Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 26

MINISTRY OF AGRARIAN AFFAIRS AND SPATIAL PLANNING / NATIONAL

LAND AGENCY
Program to Accelerate Agrarian Reform (One Map Project)
IBRD Loan No.: 8879-ID

Request Expression of Interest


(REOI)

Assignment Title: Consulting Services for Disaster Recovery Center (DRC)


Construction Plan (Detailed Engineering Design) FY 2023
Reference No.: ID-ATR/BPN-378214-CS-CQS

The Government of the Republic of Indonesia has received loan from the World
Bank toward the cost of the Program to Accelerate Agrarian Reform (One Map
Project) intends to apply part of the proceeds for consulting services.

The consulting services (“the Services”) include purpose of this activity is to get an
overview of the DRC Development Plan in accordance with function, aesthetics,
and suitability with the existing environmental site plan. While the goal to be
achieved is to obtain planning results in the form of Detailed Engineering Design
(DED), Estimate Cost, Bill of Quantity, and Tender Document for the DRC
Development.

The Ministry of Agrarian Affairs and Spatial Planning / National Land Agency now
invites consulting firms (“Consultants”) to indicate their interest in providing the
Services. Interested Consultants should provide information demonstrating that
they have the required qualifications and relevant experience to perform the
Services. The interested consultants will be evaluated including some aspects are
:
a. Should have business permit sub-classification of Architectural services sub-
classification of Architectural Design Services AR 102 KBLI 2017 or AR 001
KBLI 2020
b. Having experiences of the Data Center / Disaster Recovery Center (DRC)
building construction planning during the last 5 (five) years (should have to
upload contract document and work handover document)
c. Having the availability of Key experts as :

No Position Qualification
Master's Degree in Architectural
1 Team Leader
Engineering,
Bachelor’s Degree in Architectural
2 Architectural Expert
Engineering
Bachelor’s Degree in Civil
3 Structural Expert
Engineering
4 Landscape Expert Bachelor’s Degree in All Majors

October 2023
Bachelor's Degree in Mechanical
5 Building Mechanical Expert
Engineering
Plumbing and Mechanical Pump Bachelor's Degree in Mechanical
6
Expert Engineering
Bachelor's Degree in Electrical
7 Electrical Expert
Engineering
Bachelor's Degree in
8 Sanitation & Waste Experts
Environmental Engineering
Bachelor's Degree in Civil
9 Road Engineer Experts
Engineering
10 Estimator and QS Expert Bachelor’s Degree in All Majors
Bachelor’s Degree in Architectural
11 Green Profesional Expert
Engineering
3D Graphic and Animation Bachelor’s Degree in Architectural
12
Expert Engineering
Bachelor’s Degree in Architectural
13 K3 Expert Engineering / Environmental
Engineering / in Civil Engineering

The attention of interested Consultants is drawn to Section III, paragraphs, 3.14,


3.16, and 3.17 of the World Bank’s “Procurement Regulations for IPF Borrowers”
July 2016 revised November 2017 (“Procurement Regulations”), setting forth the
World Bank’s policy on conflict of interest.

The ranking will be sorted by the highest amount of attached experience

Consultants may associate with other firm(s) to enhance their qualifications but
should indicate clearly whether the association is in the form of a joint venture
and/or a sub-consultancy. In the case of a joint venture, all the partners in the
joint venture shall be jointly and severally liable for the entire contract, if selected.

A Consultant will be selected in accordance with the Consultant’s Qualification


Based Selection (CQS) method set out in the Procurement Regulations.

The Interested Consultants should be registered through email address as well as


stated below. Further information can be obtained at the address below during
office hours 09.00 to 15.00 WIB (Jakarta time; GMT+7).

Expressions of interest (included the company/organization profiles/Qualification


Form) must be submitted through email below no later than 27 Oktober 2023.

This selection is carried out as advance tender in concurrently with the budget
document revision process, if in the future the revision of the document is not
approved the selection of consulting services will be declared cancelled with no
claim addressed to the Selection Working Group or the Commitment Making
Officer.
Ministry of Agrarian Affairs and Spatial Planning/National Land Agency

Attn: Lumian Roselina Simbolon (Kelompok Kerja Pemilihan 1)


(On Behalf of PHLN Working Group, UKPBJ Kementerian ATR/BPN)
1st floor, BPN Building, Jl. Sisingamangaraja No. 2, Jakarta Selatan, 12110,
INDONESIA
Tel: +62 21 7393939 ext 124
E-mail: pokjapemilihanatrbpn@gmail.com

October 2023
Kerangka Acuan Kerja

PERENCANAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN


PUSAT PEMULIHAN BENCANA/ DISASTER
RECOVERY CENTER (DRC)

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/


BADAN PERTANAHAN NASIONAL
TAHUN 2023

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/


BADAN PERTANAHAN NASIONAL
Jalan Sisingamangaraja Nomor 2 Jakarta Selatan 12014 Kotak Pos 1402
Telp. 021-7393939, 7228901 : www.atrbpn.go.id
KERANGKA ACUAN KERJA (TERMS OF REFERENCE)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN FASILITAS PENDUKUNG PUSAT
PEMULIHAN BENCANA/ DISASTER RECOVERY CENTER (DRC)

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan


Pertanahan Nasional
Unit Eselon I/II : Sekretaris Jenderal/ Pusat Data dan Informasi
Pertanahan, Tata Ruang dan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan
Program : Program Manajemen Sistem Informasi
Hasil (Outcome) : Tersedianya Perencanaan Konstruksi
Pembangunan Pusat Pemulihan Bencana/
Disaster Recovery Center (DRC)
Kegiatan : Perencanaan Konstruksi Pembangunan Pusat
Pemulihan Bencana/ Disaster Recovery Center
(DRC)
Indikator Kinerja Kegiatan : Pelaksanaan Perencanaan Konstruksi
Pembangunan Pusat Pemulihan Bencana/
Disaster Recovery Center (DRC)
Jenis Keluaran (Output) : Pelaksanaan Perencanaan Konstruksi
Pembangunan Pusat Pemulihan Bencana/
Disaster Recovery Center (DRC)
Volume Keluaran (Output) : 1 (satu)
Satuan Ukuran Jenis Keluaran : Paket

2 | Kerangka Acuan Kerja


A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
1) Undang-Undang No. 28 Tahun 2022 tentang Bangunan Gedung;
2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
3) PP No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002
tentang Bangunan Gedung;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
5) Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara;
6) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan barang/Jasa
Pemerintah;
7) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
8) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun
2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
9) Peraturan Menteri Pekerjaan dan Perumahan Rakyat Nomor
10) 1 Tahun 2022 tentang Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
11) Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 12 Tahun 2021 tentang Pedoman
Pengadaan melalui Penyedia;
12) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
524/KPTS/M/2022, tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja
Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa Konsultasi
Konstruksi;
13) SNI 03-1735-2000 tentang tata cara perencanaan akses bangunan dan akses
lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan Gedung.

3 | Kerangka Acuan Kerja


2. Gambaran Umum
Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional pada Pasal 546, Pusat Data
dan Informasi Pertanahan, Tata Ruang, dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
(Pusdatin) mempunyai tugas melaksanakan penyusunan tata kelola dan
infrastruktur teknologi informasi, pengembangan dan inovasi sistem informasi, serta
pengelolaan data dan penyajian informasi Kemudian Pasal 548 disebutkan bahwa
fungsi Pusat Data dan Informasi Pertanahan, Tata Ruang, dan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan (Pusdatin)

Pusat Data dan Informasi Pertanahan, Tata Ruang dan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan mempunyai tugas dan tanggung jawab yang penting khususnya
dalam rangka melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan penyusunan dan
implementasi tata kelola, pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur teknologi
informasi, pembangungan, pengembangan, dan inovasi sistem informasi, serta
pengelolaan data dan penyajian informasi untuk seluruh jajaran Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi dan Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota Seluruh
Indonesia.

Untuk memenuhi amanat Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan


Pertanahan Nasional Nomor 23 Tahun 2021 tanggal 17 Juni 2021 tentang
Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik di Lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional pasal 12 (2)
bahwa infrastruktur SPBE kementeriaan untuk meningkatkan efisiensi, keamanan,
dan kemudahan integrasi dalam rangka memenuhi kebutuhan infrastruktur SPBE
bagi unit kerja di lingkungan Kementerian Pusat Data dan Informasi Pertanahan,
Tata Ruang dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan memerlukan Fasilitas
infrastruktur Data Center yang memadai.

4 | Kerangka Acuan Kerja


Selain itu Pusat Data dan Informasi Pertanahan, Tata Ruang dan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan juga memiliki peranan dalam upaya peningkatan indeks
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) kementerian. Pusat Data dan
Informasi Pertanahahan, Tata Ruang dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
bertugas mengoordinasikan Kematangan Indeks SPBE, yang harus memastikan
bahwa terjadi penguatan pelaksanaan indeks SPBE dari setiap unit organisasi.

Data Center yang dikelola oleh Pusdatin memiliki peran yang sangat vital dalam
kegiatan strategis nasional, yaitu sertipikasi bidang tanah melalui program
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Hingga saat ini sebanyak 80
(delapan puluh) juta bidang tanah dari total 126 (seratus dua puluh enam) juta
bidang baik yang berasal dari PTSL maupun layanan PNBP telah dikelola dalam
database tekstual dan spasial Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional. Pada tahun 2024 seluruh bidang tanah tersebut diharapkan
sudah terdaftar di seluruh Indonesia dan seluruhnya akan dikelola dalam sistem
elektronik. Kementerian ATR/BPN juga telah menerapkan Layanan Elektronik yang
diluncurkan pertama kali pada bulan September 2019. Layanan ini diterapkan di 42
Kantor Pertanahan sebagai Pilot Project. Pada 8 Juli 2020 Layanan informasi
pertanahan elektronik diterapkan diseluruh Kantor Pertanahan di Indonesia yang
berjumlah 481 Kantor Pertanahan, dengan jumlah layanan sampai dengan bulan
Desember 2022 sebagai berikut:
- Layanan elektronik sertipikat Hak Tanggungan Elektronik (HT-el) berjumlah
2.236.729 dengan nilai Rp 2.456.979.835.213.835,- (dua ribu empat ratus lima
puluh enam ribu Sembilan ratus tujuh puluh Sembilan triliun rupiah) dan
tercatat adanya mitra kreditur berjumlah 3.625 jasa keuangan;
- Layanan pengecekan sertipikat elektronik berjumlah 6.770.620 berkas;
- Layanan Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) elektronik berjumlah
203.812 berkas;
- Jumlah Informasi Zona Nilai Tanah (ZNT) elektronik berjumlah 556.338 berkas;

5 | Kerangka Acuan Kerja


- Nilai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari layanan elektronik sebesar
Rp. 1.471.325.114.370 (satu triliun empat ratus tujuh puluh satu miliar rupiah).
Kementerian ATR/BPN dalam agenda Kompetensi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP)
yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia pada bulan Desember 2022 layanan
elektronik berhasil masuk sebagai Top 99 Inovasi. Berdasarkan data analitik,
informasi elektronik ini telah diakses sebanyak 4.763 user tiap tiga puluh menit,
sedangkan HT-el telah diakses sebanyak 1.297 user tiap tiga puluh menit dengan
lokasi akses terbanyak adalah wilayah DKI Jakarta.

Data Center Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional juga
telah terintegrasi dengan Kementerian/Lembaga serta pemerintah daerah dalam hal
ini meliputi integrasi dengan Kementerian Dalam Negeri utamanya dengan
Direktorat Jenderal Dukcapil terkait data KTP, integrasi dengan Kementerian
Keuangan terkait dengan simponi (kode billing pembayaran), integrasi dengan
Direktorat Jenderal Pajak terkait dengan pembayaran/pelunasan PPN, integrasi
dengan PEMDA terkait pembayaran/pelunasan BPHTB.

Untuk mendukung terselenggaranya tugas dan fungsi Pusdatin dalam rangka


mewujudkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik serta layanan e-
Government Pusdatin telah memiliki Fasilitas Data Center yang terdiri dari :
1) Data Center utama yang berlokasi di Gedung Pusat Data dan Informasi
Pertanahan, Tata Ruang dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
(Pusdatin) Jl. Akses Tol Cimanggis, Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat dinyatakan layak dan telah mendapatkan
Sertifikat ISO 27001 yang dikeluarkan oleh CBQA Global Indonesia dengan
Nomor Sertifikat ISMS1001170;
2) Data Center yang berlokasi di bekas Gedung Persuratan Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dengan alamat di Jl.
Sisingamangaraja Nomor 2, Jakarta Selatan yang difungsikan sebagai Disaster

6 | Kerangka Acuan Kerja


Recovery Center (DRC) dinyatakan tidak layak pada tahapan Assessment
kelayakan Data Center baik dari sisi fasilitas pendukung, tempat maupun lokasi
sebagai DRC.
Berdasarkan hal tersebut di atas, Kementerian ATR/BPN akan melakukan
penyusunan program dan anggaran strategi pelaksanaan pengembangan system
teknologi informasi dengan kegiatan Perencanaan Pembangunan DRC tahun
anggaran 2023 dan kegiatan pembangunan fasilitas pendukung DRC baru tersebut
yang sangat diperlukan untuk memastikan Kementerian ATR/BPN dapat
melaksanakan tugasnya sebaik mungkin dalam melayani masyarakat.

Agar pembangunan Pembangunan DRC menghasilkan suatu hasil yang sebaik-


baiknya sehingga mampu memenuhi fungsi bangunan dan fasilitas yang optimal,
andal sebagai bangunan dangan fasilitas yang layak dari segi mutu, biaya serta
kriteria administrasi bangunan negara diperlukan konsultan perencana yang
professional dan berkualitas dalam Pembuatan dokumen perencanaan konstruksi
pembangunan DRC. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah pengadaan jasa
konsultan perencanaan konstruksi pembangunan DRC.

B. Data Penunjang
1. Data Dasar
a) Dokuman Hasil Analisis kebutuhan Pembangunan DRC
b) Hasil pengamatan dan pemeriksaan pada lokasi pengerjaan secara
komprehensif untuk mendapatkan data primer dalam penyusunan
Perencanaan Konstruksi Pembangunan DRC.
c) Untuk Perencanaan pembangunan DRC adalah dilokasi tersebut diperlukan
data tentang batas-batas tanahnya atau eksisting bangunan yang syah serta
mengikuti persyaratan- persyaratan yang berlaku pada bangunan sipil maupun
arsitektur, antara lain :
- Persyaratan arsitektur dan lingkungan;
- Persyaratan struktur bangunan;

7 | Kerangka Acuan Kerja


- Persyaratan layout ruangan sesuai ketentuan standar Internasional Data
Center
- Peringatan bahaya;
- Persyaratan instalasi listrik, dan komunikasi;
- Persyaratan Sanitasi;
- Persyaratan kebisingan dan Getaran;
- Persyaratan kemudahan/aksebilitas;
- Persyaratan Kenyamanan/keamanan dalam bangunan Gedung;
- Persyaratan Lingkungan Hijau.
d) Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas maupun
survey factual. Kesalahan perencanaan/ kelalaian pekerjaan sebagai akibat
dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari Konsultan
Perencana.

2. Standar Teknis
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana pada Kerangka
Acuan Kerja ini harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
a) Persyaratan Umum pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan perencanaan harus dilaksanakan secara benar
dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima
dengan baik oleh Pemberi tugas.
b) Persyaratan Objektif
Pelaksanaan pekerjaan teknis konstruksi yang objektif untuk kelancaran
pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas, dan kuantitas dari
setiap bagian pekerjaan sesuai standar hasil kerja perencanaan yang berlaku.
c) Persyaratan Fungsional
Pekerjaan perencanaan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan
professional
d) Persyaratan Prosedural

8 | Kerangka Acuan Kerja


Penyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaan harus dilaksanakan
sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
e) Persyaratan Teknis Lainnya.
Selain kriteria umum di atas, untuk pekerjaan perencanaan berlaku pula
ketentuan-ketentuan seperti standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku
yang berlaku, antara lain:
1) Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan yang bersangkutan, yaitu
Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan beserta kelengkapannya, dan
ketentuan- ketentuan sebagai dasar perjanjiannya.
2) Yang termuat dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor : 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.

3. Studi Terdahulu
Pengalaman kerja suatu perusahaan dalam bidang yang sama akan berpengaruh
terhadap kinerja suatu perusahaan dalam mengembangkan suatu karya
perencanaan, sehingga menghasilkan karya perencanaan yang optimal dan dapat
dipertanggung jawabkan secara teknis dan professional.

C. Maksud dan Tujuan


Maksud dan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan Gambaran tentang Perencanaan
Pembangunan DRC yang sesuai dengan fungsi, estetika, dan kesesuaian dengan
tatanan site plan lingkungan yang ada.
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mendapatkan hasil perencanaan
berupa Detail Engineering Design (DED) dan Rencana Anggaran Biaya terhadap
rencana Pembangunan DRC.

9 | Kerangka Acuan Kerja


D. Sasaran
Terwujudnya suatu perencanaan yang komprehensif baik ditinjau dari aspek
arsitektual dan struktural, maupun dari aspek ekonomi dan tahapan-tahapan
pelaksanaan kegiatan Pembangunan DRC dan bisa menerjemahkan secara fisik
berdasarkan aturan teknis yang berlaku serta pemenuhan keseluruhan data
administrasi, teknis maupun kelengkapan lain yang dibutuhkan untuk tahapan
rencana selanjutnya hingga pembangunan fisik. Serta tersedianya jasa konsultan
perencanaan konstruksi Bangunan DRC

E. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari pelaksanaan kegiatan ini adalah:
Seluruh Unit Kerja pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan
Nasional, masyarakat dan stakeholder.

F. Ruang Lingkup Kegiatan


1. Ruang Lingkup
Lingkup Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh konsultan Perencana adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku sebagaimana yang termuat dalam
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara yang meliputi
tugas- tugas penyusunan perencanaan teknis Bangunan Gedung Negara yang
meliputi :
1) Konsepsi perancangan;
2) Pra rancangan;
3) Pengembangan rancangan; dan
4) Rancangan detail.
Penyusunan rencana teknis tersebut dilakukan oleh penyedia
jasa perencanaan konstruksi berdasarkan :
1) Kerangka Acuan Kerja (KAK) pekerjaan perencanaan teknis;
2) Surat Perjanjian Pekerjaan Perencanaan Teknis dan Lampiran beserta
perubahannya;

10 | Kerangka Acuan Kerja


3) Standar Manajemen Mutu (SMM); dan
4) Standar Mutu Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3)

2. Konsepsi Perancangan
Konsepsi perancangan digunakan untuk membantu pengguna jasa dalam
memperoleh gambaran atas konsepsi rancangan; dan mendapatkan gambaran
pertimbangan bagi penyedia jasa dalam melakukan perancangan.
Konsepsi perancangan paling sedikit meliputi :
- Data dan Informasi;
- Analisis;
- Dasar Pemikiran dan pertimbangan perancangan;
- Program Ruang;
- Organisasi hubungan Ruang;
- Skematis Rencana Teknis; dan
- Sketsa Gagasan.

3. Pra Rancangan
Pra Rancangan digunakan untuk mendapatkan pola dan gubahan bentuk
rancangan yang tepat, waktu pengembangan yang paling singkat, serta biaya
yang paling ekonomis; memperoleh kesesuaian pengertian yang lebih tepat atas
konsepsi perancangan serta pengaruhnya terhadap kelayakan lingkungan; dan
menunjukkan keselarasan dan keterpaduan konsepsi perancangan terhadap
ketentuan Rencana Tata Ruang untuk perizinan. Pra rancangan disusun
berdasarkan konsepsi perancangan yang telah disetujui dan paling sedikit
meliputi:
a) Pola gubahan dan bentuk arsitektur ruangan yang diwujudkan dalam
gambaran pra rancangan yaitu :
- Rencana massa bangunan Gedung;
- Rencana Tapak;
- Denah;

11 | Kerangka Acuan Kerja


- Tampak bangunan Gedung;
- Potongan bangunan Gedung; dan
- Visualisasi desain tiga dimensi.
b) Nilai fungsional dalam bentuk diagram ;dan
c) Aspek kualitatif serta aspek kuantitatif, baik dalam bentuk laporan tertulis dan
gambar seperti ;
- Perkiraan luas;
- Informasi penggunaan bahan;
- Sistem Konstruksi
- Biaya dan waktu pelaksanaan pembangunan.

4. Pengembangan Rancangan
Pengembangan rancangan digunakan untuk kepastian dan kejelasan ukuran serta
wujud karakter bangunan secara menyeluruh, pasti, dan terpadu; mematangkan
konsepsi rancangan secara keseluruhan, terutama ditinjau dari keselarasan
system terkandung di dalamnya baik dari segi kelayakan dan fungsi, estetika,
waktu dan ekonomi bangunan; dan penyusunan rancangan detail.
Pengembangan rancangan disusun berdasarkan pra rancangan yang telah
disetujui, paling sedikit meliputi:
a) Pengembangan arsitektur bangunan gedung berupa gambar rencana
arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi desain dua dimensi dan
desain tiga dimensi;
b) System struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya;
c) System mekanikal, elektrikal termasuk informasi dan
d) Teknologi (IT), system pemipaan (plumbing), tata lingkungan beserta uraian
konsep dan perhitungannya;
e) Penggunaan bahan bangunan secara garis besar dengan
mempertimbangkan nilai manfaat ketersediaan bahan, konstruksi, nilai
ekonomi, dan rantai pasok; dan

12 | Kerangka Acuan Kerja


f) Perkiraan biaya konstruksi berdasarkan sistem bangunan yang disajikan
dalam bentuk gambar,diagram system,dan laporan tertulis.

5. Rancangan Detail
Rancangan detail sebagaimana digunakan untuk penyusunan dokumen teknis
pada dokumen tender konstruksi fisik. Rancangan detail disusun berdasarkan
pengembangan rancangan yang telah disetujui paling sedikit meliputi:
a) Gambar detail, arsitektur, detail struktur detail utilitas dan lansekap;
b) Rencana Kerja Syarat (RKS) dan Spesifikasi Teknis yang meliputi :
- Persyaratan umum;
- Persyaratan administrative
- Persyaratan teknis termasuk spesifikasi teknis yang terdiri dari :
spesifikasi Bahan Banguan Konstruksi, Spesifikasi Peralatan Konstruksi
dan Peralatan Bangunan; Spesifikasi Proses/ Kegiatan; Spesifikasi
Metode Konstruksi/ Metode Pelaksanaan dan Spesifikasi Jabatan Kerja
Konstruksi.
c) Rincian volume pelaksanaan pekerjaan , Rencana Anggaran Biaya (RAB)
pekerjaan konstruksi (Enginering Estimate ); dan
d) Laporan Perencanaan yang meliputi:
- Laporan Pendahuluan;
- Laporan Antara;
- Laporan Akhir;
Dokumen teknis untuk dokumen tender konstruksi fisik meliputi gambar detail,
Rencana Kerja dan Syarat (RKS), dan rincian volume pelaksanaan pekerjaan

6. Kriteria dan Azas Perencanaan


a) Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana seperti yang
dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan
disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan yaitu:

13 | Kerangka Acuan Kerja


1) Persyaratan Peruntukan dan Intensitas.
- Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
- Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan
lingkungan.
2) Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan.
- Menjamin terwujudnya penataan ruang yang dapat
memberikan keseimbangan dan keserasian bangunan
terhadap lingkungannya.
- Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan
dengan baik tidak menimbulkan dampak negative terhadap
lingkungan.
3) Persyaratan Struktur Bangunan.
- Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung
beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia
- Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan
kecelakaan atau luka yang disebabkan oleh kegagalan
arsitektur bangunan.
- Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau
kerusakan benda yang disebabkan oleh perilaku struktur.
- Menjamin perlindungan property lainnya dari kerusakan fisik
yang disebabkan oleh kegagalan struktur.
4) Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran .
- Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung
beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.
- Menjamin terwujudnnya bangunan gedung yang dibangun
sedemikian rupa ,secara struktur stabil selama kebakaran
sehingga:
● Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi
secara aman.

14 | Kerangka Acuan Kerja


● Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran
memasuki lokasi untuk memadamkan api/
● Dapat menghindari kerusakan pada property lainnya.
5) Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi.
- Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman
bagi penggunanya maupun pemeliharaannya.
- Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan
penghuninya dari bahaya akibat petir.
- Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai
dalam menunjang terselanggaranya kegiatan di dalam
bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
6) Persyaratan ventilasi dan Pengkondisian Udara
- Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup baik
alam maupun buatan dalam menunjang terselanggaranya
kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
- Menjamin upata beroperasinya peralatan dan perlengkapan
tata ruang udara secara baik.
7) Persyaratan Pencahayaan:
- Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup
,baik alam maupun buatan dalam menunjang
terselanggaranya kegiatan dalam bangunan sesuai dengan
fungsinya.
- Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan
tata ruang udara secara baik.
b) Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat- syarat yang khusus,
spesifik berkaitan dengan bangunan yang akan direncanakan, baik dari segi
fungsi khusus bangunan tersebut dan segi teknis lainnya, misalnya:
1) Model banguan permanen dengan rancangan konstruksi lantai.

15 | Kerangka Acuan Kerja


2) Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada di
sekitar ,seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan
lingkungan.
3) Menaikkan level elevasi dasar bangunan baru bebas banjir.
4) Solusi dan batasan –batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya
setempat, geografi, klimatologi dan lain- lain.
5) Bahan bangunan yang digunakan adalah bahan bangunan yang
tersedia di lokasi atau yang didatangkan dari provinsi lain.
c) Azas Perencanaan
Selain dari kriteria di atas, di dalam melaksanakan tugasnya konsultan
Perencana hendaknya memperhatikan azas- azas bangunan gedung
Negara sebagai berikut:
1) Bangunan gedung Negara hendaknya Fungsional efisien, menarik
tetapi tidak berlebihan.
2) Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya
dan kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan
sublimasi antara fungsi teknis dan fungsi sosial bangunan, terutama
sebagai bangunan pelayanan kepada masyarakat.
3) Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga
bangunan dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat
dimanfaatkan secepatnya.
4) Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas
lingkungan dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di
sekitarnya.

7. Keluaran
a) Hasil atau Keluaran
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka
Acuan Kerja (KAK) adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat Perjanjian,

16 | Kerangka Acuan Kerja


minimal mengumpulkan informasi lapangan sesuai kondisi fisik terakhir
bangunan, sebagai berikut:
1) Membuat Desain/ Rancangan Bangunan yang dapat dimengerti oleh
pemberi tugas;
2) Tahap Pra-rencana Teknis;
3) Gambar Rencana Tapak;
4) Rencana Detail Arsitektur, Struktur, dan Sanitasi;
5) Gambar Rencana Teknis Bangunan;
6) Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS);
7) Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ);
8) Rencana Anggaran Biaya (RAB);

b) Laporan
Bentuk keluaran yang dihasilkan oleh konsultan perencana dari pelaksanaan
pekerjaan ini adalah laporan baik Hardcopy dan Softcopy yang terdiri dari:
● Laporan Pendahuluan
● Laporan Pra Rancangan
● Laporan Pengembangan Rancangan
● Laporan Dokumen Perencanaan
a. Gambar kerja
b. Kerangka Acuan Kerja (KAK)
c. Rencana Anggaran Biaya ( RAB )
d. Bill Of Quantity ( BOQ )
e. Softcopy Laporan
● Laporan Pengawasan Berkala
● Laporan Akhir

1. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan merupakan laporan yang berisikan uraian
sebagai berikut :

17 | Kerangka Acuan Kerja


- Tujuan Perencanaan
- Metodologi dan Model analisis
- Rencana dan program pelaksanaan pekerjaan
- Susunan personil
- Gambar-gambar hasil survey
Laporan pendahuluan ini disampaikan sebanyak 5 (lima) jilid bentuk
buku yang diserahkan setelah diperiksa oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan dinyatakan selesai setelah diperbaiki
berdasarkan masukan dan sesuai KAK.

2. Laporan Pra Rancangan


Laporan Pra Rancangan adalah merupakan hasil pengolahan dan
analisa data primer maupun sekunder dan informasi lain yang diterima
dari Pengguna Jasa maupun pihak-pihak lain yang terkait memenuhi
batasan sasaran/ tujuan proyek dari Pengguna Jasa serta ketentuan/
persyaratan pembangunan yang berlaku mencakup laporan tentang :
a. Program rencana Kerja, menjelaskan rencana penanganan
pekerjaan perencanaan perancangan.
b. Program dan susunan pola ruang, menjelasakan susunan
kebutuhan, besaran dan jenis ruang serta analisa hubungan fungsi
ruang.

3. Laporan Pengembangan Rancangan


Laporan Pengembangan Rancangan adalah pengembangan secara lebih
rinci dan terukur dari Dokumen Pra Rancangan yang telah mendapat
persetujuan dari Pengguna Jasa

4. Laporan Dokumen Perencanaan yang meliputi :


a. Gambar kerja
b. Kerangka Acuan Kerja (KAK)

18 | Kerangka Acuan Kerja


c. Rencana Anggaran Biaya ( RAB )
d. Bill Of Quantity ( BOQ )
e. Softcopy Laporan

5. Laporan Pengawasan Berkala


Laporan Pengawasan Berkala adalah pada saat tahap pelaksanaan
konstruksi dan bukan sebagai Pemimpin Proyek atau Pengawas Terpadu
melakukan Pengawasan Berkala mewakili Pengguna Jasa dalam hal-hal
yang menyangkut teknik pelaksanaan Konstruksi, yang meliputi :
a. Memberikan penjelasan tambahan untuk memperjelas maksud dan
pengertian yang telah ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan /
dokumen perjanjian / kontrak kerja konstruksi.
b. Membuat gambar-gambar dan atau syarat-syarat tambahan untuk
menyesuaikan dengan keadaan lapangan, bila dianggap perlu untuk
memperjelas hal-hal yang kurang jelas dalam dokumen pelaksanaan
/ dokumen perjanjian/ kontrak kerja konstruksi.
c. Memeriksa dan apabila diperlukan memperbaiki atau
memerintahkan untuk memperbaiki gambar bengkel / shop drawing
yang dibuat oleh Pelaksana Konstruksi dan atau pihak ketiga untuk
Pelaksanaan Konstruksi.
d. Pemeriksaan Pelaksanaan Pekerjaan sekurang-kurangnya 4
(empat) minggu sekali, atau sebanyak-banyaknya 2 (dua) minggu
sekali.

6. Laporan Akhir
Laporan akhir ini terdiri dari :
- EE (engineering estimate)
- Gambar desain teknis
- Spesifikasi Teknis
- Rancangan Konseptual SMKK dan Biaya Penetapan SMKK.

19 | Kerangka Acuan Kerja


- Album Gambar Rencana Detail (Gambar Desain);

Laporan Akhir yang sudah mendapat persetujuan dari Pejabat


Pembuat Komitmen dan telah dikoreksi oleh pihak terkait dengan
ketentuan-ketentuan telah diadakan penjelasan teknis dan pemaparan
dengan Pejabat Pembuat Komitmen. Laporan akhir ini disampaikan
sebanyak 5 (lima) jilid yang diserahkan setelah diperiksa oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan dinyatakan selesai setelah diperbaiki
berdasarkan masukan dan sesuai KAK.

8. Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen


Data dan fasilitas yang dapat disediakan oleh PA/KPA/PPK adalah data teknis
maupun data non teknis dan surat menyurat kepada instansi terkait dalam rangka
pengumpulan data dan survey.

9. Perencanaan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultasi


Peralatan yang disediakan penyedia jasa antara lain:
- Kendaraan survey milik sendiri/sewa
- Peralatan survey dan perencanaan milik sendiri/sewa
- Kantor milik sendiri/sewa
- Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang
- Materi dan pengadaan laporan
- Biaya-biaya rapat
- Biaya perjalanan
- Jasa dan overhead perencanaan
- Pajak-pajak

20 | Kerangka Acuan Kerja


10. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa
Konsultan Perencanaan bertanggung jawab secara professional atas jasa
perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang
berlaku dan mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya kepada Pengguna
Jasa.

11. Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN


Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) harus diserahkan
selambat-lambatnya : 45 (empat puluh lima) hari atau masa SPK selesai
diterbitkan sebanyak 1 (satu) buku laporan.

G. Kualifikasi dan Tenaga Ahli

Kualifikasi Tenaga Ahli :


1) Team Leader, Pendidikan S2 Teknik Arsitektur, mempunyai SKA Ahli Utama,
pengalaman minimal 20 tahun.
2) Ahli Arsitektur, Pendidikan S1 Teknik Arsitektur, mempunyai SKA Ahli Madya,
pengalaman minimal 10 tahun.
3) Ahli Struktur, Pendidikan S1 Teknik Sipil, mempunyai SKA Ahli Madya,
pengalaman minimal 10 tahun.
4) Ahli Lansekap Pendidikan S1 semua jurusan , pengalaman minimal 10 tahun.
5) Ahli Mekanikal Gedung, Pendidikan S1 Teknik Mesin, mempunyai SKA Ahli
Madya, pengalaman minimal 10 tahun.
6) Ahli Plumbing & Pompa Mekanik Pendidikan S1 Teknik Mesin, mempunyai SKA
Ahli Madya pengalaman minimal 10 tahun.
7) Ahli Elektrikal, Pendidikan S1 Teknik Elektro, mempunyai SKA Ahli Madya
Tenaga Ahli Madya Bidang Keahlian Teknik Mekanikal, pengalaman minimal 10
tahun.
8) Ahli Sanitasi dan Limbah Pendidikan S1 Teknik Lingkungan, mempunyai SKA
Ahli Madya, pengalaman minimal 10 tahun.

21 | Kerangka Acuan Kerja


9) Ahli Teknik Jalan, Pendidikan S1 Teknik Sipil, mempunyai SKA Ahli Muda Teknik
Bangunan Gedung, pengalaman minimal 7 tahun.
10) Ahli Estimator & QS Pendidikan S1 Semua Jurusan, pengalaman minimal 5
tahun.
11) Ahli Green Profesional Pendidikan S1 Teknik Arsitektur, mempunyai SKA Ahli
Utama/.Sertifikat Green Profesional, pengalaman minimal 15 tahun.
12) Ahli 3D (Grafis) + Animasi Pendidikan S1 Teknik Arsitektur, pengalaman minimal
5 tahun.
13) Ahli K3 Teknik Arsitektur/Teknik Lingkungan/Teknik Sipil - S1 (Pengalaman 5
tahun)

Tenaga Pendukung
1) Administrasi/Sekretaris/Typist Pendidikan S1/D3 semua jurusan, pengalaman
minimal 1 tahun.
2) Finance/Keuangan Pendidikan S1/D3 semua jurusan, pengalaman minimal 1
tahun.
3) 4 orang Surveyor/QS Pendidikan S1/D3 semua jurusan, pengalaman minimal 1
tahun.
4) 4 orang CAD Operator Pendidikan S1/D3 semua jurusan, pengalaman minimal 1
tahun.

H. Waktu Pelaksanaan
Estimasi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan Jasa Konsultansi Kegiatan
Perencanaan Konstruksi Pembangunan DRC adalah selama 180 (Seratus Delapan
Puluh) hari Kalender, terhitung sejak ditandatangani perjanjian kontrak antara
pengguna barang/jasa dengan pihak pelaksana hingga serah terima hasil pekerjaan.

22 | Kerangka Acuan Kerja


I. Lokasi Kegiatan
Kegiatan jasa konsultasi Perencanaan Konstruksi Pembangunan DRC ini
dilaksanakan di Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana – Bali.

J. Biaya yang diperlukan


Untuk menghasilkan keluaran tersebut di atas, total biaya yang diperlukan untuk
kegiatan ini adalah sebesar Rp. 2.989.085.300,- (Dua miliar Sembilan ratus delapan
puluh Sembilan juta delapan puluh lima ribu tiga ratus rupiah).

17 Oktober 2023
Pejabat Pembuat Komitmen

Albertus Yogo Dwi Sancoko, S.T., M.Si.


NIP. 198801272011011002

23 | Kerangka Acuan Kerja

You might also like