Professional Documents
Culture Documents
Debt To Equity Conversion Di Lingkungan Bumn:: Efektifitas Restrukturisasi Keuangan Perusahaan Dengan Suatu Studi Kasus
Debt To Equity Conversion Di Lingkungan Bumn:: Efektifitas Restrukturisasi Keuangan Perusahaan Dengan Suatu Studi Kasus
Debt To Equity Conversion Di Lingkungan Bumn:: Efektifitas Restrukturisasi Keuangan Perusahaan Dengan Suatu Studi Kasus
EFEKTIFITAS RESTRUKTURISASI
KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN DEBT TO
EQUITY CONVERSION DI LINGKUNGAN BUMN:
SUATU STUDI KASUS
Saptariyanti AK Puteri1,
Noer Azam Achsani2,
Trias Andati3
ABSTRACT PENDAHULUAN
L
Debt to Equity Conversion (DEC) is un-
derstood as one of financial strategies to re- ingkungan persaingan bisnis yang
cover the company’s financial problem from its semakin ketat mengharuskan peru-
debt. PT ABC as a subsidiary company of one sahaan untuk terus mengevaluasi kinerjanya
of the state owned enterprises (SOE) experi-
ences a financial failure since 2009, thus the serta melakukan serangkaian perbaikan,
shareholders decided to restruct it through agar tetap tumbuh dan dapat bersaing,
DEC mechanism in the end of 2011 to secure walau kerap muncul suatu keadaan dimana
the company from bankruptcy. The purpose
of this paper is (1) to attempt an assessment of perusahaan hanya mampu minimal tetap
the company financial ratios performance af- dapat bertahan karena mengalami kerugian
ter implementation of DEC (2) to study the finansial secara terus menerus.Pada kondisi
prediction of the company’s bankruptcy be-
ini muncul keputusan perusahaan untuk
fore and after DEC and (3) to analyse factors
that has influence the level of profitability of the melakukan restrukturisasi. Restrukturisasi
company. The approach of this study is a quan- terjadi karena adanya pergeseran strategi
titative method using PT ABC’s audited annual perusahaan (strategy shift) atau desain baru
reports. Analysis of financial ratios consisted of
activity, liquidity, solvency and profitability ra- strategi korporat (corporate strategy) yang
tios are used in this research. Altman Z’-scores mengutamakan keunggulan bersaingnya
is also used to measure the company’s finan- (competitive advantage) dan didasarkan
cial performance and prediction of bankruptcy.
Analysis tools used were Mann-Whitney test pada kondisi eksternal dan internal peru-
and linear regressions. The result of this study sahaan. Strategi korporat berdampak pada
showed that (1) DEC has impacted the finan- tiga aspek utama yang bisa mengarahkan
cial ratios performance of the company, espe-
cially in activity measured by Fixed Assets Turn-
korporat untuk melakukan restrukturisasi,
over and solvability measured by Debt to Total yakni mengidentifikasi peluang baru,
Assets Ratio.Restructuring debt to equity pergeseran tingkat resiko, dan pergeseran
clearly has one direct impact, i.e. decreasing akses permodalan dan kebutuhan finansial
Interest (2) DEC has also impacted the bank-
ruptcy indicator calculated by Altman Z’-scores, (Djohanputro 2004).
(3)Factors of profitability that significantly influ- Pada beberapa kasus perusahaan yang
ence ROAare cash cycle,debt to total assets mengalami kerugian besar, restrukturisasi
ratio, fixed assets turn over, gross profit mar-
gin, sales growth, ROA of last period. dianggap menjadi alternatif paling efektif
dalam menyehatkan perusahaan kembali
Keywords: Debt to Equity Conversion, karena dapat memperbaiki dan me-
Financial Performance, Restructurisation,
Profitability.
1, 2, 3.
Program Pasca Sarjana Manajemen dan Bisnis, Institut
Pertanian Bogor
maksimalkan kinerja perusahaan (Weston et. masker, head cover, shoe cover dan surgical
al. 2004). Penelitian Asfaroni (2011) gowns dan sarung tangan karet sekali pakai
mengungkapkan bahwa bagi perusahaan (Disposable Latex Gloves).
yang menghadapi kondisi yang sulit karena Perusahaan PT ABC ini telah meng-
keterbatasan pendanaan, kurangnya modal alami kerugian berturut-turut selama lebih
kerja, struktur keuangan yang tidak sehat dari lima tahun. Turunnya pangsa pasar
serta fasilitas perusahaan yang sudah tua kondom pemerintah menyebabkan mening-
yang mengakibatkan perusahaan kalah katnya idle capacity aset mesin pabrik. Rata-
bersaing, seharusnya perusahaan segera rata tingkat utilitas pabrik di PT ABC selama
mengambil langkah penyelamatan dan 25 tahun hanya 33 persen. Hal ini ditambah
memikirkan strategi yang yang paling lagi dengan belum memadainya kemampu-
efektif. Penelitiannya tentang strategi an bersaing di pasar bebas karena minim-
pelepasan asset sebagai program restruk- nya investasi promosi dan sertifikasi. Pada
turisasi keuangan menyarankan bahwa akhir tahun 2011 PT ABC masih mengalami
strategi alternatif pendanaan melalui Debt kerugian sebesar lebih dari Rp 9 milyar.
to Equity Conversion akan mencegah keru- Ekuitasnya negatif Rp 57 milyar sementara
gian perusahaan yang terjadi berlarut kewajibannya Rp 84 milyar. Hal ini menye-
sehingga mengakibatkan kebangkrutan. babkan pemegang saham PT ABC yang
Di Indonesia sendiri strategi restruk- merupakan induk perusahaan yaitu PT XYZ
turisasi menjadi hal yang lumrah dilakukan mengambil langkah penyehatan untuk
oleh banyak perusahaan pada tahun 1997 merestrukturisasi keuangan PT ABC.
ketika krisis ekonomi terjadi yang meng- Langkah restrukturisasi yang diambil adalah
akibatkan bangkrutnya beberapa perusa- pengalihan hutang pada Pemegang Saham
haan terutama yang memiliki hutang dalam (PT XYZ) menjadi saham atau disebut Debt
valuta asing dengan jumlah yang sangat to Equity Conversion dengan posisi cut off
signifikan. Beberapa perusahaan lainnya hutang per Desember 2011.
dapat selamat dari kebangkrutan karena Setelah dilakukan restrukturisasi
mengambil langkah cepat dalam melakukan keuangan melalui DEC pada tahun 2012
restrukturisasi keuangan yang menyebab- dengan posisi cut off hutang per Desember
kan terjadinya peningkatan return on equity 2011, laba bersih perusahaan ternyata
(ROE) dan penurunan rasio hutang di- masih berada pada nilai yang negatif,
bandingkan ekuitas sehingga indikator walaupun kerugiannya relatif lebih kecil
profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas turut daripada tahun-tahun sebelumnya. Pada
menunjukkan perbaikan (Ariotedjo 2001). tahun 2013 pertumbuhan nilai ekuitas
Saat ini ditengah membaiknya ekonomi kembali turun sebanyak 234,2 persen yang
Indonesia, restrukturisasi keuangan masih mengakibatkan ekuitas kembali menjadi
kerap terjadi dan beberapa menimpa negatif. Setelah diimplementasikan selama
perusahaan BUMN besar yang disebabkan dua tahun, dipandang perlu untuk mengkaji
oleh masalah internal perusahaan. Salah pengaruh restrukturisasi keuangan melalui
satu anak perusahaan BUMN yang menjadi DEC tersebut terhadap kinerja keuangan
studi kasus penelitian ini adalah PT ABC perusahaan. Gambaran sekilas kinerja
yang merupakan perusahaan yang mem- perusahaan pada periode tahun 2009 - 2013
produksi alat kontrasepsi pria (kondom), yang tercermin dalam angka pertumbuhan
alat suntik sekali pakai ( Disposable penjualan, laba bersih, ekuitas dan kewa-
Syringes), perlengkapan pakaian sekali jiban PT ABC dapat dilihat pada Tabel 1.
pakai (Disposable Non-Wovens) seperti
Tabel 1 Growth penjualan, laba bersih, ekuitas dan kewajiban PT ABC 2009-2013
haan dan struktur keuangan usaha skala bahan Modal Ditempatkan dan Disetor
kecil dan menengah di Pakistan, yang untuk menampung tambahan ekuitas baru
mengungkapkan bahwa terdapat hubungan dari konversi hutang. Besaran nilai konversi
negatif yang signifikan antara umur perse- hutang menjadi ekuitas diputuskan oleh
diaan dan umur piutang dengan laba RUPS setelah melalui proses kajian dari
operasi perusahaan kecil. Penelitian ini manajemen. Jika nilai konversi hutang
menggunakan analisis korelasi dan analisis menjadi ekuitas tersebut ternyata melebihi
regresi linier berganda. besarnya nilai Modal Dasar, maka RUPS
Penelitian oleh Mehta (2012) yang juga harus memutuskan peningkatan pada
menganalisis dampak suatu krisis ekonomi Modal Dasar perusahaan. Selanjutnya
terhadap rasio keuangan sektor perbankan perusahaan menerbitkan saham baru atas
di UAE, menggunakan teknik uji statistik nama kreditur, sesuai dengan nilai besarnya
non para metrik yang dipakai untuk mem- konversi hutang, dan saham baru tersebut
bandingkan kondisi rasio keuangan sebe- langsung menjadi tambahan ekuitas sebagai
lum dan sesudah krisis. Hasil penelitian Modal Ditempatkan dan Disetor.
tersebut membuktikan bahwa ROA dan ROE
sektor perbankan UAE menurun pada saat METODE PENELITIAN
krisis ekonomi, dan mengalami peningkatan Penelitian ini merupakan studi kasus di
sesudah krisis ekonomi, walau pun masih PTABCdenganmenggunakan pendekatan
belum sebaik periode sebelum krisis. kuantitatif. Penelitian ini secara khusus akan
menganalisis kinerja keuangan perusahaan
Debt toEquity Conversion untuk mengetahui rasio keuangan dan
Salah satu cara untuk merestrukturisasi tingkat kebangkrutan PT ABC, kemudian
hutang adalah dengan cara Debt to Equity membandingkan kondisi sebelum terjadinya
Conversion (DEC) yangmerupakan suatu DEC pada tahun 2009-2011 dan setelah
langkah yang diambil oleh pihak kreditur terjadinya DECpada tahun 2012-2013.
karena melihat dan mengamati bahwa Analisis kinerja keuangan akan mencermati
perusahaan yang mengalami masalah rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas, dan
keuangan tersebut masih berpotensi solvabilitas, sedangkan analisis tingkat
mempunyai nilai ekonomi baik di masa kebangkrutan perusahaan dianalisis dengan
depan, dan dilakukan dengan cara rekla- metode Altman Z’-score (Altman, 1968).
sifikasi tagihan hutang debitur menjadi Metode ini mengkombinasikan lima jenis
penyertaan ekuitas(Gitman, 2000). Dalam rasio keuangan untuk melihat perbedaan
hal pengalihan hutang menjadi saham antara perusahaan yang bangkrut dan tidak
tersebut, debitur diijinkan untuk merubah bangkrut. Analisis Altman Z’-Score dapat
hutangnya menjadi modal saham dan digunakan pada perusahaan non publik,
kreditur menjadi pemilik saham tersebut. karena market value dari ekuitas digantikan
Tahap dasar dari pelaksanaan DEC dengan book value dari ekuitas. Model
adalah keputusan Rapat Umum Pemegang Altman Z’-Score dalam studi ini adalah
Saham (RUPS) yang menetapkan peru- sebagai berikut:
X4 = Nilai buku ekuitas terhadap nilai buku dari hutang (book value equity to
book value of total debt)
X5 = Nilai penjualan terhadap total aktiva (Net Sales to Total Assets)
Rasio yang juga dinilai sangat penting aktiva lancar berupa persediaan adalah
dalam rasio profitabilitas adalah Net profit barang-barang untuk produksi yang akan
margin (NPM). NPM bertujuan mengukur langsung terpakai.
kemampuan PT. ABC dalam menghasilkan
laba bersih. Semakin tinggi nilai NPM Rasio Likuiditas
berarti semakin efisien perusahaan tersebut Nilai rasio lancar PT. ABC dalam kurun
dalam mengeluarkan biaya-biaya sehu- waktu periode 2009 sampai dengan 2013
bungan dengan kegiatan operasinya.Pada berada diatas nilai 1. Terjadi peningkatan
kenyataannya, NPM PT. ABC pada kondisi current ratio setelah dilakukan restrukturisasi
sebelum dan sesudah restrukturisasi tetap keuangan. Pada tahun 2012 nilai current
bernilai negatif.Hal ini menunjukkan masih ratio sebesar 2,05, meningkat pada tahun
terdapat masalah efisiensi pada kegiatan 2013 sebesar 3,21. Hal ini berarti PT. ABC
operasional di PT. ABC.Tingginya nilai dapat dikatakan berada pada tingkatan
beban operasional dan beban lain-lain perusahaan yang dinilai sehat terutama
pada tahun 2009 sampai dengan 2011 setelah dilakukannya restrukturisasi.
dinilai menjadi penyebab rendahnya NPM Nilai quick ratio di PT. ABC pada tahun
yang diperoleh perusahaan. 2009 sampai dengan 2013 seluruhnya
Setelah dilakukan DEC pada awal memiliki nilai dibawah 1,5. Hal ini dise-
tahun 2012, beban operasional dan beban babkan peningkatan aktiva lancar dan
lain-lain terindikasi sudah lebih efisien, persediaan dari tahun ke tahun tidak
terlihat dari semakin dekatnya jarak antara signifikan dengan kenaikan kewajiban
nilai rasio Margin BeforeInterest and Tax lancar. Nilai quick ratio yang baik adalah
(MBIT) dengan NPM. Dalam hal ini berarti diatas 1,5.
beban interest atas hutang sudah lebih Cash ratio merupakan rasio yang
ringan, dan ini merupakan akibat langsung menunjukkan seberapa besar tingkat
dari perubahan hutang menjadi ekuitas kemampuan kas dalam menutupi hutang
tersebut. lancar perusahaan. Standar umum cash ratio
Tingkat pengembalian aktiva (ROA) ideal adalah diantara 0,50. Rasio ini
membaik setelah DEC, karena pada saat dihitung dengan cara membandingkan kas
yang bersamaan perusahaan mendapat dan setara kas dengan hutang lancar (Sawir,
peluang penjualan produk yang besar, 2001).Gambar 3 memperlihatkan rasio
sementara aktiva tetap relatif sama dan likuiditas PT ABC periode 2009-2013.
Kecilnya nilai cash ratio perusahaan penelitian ini dilihat dari dua jenis rasio
mengindikasikan PT ABC masih kesulitan solvabilitas yang terdiri dari debt to assets
untuk bersaing, terutama jika dibutuhkan ratio (DAR) dan debt to equity ratio
pendanaan operasional secara cepat. (DER).Nilai DAR sebelum dilakukan restruk-
turisasi keuangan selalu meningkat sejak
Rasio Solvabilitas tahun 2009 yang semula hanya bernilai 2,05
Tingkat solvabilitas PT. ABC dalam menjadi 3,08 pada tahun 2011.
Peningkatan nilai DAR juga disebabkan kukan restrukturisasi selalu bernilai negatif,
karena jumlah total aktiva perusahaan relatif karena ekuitas perusahaan yang memang
tetap setiap tahunnya, karena aktiva yang negatif. Pada tahun 2012 setelah DEC,
sudah tua dan habis masa penyusutannya dengan nilai ekuitas mencapai wilayah
serta minimnya investasi baru. Rasio positif namun kecil, maka nilai DER menjadi
solvabilitas PT ABC tahun 2009-2013 terlihat bernilai positifnamun melonjak sangat
pada Tabel 2. tajam, yaitu 9,38, sehingga rasio ini tidak
Sementara itunilai DER, pada tahun bisa memperlihatkan perbaikan kinerja.
2009 sampai dengan 2011 sebelum dila-
Pada tahun 2013, karena ekuitas PT. hipotesis seharusnya mengalami penurunan
ABC kembali berada di level negatif, DER sesudah DEC, namun data memperlihatkan
langsung menjadi bernilai negatif, walau pun nilainya lebih tinggi pada periode sesudah
nilai absolut mengalami sedikit perbaikan DEC. Hal ini disebabkan karena sebelum
dengan nilai 8,11.Rasio debt to equity pada DEC ekuitas perusahaan bernilai negatif,
dan sesudah DEC ekuitas bisa memasuki analisis Altman Z’-Score yang dihitung
area positif, sehingga seakan-akan DER secara tahunan, PT. ABC secara keseluruhan
mengalami peningkatan. terindikasi kebangkrutan pada tahun 2009
sampai dengan 2011, berada pada grey
Analisis Tingkat Kebangkrutan area pada tahun 2012, dan pada akhirnya
Perusahaan kembali terindikasi kebangkrutan pada
Pada analisis tingkat kebangkrutan tahun 2013 seperti diperlihatkan pada
perusahaan yang menggunakan alat Gambar 4.
pat beberapa indikator kinerja keuangan to Asset Ratio, dan nilai indikator kebang-
yang secara statistik mengalami perbedaan krutan Altman Z’-score. Sementara pada level
signifikan antara sebelum dan sesudah keyakinan 90 persen, indikator yang berbeda
DEC. secara signifikan adalah Fixed Asset
Indikator yang secara statistik berbeda Turnover. Hasil uji beda Mann-Whitney untuk
signifikan pada level keyakinan 95 persen indikator keuangan sebelum dan sesudah
adalah tingkat bunga hutang (interest), Debt DEC terlihat pada Tabel 3 dan Tabel 4.
Tabel 3 Hasil analisis statistik indikator keuangan sebelum dan sesudah DEC
Pada kolom Mean Ranks di Tabel 4 adalah Working Capital Turnover, Fixed
terlihat bahwa indikator keuangan yang assets turnover, gross profit margin, return
mengalami peningkatan sesudah DEC on assets, dan Z’-score.
Tabel 4 Hasil Uji Mann-Whitney kinerja keuangan sebelum dan sesudah DEC
lebih besar. Implikasi manajerialnya adalah hutang, nilai interest perusahaan juga terlihat
manajemen harus mempertahankan DAR berbeda secara signifikan antara periode
dalam level rendah dengan mengambil sebelum dan sesudah DEC.
kebijakan pembiayaan aktiva dari hasil Faktor-faktor keuangan yang ber-
operasional. pengaruh signifikan terhadap ROA adalah
Meningkatnya perputaran asset tetap siklus kas (CASHCYC), debt to assets ratio
(FATO), berarti bahwa utilitas aktiva (DAR), fixed assets turnover (FATO), gross
meningkat dan selanjutnya berpotensi profit margin (GPM), sales growth(SG) dan
meningkatkan ROA. Implikasi manajerial- ROA periode sebelumnya.
nya adalah bahwa manajemen perusahaan Penelitian selanjutnya disarankan untuk
harus meningkatkan potensi utilisasi aset mengevaluasi kondisi perusahaan lebih
yang ada dalam konteks meningkatkan lanjut pada tahun-tahun mendatang, dan
pertumbuhan penjualan (sales growth). secara lebih komprehensif menilai tingkat
DEC memiliki pengaruh positif terhadap efektifitas tindakan restrukturisasi keuangan
profitabilitas, namun tidak signifikan. melalui metode DEC pada PT ABC. Metode
Implikasi manajerialnya adalah PT ABC tetap penelitian yang searah juga dapat dite-
tidak boleh mengandalkan hanya pada rapkan untuk meneliti kondisi perusahaan
restrukturisasi keuangan sejenis, namun lain di lingkungan BUMN yang mengalami
tetap harus mengedepankan kegiatan restrukturisasi keuangan dengan caraDebt
efisiensi operasional dan keuangan. to Equity Conversion.
***