Cerpen Safika Put

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 7
libur sekolah selamoa 3 hari, Cendana memutuskan untuk pergi Ke desa untuk sekedar healing bersama teman=, temannya. Mereka berlima adalah Geisya, Kino, Mari, Febo. gai juga Cendana. Semua Sudah diberikan izin oleh orang tuanya namun, mama Cendana merasa sedikit Keberaton "Nak perasaan mama gak enok Kalo Kalian pergi. Mama tetep ngizinin tapi harus jaga diri baik baik ya. Jangan lupa berdoa dan jaga sikap selama disana.” Walaupun dengan berat hati mama Cendano tetop mengizinkan. Keesokan horinyo mereka semua berkumpul di rumah Cendana kareno mereka berangkat menggunokan mobil mamanyoa. Mereko pun mulai memasukkan barang barang ke dalam bagasi mobil. "Guys borang barang udah masuk semua kan?" Tanya Sehan poda teman temannyo “IYA UDAH!” Jawab mereka serempak. ‘Hoti hati yo Kalian jangan lupa pesan mama’ mame Cendana kemboli mengingatkan pesannya. "Biar ga Kemaleman kami pamit yo tante” mereka berpamitan kepada mama Cendano. Berangkat lah mereka Ke tempat tujuan dengan Sehan yang menyetir mobil nya "Eh iyo aku belum ngasi tau Kalian kita mou kemana kan. Jadi kita pergi ke desa yang namanya desa Sersono nah disana ada tempat air terjun sama pemandian air panas. Topi tempat nya ga banyok orang tau" Cendana memulai obrolan itu "Gapopa dong posti mosih osri banget tempotnya’ ucap Geisya dengan semangot. "Iya asik bnget dong’ timpal Kino seolah menyetujui apa yang dikatakan Geisya. “Aman tenan po? rantune?” Celetuk Mari yang dihadiahi sentilan manja ih mending kamu fokus aja Sehan nyetirnaya ikutin Maps yang aku Kasih" lerai Cendana agar suasana tidak semokin berisik. Karena merasa perjalanan yang cukup lomo == mereko tertidur hingga tiba di tempat itu. "Bangun weh bangun ini serius desa Sersone itu! Kok aneh banget kaga ada rumah penduduk satu pun. Gelap juga iyo”, Sehan membangunkan teman temannya sembori melihat lihot sekitar dan melihat gapura dengan bertuliskan "SELAMAT DATANG DI DESA SERSONo’. “Udah sampe ya ayo turun guys” ucap Kino yang turun dari mobil dan langsung menurunkan barang barang mereka. "Tuh liat ga disitu ada penginapon. Kita nginep selama disini ya’ Cendana memboawa barang miliknyo. dan berjalan untuk ke penginapan tersebut dan disusul yang lain. MereKa sampai di penginapan tersebut yang bertuliskan "Penginapan Tok Dalang’. "Mas, eh pak check in 2 Kamor yo buot 3 malam” gelagapan Cendana ketika mengetahui resepsionis itu tenyato seorang laki laki paruh baya dengan memakai kaos putih, celana motif batik dan tak lupa blangkon yang dipakainya. "Nuwun sewu, hanya tersisa satu kamar sajoa nduk, kamar os" tutur bapok itu mungkin beliau adalah pemiliknyo? Karena tidak ado orang lain lagi disitu. "Astaghfirullah trus aku turu nang ndi maneh? (Astaghfirullah trus aku tidur di mana logit)” Lagi lagi Mari disentil manja oleh Sehan “Diem 9a jangan sampe gw iket bibir lu ye” Sehan berucap dengan mode psikopatnyo. > wohn Git yo pak. Iya deh boleh Cendana langsung melunasi To ee oe Oe dan mengambil kunci Kamar yang diberikan bapak Mereka naik ke lantai atas Karena Kamar 05 ada di lantai itu. Cendano langsung membuka pintu Kamar dan yak pemandangon yong kurang enok dipandang. "Gila sih ini Kamar kek go dipake, === setaon dah” Kino langsung menjadi juri Kamor itu "Iya ih Kotor banget’ timpal Geisya setelah melihat keadaan Kamarnyo. "Banyak cingcong lu pada. Bersihin aja ayo’ Sehan langsung mengambil Sapu dan mulai membersihkan lantai yang berdebu. Kegiatan gotong royong membersihkan kamar terjadi hingga 15 menit lamanya. Setelah Kegiatan itu "usai” seperti lagu Tiara Android mereka memutuskan untuk beristirahat ‘Cepet kita tidur biar besok bisa bangun pagi trus langsung Ke tempat air terjun sama pemandian air panas. Yang merasa cowo tidur di bowah tuh poke tiker. Cewe cewe di Kasur ya’ Perintah Cendana yong diberi bombastic side eyes oleh Kino dan Sehan. "Manusia manusia yang dirahmati Allah ayo bangun, cepet mandi trus ke tempat yang Cendana bilang” ucap Sehan sombil menyipratkan air Ke muKa teman temannyo. "Yang mandinya paling lama si Kino belakangan aja ya aku duluan” Geisyo langsung masuk ke dalam Kamar mandi. Di tengah tengah mereka bersiap, terdengor ketukan pintu 'Nduk, iki ono Ubi godhog kanggo kowe kabeh sorapan (Nok, ini ada Ubi rebus Untuk kalian semua sarapan)” ternyota itu adalah bapak pemilik penginopan. Kemudian Mari membuko pintu dan mengambil nampon berisi ubi yong diberikan bapak itu "Matur nuwun nggih pak” Mari berkoto dengan menampilkan senyum manisnya. Mereka langsung mengganjal perutnyo dengan ubi yong diberi oleh bapak pemilik penginopan. lah Kenyang nih langsung berangkat yuk guys” Buru buru Ya mengisi tas nya dengan seperangkat alat make-up dan 2) penginapon itu untuK pergi Ke air terjun dan pemandian air panas. tidak terlalu jauh tapi cukup Untuk membuat IUtUt mleyot. "Semangat temen temen terutama diri sendiri. Bentar lagi kita nyampe Kok sekitar 7 menit lagi’ Cendana mengemenge+i ker (att temannya juga dirinya sendiri yang merasa hampir meninggoy. Mereka melewati hutan jati yang tanahnya berlumpur. Namun di tengah perjalanan Kino melihat pohon buah pisang dan langsung mengombilnya Karena merosa lopar. Dih si monyet, moen nyolong oje lu" Sehan langsung soja menoyor kepala Kino setelah mengotakan itu. "Biarin orang lagi laper juga’ Cibir Kino kemudian melempor sembarangon Kulit pisang todi. Tak lama setelah itu, sampailah mereka di air terjun tersebut. "Wah bagus banget pemandangannyo’ Kata Cendana sembori menutup mulut dengan Kedua tangannya. "Kita kesano yuk Moc” Geisya dan Mari duduK di bebatuan besar dan mengayun ayunkoan Kakinya. Sedangkan Sehan mengambil Kerikil dan melempar lemparkannyo ke dalam air. Kemudian terdengar suara byurrr seperti orang lompot Ke air. Dan benar Soja ternyota Kino langsung mandi di air terjun. Cendana mengedarkan penglihatannya menikmati pemandangan dan ia mendopoti popoan bertuliskan "OILARANG MANDI! AWAS TENGGELAM . "Kinoooo0e kamu ga boleh mandi disitu. Tuh liat ada tulisannya takut tenggelem” teriak Cendana pada Kino, sepertinya Kino tidak mendengor Ucapannya Karena hanya ngang ngong ngang ngong dan terus berenang. ‘Cantik ya" Sehan mendekoti Cendano memulai basa basinya "Hah apanyo!” Respon Cendanoa dengan lengkerut dan alisnya yang menjodi satu kesatuan. "Yo m7? nya lah. Tapi Kamu juga cantik kok" Sehan sedang ae mode buaya darat dengan Cendana yang hanya E A: ini mee Kan wojahnya. Jika dilihat lihat mereko Disaat menikmati pemandangan yang sangat indah itu, terdengar Suara teriakan "Woyyy tolongin, kaki aku kaya ketorik sesuatuuu!!!" Itu Kino yang menggelepar seperti ikan a yang terlihat di permukaan air hanya tangannya yang seolah meminta pertolongan. "Ah elah banyak gaya lu kunyuk" cibir Sehan seperti netizen. "Eh Kayanya beneran deh’ Mari dan Geisya langsung mengampiri Cendana dan Sehan. "Siapapun tolong kami! Teman kami ada yang tenggelam’ Geisyo berteriak meminta tolong berharap ada warga sekitar yang datang. Mereka panik melihat temannya yang tenggelam termasuk Sehan yang langsung menceburkan diri ke air untuk menolong Kino "Kin, pegang tangan gw cepet trus gw tarik lu" Sehan mengulurkon tangannya kepada Kino, walaupun Kino Kesusahan untuk meraihnya. Kemudian di tengah adegan dramatis itu datanglah seorang pria tua dia adalah pemilik penginapan todi yang berjalan dengan tergopoh gopoh "Le, wis jorke wae mengko Kowe ikutan terseret terus mengko Karem (Nok, sudah biarkan Saja nanti kamu ikutan terseret terus nanti tenggelam)’. Cendana heran dengan jawaban bapak itu "Pak dia itu teman kami” setelah itu Cendanoa melemparkan rotan yang ia ambil todi kepada Sehon Sehan tangkep!" Rotan itu berhasil ditangkap oleh Sehan sambil menarik Kino ke pinggiran. Kino selamot meskipun dengan warna bibir dan tubuhnya yang membiru “Ini aku pakein Kino handuk yo” Mari mengeluarkan handuk dori tas nya dan dipakaikan pada Kino yang terbaring lemah dan Geisya yang membantu mengoleskan minyok Kayu putih. Bapak pemilik an menghompiri Kino dan berjongkok di hadapannya bagaimana yo!) Mari juga berjongkok don menanyakan maksud dari perkatoan bopak itu. "oh iya tadi pas mau kesini si Kino dapet pisang gatou darimana’ Sehan ne menjelaskan kejadian Kino yang tiba tiba memokan pisang di perjalanan. "Wis kudugo, Kowe Kabeh Kudu njaga sikap menawo ana ing panggonaning wong ( Sudah KUuduga, Kalian semua harus menjago sikap jika berada di tempat orang)” Bapok itu menegaskon lagi ucapannya. "Baik pak kami minta moof sekoli lagi Karena Ulah Kami. Semoga ini bisa menjadi pelajaran juga bagi kami.” Cendana jadi merasa tidak enak kepada bapok itu. Tak lama setelahnya Kino sador dengan terbatu batuk “Akhirnyo sodor juga lu bro” Sehan Kegirangan mendopoti temannya kemboli Sadar. "Yen mangkono cepet gawa dheweke bali menyang panginepan aku (Kalou begitu cepat bowa dia kemboli ke penginapanku)" mereka menggotong Kino untuk dibawoa ke penginapan kembali. Setelah sampai di penginapan, Bapok itu menyojikan teh hangat untuk mereka "Matur nuwun aggih pok” ucap Mori dibalaslah angguKan oleh bapok itu yang Kemudian pergi. "Kita mending pulang aja deh sekarang ya daripada ada kejadian lagi. Emang aneh banget nih desa” Cendana menyorankon untuk pulang dan membereskan borang borang. Teman temannya setuju "Moof ya gara gora aku jodi Kacou"™ namun Kino masih dengan rasa menyesal. "Ah Udah deh yang penting lu sekarang baik baik aja’ Ucap Sehan perhatian podahol mereka berduo seperti Tom and Jeremy Teti. Mereka bersiap Siap check out UntUK pUulang.Tak lupa mereka mengucapkan terimakasih kepada bapok pemilik itu dan sangat aneh dengan % gelagatnya "Sabenere kowe Kabeh iki lagi turu lan ana jero ‘ngimei kang padha (Sebenarnya Kalian ini sedang tidur dan berada dalam mimpi yang sama)” jawab bapak itu dengan seringainyo, mereka bingung dan saling menoto pee

You might also like