Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM

MARINE ENGINEERING DEPARTMENT


MARINE TECHNOLOGY FACULTY
WA Building Fl. 3, ITS Campus, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

BAB IV

ANALISA DATA

Moch. Ari Wibowo Sedjati

5019231191

CERTIFIED as LABORATORIUM BASED EDUCATION (LBE)


NUMBER : 21792/IT2.VII/PP.08.01/2018
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
WA Building Fl. 3, ITS Campus, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

BAB IV

ANALISA DATA
4.1 Perhitungan
Berikut merupakan tabel konversi satuan untuk mempermudah proses
perhitungan:

1 liter (dm3) 1/1000 (meter3)

1 jam (h) 3600 sekon (s)

1 milimeter (mm) 1/1000 meter

1 mmHG 1/760 atm

1 atm 101325 Pascal (Pa)

1 l/h 0,00000028 m3/s

4.1.1 Perhitungan Head Loss Data Hasil Percobaan 1 Pipa Horizontal


(Mendatar)

Pada contoh perhitungan kali ini menggunakan data percobaan 1 pipa


ke-1 dengan data ke-2 sebagai berikut:
● Luas Pipa (A)
1
A = 𝜋 𝑥 𝐷2
4
1
A = 𝜋 𝑥 0,0172
4
A = 0,000227 m2

● Kapasitas (Q)
𝑣
𝑄=
𝑡
0,01
𝑄=
2,97
𝑄 = 0,003367 m3/s

CERTIFIED as LABORATORIUM BASED EDUCATION (LBE)


NUMBER : 21792/IT2.VII/PP.08.01/2018
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
WA Building Fl. 3, ITS Campus, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

● Kecepatan aliran (v)


𝑄 𝑘𝑎𝑙𝑘𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖
𝑣=
𝐴
0,003367
𝑣=
0,000227
𝑣 = 14,833 𝑚/𝑠
Reynold Number (Re)
𝜌𝑥 𝑣𝑥𝐷
𝑅𝑒 =
𝜇
1000 𝑥 14,833 𝑥 0,017
𝑅𝑒 =
0,001
𝑅𝑒 = 252154,437
● Relative Roughness
𝑘 = ε/𝐷
𝑘 =0, 0015 / 0,017
𝑘 = 0,0652
Dengan perhitungan Reynold Number dan Relative Roughness
yang sudah diketahui maka didapatkan nilai f diagram moody
sebesar = 0,0818

● Head Loss Mayor (Hf Perhitungan)


𝑓 𝑥 𝐿 𝑥 𝑣2
𝐻𝑓 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =
2𝑥𝑔𝑥𝐷
0.0818 𝑥 1 𝑥 2,0819
𝐻𝑓 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =
2 𝑥 9,8 𝑥 0,17
𝐻𝑓 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = 0,768

● Head Loss Mayor Percobaan (Hf percobaan)


𝑃2−𝑃1
𝐻𝑓 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 =
𝛾
81326,644−73993,914
𝐻𝑓 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 =
9800
𝐻𝑓 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 = 0.748

● Head Loss Mayor total (Hf total)


𝐻𝑓 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐻𝑓 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 + 𝐻𝑓 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
𝐻𝑓 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 0,768 + 0,381
𝐻𝑓 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 1,535

CERTIFIED as LABORATORIUM BASED EDUCATION (LBE)


NUMBER : 21792/IT2.VII/PP.08.01/2018
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
WA Building Fl. 3, ITS Campus, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

● Friction Factor Percobaan (𝑓 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛)


𝐻𝑓𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 . 2 . 𝑔 . 𝐷
𝑓 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 =
𝐿 . 𝑣2
0,768𝑥 2 𝑥 9,8 𝑥 0,017
𝑓 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 =
1 𝑥 3,377

𝑓 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 = 0,0778

Tabel 4.3 Perhitungan Percobaan 1

4.1.2 Perhitungan Percobaan 2(Head Loss Pipa Karena Variasi Bukaan


Katup)
Perhitungan pada percobaan 2 ini menggunakan data ke-1 pada bukaan
2 sebagai contoh perhitungan. Adapun datanya dimuat dalam tabel di
bawah ini
Tabel 4.4 Data Percobaan

Dengan contoh perhitungannya adalah sebagai berikut:


● Luas Pipa (A)
1
A = 𝜋 𝑥 𝐷2
4
1
A = 𝜋 𝑥 0,02652
4
A = 0,000551 m2
● Kecepatan Aliran (v)
𝑄 𝑘𝑎𝑙𝑘𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖
𝑣=
𝐴
0,000416667
𝑣=
0,000551
𝑣 = 1,007 𝑚/𝑠

CERTIFIED as LABORATORIUM BASED EDUCATION (LBE)


NUMBER : 21792/IT2.VII/PP.08.01/2018
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
WA Building Fl. 3, ITS Campus, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

● Nilai k
Tabel 4.5 Data nilai k

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh:


kfully open valve = 0,15
k1/2 open valve = 2,1

● Head Loss Minor (mf Perhitungan)


𝑘 𝑥 𝑣2
𝐻𝑓 𝑚𝑖𝑛𝑜𝑟 =
2𝑔
2
1,48 𝑥 0,758
=
2 ∗ 9,8
= 0,0766
𝑃2 − 𝑃1
𝐻𝑓 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 =
𝛾
83726−77060
=
9800

= 0,650

𝐻𝑓 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐻𝑓 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 + 𝐻𝑓 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛


𝐻𝑓 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 0,675

CERTIFIED as LABORATORIUM BASED EDUCATION (LBE)


NUMBER : 21792/IT2.VII/PP.08.01/2018
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
WA Building Fl. 3, ITS Campus, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

dengan cara yang sama,didapatkan data pada percobaan 2 sebagai berikut:


Tabel 4.6 Data Hasil Perhitungan

4.1.3 Perhitungan Data Percobaan 3 (Head Loss karena Aksesoris)

Tabel 4.7 Data Percobaan 3

Contoh perhitungan percobaan 1 dengan menggunakan data ke 2 :


● Selisih Tekanan
P2 - P1 = 77593 - 77060
P2 - P1 = 533 pa

● Luas (A)
Luas 1
1
A = 𝜋 𝑥 𝐷2
4
1
A = 𝜋 𝑥 0,0172
4
A = 0,000214 m2
Luas 2 = 0

● Kapasitas Perhitungan
Q = V/t
Q = 0,11 / 16,54
Q = 0,00333 m3/s

● Kecepatan Aliran (v)


𝑄
𝑣=
𝐴
0,000333
𝑣=
0,000214
𝑣 = 1,469𝑚/𝑠

CERTIFIED as LABORATORIUM BASED EDUCATION (LBE)


NUMBER : 21792/IT2.VII/PP.08.01/2018
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
WA Building Fl. 3, ITS Campus, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

● Nilai k
Besarnya nilai (k) diperoleh dari
k fitting t = 0,2
k elbow 90 = 0,3

● Head Minor Total


𝑘 𝑥 𝑣2
𝐻𝑚 =
2𝑔
2
0,6 𝑥 1,3576
𝐻𝑚 =
2𝑔
𝐻𝑚 = 0.05444m
Tabel 4.8 Data hasil perhitungan

4.2 Analisis Grafik Percobaan 1

4.2.1 Grafik Antara Q dan V

Grafik 4.1 Kapasitas (Q) Terhadap Kecepatan (v)


Dapat dilihat dari Grafik 4.1 hubungan kapasitas dengan kecepatan yaitu
berbanding lurus. Semakin besar nilai kapasitas maka kecepatan yang dihasilkan
juga besar, begitu sebaliknya. Hal ini sudah sesuai dengan rumus berikut.
𝑄
𝑣=
𝐴
Dapat dilihat juga pipa 1 memiliki nilai kapasitas dan kecepatan yang paling
besar dibanding pipa lainnya. Sedangkan pipa 3 memiliki nilai kapasitas dan
kecepatan paling kecil dibanding pipa lainnya.

CERTIFIED as LABORATORIUM BASED EDUCATION (LBE)


NUMBER : 21792/IT2.VII/PP.08.01/2018
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
WA Building Fl. 3, ITS Campus, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

4.2.2 Grafik Antara V dan f Hitungan

Grafik 4.2 Kecepatan (V) Terhadap f Hitungan


Dapat dilihat dari Grafik 4.2 hubungan kecepatan dan f hitungan berbanding
terbalik. Semakin besar nilai kecepatan maka f hitungan yang dihasilkan semakin
kecil, begitu sebaliknya. Hal ini sudah sesuai dengan rumus berikut.
𝐿𝑣 2
𝐻𝑓 = 𝑓 ×
𝐷 . 2𝑔
Dapat dilihat juga pipa 3 memiliki nilai kecepatan paling besar dan
memiliki nilai f hitungan paling kecil dibanding pipa lainnya. Sedangkan
pipa 1 memiliki nilai kecepatan paling kecil dan memiliki nilai f hitungan
besar dibanding dengan pipa lainnya.

4.2.3 Grafik Antara f Hitungan dan D

Grafik 4.3 f hitungan Terhadap Diameter (D)


Dapat dilihat dari Grafik 4.3 hubungan f hitungan dengan diameter
adalah konstan. Hal ini terjadi karena ketika praktikum dilaksanakan pada
masing-masing pipa percobaan besar diameter yang digunakan bernilai
tetap sehingga terbentuklah grafik konstan. Namun apabila mengacu pada
persamaan, maka bentuk grafik seharusnya terbalik berbanding terbalik
sebagaimana persamaan berikut.

CERTIFIED as LABORATORIUM BASED EDUCATION (LBE)


NUMBER : 21792/IT2.VII/PP.08.01/2018
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
WA Building Fl. 3, ITS Campus, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

4.2.4 Grafik Antara Hf Hitungan dan f Hitungan

Grafik 4.4 Head Loss Mayor (Hf) Terhadap f Hitungan


Dapat dilihat dari Grafik 4.4 hubungan head loss mayor dengan f hitungan
berbanding terbalik. Hal ini tidak sesuai dengan rumus yang ada, seharusnya
hubungan head loss dan f hitungan yaitu berbanding lurus, sesuai dengan rumus
berikut.
𝐿𝑣 2
𝐻𝑓 = 𝑓 ×
𝐷 . 2𝑔
Grafik 4.4 tidak sesuai dengan rumus karena adanya kesalahan saat
pengambilan data atau karena alat praktikum yang digunakan sudah tidak
dalam kondisi yang baik lagi.

4.2.5 Grafik Antara Hf Hitungan dan V

Grafik 4.5 Head Loss Mayor (Hf) Terhadap Kecepatan (v)

Dapat dilihat dari Grafik 4.5 hubungan head loss mayor dan kecepatan
berbanding lurus. Semakin besar nilai head loss mayor maka kecepatan yang
dihasilkan juga besar, begitu sebaliknya. Hal ini sudah sesuai dengan rumus
berikut.

CERTIFIED as LABORATORIUM BASED EDUCATION (LBE)


NUMBER : 21792/IT2.VII/PP.08.01/2018
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
WA Building Fl. 3, ITS Campus, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

𝐿𝑣 2
𝐻𝑓 = 𝑓 ×
𝐷 . 2𝑔

Dapat dilihat juga pipa 1 memiliki nilai head loss mayor dan kecepatan paling
besar dibanding dengan pipa lainnya. Sedangkan pipa 3 memiliki nilai head loss
mayor dan kecepatan paling kecil dibanding pipa lainnya.

4.2.6 Grafik v dengan f percobaan

Grafik 4.6 Hubungan Antara f hitungan dengan f percobaan

Pada grafik di atas terlihat bahwa hubungan antara f perhitungan dengan f


percobaan adalah berbanding terbalik, yaitu semakin besar f perhitungan
maka f percobaan akan semakin kecil. Namun pada grafik terlihat pada data
f percobaan terdapat fluktuasi, sehingga grafiknya terlihat tidak normal.
Hal ini terjadi karena adanya ketidaktelitian praktikan pada saat percobaan.

4.2.7 Grafik D dengan f percobaan

Grafik 4.7 Hubungan Antara f hitungan dengan f percobaan

CERTIFIED as LABORATORIUM BASED EDUCATION (LBE)


NUMBER : 21792/IT2.VII/PP.08.01/2018
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
WA Building Fl. 3, ITS Campus, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

Pada grafik di atas terlihat bahwa hubungan antara f perhitungan dengan f


percobaan adalah berbanding terbalik, yaitu semakin besar f perhitungan
maka f percobaan akan semakin kecil. Namun pada grafik terlihat pada data
f percobaan terdapat fluktuasi, sehingga grafiknya terlihat tidak normal. Hal
ini terjadi karena adanya ketidaktelitian praktikan pada saat percobaan.

4.2.8 Grafik Antara f Hitungan dan f Percobaan

Grafik 4.8 Kecepatan (v) Terhadap f Percobaan

Dapat dilihat dari Grafik 4.8 hubungan kecepatan dan f percobaan berbanding
lurus. Semakin besar kecepatan maka f percobaan yang dihasilkan juga besar,
begitu sebaliknya. Hal ini sudah sesuai dengan rumus berikut.

𝐿𝑣 2
𝐻𝑓 = 𝑓 ×
𝐷 . 2𝑔

Dapat dilihat juga pipa 1 memiliki kecepatan paling besar dibanding dengan
pipa lainnya.

4.2.9 Grafik Antara hf percobaan dan v

Grafik 4.9 hf Terhadap V

CERTIFIED as LABORATORIUM BASED EDUCATION (LBE)


NUMBER : 21792/IT2.VII/PP.08.01/2018
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
WA Building Fl. 3, ITS Campus, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

Dapat dilihat dari Grafik 4.9 hubungan kecepatan dan f percobaan berbanding
lurus. Semakin besar kecepatan maka f percobaan yang dihasilkan juga besar,
begitu sebaliknya. Hal ini sudah sesuai dengan rumus berikut.
𝐿𝑣 2
𝐻𝑓 = 𝑓 ×
𝐷 . 2𝑔

Dapat dilihat juga pipa 1 memiliki kecepatan paling besar dibanding dengan
pipa lainnya.

4.2.10 Grafik f hitungan dan percobaan

Grafik 4.9 f hitungan Terhadap f percobaan

Pada grafik di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa hubungan antara f


hitungan dengan f percobaan adalah tidak saling memengaruhi. Hal tersebut
mungkin terjadi karena kurangnya ketelitian praktikan dan juga erorr pada
alat praktikumnya.

4.2.1 Analisa Grafik Percobaan 2

4.2.2.1 Grafik Antara Hm dan v

Grafik 4.11 Head Loss Minor (Hm) Terhadap Kecepatan (v)

CERTIFIED as LABORATORIUM BASED EDUCATION (LBE)


NUMBER : 21792/IT2.VII/PP.08.01/2018
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
WA Building Fl. 3, ITS Campus, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

Dapat dilihat dari Grafik 4.11 hubungan head loss minor dengan
kecepatan berbanding lurus. Semakin besar kecepatan maka Hm yang
dihasilkan juga besar, begitu sebaliknya. Hal ini sesuai dengan rumus Hm
berikut.
𝑣2
𝐻𝑚 = 𝑘
2𝑔
Dapat dilihat juga gate valve bukaan 1 memiiki nilai Hm dan
kecepatan paling besar dibanding dengan gate valve bukaan 0.5.

4.2.2.2 Grafik Antara Hm dan k

Grafik 4.12 Head Loss Minor (Hm) Terhadap Nilai k

Dapat dilihat dari Grafik 4.12 hubungan head loss minor dengan k konstan.
Seharusnya berbanding lurus. Semakin besar kecepatan maka Hm yang
dihasilkan juga besar, begitu sebaliknya. Hal ini sesuai dengan rumus berikut.
𝑣2
𝐻𝑚 = 𝑘
2𝑔
Grafik menunjukkan bahwa grafik konstan, hal ini terjadi karena nilai k pada
bukaan katup 1 dan 0.5 tidak berubah. Katup bukaan 1 dan 0.5 menunjukkan
bahwa perbandingan hm dan k pada katup 1 lebih besar.

4.2.2.3 Grafik Antara k dan v

Grafik 4.13 nilai k Terhadap Nilai v

CERTIFIED as LABORATORIUM BASED EDUCATION (LBE)


NUMBER : 21792/IT2.VII/PP.08.01/2018
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
WA Building Fl. 3, ITS Campus, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

Dapat dilihat pada grafik antara nilai aksesoris dengan diameter,


bahwa keduanya menunjukkan nilai aksesoris dengan diameter yang
berbanding terbalik. Hal tersebut sesuai dengan teori dan perumusan.

4.2.2 Analisa Grafik 3

4.2.3.1 Grafik Antara Hm dan v

Grafik 4.14 Head Loss Minor (Hm) Terhadap Kecepatan (v)


Dapat dilihat dari Grafik 4.14 hubungan head loss minor dengan
kecepatan v1 berbanding lurus. Semakin besar kecepatan maka Hm yang
dihasilkan juga besar, begitu sebaliknya. Hal ini sesuai dengan rumus berikut.
𝑣2
𝐻𝑚 = 𝑘
2𝑔

4.2.3.2 Grafik Antara Hm dan k

Grafik 4.15 Head Loss Minor (Hm) Terhadap Nilai k


Dapat dilihat dari Grafik 4.15 hubungan head loss minor dengan k konstan.
Seharusnya berbanding lurus. Semakin besar kecepatan maka Hm yang
dihasilkan juga besar, begitu sebaliknya. Hal ini sesuai dengan rumus berikut.

CERTIFIED as LABORATORIUM BASED EDUCATION (LBE)


NUMBER : 21792/IT2.VII/PP.08.01/2018
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
WA Building Fl. 3, ITS Campus, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

𝑣2
𝐻𝑚 = 𝑘
2𝑔

Grafik menujukkan bahwa grafik konstan, hal ini terjadi karena nilai
k pada fitting T dan elbow 90 bernilai tetap dan tidak berubah.

4.2.3.3 Grafik k dengan v

Grafik 4.16 v Terhadap Nilai k


Dapat dilihat dari Grafik 4.16 hubungan koefisien fitting dengan kecepatan,
adalah berbanding terbalik, dikarenakan Semakin besar kecepatan maka k
yang diterima juga besar, begitu sebaliknya. Hal ini sesuai dengan rumus
berikut.
𝑣2
𝐻𝑚 = 𝑘
2𝑔

CERTIFIED as LABORATORIUM BASED EDUCATION (LBE)


NUMBER : 21792/IT2.VII/PP.08.01/2018

You might also like