Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 4

1

Berpegang Teguh Kepada as Sunnah dan


Sunnah Khulafaurrasyidin Al Mahdiyyin
Uray Helwan

‫ َمْن‬,‫إ َِّن اْلَح ْم َد ِ ِهلل ْحَن َم ُد ُه َو َنْس َتِع ْي ُنُه َو َنْس َتـْغِفُر ُه َو َنُع ْو ُذ اِب هللِ ِم ْن ُرُش ْو ِر َأْنُفِس َنا َو ِم ْن َس ـّيَِـئاِت َأَمْع اِلَنا‬
‫ َأْش َهُد َأْن اَل َهَل اّل ُهللا َو ْح َد ُه اَل ِرَش ْيَك ُهَل َو َأْش َهُد َأَّن‬.‫ْهَيِدِه هللا َفاَل ُم ِض َّل ُهَل َو َمْن ُيْض ِلْل َفاَل َه اِد َي ُهَل‬
‫ِإ ِإ‬
, ‫ َمْن ُيِط ِع هللا َو َر ُس وُهَل َفـَقْد َر َش َد‬, ‫ َأْر َس ُهَل اِب ْلَحِّق َبِش ًرْي ا َو َنِذ يًر ا َبَنْي َيَد ىِ الَّس اَعِة‬,‫ُم َح َّم دًا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُهُل‬
‫ اَي َأَهُّيا اِذَّل يَن‬: ‫هللا ْيَش ًء َأُع ْو ُذ اِب هلل ِم َن الَّش ْي َط اِن الَّر ِج ِمْي‬ َ ‫َو َمْن َيْع ِص ِهَم ا َفِاَّنُه اَل َيُّرُض ِااَّل َنْفَس ُه َو اَل َيُّرُض‬
‫َء اَمُنوا اَّتُقوا اَهَّلل َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُم وُتَّن اَّل َو َأْنْمُت ُم ْس ِلُم وَن َالَّلُهَّم َص ِّل ّو َس ْمِّل َعىَل ُم َح َّم ٍد َو َعىَل َاِهِل َو َاَحْص اِبِه‬
‫ِإ‬
‫ َاَّم ا َبْع ُد‬. ‫َو التَّـاِبِع َنْي َو اَّتـاِبُع التَّـاِبِع َنْي َو َمْن َتِب َع ُهْم ْح َس اٍن ِاىَل َيْو ِم اِّدل ْيِن‬.
‫ِإِب‬
‫ِه‬ ‫ْل‬
‫ َو َخ َرْي ا َهْد ِي َه ْد ُي ُم َح َّم َص َّل هللا َع ْي َو َس َمَّل َو َّرَش اُأْلُم ْو ِر ُم ْح َد اثَهُتا‬, ‫َفـ ّن َأْص َد َق اْلَح ِد ْيِث ِكَتـاُب ِهللا‬
‫َل‬ ‫ٍد‬
‫ِإ‬
‫َو َّلُك ُم ْح َد َثٍة ِبْد ُعٌة َو َّلُك ِبْد َعٍة َض اَل ٌةَل َو َّلُك َض اَل ٍةَل ِف ىالَّناِر‬

Kaum muslimin rahimakumullah.


Dari Tsauban Mawla Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, bahwasanya beliau bersabda:

‫ َفَقاَل َقاِئٌل َو ِم ْن ِق ٍةَّل ْحَن ُن َيْو َم ِئٍذ َقاَل « َبْل‬.» ‫« ُيوِش ُك اُألَم ُم َأْن َتَد اَع ى َعَلْي ْمُك اَمَك َتَد اَع ى اَألَلَكُة ىَل َقْص َعَهِتا‬
‫َأْنْمُت َيْو َم ِئٍذ َكِثٌري َو َلِكَّنْمُك ُغَثاٌء َكُغَثاِء الَّس ْي ِل َو َلَيِزْن َع ِإَّن ُهللا ِم ْن ُص ُد وِر َعُد ِّو ُمُك اْلَم َهاَبَة ِم ْنْمُك َو َلَيْقِذ َفَّن ُهللا ىِف‬
» ‫ َفَقاَل َقاِئٌل اَي َر ُس وَل ِهللا َو َم ا اْلَو َه ُن َقاَل « ُحُّب اُّدل ْنَيا َو َكَر اِه َيُة اْلَمْو ِت‬.» ‫ُقُلوِبُمُك اْلَو َه َن‬
Hampir tiba masanya, dimana umat-umat saling memanggil untuk melawan kalian sebagaimana
orang-orang saling memanggil untuk menyantap hidangannya. Salah seorang bertanya: apakah
karena sedikitnya kami ketika itu? Rasul menjwab: bahkan kalian pada hari itu banyak akan tetapi
kalian laksana buih dilautan dan sungguh Allah mencabut ketakutan dan kegentaran terhadap
kalian dari dada musuh kalian dan Allah tanamkan di hati kalian al-wahn. Salah seorang bertanya:
apakah al-wahn itu ya Rasulullah? Beliau menjawab: cinta dunia dan membenci kematian (HR
Abu Dawud dan Ahmad).

Apa yang disabdakan beliau 14 abad yang silam kini menjadi kenyataan. Kaum muslimin terpuruk
dalam kubangan perpecahan. Mereka diadu domba, sehingga yang tersisa dari mereka hidup sendiri-
sendiri tanpa ada ikatan persaudaraan, kalaupun ada, sangat dangkal dan rentan berselisih dan adu
kepentingan. Akibatnya kekuatan mereka hilang, mestinya kaum muslimin disegani dan teladan
dalam hal kemaslahan. Namun mereka justru menjadi objek penindasan. Pemburukan citra tidak
hentinya dilontarkan kepada Islam dan muslimin, seperti: dicap sebagai teroris, ekstrimis dan
fundamentalis. Sebagaimana fitnah yang dilontarkan oleh orang-orang kufar berikut ini:

Frank Graham, penasehat George W. Bush, menyebut Islam sebagai „agama iblis dan sihir”.
Politikus kanan Belanda, Geert Wilders, menyebut Islam sebagai “agama fasis”. Thilo Sarrazin,
politikus Jerman memberikan thesis: „secara genetis, anak-anak dari keluarga Islam, dilahirkan di
bawah tingkat kecerdasan rata-rata.”

Akan tetapi fitnah ini justru dijawab sendiri oleh seorang politikus dari partai CDU (Kristen-
Demokrat) yang pernah 18 tahun duduk di parlemen Jerman, Jürgen Todenhöfer, dia telah membaca
Quran. Menurutnya fakta sejarah yang tidak mungkin dilupakan dalam dua abad terakhir. Barat jauh
lebih brutal. Jutaan warga sipil Arab tewas sejak kolonialisme dimulai. Atas nama kolonialisasi,
2

Prancis pernah membunuh lebih dari dua juta penduduk sipil di Aljazair, dalam kurun waktu 130
tahun. Atas nama kolonialisasi, Italia pernah menggunakan phosphor dan gas mustard untuk
menghabisi penduduk sipil di Libya. Atas nama kolonialisasi, Spanyol juga pernah menggunakan
senajata kimia di Marokko. Invansi AS ke Irak, semenjak tahun 2003, UNICEF menyebutkan, 1,5
juta penduduk sipil Irak terbunuh. Belum lagi cerita penjajahan Zionisme atas rakyat Palestina.
Sebaliknya, di dua abad terakhir, tidak satu pun negara islam menyerang yang mengintervensi dan
mengkolonialisasi Barat. Perbandingan jumlah korban mati (dunia Islam: dunia Barat) adalah 10:1.
Masih menurut Todenhöfer, problema besar dunia, di dua abad belakangan ini, bukan kebrutalan
Islam, akan tetapi kebrutalan beberapa negara-negara Barat.

Terhadap kondisi miris ini kita kembali kepada Allah, kita hayati firman Allah:

          
   

Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika
kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan
terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar. QS. Al Anfal:73.

Maha benar Allah dengan segala perkataan Nya, persekongkolan orang-orang kuffar pasti akan
merlahirkan fitnah dan kerusakan. Karena mereka bersatu atas dasar hawa nafsu belaka. Bukan sama
sekali dalam rangka kemaslahatan, sehingga yang muncul kemudian adalah menguras habis segala
sumber daya untuk kepentingan mereka. Yang kuat semakin berkuasa, dan yang lemah semakin
terpuruk.

Para ikhwan rahimakumullah, pasti ada petunjuk Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, untuk
menghadapi situasi fitnah perpecahan, mari kita camkan baik-baik hadits berikut ini:

‫َعَلْي ْمُك ِبَتْقَو ى اِهَّلل َو الَّس ْم ِع َو الَّط اَعِة َو ْن َع ْب ًد ا َح َبِش ًّيا َو َس َرَت ْو َن ِم ْن َبْع ِد ي اْخ ِتاَل ًفا‬
‫َش ِد يًد ا َفَع َلْي ْمُك ِبُس َّنيِت َو ُس َّنِة اْلُخ َلَفاِء ِإالَّر اِش ِد يَن اْلَم ْهِد ِّيَني َع ُّض وا َعَلَهْيا اِب لَّنَو اِج ِذ َو اَّي ْمُك‬
‫ِإ‬ ‫َو اُأْلُم وَر اْلُم ْح َد اَث ِت َف َّن َّلُك ِبْد َعٍة َض اَل ٌةَل‬
‫ِإ‬
Yahya bin Abi Al Mutha' ia berkata; aku mendengar 'Irbadl bin Sariyah berkata; "Pada suatu hari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di tengah-tengah kami. Beliau memberi nasihat yang
sangat menyentuh, membuat hati menjadi gemetar, dan airmata berlinangan. Lalu dikatakan; "Wahai
Rasulullah, engkau telah memberikan nasihat kepada kami satu nasihat perpisahan, maka berilah
kami satu wasiyat." Beliau bersabda: " Hendaklah kalian bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat
meski kepada seorang budak Habasyi. dan sepeninggalku nanti, kalian akan melihat perselisihan
yang sangat dahsyat, maka hendaklah kalian berpegang dengan sunnahku dan sunnah para khulafaur
rasyidin yang mendapat petunjuk. Gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham, dan jangan sampai
kalian mengikuti perkara-perkara yang dibuat-buat, karena sesungguhnya semua bid'ah itu adalah
sesat." (HSR. (HR.Ibnumajah, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi).

Pada hadits tersebut Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan 5 hal dan melarang satu
perkara. 5 hal yang diperintahkan beliau adalah: Taqwa, mendengar, taat kepada amir/kholifah,
berpegang teguh kepada sunnah beliau dan sunnah khulafaurrasyidin al mahdiyyin dan yang terakhir
Gigit sunnah tersebut dengan gigi geraham.
3

5 perintah ini, sangat jelas hanya sempurna diamalkan jika wadahnya ada, dan wadah yang
disebutkan oleh beliau adalah TALZAMU JAMA’ATAL MUSLIMINA WA IMAMAHUM,
tetaplah engkau pada Jama’ah Muslimin dan Imam mereka.

Kemudian satu perkara yang dilarang adalah hal-hal yang baru atau bid’ah, dan menjadi perhatian
khusus dalam hal ini adalah pembuatan wadah-wadah baru yang tidak dicontohkan oleh beliau,
justru mengadopsi dari system politik sebagai produk barat.

ُ‫هللا لِي ولَ َكُمْ ِفي اُْلقْراَِن ْاَلعظِْيمِ وَنَفَعِني واَ َِيا ُكمْ ِبَما فيِ ْهِ مَِن لْا َا يَا تِ وَِّذْكِرْالَحكِْيم اقَ ُوْل‬
ُ ‫َبا َرَك‬
َ‫ب َفا ستْ َْغِفُرْوهُ ِاَّنهُ هُو‬
ٍ ‫هللا ْاَلعظِْيم لِي ولَ َكُمْ ولَ َِسا ِءِر ْاُملْسِلِمْيَن مِْن ُكِّل ذَْن‬ َ ‫َقوْلِي هََاذا اَو َسَْتْغِفُر‬
‫الرِحْيم‬
َّ ‫اَْلغُفوُْر‬

Khutbah Kedua

‫ َو الَّص َالُة َو الَّس َالُم َعىَل َنِب ِّيَنا ُم َح َّم ٍد اِذَّل ْى َاْر َس ُهَل ُهللا‬. ‫َاْلَح ْم ُد ِهَّلِل اِذَّل ْي َأَم َر اَن ِبُلُز ِم اْلَج َم اَعِة‬
‫ َاْش َهُد َاْن اَل ِاَهَل ِااَّل ُهللا‬. ‫ َو َعىَل َأِهِل َو َأَحْص اِبِه ُهَد اِن ُأْل ًّم ِة‬, ‫ىَل ِمَج ْيِع اُأْلَّم ِة‬
‫ِإ‬
‫ َو َاْش َهُد َاَّن ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُهُل اَل َنِبـَّي َبْع َد ُه‬,‫َو ْح َد ُه اَل ِرَش ْيَك ُهَل‬.
‫َالَّلُهَّم َص ِّل ّو َس ْمِّل َعىَل ُم َح َّم ٍد َو َعىَل َاِهِل َو َاَحْص اِبِه‬
‫ َاَّم ا َبْع ُد‬. ‫َو الَّتا ِبِع َنْي َو اَّتـاِبُع التَّـاِبِع َنْي َو َمْن َتِب َع ُهْم ْح َس اٍن ِاىَل َيْو ِم اِّدل ْيِن‬.
‫ اَي َأَهُّيا اِذَّل يَن َء اَمُنوا اَّتُقوا اَهَّلل َو ُقوُلوا َقْو اًل‬: ‫ َاُع ْو ُذ اِب ِهلل ِم َن الَّش ْي َط اِن ِإِبالَّر ِج ِمْي‬: ‫َقاَل ُهللا َتَع اىَل يِف ِكَتاِبِه اْلَع ِز ْيِز‬
‫ ُيْص ِلْح َلْمُك َأَمْع اَلْمُك َو َيْغِفْر َلْمُك ُذ ُنوَبْمُك َو َمْن ُيِط ِع اَهَّلل َو َر ُس وُهَل َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َع ِظ ًميا‬.‫َس ِد يًد ا‬
Para ikhwan rahimakumullah, bersyukurlah kita telah berhimpun dalam wadah kesatuan ummat.
Namun bukan berarti tugas kita telah selesai. Bahkan tanggung jawab kita semakin besar. Nikmat
hidayah ini harus kita isi dengan fastabikul khoirot dan jihad fi sabilillah. Kita taati amanah yang haq
dengan sekuat kemampuan kita, kita pererat ukhuwwah diantara kita. Jangan saling tuding dan cari
kesalahan orang lain, karena itu tidak pernah menyelesaikan masalah. Sampaikan nasehat dengan
cara yang baik dan ruhama kepada ikhwan. Lihat kebaikan ikhwan, jangan kita korek keburukannya.
Para ikhwan kita sangat mendambakan menjadi orang-orang seperti yang disabdakan beliau beirkut
ini: Anas bin Malik ra. Rasul SAW. Bersabda:Sesungguhnya bagi Allah SWT. Ada hamba yang
dihari kiamat dipersiapkan mimbar untuk mereka, mimbar-mimbar tersebut diduduki oleh
mereka/suatu kaum yang berpakaian dari nur/cahaya, dan wajah merekapun bercahaya, mereka
bukan para Nabi ataupun orang-orang yang mati syahid, malahan para nabi dan para syuhadapun
sangat mendambakannya/iri pada mereka. Lalu para sahabat bertanya: siapakah mereka itu ya
Rasul? Jawab beliau SAW. : merekalah orang-orang yang saling mencintai dan menyayangi semata
karena Allah, saling berziarah semata karena Allah, dan saling duduk/bergaul juga semata karena
Allah SWT (HR. Thabrani dalam Al-Ausath)

Selanjutnya kita pelopori kemaslahatan dengan akhlakul karimah. Para ikhwan marilah kita menjadi
bulu-bulu yang putih meskipuin sedikit tapi jelas kelihatan diantara bulu-bulu hitam.

Akhirnya, marilah kita munajat kepada Allah.

‫الَّلُهَّم اْغِفْر َلَن ا َو ِلَو اَدِل ْيَنا َو اْر ْمَح ُهَم ا اَمَك َر َّبَيااَن ِص َغاًر ا َو ِلَج ِم ْي ِع اْلُم ْؤ ِمِنَنْي َو ْا ُملْؤ ِم َن اِت َو اْلُمْس ِلِم َنْي َو اْلُمْس ِلَم اِت‬
. ‫َاَاْلْح َياِء ِم ُهْنْم َو اَاْلْم َو اِت َو اْر َفْع َلُهُم اَّدل َر َج اِت‬
‫‪4‬‬

‫َالَّلُهَّم ُمِزْن َل اْلِكَتاِب َو ُم ْج ِر َي الَّس َح اِب َو َه اِز َم ْا َألْح َز اِب ْه ِزْم ُهْم َو اْنْرُص اَن َعَلِهْي ْم ‪َ ,‬الَّلُهَّم ُمِزْن َل اْلِكَتاِب ِرَس ْيَع‬
‫ِإ‬
‫اْلِح َس اِب ِاْه ِز ِم ْاَالْح َز اِب َالَّلُهَّم اْه ِزْم ُهْم َو َز ْلِز ْلُهْم‬
‫َالَّلُهَّم َر َّبَنا َظ َلْمَنا َاْنُفَس َنا َو ِا ْن َلْم َتْغِفْر َلَنا َو َتْر ْمَح َنا َلَنُكَنَّنا ِم َن اْلَخاِرِس ْيَن َر َّبَنا اْغِفْر لَنَا ُذ ُنْو َبَنا َو َكِّفْر عَنَّا َس ِّيَئاِتَنا‬
‫َو َتَو َّفَنا َم َع ْاَالْبَر اِر ‪,‬‬
‫َر َّبَنا َاْفِر ْغ َعَلْي َنا َص ًرْب ا َو َثِّب ْت َاْقَد اَمَنا َو اْنْرُص اَن َعىَل اْلَقْو ِم ْالاَك ِف ِر ْيَن ‪,‬‬
‫َر َّبَنا َه ْب َلَنا ِم ْن َاْز َو اِج َنا َو ُذ ِّر َّيِتَنا ُقَّر َة َاْعٍنُي َو اْجَع ْلَنا ِلْلُم َّتِقَنْي ِاَم اًم ا ‪,‬‬
‫َر َّبَنا آِتَنا يِف اُّدل ْنَيا َح َس َنًة َو ِيف ْاآلِخ َر ِة َح َس َنًة َو ِق َنا َعَذ اَب الَّناِر ‪,‬‬
‫َو َاْد ِخ ْلَنا ْا َجلَّنَة َم َع ْاَالْبَر اِر اَي َعِز ْيُز اَي َغَّفاُر اَي َر َّب اْلَع اَلِم َنْي ‪,‬‬
‫ُس ْب َح اَن َر ِّبَك َر ِّب اْلِع َّز ِة َّمَعا َيِص ُفْو َن َو َس َالٌم َعىَل اْلُمْر َس ِلَنْي َو اْلَح ْم ُد ِ ِهلل َر َّب اْلَع اَلِم َنْي ‪.‬‬

You might also like