Professional Documents
Culture Documents
7715-Article Text-26350-1-10-20210915
7715-Article Text-26350-1-10-20210915
ABSTRACT
Spodoptera litura is one of the important plant pests that are polyphagic. Spodoptera litura
attacks can cause damage to up 80% on plants causing losses for framer. Control using synthetic
pesticides is excessive because it causes negative for environment. Efforts that can be made are using
biopesticides such as Terminalia catappa L. leaves. This research aims to obtain effective
concentrations in controlling Spodoptera litura in vitro. The research was carried out in Pathology,
Entomology and Microbiology, Faculty of Agriculture and Animal Husbandry and experimental farm
of State Islamic University of Sultan Syarif Kasim from February to March 2019. This research used a
Completely Randomized Design with 5 treatments, consisting of control, 9% EDK, 18% EDK, 27%
EDk and 36% EDK with 3 replications. The parameters used are larvae stop eating (%), speed of
death, mortality, toxicity of LC50 and larvae become pupae (%). The result showed the effective
concentration in controlling Spodoptera litura was EDK 18%.
Keywords: Terminalia catappa L., Effectiveness, Spodoptera litura
ABSTRAK
Ulat grayak (Spodoptera litura) merupakan salah satu hama tanaman penting yang bersifat
polifag dan dapat menyebabkan kerusakan hingga mencapai 80% pada tanaman, sehingga merugikan
petani. Pengendalian menggunakan pestisida sintetik yang berlebihan menyebabkan terjadinya
dampak negatif bagi lingkungan. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan pestisida
nabati seperti daun ketapang (Terminalia catappa L.). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
konsentrasi ekstrak daun ketapang yang efektif dalam mengendalikan hama Spodoptera litura secara
in vitro. Penelitian dilakukan di laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi, Fakultas
Pertanian dan Peternakan dan lahan percobaan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
pada bulan Februari hingga Maret 2019. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5
perlakuan yang terdiri dari kontrol, 9% EDK, 18% EDK, 27% EDK dan 36% EDK dengan masing-
masing 3 ulangan. Parameter yang digunakan yaitu larva bergenti makan (%), kecepatan kematian,
mortalitas, toksisitas LC50 dan larva menjadi pupa (%). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan
bahwa konsentrasi efektif adalah konsentrasi EDK 18%
Kata kunci: Ketapang, Efektivitas, Spodoptera litura
23
Dinamika Pertanian April 2021
24
Uji Efektivitas Beberapa Konsentrasi Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catappa L.) terhadap Ulat Grayak (Spodoptera
litura) Secara In Vitro
toples perlakuan terdapat 10 helai daun inilah yang berfungsi sebagai penolak makan
kecang kedelai yang masih segar. Daun pada larva sehingga larva berhenti memakan
kacang kedelai pakan Spodopetra litura daun yang telah diaplikasikan dengan ektrak
dicelupkan pada beberapa konsentrasi EDK daun ketapang. Senyawa terpenoid merupakan
yang telah ditentukan. Keringkan selama 2 salah satu senyawa yang bersifat sebagai
menit. Daun yang telah kering dimasukkan antimakan (antifedant) karena rasanya yang
ke dalam kemudian ditutup kembali dengan pahit sehingga serangga menolak untuk makan.
kain kasa. Pengamatan dilakukan selama 6 Larva yang telah berhenti makan ditandai
hari terhadap gejala fisik dan kematian ulat dengan tidak adanya atau berkurangnya bekas
grayak setelah aplikasi EDK pada setiap gerekan pada permukaan daun oleh larva
parameter. Spodoptera litura.
Larva yang telah berhenti makan juga
HASIL DAN PEMBAHASAN menunjukkan perubahan yaitu gerakan menjadi
lamban cenderung diam, ukuran tubuh larva
1. Larva Berhenti Makan (%) yang menyusut baik itu berat maupun panjang
Pengamatan larva berhenti makan pada larva, tubuh larva berubah warna dari hijau
penelitian dilakukan setiap 2 jam sekali selama menjadi coklat kehitaman. Perubahan ini
24 jam. Larva berhenti makan merupakan disebabkan oleh senyawa flavonoid yang
keadaan dimana larva uji coba tidak memakan menstimulasi kemoresptor kemudian
daun bahan pakan setelah dilakukannya dilanjutkan pada sistem saraf pusat serangga.
aplikasi ekstrak daun ketapang. Analisis sidik Pada proses selanjutnya pengaruh zat dapat
ragam Persentase larva berhenti makan selama merusak jaringan tertentu yaitu organ
24 jam penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. pencernaan, kelenjar penghasil enzim atau
Tabel 1. Persentase Larva Berhenti Makan. jaringan saraf serangga (Yanuwadi, 2013).
Persentase Larva 2. Kecepatan Kematian
Perlakuan
Berhenti Makan (%) Setiap perlakuan pada penelitiam
Kontrol 0.00 b menyebabkan tingkat waktu kecepatan
9% EDK 11.11ab kematian larva yang berbeda dengan perlakuan
18% EDK 22.22a lainnya. Penelitian dilakukan dengan
27% EDK 22.22a mengamati dan menghitung tingkat kecepatan
36% EDK 22.22a kematian terhadap larva yang diujikan. Jumlah
kematian larva perhari akan dijumlahkan untuk
Harwanto, dkk., (2012) perbedaan mendapatkan persentase kematian larva. Hasil
tingkat konsentrasi tidak menyebabkan sidik ragam kecepatan kematian didapatkan
terjadinya perbedaan yang terlalu signifikan bahwa kecepatan kematian seperti pada Tabel
dalam penghambatan makan. Kandungan 2.
senyawa yang terdapat pada setiap konsentrasi
perlakuan ekstrak menghasilkan efek yang Tabel 2. Kecepatan Kematian.
sama yakni adanya perubahan bau, sehingga
Kecepatan Kematian
memicu larva tidak mampu untuk mengenali Perlakuan
(%)
makanan. Secara bertahap larva akan Kontrol 0.00 b
mengalami perubahan perilaku yang 9% 31.11a
menandakan larva berhenti makan. 18% 33.33a
Larva berhenti makan disebabkan oleh 27% 33.33a
kandungan senyawa kimia yang terdapat pada 36% 33.33a
ekstrak daun ketapang yang telah dianalisis.
Flavonoid yang terkandung dalam
Senyawa kimia paling dominan dalam daun
ekstrak ketapang bersifat toksik dengan kontak
ketapang yaitu fenolik. Sejalan dengan
langsung terhadap larva. Senyawa flavonoid
penelitian Batubara, dkk. (2012) yang
masuk ke dalam mulut serangga dan
menyatakan bahwa fenolik sebagai larvasida
menyerang pernafasan serta menyebabkan
bekerja dengan cara menekan konsumsi makan
kerusakan spirakel sehingga terjadinya
karena mengandung rasa pahit sehingga
gangguan pada sistem pernafasan larva yang
menyebabkan terhambat dan berkurangnya
kemudian menyebabkan kematian (Dinata,
selera makan pada larva. Rasa pahit yang
2008).
dihasilkan oleh kandungan senyawa tanin
25
Dinamika Pertanian April 2021
26
Uji Efektivitas Beberapa Konsentrasi Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catappa L.) terhadap Ulat Grayak (Spodoptera
litura) Secara In Vitro
27
Dinamika Pertanian April 2021
28