ht

tp
s:
//s
um
ba
ba
ra
td
ay
ak
ab
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//s
um
ba
ba
ra
td
ay
ak
ab
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//s
um
ba
ba
ra
td
ay
ak
ab
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//s
um
ba
ba
ra
td
ay
ak
ab
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//s
um
ba
ba
ra
td
ay
ak
ab
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//s
um
ba
ba
ra
td
ay
ak
ab
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//s
um
ba
ba
ra
td
ay
ak
ab
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//s
um
ba
ba
ra
td
ay
ak
ab
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//s
um
ba
ba
ra
td
ay
ak
ab
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//s
um
ba
ba
ra
td
ay
ak
ab
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//s
um
ba
ba
ra
td
ay
ak
ab
.b
ps
.g
o.
id
 ─
ht ─

─
tp
s:
//s
um
ba
ba
ra
td
ay
ak
ab
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//s
um
ba
ba
ra
td
ay
ak
ab
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//s
um
ba
ba
ra
td
ay
ak
ab
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//s
um
ba
ba
ra
td
ay
ak
ab

The
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//s
um
ba
ba
ra
td
ay
ak
ab
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//s
um
ba
ba
ra
td
ay
ak
ab
.b
ps
.g
o.
id
•
•
•
•
•
ht
tp
s:
//s
um
ba
ba
ra
td
ay
ak

•
•
•
•
•
ab
.b
ps
.g
o.
id
 •
•
•
•

•
ht
tp
s:
//s
um
ba
ba
ra
td

•
•
•
•

ay
ak
ab
.b
ps
.g
o.
id
 •
•
•

ht
tp
s:
//s
um
ba
ba
ra
td
ay
ak
•

ab
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//s
um
ba
ba
ra
td
ay
ak
ab
.b
ps
.g
o.
id
 BAB II CHAPTER II
RUANG LINGKUP DAN METODE COVERAGE AND
PENGHITUNGAN ESTIMATION METHOD

Uraian lapangan usaha yang Description of Industrial Category

disajikan dalam bab ini mencakup
ruang lingkup dan definisi dari masing-
masing kategori dan subkategori
lapangan usaha, cara-cara perhitungan
Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas
dasar harga berlaku maupun atas
dasar harga konstan 2010, serta
presented in this chapter include the
coverage and definition of each of the
categories and subcategories of the
industry, how to calculate the Gross
Value Added at current prices and
constant prices in 2010, and data
source.

id
sumber datanya.

o.
.g
2.1 Pertanian, Kehutanan Dan

ps
2.1 Agriculture, Forestry and

.b
Perikanan Fishing
Kategori ini mencakup segala
ab Agriculture includes all the
ak

pengusahaan yang didapatkan dari concessions obtained from nature and

ay

alam dan merupakan benda-benda the objects or items biological (living)

td

atau barang-barang biologis (hidup) that the output can be used to eat
ra
ba

yang hasilnya dapat digunakan untuk themselves or for sale to another people.
ba

memenuhi kebutuhan hidup sendiri This concession includes activities

um

atau untuk dijual kepada pihak lain. aimed at primary for its own needs
//s

Pengusahaan ini termasuk kegiatan (subsistence) as the business activities

s:

yang tujuan utamanya untuk of food crops.

tp

memenuhi kebutuhan sendiri

ht

(subsisten) seperti pada kegiatan

usaha tanaman pangan.

2.1.1 Pertanian, Peternakan, 2.1.1 Agriculture, Livestock,

Perburuan dan Jasa Hunting and Agriculture
Pertanian. Services
Golongan pokok ini mencakup Coverage of this category is food
pertanian tanaman pangan, tanaman crops, horticultural crops, plantation
hortikultura, tanaman perkebunan, crops, livestock, agricultural services
peternakan, serta jasa Pertanian dan and animals hunting intended for sale.
perburuan hewan yang bertujuan
untuk dijual.

2.1.1.1 Tanaman Pangan 2.1.1.1 Food Crops

Meliputi semua kegiatan ekonomi Food crops covering all
yang menghasilkan komoditas bahan economic activities that produce food
pangan. Komoditas yang dihasilkan
oleh kegiatan tanaman pangan
meliputi padi, palawija (jagung, kedele,
kacang tanah, kacang hijau, ubi jalar,
ubi kayu, palawija lainnya, seperti
talas, ganyong, irut, gembili, dll), serta
tanaman serelia lainnya
(sorgum/cantel, jawawut, jelai,
gandum, dll). Keseluruhan komoditas
di atas masuk ke dalam golongan
tanaman semusim, dengan wujud
produksi pada saat panen atau wujud
produksi baku lainnya yang masih
termasuk dalam lingkup kategori
pertanian. Contoh wujud produksi
pada komoditas pertanian tanaman
pangan antara lain: padi dalam wujud
Gabah Kering Giling (GKG), jagung
dalam wujud pipilan kering, dan ubi
td
kayu dalam wujud umbi basah.
ra
Data produksi padi dan palawija
ba
diperoleh dari Subdit Statistik
ba
Tanaman Pangan BPS. Data harga
um
berupa harga produsen diperoleh dari
//s
Subdit Statistik Harga Perdesaan BPS.
s:
tp
Data indikator harga berupa Indeks
ht
Harga Produsen diperoleh dari Subdit
Statistik Harga Produsen BPS dan
Indeks yang dibayar petani untuk
biaya produksi kelompok tanaman
pangan diperoleh dari Subdit Statistik
Harga Perdesaan BPS. Adapun data
struktur biaya kegiatan tanaman
pangan diperoleh dari hasil Sensus
Pertanian dan Survei Struktur Ongkos
Usaha Tani (SOUT) yang dilakukan
oleh Subdit Statistik tanaman pangan
BPS.
2.1.1.2 Tanaman Hortikultura
Subkategori tanaman
hortikultura terdiri dari tanaman
hortikultura semusim dan tanaman
commodities. Commodities generated by
the activities of food crops include rice,
crops (corn, soybeans, peanuts, green
beans, sweet potato, cassava, other
crops, such as taro, canna, irut, yam,
etc.), as well as other Cereal crops
(sorghum , millet, barley, oats, etc.). All
of commodities classification into the a
seasonal crops, with a form of
production at harvest or production of
other raw form are still included within
the coverage of agriculture category. A
form of production in agricultural
id
commodity crops are: rice in the form of
o.
.g
dry unhusked rice (GKG), corn in the
ps
form of dry seed, and cassava in the
.b
form of a wet bulb.
ab
Production of rice and pulses
ak
ay
data obtained from Statistics Subdit
Food Crops BPS. Price data in the form
of producer prices obtained from Price
Statistics Subdirectorate Rural BPS.
Price indicators such as the Producer
Price Index was obtained from Subdit
Statistics Producer Price BPS and paid
the farmers for the cost of production of
food crops group of Price Statistics
Subdirectorate Rural BPS. While the
cost structure data of food crop
activities obtained from the census of
agriculture and farming cost stucture
survey(SOUT) conducted by the sub
Directorate of Food Crops Statistic BPS.
2.1.1.2 Horticultural Crops
Subcategory horticultural
crops consists of seasonal horticultural
crops and horticultural crops yearly.
hortikultura tahunan. Tanaman
hortikultura semusim meliputi
tanaman hortikultura yang umumnya
berumur pendek (kurang dari satu
tahun) dan panennya dilakukan satu
atau beberapa kali masa panen untuk
satu kali penanaman. Sedangkan
tanaman hortikultura tahunan meliputi
tanaman hortikultura yang umumnya
berumur lebih dari satu tahun dan dan
pemungutan hasilnya dilakukan lebih
dari satu kali masa panen untuk satu
kali penanaman. Komoditas yang
dihasilkan oleh kegiatan tanam-an
hortikultura meliputi kelompok
komoditi sayuran, buah-buahan, ta-
naman biofarmaka, dan tanaman hias.
Data produksi komoditas
ak
ay
hortikultura diperoleh dari Subdit
td
Statistik Hortikultura, BPS. Data harga
ra
berupa harga produsen diperoleh dari
ba
Subdit Statistik Harga Perdesaan BPS.
ba
Data indikator harga berupa Indeks
um
Harga Produsen diperoleh dari Subdit
//s
Statistik Harga Produsen BPS dan
s:
tp
Indeks yang dibayar petani untuk
ht
biaya produksi kelompok tanaman
hortikultura dari Subdit Statistik Harga
Perdesaan BPS. Sedangkan data
struktur biaya kegiatan tanaman
hortikultura di-peroleh dari hasil
Sensus Pertanian.
2.1.1.3 Tanaman Perkebunan
Subkategori Tanaman
Perkebunan terdiri dari tanaman
perkebunan semusim dan tanaman
perkebunan tahunan, baik yang
diusahakan oleh rakyat maupun oleh
perusahaan perkebunan (negara
maupun swasta). Cakupan usaha
perkebunan mulai dari pengolahan
lahan, penyemaian, pembibitan,
Seasonal horticultural crops include
horticultural crops are generally short-
lived (less than one year) and the
harvest is done one or several times the
harvest for planting one. While the
annual horticultural crops include
horticultural crops are generally older
than one year and the voting results are
carried over from one harvest to the
time of planting. Commodities
generated by the activities of
horticultural crops include commodity
groups vegetables, fruits, medicinal
id
plants, and ornamental plants.
o.
.g
Data obtained from the
ps
horticultural commodity production,
.b
abSubdit of Horticultural Statistics, BPS.
Price data in the form of producer
prices obtained from the Rural Price
Statistics Subdirectorate BPS. Price
indicators such as the Producer Price
Index was obtained from Subdit
Statistics Producer Price BPS and paid
the farmers for the cost of production of
horticultural crops group of Price
Statistics Subdirectorate Rural BPS.
While the data structure activity costs
horticultural crops Obtained from the
census of agriculture.
2.1.1.3 Plantation Crops
Plantation Crops sub category
consists of plantations of seasonal and
annual plantation crops, cultivated by
the people or by the plantation
companies (public and private).
Coverage of the plantation business is
the processing of land, seeding, planting,
maintenance and harvesting activities
into a single entity. Commodities
penanaman, pemeliharaan dan
pemanenan yang menjadi satu
kesatuan kegiatan. Komoditas yang
dihasilkan oleh kegiatan tanaman
perkebunan diantaranya adalah tebu,
tembakau, nilam, jarak, wijen, tanaman
berserat (kapas, rosela, rami, yute,
agave, abaca, kenaf, dan-lain-lain),
kelapa, kelapa sawit, karet, kopi, teh,
kakao, lada, pala, kayu manis, cengkeh,
jambu mete, dsb.
Data produksi komoditas
perkebunan diperoleh dari Ditjen
Perkebunan Kementerian Pertanian.
Data harga berupa harga produsen
diperoleh dari Subdit Statistik Harga
Perdesaan BPS. Data indikator harga
berupa Indeks Harga Produsen
diperoleh dari Subdit Statistik Harga
td
Produsen BPS dan Indeks yang dibayar
ra
petani untuk biaya produksi kelompok
ba
tanaman perkebunan dari Subdit
ba
Statistik Harga Perdesaan BPS.
um
Sedangkan data struktur biaya
//s
kegiatan tanaman perkebunan di-
s:
tp
peroleh dari hasil Sensus Pertanian.
ht
2.1.1.4 Peternakan
Subkategori Peternakan
mencakup semua usaha peternakan
yang menyelenggarakan pembibitan
serta budidaya segala jenis ternak dan
unggas dengan tujuan untuk
dikembangbiakkan, dibesarkan,
dipotong, dan diambil hasilnya, baik
yang dilakukan rakyat maupun oleh
perusahaan peternakan. Subkategori
ini juga mencakup pembudidayaan
ternak maupun unggas yang
menghasilkan produk berulang,
misalnya untuk menghasilkan susu dan
telur. Komoditas yang dihasilkan oleh
kegiatan peternakan adalah sapi
generated by the activities of plantation
crops include sugar cane, tobacco,
patchouli, castor oil plant, sesame,
fibrous plants (cotton, roselle, hemp,
jute, agave, abaca, kenaf, and-others),
coconut, oil palm, rubber , coffee, tea,
cocoa, pepper, nutmeg, cinnamon,
cloves, cashew, etc.
Plantation production data
obtained from the Directorate of the
Ministry of Agriculture Plantation. Data
in the form of producer prices obtained
from Price Statistics Subdirectorate
id
Rural BPS. Price indicators such as the
o.
.g
Producer Price Index was obtained from
ps
Subdit Statistics Producer Price Index
.b
BPS and paid the farmers for the cost of
ab
production of plantation crops group of
ak
ay
Price Statistics Subdirectorate Rural
BPS. While the cost structure of data
from plantation activities obtained from
the Census of Agriculture.
2.1.1.4 Livestock
Livestock Sub category
covers all farm businesses which
organizes breeding and cultivation of all
kinds of livestock and poultry for the
purpose of bred, raised, cut, and taken
the result, whether committed by people
or livestock enterprise. This subcategory
also includes livestock and poultry
farming that produces recurrent, for
example, to produce milk and eggs.
Commodities produced by breeding
activity is beef cattle, buffaloes, goats,
sheep, pigs, horses, chickens not race
(native), broiler, chicken laying, manila
duck, duck, eggs, chicken eggs not race,
potong, kerbau, kambing, domba, babi,
kuda, ayam bukan ras (buras), ayam
ras pedaging, ayam ras petelur, itik
manila, itik, telur ayam ras, telur ayam
bukan ras, telur itik, susu segar, dsb.
Data produksi komoditas
peternakan diperoleh dari Ditjen
Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kementerian Pertanian. Data harga
berupa harga produsen diperoleh dari
Subdit Statistik Harga Perdesaan BPS.
Data indikator harga berupa Indeks
Harga Produsen diperoleh dari Subdit
Statistik Harga Produsen BPS dan
Indeks yang dibayar petani untuk
biaya produksi kelompok peternakan
dari Subdit Statistik Harga Perdesaan
BPS. Sedangkan data struktur biaya
ak
ay
kegiatan peternakan diperoleh dari
td
hasil Sensus Pertanian dan Survei
ra
Perusahaan Peternakan (Ternak Besar
ba
dan Kecil, Ternak Unggas, dan Sapi
ba
Perah) yang dilakukan oleh Subdit
um
Statistik Peternakan BPS.
//s
s:
tp
2.1.1.5 Jasa Pertanian dan
ht
Perburuan
Kegiatan jasa pertanian dan
perburuan meliputi kegiatan jasa
pertanian, perburuan dan
penangkapan satwa liar, serta
penangkaran satwa liar. Kegiatan jasa
pertanian adalah kegiatan yang
dilakukan baik oleh perorangan
maupun badan usaha atas dasar balas
jasa atau kontrak yang khusus yang
diberikan untuk menunjang kegiatan
pertanian (tanaman pangan, tanaman
hortikultura, tanaman perkebunan,
dan peternakan). Dicakup juga dalam
kegiatan jasa pertanian adalah
penyewaan alat pertanian/hewan
bersama operatornya dan risiko
egg ducks, fresh milk, etc.
Livestock commodity
production data obtained from the
Directorate General of Livestock and
Animal Health of the Ministry of
Agriculture. Price data in the form of
producer prices obtained from Price
Statistics Subdirectorate Rural BPS.
Price indicators such as the Producer
Price Index was obtained from Subdit
Statistics Producer Price Index BPS and
paid the farmers for farm group
production costs of Price Statistics
id
Subdirectorate Rural BPS. While the
o.
.g
data structure activity costs. livestock
ps
obtained from the Census of Agriculture
.b
aband Livestock Company Survey (Big and
Small Livestock, Poultry and Dairy)
conducted by Statistics Subdit Ranch
BPS.
2.1.1.5 Agriculture and Hunting
Services
Agricultural service activities
and poaching activities include
agricultural services, hunting and
poaching of wildlife, as well as captive
wildlife. Agricultural service activities
are activities carried out by both
individuals and business entities based
on fringe benefits or contract
specifically provided to support
agricultural activities (crops,
horticultural crops, plantation crops,
and livestock). Also included in the
activities of agricultural services are
leasing agricultural tools / animals
together operators and the risk is borne
by the activities of services which
kegiatan jasa tersebut ditanggung oleh
yang memberikan jasa.
Kegiatan perburuan dan
penangkapan satwa liar mencakup
usaha perburuan dan penangkapan
satwa liar dalam rangka peng-endalian
populasi dan pelestarian. Termasuk
usaha pengawetan dan penyamakan
kulit dari furskin, reptil, dan kulit
unggas hasil perburuan dan
penangkapan. Termasuk perburuan
dan penangkapan binatang dengan
perangkap untuk umum, penang-
kapan binatang (mati atau hidup)
untuk makanan, bulu, kulit atau untuk
penelitian, untuk ditempatkan dalam
kebun binatang atau sebagai hewan
peliharaan, produksi kulit bulu bina-
tang, reptil atau kulit burung dari
td
kegiatan perburuan atau penang-
ra
kapan. Sedangkan kegiatan penang-
ba
karan satwa liar mencakup usaha
ba
penangkaran, pembesaran, penelitian
um
untuk pelestarian satwa liar, baik
//s
satwa liar darat dan satwa liar laut
s:
tp
seperti mamalia laut, misalnya duyung,
ht
singa laut dan anjing laut.
Output jasa pertanian di-
peroleh dengan pendekatan imputasi
dengan memperhatikan proporsi
pengeluaran untuk jasa pertanian
terhadap output yang dihasilkan oleh
suatu kegiatan pertanian pada periode
tertentu. Output kegiatan pertanian
diperoleh dari Subdit Neraca Barang
BPS. Sedangkan proporsi pengeluaran
untuk jasa pertanian terhadap output
diperoleh dari hasil Sensus Pertanian,
Survei Struktur Ongkos Usaha Tani,
dan Survei Perusahaan Peternakan
yang dilakukan oleh BPS. Sedangkan
untuk kegiatan perburuan dan
pengkapan satwa liar diestimasi
provide services.
Hunting and capture of
wildlife includes hunting and poaching
efforts in order to control wildlife
populations and preservation. Including
pickling and tanning businesses of
furskin, reptiles, and poultry skin result
of hunting and poaching. Including
hunting and poaching of animals with
traps to the public, the capture of
animals (dead or alive) for food, fur,
skin or for research, to be placed in zoos
or as pets, the production of fur skin,
id
reptile or bird skins from hunting or
o.
.g
arrest. While wildlife breeding activities
ps
Include the breeding effort,
.b
enlargement,
ab research for the
preservation of wildlife, both terrestrial
ak
ay
wildlife and marine wildlife such as
marine mammals, such as dugongs, sea
lions and seals.
Agricultural services output
obtained by imputation approach by
taking into account the proportion of
expenditure for agricultural services to
the output produced by an agricultural
activity in certain periods. Output of
agricultural activities derived from the
Balance Sheet Items Subdit BPS. While
the proportion of spending on
agricultural services to the output
obtained from the Census of Agriculture,
Cost Structure Survey Farm and Ranch
Enterprise Survey conducted by BPS. As
for hunting and wildlife pengkapan
estimated using foreign exchange
earnings from the sale of wildlife for
which data is obtained from the
Directorate General of Conservation of
Natural Resources and Ecosystems
Ministry of Envi-ronment and Forestry.
menggunakan pendapatan devisa dari
penjualan satwa liar yang datanya
diperoleh dari Ditjen Konservasi
Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.

2.1.2 Kehutanan dan Penebang- 2.1.2Forestry and Logging

an Kayu This subcategory includes
Subkategori ini meliputi logging of all types of wood as well as
kegiatan penebangan segala jenis kayu taking leaves, sap-fruits, resin, and
serta pengambilan daun-daunan, roots, including here are the
getah-getahan, dan akar-akaran, services that support forestry

id
termasuk di sini adalah jasa yang activities based remuneration system /

o.
.g
menunjang kegiatan kehutanan contract. Commodities generated by

ps
berdasarkan sistem balas forestry activities include logs (both

.b
jasa/kontrak. Komoditas yang abderived from the cultivation of jungle
dihasilkan oleh kegiatan kehutanan and forests), wood, rattan, bamboo and
ak
ay

meliputi kayu gelondongan (baik yang other forest products. Also included in
td

berasal dari hutan rimba maupun forestry activities are services which
ra

hutan budidaya), kayu bakar, rotan, support forestry activities on the basis
ba

bambu, dan hasil hutan lainnya. of remuneration (fee) or a contract,

ba

Dicakup juga dalam kegiatan including reforestation activities

um

kehutanan ini adalah jasa yang conducted on a contract basis.

//s

menunjang kegiatan kehutanan atas Data logging and other forest

s:
tp

dasar balas jasa (fee) atau kontrak, products derived from Perum Perhutani,
ht

termasuk kegiatan reboisasi hutan Sustainable Production Forest

yang dilakukan atas dasar kontrak. Management Directorate of the Ministry
Data produksi kayu bulat dan of Environment and Forestry, Forestry
hasil hutan lainnya berasal dari Perum Statistics and Subdit BPS. The data
Perhutani, Ditjen Pengelolaan Hutan obtained from the producer price Subdit
Produksi Lestari Kementerian Forestry Statistics BPS. Price indicators
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan such as the Producer Price Index was
Subdit Statistik Kehutanan BPS. Data obtained from the Producer Price
harga produsen diperoleh dari Subdit Statistics Subdirectorate BPS. While the
Statistik Kehutanan BPS. Data cost structure of data obtained from the
indikator harga berupa Indeks Harga forestry activities Census of Agriculture
Produsen diperoleh dari Subdit and Forestry Company Survey (Forest
Statistik Harga Produsen BPS. Concession and Forestry Crops Farmers)
Sedangkan data struktur biaya conducted by the Sub Directorate of
kegiatan kehutanan diperoleh dari Forestry Statistics BPS.
hasil Sensus Pertanian dan Survei
Perusahaan Kehutanan (Hak
Pengusahaan Hutan dan Pembudidaya
Tanaman Kehutanan) yang dilakukan
oleh Subdit Statistik Kehutanan BPS.
2.1.3 Perikanan
Subkategori ini meliputi semua
kegiatan penangkapan, pembenihan,
dan budidaya segala jenis ikan dan
biota air lainnya, baik yang berada di
air tawar, air payau maupun di laut.
Komoditas yang dihasilkan oleh
kegiatan perikanan meliputi segala
jenis ikan, crustacea, mollusca, rumput
laut, dan biota air lainnya yang
diperoleh dari penangkapan (di laut
dan perairan umum) dan budidaya
(laut, tambak, karamba, jaring apung,
kolam, dan sawah). Dicakup juga
dalam kegiatan perikanan ini adalah
td
jasa yang menunjang kegiatan
ra
perikanan atas dasar balas jasa (fee)
ba
atau kontrak.
ba
Data produksi komoditas
um
perikanan diperoleh dari Ditjen
//s
Perikanan Tangkap dan Ditjen
s:
tp
Perikanan Budidaya Kementerian
ht
Kelautan dan Perikanan. Data harga
berupa harga produsen diperoleh dari
Subdit Statistik Harga Perdesaan BPS.
Data indikator harga berupa Indeks
Harga Produsen diperoleh dari Subdit
Statistik Harga Produsen BPS dan
Indeks yang dibayar petani untuk
biaya produksi kelompok perikanan
dari Subdit Statistik Harga Perdesaan
BPS. Sedangkan data struktur biaya
kegiatan perikanan diperoleh dari hasil
Sensus Pertanian dan Survei
Perusahaan Perikanan yang dilakukan
oleh Subdit Statistik Perikanan BPS.
Pendekatan yang digunakan
dalam memperkirakan nilai tambah
Kategori Pertanian, Kehutanan dan
2.1.3 Fishery
This sub-category covers all
fishing activities, seeding, and
cultivation of all kinds of fish and other
aquatic biota, either in fresh water,
brackish water or sea. Commodities
generated by fishing activities include
all kinds of fish, crustaceans, molluscs,
sea grass and other aquatic organisms
id
derived from the arrest (in the sea and
o.
.g
open waters) and aquaculture (sea,
ps
ponds, cages, cages, ponds, and rice) ,
.b
Also included in the activities of this
ab
fishery are services that support fishing
ak
ay
activities on the basis of remuneration
(fee) or contract.
Fishery commodities
production data obtained from the
Directorate General of Fishing and
Aquaculture Directorate of the Ministry
of Maritime Affairs and Fisheries. Price
data in the form of producer prices
obtained from Price Statistics
Subdirectorate Rural BPS. Price
indicators such as the Producer Price
Index was obtained from Subdit
Statistics Producer Price Index BPS and
paid the farmers for the cost of
production of fishery group of Price
Statistics Subdirectorate Rural BPS.
While the cost structure of data
obtained from the fishery activities
census of Agriculture and fisheries
enterprise Survey Conducted by the sub
directorate of fisheries Statistics BPS.
The approach used in estimating
the value-added category of Agriculture,
Forestry and Fisheries is through
production approach. This approach is
Perikanan adalah melalui pendekatan
produksi. Pendekatan ini didasarkan
pada pertimbangan ketersediaan data
produksi dan harga untuk masing-
masing komoditi pertanian.
Menurut sifatnya, output
dibedakan atas dua jenis, yaitu output
utama dan output ikutan. Disamping
itu, komoditi lainnya yang belum
dicakup diperkirakan melalui besaran
persentase pelengkap yang diperoleh
dari berbagai survei khusus.
Penghitungan output pada kategori ini
tidak hanya mencakup output utama
dan ikutan pada saat penen tetapi juga
ditambahkan output yang diadopsi
dari implementasi SNA 2008. Untuk
kegiatan yang menghasilkan
ak
ay
komoditas yang dapat diambil hasilnya
td
berulang kali, outputnya juga
ra
mencakup biaya perawatan yang
ba
dikeluarkan selama periode tertentu
ba
yang dinamakan dengan Cultivated
um
Biological Re-sources (CBR).
//s
Sedangkan untuk kegiatan yang
s:
tp
menghasilkan komo-ditas semusim
ht
atau yang diambil hasilnya hanya
sekali, outputnya juga mencakup biaya
yang dikeluarkan untuk tanaman yang
belum dipanen (standing crops) di
akhir periode dikurangi dengan biaya
yang di-keluarkan untuk tanaman yang
belum dipanen (standing crops) di
awal periode yang disebut sebagai
Work-in-Progress (WIP).
Sehingga total output pada
kategori ini merupakan penjumlahan
dari nilai output utama, output ikutan,
dan CBR atau WIP dari seluruh
komoditas ditambah dengan nilai
pelengkapnya.
Nilai Tambah Bruto (NTB) suatu
subkategori diperoleh dari
based on consideration of the
availability of data on production and
prices for each agricultural commodity.
By the nature, output is divided
into two types, namely main output and
follow-up output. In addition, other
commodities not covered estimated
through complementary percentage
obtained from various special survey.
Calculation of output in this category
not only includes the main output and
follow-up at harvest time but also added
output of implementation adopted SNA
id
2008. For activities that produce
o.
.g
commodities that can be taken
ps
repeatedly result, the output also
.b
abincludes the maintenance costs incurred
during a specific period called with
Cultivated Biological Resurces (CBR). As
for the activities that produce
commodities annuals or taken result
only once, output also includes costs
incurred for standing crops at the end of
the period reduced by the costs incurred
for standing crops in the early period
referred to as work in progress (WIP).
So that the total output in this
category is the sum of the main output
value, the output follow-up, and CBR or
WIP of all commodities coupled with a
complementary value.
Gross Value Added (NTB) a
subcategory obtained from the sum of
value added of each business activities
that produce certain commodities. NTB
is obtained from a reduction in the
value of output at basic prices the entire
intermediate consumption expenditure.
Estimates of value added at constant
prices 2010 using the revaluation
method, namely multiplying production
in the current year with the price in the
base year (2010) to estimate the
penjumlahan NTB tiap-tiap kegiatan constant output current year.
usaha yang menghasilkan komoditas
tertentu. NTB ini didapat dari
pengurangan nilai output atas harga
dasar dengan seluruh pengeluaran
konsumsi antara (intermediate con-
sumption). Estimasi NTB atas dasar
harga konstan 2010 menggunakan
metode revaluasi, yaitu mengalikan
produksi di tahun berjalan dengan
harga pada tahun dasar (tahun 2010)
untuk mengestimasi output konstan
tahun berjalan.

id
o.
.g
2.2 Pertambangan dan Peng- 2.2 Minning And Quarrying

ps
galian All types of commodities that are

.b
Seluruh jenis komoditi yang covered in the category of Mining and
ab
dicakup dalam Kategori Pertambangan Quarrying, grouped in four principal
ak
ay

dan Penggalian, dikelompokkan dalam categories, namely: oil and gas, coal and
td

empat golongan pokok, yaitu: lignite mining, mining of metal ores and
ra

pertambangan minyak dan gas bumi other mining and quarrying.

ba

(migas), pertambangan batubara dan

ba

lignit, pertambangan bijih logam serta

um

pertambangan dan penggalian lainnya.

//s
s:
tp

2.2.1 Pertambangan Minyak, Gas 2.2.1 Crude Petroleum, Natural

ht

dan Panas Bumi Gas and Geothermal

Sub kategori Pertambangan
migas dan panas bumi meliputi
kegiatan produksi minyak bumi
mentah, pertambangan dan
pengambilan minyak dari serpihan
minyak dan pasir minyak dan produksi
gas alam serta pencarian cairan
hidrokarbon. Golongan pokok ini juga
mencakup kegiatan operasi dan/atau
pengembangan lokasi pe-nambangan
minyak, gas alam, dan panas bumi.
Pendekatan penghitungan yang
digunakan adalah pendekatan
produksi. Output atas dasar harga
berlaku diperoleh melalui perkalian
antara kuantum barang yang
Sub categories of oil, gas and
geothermal mining activities include the
production of crude petroleum, the
mining and oil extraction from oil shales
and oil sands and natural gas
production and the search for
hydrocarbon liquids. The base class also
includes the activities of operating and /
or developing oil extraction sites,
natural gas, and geothermal.
The approach used here is the
production approach. Output at current
prices is obtained by multiplying the
quantum of goods produced at a price
per unit of production in each
accounting period. While the value
dihasilkan dengan harga per unit
produksi pada masing-masing periode
penghitungan. Sedangkan NTB atas
dasar harga konstan 2010 diperoleh
dengan cara revaluasi.
Data produksi untuk
pertambangan migas diperoleh dari
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas
Bumi (Ditjen Migas), Kementrian
Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM). Data Harga/Indikator Harga
juga diperoleh dari Ditjen Migas,
ESDM, Statistik PLN, dan Indeks Harga
Produsen (IHP) Gas dan Panas Bumi
sebagai penggerak harga gas alam dan
panas bumi setiap triwulan; Data
Struktur Biaya diperoleh dari Lap.
Keuangan Perusahaan, BEI dan
ak
ay
Statistik Pertambangan Migas BPS.
td
Data harga minyak mentah
ra
menggunakan Indonesia Crude Price
ba
(ICP), harga gas bumi pada tahun 2010
ba
yang digerakkan berdasarkan IHP Gas
um
dan Panas bumi. Harga uap panas bumi
//s
menggunakan harga panas bumi yang
s:
tp
terdapat pada publikasi tahunan
ht
Statistik PLN dan digerakkan dengan
IHP gas dan panas bumi untuk
mendapatkan harga triwulanan.
2.2.2 Pertambangan Batubara dan
Lignit
Pertambangan Batubara
mencakup usaha operasi
penambangan, pengeboran berbagai
kualitas batubara seperti antrasit,
bituminous dan subbituminous baik
pertambangan di permukaan tanah
atau bawah tanah, termasuk
pertambangan dengan cara pencarian
(liquefaction). Operasi pertambangan
tersebut meliputi penggalian,
penghancuran, pen-cucian,
added at constant prices 2010 obtained
by revaluation.
Production mining data for oil
and gas obtained from the Directorate
General of Oil and Gas, Ministry of
Energy and Mineral Resources (ESDM).
Data Price / indicator price was also
obtained from the Directorate General
of Oil and Gas, Energy, Statistics, PLN,
and the Producer Price Index (PPI) Gas
and Geothermal as driving the price of
natural gas and geothermal each
quarter; data cost Structure obtained
id
from the company’s Financial
o.
.g
statement, BEI and Gas Mining Statistics
ps
BPS. Crude oil price data using the
.b
abIndonesian Crude Price (ICP), the price
of natural gas in 2010 were driven by
PPI Gas and Geothermal. Price geo-
thermal steam using geothermal prices
contained in the annual publication of
statistics PLN and driven by PPI gas and
geothermal to get the price of quarterly.
2.2.2 Coal and Lignite Mining
Coal mining include mining op-
erations, drilling a wide range of coal
qualities such as anthracite, bituminous
and subbituminous mines either at
ground level or underground, including
mining by way of search (liquefaction).
The mining operations include quarry-
ing, crushing, washing, mixing and
compaction penyarinagan and improve
quality or facilitate transport and stor-
age / shelter. Including search of coal-
penyaringan dan pen-campuran serta
pemadatan mening-katkan kualitas
atau memudahkan pengangkutan dan
penyimpanan/ penampungan.
Termasuk pencarian batubara dari
kumpulan tepung bara.
Pertambangan Lignit mencakup
penambangan di per-mukaan tanah
termasuk penam-bangan dengan
metode pencairan dan kegiatan lain
untuk meningkatkan kualitas dan
memudahkan peng-angkutan dan
penyimpanan. Untuk memperoleh
output batubara dan lignit digunakan
metode pendekatan produksi. NTB
atas dasar harga konstan 2010 didapat
dengan menggunakan cara yang sama
seperti pada subsektor per-tambangan
migas yaitu revaluasi. Data produksi
td
batubara dan lignit serta Harga
ra
Batubara Acuan (HBA) diperoleh dari
ba
Ditjen Mineral dan Batubara,
ba
Kementerian ESDM; Statistik
um
Pertambangan Non Migas BPS serta
//s
beberapa data dari BPS
s:
tp
Provinsi/Kabupaten/Kotamadya;
ht
Dinas Pendapatan Daerah.
2.2.3 Pertambangan Bijih Logam
Sub kategori ini mencakup
pertambangan dan pengolahan bijih
logam yang tidak mengandung besi,
seperti bijih thorium dan uranium,
aluminium, tembaga, timah, seng,
timah hitam, mangan, krom, nikel
kobalt dan lain. Termasuk bijih logam
mulia lainnya. Kelompok bijih logam
mulia lainya mencakup pembersihan
dan pemurnian yang tidak dapat
dipisahkan secara admi-nistratif dari
usaha pertambangan bijih logam
lainnya.
Beberapa jenis produknya,
fired flour collection.
Lignite mining include soil sur-
face mining, including mining the dis-
bursement methods and other activities
to improve the quality and ease of
transport and storage. For calculating
output of coal and lignite used produc-
tion approach. Value added at constant
prices 2010 is obtained by using the
same method as in the oil and gas min-
ing subsector is revaluation. Data coal
and lignite production and Coal Price
Reference (HBA) is obtained from the
id
Directorate General of Mineral and
o.
.g
Coal, Ministry of Energy and Mineral
ps
Resources; Non Oil Mining Statistics BPS
.b
as well as some data from BPS Province
ab
/ District / Municipality; Regional Rev-
ak
ay
enue Office.
2.2.3 Iron Ore Mining
In this Sub categories include
mining and processing of metal ores
containing iron, such as thorium and
uranium ore, aluminum, copper, tin,
zinc, lead, manganese, chromium, nick-
el, cobalt and others. Including other
precious metal ore. Other precious met-
als ore group includes cleansing and pu-
rification that can not be separated ad-
ministratively from other metal ore
mining.
Some products, such as: mining
iron ore and iron ore and improving the
quality and process of agglomeration of
antara lain: pertambangan pasir besi
dan bijih besi dan peningkatan mutu
dan proses aglomerasi bijih mangaan,
krom, nikel kobalt dan lain-lain; serta
pertambangan bijih logam mulia,
seperti emas, platina, perak dan logam
mulia lainnya.
Penghitungan output bijih
logam menggunakan metode pen-
dekatan produksi dan NTB atas dasar
harga konstan dihitung dengan
menggunakan deflator Indeks Harga
Produsen (IHP) tembaga dan emas.
2.2.4 Pertambangan & Peng-galian
Lainnya
Sub kategori ini mencakup
penggalian dan pengambilan segala
ak
ay
jenis barang galian seperti batu-
td
batuan, pasir dan tanah yang pada
ra
umumnya berada pada permukaan
ba
bumi. Hasil dari kegiatan ini adalah
ba
batu gunung, batu kali, batu kapur,
um
koral, kerikil, batu karang, batu
//s
marmer, pasir untuk bahan bangunan,
s:
tp
pasir silika, pasir kwarsa, kaolin, tanah
ht
liat, dan komoditi penggalian selain
tersebut di atas. Termasuk dalam
subsektor ini adalah komoditi garam
hasil penggalian. Output dan produksi
barang-barang galian terdapat pada
publikasi Statistik penggalian tahunan.
Sementara itu PDRB triwulan di
estimasi menggunakan data produksi
bahan galian dari Survei Khusus yang
dilakukan Direktorat Neraca Produksi
(DNP).
manganese, chromium, nickel, cobalt
and others; as well as ore mining pre-
cious metals, such as gold, platinum, sil-
ver and other precious metals.
Calculating the output of metal
ore using the production approach and
the value added at constant prices is
calculated by using the deflator Produc-
er Price Index (PPI) of copper and gold.
id
o.
.g
2.2.4 Other Mining and Quarrying
ps
Sub categories include excavation
.b
aband retrieval of all kinds of mineral
products such as rocks, sand and soil
which are generally located on the sur-
face of the earth. Results of this activity
is mountain rock, stone, limestone, peb-
bles, rock, marble, sand for construction
materials, silica sand, quartz, kaolin,
clay, and commodities in addition to the
above-mentioned excavations. Included
in this subsector is a commodity salt ex-
cavated. Output and production of min-
eral products contained in the annual
publication of statistics excavation.
Meanwhile in the quarterly GDP esti-
mates using the production data mining
materials from special survey conducted
Production Accounts Directorate (DNP).
2.3 Industri Pengolahan
Kategori Industri Pengolahan
meliputi kegiatan ekonomi di bidang
perubahan secara kimia atau fisik dari
bahan, unsur atau komponen menjadi
produk baru. Bahan baku industri
pengolahan berasal dari produk
pertanian, kehutanan, perikanan,
pertambangan atau penggalian seperti
produk dari kegiatan industri
pengolahan lainnya Perubahan,
pembaharuan atau rekonstruksi yang
pokok dari barang secara umum
diperlakukan sebagai industri
pengolahan. Unit industri pengolahan
digambarkan sebagai pabrik, mesin
atau peralatan yang khusus digerakkan
dengan mesin dan tangan. Termasuk
kategori industri pengolahan adalah
td
perubahan bahan menjadi produk baru
ra
dengan menggunakan tangan, kegiatan
ba
maklon atau kegiatan penjualan
ba
produk yang dibuat di tempat yang
um
sama dimana produk tersebut dijual
//s
dan unit yang melakukan pengolahan
s:
tp
bahan-bahan dari pihak lain atas dasar
ht
kontrak.
2.3.1 Industri Pengolahan Batu-
bara dan Pengilangan
Migas
Mencakup kegiatan perubahan
minyak, gas bumi dan batubara
menjadi produk yang bermanfaat
seperti: pengilangan minyak dan gas
bumi, di mana meliputi pemisahan
minyak bumi menjadi produk
komponen melalui teknis seperti
pemecahan dan penyulingan. Produk
khas yang dihasilkan: kokas, butane,
propane, petrol, gas hidrokarbon dan
metan, gasoline, minyak tanah, gas
etane, propane dan butane sebagai
2.3 Manufacturing
Manufacturing category includes
economic activity in the field of chemi-
cal or physical change of materials, el-
ements or components into new prod-
ucts. Raw material processing industry
comes from agricultural, forestry, fish-
ery, mining or quarrying as products of
other manufacturing industries activity
changes, renewal or reconstruction of
goods is generally subject is treated as
the processing industry. Unit processing
industry described as plant, machinery
id
or equipment that is specifically driven
o.
.g
by machine and hand. Including the
ps
processing industry category is a
.b
change materials into new products by
ab
hand, tolling activity or activities of
ak
ay
product sales made at the same place
where the product is sold and units that
perform processing of materials from
other parties on a contract basis.
2.3.1 Manufacture of Coal and Re-
fined Petroleum Products
These activities include oil chang-
es, gas and coal into useful products
such as oil refining and gas, in which in-
volves the separation of petroleum into
component products through such tech-
nical solution and refining. Typical
products produced: coke, butane, pro-
pane, petrol, hydrocarbons Special
products that produce: kokas, butane,
propane, petrol, hydrogen, and methane
gas, gasoline, kerosene, gas Etane, pro-
pane and butane as products of oil refin-
ing. Included here is the operation of the
produk penyulingan minyak. coal furnace, the production of coal and
Termasuk disini adalah peng- semi coal, coal gas, tar, lignite and coke.
operasian tungku batubara, produksi ISIC 2009: code 19.
batubara dan semi batubara, gas
batubara, ter, lignit dan kokas. KBLI
2009: kode 19.

2.3.2 Industri Makanan dan 2.3.2 Manufacture of Food

Minuman
Industri Makanan dan Minuman
merupakan gabungan dari dua
golongan pokok, yaitu Industri
Makanan dan Industri Minuman.
Produtcs and Beverages
Food and Beverage Industry is a
combination of the two principal
groups, namely Food Industry and Bev-
erage Industry. The food industry in-

id
Industri makanan mencakup cludes the processing of agricultural

o.
.g
pengolahan produk pertanian, products, plantation and fisheries into

ps
perkebunan dan perikanan menjadi food and also includes semi-finished

.b
makanan dan juga mencakup produk abproducts that are not directly into food
setengah jadi yang tidak secara products. Beverage industry includes
ak
ay

langsung menjadi produk makanan. the manufacture of beverages both al-

td

Industri minuman mencakup coholic and non-alcoholic beverages,

ra

pembuatan minuman baik minuman mineral water, beer and wine. and the
ba

beralkohol maupun tidak beralkohol, manufacture of distilled alcoholic bev-

ba

air minum mineral, bir dan anggur. erages. This activity does not include the
um

dan pembuatan minuman beralkohol manufacture of fruit juices and vegeta-

//s

yang disuling. Kegiatan ini tidak bles, beverages with raw milk, and
s:
tp

mencakup pembuatan jus buah- manufacture of tea products, coffee and

ht

buahan dan sayur-sayuran, minuman the products with high caffeine content.
dengan bahan baku susu, dan ISIC 2009: codes 10 and 11.
pembuatan produk teh, kopi dan
produk teh dengan kadar kafein yang
tinggi. KBLI 2009: kode 10 dan 11.

2.3.3 Industri Pengolahan Tem- 2.3.3 Manufacture of Tobacco

bakau
Pengolahan tembakau atau
produk pengganti tembakau, rokok,
cerutu, cangklong, snuff, chewing dan
pemotongan serta pengeringan
tembakau tetapi tidak mencakup
penanaman atau pengolahan awal
tembakau. Beberapa produk yang
dihasilkan rokok dan cerutu, tembakau
pipa, tembakau sedot (snuff), rokok
Products
Manufacturing of tobacco prod-
ucts or tobacco substitutes, cigarettes,
cigars, a pipe, snuff, chewing tobacco
and cuts as well as drying but does not
include planting or initial processing of
tobacco. Some of the products produced
cigarettes and cigars, pipe tobacco, suc-
tion (snuff), cigarettes, white cigarettes
and others. ISIC 2009: code 12
kretek, rokok putih dan lain-lain. KBLI
2009: kode 12
2.3.4 Industri Tekstil dan Pakaian
Jadi
Sub kategori ini merupakan
gabungan dari dua golongan pokok
yaitu Industri Tekstil dan Industri
Pakaian Jadi. Industri tekstil mencakup
pengolahan, pemintalan, penenunan
dan penyelesaian tekstil dan bahan
pakaian, pembuatan barang-barang
tekstil bukan pakaian (seperti: sprei,
taplak meja, gordein, selimut,
permadani, tali temali, dan lain-lain).
Industri pakaian jadi mencakup semua
pekerjaan menjahit dari semua bahan
dan semua jenis pakaian dan aksesoris,
tidak ada perbedaan dalam pembuatan
td
antara baju anak-anak dan orang
ra
dewasa, atau pakaian tradisional dan
ba
modern. Golongan pokok ini juga
ba
mencakup pembuatan industri bulu
um
binatang (pakaian dari bulu binatang
//s
dan kulit yang berbulu). Contoh
s:
tp
produk yang dihasilkan: kain tenun
ht
ikat, benang, kain, batik, rajutan,
pakaian jadi sesuai pesananan dan
lain-lain. KBLI 2009: kode 13 dan 14.
2.3.5 Industri Kulit, Barang dari
Kulit, dan Alas Kaki
Golongan pokok ini mencakup
pengolahan dan pencelupan kulit
berbulu dan proses perubahan dari
kulit jangat menjadi kulit dengan
proses penyamakan atau proses
pengawetan dan pengeringan serta
pengolahan kulit menjadi produk yang
siap pakai, pembuatan koper, tas
tangan dan sejenisnya, pakaian kuda
dan peralatan kuda yang terbuat dari
kulit, dan pembuatan alas kaki.
2.3.4 Manufacture of Textiles and-
Wearing Apparel
This sub-category is a combina-
tion of the two principal categories,
namely Textile and Garment Industry.
The textile industry includes processing,
spinning, weaving and completion of
textiles and clothing materials, manu-
facturing of textile goods not clothing
(such as: bed linen, tablecloths, Gordein,
id
blankets, rugs, ropes, etc.). Apparel in-
o.
.g
dustry covers all tailoring of all the ma-
ps
terials and all kinds of clothing and ac-
.b
cessories, there is no difference between
ab
the clothes in making children and
ak
ay
adults, or traditional and modern cloth-
ing. The base class also includes the
manufacture of fur industry (fur and
leather hairy). Examples of products
produced: ikat fabrics, yarns, fabrics,
batik, knitting, garment according the
order is and others. ISIC 2009: codes 13
and 14.
2.3.5 Manufacture of Leather and
Related Products and Foot-
wear
This group includes processing
and dyeing furs and leather hides pro-
cesses of change into the skin with the
process of tanning or curing and drying
process as well as leather processing in-
to products ready to use, manufacture
of luggage, handbags and the like,
clothes horse and horse equipment
made of leather , and the manufacture
of footwear. The base class also includes
Golongan pokok ini juga mencakup
pembuatan produk sejenisnya dari
bahan lain (kulit imitasi atau kulit
tiruan), seperti alas kaki dari bahan
karet, koper dari tekstil, dan lain-lain.
KBLI 2009: kode 15.
2.3.6 Industri Kayu, Barang dari
Kayu dan Gabus, dan Barang
Anyaman dari Bambu, Rotan
dan Sejenisnya
Golongan pokok ini mencakup
pembuatan barang-barang dari kayu.
Kebanyakan digunakan untuk
konstruksi dan juga mencakup
berbagai proses pengerjaan dari
penggergajian sampai pembentukan
dan perakitan barang-barang dari
ak
ay
kayu, dan dari perakitan sampai
td
produk jadi seperti kontainer kayu.
ra
Terkecuali penggergajian, golongan
ba
pokok ini terbagi lagi sebagian besar
ba
didasarkan pada produk spesifik yang
um
dihasilkan. Golongan pokok ini tidak
//s
mencakup pembuatan mebeler, atau
s:
tp
perakitan/pemasangan perabot kayu
ht
dan sejenisnya. Contohnya:
pemotongan kayu gelondongan
menjadi balok, kaso, papan,
pengolahan rotan, kayu lapis, barang-
barang bangunan dari kayu, kerajinan
dari kayu, alat dapur dari kayu, rotan
dan bambu. KBLI 2009: kode 16.
2.3.7 Industri Kertas dan Barang
dari Kertas, Percetakan, dan
Reproduksi Media Rekam
Subsektor ini merupakan
gabungan dari dua golongan pokok
yaitu Industri Kertas dan Barang dari
Kertas, dan Industri Pencetakan dan
Reproduksi Media Rekaman. Industri
Kertas dan Barang dari Kertas
the manufacture of similar products
from other materials (imitation leather
or artificial leather), such as footwear of
rubber material, suitcase of textiles, and
others. ISIC 2009: code 15.
2.3.6 Manufacture of Wood and
Products of Wood and Cork,
and Articles of Straw and
Plaiting Materials
This group includes the manufac-
ture of wooden goods. Most are used for
id
construction and also includes various
o.
.g
working processes of sawing through
ps
the formation and assembly of goods of
.b
abwood, and of assembly to finished prod-
ucts such as wood containers. With the
exception of sawmilling, this base class
subdivided based largely on the specific
product produced. This base class does
not include the manufacture of furni-
ture, or assembly/installation of wood-
en furniture and the like. For example:
cutting logs into beams, rafters, boards,
processing of rattan, plywood, items of
wooden buildings, wooden handicrafts,
kitchenware of wood, rattan and bam-
boo. ISIC 2009: code 16.
2.3.7 Manufacture of Paper and
Paper Products, Printing
and Reproduction of Record-
ed Media
This sub-sector is a combination
of the two principal categories, namely
Industry Paper and Paper Goods, and
Industrial Printing and Reproduction of
Recorded Media. Industry Paper and
mencakup pembuatan bubur kayu,
kertas, dan produk kertas olahan
Pembuatan dari produk-produk
tersebut merupakan satu rangkaian
dengan tiga kegiatan utama. Kegiatan
pertama pembuatan bubur kertas, lalu
yang kedua pembuatan kertas yang
menjadi lembaran-lembaran dan yang
ketiga barang dari kertas dengan
berbagai tehnik pemotongan dan
pembentukan, termasuk kegiatan
pelapisan dan laminasi. Barang kertas
dapat merupakan barang cetakan
Paper Products include the manufacture
of pulp, paper and paper products pro-
cessed Manufacture of these products is
a series with three main activities. The
first activity is the manufacture of pulp,
then the second papermaking into
sheets and third articles of paper with
various techniques of cutting and form-
ing, including coating and laminating
activities. Paper goods can be printed
material while printing is not the main
thing. Industry Printing and Reproduc-
tion of Recorded Media includes print-

id
selagi pencetakan bukanlah ing goods and supporting activities re-

o.
.g
merupakan hal yang utama. Industri lated and inseparable Printing Industry;

ps
Pencetakan dan Reproduksi Media printing process including various

.b
Rekaman mencakup pencetakan methods / ways to transfer an image
ab
barang-barang dan kegiatan from disk or monitor screen to a medi-
ak
ay

pendukung yang berkaitan dan tidak um through/with a variety of printing

td

terpisahkan dengan Industri technology. ISIC 2009: codes 17 and 18.

ra

Pencetakan; proses pencetakan

ba

termasuk bermacam-macam
ba

metode/cara untuk memindahkan

um

suatu image dari piringan atau layar

//s

monitor ke suatu media

s:
tp

melalui/dengan berbagai teknologi

ht

pencetakan. KBLI 2009: kode 17 dan

18.

2.3.8 Industri Kimia, Farmasi, dan 2.3.8 Manufacture of Chemical,

Obat Tradisonal
Golongan pokok ini terdiri dari
dua industri yaitu Industri Kimia dan
Industri Farmasi dan Obat Tradisional.
Industri Kimia mencakup perubahan
bahan organik dan non organik
mentah dengan proses kimia dan
pembentukan produk. Ciri produk
kimia dasar yaitu yang membentuk
kelompok industri pertama dari hasil
produk antara dan produk akhir yang
dihasilkan melalui pengolahan lebih
lanjut dari kimia dasar yang
Pharmaceuticals and Botan-
ical Products
This group consists of two indus-
tries, namely Chemicals Industrial and
Pharmaceutical Industries and Tradi-
tional Medicine. Chemical industry in-
clude changes in organic materials and
inorganic raw chemical process and
product formation. Characteristic chem-
ical products which form the basis of
which the first industry group from the
intermediate products and end products
produced by further processing of basic
merupakan kelompok-kelompok
industri lainnya. Industri Farmasi dan
Obat Tradisional mencakup
pembuatan produk farmasi dasar dan
preparat farmasi. Golongan ini
mencakup antara lain preparat darah,
obat-obatan jadi, preparat diagnostik,
preparat medis, obat tradisional atau
jamu dan produk botanikal untuk
keperluan farmasi. KBLI 2009: kode 20
dan 21.
2.3.9 Industri Karet, Barang dari
Karet, dan Plastik
Golongan pokok ini mencakup
pem-buatan barang plastik dan karet
ak
ay
dengan penggunaan bahan baku karet
td
dan plastik dalam proses
ra
pembuatannya. Misalnya; pembuatan
ba
karet alam, pembuatan ban karet
ba
untuk semua jenis kendaraan dan
um
peralatan, pengolahan dasar plastik
//s
atau daur ulang. Namun demikian
s:
tp
tidak berarti bahwa semua barang dari
ht
bahan baku karet dan plastik termasuk
di golongan ini, misalnya industri alas
kaki dari karet, industri lem, industri
matras, industri permainan dari karet,
termasuk kolam renang mainan anak-
anak. KBLI 2009: kode 22.
2.3.10 Industri Barang Galian
Bukan Logam
Kegiatan ini mencakup
pengolahan bahan baku menjadi
barang jadi yang berhubungan dengan
unsur tunggal suatu mineral murni,
seperti gelas dan produk gelas, produk
keramik dan tanah liat bakar, semen
dan plester. Industri pemotongan dan
pengasahan batu serta pengolahan
chemicals that constitute the other in-
dustry groups. Pharmaceutical Industry
and Traditional Medicine include the
manufacture of basic pharmaceutical
products and pharmaceutical prepara-
tions. This group includes, among oth-
ers, blood preparations, pharmaceuti-
cals so, diagnostic preparations, medical
preparations, traditional medicines or
herbs and botanical products for phar-
maceutical use. ISIC 2009: codes 20 and
21.
id
o.
.g
2.3.9 Manufacture of Rubber,
ps
Rubber Products and Plas-
.b
ab tics Products
This base class includes the
manufacture of plastics and rubber
goods with the use of rubber and plastic
raw materials in the manufacturing
process. For example; manufacture of
natural rubber, the manufacture of rub-
ber tires for all types of vehicles and
equipment, processing or recycled plas-
tic base. However, it does not mean that
all goods of rubber and plastic raw ma-
terials in this group include, for exam-
ple, of rubber footwear industry, indus-
trial adhesives, industrial mats, rubber
game industry, including a swimming
pool children's toys. ISIC 2009: code 22.
2.3.10 Manufacture of Other Non-
Metallic Mineral Products
These activities include the pro-
cessing of raw materials into finished
goods related to a single element of a
pure mineral, such as glass and glass
products, ceramic products and baked
clay, cement and plaster. Industrial cut-
ting and grinding of stone and other
mineral products processing is also in-
produk mineral lainnya juga termasuk cluded here. ISIC 2009: code 23.
di sini. KBLI 2009: kode 23.

2.3.11 Industri Logam Dasar 2.3.11 Manufacture of Basic Metal

Golongan pokok ini mencakup
kegiatan peleburan dan penyulingan
baik logam yang mengandung besi
maupun tidak dari bijih, potongan atau
bungkahan dengan menggunakan
bermacam teknik metalurgi.
Contoh produk: industri besi
dan baja dasar, penggilingan baja, pipa,
sambungan pipa dari baja, logam
This group includes the activities
of smelting and refining both metals
containing iron or indirectly from ore,
pieces or chunks using various metal-
lurgical Techniques. Examples of prod-
uct: basic iron and steel industry, steel
mills, pipe, pipe fittings of steel, precious
metals, non-ferrous basic metals and
others. ISIC 2009: code 24.

id
mulia, logam dasar bukan besi dan

o.
.g
lain-lain. KBLI 2009 : kode 24.

ps
.b
2.3.12 Industri Barang Logam, 2.3.12ab Manufacture of Fabricated
Komputer, Barang Metal Products, Computers,
ak
ay

Elektronik, Optik, dan and Optical Products and

td

Peralatan Listrik Electrical Equipment

ra

Golongan ini mencakup This group includes the manufac-

ba

pembuatan produk logam "murni" ture of metal products "pure" (such as

ba

(seperti suku cadang, container/wadah spare parts, container and structure),

um

dan struktur), pada umumnya have a generally static or non-moving

//s

mempunyai fungsi statis atau tidak functionality, making supplies of weap-

s:
tp

bergerak, pembuatan perlengkapan ons and ammunition, manufacture of

ht

senjata dan amunisi, pembuatan computers, computer equipment, com-

komputer, perlengkapan komputer, munication equipment, and electronic
peralatan komunikasi, dan barang- goods kind, including the manufacture
barang elektronik sejenis, termasuk of components, manufacture of products
pembuatan komponennya, pembuatan that generate, distribute and use elec-
produk yang membangkitkan, trical power. ISIC 2009: code 25, 26 and
mendistribusikan dan menggunakan 27.
tenaga listrik. KBLI 2009: kode 25, 26
dan 27.
2.3.13 Manufacture of Machinery
2.3.13 Industri Mesin dan and Equipment
Perlengkapan The activities in the base class
Kegiatan yang tercakup dalam Machinery and Equipment Industry
golongan pokok Industri Mesin dan is the manufacture of machinery and
Perlengkapan adalah pembuatan equipment that can work freely either
mesin dan peralatan yang dapat mechanically or in connection with the
bekerja bebas baik secara mekanik processing of materials, including me-
atau yang berhubungan dengan chanical components that produces and
pengolahan bahan-bahan, termasuk uses energy, and the main components
komponen mekaniknya yang are produced specially.
menghasilkan dan menggunakan The base class also includes the
tenaga dan komponen utama yang manufacture of machinery for special
dihasilkan secara khusus. purposes for the transport of passengers
Golongan pokok ini juga or goods within the basic restrictions,
mencakup pembuatan mesin untuk hand tools, fixed or mobile equipment
keperluan khusus untuk angkutan regardless of whether the equipment is
penumpang atau barang dalam dasar made for industrial use, civil works and
pembatasan, peralatan tangan, buildings, agriculture and households.
peralatan tetap atau bergerak tanpa ISIC 2009: code 28.
memperhatikan apakah peralatan

id
tersebut dibuat untuk keperluan

o.
.g
industri, pekerjaan sipil, dan

ps
bangunan, pertanian dan rumah

.b
tangga. KBLI 2009: kode 28 . ab
ak
ay

2.3.14 Industri Alat Angkutan 2.3.14 Manufacture of Transport

td

Golongan pokok ini mencakup Equipment

ra

Industri kendaraan bermotor dan semi This group includes Manufacture

ba

trailer serta Industri alat angkutan of motor vehicles and semi-trailers and
ba

lainnya. Cakupan dari golongan ini other transportation equipment indus-

um

adalah pembuatan kendaraan try. Coverage of this class is the manu-

//s

bermotor untuk angkutan penumpang facture of motor vehicles for the

s:
tp

atau barang, alat angkutan lain seperti transport of passengers or goods,

ht

pembuatan kapal dan perahu, transport equipment such as shipbuild-

lori/gerbong kereta api dan lokomotif, ing and boat, truck / railway carriages
pesawat udara dan pesawat angkasa. and locomotives, aircraft and space-
Golongan ini juga mencakup craft. This group also includes the man-
pembuatan berbagai suku cadang dan ufacture of various parts and accesso-
aksesoris kendaraan bermotor, ries of motor vehicles, including the
termasuk pembuatan trailer atau semi- manufacture of trailers or semi-trailers.
trailer. KBLI 2009 : kode 29 dan 30. ISIC 2009: codes 29 and 30.

2.3.15 Industri Furnitur 2.3.15 Manufacture of Furniture

Industri Furnitur mencakup
pembuatan mebeller dan produk yang
berkaitan yang terbuat dari berbagai
bahan kecuali batu, semen dan
keramik. Pengolahan pembuatan
mebeller adalah metode standar, yaitu
pembentukan bahan dan perakitan
Furniture industry includes the
manufacture mebeller and related
products made of various materials ex-
cept stone, cement and ceramic. Meu-
belair manufacture processing is a
standard method, namely the estab-
lishment of materials and assembling
komponen, termasuk pemotongan, components, including cutting, molding
pencetakan dan pelapisan. and and coating. Designing products
Perancangan produk baik untuk both for aesthetics and quality function
estetika dan kualitas fungsi adalah is an important aspect in the production
aspek yang penting dalam proses process. Mebeller manufacture tends to
produksi. Pembuatan mebeller be a special activity. ISIC 2009: code 31.
cenderung menjadi kegiatan yang
khusus. KBLI 2009: kode 31.
2.3.16 Other Manufacturing, Repair
2.3.16 Industri Pengolahan and Installation of Machin-
Lainnya, Jasa Reparasi, dan ery and Equipment
Pemasangan Mesin dan These categories include the
Peralatan manufacture of various items that have

id
Sub kategori ini mencakup not been covered elsewhere in this clas-

o.
.g
pembuatan berbagai macam barang sification. This sub-category is a combi-

ps
yang belum dicakup di tempat lain nation of other processing industries

.b
dalam klasifikasi ini. Sub kategori ini and service repairs and installation of
ab
merupakan gabungan dari industri machinery and equipment. This base
ak
ay

pengolahan lainnya dan jasa reparasi class is residual, production processes,

td

serta pemasangan mesin dan input materials and use of goods that
ra

peralatan. Golongan pokok ini bersifat are produced can vary widely and gen-
ba

residual, proses produksi, bahan input eral size. Sub category does not include
ba

dan penggunaan barang-barang yang the cleaning of industrial machinery,

um

dihasilkan dapat berubah-ubah secara repairs and maintenance of computer

//s

luas dan ukuran umum. Sub kategori and communication equipment as well
s:
tp

ini tidak mencakup pembersihan as repair and maintenance of household

ht

mesin industri, perbaikan dan goods, but includes the repair

pemeliharaan peralatan komputer dan
komunikasi serta perbaikan dan
pemeliharaan barang-barang rumah
tangga, tetapi mencakup perbaikan
dan pemeliharaan mesin dan peralatan
khusus barang-barang yang dihasilkan
oleh lapangan usaha industri
pengolahan dengan tujuan untuk
pemulihan mesin, peralatan dan
produk lainnya. KBLI 2009: kode 32
dan 33.
Sumber data Industri
Pengolahan Batubara dan Pengilangan
Minyak dan Gas Bumi terdiri dari: Data
produksi Pengilangan Migas diperoleh
dari, Ditjen Migas, Kementrian Energi
and maintenance of machinery and spe-
cial equipment items produced by field
processing industry with the aim to re-
store machinery, equipment and other
products. ISIC 2009: codes 32 and 33.
Data Sources of Coal Industry and
Oil Refinery and Natural Gas are: oil
and gas Refinery production data ob-
tained from the Directorate General of
Oil and Gas, Ministry of Energy and
Mineral Resources. Production data /
indicators of Coal Industry is obtained
from the Directorate of Industrial Sta-
tistics, BPS, Data refinery prices of pe-
troleum was obtained from the Direc-
torate General of Oil and Gas, Ministry
dan Sumber Daya Mineral. Data
produksi/indikator produksi Industri
Batubara diperoleh dari Direktorat
Statistik Industri, BPS Data harga
produk pengilangan minyak bumi
diperoleh dari Ditjen Migas,
Kementrian Energi dan Sumber Daya
Mineral, harga LNG diperoleh dari
harga ekspor LNG dari Direktorat
Statistik Distribusi, BPS dengan kurs
ekspor dari Direktorat Neraca
Pengeluaran, BPS; sedangkan indikator
harga untuk Industri Batubara
diperoleh dari Direktorat Statistik
Harga, BPS. Data struktur biaya
diperoleh dari Publikasi Statistik
Pertambangan Migas, BPS.
Sumber data Industri Makanan
ak
ay
dan Minuman hingga Industri
td
Pengolahan Lainnya, Jasa Reparasi, dan
ra
Pemasangan Mesin dan Peralatan
ba
terdiri dari: Produksi/Indikator
ba
Produksi yang dibagi menjadi dua
um
kelompok besar yaitu Indeks produksi
//s
Industri Besar Sedang dan indeks
s:
tp
produksi Industri Mikro dan Kecil
ht
diperoleh dari Direktorat Statistik
Industri, BPS; Data Harga/Indikator
Harga diperoleh dari Direktorat
Statistik Harga, BPS; Data Struktur
Biaya diperkirakan dari Hasil Survei
Tahunan IBS dan Hasil Survei Tahunan
IMK, BPS ditambah dengan berbagai
survei khusus yang dilakukan DNP BPS
RI.
Pendekatan penghitungan
untuk kegiatan Industri Pengolahan
Migas menggunakan pendekatan
produksi. Output atas dasar harga
berlaku adalah merupakan perkalian
antara produksi dengan harga untuk
masing-masing tahun, sedangkan
output atas dasar harga konstan
of Energy and Mineral Resources, the
price of LNG derived from the price of
LNG exports from the Directorate of Dis-
tribution Statistics, BPS with export rate
of Directorate Expenditure Accounts,
BPS; while the indicator price for Coal
Industry from the Directorate of Statis-
tics Price, BPS. Data of cost structure
from the publication of Oil and Gas Min-
ing, BPS.
Data sources of Food and Bever-
age Industry to Other Processing Indus-
try, Service Repair and Installation of
id
Machinery and Equipment consists of:
o.
.g
Production / Production indicators are
ps
divided into two major groups, namely
.b
abproduction index of Large and Medium
industry and index of production for
Small and Micro industriy obtained
from the Directorate of Industrial Sta-
tistics, BPS; Data Price / Price Indicator
obtained from the Directorate of Price
Statistics, BPS; Data estimated structure
cost of IBS Annual Survey and Annual
Survey Results IMK, BPS and variety of
special survey conducted DNP BPS RI.
Accounting for Oil and Gas Pro-
cessing Industry activity using the pro-
duction approach. Output at current
prices is a multiplication of production
at a price for each year, while output at
constant prices revaluation method, is
the production for each year multiplied
by the price of the base year 2010. The
value added at current prices is ob-
tained from the different between out-
put at current prices with the consump-
tion for each year, whereas for the value
added at constant prices is derived from
the difference between output at con-
stant prices between consumption at
constant prices
Approach for the estimation of
digunakan cara revaluasi, yaitu
produksi pada masing-masing tahun
dikalikan dengan harga pada tahun
dasar 2010. NTB atas dasar harga
berlaku diperoleh dari selisisih antara
output atas dasar harga berlaku
dengan konsumsi antara untuk
masing-masing tahun, sedangkan
untuk NTB atas dasar harga konstan
diperoleh dari selisih output atas dasar
harga konstan dengan konsumsi antara
atas dasar harga konstan.
Pendekatan estimasi untuk
Coal Industry to Other Processing Indus-
try, Service Repair and Installation of
Machinery and Equipment is the pro-
duction approach. Output at constant
prices using extrapolation approach is a
multiplication of the output base year
with an index of production for each
year, while output at current prices is
calculated from the output at constant
prices multiplied by the price index for
each year added at current prices is ob-
tained of the difference between output
at current prices with consumption be-

id
Industri Batubara sampai dengan tween for each year and for value added

o.
.g
Industri Pengolahan Lainnya, Jasa at constant prices from output at con-

ps
Reparasi, dan Pemasangan Mesin dan stant prices reduced by intermediate

.b
Peralatan menggunakan pendekatan consumption at constant prices in calcu-
ab
produksi. Output atas dasar harga lating the value added processing indus-
ak
ay

konstan menggunakan pendekatan try sub category, table SUT 2010 a ref-
td

ekstrapolasi yaitu perkalian antara erence as the base year of 2010.

ra

output tahun dasar dengan indeks

ba

produksi untuk masing-masing tahun,

ba

sedangkan output atas dasar harga

um

berlaku dihitung dari output atas dasar

//s

harga konstan dikalikan indeks harga

s:
tp

pada masing-masing tahun NTB atas

ht

dasar harga berlaku diperoleh dari

selisih antara output atas dasar harga
berlaku dengan konsumsi antara untu
masing-masing tahun. Adapun untuk
NTB atas dasar harga konstan
diperoleh dari output atas dasar harga
konstan dikurangi dengan konsumsi
antara atas dasar harga konstan
Dalam penghitungan NTB Industri
pengolahan sub kategori ini, tabel SUT
2010 menjadi acuan sebagai tahun
dasar 2010.

2.4 Pengadaan Listrik dan Gas 2.4 Electricity and Gas

Kategori D mencakup kegiatan Category D includes the provision
pengadaan tenaga listrik, gas alam dan of electric power, natural and artificial
buatan, uap panas, air panas, udara gas, geothermal steam, hot water, cold
dingin dan produksi es dan sejenisnya
melalui jaringan, saluran, atau pipa
infrastruktur permanen. Dimensi
jaringan/infrastruktur tidak dapat
ditentukan dengan pasti, termasuk
kegiatan pendistribusian listrik, gas,
uap panas dan air panas serta
pendinginan udara dan air untuk
tujuan produksi es. Produksi es untuk
kebutuhan makanan/minuman dan
tujuan non makanan. Kategori ini juga
mencakup pengoperasian mesin dan
gas yang menghasilkan, mengontrol
dan menyalurkan tenaga listrik atau
gas. Juga mencakup pengadaan uap
panas dan AC.
ab
2.4.1 Ketenagalistrikan
ak
ay
Golongan ini mencakup
td
pembangkitan, pengiriman dan
ra
penyaluran tenaga listrik kepada
ba
konsumen, baik yang diselenggarakan
ba
oleh PT Perusahaan Listrik Negara
um
(Persero) maupun oleh perusahaan
//s
swasta (Non-PLN), seperti
s:
tp
pembangkitan listrik oleh perusahaan
ht
milik Pemerintah Daerah, dan listrik
yang diusahakan oleh swasta
(perorangan maupun perusahaan)
dengan tujuan untuk dijual. Listrik
yang dibangkitkan atau diproduksi
meliputi listrik yang dijual, dipakai
sendiri, hilang dalam transmisi dan
distribusi, dan listrik yang dicuri.
Metode penghitungan dengan
menggunakan pendekatan produksi.
Output atas dasar harga berlaku
diperoleh melalui perkalian antara
kuantum barang yang dihasilkan
dengan harga dasar per unit produksi
pada masing-masing tahun. Sedangkan
output atas dasar harga konstan 2010
diperoleh dengan cara revaluasi, yaitu
air and ice production and the like
through the network, channel, or per-
manent infrastructure pipe. Dimension-
al network / infrastructure can not be
determined with certainty, including the
activities of the distribution of electrici-
ty, gas, geothermal steam and hot water
and cooling air and water for the pur-
pose of production of ice. Production of
ice for food / beverage and non-food
purposes. This category also includes
the operation of the gas engine and
generate, control and distribute electric
id
power or gas. Also includes the pro-
o.
.g
curement of hot steam and air condi-
ps
tioning.
.b
2.4.1 Electricity
This sub-category includes the
generation, transmission and distribu-
tion of electricity to consumers, which is
organized by the State Electricity Com-
pany (Persero) as well as by private
companies (Non-PLN), such as
electricity generation by local
government-owned company, and man-
aged by a private electricity (individuals
and companies) with the purpose of
sale. Electricity generated or produced
include electricity sold, used alone, is
lost in transmission and distribution,
and stolen electricity.
Calculation method used is pro-
duction approach. Output at current
prices is obtained by multiplying the
quantum of goods produced with a base
price per unit of production in each
year. Meanwhile, output at constant
prices in 2010 was obtained by revalua-
tion, is multiplying the quantum of
goods produced in each year with a base
price per unit of production in 2010.
Furthermore, to obtain value added
mengalikan kuantum barang yang
dihasilkan pada masing-masing tahun
dengan harga dasar per unit produksi
pada tahun 2010. Selanjutnya untuk
memperoleh NTB baik atas dasar
harga berlaku maupun konstan 2010
adalah dengan mengalikan output
pada masing-masing tahun dengan
rasio NTB.
Sumber data produksi berupa
listrik terjual dan listrik dibangkitkan
baik oleh PLN maupun non-PLN.
Penilaian PDB listrik menggunakan
harga dasar, sementara penilaian
PDRB listrik menggunakan harga
produsen. Harga produsen didapat
dengan mengalikan kuantum listrik
terjual dengan harga jual tersubsidi.
Sementara harga dasar diestimasi dari
td
harga produsen ditambahkan dengan
ra
subsidi yang ditanggung oleh
ba
pemerintah dan dikurangi pajak.
ba
um
2.4.2 Pengadaan Gas dan Produksi
//s
Es
s:
tp
Subkategori ini menghasilkan
ht
Gas Alam, Gas Buatan, Uap/Air Panas,
Udara Dingin dan Produksi Es.
Golongan ini mencakup pembuatan gas
dan pendistribusian gas alam atau gas
buatan ke konsumen melalui suatu
sistem saluran pipa, dan kegiatan
penjualan gas. Golongan ini juga
mencakup penyediaan gas melalui
berbagai proses, pengangkutan,
pendistribusian dan penyediaan semua
jenis bahan bakar gas, penjualan gas
kepada konsumen melalui saluran
pipa. Termasuk penyaluran, distribusi
dan pengadaan semua jenis bahan
bakar gas melalui sistim saluran,
perdagangan gas kepada konsumen
melalui saluran, kegiatan agen gas
both at current and constant prices of
2010 was by multiplying the output
each year with a value added ratio.
Sources of production data in the
form of electricity sold and electricity is
generated either by State and non-PLN.
Rate GDP electricity using the basic
price, while the GDP assessment of elec-
tricity using producer prices. The pro-
ducer price obtained by multiplying the
quantum of electricity sold at subsidized
selling price. While the estimated base
price of producer prices added to the
id
subsidy borne by the government and
o.
.g
less taxes.
ps
.b
ab
ak
ay
2.4.2 Manufacture of Gas and
Production of Ice
This subcategory produce Natu-
ral Gas, Artificial Gas, Steam/Hot Water,
cool Air and Production Ice. This group
includes the manufacture of gas and dis-
tribution of natural gas or artificial gas
to consumers through a system of pipe-
lines, and gas sales activities. This group
also includes the supply of gas through a
variety of processes, transportation, dis-
tribution and supply of all types of fuel
gas, gas sales to consumers through
pipelines. Including distribution, distri-
bution and procurement of all kinds of
fuel gas through the duct system, trad-
ing gas to the consumer through chan-
nels, activities of agents who take care
of gas trading gas through gas distribu-
tion systems operated by others and the
yang mengurus perdagangan gas
melalui sistim distribusi gas yang
dioperasikan oleh pihak lain dan
pengoperasian pengubahan komoditas
dan ka-pasitas pengangkutan bahan
bakar gas.
Kegiatan Pengadaan Uap/Air
Panas, Udara Dingin dan Produksi Es
mencakup kegiatan produksi,
pengumpulan dan pendistribusian uap
dan air panas untuk pemanas, energi
dan tujuan lain, produksi dan distribusi
pendinginan udara, pendinginan air
untuk tujuan pendinginan dan
produksi es, termasuk es untuk
kebutuhan makanan/minuman dan
tujuan non makanan.
Metode penghitungan seri 2010
ak
ay
dengan menggunakan pendekatan
td
produksi. Output atas dasar harga
ra
berlaku diperoleh melalui perkalian
ba
antara kuantum barang yang
ba
dihasilkan dengan harga per unit
um
produksi pada masing-masing tahun.
//s
Sedangkan output atas dasar harga
s:
tp
konstan 2010 diperoleh dengan cara
ht
revaluasi, yaitu mengalikan kuantum
barang yang dihasilkan pada masing-
masing tahun dengan harga per unit
produksi pada tahun 2010. Selanjutnya
untuk memperoleh NTB baik atas
dasar harga berlaku maupun konstan
2010 adalah dengan mengalikan
output pada masing-masing tahun
dengan rasio NTB.
Sumber data produksi dan
harga gas kota diperoleh dari PT PGN
(Persero). Data produksi dilaporkan
langsung oleh PT. PGN setiap tiga
bulan. Sementara data harga dikutip
dari laporan keuangan PT. PGN yang
terbit setiap tiga bulanan. Untuk data
harga, terdapat jeda satu triwulan
operation of changing commodity and
transport capacity of gas fuel.
Procurement activities
Steam/Hot Water, Air and Production
Ice Cold include activities of production,
collection and distribution of steam and
hot water for heating, energy and other
purposes, production and distribution of
air cooling, cooling water for cooling
purposes and the production of ice, in-
cluding ice for food/ beverage and non-
food purposes.
Method of calculating in the se-
id
ries 2010 using the production ap-
o.
.g
proach. Output at current prices is ob-
ps
tained by multiplying the quantum of
.b
abgoods produced at a price per unit of
production in each year. Meanwhile,
output at constant prices in 2010 was
obtained by revaluation, ie multiplying
the quantum of goods produced in each
year at a price per unit of production in
2010. Furthermore, to obtain value
added both at current and constant
prices of 2010 was by multiplying the
respective output - each year with a
value added ratio.
Sources of data on production
and price of city gas from PT PGN
(Persero). Production data directly re-
ported by PT. PGN every three months.
While the price data derived from PT
PGN financial statements. published
every three months. For the price data,
there is a lag of one quarter so it must
be estimated for the last quarter.
sehingga harus diestimasi untuk
triwulan terakhir.
2.5 Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur
Ulang
Kategori ini mencakup kegiatan
ekonomi/lapangan usaha yang
berhubungan dengan pengelolaan
berbagai bentuk limbah/sampah,
seperti limbah/sampah padat atau
bukan baik rumah tangga ataupun
industri, yang dapat mencemari
lingkungan. Hasil dari proses
pengelolaan limbah sampah atau
kotoran ini dibuang atau menjadi input
dalam proses produksi lainnya.
Kegiatan pengadaan air termasuk
kategori ini, karena kegiatan ini sering
td
kali dilakukan dalam hubungannya
ra
dengan atau oleh unit yang terlibat
ba
dalam pengelolaan limbah/kotoran.
ba
Metode penghitungan Nilai
um
Tambah Bruto untuk pengadaan air
//s
tahun dasar 2010 sama dengan seri
s:
tp
2000 dengan pendekatan produksi.
ht
Output atas dasar harga berlaku
diperoleh melalui perkalian antara
kuantum barang yang dihasilkan
dengan harga per unit produksi pada
masing-masing tahun. Dan untuk data
harga yang tidak tersedia pada tahun
terakhir diperkirakan dengan kenaikan
laju IHK komponen bahan bakar,
penerangan dan air bersih.
Sedangkan output atas dasar
harga konstan 2010 diperoleh dengan
cara revaluasi, yaitu mengalikan
kuantum barang yang dihasilkan pada
masing-masing tahun dengan harga
per unit produksi pada tahun 2010.
Selanjutnya untuk memperoleh NTB
baik atas dasar harga berlaku maupun
2.5 Water Supply, Sewerage, Waste
Management and Remediation
Activities
Coverage of this category is eco-
nomic activity/industry with the man-
agement of various forms of
waste/garbage, such as waste/solid
garbage or not either domestic or indus-
trial, which can pollute the environ-
ment. Results of the process of waste
id
management garbage or dirt is disposed
o.
.g
or become an input into other produc-
ps
tion processes. Water supply activities
.b
included in this category, because these
ab
activities are carried out in conjunction
ak
ay
with or by the units involved in the
management of the waste / dirt.
Gross Value Added calculation
method for water procurement base
year 2010 same with the 2000 series is
production approach. Output at current
prices is obtained by multiplying the
quantum of goods produced at a price
per unit of production in each year. And
for the price data that are not available
in the past year is expected to rise in the
rate of CPI components of fuel, electrici-
ty and water supply. Meanwhile, output
at constant prices in 2010 was obtained
by revaluation, ie multiplying the quan-
tum of goods produced in each year at a
price per unit of production in 2010.
Furthermore, to obtain value added
both at current and constant prices of
2010 was by multiplying the respective
output each year with a value added ra-
tio.
Counting garbage management /
Waste with income approach. In the
worksheet, management, garbage dis-
konstan 2010 adalah dengan
mengalikan output pada masing-
masing tahun dengan rasio NTB.
Penghitungan pengelolaan
Sampah/ Limbah dengan pendekatan
pendapatan. Dalam lembar kerja
pengelolaan, pembuangan dan
pembersihan sampah dilakukan oleh
Pemerintah dan swasta. Kegiatan yang
dilakukan pemerintah menggunakan
APBN/APBD.
Sumber Data untuk data
Produksi adalah Subdit. Statistik
Pertambangan dan Energi - BPS, APBD
(Kemenkeu); data Output Sampah
diperoleh dari Subdit. Statistik IBS -
BPS; Data Harga diperoleh dari Subdit
Statistik Harga Produsen-BPS RI; Data
ak
ay
Struktur Biaya diperoleh dari Hasil
td
Survei Tahunan Air Bersih – BPS.
ra
ba
2.6 Konstruksi
ba
Kategori Konstruksi adalah
um
kegiatan usaha di bidang konstruksi
//s
umum dan konstruksi khusus
s:
tp
pekerjaan gedung dan bangunan sipil.
ht
baik digunakan sebagai tempat tinggal
atau sarana kegiatan lainnya. Kegiatan
konstruksi mencakup pe-kerjaan baru,
perbaikan, penam-bahan dan
perubahan, pendirian prafabrikasi
bangunan atau struktur di lokasi
proyek dan juga konstruksi yang
bersifat sementara. Kegiatan
konstruksi dilakukan baik oleh
kontraktor umum, yaitu perusahaan
yang melakukan pekerjaan konstruksi
untuk pihak lain, maupun oleh
kontraktor khusus, yaitu unit usaha
atau individu yang melakukan kegiatan
konstruksi untuk dipakai sendiri.
Hasil kegiatan konstruksi antara
lain: Konstruksi gedung tempat tinggal;
posal and cleaning is done by the Gov-
ernment and the private sector. Gov-
ernment activities carried out using
APBN / APBD.
Data source of Production comes
from Subdit. Statistics of Mines and En-
ergy - BPS, budget (Ministry of Finance);
trash Output Data obtained from Sub-
dit. Statistics IBS - BPS; Price data from
the Producer Price Statistics Subdirec-
torate-BPS RI; Cost Structure Data ob-
tained from the Annual Survey of Water
- BPS.
id
o.
.g
ps
.b
ab
2.6 Construction
Construction is the activity in the
general construction industry and spe-
cial construction of buildings and civil
construction work, either used as a resi-
dence or other purposes. Construction
activity includes new work, repair, addi-
tions and alterations, the prefabricated
buildings or structures on the site and
also construction projects are tempo-
rary. Construction activities carried out
both by the general contractor, the
company doing the construction work
for the other party, as well as by a spe-
cial contractor, namely business units or
individuals who perform construction
activities for own use.
Output of construction activities
include: Construction of buildings resi-
dence; Construction of non-residential
buildings; Construction of civil build-
ings, such as: roads, highways, bridges,
Konstruksi gedung bukan tempat
tinggal; Konstruksi bangunan sipil,
misal: jalan, tol, jembatan, landasan
pesawat terbang, jalan rel dan
jembatan kereta api, terowongan,
bendungan, waduk, menara air,
jaringan irigasi, drainase, sanitasi,
tanggul pengendali banjir, terminal,
stasiun, parkir, dermaga, pergudangan,
pelabuhan, bandara, dan sejenisnya;
Konstruksi bangunan elektrik dan
telekomunikasi: pembangkit tenaga
listrik; transmisi, distribusi dan
bangunan jaringan komunikasi, dan
sebagainya; Instalasi gedung dan
bangunan sipil: instalasi listrik
termasuk alat pendingin dan pemanas
ruangan, instalasi gas, instalasi air
bersih dan air limbah serta saluran
td
drainase, dan sejenisnya; Pengerukan:
ra
meliputi pengerukan sungai, rawa,
ba
danau dan alur pelayaran, kolam dan
ba
kanal pelabuhan baik bersifat
um
pekerjaan ringan, sedang maupun
//s
berat; Penyiapan lahan untuk
s:
tp
pekerjaan konstruksi, termasuk
ht
pembongkaran dan penghancuran
gedung atau bangunan lainnya serta
pem-bersihannya; Penyelesaian
konstruksi sipil seperti pemasangan
kaca dan aluminium; pengerjaan lantai,
dinding dan plafon gedung;
pengecatan; pengerjaan interior dan
dekorasi dalam penyelesaian akhir; pe-
ngerjaan eksterior dan pertamanan
pada gedung dan bangunan sipil
lainnya; Penyewaan alat konstruksi
dengan operatornya seperti derek lori,
molen, buldoser, alat pencampur
beton, mesin pancang, dan sejenisnya.
Metode yang digunakan untuk
memperkirakan Ouput harga berlaku
sektor konstruksi adalah metode
runways, railways and railway bridges,
tunnels, dams, reservoirs, water towers,
irrigation, drainage, sanitation, flood
control levees, terminals, stations, park-
ing, docks , warehousing, ports, airports,
and the like; Construction of the build-
ing electrical and telecommunications:
power generation; transmission, distri-
bution and building communication
networks, and so on; Installation of
buildings and civil buildings: electrical
installations including heating and cool-
ing equipment, gas installation, installa-
id
tion of water and wastewater and
o.
.g
drainage channels, and the like; Dredg-
ps
ing: includes dredging rivers, swamps,
.b
lakes and shipping lanes, ponds and ca-
ab
nals is both work ports mild, moderate
ak
ay
or severe; Preparing land for construc-
tion works, including dismantling and
demolition of buildings or other build-
ings as well as the cleaning; Completion
of civil construction such as glazing and
aluminum; working the floor, walls and
ceiling of the building; painting; interior
craftsmanship and decoration in a final
settlement; workmanship exterior and
landscaping on the building and other
civil buildings; construction equipment
rental with operators such as lorry
crane, molen, bulldozers, concrete mix-
er, drilling machine, and the like.
Methods for estimating Output
current price construction sector is the
extrapolation method with construction
index at current prices as extrapolation.
To get Output constant prices, output at
current prices deflated by using WPI
construction as a deflator. While inter-
mediate inputs obtained by using com-
modity flow several major commodities
of intermediate input, such as the pro-
duction of cement, wood, as well as min-
ekstrapolasi dengan indeks kons-truksi
harga berlaku sebagai ekstra-
polatornya. Untuk mendapatkan Out-
put harga konstan, Output harga
berlaku dideflasi dengan meng-
gunakan IHPB konstruksi sebagai
deflator. Sementara input antara
didapat dengan menggunakan metode
commodity flow beberapa komoditas
utama dari input antara, misalnya
produksi semen, kayu, juga bahan
galian. NTB berlaku didapat dari nilai
output berlaku dikurangi dengan
erals. Gross Value Added applies ob-
tained from output value is reduced by
the applicable cost. While the Gross Val-
ue Added constant obtained by multiply-
ing the ratio of value added output is
constant with base year 2010.
Source of data: Production indi-
cator logs, bamboo and industrial prod-
ucts instead of oil and gas from Subdi-
rectorate Balance Sheet Items-BPS; Pe-
troleum bitumen production from Sta-
tistics Petroleum Indonesia (SPI) Direc-
torate General of Oil and Gas-Ministry of

id
baiaya antara berlaku. Sementara NTB Energy and Mineral Resources (ESDM);

o.
.g
konstan didapat dari mengalikan cement exports from Sub-directorate

ps
output konstan dengan rasio NTB export–BPS and the Indonesian Cement

.b
tahun dasar 2010. abAssociation (ASI). Import of cement and
Sumber data indikator produksi building materials SITC 3 digits of sub
ak
ay

kayu log, bambu dan produk industri directorate Import Statistics-BPS. The
td

bukan migas dari Subdirektorat Neraca indicator Price of building materials

ra

Barang-BPS; produksi aspal dari from Subdit Wholesale Price Statistics-

ba

Statistik Perminyakan Indonesia (SPI) BPS. Construction index of publications

ba

Ditjen Migas-Kementrian Energi dan Construc tion, Subdit Construction Sta-

um

Sumber Daya Mineral (ESDM); ekspor tistics BPS.

//s

semen dari Subdirektorat Statistik

s:
tp

ekspor-BPS dan asosiasi semen

ht

Indonesia (ASI) impor semen dan

bahan bangunan SITC 3 digit dari
subdirektorat Statistik Impor-BPS.
Indikator harga berupa IHPB bahan
bangunan dari Subdirektorat Statistik
Harga Perdagangan Besar-BPS. Indeks
konstruksi dari publikasi Statistik
Konstruksi, Subdirektorat Statistik
Konstruksi-BPS.
2.7 Perdagangan Besar dan
Eceran, Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
Kategori ini meliputi kegiatan
ekonomi/lapangan usaha di bidang
perdagangan besar dan eceran (yaitu
penjualan tanpa perubahan teknis)
dari berbagai jenis barang, dan
memberikan imbalan jasa yang
mengiringi penjualan barang-barang
tersebut. Baik penjualan secara grosir
(perdagangan besar) maupun eceran
merupakan tahap akhir dalam
pendistribusian barang dagangan.
Kategori ini juga mencakup reparasi
mobil dan sepeda motor.
Penjualan tanpa perubahan
teknis juga mengikutkan kegiatan yang
terkait dengan perdagangan, seperti
td
penyortiran, pemisahan kualitas dan
ra
penyusunan barang, pencampuran,
ba
pembotolan, pe-ngepakan,
ba
pembongkaran dari ukuran besar dan
um
pengepakan ulang menjadi ukuran
//s
yang lebih kecil, penggudangan, baik
s:
tp
dengan pen-dingin maupun tidak,
ht
pembersihan dan pengeringan hasil
pertanian, pemotongan lembaran kayu
atau logam.
Pedagang besar seringkali
secara fisik mengumpulkan, menyortir,
dan memisahkan kualitas barang
dalam ukuran besar, membongkar dari
ukuran besar dan mengepak ulang
menjadi ukuran yang lebih kecil.
Sedangkan pedagang eceran
melakukan pen-jualan kembali barang-
barang (tanpa perubahan teknis), baik
barang baru maupun bekas, utamanya
kepada masyarakat umum untuk
konsumsi atau penggunaan
perorangan mau-pun rumah tangga,
melalui toko, departement store, kios,
2.7 Wholesale and Retail Trade, Re-
pair Of Motor Vehicles and Mo-
torcycles
This category includes economic
activity in the field of wholesale and re-
tail trade (ie sale without any technical
changes) of various types of goods, and
provide compensation for services that
accompany the sale of these items. Both
wholesale sales (large trade) and retail
is the final step in the distribution of
merchandise. This category also in-
cludes the repair of cars and motorcy-
id
cles.
o.
.g
Sales without technical changes
ps
are also to include activities related to
.b
trafficking, such as sorting, separation
ab
quality and preparation of the goods,
ak
ay
blending, bottling, packing, dismantling
of large-size and re-packing into a
smaller size, storage, either by cooling
or not, cleaning and drying of agricul-
tural products, cutting wood or metal
sheets.
Wholesalers often physically col-
lecting, sorting, and separating quality
goods in large measure, pry off the large
size and repackage into smaller sizes.
While retailers to resell the goods
(without technical change), both new
and second-hand goods, mainly to the
general public for consumption or use of
the individual or household, through
shops, department stores, stalls, mail-
order houses, sellers of doors to the
door, peddlers, consumer cooperatives,
auction houses, and others. In general,
retailers acquiring the goods it sells, but
some retailers acting as agent, and sell-
ing on consignment or commission ba-
sis.
mail-order houses, penjual dari pintu
ke pintu, pedagang keliling, koperasi
konsum-si, rumah pelelangan, dan lain-
lain. Pada umumnya pedagang
pengecer memperoleh hak atas
barang-barang yang dijualnya, tetapi
beberapa pedagang pengecer
bertindak sebagai agen, dan menjual
atas dasar konsinyasi atau komisi.
2.7.1 Perdagangan Mobil, Sepeda
Motor dan Reparasinya
Sub kategori ini mencakup
semua kegiatan (kecuali industri dan
penyewaan) yang berhubungan
dengan mobil dan motor, termasuk lori
dan truk, sebagaimana perdagangan
besar dan eceran, perawatan dan
ak
ay
pemeliharaan mobil dan motor baru
td
maupun bekas. Termasuk perdagangan
ra
besar dan eceran suku cadang dan
ba
aksesori mobil dan motor, juga
ba
mencakup kegiatan agen komisi yang
um
terdapat dalam perdagangan besar dan
//s
eceran kendaraan.
s:
tp
ht
2.7.2 Perdagangan Besar dan
Eceran, Bukan Mobil dan
Sepeda Motor
Sub kategori ini mencakup
kegiatan ekonomi di bidang
perdagangan besar dan eceran (yaitu
penjualan tanpa perubahan teknis)
dari berbagai jenis barang, baik
penjualan secara grosir (perdagangan
besar) maupun eceran dan merupakan
tahap akhir dalam pendistribusian
barang dagangan selain produk mobil
dan sepeda motor. Perdagangan besar
nasional dan internasional atas usaha
sendiri atau atas dasar balas jasa atau
kontrak (perdagangan komisi) juga
merupakan cakupan dalam sub
2.7.1 Whole Sale and Retail Trade
and Repair of Motor Vehicles
and Motorcycle
id
Sub category includes all activ-
o.
.g
ities (except industrial and renting) re-
ps
lated to cars and motorcycles, including
.b
ablorries and trucks, as well as wholesale
and retail trade, car care and mainte-
nance and new and used motorcycles.
Including wholesale and retail trade of
parts and accessories of cars and mo-
torcycles, also includes the activities of
commission agents contained in whole-
sale and retail trading vehicle.
2.7.2 Wholesale Trade and Retail
Trade Except of Motor Vehi-
cles and Motorcycles
These Sub categories include eco-
nomic activities in the field of wholesale
and retail trade (ie sale without any
technical changes) of various types of
goods, both wholesale (large trade) and
retail and is the final step in the distri-
bution of merchandise in addition to au-
tomobile and motorcycle products. Na-
tional and international trade on their
own business or based on fringe benefits
or contract (trade commission) is also a
sub-category within this sub category.
Output trading is margin trading,
the sale value less the value of traded
kategori ini. goods purchase after deducting
Output lapangan usaha transport costs incurred by the trader.
perdagangan adalah margin Output trade (current / constant) is cal-
perdagangan, yaitu nilai jual dikurangi culated using the indirect method,
nilai beli barang yang diperdagang-kan which uses the method of approach flow
setelah dikurangi biaya angkutan yang of goods namely "commodity flow ap-
dikeluarkan oleh pedagang. Output proach". Margin trading is the result of
perdagangan (berlaku/ konstan) multiplying the ratio of margin trading
dihitung menggunakan metode tidak with the output of goods produced by
langsung, yaitu menggunakan metode the domestic industry producing goods
pendekatan arus barang “commodity plus imports of goods from abroad.
flow approach”. Marjin perdagangan Then output or trade margins are mul-
di-peroleh dengan mengalikan rasio tiplied by the ratio of value added to ob-

id
marjin perdagangan dengan output tain value-added trade.

o.
.g
barang yang dihasilkan oleh industri While the repair of cars and mo-

ps
penghasil barang domestik ditambah torcycles is calculated by production

.b
impor barang dari luar negeri. approach, the production indicators is
ab
Kemudian output atau marjin per- the number of vehicles. To get a the
ak
ay

dagangan tersebut dikalikan dengan production indicator is the number of

td

rasio nilai tambah untuk memperoleh vehicles. To get a constant added value,
ra

nilai tambah perdagangan. added value obtained in force-deflate

ba

Sedangkan reparasi mobil dan using general CPI (BPS).

ba

sepeda motor dihitung dengan Source of data used in the catego-

um

pendekatan produksi dengan indikator ry of wholesale and retail trade; repair

//s

produksinya adalah jumlah kendaraan. of cars and motorcycles is the data out-
s:
tp

Untuk mendapatkan nilai tambah put of domestic industrial goods (from

ht

konstannya, nilai tambah berlaku yang Subdit Balance Goods and Balance on
diperoleh di-deflate menggunakan IHK Services, BPS), Transportation Statistics
umum (BPS). (BPS), Import of goods (BPS), the Con-
Sumber data yang digunakan sumers Price Index (BPS) and other sur-
dalam kategori perdagangan besar dan veys conducted by the Production Bal-
eceran; reparasi mobil dan sepeda ance Directorate BPS.
motor adalah data output barang dari
industri domestik (dari Subdit Neraca
Barang dan Neraca Jasa, BPS), Statistik
Transportasi (BPS), Impor barang
(BPS), Indeks Harga Konsumen (BPS)
dan survei lainnya yang dilakukan oleh
Direktorat Neraca Produksi BPS RI.
2.8 Transportasi dan Pergu- 2.8 Transportation and Storage
dangan This category includes the provi-
Kategori ini mencakup sion of transport of passengers or goods,
penyediaan angkutan penumpang atau whether scheduled or not, by using rail,
barang, baik yang berjadwal maupun pipeline, road, water or air, and activi-
tidak, dengan menggunakan rel, ties related to transport. Transportation
saluran pipa, jalan darat, air atau udara and Warehousing categories consisting
dan kegiatan yang berhubungan of: rail transport; land transport; sea
dengan pengangkutan. Kategori transport; transport on the Rivers, lakes
Transportasi dan Pergudangan terdiri and crossings; air transport; warehous-
atas: angkutan rel; angkutan darat; ing and transportation support services,
angkutan laut; angkutan sungai, danau postal and courier. Activities include the
dan penyeberangan; angkutan udara; transport of passengers and goods re-

id
pergudangan dan jasa penunjang moval activities from one place to an-

o.
.g
angkutan, pos dan kurir. Kegiatan other by using conveyances or vehicles,

ps
pengangkutan meliputi kegiatan both motorized and non-motorized.

.b
pemindahan penumpang dan barang abWhereas the angk-tan support services
dari suatu tempat ke tempat lainnya include activities that support the
ak
ay

dengan menggunakan alat angkut atau transportation activities such as: termi-
td

kendaraan, baik bermotor maupun nal, port, warehousing, and others.

ra

tidak bermotor. Sedangkan jasa

ba

penunjang angkutan mencakup

ba

kegiatan yang sifatnya menunjang

um

kegiatan pengangkutan seperti:

//s

terminal, pelabuhan, pergudangan, dan

s:
tp

lain-lain.
ht

2.8.1. Angkutan Rel 2.8.1 Railways Transport

Angkutan Rel untuk penumpang
dan atau barang yang menggunakan
jalan rel kereta melalui antar kota,
dalam kota dan pengoperasian
gerbong tidur atau gerbong makan
kereta api yang sepenuhnya dikelola
oleh PT Kereta Api Indonesia (PT. KAI).
Metode estimasi yang
digunakan yaitu pendekatan produksi.
Indikator produksi adalah jumlah
penumpang dan barang yang diangkut
atau jumlah km-penumpang dan km-
ton barang. Output dan NTB atas dasar
harga berlaku diolah dari laporan
keuangan PT. KAI. Sedangkan data
Rail transport for passengers and
goods using rail through inter-city rail,
the city and the operation of the sleeper
or railroad dining locomotive that is ful-
ly managed by PT Kereta Api Indonesia
(PT. KAI).
Method of estimation is the pro-
duction approach. Production indicator
is the number of passengers and goods
transported or the number of passen-
gers per kilometres and goods ton per
kilometres. Output and value added at
current prices are collected from the fi-
nancial statements of PT KAI. While
price indicators using the CPI for rail
indikator harga menggunakan IHK jasa
angkutan jalan rel dari Subdit Statistik
Harga Konsumen, BPS. Output atas
dasar harga konstan 2010 diperoleh
dengan metode ekstrapolasi yaitu
dengan menggunakan jumlah
penumpang dan barang sebagai
ekstrapolatornya. NTB atas dasar
harga konstan 2010 diperoleh
berdasarkan perkalian antara output
atas dasar harga konstan dengan rasio
NTB tahun 2010.
transport of Consumer Price Statistics
Subdirectorate, BPS. Output at constant
prices 2010 is obtained by extrapolation
method using the number of passengers
and goods as extrapolation. Value add-
ed at constant prices 2010 is obtained
by multiplying the output at constant
prices with the ratio of value added in
2010.

id
2.8.2 Angkutan Darat 2.8.2 Land Transport

o.
.g
Meliputi kegiatan pengangkutan Land transportation activities

ps
penumpang dan barang menggunakan include the transport of passengers and

.b
alat angkut kendaraan jalan raya, baik goods vehicles using the highway trans-
ab
bermotor maupun tidak portation equipment, both motorized
ak
ay

bermotor.Termasuk pula kegiatan and non-motorized. Including vehicle

td

charter/sewa kendaraan baik dengan rental activities either with or without a

ra

atau tanpa pengemudi; serta jasa driver; as well as transportation ser-

ba

angkutan dengan saluran pipa untuk vices by pipeline to transport crude oil,
ba

mengangkut minyak mentah, gas alam, natural gas, oil products, chemicals and
um

produk minyak, kimia dan air. water.

//s

Metode estimasi yang The estimation method used is

s:
tp

digunakan adalah pendekatan production approach. Output at current

ht

produksi. Output atas dasar harga prices is multiplying production indica-

berlaku merupakan perkalian antara
indikator produksi (jumlah kendaran
wajib uji) dengan indikator harga
(rata-rata output untuk masing-masing
jenis alat angkutan). Sedangkan output
atas dasar harga konstan 2000
diperoleh dengan menggunakan
metode ekstrapolasi dengan indeks
jumlah kendaraan sebagai
ekstrapolatornya. NTB dihitung
berdasarkan perkalian antara rasio
NTB dengan outputnya.
Indikator produksi berupa
jumlah kendaraan/ armada wajib uji
(taksi, angkot, bis, dan truk) diperoleh
dari Subdirektorat Info Lantas POLRI.
tor (the number of required test vehi-
cles) and price indicators (average out-
put for each type of transport equip-
ment). Output at constant prices 2000
obtained using an extrapolation method
with the index number of the vehicle as
extrapolation. Gross Value Added is cal-
culated by multiplying the ratio of value
added to output.
Production indicators are the
number of vehicles / fleets compulsory
test (taxi, public transportation, buses,
and trucks) were obtained from the Sub
Directorate Traffic Information Indone-
sian Police (POLRI). Data for calculation
of output and value added ratio struc-
Data untuk penghitungan struktur
output dan rasio NTB diperoleh dari
laporan keuangan PT Perusahaan
Pengangkutan Djakarta (Perum PPD),
PT Djawatan Angkoetan Motor RI
(Perum DAMRI) dan beberapa
perusahaan angkutan darat go public
dari Bursa Efek Indonesia. Sedangkan
data indikator harga menggunakan
IHK jasa angkutan jalan dari Subdit
Statistik Harga Konsumen, BPS
2.8.3 Angkutan Laut
Meliputi kegiatan pengangkutan
tures derived from the financial state-
ments Djakarta Transportation Compa-
ny (Perum PPD), PT Djawatan Ang-
koetan Motor RI (Perum DAMRI) and
some land transportation companies go
public on the Indonesian Stock Ex-
change. While price indicators using the
CPI for road transport of Consumer
Price Statistics Subdirectorate, BPS.
2.8.3 Sea Transport
Activities include the transport of

id
penumpang dan barang dengan passengers and goods by ship operating

o.
.g
menggunakan kapal laut yang within and outside the domestic area. It

ps
beroperasi di dalam dan ke luar daerah excludes the sea transport operated by

.b
domestik. Tidak termasuk kegiatan abother companies that are in the same
pelayaran laut yang diusahakan oleh business, which is its only shipping ac-
ak
ay

perusahaan lain yang berada dalam tivities supporting the activities of the
td

satu kesatuan usaha, di mana kegiatan parent and the available data are diffi-
ra

pelayaran ini sifatnya hanya cult to separate.

ba

menunjang kegiatan induknya dan The estimation method used is

ba

data yang tersedia sulit untuk production approach. Output at current

um

dipisahkan. prices is obtained by multiplying pro-

//s

Metode estimasi yang duction indicator and price indicator.

s:
tp

digunakan adalah pendekatan Output at constant prices, 2010 was cal-

ht

produksi. Output atas dasar harga culated by the method of extrapolation,

berlaku diperoleh berdasarkan
perkalian indikator produksi dengan
indikator harganya.Output atas dasar
harga konstan 2010 dihitung dengan
metode ekstrapolasi, yaitu indeks
produksi jumlah penumpang dan
indeks muat barang sebagai
ekstrapolatornya. Sedangkan NTB
diperoleh dari hasil perkalian antara
rasio NTB dengan outputnya.
Indikator produksi berupa
jumlah penumpang naik dan barang
yang diangkut dari PT Pelabuhan
Indonesia (Pelindo) I-IV. Sedangkan
indikator harga berupa rata-rata
output per penumpang dan rata-rata
the production index and the index of
the number of passengers and unload-
ing of goods as extrapolation. Mean-
while, Gross Value Added is obtained by
multiplying the ratio of value added to
output.
Production indicator is the num-
ber of passengers carried and goods
transported from PT Pelabuhan Indone-
sia (Pelindo) I-IV. While price indicators
such as average output per passenger
and average output per item obtained
from the Indonesia National Sailing PT
(Pelni) and PT Djakarta Lloyd, as well
as price indicator of marine transporta-
tion services from Consumer Price Sta-
output per barang diperoleh dari PT tistics Subdirectorate, BPS. Used in the
Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) calculation of the value added ratio re-
dan PT Djakarta Lloyd, serta IHK jasa port data loss / gain state-owned com-
angkutan laut dari Subdit Statistik panies and some companies go public
Harga Konsumen, BPS. Dalam from the Indonesia Stock Exchange.
penghitungan rasio NTB digunakan
data laporan rugi/laba perusahaan
BUMN dan beberapa perusahaan go
public angkutan laut dari Bursa Efek
Indonesia.

2.8.4 Angkutan Sungai, Danau, dan 2.8.4 River, lake and Ferry
Penyeberangan Transport

id
Kegiatan yang dicakup meliputi The activities covered include the

o.
.g
kegiatan pengangkutan penumpang, transport of passengers, goods and ve-

ps
barang dan kendaraan dengan hicles using the ship / transport streams

.b
menggunakan kapal/angkutan sungai and lakes both motorized and non-
ab
dan danau baik bermotor maupun motorized and crossing activity by
ak
ay

tidak bermotor, serta kegiatan transport ferry.

td

penyeberangan dengan alat angkut The estimation method used is

ra

kapal ferry. production approach. Production indi-

ba

Metode estimasi yang cator used is the number of passengers,

ba

digunakan adalah pendekatan goods and vehicles transported. Output

um

produksi.Indikator produksi yang at current prices is obtained by multi-

//s

digunakan adalah jumlah penumpang, plying indicators of production and

s:
tp

barang dan kendaraan yang price indicators are composed of rivers

ht

diangkut.Output atas dasar harga transport, lakes and crossings. Output at

berlaku diperoleh berdasarkan constant prices in 2010 was obtained by
perkalian indikator produksi dengan the method of extrapolation, extrapola-
indikator harga yang terdiri dari tor is production index weighted aver-
angkutan sungai, danau serta age number of passengers goods and
penyeberangan. Output atas dasar vehicles transported. Furthermore, the
harga konstan 2010 diperoleh dengan gross added value obtained by multiply-
metode ekstrapolasi, dan sebagai ing the ratio of value added to output.
ekstrapolatornya adalah indeks Data production indicators such
produksi rata-rata tertimbang jumlah as the number of passengers, goods and
penumpang, barang dan kendaraan vehicles transported derived from the
yang diangkut. Selanjutnya, NTB annual publication of Transportation
diperoleh berdasarkan perkalian Statistics, the Ministry of Transporta-
antara rasio NTB dengan outputnya. tion. While the price indicator is the av-
Data indikator produksi berupa erage output per passenger, the average
jumlah penumpang, barang dan output per goods item and the average
kendaraan yang diangkut diperoleh output per vehicle obtained from PT
dari publikasi tahunan Statistik Transport River Lake Crossing (ASDP)
Perhubungan, Kementrian Per- Indonesia Ferry, as well as the CPI for
hubungan. Sedangkan indikator harga rivers transport, lakes and crossing
berupa rata-rata output per from Subdit Statistics Price consumers,
penumpang, rata-rata output per BPS. Used in the calculation of the value
barang dan rata-rata output per added ratio report data loss / gain PT.
kendaraan diperoleh dari PT Angkutan ASDP Indonesia Ferry.
Sungai Danau Penye-berangan (ASDP)
Indonesia Ferry, serta IHK jasa
angkutan sungai, danau dan
penyeberangan dari Subdit Statistik
Harga Konsumen, BPS. Dalam
penghitungan rasio NTB digunakan

id
data laporan rugi/laba PT. ASDP

o.
.g
Indonesia Ferry.

ps
.b
2.8.5 Angkutan Udara ab2.8.5 Air Transport
Kegiatan ini meliputi kegiatan This activity includes the
ak
ay

pengangkutan penumpang dan barang transport of passengers and goods using

td

dengan menggunakan pesawat udara aircraft operated by airlines operating

ra

yang diusahakan oleh perusahaan in Indonesia.

ba

penerbangan yang beroperasi di The estimation method used is

ba

Indonesia. production approach. Production indi-

um

Metode estimasi yang cator used is the number of passengers

//s

digunakan adalah pendekatan and amount of goods transported, or

s:
tp

produksi. Indikator produksi yang the number of passenger-km and tonne-

ht

digunakan adalah jumlah penumpang km of goods transported. Output at cur-

dan jumlah barang yang diangkut, atau rent prices is obtained by multiplying
jumlah km-penumpang dan ton-km production indicator and price indicator
barang yang diangkut. Output atas for each passenger and goods both do-
dasar harga berlaku diperoleh mestically and internationally. Output
berdasarkan perkalian indikator at constant prices in 2010 was obtained
produksi dengan indikator harganya by the method of extrapolation, and as it
untuk masing-masing angkutan is extrapolator production index num-
penumpang dan barang baik domestik ber of passengers and amount of goods
maupun internasional. Output atas transported. The gross value added is
dasar harga konstan 2010 diperoleh derived by multiplying the ratio of value
dengan metode ekstrapolasi, dan added to output for each of these prices.
sebagai ekstrapolatornya adalah Data production indicators such
indeks produksi jumlah penumpang as the number of transported passen-
dan jumlah barang yang diangkut. gers and goods transported from PT
Sedangkan NTB diperoleh dengan Angkasa Pura I (Central and Eastern
mengalikan rasio NTB dengan output Regions of Indonesia) and PT Angkasa
untuk masing-masing harga.
Data indikator produksi berupa
jumlah penumpang naik dan barang
yang diangkut diperoleh dari PT
Angkasa Pura I (Kawasan Tengah dan
Timur Indonesia) dan PT Angkasa Pura
II (Kawasan Barat Indonesia).
Sedangkan indikator harga berupa
rata-rata output per penumpang/km-
penumpang dan rata-rata output per
barang/km-ton barang diperoleh dari
laporan perusahaan penerbangan
nasional, PT Garuda Indonesia Airlines
dan PT Merpati Nusantara Air-lines;
serta IHK jasa angkutan udara dari
Subdit Statistik Harga Konsumen, BPS.
2.8.6 Pergudangan dan Jasa
Penunjang Angkutan, Pos dan
td
Kurir
ra
Mencakup kegiatan yang
ba
bersifat menunjang dan memperlancar
ba
kegiatan pengangkutan, yaitu jasa-jasa
um
pelabuhan udara, laut, sungai, darat
//s
(terminal & parkir), jasa pelayanan
s:
tp
bongkar muat barang darat dan laut,
ht
keagenan penumpang, jasa ekspedisi,
jalan tol, pergudangan, jasa pengujian
kelayakan angkutan darat dan laut,
jasa penunjang lainnya, pos dan jasa
kurir.
Metode estimasi yang
digunakan adalah pendekatan
produksi. Nilai output dan NTB atas
dasar harga berlaku dari hasil
pengolahan data pendapatan dan
pengeluaran/biaya dari laporan
rugi/laba perusahaan BUMN dan
beberapa perusahaan go public.
Sedangkan output atas dasar
harga konstan 2010 dihitung dengan
metode deflasi, yaitu dengan membagi
nilai output atas dasar berlaku dengan
Pura II (Western Region Indonesia).
While price indicators such as average
output per passenger / km-passenger
and the average output per item / km-
ton goods obtained from reports na-
tional airline, Garuda Indonesia and PT
Merpati Nusantara Airlines ; as well as
air transport services of CPI Consumer
Price Statistics Subdirectorate, BPS.
id
o.
.g
ps
.b
ab
2.8.6 Warehousing and Support
ak
ay
Services for Transportation,
post and Courier
Includes activities that are sup-
port and facilitate the activities of
transport, namely air port services, sea,
river, land (terminal and parking), ste-
vedoring services land and sea, the
agency passenger, freight forwarding
services, road tolls, warehousing, testing
services the feasibility of land and sea
transportation, and other supporting
services, postal and courier services.
The estimation method used is
production approach. The value of out-
put and value added at current prices of
the data processing revenues and ex-
penditures / expenses of reporting profit
/ loss state-owned companies and some
companies go public.
Meanwhile, output at constant
prices, 2010 was calculated by the
method of deflation, ie by dividing the
output value on the basis of prevailing
with the price index base year 2010.
Value added at constant prices is ob-
indeks harga tahun dasar 2010. Nilai
NTB atas dasar harga konstan
diperoleh dengan mengalikan output
atas dasar harga konstan dengan rasio
NTB tahun dasar 2010.
Sumber data utama untuk
kegiatan jasa penunjang angkutan
diperoleh dari badan usaha milik
negara, seperti : PT Angkasa Pura I &
II, PT Pelabuhan Indonesia I-IV, PT
Jasa Marga, PT Varuna Tirta Prakasya,
PT Bhanda Ghara Reksa, PT PBM
Adhiguna Putera, PT KBN, dan
beberapa perusahaan go public dari
Bursa Efek Indonesia. Sedangkan
indikator harga berupa IHK sarana
penunjang transpor dari Subdit
Statistik Harga Konsumen, BPS.
ak
ay
td
2.9 Penyediaan Akomodasi dan
ra
Makan Minum
ba
Kategori ini mencakup
ba
penyediaan akomodasi penginapan
um
jangka pendek untuk pengunjung dan
//s
pelancong lainnya serta penyediaan
s:
tp
makanan dan minuman untuk
ht
konsumsi segera. Jumlah dan jenis
layanan tambahan yang disediakan
dalam kategori ini sangat bervariasi.
Tidak termasuk penyediaan akomodasi
jangka panjang seperti tempat tinggal
utama, penyiapan makanan atau
minuman bukan untuk dikonsumsi
segera atau yang melalui kegiatan
perdagangan besar dan eceran.
2.9.1 Penyediaan Akomodasi
Sub kategori ini mencakup
kegiatan penyediaan akomodasi jangka
pendek untuk pengunjung atau
pelancong lainnya. Termasuk
penyediaan akomodasi yang lebih lama
untuk pelajar, pekerja, dan sejenisnya
tained by multiplying output at con-
stant prices with base year 2010 value
added ratio.
The main data sources for
transport supporting service activities
derived from state-owned enterprises,
such as: PT Angkasa Pura I and II, PT
Pelabuhan Indonesia I-IV, PT Jasa Mar-
ga, PT Varuna Tirta Prakasya, PT
Bhanda Ghara Mutual, PT PBM Adhi-
guna Son, PT KBN, and some companies
go public on the Indonesian Stock Ex-
change. While price indicators such as
id
the CPI means of supporting the
o.
.g
transport of Consumer Price Statistics
ps
Subdirectorate, BPS.
.b
ab
2.9 Accommodation and Food Ser-
vice Activities
This category includes the supply
of short-term accommodation for visi-
tors and other travelers and the supply
of food and beverages for immediate
consumption. The number and type of
additional services provided in this cat-
egory are very varied. Not including the
provision of long-term accommodation
as primary residences, preparing food
or beverage not to be consumed imme-
diately or through wholesale and retail
trade activities.
2.9.1 Accommodation
This sub-category includes
providing short-term accommodation to
visitors or other travelers. Including the
provision of accommodation longer for
students, workers, and the like (such as
a dormitory or boarding house to eat or
(seperti asrama atau rumah kost
dengan makan maupun tidak dengan
makan). Penyediaan akomodasi dapat
hanya menyediakan fasilitas
akomodasi saja atau dengan makanan
dan minuman dan/atau fasilitas
rekreasi. Yang dimaksud akomodasi
jangka pendek seperti hotel berbintang
maupun tidak berbintang, serta tempat
tinggal lainnya yang digunakan untuk
menginap seperti losmen, motel, dan
sejenisnya. Termasuk pula kegiatan
penyediaan makanan dan minuman
serta penyediaan fasilitas lainnya bagi
para tamu yang menginap selama
kegiatan tersebut berada dalam satu
kesatuan manajemen dengan
penginapan, alasan penggabungan ini
karena datanya sulit dipisahkan.
td
Nilai Tambah Bruto sub
ra
kategori akomodasi diperoleh dengan
ba
menggunakan pendekatan produksi.
ba
Indikator produksi yang digunakan
um
adalah jumlah malam kamar terjual
//s
dan indikator harganya adalah rata-
s:
tp
rata tarif per malam kamar. Output
ht
atas dasar harga berlaku diperoleh
dari hasil perkalian antara indikator
produksi dengan indikator harganya.
Sedangkan NTB diperoleh berdasarkan
perkalian output dengan rasio NTB.
Output dan NTB atas dasar harga
konstan dihitung dengan
menggunakan metode revaluasi.
Data produksi menggunakan
data malam kamar terjual dari Subdit
Statistik Pariwisata, BPS. Indikator
harga menggunakan data tarif dari
Survei Hotel Tahunan yang dilakukan
oleh Subdit Statistik Pariwisata, BPS.
not to eat). The provision of accommo-
dation can only provide accommodation
facilities only or with food and beverage
and / or leisure facilities. The definition
of short-term accommodation such as
star and unclassified, and other dwell-
ings that used to stay like inns, motels,
and the like. It also includes the supply
of food and beverages as well as other
facilities for guests staying during these
activities are within the same manage-
ment with the inn, the reason of this
merger because the data are difficult to
id
separate.
o.
.g
Gross value added sub category of
ps
accommodation is obtained by using the
.b
production approach. Production indi-
ab
cator used is the number of room nights
ak
ay
sold and the price indicator is the aver-
age rate per room night. Output at cur-
rent prices is obtained by multiplying
production indicator and price indica-
tor. While NTB is obtained by multiply-
ing the output with value added ratio.
Output and value added at constant
prices is calculated by using the method
of revaluation.
Production data using a data
room nights sold from Subdit Tourism
Statistics, BPS. Price indicators using
the data rates of the Annual Hotel Sur-
vey conducted by Tourism Statistics
Subdirectorate, BPS.
2.9.2 Penyediaan Makan dan
Minum
Kegiatan sub kategori ini
mencakup pelayanan makan minum
yang menyediakan makanan atau
minuman untuk dikonsumsi segera,
baik restoran tradisional, restoran self
service atau restoran take away, baik
di tempat tetap maupun sementara
dengan atau tanpa tempat duduk. Yang
dimaksud penyediaan makanan dan
minuman adalah penyediaan makanan
dan minuman untuk dikonsumsi
segera berdasarkan pemesanan.
Pendekatan yang digunakan
untuk menghitung outputnya yaitu
melalui pendekatan produksi.
Indikator produksinya berupa jumlah
ak
ay
penduduk pertengahan tahun. Dan
td
indikator harganya berupa
ra
pengeluaran rata-rata per kapita atas
ba
makan minum jadi di luar rumah. Hasil
ba
perkalian kedua indikator tersebut
um
diperoleh output atas dasar harga
//s
berlaku. Sedangkan, output atas dasar
s:
tp
harga konstan dihitung dengan
ht
menggunakan metode deflasi, dengan
IHK kelompok makanan jadi,
minuman, dan rokok sebagai deflator.
Dan NTB atas dasar harga berlaku
maupun konstan diperoleh
berdasarkan perkalian output dengan
rasio NTB.
Data indikator produksi sub
kategori penyediaan makan dan
minum bersumber dari Proyeksi
Penduduk Indonesia Sensus Penduduk
2010 - BPS. Sedangkan data indikator
harga diperoleh dari hasil Survei Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas) dan IHK
makanan jadi, minuman dan rokok dari
publikasi Indikator Ekonomi - BPS.
2.9.2 Food and Beverages Service
Activites
This sub-category includes ser-
vices that provide drinking eating food
or beverages for immediate consump-
tion, good traditional restaurants, self-
service restaurant or take-away restau-
rant, both in the permanent and tempo-
rary with or without seating. The mean-
ing of the provision of food and bever-
ages is the provision of food and bever-
ages for immediate consumption by res-
ervation.
id
The approach used to calculate
o.
.g
the output is through production ap-
ps
proach. Production indicators such as
.b
abthe number of mid-year population. And
price indicators such as average ex-
penditure per capita on eating and
drinking so outside the home. The result
of multiplying the two indicators ob-
tained output at current prices. Mean-
while, output at constant prices is calcu-
lated by using the method of deflation,
the CPI processed foods, beverages, and
cigarettes as a deflator. And value add-
ed at current and constant prices is ob-
tained by multiplying the output with
value added ratio
The data sub category of provi-
sion of production indicators eat and
drink sourced from Indonesia Popula-
tion Projection Population Census 2010
- BPS. While price indicators obtained
from the National Socioeconomic Sur-
vey (Susenas) and CPI food, drinks and
cigarettes from the publication of Eco-
nomic Indicators – BPS.
2.10 Informasi Dan Komunikasi
Kategori ini mencakup produksi
dan distribusi informasi dan produk
kebudayaan, persediaan alat untuk
mengirimkan atau mendistribusikan
produk-produk ini dan juga data atau
kegiatan komunikasi, informasi,
teknologi informasi dan pengolahan
data serta kegiatan jasa informasi
lainnya. Kategori terdiri dari beberapa
industri yaitu Penerbitan, Produksi
Gambar Bergerak, Video, Perekaman
Suara dan Penerbitan Musik, Penyiaran
dan Pemograman (Radio dan Televisi),
Telekomunikasi, Pemograman,
Konsultasi Komputer dan Teknologi
Informasi.
Kegiatan industri penerbitan
mencakup penerbitan buku, brosur,
td
leaflet, kamus, ensiklopedia, atlas, peta
ra
dan grafik, penerbitan surat kabar,
ba
jurnal dan majalah atau tabloid,
ba
termasuk penerbitan piranti lunak.
um
Semua bentuk penerbitan (cetakan,
//s
elektronik atau audio, pada internet,
s:
tp
sebagai produk multimedia seperti CD
ht
ROM buku referensi dan lain-lain).
Kegiatan industri produksi
gambar bergerak, video, perekaman
suara dan penerbitan musik ini
mencakup pembuatan gambar
bergerak baik pada film, video tape
atau disk untuk diputar dalam bioskop
atau untuk siaran televisi, kegiatan
penunjang seperti editing, cutting,
dubbing film dan lain-lain,
pendistribusian dan pemutaran
gambar bergerak dan produksi film
lainnya untuk industri lain. Pembelian
dan penjualan hak distribusi gambar
bergerak dan produksi film lainnya,
tercakup di sini. Selain itu juga
mencakup kegiatan perekaman suara,
2.10 Information and Communica-
tion
This category includes the pro-
duction and distribution of information
and cultural products, the inventory tool
to transmit or distribute these products
as well as data or communications ac-
tivities, information, information tech-
nology and data processing and other
information services activities. This cat-
egory consists of several industries
namely Publishing, Moving Image, Vid-
eo, Sound Recording and Music Publish-
id
ing, Broadcasting and Programming
o.
.g
(Radio and Television), Telecommunica-
ps
tions, Programming, Consulting Com-
.b
puter and Information Technology.
ab
Publishing industry activities in-
ak
ay
clude publishing of books, brochures,
leaflets, dictionaries, encyclopedias, at-
lases, maps and charts, the publication
of newspapers, journals and magazines
or tabloids, including software publish-
ing. All forms of publishing (print, elec-
tronic or audio, on the Internet, as mul-
timedia products such as CD ROM refer-
ence books etc.).
Industrial activities Motion pic-
ture production, video, sound recording
and music publishing include the manu-
facture of moving images better on film,
video tape or disk to be played in the
cinema or on television, supporting ac-
tivities such as editing, cutting, dubbing
the film and others, distribution and
playback of moving images and other
film productions to other industries.
Purchase and sale of distribution rights
moving pictures and other film produc-
tions, included here It also includes the
sound recording activities, ie production
of original sound master recordings, re-
leasing, promoting and distributing,
yaitu produksi perekaman master
suara asli, merilis, mempromosikan
dan mendistribusikannya, penerbitan
musik seperti kegiatan jasa perekaman
suara dalam studio atau tempat lain.
Kegiatan industri penyiaran dan
pemrograman (radio dan televisi) ini
mencakup pembuatan muatan atau isi
siaran dan kemudian menyiarkannya,
seperti radio, televisi dan program
hiburan, berita, perbincangan dan
sejenisnya. Juga termasuk penyiaran
data, khususnya yang terintegrasi
dengan penyiaran radio atau TV.
Kegiatan industri
telekomunikasi ini mencakup kegiatan
penyediaan telekomunikasi dan
kegiatan jasa yaitu atau perolehan hak
ak
ay
untuk menyalurkannya pemancar
td
suara, data, naskah, bunyi dan video.
ra
Fasilitas transmisi yang melakukan
ba
kegiatan ini dapat berdasar pada
ba
teknologi tunggal atau kombinasi dari
um
berbagai teknologi. Umumnya kegiatan
//s
ini adalah transmisi dari isi, tanpa
s:
tp
terlibat dalam proses pembuatannya.
ht
Kegiatan industri pemograman,
konsultasi komputer dan teknologi
informasi ini mencakup kegiatan
penyediaan jasa keahlian di bidang
teknologi informasi, seperti penulisan,
modifikasi, pengujian dan pendukung
piranti lunak; perencanaan dan
perancangan sistem komputer yang
mengintegrasikan perangkat keras
komputer, piranti lunak komputer dan
teknologi komunikasi; manajemen dan
pengoperasian sistem komputer klien
dan/atau fasilitas pengolahan data di
tempat klien serta kegiatan profesional
lainnya dan kegiatan yang
berhubungan dengan teknis komputer.
Metode estimasi yang
publishing of music as sound recording
service activities in a studio or else-
where.
Industrial activities and pro-
gramming broadcast (radio and televi-
sion) include the manufacture of cargo
or broadcast content or the acquisition
of the rights to distribute it, and then
broadcast, such as radio, television and
entertainment programs, news, conver-
sations and the like. Also includes data
broadcasting, in particular integrated
with radio or TV broadcasting.
id
The telecommunications industry
o.
.g
activity includes providing telecommu-
ps
nications services and activities that the
.b
abtransmitter of voice, data, text, sound
and video. Transmission facilities that
carry out these activities may be based
on a single technology or a combination
of various technologies. Generally, this
activity is the transmission of content,
without getting involved in the manu-
facturing process.
Industrial activity programming,
computer consulting and information
technology services includes providing
expertise in the field of information
technology, such as writing, modifying,
testing and supporting software; plan-
ning and designing computer systems
that integrate computer hardware,
computer software and communications
technology; management and operation
of clients computer systems and / or da-
ta processing facilities in the client as
well as other professional activities and
technical activities related to comput-
ers.
The estimation method used is
production approach. Output at current
prices obtained from the value of pro-
duction / income resulting from the
digunakan adalah pendekatan processing industry survey of large and
produksi. Output atas dasar harga medium, as well as the financial state-
berlaku didapat dari nilai ments of publicly traded companies en-
produksi/pendapatan hasil olahan gaged in the information industry and
survei industri besar dan sedang, serta telecommunications, while the value
laporan keuangan perusahaan- added at current prices obtained from
perusahaan go public bergerak di the sum of wages and salaries, prof-
industri informasi dan telekomunikasi, it/loss , depreciation, and other compo-
sedangkan NTB atas dasar harga nents. Meanwhile, output at constant
berlaku didapat dari penjumlahan prices in 2010 was obtained by the
upah dan gaji, laba/rugi, penyusutan, method of deflation, and value added at
dan komponen-komponen lainnya. constant prices is obtained from multi-
Sedangkan output atas dasar harga plication of output at constant prices

id
konstan 2010 diperoleh dengan with base year 2010 value added ratio

o.
.g
metode deflasi, dan NTB atas dasar The main data sources for activity

ps
harga konstan didapat dari perkalian information obtained from Subdit Large

.b
antara output atas dasar harga konstan and Medium Industry Statistics and Sta-
ab
dengan rasio NTB tahun dasar 2010. tistics Subdirectorate of Communication
ak
ay

Sumber data utama untuk and Information Technology BPS RI, the
td

kegiatan informasi diperoleh dari go public company in the field of televi-

ra

Subdit Statistik Industri Besar dan sion and information technology, the Di-
ba

Sedang dan Subdit Statistik rectorate of film, Director General of

ba

Komunikasi dan Teknologi Informasi Art and Culture Creative Economy,

um

BPS RI, perusahaan go public di bidang while telecommunication activities ob-

//s

televisi dan teknologi informasi, tained from the company telecommuni-

s:
tp

Direktorat perfilman Dirjen Ekraf Seni cation go public such as: PT Telkom and
ht

dan Budaya Kemenparekraf, its subsidiary, PT telecom Mobile

sedangkan kegiatan telekomunikasi
diperoleh dari perusahaan
telekomunikasi go public seperti: PT
Telkom dan anak perusahaannya, PT
Telekomunikasi Seluler (Telkomsel);
PT Indosat dan anak perusahaannya,
Excel Axiata; PT. Bakrie Telecom; dan
PT. Smartfren Telecom. Sedangkan
indikator harga berupa indeks harga
seperti: IHP percetakan dan
penerbitan dari Subdit Statistik Harga
Produsen-BPS; IHK umum dan IHK jasa
komunikasi dari Subdit Statistik Harga
Konsumen-BPS.
(Telkomsel); PT Indosat and its subsidi-
ary, Excel Axiata; PT. Bakrie Telecom;
and PT. Smartfren Telecom, While price
indicators such as the price index: IHP
printing and publishing of the Producer
Price Statistics Subdirectorate-BPS;
General CPI and CPI for communication
of Consumer Price Statistics Subdirec-
torate-BPS.
2.11 Jasa Keuangan dan Asuransi
Kategori ini mencakup jasa
perantara keuangan, asuransi dan
pensiun, jasa keuangan lainnya serta
jasa penunjang keuangan. Kategori ini
juga mencakup kegiatan pemegang
asset, seperti kegiatan perusahaan
holding dan kegiatan dari lembaga
penjaminan atau pendanaan dan
lembaga keuangan sejenis.
2.11.1 Jasa Perantara Keuangan
Kegiatan yang dicakup didalam
Jasa Perantara Keuangan adalah
kegiatan yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada
ak
ay
masyarakat dalam bentuk
td
kredit/pinjaman dan atau bentuk-
ra
bentuk lainnya dalam rangka
ba
meningkatkan taraf hidup rakyat
ba
banyak, seperti: menerima simpanan
um
dalam bentuk giro dan deposito,
//s
memberikan kredit/pinjaman baik
s:
tp
kredit jangka pendek/ menengah dan
ht
panjang. Kegiatan menghimpun dan
menyalurkan dana merupakan
kegiatan pokok Jasa Perantara
Keuangan sedangkan memberikan jasa
lainnya hanya kegiatan pendukung,
seperti: mengirim uang, membeli dan
menjual surat-surat berharga,
mendiskonto surat wesel/kertas
dagang/surat hutang dan sejenisnya,
menyewakan tempat menyimpan
barang berharga, dan sebagainya.
Kegiatan Jasa Perantara Keuangan
tersebut antara lain bank sentral,
perbankan konvensional maupun
syariah, baik bank pemerintah pusat
dan daerah, bank swasta nasional,
bank campuran dan asing, dan bank
2.11 Financial and Insurance Ac-
tivities
This category includes financial
brokerage services, insurance and pen-
sions, other financial services and finan-
cial support services. This category also
includes the activities of asset holders,
such as the holding company activities
and the activities of underwriting or
funding agencies and similar financial
institutions.
2.11.1 Financial Intermediary Ser-
id
vice
o.
.g
The activities covered in the Fi-
ps
nancial Intermediary Service are activi-
.b
abties that raise funds from the public in
the form of savings and channel them to
the public in the form of credits / loans
or other forms in order to improve the
standard of living of the people, such as:
receiving deposits in current accounts
and deposits, providing credit / loan ei-
ther the short / medium and long term.
Activities to collect and distribute funds
the main activities while the Financial
Intermediary Service provides other
services only support activities, such as:
sending money, buying and selling secu-
rities, discounting bill of exchange /
trade paper / debentures and the like,
renting a place to store valuables, etc.
Financial Intermediary Service activities
include central banks, conventional and
Islamic banking, the bank both central
and local governments, national private
banks, joint venture banks and foreign,
and rural banks, savings and loan coop-
eratives / savings and loans unit, Baitul
Maal wantanwil and services Other
monetary intermediaries.
The estimation method used is
production approach to commercial
perkreditan rakyat, juga koperasi
simpan pinjam/unit simpan pinjam,
baitul maal wantanwil dan jasa
perantara moneter lainnya.
Metode estimasi yang
digunakan adalah pendekatan
produksi untuk bank komersial
(termasuk BPR) dan pendekatan
pengeluaran untuk bank sentral (Bank
Indonesia). Output atas dasar harga
berlaku dari usaha bank komersial
adalah jumlah penerimaan atas jasa
pelayanan bank yang diberikan kepada
pemakainya, seperti biaya administrasi
atas transaksi dengan bank, dan
imputas tidak mencakup pembuatan
mebeler, atau i jasa implisit bank
yang diukur dengan menggunakan
metode FISIM, juga pendapatan
td
lainnya yang diperoleh karena
ra
melakukan kegiatan pendukung,
ba
seperti: mengirim uang,
ba
membeli dan menjual surat-
um
surat berharga. Output bank sentral
//s
(Bank Indonesia) dihitung adalah
s:
tp
jumlah atas biaya-biaya yang
ht
dikeluarkan, termasuk konsumsi
antara, pengeluaran untuk upah/gaji
pegawai, pajak, dan penyusutan.
Sedangkan output KSP, BMT dan Jasa
Moneter lainnya diperoleh dengan
mengalikan rata-rata pendapatan
usaha dengan masing-masing jumlah
usahanya. Penghitungan NTB atas
dasar harga konstan 2010 dilakukan
dengan menggunakan metode deflasi
dan sebagai deflatornya adalah IHK
Umum dan Indeks Implisit PDRB tanpa
Jasa Perantara Keuangan. Data output
dan NTB atas dasar harga berlaku
diperoleh dari Bank Indonesia.
banks (including BPR) and the expendi-
ture approach to the central bank
(Bank Indonesia). Output at current
prices of the commercial banking busi-
ness is the amount of bank acceptance
of the services provided to users, such as
administrative costs of the transaction
with the bank, and implicitly imputed
bank services as measured by using the
method of FISIM, as well as other in-
come earned for supporting activities ,
such as: sending money buying and sell-
ing securities. Output Central bank
id
(Bank Indonesia) is the amount calcu-
o.
.g
lated for the costs incurred, including
ps
intermediate consumption, expenditure
.b
on wages / salaries, taxes, and deprecia-
ab
tion. While output KSP, BMT and other
ak
ay
Monetary Services obtained by multiply-
ing the average income of each business
with its business number. Calculation of
value added at constant prices in 2010
were calculated using a deflation, and
as the deflator is the general CPI and
GDP Implicit index without the Finan-
cial Intermediary Service. Data output
and value added at current prices is ob-
tained from Bank Indonesia.
2.11.2 Asuransi dan Dana Pensiun
Asuransi dan dana pensiun
mencakup penjaminan tunjangan hari
tua serta polis asuransi, dimana premi
tersebut diinvestasikan untuk
digunakan terhadap klaim yang akan
datang.
Asuransi dan Reasuransi
Asuransi dan reasuransi adalah
salah satu jenis lembaga keuangan
bukan bank yang usaha pokoknya
menanggung resiko-resiko atas
terjadinya musibah/kecelakaan
terhadap barang atau orang, termasuk
tunjangan hari tua. Pihak tertanggung
dapat menerima biaya atas
hancur/rusaknya barang atau karena
ak
ay
terjadinya kematian pihak
td
tertanggung. Golongan ini mencakup
ra
kegiatan asuransi jiwa, asuransi non
ba
jiwa dan reasuransi, baik konvensional
ba
maupun dengan prinsip syariah.
um
Metode estimasi yang
//s
digunakan dalam menghitung output
s:
tp
atas dasar harga berlaku adalah
ht
pendekatan produksi. Output dari
kegiatan asuransi dan reasuransi
merupakan penjumlahan dari hasil
underwriting, hasil investasi, dan
pendapatan lainnya. Sedangkan output
atas dasar harga konstan diperoleh
dengan menggunakan metode deflasi,
dimana Indeks Harga Konsumen (IHK)
umum digunakan sebagai deflator.
Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas
dasar harga berlaku maupun atas
dasar harga konstan diperoleh dari
hasil perkalian output dan rasio NTB.
Sumber data berupa laporan
keuangan kegiatan asuransi dan
reasuransi diperoleh dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dan Subdirektorat
2.11.2 Insurance and Pensions Funds
Insurance and pension funds in-
clude the underwriting annuities and
insurance, where the premium is invest-
ed to be used against future claims.
Insurance and Reinsurance
Insurance and reinsurance are
one type of non-bank financial institu-
tion that engages in receiving risks on
any casualty / injury to goods or people,
id
including annuity. The insured person
o.
.g
may receive a fee for the destruction /
ps
damage to goods or due to the death of
.b
abthe insured person. This group includes
the activities of life insurance, non-life
insurance and reinsurance, both con-
ventional and sharia principles.
The estimation method used in
calculating output at current prices is
the production approach. The output of
the activities of insurance and reinsur-
ance is the sum of underwriting income,
investment, and other income. Mean-
while, output at constant prices is ob-
tained by using the method of deflation,
which the Consumer Price Index (CPI) is
commonly used as a deflator. Gross Val-
ue Added (NTB), both at current prices
and at constant prices is obtained by
multiplying the output and value added
ratio.
Source data in the form of finan-
cial statements of insurance and rein-
surance activities obtained from the Fi-
nancial Services Authority (FSA) and Fi-
nancial Statistics Subdirectorate BPS RI.
As for the general consumer price index
is obtained from the Con sumer Price
Statistics Subdirectorate BPS RI.
Statistik Keuangan BPS RI. Sedangkan
untuk IHK umum diperoleh dari
Subdirektorat Statistik Harga
Konsumen BPS RI.
Dana Pensiun
Dana pensiun adalah badan
hukum yang mengelola program yang
menjanjikan manfaat pensiun. Manfaat
pensiun adalah sejumlah uang yang
dibayarkan secara berkala atau
sekaligus pada masa pensiun sebagai
santunan hari tua/uang pension. Dana
pensiun dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja dan
Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
Metode estimasi yang
digunakan dalam menghitung output
atas dasar harga berlaku adalah
pendekatan produksi. Output dari
td
kegiatan dana pensiun merupakan
ra
hasil pengolahan laporan keuangan
ba
kegiatan tersebut. Sedangkan output
ba
atas dasar harga konstan diperoleh
um
dengan menggunakan metode deflasi,
//s
dimana Indeks Harga Konsumen (IHK)
s:
tp
umum digunakan sebagai deflator.
ht
Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas
dasar harga berlaku maupun atas
dasar harga konstan diperoleh dari
hasil perkalian output dan rasio NTB.
Sumber data berupa laporan
keuangan kegiatan dana pensiun
diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) dan Subdirektorat Statistik
Keuangan BPS RI. Sedangkan untuk
IHK umum diperoleh dari
Subdirektorat Statistik Harga
Konsumen BPS RI.
2.11.3 Jasa Keuangan Lainnya
Jasa keuangan lainnya meliputi
kegiatan jasa keuangan yang
mencakup kegiatan leasing, kegiatan
Pension Fund
The pension fund is a legal entity
that manages the program promised
pension benefits. Retirement benefits is
the amount of money paid periodically
or as well in retirement as old-age bene-
fits / pension money. Pension fund is di-
vided into two types, namely Employer
Pension Fund and Pension Fund.
id
The estimation method used in
o.
.g
calculating output at current prices is
ps
the production approach. The output of
.b
the activities of pension funds is the re-
ab
sult of the processing of the financial
ak
ay
statements of these activities. Mean-
while, output at constant prices is ob-
tained by using the method of deflation,
which the Consumer Price Index (CPI) is
commonly used as a deflator. Gross Val-
ue Added (NTB), both at current prices
and at constant prices is obtained by
multiplying the output and value added
ratio.
Source data in the form of finan-
cial statements of pension fund activi-
ties derived from the Financial Services
Authority (FSA) and Financial Statistics
Subdirectorate BPS RI. As for the gen-
eral consumer price index is obtained
from the Consumer Price Statistics Sub-
directorate BPS RI.
2.11.3 Other Financial Services
Other financial service activities
include financial services that include
leasing activity, lending activity by insti-
pemberian pinjaman oleh lembaga
yang tidak tercakup dalam perantara
keuangan, serta kegiatan
pendistribusian dana bukan dalam
bentuk pinjaman. Subkategori ini
mencakup kegiatan sewa guna usaha
dengan hak opsi, pegadaian,
pembiayaan konsumen, pembiayaan
kartu kredit, modal ventura, anjak
piutang, dan jasa keuangan lainnya.
Pegadaian
Pegadaian mencakup usaha
penyediaan fasilitas pinjaman kepada
masyarakat atas dasar hukum gadai.
Kredit atau pinjaman yang diberikan
didasarkan pada nilai jaminan barang
bergerak yang diserahkan, dengan
ak
ay
tidak memperhatikan penggunaan
td
dana pinjaman yang diberikan.
ra
Metode estimasi yang
ba
digunakan dalam menghitung output
ba
atas dasar harga berlaku adalah
um
pendekatan produksi. Output dari
//s
kegiatan pegadaian merupakan hasil
s:
tp
pengolahan laporan keuangan PT
ht
Pegadaian yang terdiri dari
pendapatan sewa modal, pendapatan
administrasi, dan pendapatan lainnya.
Sedangkan output atas dasar harga
konstan diperoleh dengan
menggunakan metode deflasi, dimana
Indeks Harga Konsumen (IHK) umum
digunakan sebagai deflator. Nilai
Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar
harga berlaku maupun atas dasar
harga konstan diperoleh dari hasil
perkalian output dan rasio NTB.
Sumber data berupa laporan
keuangan kegiatan pegadaian
diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), PT Pegadaian, dan Subdirektorat
Statistik Keuangan BPS RI. Sedangkan
tutions not covered by the financial in-
termediaries, as well as the activities of
the distribution of funds is not in the
form of loans. This subcategory includes
the activities of the lease with option
rights, mortgage, consumer finance,
credit card financing, venture capital,
factoring, and other financial services.
Pawnshop
Pawnshops covers the business of
id
providing credit facilities to the public
o.
.g
on the basis of legal pledge. Credit or
ps
loans based on the value of the collat-
.b
aberal chattels submitted, with no regard
to the use of loan funds granted.
The estimation method used in
calculating output at current prices is
the production approach. The output of
the activities of pawn shops is the result
of processing the financial statements
comprising Pawnshop capital rental in-
come, revenue administration, and oth-
er income. Meanwhile, output at con-
stant prices is obtained by using the
method of deflation, which the Consum-
er Price Index (CPI) is commonly used as
a deflator. Gross Value Added (NTB),
both at current prices and at constant
prices is obtained by multiplying the
output and value added ratio.
Source data in the form of finan-
cial statements pawnshop activities ob-
tained from the Financial Services Au-
thority (FSA), PT Pawnshop, and Finan-
cial Statistics subdirectorate BPS RI. As
for the general consumer price index is
obtained from the Consumer Price Sta-
tistics Subdirectorate BPS RI.
untuk IHK umum diperoleh dari
Subdirektorat Statistik Harga
Konsumen BPS RI.

Lembaga Pembiayaan Financing Institutions

Lembaga pembiayaan Financing institutions include the
mencakup kegiatan sewa guna usaha activities of the lease with option rights,
dengan hak opsi, pembiayaan consumer finance, credit card financing,
konsumen, pembiayaan kartu kredit, factoring financing, leasing and other
pembiayaan anjak piutang, dan financing. Lease with option rights in-
pembiayaan leasing lainnya. Sewa clude corporate finance activities in the
guna usaha dengan hak opsi mencakup form of finance lease for use by the ten-
kegiatan pembiayaan perusahaan ant (lessee) for a certain period based

id
dalam bentuk finance lease untuk on periodic payments. Consumer finance

o.
.g
digunakan oleh penyewa (lessee) business includes financing through the

ps
selama jangka waktu tertentu procurement of goods and services

.b
berdasarkan pembayaran secara based on the needs of the consumer with
ab
berkala. Pembiayaan konsumen the payment system in installments or
ak
ay

mencakup usaha pembiayaan melalui periodically. Credit card financing in-

td

pengadaan barang dan jasa cludes financing business in the pur-

ra

berdasarkan kebutuhan konsumen chases of goods and services credit card

ba

dengan sistem pembayaran secara holders. Factoring financing includes fi-

ba

angsuran atau berkala. Pembiayaan nancing business in the form of a pur-

um

kartu kredit mencakup usaha chase or transfer of a company's receiv-

//s

pembiayaan dalam transaksi ables.

s:
tp

pembelian barang dan jasa para The estimation method used in

ht

pemegang kartu kredit. Pembiayaan calculating output at current prices is

anjak piutang mencakup usaha the production approach. The output of
pembiayaan dalam bentuk pembelian the activities of financial institutions is
atau pengalihan piutang suatu the result of the processing of the fi-
perusahaan. nancing company's financial state-
Metode estimasi yang ments. Meanwhile, output at constant
digunakan dalam menghitung output prices obtained by using the method of
atas dasar harga berlaku adalah deflation, which the Consumer Price In-
pendekatan produksi. Output dari dex (CPI) is commonly used as a defla-
kegiatan lembaga pembiayaan tor. Gross Value Added (NTB), both at
merupakan hasil pengolahan laporan current prices and at constant prices is
keuangan perusahaan pembiayaan. obtained by multiplying the output and
Sedangkan output atas dasar harga value added ratio.
konstan diperoleh dengan Source data in the form of finan-
menggunakan metode deflasi, dimana cial statements pawnshop activities ob-
Indeks Harga Konsumen (IHK) umum tained from the Financial Services Au-
digunakan sebagai deflator. Nilai thority (FSA and Financial Statistics
Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar BPS Sub RI. As for the general consumer
harga berlaku maupun atas dasar price index is obtained from the Con-
harga konstan diperoleh dari hasil sumer Price Statistics Subdirectorate
perkalian output dan rasio NTB. BPS RI.
Sumber data berupa laporan
keuangan kegiatan pegadaian
diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) dan Subdirektorat Statistik
Keuangan BPS RI. Sedangkan untuk
IHK umum diperoleh dari
Subdirektorat Statistik Harga
Konsumen BPS RI.

id
Modal Ventura Ventura Capital

o.
.g
Modal ventura mencakup Coverage of venture capital fi-

ps
kegiatan pembiayaan dalam bentuk nancing activity in the form of equity

.b
penyertaan modal ke dalam suatu abparticipation in a joint-venture compa-
perusahaan pasangan usaha (investee ny (investee company) for a certain pe-
ak
ay

company) untuk jangka waktu riod of time

td

tertentu. The estimation method used in

ra

Metode estimasi yang calculating output at current prices is

ba

digunakan dalam menghitung output the production approach. The output of

ba

atas dasar harga berlaku adalah this activity is the result of the pro-
um

pendekatan produksi. Output dari cessing of the financial statements of a

//s

kegiatan ini merupakan hasil venture capital company. Meanwhile,

s:
tp

pengolahan laporan keuangan output at constant prices is obtained by

ht

perusahaan modal ventura. Sedangkan using the method of deflation, which the
output atas dasar harga konstan Consumer Price Index (CPI) is commonly
diperoleh dengan menggunakan used as a deflator. Gross Value Added
metode deflasi, dimana Indeks Harga (NTB), both at current prices and at
Konsumen (IHK) umum digunakan constant prices is obtained by multiply-
sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto ing the output and value added ratio.
(NTB) baik atas dasar harga berlaku Source data in the form of finan-
maupun atas dasar harga konstan cial statements pawnshop activities ob-
diperoleh dari hasil perkalian output tained from the Financial Services Au-
dan rasio NTB. thority (FSA and Financial Statistics
Sumber data berupa laporan Subdirectorate BPS RI. As for the gen-
keuangan kegiatan pegadaian eral consumer price index is obtained
diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan from the Consumer Price Statistics Sub-
(OJK) dan Subdirektorat Statistik directorate BPS RI.
Keuangan BPS RI. Sedangkan untuk
IHK umum diperoleh dari
Subdirektorat Statistik Harga
Konsumen BPS RI.
2.11.4 Jasa Penunjang Keuangan
Jasa penunjang keuangan
meliputi kegiatan yang menyediakan
jasa yang berhubungan erat dengan
aktivitas jasa keuangan, asuransi, dan
dana pensiun. Subkategori ini
mencakup kegiatan administrasi pasar
uang (bursa efek), manager investasi,
lembaga kliring dan penjaminan,
lembaga penyimpanan dan
penyelesaian, wali amanat, jasa
penukaran mata uang, jasa broker
asuransi dan reasuransi, dan kegiatan
penunjang jasa keuangan, asuransi dan
dana pensiun lainnya.
Administrasi Pasar Uang (Bursa
td
Efek)
ra
Administrasi pasar uang (bursa
ba
efek) mencakup usaha yang
ba
menyelenggarakan dan menyediakan
um
sistem dan sarana perdagangan efek.
//s
Kegiatannya mencakup operasi dan
s:
tp
pengawasan pasar uang, seperti bursa
ht
kontrak komoditas, bursa surat
berharga, serta bursa saham.
Metode estimasi yang
digunakan dalam menghitung output
atas dasar harga berlaku adalah
pendekatan produksi. Output dari
kegiatan administrasi pasar uang
(bursa efek) merupakan hasil
pengolahan laporan keuangan PT
Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari
pendapatan jasa transaksi efek, jasa
pencatatan, jasa informasi, dan
pendapatan lainnya. Sedangkan output
atas dasar harga konstan diperoleh
dengan menggunakan metode deflasi,
dimana Indeks Harga Konsumen (IHK)
umum digunakan sebagai deflator.
2.11.4 Financial Supporting Services
Financial support services include
activities that provide services that are
closely linked to the activity of financial
services, insurance, and pension funds.
This subcategory includes the admin-
istration of financial markets (exchang-
es), investment manager, clearing and
guarantee institution, depository and
settlement institution, trustee, currency
exchange services, insurance and rein-
id
surance brokerage services, and activi-
o.
.g
ties supporting financial services, insur-
ps
ance and other pension funds ,
.b
ab
ak
ay
Money Market (Stock Exchange)
Administration of financial mar-
kets (exchanges) includes business that
organizes and provides a system and
means of securities trading. Its activities
include the operation and supervision of
financial markets, such as commodity
contract exchanges, exchanges of secu-
rities, as well as the stock exchanges.
The estimation method used in
calculating output at current prices is
the production approach. Output from
the adminis tration of financial markets
(exchanges) are the result of the pro-
cessing of the financial statements of the
Indonesia Stock Exchange comprising
income securities transaction services,
recording services, information services,
and other revenues. Meanwhile, output
at constant prices is obtained by using
the method of deflation, which the Con-
sumer Price Index (CPI) is commonly
used as a deflator. Gross Value Added
(NTB), both at current prices and at
constant prices is obtained by multiply-
Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas
dasar harga berlaku maupun atas
dasar harga konstan diperoleh dari
hasil perkalian output dan rasio NTB.
Sumber data berupa laporan
keuangan kegiatan administrasi pasar
uang (bursa efek) diperoleh dari PT
BEI, dan Subdirektorat Statistik
Keuangan BPS RI. Sedangkan untuk
IHK umum diperoleh dari
Subdirektorat Statistik Harga
Konsumen BPS RI.
ing the output and value added ratio.
Source data in the form of finan-
cial statements administrative activities
of money market (stock exchange) from
PT BEI, and Financial Statistics Subdi-
rectorate BPS RI. As for the general con-
sumer price index is obtained from the
Consumer Price Statistics Subdirec-
torate BPS RI.

id
Manager Investasi Investment Manager

o.
.g
Manager investasi mencakup Manager attempt to manage a

ps
usaha mengelola portofolio efek untuk portfolio of investments includes securi-

.b
para nasabah atau mengelola abties to customers or managing collective
portofolio investasi kolektif untuk investment portfolio to a group of cus-
ak
ay

sekelompok nasabah. tomers

td

Metode estimasi yang The estimation method used in

ra

digunakan dalam menghitung output calculating output at current prices is

ba

atas dasar harga berlaku adalah the production approach. The output of
ba

pendekatan produksi. Output dari this activity is the result of processing

um

kegiatan ini merupakan hasil the investment manager of corporate

//s

pengolahan laporan keuangan financial statements. Output at constant

s:
tp

perusahaan manager investasi. obtained using using the method of de-

ht

Sedangkan output atas dasar harga
konstan diperoleh dengan
menggunakan metode deflasi, dimana
Indeks Harga Konsumen (IHK) umum
digunakan sebagai deflator. Nilai
Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar
harga berlaku maupun atas dasar
harga konstan diperoleh dari hasil
perkalian output dan rasio NTB.
Sumber data berupa laporan
keuangan kegiatan manager investasi
diperoleh dari Subdirektorat Statistik
Keuangan BPS RI. Sedangkan untuk
IHK umum diperoleh dari
Subdirektorat Statistik Harga
Konsumen BPS RI.
flation, which the Consumer Price Index
(CPI) is commonly used as a deflator.
Gross Value Added (NTB), both at cur-
rent prices and at constant prices is ob-
tained by multiplying the output and
value added ratio price
Source data in the form of finan-
cial statements derived from the in-
vestment manager activities Subdit Fi-
nancial Statistics BPS RI. As for the gen-
eral consumer price index is obtained
from the Consumer Price Statistics Sub-
directorate BPS RI.
Lembaga Kliring dan Penjaminan Clearing Guarantee
Lembaga kliring dan Clearinghouse and guarantee
penjaminan mencakup usaha services include organizing the business
menyelenggarakan jasa kliring dan of clearing and settlement of exchange
penjaminan penyelesaian transaksi transactions orderly, fair, and efficient
bursa yang teratur, wajar, dan efisien. The estimation method used in
Metode estimasi yang calculating output at current prices is
digunakan dalam menghitung output the production approach. The output of
atas dasar harga berlaku adalah this activity is the result of the pro-
pendekatan produksi. Output dari cessing of the company's financial
kegiatan ini merupakan hasil statements Securities Clearing Guaran-
pengolahan laporan keuangan tor Indonesia (PT KPEI). Meanwhile,
perusahaan PT Kliring Penjamin Efek output at constant prices is obtained by

id
Indonesia (PT KPEI). Sedangkan using the method of deflation, which the

o.
.g
output atas dasar harga konstan Consumer Price Index (CPI) is commonly

ps
diperoleh dengan menggunakan used as a deflator. Gross Value Added

.b
metode deflasi, dimana Indeks Harga (NTB), both at current prices and at
ab
Konsumen (IHK) umum digunakan constant prices is obtained by multiply-
ak
ay

sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto ing the output and value added ratio.
td

(NTB) baik atas dasar harga berlaku Source data of financial state-
ra

maupun atas dasar harga konstan ments and activities of the clearing
ba

diperoleh dari hasil perkalian output agency guarantee obtained from the Se-
ba

dan rasio NTB. curities Clearing Guarantor Indonesia

um

Sumber data berupa laporan (PT KPEI). As for the general consumer
//s

keuangan kegiatan lembaga kliring dan price index is obtained from the Con-
s:
tp

penjaminan diperoleh dari PT Kliring sumer Price Statistics Subdit BPS RI.
ht

Penjamin Efek Indonesia (PT KPEI).

Sedangkan untuk IHK umum diperoleh
dari Subdirektorat Statistik Harga
Konsumen BPS RI.

Lembaga Penyimpanan dan Securities Depository

Penyelesaian Settlement and depository institu-
Lembaga penyimpanan dan tions include organizing efforts of cen-
penyelesaian mencakup usaha tral depository for custodian banks, se-
menyelenggarakan kustodian sentral curities companies, and other parties, as
bagi bank kustodian, perusahaan efek, well as the exchange transaction set-
dan pihak lain, serta penyelesaian tlement orderly, fair, and efficient.
transaksi bursa yang teratur, wajar, The estimation method used in
dan efisien. calculating output at current prices is
Metode estimasi yang the production approach. The output of
digunakan dalam menghitung output this activity is the result of the pro-
atas dasar harga berlaku adalah cessing of the financial statements of PT
pendekatan produksi. Output dari
kegiatan ini merupakan hasil
pengolahan laporan keuangan
perusahaan PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia (PT KSEI). Sedangkan output
atas dasar harga konstan diperoleh
dengan menggunakan metode deflasi,
dimana Indeks Harga Konsumen (IHK)
umum digunakan sebagai deflator.
Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas
dasar harga berlaku maupun atas
dasar harga konstan diperoleh dari
hasil perkalian output dan rasio NTB.
Indonesian Central Securities Deposito-
ry (PT KSEI). Meanwhile, output at con-
stant prices is obtained by using the
method of deflation, which the Consum-
er Price Index (CPI) is commonly used as
a deflator. Gross Value Added (NTB),
both at current prices and at constant
prices is obtained by multiplying the
output and value added ratio.
Source data in the form of finan-
cial statements of the depository institu-
tion and completion activities obtained
from the Indonesian Central Securities

id
Sumber data berupa laporan Depository. As for the general consumer

o.
.g
keuangan kegiatan lembaga price index is obtained from the Con-

ps
penyimpanan dan penyelesaian sumer Price Statistics Subdirectorate

.b
diperoleh dari PT Kustodian Sentral abBPS RI.
Efek Indonesia (PT KSEI). Sedangkan
ak
ay

untuk IHK umum diperoleh dari

td

Subdirektorat Statistik Harga

ra

Konsumen BPS RI.

ba
ba

Wali Amanat Trustee

um

Wali amanat (trustee) Trustee (trustee) includes the

//s

mencakup kegiatan usaha pihak yang business activities of those who are en-
s:
tp

dipercayakan untuk mewakili trusted to represent the interests of all

ht

kepentingan seluruh pemegang bondholders.

obligasi. The estimation method used in
Metode estimasi yang calculating output at current prices is
digunakan dalam menghitung output the production approach. The output of
atas dasar harga berlaku adalah this activity is the result of the pro-
pendekatan produksi. Output dari cessing of the company's financial
kegiatan ini merupakan hasil statements trustee. Meanwhile, output
pengolahan laporan keuangan at constant prices is obtained by using
perusahaan wali amanat. Sedangkan the method of deflation, which the Con-
output atas dasar harga konstan sumer Price Index (CPI) is commonly
diperoleh dengan menggunakan used as a deflator. Gross Value Added
metode deflasi, dimana Indeks Harga (NTB), both at current prices and at
Konsumen (IHK) umum digunakan constant prices is obtained by multiply-
sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto ing the output and value added ratio.
(NTB) baik atas dasar harga berlaku Source data in the form of finan-
maupun atas dasar harga konstan cial statements trustee activities ob-
diperoleh dari hasil perkalian output tained from the Financial Statistics
dan rasio NTB. Subdirectorate BPS RI. As for the gen-
Sumber data berupa laporan eral consumer price index is obtained
keuangan kegiatan wali amanat from the Consumer Price Statistics Sub-
diperoleh dari Subdirektorat Statistik directorate BPS RI.
Keuangan BPS RI. Sedangkan untuk
IHK umum diperoleh dari
Subdirektorat Statistik Harga
Konsumen BPS RI.

Jasa Penukaran Mata Uang Currency Exchange Services

Jasa penukaran mata uang Currency exchange services
(money changer) mencakup usaha jasa (money changer) includes various types
penukaran berbagai jenis mata uang, of business services currency exchange,

id
termasuk pelayanan penjualan mata including currency sales service.

o.
.g
uang. The estimation method used in

ps
Metode estimasi yang calculating output at current prices is

.b
digunakan dalam menghitung output the production approach. The output of
ab
atas dasar harga berlaku adalah this activity is the result of the pro-
ak
ay

pendekatan produksi. Output dari cessing of the company's financial

td

kegiatan ini merupakan hasil statements currency exchange. Mean-

ra

pengolahan laporan keuangan while, output at constant prices is ob-

ba

perusahaan jasa penukaran mata uang. tained by using the method of deflation,
ba

Sedangkan output atas dasar harga which the Consumer Price Index (CPI) is
um

konstan diperoleh dengan commonly used as a deflator. Gross Val-

//s

menggunakan metode deflasi, dimana ue Added (NTB), both at current prices

s:
tp

Indeks Harga Konsumen (IHK) umum and at constant prices is obtained by

ht

digunakan sebagai deflator. Nilai
Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar
harga berlaku maupun atas dasar
harga konstan diperoleh dari hasil
perkalian output dan rasio NTB.
Sumber data berupa laporan
keuangan kegiatan jasa penukaran
mata uang diperoleh dari
Subdirektorat Statistik Keuangan BPS
RI. Sedangkan untuk IHK umum
diperoleh dari Subdirektorat Statistik
Harga Konsumen BPS RI.
multiplying the output and value added
ratio.
Source data in the form of finan-
cial statements currency exchange ac-
tivities obtained from the Financial Sta-
tistics Subdirectorate BPS RI. As for the
general consumer price index is ob-
tained from the Consumer Price Statis-
tics Subdirectorate BPS RI.

Jasa Broker Asuransi dan Insurance and Reinsurance Broker-

Reasuransi age
Jasa broker asuransi dan Insurance and reinsurance bro-
reasuransi mencakup usaha yang kerage services include businesses that
memberikan jasa dalam rangka
pelaksanaan penutupan objek asuransi
milik tertanggung kepada perusahaan-
perusahaan asuransi dan reasuransi
sebagai penanggung.
Metode estimasi yang
digunakan dalam menghitung output
atas dasar harga berlaku adalah
pendekatan produksi. Output dari
kegiatan ini merupakan hasil
pengolahan asuransi dan reasuransi.
Sedangkan output atas dasar harga
konstan diperoleh dengan
menggunakan metode deflasi, dimana
Indeks Harga Konsumen (IHK) umum
digunakan sebagai deflator. Nilai
Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar
harga berlaku maupun atas dasar
ak
ay
harga konstan diperoleh dari hasil
td
perkalian output dan rasio NTB.
ra
Sumber data berupa laporan
ba
keuangan kegiatan jasa broker
ba
asuransi dan reasuransi diperoleh dari
um
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan
//s
Subdirektorat Statistik Keuangan BPS
s:
tp
RI. Sedangkan untuk IHK umum
ht
diperoleh dari Subdirektorat Statistik
Harga Konsumen BPS RI.
2.12 Real Estat
Kategori ini meliputi kegiatan
persewaan, agen dan atau perantara
dalam penjualan atau pembelian real
estat serta penyediaan jasa real estat
lainnya bisa dilakukan atas milik
sendiri atau milik orang lain yang
dilakukan atas dasar balas jasa
kontrak. Kategori ini juga mencakup
kegiatan pembangunan gedung
pemeliharaan atau penyewaan
bangunan. Real estate adalah properti
berupa tanah dan bangunan.
Output untuk persewaan
provide services in the framework of the
implementation of the closure of the in-
surance objects belonging to the insured
to the insurance companies and rein-
surance as an underwriter.
The estimation method used in
calculating output at current prices is
the production approach. The output of
this activity is the result of the pro-
cessing of insurance and reinsurance.
Meanwhile, output at constant prices is
obtained by using the method of defla-
tion, which the Consumer Price Index
id
(CPI) is commonly used as a deflator.
o.
.g
Gross Value Added (NTB), both at cur-
ps
rent prices and at constant prices is ob-
.b
abtained by multiplying the output and
value added ratio.
Source data in the form of finan-
cial statements of insurance activities
and reinsurance brokerage services ob-
tained from the Financial Services Au-
thority (FSA) and Financial Statistics
BPS RI. As for the general consumer
price index is obtained from the Con-
sumer Price Statistics BPS RI.
2.12 Real Estate Activities
This category includes the rental,
and the agents or intermediaries in the
sale or purchase of real estate and
providing other real estate services
could be done on their own or belonging
to others that is done on the basis of
remuneration contracts. This category
also includes the activities of building
maintenance or rental of buildings. Real
estate is a property such as land and
buildings.
Output for rental residential
buildings is obtained from the multipli-
bangunan tempat tinggal diperoleh
dari perkalian antara pengeluaran
konsumsi rumah tangga per kapita
untuk sewa rumah, kontrak rumah,
sewa beli rumah dinas, perkiraan sewa
rumah pajak dan pemeliharaan rumah
dengan jumlah penduduk pertengahan
tahun. Sedangkan output usaha
persewaan bangunan bukan tempat
tinggal diperoleh dari perkalian antara
luas bangunan yang disewakan dengan
rata-rata tarif sewa per m2. NTB
diperoleh dari hasil perkalian antara
rasio NTB dengan outputnya. NTB atas
dasar harga konstan diperoleh dengan
menggunakan metode ekstrapolasi dan
sebagai ekstrapolatornya indeks luas
bangunan.
Sumber data usaha persewaan
td
bangunan tempat tinggal diperoleh
ra
berdasarkan hasil Susenas dan Sensus
ba
Penduduk, BPS (imputasi sewa
ba
rumah). Sedangkan data produksi
um
usaha persewaan bukan tempat tinggal
//s
diperoleh dari hasil penelitian asosiasi.
s:
tp
Struktur input pada usaha persewaan
ht
bangunan tempat tinggal dan
bangunan bukan tempat tinggal
diperoleh dari hasil Survei Khusus
Sektor Perdagangan dan Jasa (SKSPJ),
BPS.
2.13. Jasa Perusahaan
Kategori Jasa Perusahaan
merupakan gabungan dari 2 (dua)
kategori, yakni kategori M dan kategori
N. Kategori M mencakup kegiatan
profesional, ilmu pengetahuan dan
teknik yang membutuhkan tingkat
pelatihan yang tinggi dan
menghasilkan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan khusus yang tersedia
untuk pengguna. Kegiatan yang
cation of household consumption ex-
penditure per capita for rent, house con-
tract, lease purchase the home office,
the estimated rent tax and home
maintenance, the number of mid-year
population. While output rental busi-
ness non-residential buildings acquired
from multiplying building area leased
with an average rental rate per m2.
gross value added is obtained by multi-
plying the ratio of value added to out-
put. Value added at constant prices is
obtained by using the method of extrap-
id
olation, and extrapolation index of
o.
.g
building area.
ps
Data source leases residential
.b
buildings acquired by Susenas and Pop-
ab
ulation Census, BPS (imputed rent).
ak
ay
While production data is not dwelling
leases obtained from the research asso-
ciation. Input structure on the business
of rental residential buildings and non-
residential buildings acquired from spe-
cial survey of Trade and Services Sector
(SKSPJ), BPS.
2.13 Business Activities
Business Services category is a
combination of the two (2) categories,
namely category M and categories N. M
Category covers professional activities,
science and engineering that require
high levels of training and generate
knowledge and skills available to users.
Activities included categories M, among
services and accounting, others: legal
architectural and civil engineering ser-
termasuk kategori M antara lain: jasa
hukum dan akuntansi, jasa arsitektur
dan teknik sipil, penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan,
periklanan dan penelitian pasar, serta
jasa professional, ilmiah dan teknis
lainnya. Kategori N mencakup berbagai
kegiatan yang mendukung operasional
usaha secara umum. Kegiatan yang
termasuk kategori N antara lain: jasa
persewaan dan sewa guna usaha tanpa
hak opsi, jasa ketenagakerjaan, jasa
agen perjalanan, penyelenggaraan tur
dan jasa reservasi lainnya, jasa
keamanan dan penyelidikan, jasa
untuk gedung dan pertamanan, jasa
administrasi kantor, serta jasa
penunjang kantor dan jasa penunjang
ak
ay
usaha lainnya.
td
ra
Jasa Hukum
ba
Jasa hukum mencakup usaha
ba
jasa pengacara/penasihat hukum,
um
notaris, lembaga bantuan hukum, serta
//s
jasa hukum lainnya.
s:
tp
ht
Jasa Akuntansi, Pembukuan dan
Pemeriksa
Jasa akuntansi, pembukuan dan
pemeriksaan mencakup usaha jasa
pembukuan, penyusunan, dan analisis
laporan keuangan, persiapan atau
pemeriksaan laporan keuangan dan
pengujian laporan serta sertifikasi
keakuratannya. Termasuk juga jasa
konsultasi perpajakan.
Jasa Arsitek dan Teknik Sipil Serta
Konsultasi Teknis Lainnya
Jasa arsitek dan teknik sipil
serta konsultasi teknis mencakup
usaha jasa konsultasi arsitek, seperti
jasa arsitektur perancangan gedung
vices, research and development of sci-
ence, advertising and market research,
as well as professional services, scien-
tific and other technical. N category in-
cludes a variety of activities that sup-
port general business operations. Activi-
ties including the N category include:
rental services and lease without option
rights, employment services, travel
agency services, organizing tours and
other reservation services, security and
investigation services, services to build-
ings and landscape, office administra-
id
tive services, as well as supporting ser-
o.
.g
vices office and other business support
ps
services.
.b
ab
Law Services
Law services include business ser-
vices attorney / lawyer, notary, legal aid
organizations, as well as other legal
services.
Accounting Services, Bookkeeping
and Audit
Accounting services, bookkeeping
and accounting services business covers
inspection, preparation, and analysis of
financial statements, preparation or ex-
amination of financial statements and
reports and certification testing accura-
cy. Including tax consulting services.
Architects and Civil Engineering And
Technical Consulting Others
Services of architects, civil engi-
neering and technical consulting in-
clude business consulting architects,
such as building services design and
dan drafting, jasa arsitektur
perencanaan perkotaan, jasa arsitektur
pemugaran bangunan bersejarah, serta
jasa inspeksi gedung atau bangunan.
Jasa Periklanan
Jasa periklanan mencakup
usaha jasa bantuan penasihat, kreatif,
produksi bahan periklanan,
perencanaan dan pembelian media.
Termasuk juga kegiatan menciptakan
dan menempatkan iklan di surat kabar,
majalah/tabloid, radio, televisi,
internet, dan media lainnya.
Jasa Persewaan dan Sewa Guna
Usaha Tanpa Hak Opsi Mesin dan
Peralatan Konstruksi dan Teknik
td
Sipil
ra
Jasa persewaan dan sewa guna
ba
usaha tanpa hak opsi mesin dan
ba
peralatan konstruksi dan teknik sipil
um
mencakup usaha jasa persewaan dan
//s
sewa guna usaha tanpa hak opsi mesin
s:
tp
dan peralatan konstruksi dan teknik
ht
sipil termasuk perlengkapannya tanpa
operatornya.
Jasa Penyaluran Tenaga Kerja
Jasa penyaluran tenaga kerja
mencakup usaha jasa penampungan
dan penyaluran para tuna karya yang
siap pakai, seperti agen penyalur jasa
tenaga kerja Indonesia, agen penyalur
pembantu rumah tangga, dan lainnya.
Jasa Kebersihan Umum Bangunan
Jasa kebersihan umum
bangunan mencakup usaha jasa
kebersihan bermacam jenis gedung,
seperti gedung perkantoran, pabrik,
pertokoan, balai pertemuan, dan
drafting architecture, urban planning
architectural, architectural services res-
toration of historic buildings, as well as
the building or the building inspection
services.
Advertising Services
Advertising services include advi-
sory assistance services business, crea-
tive, production of advertising material,
media planning and buying. Including
the activities of creating and placing
advertising in newspapers, magazines /
id
tabloid, radio, television, internet, and
o.
.g
other media.
ps
.b
Rental Services, Lease Option With-
ab
out Machinery and Equipment Con-
ak
ay
struction and Civil Engineering
Services rental and leasing with-
out an option of machinery and equip-
ment construction and civil engineering
services business includes rental and
lease without an option of machinery
and equipment construction and civil
engineering including equipment with-
out operator.
Labor Distribution Services
Labor distribution services in-
clude storage and distribution services
businesses of the jobless are ready to
use, such as labor services agencies In-
donesia, housemaid agencies, and oth-
ers.
Building Public Health Services
Public buildings cleaning services
include cleaning services businesses var-
ious types of buildings, such as office
buildings, factories, shops, meeting
halls, and schools.
gedung sekolah.
Metode estimasi yang
digunakan dalam menghitung output
kategori jasa perusahaan atas dasar
harga berlaku adalah pendekatan
produksi. Output diperoleh dari hasil
perkalian antara jumlah tenaga kerja
dengan rata-rata output per tenaga
kerja. Sedangkan output atas dasar
harga konstan diperoleh dengan
menggunakan metode revaluasi. Nilai
Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar
harga berlaku maupun atas dasar
The estimation method used in
calculating the output of business ser-
vices category at current prices is pro-
duction approach. Output is obtained by
multiplying the number of workers with
the average output per worker. Mean-
while, output at constant prices is ob-
tained by using the revaluation model.
Gross Value Added (NTB), both at cur-
rent prices and at constant prices is ob-
tained by multiplying the output and
value added ratio.
Sources of data in the form of to-

id
harga konstan diperoleh dari hasil tal employment obtained from the Di-

o.
.g
perkalian output dan rasio NTB. rectorate of Population and Employ-

ps
Sumber data berupa jumlah ment Statistics BPS RI. As for the gen-

.b
tenaga kerja diperoleh dari Direktorat aberal consumer price index is obtained
Statistik Kependudukan dan from the Consumer Price Statistics Sub-
ak
ay

Ketenagakerjaan BPS RI. Sedangkan directorate BPS RI.

td

untuk IHK umum diperoleh dari

ra

Subdirektorat Statistik Harga

ba

Konsumen BPS RI.

ba
um

2.14 Administrasi Pemerintah, 2.14 Public Administration and De-

//s

Pertahanan dan Jaminan fence, Compulsory Social Secu-

s:
tp

Sosial Wajib rity

ht

Kategori ini mencakup kegiatan This category includes activities

yang sifatnya pemerintahan, yang
umumnya dilakukan oleh administrasi
pemerintahan. Kategori ini juga
mencakup perundang-undangan dan
penterjemahan hukum yang berkaitan
dengan pengadilan dan menurut
peraturannya, seperti halnya
administrasi program berdasarkan
peraturan perundang-undangan,
kegiatan legislative, perpajakan,
pertahnanan Negara, keamanan dan
keselamatan Negara, pelayanan
imigrasi, hubungan luar negeri dan
administrasi program pemerintah,
serta jaminan social wajib. Kegiatan
yang diklasifikasikan di kategori lain
that are government, which is generally
carried out by the administration. This
category also includes the interpreta-
tion of legislation and law relating to
the courts and according to the rules, as
well as the administration of programs
based on legislation, legislative activi-
ties, taxation, national defense, security
and safety of the State, immigration
services, foreign affairs and administra-
tion programs government, as well as
compulsory social security. Activities
that are classified in other categories in
ISIC are not included in this category,
albeit by a government agency. For ex-
ample, the administration of the school
dalam KBLI tidak termasuk pada
kategori ini., meskipun dilakukan oleh
Badan pemerintahan. Sebagai contoh
administrasi sistem sekolah,
(peraturan, pemeriksaan, dan
kurikulum) termasuk pada kategori ini,
tetapi pengajaran itu sendiri masuk
kategori Pendidikan (P) dan rumah
sakit penjara atau militer
diklasifikasikan pada kategori Q.
NTB administrasi pemerintahan
atas dasar harga berlaku merupakan
penjumlahan seluruh belanja pegawai
dari kegiatan administrasi
pemerintahan dan pertahanan serta
jasa pemerintahan lainnya ditambah
dengan penyusutan. Perkiraan NTB
atas dasar harga konstan 2010
dihitung dengan cara ekstrapolasi. Dan
td
indeks tertimbang jumlah pegawai
ra
negeri sipil menurut golongan
ba
kepangkatan sebagai ekstrapolatornya.
ba
Data bersumber dari Realisasi
um
APBN, Direktorat Jenderal Anggaran
//s
Departemen Keuangan; Realisasi
s:
tp
anggaran belanja rutin dan belanja
ht
pembangunan; Statistik Keuangan
Pemerintah daerah (K1, K2, K3), Badan
Pusat Statistik; Realisasi APBD, Biro
Keuangan Pemerintah Daerah;Jumlah
pegawai negeri sipil, Badan
Kepegawaian Nasional (BKN).
2.15 Jasa Pendidikan
Kategori ini mencakup kegiatan
pendidikan pada berbagai tingkatan
dan untuk berbagai pekerjaan, baik
secara lisan atau tertulis seperti halnya
dengan berbagai cara komunikasi.
Kategori ini juga mencakup pendidikan
negeri dan swasta juga mencakup
pengajaran yang terutama mengenai
kegiatan olahraga, hiburan dan
system, (regulation, inspection, and cur-
riculum) are included in this category,
but the teaching itself in the category of
Education (P) and a prison or military
hospital is classified in the category Q.
Gross value added of public ad-
ministration at current prices is the sum
of all employee expenses of government
administration and defense activities as
well as other government services cou-
pled with the depreciation. Estimates of
value added at constant prices 2010 is
calculated by extrapolation. And indices
id
weighted according to the number of
o.
.g
civil servants class rank as extrapola-
ps
tion.
.b
Realization of data sourced from
ab
the state budget. Directorate General of
ak
ay
Budget, Ministry of Finance; Realization
routine budget and development spend-
ing; Local government finance statistics
(K1, K2, K3), BPS; Realization of the
budget of the Bureau of Local Govern-
ment Finance; Number of civil servants
of the National Civil Service Agency
(BKN).
2.15 Education
This category includes education-
al activities at various levels and for
various jobs, either orally or in writing
as well as the various means of commu-
nication. This category also includes
public and private education also in-
cludes teaching, especially regarding
sports activities, entertainment and ed-
ucational support. Education can be
penunjang pendidikan. Pendidikan
dapat disediakan dalam ruangan,
melalui penyiaran radio dan televise,
internet dan surat menyurat. Tingkat
pendidikan dikelompokan seperti
kegiatan pendidiakn dasar, pendidikan
menengah, pendidikan tinggi dan
pendidikan lain, mencakup juga jasa
penunjang pendidikan dan pendidikan
anak usia dini.
Penghitungan NTB Jasa
Pendidikan Pemerintah atas dasar
harga berlaku menggunakan
provided in the room, through radio and
television broadcasting, internet and
correspondence. The education level of
activities classified as primary educa-
tion, secondary education, higher edu-
cation and other education, support
services also include education and ear-
ly childhood education.
Gross value added services Gov-
ernment Education at current prices us-
ing the expenditure approach, and for
Private Education Services Production
approach. Gross value added services

id
pendekatan pengeluaran, dan untuk for Government Education at constant

o.
.g
Jasa Pendidikan Swasta menggunakan prices 2010 using deflation approach,

ps
pendekatan Pendekatan Produksi. while the Private Education Services re-

.b
Untuk NTB Jasa Pendidikan abvaluation approach
Pemerintah atas dasar harga konstan Data obtained from the realiza-
ak
ay

2010 menggunakan Pendekatan tion of APBN / APBD; The Ministry of

td

Deflasi, sedangkan Jasa Pendidikan Education and The Cultural; Ministry Of

ra

Swasta menggunakan pendekatan Religion; Various special survey con-

ba

revaluasi. ducted DNP and DNPeng BPS RI; Sub

ba

Data diperoleh dari Realisasi Consumer Price Statistics.

um

APBN/APBD; Kementerian Pendidikan

//s

dan Kebudayaaan; Kementerian

s:
tp

Agama; Berbagai Survei Khusus yang

ht

dilakukan DNP dan DNPeng BPS RI;

Subdirektorat Statistik Harga
Konsumen.

2.16 Jasa Kesehatan dan 2.16 Human Health and Social Work
Kegiatan Sosial Activities
Kategori ini mencakup kegiatan This category includes providing
penyediaan jasa kesehatan dan health services and social activities are
kegiatan sosial yang cukup luas quite broad in scope, starting from
cakupannya, dimulai dari pelayanan health care provided by skilled profes-
kesehatan yang diberikan oleh tenaga sionals in hospitals and other health fa-
profesional terlatih di rumah sakit dan cilities to home care activities that in-
fasilitas kesehatan lain sampai volve levels of health care activities to
kegiatan perawatan di rumah yang social activities that do not involve force
melibatkan tingkatan kegiatan health professionals. Provision of health
pelayanan kesehatan sampai kegiatan services and social activities include:
sosial yang tidak melibatkan tenaga Hospital Services; Clinical services; Oth-
kesehatan profesional. Kegiatan
penyediaan jasa kesehatan dan
kegiatan sosial mencakup: Jasa Rumah
Sakit; Jasa Klinik; Jasa Rumah Sakit
Lainnya; Praktik Dokter; Jasa
Pelayanan Kesehatan yang dilakukan
oleh Kesehatan; Jasa Angkutan Khusus
Paramedis; Jasa Pelayanan Kesehatan
Tradisional; Jasa Pelayanan Penunjang
Pengangkutan Orang Sakit (Medical
Evacuation); Jasa Kesehatan Hewan;
Jasa Kegiatan Sosial.
Metode penghitungan untuk
jasa pemerintah atas dasar harga
berlaku menggunakan pendekatan
pengeluaran, sedangkan swasta
menggunakan pendekatan produksi.
NTB jasa kesehatan dan kegiatan sosial
pemerintah atas dasar harga konstan
td
2010 menggunakan pendekatan
ra
deflasi, sedangkan jasa kesehatan dan
ba
kegiatan sosial swasta menggunakan
ba
pendekatan revaluasi.
um
Data diperoleh dari Realisasi
//s
APBN/APBD; Kementerian Kesehatan;
s:
tp
Survei Sosial Ekonomi Nasional
ht
(Susenas); Berbagai Survei Khusus
yang dilakukan DNP dan DNPeng BPS
RI; Subdirektorat Statistik Harga
Konsumen.
2.17 Jasa Lainnya
Kategori Jasa Lainnya
merupakan gabungan 4 kategori pada
KBLI 2009. Kategori ini mempunyai
kegiatan yang cukup luas yang
meliputi: Kesenian, Hiburan, dan
Rekreasi; Jasa Reparasi Komputer Dan
Barang Keperluan Pribadi Dan
Perlengkapan Rumah Tangga; Jasa
Perorangan yang Melayani Rumah
Tangga; Kegiatan Yang Menghasilkan
Barang dan Jasa Oleh Rumah Tangga
er Hospital Services Physician practices;
Health Care Services; Special Transport
Services Paramedic; Traditional Health
Care Services; Supporting Service
Transporting the Sick (Medical Evacua-
tion) Animal Health Service; Social
Work Services
The calculation method for gov-
ernment services at current prices using
the expenditure approach, while the
private sector production approach.
Gross value added of health services and
social activities of the government on
id
the basis of constant prices 2010 using
o.
.g
deflation approach, while health ser-
ps
vices and social activities of private use
.b
revaluation approach.
ab
Data obtained from the realiza-
ak
ay
tion of APBN / APBD; Ministry Of
Health; National Socioeconomic Survey
(Susenas); Various special survey con-
ducted DNP and DNPeng BPS RI; Sub
Consumer Price Statistics.
2.17 Other Services Activities
Other Services category is a com-
bination of four categories in ISIC 2009.
This category has a fairly extensive ac-
tivities that include: Arts, Entertain-
ment, and Recreation; Computer Repair
Services and Personal Purposes Goods
and Home Appliances; Individuals Ser-
vices Serving Households; Activity Pro-
duce Goods and Services by Household
Used Alone to meet the needs; Other pri-
vate services including the activities of
Yang Digunakan Sendiri untuk international agencies, such as the UN
memenuhi kebutuhan; Jasa Swasta and UN agencies, the Regional Board,
Lainnya termasuk Kegiatan Badan IMF, OECD, and others
Internasional, seperti PBB dan
perwakilan PBB,
Badan Regional, IMF, OECD, dan
lain-lain.

Kesenian, Hiburan dan Rekreasi Arts, Entertainment and Recreation

Jasa Kesenian, Hiburan dan Arts Services, Entertainment and
Rekreasi berkategori R di dalam KBLI Recreation, categorized R in KBLI 2009.
2009. Kategori ini meliputi kegiatan This category includes activities to meet
untuk memenuhi kebutuhan the needs of the general public will be

id
masyarakat umum akan hiburan, entertainment, art, and creativity, in-

o.
.g
kesenian, dan kreativitas, termasuk cluding libraries, archives, museums,

ps
perpustakaan, arsip, museum, kegiatan other cultural activities, gambling and

.b
kebudayaan lainnya, kegiatan abbetting, as well as sports activities and
perjudian dan pertaruhan, serta other leisure.
ak
ay

kegiatan olahraga dan rekreasi lainnya. Output at current prices is ob-

td

Output atas dasar harga berlaku tained by using the production ap-
ra

diperoleh dengan menggunakan proach, ie the output is obtained by mul-

ba

metode pendekatan produksi, yaitu tiplying production indicators and price

ba

output diperoleh dari hasil perkalian indicators. Output stage entertainment

um

antara indikator produksi dengan / arts spectacle calculated based on the

//s

indikator harga. Output panggung tax received by the government.

s:
tp

hiburan/kesenian dihitung Output for entertainment and

ht

berdasarkan pajak tontonan yang other recreational services, are general-

diterima pemerintah. Output untuk
jasa hiburan dan rekreasi lainnya pada
umumnya didasarkan pada hasil
perkalian antara jumlah perusahaan
dan jumlah tenaga kerja masing-
masing dengan rata-rata output per
indikatornya. NTB atas dasar harga
berlaku diperoleh dari hasil perkalian
antara rasio NTB dengan output.
Sedangkan output dan NTB atas dasar
harga konstan menggunakan metode
deflasi/ ekstrapolasi dengan
deflator/ekstrapolatornya adalah IHK
rekreasi dan olahraga/ indeks
indikator produksi yang sesuai.
Sumber data produksi Jasa
ly based on the multiplication of the
number of companies and the number of
workers each with an average output
per indicator. Value added at current
prices is obtained by multiplying the ra-
tio value added to output. Output and
value added at constant prices using the
deflation / extrapolation with the defla-
tor / extrapolation is recreation and
sport CPI and the index indicator corre-
sponding production.
Production data sources Services
Arts, Entertainment and Recreation ob-
tained from several sources, namely the
Ministry of Tourism and Creative Econ-
omy, Association of Advertising Indone-
Kesenian, Hiburan dan Rekreasi
diperoleh dari beberapa sumber, yaitu
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, Persatuan Perusahaan
Periklanan Indonesia (PPPI), dan data
penunjang intern BPS
(Ketenagakerjaan, Susenas, Sensus
Ekonomi, Statistik Harga Konsumen,
dan Survei-survei Khusus yang
Dilakukan oleh Direktorat Neraca
Produksi dan Direktorat Neraca
Pengeluaran).
Kegiatan Jasa Lainnya
Kegiatan ini berkategori S yang
mencakup kegiatan dari keanggotaan
organisasi, jasa reparasi komputer dan
barang keperluan pribadi dan
perlengkapan rumah tangga, serta
td
berbagai kegiatan jasa perorangan
ra
lainnya.
ba
Output atas dasar harga berlaku
ba
untuk Jasa Lainnya diperoleh dari
um
perkalian antara masing-masing
//s
jumlah tenaga kerja dengan rata-rata
s:
tp
output per tenaga kerja. NTB atas
ht
dasar harga berlaku diperoleh dari
hasil perkalian antara rasio NTB
dengan output. Sedangkan untuk
memperoleh output dan NTB atas
dasar harga konstan menggunakan
metode deflasi dimana deflatornya
adalah IHK Umum.
Sumber data yang diperlukan
berasal dari data penunjang intern BPS
(Sensus Ekonomi, Subdit Statistik
Demografi, Susenas, Statistik Harga
Konsumen).
Jasa Perorangan yang Melayani
Rumah Tangga; Kegiatan yang
Menghasilkan Barang dan Jasa oleh
Rumah Tangga yang Digunakan
sia (GN), and the data supporting the in-
ternal BPS (Employment, IDHS Econom-
ic Census, the Consumer Price Statistics
and surveys Performed by specialized
Directorate of Production Accounts and
Expenditure Accounts Directorate).
id
Others Services
o.
.g
This activity is categorized S
ps
which the scope of activities of member-
.b
ship organizations, repair services and
ab
goods for personal computers and home
ak
ay
appliances, as well as various other per-
sonal service activities.
Output at current prices for Other
Services obtained from multiplication of
each workforce with an average output
per worker. Value added at current
prices is obtained by multiplying the ra-
tio value added to output. As for obtain-
ing the output and value added at con-
stant prices using the deflation method
where the deflator is the general CPI.
Source of data necessary support-
ing data derived from internal BPS
(Economic Census, Statistics Subdirec-
torate Demographics, IDHS Consumer
Price Statistics).
Individuals Services Serving House-
holds; Activities Produce Goods and
Services by Household Used to Meet
Individual Needs
Sendiri untuk Memenuhi Kebutuhan
Kegiatan ini berkategori T di
KBLI 2009, mencakup kegiatan yang
memanfaatkan Jasa Perorangan Yang
Melayani Rumah Tangga yan
didalamnya termauk jasa pekerja
domestik (pembantu rumah tangga,
satpam, tukang kebun, supir, dan
sejenisnya), dan Kegiatan Yang
Menghasilkan Barang Dan Jasa Oleh
Rumah Tangga Yang Digunakan
Sendiri Untuk Memenuhi Kebutuhan
(didalamnya termasuk kegiatan
pertanian, industri, penggalian,
konstruksi, dan pengadaan air).
Output atas dasar harga berlaku
untuk jasa perorangan yang melayani
rumah tangga/ jasa pekerja domestik
ak
ay
(pembantu rumah tangga, satpam,
td
tukang kebun, supir, dan sejenisnya)
ra
diperoleh dari perkalian antara
ba
pengeluaran perkapita untuk jasa
ba
pekerja domestik dengan jumlah
um
penduduk pertengahan tahun,
//s
sedangkan NTB-nya sama dengan
s:
tp
output yang dihasilkan karena
ht
konsumsi antara pekerja jasa domestik
merupakan pengeluaran konsumsi
rumah tangga majikan. Untuk kegiatan
yang menghasilkan barang oleh rumah
tangga yang digunakan sendiri untuk
memenuhi kebutuhan, (pertanian,
industri, konstruksi, penggalian)
output dan NTB berlaku diperoleh
dengan hasil survei intern BPS
(SKTIR). Sedangkan output pengadaan
air diperoleh dengan pendekatan
rumah tangga yang menggunakan
pompa dan sumur, baik sumur
terlindung maupun tidak terlindung.
Sementara itu, output dan NTB atas
dasar harga konstan, baik untuk
kegiatan pekerja domestik maupun
This activity is categorized T in
ISIC 2009, includes activities that utilize
Personal Services That Serve Household
services which includes domestic work-
ers (maids, security guards, gardeners,
drivers, and the like), and Work Produce
Goods and Services by Household Used
Alone To Meet Needs (therein including
agriculture, industry, excavation, con-
struction, and procurement of water).
Output at current prices for the
services of individuals serving house-
holds/services of domestic workers
id
(maids, security guards, gardeners,
o.
.g
drivers, and the like) obtained by multi-
ps
plying the per capita expenditure for the
.b
abservices of domestic workers to the total
population at mid-year, while the value-
added equal to its gross output pro-
duced for consumption between domes-
tic service workers is the employer's
household consumption expenditure.
For activities that produce goods by
households that used alone to meet the
needs, (agriculture, industry, construc-
tion, excavation) output and value add-
ed effect is obtained with the results of
internal surveys BPS (SKTIR. While the
water supply output is obtained with
the approach of households using
pumps and wells, both protected and
unprotected wells. Meanwhile, output
and value added at constant prices, both
for domestic workers' activities as well
as activities to produce goods and ser-
vices for its own use by households is ob-
tained by using the method of deflation
with the deflator rate of the general CPI.
This category of data sources ob-
tained from internal BPS, namely, IDHS
Population Census, Subdit PEK (Water
Supply Statistics Publication), and Spe-
cial Survey Conducted Expenditure Ac-
kegiatan menghasilkan barang dan jasa
untuk digunakan sendiri oleh rumah
tangga diperoleh dengan
menggunakan metode deflasi dengan
deflatornya laju IHK umum.
Sumber data kategori ini
diperoleh dari intern BPS, yaitu,
Susenas, Sensus Penduduk, Subdit PEK
(Publikasi Statistik Air Bersih), dan
Survei Khusus yang Dilakukam
Direktorat Neraca Pengeluaran.
Kegiatan Badan Internasional dan
Ekstra Internasional Lainnya
Kelompok ini berkategori U
yang mencakup kegiatan badan
internasional, seperti PBB dan
perwakilannya, Badan Regional dan
lain-lain, termasuk The Internasional
td
Moneter Fund, The World Bank, The
ra
World Customs Organization(WHO),
ba
the Organization for Economic Co-
ba
operation and Development(OECD),
um
the Organization of Petroleum
//s
Exporting Countries(OPEC) dan lain-
s:
tp
lain.
ht
Output dan NTB berlaku
diperoleh dengan pendekatan biaya
yang didapatkan dari laporan
keuangan badan internasional dan
ekstra internasional lainnya.
Sementara, untuk output konstan
diperoleh dengan metode deflasi
dengan deflator laju IHK umum.
Sumber data diperoleh dari
laporan keuangan badan internasional
dan ekstra internasional lainnya yang
berkantor pusat di Indonesia dan
Statistik Harga Konsumen.
counts Directorate.
Extra activities of the International
id
Agency and Other
o.
.g
This group N category which in-
ps
cludes activities of international board,
.b
such as the UN and its representatives,
ab
Regional Agency and others, including
ak
ay
the International Monetary Fund, The
World Bank, The World Customs Organ-
ization (WHO), the Organization for
Economic Co-operation and Develop-
ment (OECD), the Organization of Petro-
leum Exporting Countries (OPEC) and
others.
Output and value added obtained
by the cost approach derived from the
financial statements of international
agencies and other international extra.
While, for constant output obtained by
the method of deflation with a deflator
rate of the general CPI.
Sources of data obtained from the
financial statements of international
agencies and other international extras
which has its headquarters in Indonesia
and the Consumer Price Statistics.
 BAB III CHAPTER III
TINJAUAN EKONOMI ECONOMIC REVIEW OF
KABUPATEN SUMBA BARAT SUMBA BARAT DAYA REGENCY
DAYA

Nilai PDRB Sumba Barat Daya atas
dasar harga berlaku pada tahun 2022
mencapai nilai 4,175 triliun rupiah. Jika
dibandingkan dengan tahun 2021, PDRB
Kabupaten Sumba Barat Daya
mengalami kenaikan sebesar 287,98
miliar rupiah. Kenaikan ini disebabkan
GRDP figure at current price of
Sumba Barat Daya in 2022 reached
4,175 trillion rupiahs. When compared
to 2021, the GDRP of Sumba Barat Daya
increased by 287,98 billion rupiahs. This
increased influenced by the increasing
of production in almost all category due

id
oleh meningkatnya produksi di hampir to government policies regarding the

o.
semua lapangan usaha karena kebijakan transition to treatment COVID-19 and

.g
ps
pemerintah mengenai transisi national economic recovery.

.b
penanganan COVID-19 dan pemulihan Based on the 2010 constant market
ab
ekonomi nasional. prices, GDRP of Sumba Barat Daya also
ak

Berdasarkan harga konstan 2010, increased by 89,436 billion rupiahs

ay

nilai PDRB Sumba Barat Daya tahun when compared to 2021, or increased
td
ra

2022 juga mengalami kenaikan sebesar by 3,80 percent. Positive economic

ba

89,436 miliar rupiah jika dibandingkan growth in 2022 indicates progress in

ba

dengan tahun 2021 atau naik sebesar economic recovery in Sumba Barat
um

3,80 persen. Pertumbuhan ekonomi Daya with a declining number of

//s

yang positif pada tahun 2022 COVID-19 cases.

s:

menunjukkan adanya progres dalam

tp
ht

pemulihan ekonomi di Sumba Barat 3.1. Economic Structure

Daya seiring menurunnya kasus COVID- The share of all industry in
19. producing goods and services mostly
determines economic structure in a
3.1. Struktur Ekonomi certain area. The added value created
Besarnya peranan berbagai by each business field will form an
lapangan usaha ekonomi dalam economic structure that describes how
memproduksi barang dan jasa much a region is dependent on the
menentukan struktur ekonomi suatu production capabilities of each business
daerah. Nilai tambah yang diciptakan field.
oleh setiap lapangan usaha akan During the last five years (2018-
membentuk struktur ekonomi yang 2022) the economic structure of Sumba
menggambarkan seberapa besar Barat Daya was dominated by five
ketergantungan suatu daerah terhadap categories of business fields, including
kemampuan produksi setiap lapangan Agriculture, Forestry, and Fisheries;
usaha. Government Administration, Defense
and Mandatory Social Security;
 Selama lima tahun terakhir (2018-
2022) struktur perekonomian Sumba
Barat Daya didominasi oleh 5 (lima)
kategori lapangan usaha yaitu Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan; Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib; Perdagangan Besar dan
Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor; Informasi dan Komunikasi; dan
Jasa Pendidikan. Hal ini dapat dilihat
dari besar kontribusi masing-masing
lapangan usaha terhadap pembentukan
PDRB Sumba Barat Daya.
Wholesale and Retail Trade, Car and
Motorcycle Repair; Information and
Communication; and Education
Services. This can be seen from the
contribution of each business field to the
GRDP.
The largest contribution to the
Sumba Barat Daya's GRDP in 2022 was
provided by the Agriculture, Forestry
and Fisheries business fields, which
reached 39.91 percent, followed by the
wholesale and retail trade, car and
motorcycle repair sector by 14.18

id
Kontribusi terbesar dalam pem- percent, and the Government

o.
.g
bentukan PDRB Sumba Barat Daya pada Administration, Defense, and

ps
tahun 2022 diberikan oleh lapangan Mandatory Social Security business

.b
usaha Pertanian, Kehutanan dan fields at 14.08 percent. Meanwhile, the
ab
ak
Perikanan, yaitu mencapai 39,91 persen, Information and Communication
ay

diikuti oleh lapangan usaha business sector contributed 8.93

td

Perdagangan Besar dan Eceran, percent and the Education Services

ra

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor business field at 7.48 percent.

ba

sebesar 14,18 persen, dan lapangan

ba

usaha Administrasi Pemerintahan,

um

Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib

//s

sebesar 14,08 persen. Sementara itu,

s:
tp

lapangan usaha Informasi dan

ht

Komunikasi menyumbang sebesar 8,93

persen dan lapangan usaha Jasa
Pendidikan sebesar 7,48 persen.
 Gambar 3.1 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Sumba Barat Daya
Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2018─2022
Figure 3.1 Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of Sumba Barat
Daya at Current Market Prices by Industry 2018─2022

11.50 11.47 10.50 10.39 11.12 Kategori Lainnya/Other Service Activities

4.44 4.46 3.99 4.41 4.31

7.81 7.94 8.19 7.88 7.48 F. Konstruksi/Construction

8.28 8.26 8.89 9.07 8.93

P. Jasa Pendidikan/Education
13.72

id
13.72 14.15 14.17 14.18

o.
.g
J. Informasi dan Komunikasi/Information

ps
and Communication

.b
15.56 16.13 16.49 14.91 14.08
ab
ak
G. Perdagangan Besar dan Eceran;
ay

Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair
td

of Motor Vehicles, and Motorcycles

ra
ba

O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib/Public
ba

38.69 37.59 38.21 39.16 39.91 Administration and Defence Compulsory

um

Social Security
//s

A. Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan/Agriculture, Forestry, and
s:

Fishing
tp
ht

2018 2019 2020 2021* 2022**

* Angka sementara/Preliminary Figures

** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures

Pada tahun 2018-2019, kontribusi During 2018-2019, the

sektor Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan mengalami penurunan. Namun
selama tahun 2020-2022, sektor ini
mengalami peningkatan yang cukup
signifikan dan mampu bertahan saat
pandemi COVID-19. Selain sebagai
sumber kebutuhan pokok masyarakat,
produksi lapangan usaha sektor tersebut
lebih ditentukan oleh kondisi alam
seperti cuaca.
contribution of the Agriculture,
Forestry, and Fishing decreased while
the other business fields' contribution
tends to increase However, during
2020-2022, this sector experienced a
significant increase and was able to
survive during the COVID-19
pandemic. Apart from being a source
of basic needs for the community, the
production of the business in this
sector is more determined by natural
conditions such as weather.
3.2. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi meru-
pakan salah satu indikator makro yang
dapat digunakan untuk melihat kinerja
perekonomian secara riil di suatu
wilayah. Laju pertumbuhan ekonomi
dihitung berdasarkan perubahan PDRB
atas dasar harga konstan tahun 2010.
Pertumbuhan ekonomi dapat dipandang
sebagai pertambahan jumlah barang dan
jasa yang dihasilkan oleh semua lapangan
usaha kegiatan ekonomi pada suatu
wilayah selama kurun waktu setahun.
Berdasarkan harga konstan, PDRB
Sumba Barat Daya pada tahun 2022
mengalami pertumbuhan positif. Nilai
PDRB Sumba Barat Daya tahun 2022 atas
dasar harga konstan mencapai 2,445
ay
triliun rupiah atau naik sebesar 3,80
td
persen dibandingkan tahun 2021.
ra
Peningkatan pertumbuhan
ba
ekonomi pada tahun 2022 terutama
ba
disebabkan oleh peningkatan aktivitas
um
ekonomi pada sektor Transportasi dan
//s
Pergudangan; sektor Penyediaan
s:
tp
Akomodasi dan Makan Minum; sektor
ht
Industri Pengolahan; sektor Jasa
Perusahaan; serta sektor Informasi dan
Komunikasi.
3.2. Economic growth
Economic growth is one of the
macro indicators that can be used to
see the real economic performance in
an area. The growth rate of the
economy is calculated based on
changes in GRDP at constant prices in
the related year with the previous
year. Economic growth can be viewed
as the increase in goods and services
produced by all economic business
fields in a region during a year.
Based on constant prices, the
id
GRDP of Sumba Barat Daya in 2022
o.
.g
grew positively. The value of Sumba
ps
Barat Daya’s GRDP constant price
.b
market reached. GRDP figure at
ab
ak
constant price of Sumba Barat Daya in
2022 reached 2,445 trillion rupiahs, up
by 3,80 percent compared to 2021.
The increase in growth in 2022
is mainly due to an increase in business
fields in Transportation and Storage;
Accomodation and Food Service
Activities; Manufacturing; Business
Activities; as well as the Information
and Communication.
Tabel 3.1. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Sumba Barat Daya Atas Dasar
Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (Persen), 2018─2022
Table 3.1. Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of Sumba Barat Daya at 2010 Constant
Market Prices by Industry (percent), 2018-2022

Lapangan Usaha/Industry 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/

A 2,20 2,65 1,35 4,95 4,69
Agriculture, Forestry and Fishing
Pertambangan dan Penggalian/Mining and
B 4,47 6,19 4,08 0,00 2,71
Quarrying
C Industri Pengolahan/Manufacturing 1,13 12,83 -0,98 -0,46 9,01
Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and

id
D 15,19 0,80 16,97 5,35 4,95
Gas

o.
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah

.g
dan Daur Ulang/Water supply, Sewerage,

ps
E 4,72 4,42 3,51 3,34 3,93
Waste Management and Remediation

.b
Activities
F Konstruksi/Construction
ab 9,90 3,96 -9,95 8,88 0,10
ak
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
ay

Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and

G 7,74 7,64 -6,06 2,90 3,44
td

Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and

ra

Motorcycles
ba

Transportasi dan
H 11,75 4,07 -31,42 -5,73 28,34
Pergudangan/Transportation and Storage
ba

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/

um

I 16,57 8,07 -41,50 9,93 23,76

Accommodation and Food Service Activities
Informasi dan Komunikasi/Information and
//s

J 5,22 5,39 8,37 4,59 5,25

Communication
s:

Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and

tp

K 1,97 2,72 10,81 3,14 0,23

Insurance Activities
ht

L Real Estat/Real Estate Activities 4,53 0,00 -1,11 0,86 1,23

M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 2,93 4,69 -38,42 -10,09 7,45
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
O Jaminan Sosial Wajib/Public Administration 8,98 9,97 3,05 -7,91 0,93
and Defence; Compulsory Social Security
P Jasa Pendidikan/Education 4,75 6,75 0,85 -1,81 -0,32
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human
Q 6,73 6,32 4,21 5,94 3,40
Health and Social Work Activities
R,S,T,
Jasa lainnya/Other Services Activities 3,71 5,94 -15,83 -0,43 2,52
U
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional
5,01 5,06 0,10 2,08 3,80
Domestic Product
* Angka sementara/Preliminary Figures
** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures
Gambar 3.2 Pertumbuhan Ekonomi Sumba Barat Daya Pada Beberapa Lapangan Usaha,
2018─2022
Figure 3.2 Growth Rate of Sumba Barat Daya in Several Activities, 2018-2022

40.00

30.00 C. Industri
Pengolahan/Manufacturing
20.00
H. Transportasi dan
Pergudangan/Transportation
10.00 and Storage
I. Penyediaan Akomodasi dan
0.00 Makan Minum/Accomodation
and Food Service Activities
2018 2019 2020 2021 2022
M,N. Jasa Perusahaan/Business
-10.00

id
Activities

o.
.g
-20.00 P. Jasa Pendidikan/Education

ps
.b
-30.00
ab Produk Domestik Regional
Bruto/Gross Regional Domestic
ak
-40.00 Product
ay
td

-50.00
ra
ba
ba

Pertumbuhan ekonomi tertinggi The higgest growth occurred in

um

terjadi pada sektor transportasi dan Transportation and Storage activities

//s

pergudangan dengan nilai sebesar 28,34 with a value of 28,34 percent. This is due
s:

to the increasing number of passengers

persen. Hal ini disebabkan oleh
tp

using air transportation modes and

ht

meningkatnya jumlah penumpang yang increased loading-unloading activities

menggunakan moda transportasi udara
dan pesatnya aktivitas bongkar muat
barang di pelabuhan.
Sektor selanjutnya yaitu sektor
penyediaan akomodasi dan makan
minum dengan pertumbuhan sebesar
23,76 persen. Pertumbuhan pada sektor
ini disebabkan oleh meningkatnya
kunjungan wisatawan yang didukung
oleh dilonggarkannya aturan aktivitas
masyarakat di luar rumah seperti
pelonggaran menggunakan masker di
area terbuka yang tidak padat orang.
Lalu, bagi pelaku perjalanan dalam
negeri dan luar negeri yang sudah
mendapatkan dosis vaksinasi lengkap,
at the port.
The next sector is the
accommodation and food service
activities with a growth by 23.76
percent. The growth rate in this sector
was influenced by increasing tourist
arrivals that supported by the
relaxation of rules on community
activities outside the home such as
easing the use of masks. Then, for
domestic and foreign travelers who have
received a complete vaccination dose,
there is no need to carry out PCR or
antigen swab tests.
In addition to the two business
fields above, there are three business
field that experienced positive growth
above 5 percent namely Manufacturing
maka sudah tidak perlu lagi untuk
melakukan tes swab PCR maupun
antigen.
Selain kedua lapangan usaha di
atas, terdapat 3 lapangan usaha dengan
pertumbuhan yang lebih dari 5 persen
yaitu sektor industri pengolahan (naik
sebesar 9,01 persen), sektor jasa
perusahaan (naik sebesar 7,45 persen)
dan sektor informasi dan komunikasi
(naik sebesar 5,25 persen).
Walaupun pertumbuhan ekonomi
Sumba Barat Daya mengalami kenaikan
pada tahun 2022, namun terdapat satu
lapangan usaha yang mengalami
pertumbuhan ekonomi negatif.
Pertumbuhan ekonomi negatif terdapat
ak
pada sektor Jasa Pendidikan dengan nilai
ay
sebesar -0,32 persen.
td
ra
3.3 PDRB Per Kapita
ba
PDRB per kapita merupakan hasil
ba
bagi antara nilai tambah yang dihasilkan
um
oleh seluruh kegiatan ekonomi terhadap
//s
jumlah penduduk. Oleh karena itu, besar
s:
kecilnya jumlah penduduk akan
tp
ht
mempengaruhi nilai PDRB per kapita,
sedangkan besar kecilnya nilai PDRB
sangat tergantung pada potensi sumber
daya alam dan faktor-faktor produksi
yang terdapat di daerah tersebut. PDRB
per kapita menunjukkan nilai PDRB per
kepala atau per satu orang penduduk.
PDRB per kapita Sumba Barat Daya
atas dasar harga berlaku sejak tahun 2018
hingga 2022 senantiasa mengalami
kenaikan. Pada tahun 2018, PDRB per
kapita tercatat sebesar 10,28 juta rupiah.
Nilai ini terus mengalami kenaikan hingga
tahun 2022 mencapai 13,55 juta rupiah
(lihat tabel 3.2). Hal ini mengindikasikan
bahwa selama 2018-2022, perekonomian
masing-masing individu di Sumba Barat
(up by 9,01 percent), Business Activities
(up by 7,45 percent), and Information
and Communication (up by 5,25
percent).
Although the growth rate of
Sumba Barat Daya has increased in
2022, there is one business field that has
experienced negative growth rate.
Negative growth rate occured in the
Education business field by -0,32
percent.
id
o.
.g
ps
.b
ab
3.3 GRDP Per Capita
GRDP per capita is the result of the
added value generated by all economic
activities divides by the total population.
Therefore, the size of the population will
affect the value of GRDP per capita,
while the GRDP is dependent on the
potential of natural resources and
production factors in the area. GRDP per
capita shows the value of GRDP per one
individual.
The GRDP per capita at the
current price of Sumba Barat Daya from
2018 to 2022 has always increased. In
2018, GRDP per capita was recorded at
10,28 million rupiahs. This value
continued to increase until 2022,
reaching 13,55 million (see table 3.2).
This means that during 2018-2022, the
economy per individual in Sumba Barat
Daya has increased along with the
increase in population.
 Daya mengalami peningkatan seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk.

Tabel 3.2 Produk Domestik Regional Bruto dan PDRB Perkapita Sumba Barat Daya , 2018-2022
Tabel 3.2 Gross Regional Domestic Product and Per Capita GRDP of Sumba Barat Daya, 2018-2022
Nilai PDRB/GRDP (Milliar Rupiah/Billion Rupiahs)
2018 2019 2020 2021* 2022**
- ADHB/ at current price 3 478 3 755 3 769 3 887 4 175
- ADHK/ at 2010 Constant Price 2 194 2 305 2 307 2 355 2 445
PDRB per Kapita/Per Capita GRDP (Ribu Rupiah/Thousand Rupiahs)r
- ADHB/ at current price 10 278,0 10 875,0 12 430,5 12 715,8 13 550,7

id
- ADHK/ at 2010 Constant Price 6 482,6 6 676,2 7 609,2 7 704,4 7 943,3

o.
- Pertumbuhan PDRB per Kapita ADHK 2010/

.g
Growth of Per Capita GRDP at 2010 Constant 2,98 2,99 13,98 1,25 2,98

ps
Price

.b
Jumlah Penduduk (Ribu Orang)/
Population (Thousand People)r
338,4 ab 345,3 303,2 305,7 308,1
ak
ay

rAngka revisi/Revised Figures

td

* Angka sementara/Preliminary Figures

ra

** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures

ba
ba
um
//s
s:
tp
ht
 BAB IV
PERTUMBUHAN DAN PERANAN PDRB
SUMBA BARAT DAYA MENURUT
LAPANGAN USAHA
Produk Domestik Regional Bruto
menurut lapangan usaha dirinci menjadi
17 kategori. Sebagian besar kategori
dirinci lagi menjadi subkategori,
disesuaikan dengan Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009.
Berikut uraian perkembangan di setiap
lapangan usaha periode 2018-2022.
4.1 Pertanian, Kehutanan, dan Per-
ikanan
Kategori ini mencakup Subkategori
ay
td
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan;
ra
Subkategori kehutanan dan Penebangan
ba
Kayu; dan Subkategori Perikanan.
ba
Subkategori Pertanian, Kehutanan, dan
um
Perikanan meliputi Tanaman Pangan,
//s
Tanaman Hortikultura, Tanaman
s:
Perkebunan, Peternakan, serta Jasa
tp
ht
Pertanian dan Perburuan.
Lapangan usaha masih menjadi
lapangan usaha utama di Sumba Barat
Daya. Selama 2018-2022, 37-39 persen
PDRB nominal Sumba Barat Daya berasal
dari lapangan usaha ini. Dengan kata lain,
perekonomian mayoritas masyarakat di
Sumba Barat Daya masih bertumpu pada
usaha Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan.
Selama 2018-2019, kontribusi
kategori tersebut menurun di saat
kontribusi beberapa kategori utama yang
lain meningkat. Namun, sejak pandemi
pada 2020, kontribusi kategori Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan kembali
CHAPTER IV
GROWTH AND SHARE OF GRDP OF
SUMBA BARAT DAYA BY INDUSTRY
The specified Gross Regional
Domestic Product by industry into 17
categories. Some categories in detail into
subcategories adjusted to the Indonesian
Standard Industrial Classification (ISIC)
in 2009. The described enhancement in
id
the industry period 2018-2022 was
o.
.g
below.
ps
.b
4.1 Agriculture, Forestry, and
ab
Fishing
ak This category covers the
subcategory of Agriculture, Livestock,
Hunting, and Agriculture Services,
Forestry and Logging, and Fisheries.
Agriculture, Livestock, Hunting, and
Agriculture Services covers Food Crops,
Horticulture Crops, Plantation Crop,
Livestock, and Agricultural Services and
Hunting.
This industry is still a crucial
industry in Sumba Barat Daya. From
2018 to 2022, 37-39 percent of the
nominal GRDP of Sumba Barat Daya
gave by this category. In other words, the
economy of the people in Sumba Barat
Daya still relies on Agriculture, Forestry,
and Fishing.
From 2018 to 2019, the
contribution of this category decreased
while several main categories increased.
However, since the pandemic entry in
2020, the contribution of Agriculture,
Forestry, and Fisheries increased.
Actually, these categories did not get any
meningkat. Hal ini dikarenakan dampak
dari pandemi COVID-19 terhadap
kategori tersebut tidak begitu berarti
dibandingkan terhadap kategori lainnya.
Selain sebagai lapangan usaha sumber
kebutuhan pokok masyarakat, kondisi
usaha-usaha di kategori tersebut lebih
ditentukan oleh faktor alam seperti cuaca.
Pada tahun 2022, pertumbuhan
ekonomi kategori ini mencapai 4,69
persen. Hal ini didorong oleh
meningkatnya produksi semua subsektor
khususnya pada subsektor Tanaman
Pangan; subsektor Kehutanan dan
Penebangan Kayu; dan subsektor
Perikanan. Pada subsektor Tanaman
Pangan, kenaikan dipicu oleh
td
meningkatnya luas panen dan produksi
ra
padi serta komoditas palawija lainnya
ba
yang naik. Lalu, untuk subsektor
ba
Kehutanan dan Penebangan Kayu,
um
kenaikan disebabkan oleh meningkatnya
//s
produksi dan harga kayu seperti pohon
s:
jati dan mahoni. Kemudian, peningkatan
tp
ht
pada subsektor Perikanan diakibatkan
oleh meningkatnya produksi ikan dan
banyaknya warung, rumah makan, dan
hotel yang sudah aktif kembali pasca
pandemi COVID-19.
significant impact. Apart from being the
provider of basic needs, The activities of
these categories are more determined by
natural factors such as weather.
In 2022, the economic growth of
this category reached 4,69 percent. It is
driven by the increasing production of all
subsectors, especially in the Food Crop
subsector; Forestry and Logging
subsector; and Fisheries subsector. In the
Food Crop subsector, the increase was
id
triggered by an increase in harvest area
o.
.g
and increased production of rice and
ps
other crop commodities. Then, for the
.b
Forestry and Logging subsector, the
ab
increase was caused by the increasing
ak
production and price of wood such as
ay
teak and mahogany. Then, the increase in
the Fisheries subsector was caused by the
increase in fish production and the
number of stalls, restaurants, and hotels
that have been active again after the
COVID-19 pandemic.
Tabel 4.1 Perkembangan PDRB Sumba Barat Daya Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan, 2018-2022
Tabel 4.1 Trend of GRDP of Sumba Barat Daya by Agriculture, Forestry, and Fishing Industry,
2018-2022

Uraian/Description 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

PDRB ADHB (Miliar Rupiah)/ GDRP at
1 1 345,82 1 411,45 1 440,16 1 522,18 1 666,08
current market price (Billion Rupiah)
PDRB ADHK (Miliar Rupiah)/ GRDP at 2010
2 888,70 912,23 924,52 970,24 1 015,73
constant market price (Billion Rupiah)
3 Kontribusi (persen)/share (percent) 38,69 37,59 38,21 39,16 39,91
Laju Pertumbuhan (persen)/Growth Rate

id
4 2,20 2,65 1,35 4,95 4,69
(percent)

o.
*Angka sementara/Preliminary Figure

.g
**Angka sangat sementara/Very Preliminary Figure

ps
.b
ab
4.2 Pertambangan dan Penggalian 4.2 Mining and Quarrying
ak
ay
Jenis kegiatan Pertambangan dan The only Mining and Quarrying
td

Penggalian yang ada di Sumba Barat Daya activities that exist in Sumba Barat Daya
ra

adalah usaha Pertambangan dan so far are Other Mining and Quarrying
ba

Penggalian Lainnya (Selain activities (other than Mining of Crude

ba

Pertambangan Minyak, Gas, Panas Bumi, Petroleum, Natural Gas, and Geothermal,
um

Batubara, Lignit, dan Bijih Logam). Coal, Lignite, and Iron Ore). The
//s

Kontribusi kategori Pertambangan dan contribution of this category to Sumba

s:
tp

Penggalian terhadap pembentukan PDRB Barat Daya's GRDP was still relatively
ht

Sumba Barat Daya relatif masih rendah.
Selama 2018-2022, kontribusi dari sektor
ini hanya berkisar di angka 1,00 persen.
Pada tahun 2022, pertumbuhan
ekonomi pada sektor ini mencapai 2,71
percent. Hal ini disebabkan karena
meningkatnya pembangunan yang
membutuhkan bahan galian seperti batu
gunung dan pasir. Walaupun aktivitas
konstruksi mengalami peningkatan,
usaha penggalian di Sumba Barat Daya
rata-rata terkendala masalah perizinan,
terutama penggalian pasir yang berlokasi
di kawasan pantai.
low. During 2018-2022, the contribution
from this sector is only around 1.00
percent..
In 2022, growth rate in this sector
reached 2,71 percent. This is due to the
increasing construction activities that
requires excavated materials such as
mountain stones and sands. Although
construction activities have increased,
the quarrying activities in Sumba Barat
Daya was still constrained by licensing
issues, especially sand excavation located
in coastal areas.
Tabel 4.2 Perkembangan PDRB Sumba Barat Daya Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian,
2018-2022
Tabel 4.2 Trend of GRDP of Sumba Barat Daya by Mining and Quarrying Industry, 2018-2022

Uraian/Description 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

PDRB ADHB (Miliar Rupiah)/ GDRP at current
1 33,70 35,88 37,39 37,55 39,79
market price (Billion Rupiah)
PDRB ADHK (Miliar Rupiah)/ GRDP at 2010
2 19,85 21,07 21,93 21,93 22,53
constant market price (Billion Rupiah)
3 Kontribusi (persen)/share (percent) 0,97 0,96 0,99 0,97 0,95
Laju Pertumbuhan (persen)/Growth Rate
4 4,47 6,19 4,08 0,00 2,71
(percent)

id
*Angka sementara/Preliminary Figure

o.
**Angka sangat sementara/Very Preliminary Figure

.g
ps
.b
ab
4.3 Industri Pengolahan 4.3 Manufacturing
Industri Pengolahan termasuk ak The Manufacturing industry is one
ay
dalam lima kategori dengan kontribusi of five categories that has the least
td

terendah terhadap PDRB Sumba Barat contribution to the GRDP of Sumba Barat
ra
ba

Daya. Kontribusinya hanya berkisar di Daya. Its contribution was only around
ba

angka 0,70 selama 2018-2022. Usaha 0,70 from 2018 to 2022. The most
um

industri yang paling dominan di Sumba dominant manufacturing business in

//s

Barat Daya adalah Industri Tekstil dan Sumba Barat Daya is Textile and Apparel
s:

Pakaian Jadi. Cukup banyak masyarakat Manufacturing. Many people in Sumba

tp

di Sumba Barat Daya yang membuat Kain Barat Daya produce Ikat woven fabrics.
ht

Tenun Ikat. Kain tenun ikat adalah salah
satu produk industri bernilai budaya
yang digemari oleh wisatawan dan
memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Selain
itu, penggunaan kain tenun masih sangat
erat dalam kegiatan adat masyarakat
Sumba Barat Daya.
Pada 2019, adanya
penyelenggaraan kegiatan seperti Sidang
Raya PGI dalam Upaya Peningkatan
Industri Tekstil dan Pakaian Jadi Kain
Sumba, serta Parade 1001 ekor Kuda
Sandel, Tenun Ikat dan Paket Wisata telah
turut mendongkrak produksi maupun
kontribusi lapangan usaha ini terhadap
Ikat woven cloth is one of the industrial
products with cultural values favored by
tourists and has a high economic value.
The use of woven fabrics is still very close
to the traditional activities of the people
of Sumba Barat Daya.
In 2019, the implementation of
activities such as the PGI Grand Assembly
to Improve the Sumba Textile and
Apparel Fabric Industry, as well as the
1001 Sandel Horses Parade, Ikat
Weaving, and Tour Packages have helped
boost production and the contribution of
this Industry to Sumba Barat Daya's
GRDP. However, with the social lockdown
PDRB Sumba Barat Daya. Namun dengan
adanya pembatasan sosial di kala
pandemi mengakibatkan turunnya
jumlah wisawatan dan tidak adanya
perhelatan atau kegiatan-kegiatan seperti
ini. Hal ini mengakibatkan PDRB kategori
ini mengalami pertumbuhan sebesar -
0,98 pada 2020, dan kembali tumbuh
negatif sebesar -0,46 pada 2021.
Di sisi lain, setelah kasus COVID-19
yang mulai melandai dan kebijakan
during the pandemic, the number of
tourists has decreased and there were no
events or activities like those. This
resulted in the GRDP category
experiencing a decline of -0,46 in 2021.
On the other hand, after COVID-19
cases began to decline and national
economic recovery policies caused this
sector to accelerate and become the third
highest growth sector in Sumba Barat
Daya in 2022. This is supported by the

id
pemulihan ekonomi nasional increasing demand for Ikat woven fabrics

o.
.g
menyebabkan sektor ini melesat naik dan along with the increase in weddings,

ps
menjadi sektor dengan pertumbuhan parties, and the purchase of guests from

.b
tertinggi ketiga di Sumba Barat Daya outside the region.

ab
pada tahun 2022. Hal ini didukung oleh
meningkatnya permintaan kain tenun ak
ay
td

ikat seiring dengan meningkatnya acara

ra

perkawinan, pesta dan pembelian tamu

ba

dari luar daerah.

ba
um
//s

Tabel 4.3 Perkembangan PDRB Sumba Barat Daya Lapangan Usaha Industri Pengolahan, 2018-2022
s:

Tabel 4.3 Trend of GRDP of Sumba Barat Daya by Manufacturing, 2018-2022

tp
ht

Uraian/Description 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

PDRB ADHB (Miliar Rupiah)/ GDRP at current
1 24,26 28,51 28,86 28,97 32,03
market price (Billion Rupiah)
PDRB ADHK (Miliar Rupiah)/ GRDP at 2010
2 13,39 15,11 14,96 14,89 16,23
constant market price (Billion Rupiah)
3 Kontribusi (persen)/share (percent) 0,70 0,76 0,77 0,75 0,77
Laju Pertumbuhan (persen)/Growth Rate
4 1,13 12,83 -0,98 -0,46 9,01
(percent)
*Angka sementara/Preliminary Figure
**Angka sangat sementara/Very Preliminary Figure

4.4 Pengadaan Listrik dan Gas 4.4 Electriticity and Gas

Kategori Pengadaan Listrik dan Gas The Electricity and Gas Category
berkontribusi sebesar 1,71 miliar rupiah contributed 1,71 billion rupiahs or
atau sekitar 0,04 persen terhadap around 0,04 percent to the economy of
perekonomian Sumba Barat Daya pada
tahun 2022. Kontribusi kategori ini
merupakan yang paling rendah ke-4 dari
semua lapangan usaha.
Pertumbuhan kategori ini juga
cenderung tinggi meskipun berfluktuatif
selama 2018-2022. Pertumbuhan yang
tinggi terutama didorong oleh penam-
bahan jumlah pelanggan karena hingga
saat ini belum seluruh masyarakat bisa
menikmati pelayanan listrik. Pada 2022,
Sumba Barat Daya in 2022. The
contribution of this category is the 3rd
lowest of all industries.
The growth of this category also
tends to be high even though it fluctuated
during 2018-2022. The high growth was
mainly driven by the increase in the
number of customers because until now,
not all houses have been able to enjoy
electricity services. In 2022, the GRDP of
this category increased by 4,95 percent

id
PDRB kategori ini kembali tumbuh due to the government program

o.
.g
sebesar 4,95 persen karena peran providing electricity services to

ps
pemerintah dalam mengusahakan pela- households. For example, One example is

.b
yanan listrik bagi masyarakat. Salah satu the construction of a Solar Power Plant

ab
contohnya adalah pembangunan (PLTS) in Karuni Village, Loura District.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ak
ay
td

di Desa Karuni, Kecamatan Loura.

ra
ba
ba

Tabel 4.4 Perkembangan PDRB Sumba Barat Daya Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas,
um

2018-2022
//s

Tabel 4.4 Trend of GRDP of Sumba Barat Daya by Electricity and Gas, 2018-2022
s:
tp
ht

Uraian/Description 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

PDRB ADHB (Miliar Rupiah)/ GDRP at current
1 1,23 1,24 1,45 1,55 1,71
market price (Billion Rupiah)
PDRB ADHK (Miliar Rupiah)/ GRDP at 2010
2 0,85 0,85 1,00 1,05 1,10
constant market price (Billion Rupiah)
3 Kontribusi (persen)/share (percent) 0,04 0,03 0,04 0,04 0,04
Laju Pertumbuhan (persen)/Growth Rate
4 15,19 0,80 16,97 5,35 4,95
(percent)
*Angka sementara/Preliminary Figure
**Angka sangat sementara/Very Preliminary Figure

4.5 Pengadaan Air, Pengelolaan 4.5 Water Supply, Sewerage, Waste

Sampah, Limbah dan Daur Ulang Management, and Remediation
Activities
Kategori ini mencakup kegiatan This category covers the activities
pengumpulan, pengolahan dan pendis- of collecting, treating, and distributing
tribusian air melalui berbagai saluran water through various pipelines for
pipa untuk kebutuhan rumah tangga dan household and industrial needs, including
industri, termasuk kegiatan pe- activities for collecting, purifying, and
ngumpulan, penjernihan dan pengolahan treating water from rivers, lakes, springs,
air dan sungai, danau, mata air, hujan, dll. rain, etc. This category does not cover the
Kategori ini tidak termasuk operation of irrigation equipment for
pengoperasian peralatan irigasi untuk agricultural purposes.
keperluan pertanian. This category had the second-
Kategori ini memiliki kontribusi lowest contribution to the economy of
kedua terendah terhadap perekonomian Sumba Barat Daya in 2022, which was
Sumba Barat Daya selama tahun 2022, only 261,6 million rupiahs or 0,01

id
yaitu hanya 261,6 juta rupiah atau percent. This category experienced a

o.
.g
sebesar 0,01 persen. Kategori ini GRDP growth of 3,93 percent in 2022.

ps
mengalami pertumbuhan PDRB sebesar The low number of rainy days and its

.b
3,93 persen pada 2022. Rendahnya intensity in 2022 led to an increase in

ab
jumlah hari dan curah hujan pada 2022 demand for water supply services such as
menyebabkan meningkatnya permintaan ak tank water services.
ay
td

layanan pengadaan air seperti layanan air

ra

tangki.
ba
ba
um

Tabel 4.5 Perkembangan PDRB Sumba Barat Daya Lapangan Usaha Pengadaan Air, Pengelolaan
//s

Sampah, Limbah dan Daur Ulang, 2018-2022

s:

Tabel 4.5 Trend of GRDP of Sumba Barat Daya by Water Supply, Sewerage, Waste Management, and
tp

Remediation Activities, 2018-2022

ht

Uraian/Description 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

PDRB ADHB (Miliar Rupiah)/ GDRP at current
1 0,22 0,23 0,24 0,25 0,26
market price (Billion Rupiah)
PDRB ADHK (Miliar Rupiah)/ GRDP at 2010
2 0,17 0,18 0,19 0,19 0,20
constant market price (Billion Rupiah)
3 Kontribusi (persen)/share (percent) 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
Laju Pertumbuhan (persen)/Growth Rate
4 4,72 4,42 3,51 3,34 3,93
(percent)
*Angka sementara/Preliminary Figure
**Angka sangat sementara/Very Preliminary Figure

4.6 Konstruksi 4.6 Construction

Konstruksi adalah salah satu Construction is one of the
kategori yang memiliki kontribusi cukup categories that have a significant
besar pada PDRB Sumba Barat Daya.
Selama 2017-2019, kontribusi kategori
ini terus mengalami peningkatan. Namun
pada 2020, kontribusi dan pertumbuhan
PDRB kategori ini sempat mengalami
penurunan karena adanya perubahan
pada anggaran pemerintah dalam rangka
penanganan Covid-19, mengingat
sebagian besar kegiatan konstruksi di
Sumba Barat Daya dilaksanakan oleh
pemerintah daerah.
contribution to the GRDP of Sumba Barat
Daya. During 2017-2019, the
contribution of this category continued
to increase. However, in 2020, the
contribution and growth of its GRDP
experienced a decline due to changes in
the government budget in the context of
handling Covid-19, considering that most
construction activities in Sumba Barat
Daya were carried out by the regional
government.

id
Pada 2021, kategori ini kembali In 2021, this category experienced

o.
.g
mengalami peningkatan PDRB sebesar an 8.88 percent increase in GRDP

ps
8,88 persen karena dampak pandemi because the impact of the pandemic has

.b
sudah mulai berkurang, dan proyek- begun to diminish, and construction

ab
proyek konstruksi yang terhambat pada projects that were hampered in the
tahun sebelumnya dapat kembali ak
previous year can be resumed. However,
ay
td

dilanjutkan. Akan tetapi, pada tahun 2022 in 2022 there was a slowdown in growth
ra

terjadi pelambatan pertumbuhan dengan rate by only 0.10 percent. This is due to
ba

nilai hanya sebesar 0,10 persen. Hal ini the rising price of fuel oil so that the
ba

disebabkan oleh harga bahan bakar projects undertaken are reduced.

um

minyak (BBM) yang naik sehingga proyek

//s

yang dikerjakan berkurang.

s:
tp
ht

Tabel 4.6 Perkembangan PDRB Sumba Barat Daya Lapangan Usaha Konstruksi, 2018-2022
Tabel 4.6 Trend of GRDP of Sumba Barat Daya by Construction, 2018-2022

Uraian/Description 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

PDRB ADHB (Miliar Rupiah)/ GDRP at current
1 154,40 167,44 150,51 171,37 180,07
market price (Billion Rupiah)
PDRB ADHK (Miliar Rupiah)/ GRDP at 2010
2 105,53 109,71 98,79 107,56 107,67
constant market price (Billion Rupiah)
3 Kontribusi (persen)/share (percent) 4,44 4,46 3,99 4,41 4,31
Laju Pertumbuhan (persen)/Growth Rate
4 9,90 3,96 -9,95 8,88 0,10
(percent)
*Angka sementara/Preliminary Figure
**Angka sangat sementara/Very Preliminary Figure
4.7 Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Kategori ini adalah kategori dengan
kontribusi terbesar ke-3 pada PDRB
Sumba Barat Daya. Sebagai salah satu
kontributor terbesar pada pembentukan
PDRB Sumba Barat Daya, pertumbuhan
negatif kategori ini berpengaruh besar
pada turunnya per-tumbuhan ekonomi
Sumba Barat Daya pada 2020. Turunnya
PDRB sektor ini disebabkan oleh berbagai
hal, di anta-ranya turunnya pendapatan
masyarakat karena banyak aktivitas
usaha yang terkendala, menurunnya
kegiatan berpergian dan jumlah
ay
td
wisatawan, dan me-nurunnya konsumsi
ra
pemerintah.
ba
Tetapi, pada tahun 2021 dan 2022,
ba
kontribusi dan PDRB kategori ini kembali
um
mengalami peningkatan. Diketahui, PDRB
//s
kategori ini menyumbang 14,18 persen
s:
pada perekonomian Sumba Barat Daya
tp
ht
tahun 2022, dan PDRB nya tumbuh
sebesar 3,44 persen. Hal ini dikarenakan
meningkatnya aktivitas masyarakat
seperti sekolah, pesta, beribadah, dll.
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
4.7 Wholesale and Retail Trade;
Repair of Motor Vehicles, and
Motorcycles
This category is the 3rd largest
contributor to the GRDP of Sumba Barat
Daya. As one of the largest contributors
to the GRDP, the negative growth of this
category had a significant impact on the
decline in Sumba Barat Daya's economic
growth in 2020. The decline in the GRDP
id
of this sector was caused by various
o.
.g
things, including the decline in people's
ps
incomes due to many business activities
.b
which were constrained, the decrease in
ab
travel activities and the number of
aktourists, and the decline in government
consumption.
However, in 2021 and 2022, the
contribution and GRDP of this category
were increased. It shows that its GRDP
contributes 14.18 percent to the economy
of Sumba Barat Daya in 2022, and its
GRDP grew by 3.44 percent. It was
caused by an increase in social activities
such as schools, gatherings, worship, etc.
Tabel 4.7 Perkembangan PDRB Sumba Barat Daya Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Motor, 2018-2022
Tabel 4.7 Trend of GRDP of Sumba Barat Daya by Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles,
and Motorcycles, 2018-2022

Uraian/Description 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

PDRB ADHB (Miliar Rupiah)/ GDRP at current
1 477,28 531,30 517,28 550,98 591,87
market price (Billion Rupiah)
PDRB ADHK (Miliar Rupiah)/ GRDP at 2010
2 262,77 282,85 265,72 273,42 282,83
constant market price (Billion Rupiah)

id
3 Kontribusi (persen)/share (percent) 13,72 14,15 13,72 14,17 14,18

o.
Laju Pertumbuhan (persen)/Growth Rate

.g
4 7,74 7,64 -6,06 2,90 3,44
(percent)

ps
*Angka sementara/Preliminary Figure

.b
**Angka sangat sementara/Very Preliminary Figure

ab
ak
ay
4.8 Transportasi dan Pergudangan 4.8. Transportation and Storage
td
ra

Kategori Transportasi dan Pergu- The Transportation and Storage

ba

dangan mencakup segala jenis kegiatan category covers all types of

ba

pengangkutan dengan berbagai moda dan transportation activities with various

um

penunjangnya, termasuk kegiatan modes and their supports, including

//s

pergudangan, serta pos dan kurir. Kon- warehousing activities, as well as post
s:

tribusi kategori Transportasi dan Pergu- and courier. The contribution of this
tp

dangan terhadap perekonomian Sumba category to the economy of Sumba Barat

ht

Barat Daya selalu mengalami peningkatan
selama 2017-2019. Namun pada 2020,
kontribusi dan nilai PDRB kategori
tersebut mulai mengalami penurunan.
Hal ini dikarenakan masuknya pandemi
COVID-19 di awal tahun 2020 yang
menyebabkan diterapkannya pembatasan
sosial dan kegiatan bepergian. Pada tahun
2021, kontribusi dan PDRB kategori ini
terus mengalami penurunan karena
pembatasan kegiatan bepergian masih
diberlakukan. Mobilitas masyarakat
dengan berbagai jenis angkutan umum
yang ada bahkan sempat dibatasi oleh
syarat tes PCR dan Antigen, dan bukti
Daya has always increased during 2017-
2019. However, in 2020, the contribution
and GRDP of this category began to
decline. The entry of the COVID-19
pandemic in early 2020 led to the
implementation of social restrictions and
travel activities. In 2021, the contribution
and GRDP of this category continued to
decline because the restrictions on travel
activities were still implemented. The
mobility of the public using various types
of available public transportation was
even limited by the requirements for PCR
and Antigen tests, and certificates of
vaccines.
vaksin.
Kemudian, pada tahun 2022 sektor
ini mengalami pertumbuhan yang
signifikan akibat meningkatnya
kunjungan wisatawan yang didukung
oleh dilonggarkannya aturan aktivitas
masyarakat di luar rumah seperti
pelonggaran menggunakan masker di
area terbuka yang tidak padat orang.
Lalu, bagi pelaku perjalanan dalam negeri
dan luar negeri yang sudah mendapatkan
Then, in 2022, this sector
experienced significant growth due to
increasing tourist arrivals that supported
by the relaxation of rules on community
activities outside the home such as easing
the use of masks. Then, for domestic and
foreign travelers who have received a
complete vaccination dose, there is no
need to carry out PCR or antigen swab
tests.

id
dosis vaksinasi lengkap, maka sudah

o.
.g
tidak perlu lagi untuk melakukan tes

ps
swab PCR maupun antigen.

.b
ab
ak
Tabel 4.8 Perkembangan PDRB Sumba Barat Daya Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan,
ay
2018-2022
td

Tabel 4.8 Trend of GRDP of Sumba Barat Daya by Transportation and Storage, 2018-2022
ra
ba
ba

Uraian/Description 2018 2019 2020 2021* 2022**

um

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

//s

PDRB ADHB (Miliar Rupiah)/ GDRP at current

s:

1 106,79 118,85 73,76 68,22 103,97

market price (Billion Rupiah)
tp

PDRB ADHK (Miliar Rupiah)/ GRDP at 2010

ht

2 59,19 61,60 42,24 39,83 51,11

constant market price (Billion Rupiah)
3 Kontribusi (persen)/share (percent) 3,07 3,17 1,96 1,76 2,49
Laju Pertumbuhan (persen)/Growth Rate
4 11,75 4,07 -31,42 -5,73 28,34
(percent)
*Angka sementara/Preliminary Figure
**Angka sangat sementara/Very Preliminary Figure

4.9 Penyediaan Akomodasi dan 4.9 Accommodation and Food

Makan Minum Service Activities
Sejak tahun 2020 hingga sekarang, 2020 until now can be said as bad
bisa dikatakan sebagai tahun-tahun yang years for the Provision of
buruk bagi usaha-usaha kategori Accommodation and Food and Drink
Penyediaan Akomodasi dan Makan Industry. The use of accommodation
Minum. Penggunaan jasa akomodasi pada services in 2020 experienced a very
2020 mengalami penurunan yang sangat drastic decline. The decline in the
drastis. Turunnya jumlah wisatawan number of domestic and foreign tourists
domestik maupun asing mengakibatkan
turunnya tingkat penggunaan kamar
pada usaha akomodasi, bahkan aktivitas
perhotelan sempat tidak beroperasi
beberapa bulan. Adanya pembatasan
sosial pada layanan makan di tempat
pada warung-warung makan dan
restoran juga berpengaruh pada
turunnya pendapatan kategori tersebut.
Alhasil, pada 2020, PDRB kategori ini
mengalami penurunan -41,50 dari 2019,
dan kontribusinya turun menjadi 0,03
persen dari 0,05 persen pada tahun 2019.
PDRB kategori ini kembali
meningkat pada tahun 2021 sebesar 9,93
persen. Adanya penerapan syarat
vaksinasi menyebabkan kegiatan-
td
kegiatan pertemuan di hotel bisa kembali
ra
dilaksanakan. Bahkan, beberapa hotel
ba
sempat dijadikan tempat karantina
ba
pasien positif COVID-19 pada tahun 2021.
um
Kemudian, pada tahun 2022 sektor ini
//s
mengalami peningkatan yang signifikan
s:
dengan pertumbuhan yang mencapai
tp
ht
23,76 persen. Hal ini disebabkan karena
menurunnya kasus COVID-19 dan
pelonggaran aktivitas di luar rumah.
Adanya 2 kegiatan besar di Sumba Barat
Daya seperti Sidang Raya Sinode ke-43
dan HUT NTT ke-64 yang menarik banyak
wisatawan menjadi multiplier effect. Salah
satunya yaitu mendorong naiknya tingkat
penghunian kamar hotel.
resulted in a decrease in the level of
room use in the accommodation
business, even hotel activities had not
operated for several months. The
existence of social restrictions on dine-in
services at food stalls and restaurants
also resulted in a decline in income for
this category. As a result, in 2020, the
GRDP of this category experienced a
decline of -41.50 from 2019, and its
contribution fell to 0.03 percent from
id
0.05 percent in 2019.
o.
.g
The GRDP of this category
ps
increased again in 2021 by 9.93 percent.
.b
With the implementation of vaccination
ab
requirements, meeting activities at the
ak
hotel could be carried out again. Several
ay
hotels had been used as quarantine
places for COVID-19 positive patients in
2021. Then, in 2022 this sector
experienced a significant increase with
growth reaching 23.76 percent. This is
due to the decline in COVID-19 cases and
the relaxing of activities outside the
home. The existence of 2 major activities
in Southwest Sumba such as the 43rd
Synod General Council and the 64th NTT
Anniversary which attracted many
tourists became a multiplier effect. One
of them is to encourage an increase in
occupancy rates.
Tabel 4.9 Perkembangan PDRB Sumba Barat Daya Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum, 2018-2022
Tabel 4.9 Trend of GRDP of Sumba Barat Daya by Accommodation and Food Service Activities,
2018-2022

Uraian/Description 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

PDRB ADHB (Miliar Rupiah)/ GDRP at current
1 1,67 1,81 1,11 1,20 1,49
market price (Billion Rupiah)
PDRB ADHK (Milliar Rupiah)/ GRDP at 2010
2 0,92 0,99 0,58 0,64 0,79
constant market price (Billion Rupiah)

id
3 Kontribusi (persen)/share (percent) 0,05 0,05 0,03 0,03 0,04

o.
Laju Pertumbuhan (persen)/Growth Rate

.g
4 16,57 8,07 -41,50 9,93 23,76
(percent)

ps
*Angka sementara/Preliminary Figure

.b
**Angka sangat sementara/Very Preliminary Figure

ab
ak
ay
4.10 Informasi dan Komunikasi 4.10 Information and Communication
td
ra

Kategori Informasi dan Komunikasi The Information and

ba

memiliki peranan sebagai penunjang Communications category has a role to

ba

aktivitas di setiap bidang ekonomi. Dalam support activities in every economic field.
um

era globalisasi, peranan kategori ini In the era of globalization, its role is vital
//s

sangat vital dan menjadi indikator and becomes an indicator of the progress
s:

kemajuan suatu bangsa, terutama jasa of a nation, especially telecommunication

tp

telekomunikasi. Kontribusi kategori ini services. The contribution of this

ht

cukup besar pada PDRB Sumba Barat
Daya, yaitu mencapai 8,93 persen pada
2022. Hal ini menjadikan kategori
Informasi dan Komunikasi sebagai
kontributor terbesar ke-4 pada PDRB
Sumba Barat Daya.
Pertumbuhan PDRB kategori
Informasi dan Komunikasi selama lima
tahun terakhir selalu positif. Pada tahun
2020, kategori ini bahkan mengalami
peningkatan laju pertumbuhan, yaitu
mencapai 8,37 persen. Adanya kebijakan
Work From Home, School From Home, dan
kegiatan secara daring/jarak jauh lainnya
mengakibatkan tingginya penggunaan
category was relatively high to the GRDP
of Sumba Barat Daya, reaching 9.07
percent in 2022. It made the Information
and Communication category as the 4th
highest contributor to the GRDP.
The growth of GRDP in the
Information and Communication
category over the last five years has
always been positive. In 2020, this
category even experienced an increase in
its growth rate, which reached 8.37
percent. The implementation of Work
From Home, School From Home, and
other online/virtual activities resulted in
the high use of telecommunications
layanan telekomunikasi seperti telepon
dan internet.
Tetapi, di tahun 2022,
pertumbuhan ekonomi kategori ini
mengalami penurunan laju menjadi
hanya 4,59 persen. Hal ini disebabkan
oleh berbagai aktivitas tatap muka
seperti sekolah dan gereja sudah kembali
meningkat intensitasnya, dan pada awal
april sempat terjadi gangguan jaringan
pada saat terjadi bencana alam badai di
services such as telephone and internet.
However, in 2021, the economic
growth of this category decreased to only
4.59 percent. It gave by various face-to-
face activities, such as schools and
churches, which have increased in
intensity. And also, in April there was a
network disruption during a hurricane
natural disaster in several areas in NTT.
This category increased again in 2022 by
5.25 percent. Economic activities that

id
beberapa wilayah di NTT. Kategori ini have been running normally have an

o.
.g
kembali meningkat pada tahun 2022 impact on the increasing use of

ps
dengan pertumbuhan mencapai 5,25 information and telecommunications.

.b
persen. Aktivitas ekonomi yang sudah

ab
berjalan normal berdampak pada
meningkatnya penggunaan infomasi dan ak
ay
td

telekomunikasi.
ra

Tabel 4.10 Perkembangan PDRB Sumba Barat Daya Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi,
ba

2018-2022
ba

Tabel 4.10 Trend of GRDP of Sumba Barat Daya by Information and Communication, 2018-2022
um
//s

Uraian/Description 2018 2019 2020 2021* 2022**

s:
tp

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

ht

PDRB ADHB (Miliar Rupiah)/ GDRP at current

1 288,08 310,16 335,09 352,75 372,85
market price (Billion Rupiah)
PDRB ADHK (Miliar Rupiah)/ GRDP at 2010
2 252,20 265,79 288,04 301,27 317,10
constant market price (Billion Rupiah)
3 Kontribusi (persen)/share (percent) 8,28 8,26 8,89 9,07 8,93
Laju Pertumbuhan (persen)/Growth Rate
4 5,22 5,39 8,37 4,59 5,25
(percent)
*Angka sementara/Preliminary Figure
**Angka sangat sementara/Very Preliminary Figure

4.11. Jasa Keuangan dan Asuransi 4.11. Financial and Insurance

Activities
Selama 2018-2022, kontribusi Jasa During 2018-2022, the
Keuangan dan Asuransi memperlihatkan contribution of Financial and Insurance
pola fluktuasi. Pada tahun 2022, Activities showed a fluctuating pattern.
kontribusi kategori ini terhadap PDRB However, in 2022, its contribution has
Sumba Barat Daya mengalami increased by 2,26 percent.. The existence
peningkatan menjadi 2,26 persen. Adanya
fenomena COVID-19 mengakibatkan
penurunan pendapatan masyarakat
karena terhambatnya aktivitas usaha. Hal
ini disebabkan oleh masyarakat yang
secara ekonomi cukup terdampak oleh
adanya pandemi memanfaatkan layanan
pinjaman dari koperasi.
of the COVID-19 phenomenon has
affected people's income due to
obstruction of business activities. This is
due to people who are economically quite
affected by the pandemic using loan
services from cooperatives.

Tabel 4.11 Perkembangan PDRB Sumba Barat Daya Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi,

id
2018-2022

o.
Tabel 4.11 Trend of GRDP of Sumba Barat Daya by Financial and Insurance Activities, 2018-2022

.g
ps
.b
Uraian/Description 2018 2019 2020 2021* 2022**

ab
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ak
ay
PDRB ADHB (Miliar Rupiah)/ GDRP at current
1 69.85 73.23 80.40 86.82 94.46
market price (Billion Rupiah)
td

PDRB ADHK (Miliar Rupiah)/ GRDP at 2010

ra

2 44.57 45.78 50.73 52.33 52.44

constant market price (Billion Rupiah)
ba

3 Kontribusi (persen)/share (percent) 2,01 1,95 2,13 2,23 2,26

ba

Laju Pertumbuhan (persen)/Growth Rate

4 1.97 2.72 10.81 3.14 0.23
um

(percent)
*Angka sementara/Preliminary Figure
//s

**Angka sangat sementara/Very Preliminary Figure

s:
tp
ht

4.12 Real Estat 4.12. Real Estate

Kategori ini meliputi usaha
penyewaan bangunan tempat tinggal
seperti rumah atau bangunan bukan
tempat tinggal seperti ruko/tempat
usaha, dan agen atau perantara dalam
penjualan dan pembelian real estat.
Secara kontribusi, kategori ini tidak
mengalami perubahan yang signifikan
walaupun cenderung menurun selama
2018-2022. Pada 2022, kategori ini
mengalami peningkatan PDRB dari tahun
sebelumnya sebesar 1,2 persen. Pulihnya
aktivitas ekonomi mendorong naiknya
jumlah sewa tanah dan bangunan.
This category includes the rental
business of residential buildings such as
houses or non-residential buildings such
as shophouses/business premises and
agents or intermediaries in the sale and
purchase of the real estate. In
contribution, this category did not
experience significant changes even
though it tended to decline during 2018-
2022. In 2022, this category experienced
an increase in GRDP of 1,2 percent. The
recovery of economic activities has
pushed up the number of land and
building rents.
Tabel 4.12 Perkembangan PDRB Sumba Barat Daya Lapangan Usaha Real Estat, 2018-2022
Tabel 4.12 Trend of GRDP of Sumba Barat Daya by Real Estate, 2018-2022

Uraian/Description 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

PDRB ADHB (Miliar Rupiah)/ GDRP at current
1 59,16 59,28 58,48 58,59 62,51
market price (Billion Rupiah)
PDRB ADHK (Miliar Rupiah)/ GRDP at 2010
2 46,17 46,18 45,66 46,06 46,63
constant market price (Billion Rupiah)
3 Kontribusi (persen)/share (percent) 1,70 1,58 1,55 1,51 1,50
Laju Pertumbuhan (persen)/Growth Rate
4 4,53 0,00 -1,11 0,86 1,23
(percent)
*Angka sementara/Preliminary Figure

id
**Angka sangat sementara/Very Preliminary Figure

o.
.g
ps
.b
4.13 Jasa Perusahaan 4.13. Business Activities

ab
Kontribusi kategori Jasa The contribution of the Business
Perusahaan relatif stabil selama 5 tahun
ak
Activities category has been relatively
ay
td

terakhir, yaitu hanya sekitar 0 (nol) stable over the last five years, which is
ra

persen untuk tahun 2018-2022. Kondisi only about 0 (zero) percent for 2018-
ba

ini menunjukkan bahwa peranan kategori 2022. This condition shows that the role
ba

ini relatif kecil dibandingkan dengan of this category is relatively small

um

peranan kategori lain. compared to the aspect of other activities

//s

Pertumbuhan kategori Jasa The growth rate of the Business

s:
tp

Perusahaan cenderung berfluktuatif. Activities category tends to fluctuate. In

ht

Pada tahun 2018 dan 2019 tercatat
sebesar 2,93 persen dan 4,69 persen.
Kemudian terkontraksi menjadi -38,42
persen dan -10,09 persen di tahun 2021-
2022.
Kategori ini kembali mengalami
peningkatan pertumbuhan pada tahun
2022 sebesar 7,45 persen. Kegiatan
pertemuan diadakan kembali seperti
pesta sehingga permintaan sewa
perlengkapan pesta meningkat. Selain itu,
adanya perayaan HUT NTT ke 64 di
Tambolaka mendorong banyaknya
kegiatan penyewaan tenda, kursi, sound
sistem, dan lain-lain.
2018 and 2019, its was recorded at 2,93
and 4,69 percent. Then contracted to -
38,42 percent and -10,09 in 2021-2022.
This category again experienced an
increase in growth in 2022 of 7.45
percent. Meeting activities are held again
like parties so that the demand for party
equipment rental increases. In addition,
the celebration of NTT's 64th
Anniversary in Tambolaka encouraged
many tent rental activities, chairs, sound
systems, etc.
Tabel 4.13 Perkembangan PDRB Sumba Barat Daya Lapangan Usaha Jasa Perusahaan, 2018-2022
Tabel 4.13 Trend of GRDP of Sumba Barat Daya by Business Activites, 2018-2022

Uraian/Description 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

PDRB ADHB (Miliar Rupiah)/ GDRP at current
1 0,25 0,26 0,16 0,15 0,17
market price (Billion Rupiah)
PDRB ADHK (Miliar Rupiah)/ GRDP at 2010
2 0,16 0,17 0,11 0,09 0,10
constant market price (Billion Rupiah)
3 Kontribusi (persen)/share (percent) 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00
Laju Pertumbuhan (persen)/Growth Rate
4 2,93 4,69 -38,42 -10,09 7.45
(percent)
*Angka sementara/Preliminary Figure

id
**Angka sangat sementara/Very Preliminary Figure

o.
.g
ps
.b
4.14 Administrasi Pemerintahan, 4.14. Public Administration and

ab
Pertahanan dan Jaminan Sosial Defence Compulsory Social
Wajib
ak Security
ay
td

Kategori ini merupakan kontributor This category is the 3rd top

ra

terbesar ke-3 pada PDRB Sumba Barat contributor to the GRDP of Sumba Barat
ba

Daya. Selama lima tahun terakhir, Daya. In the past five years, the
ba

kontribusi kategori pada PDRB Sumba contribution of this to Sumba Barat

um

Barat Daya berkisar antara 14-16 persen. Daya’s GRDP has ranged from 14-16
//s

Pada 2022, kontribusi kategori ini percent. In 2022, the share given this
s:
tp

mencapai 14,08 persen. Hal ini category reached 14.08 percent. This
ht

menunjukkan bahwa perekonomian shows that the economy of Sumba Barat

Sumba Barat Daya masih sangat
bergantung pada peran sektor
Pemerintah.
Selama 2018-2020, PDRB kategori
ini terus mengalami peningkatan. Tetapi,
pada tahun 2021, terjadi pertumbuhan
negatif pada PDRB kategori ini menjadi -
7,91 persen. Ini merupakan dampak dari
perubahan berupa penghematan pada
anggaran pemerintah dalam merespons
pandemi COVID-19. Lalu, pada tahun 2022
terjadi peningkatan pertumbuhan dengan
nilai sebesar 0,93 persen. Hal ini
ditunjukkan dengan naiknya realisasi
belanja modal dan pegawai.
Daya was still very dependent on the role
of the government sector.
During 2018-2020, the GRDP of
this category continued to increase.
However, in 2021, there was a negative
growth in the GRDP of this category to -
7.91 percent. This was the impact of
changes in the form of savings in the
government budget in response to the
COVID-19 pandemic. Then, in 2022 there
was an increase in growth rate by 0.93
percent. It is indicated by an increase in
capital expenditure and employee
realization.
Tabel 4.14 Perkembangan PDRB Sumba Barat Daya Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 2018-2022
Tabel 4.14 Trend of GRDP of Sumba Barat Daya by Public Administration and Defence Cumpolsory
Social Secure, 2018-2022

Uraian/Description 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

PDRB ADHB (Miliar Rupiah)/ GDRP at current
1 541,08 605,46 621,57 579,42 588,00
market price (Billion Rupiah)
PDRB ADHK (Miliar Rupiah)/ GRDP at 2010

id
2 300,44 330,40 340,49 313,54 316,46
constant market price (Billion Rupiah)

o.
3 Kontribusi (persen)/share (percent)

.g
15,56 16,13 16,49 14,91 14,08

ps
Laju Pertumbuhan (persen)/Growth Rate
4 8,98 9,97 3,05 -7,91 0,93
(percent)

.b
*Angka sementara/Preliminary Figure

ab
**Angka sangat sementara/Very Preliminary Figure
ak
ay
td
ra

4.15 Jasa Pendidikan 4.15. Education

ba

Jasa Pendidikan di Sumba Barat Education Services in Sumba Barat

ba

Daya memberikan kontribusi sebesar 7,48 Daya contributed 7.48 percent to GRDP
um

persen pada total PDRB di tahun 2022. in 2022. The share of this category has
//s

Kontribusi kategori tersebut terus continued to increase in the last five

s:

mengalami peningkatan dalam lima tahun years, except in 2021 and 2022. However,
tp

terakhir, terkecuali pada tahun 2021 dan Education Services were still the fifth-
ht

2022. Tetapi, Jasa Pendidikan masih largest contributor to Sumba Barat

menjadi kontributor terbesar ke lima pada
PDRB Sumba Barat Daya.
Dari sisi pertumbuhan ekonomi, ka-
tegori ini selalu mengalami pertumbuhan
positif. Namun pada 2021 dan 2022,
terjadi penurunan PDRB yaitu sebesar -
1,81 persen dan -0,32 persen. Walaupun
pada tahun 2021 mulai dilaksanakan
kembali pertemuan tatap muka di sekolah,
jumlah murid pada semester ganjil
berdasarkan data dapodik menunjukkan
penurunan.
Daya's GRDP.
In economic growth, this category
has always experienced positive growth.
However, in 2021 and 2022, there was a
decline in GRDP of -1.81 percent and -
0.32 percent. Although in 2021 face-to-
face meetings at schools have already
been conducted again, the number of
students in odd semesters based on
Dapodik data showed a decline.

Tabel 4.15 Perkembangan PDRB Sumba Barat Daya Lapangan Usaha Jasa Pendidikan, 2018-2022
Tabel 4.15 Trend of GRDP of Sumba Barat Daya by Education Service, 2018-2022

Uraian/Description 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

PDRB ADHB (Miliar Rupiah)/ GDRP at current
1 271,73 298,19 308,57 306,45 312,10
market price (Billion Rupiah)
PDRB ADHK (Miliar Rupiah)/ GRDP at 2010
2 140,54 150,04 151,31 148,56 148,08
constant market price (Billion Rupiah)
3 Kontribusi (persen)/share (percent) 7,81 7,94 8,19 7,88 7,48
Laju Pertumbuhan (persen)/Growth Rate
4 4,75 6,75 0,85 -1,81 -0,32
(percent)
*Angka sementara/Preliminary Figure
**Angka sangat sementara/Very Preliminary Figure

id
o.
.g
ps
4.16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan 4.16. Human Health and Social

.b
Sosial Work Activities

ab
Selama tahun 2018-2021 peranan
ak During 2018-2021, the
ay
kategori ini terus mengalami peningkatan. contribution of this category continued
td

Namun pada tahun 2022, kontribusinya to increase. In 2022, its contribution to

ra

terhadap perekonomian Sumba Barat the economy of Southwest Sumba

ba

Daya mengalami penurunan menjadi 2,36 decreased to 2.36 percent.

ba

persen. In 2022, the GRDP of this category

um

Pada tahun 2022, PDRB kategori ini grew by 3.40 percent. The recovery of the
//s

tumbuh sebesar 3,40 persen. Pulihnya national economy in line with the decline
s:
tp

perekonomian nasional seiring dengan in COVID-19 cases has resulted in the

ht

penurunan kasus COVID-19 growth of this sector declining compared

mengakibatkan pertumbuhan sektor ini to 2021.
menurun dibandingkan tahun 2021.
Tabel 4.16 Perkembangan PDRB Sumba Barat Daya Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial, 2018-2022
Tabel 4.16 Trend of GRDP of Sumba Barat Daya by Human Health and Social Work Activities,
2018-2022

Uraian/Description 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

PDRB ADHB (Miliar Rupiah)/ GDRP at current
1 71,47 77,78 85,35 91,65 97,07
market price (Billion Rupiah)
PDRB ADHK (Miliar Rupiah)/ GRDP at 2010
2 40,87 43,45 45,27 47,96 49,60
constant market price (Billion Rupiah)

id
3 Kontribusi (persen)/share (percent) 2,05 2,07 2,26 2,36 2,33

o.
Laju Pertumbuhan (persen)/Growth Rate

.g
4 6,73 6,32 4,21 5,94 3,40
(percent)

ps
*Angka sementara/Preliminary Figure

.b
**Angka sangat sementara/Very Preliminary Figure

ab
ak
ay
4.17 Jasa lainnya 4.17 Other Services Activities
td
ra

Kategori ini mencakup empat ka- This category includes four

ba

tegori, namun di Sumba Barat Daya lebih categories, but in Sumba Barat Daya, it is
ba

didominasi oleh Kesenian, Hiburan, dan more dominated by Arts, Entertainment

um

Rekreasi, Kegiatan Jasa Lainnya, Jasa and Recreation, Other Service Activities,
//s

Perorangan yang Melayani Rumah Individual Services Serving Households

s:

Tangga serta Kegiatan yang Digunakan and Activities Used Alone to meet Needs.
tp

Sendiri untuk memenuhi Kebutuhan. The contribution of this category in the

ht

Kontribusi kategori ini pada periode
2018-2019 relatif stabil pada kisaran 0,9
persen namun sejak tahun 2020 turun di
angka 0,76 persen. Turunnya kontribusi
dan pertumbuhan PDRB kategori ini
disebabkan oleh masih diterapkannya
pembatasan sosial akibat pandemi
COVID-19, sehingga aktivitas yang
menimbulkan kerumunan seperti
pertunjukan langsung, olahraga, rekreasi
dan hiburan tidak dapat diselenggarakan.
Namun, pada tahun 2022,
pertumbuhan kategori ini mengalami
kenaikan sebesar 2,52 persen. Hal ini
disebabkan oleh menurunnya kasus
2018-2019 period was relatively stable
at around 0.9 percent but since 2020 it
has fallen to 0.76 percent. The decline in
the contribution and growth of GRDP in
this category was due to the ongoing
implementation of social restrictions due
to the COVID-19 pandemic, so activities
that cause crowds such as live
performances, sports, recreation and
entertainment cannot be held.
However, in 2022, the growth of
this category increased by 2.52 percent.
It is due to the decline in COVID-19 cases
and the relaxation of activities outside
the home. One of the activities that
COVID-19 dan dilonggarkannya aktivitas encourage in this category is the horse
di luar rumah. Salah satu kegiatan yang racing event organized by the Sumba
mendorong pertumbuhan pada kategori Barat Daya Police in July 2022.
ini yaitu adanya event pacuan kuda yang
diselenggarakan oleh Polres Sumba Barat
Daya pada Juli 2022.

Tabel 4.17 Perkembangan PDRB Sumba Barat Daya Lapangan Usaha Jasa Lainnya, 2018-2022
Tabel 4.17 Trend of GRDP of Sumba Barat Daya by Other Service Activities, 2018-2022

Uraian/Description 2018 2019 2020 2021* 2022**

id
o.
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

.g
PDRB ADHB (Miliar Rupiah)/ GDRP at current

ps
1 31,35 33,62 28,71 28,94 30,61
market price (Billion Rupiah)

.b
PDRB ADHK (Miliar Rupiah)/ GRDP at 2010
2 17,58 18,62 15,67 15,61 16,00

ab
constant market price (Billion Rupiah)
3 Kontribusi (persen)/share (percent)
Laju Pertumbuhan (persen)/Growth Rate ak 0,90 0,90 0,76 0,74 0,73
ay
4 3,71 5,94 -15,83 -0,43 2,52
(percent)
td

*Angka sementara/Preliminary Figure

ra

**Angka sangat sementara/Very Preliminary Figure

ba
ba
um
//s
s:
tp
ht
ht
tp
s:
//s
um
ba
ba
ra
td
ay
ak
ab
.b
ps
.g
o.
id
Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto Sumba Barat Daya Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 2018-2022
Table 1. Gross Regional Domestic Product of Sumba Barat Daya at Current Market Prices by Industry
(Million Rupiah), 2018-2022

Lapangan Usaha/Industry 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Pertanian, Kehutanan, dan
A Perikanan/Agriculture, Forestry & 1 345 820,71 1 411 448,32 1 440 160,91 1 522 181,94 1 666 081,04
Fishing

Pertambangan dan Penggalian/Mining

B 33 700,02 35 884,19 37 387,62 37 553,50 39 793,15
& Quarrying

C Industri Pengolahan/Manufacturing 24 258,64 28 514,44 28 861,27 28 973,39 32 025,50

Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity &
D 1 226,49 1 237,27 1 451,64 1 554,85 1 714,36
Gas

id
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

o.
Limbah dan Daur Ulang/Water Supply,

.g
E 218,35 228,97 239,06 249,68 261,61
Sewerage, Waste Management &

ps
Remediation Activities

.b
F Konstruksi/Construction 15 4396,69 167 440,16 150 505,72 171 366,49 180 069,30
Perdagangan Besar dan Eceran;
ab
ak
Reparasi Mobil dan Sepeda
G 47 7282,41 531 302,58 517 278,22 550 983,18 591 874,52
Motor/Wholesale & Retail Trade;
ay

Repair of Motor Vehicles & Motorcycles

td

Transportasi dan
ra

H 106 794,68 118 854 85 73 759,40 68 224,24 103 969,19

Pergudangan/Transportation & Storage
ba

Penyediaan Akomodasi dan Makan

ba

I Minum/Accomodation & Food Service 1 671,66 1 807.,83 1 112,69 1 198,78 1 486,93

um

Activities
//s

Informasi dan Komunikasi/Information

J 288 076,20 310 163,22 335 093,27 352 747,79 372 850,97
& Communication
s:
tp

Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial

K 69 852,87 73 230,52 80 400,76 86 820,05 94 457,41
ht

& Insurance Activities

L Real Estate/Real Estate Activities 59 161,11 59 284,16 58 479,93 58 593,43 62 511,43

M,N Jasa Perusahaan/Bussiness Activities 247,03 260,75 164,25 149,14 166,45

Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
O 541 081,29 605 457,48 621 568,70 579 424,64 587 997,63
Wajib/Public Administration & Defence;
Compulsory Social Security
P Jasa Pendidikan/Education 271 726,10 298 186,89 308 574,95 306 453,42 312 100,86
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/
Q Human Health and Social Work 71 472,74 77 775,80 85 351,33 91 651,99 97 073,74
Activities
R,S,
Jasa lainnya/Other Service Activities 31 351,01 33 620,48 28 712,50 28 939,89 30 611,87
T,U

Produk Domestik Regional Bruto/Gross

3 478 338,00 3 754 697,90 3 769 102,22 3 887 066,39 4 175 045,97
Regional Domestic Product

r Angka Revisi/Revised Figures

* Angka sementara/Preliminary Figures
** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures
Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto Sumba Barat Daya Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut
Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 2018-2022
Table 2. Gross Regional Domestic Product of Sumba Barat Daya at 2010 Constant Market Prices by
Industry (Million Rupiah), 2018-2022

Lapangan Usaha/Industry 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Pertanian, Kehutanan, dan

A 888 701,05 912 225,28 924 515,24 970 236,32 1 015 729,93
Perikanan/Agriculture, Forestry & Fishing

Pertambangan dan Penggalian/Mining &

B 19 845,51 21 073,67 21 932,65 21 932,87 22 526,53
Quarrying

C Industri Pengolahan/Manufacturing 13 388,39 15 106,63 14 958.,60 14 889,54 16 230,37

D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity & Gas 845,43 852,16 996,75 1 050.,11 1 102,05

id
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

o.
Limbah dan Daur Ulang/Water Supply,
E 173,79 181,47 187,85 194,12 201,76

.g
Sewerage, Waste Management &

ps
Remediation Activities

.b
F Konstruksi/Construction 105 526,26 109 708,92 98 788,23 107 560,85 107 672,41
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
ab
ak
Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale & Retail
G 262 774,48 282 853,80 265 723,25 273 415,95 282 826,87
Trade; Repair of Motor Vehicles &
ay

Motorcycles
td

Transportasi dan
ra

H 59 191,66 61 600,39 42 244,29 39 825,20 51 112,12

Pergudangan/Transportation & Storage
ba

Penyediaan Akomodasi dan Makan

ba

I Minum/Accomodation & Food Service 916,05 989,93 579,07 636,56 787,84

um

Activities
//s

Informasi dan Komunikasi/Information &

J 252 200,00 265 792,03 288 043,44 301 274,09 317 099,62
Communication
s:
tp

Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial &

K 44 571,15 45 781,87 50 731,30 52 325,05 52 444,49
ht

Insurance Activities
L Real Estate/Real Estate Activities 46 174,69 46 175,12 45 663,59 46 056,97 46 625,71

M,N Jasa Perusahaan/Bussiness Activities 163,81 171,50 105,61 94,96 102,04

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

O Jaminan Sosial Wajib/Public Administration 300 440,96 330 403,19 340 487,34 313 540,60 316 460,90
& Defence; Compulsory Social Security

P Jasa Pendidikan/Education 140 544,66 150 035,27 151 306,07 148 561,26 148 083,51
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/
Q 40 866,60 43 447,70 45 274,99 47 963,38 49 595,22
Human Health and Social Work Activities
R,S,
Jasa lainnya/Other Service Activities 17 576,63 18 620,92 15 673,29 15 605,69 15 998,67
T,U

Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional

2 193 901,10 2 305 019,85 2 307 211,54 2 355 163,52 2 444 600,03
Domestic Product

* Angka sementara/Preliminary Figures

** Angka sangat sementaraVery /Preliminary Figures
Tabel 3. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Sumba Barat Daya Atas Dasar Harga
Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Persen), 2018-2022
Table 3. Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of Sumba Barat Daya at Current
Market Prices by Industry (Percent), 2018-2022

Lapangan Usaha/
2018 2019 2020 2021* 2022**
Industry
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pertanian, Kehutanan, danPerikanan/Agriculture,
A 38.69 37.59 38.21 39.16 39.91
Forestry &Fishing
B Pertambangan dan Penggalian/Mining & Quarrying 0.97 0.96 0.99 0.97 0.95
C Industri Pengolahan/Manufacturing 0.70 0.76 0.77 0.75 0.77
D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity & Gas 0.04 0.03 0.04 0.04 0.04
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
E
Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
Management &Remediation Activities

id
F Konstruksi/Construction 4.44 4.46 3.99 4.41 4.31

o.
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil

.g
G dan Sepeda Motor/Wholesale &Retail Trade; 13.72 14.15 13.72 14.17 14.18

ps
Repair of Motor Vehicles&Motorcycles

.b
Transportasi dan Pergudangan/Transportation &
H
Storage
ab 3.07 3.17 1.96 1.76 2.49
ak
Penyediaan Akomodasi dan Makan
I 0.05 0.05 0.03 0.03 0.04
ay

Minum/Accomodation & Food Service Activities

Informasi dan Komunikasi/Information
td

J 8.28 8.26 8.89 9.07 8.93

&Communication
ra

Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial &

ba

K 2.01 1.95 2.13 2.23 2.26

Insurance Activities
ba

L Real Estat/Real Estate Activities 1.70 1.58 1.55 1.51 1.50

um

M,N Jasa Perusahaan/Bussiness Activities 0.01 0.01 0.00 0.00 0.00

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
//s

O Jaminan Sosial Wajib/Public Administration & 15.56 16.13 16.49 14.91 14.08
s:

Defence; Compulsory Social Security

tp

P Jasa Pendidikan/Education 7.81 7.94 8.19 7.88 7.48

ht

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/ Human

Q 2.05 2.07 2.26 2.36 2.33
Health and Social Work Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Service Activities 0.90 0.90 0.76 0.74 0.73

Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Product

r Angka Revisi Revised Figures

* Angka sementara/Preliminary Figures
** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures
Tabel 4. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Sumba Barat Daya Atas Dasar Harga
Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (Persen), 2018-2022
Table 4. Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of Sumba Barat Daya at 2010 Constant
Market Prices by Industry (Percent), 2018-2022

Lapangan Usaha/
2018 2019 2020 2021* 2022**
Industry
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pertanian, Kehutanan, danPerikanan/Agriculture,
A 2,20 2,65 1,35 4,95 4,69
Forestry &Fishing
B Pertambangan dan Penggalian/Mining & Quarrying 4,47 6,19 4,08 0,00 2,71
C Industri Pengolahan/Manufacturing 1,13 12,83 -0,98 -0,46 9,01
D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity & Gas 15,19 0,80 16,97 5,35 4,95
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
E
Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste 4,72 4,42 3,51 3,34 3,93
Management &Remediation Activities

id
F Konstruksi/Construction 9,90 3,96 -9,95 8,88 0,10

o.
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil

.g
G dan Sepeda Motor/Wholesale &Retail Trade; 7,74 7,64 -6,06 2,90 3,44

ps
Repair of Motor Vehicles&Motorcycles

.b
Transportasi dan Pergudangan/Transportation &
H ab
11,75 4,07 -31,42 -5,73 28,34
Storage
ak
Penyediaan Akomodasi dan Makan
I 16,57 8,07 -41,50 9,93 23,76
Minum/Accomodation & Food Service Activities
ay

Informasi dan Komunikasi/Information

td

J 5,22 5,39 8,37 4,59 5,25

&Communication
ra

Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial &

ba

K 1,97 2,72 10,81 3,14 0,23

Insurance Activities
ba

L Real Estat/Real Estate Activities 4,53 0,00 -1,11 0,86 1,23

um

M,N Jasa Perusahaan/Bussiness Activities 2,93 4,69 -38,42 -10,09 7,45

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
//s

O Jaminan Sosial Wajib/Public Administration & 8,98 9,97 3,05 -7,91 0,93
s:

Defence; Compulsory Social Security

tp

P Jasa Pendidikan/Education 4,75 6,75 0,85 -1,81 -0,32

ht

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/ Human

Q 6,73 6,32 4,21 5,94 3,40
Health and Social Work Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Service Activities 3,71 5,94 -15,83 -0,43 2,52

Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic

5.01 5.06 0.10 2.08 3.80
Product

* Angka sementara/Preliminary Figures

** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures
Tabel 5. Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Sumba Barat Daya Menurut Lapangan
Usaha, 2018-2022
Table 5. Implicit Price Index of Gross Regional Domestic Product of Sumba Barat Daya by industry,
2018-2022

Lapangan Usaha/
2018 2019 2020 2021* 2022**
Industry
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture,
A 151,44 154,73 155,77 156,89 164,03
Forestry & Fishing
B Pertambangan dan Penggalian/Mining & Quarrying 169,81 170,28 170,47 171,22 176,65
C Industri Pengolahan/Manufacturing 181,19 188,75 192,94 194,59 197,32
D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity & Gas 145,07 145,19 145,64 148,07 155,56
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
E
Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste 125,64 126,18 127,26 128,62 129,67
Management &Remediation Activities

id
146,31 152,62 152,35 159,32 167,24

o.
F Konstruksi/Construction

.g
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan

ps
G Sepeda Motor/Wholesale &Retail Trade; Repair of 181,63 187,84 194,67 201,52 209,27
Motor Vehicles&Motorcycles

.b
Transportasi dan Pergudangan/Transportation &ab
H 180,42 192,94 174,60 171,31 203,41
Storage
ak
Penyediaan Akomodasi dan Makan
I 182,49 182,62 192,15 188,32 188,74
ay

Minum/Accomodation & Food Service Activities

td

Informasi dan Komunikasi/Information

J 114,23 116,69 116,33 117,09 117,58
ra

&Communication
Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial & Insurance
ba

K 156,72 159,96 158,48 165,92 180,11

Activities
ba

L Real Estat/Real Estate Activities 128,12 128,39 128,07 127,22 134,07

um

M,N Jasa Perusahaan/Bussiness Activities 150,80 152,04 155,52 157,05 163,13

//s

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan

O Sosial Wajib/Public Administration & Defence;
s:

180,10 183,25 182,55 184,80 185,80

tp

Compulsory Social Security

ht

P Jasa Pendidikan/Education 193,34 198,74 203,94 206,28 210,76

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/ Human Health
Q 174,89 179,01 188,52 191,09 195,73
and Social Work Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Service Activities 178,37 180,55 183,19 185,44 191,34

Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic

158,55 162,89 163,36 165,04 170,79
Product

* Angka sementara/Preliminary Figures

** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures
Tabel 6. Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Sumba Barat Daya
Menurut Lapangan Usaha (Persen), 2018-2022
Table 6. Growth Rate of Implicit Price Index of Gross Regional Domestic Product of Sumba Barat Daya
by industry (Percent) 2018-2022

Lapangan Usaha/
2018 2019 2020 2021* 2022**
Industry
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pertanian, Kehutanan, danPerikanan/Agriculture,
A 3,02 2,17 0,68 0,71 4,55
Forestry &Fishing
B Pertambangan dan Penggalian/Mining & Quarrying 1,20 0,28 0,11 0,44 3,17
C Industri Pengolahan/Manufacturing 5,67 4,17 2,22 0,85 1,40
D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity & Gas 3,18 0,08 0,31 1,67 5,06
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
E
Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste 0,94 0,43 0,86 1,07 0,82
Management &Remediation Activities

id
2,62 4,31 -0,18 4,57 4,97

o.
F Konstruksi/Construction

.g
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan

ps
G Sepeda Motor/Wholesale &Retail Trade; Repair of 4,00 3,42 3,64 3,52 3,85
Motor Vehicles&Motorcycles

.b
Transportasi dan Pergudangan/Transportation & ab
H 4,89 6,94 -9,51 -1,89 18,74
Storage
ak
Penyediaan Akomodasi dan Makan
I 0,48 0,07 5,22 -1,99 0,22
ay

Minum/Accomodation & food Service Activities

Informasi dan Komunikasi/Information
td

J 1,77 2,16 -0,31 0,65 0,42

&Communication
ra

Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial & Insurance

ba

K 4,80 2,06 -0,92 4,70 8,55

Activities
ba

L Real Estat/Real Estate Activities 0,87 0,21 -0,25 -0,66 5,39

um

M,N Jasa Perusahaan/Bussiness Activities 1,66 0,82 2,28 0,99 3,87

//s

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan

O Sosial Wajib/Public Administration & Defence; 3,64 1,75 -0,38 1,23 0,54
s:

Compulsory Social Security

tp
ht

P Jasa Pendidikan/Education 5,98 2,80 2,61 1,15 2,17

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/ Human Health
Q 3,30 2,35 5,31 1,36 2,43
and Social Work Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Service Activities 0,89 1,22 1,46 1,23 3,18

Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic

3,55 2,74 0,29 1,03 3,48
Product

* Angka sementara/Preliminary Figures

** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures
ht
tp
s:
//s
um
ba
ba
ra
td
ay
ak
ab
.b
ps
.g
o.
id