Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

AKTIVITAS KOMUNIKASI WAYANG GOLEK GIRIHARJA

KABUPATEN BANDUNG PROVINSI JAWABARAT


(Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Aktivitas Komunikasi Wayang Golek
GiriHarja Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat Dalam Melakukan Kritik
Sosial)

Indra Permana
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Komputer Indonesia, Jalan Dipatiukur 112-116, Bandung 40132,
Indonesia E-mail:
Indrapermana756@gmail.com

ABSTRACT
This research aims to know the communication activity of Wayang Golek
GiriHarja Bandung West Java Regency. To answer the problem above, researchers raised
micro-problems namely, communicative situations, communicative events and
communicative actions.
This method of research uses qualitative methods with a communication
ethnography approach. The subject in this study amounted to 3 (three) people acquired
through the Snowball sampling technique. The data collection techniques used are: in-
depth interviews, observationdocumentation, library studies and Internet searching.
Research results obtained by researchers that namely that the communicative
situation of Golek Giriharja puppet Show is held in the field. In the communication event,
Golek Giriharja puppet show there are several parts. Genre namely artistic heritage, the
goal is to entertain and preserve ancestral culture, the setting of the show is located on a
stage of performances, role models of wayang Golek GiriHarya is Asep Sunandar Sunarya,
criticism Conducted by GiriHarja Group as a funnel to convey the aspirations of the people
to the government and vice versa and the form of criticism that was performed by GiriHarja
Group called Panca S, namely Silib, Sindir, Siloka, Saseta, Stages of the opening
performance, the core of performances, and covers. The communication action of Golek
Giriharja puppet show is communicating using verbal and non verbal communication,
symbol and music.
The conclusion of this research is the communication activity of Golek Giriharja
puppet Show is an artistic culture of Indonesian ancestral heritage and has been adapted
to the rapid development of the era without having to ignore the value of cultural values.
Advice from researchers is the art of Giriharja to preserve and develop the art of
Wayang Golek puppet show in this modern era without having to ignore the value of the
original value of Wayang Golek puppet show itself.
Keywords: ethnography communication, communication activities, performing arts Golek
Giriharja puppet show.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Aktivitas Komunikasi Wayang Golek
GiriHarja Kabupaten Bandung Jawa Barat. Untuk menjawab masalah diatas, maka peneliti
mengangkat sub masalah mikro yaitu, situasi komunikatif, peristiwa komunikatif dan
tindakan komunikatif.
Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
Etnografi Komunikasi. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 3 (tiga) orang yang diperoleh
melalui teknik Snowball sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu:
wawancara mendalam, observasidokumentasi, studi pustaka dan internet searching.
Hasil penelitian yang diperoleh peneliti bahwa yaitu bahwa situasi komunikatif
Pertunjukan Wayang Golek Giriharja diselenggarakan di tanah lapang. Pada peristiwa
komunikasi Pertunjukan Wayang Golek Giriharja ada beberapa komponen bagian. Genre
yaitu warisan kesenian secara turun-temurun,tujuan yaitu untuk menghibur serta
melestarikan budaya leluhur, setting pada pertunjukan terletak pada sebuah panggung
pagelaran, panutan pelaku wayang golek GiriHarya adalah Asep Sunandar Sunarya, kritik
sosial yang dilakukan oleh kelompok GiriHarja adalah sebagai corong untuk
menyampaikan aspirasi dari rakyat kepada pemerintah maupun sebaliknya dan bentuk
kritikan yang dilakukanya oleh kelompok GiriHarja disebut Panca S, yaitu silib, sindir,
siloka, saseta, sastra, tahapan pertunjukan pembukaan, inti pagelaran, penutup. Tindakan
komunikasi Pertunjukan Wayang Golek Giriharja yaitu berkomunikasi menggunakan
komunikasi verbal dan non verbal, simbol dan musik.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Aktivitas komunikasi Pertunjukan Wayang
Golek Giriharja merupakan budaya kesenian warisan leluhur Indonesia dan sudah
beradaptasi dengan pesatnya perkembangan zaman tanpa harus mengesampingkan nilai
nilai kebudayaan.
Saran dari peneliti adalah pelaku seni Giriharja tetap melestarikan dan
mengembangkan seni pertunjukan wayang golek di era modern ini tanpa harus
mengesampingkan nilai nilai asli dari pertunjukan wayang golek itu sendiri.

Kata kunci : Etnografi Komunikasi, Aktivitas Komunikasi, Seni Pertunjukan Wayang


Golek Giriharja.
1. Pendahuluan internasional dan salah satu kelompok
yang melestarikan kebudayaan
1.1 Latar Belakang Masalah warisan nenek moyang ini adalah
kelompok Giriharja dari Kabupaten
Wayang adalah kesenian Bandung Jawa Barat. yang terkenal
tradisional asli dari Indonesia dan dengan GiriHarja 3 (tiga) dengan
berkembang terutama di Pulau Jawa dalang nya ki dalang Asep Sunandar
dan Bali. Pada tanggal 7 november Sunarya, putra dari ki dalang abah
2003 Wayang sudah diakui oleh Sunarya yang merupakan pendiri dari
UNESCO, sebagai bentuk dari GiriHarja.
kebudayaan pada bidang cerita narasi
dan warisan berharga. David Irvine Pada awal tahun 90 dalang Asep
dalam bukunya Leather Gods and Sunandar Sunarya di undang untuk
Wooden Heroes (2005: 128–134), melakukan tour di Amerika sebagai
Wayang terbagi menjadi berbagai pertunjukan warisan dunia. Berawal
macam jenis. Diantaranya adalah dari tour tersebut wayang golek mulai
wayang kulit, wayang golek, wayang mendapatkan perhatian dan apresiasi
orang. dari masyarakat khususnya penikmat
seni pertunjukan wayang, mulai dari
Kata wayang sendiri dalam bahasa dibuatnya acara televisi di salah satu
jawa adalah bayang, yang berarti stasiun televisi swasta dan di sisipkan
bayangan dari kehidupan manusia. nya wayang golek dalam sambutan
Salah satu pertunjukan kesenian sambutan kenegaraan dan juga
wayang yang paling terkenal semakin banyak orang yang
diantarnya adalah pertunjukan mengetahui tentang pertunjukan
wayang golek. wayang golek baik dalam maupun
Pertunjukan wayang golek ini luar negeri, perkembangan wayang
merupakan kesenian tradisional yang golek sendiri erat kaitan nya dengan
berasal dari Jawa Barat. Kesenian perkembangan padepokan Giriharja,
wayang golek terutama yang karena bisa disebutkan padepokan
memakai bahasa sunda berkembang Giriharja merupakan pioneer dalam
di Jawa Barat pada jaman ekspansi pertunjukan wayang golek.
Kesultanan Mataram pada abad ke- Kelompok seni pertunjukan
17, dan masih dipengaruhi oleh wayang golek Giriharja terletak di
budaya hindu sebagai bekas wilayah desa Jelekong kecamatan Baleendah
kerajaan sunda Padjajaran. Kabupaten Bandung, Kelompok
Pada awal mulanya pertunjukan Giriharja ini sudah turun temurun dan
wayang golek merupakan seni melahirkan dalang dalang baru dan
pertunjukan teater rakyat di pedesaan terbagi menjadi beberapa kelompok,
atau kota. Selain itu wayang golek dan setiap kelompok dipimpin oleh 1
juga berfungsi untuk pelengkap dalang mulai dari Giriharja 1,
upacara selamatan atau ruwatan. Giriharja 2, Giriharja 3, Giriharja 4,
Giriharja 5, Giriharja 6 dan Giriharja
Perkembangan wayang golek 7, dan semua padepokan tersebut
sendiri semakin pesat, tidak hanya di merupakan murid sekaligus putra dari
indonesia tetapi sampai go Abah Sunandar Sunarya.
Pertunjukan wayang golek Seni pertunjukan wayang golek
Giriharja memiliki ciri khas dengan selalu menyampaikan nilai - nilai
banyaknya menyelipkan hiburan kehidupan disetiap ceritanya dan juga
hiburan dan cerita cerita modern atau memiliki banyak alur cerita yang di
biasa dalam bahasa Sunda di sebut tampilkan, cerita wayang biasanya
“bobodoran” hal ini yang menurut memperlihatkan cerita yang berasal
peneliti mengapa padepokan dari india akan tetapi setelah adanya
Giriharja lebih di kenal di bandingkan inovasi dari leluhur yang membuat
dengan padepokan wayang lain nya, ceritanya lebih dekat masyarakat.
sehingga penikmat seni pertunjukan
tidak hanya tertuju terhadap penikmat Dengan mengadopsi cerita cerita
pada cerita cerita pewayangan saja modern yang ada pada kehidupan
dengan pakem cerita wayang purwa sehari hari pada pertunjukan wayang,
atau wayang dengan cerita lama, akan mendorong padepokan Giriharja
tetapi penikmat seni pertunjukan untuk menciptakan karakter karakter
modern yang cenderung kalangan baru dalam tokoh pewayangan yang
anak muda juga tertarik dengan menjadikan cirikhas dari wayang
pertunjukan wayang golek yang golek Giriharja, seperti Cepot,
diselipkan cerita cerita “bobodoran” Dewala, Semar dan Gareng yang
menjadikan pertunjukan seni wayang sudah lekat dengan wayang golek
golek Giriharja lebih dapat di minati Giriharja yang sampai saat ini sering
masyarakat di era modern, dan kita saksikan di acara televise seperti
menyentuh berbagai lapisan acara pojok si cepot atau acara
masyarakat hal tersebut mendorong kebudayaan, wayang golek menjadi
peneliti untuk memfokuskan berkembang dan banyak di ketahui
penelitian ini pada seni pertunjukan oleh masyarakat dari dalam maupun
wayang golek yang dilakukan oleh luar negri, wisatawan asing yang
padepokan wayang golek Giriharja menggelar pertunjukan wayang golek
Desa Jelekong Kabupaten Bandung. di negara nya, bahkan sampai belajar
langsung di Jelekong kepada
Setiap seni pertunjukan wayang kelompok seni Giriharja.
golek mempunyai pesan yang ingin di
sampaikan dalang kepada Pertunjukan seni wayang golek
penontonya. Selain berfungsi sebagai ini mengkrontruksikan kehidupan
hiburan bagi masyarakat juga bisa manusia. Pesan yang di sampaikan
menjadi sarana kritik sosial melalui pada cerita berfungsi sebagai kritik
cerita yang di bawakan dalang. Cerita sosial terhadap kehidupan manusia.
wayang golek biasanya merupakan Kritik sosial itu disampaikan dengan
rekontruksi realitas dari kehidupan gaya bahasa sindirian. Gaya bahasa
manusia seperti kritik sosial terhadap sindiran menurut Keraf (2010:143),
sifat manusia atau kritik sosial menurut keraf ada tiga gaya Bahasa
terhadap keaadan bangsa saat ini. yaitu ironi, sinisme dan sarkasme.
Suatu tokoh karakter dapat  Ironi yaitu acuan yang ingin
merepresentasikan suatu realitas yang mengatakan sesuatu dengan
terjadi dalam masyarakat serta makna atau maksud berlainan
memberikan makna pada penonton.
dari apa yang terkandung dalam 1. Bagaimana Situasi Komunikastif
rangkaian katakatanya. dalam Kesenian Wayang Golek
 Sinisme yaitu adalah suatu GiriHarja?
sindiran yang mengandung 2. Bagaimana Peristiwa
ejekan terhadap keikhlasan dan Komunikatif dalam Kesenian
ketulusan hati. Wayang Golek GiriHarja?
 Sarkasme adalah acuan yang 3. Bagaimana Tindakan
mengandung kepahitan dan Komunikatif dalam Kesenian
celaan yang getir. Wayang Golek GiriHarja?
1.2 Maksud Dan Tujuan
Seni pertunjukan wayang golek Penelitian
Giriharja sendiri telah berhasil Maksud dan tujuan penelitian yang
menjadikan seni pertunjukan wayang telah dirumuskan oleh peneliti
sebagai alat komunikasi yang dapat mengenai Aktivitas Komunikasi
dipahami oleh komunikan atau Wayang Golek GiriHarja Kabupaten
penonton dengan latar belakang Bandung Provinsi Jawa Barat yaitu:
kebudayaan atau masyarakat yang 1.2.1 Maksud Penelitian
berbeda Maksud penelitian ini adalah
Dari uraian tersebut maka judul untuk mengetahui Bagaimana
penelitian yang akan dilaksanakan Aktivitas Komunikasi dalam
adalah ” Aktivitas Komunikasi kesenian Wayang Golek GiriHarja.
Wayang Golek GiriHarja Kabupaten 1.2.2 Tujuan Penelitian
Bandung Provinsi Jawa Barat (Studi Berkaitan dengan masalah yang
Etnografi Komunikasi Mengenai diteliti, maka tujuan dilakukannya
Aktivitas Komunikasi Wayang penelitian ini yaitu:
Golek GiriHarja Kabupaten Bandung 1. Untuk Mengetahui Situasi
Provinsi Jawa Barat Dalam Komunikastif dalam Kesenian
Melakukan kritik Sosial )” Wayang Golek GiriHarja.
2. Untuk Mengetahui Peristiwa
1.2 Rumusan Masalah Komunikatif dalam Kesenian
Rumusan masalah penelitian Wayang Golek GiriHarja.
yang telah dirumuskan oleh peneliti 3. Untuk Mengetahui Tindakan
mengenai Aktivitas Komunikasi Komunikatif dalam Kesenian
Wayang Golek GiriHarja Kabupaten Wayang Golek GiriHarja.
Bandung Provinsi Jawa Barat adalah 2. Tinjauan Pustaka
sebagai berikut: 2.1 Pengertian Ilmu Komunikasi
1.1.1 Rumusan Masalah Makro
Berdasarkan latar belakang Di era modern saat ini Komunikasi
masalah, peneliti merumuskan merupakan unsur penting yang
pertanyaan makro “Bagaimana menghubungkan manusia,
Aktivitas Komunikasi dalam komunikasi merupakan sarana
Kesenian Wayang Golek GiriHarja ?” manusia menampilkan kesan,
1.1.2 Rumusan Masalah Mikro mengekspresikan diri, mempengaruhi
Peneliti merumuskan masalah orang lain, dan lain sebagainya.
diantaranya: dengan begiu komunikasi sangatlah
mendasar bagi kehidupan manusia.
Pemahaman popular dalam ilmu sesuai dengan konsep ini adalah
komunikasi manusia berkomunikasi sebagai berikut :
yang mengisyaratkan penyampaian
pesan satu arah dari seseorang, baik Carl I. Hovland :
secara langsung (tatap muka) atau “Komunikasi merupakan suatu
melalui media, seperti surat proses yang memungkinkan
(selembaran), surat kabar, televisi, seseorang (Komunikator
radio, atau majalah. menyampaikan rangsangan
(biasanya verbal berupa kata-kata )
Komunikasi secara etimologi untuk mengubah perilaku orang lain
dalam Bahasa inggris communication (communicate).
berasal dari Bahasa latin communis 2.2 Kerangka Pemikiran
yang berarti sama. Manusia pada Kerangka pemikiran disusun oleh
dasarnya dipengaruhi oleh peneliti agar dalam melakukan
komunikasi, ketika meminta rangcangan penelitian dapat
pertolongan dari orang lain pun harus terstruktur dan terarah sesuai dengan
memakai komunikasi. Komunikasi tujuan utama pada penelitian yaitu
membuat manusia akan saling bagaimana Aktivitas Komunikasi
mengerti karena komunikasi memberi Wayang Golek GiriHarja Kabupaten
stimulus dan respon dari lawan Bandung.
bicara.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Komunikasi dapat membawa
manusia kepada perubahan yang lebih
baik. Efek dari komunikasi yang
dilakukan akan berdampak positif
apabila sama-sama dapat memahami
tujuannya. Suatu pemahaman populer
mengenai komunikasi manusia
adalah komunikasi yang
mengisyaratkan penyampaian pesan
searah dari seseorang kepada
seseorang lainnya, baik secara
langsung ataupun melalui media 3. Objek dan Metode
seperti surat, surat kabar, majalah, Penelitian
radio, atau televisi. 3.1 Metode Penelitian
Penelitian Aktivitas Komunikasi
Komunikasi sebagai kegiatan yang
Wayang Golek GiriHarja Kabupaten
dilakukan seseorang untuk
Bandung Provinsi Jawa Barat ini
menyampaikan rangsangan untuk
peneliti menggunakan pendekatan
mendapatkan respon dari orang lain.
kualitatif dengan studi etnografi
Pada konteks ini, komunikasi
komunikasi.Sugiyono mengatakan
dianggap sebagai suatu tindakan
dlam penelitian kualitatif suatu
yang disengaja untuk menyampaikan
metode penelitian yang berlandaskan
pesan demi memenuhi kebutuhan
pada filsafat postpositivisme,
komunikator. Beberapa definisi yang
digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek yang alamiah dimana
peneliti adalah sebagai instrument (lima)
kunci, pengambilan sampel sumber kali
data dilakukan secara purposive, 3 Penonton Sudah
teknik pengumpulan dengan wayang lebih
tringulasi, analisis data bersifat golek menonto
induktif/kualitatif, dan hasil n wayang
penelitian kualitatif lebih golek
mengedepankan makna daripada dari 5
generalisasi. (lima)
kali
3.2 Informan Penelitian
Dalam penelitian ini untuk
mendapatkan hasil yang sesuai maka 4. Hasil dan Pembahasan
peneliti memakai teknik penentuan
informan menggunakan teknik Pada penelitian ini peneliti akan
purposive sampling. Menurut menguraikan data dan hasil penelitian
Sugiyono purposive sampling adalah dilapangan tentang Aktivitas
teknik pengambilan sampel sumber komunikasi wayang Golek Giriharja
data dengan pertimbangan tertentu. Kabupaten Bandung Provinsi Jawa
Untuk mengetahui bagaimana Barat (Studi Etnografi Komunikasi
Aktivitas Komunikasi kesenian Mengenai Aktivitas Komunikasi
wayang golek GiriHarja Kabupaten Wayang Golek GiriHarja Kabupaten
Bandung maka peneliti memilih 1 Bandung Provinsi Jawa Barat Dalam
(satu) informan kunci dan 2 (dua) Melakukan kritik Sosial )”
informan pendukung. Yaitu : Fokus pada penelitian ini adalah
n Nama keterang Alasan Aktivitas Komunikasi Wayang Golek
o an memilih Giriharja Kabupaten Bandung
1 Yogaswa Dalang Yogaswa Provinsi Jawa barat. Menurut Hymes
ra Wayang ra dalam buku etnografi komunikasi,
Sunandar Golek Sunandar menyatakan : “Aktivitas yang khas
Sunarya GiriHarj adalah atau kompleks, yang didalamnya
a 3 Putra dalang terdapat peristiwa-peristiwa khas
wayang komunikasi yang melibatkan
golek dan
tindakan-tindakan komunikasi
keturuna
n
tertentu dan dalam konteks yang
langsung tertentu pula”. (Kuswarno, 2008:42).
dari asep Wayang Golek Giriharja itu
sunandar
sendiri dapat dilihat pada situasi
sunarya
komunikatif, peristiwa komunikatif,
2 Abah Penonton Sudah
Nandang wayang dan juga tindakan komunikatif. Untuk
lebih
golek mendapatkan gambaran yang lebih
menonto
n wayang
jelas pada Aktivitas Komunikasi
golek Wayang Golek Giriharja Kabupaten
dari 5 Bandung Provinsi Jawa barat, maka
peneliti akan menguraikan maksud
dari situasi situasi komunikatif,
peristiwa komunikatif, dan juga 4.1.2 Peristiwa Komunikatif Seni
tindakan komunikatif. Pertunjukan Wayang Golek
4.1.1 Situasi Komunikatif Seni GiriHarja Kabupaten Bandung
Pertunjukan Wayang Golek Provinsi Jawa Barat
Giriharja Kabupaten Bandung Untuk menganalisis peristiwa
Provinsi Jawa Barat komunikatif dalam Seni Pertunjukan
Wayang Golek Giriharja terdapat
Situasi komunikatif dalam Seni beberapa komponen yang perlu
Pertunjukan Wayang Golek Giriharja diuraikan, yaitu:
terbagi menjadi 3 (tiga) sub bagian,
yaitu : 1.Pelaku pertunjukan
1. Tempat Pertunjukan Pelaku pertunjukan dalam seni
Tempat Pertunjukan wayang pertunjukan wayang golek giri harja
golek adalah tempat lapang yang umumnya terdiri dari 21 orang,
dapat mendirikan panggung yang mulai dari dalang, sinden, nayaga
cukup besar untuk menampung 2.Panutan
semua pelaku pertunjukan dari Panutan pelaku pertunjukan
dalang, sinden dan juga pemain wayang golek giri harja adalah
musik maupun alat pertunjukan Abah Sunarya dan Asep Sunandar
seperti gamelan dan untuk untuk Sunarya
penonton 3.Tujuan pertunjukan
2. Waktu Pertunjukan Tujuan dari pertunjukan wayang
Waktu pertunjukan wayang golek Giriharja adalah untuk
golek Giriharja, pada umumnya menghibur masyarakat, media
di gelar pada malam hari, mulai dakwah, kritik sosial dan juga untuk
dari 8.00 – 03.00 mencari nafkah
3. Setting 4.Tahapan pertunjukan
Panggung pertunjukan wayang Tahapan pertunjukan wayang golek
golek tempat digelarnya giriharja ada 3(tiga) tahapan yaitu
pertunjukan wayang golek Pembukaan, isi, penutup
Giriharja, panggung ini 5.Kritik sosial
umumnya berukuran sangat besar Kritik sosial yang dilakukan oleh
untuk menampung seluruh kelompok GiriHarja adalah melalui
anggota pagelaran dan berpuluh pesan verbal yaitu menggunakan
puluh wayang yang di perlukan Sastra atau cerita yaitu melakukan
dalang untuk pertunjukan kritik secara langsung atau lisan dan
haruslah memiliki struktur juga memakai kalimat sindiran dan
panggung yang kokoh, di dalam yang kedua menggunakan Silib atau
sebuah panggung pertunjukan simbol. Simbol ini bisa berupa pesan
juga terdapat bermacam macam non verbal yang terdapat pada
alat musik yang di mainkan oleh bentuk wayang atau pada gerakan
Nayaga, tata letak Panggung wayang.
sudah memiliki aturan serta 6.Bentuk pesan
posisi masing masing, peletakan Bentuk pesan dalam pertunjukan
Nayaga . wayang golek Giriharja adalah
Cerita yang memiliki kandungan Verbal dan komunikasi
nilai nilai agama, kritik sosial, Nonverbal.
kemanusiaan, budaya yang ingin di Keduanya saling melengkapi
sampaikan atau di ceritakan dalang ketika dalang melakukan
kepada penontonnya. Pesannya bisa pertunjukan.
berupa verbal maupun pesan non 3. Penampilan
verbal. Dalam seni pertunjukan wayang
7.Inti pertunjukan golek Giriharja tidaklah memiliki
Inti dari pertunjukan wayang golek aturan aturan khususdalam hal
GiriHarja adalah untuk penampilan, akan tetapi harus
menyampaikan pesan melalui cerita rapih, menunjukan identitas
dan lakon wayang golek. dirinya sebagai orang sunda.
8.Mitos 4. Musik
Mitos, mitos yang berlaku pada saat Musik menjadi instrumen penting
ditampilkannya pertunjukan wayang dalam seni pertunjukan wayang
Golek Giriharja adalah bila tidak golek GiriHarja. Musik dalam
menyanyikan atau pertunjukan wayang golek
mempersembahkan lagu pembuka GiriHarja juga memiliki makna
(kidung dan kembang gadung) akan filosofis tersendiri sehingga
mendapatkan kesulitan selama keberadaannya dalam pertunjukan
pertunjukan. Dan mitos yang yang wayang golek sangat penting
ada di masyarakat adalah menonton untuk mendukung penampilan seni
wayang harus sampai beres. wayang golek.
4.1.3 Tindakan Komunikatif Seni
Pertunjukan Wayang Golek 5. Kesimpulan dan Rekomendasi
GiriHarja Kabupaten Bandung 5.1 Kesimpulan
Provinsi Jawa Barat
Aktivitas Komunikasi yang
Tindakan komunikatif dalam seni tergambarkan dari pertunjukan seni
pertunjukan GiriHarja terbagi wayang golek Giriharja merupakan
menjadi 4 (empat) sub bagian yaitu : suatu media dakwah dan juga media
1. Simbol kritik sosial. Kesenian wayang adalah
Simbol yang terdapat dalam budaya yang harus dilestarikan dan
pertunjukan seni wayang golek memliki maksud dan tujuan untuk
GiriHarja merupakan simbol yang bersyukur dan nikmat dari yang maha
memiliki arti dan cirikhas kuasa, isi cerita yang merupakan inti
tersendiri dalam pertunjukan dari pertunjukan wayang golek
wayang golek, terdapat symbol mengandung gambaran kehidupan
“Gugunungan, memiliki arti manusia supaya tidak tersesat dari
diartikan sebagai alam semesta akidah agama dan adab.
2. Bentuk komunikasi 5.2 Rekomendasi Bagi Peneliti
Bentuk Komunikasi yang terdapat Selanjutnya
dalam seni pertunjukan wayang
golek Giriharja adalah terbagi 1. Peneliti selanjutnya diharapkan
menjadi 2 (dua) yaitu komunikasi dapat lebih memfokuskan tema apa
yang akan diambil dalam penelitian,
Supaya hasil yang di dapatkan tidak
jauh dari perkiraan penilitian.
B. Jurnal
2. Peneliti selanjutnya diharapkan
untuk melakukan persiapan yang Zakiah, Kiki. 2008. Penelitian
matang agar penelitian yang akan Etnografi Komunikasi: Tipe
diambil jauh lebih siap dan tidak akan dan Metode. Bandung
mengalami kesulitan yang berat C. Penelitian Terdahulu
mengingat tingkat kesulitan dari
penelitian Etnografi. Cahya,2016, Nilai, Makna, dan
Simbol Dalam Pertunjukan
Daftar Pustaka Wayang Golek Sebagai
Representasi Media Pendidikan
A. Buku
Budi Pekerti. Jurnal : Institut
Ardianto Elvinaro. Metodologi Seni Budaya Indonesia.
Penelitian untuk Public Relations
Kuantitatif dan Kualitatif. 2011. Osa Muhammad Ismail, 2013, Makna
Bandung : PT. Remaja dalam kesenian sisingaan di Desa
Sukajaya Kecamatan Lembang
Effendy, Onong Uchjana.1989. Kabupaten Bandun Barat ( studi
Kamus Komunikasi. Bandung : etnografi komunikasi dalam
Mandar Maju. kesenian Sisingaan di Desa
Sukajaya Kecamatan Lembang
Kuswarno, Engkus. 2011. Etnografi Kabupaten Bandung Barat).
Komunikasi. Bandung : Widya Skripsi : Universitas Komputer
Padjadjaran. Indonesia
Keraf, Gorys. 2010. Diksi dan Gaya Rey Victa Rizwar, 2017, Aktivitas
Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Komunikasi Seni Pertunjukan
Pustaka Utama. Wayang Golek GiriHarja
Mulyana , Deddy. 2003. Komunikasi Kabupaten Bandung Jawa Barat.
antar budaya.Bandung : PT Skripsi : Universitas Komputer
Rosdakarya Indonesia.

Mulyana, Deddy. 2010. Metode D. Internet Searching


Penelitian Kualitatif, 1. http://putragiriharja3.blogspot
Paradigma Baru Ilmu .com/, diakses pada tanggal
Komunikasi dan Ilmu Sosial (25/04/2019 Pukul 22.12
Lainnya. Bandung : PT. WIB)
Remaja Rosdakarya. 2. https://openlibrary.telkomuni
Rismawaty, Sangra Juliano, Desayu versity.ac.id/home/catalog/id/
Eka Surya. 2014. Pengantar 142772/slug/perilaku-
Ilmu Komunikasi Bandung: komunikasi-cheerleading-
Rekayasa Sains Bandung crown-allstar-bandung-studi-
deskriptif.html, diakses pada
tanggal (25/04/2019 Pukul
22.12 WIB)

You might also like