Professional Documents
Culture Documents
100-Article Text-197-1-10-20210128
100-Article Text-197-1-10-20210128
100-Article Text-197-1-10-20210128
Abstract
The aim of this research is to evaluate implementation of Accrual based accounting of local
government in Kota Semarang and Kota Bandar Lampung. The research finds that Government Act
(PP) No. 71 Year 2010 as amendment of Section 36 ayat (1) Regulation No 17-2003 and Pasal 70
section (2) Regulation No.1-2004 has instructed government to apply Accrual accounting by the year
2008. However, the regulation for implementing this Accrual based accounting has just established
since 2010 in PP 71-2010. The establishment of this governmental act, all governments both local
and central, must apply Accrual based accounting by the year of 2015. The years from 2010 until
2014 can be identified as the transition from cash based accounting to Accrual based accounting. In
December 2013, Central government has set Regulation of Internal Affairs Ministry (Permendagri) No.
64 in 2013 which can be identified as the regulation for controlling the implementation of PP 71 in
2010 at local governments. Local government of Kota Semarang is the only region in Indonesia which
has applied Accrual based accounting since 2008. In 2013, government of Bandar Lampung start
implementing this financial policy informally, but actually they still use PP 24-2005. This research was
conducted using qualitative research methods with library research technique. The result of
implementation accrual accounting in two public governments is appropriated to conceptual
framework.
2 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10. No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 Hal.1 - 10
Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah
(Studi Pada Pemerintah Kota Semarang Dan Pemerintah Kota Bandar Lampung)
pelaksanaan anggaran yang terdiri dari Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar
Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan sumber daya ekonomi yang digunakan
Perubahan Saldo Anggaran Lebih. Serta pemerintah untuk memenuhi kewajiban
Laporan Finansial yang terdiri dari Laporan yang bersangkutan (PP 71 tahun 2010, par
Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, 98).
Neraca, Laporan Arus Kas serta Catatan
atas Laporan Keuangan. Sedangkan Langkah Implementasi Standar Akuntansi
berdasarkan PP 24 tahun 2005 laporan Pemerintahan Berbasis Akrual
keuangan pokok yang harus disusun oleh Adapun langka-langkah implementasi Standar
pemerintah daerah hanya 4 laporan Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual
keuangan, yaitu Laporan Realisasi menurut Komite Standar Akuntansi
Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas serta Pemerintahan (KSAP) tahun 2008 adalah:
Catatan atas Laporan Keuangan, 1. Menyusun bagan akun standar.
sedangkan Laporan Operasional dan BAS menurut Pasal 3 huruf c permendagri
Laporan Perubahan Ekuitas bersifat 64 tahun 2013 merupakan pedoman bagi
opsional pemerintah daerah dalam melakukan
3. PP 24 tahun 2005 belum mengatur kodefikasi akun yang menggambarkan
mengenai penyusutan aset tetap struktur laporan keuangan secara lengkap
sedangkan dalam PP 71 tahun 2010 dirinci sebagai berikut:
mengatur tentang penyusutan aset tetap a. level 1 (satu) menunjukkan kode akun;
(Kerangka Konseptual PP 71 tahun 2010, b. level 2 (dua) menunjukkan kode
par 46). Pengakuan Pendapatan kelompok;
Pendapatan menurut basis kas diakui pada c. level 3 (tiga) menunjukkan kode jenis;
saat kas diterima di Rekening Kas Umum d. level 4 (empat) menunjukkan kode
Negara/Daerah atau oleh entitas obyek; dan
pelaporan(PP 24 tahun 2005, par 88), e. level 5 (lima) menunjukkan kode rincian
sedangkan Pendapatan-LO diakui pada obyek.
saat timbulnya hak atas pendapatan Kode akun sebagaimana dimaksud pada
tersebut atau ada aliran masuk sumber ayat (3) huruf a terdiri atas:
daya ekonomi. Pendapatan-LRA diakui a. akun 1 (satu) menunjukkan aset;
pada saat kas diterima di Rekening Kas b. akun 2 (dua) menunjukkan kewajiban;
Umum Negara/Daerah atau oleh entitas c. akun 3 (tiga) menunjukkan ekuitas;
pelaporan (PP 71 tahun 2010, par 95) d. akun 4 (empat) menunjukkan
4. Belanja menurut basis kas diakui pada saat pendapatan-LRA;
terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas e. akun 5 (lima) menunjukkan belanja;
Umum Negara/Daerah atau entitas f. akun 6 (enam) menunjukkan transfer;
pelaporan (PP 24 tahun 2005, par 89). g. akun 7 (tujuh) menunjukkan
Sedangkan Beban diakui pada saat pembiayaan;
timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi h. akun 8 (delapan) menunjukkan
aset, atau terjadinya penurunan manfaat pendapatan-LO; dan
ekonomi atau potensi jasa. Belanja diakui i. akun 9 (sembilan) menunjukkan beban
berdasarkan terjadinya pengeluaran dari 2. Tetapkan kebijakan akuntansi. Kebijakan
Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau Akuntansi Penyusunan kebijakan akuntansi
entitas pelaporan (PP 71 tahun 2010, par bukan copy and paste semata dari PSAP,
96-97). tetapi memilih standar mana yang akan
5. Pengukuran Unsur Laporan Keuangan diterapkan. Sebagai misal, standar
berdasarkan PP 24 tahun 2005 memberi kemungkinan pencatatan
menggunakan nilai perolehan historis. Aset persediaan secara perpetual. Khusus untuk
dicatat sebesar pengeluaran kas dan persediaan keperluan kantor entitas
setara kas atau sebesar nilai wajar dari pelaporan yang bersangkutan dapat
imbalan yang diberikan untuk memperoleh memilih pencatatan persediaan secara
aset tersebut sedangkan Kewajiban dicatat physical atau perpetual. Contoh kebijakan
sebesar nilai nominal (PP 24 tahun 2005, akuntansi laiinya adalah Penyusutan aset,
par 90). Sedangkan berdasarkan PP 71 pencadangan piutang tak tertagih,
tahun 2010 Pengukuran Unsur Laporan kapitalisasi belanja, dll.
Keuangan¸ Menggunakan nilai perolehan 3. Susun sistem akuntansi yang akan
Historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran/ digunakan untuk membukukan transaksi.
penggunaan sumber daya ekonomi atau Perlu dipertimbangkan apakah sistem
sebesar nilai wajar dari imbalan yang akuntansi akan dilaksanakan secara
diberikan untuk memperoleh aset tersebut, manual, ataukah secara terkomputerisasi
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10. No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 Hal. 1-10 3
Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah
(Studi Pada Pemerintah Kota Semarang Dan Pemerintah Kota Bandar Lampung)
4 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10. No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 Hal.1 - 10
Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah
(Studi Pada Pemerintah Kota Semarang Dan Pemerintah Kota Bandar Lampung)
Akhir periode Pada saat Pada saat Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan
stock opname mengakui mengakui oleh pemkot Semarang adalah MySQL dalam
sisa Rp.30.000 persediaan persediaan penyusunan Laporan keuangannya. MySQL
maka dilakukan akhir tahun: akhir tahun: adalah sebuah perangkat lunak sistem
jurnal koreksi manajemen basis data SQL (bahasa Inggris:
mengurangi Tidak ada Persediaan database management system) atau DBMS
beban sebesar jurnal 30.000 yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6
Rp.30.000, Beban juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB
dan nampak persediaan membuat MySQL tersedia sebagai perangkat
pada 30.000 lunak gratis dibawah lisensi GNU General
persediaan di Public License (GPL). Implementasi akuntansi
neraca Akrual pada pemerintah kota Semarang
Rp.30.000,00 dilakukan secara langsung.
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10. No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 Hal. 1-10 5
Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah
(Studi Pada Pemerintah Kota Semarang Dan Pemerintah Kota Bandar Lampung)
ditetapkan. Piutang disajikan sebesar nilai lain aset tak berwujud, kemitraan dengan
bersih yang dapat direalisasikan (net pihak ketiga, kas yang dibatasi
realizable value), oleh karena itu, terhadap penggunaannya, dan aset lain-lain. Aset Tak
berwujud (goodwill, hak paten, royaty dll)
piutang yang diperkirakan tidak akan tertagih
dilakukan penyisihan. Bila telah melalui masa Pengakuan Aset Tak Berwujud harus
jatuh tempo, piutang masih belum terbayarkan memenuhi kriteria sebagai berikut:
maka piutang tersebut harus disisihkan dalam
bentuk Cadangan Kerugian Piutang. 1. Kemungkinan besar diperkirakan manfaat
ekonomi di masa datang yang diharapkan
Penyisihan piutang tidak tertagih dilakukan
atau jasa potensial yang diakibatkan dari
melalui estimasi berdasarkan umur piutang Aset Tak Berwujud tersebut akan mengalir
(aging schedule). Piutang dalam aging kepada/dinikmati oleh entitas; dan
schedule dibedakan menurut jenis piutang,
baik dalam menetapkan umur maupun 2. Biaya perolehan atau nilai wajarnya dapat
penentuan besaran yang akan disisihkan. diukur dengan andal
Perhitungan cadangan kerugian piutang Pengukuran Aset Tak Berwujud diukur dengan
dilakukan dengan persentase tertentu dari harga perolehan. Terhadap Aset Tak
total saldo, besaran penyisihan piutang sama Berwujud dilakukan amortisasi, kecuali atas
dengan yang ditetapkan oleh pemerintah kota Aset Tak Berwujud yang memiliki masa
Semarang. manfaat tak terbatas. Amortisasi dapat
dikukan dengan berbagai metode seperti garis
Persediaan Diakui Pada Saat : lurus, metode saldo menurun dan metode unit
produksi.
1. potensi manfaat ekonomi masa depan
diperoleh dan mempunyai nilai atau biaya Aset Lain-lain digunakan untuk mencatat aset
yang dapat diukur dengan andal, dan lainnya yang tidak dapat dikelompokkan dalam
aset tak berwujud, tagihan penjualan
2. pada saat diterima atau hak angsuran, tuntutan perbendaharaan, tuntutan
kepemilikannya dan/ atau ganti rugi, dan kemitraan dengan pihak ketiga
kepenguasaannya berpindah
Aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan
Pencatatan Persediaan Menggunakan Metode dari penggunaan aktif pemerintah
Fisik, Disajikan Sebesar: direklasifikasi ke dalam Aset Lain-lain. (rusak
berat, usang, dan/atau aset tetap yang tidak
1. Biaya perolehan apabila diperoleh dengan digunakan karena sedang menunggu proses
pembelian; pemindahtanganan)
2. Biaya standar/Harga pokok produksi Pengakuan aset lain-lain diakui pada saat
apabila diperoleh dengan memproduksi dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah
sendiri; dan direklasifikasikan ke dalam aset lain-lain.
Pengukuran aset tetap yang dimaksudkan
3. Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara untuk dihentikan dari penggunaan aktif
lainnya seperti donasi/rampasan. pemerintah direklasifikasi ke dalam Aset Lain-
lain menurut nilai tercatatnya. Aset lain–lain
Persediaan dinilai dengan menggunakan: yang berasal dari reklasifikasi aset tetap
disusutkan mengikuti kebijakan penyusutan
1. Metode FIFO (First In First Out), sehingga aset tetap. Aset Lain-lain disajikan di dalam
persediaan yang ada tinggal persediaan kelompok Aset Lainnya dan diungkapkan
sisa pembelian akhir, kecuali Penilaian secara memadai di dalam CaLK.
Persediaan obat menggunakan Metode
FIFO dengan mempertimbangkan Aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan
kadaluarsa; dari penggunaan aktif pemerintah
direklasifikasi ke dalam Aset Lain-lain. (rusak
2. Harga pembelian terakhir apabila setiap berat, usang, dan/atau aset tetap yang tidak
unit persediaan nilainya tidak material dan digunakan karena sedang menunggu proses
bermacam-macam jenis. pemindahtanganan). Pengakuan aset lain-lain
diakui pada saat dihentikan dari penggunaan
Aset lainnya adalah aset pemerintah selain aktif pemerintah dan direklasifikasikan ke
aset lancar, investasi jangka panjang, aset dalam aset lain-lain
tetap dan dana cadangan. Aset lainnya antara
6 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10. No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 Hal.1 - 10
Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah
(Studi Pada Pemerintah Kota Semarang Dan Pemerintah Kota Bandar Lampung)
2. Dana pinjaman diterima oleh pemerintah; 1. Timbulnya hak atas pendapatan. Kriteria
atau ini dikenal juga dengan earned.
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10. No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 Hal. 1-10 7
Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah
(Studi Pada Pemerintah Kota Semarang Dan Pemerintah Kota Bandar Lampung)
Tabel 5
Perbedaan Kebijakan Pendapatan LRA
dan Pendapatan LO Pemkot Bandar Lampung
8 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10. No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 Hal.1 - 10
Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah
(Studi Pada Pemerintah Kota Semarang Dan Pemerintah Kota Bandar Lampung)
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10. No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 Hal. 1-10 9
Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah
(Studi Pada Pemerintah Kota Semarang Dan Pemerintah Kota Bandar Lampung)
10 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10. No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 Hal.1 - 10