Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 274

PENGOPERASIAN POWER TOOLS

Learning and Organizational Development


INFORMASI K3

Gedung Pelatihan MMTD Riverside CI4

Assembly Point Toilet & Mushola Pantry

Learning & Organization Development 2 of 226


PERATURAN KELAS

TEPAT WAKTU 01

02 HP Silent Mode

Partisipasi Aktif 03

75% 04 Standar Kelulusan

Coffee Break 05

Learning & Organization Development 3 of 226


AGENDA PELATIHAN
Waktu Hari I Hari II Hari III
07:30-11:30 Pendahuluan BAB III: Praktek Lapangan
Pre-Test Pengoperasian B- Pengoperasian
RAD Select Tool Power Tools
System
BAB I: BAB IV:
Persiapan Hydraulic Torque
Pekerjaan Wrench
Lunch Break
13:00-17:00 BAB II: BAB V: Praktek Lapangan
Basic Hydraulic Pengoperasian Pengoperasian
Impact Wrench Power Tools
Basic Fastener BAB VI: Kesimpulan
Pengoperasian Penutup
Gurinda Tangan Evaluasi
Post-Test

Learning & Organization Development 4 of 226


AGENDA HARI I
 Pembukaan
Peserta mengisi daftar hadir

• Lokasi titik kumpul dalam keadaan darurat
• Protokol kesehatan
• Sambutan Operation Maintenance Management
 Pre-Test
 BAB I: Persiapan Pekerjaan
Apersepsi

• Pengingat Insiden
• Petunjuk Keselamatan
• Zero Tolerance
• Penerapan FRM
 BAB II: Basic Hydraulic & Fastener
• Aplikasi Hydraulic Fundamental
• Teknik Pengencangan

Learning & Organization Development 5 of 226


APERSEPSI

Learning and Organizational Development Slide 6 dari 226


ENERGI

Learning and Organizational Development Slide 7 dari 226


INJURY PENGOPERASIAN POWER TOOLS

Injury Power Tools Operations Maintenance Division Year 2015 - 2022


Incident Location
No Date Accident Company Incident Description
Details
WWSS Project area When a mechanic was disconnecting the still connector of Drill Titon #45 using a
1 31-Aug-15 PT. Sandvik
GRASBERG clamp jaw, his left little finger got pinched on the still that slid down
When a mechanic was positioning the rear axle assy of Isuzu #02-1143 using a
2 25-Sep-15 Terra Shop Bay 4 PT. United Tractors hydraulic pump, the tip of the lever bar he was using pinched his right middle
finger
Underground When an electrician was perforating the 400W sodium lamp bracket using a
3 20-Nov-15 Expansion Hot Room PT. Freeport Indonesia hand drill, the drill bit suddenly lock that causes his hand was gasped and
Shop causing the right ring finger got sprain
When a contractor employee was installing bushing bearing shaft axle to Iveco
4 31-Dec-16 Tera Shop - Bay#09 PT. Chakra Jawara #140192, his left middle finger got pinched between bushing bearing and punch
tool bearing
When an employee was about to set a line boring machine's bit, part of
Boom Point Sheave
employees' body hit the power button on the pendant control so that the
5 23-Feb-17 Shovel # 11, Toraja PT. Freeport Indonesia
booring line engine automatically turned on and spun causing the tool bit tore
Overhaul
the back of his left hand
When the employees painted a used oil storage tank using a spray gun, the
nozzle was clogged, he then cleaned the nozzle by dipping into the thinner can
6 24-Aug-18 Xcut 14 Shop DOZ PT. Kugup Naramaumpul
and accidentally he pressed the Spray Gun's valve, which resulted in thinner
spraying onto his face and dripping into both eyes.
When cutting the chain using a grinder, the grinding machine misses. On reflex,
XC 16 Doctor Drill &
7 08-Oct-19 PT Freeport Indonesia the employee pulling the grinder towards him and its came in contact with his
Bitt
chin.
When was about to remove the wheel bar bolt using the hytorque (Rad Tool)
drive 3/4' on the front left wheel, after positioning the tool to remove the bolt,
8 19-Jul-22 Car Shop GBC 2760 UNITED TRACTORS, PT
the tool retaining lever moved and pinched employee's right index finger
between the retaining lever and the muck wagon frame

Learning and Organizational Development Slide 8 dari 226


Penyebab Insiden Pengoperasian Power Tools

Insiden tersebut diakibatkan oleh:


1. Kondisi yang tidak standar.
2. Kurang fokus/perhatian, karena
melakukan pekerjaan yang berulang.
3. Kurang pengalaman atau terlalu percaya
diri saat menggunakan alat.

Learning and Organizational Development Slide 9 dari 226


Tujuan dan Manfaat

Tujuan:
Setelah menyelesaikan pelatihan ini, peserta mampu mengoperasika
Power Tools di lingkungan PT Freeport Indonesia secara selamat dan
produktif sesuai prosedur yang relevan.

Manfaat:
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu mengoperasikan
Power Tools dan mengurangi kecelakaan kerja sehingga dapat
meningkatkan produktivitas perusahaan.

Learning & Organization Development 10 of 226


TEST

Learning & Organization Development 11 of 226


BAB 1
Mempersiapkan Pekerjaan

Learning & Organization Development 12 of 226


Petunjuk Keselamatan

Istilah Keselamatan
Adalah suatu keadaan yang dapat
memungkinkan timbullnya kecelakaan/
kerugian dapat berupa cedera, penyakit,
kerusakan dan ketidakmampuan
melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan.

Contoh: penyimpanan bahan bakar di tempat


yang tidak semestinya, genangan air di
tempat kerja, kabel listrik yang mengelupas.

Tindakan yang diambil berupa upaya


pengendalian bahaya (program K3).

Learning & Organization Development 13 of 226


Petunjuk Keselamatan

Adalah Peluang (tinggi, sedang, dan rendah) atau kemungkinan


seseorang terkena bahaya sehingga terjadi kecelakaan akibat hal
tersebut pada periode tertentu.

Contoh: terpapar kebisingan, heat stress, tersengat listrik,


keracunan bahan kimia.

Tindakan yang diambil berupa upaya pencegahan/warning.


Learning & Organization Development 14 of 226
Petunjuk Keselamatan

Accident
Adalah suatu kejadian/ peristiwa yang tidak diinginkan dimana dapat menyebabkan
cedera pada manusia dan kerusakan lainnya.

Contoh: kebakaran, kecelakaan industri, kecelakaan perjalanan, kecelakaan kerja.

Tindakan yang diambil berupa investigasi sumber penyebab accident.

Learning & Organization Development 15 of 226


Petunjuk Keselamatan
Near miss adalah
1. Incident yang tidak menimbulkan
cidera manusia atau kerusakan/
kerugian lainnya.
2. Sebuah peristiwa yang tak terencana,
tidak menyebabkan cedera, penyakit,
kerusakan, namun memiliki potensi
untuk melakukannya.

Contoh: Hampir terpeleset, tersandung,


salah dalam pengambilan bahan kimia.

Tindakan yang diambil berupa investigasi.

Learning & Organization Development 16 of 226


Petunjuk Keselamatan

Adalah
1. Kejadian yang tidak diinginkan dimana telah melakukan kontak dengan sumber
energi yang melebihi nilai ambang batas.
2. Kejadian yang dapat menimbulkan/ berpotensi timbulnya kecelakaan kerja.

Contoh: debit air dalam pipa mengalami peningkatan, kenaikan temperatur mesin,
genangan oli, terjadi konslet/arus pendek listrik pada lingkungan kerja.

Tindakan yang diambil dapat berupa emergency response.

Learning & Organization Development 17 of 226


Petunjuk Keselamatan

Unsafe action
Adalah faktor perilaku manusia yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja.

Suatu bentuk pelanggaran terhadap prosedur keselamatan yang telah ditetapkan dimana
memberikan peluang untuk terjadinya kecelakaan kerja.

Contoh: bekerja dengan tidak memperhatikan SOP (Standart Operational Procedure),


mengangkut beban yang berlebihan, bekerja berlebihan atau melebihi jam kerja, tidak
memakai APD, menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai keahliannya.

Tindakan yang diambil dapat berupa komunikasi, training, sanksi.

Learning & Organization Development 18 of 226


Petunjuk Keselamatan

Unsafe condition
Adalah suatu kondisi fisik ditempat kerja yang berbahaya memungkinkan secara
langsung timbulnya kecelakaan.

Contoh: pecahan kaca, paparan bising, lantai licin, pencahayaan yang kurang, peralatan
yang sudah tidak layak pakai, paparan radiasi, kondisi suhu yang yang membahayakan.

Tindakan yang diambil berupa standarisasi tempat kerja, pemakaian APD, profesional
kerja

Learning & Organization Development 19 of 226


PENERAPAN PERILAKU KRITIS

Lisensi
Berikut ini adalah peralatan yang mensyaratkan lisensi di PTFI:
1. Kendaraan Bergerak (Mobile Equipment)
2. Kendaraan Ringan
3. Crane
4. Listrik
5. Pengelasan (welding)
6. Hoist
7. Perancah (scaffolding)

Learning & Organization Development 20 of 226


Penerapan Perilaku Kritis
Pengoperasian peralatan oleh karyawan yang tidak berlisensi dapat mengakibatkan:

1. Cedera serius hingga fatal akibat pengoperasian yang tidak benar


2. Kerusakan properti perusahaan
3. Terhambatnya proses produksi
Untuk memastikan keselamatan Anda dan orang lain, Anda disyaratkan untuk:

1. Hanya melakukan pekerjaan jika terlatih dan memiliki lisensi yang sesuai
2. Selalu pastikan lisensi Anda masih berlaku dan ikuti program penyegaran yang
disyaratkan
3. Selalu memastikan diri sehat untuk bekerja. Jika merasa tidak sehat, laporkan ke
pengawas.
4. Senantiasa patuh terhadap SOP, JSA dan aturan tertulis lainnya
5. Sebelum mengoperasikan peralatan apapun, lakukan pemeriksaan pra-operasi untuk
memastikan peralatan dalam kondisi selamat

Learning & Organization Development 21 of 226


Penerapan Perilaku Kritis

Learning & Organization Development 22 of 226


Penerapan Perilaku Kritis
Bahaya Kebakaran

Berikut ini adalah area-area dengan potensi kebakaran tinggi:

1. Tempat penyimpanan bahan bakar


2. Tempat pengisian bahan bakar
3. Tempat penyimpanan bahan kimia
4. Tempat penyimpanan bahan peledak
5. Tempat penyimpanan tabung gas bertekanan
6. Area-area lain berdasarkan hasil penilaian risiko

Learning & Organization Development 23 of 226


Penerapan Perilaku Kritis
Untuk mencegah insiden kebakaran, pastikan untuk:
1. Mengetahui area dengan potensi kebakaran tinggi di sekitar Anda
2. Selalu perhatikan dan patuhi tanda Larangan Merokok
3. Hanya merokok di area yang telah didesain sebagai area merokok
4. Saat mengisi bahan bakar, pastikan mesin kendaraan Anda dimatikan, matikan ponsel
dan jangan merokok atau menyalakan api terbuka di area pengisian bahan bakar

Learning & Organization Development 24 of 226


Penerapan Perilaku Kritis

Pengaruh Alkohol di Tempat Kerja

Terpengaruh alkohol saat bekerja dapat berdampak pada:

1. Menurunnya produktivitas kerja


2. Berkurangnya konsentrasi yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain
3. Meningkatnya angka insiden di tempat kerja
4. Gangguan kesehatan
5. Isu sosial yang dapat mengurangi kenyaman lingkungan kerja

Learning & Organization Development 25 of 226


Penerapan Perilaku Kritis

Learning & Organization Development 26 of 226


Penerapan Perilaku Kritis

Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala karyawan yang terpengaruh alkohol:

1. Pupil mata yang menyempit


2. Mata merah
3. Keseimbangan terganggu
4. Terlihat lelah/mengantuk
5. Nafas atau tubuh berbau alkohol
6. Reaksi yang lambat
7. Bicara kurang jelas

Learning & Organization Development 27 of 226


Penerapan Perilaku Kritis
Untuk mencegah insiden terkait pengaruh alkohol, beberapa langkah berikut harus
dilakukan:

1. Penggunaan AlcoBlow untuk identifikasi awal


2. Pembatasan distribusi alkohol di tempat kerja
3. Setiap karyawan tidak diperkenankan bekerja di bawah pengaruh alkohol
4. Ikut mengidentifikasi serta menghentikan karyawan yang terpengaruh alkohol agar
tidak bekerja
5. Jika Anda terpengaruh alkohol atau mengetahui bahwa karyawan lain terpengaruh
alkohol, hentikan pekerjaan dan laporkan ke pengawas

Learning & Organization Development 28 of 226


Penerapan Perilaku Kritis
Safety and Emergency Equipment

Peralatan keselamatan (safety devices) adalah bagian (parts) yang ditambahkan


pada sarana, prasarana, instalasi dan peralatan yang berfungsi untuk:

1. Melindungi karyawan atau personil lain


2. Membatasi akses dari personil yang tidak berwenang
3. Mencegah pengoperasian yang tidak diharapkan
4. Mencegah kerusakan properti
5. Peringatan adanya kondisi bahaya
Peralatan keselamatan (safety devices) termasuk namun tidak terbatas pada:
1. DSS untuk monitor operator peralatan bergerak yang mengalami kelelahan
2. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
3. Sabuk pengaman
4. Alarm dan Detektor Asap
5. Crane Level Indicator
6. Pengaman mesin (machine safe guarding)
7. Pembatas kecepatan
8. Peralatan darurat
9. Overload device (GFCI, Circuit Breaker, dll)
Learning & Organization Development 29 of 226
Penerapan Perilaku Kritis

Learning & Organization Development 30 of 226


2.1 Torque Tools & Safety Basic

Personal Protective Equipment

Learning & Organization Development 31 of 226


2.1 Torque Tools & Safety Basic

Learning & Organization Development 32 of 226


2.1 Torque Tools & Safety Basic

Learning & Organization Development 33 of 226


2.1 Torque Tools & Safety Basic

Learning & Organization Development 34 of 226


2.1 Torque Tools & Safety Basic

Learning & Organization Development 35 of 226


Petunjuk Keselamatan

Alat Pelindung Diri Standar


 Dalam melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan
resiko dan bahaya maka dibutuhkan kontrol yang dapat
mengurangi bahaya tersebut bahkan menghilangkan.
Seluruh hazard/ bahaya yang telah diidentifikasi harus
diperbaiki atau dikendalikan sebelum memulai pekerjaan.
 Full Body Harness

Learning & Organization Development 36 of 226


APLIKASI HYDRAULIC FUNDAMENTAL

BAB 2

Learning and Organizational Development


BAB 2
Aplikasi Hydraulic Fundamental

Learning & Organization Development 38 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 39 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 40 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 41 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 42 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 43 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 44 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 45 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 46 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 47 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 48 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 49 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 50 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Hubungan tersebut digambarkan dengan rumus berikut:

Gaya / force = Pressure x Area. F = P . A

Rumus ini dapat dipergunakan untuk mencari besarnya gaya /


force dan pressure dan wilayah / area jika dua dari ketiganya
telah diketahui.

Learning & Organization Development 51 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 52 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 53 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 54 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

KEUNGGULAN FlUID POWER


Menggandakan gaya / force hanyalah salah satu keunggulan penggunaan fluid /
zat cair untuk mengalihkan power / tenaga. Seperti yang tampak dalam diagram
pada Gambar 11 diatas, maka gaya / force tidak harus disalurkan melalui jalur
lurus (secara linear).
Gaya / force dapat dialihkan melewati sudut atau secara tidak linear serta
memperbesarnya. Konsep kekuatan fluid / zat cair merupakan konsep yang
fleksibel untuk pengalihan kekuatan.

Learning & Organization Development 55 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 56 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 57 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 58 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 59 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 60 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 61 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Pressure Barometer
Sekarang kita dapat melihat bahwa ketika kita bergerak di atas permukaan laut,
misalnya di atas gunung, maka jarak udara diatas kita menjadi makin pendek, dan
sehingga load / beban udara di atas kita menjadi lebih ringan. Pressure atmosfirnya
akan turun, dan udara tidak terlalu padat seperti sebelumnya. Kita mengenalnya
sebagai fenomena “tipis”-nya udara pada daerah yang tinggi, dan kita merasa susah
bernafas; oleh karena itu maka kita hanya menghirup udara yang lebih sedikit ke
dalam paru-paru kita.

Sangat penting bagi kita untuk memahami fenomena ini; pada daerah yang lebih
tinggi, maka pressure atmosfir yang dapat membantu mendorong fluid / zat cair
naik dari dasar

Learning & Organization Development 62 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 63 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

FLOW / ALIRAN (Q)


Flow / aliran diartikan sebagai pergerakan sejumlah fluid / zat cair dalam jangka waktu
tertentu. Fluid / zat cair dalam hydraulic dikurung dalam wadah tertentu, seperti hose,
tabung (Tube), reservoirdan komponen-komponen lainnya, sehingga flow / aliran
merupakan pergerakan fluid / zat cair melalui wadah yang melingkupinya.

Flow / aliran biasanya ditulis dengan symbol huruf “Q”, dan biasanya dinyatakan dalam
liter per menit, atau LPM, namun juga dapat dinyatakan dalam sentimeter kubik per
menit (cm3/mnt) atau per detik (cm3/det).

Untuk menggunakan rumus diatas, kita harus menggunakan unit ukur yang benar,
sehingga akan sesuai pada kedua sisi persamaan yang kita hitung. Misalnya, jika
wilayah / area dinyatakan dalam sentimeter persegi, maka kecepatan / velocitynya
adalah dalam sentimeter per detik atau sentimeter per menit. Sehingga flow / alirannya
akan dinyatakan dalam sentimeter kubik (cc) per detik atau menit.

Learning & Organization Development 64 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Pada dasarnya, flow / aliran merupakan kecepatan / velocity dari sejumlah fluid / zat
cair untuk melalui suatu daerah menuju suatu titik. Untuk menggambarkan hal ini,
bayangkan suatu wilayah / area potongan melintang dari fluid / zat cair dalam tabung
(Tube). Jika “potongan” melintang dari fluid / zat cair ini menunjukkan fluid / zat cair
bergerak dengan kecepatan / velocity satu meter per satu detik, maka fluid / zat cair
tersebut akan mendorong fluid / zat cair lain di depannya sejauh satu meter setiap
detiknya. Volume fluid / zat cair adalah wilayah / area melintang tersebut dikalikan
dengan length / panjang daerah tempuhnya. Waktunya,d alam contoh ini, adalah satu
detik. Ini akan memunculkan rumus dasar untuk menghitung flow / aliran dalam
hydraulic:

Flow = Area x Velocity, atau Q = A x V.

Learning & Organization Development 65 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 66 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 67 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 68 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 69 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 70 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Bernouli membuktikan bahwa pressure komponen pada bagian C harus lebih kecil bila
dibandingkan dengan pressure pada bagian A dan B karena kecepatan / velocitynya
lebih tinggi. Peningkatan kecepatan / velocity pada bagian C berarti bahwa terjadi
peningkatan energi kinetik. Energi kinetik hanya dapat ditingkatkan jika pressure
diturunkan. Pada bagian B, energi kinetik kembali diubah menjadi pressure dan flow /
alirannya menurun. Jika tidak ada friction, maka seharusnya besarnya pressure pada
bagian B sama dengan besarnya pressure pada bagian A.

Learning & Organization Development 71 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 72 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Maka secara sederhana, Hukum Bernouli menyatakan bahwa:


 Jika flow / aliran naik, maka pressure akan turun.
 Jika flow / aliran turun, maka pressure akan naik.

Learning & Organization Development 73 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Ringkasan tentang beberapa prinsip dasar Hydraulic


Pelaksanaan kerja dengan menggunakan prinsip hydraulic adalah gabungan antara
pressure, dan flow / aliran, melalui waktu.
Pressure tanpa flow / aliran akan menimbulkan dampak apapun juga.
Flow / aliran tanpa pressure tidak akan menimbulkan dampak apapun juga.
Pressure hydraulic merupakan hasil dari adanya hambatan atas flow / aliran dan gaya
/ force:
 Jika terjadi peningkatan flow / aliran, maka terjadi penurunan pressure.
 Jika terjadi penurunan flow / aliran, maka terjadi peningkatan pressure.

Flow / aliran hydraulic pada dasarnya adalah suatu bentuk pergerakan.

Learning & Organization Development 74 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 75 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 76 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 77 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Circuit tiga memiliki tingkat hambatan yang tertinggi, sehingga mendapat prioritas
paling kecil. Sebaliknya, circuit satu memiliki tingkat hambatan paling kecil, oleh karena
itu menjadi prioritas utama.

Ketika pump / pompa oli mengalir memenuhi rongga dari pump / pompa menuju ke
valve, pressure pump / pompa oli meningkat menjadi 207 kPa (30 psi). Pressure yang
tercipta karena adanya hambatan terhadap laju oli, membuka valve ke circuit satu dan
oli mengalir ke dalam circuit.

Pressure circuit tidak akan meningkat sampai circuit satu terisi penuh. Ketika circuit
satu telah terisi penuh, maka pressure fluid / zat cair akan meningkat menjadi 414 kPa
(60 psi) dan membuka valve pada circuit dua. Kembali, pressure circuit tidak akan
meningkat kecuali circuit dua telah terisi penuh. Pressure pump / pompa oli tidak boleh
melebihi 620 kPa (90 psi) untuk dapat membuka valve menuju circuit ketiga.

Dalam sistem ini, harus ada relief valve pada salah satu circuit atau pada pump /
pompa untuk membatasi pressure tertinggi dalam sistem.

Learning & Organization Development 78 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Learning & Organization Development 79 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic
Untuk melaksanakan kerja hydraulic, dibutuhkan baik flow / aliran maupun
pressure. Pressure hydraulic merupakan gaya / force dan flow / aliran yang
akan menyebabkan terjadinya gerakan.

Beberapa faktor Konversi Imperial/Metrik Length / panjang


0,03937 inci (ins) = 1 milimeter (mm) 0,3937 inci (ins) = 1 sentimeter (cm) 39,37 inci
(ins) = 1 meter (m)
1 inci (in atau “) = 25,4 milimeter (mm) 1 kaki (ft atau ‘) = 0,3048 meter (m).

Luas wilayah / area


0,00155 ins2 = 1 mm2
0,155 ins2 = 1 cm2
1 inci persegi (in2) = 6,452 sentimeter persegi (cm2)

Volume/isi
0,061 in3 = 1 cm3
61,02 in3 = 1 liter (L)
0,22 galon imperial = 1 liter (L) 0,2642 galon AS = 1 liter (L)
1 inci kubik (in3) = 16,39 sentimeter kubik (cm3 atau cc) 1 galon imperial (imp gal) =
4,546 liter (lt)
1 galon AS (US Gal) = 3,785 liter (lt).

Massa
2,205 pound (lb) = 1 kilogram (kg) 0,9844 ton (t) = 1 tonne (t)
1 pound (lb) = 0,4536 kilogram (kg).

Kecepatan / velocity
196,8 kaki per menit (ft/min) = 1 meter per detik (m/det).

Learning & Organization Development 80 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Gaya / force
0,2248 pound gaya / force (lb.force) = 1 Newton (N) 0,1004 ton gaya / force
(t.force) = 1 KiloNewton (kN).

Pressure
0,145 pound per inci persegi (psi) 1 Kilopascal (kPa) Catatan: 101.325 kPa = 1
Atmosfir (atm).

1 kg/cm2 = 14,22 psi atau 0,9678 atm atau 100 kPa.

Torque
O,7376 pound kaki (lb.ft) = I Newton Meter (Nm) 7,23 (lb.ft) = 1 kg/m.

Temperature / suhu
Derajat Fahrenheit (0F) = 0C x 1,8 +32 (derajar Selsius 0C).
Kekuatan
1 kilowatt (kW) = 1,341 power / tenaga kuda (hp). Catatan: 1 watt (w) = 1 Nm/ det.

Learning & Organization Development 81 of 226


2.1 Aplikasi dasar Hydraulic

Imbuhan yang lazim dipakai dalam ukuran-ukuran dasar


Mikro = 0,000001
Sepersejuta Mili = 0,001
Seperseribu Senti = 0,01
Seperseratus Desi = 0,1
Sepersepuluh
1,0 = Satu
Deka = 10,0
Sepuluh Hekto = 100,0
Seratus Kilo = 1000,0
Seribu
Mega = 1000000,0 Satu juta

Learning & Organization Development 82 of 226


TEKNIK PENGENCANGAN (FASTENERS)

BAB 2

Learning and Organizational Development Mei 2018


Doc Ver :GJA01-SP-180521-00
2.2 Peralatan dan Perlengkapan

Paku (Nail)

Learning and Organizational Development Slide 84 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan

Paku Keling (Rivet)

Learning and Organizational Development Slide 85 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan

Learning and Organizational Development Slide 86 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan

Kabel T

Learning and Organizational Development Slide 87 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan

Fastener tidak Permanen

Learning and Organizational Development Slide 88 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan

Baut

Learning and Organizational Development Slide 89 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan

Bagian-Bagian Baut

Learning and Organizational Development Slide 90 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan

 Rancangan Baut berdasarkan


penggunaan

Learning and Organizational Development Slide 91 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan

Rancangan Baut berdasarkan Drive


Rancangan Kepala (Drive of Threads
Design)
Plow Bolt

Learning and Organizational Development Slide 92 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan

Hex Socket Head Bolt

Learning and Organizational Development Slide 93 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan

Baut Kepala 12 Titik (12-Point Head Bolt)

Learning and Organizational Development Slide 94 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan

Washer Head Bolt

Learning and Organizational Development Slide 95 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan

Rancangan Baut Kusus :


Reduced-Diameter Shank Bolt

Learning and Organizational Development Slide 96 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan

Baut Berlubang di Ujung (Drilled End Bolt)

Learning and Organizational Development Slide 97 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan

Baut Kepala Berlubang (Drilled Head Bolt)

Learning and Organizational Development Slide 98 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan

Marking Baut

Learning and Organizational Development Slide 99 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan

Learning and Organizational Development Slide 100 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan

Learning and Organizational Development Slide 101 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan

Identifikasi Ulir

Learning and Organizational Development Slide 102 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan
Bentuk Thread

Learning and Organizational Development Slide 103 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan

Standar Ulir Baut


Thread Metrik ISO / ISO Metric Thread
Bentuk dasar thread screw AS 1275-1985

Learning and Organizational Development Slide 104 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan

Standar Ulir Baut


Thread Whitworth/Whitworth Thread
Bentuk dasar thread screw BS 84-1956

Learning and Organizational Development Slide 105 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan

Standar Ulir Baut


British Assosciation Thread, BA
Bentuk dasar thread screw AS 2829 – 1986

Learning and Organizational Development Slide 106 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan

Standar Ulir Baut


Unified Thread
Bentuk dasar thread screw BS 1580-1962

Learning and Organizational Development Slide 107 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan

Standar Ulir Baut

Learning and Organizational Development Slide 108 dari 15


2.2 Peralatan dan Perlengkapan

Pengukuran Ulir

Learning and Organizational Development Slide 109 dari 15


Mengoperasikan B-RAD Select Tool System

BAB 3

Learning and Organizational Development


AGENDA HARI II

 BAB III: Mengoperasikan B-RAD Select Tool System


 BAB IV: Mengoperasikan Hydraulic Torque Wrench
 BAB V: Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan
 BAB VI: Mengoperasikan Mesin Impact

Learning and Organizational Development Slide 111 dari 15


3.1 Mengoperasikan B-RAD Select Tool System

Learning and Organizational Development Slide 112 dari 15


3.1 Mengoperasikan B-RAD Select Tool System

Learning and Organizational Development Slide 113 dari 15


3.1 Mengoperasikan B-RAD Select Tool System

Battery Specifications

Learning and Organizational Development Slide 114 dari 15


3.1 Mengoperasikan B-RAD Select Tool System

Learning and Organizational Development Slide 115 dari 15


3.1 Mengoperasikan B-RAD Select Tool System

Learning and Organizational Development Slide 116 dari 15


3.1 Mengoperasikan B-RAD Select Tool System

Tampilan LED dan Tombol adalah antarmuka untuk B-RAD. Tampilan

LED memiliki 4 digit yang menampilkan nilai torsi dan opsi menu.

(ditambah, meningkat) dan (minus, kurangi) tombol digunakan untuk

mengubah angka.

Learning and Organizational Development Slide 117 dari 15


3.1 Mengoperasikan B-RAD Select Tool System

Untuk menyalakan Tampilan LED, pasang Baterai Li-Ion RAD ke

pegangan B-RAD Select dan tekan Trigger Switch sesaat. Layar

akan menyalakan indikator LED kecil di dekat setiap tombol saat

tombol ditekan atau ditahan.

Learning and Organizational Development Slide 118 dari 15


3.1 Mengoperasikan B-RAD Select Tool System

Layar akan meredup setelah 15 detik tidak aktif. Tarik ringan Trigger/

pemicu atau tekan tombol untuk mencerahkan tampilan. Display akan

mati setelah 30 detik. Untuk menyalakannya kembali, tarik perlahan

Trigger/ pemicu.

Learning and Organizational Development Slide 119 dari 15


3.1 Mengoperasikan B-RAD Select Tool System

Saat B-RAD Select dihidupkan, Tampilan LED


akan mulai dalam Torque Select Mode (Gambar
3.1-1).
Catatan: Jika alat baru saja dikalibrasi, Tampilan
LED akan menunjukkan peringkat alat torsi
minimum.
Saat unit N·m (metrik) digunakan, indikator “N·m”
akan menyala pada papan tombol. Ketika unit
ft·lb (imperial) digunakan, indikator “ft·lb” akan
menyala.

Learning and Organizational Development Slide 120 dari 15


3.1 Mengoperasikan B-RAD Select Tool System

Untuk mengubah nilai torsi:


1. Tekan dan tahan tombol hingga angka mulai berkedip. Tombol (minus)
memulai kedipan digit paling kiri. Jika Anda menekan dan menahan
tombol lagi, digit yang dipilih akan bergerak ke kanan. Hal sebaliknya
terjadi dengan tombol (tambah).
2. Tekan tombol atau dengan cepat untuk mengubah angka satu demi satu.
Digit lain dapat dipilih (lihat Langkah 1) untuk menyempurnakan
pengaturan torsi.
3. Nilai torsi yang dipilih akan disimpan dan siap setelah 5 detik. Atau, tekan
dan tahan tombol sampai angka berhenti berkedip. Layar akan berkedip,
menunjukkan bahwa nilai telah disimpan. Nilai torsi akan disimpan bahkan
ketika baterai dilepas.

Learning and Organizational Development Slide 121 dari 15


3.1 Mengoperasikan B-RAD Select Tool System
Menu Informasi
Menu Informasi memungkinkan Anda untuk mengubah unit torsi, melihat
tegangan baterai, mengubah kecerahan LED,
masukkan kode buka kunci, dan lihat versi program. Item menu dijelaskan di
bawah ini.
Untuk masuk ke Menu Informasi:
 Saat dalam mode Pilih Torsi, tahan tombol dan tekan tombol sebentar.
 Untuk pindah ke item berikutnya, tahan tombol dan tekan tombol . Untuk
membuka item menu sebelumnya, tahan tombol dan tekan tombol
 Untuk keluar dari menu, tahan kedua tombol hingga Nilai Torsi ditampilkan.
Jika kode buka kunci dimasukkan, mode terkunci atau buka kunci akan
ditampilkan pada LED sebelum menu keluar

Learning and Organizational Development Slide 122 dari 15


3.1 Mengoperasikan B-RAD Select Tool System

Mengubah Satuan Torsi

Tekan tombol untuk beralih antara f (foot-pounds) dan n (newton-meter)


seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.2.1-1 dan 3.2.1-2.

Untuk keluar dari menu Pilih Unit, tekan dan tahan kedua tombol
Learning and Organizational Development Slide 123 dari 15
3.1 Mengoperasikan B-RAD Select Tool System

Indikator N·m menyala saat N·m unit yang digunakan (Gambar 3.1.2-3), dan

indikator ft·lb menyala saat ft·lb unit yang digunakan (Gambar 3.1.2-4).

Catatan: Ketika unit diubah, torsi pengaturan akan diubah menjadi unit baru.

Learning and Organizational Development Slide 124 dari 15


3.1 Mengoperasikan B-RAD Select Tool System

Lihat Tegangan Baterai

Pindah ke item menu berikutnya: "batt.“ Tegangan baterai ditampilkan (Angka


3.2.2-1 dan 2).

Ketika tegangan baterai menjadi terlalu rendah, pesan "Lo-b" akan menyala layar
apa pun untuk memperingatkan Anda bahwa baterai perlu diisi.

Learning and Organizational Development Slide 125 dari 15


3.1 Mengoperasikan B-RAD Select Tool System

Unlock Levels

Learning and Organizational Development Slide 126 dari 15


3.1 Mengoperasikan B-RAD Select Tool System

Memasang Reaction Arm

Learning and Organizational Development Slide 127 dari 15


3.1 Mengoperasikan B-RAD Select Tool System

Reaction Points

Pastikan Lengan Reaksi bersentuhan dengan Titik Reaksi padat sebelum Anda
mengoperasikan alat. Saat alat beroperasi, Lengan Reaksi berputar ke arah yang
berlawanan dengan Output Square Drive dan harus dibiarkan bertumpu tepat pada
benda padat atau permukaan yang berdekatan dengan baut yang akan
dikencangkan.

Learning and Organizational Development Slide 128 dari 15


3.1 Mengoperasikan B-RAD Select Tool System

Learning and Organizational Development Slide 129 dari 15


3.1 Mengoperasikan B-RAD Select Tool System

Reaction Arm Height

Pastikan ketinggian soket sama dengan ketinggian Reaction Arm

Learning and Organizational Development Slide 130 dari 15


3.1 Mengoperasikan B-RAD Select Tool System

Reaction Arm Height

Ketinggian soket tidak boleh lebih pendek atau lebih panjang dari ketinggian
Reaction Arm

Learning and Organizational Development Slide 131 dari 15


3.1 Mengoperasikan B-RAD Select Tool System

Reaction Arm Foot

Pastikan kaki Reaction Arm sejajar dengan titik reaksi

Learning and Organizational Development Slide 132 dari 15


3.1 Mengoperasikan B-RAD Select Tool System

Reaction Arm Foot

Panjang kaki tidak boleh lebih pendek atau lebih panjang


dari titik reaksi

Learning and Organizational Development Slide 133 dari 15


Video Pengoperasian

Learning and Organizational Development Slide 134 dari 15


Mengoperasikan Hydraulic Torque Wrench

BAB 4

Learning and Organizational Development


LS1
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

S1500X

Learning & Organization Development 136 of 226


Slide 136

LS1 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS2
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Learning & Organization Development 137 of 226


Slide 137

LS2 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS7
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Drive Shaft
Pastikan pompa hidraulik OFF dan sistem hidraulik
diturunkan tekanannya (0 psi/bar) sebelum melepas
atau memasang Drive Shaft

Learning & Organization Development 138 of 226


Slide 138

LS7 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS8
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Untuk Memasang Drive Shaft


1. Masukkan Drive Shaft(1) ke dalam ratchet (8).
2. Tekan dan tahan Release Button(2).
3. Dorong dan putar Drive Shaft(1) hingga terkunci pada tempatnya. Kemudian,
lepaskan Release Button(2).

Pastikan Drive Shaft terpasang erat pada


ratchet.

Learning & Organization Development 139 of 226


Slide 139

LS8 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS9
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Untuk Melepaskan Drive Shaft


• Tekan dan tahan tombol pelepas (2).
• Tarik Drive Shaft (1) hingga terlepas dari mekanisme penguncian.
• Lepaskan drive shaft (1) sepenuhnya dari ratchet (8).

Learning & Organization Development 140 of 226


Slide 140

LS9 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS10
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Untuk Memilih Arah Drive


1. Untuk mengencangkan baut, pasang Drive Shaft di lokasi yang
ditunjukkan pada Gambar.
2. Untuk mengendurkan baut, pasang Drive Shaft di sisi berlawanan dari
kunci pas.

Learning & Organization Development 141 of 226


Slide 141

LS10 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS11
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Untuk Memasang Soket Hex


1. Posisikan soket segi enam (9) ke poros penggerak (1).
2. Pasang pin penahan (10) dan cincin-O (11).

Learning & Organization Development 142 of 226


Slide 142

LS11 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS12
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Untuk Melepas Soket Hex


1. Lepaskan cincin-O (11) dan pin penahan (10)
2. Lepaskan soket segi enam (9) dari Drive Shaft (1).

Learning & Organization Development 143 of 226


Slide 143

LS12 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS13
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Untuk Memasang Positioning Handle


Kencangkan Positioning Handle (12) dengan Screw atau Eyebolt (13 -
bervariasi tergantung model). Pegangan dapat dipasang di kedua sisi
kunci pas (sesuai kebutuhan).

Learning & Organization Development 144 of 226


Slide 144

LS13 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS14
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Untuk Memasang Lengan Reaksi/ Reaction Arm


Lengan reaksi dapat diputar secara bertahap hingga 360 derajat dan dapat
mempertahankan stabilitas terhadap titik reaksi hingga torsi penuh.
Posisikan lengan reaksi (6) ke ridged end (14).
1. Tekan latch/kait (7) dan geser lengan/Arm sepenuhnya ke atas alat. Lepaskan
kait untuk mengamankan lengan/Arm.
2. Untuk menyesuaikan sudut Reaction Arm/ lengan reaksi(6), tekan kait (7) dan
geser lengan dari alat. Posisikan lengan sesuai kebutuhan.

Learning & Organization Development 145 of 226


Slide 145

LS14 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS15
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Untuk Menghubungkan Hose


Pastikan semua selang dan alat kelengkapan diberi nilai setidaknya 10.000 psi
[690 bar] operasi. Periksa apakah semua kopling hidraulik tersambung dengan
aman sebelum mengoperasikan alat.
Kegagalan untuk mematuhi tindakan pencegahan ini dapat menyebabkan selang
pecah atau terlepas di bawah tekanan. Kebocoran oli bertekanan tinggi juga dapat
terjadi.
Cedera pribadi yang serius dapat terjadi. Alat ini dilengkapi dengan kopling hidrolik
spin-on NPTF jantan dan betina 1/4 inci. Gunakan hanya Enerpac twin safety
hoses.

Learning & Organization Development 146 of 226


Slide 146

LS15 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS16
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Learning & Organization Development 147 of 226


Slide 147

LS16 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS17
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Hubungkan Hose ke Wrench seperti yang dijelaskan dalam


langkah-langkah berikut:
1. Pastikan semua tekanan dalam sistem dilepaskan dan
pengukur tekanan menunjukkan nol (0) psi/bar.
2. Lepaskan tutup debu Hose.
3. Hubungkan Hose dengan Female Coupling(15) ke wrench
advance coupling (4).
4. Hubungkan selang dengan male coupling (16) ke wrench
retract coupling (5).
5. Pada setiap sambungan, tarik kerah pada Female
Coupling di atas male coupling. Pasang ke Threads dan
kencangkan dengan tangan pada Collar.
6. Hubungkan selang ke pompa. Lihat manual instruksi
pompa.
Learning & Organization Development 148 of 226
Slide 148

LS17 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS18
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

PENGOPERASIAN

Learning & Organization Development 149 of 226


Slide 149

LS18 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS19
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Sebelum Mengoperasikan
1. Pastikan Nut (Mur) atau baut yang akan dikencangkan bersih dan bebas dari debu
atau kotoran yang lepas.
2. Pastikan nut threads / ulir mur terpasang dengan benar dengan ulir baut, dan itu
cross-threading belum terjadi.
3. Pastikan bahwa threads dan Bearing Surface permukaannya dilapisi dengan
pelumas baut yang benar atau anti-seize.
4. Buat semua perhitungan torsi berdasarkan pada pelumas baut (atau anti-seize
compound) menyatakan koefisien dari gesekan. Kegagalan untuk melakukannya
dapat mengakibatkan beban baut yang dibutuhkan tidak tercapai.
5. Pastikan kunci pas cadangan diposisikan dengan benar.

Learning & Organization Development 150 of 226


Slide 150

LS19 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS20
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Setting Torque / Penyetelan Torsi


Metric System Torque Factor Calculation

Untuk mengatur torsi, sesuaikan tekanan pompa sesuai dengan perhitungan


berikut:

Pump pressure (bar) = Torque (Nm) / Torque Factor

Nilai torsi dibulatkan ke seluruh unit terdekat.

Learning & Organization Development 151 of 226


Slide 151

LS20 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS21
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Learning & Organization Development 152 of 226


Slide 152

LS21 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS22
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Metric System Pressure/Torque Conversion Table

Learning & Organization Development 153 of 226


Slide 153

LS22 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS23
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Imperial System Torque Factor Calculation

Untuk mengatur torsi, sesuaikan tekanan pompa sesuai dengan perhitungan


berikut:

Pump pressure (psi) = Torque (Ft.lbs) / Torque Factor

Learning & Organization Development 154 of 226


Slide 154

LS23 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS24
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Imperial System Pressure/Torque Conversion Table

Learning & Organization Development 155 of 226


Slide 155

LS24 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


Torque Tools & Safety Basic

Learning & Organization Development 156 of 226


Torque Tools & Safety Basic

Learning & Organization Development 157 of 226


Torque Tools & Safety Basic

Reaction arm pinch hazard Backup wrench pinch hazard


Titik jepit dibuat di sisi depan aktif antara Titik jepit kedua dibuat di sisi belakang
lengan reaksi kunci momen torsi dan pasif pada flange di mana backup
permukaan reaksi. Ini titik jepit adalah area Wrench dikuatkan pada permukaan yang
di mana teknisi bisa mendapatkan tangan kokoh. Ini adalah area potensial di mana
mereka terjepit selama operasi normal. Ini teknisi bisa terjepit tangan mereka. Hal ini
bisa dihindari tetapi hanya dengan dapat dihindari tetapi hanya dengan
pelatihan keselamatan dan kewaspadaan pelatihan keselamatan dan kewaspadaan
konstan yang konstan.

Learning & Organization Development 158 of 226


Torque Tools & Safety Basic

Action – Reaction
Untuk setiap Tool Torque action dimana
NUT atau MUR digerakkan ke satu arah
maka akan ada oposisi yang sama dimana
Torsi yang disebut "Reaksi“ menggerakkan
Tools Body ke arah yang berlawanan

Learning & Organization Development 159 of 226


Torque Tools & Safety Basic

Menggunakan metode pengencangan torsi konvensional, alat torsi harus dikuatkan secara
khusus dengan Reaction Arm dan Back Nut harus dikuatkan dengan Backup Wrench.

Apakah ada cara yang lebih baik?


Mengingat tingginya konsentrasi gaya reaksi yang terlibat dengan pengencangan baut torsi
konvensional - dan bahaya keselamatan terkait serta potensi kerusakan peralatan… adakah
cara yang lebih baik

Learning & Organization Development 160 of 226


Torque Tools & Safety Basic

Jangan pernah mengatur Reaction Arm ke sekat pipa. Hal ini dapat menyebabkan
Tools akan Slip dan ini juga dapat menyebabkan Stress crack pada pipa

Learning & Organization Development 161 of 226


Torque Tools & Safety Basic

Jangan pernah mengatur Reaction Arm pada wedge angle ke sekat pipa atau bahkan
Nut atau Mur. Ini dapat menyebabkan alat terlepas dari aplikasi saat bekerja pada
pengaturan tekanan tinggi ini.

Learning & Organization Development 162 of 226


Torque Tools & Safety Basic

Ini merupakan praktik yang benar untuk mengatur Reaction Arm pada garis lurus
yang rata dengan Nut. Direkomendasikan Terkadang Reaction Arm yang lebih
panjang diperlukan untuk bereaksi dari sisi Flange

Learning & Organization Development 163 of 226


Torque Tools & Safety Basic

Ini merupakan praktik yang benar


untuk mengatur reaksi lengan lurus
rata dengan Nut.

Learning & Organization Development 164 of 226


Torque Tools & Safety Basic

Positioning the Tools

Learning & Organization Development 165 of 226


Torque Tools & Safety Basic

Socket Safety

Selalu menggunakan ukuran impact grade hex sockets yang sesuai dan benar

Learning & Organization Development 166 of 226


Torque Tools & Safety Basic

Hydraulic Pressure Awareness


Komunikasikan Risiko Injeksi Tekanan Tinggi
Latih semua operator tentang potensi bahaya injeksi tekanan
tinggi.

Periksa semua Komponen untuk Kerusakan


Perbaiki atau ganti komponen yang rusak

Pastikan Komponen Memenuhi Spesifikasi Hose harus ditandai


dengan peringkat tekanan yang tepat

Check - ball fittings dan Connector


Pastikan konektor Hose tidak terlepas di bawah tekanan

Hindari Paparan/Kontak dengan Cairan Hidrolik


Kenakan sarung tangan tahan minyak & kacamata pengaman untuk
melindungi kulit dan mata dari gangguan

Periksa Tools Seal untuk Kebocoran atau Kerusakan


Perbaiki atau ganti bagian yang rusak

Learning & Organization Development 167 of 226


Torque Tools & Safety Basic

Pompa Hidraulik menghasilkan tekanan hidraulik hingga 10.000 psi, selalu berhati-hati
saat menangani pompa.

Jaga ventilasi kipas tetap bersih


Ventilasi pada motor AC dan kipas pendingin oli harus bebas dari kontaminasi debu atau kotoran untuk mencegah panas
berlebih/kebakaran
Jangan gunakan pompa yang tidak dapat dihidupkan/dimatikan; syarat ini berbahaya dan harus diperbaiki.
Power unit off untuk perubahan konfigurasi
Putuskan sambungan pompa dari power supply sebelum melakukan perubahan konfigurasi apa pun atau sebelum
menyimpan alat untuk mengurangi risiko menyalakan pompa atau alat perbautan secara tidak sengaja

Learning & Organization Development 168 of 226


LS38
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

CLAMPING FORCES

Learning & Organization Development 169 of 226


Slide 169

LS38 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS39
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Tightening Sequence
Learning & Organization Development 170 of 226
Slide 170

LS39 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS33
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Memeriksa Kondisi
Hydraulic Hose

Hindari menggunakan
Hose yang sudah
terdapat patahan

Learning & Organization Development 171 of 226


Slide 171

LS33 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS35
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Membersihkan Coupler
Pastikan Coupler dalam kondisi
bersih karena apabila kotor maka
akan mengakibatkan kontaminasi
dan bisa merusak Pompa

Learning & Organization Development 172 of 226


Slide 172

LS35 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS36
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

PUMP SETTING

Panel kontrol LCD dilengkapi dengan empat Button Switch:

Learning & Organization Development 173 of 226


Slide 173

LS36 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS40
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

PUMP SETTING

Menekan tombol on/off MOTOR akan mematikan motor selama operasi


normal. Fungsi motor OFF tersedia pada tombol meskipun pompa sedang
dioperasikan. Namun, tombol on/off MOTOR tidak akan menghidupkan motor
ON kecuali jika LCD dalam Local Mode

Learning & Organization Development 174 of 226


Slide 174

LS40 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS41
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

PUMP SETTING

Learning & Organization Development 175 of 226


Slide 175

LS41 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS42
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

PUMP SETTING

Learning & Organization Development 176 of 226


Slide 176

LS42 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS43
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

PUMP SETTING

AUTO MODE ON

Learning & Organization Development 177 of 226


Slide 177

LS43 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS44
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

PUMP SETTING

Setting Pressure

Learning & Organization Development 178 of 226


Slide 178

LS44 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS45
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

PUMP SETTING

Diagnose

Learning & Organization Development 179 of 226


Slide 179

LS45 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS49
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

PUMP SETTING

Nilai Maximal
Pressure

Learning & Organization Development 180 of 226


Slide 180

LS49 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS34
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Memasang Coupler
Hose
Pastikan Kondisi Coupler Hose
dalam keadaan bersih

Learning & Organization Development 181 of 226


Slide 181

LS34 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS50
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Menyiapkan Hydraulic
Torque Wrench

S-1500 Series

Learning & Organization Development 182 of 226


Slide 182

LS50 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS51
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Memastikan arah putaran


Drive Shaft

Learning & Organization Development 183 of 226


Slide 183

LS51 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS52
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Cara Memasang
Safety Pin Ke Drive
Shaft Socket

Learning & Organization Development 184 of 226


Slide 184

LS52 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS30
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Memposisikan
Reaction Arm

Learning & Organization Development 185 of 226


Slide 185

LS30 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS53
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Memastikan Kunci Socket

Learning & Organization Development 186 of 226


Slide 186

LS53 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS28
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Memposisikan
Torque Wrench

Learning & Organization Development 187 of 226


Slide 187

LS28 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


LS29
S SERIES HYDRAULIC TORQUE WRENCH

Mengoperasikan Torque
Wrench

Hanya 1 orang yang


mengoperasikan control dan
Hydraulic Torque Wrench

Learning & Organization Development 188 of 226


Slide 188

LS29 Luntungan, Sonny, 11/6/2022


Video Pengoperasian

Learning & Organization Development 189 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

BAB 5

Learning and Organizational Development


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Learning & Organization Development 191 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan
Selalu gunakan alat pelindung diri

Learning & Organization Development 192 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Pengertian Mesin Gerinda Tangan

Mesin gerinda adalah salah satu mesin yang digunakan untuk

mengasah atau memotong benda kerja. Prinsip kerja dari mesin

gerinda adalah batu gerinda yang berputar kemudian

bergesekan dengan benda kerja sehingga terjadi pemotongan

atau pengasahan

Learning & Organization Development 193 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Prinsip Kerja Mesin Gerinda Tangan

Prinsip kerja dari mesin gerinda ini adalah batu gerinda berputar

bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan,

penajaman, pengasahan, atau pemotongan dimana sebuah batu

gerinda digerakkan dengan menggunakan sebuah motor AC.

Learning & Organization Development 194 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Jenis dan Tipe Mata Gerinda untuk


Kebutuhan Grinding

Learning & Organization Development 195 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Dalam proses pekerjaannya, terdapat jenis-jenis mata gerinda / grinding

wheel sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini jenis mata gerinda beserta

fungsinya:
Mata Gerinda Fleksibel (Flexible Disc)

Mata gerinda jenis ini berfungsi sebagai alat pemotong

atau pengikis bahan logam dengan permukaan yang

relatif sempit. Dengan desain khusus, mata gerinda

jenis ini sangat cocok untuk mengikis benda logam

yang membutuhkan ketelitian lebih pada permukaan

sempit.

Learning & Organization Development 196 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Mata Gerinda Fleksibel (Flexible Disc)

Namun di sisi lain, mata gerinda fleksibel ini kurang efisien

untuk memotong benda logam karena hasil potongan akan

lebih lebar dan sedikit tidak rapi. Disarankan untuk kebutuhan

memotong, maka gunakanlah mata gerinda potong.

Learning & Organization Development 197 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Mata Gerinda Berlian (Diamond Grinding Wheel)

Mata gerinda berlian memiliki lapisan berlian / diamond pada

permukaannya. Hal tersebut bertujuan agar dapat memotong /

mengikis benda yang umumnya memiliki tingkat kekerasan yang

lebih keras daripada besi. Jenis ini cocok untuk pekerjaan grinding

pada batu, semen, marbel / granit, dan sebagainya.

Learning & Organization Development 198 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Mata Gerinda Potong (Cutting Wheel Disc)

Mata gerinda potong berfungsi sebagai alat pemotong

bahan yang keras maupun lembut. Benda–benda yang

dapat dipotong antara lain:

Baja

Besi midsteel

Stainlees steel

Learning & Organization Development 199 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Mata Gerinda Asah (Grinding Wheel Disc)

Sesuai dengan namanya, mata gerinda

jenis ini sangat umum digunakan untuk

keperluan mengasah. Selain itu, jenis ini juga

berfungsi sebagai alat pengikis permukaan

logam, baik pada permukaan besi, baja,

maupun stainless steel.

Learning & Organization Development 200 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Ampelas Gerinda

Ampelas gerinda terbagi menjadi dua macam, yakni:


1. Flap Disc
2. Fibre Disc
Fungsi dari alat ini adalah untuk mengikis / memoles
permukaan logam maupun permukaan kayu. Ampelas ini
juga berperan penting bagi Anda yang bekerja sebagai
pengrajin kayu dan mebel.
Hal tersebut dikarenakan ampelas gerinda cocok
digunakan sebagai finishing pada permukaan yang Anda
buat agar lebih rapi dan mulus.

Learning & Organization Development 201 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Sikat Gerinda (Dish Grinding Wheels)

Fungsi dari sikat gerinda ini adalah sebagai


pembersih permukaan kayu maupun logam yang
telah dikikis ataupun dipotong. Alat ini sangat cocok
untuk membersihkan serbuk-serbuk halus yang
menempel pada permukaan.
Selain itu aplikasi sikat gerinda ini juga cocok untuk
membersihkan karat maupun kerak yang diakibatkan
oleh proses oksidasi pada permukaan logam.

Learning & Organization Development 202 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Identifikasi Batu Gerinda

Pada setiap batu gerinda pasti terdapat simbol/ tanda yang menyebutkan

identitas batu gerinda tersebut. Indentitas batu berisi informasi, antara lain:

1. Jenis bahan asah

2. Ukuran butiran asah

3. Tingkat kekerasan

4. Susunan butiran asah

5. Jenis bahan perekat

Learning & Organization Development 203 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Sebagai contoh:

C 60 R 8 S 15
Artinya:
C : jenis abrasive, terdiri dari dua simbol yaitu A (aluminium oksida atau
alundun) dan C (silikon karbida atau crystolon)
60 : ukuran abrasive
R : tingkat kekerasan
8 : susunan abrasive
S : jenis bond
Cara membaca kode diatas adalah, batu gerinda dengan bahan abrasive oksida
alumunium dengan ukuran 60 mesh dengan susunan keras dan menggunakan
perekat sodium silikat.

Learning & Organization Development 204 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Kekerasan batu gerinda

Tingkat kekerasan tidak dilihat dari kerasnya butiran abrasive yang digunakan

tetapi dilihat dari kuatnya bond (perekat) untuk mengikat butiran abrasive dari

tekanan tertentu ketika melakukan proses penggerindaan.

Learning & Organization Development 205 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Tingkat kekerasan dinyatakan dalam simbol huruf alfabet. Kekerasan batu

gerinda dapat dilihat pada tabel dibawah :

Learning & Organization Development 206 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Rumus kecepatan putar batu gerinda

Learning & Organization Development 207 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Learning & Organization Development 208 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Learning & Organization Development 209 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

4 Cara tepat menggunakan mesin gerinda


tangan agar tetap aman

Learning & Organization Development 210 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Sesuaikan spesifikasi mata


gerinda dengan putaran
mesin gerinda

Learning & Organization Development 211 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Saat hendak memasang mata gerinda, baik berupa piringan, cakram,

ataupun cup, selalu periksa spesifikasi pabrikan yang tertera pada

label. Jumlah putaran RPM (Rotation per Minute) maksimal pada mata

gerinda harus memenuhi atau melebihi RPM maksimal mesin gerinda

yang digunakan.

Learning & Organization Development 212 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Hal ini dikarenakan spesifikasi mata gerinda yang RPM nya

lebih rendah dari putaran mesin gerinda, akan mengakibatkan

mata gerinda terlepas saat pengoperasian sehingga beresiko

mengenai pengguna maupun orang di sekitar.

Learning & Organization Development 213 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Posisikan sudut potong


mengarah keluar

Learning & Organization Development 214 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Dikarenakan mesin gerinda dapat mengikis lapisan permukaan

material benda kerja secara cepat, maka posisi sudut

penggerindaan pun perlu diarahkan menjauh dari pengguna.

Hal ini berguna untuk menghindari percikan api dan serbuk

logam langsung ke arah operator

Learning & Organization Development 215 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Perhatikan sudut optimal

Learning & Organization Development 216 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Saat menggunakan mesin gerinda, kita juga mesti memerhatikan sudut

optimal saat bekerja. Untuk pekerjaan pengamplasan misalnya, gunakan

bagian permukaan datar pada roda gerinda, lalu pertahankan sudut

kemiringan pada 5-30 derajat antara titik sentuh dengan permukaan benda

kerja. Gunakan gaya putaran disertai pemberian tekanan yang cukup

untuk memastikan pekerjaan pengamplasan efektif.

Learning & Organization Development 217 of 226


Mengoperasikan Mesin Gerinda Tangan

Sedangkan untuk pekerjaan pemotongan, bagian tepi yang tajam

pada mata gerinda potong digunakan untuk memotong benda kerja.

Oleh karena itu, selalu berhati-hatilah untuk tidak menekuk roda

pemotong hingga miring ke segala arah. Selain itu, perhatikan pula

bagian penahan yang posisinya harus selalu menutupi sudut arah

langsung ke bagian wajah.

Learning & Organization Development 218 of 226


VIDEO PENGOPERASIAN

Learning & Organization Development 219 of 226


Mengoperasikan Mesin Impact

BAB 6

Learning & Organization Development


PT Freeport Indonesia
Doc Ver: GCX79-SP-161231-00
APERSEPSI

Learning & Organization Development 221 of 226


AIR IMPACT

Apa yang dimaksud dengan Impact?:

Adalah sebuah motor


baik yang ditenagai
dengan angin ataupun
listrik yang meneruskan
putaran ke impact clutch
yang menghasilkan
pukulan berputar yang
menghasilkan torsi

Learning & Organization Development 222 of 226


IMPACT WRENCH

Keunggulan

1. Power to Weight Ratio Tinggi


2. Waktu yang dibutuhkan dalam
pengencangan maupun pengendoran
relative cepat
3. Reaksi Torsi terhadap operator kecil
bahkan tidak ada

Learning & Organization Development 223 of 226


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RELIABILITAS

FACTOR – FACTOR YANG MEMPENGARUHI


RELIABILITAS

1. Keahlian dari Operator


2. Kualitas dari Ulir dan besarnya nilai pengencangan
3. Kecocokan antara bagian yang dikencangi
4. Panjang dari ulir bolt / Nut yang mengikat
5. Jenis Fastener , apakah dilapisi atau tidak
6. Ukuran baut dan Gradenya
7. Beban Tarik
8. Nilai Torsi dan revolutions
9. Tipe Washer yang digunakan
10. Kondisi dari aksesoris yang digunakan

Learning & Organization Development 224 of 226


JENIS – JENIS TORQUE CLUTCH

Jenis – Jenis Torque Clutch

1. Pin Clutch
2. Rocking Dog Clutch
3. Double Dog Clutch
4. Twin Lobe Clutch
5. Triple Lobe Clutch

Learning & Organization Development 225 of 226


PEMILIHAN IMPACT

Memilih Impact dengan benar

1. Digunakan untuk aplikasi apa


2. Untuk Mengencangkan baut atau screw
3. Mengetahui ukuran Fastenet
1. Mengetahui Grade
2. Mengetahui Spesifikasi Torsinya
3. Mengetahui Akurasi yang dibutuhkan

Learning & Organization Development 226 of 226


TUJUAN PENGGUNAAN IMPACT

Digunakan untuk perbaikan

1. Produksi
2. Repair atau maintenance

Learning & Organization Development 227 of 226


KONDISI JOIN

Mengetahui Kondisi dari Join


1. Memerlukan
kekencangan kasar
2. Memerlukan
kekencangan lembut
3. Digunakan untuk
membuka
4. Digunakan untuk
memutar
5. Digunakan untuk
mengencangkan pada
nilai torsi tertentu
Learning & Organization Development 228 of 226
MATERIAL JOIN

Mengetahui material yang akan dijoin

1. Apakah metal to metal kontak?


2. Apakah metal to Gasket?
3. Apakah Karet?
4. Apakah Plastik?

Learning & Organization Development 229 of 226


PERALATAN

Memilih Peralatan

1. Metode Perakitan apa yang akan


digunakan
2. Metode pengencangan secara General
3. Perakitan Permanen

Learning & Organization Development 230 of 226


YANG PERLU DIINGAT

Jika waktu yang


dibutuhkan untuk
mencapai kekencangan
yang diinginkan
memerlukan waktu 5 detik
atau lebih, gunakan
impact yang lebih besar

Learning & Organization Development 231 of 226


VIDEO

Learning & Organization Development 232 of 226


DISKUSI & FEEDBACK

Learning & Organization Development 233 of 226


TERIMA KASIH

You might also like