Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

JURNAL HUTAN LESTARI (2016)

Vol. 4 (4) : 596 - 604

PENGARUH PUPUK ORGANIK KOTORAN SAPI TERHADAP


PERTUMBUHAN NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum Linn)
PADA TANAH ULTISOL

(Effect of Organic Fertilizer Cow Dung on The Growth Nyamplung (Calophyllum inophyllum
Linn) on Ultisol Soil)

Rumiati Raiwani, Burhanuddin, dan Herlina Darwati


Forestry Faculty Tanjungpura University. Jalan Imam Bonjol Pontianak 78124
Email: rumiati001@gmail.com

ABSTRACT
The research on the effect of organic fertilizer of cow dung on the growth of nyamplung
(Calophyllum inophyllum Linn) on Ultisol, aims to determine the effect of fertilization on
seedling the growth of nyamplung seedling using organic fertilizer of Cow dung, and to abtain
the best comparison between Ultisol soil and organic fertilizer of cow dung. The method used in
this research was an experimental method with a completely randomized design (CRD). The
experiment design consisted of 6 fertilization treatments and each was repeated 5 times, the
number of seed used in the research was 30 nyamplung plant seeds. The results showed that the
edition of organic fertilizer of cow dung in the planting medium of Ultisol soil provided better
results on the nyamplung plant growth especially the growth in high, diameter, number of
leaves and dry weight than only using PMK (Red Yellow Podsolik ) soil. The best growth of
nyamplung plant was the addition of organic fertilizer of cow dung in the treatment at a ratio of
1: 5 (K5 compared with no treatment (control) and other treatments.

Keywords : Calophyllum inophyllum, Fertilization, Growth, Nyamplung, Ultisol,

PENDAHULUAN dari tumbuhan sebagai bahan bakar


Salah satu tanaman jenis kayu yang pengganti Bahan Bakar Minyak
potensial dan banyak ditemui di (Kurnia, 2012). Salah satu yang
Indonesia, terutama di kawasan pesisir menentukan pertumbuhan bibit
adalah jenis kayu nyamplung nyamplung dalam penanaman adalah
(Calophyllum inophyllum Linn) dari media semai. Pertumbuhan bibit
famili Guttiferae (Clusiaceae). nyamplung di persemaian dipengaruhi
Tanaman ini biasa dimanfaatkan oleh kesuburan tanah, jenis tanah, jenis
sebagai bahan baku kayu pertukangan pupuk, umur tanaman, cara pemupukan,
dan biji nyamplung yang sudah tua dan dosis pemupukan. Salah satu sebab
memiliki kandungan minyak cukup kurangnya keberhasilan dalam
tinggi. Biji buah nyamplung memiliki penanaman adalah penggunaan bibit
kandungan lipid yang tinggi sehingga yang bermutu rendah yang dihasilkan
dapat dijadikan biodiesel yang berasal dari semai yang miskin hara.

596
JURNAL HUTAN LESTARI (2016)
Vol. 4 (4) : 596 - 604

Media tanam Ultisol/Podsolik pelaksanaan penelitian dilakukan di dua


Merah Kuning mempunyai potensi Laboratorium, yaitu Laboratorium
besar untuk dimanfaatkan sebagai Silvikultur Fakultas Kehutanan
media semai mengingat ketersediaan Universitas Tanjungpura dan
tanahnya yang melimpah di Kalimantan Laboratorium Kesuburan Tanah
Barat. Tanah Podsolik Merah Kuning Fakultas Pertanian Universitas
(PMK) merupakan salah satu tanah Tanjungpura. Penanaman dan
yang berpotensi untuk pengembangan pengamatan selama penelitian
tanaman pertanian dan kehutanan dilakukan di Laboratorium Silvikultur,
karena penyebarannya di Indonesia dan untuk analisis tanah
cukup luas (Hakim dan Santosa, 1985). Ultisol/Podsolik Merah Kuning dan
Kendala penanaman nyamplung pada pupuk organik kotoran sapi dilakukan di
tanah Podsolik Merah Kuning karena Laboratorium Kesuburan Tanah. Bahan
tanah PMK mempunyai sifat peka dan alat yang digunakan antara lain,
terhadap erosi, perkolasi dan infiltrasi benih nyamplung (Calophyllum
yang rendah, tingkat kemasaman tanah inophyllum Linn), benih nyamplung
yang tinggi (pH tanah yang rendah), yang digunakan dalam penelitian ini
kandungan bahan organik yang rendah, diperoleh dari Desa Gunung Sembilan,
serta ketersediaan unsur hara yang kecamatan Sukadana, Kabupaten
rendah bagi tanaman. Salah satu cara Kayong utara, Provinsi Kalimantan
untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia Barat. Tanah podsolik merah kuning
tanah PMK yang kurang baik tersebut dan pupuk organik kotoran sapi, tanah
adalah dengan pemberian pupuk dan pupu organik kotoran sapi yang
kandang (Busyra, 1995). digunakan diperoleh dari desa
Penelitian tentang penggunaan Ambawang, kecamatan Kubu,
pupuk organik kotoran sapi terhadap Kabupaten Kubu Raya. Pollybag,
pertumbuhan nyamplung pada tanah timbangan analitik, termohigrometer ,
PMK bertujuan untuk mengetahui kaliper manual, oven, kaleng susu (375
pengaruh pemupukan terhadap ml), dan saringan tanah yang digunakan
pertumbuhan semai nyamplung yang untuk mengayak tanah.
menggunakan pupuk organik kotoran Penelitian ini menggunakan metode
Sapi, dan untuk memperoleh eksperimen dengan Rancangan Acak
perbandingan terbaik antara tanah Lengkap (RAL). Percobaan terdiri atas
Podsolik Merah Kuning dan pupuk 6 perlakuan dan setiap perlakuan
organik kotoran sapi. diulang sebanyak 5 kali ulangan.
Perbandingan pupuk organik kotoran
METODE PENELITIAN sapi dan tanah podsolik merah kuning
Penelitian ini dilaksanakan selama terdiri dari kontrol (K0) = tanah PMK
4 bulan dari awal kegiatan penelitian tanpa pupuk, K1 = 1 bagian tanah PMK
sampai akhir penelitian. Tempat + 1 bagian pupuk, K2 = 1 bagian tanah

597
JURNAL HUTAN LESTARI (2016)
Vol. 4 (4) : 596 - 604

PMK + 2 bagian pupuk, K3 = 1 bagian dan dimasukkan kedalam polybag


tanah PMK + 3 bagian pupuk, K4 = 1 perulangan untuk masing-masing
bagian tanah PMK + 4 bagian pupuk, perlakuan. Sebelum penyapihan bibit,
dan K = 1 bagian tanah PMK + 5 bagian dilakukan penyiraman agar akar tidak
pupuk. Jumlah tanaman secara mudah putus. Bibit yang dipilih adalah
keseluruhan yang diperlukan dalam bibit yang sehat dan tingginya seragam
satuan percobaan adalah sebanyak 30 (4 daun/31 hari), selanjutnya bibit
tanaman nyamplung. Data hasil ditanam kedalam polybag berisi media
penelitian selanjutnya di analisis tanam tanah Podsolik Merah Kuning
menggunakan sidik ragam dan dan pupuk organik kotoran sapi dengan
dilanjutkan dengan uji beda nyata perbandingan sesuai perlakuan.
terkecil (BNT) pada taraf 0.05 %.
Benih nyamplung yang telah HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan skarifikasi kemudian Parameter yang diamati dalam
dikecambahkan pada media penelitian ini adalah parameter tinggi,
perkecambahan (tanah alluvial dan diameter, pertambahan jumlah daun,
pasir) sampai benih tumbuh dan dan berat kering tanaman nyamplung.
memiliki 4 daun atau kurang lebih Hasil pengamatan dan analisis sidik
selama 31 hari. Tanah Podsolik Merah ragam menunjukan bahwa pemberian
Kuning yang telah diambil dari pupuk organik kotoran sapi
lapangan dibersihkan terlebih dahulu, memberikan pengaruh yang sangat
kemudian dikering anginkan selama 2-3 nyata terhadap tinggi, diameter, jumlah
hari dan diayak dengan menggunakan daun, dan berat kering tanaman
saringan tanah. Pupuk organik kotoran nyamplung. Perlakuan pada K5 dari
sapi dianalisis kandungan unsur haranya data pertambahan tinggi, diameter,
di Laboratorium Kesuburan Tanah jumlah daun, dan berat kering
Fakultas Pertanian Universitas menunjukkan bahwa perlakuan tersebut
Tanjungpura. Penakaran pupuk organik merupakan perlakuan yang paling
kotoran sapi dilakukan sesuai perlakuan berpengaruh nyata. Untuk mengetahui
dengan menggunakan kaleng susu perbedaan antar perlakuan, maka
berukuran 375 mililiter. Tanah Podsolik dilakukan perhitungan uji Beda Nyata
Merah Kuning yang sudah diayak dan Terkecil (BNT) dan hasil uji BNT ini
pupuk kandang sapi yang sudah dapat dilihat pada gambar berikut ini :
dibersihkan, kemudian dicampur secara
merata sesuai perlakuan masing-masing

598
JURNAL HUTAN LESTARI (2016)
Vol. 4 (4) : 596 - 604

8 e
c c d
6
b
a
Tinggi (cm)

0
K0 K1 K2 K3 K4 K5
Perlakuan Pemupukan
Gambar 1. Pertumbuhan Tinggi Bibit Tanaman Nyamplung (Growth In Height of
Nyamplung Seedling)
Keterangan :
Huruf yang sama pada grafik tidak berbeda nyata dan pada huruf yang tak sama pada grafik berbeda
nyata berdasarkan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 5% dan 1%. Dimana K0 = 1 bagian tanah PMK
tanpa pupuk organik kotoran sapi (kontrol)
K1 = 1 bagian tanah PMK + 1 bagian pupuk organik kotoran sapi
K2 = 1 bagian tanah PMK + 2 bagian pupuk organik kotoran sapi
K3 = 1 bagian tanah PMK + 3 bagian pupuk organik kotoran sapi
K4 = 1 bagian tanah PMK + 4 bagian pupuk organik kotoran sapi
K5 = 1 bagian tanah PMK + 5 bagian pupuk organik kotoran sapi

Perlakuan pemupukan yang dengan kontrol, dengan besar


dilakukan pada tanaman nyamplung peningkatan pertumbuhan tinggi 68,54
dengan menggunakan pupuk organik % dibandingkan tanaman kontrol.
kotoran sapi dan tanah Podsolik Merah Pupuk organik kotoran sapi
Kuning pada perlakuan K1, K2 K3, K4, memberikan pengaruh yang nyata
dan K5 menunjukkan perbedaan yang terhadap pertambahan diameter bibit
sangat nyata terhadap K0 (kontrol). nyamplung. Untuk mengetahui
Perlakuan pemupukan dengan media 1 perbedaan pengeruh antar perlakuan,
bagian tanah PMK ditambah 5 bagian maka dilakukan perhitungan uji BNT
pupuk organik kotoran sapi yang dapat dilihat pada gambar berikut
menunjukkan pertumbuhan terbaik bibit ini :
tanaman nyamplung dibandingkan

599
JURNAL HUTAN LESTARI (2016)
Vol. 4 (4) : 596 - 604

0,3
bc
c
0,25
bc
Diameter (mm)

0,2 bc
0,15 a b
0,1
0,05
0
K0 K1 K2 K3 K4 K5
Perlakuan Pemupukan

Gambar 2. Pertumbuhan Diameter Bibit Tanaman Nyamplung (Growth In The


Diameter of Nyamplung Seedlings)
Keterangan :
Huruf yang sama pada grafik tidak berbeda nyata dan pada huruf yang tak sama pada grafik
berbeda nyata berdasarkan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 5% dan 1%. Dimana K0 = 1 bagian
tanah PMK tanpa pupuk organik kotoran sapi (kontrol)
K1 = 1 bagian tanah PMK + 1 bagian pupuk organik kotoran sapi
K2 = 1 bagian tanah PMK + 2 bagian pupuk organik kotoran sapi
K3 = 1 bagian tanah PMK + 3 bagian pupuk organik kotoran sapi
K4 = 1 bagian tanah PMK + 4 bagian pupuk organik kotoran sapi
K5 = 1 bagian tanah PMK + 5 bagian pupuk organik kotoran sapi

Hasil uji BNT menunjukkan bahwa 91,95 % dibandingkan tanaman kontrol.


Perlakuan pemupukan pada K1 berbeda Pupuk organik kotoran sapi
dengan perlakuan K2 K3, K4, dan K5. memberikan pengaruh yang sangat
Perlakuan pemupukan dengan media 1 nyata terhadap pertambahan jumlah
bagian tanah PMK ditambah 5 bagian daun bibit nyamplung. Untuk
pupuk organik kotoran sapi mengetahui perbedaan pengaruh antar
menunjukkan pertumbuhan terbaik bibit perlakuan, maka dilakukan perhitungan
tanaman nyamplung dibandingkan uji BNT dapat dilihat pada gambar 3
dengan kontrol, dengan besar berikut ini :
peningkatan pertumbuhan diameter

600
JURNAL HUTAN LESTARI (2016)
Vol. 4 (4) : 596 - 604

5 e
Jumlah Daun (lembar)

4 de de
c
3

2 ab ab

0
K0 K1 K2 K3 K4 K5

Perlakuan Pemupukan

Gambar 3. Pertambahan Jumlah Daun Bibit Tanaman Nyamplung (Accretion In


Number Leaves of Nyamplung Seedlings)
Keterangan :
Huruf yang sama pada grafik tidak berbeda nyata dan pada huruf yang tak sama pada grafik
berbeda nyata berdasarkan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 5% dan 1%. Dimana K0 = 1 bagian
tanah PMK tanpa pupuk organik kotoran sapi (kontrol)
K1 = 1 bagian tanah PMK + 1 bagian pupuk organik kotoran sapi
K2 = 1 bagian tanah PMK + 2 bagian pupuk organik kotoran sapi
K3 = 1 bagian tanah PMK + 3 bagian pupuk organik kotoran sapi
K4 = 1 bagian tanah PMK + 4 bagian pupuk organik kotoran sapi
K5 = 1 bagian tanah PMK + 5 bagian pupuk organik kotoran sapi

Perlakuan pemupukan antar dengan kontrol, dengan besar


perlakuan pengaruhnya berbeda-beda, peningkatan pertumbuhan 60 %
pada K1, tidak berbeda nyata dengan dibandingkan tanaman kontrol. Dari
K0. Perlakuan K2 berbeda dari K3, K4, hasil analisis keragaman menunjukkan
dan K5, sedangkan K3 dan K4 tidak bahwa pupuk organik kotoran sapi
berbeda. Semua perlakuan dari K2, K3, memberikan pengaruh yang sangat
K4, dan K5 menunjukkan perbedaan nyata terhadap berat kering bibit
yang sangat nyata terhadap K0 nyamplung. Untuk mengetahui
(kontrol). Perlakuan pemupukan dengan perbedaan pengaruh antar perlakuan
media 1 bagian tanah PMK ditambah 5 terhadap berat kering bibit nyamplung,
bagian pupuk organik kotoran sapi maka dilakukan uji BNT. Perhitungan
menunjukkan pertumbuhan terbaik bibit uji BNT dapat dilihat pada gambar 4 :
tanaman nyamplung dibandingkan

601
JURNAL HUTAN LESTARI (2016)
Vol. 4 (4) : 596 - 604

12
c
Berat kering (gram) 10 bc
8 bc
b bc
6 a
4
2
0
K0 K1 K2 K3 K4 K5
Perlakuan Pemupukan

Gambar 4. Berat Kering Bibit Tanaman Nyamplung


(Dry Weight of Nyamplung Seedlings)

Keterangan :
Huruf yang sama pada grafik tidak berbeda nyata dan pada huruf yang ttidak sama pada grafik
berbeda nyata berdasarkan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 5% dan 1%. Dimana K0 = 1 bagian
tanah PMK tanpa pupuk organik kotoran sapi (kontrol)
K1 = 1 bagian tanah PMK + 1 bagian pupuk organik kotoran sapi
K2 = 1 bagian tanah PMK + 2 bagian pupuk organik kotoran sapi
K3 = 1 bagian tanah PMK + 3 bagian pupuk organik kotoran sapi
K4 = 1 bagian tanah PMK + 4 bagian pupuk organik kotoran sapi
K5 = 1 bagian tanah PMK + 5 bagian pupuk organik kotoran sapi

Hasil perhitungan uji beda nyata tingkat pertumbuhan semai yang lebih
terkecil (BNT) penggunaan pupuk cepat terutama pertumbuhan tinggi
organik kotoran sapi dan tanah Podsolik tanaman nyamplung. Tingkat
Merah Kuning pada perlakuan- pertumbuhan semai nyamplung yang
perlakuan yang diberikan menunjukkan menggunakan pupuk organik kotoran
bahwa K1, K2 K3, K4, dan K5 sapi lebih baik dibandingkan dengan
menunjukkan perbedaan yang sangat pertumbuhan nyamplung tanpa dipupuk
nyata terhadap K0 (kontrol). Perlakuan sama sekali (kontrol). Perlakuan
pemupukan dengan media 1 bagian pemupukan dengan media 1 bagian
tanah PMK ditambah 5 bagian pupuk tanah PMK ditambah 5 bagian pupuk
organik kotoran sapi menunjukkan organi kotoran sapi menunjukkan
pertumbuhan terbaik bibit tanaman pertumbuhan terbaik pada bibit tanaman
nyamplung dibandingkan dengan nyamplung dibandingkan dengan
kontrol dan perlakuan lainya dengan kontrol. Besarnya peningkatan
besar peningkatan pertumbuhan 85,29 pertumbuhan tanaman nyamplung
% dibandingkan tanaman kontrol. dibandingkan dengan kontrol adalah
Hasil penelitian yang dilakukan 68,54 % (tinggi), 91,95 % (diameter),
dengan pemberian perlakuan pupuk 60% (jumlah daun), dan 85,29 % (berat
organik kotoran sapi pada tanah kering).
podsolik merah kuning menunjukkan

602
JURNAL HUTAN LESTARI (2016)
Vol. 4 (4) : 596 - 604

Pemberian berbagai perlakuan bibit nyamplung. Hal ini diduga pupuk


pemupukan pupuk organik kotoran sapi organik pada perlakuan dapat
terhadap media tanam Podsolik Merah mengimbangi media tumbuh pada tanah
Kuning adalah untuk membandingkan Podsolik Merah Kuning yang tinggi
pertumbuhan tanaman terbaik antar akan tingkat kemasaman dan miskin
perlakuan bagi tanaman nyamplung. akan unsur hara sehingga pertumbuhan
Tanah PMK yang digunakan tanpa tanaman nyamplung tersebut
perlakuan (kontrol) adalah untuk menunjukkan pertumbuhan tanaman
memudahkan dalam menilai kombinasi yang baik. Pemberian pupuk organik
perlakuan yang terbaik dari pemberian kotoran sapi pada perlakuan K5
pupuk organik kotoran sapi dari hasil menyebabkan kebutuhan tanaman
penelitian yang telah dilakukan. nyamplung akan pupuk organik sudah
Berdasarkan hasil analisis pupuk terpenuhi sehingga menyebabkan
organik kotoran sapi dan tanah Podsolik keadaan sifat fisik tanah menjadi baik
Merah Kuning menunjukkan beberapa untuk pertumbuhan tanaman. Sifat fisik
unsur yang terkandung dalam tanah dan tanah yang baik akan mempengaruhi
pupuk tersebut sehingga dapat kesuburan dan produktivitas tanah
mempengaruhi pertumbuhan tanaman. sehingga akan menyebabkan
Kombinasi perlakuan dengan penyerapan unsur hara bagi tanaman
menggunakan pupuk organik kotoran berlangsung dengan baik.
sapi memberikan pengaruh yang sangat
nyata terhadap pertumbuhan tanaman KESIMPULAN
nyamplung. Hal ini disebabkan karena Pemberian pupuk organik kotoran
adanya kandungan unsur hara yang sapi pada media tanam tanah Podsolik
dibutuhkan tanaman dalam pupuk Merah Kuning memberikan hasil yang
organik kotoran sapi. Penggunaan lebih baik pada pertumbuhan tanaman
pupuk organik kotoran sapi dapat nyamplung (Calophyllum inophyllum
meningkatkan daya penahan air Linn) terutama pada pertumbuhan
sehingga membentuk air tanah yang tinggi, diameter, jumlah daun, dan berat
bermanfaat dan mudah diserap oleh kering tanaman nyamplung
akar-akar tanaman untuk mendukung dibandingkan hanya menggunakan
pertumbuhan dan perkembangan tanah PMK saja. Pemberian pupuk
tanaman. Pupuk kandang mengandung organik kotoran sapi pada perbandingan
unsur hara/hormon tertentu yang dapat 1:5 (K5) memberikan hasil yang sangat
merangsang pertumbuhan tanaman. berbeda nyata dibandingkan dengan K0
Dari hasil penelitian pengaruh pupuk (kontrol) dan perlakuan lainya terhadap
organik kotoran sapi pada K5 pertambahan tinggi, diameter, jumlah
menunjukkan adanya beda yang nyata daun, dan berat kering pada semai
terhadap pertumbuhan Tinggi, diameter, tanaman nyamplung. Sedangkan antar
dan pertambahan jumlah daun pada perlakuan K1, K2, K3, dan K4
memberikan hasil yang berbeda nyata

603
JURNAL HUTAN LESTARI (2016)
Vol. 4 (4) : 596 - 604

namun hasil keduanya tidak sebaik


seperti pada perlakuan K5

DAFTAR PUSTAKA
Busyra.B.S. 1995. Rehabilitasi Tanah
Ultisol Sitiung dengan Kompos dan
Gambut. Risalah Serninar, Balai
Penelitian Tanaman Pansan.
Sukamandi.

Hakim, S.L. dan D. Santoso. 1985.


Pengelolaan Tanah dan Tanaman pada
Tanah Podzolik. Prosiding Pertemuan
Teknis Penelitian Tanah. Balai
Penelitian dan Pengembangan
Departemen Pertanian. Jakarta.

Kurnia P. F. S., Falsafi F. A, dan


Gunawan S. 2012. Karakterisasi Dan
Potensi Minyak Nyamplung
(Calophyllum Inophyllum) Sebagai
Bahan Baku Pembuatan Biodiesel.
Jurnal Teknik Pomits Vol. 1 No. 1
tahun 2012 (1-5)

604

You might also like