Professional Documents
Culture Documents
Analisis Penerapan Akad-Akad Syariah Yang Relevan Pada Koperasi Syariah Berbasis Masjid Sebagai Upaya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Masjid
Analisis Penerapan Akad-Akad Syariah Yang Relevan Pada Koperasi Syariah Berbasis Masjid Sebagai Upaya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Masjid
Analisis Penerapan Akad-Akad Syariah Yang Relevan Pada Koperasi Syariah Berbasis Masjid Sebagai Upaya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Masjid
ABSTRACT
In the history of Islamic civilization, mosques are a means of preaching and developing the
economy of Muslims. Mosques are considered to have extraordinary potential in developing the
Islamic economy. One way to develop the sharia economy in mosques is through mosque-based
sharia cooperatives. The objectives of this study are, First to find out how the concept of a contract
in the Muamalah fiqh literature, Second to find out what contracts can be applied to mosque-based
Islamic cooperatives. The method used in this research is qualitative using a descriptive analytical
approach through literature studies. First research results. The concept of the contract in the
jurisprudence literature muamalah aqad comes from Arabic which means bond or obligation, it
also means contact or agreement. What this word means is to form a bond for agreement. And a
sharia cooperative is a business entity whose members are individual or cooperative legal entities
that are established, managed and carry out their business activities based on Sharia principles.
Second, the implementation of relevant Sharia contracts that can be applied to Sharia cooperatives
as a means of empowering the community's economy, including: the Syirkah contract, the
Mudharabah contract, the Murabah contract and the Ijarah contract.
ABSTRAK
Dalam sejarah peradaban Islam masjid merupakan sarana untuk melakukan dakwah dan
pengembangan ekonomi umat Islam. Masjid dinilai memiliki potensi luar biasa dalam
mengembangkan ekonomi syariah. Salah satu cara mengembangkan ekonomi syariah di masjid
yakni melalui koperasi syariah berbasis masjid. Tujuan dari penelitian ini adalah, Pertama untuk
mengetahui Bagaimana konsep akad dalam literatur fikih Muamalah, Kedua untuk mengetahui apa
saja akad yang bisa diterapkan pada koperasi Syariah berbasis masjid. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Kualitatif dengan menggunakan pendekatan Deskriptif Analitis melalui
Studi Literatur. Hasil penelitian Pertama. Konsep akad dalam literatur fikih muamalah aqad
berasal dari bahasa Arab yang berarti ikatan atau kewajiban, biasa juga diartikan dengan kontak
atau perjanjian.Yang dimaksudkan kata ini adalah mengadakan ikatan untuk persetujuan. Dan
koperasi syariah adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi yang didirikan, dikelola dan melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip-prinsip
Syariah. Kedua, Penerapan akad-akad Syariah yang relevan yang bisa diterapkan pada koperasi
Syariah sebagai uapaya pemberdayaan ekonomi masyarakat diantaranya: Akad Syirkah, Akad
Mudharabah, Akad Murabah dan akad Ijarah.
1
Universitas Islam Bandung, arijalanshori89@gmail.com
1
Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JEBSIS)
Politeknik Praktisi Bandung
Volume 4 - Nomor 1 - Bulan Mei 2021
ISSN : 2716-2494
2
Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JEBSIS)
Politeknik Praktisi Bandung
Volume 4 - Nomor 1 - Bulan Mei 2021
ISSN : 2716-2494
semangat gotong royong dan tolong diterapkan belum dilakukan oleh peneliti
menolong, serta meningkatkan lain. Dengan demikian perlu dilakukan
kesejahteraan dan kemakmuran jamaah. sebuah penelitian dengan pendekatan
Selama ini, koperasi syariah tersebut studi literatur dalam rangka
telah banyak berkontribusi dalam mengidentifikasi akad-akad Syariah apa
pelayanan kebutuhan anggotanya serta saja yang bisa diterapkan pada koperasi
meningkatkan perekonomian para Syariah berbasis masjid sehingga
anggotanya yang sebagian besar koperasi syariah tersebut tidak hanya
merupakan jamaah masjid Baitul berfungsi sebagai pemberi pinjaman,
Mu’min. (Intan dan Setiawan) (Intan tetapi fungsi badan usahanya berjalan
Nurrahmi dan Setiawan, 2020) dengan kegiatan ekonominya
Kedua, Penelitian yang dilakukan berdasarkan akad-akad Syariah dan bisa
oleh Lindiawatie Dan Dhona Shahreza membantu ekonomi masyarakat seputar
dengan judul Peran Koperasi Syariah masjid.
Bmt Bumi Dalam Meningkatkan Kualitas 2. Identifikasi Masalah
Usaha Mikro hasilnya memperlihatkan 1. Bagaimana konsep akad dalam
bahwa BMT BUMi telah menjalankan literatur fikih Muamalah?
perannya secara umum sebagai koperasi 2. Apa saja akad yang bisa diterapkan
syariah yang mampu membuat kegiatan pada koperasi Syariah berbasis
ekonomi dan sosial anggotanya yang masjid
merupakan warga sekitar masjid menjadi
lebih baik dan sejahtera, sedangkan jenis- METODE PENELITIAN
jenis peran aktif yang telah dilakukan Metode yang digunakan dalam
oleh BMT BUMi dalam peningkatan penelitian ini adalah Kualitatif dengan
kualitas usaha mikro hanya pada aspek menggunakan pendekatan Deskriptif
fisik pemasaran produk (Shahreza, Analitis melalui Studi Literatur.
Lindiawatie dan Dhona, 2018) deskriptif analitis, yaitu penelitian untuk
Ketiga, Penelitian yang dilakukan menggambarkan masalah yang ada pada
oleh Ropi Marlina dan Yola Yunisa masa sekarang (masalah yang aktual),
Pratama Hasilnya adalah menunjukan dengan mengumpulkan data, menyusun,
bahwa meskipun koperasi merupakan mengklasifikasikan, menganalisis, dan
wadah yang erat kaitannya dengan barat menginterpretasikan. Deskriptif bertujuan
dan sosialis. Namun dalam tataran memaparkan data hasil pengamatan tanpa
implementasi, koperasi bisa sesuai pengujian hipotesis. (Adi, 2004) Jenis
dengan syariah, salah satu caranya data yang dipergunakan dalam peneitian
dengan merubah dan merekonstruksi ini, yaitu data sekunder, yaitu kitab atau
akadnya. Untuk itu maka dibentuklah buku-buku literatur Fikih Muamalah
koperasi syariah dimana dalam tataran yang relevan dengan fokus penelitian.
implementasinya berusaha menjalankan
PEMBAHASAN
salah satu dari jenis syirkah yang ada.
1. Literatur Riview
(Pratami, Ropi Marlina dan Yola Yunisa,
a. Konsep Akad Dalam Islam
2017)
Kata aqad berasal dari bahasa Arab
Dari beberapa penelitian di atas
yang berarti ikatan atau kewajiban, biasa
diketahui bahwa penelitian masih
juga diartikan dengan kontak atau
berfokus kepada peran koperasi Syariah
perjanjian.Yang dimaksudkan kata ini
adapun yang membahas terkait
adalah mengadakan ikatan untuk
implementasi akad itu baru Syirkah dan
persetujuan.Pada saat dua kelompok
penelitian terkait analisis strategi
mengadakan perjanjian, disebut aqad,
penerapan akad-akad yang lain yang bisa
yakni ikatan memberi dan menerima
3
Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JEBSIS)
Politeknik Praktisi Bandung
Volume 4 - Nomor 1 - Bulan Mei 2021
ISSN : 2716-2494
4
Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JEBSIS)
Politeknik Praktisi Bandung
Volume 4 - Nomor 1 - Bulan Mei 2021
ISSN : 2716-2494
suatu akibat hukum (Panji Adam AS, Kabul harus jelas menunjukan maksud
2018) dan kehendak dari dua orang yang
melakukan akad. Ijab dan qabul bisa
b. Rukun dan Syarat Akad dilaksanakan dengan lisan, tulisan dan
1) Rukun Akad isyarat bagi mereka yang tidak mampu
Pembentukan akad bisa terpenuhi bicara atau menulis, sarana komunikasi
dengan unsur-unsur akad, yakni rukun modern, bahakan dengan perbuatan yang
akad dan syarat akad. Akad tidaklah tentu substansinya adalah menunjukan
terjadi kecuali dengan terpenuhinya ruku kerelaan satu sama lain. Kedua
dan syaratnya. Ruku adalah unsur yang kesesuaian antara ijab dan Kabul, ketiga,
membentuk sesuatu sehingga hal itu besambung antara ijab dan Kabul,
terwujud karena adanya unsur tersebut keempat, keinginan untuk melakukan
atau unsur yang harus ada di dalam akad akad pada saat itu. Kemudian dalam fikih
itu sendiri maka jika rukun tidak ada, klasik ada tujuh syarat ijab dan Kabul di
menurut hokum Islam berate akad itu antaranya, pertama, mengetahui substansi
tidak pernah ada, sedangkan syarat akad, kedua, kesesuaian Kabul terhadap
adalah sifat yang mesti ada pada setiap ijab, ketiga, tidak terpisah antara ijab dan
rukun. Menurut mayoritas ulama fikih Kabul, keempat tidak ada senda gurau,
sebagaimana dikutif oleh panji adam kelima, ijab dan Kabul dapat langsung
dalam buku fikih muamalah adabiyah, tanpa bergantung Pada syarat yang
rukun akad terdiri atas tiga unsur sebagai menafikan tuntutan akad. Keenam,
berikut (1) shighat (pernyataan ijab dan bersatunya majelis akad, ketujuh, ijab
Kabul) (2) Aqidain (para pihak yang dan Kabul dengan lafal yang menunjukan
melakukan akad) dan (3) Ma’qud ‘Alaih arti yang telah lampau. (Panji Adam AS,
atau Objek Akad. (Panji Adam AS, 2018) 2018)
Menurut Mazhab Hanafi, rukun aka b) Al-aqidain (Pelaku akad)
d itu terdiri atas ijab dan Kabul (shighat) Pelaku akad yang dimaksud bisa
dan menambahkan dalam rukun akad satu orang atau banyak orang, bisa
yaitu maudhu’ al-‘aqad (tujuan akad) pribadi atau badan hokum baik sbagai
sehingga secara garis besar, rukun-rukun pelaku akad atau wakil. Adapun
akad itu ada empat komponen yakni pesyaratan bagi orang yang melakukan
shigat, al-‘aqidain (pelaku akad), al aka dada tiga: pertama, apabila aqid
ma’qud alaih (objek akad) dan al- mempunyai kemampuan menerima beban
maudhu al’akad. syara’ yang sempurna seperti baligh dan
berakal dan mempunyai wilayah untuk
2) Syarat Akad melakukan akad, maka akdnya sah dan
a) Sighat akad (ijab Kabul) dapat dilangsungkan. Kedua, apabila
ini merupakan sesuatu yang akad itu timbul dari orang yang tidak
bersumber dari dua orang yang memiliki kecakapan dan kewenangan
melakukan akad yang menunjukan sama sekali, maka akad menjadi batal
kehendak mereka yang melakukan akad. seperti orang gila atau anak yang belum
Dan para ulama berpendapat bahwa mumaayyiz. Ketiga, apabila akad
sighat ini penting karena menunjuakn dilakukan oleh orang yang memiliki
keridhoan seseorang artinya bahwa kemampuan menerima beban syara tapi
ketika ijab dan Kabul ini tidak ada tidak memiliki kewenangan untuk
diasumsikan pelaku tidak ridha untuk melakukan transasksi, maka akadnya
melakukan sebuah akad. Sehingga syarat disebut fudhuli, hokum akadnya
daripada sighat ini adalah, pertama, jelas ditangguhkan menunggu persetujuan
dan dapat dipahami artinya ijab dan orang yang memiliki barang.
5
Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JEBSIS)
Politeknik Praktisi Bandung
Volume 4 - Nomor 1 - Bulan Mei 2021
ISSN : 2716-2494
6
Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JEBSIS)
Politeknik Praktisi Bandung
Volume 4 - Nomor 1 - Bulan Mei 2021
ISSN : 2716-2494
7
Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JEBSIS)
Politeknik Praktisi Bandung
Volume 4 - Nomor 1 - Bulan Mei 2021
ISSN : 2716-2494
8
Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JEBSIS)
Politeknik Praktisi Bandung
Volume 4 - Nomor 1 - Bulan Mei 2021
ISSN : 2716-2494
dan mengenal lebih jauh terkait akad- Pertama. Koperasi konsumen, adalah
akad syariah yang bisa digunakan. koperasi yang menyelenggaarakan
kebanyakan dari beberapa koperasi yang kegitan usaha pelayanan di bidang
ada di masjid-mesjid masih terpaku penyediaan barang kebutuhan anggota
dengan akad pinjaman saja, sehingga dan non anggota (pasal 84, ayat 1)
ketika dana itu disalurkan kepada Kedua. Koperasi Produsen adalah
masyarakat masjid, karena akad yang koperasi yang menyelenggarakan
digunakan adalah pinjaman sehingga kegiatan usaha pelayanan di bidang
tidak boleh ada kelebihan, pengurus pengadaan sarana produksi dan
hanya menekankan pengembaliannya pemasaran produksi yang dihasilkan
disertai dengan infak seikhlasanya, anggota kepada anggota dan non anggota
karena ditakutkan terjebak dengan riba. (Pasal 84, ayat 2). Ketiga. Koperasi
Oleh karena itu yang Namanya Jasa, adalah koperasi yang
koperasi adalah badan usaha yang artinya meyelenggarakan kegiatan usaha
harus ada kegiatan ekonomi yang pelayanan jasa no simpan pinjam yang
menghasilkan atau menguntungkan untuk diperlukan oleh anggota dan non anggota
kesejahteraan anggotanya. Maka kalau (pasal 84, ayat 3). Keempat. Koperasi
kita identifikasi lebih dalam terkait akad- Simpan Pinjam, adalah koperasi yang
akad Syariah yang ada pada literatur fikih menjalankan usaha simpan pinjam
muamalah, maka ada beberapa akad yang sebagai satu-satunya usaha yang
relevan yang bisa diimplementasikan di melayani anggota (Pasal 84, ayat 4).
koperasi Syariah berbasis masjid ini Dari pemaparan jenis koperasi di
sehingga koperasi masjid bisa atas, maka tentu keempatnya bisa
berkembang tidak hanya menggunakan diterapkan pada koperasi Syariah
akad pinjaman saja yang tentu kalau berbasis masjid dengan berpatokan
disyaratkan ada kelebihan maka termasuk kepada kesamaan usaha para anggotanya
riba. Maka langkah pertama sebelum dan yang sangat relevan untuk dipilih
mengimplementasikan akad-akad apa adalah koperasi simpang pinjam pada
saja yang relevan untuk diterapkan di poin keempat tentu bukan hanya simpan
koperasi Syariah berbasis masjid ini, pinjam, karena kalau hanya simpan
yang perlu dipastikan adalah menentukan pinjam maka pola yang akan dibangun
jenis koperasi itu sendiri. berdasarkan adalah bunga yang tentu tidak sesuai
Undang-Undang No.25 Tahun 1992 dengan prinsip koperasi Syariah.
tentang koperasi yang dikutip oleh Oleh karena itu, di dalam peraturan
shochrul Rohmatul Aija Dkk. Mentri Koperasi dan Usaha Kecil dan
Dalam bukunya yang berjudul Menengah No. 11 tahun 2018 tentang
Koperasi Bmt:Teori, Aplikasi dan Perizinan Usaha Simpan Pinjam
Inovasi. Koperasi dapat berbentuk Koperasi di situ disebutkan pada pasal 4
koperasi primer atau sekunder. ayat 2 izin usaha simpan pinjam dan
Pembentukan koperasi primer ini terdiri pembiayaan Syariah koperasi diberikan
dari minimal 20 orang, sedangkan kepada KSPPS atau USPPS. Sehingga
koperasi sekunder minimal 3 koperasi. kelebihan dari KSPPS ini selain
Walaupun UU ini sudah dibatalkan Simpanan dan pinjaman ditambah
berdasarkan keputusan Mahkamah dengan Pembiayaan. Maka dengan
Konstitusi dengan Undang-undang adanya pembiayaan inilah koperasi
Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Syariah bisa dengan leluasa
Perkoperasian. Menyebutkan bahwa mengembangkan usahanya pada sektor
Jenis-jenis koperasi menurut Undang- real dengan menggunakan akad-akad
Undang tersebut sebagai berikut: Syariah yang tentu keuntunganya akan
9
Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JEBSIS)
Politeknik Praktisi Bandung
Volume 4 - Nomor 1 - Bulan Mei 2021
ISSN : 2716-2494
10
Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JEBSIS)
Politeknik Praktisi Bandung
Volume 4 - Nomor 1 - Bulan Mei 2021
ISSN : 2716-2494
handphone baru, maka koperasi bisa biasa juga diartikan dengan kontak atau
menggunakan atau memfasilitasi dengan perjanjian.Yang dimaksudkan kata ini
akad murabahah dengan margin yang adalah mengadakan ikatan untuk
disepakati dan yang membelikan persetujuan. Dan koperasi syariah adalah
handphonya adalah pihak koperasi badan usaha yang beranggotakan orang
dengan spesipikasi sesuai keinginan seorang atau badan hukum koperasi yang
anggota, dengan begitu koperasi akan didirikan, dikelola dan melaksanakan
mendapatkan margin dan anggota kegiatan usahanya berdasarkan prinsip-
terhindar dari riba. prinsip Syariah yang mana prinsip
Syariah ini adalah yang berdasarkan
c. Akad Ijarah fatwa yang dilekuarkan oleh otoritas
Al-Ijarah berasal dari kata al-ajru yang berwenang yaitu Dewan Syariah
yang berarti al’iwadhu atau berarti ganti. nasional MUI. Kedua, Penerapan akad-
Dalam Bahasa Arab, al-ijarah diartikan akad Syariah yang relevan yang bisa
sebagai suatu jenis akad untuk diterapkan pada koperasi Syariah sebagai
mengambil manfaat dengan jalan uapaya pemberdayaan ekonomi
penggantian sejumlah uang. masyarakat diantaranya: Akad Syirkah,
Secara terminologi, ada beberapa Akad Mudharabah, Akad Murabah dan
defenisi al-ijarah yang dikemukakan oleh akad Ijarah.
para ulama fiqh. Pertama, ulama
Hanafiyah mendefinisikannya dengan: DAFTAR PUSTAKA
“transaksi terhadap suatu manfaat dengan
imbalan (Rosita Tehuayo, 2018). Adiwarman Karim. (2007). In Bank
Dari definisi akad Ijarah di atas Islam Analisis Fikih dan
dapat disimpulakan bahwa ijarah adalah Keuangan (p. 65). Jakarta: Raja
suatu akad yang mendatangkan manfaat Grapindo.
yang jelas dan mubah atau akad pada
Antonio, M. S. (2001). Bank Syariah dari
pekerjaan yang jelas dengan imalan yang
Teori Ke Peraktik. Jakarta: Gema
jelas serta tempo waktu yang jelas, tentu
Insani Pers.
bisa diambil contoh dikalangan
masyarakat yang sering terjadi adalah Arsyad. (2013). Koperasi Syariah Masjid
kebutuhan akan biaya Pendidikan, maka Mampu hilangkan Rentenir.
dengan akad ijarah ini menjadi salah satu Bandung: Republika.
solusi untuk membantu biaya Pendidikan
sekolah atau kuliah masyarakat sekitar Ash-Shiddieqy, H. (1997). In Pengantar
masjid. Tentu secara teknis setelah akad Fikih Muamalah (p. 19).
itu dilakukan maka yang harus Semarang: Pustaka Rizki Putra.
membayarkan langsung biaya Pendidikan
tersebut adalah pihak koperasi dalam Choirul Absor, d. (2019). Ada Apa
rangka untuk menghindari dengan Dewan Pengawas Syariah
penyalahgunaan pembiayaan. di Koperasi. Journal of Islamic
Banking and Finance (2019, Vol.
KESIMPULAN 3 No.2), 157.
Berdasarkan uraian di atas, maka
dapat ditarik beberapa kesimpulan Darmawati, H. (2018). Akad Dalam
sebagai berikut: Transaksi Ekonomi Syariah.
Pertama. Konsep akad dalam literatur Sulesana, 144.
fikih muamalah aqad berasal dari bahasa Fadhilah Mursid. (2020). Kajian Fatwa
Arab yang berarti ikatan atau kewajiban, Dewan Syariah Nasional Tentang
11
Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JEBSIS)
Politeknik Praktisi Bandung
Volume 4 - Nomor 1 - Bulan Mei 2021
ISSN : 2716-2494
12