Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 19

Kerja Sama KPK dan SFO dalam Penanganan Kasus Suap Garuda

Indonesia Berdasarkan Kerangka UNCAC


Cooperation Between KPK and SFO in Handling The Indonesian Garuda Bribery Case
Based on UNCAC Framework
Ubaity Rosyada*, Nurmasari Situmeang**, Sindy Yulia Putri***
*
UPN Veteran Jakarta, **UPN Veteran Jakarta, ***UPN Veteran Jakarta
Email: *ubaityrosyada@gmail.com, **nurmasarisitumeang@upnvj.ac.id,***sindyyulia@upnvj.ac.id
Riwayat Artikel Abstract
Diterima: 4 Februari 2022 The Garuda Indonesia bribery case is a transnational bribery case in the private sector
Direvisi: 21 Maret 2022 involving several countries, including Indonesia. This article uses descriptive qualitative
Disetujui: 4 April 2022
research methods supported by analysis of liberal institutionalism theory, the concept of
doi: 10.22212/jp.v13i1.2892 complex interdependence and the concept of corruption with the aim of describing how the
KPK and SFO collaborated in uncovering this case. This article describes data from interviews
with related parties such as the KPK as an institution that carries out cooperation and also
the Ministry of Law and Human Rights as a formal inter-state liaison body. This collaboration
is carried out based on an international legal instrument, that is United Nations Convention
Against Corruption (UNCAC), which is a joint legal agreement that focuses on preventing
world-class corruption. Through this collaboration, information and data that are important
in this case can be obtained by exchanging information between the two parties, although the
final outcome of the case settlement scheme is different due to differences in the legal systems
of the two countries. This article is divided into several parts that are: introduction, theoretical
framework, research methods, The Garuda Indonesia bribery case, UNCAC as cooperation
framework, Cooperation between KPK and SFO in Garuda Indonesia bribery case and the
Challenges and Obstacles in Cooperation and the last is Conclusions.
Keyword: Cooperation; Bribery; Corruption; KPK; SFO

Abstrak
Kasus suap Garuda Indonesia merupakan kasus penyuapan transnasional di sektor
swasta yang melibatkan beberapa negara, termasuk Indonesia. Artikel ini menggunakan
metode penelitian kualitatif deskriptif yang didukung dengan analisis dari teori liberal
institusionalisme, konsep interdependensi kompleks serta konsep korupsi dengan
tujuan untuk menggambarkan bagaimana kerja sama yang dilakukan KPK dan SFO
dalam mengungkap kasus ini. Artikel ini memaparkan data dari hasil wawancara
dengan pihak terkait seperti KPK sebagai lembaga yang menjalankan kerja sama dan
juga pihak Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai badan penghubung
antar negara yang bersifat formal. Kerja sama ini dilakukan berdasarkan instrument
hokum internasional yakni United Nation Convention Against Corruption (UNCAC) yang
merupakan kesepakatan hukum bersama yang berfokus pada pencegahan tindak pidana
korupsi tingkat dunia. Melalui kerja sama ini, Informasi dan data merupakan hal yang
penting dalam kasus ini dapat diperoleh dengan pertukaran informasi antar kedua
pihak, walaupun hasil akhir skema penyelesaian kasus berbeda karena perbedaan system
hukum kedua negara. Artikel ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu pendahulan,
kerangka teori, metode penelitian, kasus suap garuda Indonesia, kerangka kerja sama
UNCAC, kerja sama KPK dan SFO dalam kasus suap Garuda Indonesia dan Tantangan
dan Hambatan dalam Kerja sama serta kesimpulan.
Kata Kunci: Kerja sama; UNCAC; Korupsi; KPK; SFO

Politica Vol. 13 No. 1 Mei 2022 143


Pendahuluan dan musyawarah yang memungkinkan
Korupsi merupakan perilaku menyimpang adanya pemilihan umum yang terbuka dan
yang memiliki berbagai dampak merugikan bagi transparan. Sedangkan negara dengan sistem
suatu negara. Korupsi memiliki dampak serius non-demokrasi dinilai rentan terhadap
bagi suatu negara dengan mendelegitimasi korupsi karena kekuasaan petinggi negara
dan mengurangi kepercayaan publik dalam yang mungkin tidak dibatasi dan sedikit
proses politik melalui politik uang. Korupsi pengawasan dalam mengatur pemerintahan.2
juga mendistorsi pengambilan keputusan Berdasarkan dampak serius dari korupsi
kebijakan publik, tidak memiliki akuntabilitas, di suatu negara, Organisasi Internasional
dan menyangkal supremasi hukum. Di sisi PBB secara resmi mengadopsi United Nation
lain, korupsi menyebabkan rendahnya kualitas Convention Against Corruption (UNCAC) sebagai
berbagai proyek pembangunan dan fasilitas satu-satunya instrumen anti-korupsi yang
umum serta tidak memenuhi kebutuhan bersifat universal. UNCAC ditandatangani
yang semestinya, sehingga menghambat di Mérida, Yucatán, Meksiko, dari 9-11
pembangunan berkelanjutan jangka panjang.1 Desember 2003, dilanjutkan di markas besar
Selain itu, korupsi juga dapat merugikan PBB di New York City dan menghasilkan
perekonomian negara dengan memperlambat penandatanganan oleh 140 negara. Hingga 06
pertumbuhan ekonomi suatu negara, februari 2020, terdapat 187 negara pihak yang
menurunkan tingkat investasi, memperburuk telah menandatangani kesepakatan UNCAC.
kemiskinan dan meningkatkan ketimpangan Di dalamnya, UNCAC terdiri dari 8 bab dan
pendapatan di masyarakat. 71 pasal yang mencakup lima bidang utama
Dampak dari korupsi di suatu negara dengan ketentuan wajib (mandatory) dan tidak
dapat dilihat dari berbagai bidang seperti wajib (non-mandatory) antara lain yaitu tindakan
politik, ekonomi, sosial dan budaya. Dari sisi pencegahan, kriminalisasi dan penegakan
politik, korupsi menggambarkan hubungan hukum, kerja sama internasional, pemulihan
antara pejabat pemerintah dan aktor swasta. aset, dan bantuan teknis dan pertukaran
Keduanya memiliki peran penting dan informasi.
daya tawar-menawar dari keduanya dapat Korupsi juga dapat diukur dengan Indeks
menentukan dampak keseluruhan korupsi Persepsi Korupsi (IPK) yang diterbitkan setiap
pada masyarakat dan distribusi keuntungan tahunnya oleh Organisasi non-pemerintah
antara penyuap dan penerima suap di suatu internasional yang berfokus dalam memerangi
negara. Kekuasaan disebarkan kepada para korupsi di tingkat dunia yakni International
pejabat pemerintah sehingga memberikan Transparency. Survei tersebut memeringkat
kekuatan tawar-menawar yang kecil terhadap 180 negara di seluruh dunia berdasarkan
kepentingan pribadi. Jika tidak, kepentingan tingkat persepsi atau kesadaran publik
pribadi dapat mengontrol negara untuk terhadap korupsi di posisi publik dan politik.
tujuan mereka sendiri. Hal lain yang Indeks Persepsi Korupsi menggunakan skala
menghubungkan antara korupsi dan politik dari 0 (korupsi tinggi) hingga 100 (korupsi
ialah sistem politik di suatu negara. Negara rendah). Dengan demikian, semakin tinggi
dengan sistem pemerintahan demokrasi dinilai nilai persepsi korupsi di suatu negara, semakin
dapat mencegah terjadinya korupsi karena
memiliki nilai-nilai seperti kebebasan bersuara
2 Susan Rose, Ackerman, Palifka, Bonnie J.,””“Corruption
and Government; Cause, Consequence and Reform,
1 Ibnu Santoso. Memburu Tikus-Tikus Otonom. Yogyakarta: Second Edition, (2016), New York, Cambridge
Penerbit Gava Media, Cet I, 2011, (hal. 9) University Press, hal 231-232.

144 Kerja sama KPK dan SFO dalam Penanganan Kasus Suap Garuda Indonesia Berdasarkan Kerangka UNCAC
rendah tingkat korupsi di negara tersebut.3 dari tahun 2010-2020. Hal ini dapat dilihat
Dalam hal ini, Indonesia dan Inggris dari table di bawah ini yang menunjukkan
memiliki skor IPK yang sangat berbeda. skor yang rata-rata berada di angka 70 hingga
Berdasarkan catatan tahunan Transparansi 80-an dengan peringkat terendah yaitu 20.
Internasional Indonesia, Indeks Persepsi
Korupsi Indonesia mengalami peningkatan
yang signifikan dari tahun 2004 hingga tahun
2020. Indonesia berhasil meningkatkan
ranking dari posisi ke-107 negara di tahun 2014
menjadi posisi ke-88 dari 180 negara. Selain
itu, Indonesia juga berhasil menurunkan skor
di tahun 2019 dengan skor 40 menjadi skor
37.4 Namun dibandingkan dengan Inggris,
Indonesia termasuk negara yang memiliki skor
IPK korupsi yang mengkhawatirkan dibanding
negara-negara lain di Asia. Sumber: Transparansi Internasional
Gambar 2. Indeks Persepsi Korupsi Inggris tahun
2010 - 2020

Berdasarkan skor dan peringkat Indeks


Persepsi Korupsi antara Indonesia dan Inggris,
dapat disimpulkan bahwa pencapaian IPK
Indonesia masih sangat jauh dibandingkan
dengan pencapaian IPK Inggris. Dalam hal ini,
Indonesia melalui lembaga anti-korupsinya
yakni KPK masih harus memperbaiki
kinerjanya dalam menangani kasus-kasus
korupsi di Indonesia. Peran KPK sangat
penting bukan hanya di tingkat nasional
namun juga di tingkat dunia.
Dalam Indeks Perspsi Korupsi terdapat
beberapa hal yang dijadikan sebagai indikator,
yaitu yang menjadi bagian dari sektor publik di
Sumber: Transparansi Internasional suatu negara antara lain: Instansi Pemerintah
Gambar 1. Indeks Persepsi Korupsi Indonesia dan Daerah, Lembaga non-profit, Perusahaan
tahun 2004 - 2020 milik negara (BUMN dan BUMD), Lembaga
Pendidikan, Kesehatan dan lainnya yang
Sedangkan untuk negara Inggris atau berkaitan dengan pelayanan masyarakat.
United Kingdom berhasil menempati Namun di Indonesia, justru lembaga sektor
peringkat 20 besar negara dengan tingkat publik masih menjadi ruang yang sering terjadi
korupsi yang rendah dan mempertahankannya kasus korupsi. Seperti data grafik di bawah
ini yang menunjukkan bahwa tindak pidana
3 https://aclc.kpk.go.id/materi-pembelajaran/politik/
infografis/indeks-persepsi-korupsi
korupsi di Indonesia banyak dilakukan oleh
4 https://www.transparency.org/en/cpi/2020/index/ bagian dari Pemerintah itu sendiri seperti DPR
idn

Politica Vol. 13 No. 1 Mei 2022 145


Sumber: kpk.go.id
Gambar 3. Tindak Pidana Korupsi Berdasarkan Instansi Tahun 2004 - 2020

dan DPRD, Kementerian/ Lembaga, BUMN/ dalam Tren Korupsi Tahun 2019, Kinerja
BUMD, Komisi, Pemerintah Provinsi, hingga KPK mengalami kemerosotan yang signifikan
Pemerintah Kabupaten/Kota. sejak tahun 2015 hingga 2019.
Di sisi lain, KPK juga telah berhasil Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa
menyelesaikan banyak kasus korupsi baik dari jumlah tersangka pada tahun 2017 mencapai
sisi penyelidikan, penyidikan, penuntutan, 1.298 orang dan rekor nilai kerugian negara
inkracht hingga eksekusi. Namun dalam tertinggi terjadi pada tahun 2019 yang

Sumber: ICW
Gambar 4.Tren Penindakan Kasus Korupsi Oleh KPK Tahun 2015-2019
perjalanan tersebut, KPK tidak selalu membuat mencapai 8,4 Triliun Rupiah. Jika dilihat dari
peningkatan, tetapi juga bisa terjadi stagnan tahun 2015 hingga 2019 juga dapat dikatakan
bahkan kemunduran. Seperti yang dicatat bahwa nilai kerugian negara cenderung
oleh ICW (Indonesia Corruption Watch) fluktuatif, walaupun terdapat penurunan

146 Kerja sama KPK dan SFO dalam Penanganan Kasus Suap Garuda Indonesia Berdasarkan Kerangka UNCAC
jumlah kasus dan tersangka di rentang waktu dilemma” atau ancaman kecurangan, dapat
tahun 2017-2019. disebut juga sebagai breach promise atau
Selain menangani kasus korupsi di tingkat pelanggaran janji.5 Para institusi liberal
nasional, KPK juga menangani berbagai mengakui asumsi realis bahwa negara itu
kasus korupsi yang melibatkan negara lain memikirkan dirinya sendiri dalam sistem yang
atau korupsi transnasional. Kasus korupsi anarki. Salah satu upaya untuk mengatasi
transnasional dapat terjadi karena beberapa masalah ini adalah dengan adanya kerja sama
hal, seperti kasusnya melibatkan aktor dari timbal balik. Dalam pandangan mereka,
negara lain, tersangka korupsi yang menjadi keberhasilan fungsi institusi sangat bergantung
buron karena melarikan diri ke luar negeri pada operasi timbal balik, baik yang spesifik
dan hal-hal lain yang bertempat di luar negeri. maupun yang luas. Negara yang menggunakan
Kasus korupsi transnasional yang biasanya strategi timbal balik terlibat dalam pertukaran
terjadi yaitu kasus pencucian uang dan kasus satu sama lain dan karenanya memerlukan
suap yang melibatkan pihak asing. Hal inilah informasi tentang nilai pertukaran.6
yang membuat KPK harus bekerja sama dengan Beberapa upaya tata kelola negara tidak
lembaga anti-korupsi dan lembaga hukum dari selalu melibatkan negara sebagai unit yang
negara lain dalam menangani kasus korupsi koheren, tetapi akan bersifat transpemerintah.
transnasional. Di mana komponen negara terlibat satu sama
lain atau transnasional, yang melibatkan
Rumusan Masalah aktor non pemerintah. Artinya, di samping
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis kerangka kelembagaan antarnegara yang
melihat bahwa kinerja KPK belum maksimal diperlukan yang memiliki kekurangan, ada
dalam melakukan upaya penanganan korupsi proses politik informal yang berkembang yang
di tingkat nasional dan tingkat dunia. melengkapi proses formal hubungan kerja
Melalui artikel ini, penulis akan menganalisa sama antarnegara.7
bagaimana kinerja KPK dalam melakukan Hal ini selaras dengan pendapat Robert
kerja sama dengan lembaga anti-korupsi O. Keohane dan Robert Axelrod yang
dan lembaga hukum negara lain dalam menemukan bahwa keberhasilan kerja sama
menangani kasus korupsi transnasional. Maka berkaitan dengan kepentingan bersama,
perumusan masalah dalam artikel ini adalah jumlah peserta yang terlibat, dan prediksi
“Bagaimana Kerja Sama KPK dan SFO dalam masa depan.8 Axelrod telah menunjukkan
Kerangka UNCAC Terkait Kasus Korupsi bahwa timbal balik dapat menjadi strategi
Transnasional: Studi Kasus Suap Garuda yang efektif untuk mendorong kerja sama di
Indonesia Periode 2017-2020?”. antara para pemain yang mementingkan diri
Penulis berharap artikel ini mampu sendiri dalam prisoner dilemma bilateral yang
menjawab pertanyaan rumusan masalah dan berulang, di mana masing-masing aktor dapat
dapat memberikan maanfaat kepada pembaca menentukan pilihannya sendiri.
baik dari segi akademisi maupun praktisi. 5 Mearsheimer, John. J. “The False Promise of
International Institutions” Jurnal International
Kerangka Teori Security Vol.19, No.3. pp 5-49
6 Keohane, R, O., &, Martin, L, L.,.” The Promise of
Liberal Institutionalism Institutional Theory” International Security 20 (1): 39-
51
Menurut pandangan institusi liberal, 7 Ibid.
hambatan utama dalam kerja sama yang 8 Keohane, R. O., & Axelrod, R.” Achieving Cooperation
under Anarchy:” Strategies and Institutions. Jstor
dilakukan antarnegara adalah “prisoner journal, 227.

Politica Vol. 13 No. 1 Mei 2022 147


Berdasarkan topik penulis dalam artikel Jr, melalui bukunya yang berjudul Power and
ini, penggunaan sudut pandang number of Interdependence (1977).11 Menurut pandangan
actors diperlukan untuk melihat bagaimana interdependensi kompleks ini, negara
tidak lagi berfokus pada keamanan untuk
aktor-aktor lain selain negara berperan dalam
membentuk kerja sama internasional, dalam mengatasi konflik tetapi juga menggunakan
unsur ekonomi dan sosial. Hal ini didasarkan
hal ini adalah institusi atau lembaga. Interaksi
juga terjadi dalam konteks institusi. Robertpada dua alasan yakni pertama, hubungan
Keohane berpendapat di tempat lain bahwa antarnegara dewasa ini tidak hanya atau bahkan
bahkan jika seseorang mengadopsi asumsi terutama hubungan antarpemimpin negara;
bahwa negara adalah aktor yang rasional dan ada hubungan di berbagai tingkatan melalui
mementingkan diri sendiri, lembaga dapat banyak aktor dan cabang pemerintahan yang
berbeda. Kedua, ada sejumlah besar hubungan
terbukti penting dalam politik dunia. Lembaga
mengubah struktur imbalan yang dihadapi transnasional antara individu dan kelompok
aktor, mereka dapat memperpanjang bayangan di luar negara. Selanjutnya, kekuatan militer
masa depan dan mereka memungkinkan adalah instrumen kebijakan yang kurang
game N-person dipecah menjadi game dengan berguna dalam kondisi saling ketergantungan
jumlah aktor yang lebih sedikit.9 yang kompleks.
Kerja sama yang dilakukan oleh KPK dan Saling ketergantungan yang kompleks
SFO merupakan kerja sama antarlembaga jelas menyiratkan hubungan yang jauh lebih
karena actor dalam kerja sama ini adalah bersahabat dan kooperatif antarnegara, tetapi
lembaga antikorupsi dari Indonesia dan Keohane juga berpendapat bahwa ada beberapa
Inggris. Hal ini mirip dengan pemikiran konsekuensi yang mengikuti. Pertama,
negara akan mengejar tujuan yang berbeda
Keohane, yakni “variasi dalam pelembagaan
secara bersamaan dan actor transnasional,
politik dunia memberikan dampak yang
seperti LSM dan perusahaan transnasional,
signifikan pada perilaku pemerintah. Secara
akan mengejar tujuan mereka sendiri yang
khusus, pola kerja sama dan perselisihan
terpisah bebas dari kontrol negara. Kedua,
hanya dapat dipahami dalam konteks lembaga
sumber daya akan paling sering spesifik
yang membantu mendefinisikan arti dan
untuk area isu. Ketiga, pentingnya organisasi
pentingnya tindakan negara”.10 Pendapat
internasional akan meningkat. Mereka adalah
Keohane juga membuktikan bahwa semakin
arena aksi politik oleh negara-negara lemah,
berkembangnya ilmu HI, maka aktor dalam
mereka menghidupkan pembentukan koalisi,
kerja sama internasional semakin luas dan
dan mereka mengawasi pengaturan agenda
tidak sebatas negara sebagai aktor utama. internasional.12
Teori liberal institusi ini akan digunakan Kerja sama internasional dalam kasus
penulis untuk menganalisis bagaimana korupsi telah diatur dengan instrumen global
kerja sama internasional yang dilakukan tentang antikorupsi, UNCAC secara khusus
antarlembaga anti-korupsi suatu negara dalamdalam satu bab. Bab 4 dalam UNCAC tentang
menangani kasus korupsi transnasional.
International Cooperation menjelaskan berbagai
macam jenis kerja sama dalam setiap pasal
Interdependensi Kompleks
untuk memberantas korupsi transnasional
Pandangan interdependensi kompleks seperti kerja sama Extradition, Transfer of
diusung oleh Robert Keohane dan Joseph Nye, sentenced persons, Mutual Legal Assistance,
9 Ibid. 11 Robert Koehane, & Joseph Nye,” Power and
10 Viotti, P. R., & Kauppi, M. V.’ International Relations Interdependenc” New York: Pearson.
Theory 5th Edition’ New York: Pearson Education Inc. 12 Ibid.

148 Kerja sama KPK dan SFO dalam Penanganan Kasus Suap Garuda Indonesia Berdasarkan Kerangka UNCAC
Transfer of criminal proceedings, Law enforcement perbedaan lain seperti perbedaan dampak
cooperation, Joint investigations, dan Special korupsi yang ditimbulkan, upaya pencegahan
investigative techniques.13 Setiap jenis kerja sama dan aturan penegakan hukum yang berlaku
tersebut memiliki karakteristik dan teknik dalam menangani kasus korupsi di setiap
serta mekanisme yang berbeda. Suatu negara negara. Mengingat, dampak besar dari korupsi
dapat menentukan jenis kerja sama apa yang yang mampu mengancam perekonomian
akan digunakan sesuai dengan kasus yang banyak negara berkembang, PBB secara
terjadi. inisiatif mengeluarkan sebuah resolusi tentang
Konsep ini akan digunakan penulis untuk pemberantasan korupsi dalam United Nation
menganalisis bagaimana Indonesia dan Inggris Convention and Bribery International in Commercial
melalui lembaga anti-korupsinya memiliki Transaction pada Sidang Umum PBB yang
kepentingan bersama dan menjalin kerja sama diselenggarakan tanggal 16 Desember 1996.
untuk memberantas korupsi di kedua negara. Upaya masyarakat internasional semakin jelas
dengan ditandatanganinya Declaration of 8th
Korupsi International Conference Against Corruption pada
Korupsi menurut Robert Klitgaard tahun 1997 di Lima Peru.16 Hingga pada tahun
didefinisikan sebagai perbuatan penyalah- 2003, PBB secara resmi mendeklarasikan
gunaan jabatan untuk keuntungan pribadi. United Nation Convention Against Corruption
Korupsi juga berarti memungut biaya dalam Konferensi Diplomatik di Merida
untuk layanan yang harus disediakan, atau Meksiko sebagai satu-satunya instrument
menggunakan otorisasi untuk mencapai global tentang pemberantasan korupsi.
tujuan illegal. (Klitgaard, Abaroa, & Parris, Pada konvensi ini ditekankan bahwa negara
2005)14. Klitgaard juga berpendapat bahwa Pihak dapat saling bekerja sama dalam upaya
istilah korupsi sangat luas cangkupannya pemberantasan korupsi dan meningkatkan
sehingga sulit mendapatkan definisi yang efektifitas hukum yang berkaitan dengan
absolut. Korupsi memiliki batas-batas yang sulit korupsi.
dirumuskan sehingga terdapat ketergantungan Di Indonesia, berdasarkan Undang-
pada kebiasaan dan hukum setempat. Korupsi Undang nomor 31 tahun 1999 juncto Undang-
biasa terjadi di sector pemerintahan seperti Undang nomor 20 tahun 2001, korupsi
melemahkan kebijakan, penegakan hukum, dirumuskan ke dalam 30 jenis tindak pidana
manipulasi pajak, dan lainnya. Tetapi selain korupsi (tipikor). Dari ke-30 jenis tersebut,
itu, korupsi juga bisa terjadi di sector swasta, kemudian dikelompokkan lagi menjadi tujuh
bahkan sering terjadi sekaligus di kedua sektor tindak pidana korupsi yaitu antara lain:
tersebut.15 kerugian keuangan negara, suap-menyuap,
Setiap negara memiliki perspektif berbeda penggelapan dalam jabatan, pemerasan,
dalam mendefinisikan korupsi. Perbedaan perbuatan curang, benturan kepentingan
pemahaman tentang korupsi ini menghasilkan dalam pengadaan, dan gratifikasi. Dalam
13 UNODC, United Nation Convention Against kerangka UNCAC, kategori korupsi dijelaskan
Corruption,
https://www.unodc.org/unodc/en/corruption/ lebih general dan dibahas dalam pasal-pasal
uncac.html, 2004, Printed in Austria, akses 27 oktober seperti tentang suap di sektor publik (pasal 15),
2020 hal. 17-19
14 Klitgaard, R., Abaroa, R. M., & Parris, H. L Penuntun trading in influence (pasal 18), abuse of function
Pemberantasan Korupsi dalam Pemerintahan Daerah. (pasal 19), illicit enrichment (pasal 20) suap
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. (hal.2-3)
15 Elwi Daniel,” Korupsi, Konsep, Tindak Pidana dan
di sektors wasta (pasal 21) dan pasal lainnya
Pemberantasannya.” Jakarta, Raja Garafindo Persada,
hal.5 dan hal.63-64 16 Ibid.

Politica Vol. 13 No. 1 Mei 2022 149


dalam BAB II tentang Criminalization and kesimpulan (verifikasi).17 Tahap pertama dalam
Law Enforcement. Konsep ini akan digunakan proses analisis data adalah tahap reduksi data
penulis untuk menganalisis kasus suap Rolls mengarah pada pemilihan, pemfokusan dan
Royce yang menjadi bagian dari korupsi di penyederhanaan data dari berbagai sumber
sektor swasta. pengambilan data seperti catatan observasi,
transkrip wawancara, maupun media atau
Metode Penelitian sumber data lainnya.18 Pada tahap ini, penulis
Metode yang digunakan penulis adalah mereduksi data primer yang diperoleh melalui
metode penelitian kualitatif deskriptif yang wawancara narasumber di KPK tentang
menekankan pada makna, penalaran, definisi pertukaran informasi dengan SFO selama
suatu situasi tertentu dan menghubungkan investigasi bersama periode 2017-2019.
dengan masalah sosial yang terjadi di Sedangkan dari hasil wawancara dengan Staff
masyarakat. Penulis menggunakan sumber Kemenkumham, penulis mereduksi data
data primer dan sekunder yang akan tentang prosedur dan mekanisme kerja sama
dikumpulkan melalui teknik pengumpulan internasional yang dilakukan SFO dan KPK
data melalui wawancara dan studi pustaka. dalam mengungkap kasus. Selain itu, terdapat
Penulis akan menggunakan wawancara data sekunder mengenai kronologi kasus dan
sebagai bahan data primer kepada dua pihak kerja sama tersebut yang diperoleh melalui studi
yakni KPK dan Kemenkumham. Melalui dokumen seperti dokumen resmi UNCAC
wawancara dengan KPK, penulis akan bab 4 tentang kerja sama internasional dalam
menggali lebih dalam mengenai detail kasus upaya pemberantasan korupsi, sumber berita
suap garuda Indonesia dan kaitannya dengan CNN, The Guardians, atau The New York Times
Rolls Royce di Inggris. Sedangkan untuk tentang kronologi kasus suap garuda dari
wawancara dengan kemenkumham, penulis tahun 2017 hingga 2020, website resmi KPK
akan mengarah pada informasi mengenai tentang press release yang berkaitan dengan
mekanisme dan kronologi kerja sama yang kasus dan dokumen resmi lainnya. Reduksi
dilakukan antara SFO dan KPK karena data ini dilakukan untuk mendapatkan data
dalam hal ini Kemenkumham berperan sederhana yang kemudian akan dianalisis
sebagai Central Authority yang secara khusus lebih lanjut hingga menghasilkan kesimpulan
mengatur kerja sama internasional bidang akhir dan diverifikasi.
hokum dalam menangani kasus transnasional Hasil penyederhanaan data di tahap reduksi
seperti korupsi. Selain wawancara, penulis kemudian dilanjutkan ke tahap penyajian
juga mengumpulkan data sekunder sebagai data. Pada tahap ini, terdapat proses klasifikasi
informasi tambahan terkait kasus suap garuda data dari keseluruhan data hasil reduksi.
Indonesia dan kerja sama internasional yang Hal ini bertujuan untuk mempermudah
dilakukan untuk mengungkap kasus tersebut. penulis dalam menarik kesimpulan hasil
Penulis juga melengkapi data primer dengan penelitian. Dalam penelitian ini, penulis
data sekunder dengan menelusuri berbagai akan merangkum data yang diperoleh dari
sumber seperti portal berita dan dokumen beberapa sumber berita nasional maupun
resmi yang dapat dengan mudah diakses internasional mengenai kasus dan kerja sama
melalui situs internet. 17 Sandu Siyoto,; Ali Sodik,. Dasar Metode Penelitian,
Proses analisis data dalam penelitian Yogyakarta: Literasi Media Publishing, hal 122-123
18 Matthew B Miles; A. Michael Huberman. Qualitative
kualitatif dilakukan melalui tahapan: reduksi Data Analysis; An Expanded Sourcebook Second
data, penyajian data (display data) dan Edition, London and New Delhi: Sage publications,
hal 24.

150 Kerja sama KPK dan SFO dalam Penanganan Kasus Suap Garuda Indonesia Berdasarkan Kerangka UNCAC
internasional yang terjalin antara KPK dan termasuk dalam kasus korupsi transnasional
SFO. Data tersebut akan dibuat menjadi lebih karena berada di dua yurisdiksi yakni Indonesia
sederhana seperti point-point penting atau dan Inggris dan melibatkan dua perusahaan
paragraph singkat yang menjelaskan langsung yaitu perusahaan mesin pesawat Rolls Royce
point penting dalam kasus dan kerja sama, dan perusahaan pesawat Garuda Indonesia.
mulai dari mekanisme terjalinnya kerja sama, Lembaga penegak hukum yang menangani
proses, hingga pada dampak dari kerja sama kasus ini adalah lembaga antikorupsi dari
tersebut. Proses akhir dari teknik analisis data kedua negara yaitu Komisi Pemberantasan
adalah melakukan penarikan kesimpulan dan Korupsi, Indonesia dan Serious Fraud Office,
verifikasi. Tahap ini menjadi sangat penting Inggris.
untuk mendapatkan kepastian data yang tepat Di Inggris, kasus ini dimulai sejak
dalam penelitian. Dalam proses penarikan tahun 2012 di mana SFO menindaklanjuti
kesimpulan dan verifikasi, data dari tahap pengaduan karyawan Rolls Royce mengenai
sebelumnya harus melalui tahap pengujian adanya dugaan suap. Penyelidikan terhadap
validitas data. dugaan suap Rolls Royce terus berjalan dan
di tahun 2013, Rolls Royce memutuskan
Kasus Suap Garuda Indonesia Dan Rolls untuk membantu penyelidikan SFO dengan
Royce Inggris memasok informasi yang dibutuhkan.
Berdasarkan konsep Korupsi, kasus suap Berdasarkan Penyelidikan SFO, ditemukan
garuda Indonesia merupakan kasus korupsi di bahwa kasus Rolls Royce termasuk skandal
sector swasta dalam kategori Suap dan Tindak penyuapan terbesar yang melibatkan pejabat
Pidana Pencucian Uang (TPPU). Kasus ini publik di berbagai negara, antara lain Rusia,

Sumber: www.judiciary.uk
Gambar 5. Appendix B Dokomen DPA antara SFO dan Rolls Royce

Politica Vol. 13 No. 1 Mei 2022 151


Nigeria, Malaysia, Angola, Azerbaijan, berakhir pada tahun 2020 dengan divonisnya
Kazakhstan, Irak, India, Thailand, dan Emirsyah Satar dan telah berkekuatan hukum
Indonesia. Hal tersebut juga dapat dilihat dari tetap oleh Pengadilan.
table Appendix B di bawah ini:

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat Kerangka Kerja Sama Antarlembaga


bahwa beberapa negara lain juga berkaitan Berdasarkan UNCAC
dengan suap dari perusahaan Rolls Royce. Dalam kasus ini, selain menggunakan
Hal ini mengakibatkan nilai kerugian yang skema MoU antarlembaga, kerja sama KPK
cukup besar bagi Inggris. Oleh sebab itu, pada dan SFO juga meggunakan skema Bantuan
suatu pertemuan multilateral pada tahun Hukum Timbal Balik dalam Masalah Pidana
2016 yang dihadiri lembaga anti-korupsi atau Mutual Legal Asisstance (MLA) sebagai
berbagai negara, SFO memberikan informasi proses lanjutan dari skema sebelumnya. MLA
mengenai kasus tersebut kepada pihak negara diatur secara global dalam ketentuan UNCAC
yang terkait, salah satunya Indonesia. Hingga yang tertuang dalam Bab IV, Article 46 tentang
pada tahun2017, SFO memutuskan untuk Mutual Legal Asisstance dan terdiri dari 30
menggunakan kesepakatan Deferred Prosecution poin penjelas. (UNCAC, 2004). Poin ketiga
Agreement (DPA) antara SFO dan Rolls Royce. dalam pasal ini menyebutkan bahwa bantuan
Sedangkan di Indonesia, Penyelidikan hukum timbal balik yang akan diberikan
dimulai sejak KPK mendapatkan informasi sesuai dengan pasal ini dapat diminta untuk
pertama dari SFO dalam pertemuan pada salah satu tujuan berikut:
tahun 2016. Selain itu KPK juga mendapatkan a) Mengambil bukti atau pernyataan dari
informasi melalui Tim Pengaduan Masyarakat. orang
KPK juga melakukan penggeledahan di b) Melaksanakan pelayanan dokumen
beberapa tempat untuk mengumpulkan peradilan
barang bukti terkait kasus. Memasuki tahun c) Melakukan penggeledahan dan penyitaan,
2017, KPK dan SFO mulai bekerja sama yang serta pembekuan
ditandai dengan Central Authority Indonesia d) Memeriksa objek dan situs
yang mengirimkan pengajuan MLA ke e) Memberikan informasi, barang bukti dan
Central Authority Inggris untuk kelengkapan penilaian ahli
bukti terkait kasus. Namun di tengah f) Memberikan salinan asli atau salinan resmi
penyelidikan bersama, SFO mengumumkan dari dokumen dan catatan yang relevan,
akan menghentikan penyelidikan terhadap termasuk catatan pemerintah, bank,
Rolls Royce dengan kesepakatan DPA. Hal ini keuangan, perusahaan atau bisnis
membuktikan bahwa penyelidikan kasus Rolls g) Mengidentifikasi atau menelusuri hasil
Royce telah dihentikan dan kasus dianggap kejahatan, harta benda, sarana atau hal-hal
selesai di Inggris. lain untuk keperluan pembuktian
Penghentian penyelidikan SFO terhadap h) Memfasilitasi kemunculan sukarela orang-
Rolls Royce tidak berdampak serius bagi orang di Negara Pihak yang meminta
penyelidikan KPK terhadap Garuda di i) Setiap jenis bantuan lain yang tidak
Indonesia. Karena kedua lembaga telah bertentangan dengan hukum nasional dari
bersepakat untuk bekerja sama hingga Negara Pihak yang diminta
penyelidikan di Indonesia selesai. Pada j) Mengidentifikasi, membekukan dan
akhirnya, penyelidikan KPK terhadap kasus ini menelusuri hasil kejahatan sesuai dengan

152 Kerja sama KPK dan SFO dalam Penanganan Kasus Suap Garuda Indonesia Berdasarkan Kerangka UNCAC
ketentuan Bab V Konvensi ini yang diminta sehubungan dengan
k) Pemulihan aset, sesuai dengan ketentuan pelanggaran serupa, seandainya tindakan
bab V Konvensi ini. tersebut tunduk pada penyelidikan,
Selain poin 3, terdapat pula beberapa poin penuntutan, atau proses peradilan di bawah
penting lainnya yang dijelaskan juga dalam yurisdiksi mereka sendiri
pasal 46 ini, yaitu antara lain poin 15 tentang d) Jika bertentangan dengan system hukum
Permintaan bantuan hukum timbal balik Negara Pihak yang diminta terkait
mengandung: dengan bantuan hukum timbal balik agar
a. Identitas otoritas yang membuat permintaan permintaan dikabulkan. 19
b. Pokok bahasan dan sifat penyidikan, Lebih lanjut dalam poin terakhir yakni
penuntutan, atau proses peradilan yang poin 30 dijelaskan bahwa Negara-Negara
berkaitan dengan permintaan itu dan nama Pihak dalam hal ini negara yang meminta dan
serta fungsi dari pejabat yang melakukan negara yang diminta bantuan timbal balik akan
penyelidikan, penuntutan, atau proses mempertimbangkan kemungkinan untuk
peradilan membuat perjanjian bilateral atau multilateral
c. Ringkasan fakta-fakta yang relevan, kecuali yang akan melayani tujuan, memberikan efek
dalam kaitannya dengan permintaan untuk praktis atau meningkatkan ketentuan pasal
tujuan pelayanan dokumen peradilan ini. (UNCAC, 2004) Konvensi UNCAC
d. Uraian tentang bantuan yang diminta dan juga mengatur lembaga yang menangani
perincian dari setiap prosedur tertentu permasalahan Bantuan Timbal Balik. Dalam
yang ingin diikuti oleh Negara Pihak yang poin 13 Pasal 46 UNCAC disebutkan bahwa
meminta “Setiap Negara Pihak harus menunjuk
e. Jika memungkinkan, identitas, lokasi, dan otoritas pusat yang memiliki tanggung jawab
kewarganegaraan orang yang bersangkutan; dan kekuasaan untuk menerima permintaan
dan bantuan hukum timbal balik dan baik untuk
f. Tujuan di mana bukti, informasi atau melaksanakannya atau menyerahkannya
tindakan dicari. kepada otoritas yang berwenang untuk
Dalam menjalin kerja sama internasional, eksekusi”.
dapat ditemukan berbagai hal tak terduga. Dalam hal ini, UNCAC merupakan
Oleh sebab itu, terdapat pula ketentuan pada instrument internasional yang juga mengusung
poin 21 yang menjelaskan bahwa permintaan unsur-unsur konsep interdepedensi kompleks
dan penerimaan bantuan timbal balik dapat di mana korupsi digambarkan sebagai masalah
ditolak, apabila: bersama yang tidak hanya mengancam
a) Jika permintaan tidak dibuat sesuai dengan keamanan, tetapi juga perekonomian negara.
ketentuan pasal ini Di sinilah para aktor negara dan aktor non-
b) Jika Negara Pihak yang diminta negara dapat bekerja sama untuk mencapai
menganggap bahwa pelaksanaan tujuan bersama. UNCAC juga mewujudkan
permintaan kemungkinan akan merugikan banyak inisiasi terbentuknya kerja sama lain
kedaulatan, keamanan, ketertiban umum, antarnegara dengan tujuan yang berbeda.
atau kepentingan esensial lainnya Melalui bab 4 UNCAC yang membahas
c) Jika pihak berwenang dari Negara Pihak
yang diminta akan dilarang oleh hukum 19 Redaksi, Sinar Grafika, (2006). Undang-Undang
Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana (UU
nasionalnya untuk melakukan tindakan No.1 Tahun 2006), Jakarta: Sinar Grafika (hal. 35),
(Hal 4-5)

Politica Vol. 13 No. 1 Mei 2022 153


mengenai kerja sama internasional dalam yurisdiksi b) Saling berbagi informasi
menangani korupsi, aktor-aktor non-state dan intelijen c) Berbagi pengetahuan
seperti lembaga antikorupsi di suatu negara operasional dan praktik terbaik dalam
dapat bekerja sama dalam menangani kasus kebijakan maupun penegakan hukum
korupsi transnasional yang bersifat kompleks kejahatan ekonomi.
dan sulit ditangani. 3. Pada tahun 2019, SFO memfasilitasi
sesi berbagi pengetahuan dalam studi
Kerjasama KPK dan SFO dalam banding yang dilaksanakan oleh pegawai
Mengungkap Kasus Garuda Indonesia KPK, khususnya terkait pengembangan
unit Analisis Pengolahan Informasi dan
Menurut situasi kerja sama dalam Akuntansi Forensik.
pandangan institusi liberal, dilihat dari 4. Pada tahun 2017 - 2020, penyidik KPK,
bagaimana kerja sama antara KPK dan SFO SFO dan CPIB tukar-menukar informasi
dalam kasus ini terutama di sektor swasta, dan data dalam penanganan perkara
maka number of actors atau jumlah pemain Garuda (Rolls Royce). (KPK, 2021)20
dalam permainan (kasus) juga berperan Kasus Suap Rolls Royce Inggris yang
penting. Adanya keterkaitan pelaku suap melibatkan Garuda Indonesia sangat
dari kedua negara dapat bermanfaat dalam signifikan dilakukan oleh kedua belah pihak.
sebuah negosiasi dan dapat memfasilitasi Bentuk kerja samanya yaitu Investigasi Paralel,
terbentuknya kesepakatan. Namun perbedaan di mana terdapat dua bentuk kerja sama yang
hukum antarnegara dapat mempengaruhi digunakan secara beruntun.
jenis kesepakatan yang berimbas pada hasil
kerja sama yang dilakukan antara KPK dan 1. Kerja sama KPK dan SFO berdasarkan
SFO. Memorandum of Understanding
Sebelum menangani kasus Suap Garuda
Kerja sama KPK dan SFO diawali
Indonesia, KPK dan SFO telah menjalin dengan Kerjasama antar Lembaga
beberapa kerja sama dan terus menjaga melalui pembentukan Memorandum of
hubungan baik antarkedua lembaga. Berikut understanding (Mou). MoU tersebut dibuat
merupakan beberapa kerja sama yang telah dengan tujuan memperkuat kerja sama
dilakukan antara KPK dan SFO: dan kolaborasi kedua belah pihak dalam
1. KPK dan SFO Inggris telah menandatangani pemberantasan korupsi di Indonesia dan
Nota Kesepahaman (MoU) pada tanggal 7 Inggris. MoU ditandatangani Pimpinan
Juni 2010. Beberapa implementasi MoU KPK dan SFO Inggris pada tanggal 7 Juni
yang telah dilakukan antara lain: Sejak 2010 2010 di kota London. Ruang lingkup kerja
– 2016, penyidik KPK dan SFO melakukan sama meliputi:
investigasi paralel dalam perkara pengadaan 1) Berbagi dan bertukar Informasi dan
TEL di Pertamina di mana para tersangka data terkait kepentingan kedua belah
divonis bersalah dan perusahaan Innospec Pihak dalam area seperti penyelidikan,
di Inggris didenda US$ 12.7 juta. penyidikan, dan penuntutan.
2. Pada tahun 2013, SFO dan KPK tergabung 2) Bertukar Informasi terkait dengan
sebagai anggota Economic Crimes Agency metodologi dan modus operandi unit
Network (ECAN). Forum ini merupakan masing-masing dalam menangani
sarana pertemuan rutin tahunan anggota korupsi, TPPU, dan kejahatan lainnya.
untuk: a) Bekerja sama pada tingkat 20 KPK. KPK dan SFO perkuat komitmen kerja sama
operasional dalam mencegah, menyelidiki penanganan perkara. https://www.kpk.go.id/id/
dan mengadili kejahatan ekonomi lintas berita/beritakpk/2060-kpk-sfo-inggris-perkuat-
komitmen-kerjasama-penanganan-perkara

154 Kerja sama KPK dan SFO dalam Penanganan Kasus Suap Garuda Indonesia Berdasarkan Kerangka UNCAC
3) Menyelenggarakan pelatihan, h) Memfasilitasi kemunculan sukarela
pertukaran, keahlian dan personil. orang-orang di Negara Pihak yang
4) Menyediakan bantuan teknis dalam meminta
kegiatan operasional. i) Setiap jenis bantuan lain yang tidak
5) Melaksanakan kerja sama dalam bidang bertentangan dengan hukum nasional
lain yang dianggap perlu, sesuai dengan dari Negara Pihak yang diminta
peraturan perundang-undangan
yang berlaku pada masing-masing j) Mengidentifikasi, membekukan dan
yurisdiksi.21 menelusuri hasil kejahatan sesuai
2. Pengesahan Barang Bukti dengan dengan ketentuan Bab V Konvensi ini
mekanisme Mutual Legal Assistance k) Pemulihan aset, sesuai dengan
ketentuan bab V Konvensi ini.
Dalam kasus ini, selain menggunakan
skema MoU antarlembaga, kerja sama Dalam kasus Rolls Royce dan Garuda
KPK dan SFO juga menggunakan skema Indonesia, KPK dan SFO selaku lembaga
Bantuan Hukum Timbal Balik dalam substate memiliki kepentingan bersama untuk
Masalah Pidana atau Mutual Legal menyelesaikan kasus tersebut. Penggunaan
Assistance (MLA) sebagai proses lanjutan dua mekanisme kerja sama yakni kerja sama
dari skema sebelumnya. MLA diatur secara informal berdasarkan MoU dan kerja sama
global dalam ketentuan UNCAC yang formal melalui Central Authority dengan
tertuang dalam Bab IV, Article 46 tentang mengajukan permohonan MLA menunjukkan
Mutual Legal Assistance dan terdiri dari bahwa masih ada campur tangan pemerintah
30 poin penjelas.22 Poin ketiga dalam pasal melalui kemenkumham. Hal ini selaras dengan
ini menyebutkan bahwa bantuan hukum
konsep interdependensi kompleks yang
timbal balik yang akan diberikan sesuai
menyatakan bahwa hubungan antarnegara saat
dengan pasal ini dapat diminta untuk
salah satu tujuan berikut: ini tidak lagi sebatas pada pemimpin negara
dengan pemimpin negara lainnya, melainkan
a) Mengambil bukti atau pernyataan dari
ada berbagai hubungan di berbagai tingkatan
orang
melalui banyak aktor dan kepentingan yang
b) Melaksanakan pelayanan dokumen
berbeda.23
peradilan
c) Melakukan penggeledahan dan - Alur Kerja Sama KPK dan SFO dalam Kasus
penyitaan, serta pembekuan Suap Rolls Royce dan Garuda Indonesia
d) Memeriksa objek dan situs Berikut merupakan alur kerja sama yang
e) Memberikan informasi, barang bukti dilakukan KPK dan SFO dalam menangani
dan penilaian ahli kasus yang berawal sejak akhir tahun 2016
f) Memberikan salinan asli atau salinan hingga 2020, yaitu:
resmi dari dokumen dan catatan yang 1. KPK mendapatkan informasi dari SFO,
relevan, termasuk catatan pemerintah, Inggris dan Corrupt Practices Investigation
bank, keuangan, perusahaan atau bisnis Bureau atau CPIB, Singapura bahwa
g) Mengidentifikasi atau menelusuri hasil ada suatu kasus suap yang diduga
kejahatan, harta benda, sarana atau hal- melibatkan pejabat dari Indonesia
hal lain untuk keperluan pembuktian dalam suatu forum multilateral yang
21 Bernadette (Interview) Kerjasama KPK dan SFO dalam dilakukan sekitar akhir tahun 2016. Saat
kasus suap garuda Indonesia.
22 UNODC, United Nation Convention Against 23 Keohane, R, O., &, Martin, L, L., The Promise of
Corruption. https://www.unodc.org/unodc/en/ Institutional Theory. International Security 20 (1): 39-
corruption/uncac.html 51

Politica Vol. 13 No. 1 Mei 2022 155


itu SFO sedang melakukan penyelidikan Pemenuhan Permintaan kedua MLA
terkait kasus Suap Rolls Royce di dari Otoritas Pusat (CA) Inggris kepada
berbagai negara dan menduga bahwa Otoritas Pusat (CA) Indonesia dengan
ada keterlibatan pejabat Indonesia. surat nomor 12053738ID dan diberikan
Sedangkan CPIB memberikan informasi ke KPK pada tanggal 11 Januari 2019.
bahwa ada dugaan aliran pencucian uang 7. Pada Januari 2019, Otoritas Pusat
di Singapura terkait kasus yang sama. (CA) Singapura mengirimkan balasan
2. Setelah itu, komunikasi terus dilakukan permintaan MLA kepada Otoritas
antara Liaison Officer (LO) dari KPK, Pusat (CA) Indonesia terkait barang
LO dari SFO dan LO dari CPIB untuk bukti pencucian uang tersangka dan
mengkonfirmasi informasi kasus dari diteruskan ke KPK untuk diproses lebih
forum tersebut. Kemudian, ketiganya lanjut.
memutuskan untuk mengadakan 8. Dilanjutkan pada Agustus 2019, KPK
pertemuan tiga pihak yaitu dari pihak kemudian menetapkan tersangka kasus
KPK, CPIB dan SFO yang meliputi TPPU pada Emirsyah Satar dan Soetikno
petugas kerja sama dan penyidik untuk terkait korupsi pada pengadaan mesin
membahas kasus lebih lanjut. Rolls-Royce untuk pesawat Airbus milik
3. Hingga awal tahun 2017, KPK terus Garuda Indonesia pada periode 2005-
melakukan pertukaran Informasi 2014.
secara intelijen dengan SFO dan CPIB 9. Hingga pada tahun 2020, SFO masih
terkait kasus. Di lanjut pada Mei 2017, terus memasok barang bukti untuk
berdasarkan permintaan KPK, Otoritas penyelidikan garuda yang dilakukan KPK
Pusat (CA) Indonesia mengirimkan surat di Indonesia. Pada akhirnya kasus suap
permintaan Bantuan Hukum Timbal garuda berakhir ketika para tersangka
Balik (MLA) kepada Otoritas Pusat kasus di Indonesia di vonis hukuman di
(CA) Inggris terkait dugaan korupsi Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta pada
yang melibatkan Emirsyah Satar dan pertengahan 2020.
Soetikno. - Temuan Hasil Kerja Sama
4. Pada tahun yang sama tepatnya April Dalam kerja sama tersebut terdapat banyak
2017, berdasarkan permintaan KPK, temuan hasil kerja sama seperti banyaknya
Otoritas Pusat (CA) Indonesia juga barang bukti. Dalam catatan persidangan
mengirimkan surat permintaan MLA yang diakses di website Direktori Putusan
kepada Otoritas Pusat (CA) Singapura Mahkamah Agung, dilampirkan bukti-
terkait dugaan aliran pencucian uang bukti mengenai kasus yang didapatkan
hasil suap yang dilakukan oleh tersangka melalui penyelidikan KPK dan bantuan
Emirsyah Satar dan Soetikno. dari yurisdiksi asing. Jumlah yang terlampir
5. Pada bulan April 2018, terdapat dalam dokumen mencapai 591 barang
informasi masuk bahwa Otoritas Pusat bukti. Selain itu, selama periode kerja
(CA) Inggris memenuhi permintaan sama, ditemukan beberapa kesulitan yang
Otoritas Pusat (CA) Indonesia dengan dihadapi terutama oleh pihak KPK.
surat nomor 12053738ID dan diberikan Menurut Bernadette dari direktorat
ke KPK pada tanggal 3 mei 2018. PJKAKI, disebutkan bahwa penyidik dalam
6. Dilanjutkan pada akhir tahun 2018 kasus ini mengalami kesulitan karena
pada bulan Desember, di mana terdapat volume barang bukti yang cukup banyak

156 Kerja sama KPK dan SFO dalam Penanganan Kasus Suap Garuda Indonesia Berdasarkan Kerangka UNCAC
yang didapatkan dari yurisdiksi lain, institusi, institusi atau lembaga dinilai
dalam hal ini SFO dan CPIB. Semakin mampu mengatasi permasalahan dari kerja
banyak jumlah barang bukti, bukan sama yang dilakukan antarnegara. Institusi
berarti semakin mudah menyelesaikan berperan penting dalam pertukaran informasi
kasus. Karena faktanya, dalam kasus ini, dan mewakili sebagian peran negara dalam
penyidik mendapatkan barang bukti yang kepentingan tertentu, sehingga berkontribusi
sangat banyak, dan untuk keperluan kasus, pada stabilitas internasional. Dalam kasus
penyidik harus mengolah bukti-bukti ini, KPK dan SFO berperan besar dalam
tersebut dengan beberapa cara yaitu: menangani kasus lintas negara yang biasanya
1. Mengurutkan, dalam kasus ini penyidik diselesaikan oleh pemerintahan negara. Hal
harus mengurutkan semua barang bukti tersebut juga membuktikan bahwa sebuah
yang berawal sejak tersangka melakukan lembaga mampu menyelesaikan kasus korupsi
pengadaan, transnasional dengan menggunakan unsur
2. Menyortir, Setelah diurutkan kemudian diplomasi dan kerja sama.
bukti-bukti disortir sesuai kebutuhan
kasus, misalnya dokumen-dokumen Tantangan dan Hambatan dalam Kerja
di email harus diperiksa dengan detail Sama KPK dan SFO
karena ada beberapa dokumen yang Kerja sama Internasional terbentuk
merupakan dokumen keperluan bisnis untuk mempermudah berbagai kegiatan
pada umumnya, yang berhubungan dengan negara lain.
3. Bertukar informasi, proses ini Meskipun sudah ada kerja sama antarnegara
bertujuan untuk mengonfirmasi dan maupun antarlembaga, masih dimungkinkan
bertukar pendapat terkait kekurangan ditemui berbagai tantangan dan hambatan
dan kelebihan barang bukti terkait karena adanya perbedaan sistem hukum,
kasus. Proses inilah yang biasanya jarak, perbedaan waktu dan bahasa. Dalam
memakan waktu yang lama karena kerja sama yang dilakukan antara KPK dan
menunggu respon, datangnya dokumen SFO, KPK mengklaim bahwa walaupun
pendukung dan bagaimana kelanjutan terdapat tantangan dan hambatan selama
pengelolaannya di internal KPK. melakukan kerja sama, namun hal itu dapat
Selain itu, periode kerja sama juga diatasi dengan peningkatan kapasitas SDM
terhitung lama karena mencapai 3-4 tahun dan teknologi, serta komunikasi yang baik
dari tahun 2017 hingga tahun 2020. Hal ini antarkedua lembaga. Hal ini karena kerja
karena penyidik membutuhkan waktu yang sama yang dilakukan antarlembaga dibangun
lama untuk meringkas barang bukti untuk berdasarkan hubungan baik dan komunikasi
menyesuaikan kebutuhan penyelidikan baik antarlembaga dan kedua negara.
di Indonesia. Sebab, bukti-bukti tersebut Hambatan terbesar dalam kasus ini adalah
didapatkan dari hasil pencarian sejak periode kerja sama yang terhitung lama
tersangka Emirsyah masih menjabat dan karena membutuhkan waktu sekitar 4 tahun
melakukan pengadaan, yakni tahun 2005- (2016–2020). Kerja sama dapat berlangsung
2014. Persidangan kasus ini dilakukan pada lama karena terus dibina dan dirawat melalui
tanggal 8 Mei 2020 di Pengadilan Negeri Tipikor berbagai kegiatan. Di bawah Direktorat
Jakarta. Dengan berakhirnya penyelidikan, maka PJKAKI, kerja sama internasional KPK terbagi
kasus suap garuda dapat dianggap telah selesai. ke dalam tiga jenis, yaitu kerja sama bidang
Berdasarkan pada pandangan liberal pencegahan, peningkatan kapasitas, dan

Politica Vol. 13 No. 1 Mei 2022 157


penindakan. kasus kepada yurisdiksi lain, maka setelah
Kerja sama dalam bidang pencegahan mengirim, KPK hanya bisa menunggu respon
dilakukan untuk tujuan tukar-menukar dari yurisdiksi terkait. Hal ini karena wewenang
informasi terkait metode, pendekatan, dan penyelidikan dan penegakan hukum ketika
praktik baik dalam pencegahan korupsi. Kerja melintasi yurisdiksi itu hilang, jadi tidak ada
sama di bidang peningkatan kapasitas, baik kekuatan hukum yang memaksa yurisdiksi
secara kelembagaan maupun sumber daya asing untuk membantu. Jadi, benar-benar
manusia dilaksanakan dalam berbagai bentuk menggunakan unsur kerja sama. (Rahma,
kegiatan, antara lain seperti penyelenggaraan Interview, 2021)25
seminar atau konferensi internasional,
program pelatihan bersama, dan program Kesimpulan
magang di lembaga anti-korupsi negara Kerja sama internasional yang terjalin
lain. Selanjutnya kerja sama dalam bidang antara KPK dan SFO dalam kasus suap
penindakan dilakukan untuk bertukar Garuda Indonesia dan Rolls Royce Inggris
informasi dan data terkait penanganan kasus, membuktikan bahwa dinamika korupsi
pertukaran pengetahuan mengenai modus di dunia terus berlanjut dan semakin sulit
operandi yang digunakan oleh pelaku korupsi, dilacak dan ditangani. UNCAC kemudian
penggunaan teknologi informasi dan berbagai hadir sebagai salah satu solusi bagi negara-
metode baru lainnya seperti forensik digital, negara yang memiliki keinginan kuat untuk
forensic akuntansi, dan bantuan terhadap memberantas korupsi baik di negaranya
upaya hukum lainnya dalam mendukung maupun di dunia. UNCAC sangat berperan
penyidikan dan penuntutan kasus korupsi. untuk menyelaraskan pemahaman negara-
(Bernadette, Interview, 2021) 24 negara mengenai korupsi dan jenis-jenis
Dari perspektif Direktorat PJKAKI, kerja korupsi dan menawarkan regulasi yang dapat
sama antarlembaga lintas yurisdiksi sangat disepakati bersama. Berbagai jenis dan bentuk
menghormati Sovereignty atau kedaulatan kerja sama penanganan korupsi transnasional
negara lain. Selain itu, KPK mengajukan tercantum dalam BAB IV UNCAC tentang
permintaan informasi dengan menggunakan International Cooperation.
pendekatan diplomasi dan wilayah regional Terjadinya kasus suap Garuda Indonesia
juga menjadi pertimbangan lain. Misalnya, dan Rolls Royce Inggris menggambarkan
pengajuan permintaan informasi ke CPIB, bagaimana korupsi jenis suap ini rentan
Singapura yang memiliki entitas kasusnya terjadi dan umum ditemui dalam pengelolaan
banyak, karena wilayahnya masih bagian dari bisnis internasional. Hal ini membuktikan
Asia, jadi komunikasi dapat terjalin dengan bahwa penanganan korupsi transnasional
cepat, mudah sharing informasi intelijen membutuhkan perhatian yang lebih untuk
dan permohonan resmi MLA bisa menyusul. mengurangi resiko kerugian negara. Kerja
Sedangkan untuk permohonan informasi sama KPK dan SFO dalam kasus ini juga
ke SFO, Inggris karena memiliki karakter menjadi gambaran baru dalam hubungan
yang berbeda dengan Asia, maka pengajuan internasional, sebab aktor dalam kerja sama
permintaan informasi dan komunikasi lebih internasional tersebut adalah lembaga anti-
kepada hal-hal yang dianggap perlu. Oleh korupsi dari Indonesia dan Inggris.
sebab itu, Ketika KPK mengirim pengajuan Jenis kerja sama yang dilakukan antara KPK
permintaan informasi yang berkaitan dengan
24 Bernadette (Interview),” Kerjasama KPK dan SFO 25 Rahma, F. (Interview), “Kerjasama KPK dan SFO
dalam kasus suap garuda Indonesia” dalam kasus suap Garuda Indonesia.”

158 Kerja sama KPK dan SFO dalam Penanganan Kasus Suap Garuda Indonesia Berdasarkan Kerangka UNCAC
dan SFO adalah jenis kerja sama investigasi artikel ini, penulis menggunakan triangulasi
paralel. Investigasi paralel berarti masing- data yang bersumber dari sisi institusi, regulasi
masing lembaga melakukan penyelidikan di dan akademisi. Penulis telah mendapatkan
yurisdiksi masing-masing dan tetap bertukar data penelitian dari sisi institusi yakni KPK,
informasi yang berkaitan dengan kasus. dan sisi regulasi yakni kemenkumham. Akan
Setelah informasi-informasi yang didapatkan tetapi, penulis belum mendapatkan data dari
dari yurisdiksi asing dapat dijadikan barang sisi akademis dikarenakan waktu penelitian
bukti di pengadilan, kemudian diformalkan dan kondisi pandemik Covid-19. Konsekuensi
melalui mekanisme Bantuan Hukum Timbal dari kelemahan penelitian ini terletak pada
Balik atau MLA. Pengajuan MLA dilakukan kurangnya pandangan dari sisi akademisi yang
oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi mungkin dapat menjadikan penelitian ini
Manusia, Direktorat Administrasi dan Hukum lebih komprehensif karena telah mencangkup
Umum, Subdit Otoritas Pusat dan Hubungan dari 3 sisi triangulasi data. Sehingga penulis
Internasional. berharap untuk peneliti selanjutnya dapat
Melalui kerja sama ini, masing-masing melengkapi data penulis agar hasil penelitian
dari KPK dan SFO mendapatkan informasi lebih sempurna.
mengenai detail kasus dengan jalur pertukaran
informasi. Informasi yang didapatkan REFERENSI
sangat membantu penyelidikan di masing-
masing yurisdiksi seperti di Indonesia, hal Buku
ini dapat membuktikan terdakwa bersalah Ackerman, Susan Rose; Palifka, Bonnie J.,
dan dihukum sesuai dengan peraturan yang “Corruption and Government; Cause,
berlaku. Keuntungan lain yang didapatkan Consequence and Reform, Second
dari kerja sama ini adalah, hubungan antara Edition, (2016), New York, Cambridge
lembaga anti-korupsi dari berbagai negara yang University Press, hal 231-232.
terkait dengan kasus ini dapat dijadikan cikal
bakal kerja sama lain di masa depan. Selain Bryman, Alan,(2012),” Social Research
itu, secara tidak langsung akan berdampak Method 4th Edition”, United States:
baik pada hubungan pemerintah antarnegara. Oxford University Press, hal.380
Namun, kerja sama tersebut juga memiliki Daniel, Elwi, Korupsi, Konsep, Tindak Pidana
kelemahan terutama pada pelaksanaannya. dan Pemberantasannya. (2014), Jakarta,
Kerja sama ini awalnya didasarkan pada Raja Garafindo Persada, hal.5 dan hal.63-
hubungan baik antarnegara dan antarlembaga 64
anti-korupsi kedua negara, sehingga waktu dan
Santoso, Ibnu, Memburu Tikus-Tikus Otonom,
komunikasi selama kerja sama berlangsung
Penerbit Gava Media, Yogyakarta, Cet I,
tidak dapat dipastikan. Kelemahan lainnya
2011, (hal. 9)
adalah adanya perbedaan hukum kedua negara,
sehingga ada kemungkinan penyelesaian kasus Koehane, R. O., & Nye, J. (2011). Power and
dapat berbeda. Hal ini juga berdampak pada Interdependence. New York: Pearson.
batasan dari hasil kerja sama yang tidak dapat Klitgaard, R., Abaroa, R. M., & Parris, H. L.
diprediksi karena perbedaan dari kedua negara (2005). Penuntun Pemberantasan Korupsi
tersebut. Sehingga, hasil dari kerja sama juga dalam Pemerintahan Daerah. Jakarta:
bisa menjadi masalah. Yayasan Obor Indonesia. (hal. 2-3)
Selain itu, kelemahan lain dalam penelitian
ini adalah dari segi pengumpulan data. Dalam
Politica Vol. 13 No. 1 Mei 2022 159
KPK. (2015). Pengantar Kelembagaan Laporan
Antikorupsi. Jakarta: KPK. OECD, A. C. (2008). Mutual Legas Asisstance,
Miles, Matthew B,; Huberman A. Michael, Extradition and Recovery Proceeds of
(1994),” Qualitative Data Analysis; An Corruption in Asia and the Pasific,
Expanded Sourcebook Second Edition, Thematic Review-Final Report. Jakarta:
London and New Delhi: Sage publications, OECD
hal 24. UK Tranparency, I. (2020). ANNUAL
Nye, Joseph: Welch, David, Understanding IMPACT REPORT AND ACCOUNTS
Global Conflict and Cooperation 2019- 2020. UK: TI-UK.
(Pearson New International Edition),
Ninth Edition.(2014), Edinburg, Pearson
Wawancara
Edition. Hal 205. 84
Bernadette. (2021, June 15). Kerjasama
Redaksi, Sinar Grafika, (2006). Undang-
KPK dan SFO dalam kasus suap garuda
Undang Bantuan Timbal Balik dalam
Indonesia. (U. Rosyada, Interviewer)
Masalah Pidana (UU No.1 Tahun 2006),
Jakarta: Sinar Grafika (hal. 35), (Hal 4-5) Nurliani, A. E. (2021, July 6). Peran Central
Authority dalam kasus suap garuda
Siyoto, Sandu; Sodik, Ali (2015), Dasar
Metode Penelitian, Yogyakarta: Literasi Indonesia. (U. Rosyada, Interviewer)
Media Publishing, hal 122-123 Rahma, F. (2021, June 15). Kerjasama KPK
Viotti, P. R., & Kauppi, M. V. (2012). dan SFO dalam kasus suap Garuda
International Relations Theory 5th Edition. Indonesia. (U. Rosyada, Interviewer)
New York: Pearson Education Inc. Hanura, Dora. (2021, July 6. Peran Central
Authority dalam kasus suap garuda
Jurnal/Artikel Indonesia. (U. Rosyada, Interviewer)
Keohane, R. O., & Axelrod, R. (1985).
Achieving Cooperation under Anarchy: Website
Strategies and Institutions. Jstor journal, BPKP. (2009, 05 09). UNDANG-UNDANG
227. REPUBLIK INDONESIA NO 5 tahun 2009
Keohane, R, O., &, Martin, L, L., 1995. TENTANG PENGESAHAN UNITED
The Promise of Institutional Theory. NATION CONVENTION AGAINST
International Security 20 (1): 39-51 TRANSNATIONAL ORGANIZED
CRIME. Retrieved from www.bpkp.go.id:
Mearsheimer, John. J. (1995). The False
https://www.google.com/url?sa=t&rct=
Promise of International Institutions.
j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=
Jurnal International Security Vol.19,
rja&uact=8&ved=2ahUKEwjGxvCn3_
No.3. pp 5-49 85
nsAhVJfSsKHcPHCj8QFjACegQIAhAC
Prahassacitta, V. (2017). Tinjauan atas &url=http%3A%2F%2Fwww.bpkp.go.i
Kebijakan Hukum Pidana Terhadap d%2Fuu%2Ffiledownload%2F2%2F26
Penyuapan Di Sektor Privat dalam Hukum %2F91.bpkp&usg=AOvVaw3nr8iQ0pCa
Nasional Indonesia: Suatu Perbandingan Hww3nQsjYw8s
dengan Singapura, Malaysia dan Korea
Selatan. Jurnal Hukum dan Pembangunan,
UI, 396-420.

160 Kerja sama KPK dan SFO dalam Penanganan Kasus Suap Garuda Indonesia Berdasarkan Kerangka UNCAC
Gov.uk. (2021, June 24). Collection Anti SFO. (2021, June 20). About us. Retrieved
Corruption. Retrieved from gov.uk: https:// from sfo.gov.uk: https://www.sfo.gov.uk/
www.gov.uk/government/collections/ about-us/
anticorruption#:~:text=The%20Crown%20 Transparency.org. (2021, 05 23). Corruption
Prosecution%20Service%20(%20CPS,a %20 Perception Index. Retrieved from
link%20to%20the%20UK. Transparency International Web site:
UNODC, United Nation Convention Against https://www.transparency.org/en/
Corruption, https://www.unodc.org/ cpi/2020/index/nzl
unodc/en/corruption/uncac.html, 2004,
Printed in Austria, akses 27 oktober 2020
hal. 17-19 (kategorikorupsi) dan hal. (kerja
sama Internasional)
KPK, 24 Januari 2020, https://www.kpk.go.id/
id/berita/berita-kpk/1462-indekspersepsi-
korupsi-indonesia-membaik, Akses 03
november 2020
KPK. (2021, 5 20). Struktur Organisasi.
Retrieved from KPK.go.id: https://
www.kpk.go.id/id/tentang-kpk/struktur-
organisasi
KPK, (2021, febuary 19). KPK dan SFO perkuat
komitmen kerja sama penanganan perkara.
Retrieved from kpk.go.id: https://www.
kpk.go.id/id/berita/beritakpk/2060-kpk-
sfo-inggris-perkuat-komitmen-kerjasama-
penanganan-perkara
CNN Indonesia, 24 juli 2019, Kasus Rolls
Royce dihentikan, KPK tetap usut kasus
suap garuda https://www.cnnindonesia.
com/nasional/20190724133642-12-
415049/kasus-rolls-royce-dihentikan-
kpk-tetap-usut-perkara-garuda,,akses 03
november 2020
Jeffrey Gettleman, Fueled by Bribes, Somalia’s
Election Seen as Milestone of Corruption,
(The New York Times Report; 2017)
https://www.nytimes.com/2017/02/07/
world/africa/somalia-electioncorruption.
html
SFO. (2015, March 12). Innospec Ltd.
Retrieved from sfo.gov.uk: https://www.
sfo.gov.uk/cases/innospec-ltd/

Politica Vol. 13 No. 1 Mei 2022 161

You might also like