UTS ManajemenResiko RickoMujtabal

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Laporan Tahunan | 2019 | Annual Report | 1

.
Nama : Ricko Mujtabal Muchtar
NIM : 201010503566
Kelas : 07SMJP029
Matkul : Manajemen Resiko

UTS

LAPORAN PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO


PT BANK IBK INDONESIA

Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Management Discussion & Analysis Corporate Governance Corporate Social Responsibility
2 | PT Bank IBK Indonesia Tbk

Penerapan Manajemen Risiko Risk Management Implementation

Dalam rangka mengimplementasikan Manajemen Risiko, Bank telah In order to implement Risk Management, the Bank has established based
menetapkan berdasarkan 4 (empat) pilar penerapan manajemen risiko on 4 (four) pillars of risk management implementation in accordance
sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, antara lain: with the provisions of the Financial Services Authority (FSA), among
others:

1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; 1. Active oversight by the Board of Commisioners and the Board of Directors;
2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit; 2. Adequate policies, procedures and limit setting;
3. Kecukupan proses identi kasi, pengukuran, pemantauan dan 3. Adequate risk Identification, Measuring, Monitoring and Control
pengendalian risiko, serta system informasi Manajemen Risiko; dan Process, and Risk Management information system; and
4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh. 4. Comprehensive internal control system.

Adapun secara rinci atas manajemen risiko IBK Indonesia The details of IBK Indonesia risk management framework can be
dapat digambarkan sebagai berikut: described as follows:

SASARAN / TARGET

Risiko Terkendali Sesuai Risk Appetite & Risk Tolerance


Risk Controlled Appropriate Risk Appetite & Risk Tolerance

Alokasi Modal Optimal dan Memberikan Nilai Tambah Bagi Stakeholder


Optimal Capital Allocation & Providing Added Value to Stakeholder

Budaya Manajemen Pengembangan Metode & Risk Profile, Credit Risk,


Risiko Prosedur Market & Liq Risk, OPS Risk SKAI
Culture of Management Development of Methods Risk Profile, Credit Risk, SKAI
Risk and Procedures Market & Liq Risk, OPS Risk

Organisasi Tugas Kebijakan Prosedur Identifikasi, Pengukuran,


& Tanggung Jawab & Limit Pengendalian, Pemantauan SKMR & Kepatuhan
Organization Duties Procedure Policy Identification, Measuring, SKMR & Compliance
and Responsibilities and Limit Monitoring and Control

Risk Appetite Strategi Manajemen Data base Kapasitas


& Risk Tolerance Risiko SDM Risk Taking Unit
Risk Appetite Risk Management Capacity of human Risk Taking Unit
& Risk Tolerance Strategy resources Database

Tata Kelola
Kerangka Manajemen Risiko Proses Manajemen Risiko
Manajemen Risiko Pengendalian Internal
Risk Management Risk Management
Risk Management Internal control
Framework Process
Gov ernance

Organisasi Manajemen Risiko Risk Management Organization

Penerapan Manajemen Risiko Bank dilaksanakan melalui pengawasan Implementation of Bank Risk Management is conducted through
aktif oleh : active supervision by :

• Dewan Komisaris dan Direksi • The Board of Commissioners and The Board of Directors
• Komite Pemantau Risiko • Risk Monitoring Committee
• Komite Manajemen Risiko • Risk Management Committee

Bank telah menunjuk Direktur Kepatuhan untuk memastikan fungsi The Bank has appointed the Compliance Director to ensure that the
Manajemen Risiko telah dilakukan secara efektif. Risk Management function has been performed effectively.

Kebijakan Dan Prosedur Manajemen Risiko Risk Management Policies And Procedures

Untuk menyesuaikan pelaksanaan Manajemen Risiko denga n To adjust the implementation of Risk Management with the development
perkembangan tingkat usaha perbankan, Bank terus mengembangka n of the banking business level, the Bank continued todevelop and improve
dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur framework of risk management systems and structures internal controls
pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat were integrated and comprehensive,so as to provide information
memberikan informasi mengenai adanya potensi risiko lebih awal yang about the presence of potential risks early, which might be taken
selanjutnya bisa diambil langkah-langkah untuk meminimalkan dampak measures to minimize the impact of the occurred as a result of such risks.
yang terjadi akibat dari risiko tersebut.
These Management Framework risks were outlined in the policies,
Kerangka Manajemen Risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, procedures, limits transactions and authority as well as a variety of
limit transaksi dan kewenangan serta berbagai perangkat manajemen devices risk management in all aspects of the business.
risiko yang berlaku di seluruh lingkup usaha.
Policies and procedures governing the implementation of risk
Kebijakan dan prosedur yang mengatur mengenai penerapan manajemen management were listed in the Code Application of Risk Management.
risiko tercantum dalam Pedoman Penerapan Manajemen Risiko.

Ikhtisar Utama Laporan Manajemen Profil Perusahaan


Performance Highlights Management Report Company Profile
Laporan Tahunan | 2019 | Annual Report | 3

PENGELOLAAN RISIKO
Risk Management

Sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapa n In accordance with the provisions of Financial Services Authority
manajemen risiko, maka pengelolaan risiko yang dilakukan oleh Bank on the application of risk management, the management of risk
mencakup sebagai berikut: conducted by the Bank included in the following:
1. 1.
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau Credit risk was the risk due to the failure of the debtor and/or
pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Apabila other parties to meet obligations to the Bank. If the amount of
jumlah kredit bermasalah cukup material, maka dapat menurunkan credit that was not refundable enough material, it could degrade
kinerja Bank yang pada akhirnya dapat menurunkan tingkat the performance of The Bank, which in turn could reduce the
kesehatan dan pendapatan Bank. soundness level and income of the Bank.

Bank memonitor risiko kredit secara berkala dan berkesinambungan The Bank regularly monitored the credit risk and continuously
untuk memastikan bahwa kemungkinan kerugian yang terjadi ensuring that possible losses due to failed pay the debtor as well
akibat gagal bayar debitur serta pemenuhan kontrak perjanjian as the fulfillment of a contract could be minimized, both for the
dapat diminimalkan, baik untuk debitur individu maupun kelompok individual debtor or a group or Bank. Measurement of capital
atau perusahaan. Pengukuran kebutuhan modal untuk risiko kredit requirements for credit risk in accordance with FSA Circular Letter
dilakukan sesuai dengan Surat Edaran OJK No. 42/SEOJK.03/2016 No. 42 / SEOJK.03 / 2016 dated September 28, 2016 concerning
tanggal 28 September 2016 tentang Pedoman Perhitungan ATMR the Guidelines on the Calculation of RWA for Credit Risk by using
untuk Risiko Kredit dengan menggunakan Pendekatan Standar, Standard Approach, along with its amendments SEOJK No. 11/
beserta perubahannya SEOJK No. 11/SEOJK.03/2018 tanggal 15 SEOJK.03/2018 dated August 15, 2018.
Agustus 2018.

Risiko pasar adalah risiko kerugian pada posisi neraca dan Market risk was the risk of loss on the position balance sheet and
rekening administratif termasuk transaksi derivatif akibat off-balance sheet transactions include derivatives due to overall
perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko changes market conditions, including the risk of changes in the
perubahan harga option risiko pasar antara lain meliputi risiko price of the option market risks including but not limited to interest
suku bunga, risiko nilai tukar, risiko ekuitas, dan risiko komoditas. rate risk, exchange rate risk, equity risk, and commodity risk.

Bank mempergunakan parameter-parameter dalam mengukur Bank use parameters in measuring market risk among others, the
risiko pasar, antara lain, kemampuan Bank untuk menyerap potensi Bank’s ability to absorb potential losses due to fluctuations in the
kerugian karena uktuasi dalam nilai tukar valuta asing, kecukupan value in foreign currency exchange rates, capital adequacy to
modal untuk menyerap risiko nilai tukar mata uang, Posisi Devisa absorb the risk of currency exchange rates, Net Open Position
Neto (PDN) dan kemampuan Bank untuk mengantisipasi potensi (NOP) and the ability The Bank to anticipate potential losses due
kerugian karena uktuasi dalam nilai tukar. Pada tahun 2019, Bank to fluctuations in the exchange rate. In 2019, Bank has calculated
telah menghitung dan menjaga IRRBB (Interest Rate Risk in and maintain IRRBB (Interest Rate Risk in Banking Book) in
Banking Book) sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. accordance with provision of the Financial Service Authority.

Pengukuran kebutuhan modal untuk risiko pasar dilakukan sesuai The measurement capital requirements for market risk carriedout
dengan Surat Edaran OJK No. 38/SEOJK.03/2016 tanggal 8 in accordance with the FSA Circular Letter No.38 / SEOJK.03
September 2016 tentang Pedoman Penggunaan Metode Standar /2016 dated September 8, 2016 concerning Guidelines for the Use
dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank of Standard Methods in the Calculation of the Minimum Capital
Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar. Requirement for Commercial Banks by considering Market Risk.

Risiko Operasional Operational Risk


Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan oleh Operational risk was the risk caused by the insufficiency and/or
ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, malfunction of the process internal, human error, fraud, failure of
kesalahan manusia, fraud, kegagalan sistem, atau adanya kondisi the system, or the presence of external conditions affecting the
eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Bank’s operations.

Bank menghitung kebutuhan modal untuk menutup risiko The Bank calculated the capital requirement for close operational
operasional sesuai dengan Surat Edaran OJK No. 24/ risks in accordance with FSA Circular Letter No. FSA. 24 / SEOJK.03
SEOJK.03/2016 tanggal 14 Juli 2016 tentang Perhitungan ATMR / 2016 dated July 14, 2016 on the Calculation of RWA for
untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Operational Risk by Using the Basic Indicator Approach.
Indikator Dasar.

Bank telah mengimplementasikan sistem baru yaitu Bank has implemented a new core banking system, the IBKGS,

IBKGS yang telah di-launching pada quartal ke empat tahun 2019. which was launched in the fourth quarter of 2019. Changes to
Perubahan Core Banking system berdampak pada perubahan aktivitas core banking system have an impact in Bank’s operational activity
operasional Bank namun tidak secara signifikan mengganggu but did not significantly interfere with the customer services.
keberlangsungan aktivitas pelayanan kepada nasabah.

Secara umum dukungan sumber daya manusia perlu dikembangkan In general, human resources need to be developed in terms of
dari segi kuantitas maupun kualitas serta kompetensi pada quantity, quality and competence in every function to support
masing masing fungsi untuk mendukung pengelolaan risiko the Bank management of Bank Operational Risk. Supporting
operasional Bank. Dalam mendukung pertumbuhan berkelanjutan, sustainable growth, human resources and organization culture,
sumber daya manusia dan budaya organisasi, maka Bank akan bank will always strive to encourage improvement based on
selalu berupaya mendorong peningkatan kapasitas sumber daya performance. Bank realize with the merger process there is a
manusia berbasis budaya kinerja. Bank menyadari dengan adanya difference in work culture between employees so an acculturation
proses merger terdapat akulturasi budaya kerja antar karyawan, process is needed in line with the organization value.
sehingga dibutuhkan proses akulturasi yang sejalan dengan nilai
organisasi.

Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Management Discussion & Analysis Corporate Governance Corporate Social Responsibility
4 | PT Bank IBK Indonesia Tbk

Risiko Likuiditas Liquidity Risk


Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk Liquidity risk is the risk due to the inability Bank to meet the
memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan obligations which was the due date of cash ow funding sources
arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat and/or from high quality liquid assets that could be pledged,
diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan without disrupting the activities and nancial condition. Liquidity
Bank. Likuiditas berkaitan dengan kemampuan Bank untuk was associated with the ability of the Bank to collect a certain
menghimpun sejumlah tertentu dana dengan biaya tertentu amount of funds to certain costs in a given period of time.
dalam jangka waktu tertentu.

Likuiditas berarti memiliki sumber dana yang cukup tersedia untuk Liquidity meant having sufficient nancial resources available
memenuhi semua kewajiban pada saat jatuh temponya. Bank to meet all obligations on maturity date. The Bank maintained
menjaga likuiditas dengan selalu mengantisipasi agar Bank tidak liquidity the Bank did not anticipate that experiencing liquidity
mengalami kesulitan likuiditas, dengan cara adanya pembatasan problems, by means of their restrictions or limits certain, certainty
atau limit-limit tertentu, kepastian tersedianya dana pada saat the availability of funds at the time the customer would take
nasabah akan mengambil dananya, ataupun pada saat akan terjadi funds, or will occur during thawing credit and other obligations.
pencairan kredit dan kewajiban- kewajiban lainnya. Pada tahun In 2019 Bank also has calculated and complied liquidity ratio
2019, Bank telah menghitung dan memenuhi rasio likuiditas sesuai according to Basel III, LCR (Liquidity Coverage Ratio) and NSFR
standar Basel III yaitu rasio LCR (Liquidity Coverage Ratio) dan NSFR (Net Stable Funding Ratio).
(Net Stabil Funding Ratio).

Di sisi lain, Bank juga menyadari bahwa perilaku nasabah dalam On the other hand, The Bank was also aware that the behavior of
melakukan transaksi penarikan dan penyetoran dana dapat customers the withdrawal and deposit transactions funds might
berbeda dari pola kontraktualnya sehingga upaya mitigasi risiko differ from contractual pattern that liquidity risk mitigation
likuiditas juga dilakukan dengan memperhatikan loyalitas dan measures were also carried out with attention to loyalty and
perilaku nasabah. Fungsi pengelolaan likuiditas antara lain customer behavior. Liquidity management functions among others
dilakukan melalui through the Assets and Liabilities Management (“ALMA”), where
sedangkan untuk mendukung efekti tas ALMA dibentuk Assets and as to support the effectiveness of ALMA established the Assets
Liabilities Committee (“ALCO”). Pertemuan ALCO dilakukan secara rutin and Liabilities Committee (“ALCO”). ALCO meetings conducted
1 (satu) bulan sekali untuk memutuskan garis besar kebijakan yang regularly 1 (one) month once to decide policy outline would be
akan ditempuh dalam pengelolaan aset dan liabilitas. ALCO akan taken in the management of assets and liabilities. ALCO would set
menetapkan pricing untuk aset maupun liabilitas. the pricing for the asset or liability.

Risiko stratejik adalah risiko yang timbul karena penetapan dan Strategic risk was the risk arising from establishment and
pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan implementation of the Bank’s strategy imprecise, making business
keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank decisions right or lack of responsiveness of the Bank to external
terhadap perubahan eksternal. changes.

Dalam mengelola risiko stratejik, Bank telah membuat rencana In managing strategic risk, The Bank had creating a business plan
bisnis yang direview setiap tahun ataupun revisi yang dilakukan that was reviewed annually or revisions made in the mid- year and
di pertengahan tahun dan membuat rencana jangka panjang make long-term plans (corporate strategic plan). Business plans that
(corporate strategic plan). Rencana bisnis yang sudah ditetapkan had been de ned communicated to all levels of employees, and
dikomunikasikan kepada seluruh jajaran pegawai, dan the progress of the realization of the business plan were monitored
perkembangan realisasi dari rencana bisnis akan selalu dipantau. regularly.

Risiko Kepatuhan Compliance Risk


Risiko kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/ Compliance risk was the risk due to The Bank did not adhere to
atau tidak melaksanakan peraturan perundang -undangan dan and/or did not implement the rules of laws and regulations.
ketentuan yang berlaku.

Risiko kepatuhan dapat disebabkan oleh kegagalan Bank dalam Compliance risks could be caused by a failure The Bank to comply
mematuhi atau melaksanakan peraturan perundan-undangan dan with or implement regulations and other provisions which applies
ketentuan lain yang berlaku seperti ketentuan Rasio Kecukupan such provisions Capital Adequacy Ratio (CAR), Productive Asset
Modal (CAR), Kualitas Aset Produktif, Penyisihan Penyusutan Aset Quality, Provision Earning Assets Depreciation and maximum limit
Produktif dan Batas Maksimun Pemberian Kredit. Lending.

Dalam mengelola kepatuhan, Bank telah membentuk satuan kerja In managing compliance, the Bank has established the compliance
kepatuhan sesuai dengan Peraturan OJK No. 46/ POJK.03/2017 work unit in accordance with FSA Regulation No. 46/POJK.03/2017
tanggal 12 Juli 2017 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank dated July 12, 2017 on the Implementation of Commercial Bank
Umum. Satuan Kerja Kepatuhan ini bertugas melakukan Compliance Function. The Compliance Work Unit is in charge of
pemantauan dan memastikan bahwa Bank tidak melakukan monitoring and ensuring that the Bank does not violate existing
pelanggaran terhadap ketentuan yang ada, mengkomunikasikan regulations, communicates policies, internal or external to
kebijakan, internal maupun eksternal kepada pejabat dan officials and employees at all levels of the organization, performs
pegawai yang ada di setiap jenjang organisasi, melakukan analisa compliance analysis of new products, makes checklists for
kepatuhan terhadap produk baru, membuat checklist untuk opening of branch offices or new subsidiary branches as well as
pembukaan kantor cabang atau cabang pembantu baru serta credit checklist compliance.
checklist kepatuhan permohonan kredit.

Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau Legal risk was the risk due to lawsuits and/or weakness of the
kelemahan aspek yuridis. Risiko hukum lain dapat disebabkan oleh judicial aspect. Other legal risks may be caused by the presence
adanya tuntutan hukum, ketiadaan perundang -undangan yang of lawsuits, the absence of legislation supporting or weakness of
mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya the engagement as non-ful llment of the term’s validity of the
syarat keabsahan kontrak. contract.

Dalam pengelolaan risiko hukum, Bank telah membentuk bagian In the management of legal risk, The Bank had formed part of the
legal yang bertugas untuk memantau segala hal yang berkaitan legal duty to monitor all matters relating to the activities of law to
dengan kegiatan hukum untuk mengurangi risiko hukum. reduce legal risk. Placement of employees in legal compliance
Penempatan pegawai di bagian legal telah sesuai dengan latar with educational background, and still managed to increase
belakang pendidikan, dan tetap dilakukan peningkatan knowledge through training periodically.
pengetahuan melalui pelatihan secara berkala.

Ikhtisar Utama Laporan Manajemen Profil Perusahaan


Performance Highlights Management Report Company Profile
Laporan Tahunan | 2019 | Annual Report | 5

Risiko reputasi adalah risiko yang timbul dari adanya publikasi Reputation risk was the risk arising from the presence of publicity
ataupun persepsi publik yang negatif yang terkait dengan kegiatan or negative public perception related to the Bank’s business
usaha Bank. Mengingat reputasi dan kepercayaan merupakan pondasi activities. Remembering reputation and trust was the foundation
penting dalam industri perbankan, maka hilangnya kepercayaan important in the banking industry, the loss of that could impact
nasabah tersebut dapat berdampak langsung pada menurunnya customer con dence directly on the declining number of customers
jumlah nasabah dan pendapatan, serta peningkatan biaya untuk and income, as well as increased costs for restoration of public
pemulihan kepercayaan masyarakat melalui aktivitas kehumasan. con dence through activities public relations.

Dalam mengelola risiko reputasi, Bank telah mempunyai unit khusus In managing reputation risk, The Bank had a special unit that
yang menangani pengaduan nasabah. Bank telah mempunyai Call handled complaints customers. The Bank had established the Call
Center untuk memudahkan nasabah dalam menyampaikan keluhan Center to facilitate customers in delivering complaints or
atau kendala yang dihadapi dan dapat dengan cepat menanggapi obstacles encountered and could to quickly respond and help
serta membantu nasabah menyelesaikan masalah tersebut. Upaya customers resolve the problem. Efforts to improve service to
peningkatan pelayanan terhadap nasabah terus diupayakan untuk customers continued effort to be enhanced by the presence of
ditingkatkan dengan adanya pembukaan jaringan kantor baru dan the opening of new offices and services transactions using the
kemudahan transaksi dengan menggunakan jaringan ATM Bersama. ATM network together.

PROFIL RISIKO
Risk Profile

Penilaian profil risiko Bank yang disampaikan kepada Otoritas Jas a The Bank’s risk profile assessment submitted to the Financial Services
Keuangan dilakukan melalui proses self assessment untuk menghasilkan Authority (FS A) was conducted through a self-assessment process
profil risiko yang terdiri dari risiko inheren dan kualitas penerapa n to generate a risk profile consisting of inherent risk and quality of risk
manajemen risiko. Penilaian risiko dilakukan kepada 8 (delapan) jenis management implementation. Risk assessment was conducted for 8
risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risik o (eight) types of risk, namely credit risk, market risk, liquidity risk,
operasional, risiko stratejik, risiko kepatuhan, risiko hukum dan risik o operational risk, strategic risk, compliance risk, legal risk and
reputasi. reputation risk.

HASIL SELF-ASSESSMENT PROFIL RISIKO IBK INDONESIA POSISI 31 DESEMBER 2019 :


Result of Self-Assessment Risk Profile IBK Indonesia Position December 31st, 2019 :

December 2019 December 2018

Peringkat Peringkat Kualitas Peringkat Peringkat Peringkat Kualitas Peringkat


Profil Risiko Risiko Inheren Manajemen Risiko Tingkat Risiko Risiko Inheren Manajemen Risiko Tingkat Risiko
Inherent Risk Risk Management Risk Ranking Inherent Risk Risk Management Risk Ranking
Risk Profile Rating Quality rating Rating Quality rating

Risiko Kredit Moderate Fair 3 Moderate Fair 3


Credit Risk

Risiko Pasar Low to Moderate Satisfactory 2 Low to Moderate Satisfactory 2


Market Risk

Risiko Likuiditas Low to Moderate Satisfactory 2 Low to Moderate Satisfactory 2


Liquidity Risk

Risiko Operasional Low to Moderate Satisfactory 2 Low to Moderate Satisfactory 2


Operational Risk

Risiko Hukum Low to Moderate Satisfactory 2 Low to Moderate Satisfactory 2


Legal Risk

Risiko Stratejik Moderate Fair 3 Moderate Fair 3


Strategic Risk

Risiko Kepatuhan Low to Moderate Satisfactory 2 Low to Moderate Satisfactory 2


Compliance Risk

Risiko Reputasi Low to Moderate Satisfactory 2 Low to Moderate Satisfactory 2


Reputation Risk

Peringkat Low to Moderate Satisfactory 2 Low to Moderate Satisfactory 2


Komposit
Composite Rank

Profil Risiko PT IBK Indonesia Tbk termasuk pada peringkat 2 (Low The Risk Profile of PT IBK Indonesia Tbk is ranked 2 (Low to Moderate)
to Moderate) yang pada umumnya terdapat beberapa karakteristik which generally has several characteristics such as: considering the
antara lain: Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang business activities of the Bank, the possibility of losses faced by the
dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi Bank dari risik o Bank from the composite inherent risks is Low to Moderate over a
inheren komposit tergolong Low to Moderate selama periode wakt u period of time come. Quality of Risk Management Implementation
tertentu di masa datang. Kualitas penerapan Manajemen Risiko secara in Satisfactory moderate composite. Even though there are minor
komposit memadai. Meskipun terdapat kelemahan minor, tetap i weakness, such weakness need not be the management’s attention.
kelemahan tersebut perlu mendapatkan perhatian manajemen.

Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Management Discussion & Analysis Corporate Governance Corporate Social Responsibility
6 | PT Bank IBK Indonesia Tbk

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL


Internal Control System

Sistem pengendalian internal Bank dilakukan oleh Audit Internal yang The Bank’s internal control system is carried out by Internal Audit
dibentuk untuk dapat mengidentifikasi kemungkinan terjadinya suat u to be able to identify the possibility of an event that can affect the
kejadian yang dapat mempengaruhi operasional Bank, serta untuk Bank’s operations, as well as to manage risk in order to remain within
mengelola risiko agar tetap dalam batas toleransi (risk tolerance) da n risk tolerance and risk appetite according to the size and complexity
besaran risiko (risk appetite) sesuai ukuran dan kompleksitas of its products, and to provide adequate confidence in achieving the
produknya, serta untuk memberikan keyakinan yang memadai dala m Bank’s objectives.
rangka pencapaian tujuan Bank.

Untuk saat ini, Bank telah menyesuaikan dengan kerangka pengendalian Currently, the Bank has adapted to the internationally recognized
internal yang diakui secara internasional yaitu COSO ERM framework internal control framework of the COSO ERM framework (Internal
Environment, Objective Setting, Event Identification, Risk Assessment,
Risk Response, Control Activities, Information & Communication and
dalam rangka memperkuat sistem pengendalian intern Bank. Monitoring) in order to strengthen the Bank’s internal control system.

Bank melakukan evaluasi efektivitas penerapan sistem pengendalia n The Bank continuously evaluates the effectiveness of the
internal secara terus menerus dan berkesinambungan guna memanta u implementation of the internal control system to monitor and mitigate
dan memitigasi risiko-risiko yang dihadapi Bank secara efektif. the risks faced by the Bank effectively.

Selanjutnya hasil evaluasi menjadi dasar untuk tahapan perbaika n Furthermore, the results of the evaluation form the basis for the
dan penyempurnaan sistem ataupun kebijakan pengendalian yang system improvement stages and the control policies that enable the
memungkinkan Bank meningkatkan efektivitas kegiatan operasional Bank to increase the effectiveness of operational activities while
sekaligus meminimalisir kejadian risiko yang merugikan Bank. minimizing the adverse risk events for the Bank.

SISTEM WHISTLEBLOWING
Whistleblowing System

Dalam rangka memperkuat sistem pengendalian Fraud, Bank IBK In order to strengthen the Fraud control system, IBK Bank Indonesia
Indonesia telah memiliki dan menerapkan strategi anti Fraud secara implemented an anti-Fraud strategy effectively after the appointment
efektif setelah penunjukan melalui surat keputusan Direksi No. through the Decree of the Board of Directors No. SKEP/002/DIR/XI/15
SKEP/002/ DIR/XI15 tanggal 27 November 2015 tentang perubahan dated 27 November 2015 concerning changes to the appointment of
penunjukan pejabat khusus penerapan strategi anti fraud dan perubahan special officers implementing anti-Fraud strategy and changes to No.
SKEP.004/DIR/XII/16 tanggal 20 Desember 2016 tentang perubahan SKEP/004/DIR/XII/16 dated 20 December 2016 concerning changes to
penunjukan pejabat khusus penerapan strategi anti Fraud, diperbarui the appointment of special officers implementing anti-Fraud strategy,
dengan SKEP 002/DIR/IX/19 Pembentukan Fungsi Anti Fraud. updated with No. SKEP/002/DIR/IX/19 concerning Establishement of
Anti-Fraud Function.

Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum, yaitu penjabaran The implementation of the Anti-Fraud Strategy for Commercial Banks,
berdasarkan 4 (empat) pilar sebagai berikut: namely the elaboration based on 4 (four) pillars as follows:
1. 1.

a. Anti fraud awareness


b. Identifikasi kerawanan b. Identification of Vulnerability
c. Know Your Employee

a. Whistleblowing Policies and Mechanisms


b. Surprise Audit
c. Surveillance System
Investigasi, Pelaporan, dan Sanksi Investigation, Reporting, Sanctions
a. Investigasi a. Investigation
b. Pelaporan b. Reporting
c. Pengenaan Sanksi c. Imposition of Sanctions
Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut Monitoring, Evaluation, Follow-up
a. Pemantauan a. Monitoring
b. Evaluasi b. Evaluation
c. Tidak lanjut c. Follow-up

KODE ETIK
Ethic Code

Kode Etik Bank tertuang dalam Kebijakan dan Prosedur tertanggal The Bank’s Code of Ethics is stated in the Policy and Procedure dated
20 Maret 2013 yang berisikan ketentuan-ketentuan yang mengatur March 20, 2013 which contains provisions governing Employees Code
mengenai Etika Berperilaku Karyawan dan Benturan Kepentingan. of Ethics and Conflicts of Interest. The Bank’s Code of Ethics must be
Kode Etik Bank wajib dipatuhi dan diterapkan oleh Dewan Komisaris, obeyed and implemented by the Board of Commissioners, Directors,
Direksi, Pejabat Eksekutif dan Seluruh Karyawan dan setiap karyawa n Executive Officers and All Employees. Every employee is required to
diwajibkan menandatangani Surat Pernyataan bahwa telah membaca, sign a statement letter as a proof that they have read, understood
memahami dan menerima seluruh Kode Etik Perusahaan dan berjanj i and accepted the entirety of the Company’s Code of Ethics and
untuk mematuhinya dengan segala konsekuensi yang akan diterapkan. promised to comply with all the consequences applied.

CORPORATE CULTURE
• Kepuasan Nasabah • Customer Happiness
• Kepercayaan dan Tanggung Jawab • Trust and Responsibility
• Keinginan Kuat yang Kreatif • Creative Passion
• Tim Kerja yang baik • Strongest Teamwork

SANKSI ADMINISTRATIVE DARI OTORITAS JASA KEUANGAN


Administrative Penalty From Financial Service Authority

Ikhtisar Utama Laporan Manajemen Profil Perusahaan


Performance Highlights Management Report Company Profile
Laporan Tahunan | 2019 | Annual Report | 7

In 2019, The Bank had no adminitrative penalty in material aspect that


Pada tahun 2019, tidak ada sanksi administratif yang bersifat material could affect the Bank’s business.
yang dapat mempengaruhi usaha Bank.

Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Management Discussion & Analysis Corporate Governance Corporate Social Responsibility
8 | PT Bank IBK Indonesia Tbk

AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN


Access Of Information And Corporate Data

Dengan menjadi perusahaan terbuka, Bank berkomitmen untuk By becoming a public Bank, the Bank committed to provide convenience
memberikan kemudahan terhadap akses informasi bagi seluruh to access information for all stakeholders through the official website
pemangku kepentingan melalui situs resmi Bank yaitu www.ibk. co.id. of the Bank www.ibk.co.id. In accordance with the requirements on
Sesuai dengan persyaratan atas keterbukaan informasi, maka Bank juga information disclosure, the Bank also consistently reported material
secara konsisten melaporkan informasi material dan fakta material ke information and material facts to the capital market authority either
otoritas pasar modal baik secara tertulis ke OJK maupun melalui in writing to the FSA or through electronic reporting to the Indonesia
pelaporan secara elektronik ke PT Bursa Efek Indonesia. Stock Exchange.

Investor, analis dan Pemegang Saham dapat menghubungi Sekretaris Investors, analysts and Shareholders could contact the Corporate
Perusahaan untuk mendapatkan data atau informasi yang dibutuhka n Secretary to obtain the required information data through the
melalui kontak berikut ini: following contacts:

SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY


PT Bank IBK Indonesia Tbk PT Bank IBK Indonesia Tbk
Wisma GKBI Suite UG-01 Wisma GKBI Suite UG-01
Jl. Jend. Sudirman No. 28, Jakarta 10210, Indonesia Jl. Jend. Sudirman No. 28, Jakarta 10210, Indonesia
Phone : +62 21 5790 8888 Phone : +62 21 5790 8888
Fax : +62 21 579 0 6888 Fax : +62 21 579 0 6888
corsec@ibk.co.id corsec@ibk.co.id

PERMASALAHAN HUKUM PENTING YANG DIHADAPI PERUSAHAAN


Important Legal Issue Faced by The Company

Sepanjang tahun 2019, jumlah permasalahan hukum perdata da n Along the year of 2019, total of civil and criminal law issue that are
pidana yang dihadapi Bank dan upaya yang dilakukan untuk melakuka n faced vy the Bank, and the effort to overcome it are as follows:
penyelesaian adalah sebagai berikut:

Perdata Pidana
Civil Law Criminal Law
Telah mendapatkan putusan yang mempunyai - Telah mendapatkan putusan yang mempunyai -
kekuatan hukum tetap kekuatan hukum tetap
Has obtained a decision that has permanent legal force Has obtained a decision that has permanent legal force
Dalam Proses 2 Dalam Proses -
In Process In Process
Jumlah Jumlah
Total 2 Total -

Permasalahan hukum berupa perkara perdata dan pidana yang Legal issues in the form of civil and criminal cases faced by the Bank
dihadapi oleh Bank tidak dikategorikan sebagai perkara penting dan/ are not categorized as important cases and / or have no material impact.
atau tidak berdampak material.

PRINSIP DAN REKOMENDASI TATA KELOLA


Good Corporate Governance Principals & Recommendation

Hubungan Perusahaan Dengan Pemegang Saham Dalam menjamin Hak-Hak Pemegang Saham.
The Relationships Between The Company with Shareholders In Ensuring the Rights of Shareholders.

Principle Recommendation Compliance


Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan Rapat Perusahaan memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik secara
Umum Pemegang Saham (RUPS). terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi, dan kepentingan
Increased the value of General Meeting of Pemegang Saham.
Shareholders (GMS) Implementation. Company had methods or technical procedures for poll (voting), either open or closed
that promoted the independence and the interests of shareholders.
Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan hadir dalam RUPS Tahunan.
All members of the board of Directors and board of Commissioners of The Company
should be present at the AGMS.
Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam Situs Web Perusahaan paling sedikit selama 1
(satu) tahun.
Minutes of meeting of the SGM were available in the website of the The Company for
at least one (1) year.

Meningkatkan Kualitas Komunikasi Perusahaan Perusahaan memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan Pemegang Saham atau Investor.
dengan Pemegang Saham atau Investor. The Company had methods or a policy of communication with shareholders or investors.
Improved the Quality of Company Communications Perusahaan mengungkapkan kebijakan komunikasi Perusahaan dengan Pemegang Saham
with Shareholders or investors. atau Investor dalam Situs Web.
The Company revealed its communication policy with shareholders or investors in
website.

Fungsi dan Peran Dewan Komisaris


The Functions and Roles of The BOC

Principle Recommendation Compliance


Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perusahaan.
Dewan Komisaris. Determined the number of members of the board of Commissioners considered the
Strengthened the Membership and compositions condition of The Company.
of the board of Commissioners. Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian,
pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan.
Determined the composition of the board of Commissioners with the consideration to
Ikhtisar Utama Laporan Manajemen Profil Perusahaan
Performance Highlights Management Report Company Profile
Laporan Tahunan | 2019 | Annual Report | 9

the diversity
of skills,
knowledge
and
experience
required.

Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Management Discussion & Analysis Corporate Governance Corporate Social Responsibility
10 | PT Bank IBK Indonesia Tbk

The Functions and Roles of The Board of Commissioners

Principle Recommendation Compliance


Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai
Tanggung Jawab Dewan Komisaris. kinerja Dewan Komisaris.
Improved the Quality of Duties and Responsibilities BOC policy assessment (self-assessment) to assess the performance of the board of Commissioners.
of the board of Commissioners. Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris,
diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan.
Policy assessment (self-assessment) to assess the performance of the board of
Commissioners, disclosed through the Annual Report of The Company.
Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan
Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.
BOC had a policy related to the resignation of members of the board of Commissioners
when involved in financial crimes.
Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi
menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Direksi.
BOC or committee that ran the Nomination and Remuneration function developed
succession policies in the process of Directors members Nomination.

Principle Recommendation Compliance


Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi. Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai
Strengthened Membership and composition of kinerja Dewan Komisaris.
the board of Directors. BOC policy assessment (self-assessment) to assess the performance of the board of
Commissioners.
Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris,
diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan.
Policy assessment (self-assessment) to assess the performance of the board of
Commissioners, disclosed through the Annual Report of The Company.
Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan
Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.
BOC had a policy related to the resignation of members of the board of Commissioners
when involved in financial crimes.
Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi
menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Direksi.
BOC or committee that ran the Nomination and Remuneration function developed
succession policies in the process of Directors members Nomination.

Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri (selfassessment) untuk menilai kinerja Direksi.
Tanggung Jawab Direksi. The Company had a communication policy with shareholders or investors.
Improved the Quality of Duties and Responsibilities Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan
of Directors. melalui laporan tahunan Perusahaan.
Policy assessment (self-assessment) to assess the performance of the board of Directors
expressed through the annual report of the Company.
Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat
dalam kejahatan keuangan.
Directors had policies related to the resignation of the board of Directors members if
they were involved in financial crimes.

Partisipasi Pemangku Kepentingan

Principle Recommendation Compliance


Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan Perusahaan memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya
melalui Partisipasi Pemangku Kepentingan. The Company had a policy to prevent insider trading.
Increased Aspects of Corporate Governance Perusahaan memiliki kebijakan anti korupsi dan
through Stakeholder Participation. The Company had a policy of anti-corruption and anti-fraud.
Perusahaan memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor.
The Company had a policy of selection and upgrades supplier or vendor.
Perusahaan memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur.
The Company had a policy on the fulfillment of the rights of creditors.
Perusahaan memiliki kebijakan sistem
The Company had a policy of whistleblowing systems.
Perusahaan memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan karyawan.
The Company had a policy of long-term incentives for directors and employees.

Keterbukaan Informasi
Information Disclosure

Principle Recommendation Compliance


Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi. Perusahaan memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas selain Situs
ImprovedtheImplementation of Information Disclosure. Web sebagai media keterbukaan informasi.
The Company utilized the use of information technology more widely besides Website as
a media openness of The Company.
Laporan Tahunan Perusahaan mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan
saham Perusahaan paling sedikit 5% (lima persen), selain pengungkapan pemilik manfaat
akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan melalui Pemegang Saham Utama dan Pengendali.
Annual Report which disclosed the ultimate beneficiary owners in the ownership of
Company shares at least 5% (five percent), in addition to the disclosure of the final
beneficial owner in the Company’s ownership through the main Shareholder and Controller.

Ikhtisar Utama Laporan Manajemen Profil Perusahaan


Performance Highlights Management Report Company Profile
Laporan Tahunan | 2019 | Annual Report | 11

Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Management Discussion & Analysis Corporate Governance Corporate Social Responsibility

You might also like