Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Efektivitas Program Bedah Rumah

(Study Kasus di Desa Ranoketang Atas Kecamatan Touluaan Kabupaten Minahasa


Tenggara)

LIVANDER CORNELIUS LIKUAYANG


GUSTAF BUDDY TAMPI
RULLY MAMBO

Email : livanderlikuayang@gmail.com

ABSTRACT: This House Renovation Program is a very important one to pay attention to,
this happens because the government is required to carry out this Home Renovation Program right
on target that is in accordance with the requirements that have been determined so that the house
renovation program runs well. The purpose of the House Renovation Program is certainly so that
the poor can get a decent and comfortable life. The Home Renovation Program needs to pay
attention to requirements. The purpose of this study is to determine the effectiveness of the House
Renovation Program in the Village of Ranoketang, Toulagai District, Southeast Minahasa Regency.
The benefits of this research are expected to be able to provide a good study to the Village
Government in determining or establishing and developing this House Renovation Program and this
research might be able to provide information or input to the Toulagai District Government of
Minahasa Regency in general and in particular the Government of Ranoketang Village. The
research method used is qualitative research. Data collection techniques used are interviews,
observation, and documentation. The Subjects of this Research are the Government of the Upper
Ranoketang Village and Recipients of the House Renovation Program. Based on the results of
research conducted by the House Renovation Program has not been implemented properly where
the relationship or coordination between the Old Law and BPD is still not good and there is a lot of
miscommunication between the two parties that makes the House Renovation Program run poorly.
For this reason, this study was conducted to answer the question, How is the Effectiveness of the
House Renovation Program in the Village of Ranoketang, Toul Toul District, Southeast Minahasa
Regency. In this study limits through several elements of Effectiveness namely, the Target Approach,
Source Approach, Process Approach, and Intergrative Approach.

Keywords: Effectiveness,of the House Renovation,Program


PENDAHULUAN Bedah Rumah, dengan di Alokasikan Dana
Indonesia merupakan suatu bangsa Desa ini untuk rumah masyarakat yang
yang sedang berkembang dan giat-giatnya layak huni Pemerintah mengharapkan akan
mengejar ketertinggalan disegala bidang. terjadinya pemerataan pembangunan yang
Salah satu upaya yang di lakukan salah ada dimasyarakat.
satunya dibagian infrastruktur, yang Adapun juga tujuan dari Program
dimana bertujuan agar supaya masyararakat Bedah Rumah ini tentu agar supaya
merasakan hidup yang sejahtera dan membuat masyarakat yang kurang mampu,
mendapatkan hidup yang layak. Pemerintah bisa mendapatkan kesejahtraan melalui
mempunyai peran yang sangat penting Program Bedah Rumah ini, dimana
untuk melayani dan mensejahtrakan masyarakat yang kurang mampu bisa
masyarakat atau penduduk yang ada di suatu memperoleh hidup yang layak dan nyaman.
wilayah.Kesejahtraan tidak hanya bisa Dari proses pencarian masalah, banyak
dilihat dari sisi ekonomi masyarakat akan masyarakat yang mengaku bahwa program
tetapi harus di lihat juga dari sisi kesejahtran ini harus distabilkan agar supaya program
rumah masyarakat yang tidak layak huni. ini tepat dengan sasaran dan, ketidak
Seiring dengan berjalannya stabilan Program Bedah Rumah ini terjadi
kebijakan otonomi daerah, kegiatan- dikarenakan pemerintah yang adalah
kegiatan pembagunan yang ada didaerah- pengambilan keputusan mengambil
daerah dapat mengelola sendiri keputusan secara sepihak tanpa
penyelenggaraan pembangunan yang ada mengadakan komunikasi atau mendengar
sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang keluhan masyarakat dengan luas, dengan
ada didaerah atau Wilayah Pemerintahan alasan pemerataan pembanggunan.
masing-masing. Akan tetapi kenyataannya Program Bedah Rumah perlu
pemerintah sebagai pengambil kebijakan memperhatikan persyaratan-persyaran yang
serta yang menentukan yang berhak harus dipenuhi. Dan dengan terpenuhinya
menerima Program Bedah Rumah ini masi persyaratan-persyaratan maka program ini
di perhadapkan dengan program yang dapat akan tetap sesuai dengan sasaran dan
dikatakan belum Efektiv dan Efisien serta berjalan dengan baik tanpa perdebatan yang
kualitas dari program ini masi bisa berarti, jika di lihat dari definisi Rumah
dikatakan belum baik. Dalam meningkatkan Layak Huni yaitu: Bahan Lantai berupa
kualitas Program Bedah Rumah ini adalah Tanah atau Kayu kelas IV, bahan dinding
merupakan salah satu yang sangat penting berupa Bilik Bambu/Kayu/Rotan atau Kelas
untuk diperhatikan, hal ini terjadi di Kayu IV, tidak atau kurang mempunyai
karenakan pemerintah dituntut untuk Ventilasi dan Pencahayaan,Bahan Atap
melaksanakan Program Bedah Rumah ini berupa Daun atau Genteng Plentong yang
tepat sasaran yaitu sesuai dengan sudah Rapuh, Rusak Berat dan/atau, Rusak
persyaratan-persyaratan yang telah di Sedang dan Luas Tanah Tidak Mencukupi
tentukan agar program bedah rumah ini bisa Standar Minimal per Anggota Keluarga.
berjalan secara Efektiv dan Efisien akan Berdasarkan Keputusan Kementrian
tetapi jika dilihat jalannya Program Bedah Pembangunan Umum dan Perumahan
Rumah ini masi tidak memiliki perubahan. Rakyat No 17/PRT/M/2018 Tentang
Perlu di ketahui bahwa Program Bantuan Stimulan Bedah Rumah dimana
Bedah Rumah ini sendiri merupakan beberapa hal yang harus diperhatikan:
Alokasi Anggaran dari Dana Desa yang Ketentuan Umum, Bentuk Bantuan, Jenis
digunakan untuk infrastruktur yang di dan Besaran, Syarat Penerima Bantuan,
dalamnya yaitu untuk Pembangunan Rumah Penyelenggaraan Bantuan, Penetapan Calon
Yang Tidak Layak Huni melalui Program
Penerima Bantuan, Pengawasan dan 2008:4) Efektifitas adalah Pemanfaatan
Pengendalian, Ketentuan Peralihan. Sumberdaya Sarana dan Prasarana dalam
jumlah tertentu yang secara sadar di
TINJAWAN PUSTAKA
tetapkan sebelumnya untuk menghasilkan
Konsep Efetifitas
berang atas jasa yang dijalankan.
Konsep Efektivitas merupakan
Berdasarkan pernyataan-pernyataan
kosep yang sangat luasyang mencakup
para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
berbagai faktor baik dalam maupun luar
Efektifitas merupakan hasil yang dicapai
Organisasi.
atau seberapa jauh tujuan yang berhasil
Peter Drucker (dalam Stoner dan
dicapai, dengan melihat dari bagaimana
Wankel 2006) menyatakan bahwa
proses dari suatu rencana yang dijalankan
Efektivitas dapat pula diartikan sebagai
yang telah terlebih dahulu telah
”Menjalankan pekerjaan yang benar”.
direncanakan, kelompok sasaran yang
Abdurahmat (2003:24), Efektifitas adalah
ditujukan serta melihat dari hubungan
penempatan Sumberdaya Sarana dan
antara satu sama lain dalam mencapai hasil
Prasarana dalam jumlah tertentu yang
atau dalam pencapaian tujuan.
secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk
menghasilkan jumlah pekerjaan tepat pada Konsep Bedah Rumah
waktunya. Menurut Sedarmayanti (2009) Sistem dan Prosedur Pencairan Dana
Efektivitas merupakan suatu ukuran yang bantuan Bedah Rumah.
memberikan gambaran seberapa jauh targel Dalam Rangka Meningkatkan
telah tercapai. Menurut Mahmudi (2005:92) Pemberdayaan, Kesejahtraan, dan
mengemukakan bahwa Efektivitas Pemeretaan Pembangunan di Pedesaan
merupakan hubungan antara output dengan melalui Dana APBN Kabupaten , Provinsi
tujuan, semakin besar kontribusi dan Pusat, Pemerintah Kabupaten Provinsi
(sumbangan) terhadap pada pencapaian dan Pusat perlu merealisasikan dalam
Tujuan, maka semakin Efektif Organisasi, APBD masing-masing sebesar 10 persen
Program, atau Kegiatan. Gibson dkk (2002) untuk alokasi dana desa.
mengatakan bahwa ada dua pendekatan
untuk mengevaluasi atau mengukur Pemerintah Desa/Penyelenggara
Evektivitas Organisasi, yaitu Pendekatan Program Bedah Rumah.
Tujuan (The Goal Approach) dan Osborne dan Plastrik (2000;55) Pemerintah
Pendekatan Teori System (The System merupakan Lembaga yang besar Kompleks,
Theory Approach). dan Ruwet. Desa memiliki potensi yang
Husain (2002) mengemukakan bahwa sangat srategis, sehingga diperlukan adanya
terdapat beberapa pendekatan yang dapat perhatian yang seimbang terhadap
mengukur Efektifiaras yaitu dengan penyelengaraan otonomi desa.untuk
menggunakan Pendekatan Sasaran, menunjang keberhasilan pemerintah upaya
Pendekatan Sumber,Pendekatan Proses dan yang harus dilakukan pemerintah yaitu
Pendekatan Intergratif. Husain (2002) memperkuat desa merupakan langkah yang
mengemukakan bahwa terdapat beberapa sangat perlu dilakukan oleh Pemerintah
pendekatan yang dapat mengukur Provinsi Dan Pemerintah Daerah. Sebagai
Efektifitas yaitu Kejelasan tujuan yang Kepala Desa bertugas menyelenggarakan
hendak dicapai, Kejelaan strategi pencapian Pemerintahan Desa (UU No. 6 Tahun 2014),
tujuan, Proses Analisis dan Perumusan Melaksanakan Pembangunan, Pembinaan
Kebijaksanaan yang mantap, Penyusunan Kemasyarakatan Desa, dan Pemberdayaan
Program Yang Matang, dan Penyusunan Masyarakat Desa.
Program Yang Mantap. Sondag (Othenk
Syarat-Syarat Penerima bantuan Program sebagai tingkat keberhasilan dari program
Bedah Rumah bedah rumah ini melaksanakan tujuan atau
Syarat penerima bantuan Program sasaran dari program bedah rumah ini dan
Bedah Rumah menurut Menteri Pekerjaan kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Umum dan Perumahan Rakyat nomor Dalam hal ini efektivitas dapat diukur
13/PRT/M/201016 tentang Bantuan Stimulan efektifitasnya (Husain:2002) yaitu dengan
Bantuan Bedah Rumah, atau yang dikenal Pendekatatan Sasaran, Pendekatan Sumber,
Bedah Rumah BAB lV pasal 13 yaitu sebagai Pendekatan Proses, dan Pendekatan Integratif,
berikut:
Informan Penelitian
(1). Perseorangan penerima BSPS
Adapun subjek penelitian ini adalah
merupakan MBR yang memenuhi
seluruh pemerintah desa ranoketang atas
persyaratan:
dan masyarakat penerima bantuan program
a. Warga negara indonesia yang sudah
bedah rumah.
berkeluarga.
b. Memiliki atau menguasai tanah. Insrumen Data Dan Teknik
c. Belum memiliki rumah, atau memiliki Pengumpulan Data
dan menempati rumah satu-satunya Penelitian kualitatif menggunakan
dengan kondisi yang tdak layak. metode kualitatif yaitu pengamatan,
d. Belum pernah memperoleh BPS dari wawancara, penelaahan Dokumen. Dalam
pemerintah pusat. penelitian kualitatif peneliti menrupakan
e. Berpenghasilan paling banyak senilai insrumen utama/kunci (Maleong,
upah minimum provinsi setempat. 2006).Berdasarkan pendapat tersebut maka
f. Di utamakan yang telah memiliki insrumen utama dalam penelitian ini Ialah
keswadayaan dan berencana peneliti sendiri; sedangkan teknik
membangun atau meningkatkan pengumpulan data yang digunakan
kualitas rumahnya. adalah wawancara (interviuw), yaitu
g. Bersedia membentuk kelompok , dan melakukan tanya jawab atau dialog dengan
h. Bersedia membuat pernyataan. para informan. Selain teknik wawancara,
Bedah rumah merupakan bagian dari upaya juga digunakan teknik observasi dan teknik
pemerintah dan bagian dari Pembangunan dokumentasi. Teknik observasi yaitu
Nasional. dimana Tujuan Pembangunan melakukan pengamatan terhadap peristiwa
Nasional merupakan suatu proses yang yang berhubungan dengan fokus penelitian.
terus-menerus dan berkesinambungan Data hasil observasi ini akan melengkapi
(Afifudin, 2012). data hasil wawancara.

METODE PENELITIAN Teknik Analisis Data


Pendekatan Penelitian Teknik analisis data yang
Metode pendekatan yang digunakan digunakan, dengan menelaah dan mereduksi
dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. data yang bersifat deskriptif yang diperoleh
Penelitian Kualitatif menurut Flic (Gunawan, dilapangan, kemudian di kategorisasikan
2013) ditujukan untuk memahami fenomena- untuk diperiksa dan selanjutnya ditefsirkan.
fenomena sosial dari sudut pandang Reduksi Data
partisipan. Reduksi data diartikan sebagai
Objek Penelitian proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
Sesuai dengan rumusan masalah penyederhanaan, pengabsrakan dan
bahwa fokus atau objek penelitian ini adalah transformasi data “kasar” yang muncul dari
evektivitas program bedah rumah. Fokus atau catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi
objek penelitian tersebut didefinisikan data berlangsung terus-menerus selama
penelitian yang berorientasi kualitatif Di lihat dari pendekatan ini apa yang di
berlangsung. lakukan oleh pemerintah sudah sesuai
dengan kebutuan yang ada di lingkungan
Penyajian Data
masyarakat. banyak bagian-bagian rumah
Suatu penyajian sebagai
dari para penerima bantuan program bedah
sekumpulan informasi tersusun yang
rumah ini yang boleh diselesaikan. ada yang
memberi kemungkinan yang adanya
perlu diperhatikan bahwa anggaran yang
penerikan kesimpulan dan pengambilan
terpakai dalam menjalankan program bedah
tindakan dengan melihat penyajian-
rumah ini disetiap bentuknya tidak
penyajian kita dapat memahami apa yang
diketahui oleh masyarakat dan penerima
sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan
bantuan program bedah rumah ini,dan
lebih jauh menganalisis atau mengambil
dalam jalannya program bedah rumah ini
tindakan berdasarkan atas pemahaman yang
belum baik karena beberapa bentuk dari
didapat dari penyajian tersebut.
program bedah rumah ini masi sangat kasar.
Verifikasi Data 3. Pendekatan Proses
Yaitu upaya untuk menempatkan hasil dari penelitian yang dilakukan
salinan suatu temuan dalam seperangkat oleh peneliti ditemukan bahwa dalam proses
data yang lain. jalannya program bedah rumah ini para
HASIL PENELITIAN DAN penerima program bantuan program bedah
PEMBAHASAN rumah ini telah memiliki tempat tinggal atau
Berdasarkan hasil penelian maupun rumah yang telah layak huni, dari hasil
pengumpulan data yang sesuai dengan wawancara juga para penerima bantuan
indikator-indikator yang dikemukakan oleh program bedah rumah ini merasa bahwa
(Husain, 2002) yaitu, pendekatan sasaran, tidak layak untuk menerima bantuan
pendekatan sumber, pendekatan proses, dan program bedah rumah ini, Dalam proses
pendekatan integratif atau pendekatan pemerintah menentukan siapa-siapa
gabungan. penerima bantuan program bedah rumah ini
1. Pensekatan Sasaran dari hasil penelitian menunjukan masi
Efektitifitas dari program bedah kurang bagus dan harus diperhatikan
rumah di Desa Ranoketang Atas masih kambali, , untuk itu dari hasil penelitian
perlu ada pembenahan yang harus dilakukan yang di lakukan dilapangan bahwa
dari pihak penyelenggara. para penerima pemerintah/penyelenggara program bedah
sudah memiliki rumah yang layak huni dan rumah ini harus memperjelaskan penerima
sebagainya. beberapa bentuk dari program bantuan program bedah rumah ini untuk
bedah rumah ini yang tidak baik dan tidak kedepan lebih bagus.
diperlukan. ini tidak sampai dengan 4. Pendekatan Intergratif
menyelesaikan aktifitas kerja atau Husain (2002) mengemukakan
pelaksanaan pekerjaan yang membuat bahwa Pendekatan Intergratif atau
bentuk dari program bedah rumah tersebut gabungan yaitu mencakup Input, Proses dan
sampai dengan sekarang belum bisa Ouput. Jika dilihat dari inputnya program
digunakan. masi ada pembangunan yang bedah rumah ini sudah sesuai dengan
lebih penting untuk dilaksanakan kebutuhan yang di perlukan oleh penerima
pembangunan atau pelaksanaan pekerjaan bantuan program bedah rumah ini, akan
seperti jalan, pertanian bahkan sampai pada tetapi dari hasil penelitian menunjukan
usaha kecil menegah. bahwa jalannya program bedah rumah ini
2. Pendekatan Sumber belumlah bagus di mana bentuk dari
bentuan program bedah rumah ini masihlah
kasar. Kelayakan dan kriteria penerima
bantuan program bedah rumah serta pahaman atau sikap mengira-ngira
anggaran yang harus di ketahui oleh dimasyarakat dan penyelenggara harus
masyarakat. Program Bedah Rumah ini mampu menyesuaikan anggaran dengan
merupakan salah satu program dari kebutuhan yang ada dilapangan dengan
pemerintah pusat dalam upaya membantu tepat agar tidak ada dana yang terbuang
masyarakat yang miskin, memiliki rumah percuma.
yang tidak layak huni serta bagi warga Mengenai proses atau dari program
masyarakat yang belum memiliki rumah bedah rumah ini, penyelenggara program
atau tempat tinggal. Dalam proses jalannya bedah rumah ini sebelum menentukan
program bedah rumah ini masih harus penerima seharusnya turun langsung ke
dilakukan pembenahan mekanisme yang lapangan melihat kondisi dari setiap
tidak baik dan tidak sesuai, dimana dari masyarakat sebagai calon penerima bantuan
hasil penelitian menunjukan bahwa program bedah rumah ini, agar bisa sesuai
hubungan atau koordinasi antara Hukumtua dengan kriteria dan kelayakan sebagai
dengan BPD tidak baik. penerima bantuan program bedah rumah ini.
Selain itu juga peyelenggara program bedah
PENUTUP
rumah harus memiliki kriteria khusus
Efektifitas Program Bedah Rumah
penerima program bedah rumah ini secara
yang ada di Desa Ranoketang Atas belum
jelas diketahui secara umum dimasyarakat,
terlaksana dengan baik dan harus ada
harus ada sosialisasi dimasyarakat tentang
perbaikan dari pada program bedah rumah
program bedah rumah ini serta harus adanya
ini dimana dalam proses pengerjaan tidak
SOP yang jelas dari program bedah rumah
selesai,anggaran yang disalurkan tidak
ini agar supaya masyarakat dapat
diketahui masyarakat, mekanisme serta
mengetahui program bedah rumah ini ada
kriteria yang masi kurang baik atau tidak
dan jalan.
memiliki kejelasan. Dan koordinasi antara
Dari setiap bentuk yang ada dalam
Pemerintah Desa dengan BPD yang tidak
program bedah rumah ini harus di
baik
perhatikan dengan baik agar hasilnya halus
Penyelenggara Program Bedah
dan tidak mengecewakan juga anggaran dari
Rumah harus lebih baik lagi dalam
program bedah rumah ini harus di ketahui
penentuan serta pelaksanaan program bedah
penerima dan masyarakat umumnya serta
rumah ini agar tidak ada sikap saling curiga
penyelenggara harus menyesuaikan secara
di masyarakat, juga pemerintah kiranya
tepat anggaran yang terpakai.
melihat kelayakan dari setiap penerima
Penyelenggara juga harus memperhatikan
batuan ini dengan cara pemerintah atau
kriteria dan kelayakan penerima bantuan
penyelenggara turun langsung ke lapangan
program bedah rumah serta harus memiliki
untuk melihat kondisi setiap rumah calon
kriteria yang khusus yang diketahui
penerima bantuan serta dalam
masyarakat pada umumnya serta ada
melaksanakan program bedah rumah ini
Sosialisali kepada masyarakat. Serta yang
harus di selesaikan pelaksanaanya sesuai
terpenting yaitu adanya koordinasi yang
dengan anggaran yang telah tertera.
baik dari pemerintah sebagai penyelenggara
Bentuk dari program bedah rumah ini
dan BPD agar program bedah rumah ini
harus diperhatikan dan pembuatannya harus
dapat berjalan dengan baik.
lebih rapih agar terlihat lebih bagus seperti
cor lantai, juga dari pihak penyelenggara DAFTAR PUSTAKA
harus lebih transparan mengenai anggaran Abdurahmat. 2003. Organisasi dan
yang telah terpakai kepada masyarakat Sumberdaya Manusia. Jakarta:
supaya tidak menimbulkan kesalah Rineke Cipta.
Afifudin.2012.Pengantar Administrasi Siangian,
Pembangunan, Konsep,Teori, dan S,P.2001.Manajemen.Yokyakarta:
Implikasinya di Era Liberty
Reformasi.Bandung, Alfabeta. Sedarmayanti.2009.Sumberdaya Manusia
Djopari.2016.Kebijakan Dan Produktifitas Kerja. Bandung.
Pemerintah.Tanggerang Mandar Maju
Selatan:Cetakan kesepuluh Stoner.L.J dan Wankel, C. 2006.
Gibson,l.J.2002.Organization.Terjemahan. Manajemen,Terjemahan. Jakarta.
Jakarta:Erlangga Intermedia
Gunawan,I. 2013. Metode Penelitian Widjaja,Haw.2012.Otonomi Desa.Jakarta.
Kualitatif (teori dan prektek). PT Rajagrafindo Persada
Malang. Bumi Aksara Sumber Lain:
Husein.2002. Efektivitas pelayanan public. Keputusan Kementrian Pembangunan dan
Jakarta: PT. Perumahan Rakyat No
Gramedia Pustaka Utama, 17/PRT/M/2018 Tentang Bantuan
Stimulan Bedah Rumah
Lukman,s.2000.Manajemen Kualitas
Undang-Undang Republik Indonesia
Pelayanan Public.
Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Desa
Yokyakarta:Pembaruan
Pereturan Mentri Pekerjaan Umum dan
Maleong,L, J, 2006. Metodologi Penelitian
Perumahan Rakyat Republik
Kualitatif. Bandung:PT. Remaja.
Indonesia Nomor 13/PRT/M/2016
Rosdakarya.
tentang Bantuan Stimulan Rumah
Swadaya
Mustafa,d. 2013. Birokrasi Pemerintahan.
Bandung. Alfabeta.
Peraturan Mentri Sosial Republik Indonesi
Mahmudi. 2005. Manajemen Keuangan
Nomor 20 Tahun 2017 tentang
Daerah. Jakarta:PT Gurun Aksara.
Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak
Osborne, D dan Plastrik, P. 2000.
Layak Huni dan Sarana dan
Memangkas Birokrasi. Jakarta: PPM.
Prasarana Lingkungan
Othenk.2008.Pengertian Tentang Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014
Efektifitas.Bandung:Bumi aksara Tentang Desa
Rakmat, 2018. Administrasi Dan
Akuntabilitas Publik. Yokyakarta:
Cv Andioffset
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Kualitatif Kuantitatif R dan D.
Bandung:Alfabeta
Steers,r. 1985. Efektifitas Organisasi
Jakarta:Erlangga
Supriyono.2000.Sistem Pengendalian
Manajemen. Yokyakarta:Edisi
pertama
Setiyono s. e.2013. Kebijakan Sosial
Sebagai Kebijakan
Public.Bandung.Alfabeta, cv.

You might also like