Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/371125481

ANALISIS LAJU KOROSI DENGAN PENAMBAHAN POMPA PADA BAJA


KOMERSIL DALAM MEDIA AIR LAUT

Article · July 2017

CITATIONS READS

7 350

2 authors, including:

Ramang Magga
Universitas Tadulako
13 PUBLICATIONS 17 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Ramang Magga on 29 May 2023.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE
provided by Jurnal MEKANIKAL

Jurnal Mekanikal, Vol. 8 No.2: Juli 2017: 737-741 e-ISSN 2502-700X


p-ISSN 2086-3403

ANALISIS LAJU KOROSI DENGAN PENAMBAHAN POMPA PADA BAJA


KOMERSIL DALAM MEDIA AIR LAUT

Muhammad Zuchry M, Ramang Magga


Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Tadulako
Email : Zuchry_kempo@yahoo.com

Abstract: Analysis of corrosion rate with the addition of pumps on commercial steel
in sea water medium. Corrosion is a deterioration in metal quality caused by the environment or
chemicals and affects the condition of a material, as well as in commercial steel. Several factors that
influence the rate of corrosion include salinity, pH, and temperature and oxygen solubility in corrosion
media.
To calculate the corrosion rate of commercial steel in sea water medium can be used method of weight
loss (Weight Losst) and electrochemical method. This research uses weight loss method. And for
corrosion media is used seawater tidal conditions and receding conditions with the addition of pumps
to circulate oxygen in corrosion media.
From the result of the research, it is found that the reduction of weight at low tide condition is bigger
than the tidal condition which influence the corrosion rate.
Keywords: Corrosion, Commercial steel, Weight Lost method, sea water

Abstrak: Analisis Lau Korosi dengan Penambahan Pompa pada Baja Komersil
dalam Media Air Laut. Korosi merupakan penurunan mutu logam yang diakibatkan oleh lingkungan
atau zat kimia dan berpengaruh pada kondis suatu material, demikian halnya pada baja komersil.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap laju korosi diantaranya salinitas, pH, temperatur dan
kelarutan oksigen dalam media korosi.
Untuk menghitung laju korosi baja komersil dalam media air laut dapat digunakan metode kehilangan
berat (Weight Losst) dan metode elektrokimia. Penelitian ini menggunakan metode kehilangan berat.
Dan untuk media korosi digunakan air laut kondisi pasang dan kondisi surut dengan penambahan
pompa untuk mensirkulasi oksigen dalam media korosi.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pengurangan berat pada kondisi surut lebih besar dibandingkan
kondisi pasang yang berpengaruh pada laju korosi.
Kata kunci : Korosi, Baja komersil, Metode kehilangan berat (Weight Lost), air laut

PENDAHULUAN terjadi secara perlahan tetapi pasti, korosi


dapat menyebabkan suatu material
Latar Belakang mempunyai keterbatasan umur
Korosi dapat terjadi pada berbagai pemakaian, dimana material yang
jenis logam baik pada konstruksi diperkirakan untuk pemakaian dalam
bangunan, pada kendaraan, kapal laut waktu lama ternyata mempunyai umur
dan peralatan yang menggunakan yang lebih singkat dari umur pemakaian
komponen logam seperti seng, tembaga, rata-ratanya.
besi baja, dll, semuanya dapat terserang Korosi atau perkaratan sangat lazim
oleh korosi. Selain itu korosi ternyata terjadi pada logam merupakan penurunan
juga mampu menyerang logam pada kemampuan suatu logam akibat
komponen peralatan elektronik, mulai lingkungan atau zat kimia (Ronberge,200).
dari jam digital hingga komputer serta Air laut merupakan lingkungan yang korosif
peralatan canggih lainnya yang terhadap logam dikarenakan dikarenakan
digunakan dalam berbagai aktifitas mengandung natrium klorida (NaCl),
manusia, baik dalam kegiatan industri kalsium sulfat (CaSO4), kalsium karbonat
maupun di dalam rumah tangga. (CaCO3), dan oksigen (O2) terlarut yang
Proses terjadinya korosi hampir sama mempengaruhi proses korosi pada material
pada semua material terutama pada logam (Sasono, 2010). Adanya oksigen yang

737
Jurnal Mekanikal, Vol. 8 No.2: Juli 2017: 737-741 e-ISSN 2502-700X
p-ISSN 2086-3403

terlarut akan menyebabkan laju korosi 1. Korosi Seragam (Uniform attack)


pada logam akan bertambah dengan Korosi jenis ini sering terjadi pada
meningkatnya kandungan oksigen (O2), konstruksi-konstruksi logam. Jenis ini
kelarutan oksigen dalam air merupakan biasanya dikategorikan menurut reaksi
fungsi dari tekanan, temperatur dan electro-chemical yang secara homogen
kandungan klorida (ASM handbook, 2003). terjadi karat keseluruh bagian material
yang terbuka.
Pengertian Korosi 2. Korosi Lubang (Pitting corrosion)
Korosi merupakan peristiwa alam yang Korosi Lubang (Pitting Corrosion).
terjadi pada logam dan dapat Pitting corrosion adalah bentuk
mengakibatkan kerusakan pada logam pengkaratan yang terpusat pada satu
tersebut, penggunaan logam pada titik dengan kedalaman tertentu yang
konstruksi dilingkungan air laut seperti dimulai dari korosi lokal.
logam paduan yang sering terkena air laut 3. Korosi Erosi (Errosion Corrosion )
dan udara yang mengandung percikan- Erosion corrosion adalah salah satu
percikan (kabut) dari air laut akan jenis korosi yang timbul dari reaksi
mempercepat terjadinya korosi (Suardi, serangan kombinasi kimia dan abrasi
2007). Pada peristiwa korosi, logam mekanik atau sebagai akibat dari
mengalami oksidasi, sedangkan oksigen gerakan fluida.
(udara) mengalami reduksi, karat 4. Korosi Sambungan Dua Logam
umumnya berupa oksida atau karbonat (Galvanis Corrosion)
berupa zat padat yang berwarna coklat Korosi jenis ini terjadi apabila ada
merah. kontak atau secara listrik kedua logam
Korosi terjadi melalui reaksi redoks, di yang berbeda dihubungkan, perbedaan
mana logam mengalami oksidasi, potensial tersebut akan menimbulkan
sedangkan oksigen mengalami reduksi. aliran elektron atau listrik diantara
Oksida besi (karat) dapat mengelupas, kedua logam, logam yang mempunyai
sehingga secara bertahap permukaan yang tahanan korosi rendah (potensial
baru terbuka itu mengalami korosi. rendah) akan terkikis dan yang tahanan
Berbeda dengan aluminium, hasil korosi korosinya tinggi akan mengalami
berupa Al2O3 membentuk lapisan yang penurunan daya korosinya.
melindungi lapisan logam dari korosi 5. Korosi Tegangan (Stress
selanjutnya. Korosi secara keseluruhan Corrosion)
merupakan proses elektrokimia. Pada Korosi tegangan terjadi karena
korosi besi, bagian tertentu dari besi butiran logam yang berubah bentuk
sebagai anoda, di mana besi mengalami yang diakibatkan karena logam
oksidasi. mengalami perlakuan khusus (seperti
Fe(s) à Fe2+(aq) + 2e– diregang, ditekuk dll) sehingga butiran
Elektron yang dibebaskan dalam menjadi tegang dan butiran ini sangat
oksidasi akan mengalir ke bagian lain untuk mudah bereaksi dengan lingkungan
mereduksi oksigen. 6. Korosi Celah (Crevice Corrosion)
O2(g) + 2 H2O(l) + 4e– à 4 OH–(l) Korosi jenis ini terjadi di daerah
Ion besi (II) yang terbentuk pada yang kondisi oksigennya sangat rendah
anode akan teroksidasi membentuk besi atau bahkan tidak ada sama sekali,
(III) yang kemudian membentuk senyawa sering pula terjadi akibat desain
oksida terhidrasi Fe2O3·xH2O yang disebut konstruksi peralatan yang tidak
karat. memungkinkan terjadinya oksidasi.

Jenis-Jenis Korosi Laju Korosi


Adapun korosi yang menyerang Laju korosi pada umumnya dihitung
logam dapat diklasifikasi menjadi menggunakan metode kehilangan berat
beberapa jenis yaitu: (weight lost ) dan metode elektrokimia.

738
Jurnal Mekanikal, Vol. 8 No.2: Juli 2017: 737-741 e-ISSN 2502-700X
p-ISSN 2086-3403

Metode kehilangan berat adalah


menghitung kehilangan berat yang terjadi
setelah beberapa waktu pencelupan.
Metode weight losst sering digunakan pada
skala industri dan laboratorium karena
peralatan sederhana dan hasil cukup
akurat.
Metode weight lost atau kehilangan
berat merupakan metode yang digunakan
untuk mendapatkan laju korosi, dengan
menghitung banyaknya material yang
hilang atau kehilangan berat setelah
dilakukan perendaman sesuai dengan
standar ASTM G31-72. Semakin besar laju
korosi suatu logam maka semakin cepat
material tersebut untuk terkorosi (Denny,
1997).
Persamaan laju korosi dapat
ditunjukan pada persamaan

Laju korosi (mpy) = ... (1)


Dengan :
K = Konstanta (3,45 x 106)
W = kehilangan berat (gr).
= massa jenis (gr/cm3).
A = luas permukaan yang direndam
2
(cm ) Gambar 1. Bentuk dan Ukuran specimen
T = waktu (jam).
3. Waktu perendaman
Tujuan Perendaman dilakukan dari 120 jam
Adapun tujuan penelitian ini adalah : sampai 720 jam
1. Mengetahui pengaruh salinitas 4. Pengurangan berat
terhadap laju korosi baja Pegurangan berat pada laju korosi dihitung
2. Mengetahui pengaruh laju korosi dengan menghitung berat sebelum
terhadap plat baja dengan direndam dan berat setelah direndam
penggunaan pompa. (terjadi korosi)
W = Wo – Wa (2)
METODE PENELITIAN Dengan :
1. Material W = Pengurangan berat
Material yang digunakan adalah baja Wo = Berat awal spesimen
komersil dari pabrik berbentuk plat Wa = Berat akhir specimen
ketebalan 3 mm dan tegangan tarik
maximum: 399.02 N/mm2 5. Media perendaman
2. Spesimen Digunakan air laut sebagai media
Dibuat dengan ukuran 20 mm x 25 mm x perendaman dimana air laut diambil pada
3 mm dengan lubang diameter 3 mm kondisi pasang dan surut. Volume media
seperti Gambar 1 perendaman untuk skala pengujian
laboratorium dapat dihitung berdasarkan
standar ASTM G31-72, yaitu :
Volume larutan = (0.2 0.4) x (luas
permukaan sampel)

739
Jurnal Mekanikal, Vol. 8 No.2: Juli 2017: 737-741 e-ISSN 2502-700X
p-ISSN 2086-3403

L = (2 x p x l) + (2 xp x t) + (2 x l x t) – Hal ini berpengaruh pada laju korosi pada


(2 ) + (2 ) (3) kedua kondisi tersebut sehingga laju korosi
Dengan : pada kondisi surut lebih besar
p = Panjang spesimen dibandingkan pada kondisi pasang seperti
l = Lebar spesimen yang ditunjukkan pada Gambar 3 berikut
t = Tebal spesimen
r = Diameter lubang
6. Pompa
Digunakan jenis pompa aquarium untuk
mensirkulasi udara dalam media
perendaman seperti Gambar 2

Gambar 3 Grafik perbandingan laju korosi


kodisi pasang dan kondisi surut
Gambar 2 Pompa aquarium
3. Uji korosi
HASIL DAN PEMBAHASAN Laju korosi yang terjadi dapat dipengaruhi
1. Hasil oleh beberapa faktor diantaranya :
Dari hasil pengujian diperoleh data berupa a. Salinitas ( kadar garam ), yaitu
banyaknya (gram) zat-zat terlarut
kehilangan berat dan laju korosi pada
dalam 1 kg air laut dimana dianggap
berbagai waktu perendaman seperti pada semua karbonat telah diubah menjadi
Tabel 1 berikut : oksida dan unsur bromida dan iodium
diganti klorida dan semua bahan
Tabel 1. Hasil uji korosi organik telah dioksidasi secara
sempurna. Dalam penelitian ini salinitas
Laju Korosi Waktu
(mpy) pere kondisi pasang = 29 0/00 lebih rendah
Kehilangan nda dibandingkan dengan kondisi surut =
Kondisi
Berat man 260/00 , dimana semakin tinggi salinitas
(Jam semakin cepat laju korosi.
)
Pasang 0.08 26.039
b. Efek pH ( Derajat Keasaman ), derajat
120 keasaman atau pH adalah banyaknya
Surut 0.081 26.4
Pasang 0.162 32.904 ion H+atau ion OH-yang dikandung oleh
240
Surut 0.158 45.215 senyawa yang menunjukkan sifat asam
Pasang 0.206 40.514 dan basa dari senyawa tersebut,
360
Surut 0.195 54.85 semakin kecil harga pH dari suatu
Pasang 0.223 44.235
Surut 0.208 58.619
480 larutan maka larutan tersebut akan
Pasang 0.228 45.401 bersifat asam dan sebaliknya (Fontana,
600 1994). pH kondisi surut = 8,9 lebih
Surut 0.222 63.007
Pasang 0.242 47.884
720
tinggi dibanding kondisi pasang = 8,2
Surut 0.229 64.859 dan laju korosi akan meningkat pada
kondisi asam atau basa yang kuat.
2. Pembahasan Dari data yang c. Kecepatan dari gerakan air laut sangat
diperoleh maka dapat terlihat bahwa berpengaruh terhadap laju korosi dari
pengurangan berat padakondisi pasang
logam hal ini sebagai akibat dari
lebih banyak dibandingkan pada kondisi
pasang pada variasi waktu perendaman. pengaruh pertambahan reaksi oksigen

740
Jurnal Mekanikal, Vol. 8 No.2: Juli 2017: 737-741 e-ISSN 2502-700X
p-ISSN 2086-3403

dipermukaan logam dan Kelarutan oksigen menurun dengan


mengakibatkan hilangnya selaput peningkatan temperatur dan
penghalang sehingga terjadi pengikisan peningkatan tekanan.
sel. Tingginya kecepatan akan DAFTAR PUSTAKA
mengakibatkan efek mekanik dan ASM Handbook Volume 13A. (2003)
Corrosion : Fundamentals, Testing,and
mempunyai peranan penting dalam
Protection.USA : ASM International.
kavitasi. Kecepatan dari gerakan air Callister, W.D. 2007, “Material Science and
sangat berpengaruh terhadap laju Engineering an Introduction 7 edition”,
korosi semakin cepat kecepatan Denny A. J,. 1997,“Priciples and Prevention
semakin cepat laju korosi pada logam. of Corrosion, 2ed”.Singapore: Prentice
d. Hubungan Penambahan Pompa Dengan Hall International, Inc.
Laju Korosi Fontana, M.G.,1994, "Corrosion
Penambahan pompa berfungsi untuk Engineering".New York: McGraw-
menciptakan gerakan aliran air laut, HikllBook Company..
dimana pompa ini mensirkulasi air laut Musnasir., 2009, “Laju Korosi Baja SC 42
sehingga tampak seperti adanya Dalam Medium Air Laut dengan Metode
gelombang dilaut. Kecepatan dari Immers Total”, Seminar Nasional
gerakan air laut sangat berpengaruh Penelitian, Pendidikan dan Penerapan
terhadap laju korosi pada logam, hal ini MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri
sebagai akibat dari pengaruh Yogyakarta.
pertambahan reaksi oksigen Roberge, P.R., 2008. Corrosion
dipermukaan logam dan mengakibatkan Engineering Principles and Practice,
hilangnya selaput penghalang sehingga New York : McGraw Hill, p 309, 725.
terjadi pengikisan sel. Kecepatan dari Saputra R., 2011, “ Studi pengaruh ekstrak
gerakan air sangat berpengaruh daun the rosella (hibiscuss abdariffa)
terhadap laju korosi, semakin cepat sebagai green corrosion inhibitor untuk
kecepatan maka semakin cepat laju material baja karbon rendah di
korosi pada logam (Musnasir, 2009). lingkungan NaCl 35% pada temperatur
e. Pengaruh Oksigen Terlarut Terhadap 40OC ” , skripsi, Fakultas Teknik
Proses Korosi Departemen Metalurgi dan Material, ITB
Oksigen dan karbon dioksida Sasono, E. J., 2010, “Efektifitas
merupakan gas terlarut yang paling penggunaan anoda korban
penting di air. Oksigen merupakan paduanaluminium pada plat baja kapal
penerima elektron yang dihasilkan oleh AISI 2512 terhadap laju korosi di dalam
logam untuk terjadinya reaksi korosi media air laut”, tesis ilmiah Teknik Mesin
logam pada air, sehingga jika jumlah Universitas Dionegoro.
oksigen yang terlarut terbatas maka laju Sofyan Y., 2008, “Laju korosi pipa baja
korosi terbatas. karbon A106 sebagai fungsi temperatur
Laju oksigen yang mencapai dan konsentrasi NaCl pada fluida yang
permukaan logam mengontrol laju tersaturasi CO2”, Pascasarjana,
Universitas Indonesia (UI).
korosi. Untuk korosi logam pada air
Suardi, I. K., dan Suarsana., 2007,
biasanya oksigen terlarut sekitar 25- “Prediksi laju korosi dengan perubahan
45 ppm. Namun dengan konsentrasi besar derajat deformasi plastis dan
oksigen yang lebih tinggi dapat media pengkorosi pada material baja
melambatkan laju korosi karena karbon “, jurnal Ilmiah Teknik Mesin
terjadi pasifasi pada logam oleh Cakram Vol. 1 No. 1.
oksigen. Dengan adanya kenaikan Trethewey, K. R. & Chamberlain, J., 1991.
temperatur dan tekanan, maka Korosi Untuk Mahasiswa Sains dan
kelarutan oksigen akan menurun. Rekayasa, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta

741

View publication stats

You might also like