Pengembangan Media Visual Interaktif Berbasis Animasi

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

9

JURNAL KAJIAN PEMBELAJARAN DAN KEILMUAN


Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023 Halaman 9-15
p-ISSN: 2579-4299, e-ISSN: 2621-0533, DOI http://dx.doi.org/10.26418/jurnalkpk.v7i1
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jurnalkpk

PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL INTERAKTIF BERBASIS ANIMASI


DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG TUMBUHAN DAN FUNGSINYA

Nafilatul Ain1🖂, Ning Fashokha2, Muflihatur Rohmah3, Luluk Sulthoniyah4


Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, FTIK, Universitas Negeri KH. Achmad Siddiq Jember

Article Info ABSTRACT


The purpose of this research is to analyze more deeply how the
Article history:
development of audio-visual animation learning media in science
Received: 16 November 2022 learning and its effectiveness in learning. This research uses the
Revised: 10 April 2023 method of literature review or Library Research. Data collection
Accepted: 11 April 2023 through previous journals, then analyzed and developed again. The
results of this study are the discovery of various problems in learning
science from both internal and external factors. Internal factors in
Keywords: science learning include the teacher's unpreparedness in using learning
Development, Audio Visual, media, the teacher has not mastered the use of learning media and the
Science Learning. low interest in learning of students. External factors include
curriculum, programs, facilities and infrastructure that do not support.
The use of audio-visual learning media is applied by teachers in
science learning about plants and their functions are very effective in
learning activities, students participate in learning activities
enthusiastically and listen well. This animated audio-visual learning
media is very interesting, so it can attract students' attention and they
can understand the subject matter more easily and make learning
activities fun.

Copyright © 2023 Nafilatul Ain, Ning Faashokha, Muflihatur Rohmah, Luluk


Sulthoniyah

 Corresponding Author:
Nafilatul Ain
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
ainnafilatul@gmail.com

PENDAHULUAN
Dalam suatu kegiatan pembelajaran, ada beberapa hal yang membantu mensukseskannya. Salah
satunya adalah media yang digunakan guru. Media berasal dari kata latin “mediate” yang berarti
menjadi perantara. Media dalam Bahasa Arab berasal dari kata wasafila yang memiliki arti
mengirimkan pesan kepada penerima pesan (Mukarromah & Andriana, 2022). Maksud dari pernyataan
ini adalah bahwa dalam kegiatan pembelajaran, materi dapat dengan mudah dipahami oleh siswa
melalui media pembelajaran. Media pembelajaran adalah alat yang diaplikasikan guru untuk
menstransferkan materi pelajaran terhadap peserta didik. Media pembelajaran dapat digambarkan
sebagai semua jenis media yang dapat digunakan untuk membantu mempelajari informasi atau
keterampilan baru. Media pembelajaran berbeda dengan jenis media lainnya karena dirancang untuk
membantu Anda belajar. Materi pembelajaran sangat penting dalam membantu anak mempelajari hal-
hal baru, seperti konsep, keterampilan, dan kemampuan (Hasan, 2021).
Media pembelajaran dapat membantu guru menciptakan lingkungan yang kondusif dalam kegiatan
belajar mengajar. Masih ada beberapa guru yang belum menggunakan media pembelajaran, serta masih
menggunakan sistem pengajaran tradisional ceramah. Beberapa siswa merasa bosan ketika mereka
10

belajar dan hal ini dapat membuat mereka kehilangan semangat (Mukarromah & Andriana, 2022) .
Berdasarkan data yang kami miliki, terlihat guru tidak menggunakan media pembelajaran saat mengajar
karena masih banyak guru SD yang belum terbiasa menggunakan komputer atau laptop. Ini karena para
guru tidak memiliki banyak pengalaman dengan teknologi informasi (TI), dan mereka juga semakin tua
(Winda & Dafit, 2021).
Guru memiliki banyak hal lain yang harus dilakukan, dan tidak selalu mudah membuat mereka
tertarik untuk mengajar anak-anak. Guru adalah bagian yang sangat penting dari pendidikan siswa, dan
tanpa mereka, pembelajaran tidak akan berhasil. Oleh karena itu, guru memiliki peran penting dalam
meningkatkan efektivitas pembelajaran. Media pembelajaran audio visual dapat sangat membantu
pembelajaran (Sukmadewi & Suniasih, 2022). Media pembelajaran audio visual adalah jenis media
yang memadukan antara suara dan gambar, yang sangat membantu proses pembelajaran. Jenis media
ini dapat membantu dalam mempelajari berbagai hal, seperti warna, teks, dan gambar, semuanya
sekaligus. Media audio visual dapat membantu menjaga perhatian siswa, serta memudahkan mereka
memahami informasi. Hal ini karena materi sering dikaitkan dengan hal-hal yang sudah dikenal siswa.
Selain itu, dengan memberikan siswa lebih mandiri dalam belajar mereka, media audio visual dapat
membantu mereka untuk menjadi lebih sukses (Sukmadewi & Suniasih, 2022).
IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah mata pelajaran yang harus diaajarkan di jenjang Pendidikan
SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK, bahkan di Perguruan Tinggi. Mata pelajaran ini penting untuk
diajarkan kepada peserta didik karena dapat melatih peserta didik daalam berpikir yang kreatif serta
sikap yang ilmiah. IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah suatu ilmu pengetahuan yang dipelajari
manusia untuk memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat sehingga dapat menarik suatu
kesimpulan (Azizah & Fatimah, 2022). Sedangkan Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang
secara langsung memberikan sebuah pengalaman, baik melalui eksperimen, observasi, dan sebagainya.
Sehingga, nantinya data yang diperoleh valid dan dapat dipertanggungjawabkan (Nisa & Syafrina,
2023).
Pada dasarnya guru harus mampu menghubungkan antara media yang digunakan dengan materi
yang diajarkan agar mempermudah siswa memahami materi pembelajaran. Dalam hal ini, media
memiliki peranan yang penting terhadap tercapainya proses pembelajaran. Media yang efektif dalam
kegiatan pembelajaran, salah satunya adalah media audio visual berbasis animasi. Media animasi adalah
suatu jenis media audiovisual yang sering digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran terhadap
peserta didik. Media audiovisual berbasis animasi ini sangat unik, kreatif, dan menyenangkan sebab
dalam media ini materi disampaikan melaui video gambar yang bergerak serta suara, sehingga dapat
menarik perhatian peserta didik. Media pembelajaran berbasis animasi ini mengaitkan dengan proses
pembelajaran yang dilakukan mulai dari pelaksanaan pembelajaran, pengajaran sebuah konsep, serta
meberikan suatu tindakan pada siswa hingga akhirnya dapat memberikan seebuah pengalaman bagi
peserta didik.
Dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan media audio visual berbasis animasi
dapat memberikan banyak manfaat bagi peserta didik antara lain, meningkatkan kemampuan mengingat
peserta didik, mengenali sesuatu yang baru, memudahkan peserta didik untuk mengingat kembali materi
pelajaran, serta dapat menghubungkan suatu teori dengan tindakan. Artinya, media audio visual
berbasis animasi bermanfaat sekali pada kegiatan pembelajaran (Pahlawan et al., 2022) .
Berdasarkan beberapa permasalahan tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul
Pengembangan Media Audio Visual Interaktif Berbasis Animasi Dalam Pembelajaran IPA Tentang
Tumbuhan Dan Fungsinya dengan tujuan untuk memberikan sebuah informasi mengenai
pengembangan media audio visual berbasis animasi dalam pembelajaran IPA serta efektivitasnya dalam
kegiatan pembelajaran .

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan library research atau kepustakaan. Library research atau
kepustakaan adalah jenis penelitian dimana dalam pengumpulan data ilmiahnya berupa kepustakaan,
atau memeriksa apa yang sedang dilakukan guna menyelesaikan suatu masalah terutama difokuskan
terhadap tinjauan kritis dan pustaka yang relevan. Adapun tahapan-tahapan dalam penyusunan artikel
ini yaitu, pertama mencari sumber-sumber penelitian yang relevan baik dari jurnal terdahulu, buku,
web, dan sebagainya. Kedua, mengelompokkan beberapa sumber tersebut dengan menyesuaikan tema
yang akan dikaji serta relevan dengan topik pembahasan. Ketiga, menganalisis sumber dan data yang
11

diperoleh kemudian dikembangkan dengan lebih baik lagi agar dapat meningkatkan kematangan
pemahaman mengenai hal ini.
Terdapat 4 (empat) kegiatan penelitian kepustakaan yaitu : (1) Mengidentifikasi terkait masalah
yang akan dikaji dalam penelitian dengan mencari dari sumber atau literatur terbaru yang terkait dengan
topik permasalahan. (2) Mengkorelasikan temuan baru yang telah didapatkan dengan penelitian
sebelumnya. (3) Menganalisis semua sumber atau literatur yang telah didapatkan baik melalui buku,
jurnal terdahulu, dan sebagainya. Kemudian, semua sumber ditelaah secara mendalam baik itu
kekurangan atau kelebihannya serta permasalahan yang dibahas sehingga dapat dijadikan gambaran
dalam menyusun penelitian lebih baik. (4) Memberikan argumen secara kritis terkait hasil penelitian
yang telah didapatkan pada jurnal sebelumnya dan berilah pemikiran-pemikiran yang berbeda terhadap
masalah penelitian dan menguatkannya dengan temuan terbaru (Sari, 2020).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1. Problematika Media Pembelajaran IPA
Terdapat beberapa permasalahan yang muncul dalam pembelajaran IPA atau sains yaitu, yang
pertama, pembelajaran IPA yang kurang tepat. Kedua, rendahnya kualitas calon guru yang masuk
ke LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) dan LPTK yang menghasilkan guru
berkontribusi terhadap rendahnya kualitas guru yang mengajar IPA di sekolah. Ketiga, belum
maksimalnya kinerja. Keempat, banyaknya kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada guru
menjadi alasan tambahan. Kelima, kurangnya pemahaman guru tentang proses pembelajaran
keterampilan abad 21 adalah masalah pembelajaran sains. Keenam, guru yang tidak memahami
tujuan penerapan pembelajaran keterampilan abad 21. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya
pemahaman guru tentang proses pembelajaran keterampilan abad 21. Padahal siswa harus memupuk
kreativitasnya untuk memperoleh keterampilan yang relevan dengan abad 21(Indrawati & Nurpatri,
2022).
Hambatan latar belakang pendidikan kemungkinan besar juga berpengaruh pada tingkat
penguasaan guru dalam mengajarkan suatu materi pelajaran, yang pada gilirannya mempengaruhi
kemampuan penguasaan siswa. Masalah latar belakang pendidikan guru IPA sangat mempengaruhi
hasil kreativitas siswa. Permasalahan lainnya, baik di dalam kelas maupun di laboratorium, aktivitas
siswa di awal pembelajaran masih dianggap kurang, dengan persentase rata-rata masih di bawah
50%. Kurangnya partisipasi siswa dalam kegiatan ini bisa dikarenakan guru tidak memberikan
motivasi kepada siswa. Adapun yang dimaksud dengan motivasi adalah cara untuk membuat siswa
memperhatikan dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. untuk menjadi pembelajar aktif
dari pada penerima instruksi yang pasif.
Faktanya bahwa hanya ada satu buku teks yang digunakan mungkin berkontribusi pada
rendahnya tingkat aktivitas siswa di kelas dibandingkan di laboratorium. Akibatnya, ketika siswa
membaca, tidak ada jangkauan materi yang diharapkan, yang menurunkan minat mereka dalam
membaca. Faktor lainnya yakni meskipun ada materi dalam buku teks, siswa masih belum mampu
memahaminya. Ketidaksiapan guru dalam menyusun fitur perangkat, juga bisa menjadi salah satu
penyebabnya. Hal ini dikarenakan terdapat banyak tanggungan serta kewajiban yang wajib dipadati
selaku fakta atas keyakinan yang diberikan oleh pihak sekolah. Jadi ketidaksiapan guru dalam
menyusun fitur diakibatkan oleh waktu yang tidak efisien untuk membuatnya. Solusi yang diberikan
guru untuk mengatasi permasalahan ini membuat dan mengembangkan audio visual berbasis
animasi.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) juga sulit dibuat oleh guru karena harus menyesuaikan
dengan sarana dan prasarana kelas saat merencanakan pembelajaran. Meskipun pendidik sering
menggunakan laboratorium untuk melaksanakan pembelajaran IPA, namun masih menghadapi
beberapa kendala mengenai alat yang dapat mereka gunakan dalam proses pembelajaran dan
peralatan yang dapat mereka gunakan (Indrawati & Nurpatri, 2022).
Berdasarkan problematika pada pembelajaran IPA diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor
internal dan eksternal menjadi penyebab masalah yang dihadapi pada pembelajaran IPA saat ini.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang (Sasmi Nur Fatimah,
Agustiningsih, 2022). Adapun yang termasuk faktor internal pada pembelajaran IPA antara lain
ketidaksiapan guru dalam menggunakan perangkat media pembelajaran, guru belum menguasai
penggunaan media pembelajaran serta rendahnya minat belajar siswa. Sedangkan faktor yang
12

berasal dari luar diri seseorang dikenal dengan faktor eksternal. Adapun yang termaasuk kedalam
faktor eksternal yaitu kurikulum, program, fasilitas serta prasarana yang tidak mendukung
(Indrawati & Nurpatri, 2022).
2. Penggunaan Media Audio Visual Berbasis Animasi Dalam Pembelajaran IPA
Media adalah seperangkat alat yang kegunaannya untuk menyajikan pesan sehingga timbul suatu
rangsangan pada peserta didik saat berlangsungnya suatu pembelajaran (Nurfadhillah et al., 2021).
Sedangkan, secara implisit media pembelajaran merupakan alat fisik yang kegunaannya untuk
memberikan pemahaman terhadap mareti pembelajaaran, diantaranya yaitu berupa buku, tape
recorder, kaset, video, camera, video recorder, film, slide foto, gambar, grafik, televisi, dan computer
(Nurfadhillah et al., 2021). Adapun bentuk audio visual terdiri dari 3 macam antara lain, bunyi
(audio), gambar (visual), dan gerak(motion), Media tersebut lebih berfariasi dan efisien pada saat
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dikarenakan memiliki kemampuan yang dapat
mencakup keahlian peserta didik dalam mendengar, dan melihat, audio visual juga merupakan
seperangkat alat yang dapat menyajkan materi dalam pembelajaran manfaat atau kegunaannya untuk
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap tertentu. Maka dapat disimpulkan, media audio
visual merupakan perantara atau alat yang berupa fisik yang dapat dilihat dan didengar oleh peserta
didk guna meningkatkan kegiatan pembelajaran yang mencakup keingintahuan, keterampilan dan
juga sikap.
Pada dasarnya film atau video animasi merupakan rancangan gambar secara inbeethwin, pada
layar proyektor dapat digerakkan, gerakan seperti ini yang kita sebut dengan animasi. Animasi
bahkan bukan mencakup film kartun saja, akan tetapi bisa di gunakan sebagai media pendidikan,
informasi atau berita, dan pengetahuan lainya yang tidak bisa apabila dijagkau dengan life melalui
kamera foto atau vidio, misalnya membuat gambaran proses terjadinya gempa bumi atau proses
terjadinya gerhana bulan, hal ini akan sulit ditempuh dengan pengambilan gambar langsung melalaui
kamera. animasi adalah suatu gerakan yang dihasilkan oleh proses Manipulasi visual (Romadhona
et al., 2018). Media animasi bisa juga digunakan untuk memberi pengetahuan yang abstrak sehingga
peserta didik mampu melihat suatu perubahan dalam pengaruh variabel terhadap proses tersebut.
Media animasi menyediakan suatu tiruan yang apabila dilakukan pada peralatan yang sesungguhnya
terlalu mahal atau berbahaya. media animasi termasuk alat elektronik digital yang dapat
mengaplikasikan suatu masukan untuk menghasilkan hasil keluaran yang bekerja secara cepat tanpa
adanya campur tangan manusia (Romadhona et al., 2018).
(Nurfadhillah et al., 2021) Media diatas tersebut mempunyai kekuatan dan kelemahan.
Kekuatannya yaitu (1) bisa dipegunakan untuk klasikal, (2) bisa menggunakan secara langsung, (3)
dapat digunakan berulang kali, (4) dapat memberikan materi secara jelas sehinga pendidik lebih
sedikit dalam menjelaskan, (5) memperlihatkan objek dengan jelas (6) bisa dipercepat dan
diperlambat, (7) dapat memperlihatkan gambar dan mengeluarkan suara. Sedangkan kelemahan dari
media audio visual antara lain (1) sulit untuk direvisi bagi yang belum memahami tentang teknologi,
(2) relative mahal, (3) memerlukan keahlian khusus (4) memerlukan peralatan yang lengkap, (5)
dapat digunakan pada waktu tertentu, maksudnya apabila terjadi pemdaman maka tidak bisa
digunakan. Media pembelajaran audio visual dapat di jadikan sebagai sumber belajar yang dapat
menyalurkan pesan atau bahasa tubuh seperti ketidaksamaan dalam cara memahami pelajaran,
keinginan(minat), kemampuan dalam menerapkan pengetahuan, adanya kekurangan terhadap panca
indera, gangguan pada fungsi badan atau kendala jarak geografis, dan lain sebagainya yang dapat
disiasati dengan pemanfaatan media pembelajaran. selain itu media juga harus bisa merangsang
peserta didik dalam berfikir dan mengulang kembali terhadap apa yang sudah dipelajari,
penggunaaan audio visual yang sesuai akan merangsang otak mereka dalam mengungkapkan
pendapat, umpan balik dan juga memberikan dorongan terhadap peserta didik untuk melakukan
praktik-praktik yang benar (Nurfadhillah et al., 2021).
Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan Guru dalam mengoperasikan media audio visual dalam
memaksimalkan hasil belajar peserta didik dikelas yaitu : pertama, tahap pesiapan. Tahap ini
meliputi persiapan bagi guru dan peserta didik. Guru menetapkan bahwa menggunakan alat ini
hanyalah dalam rangka pendidikan saja peserta didikpun harus dipersiapkan untuk menerima materi
yang disajkan agar peserta didik bisa sesiap mungkin untuk menyimak materi apa yang akan
diberikan dan pengalaman-pengalaman apa yang akan mereka dapatkan. Adapun merencanakan
penggunaan media audio visual pada mata pelajaran IPA guru harus memperhatikan apa yang harus
13

dicapai oleh peserta didik dalam belajar pada mata pelajaran tersebut, dengan memperhatikan
pencapaian yang ada maka dalam pembuatan media audio visual akan sesuai dengan materi yang
diberikan. Juga harus memperhatikan pemilihan teknik dan strategi yang tepat, guru juga
memperhatikan terhadap adanya sarana dan prasarana sehingga kegiatan belajar mengajar dengan
penggunaan audio visual dapat berjalan dengan lancar (Purwono, 2018).
Kedua, tahap pelaksanaan. (Purwono, 2018) Pada tahap ini peserta didik melihat dan
mendengarkan serta menyimak dengan teliti terhadap tayangan yang sudah diputar pada LCD
proyektor. Biasanya tingkat kematangan dan minat sangat berpengaruh dalam tehnik peneriman ini.
Sedangkan yang dilakukan oleh guru adalah tetap menjelaskan atau mengajarkan materi yang ada
pada video pembelajaran tersebut. Megajar adalah menyampikan ilmu pengetahuan kepada peserta
didik. Disini guru dituntut untuk mampu menjelaskan materi pembelajaran kepada peserta didik
secara keseluruhan, yang artinya guru memimpin pelaksanan pembelajaran tersebut juga
menjelaskan materi yang masih sulit dipahami oleh peserta didik.
Ketiga, lanjutan. Biasanya lanjutan ini berupa kegiatan yang dilaksanakan dalam bentuk diskusi
didalam kelas. dengan guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok dan untuk
menganalisis materi video pembelajaran tadi, kegiatan ini bisa memberikan hasil terhadap
pembelajaran peserta didik dalam menggunakan media pembelajaran audio visual tersebut, dan
gurupun bisa menilai terhadap kegiatan belajar peserta didik apakah pemahaman peserta didik
tersebut meninggat dengan penggunaan media pembelajaran berbasis audio visual ini (Purwono,
2018).
Hasil belajar peserta didik setelah guru menggunakan media audio visual meningkat dikarenakan
penggunaan media tersebut dapat memberikan daya tarik tersendiri, sehingga peserta didik akan
lebih berkonsentrasi dalam kegiatan belajar dan juga akan lebih antusias dalam memperhatikan
materi yang ada dalam video pembelajaran tersebut, serta dapat mempermudah peserta didik dalam
memahami materi yang ada, dengan adanya gambar-gambar dan suara peserta didik sangat
termotivasi atau lebih semangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, didalam pembelajaran
peserta didik mendapatkan suasana baru sehingga tidak akan merasa bosan untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran khusunya pada mata pelajaran IPA, hal tersebut sangat berakibat atau berdampak
dalam peningkatan hasil belajar peserta didik (Purwono, 2018).
3. Efektivitas Media Audio Visual Interaktif Berbasis Animasi Pada Pembelajaran IPA Tentang
Tumbuhan dan Fungsinya
Pemakaian media pendidikan buku yang masih banyak digunakan oleh guru dalam pendidikan
IPA, menimbulkan siswa jenuh serta kesusahan dalam menguasai modul. Perihal ini juga
menjadikan minimnya pemanfaatan sarana yang terdapat di sekolah, semacam proyektor dan laptop.
Media pembelajaran audiovisual berbasis animasi bisa membagikan konstribusi untuk mata
pelajaran IPA di sekolah pada materi tumbahan dan fungsinya (Ani Hanipah, 2022). Media
pembelajaran audio visual berbasis Animasi ini mudah dijadikan media penyampaian materi dan
menjadi media penyampaian pengajaran yang menarik, sehingga siswa tidak akan jenuh dalam
menyimak (Ani Hanipah, 2022). Media pembelajaran audio visual berbasis Animasi sangat
diperlukan dalam proses pembelajaran IPA. Hal ini dikarenakan media pembelajaran audiovisual
berbasis animasi dapat membantu siswa memahami materi dan menciptakan lingkungan belajar
yang baru untuk pembelajaran IPA. Selain itu, tersedianya media pembelajaran audio visual berbasis
animasi membuat siswa dapat belajar sendiri sesuai dengan kemampuan dan minat belajarnya.
Audio visual yang telah ditetapkan disekolah dasar, ternyata membuahkan hasil yang sangat baik.
Media pembelajaran audio visual berbasis Animasi dinilai efektif untuk digunakan dalam proses
pembelajaran. Keefektivitasan media pembelajaran ini dihasilkan dari library research. Minat siswa
dalam belajar dapat digelitik oleh media pembelajaran audiovisual berbasis animasi ini. Siswa aktif
mengikuti pembelajaran dan menyimak materi dengan seksama. Sehingga menciptakan suasana
kelas yang kondusif, karena siswa fokus menyimak tampilan media dan fokus mendengarkan
penjelasan dari guru. Adanya media ini dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi
sehingga siswa pun dapat memahami materi dengan mudah, serta ketertarikan belajar menggunakan
media pembelajaran audio visual berbasis Animasi dapat digunakan secara berulang-ulang agar
siswa dapat belajar sendiri sesuai dengan minat dan kemampuannya.
14

Berdasarkan paparan tersebut, media pembelajaran audio visual berbasis Animasi sangat
diperlukan dalam proses pembelajaran IPA. Hal ini dikarenakan media pembelajaran audio visual
berbasis Animasi membantu siswa memahami materi dan memberikan suasana baru bagi siswa
dalam belajar IPA. Dengan adanya media pembelajaran audio visual berbasis Animasi, memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuan dan minat
belajarnya (Ani Hanipah, 2022).

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Adanya problematika dalam pembelajaran ipa yang sudah biasa terjadi seperti penggunaan media yang
kurang tepat dan rendahnya kualitas calon guru pada saat mengajar, prolematika seperti ini dapat
menimbulkan dampak kepada peserta didk seperti merasa bosan pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung dan tidak fahamnya peserta didik terhadap materi yang disampaikan oleh guru, oleh sebab
itu seorang guru harus terampil dalam mengajar, salah satunya dengan menngunakan media
pembelajaran audio visual berbasis animasi ini. Dengan begitu peserta didik tidak akan merasa bosan
pada saat kegiatan belajar berlangsung Karena pada media ini terdapat sebuah gambar dan suara yang
dapat menarik perhatian peserta didik sehingga mereka akan antusias dalam menyimak dan
mendengarkan, disisi lain juga terdapat suara yang nantinya akan merangsang kerja otak peserta didik,
dan materi yang disampaikan akan mudah dipahami karena menggunakan kalimat yang relatif mudah
dengan begitu kegiatan pembelajara dengan menggunakan metode audio visual berbasis animasi ini
dapat meningkatkan kualitas belajar peserta didik, yang awalnya merasa bosan dalam belajar kini
menjadi lebih antusias, dan juga yang awalnya materi sulit di mengerti menjadi lebih mudah untuk di
cerna atau dipahami oleh peserta didik.
Saran
Sehubungan dengan permasalahan diatas, terdapat beberapa saran yang dapat dibuat rekomendasi, yaitu
: 1) Kepala sekolah hendaknya mendorong guru untuk mengikuti berbagai seminar atau pelatihan
pembelajaran kooperatif dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. 2) Guru hendaknya memilih
pembelajaran kooperatif, seperti pembelajaran model audio visual Animasi dengan, guna meningkatkan
hasil belajar siswa. 3) Siswa hendaknya menjaga rasa tanggung jawab saat mengerjakan tugas kelompok
dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis menyampaikan terimakasih banyak untuk Dosen Pembimbing kami, yakni Ibu Luluk
Sultoniyah M. Pd yang telah membantu serta membimbing penulis dengan begitu sabar dalam
penyusunan artikel jurnal ini. Semoga ilmu yang diajarkan menjadi ilmu bermanfaat yang selalu
mengalir. Amin Allahumma Amiin.
Tidak lupa juga terimakasih banyak kepada rekan-rekan penulis jurnal ini atas kerjasamanya yang
baik, sehingga artikel jurnal ini bisa selesai dengan tepat waktu dan juga terimakasih banyak kepada
pengelola jurnal karena telah bersedia menerima jurnal kami.

DAFTAR PUSTAKA
Azizah, A., & Fatimah, N. (2022). Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Motivasi Belajar Ipa Siswa
Kelas V Sdn Kapopo. Autentik : Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar, 6(1), 10.
https://doi.org/10.36379/autentik.v6i1.123

Hasan, M. M. D. H. K. T. (2021). Media Pembelajaran. In Tahta Media Group (Issue Mei).

Mukarromah, A., & Andriana, M. (2022). Peranan Guru dalam Mengembangkan Media Pembelajaran.
JSER: Journal of Science and Education Research, 1(1), 46.
https://jurnal.insanmulia.or.id/index.php/jser/article/view/7

Nisa, C. K., & Syafrina, A. (2023). Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Media Audio visual Pada
Pembelajaran IPA di Kelas V SD Negeri Lamklat PGSD FKIP Universitas Syiah Kuala
Pendahuluan IPA adalah suatu ilmu pengetahuan alam bertujuan untuk mengetahui sesuatu yang
15

timbul di kawasan sekitar . 8(1), 48. https://jim.unsyiah.ac.id/pgsd/article/download/22100/10128

Pahlawan, U., Tambusai, T., Perwitasari, D., & Fatayan, A. (2022). Jurnal Pendidikan dan Konseling
di Sekolah Dasar Islam. 4, 1415.
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/5539

Sari, M. (2020). NATURAL SCIENCE : Jurnal Penelitian Bidang IPA dan Pendidikan IPA , ISSN :
2715-470X ( Online ), 2477 – 6181 ( Cetak ) Penelitian Kepustakaan ( Library Research ) dalam
Penelitian Pendidikan IPA. Natural Science [Diakses 11 Juli 2022], 6(1), 41–53.
https://core.ac.uk/download/pdf/335289208.pdf

Sukmadewi, L. P. M., & Suniasih, N. W. (2022). Media Audia Visual Berbasis Kontekstual Pada
Muatan Ipa Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pedagogi Dan Pembelajaran, 5(1), 139.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JP2/article/view/45898.

Winangun, I. M. A. (2022). Analisis Problematika Proses Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Edukasi:
Jurnal Pendidikan Dasar, 3(1), 39. https://doi.org/10.55115/edukasi.v3i1.2294

Winda, R., & Dafit, F. (2021). Analisis Kesulitan Guru dalam Penggunaan Media Pembelajaran Online
di Sekolah Dasar. Jurnal Pedagogi Dan Pembelajaran, 4(2), 39.
https://doi.org/10.23887/jp2.v4i2.38941

Indrawati, E. S., & Nurpatri, Y. (2022). Problematika Pembelajaran IPA Terpadu (Kendala Guru Dalam
Pengajaran IPA Terpadu). Educativo: Jurnal Pendidikan, 1(1), 231.
https://doi.org/10.56248/educativo.v1i1.31

Nurfadhillah, S., Cahyani, A. P., Haya, A. F., Ananda, P. S., Widyastuti, T., & Tangerang, U. M. (2021).
Penerapan Media Audio Visual Berbasis Video Pembelajaran Pada Siswa Kelas IV di SDN
Cengklong 3. Jurnal Pendidikan Dan Dakwah, 3(2), 407–408.
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/pandawa/article/view/1272
Purwono, J. dkk. (2018). Penggunaan Media Audio-Visual pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan. Jurnal Teknologi Pendidikan Dan
Pembelajaran, 2(2), 140. https://media.neliti.com/media/publications/142050-ID-penggunaan-
media-audio-visual-pada-mata.pdf

Romadhona, W., Djahir, Y., & Barlian, I. (2018). Pengaruh Media Audio Visual Berbasis Animasi
terhadap Motivasi Belajar Sisiwa pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 6 Palembang.
Jurnal Profit, 1(2), 198. https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jp/article/download/5609/3043
Sasmi Nur Fatimah, Agustiningsih, K. M. (2022). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based
Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Tema Panas dan Perpindahannya Kelas V SD. Ilmu
Pendidikan Sekolah Dasar, 9(3), 301. https://doi.org/10.33558/pedagogik.v10i1.4609.

You might also like