Professional Documents
Culture Documents
2892 8149 2 PB
2892 8149 2 PB
Abstrak
Kasus suap Garuda Indonesia merupakan kasus penyuapan transnasional di sektor
swasta yang melibatkan beberapa negara, termasuk Indonesia. Artikel ini menggunakan
metode penelitian kualitatif deskriptif yang didukung dengan analisis dari teori liberal
institusionalisme, konsep interdependensi kompleks serta konsep korupsi dengan
tujuan untuk menggambarkan bagaimana kerja sama yang dilakukan KPK dan SFO
dalam mengungkap kasus ini. Artikel ini memaparkan data dari hasil wawancara
dengan pihak terkait seperti KPK sebagai lembaga yang menjalankan kerja sama dan
juga pihak Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai badan penghubung
antar negara yang bersifat formal. Kerja sama ini dilakukan berdasarkan instrument
hokum internasional yakni United Nation Convention Against Corruption (UNCAC) yang
merupakan kesepakatan hukum bersama yang berfokus pada pencegahan tindak pidana
korupsi tingkat dunia. Melalui kerja sama ini, Informasi dan data merupakan hal yang
penting dalam kasus ini dapat diperoleh dengan pertukaran informasi antar kedua
pihak, walaupun hasil akhir skema penyelesaian kasus berbeda karena perbedaan system
hukum kedua negara. Artikel ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu pendahulan,
kerangka teori, metode penelitian, kasus suap garuda Indonesia, kerangka kerja sama
UNCAC, kerja sama KPK dan SFO dalam kasus suap Garuda Indonesia dan Tantangan
dan Hambatan dalam Kerja sama serta kesimpulan.
Kata Kunci: Kerja sama; UNCAC; Korupsi; KPK; SFO
144 Kerja sama KPK dan SFO dalam Penanganan Kasus Suap Garuda Indonesia Berdasarkan Kerangka UNCAC
rendah tingkat korupsi di negara tersebut.3 dari tahun 2010-2020. Hal ini dapat dilihat
Dalam hal ini, Indonesia dan Inggris dari table di bawah ini yang menunjukkan
memiliki skor IPK yang sangat berbeda. skor yang rata-rata berada di angka 70 hingga
Berdasarkan catatan tahunan Transparansi 80-an dengan peringkat terendah yaitu 20.
Internasional Indonesia, Indeks Persepsi
Korupsi Indonesia mengalami peningkatan
yang signifikan dari tahun 2004 hingga tahun
2020. Indonesia berhasil meningkatkan
ranking dari posisi ke-107 negara di tahun 2014
menjadi posisi ke-88 dari 180 negara. Selain
itu, Indonesia juga berhasil menurunkan skor
di tahun 2019 dengan skor 40 menjadi skor
37.4 Namun dibandingkan dengan Inggris,
Indonesia termasuk negara yang memiliki skor
IPK korupsi yang mengkhawatirkan dibanding
negara-negara lain di Asia. Sumber: Transparansi Internasional
Gambar 2. Indeks Persepsi Korupsi Inggris tahun
2010 - 2020
dan DPRD, Kementerian/ Lembaga, BUMN/ dalam Tren Korupsi Tahun 2019, Kinerja
BUMD, Komisi, Pemerintah Provinsi, hingga KPK mengalami kemerosotan yang signifikan
Pemerintah Kabupaten/Kota. sejak tahun 2015 hingga 2019.
Di sisi lain, KPK juga telah berhasil Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa
menyelesaikan banyak kasus korupsi baik dari jumlah tersangka pada tahun 2017 mencapai
sisi penyelidikan, penyidikan, penuntutan, 1.298 orang dan rekor nilai kerugian negara
inkracht hingga eksekusi. Namun dalam tertinggi terjadi pada tahun 2019 yang
Sumber: ICW
Gambar 4.Tren Penindakan Kasus Korupsi Oleh KPK Tahun 2015-2019
perjalanan tersebut, KPK tidak selalu membuat mencapai 8,4 Triliun Rupiah. Jika dilihat dari
peningkatan, tetapi juga bisa terjadi stagnan tahun 2015 hingga 2019 juga dapat dikatakan
bahkan kemunduran. Seperti yang dicatat bahwa nilai kerugian negara cenderung
oleh ICW (Indonesia Corruption Watch) fluktuatif, walaupun terdapat penurunan
146 Kerja sama KPK dan SFO dalam Penanganan Kasus Suap Garuda Indonesia Berdasarkan Kerangka UNCAC
jumlah kasus dan tersangka di rentang waktu dilemma” atau ancaman kecurangan, dapat
tahun 2017-2019. disebut juga sebagai breach promise atau
Selain menangani kasus korupsi di tingkat pelanggaran janji.5 Para institusi liberal
nasional, KPK juga menangani berbagai mengakui asumsi realis bahwa negara itu
kasus korupsi yang melibatkan negara lain memikirkan dirinya sendiri dalam sistem yang
atau korupsi transnasional. Kasus korupsi anarki. Salah satu upaya untuk mengatasi
transnasional dapat terjadi karena beberapa masalah ini adalah dengan adanya kerja sama
hal, seperti kasusnya melibatkan aktor dari timbal balik. Dalam pandangan mereka,
negara lain, tersangka korupsi yang menjadi keberhasilan fungsi institusi sangat bergantung
buron karena melarikan diri ke luar negeri pada operasi timbal balik, baik yang spesifik
dan hal-hal lain yang bertempat di luar negeri. maupun yang luas. Negara yang menggunakan
Kasus korupsi transnasional yang biasanya strategi timbal balik terlibat dalam pertukaran
terjadi yaitu kasus pencucian uang dan kasus satu sama lain dan karenanya memerlukan
suap yang melibatkan pihak asing. Hal inilah informasi tentang nilai pertukaran.6
yang membuat KPK harus bekerja sama dengan Beberapa upaya tata kelola negara tidak
lembaga anti-korupsi dan lembaga hukum dari selalu melibatkan negara sebagai unit yang
negara lain dalam menangani kasus korupsi koheren, tetapi akan bersifat transpemerintah.
transnasional. Di mana komponen negara terlibat satu sama
lain atau transnasional, yang melibatkan
Rumusan Masalah aktor non pemerintah. Artinya, di samping
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis kerangka kelembagaan antarnegara yang
melihat bahwa kinerja KPK belum maksimal diperlukan yang memiliki kekurangan, ada
dalam melakukan upaya penanganan korupsi proses politik informal yang berkembang yang
di tingkat nasional dan tingkat dunia. melengkapi proses formal hubungan kerja
Melalui artikel ini, penulis akan menganalisa sama antarnegara.7
bagaimana kinerja KPK dalam melakukan Hal ini selaras dengan pendapat Robert
kerja sama dengan lembaga anti-korupsi O. Keohane dan Robert Axelrod yang
dan lembaga hukum negara lain dalam menemukan bahwa keberhasilan kerja sama
menangani kasus korupsi transnasional. Maka berkaitan dengan kepentingan bersama,
perumusan masalah dalam artikel ini adalah jumlah peserta yang terlibat, dan prediksi
“Bagaimana Kerja Sama KPK dan SFO dalam masa depan.8 Axelrod telah menunjukkan
Kerangka UNCAC Terkait Kasus Korupsi bahwa timbal balik dapat menjadi strategi
Transnasional: Studi Kasus Suap Garuda yang efektif untuk mendorong kerja sama di
Indonesia Periode 2017-2020?”. antara para pemain yang mementingkan diri
Penulis berharap artikel ini mampu sendiri dalam prisoner dilemma bilateral yang
menjawab pertanyaan rumusan masalah dan berulang, di mana masing-masing aktor dapat
dapat memberikan maanfaat kepada pembaca menentukan pilihannya sendiri.
baik dari segi akademisi maupun praktisi. 5 Mearsheimer, John. J. “The False Promise of
International Institutions” Jurnal International
Kerangka Teori Security Vol.19, No.3. pp 5-49
6 Keohane, R, O., &, Martin, L, L.,.” The Promise of
Liberal Institutionalism Institutional Theory” International Security 20 (1): 39-
51
Menurut pandangan institusi liberal, 7 Ibid.
hambatan utama dalam kerja sama yang 8 Keohane, R. O., & Axelrod, R.” Achieving Cooperation
under Anarchy:” Strategies and Institutions. Jstor
dilakukan antarnegara adalah “prisoner journal, 227.
148 Kerja sama KPK dan SFO dalam Penanganan Kasus Suap Garuda Indonesia Berdasarkan Kerangka UNCAC
Transfer of criminal proceedings, Law enforcement perbedaan lain seperti perbedaan dampak
cooperation, Joint investigations, dan Special korupsi yang ditimbulkan, upaya pencegahan
investigative techniques.13 Setiap jenis kerja sama dan aturan penegakan hukum yang berlaku
tersebut memiliki karakteristik dan teknik dalam menangani kasus korupsi di setiap
serta mekanisme yang berbeda. Suatu negara negara. Mengingat, dampak besar dari korupsi
dapat menentukan jenis kerja sama apa yang yang mampu mengancam perekonomian
akan digunakan sesuai dengan kasus yang banyak negara berkembang, PBB secara
terjadi. inisiatif mengeluarkan sebuah resolusi tentang
Konsep ini akan digunakan penulis untuk pemberantasan korupsi dalam United Nation
menganalisis bagaimana Indonesia dan Inggris Convention and Bribery International in Commercial
melalui lembaga anti-korupsinya memiliki Transaction pada Sidang Umum PBB yang
kepentingan bersama dan menjalin kerja sama diselenggarakan tanggal 16 Desember 1996.
untuk memberantas korupsi di kedua negara. Upaya masyarakat internasional semakin jelas
dengan ditandatanganinya Declaration of 8th
Korupsi International Conference Against Corruption pada
Korupsi menurut Robert Klitgaard tahun 1997 di Lima Peru.16 Hingga pada tahun
didefinisikan sebagai perbuatan penyalah- 2003, PBB secara resmi mendeklarasikan
gunaan jabatan untuk keuntungan pribadi. United Nation Convention Against Corruption
Korupsi juga berarti memungut biaya dalam Konferensi Diplomatik di Merida
untuk layanan yang harus disediakan, atau Meksiko sebagai satu-satunya instrument
menggunakan otorisasi untuk mencapai global tentang pemberantasan korupsi.
tujuan illegal. (Klitgaard, Abaroa, & Parris, Pada konvensi ini ditekankan bahwa negara
2005)14. Klitgaard juga berpendapat bahwa Pihak dapat saling bekerja sama dalam upaya
istilah korupsi sangat luas cangkupannya pemberantasan korupsi dan meningkatkan
sehingga sulit mendapatkan definisi yang efektifitas hukum yang berkaitan dengan
absolut. Korupsi memiliki batas-batas yang sulit korupsi.
dirumuskan sehingga terdapat ketergantungan Di Indonesia, berdasarkan Undang-
pada kebiasaan dan hukum setempat. Korupsi Undang nomor 31 tahun 1999 juncto Undang-
biasa terjadi di sector pemerintahan seperti Undang nomor 20 tahun 2001, korupsi
melemahkan kebijakan, penegakan hukum, dirumuskan ke dalam 30 jenis tindak pidana
manipulasi pajak, dan lainnya. Tetapi selain korupsi (tipikor). Dari ke-30 jenis tersebut,
itu, korupsi juga bisa terjadi di sector swasta, kemudian dikelompokkan lagi menjadi tujuh
bahkan sering terjadi sekaligus di kedua sektor tindak pidana korupsi yaitu antara lain:
tersebut.15 kerugian keuangan negara, suap-menyuap,
Setiap negara memiliki perspektif berbeda penggelapan dalam jabatan, pemerasan,
dalam mendefinisikan korupsi. Perbedaan perbuatan curang, benturan kepentingan
pemahaman tentang korupsi ini menghasilkan dalam pengadaan, dan gratifikasi. Dalam
13 UNODC, United Nation Convention Against kerangka UNCAC, kategori korupsi dijelaskan
Corruption,
https://www.unodc.org/unodc/en/corruption/ lebih general dan dibahas dalam pasal-pasal
uncac.html, 2004, Printed in Austria, akses 27 oktober seperti tentang suap di sektor publik (pasal 15),
2020 hal. 17-19
14 Klitgaard, R., Abaroa, R. M., & Parris, H. L Penuntun trading in influence (pasal 18), abuse of function
Pemberantasan Korupsi dalam Pemerintahan Daerah. (pasal 19), illicit enrichment (pasal 20) suap
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. (hal.2-3)
15 Elwi Daniel,” Korupsi, Konsep, Tindak Pidana dan
di sektors wasta (pasal 21) dan pasal lainnya
Pemberantasannya.” Jakarta, Raja Garafindo Persada,
hal.5 dan hal.63-64 16 Ibid.
150 Kerja sama KPK dan SFO dalam Penanganan Kasus Suap Garuda Indonesia Berdasarkan Kerangka UNCAC
internasional yang terjalin antara KPK dan termasuk dalam kasus korupsi transnasional
SFO. Data tersebut akan dibuat menjadi lebih karena berada di dua yurisdiksi yakni Indonesia
sederhana seperti point-point penting atau dan Inggris dan melibatkan dua perusahaan
paragraph singkat yang menjelaskan langsung yaitu perusahaan mesin pesawat Rolls Royce
point penting dalam kasus dan kerja sama, dan perusahaan pesawat Garuda Indonesia.
mulai dari mekanisme terjalinnya kerja sama, Lembaga penegak hukum yang menangani
proses, hingga pada dampak dari kerja sama kasus ini adalah lembaga antikorupsi dari
tersebut. Proses akhir dari teknik analisis data kedua negara yaitu Komisi Pemberantasan
adalah melakukan penarikan kesimpulan dan Korupsi, Indonesia dan Serious Fraud Office,
verifikasi. Tahap ini menjadi sangat penting Inggris.
untuk mendapatkan kepastian data yang tepat Di Inggris, kasus ini dimulai sejak
dalam penelitian. Dalam proses penarikan tahun 2012 di mana SFO menindaklanjuti
kesimpulan dan verifikasi, data dari tahap pengaduan karyawan Rolls Royce mengenai
sebelumnya harus melalui tahap pengujian adanya dugaan suap. Penyelidikan terhadap
validitas data. dugaan suap Rolls Royce terus berjalan dan
di tahun 2013, Rolls Royce memutuskan
Kasus Suap Garuda Indonesia Dan Rolls untuk membantu penyelidikan SFO dengan
Royce Inggris memasok informasi yang dibutuhkan.
Berdasarkan konsep Korupsi, kasus suap Berdasarkan Penyelidikan SFO, ditemukan
garuda Indonesia merupakan kasus korupsi di bahwa kasus Rolls Royce termasuk skandal
sector swasta dalam kategori Suap dan Tindak penyuapan terbesar yang melibatkan pejabat
Pidana Pencucian Uang (TPPU). Kasus ini publik di berbagai negara, antara lain Rusia,
Sumber: www.judiciary.uk
Gambar 5. Appendix B Dokomen DPA antara SFO dan Rolls Royce
152 Kerja sama KPK dan SFO dalam Penanganan Kasus Suap Garuda Indonesia Berdasarkan Kerangka UNCAC
ketentuan Bab V Konvensi ini yang diminta sehubungan dengan
k) Pemulihan aset, sesuai dengan ketentuan pelanggaran serupa, seandainya tindakan
bab V Konvensi ini. tersebut tunduk pada penyelidikan,
Selain poin 3, terdapat pula beberapa poin penuntutan, atau proses peradilan di bawah
penting lainnya yang dijelaskan juga dalam yurisdiksi mereka sendiri
pasal 46 ini, yaitu antara lain poin 15 tentang d) Jika bertentangan dengan system hukum
Permintaan bantuan hukum timbal balik Negara Pihak yang diminta terkait
mengandung: dengan bantuan hukum timbal balik agar
a. Identitas otoritas yang membuat permintaan permintaan dikabulkan. 19
b. Pokok bahasan dan sifat penyidikan, Lebih lanjut dalam poin terakhir yakni
penuntutan, atau proses peradilan yang poin 30 dijelaskan bahwa Negara-Negara
berkaitan dengan permintaan itu dan nama Pihak dalam hal ini negara yang meminta dan
serta fungsi dari pejabat yang melakukan negara yang diminta bantuan timbal balik akan
penyelidikan, penuntutan, atau proses mempertimbangkan kemungkinan untuk
peradilan membuat perjanjian bilateral atau multilateral
c. Ringkasan fakta-fakta yang relevan, kecuali yang akan melayani tujuan, memberikan efek
dalam kaitannya dengan permintaan untuk praktis atau meningkatkan ketentuan pasal
tujuan pelayanan dokumen peradilan ini. (UNCAC, 2004) Konvensi UNCAC
d. Uraian tentang bantuan yang diminta dan juga mengatur lembaga yang menangani
perincian dari setiap prosedur tertentu permasalahan Bantuan Timbal Balik. Dalam
yang ingin diikuti oleh Negara Pihak yang poin 13 Pasal 46 UNCAC disebutkan bahwa
meminta “Setiap Negara Pihak harus menunjuk
e. Jika memungkinkan, identitas, lokasi, dan otoritas pusat yang memiliki tanggung jawab
kewarganegaraan orang yang bersangkutan; dan kekuasaan untuk menerima permintaan
dan bantuan hukum timbal balik dan baik untuk
f. Tujuan di mana bukti, informasi atau melaksanakannya atau menyerahkannya
tindakan dicari. kepada otoritas yang berwenang untuk
Dalam menjalin kerja sama internasional, eksekusi”.
dapat ditemukan berbagai hal tak terduga. Dalam hal ini, UNCAC merupakan
Oleh sebab itu, terdapat pula ketentuan pada instrument internasional yang juga mengusung
poin 21 yang menjelaskan bahwa permintaan unsur-unsur konsep interdepedensi kompleks
dan penerimaan bantuan timbal balik dapat di mana korupsi digambarkan sebagai masalah
ditolak, apabila: bersama yang tidak hanya mengancam
a) Jika permintaan tidak dibuat sesuai dengan keamanan, tetapi juga perekonomian negara.
ketentuan pasal ini Di sinilah para aktor negara dan aktor non-
b) Jika Negara Pihak yang diminta negara dapat bekerja sama untuk mencapai
menganggap bahwa pelaksanaan tujuan bersama. UNCAC juga mewujudkan
permintaan kemungkinan akan merugikan banyak inisiasi terbentuknya kerja sama lain
kedaulatan, keamanan, ketertiban umum, antarnegara dengan tujuan yang berbeda.
atau kepentingan esensial lainnya Melalui bab 4 UNCAC yang membahas
c) Jika pihak berwenang dari Negara Pihak
yang diminta akan dilarang oleh hukum 19 Redaksi, Sinar Grafika, (2006). Undang-Undang
Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana (UU
nasionalnya untuk melakukan tindakan No.1 Tahun 2006), Jakarta: Sinar Grafika (hal. 35),
(Hal 4-5)
154 Kerja sama KPK dan SFO dalam Penanganan Kasus Suap Garuda Indonesia Berdasarkan Kerangka UNCAC
3) Menyelenggarakan pelatihan, h) Memfasilitasi kemunculan sukarela
pertukaran, keahlian dan personil. orang-orang di Negara Pihak yang
4) Menyediakan bantuan teknis dalam meminta
kegiatan operasional. i) Setiap jenis bantuan lain yang tidak
5) Melaksanakan kerja sama dalam bidang bertentangan dengan hukum nasional
lain yang dianggap perlu, sesuai dengan dari Negara Pihak yang diminta
peraturan perundang-undangan
yang berlaku pada masing-masing j) Mengidentifikasi, membekukan dan
yurisdiksi.21 menelusuri hasil kejahatan sesuai
2. Pengesahan Barang Bukti dengan dengan ketentuan Bab V Konvensi ini
mekanisme Mutual Legal Assistance k) Pemulihan aset, sesuai dengan
ketentuan bab V Konvensi ini.
Dalam kasus ini, selain menggunakan
skema MoU antarlembaga, kerja sama Dalam kasus Rolls Royce dan Garuda
KPK dan SFO juga menggunakan skema Indonesia, KPK dan SFO selaku lembaga
Bantuan Hukum Timbal Balik dalam substate memiliki kepentingan bersama untuk
Masalah Pidana atau Mutual Legal menyelesaikan kasus tersebut. Penggunaan
Assistance (MLA) sebagai proses lanjutan dua mekanisme kerja sama yakni kerja sama
dari skema sebelumnya. MLA diatur secara informal berdasarkan MoU dan kerja sama
global dalam ketentuan UNCAC yang formal melalui Central Authority dengan
tertuang dalam Bab IV, Article 46 tentang mengajukan permohonan MLA menunjukkan
Mutual Legal Assistance dan terdiri dari bahwa masih ada campur tangan pemerintah
30 poin penjelas.22 Poin ketiga dalam pasal melalui kemenkumham. Hal ini selaras dengan
ini menyebutkan bahwa bantuan hukum
konsep interdependensi kompleks yang
timbal balik yang akan diberikan sesuai
menyatakan bahwa hubungan antarnegara saat
dengan pasal ini dapat diminta untuk
salah satu tujuan berikut: ini tidak lagi sebatas pada pemimpin negara
dengan pemimpin negara lainnya, melainkan
a) Mengambil bukti atau pernyataan dari
ada berbagai hubungan di berbagai tingkatan
orang
melalui banyak aktor dan kepentingan yang
b) Melaksanakan pelayanan dokumen
berbeda.23
peradilan
c) Melakukan penggeledahan dan - Alur Kerja Sama KPK dan SFO dalam Kasus
penyitaan, serta pembekuan Suap Rolls Royce dan Garuda Indonesia
d) Memeriksa objek dan situs Berikut merupakan alur kerja sama yang
e) Memberikan informasi, barang bukti dilakukan KPK dan SFO dalam menangani
dan penilaian ahli kasus yang berawal sejak akhir tahun 2016
f) Memberikan salinan asli atau salinan hingga 2020, yaitu:
resmi dari dokumen dan catatan yang 1. KPK mendapatkan informasi dari SFO,
relevan, termasuk catatan pemerintah, Inggris dan Corrupt Practices Investigation
bank, keuangan, perusahaan atau bisnis Bureau atau CPIB, Singapura bahwa
g) Mengidentifikasi atau menelusuri hasil ada suatu kasus suap yang diduga
kejahatan, harta benda, sarana atau hal- melibatkan pejabat dari Indonesia
hal lain untuk keperluan pembuktian dalam suatu forum multilateral yang
21 Bernadette (Interview) Kerjasama KPK dan SFO dalam dilakukan sekitar akhir tahun 2016. Saat
kasus suap garuda Indonesia.
22 UNODC, United Nation Convention Against 23 Keohane, R, O., &, Martin, L, L., The Promise of
Corruption. https://www.unodc.org/unodc/en/ Institutional Theory. International Security 20 (1): 39-
corruption/uncac.html 51
156 Kerja sama KPK dan SFO dalam Penanganan Kasus Suap Garuda Indonesia Berdasarkan Kerangka UNCAC
yang didapatkan dari yurisdiksi lain, institusi, institusi atau lembaga dinilai
dalam hal ini SFO dan CPIB. Semakin mampu mengatasi permasalahan dari kerja
banyak jumlah barang bukti, bukan sama yang dilakukan antarnegara. Institusi
berarti semakin mudah menyelesaikan berperan penting dalam pertukaran informasi
kasus. Karena faktanya, dalam kasus ini, dan mewakili sebagian peran negara dalam
penyidik mendapatkan barang bukti yang kepentingan tertentu, sehingga berkontribusi
sangat banyak, dan untuk keperluan kasus, pada stabilitas internasional. Dalam kasus
penyidik harus mengolah bukti-bukti ini, KPK dan SFO berperan besar dalam
tersebut dengan beberapa cara yaitu: menangani kasus lintas negara yang biasanya
1. Mengurutkan, dalam kasus ini penyidik diselesaikan oleh pemerintahan negara. Hal
harus mengurutkan semua barang bukti tersebut juga membuktikan bahwa sebuah
yang berawal sejak tersangka melakukan lembaga mampu menyelesaikan kasus korupsi
pengadaan, transnasional dengan menggunakan unsur
2. Menyortir, Setelah diurutkan kemudian diplomasi dan kerja sama.
bukti-bukti disortir sesuai kebutuhan
kasus, misalnya dokumen-dokumen Tantangan dan Hambatan dalam Kerja
di email harus diperiksa dengan detail Sama KPK dan SFO
karena ada beberapa dokumen yang Kerja sama Internasional terbentuk
merupakan dokumen keperluan bisnis untuk mempermudah berbagai kegiatan
pada umumnya, yang berhubungan dengan negara lain.
3. Bertukar informasi, proses ini Meskipun sudah ada kerja sama antarnegara
bertujuan untuk mengonfirmasi dan maupun antarlembaga, masih dimungkinkan
bertukar pendapat terkait kekurangan ditemui berbagai tantangan dan hambatan
dan kelebihan barang bukti terkait karena adanya perbedaan sistem hukum,
kasus. Proses inilah yang biasanya jarak, perbedaan waktu dan bahasa. Dalam
memakan waktu yang lama karena kerja sama yang dilakukan antara KPK dan
menunggu respon, datangnya dokumen SFO, KPK mengklaim bahwa walaupun
pendukung dan bagaimana kelanjutan terdapat tantangan dan hambatan selama
pengelolaannya di internal KPK. melakukan kerja sama, namun hal itu dapat
Selain itu, periode kerja sama juga diatasi dengan peningkatan kapasitas SDM
terhitung lama karena mencapai 3-4 tahun dan teknologi, serta komunikasi yang baik
dari tahun 2017 hingga tahun 2020. Hal ini antarkedua lembaga. Hal ini karena kerja
karena penyidik membutuhkan waktu yang sama yang dilakukan antarlembaga dibangun
lama untuk meringkas barang bukti untuk berdasarkan hubungan baik dan komunikasi
menyesuaikan kebutuhan penyelidikan baik antarlembaga dan kedua negara.
di Indonesia. Sebab, bukti-bukti tersebut Hambatan terbesar dalam kasus ini adalah
didapatkan dari hasil pencarian sejak periode kerja sama yang terhitung lama
tersangka Emirsyah masih menjabat dan karena membutuhkan waktu sekitar 4 tahun
melakukan pengadaan, yakni tahun 2005- (2016–2020). Kerja sama dapat berlangsung
2014. Persidangan kasus ini dilakukan pada lama karena terus dibina dan dirawat melalui
tanggal 8 Mei 2020 di Pengadilan Negeri Tipikor berbagai kegiatan. Di bawah Direktorat
Jakarta. Dengan berakhirnya penyelidikan, maka PJKAKI, kerja sama internasional KPK terbagi
kasus suap garuda dapat dianggap telah selesai. ke dalam tiga jenis, yaitu kerja sama bidang
Berdasarkan pada pandangan liberal pencegahan, peningkatan kapasitas, dan
158 Kerja sama KPK dan SFO dalam Penanganan Kasus Suap Garuda Indonesia Berdasarkan Kerangka UNCAC
dan SFO adalah jenis kerja sama investigasi artikel ini, penulis menggunakan triangulasi
paralel. Investigasi paralel berarti masing- data yang bersumber dari sisi institusi, regulasi
masing lembaga melakukan penyelidikan di dan akademisi. Penulis telah mendapatkan
yurisdiksi masing-masing dan tetap bertukar data penelitian dari sisi institusi yakni KPK,
informasi yang berkaitan dengan kasus. dan sisi regulasi yakni kemenkumham. Akan
Setelah informasi-informasi yang didapatkan tetapi, penulis belum mendapatkan data dari
dari yurisdiksi asing dapat dijadikan barang sisi akademis dikarenakan waktu penelitian
bukti di pengadilan, kemudian diformalkan dan kondisi pandemik Covid-19. Konsekuensi
melalui mekanisme Bantuan Hukum Timbal dari kelemahan penelitian ini terletak pada
Balik atau MLA. Pengajuan MLA dilakukan kurangnya pandangan dari sisi akademisi yang
oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi mungkin dapat menjadikan penelitian ini
Manusia, Direktorat Administrasi dan Hukum lebih komprehensif karena telah mencangkup
Umum, Subdit Otoritas Pusat dan Hubungan dari 3 sisi triangulasi data. Sehingga penulis
Internasional. berharap untuk peneliti selanjutnya dapat
Melalui kerja sama ini, masing-masing melengkapi data penulis agar hasil penelitian
dari KPK dan SFO mendapatkan informasi lebih sempurna.
mengenai detail kasus dengan jalur pertukaran
informasi. Informasi yang didapatkan REFERENSI
sangat membantu penyelidikan di masing-
masing yurisdiksi seperti di Indonesia, hal Buku
ini dapat membuktikan terdakwa bersalah Ackerman, Susan Rose; Palifka, Bonnie J.,
dan dihukum sesuai dengan peraturan yang “Corruption and Government; Cause,
berlaku. Keuntungan lain yang didapatkan Consequence and Reform, Second
dari kerja sama ini adalah, hubungan antara Edition, (2016), New York, Cambridge
lembaga anti-korupsi dari berbagai negara yang University Press, hal 231-232.
terkait dengan kasus ini dapat dijadikan cikal
bakal kerja sama lain di masa depan. Selain Bryman, Alan,(2012),” Social Research
itu, secara tidak langsung akan berdampak Method 4th Edition”, United States:
baik pada hubungan pemerintah antarnegara. Oxford University Press, hal.380
Namun, kerja sama tersebut juga memiliki Daniel, Elwi, Korupsi, Konsep, Tindak Pidana
kelemahan terutama pada pelaksanaannya. dan Pemberantasannya. (2014), Jakarta,
Kerja sama ini awalnya didasarkan pada Raja Garafindo Persada, hal.5 dan hal.63-
hubungan baik antarnegara dan antarlembaga 64
anti-korupsi kedua negara, sehingga waktu dan
Santoso, Ibnu, Memburu Tikus-Tikus Otonom,
komunikasi selama kerja sama berlangsung
Penerbit Gava Media, Yogyakarta, Cet I,
tidak dapat dipastikan. Kelemahan lainnya
2011, (hal. 9)
adalah adanya perbedaan hukum kedua negara,
sehingga ada kemungkinan penyelesaian kasus Koehane, R. O., & Nye, J. (2011). Power and
dapat berbeda. Hal ini juga berdampak pada Interdependence. New York: Pearson.
batasan dari hasil kerja sama yang tidak dapat Klitgaard, R., Abaroa, R. M., & Parris, H. L.
diprediksi karena perbedaan dari kedua negara (2005). Penuntun Pemberantasan Korupsi
tersebut. Sehingga, hasil dari kerja sama juga dalam Pemerintahan Daerah. Jakarta:
bisa menjadi masalah. Yayasan Obor Indonesia. (hal. 2-3)
Selain itu, kelemahan lain dalam penelitian
ini adalah dari segi pengumpulan data. Dalam
Politica Vol. 13 No. 1 Mei 2022 159
KPK. (2015). Pengantar Kelembagaan Laporan
Antikorupsi. Jakarta: KPK. OECD, A. C. (2008). Mutual Legas Asisstance,
Miles, Matthew B,; Huberman A. Michael, Extradition and Recovery Proceeds of
(1994),” Qualitative Data Analysis; An Corruption in Asia and the Pasific,
Expanded Sourcebook Second Edition, Thematic Review-Final Report. Jakarta:
London and New Delhi: Sage publications, OECD
hal 24. UK Tranparency, I. (2020). ANNUAL
Nye, Joseph: Welch, David, Understanding IMPACT REPORT AND ACCOUNTS
Global Conflict and Cooperation 2019- 2020. UK: TI-UK.
(Pearson New International Edition),
Ninth Edition.(2014), Edinburg, Pearson
Wawancara
Edition. Hal 205. 84
Bernadette. (2021, June 15). Kerjasama
Redaksi, Sinar Grafika, (2006). Undang-
KPK dan SFO dalam kasus suap garuda
Undang Bantuan Timbal Balik dalam
Indonesia. (U. Rosyada, Interviewer)
Masalah Pidana (UU No.1 Tahun 2006),
Jakarta: Sinar Grafika (hal. 35), (Hal 4-5) Nurliani, A. E. (2021, July 6). Peran Central
Authority dalam kasus suap garuda
Siyoto, Sandu; Sodik, Ali (2015), Dasar
Metode Penelitian, Yogyakarta: Literasi Indonesia. (U. Rosyada, Interviewer)
Media Publishing, hal 122-123 Rahma, F. (2021, June 15). Kerjasama KPK
Viotti, P. R., & Kauppi, M. V. (2012). dan SFO dalam kasus suap Garuda
International Relations Theory 5th Edition. Indonesia. (U. Rosyada, Interviewer)
New York: Pearson Education Inc. Hanura, Dora. (2021, July 6. Peran Central
Authority dalam kasus suap garuda
Jurnal/Artikel Indonesia. (U. Rosyada, Interviewer)
Keohane, R. O., & Axelrod, R. (1985).
Achieving Cooperation under Anarchy: Website
Strategies and Institutions. Jstor journal, BPKP. (2009, 05 09). UNDANG-UNDANG
227. REPUBLIK INDONESIA NO 5 tahun 2009
Keohane, R, O., &, Martin, L, L., 1995. TENTANG PENGESAHAN UNITED
The Promise of Institutional Theory. NATION CONVENTION AGAINST
International Security 20 (1): 39-51 TRANSNATIONAL ORGANIZED
CRIME. Retrieved from www.bpkp.go.id:
Mearsheimer, John. J. (1995). The False
https://www.google.com/url?sa=t&rct=
Promise of International Institutions.
j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=
Jurnal International Security Vol.19,
rja&uact=8&ved=2ahUKEwjGxvCn3_
No.3. pp 5-49 85
nsAhVJfSsKHcPHCj8QFjACegQIAhAC
Prahassacitta, V. (2017). Tinjauan atas &url=http%3A%2F%2Fwww.bpkp.go.i
Kebijakan Hukum Pidana Terhadap d%2Fuu%2Ffiledownload%2F2%2F26
Penyuapan Di Sektor Privat dalam Hukum %2F91.bpkp&usg=AOvVaw3nr8iQ0pCa
Nasional Indonesia: Suatu Perbandingan Hww3nQsjYw8s
dengan Singapura, Malaysia dan Korea
Selatan. Jurnal Hukum dan Pembangunan,
UI, 396-420.
160 Kerja sama KPK dan SFO dalam Penanganan Kasus Suap Garuda Indonesia Berdasarkan Kerangka UNCAC
Gov.uk. (2021, June 24). Collection Anti SFO. (2021, June 20). About us. Retrieved
Corruption. Retrieved from gov.uk: https:// from sfo.gov.uk: https://www.sfo.gov.uk/
www.gov.uk/government/collections/ about-us/
anticorruption#:~:text=The%20Crown%20 Transparency.org. (2021, 05 23). Corruption
Prosecution%20Service%20(%20CPS,a %20 Perception Index. Retrieved from
link%20to%20the%20UK. Transparency International Web site:
UNODC, United Nation Convention Against https://www.transparency.org/en/
Corruption, https://www.unodc.org/ cpi/2020/index/nzl
unodc/en/corruption/uncac.html, 2004,
Printed in Austria, akses 27 oktober 2020
hal. 17-19 (kategorikorupsi) dan hal. (kerja
sama Internasional)
KPK, 24 Januari 2020, https://www.kpk.go.id/
id/berita/berita-kpk/1462-indekspersepsi-
korupsi-indonesia-membaik, Akses 03
november 2020
KPK. (2021, 5 20). Struktur Organisasi.
Retrieved from KPK.go.id: https://
www.kpk.go.id/id/tentang-kpk/struktur-
organisasi
KPK, (2021, febuary 19). KPK dan SFO perkuat
komitmen kerja sama penanganan perkara.
Retrieved from kpk.go.id: https://www.
kpk.go.id/id/berita/beritakpk/2060-kpk-
sfo-inggris-perkuat-komitmen-kerjasama-
penanganan-perkara
CNN Indonesia, 24 juli 2019, Kasus Rolls
Royce dihentikan, KPK tetap usut kasus
suap garuda https://www.cnnindonesia.
com/nasional/20190724133642-12-
415049/kasus-rolls-royce-dihentikan-
kpk-tetap-usut-perkara-garuda,,akses 03
november 2020
Jeffrey Gettleman, Fueled by Bribes, Somalia’s
Election Seen as Milestone of Corruption,
(The New York Times Report; 2017)
https://www.nytimes.com/2017/02/07/
world/africa/somalia-electioncorruption.
html
SFO. (2015, March 12). Innospec Ltd.
Retrieved from sfo.gov.uk: https://www.
sfo.gov.uk/cases/innospec-ltd/