasarakan hasil pengumpulan dan
Tahun 2020-2021 pengolahan data yang telah dilakukan
mengenai Distribusi Frekuensi Pendidikan
Tabel 5.1 Ibu Bersalin dengan Bayi Asfiksia Di RSUD
Distribusi Frekuensi Usia Ibu Bersalin Kolonel Abundjani Bangko Tahun 2020-
Dengan Bayi Asfiksia Di RSUD Kolonel 2021 didapatkan hasil bahwa dari 193 ibu
Abundjani Bangko Tahun 2020-2021 bersalin dengan bayi yang asfiksia 30,1 %
Usia Ibu F %
( 58 orang) berpendidikan SMA.

Beresiko 68 35,2
(< 20 Th - ≥ 35 Th)
3. Distribusi frekuensi Paritas Ibu
Tidak Beresiko 125 64,8 Bersalin Dengan Bayi Asfiksia Di
(≥20 Th - < 35 Th)
RSUD Kolonel Abundjani Bangko
Total 193 100% Tahun 2020-2021

Tabel 5.3
Berdasarakan hasil pengumpulan dan Distribusi Frekuensi Paritas Ibu
pengolahan data yang telah dilakukan Bersalin dengan Bayi Asfiksia di
mengenai Distribusi Frekuensi Usia Ibu RSUD Kolonel Abundjani Bangko
Bersalin dengan Bayi Asfiksia Di RSUD Tahun 2020-2021
Kolonel Abundjani Bangko Tahun 2020-
2021 didapatkan hasil bahwa dari 193 ibu Paritas f %
bersalin dengan bayi yang asfiksia terdapat
Beresiko 37 19,2
64,8%( 125 orang) berada pada kelompok (Multipara dan
usia tidak berisiko (≥20 Th - < 35 Th) Grande Multipara)

Tidak Beresiko 156 80,8


2. Distribusi frekuensi Pendidikan (Primipara)
Ibu Bersalin Dengan Bayi Asfiksia
Di RSUD Kolonel Abundjani Total 193 100
Bangko Tahun 2020-2021

Tabel 5.2 Berdasarakan hasil pengumpulan dan


Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu pengolahan data yang telah dilakukan
Bersalin dengan Bayi Asfiksia di mengenai Distribusi Frekuensi Paritas Ibu
RSUD Kolonel Abundjani Bangko Bersalin dengan Bayi Asfiksia Di RSUD
Tahun 2020-2021 Kolonel Abundjani Bangko Tahun 2020-
Pendidikan F %
2021 didapatkan hasil bahwa dari 193 ibu
Ibu bersalin dengan bayi yang asfiksia 80,8%
(156 orang) dengan paritas tidak berisiko
Tidak Sekolah 1 5 (Primipara)
SD 57 29,5
SMP 46 23,8
SMA 58 30,1 4. Distribusi frekuensi Usia
Perguruan Tinggi 31 16,1 Kehamilan Ibu Bersalin Dengan
Bayi Asfiksia Di RSUD Kolonel KPD 92 47,7
Tidak KPD 101 52,3
Abundjani Bangko Tahun 2020-
2021 Total 193 100

Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Usia Kehamilan
Berdasarakan hasil pengumpulan dan
Ibu Bersalin dengan Bayi Asfiksia di
pengolahan data yang telah dilakukan
RSUD Kolonel Abundjani Bangko
mengenai Distribusi Frekuensi Kejadian
Tahun 2020-2021
KPD pada Ibu Bersalin dengan Bayi
Asfiksia Di RSUD Kolonel Abundjani
Usia Kehamilan F %
Bangko Tahun 2020-2021 didapatkan hasil
bahwa dari 193 ibu bersalin dengan bayi
Beresiko 73 37,8 yang asfiksia 52,3 % ( 101 Orang ) tidak
(<37 minggu >42
minggu)
dengan KPD

Tidak Beresiko 120 62,2


(37 – 42 minggu)
6. Distribusi frekuensi Partus Lama
Total 193 100 pada Ibu Bersalin Dengan Bayi
Asfiksia Di RSUD Kolonel
Abundjani Bangko Tahun 2020-
Berdasarakan hasil pengumpulan dan 2021
pengolahan data yang telah dilakukan
mengenai Distribusi Frekuensi Usia Tabel 5.6
Kehamilan Ibu Bersalin dengan Bayi Distribusi Frekuensi Partus Lama
Asfiksia Di RSUD Kolonel Abundjani pada Ibu Bersalin dengan Bayi
Bangko Tahun 2020-2021 didapatkan hasil Asfiksia di RSUD Kolonel Abundjani
bahwa dari 193 ibu bersalin dengan bayi Bangko Tahun 2020-2021
yang asfiksia 62,2% (120 orang) bersalin
pada usia kehamilan tidak berisiko (≥37 –
Partus Lama f %
≤42 minggu).
Ya 51 26,4
5. Distribusi frekuensi Kejadian Tidak 142 73,6
KPD pada Ibu Bersalin Dengan
Bayi Asfiksia Di RSUD Kolonel Total 193 100

Abundjani Bangko Tahun 2020-


2021 Berdasarakan hasil pengumpulan dan
pengolahan data yang telah dilakukan
Tabel 5.5 mengenai Distribusi Frekuensi Partus Lama
Distribusi Frekuensi Kejadian KPD pada Ibu Bersalin dengan Bayi Asfiksia Di
pada Ibu Bersalin dengan Bayi RSUD Kolonel Abundjani Bangko Tahun
Asfiksia di RSUD Kolonel Abundjani 2020-2021 didapatkan hasil bahwa dari 193
Bangko Tahun 2020-2021 ibu bersalin dengan bayi yang asfiksia
73,6% (142 Orang) tidak mengamali partus
lama.
Kejadian KPD f %
7. Distribusi frekuensi Kadar HB Ibu
Normal 91 47,2
Bersalin Dengan Bayi Asfiksia Di (≥4.000 – <10.000/ µl)
RSUD Kolonel Abundjani Bangko
Tahun 2020-2021 Total 193 100

Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Kadar HB Ibu Berdasarakan hasil pengumpulan dan
Bersalin dengan Bayi Asfiksia di pengolahan data yang telah dilakukan
RSUD Kolonel Abundjani Bangko mengenai Distribusi Frekuensi Kadar
Tahun 2020-2021 Leukosit Ibu Bersalin dengan Bayi Asfiksia
Di RSUD Kolonel Abundjani Bangko
Kadar HB f % Tahun 2020-2021 didapatkan hasil bahwa
dari 193 ibu bersalin dengan bayi yang
Anemia 92 47,7 asfiksia 52,8% (101 Orang) diantaranya
(<11gr%)
memiliki kadar Leukosit Tidak Normal.
Normal 101 52,3
(≥11gr%)

Total 193 100 SIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan penelitian ini diperoleh
profil Ibu bersalin yaitu Usia Ibu 64,8%
Berdasarakan hasil pengumpulan dan Tidak Berisiko, Pendidikan 30,1% SMA,
pengolahan data yang telah dilakukan Paritas 80,8% Tidak Berisiko, Usia
mengenai Distribusi Frekuensi Kadar HB Kehamilan 62,2% Tidak Berisiko, KPD
Ibu Bersalin dengan Bayi Asfiksia Di RSUD 52,2% Tidak KPD, Partus Lama 73,6%
Kolonel Abundjani Bangko Tahun 2020- Tidak Partus Lama, Kadar HB 52,3%
2021 didapatkan hasil bahwa dari 193 ibu Normal, dan Kadar Leukosit 52,8% Tidak
bersalin dengan bayi yang asfiksia 52,3% Normal. Berdasarkan hasil penelitian diatas
(101 Orang) dengan Kadar HB Normal maka disarankan kepada tenaga kesehatan
dan penyedia layanan kesehatan agar dapat
meningkatkan pelayanan khususnya asuhan
8. Distribusi frekuensi Kadar kebidanan pada ibu agar dapat mendeteksi
Leukosit Ibu Bersalin Dengan Bayi dini faktor risiko asfiksia sehingga dapat
Asfiksia Di RSUD Kolonel menurunkan angka kejadian asfiksia pada
Abundjani Bangko Tahun 2020- bayi baru lahir
2021

Tabel 5.8 UCAPAN TERIMAKASIH


Distribusi Frekuensi Kadar Leukosit
Ibu Bersalin dengan Bayi Asfiksia di Ucapan terimakasih peneliti
RSUD Kolonel Abundjani Bangko sampaikan kepada LPPM Universitas Fort
Tahun 2020-2021 De Kock yang telah memfasilitasi
terlaksanakanya penelitian ini hingga
Kadar Leukosit F % selesai.
Tidak Normal 102 52,8
(<4.000 atau ≥10.000/
µl)
REFERENSI Bidan Di Puskesmas Kota Parepare.
Jurnal Manajemen Kesehatan
Indonesia, 4(3).
Angkat, N. S. (2018). Karakteristik Bayi Hendrarto, T. W. (2019). Leukositosis Pada
Baru Lahir Yang Mengalami Asfiksia Ibu Sebagai Salah Satu Faktor Risiko
Neonatorum Di Rumah Sakit Umum Infeksi Neonatal Awitan Dini: Telaah
Daerah Kota Subulusalam. Universitas Klinis Di RSAB Harapan Kita. Sari
Sumatera Utara. Pediatri, 13(1), 33–40.
Apirak Nguanboonmak, M. D., & Somboon Husna. (2018). Faktor-Faktor Yang
Sornsukolrat, M. D. (2019). Prevalence Mempengaruhi Terjadinya Asfiksia
And Risk Factors Of Birth Asphyxia Pada Bayi Baru Lahir (BBL) Di
Among Elderly Gravidarum. Thai Wilayah Kerja Puskesmas Sibreh.
Journal Obstetri And Gynecology, Journal Of Healthcare Technology And
27(1), 29–37. Medicine, 4(2).
Bekele, Assimamaw, & Ali, S. (2021). Kalteren, W. S. (2018). Perinatal Anemia Is
Knowledge And Associated Factors Associated With Neonatal And
Towards Neonatal Resuscitation Neurodevelopmental Outcomes In
Among Nurses And Midwives At The Infants With Moderate To Severe
University Of Gondar Comprehensive Perinatal Asphyxia. Karger
Specialized Hospital, Northwest Neonatology Journal, 114, 315–322.
Ethiopia. International Journal Of Kemenkes. (2015). Profil Kesehatan
Africa Nursing Sciences, 15(100325), Indonesia.
1–5. Profil Kesehatan Indonesia, (2019).
BKKBN. (2016). Kebijakan Program Lisnawatii Sukandar, Hadyanaanwar, R.,
Kependudukan, Keluarga Husin, F., Sjarief, D., & Anwar, A. D.
Berencana,Dan Pembangunan (2015). Evaluasi Keterampilan Bidan
Keluarga Dalam Mendukung Keluarga Dalam Pengelolaan Persalinan Dengan
Sehat. Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR ).
Fauziah. (2015). HUBUNGAN IJEMC, 2(2).
KOMPETENSI BIDAN DENGAN Maizah. (2018). Gambaran Jumlah Leukosit
PENATALAKSANAAN MANAJEMEN Pada Ibu Hamil Trimester Satu Di Desa
ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DI Blaban Kecamatan Batu Marmar
WILAYAH KERJA DINAS Pamekasan Madura. Sekolah Tinggi
KESEHATAN KOTA LANGSA. Ilmu Kesehatan Insan Cendekia
Gilang. (2017). Faktor- Faktor Yang Medika Jombang.
Berhubungan Dengan Kejadian Moshiro, R., Ersdal, H. L., Mdoe, P.,
Asfiksia Neonatorum (Studi Di RSUD Kidanto, H. L., & Mbekenga. (2018).
Tugurejo Semarang ). Universitas Factors Affecting Effective Ventilation
Muhammadiyah Semarang. During Newborn Resuscitation: A
Harima. (2016). Analisis Pelaksanaan Qualitative Study Among Midwives In
Program Stabilisasi Bayi Asfiksia Oleh Rural Tanzania. GLOBAL HEALTH
Bidan Di Puskesmas Kota Parepare. ACTION, 11(1423862), 1–10.
Manajemen Kesehatan Indonesia, 4(3), Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku
196–205. Kesehatan. Rineka Cipta.
Hariman. (2016). Analisis Pelaksanaan Novelia, S., Aulya, Y., & Rahmawati, S. A.
Program Stabilisasi Bayi Asfiksia Oleh (2021). Factors Related To Neonatal
Asphyxia At Adjidarmo Hospital Subekti, N. B. (2019). Buku Saku
Rangkasbitung Lebak Banten. Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir.
Malahayati International Journal Of EGC.
Nursing And Health Science, 4(2), 132– Sucipto. (2020). Metodologi Penelitian
140. Kesehatan. Gosyen Publishing.
Nurhikmah. (2016). HUBUNGAN Syalfina. (2015). ANALISIS FAKTOR
PARTUS LAMA DENGAN RISIKO YANG BERPENGARUH
KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI TERHADAP KEJADIAN ASFIKSIA
BARU LAHIR DI RSUD NEONATORUM. Jurnal Berkala
KABUPATEN PANGKEP. JIKKHC, Epidemiologi, 3(3), 265–276.
1(1), 94–98. Syalfina, A. D., & Devy, S. R. (2015).
Nyoman. (2016). Maternal And Infant Risk ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG
Factors On The Incidence Of Neonatal BERPENGARUH TERHADAP
Asphyxia In Bali: Case Control Study. KEJADIAN ASFIKSIA
PHPMA, 4(2). NEONATORUM. Jurnal Berkala
Profil Kesehatan Kabupaten Merangin. Epidemiologi, 3(3), 265–276.
(2021). Tamtomo, D. (2017). Analisis Multifaktor
Profil Kesehatan Provinsi Jambi. (2020). Yang Mempengaruhi Asfiksia
Rambe, N. L. (2018). THE Neonatorum. UNS.
RELATIONSHIP BETWEEN LABOR Tobari, A. F., Sareharto, T. P., Puspitasari,
PREMATURE RUPTURE OF V. D., & Setiyorini, N. (2021). HOW
MEMBRANES ASPHYXIA CAN MATERNAL AGE AND
NEONATORUM AT PUBLIC AMOUNT OF PARITY AFFECT THE
HOSPITAL GUNUNGSITOLI. Jurnal HIGH DEGREE OF PERINEUM
Ilmiah Kebidanan IMELDA, 4(1). LACERATION AND NEONATAL
Sari, A. K. (2017). HUBUNGAN ANEMIA ASPHYXIA IN VACUUM
IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN EXTRACTION LABOR? Diponegoro
ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD Medical Journal, 10(3), 214–218.
WONOSARI GUNUNGKIDUL TAHUN Vina, E. (2019). HUBUNGAN PARITAS
2015. Poltekkes Kemenkes. DAN BERAT BAYI LAHIR
Sintayehu, Y., Desalew, A., Geda, B., DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA
Shiferaw, K., Tiruye, G., Mulatu, T., & NEONATORUM PADA BAYI BARU
Mezmur, H. (2020). Knowledge Of LAHIR. Jurnal Muara Sains,
Basic Neonatal Resuscitation And Teknologi, Kedokteran, Dan Ilmu
Associated Factors Among Midwives Kesehatan, 3(1), 183–192.
And Nurses In Public Health Wadah Khriesat, M., Kassab, M., &
Institutions In Eastern Ethiopia. Hamadneh, S. (2017). Infant
International Journal Of General Resuscitation Practices Of Midwives In
Medicine, 13, 225–232. A Developing Country. Advances In
SITOMPUL, E. S. (2017). FAKTOR- Neonatal Care, 00(00), 1–7.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN WHO. (2016). Data And Statistics.
DENGAN KINERJA BIDAN DESA WHO. (2020). The World Health Report :
DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN Data And Statistics.
KESEHATAN IBU DAN ANAK DI Widiani. (2016). Faktor Risiko Ibu Dan Bayi
KABUPATEN TAPANULI UTARA. Terhadap Kejadian Asfiksia
Universitas Sumatera Utara. Neonatorum Di Bali: Penelitian Case
Control. Public Health And Preventive
Medicine Archive, 4(2).

You might also like