Debt To Equity Conversion Di Lingkungan Bumn:: Efektifitas Restrukturisasi Keuangan Perusahaan Dengan Suatu Studi Kasus

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

Effektifitas Restrukturisasi Keuangan ...

(Saptariyanti AK Puteri, Noer Azam Achsani & Trias Andati)

EFEKTIFITAS RESTRUKTURISASI
KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN DEBT TO
EQUITY CONVERSION DI LINGKUNGAN BUMN:
SUATU STUDI KASUS

Saptariyanti AK Puteri1,
Noer Azam Achsani2,
Trias Andati3

ABSTRACT PENDAHULUAN

L
Debt to Equity Conversion (DEC) is un-
derstood as one of financial strategies to re- ingkungan persaingan bisnis yang
cover the company’s financial problem from its semakin ketat mengharuskan peru-
debt. PT ABC as a subsidiary company of one sahaan untuk terus mengevaluasi kinerjanya
of the state owned enterprises (SOE) experi-
ences a financial failure since 2009, thus the serta melakukan serangkaian perbaikan,
shareholders decided to restruct it through agar tetap tumbuh dan dapat bersaing,
DEC mechanism in the end of 2011 to secure walau kerap muncul suatu keadaan dimana
the company from bankruptcy. The purpose
of this paper is (1) to attempt an assessment of perusahaan hanya mampu minimal tetap
the company financial ratios performance af- dapat bertahan karena mengalami kerugian
ter implementation of DEC (2) to study the finansial secara terus menerus.Pada kondisi
prediction of the company’s bankruptcy be-
ini muncul keputusan perusahaan untuk
fore and after DEC and (3) to analyse factors
that has influence the level of profitability of the melakukan restrukturisasi. Restrukturisasi
company. The approach of this study is a quan- terjadi karena adanya pergeseran strategi
titative method using PT ABC’s audited annual perusahaan (strategy shift) atau desain baru
reports. Analysis of financial ratios consisted of
activity, liquidity, solvency and profitability ra- strategi korporat (corporate strategy) yang
tios are used in this research. Altman Z’-scores mengutamakan keunggulan bersaingnya
is also used to measure the company’s finan- (competitive advantage) dan didasarkan
cial performance and prediction of bankruptcy.
Analysis tools used were Mann-Whitney test pada kondisi eksternal dan internal peru-
and linear regressions. The result of this study sahaan. Strategi korporat berdampak pada
showed that (1) DEC has impacted the finan- tiga aspek utama yang bisa mengarahkan
cial ratios performance of the company, espe-
cially in activity measured by Fixed Assets Turn-
korporat untuk melakukan restrukturisasi,
over and solvability measured by Debt to Total yakni mengidentifikasi peluang baru,
Assets Ratio.Restructuring debt to equity pergeseran tingkat resiko, dan pergeseran
clearly has one direct impact, i.e. decreasing akses permodalan dan kebutuhan finansial
Interest (2) DEC has also impacted the bank-
ruptcy indicator calculated by Altman Z’-scores, (Djohanputro 2004).
(3)Factors of profitability that significantly influ- Pada beberapa kasus perusahaan yang
ence ROAare cash cycle,debt to total assets mengalami kerugian besar, restrukturisasi
ratio, fixed assets turn over, gross profit mar-
gin, sales growth, ROA of last period. dianggap menjadi alternatif paling efektif
dalam menyehatkan perusahaan kembali
Keywords: Debt to Equity Conversion, karena dapat memperbaiki dan me-
Financial Performance, Restructurisation,
Profitability.
1, 2, 3.
Program Pasca Sarjana Manajemen dan Bisnis, Institut
Pertanian Bogor

160 ISSN 1410-8623


Finance and Banking Journal, Vol. 15 No. 2 Desember 2013

maksimalkan kinerja perusahaan (Weston et. masker, head cover, shoe cover dan surgical
al. 2004). Penelitian Asfaroni (2011) gowns dan sarung tangan karet sekali pakai
mengungkapkan bahwa bagi perusahaan (Disposable Latex Gloves).
yang menghadapi kondisi yang sulit karena Perusahaan PT ABC ini telah meng-
keterbatasan pendanaan, kurangnya modal alami kerugian berturut-turut selama lebih
kerja, struktur keuangan yang tidak sehat dari lima tahun. Turunnya pangsa pasar
serta fasilitas perusahaan yang sudah tua kondom pemerintah menyebabkan mening-
yang mengakibatkan perusahaan kalah katnya idle capacity aset mesin pabrik. Rata-
bersaing, seharusnya perusahaan segera rata tingkat utilitas pabrik di PT ABC selama
mengambil langkah penyelamatan dan 25 tahun hanya 33 persen. Hal ini ditambah
memikirkan strategi yang yang paling lagi dengan belum memadainya kemampu-
efektif. Penelitiannya tentang strategi an bersaing di pasar bebas karena minim-
pelepasan asset sebagai program restruk- nya investasi promosi dan sertifikasi. Pada
turisasi keuangan menyarankan bahwa akhir tahun 2011 PT ABC masih mengalami
strategi alternatif pendanaan melalui Debt kerugian sebesar lebih dari Rp 9 milyar.
to Equity Conversion akan mencegah keru- Ekuitasnya negatif Rp 57 milyar sementara
gian perusahaan yang terjadi berlarut kewajibannya Rp 84 milyar. Hal ini menye-
sehingga mengakibatkan kebangkrutan. babkan pemegang saham PT ABC yang
Di Indonesia sendiri strategi restruk- merupakan induk perusahaan yaitu PT XYZ
turisasi menjadi hal yang lumrah dilakukan mengambil langkah penyehatan untuk
oleh banyak perusahaan pada tahun 1997 merestrukturisasi keuangan PT ABC.
ketika krisis ekonomi terjadi yang meng- Langkah restrukturisasi yang diambil adalah
akibatkan bangkrutnya beberapa perusa- pengalihan hutang pada Pemegang Saham
haan terutama yang memiliki hutang dalam (PT XYZ) menjadi saham atau disebut Debt
valuta asing dengan jumlah yang sangat to Equity Conversion dengan posisi cut off
signifikan. Beberapa perusahaan lainnya hutang per Desember 2011.
dapat selamat dari kebangkrutan karena Setelah dilakukan restrukturisasi
mengambil langkah cepat dalam melakukan keuangan melalui DEC pada tahun 2012
restrukturisasi keuangan yang menyebab- dengan posisi cut off hutang per Desember
kan terjadinya peningkatan return on equity 2011, laba bersih perusahaan ternyata
(ROE) dan penurunan rasio hutang di- masih berada pada nilai yang negatif,
bandingkan ekuitas sehingga indikator walaupun kerugiannya relatif lebih kecil
profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas turut daripada tahun-tahun sebelumnya. Pada
menunjukkan perbaikan (Ariotedjo 2001). tahun 2013 pertumbuhan nilai ekuitas
Saat ini ditengah membaiknya ekonomi kembali turun sebanyak 234,2 persen yang
Indonesia, restrukturisasi keuangan masih mengakibatkan ekuitas kembali menjadi
kerap terjadi dan beberapa menimpa negatif. Setelah diimplementasikan selama
perusahaan BUMN besar yang disebabkan dua tahun, dipandang perlu untuk mengkaji
oleh masalah internal perusahaan. Salah pengaruh restrukturisasi keuangan melalui
satu anak perusahaan BUMN yang menjadi DEC tersebut terhadap kinerja keuangan
studi kasus penelitian ini adalah PT ABC perusahaan. Gambaran sekilas kinerja
yang merupakan perusahaan yang mem- perusahaan pada periode tahun 2009 - 2013
produksi alat kontrasepsi pria (kondom), yang tercermin dalam angka pertumbuhan
alat suntik sekali pakai ( Disposable penjualan, laba bersih, ekuitas dan kewa-
Syringes), perlengkapan pakaian sekali jiban PT ABC dapat dilihat pada Tabel 1.
pakai (Disposable Non-Wovens) seperti

ISSN 1410-8623 161


Effektifitas Restrukturisasi Keuangan ... (Saptariyanti AK Puteri, Noer Azam Achsani & Trias Andati)

Tabel 1 Growth penjualan, laba bersih, ekuitas dan kewajiban PT ABC 2009-2013

Sumber: Laporan keuangan tahunan PT. ABC(audited)

Berdasarkan latar belakang perma- Studi Padachi (2006) dengan pende-


salahan diatas, maka penelitian ini akan katan DEC menganalisis kecenderungan
menganalisis hal-halsebagai berikut : manajemen modal kerja dan dampaknya
1. Perbedaankinerja rasio keuangan PT pada kinerja 58 perusahaan manufaktur
ABC sebelum dan sesudah terjadinya kecil pada lima industri yang berbeda di
restrukturisasi keuangan melaluiDebt to Mauritius dari periode 1998 sampai 2003.
Equity Conversion. Penelitian itu mencoba menguraikan
2. Perubahan tingkat kebangkrutan PT dampak dari piutang usaha dan siklus
ABC sebelum dan sesudah dilakukan- perputaran kas yang mempengaruhi tingkat
nya Debt to Equity Conversion. pengembalian total aktiva. Hasil penelitian
3. Faktor-faktor kinerja keuangan yang tersebut menganalisis adanya kecen-
mempengaruhi profitabilitas PT ABC. derungan kebutuhan modal kerja perusa-
haan, menggunakan analisa profitabilitas
TINJAUAN PUSTAKA dan rasio efisiensi dari piutang, persediaan,
Sebagian besar kajian restrukturisasi dan hutang yang menggunakan pendekatan
keuangan memiliki pandangan bahwa regresi dengan tingkat pengembalian aktiva
pendekatan DEC telah terbukti efektif dan untuk profitabilitas dan siklus kas.
menjadi berpengaruh pada kinerja peru- Hasil studi tersebut menunjukkan
sahaan. Penelitian Bagus yang dikutip oleh bahwa investasi yang tinggi dalam perse-
Asfaroni (2011) mengungkapkan bahwa diaan dan piutang terkait dengan profi-
perusahaan-perusahaan di Indonesia tabilitas yang lebih rendah.Variabel yang
melakukan strategi DEC dalam meres- digunakan dalam analisis adalah umur
trukturisasi keuangannya ketika terjadi krisis persediaan, umur piutang, umur hutang, dan
keuangan pada tahun 1997. Salah satu siklus kas. Terdapat hubungan yang
perusahaan di Indonesia yang melakukan signifikan antara pengelolaan modal dan
pendekatan DEC atas hutang perusahaan profitabilitas. Analisis efisiensi likuiditas,
kepada krediturnya adalah PT Duta profitabilitas, dan operasional pada industri
Anggada. Strategi DEC pada perusahaan menunjukkan perubahan yang signifikan
ini terbukti berhasil dan perusahaan tersebut dan memberikan kontribusi terhadap kinerja
dapat melunasi hutangnya dan berhasil perusahaan.
mengalami surplus ekuitas di akhir tahun Afeef (2011) memperkuat studi tersebut
2005. Tingkat ROE dan ROA naik, begitu pada penelitiannya mengenai manajemen
juga dengan current ratio. modal kerja terhadap profitabilitas perusa-

162 ISSN 1410-8623


Finance and Banking Journal, Vol. 15 No. 2 Desember 2013

haan dan struktur keuangan usaha skala bahan Modal Ditempatkan dan Disetor
kecil dan menengah di Pakistan, yang untuk menampung tambahan ekuitas baru
mengungkapkan bahwa terdapat hubungan dari konversi hutang. Besaran nilai konversi
negatif yang signifikan antara umur perse- hutang menjadi ekuitas diputuskan oleh
diaan dan umur piutang dengan laba RUPS setelah melalui proses kajian dari
operasi perusahaan kecil. Penelitian ini manajemen. Jika nilai konversi hutang
menggunakan analisis korelasi dan analisis menjadi ekuitas tersebut ternyata melebihi
regresi linier berganda. besarnya nilai Modal Dasar, maka RUPS
Penelitian oleh Mehta (2012) yang juga harus memutuskan peningkatan pada
menganalisis dampak suatu krisis ekonomi Modal Dasar perusahaan. Selanjutnya
terhadap rasio keuangan sektor perbankan perusahaan menerbitkan saham baru atas
di UAE, menggunakan teknik uji statistik nama kreditur, sesuai dengan nilai besarnya
non para metrik yang dipakai untuk mem- konversi hutang, dan saham baru tersebut
bandingkan kondisi rasio keuangan sebe- langsung menjadi tambahan ekuitas sebagai
lum dan sesudah krisis. Hasil penelitian Modal Ditempatkan dan Disetor.
tersebut membuktikan bahwa ROA dan ROE
sektor perbankan UAE menurun pada saat METODE PENELITIAN
krisis ekonomi, dan mengalami peningkatan Penelitian ini merupakan studi kasus di
sesudah krisis ekonomi, walau pun masih PTABCdenganmenggunakan pendekatan
belum sebaik periode sebelum krisis. kuantitatif. Penelitian ini secara khusus akan
menganalisis kinerja keuangan perusahaan
Debt toEquity Conversion untuk mengetahui rasio keuangan dan
Salah satu cara untuk merestrukturisasi tingkat kebangkrutan PT ABC, kemudian
hutang adalah dengan cara Debt to Equity membandingkan kondisi sebelum terjadinya
Conversion (DEC) yangmerupakan suatu DEC pada tahun 2009-2011 dan setelah
langkah yang diambil oleh pihak kreditur terjadinya DECpada tahun 2012-2013.
karena melihat dan mengamati bahwa Analisis kinerja keuangan akan mencermati
perusahaan yang mengalami masalah rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas, dan
keuangan tersebut masih berpotensi solvabilitas, sedangkan analisis tingkat
mempunyai nilai ekonomi baik di masa kebangkrutan perusahaan dianalisis dengan
depan, dan dilakukan dengan cara rekla- metode Altman Z’-score (Altman, 1968).
sifikasi tagihan hutang debitur menjadi Metode ini mengkombinasikan lima jenis
penyertaan ekuitas(Gitman, 2000). Dalam rasio keuangan untuk melihat perbedaan
hal pengalihan hutang menjadi saham antara perusahaan yang bangkrut dan tidak
tersebut, debitur diijinkan untuk merubah bangkrut. Analisis Altman Z’-Score dapat
hutangnya menjadi modal saham dan digunakan pada perusahaan non publik,
kreditur menjadi pemilik saham tersebut. karena market value dari ekuitas digantikan
Tahap dasar dari pelaksanaan DEC dengan book value dari ekuitas. Model
adalah keputusan Rapat Umum Pemegang Altman Z’-Score dalam studi ini adalah
Saham (RUPS) yang menetapkan peru- sebagai berikut:

Z’-Score= 0.00717X1+ 0.00847X2+0.03107X3+0.0042X4+0.998X5


X1 = Modal kerja terhadap total harta (working capital to total asset)
X2 = Laba ditahan terhadap total harta (retained earnings to total asset)
X3 = Pendapatan sebelum pajak dan bunga terhadap total harta (earning beforeinterest
and taxes to total asset)

ISSN 1410-8623 163


Effektifitas Restrukturisasi Keuangan ... (Saptariyanti AK Puteri, Noer Azam Achsani & Trias Andati)

X4 = Nilai buku ekuitas terhadap nilai buku dari hutang (book value equity to
book value of total debt)
X5 = Nilai penjualan terhadap total aktiva (Net Sales to Total Assets)

Dengan indikasi terhadap score sebagai berikut :


Score > 2.90 mengindikasikan kondisi tidak bangkrut
Score 1.23 – 2.90 mengindikasikan grey area
Score <1.23 mengindikasikan kondisi bangkrut

Setelah mengetahui perbedaankinerja Hipotesis yang dikembangkan adalah:


keuangan perusahaan sebelum dan sesudah H0: Tidak terdapat perbedaan signifikan
dilakukannya DEC, selanjutnya dianalisis pada rasio-rasio keuangan dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja indikator keuangan serta indikator
keuangan pada aspek profitabilitas. kebangkrutan perusahaan sebelum
Data yang digunakan merupakan data DEC dan sesudah DEC
sekunder dari laporan keuangan tahunan PT H1: Terdapat perbedaan signifikan pada
ABC yang telah diaudit tahun 2009 sampai rasio-rasio keuangan dan indikator
dengan 2011 yang merupakan data sebe- keuangan serta indikator kebang-
lum terjadinya DEC dan data tahun 2012 krutanperusahaan sebelum DEC dan
sampai dengan 2013 yang merupakan data sesudah DEC
setelah terjadinya DEC. Pada masing- Selanjutnyapenelitian ini menganalisis
masing tahun, juga diambil data bulanan, tingkat profitabilitas perusahaan sebagai
untuk kemudian diolah dan dianalisis variabel dependen dan beberapa indikator
dengan pendekatan analisis rasio keuangan rasio keuangan yang mempengaruhi
dan indikator kebangkrutan dengan profitabilitas, sebagai variabel independen.
menggunakan metode Altman Z’-Score, dan Analisis regressi linier berganda dilakukan
analisis regressi linier berganda. setelah pengolahan data laporan keuangan
Dalam studi ini untuk menganalisis bulanan. Model persamaan yang dipakai
dampak DEC terhadap kinerja keuangan, pada penelitian ini mengacu Gill et al.
digunakan uji statistik non parametrik Mann- (2010) serta Kadir dan Phang (2012), yaitu
Whitney untuk perbandingan kondisi kinerja model regresilinier berganda sebagai
keuangan sebelum dan sesudah DEC. berikut :

Yt = a + b1X1t+ b2X2t+ b3X3t+b4X4t+b5X5t+b6X6t+b7X7+Et, dengan :


Yt = Nilai ROA pada periode t
a = Konstanta
bi = Koefisien dari variabel Xi
X1 = Cash cycle periode t sebagai variabel bebas
X2 = Fixed assets turnover periode t sebagai variabel bebas
X3 = Sales growth periode t sebagai variabel bebas
X4 = Debt to total assets ratio periode t sebagai variabel bebas
X5 = Gross profit margin periode t sebagai variabel bebasX6 =
X6 = Variabel dummy (0 = sebelum DEC, 1 = setelah DEC)
Et = Error term

164 ISSN 1410-8623


Finance and Banking Journal, Vol. 15 No. 2 Desember 2013

HASIL DAN PEMBAHASAN tertinggi sepanjang berdirinya PT ABC,


sehingga perusahaan meningkatkan utilisasi
Analisis Rasio Keuangan mesin produksinya.Pada tahun 2013
pesanan produk kondom kembali menurun
Rasio Aktivitas dibandingkan tahun 2012, sehingga
Nilai Total Assets Turnover(TATO) dan perputaran aktiva juga menurun.Namun
Fixed Assets Turnover(FATO) mengalami nilainya masih lebih baik dibandingkan
peningkatan setelah restrukturisasi ke- periode sebelum DEC dilakukan.Gambar 1
uangan dilakukan. Pada tahun 2012 terjadi memperlihatkan gambaran pergerakan rasio
peningkatan pesanan produk kondom aktivitas perusahaan.

Gambar 1 Rasio aktivitas periode tahun 2009-2013 PT ABC (audited)

Perputaran persediaan dan perputaran Rasio Profitabilitas


piutang serta perputaran hutang usaha akan Nilai rasioGross profit margin PT. ABC
menentukan siklus konversi kas PT ABC. pada tahun 2009 sangat rendah, yaitu
Terlihat bahwa aktivitas pada tahun 2012 sebesar 0,12. Angka tersebut menunjukkan
sebagian besar mengalami perbaikan walau perusahaan tidak leluasa lagi untuk
pun perputaran hutang masih relatif sama membayar beban usaha atau biaya lainnya.
karena manajemen belum bisa memperoleh Setelah dilakukan DEC, nilai Gross profit
kesepakatan perubahan kredit dengan margin masih tetap kecil dan hanya berada
pemasok. Siklus konversi kas pada tahun di kisaran 0,18 sampai dengan 0,22,
2012 mengalami perbaikan yang cukup dengan rata-rata 0,20. Walaupun bernilai
berarti dari 83 hari menjadi 41 hari, karena kecil, nilai ini sudah lebih baik daripada
ada upaya mengoptimalkan inventory dan kondisi sebelum dilakukannya DEC yang
meningkatkan penagihan piutang. rata-ratanya hanya 0,14 seperti dapat dilihat
pada Gambar 2.

ISSN 1410-8623 165


Effektifitas Restrukturisasi Keuangan ... (Saptariyanti AK Puteri, Noer Azam Achsani & Trias Andati)

Gambar 2 Rasio profitabilitasperiode tahun 2009-2013 PT ABC (audited)

Rasio yang juga dinilai sangat penting aktiva lancar berupa persediaan adalah
dalam rasio profitabilitas adalah Net profit barang-barang untuk produksi yang akan
margin (NPM). NPM bertujuan mengukur langsung terpakai.
kemampuan PT. ABC dalam menghasilkan
laba bersih. Semakin tinggi nilai NPM Rasio Likuiditas
berarti semakin efisien perusahaan tersebut Nilai rasio lancar PT. ABC dalam kurun
dalam mengeluarkan biaya-biaya sehu- waktu periode 2009 sampai dengan 2013
bungan dengan kegiatan operasinya.Pada berada diatas nilai 1. Terjadi peningkatan
kenyataannya, NPM PT. ABC pada kondisi current ratio setelah dilakukan restrukturisasi
sebelum dan sesudah restrukturisasi tetap keuangan. Pada tahun 2012 nilai current
bernilai negatif.Hal ini menunjukkan masih ratio sebesar 2,05, meningkat pada tahun
terdapat masalah efisiensi pada kegiatan 2013 sebesar 3,21. Hal ini berarti PT. ABC
operasional di PT. ABC.Tingginya nilai dapat dikatakan berada pada tingkatan
beban operasional dan beban lain-lain perusahaan yang dinilai sehat terutama
pada tahun 2009 sampai dengan 2011 setelah dilakukannya restrukturisasi.
dinilai menjadi penyebab rendahnya NPM Nilai quick ratio di PT. ABC pada tahun
yang diperoleh perusahaan. 2009 sampai dengan 2013 seluruhnya
Setelah dilakukan DEC pada awal memiliki nilai dibawah 1,5. Hal ini dise-
tahun 2012, beban operasional dan beban babkan peningkatan aktiva lancar dan
lain-lain terindikasi sudah lebih efisien, persediaan dari tahun ke tahun tidak
terlihat dari semakin dekatnya jarak antara signifikan dengan kenaikan kewajiban
nilai rasio Margin BeforeInterest and Tax lancar. Nilai quick ratio yang baik adalah
(MBIT) dengan NPM. Dalam hal ini berarti diatas 1,5.
beban interest atas hutang sudah lebih Cash ratio merupakan rasio yang
ringan, dan ini merupakan akibat langsung menunjukkan seberapa besar tingkat
dari perubahan hutang menjadi ekuitas kemampuan kas dalam menutupi hutang
tersebut. lancar perusahaan. Standar umum cash ratio
Tingkat pengembalian aktiva (ROA) ideal adalah diantara 0,50. Rasio ini
membaik setelah DEC, karena pada saat dihitung dengan cara membandingkan kas
yang bersamaan perusahaan mendapat dan setara kas dengan hutang lancar (Sawir,
peluang penjualan produk yang besar, 2001).Gambar 3 memperlihatkan rasio
sementara aktiva tetap relatif sama dan likuiditas PT ABC periode 2009-2013.

166 ISSN 1410-8623


Finance and Banking Journal, Vol. 15 No. 2 Desember 2013

Kecilnya nilai cash ratio perusahaan penelitian ini dilihat dari dua jenis rasio
mengindikasikan PT ABC masih kesulitan solvabilitas yang terdiri dari debt to assets
untuk bersaing, terutama jika dibutuhkan ratio (DAR) dan debt to equity ratio
pendanaan operasional secara cepat. (DER).Nilai DAR sebelum dilakukan restruk-
turisasi keuangan selalu meningkat sejak
Rasio Solvabilitas tahun 2009 yang semula hanya bernilai 2,05
Tingkat solvabilitas PT. ABC dalam menjadi 3,08 pada tahun 2011.

Gambar 3 Rasio Likuiditas PT ABC

Peningkatan nilai DAR juga disebabkan kukan restrukturisasi selalu bernilai negatif,
karena jumlah total aktiva perusahaan relatif karena ekuitas perusahaan yang memang
tetap setiap tahunnya, karena aktiva yang negatif. Pada tahun 2012 setelah DEC,
sudah tua dan habis masa penyusutannya dengan nilai ekuitas mencapai wilayah
serta minimnya investasi baru. Rasio positif namun kecil, maka nilai DER menjadi
solvabilitas PT ABC tahun 2009-2013 terlihat bernilai positifnamun melonjak sangat
pada Tabel 2. tajam, yaitu 9,38, sehingga rasio ini tidak
Sementara itunilai DER, pada tahun bisa memperlihatkan perbaikan kinerja.
2009 sampai dengan 2011 sebelum dila-

Tabel 2 Rasio Solvabilitas PT ABC

Pada tahun 2013, karena ekuitas PT. hipotesis seharusnya mengalami penurunan
ABC kembali berada di level negatif, DER sesudah DEC, namun data memperlihatkan
langsung menjadi bernilai negatif, walau pun nilainya lebih tinggi pada periode sesudah
nilai absolut mengalami sedikit perbaikan DEC. Hal ini disebabkan karena sebelum
dengan nilai 8,11.Rasio debt to equity pada DEC ekuitas perusahaan bernilai negatif,

ISSN 1410-8623 167


Effektifitas Restrukturisasi Keuangan ... (Saptariyanti AK Puteri, Noer Azam Achsani & Trias Andati)

dan sesudah DEC ekuitas bisa memasuki analisis Altman Z’-Score yang dihitung
area positif, sehingga seakan-akan DER secara tahunan, PT. ABC secara keseluruhan
mengalami peningkatan. terindikasi kebangkrutan pada tahun 2009
sampai dengan 2011, berada pada grey
Analisis Tingkat Kebangkrutan area pada tahun 2012, dan pada akhirnya
Perusahaan kembali terindikasi kebangkrutan pada
Pada analisis tingkat kebangkrutan tahun 2013 seperti diperlihatkan pada
perusahaan yang menggunakan alat Gambar 4.

Gambar 4 Analisis Z’-Score PT. ABC

Hasil pendekatan analisis Z’-Score restrukturisasi keuangan dengan nilai 0,72.


menjelaskan bahwa sebagai dampak dari Implikasi manajerial dari nilai indikator
restukturisasi keuangan melalui DECpada kebangkrutan ini adalah manajemen dan
tahun 2012, nilai ekuitas PT ABC bernilai pemegang saham PT ABC masih harus
positif dan hal ini menyebabkan perhitungan mewaspadai kondisi operasional dan
Z’-scoreterpengaruh. PT ABC juga me- keuangan perusahaan dalam kurun waktu
ngalami peningkatan dari sisi Total Asset minimal dua tahun ke depan, karena model
Turnover pada tahun 2012 yang menye- Altman terbukti akuratmemprediksi ke-
babkan nilai Z’-score meningkat. Penelitian bangkrutan suatu perusahaan dalam tempo
ini menganalisis bahwa PT. ABC pada tahun 12 bulan sampai dua tahun sebelum
2012 dapat memperbaiki kinerja ke- dinyatakan bangkrut (Sudiyatno dan
uangannya secara konsisten karena nilai Z’- Puspitasari, 2010). Sebagai pengukur
scorenya berada pada grey area. Namun kinerja perusahaan dari sisi potensi
dengan turunnya nilai Z’-score tahun 2013 kebangkrutan, Altman’s Z-score lebih
menjadi 1,00, dapat disimpulkan bahwa mengarah pada potensimenurunnya inves-
masih diperlukan dukungan tindakan- tasi, yang berarti kebangkrutan.
tindakan penyehatan operasional.
Pada tahun 2013 perusahaan me- Analisis Statistik dengan Uji Beda
ngalami kerugian, sehingga ekuitas kembali Pada analisa statistik ini dilakukan
menjadi negatif dan Z’-score kembali masuk pengujian atas data-data rasio keuangan,
ke indikasi bangkrut, walaupun nilainya indikator kebangkrutan dan tingkat bunga
masih lebih tinggi dibanding periode hutang (interest) yang diperoleh dalam
sebelum DEC. Nilai rata-rata tahunanZ’- pergerakan data keuangan bulanan pe-
score pada saat sesudah restrukturisasi rusahaan sepanjang periode 2009-2013.
keuangan pada tahun 2012 lebih baik Selanjutnya dengan uji non parametrik
dengan nilai 1,14 darikondisi sebelum Mann-Whitney, diperlihatkan bahwa terda-

168 ISSN 1410-8623


Finance and Banking Journal, Vol. 15 No. 2 Desember 2013

pat beberapa indikator kinerja keuangan to Asset Ratio, dan nilai indikator kebang-
yang secara statistik mengalami perbedaan krutan Altman Z’-score. Sementara pada level
signifikan antara sebelum dan sesudah keyakinan 90 persen, indikator yang berbeda
DEC. secara signifikan adalah Fixed Asset
Indikator yang secara statistik berbeda Turnover. Hasil uji beda Mann-Whitney untuk
signifikan pada level keyakinan 95 persen indikator keuangan sebelum dan sesudah
adalah tingkat bunga hutang (interest), Debt DEC terlihat pada Tabel 3 dan Tabel 4.

Tabel 3 Hasil analisis statistik indikator keuangan sebelum dan sesudah DEC

Pada kolom Mean Ranks di Tabel 4 adalah Working Capital Turnover, Fixed
terlihat bahwa indikator keuangan yang assets turnover, gross profit margin, return
mengalami peningkatan sesudah DEC on assets, dan Z’-score.

Tabel 4 Hasil Uji Mann-Whitney kinerja keuangan sebelum dan sesudah DEC

ISSN 1410-8623 169


Effektifitas Restrukturisasi Keuangan ... (Saptariyanti AK Puteri, Noer Azam Achsani & Trias Andati)

Peningkatan indikator-indikator ter- secara statistik signifikan berbeda antara


sebut menunjukkan adanya perbaikan sebelum dan sesudah DEC adalah Fixed
kinerja keuangan perusahaan. Sementara Assets Turnover.
indikator yang mengalami penurunan nilai
sesudah DEC adalah Debt to assets ratio Analisis Regresi Linier Berganda
dan interest. Penurunan indiktor tesebut Pengujian ini dilakukan untuk meng-
memperlihatkan perbaikan kinerja keuang- analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
an perusahaan. profitabilitas perusahaan. Variabel inde-
Selanjutnya pengujian statistik meng- penden yang dianalisis adalah cash cycle,
ungkapkan bahwa indikator keuangan fixed assets turnover, debt to total assets
perusahaan yang mengalami perbedaan ratio, gross profit margin dan sales growth
signifikan antara sebelum DEC dan sesudah serta dummy variabel yaitu tindakan
DEC pada level alpha 5 persen adalah DAR, restrukturisasi keuangan (DEC). Variabel
Z’-Scoredan interest. Sedangkan pada level dependen yang dianalisis adalah Return on
alpha 10 persen, indikator keuangan yang Assets (ROA).

Tabel 5 Pendugaan Model Regressi Linear Profitabilitas PT ABC

Pengolahan statistik atas data memberikan model regressi berikut :


ROA = 0.072229 - 0.0000163 CASHCYC - 0.067517DAR + 0.048135FATO +
0.008247GPM + 0.015627SG + 0.474653ROAt-1 + 0.051219DEC

Dari hasil pengolahan persamaan membenahi kebijakan pengadaan inven-


regressi dapat terlihat bahwa variabel tory, kebijakan penagihan piutang, dan
independen yang pada nilai alpha 5 persen mencari alternatif untuk menambah keri-
secara signifikan mempengaruhi ROA nganan hutang usaha.
adalah siklus kas (CASHCYC), debt to Semakin rendah DAR, potensi ROA
assets ratio (DAR), fixed assets turnover juga meningkat. Setelah perusahaan selama
(FATO), gross profit margin (GPM), sales bertahun-tahun mengalami beban bunga
growth (SG) dan ROA periode sebelumnya. hutang yang cukup tinggi, berkurangnya
Semakin singkat siklus kas, maka ROA posisi hutang menjadi saham tentunya akan
berpotensi meningkat. Implikasi manajerial- mengurangi beban bunga tersebut, se-
nya adalah manajemen harus terus menerus hingga perolehan laba perusahaan akan

170 ISSN 1410-8623


Finance and Banking Journal, Vol. 15 No. 2 Desember 2013

lebih besar. Implikasi manajerialnya adalah hutang, nilai interest perusahaan juga terlihat
manajemen harus mempertahankan DAR berbeda secara signifikan antara periode
dalam level rendah dengan mengambil sebelum dan sesudah DEC.
kebijakan pembiayaan aktiva dari hasil Faktor-faktor keuangan yang ber-
operasional. pengaruh signifikan terhadap ROA adalah
Meningkatnya perputaran asset tetap siklus kas (CASHCYC), debt to assets ratio
(FATO), berarti bahwa utilitas aktiva (DAR), fixed assets turnover (FATO), gross
meningkat dan selanjutnya berpotensi profit margin (GPM), sales growth(SG) dan
meningkatkan ROA. Implikasi manajerial- ROA periode sebelumnya.
nya adalah bahwa manajemen perusahaan Penelitian selanjutnya disarankan untuk
harus meningkatkan potensi utilisasi aset mengevaluasi kondisi perusahaan lebih
yang ada dalam konteks meningkatkan lanjut pada tahun-tahun mendatang, dan
pertumbuhan penjualan (sales growth). secara lebih komprehensif menilai tingkat
DEC memiliki pengaruh positif terhadap efektifitas tindakan restrukturisasi keuangan
profitabilitas, namun tidak signifikan. melalui metode DEC pada PT ABC. Metode
Implikasi manajerialnya adalah PT ABC tetap penelitian yang searah juga dapat dite-
tidak boleh mengandalkan hanya pada rapkan untuk meneliti kondisi perusahaan
restrukturisasi keuangan sejenis, namun lain di lingkungan BUMN yang mengalami
tetap harus mengedepankan kegiatan restrukturisasi keuangan dengan caraDebt
efisiensi operasional dan keuangan. to Equity Conversion.

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Afeef, M. 2011. Analyzing the impact of
secara keseluruhan Debt to Equity Con- working capital management on the
version membuat kinerja keuangan PT ABC profitability of SME’s in Pakistan.
lebih baik dari periode sebelumnya walau International Journal of Business and
pun pada tahun 2013 kinerja keuangan Social Science, 2(22):173-183.
perusahaan kembali menurun meski tidak Altman, E.I. 1968. Financial ratios, discri-
sejelek sebelum DEC dilakukan. Hal ini minant analysis and the prediction of
berarti bahwa restrukturisasi keuangan corporate bankruptcy.The Journal of
semata-mata dengan sistem ini belum Finance 23(4):589-609.
banyak membantu perusahaan untuk secara Ariotedjo, SW. 2001. Analisis menggunakan
permanen mengatasi masalah yang ada. model keuangan untuk mengkaji
Kinerja keuangan perusahaan tetap me- dampak restrukturisasi kewajiban
merlukan intervensi manajemen melalui terhadap kinerja keuangan perusahaan
strategi keuangan dan operasional yang di masa yang akan dating [tesis].
tepat untuk mengatasi masalah keuangan Jakarta [ID]: Fakultas Ekonomi Univer-
perusahaan. sitas Indonesia.
Indikator keuangan yang secara Asfaroni, A. 2011.Strategi pelepasan asset
statistik berbeda nyata antara sebelum dan sebagai sumber pembiayaan program
sesudah DEC adalah pada indikator restrukturisasi PT ABC [tesis]. Jakarta
kebangkrutan Altman Z’-score, rasio [ID]: Fakultas Ekonomi Universitas
aktivitas Fixed Asset Turnover dan rasio Indonesia.
solvabilitas Debt to Assets Ratio.Sebagai Gill A, Biger N, Mathur N. 2010. The
ukuran komponen keuangan yang ter- relationship between working capital
pengaruh langsung akibat penurunan management and profitability: evidence

ISSN 1410-8623 171


Effektifitas Restrukturisasi Keuangan ... (Saptariyanti AK Puteri, Noer Azam Achsani & Trias Andati)

from The United States. Business and performance: an analysis of Mauritian


Economic Journal 10(1):1-9. small manufacturing firms. International
Gitman, L.J. 2000.Principles of Managerial review of business research papers,
Finance.Massachusetts (US): Addison 2(2):45-48
Wesley Longman Prihadi, T. 2011. Analisis Laporan Keuangan,
Kadir, A., Phang SB. 2012. Analisis faktor- Teori dan Aplikasi. Jakarta (ID): Penerbit
faktor yang mempengaruhi net profit PPM.
margin perusahaan manufaktur yang Sawir A. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan
terdaftar pada Bursa Efek Indone- Perencanaan Keuangan. Jakarta (ID):
sia.Jurnal Manajemen dan Akuntansi PT. Gramedia Pustaka Utama
13(1):1-16 Sudiyatno, B dan E. Puspitasari. 2010.
Mehta A. 2012. Financial performance of Tobin’s Q dan Altman Z-score sebagai
UAE banking sector – a comparison of indikator pengukuran kinerja peru-
before and during crisis ratios. Interna- sahaan. Kajian Akuntansi, 2(1):9-21
tional Journal of Trade, Economics and Weston JF, Brigham EF. 1990. Dasar-Dasar
Finance, 3(5):381-387 Manajemen Keuangan, Edisi Terje-
Padachi, K. 2006. Trends in working capital mahan. Jakarta (ID): Salemba Empat.
management and its impact on firms

***

172 ISSN 1410-8623

You might also like