Professional Documents
Culture Documents
1 SM
1 SM
ABSTRACT
Elementary school is a place of children's basic education where children can gain knowledge and
character education. In the process of developing the curriculum in the process of improving
character, it is very important to do at this time, namely where the process of forming the character of
students is. But in reality the curriculum based on character education is currently still low, namely
where there is no integration of values into all subjects or local content as well as the process of self-
development and lack of habituation in everyday life. The purpose of this research is how to develop
student character strategies and how the teacher's role in optimizing character in the 2013 curriculum
is. This research uses a qualitative descriptive method which takes place at the SD Lab School FIP
UMJ with the research subjects of principals and teachers. The results of this study by conducting
interviews with school principals and teachers, namely at SD Lab School FIP UMJ instilling
character education integrated into the Pancasila lesson profile, namely knowing and loving God
Almighty and Understanding Religion/Belief, to strengthen the character of SD Lab School FIP UMJ
applies Qiraati-based learning, namely the method of reading the Koran with makhraj and the best
possible rules as exemplified by the Prophet Muhammad so that the character of students can
improve.
Keywords: Character Education, Curriculum 2013, Qiraati Method
ABSTRAK
Sekolah dasar adalah tempat dari Pendidikan dasar anak-anak yang dimana anak-anak dapat
memperoleh pengetahuan dan Pendidikan karakternya. Pada proses pengembangannya kurikulum
dalam proses meningkatkan karakter sangat penting untuk dilakukan saat ini, yaitu dimana proses
pembentukan karakter peserta didik. Tetapi pada kenyataannya kurikulum yang berbasis Pendidikan
karakter saat ini masih rendah yaitu dimana belum adanya integrasi nilai-nilai karakter ke dalam
seluruh mata pelajaran atau muatan local serta proses pengembangan diri dan kurangngnya sikap
pembiasaan diri dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dalam peleitian ini adalah bagaimana strategi
pembentuka karakter siswa dan bagaiamana peran guru dalam mengoptimalkan karakter dalam
kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang bertempat di SD Lab
School FIP UMJ dengan subjek penelitian kepala sekolah dan guru. Hasil dari penelitian ini dengan
melaksakan wawancara dengan kepala sekolah dan guru yaitu di SD Lab School FIP UMJ
menanamkan Pendidikan karakter dengan mengintegrasikan dalam profil pelajaran Pancasila, yaitu
mengenal dan mencintai Tuhan Yang Maha Esa dan Pemahaman Agama/Kepercayaan, untuk
memperkuat karakter tesebut SD Lab School FIP UMJ menerapkan pembelajaran Al Quran berbasis
Qiraati yaitu metode mambaca Al Quran dengan makhraj dan kaidah sebaik mungkin seperti yang di
contohkan Rasulullah SAW dengan begitu karakter siswa dapat meningkat.
Kata kunci: Pendidikan Karakter, Kurikulum 2013, Metode Qiraati
24
Venni Herli Sundi, Zulela M.S, Edwit : Implementasi Pendidikan Karakter Dalam
Meningkatkan Karakter Siswa Pada Kurikulum 2013
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id
K urikulum adalah jantung dalam suatu pekerti, tabiat ataupun watak (Kesuma,
Pendidikan (heart of education), Dharma, 2011). Perkembangan Pendidikan
kurikulum dapat memberikan ciri khas karakter dengan dipengaruhi oleh faktor genetis
dan karakter siswa dalam suatu Lembaga dan faktor lingkungan siswa. Sehingga faktor
Pendidikan, sumber belajar, bahan ajar dalam lingkungan merupakan suatu faktor yang dapat
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh mempengaruhi dibentukanya karakter siswa
guru pasti dilakukan sesuai dengan kurikulum yang berasal dari orang-orang terdekatnya,
yang berlaku. Perkembangan di dunia menuntut dimana siswa terpengaruh dan mulai
perkembangan kurikulum juga, perkembangan menirunya.
yang terlaksana dalam dunia besar sehingga Seorang siswa sering sekali mengikuti
memiliki pengaruh di dalam dunia Pendidikan tingkah laku orang tuanya dan teman
serta lapangan pekerjaan. Penurunan kurikulum bermainnya, bahkan asisten rumah tangganya.
Pendidikan sering diatasi dengan perubahan Itu terjadi karena karakter berasal dari proses
kurikulum. Kurikulum yang dapat berperan meniru yang berarti proses dari melihat,
dalam Pendidikan dimana ia sanggup merubah mendengar, dan mengikuti. Oleh karena itu
dirinya serta dapat menyesuaikan dirinya karakter dapat dibentuk dengan cara sengaja
dengan perubahan-perubahan yang ada. dengan aktivitas Pendidikan yaitu dengan
Pada saat ini sering kita dengar tentang mengembangkan kurikulum yang berbasis
perkembangan Pendidikan karakter anak-anak Pendidikan karakter. Sehingga dapat diartikan
dan remaja yang memprihatinkan. Dimana karakter adalah suatu hadiah yang diberikan
sering kita dengan kejahatan, perkelahian yang oleh Tuhan yang dibawa sejak lahir sehingga
menunjukkan bahwa karakter anak dan remaja dengan itu dapat berinteraksi dengan
di dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. lingkungan sekitar dengan melaksanakan
Sekolah dasar adalah tempat dimana aktivitas belajar (Admin, 2012).
Pendidikan dasar untuk anak-anak yang sangat Pendidikan karakter memiliki dasar
pentung dalam meningkatan Pendidikan anak- dalam proses pelaksanaannya yaitu tujuan dari
anak dan memperoleh Pendidikan karakternya. Pendidikan nasional dan UU Sisdiknas pada
Sehingga perlu dikembangan kurikulum dalam tahun 2003 yang dimana harapan Pendidikan
meningkatkan Pendidikan karakter yang ada di tidak hanya proses membentuk manusia yang
sekolah dasar pada saat ini. Sehingga perlu pintar tetpai juga membentuk kepribadian atau
adanya Langkah-langkah dalam karakternya. Dengan hal tersebut akan lahir
mengembangkan kurikulum terutama dalam seorang genarasi muda yang tumbuh dan
meningkatkan Pendidikan karakter yaitu berkembang yang membentuk kepribadian
perencanaan awal, pelaksanaan, operasi dan nilai-nilai luhur Agama dan Pancasila.
mengevaluasi program. Pada saat ini kurikulum yang berbasis
Karakter berasal dari Bahasa latin Pendidikan karakter masih rendah yaitu dimana
“kharakter”, “kharassein”, “kharax”, dalam belum terdapat butir-butir nilai karakter yang
bahasa Inggris: character, dalam bahasa diterapkan kedalam mata pelajaran yang ada di
Indonesia: “karakter”, dan dalam bahasa sekolah. Belum diterapkan pembiasaan dalam
Yunani: character, dari charassein yang berarti kehidupan sehari-hari di sekolah, belum
membuat tajam, membuat dalam (Abdul Majid terciptanya Kerjasama antara sekolah dengan
dan Dian Andayani, 2011). Hendro Darmawan orang tua, siswa dan masyarakat di sekitar yang
menjelaskan karakter adalah watak, dapat mengembangan atau membiasakan nilai-
pembawaan, tabiat, atau suatu kebiasaan nilai karakter di lingkungan sekolah,
(Hendro Darmawan, 2010). Penjelasan lain lingkungan rumah serta lingkungan masyarakat.
yang dikemukaan oleh Dharma Kesuma yang Beberapa tingkah laku yang sering terjadi di
25
HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah PGSD ISSN : 2579 – 6151
Volume 6 No. 1 Bulan Mei Tahun 2022 e-ISSN : 2614 – 8242._
sekolah seperti terlihat tidak adanya aktivitas bangsa adalah Pendidikan taman siswa 1992
berjamaah antara guru dan siswa, seperti yang di gagas oleh Ki Hajar Dewantara
jarangnya dilaksanakan tadarus bersama setiap menurut Oemar Hamalik (2012), Mulyasa
pagi, sering terjadi perdebadatan antara siswa, (2013) berpendaoat bahwa ada beberapan
siswa yang tidak disiplin dalam berpakaian di model pengembangan kurikulum dalam
sekolah, siswa yang jarang mengumpulkan meningkatkan karakter anak salah satunya
Pekerjaan Rumah (PR), serta kurangnya sikap model kurikulum demokratis dan kurikulum
bergotong royong dalam melaksanakan hubungan interpersonal.
aktivitas di sekolah, oleh karena itu perlu
diterapkan nilai-nilai karakter dalam sekolah. METODE PENELITIAN
Perkembangan pada diri anak merupakan
tantangan pada kehidupan sekarang, banyak
terjadi peristiwa-peristiwa yang
P enelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif untuk mendapatkan gambaran
mengkhawatirkan yang terjadi pada anak-anak tentang bagaimana program pendidikan
sekolah dasar, seperti tidak adanya sopan karakter di SD Lab School FIP UMJ. Adapun
santun terhadap gurunya, mencuri barang yang yang menjadi subjek dalam penelitian ini
bukan miliknya, berbohong, merokok, adalah kepala sekolah dan guru kelas.
bertengkar serta tidak mengerjakan pekerjaan Penelitian ini menggunakan pendekatan
ruma. Dalam hal itu guru memiliki peranan kualitatif dengan menggunakan teknik
penting dan tanggung jawab yang besar untuk pengumpulan data sebagai berikut: Observasi,
mengatasi hal tersebut, upaya yang dapat Wawancara dan Studi dokumentasi.
dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah
dengan meningkatkan Pendidikan karakter HASIL DAN PEMBAHASAN
siswa, dengan menerapkan pada proses
pembelajaran di sekolah, dimana kegiatan
tersebut tidak hanya mengembangkan
P enelitian ini dilaksanakan dengan tahapan
observasi ke sekolah, sekolah yang
dimaksud adalah SD Lab School FIP
kemampuan kognitif saja tetapi lebih dari itu. UMJ. Tahapan yang dilakukan dalam observasi
Pendidikan karakter dapat meningkatkan dan adalah dimana peneliti melihat proses
mengembangkan kesiapan siswa secara mental, berkembanganya kurikulum dalam
sosial dan karakter. meningkatkan karakter siswa di sekolah.
Audrey Nicholls dalam Oemar Hamalik Setelah dilaksanakan proses observasi, peneliti
(2012) menyebutkan suatu pengembangan melaksanakan wawancara kepada guru-guru
dalam kurikulum dimana proses rencana dan kepala sekolah tentang berkembangnya
pengembangan belajar yang telah membawa Pendidikan karakter di sekolah. Tahapan
siswa kearah perubahanan yang diharapkan. selanjutnya adalah dokumentasi peneliti
Pengembangan yang dimaksud tersebut adalah mengambil hasil-hasil kegiatan pengembangan
dimana menysuusn kurikulum sesuai dengan Pendidikan karakter di sekolah tersebut.
Pendidikan Nasional, kurikulum yang Perencanaan dalam pengembangan
dikembangan sesuai kemampuan pendekatan, kurikulum dalam meningkatkan karakter adalah
kurikulum dikembangkan dari jenjang dasar, muatan nasional, muatan lokal, Gerakan
dan jenjang menengah dikembangkan dari penumbuh budi pekerti Gerakan literasi,
Pendidikan nasional, serta kurikulum Gerakan psiko esdukatif, Pendidikan kecapakan
dikembangkan berverifikasi sesuai dengan hidup, Pendidikan kewirausahaan, Pendidikan
minat siswa. berbasis keunggulan local atau global, serta
Berdasarkan Pusat Bahasa Departemen pembentukan karakter dan strategis.
Pendidikan Nasional (2008) menyebutkan Berdasarkan hasil wawancara dengan
bahwa karakter adalah suatu tabiat, akhlak dan kepala sekolah dan guru di SD Lab School FIP
budi pekerti seseorang. Pendidikan karakter UMJ, dimana dari hasil wawancara pihak
26
Venni Herli Sundi, Zulela M.S, Edwit : Implementasi Pendidikan Karakter Dalam
Meningkatkan Karakter Siswa Pada Kurikulum 2013
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id
27
HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah PGSD ISSN : 2579 – 6151
Volume 6 No. 1 Bulan Mei Tahun 2022 e-ISSN : 2614 – 8242._
SIMPULAN
28