Professional Documents
Culture Documents
1 PB
1 PB
1 PB
Akh. Sokhibi1*, Mia Ajeng Alifiana2, Andika Wisnujati3, Arief Susanto4, Vikha Indira
Asri1, Hafizh Lukman Ariqi1
1Teknik Industri, Universitas Muria Kudus, Jl Lingkar Utara Gondangmanis Bae, Kudus
2Manajemen, Universitas Muria Kudus, Jl Lingkar Utara Gondangmanis Bae, Kudus
3Teknologi Mesin, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Histori artikel: diserahkan 26 Juli 2021, direviu 08 Agustus 2021, direvisi 05 September 2021
ABSTRACT
Design and redesign are some of the fields of study in ergonomics. The purpose of
the design and redesign is to achieve comfort and increase productivity. Ergonomics
is a science that integrates workers with the environment around them at work. So it
is hoped that integration can be applied to all organizations. CV Abadi Jaya Presisi
is a company engaged in the production of plastic, where workers carry out
finishing stages without fulfilling ergonomic aspects. Namely, the use of a worker's
chair made of plastic is not following the dimensions of the worker. The method
used in this study is quantitative with anthropometric data as primary data. First,
the anthropometric data of finished workers were used in this study. Then the data is
tested for normality, uniformity test, and data adequacy test. After testing the data,
the next step is to calculate the percentile value used to determine the size of the
ergonomic chair to be designed. The findings of this study, the width of the chair is
42.1 cm, the height of the chair is 30.3 cm, the length of the chair is 43.2 cm, the
length of the back of the chair is 49.9 cm, and height of the seat elbow is 21.6 cm.
Keywords: Ergonomics, Chair, Redesign
DOI : https://doi.org/10.18196/jqt.v3i1.12115
WEB : https://journal.umy.ac.id/index.php/qt/article/view/12115
kekuatan serta penerapan dari data tersebut tentang merancang sebuah pegangan pendorong
untuk penanganan masalah desain merupakan kursi roda ergonomis untuk meninimasi rasa
bagian dari Antropomerti yang berhubungan sakit pada pergelangan tangan (Aznam et al.,
dengan kumpulan data numerik. Pertimbangan 2017; Yudiantyo, 2020). Gap penelitian dalam
ergonomis dalam proses perancangan atau penelitian ini adalah perbedaan pada metode
desain produk maupun sistem kerja yang akan dan terdapat penambahan bill of material.
digunakan manusia dapat menggunakan
antropometri sebagai bahan pertimbangan
tersebut. (Prasetyo & Suwandi, 2011; Setiawan, METODOLOGI PENELITIAN
2018).
Objek penelitian ini adalah pekerja pada bagian
CV Abadi Jaya Presisi terletak di daerah finishing CV Abadi Jaya Presisi. Metode yang
tanjung karang Nomor 2a Kabupaten Jati Kota dilakukan pada penelitian ini adalah kuantatif
Kudus. Awal berdiri perusahaan adalah berawal dengan data antropometri sebagai data primer.
mendirikan usaha bording yang terletak di Dimana Teknik pengambilan sampel pada
Gang 2 Kecamatan Kota Kabupaten Kudus, umumnya dilakukan secara random,
melihat peluang yang memungkinkan maka pengumpulan data menggunakan instrumen
mendirikan perusahaan produksi dengan unit penelitian berupa hipotesis yang telah
produksinya adalah produk dari plastik. ditetapkan dengan dianalisa berdasarkan data
Terdapat 4 tahapan dalam produksinya, yaitu yang bersifat kuantitatif atau statistik.
tahap pemasukan material, tahap setting, tahap (Nurhayati, 2020; Winarni, 2021). Data yang
produksi dan tahap finishing. Pada proses diambil dalam penelitian ini adalah data
finishing inilah terdapat permasalahan yang antropometri pekerja bagian finishing.
ditinjau dari aspek ergonomic, yaitu fasilitas Kemudian data tersebut dilakukan uji
kerja yang digunakan tidak memenuhi aspek normalitas, uji keseragaman dan uji kecukupan
ergonomic. Dimana pekerja hanya duduk pada datanya. Setelah pengujuan data, selanjutnya
sebuah kursi plastik yang umum dipasaran. adalah melakukan perhitungan nilai persentile
Padahal pada proses finishing ini merupakan yang akan digunakan untuk menentukan ukuran
tahapan akhir dengan melakukan pembersihan dari kursi ergonomic yang akan dirancang.
produk kelayakan produk dan kualitas produk.
Gambar 1 menunjukkan kursi kerja di bagian
finishing CV Abadi Jaya Presisi. HASIL DAN PEMBAHASAN
7
Sokhibi et al. / Quantum Teknika Vol. 3 No. 1, ISSN (2721-1932)
8
Sokhibi et al. / Quantum Teknika Vol. 3 No. 1, ISSN (2721-1932)
Hasil uji keseragaman data anthropometri Untuk menentukan nilai persentile, maka
pekerja ditunjukkan pada Tabel 6. Tabel 6 digunakan persamaan sebagai berikut:
merupakan hasil uji kecukupan data
antropometri lebar pinggul, tinggi popliteal, a. Menghitung persentile
pantat popliteal, tinggi bahu duduk dan tinggi P5 = X − 1,645 (2)
siku duduk, dimana diketahui nilainya N’ < N. b. Menghitung persentile
Maka artinya semua data adalah cukup. P50 = X (3)
c. Menghitung persentile
P95 = X + 1,645 (3)
9
Sokhibi et al. / Quantum Teknika Vol. 3 No. 1, ISSN (2721-1932)
Persentile
Data
Lebar
32,9 37,5 42,1
Pinggul
Tinggi
30,3 34,9 39,5
Popliteal
Pantat
38,5 43,2 47,9
Popliteal
Tinggi
Bahu 49,9 55,6 61,3
Duduk
Tinggi Siku
21,6 24,3 27
Duduk
Berdasarkan hasil perhitungan persentile yang Bill of Material Perancangan Kursi Ergonomi
ditunjukkan pada Tabel 8, dapat diketahui
ukuran dari kursi ergonomic yang dirancang. Bill of material didapat dari desain yang di
Untuk ukuran lebar kursi menggunakan breakdown agar lebih mudah dalam
persentile 95th dikarenakan untuk memberi menentukan komponen – komponen yang
toleransi pada populasi orang yang berdimensi dibutuhkan dalam perancangan kursi kepada
besar. Untuk ukuran tinggi kursi, panjang pekerja. Analisis Bill of Material (BOM)
sandaran kursi dan tinggi alas siku kursi adalah digunakan untuk mendaftar sejumlah
menggunakan persentile 5th dikarenakan untuk komponen, campuran bahan, dan juga bahan
memberi toleransi pada populasi orang yang baku yang diperlukan untuk membuat suatu
berdiamensi kecil. Untuk ukuran Panjang kursi produk (Heizer et al., 2017). Gambar 3
menggunakan persentile 95𝑡ℎ dikarenakan merupakan diagram tree yang digunakan
untuk memberi toleransi pada populasi orang berdasarkan perancangan kursi yang telah
yang berdiamensi besar dan kecil. Gambar 2 dibuat.
merupakan engineering design perancangan
kursi ergonomis dalam bentuk 2D dan 3D, Diagram tree tersebut termasuk BOM dengan
dimana engineering design merupakan suatu multi-level karena pada diagaram diatas terdiri
skema, cara kerja, proses, konstruksi, petunjuk dari 3 level. Pada level 0 (tingkatan paling atas)
dan lain-lain yang mengungkapan sebuah menunjukan perancangan yang akan dihasilkan.
kemampuan pikiran dalam bentuk gambar atau Sedangkan pada level dibawahnya (level 1)
lukisan (Sato, 2000). merupakan assembly untuk perancangan yang
akan dibuat assembly tersebut terdiri dari 3
TABEL 8. Ukuran kursi ergonomi assembly. Tingkatan berikutnya (level 2)
Kursi Ukuran (cm) Persentile
menunjukan nama part dari setiap assembly
Lebar Kursi 42,1
yang ditunjukan pada level 1. Sedangkan level
terakhir menunjukan bahan yang digunkan
Tinggi Kursi 30,3
untuk part pada perancangan kursi pekerja.
Panjang Kursi 43,2 Daftar BOM perancangan kursi pekerja lebih
Panjang Sandaran Kursi 49,9 jelasnya akan diuraikan pada Tabel 9.
Tinggi Alas Siku Kursi 21,6
10
Sokhibi et al. / Quantum Teknika Vol. 3 No. 1, ISSN (2721-1932)
11
Sokhibi et al. / Quantum Teknika Vol. 3 No. 1, ISSN (2721-1932)
12