Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Spi
Jurnal Spi
Jurnal Spi
ABSTRAK
Penelitian ini mendeskripsikan tentang sejarah peradaban islam pada masa Abu Bakar as-Siddiq dan
Umar Bin Khattab.
Peradaban kerap disinonimkan dengan kebudayaan bahkan sejarah. Islam masuk dan berkembang
sekaligus memberikan peradaban yang besar bagi bangsa, hampir disetiap aspek kehidupan tersisip
nilai keislaman.
Penelitian ini focus kepada kepemimpinan Abu Bakar Dan Umar Bin Khattab dalam peradaban
muslim. Abu Bakar dan Umar Bin Khattab termasuk khulafur Rasyidin atau bermakna pengganti-
pengganti Rasul yang cendekiawan. Yang selalu mendampingi Rasul ketika beliau menjadi pemimpin
dalam menjalankan tugas.
Kepemimpinan Umar Bin Khattab menerapkan prinsip demokratis dalam kekuasaannya yaitu dengan
menjamin hak yang sama bagi setiap warga Negaranya.
THE DEVELOPMENT OF ISLAMIC CIVILIZATION DURING THE
CALIPH ABU BAKAR AS-SIDDIQ AND UMAR BIN KHATTAB
Mhd. Abror, M.Ag
Abror1092@gmail.com
ABSTRACT
This study describes the history of Islamic civilization during the time of Abu Bakr as-Siddiq and Umar
Bin Khattab.
Civilization is often synonymous with culture and even history. Islam entered and developed as well
as providing a great civilization for the nation, almost every aspect of life was inserted with Islamic
values.
This research focuses on the leadership of Abu Bakr and Umar Bin Khattab in Muslim civilization. Abu
Bakr and Umar Bin Khattab belong to the khulafur Rashidin or meaning the successors of the Prophet
who are scholarly. Who always accompanied the Apostle when he became a leader in carrying out his
duties.
In Abu Bakr's leadership, he exercised his central authority; legislative, executive, and judicial powers,
he also implements the law and always invites his friends to carry out deliberation in solving a
problem.
The leadership of Umar Bin Khattab applied democratic principles in his power, namely by
guaranteeing equal rights for every citizen.
PENDAHULUAN
Ketika islam diperkenalkan sebagai pola dasar, kaum Muslim telah dijanjikan oleh Al–
Quran akan menjadi komunitas terbaik dipanggung sejarah bagi sesama umat manusia
lainnya. Akibatnya diterimanya dorongan ajaran seperti ini, secara tidak langsung telah
memberikan produk pandangan bagi mereka sendiri untuk melakukan permainan budaya
sebaik mungkin.
Terdapat banyak perspektif dalam membaca banyak fakta sejarah, terutama terhadap
sejarah peradaban umat Islam. Perbedaan cara pandang tersebut sebagai akibat dari khazanah
pengetahuan tentang sejarah yang berbeda. Hal itu dipicu dari keberagaman teori sejarah.
Lebih– lebih sejarah islam yang sebagian besar adalah sejarah tentang polotik dan kekuasaan
yang berujung pada kepentingan kelompok maupun individual semata.
Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang dicintai oleh yang dipimpinnya, sehingga
pikirannya selalu didukung, perintahnya selalu di ikuti dan rakyat membelanya tanpa diminta
terlebih dahulu. Figur kepemimpinan yang mendekati penjelasan tersebut adalah Rasulullah
beserta para sahabatnya (khulafaur Rasyidin). Wafatnya Nabi Muhammad sebagai pemimpin
agama maupun Negara menyisakan persoalan pelik. Nabi tidak meninggalkan wasiat kepada
seorangpun sebagai penerusnya.
Akibatnya terjadilah perselisihan, masing-masing kelompok mengajukan wakilnya untuk
dijadikan sebagai penerus serta pengganti Nabi Muhammad untuk memimpin umat. Akhirnya
muncullah kholifah rasyidiyah, yang terdiri dari Abu bakar, Umar, Ustman, dan Ali yang
memimpin secara bergantian. Dalam prosesnya banyak sekali peristiwa-peristiwa yang terjadi
dan patut dipelajari sebagai landasan sejarah peradaban islam.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah.
Metode penelitian sejarah adalah metode atau cara yang digunakan sebagai pedoman dalam
melakukan penelitian peristiwa sejarah dan permasalahannya. Dengan kata lain, metode
penelitian sejarah adalah instrumen untuk merekonstruksi peristiwa sejarah (history as past
actuality) menjadi sejarah sebagai kisah (history as written).
Dalam operasionalnya, tahapan kegiatan yang tercakup dalam metode penelitian sejarah
yaitu:
1. Heuristik, yaitu kegiatan mencari dan menemukan sumber yang diperlukan.Berdasarkan
bentuk penyajiannya, sumber-sumber sejarah terdiri atas arsip, dokumen, buku,
majalah/jurnal, surat kabar, dan lain-lain. Langkah atau cara yang dapat digunakan untuk
melacak atau mencari sumber-sumber tersebut, antara lain: metode kepustakaan dan arsip
nasional, mengujungi situs-situs sejarah, dan melakukan wawancara.
2. Kritik Sumber, untuk menyeleksi data, sehingga diperoleh fakta. Setiap data dicatat
dalam lembaran lepas (sistem kartu), agar memudahkan pengklasifikasiannya berdasarkan
kerangka tulisan.
3. Interpretasi yaitu penafsiran akan makna fakta dan hubungan antara satu fakta dengan
fakta lain yang sikap obyektif. Dalam hal ini peneliti memberikan pandangan teoritis
terhadap suatu peristiwa.
4. Historiografi, kegiatan terakhir dari metode penelitian sejarah adalah merangkaikan
fakta berikut maknanya secara kronologis/diakronis dan sistematis, menjadi tulisan sejarah
sebagai kisah. Langkah yang dilakukan adalah menyusun & merangkai fakta hasil penelitian
dalam bentuk tulisan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Khalifah umar bin khattab alhir setelah 12 tahun kelahiran Rasulullah Saw.
beliau memiliki ayah yang bernama Khattab dann ibunya bernama Khatmah.
Beliau merupakan khalifah kedua setelah masa kekhalifahan Abu Bakar As-
Siddiq. Masa kekhaifan umar berlangsung selama 10 tahun lamanya. Pada
masa beliau merupakan masa terbaik sepanjang sejarah islam setelah wafatnya
Rasulullah saw. dan Abu Bakar As-Siddiq. Umar menjadi khalifah pada awal
terjadinya perang sengitt di syam.
Salah satu metode yang umar gunakan adalah berpatroli pada malam hari
untuk memerhatikan keamanan Madinah.
Umar diberi gelar oleh Nabi Muhammad saw sebagai Al-Faruq yang
artinya orang yang bias memisahkan antara kebenaran dan kebatilan. Pada
saat itu umar adalah orang yang bisa membaca dan menulis, masa itu
merupakan suatu yang langkah.
Umar juga diberi gelar sebagai pemangku jabatan panglima tertinggi
pasukan islam atau orang-orang beriman (Amir Al-Mukminin )
Umar adalah orang yang adil karena beliau mewarisi jabatan qadi dari
kabilah dan orang tuanya. Umar juga orang yang cerdas dari keluarga Bani
‘Adi yang termulia , yang memegang jabatan pengadilan dimasa jahiliyah.
Umar menjadi adil karena pengajaran agama yang dianutnya . ketegasan dan
kekuatannya sebagai pemberani dalam memerangi kaum yang masih
melakukan penyembahan berhala .
Umar dikenal sebagai orang yang pandai menciptakan peraturan dan
mampu mengkaji ulang terhadap kebijakan yang telah ada. Pada masa
kekhalifahan umar sudah menerapkan prinsip demokratis yaitu dengan
menjamin hak yang sama bagi setiap warga negara.1
1
Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015
https://www-kompasiana-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/titawandahaviva/
5ffbe1c0d541df2fa4167e32/peradaban-islam-pada-masa-khalifah-abu-bakar-as-shiddiq?
usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D&_js_v=a6&_gsa=1#referrer=https://
www.google.com&csi=0
https://mpikelasa.files.wordpress.com/2018/05/s-p-i-peradaban-islam-masa-umar-bin-khatab-r-a.pdf
KESIMPULAN
Perkembangan peradaban Islam pada masa Abu Bakar As-sidiq dan Umar Bin Khattab
( Khalifah Ar-Rasyidin) mengalami kemajuan yang pesat,
Khalifah Abu Bakar dalam masa yang singkat, Jasa beliau yang amat besar bagi
kepentingan agama Islam adalah beliau memerintahkan mengumpulkan naskah-naskah setiap
ayat-ayat Al-Qur’an dari simpanan Al-Kuttab, yakni para penulis (sekretaris) yang pernah
ditunjuk oleh Nabi Muhammad SAW pada masa hidupnya.
Tidak lebih dari dua tahun, Khalifah Abu Bakar mampu menegakkan tiang-tiang agama
Islam, termasuk diluar jazirah Arab yang begitu luas. Kepemimpinan Khalifah Abu Bakar
berlangsung hanya 2 tahun 3 bulan 11 hari. Masa tersebut merupakan waktu yang paling
singkat bila dibandingkan dengan kepemimpinan Khalifah-Khalifah penerusnya.
Umar bin Khattab merupakan khalifah kedua setelah Abu bakar, Umar menjadi khalifah
yang ditunjuk langsung oleh Abu Bakar. Periode kekhalifahan Umar tidak diragukan lagi
merupakan “Abad Emas” Islam dalam segala zaman. Khalifah Umar bin Khattab mengikuti
langkah-langkah Rasulullah dengan segenap kemampuannya, terutama pengembangan Islam.
Ia bukan sekedar seorang pemimpin biasa, tetapi seorang pemimpin pemerintahan yang
professional.
Gagasan Umar mengenai prinsip peradilan dapat dijadikan dasar untuk menjadikan Umar
sebagai “Bapak Peradilan”. Khalifah Umar telah memerintah selama 10 tahun lebih 6 bulan.
Ummat islam betul-betul masih berpegang kepada tali agama Allah yang lurus. Dalam
artian ajaran Islam dijadikan sebagai dasar negara. Apa yang diperintahkan oleh agama
diyakini sebagai kebenaran mutlak dan mereka tidak ragu terhadap ajaran islam itu sendiri.
Amirul mukminin sebagai pelopor secara langsung daripada penegakkan syariat islam itu.
Ajaran Islam menjadi ruh dari pada perjuangan mereka.
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Dirasah Islamiyah II, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
Cetakan keenambelas 2004.
DAFTAR PUSTAKA