Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Nama : Freya Nadindra Alfatanaya

No : 21
Kelas : 6A

The Arrogant Tree


In a forest, there is a tree that was so big and so beautiful. However, the trees were so
arrogant because not all of the animals were allowed to stay on a branch and perch
that he had. One day, there was a beautiful white bird that wanted to perch on her
branch. The bird asked, “Could I stay on your branch?” The tree replied “Of course
you can, because you are a very pretty bird”. The beautiful bird perched on a branch
and then stayed for a long time on the tree.

On the next week, the tree saw a sick rabbit with the falling out of hair. The rabbit
was so exhausted from walking because he wanted to meet the physicians in the forest
edge. He saw the rabbit and he knew that the rabbit was being sick because the face
was pale and the hair was falling out. However, he was reluctant to offer a help to the
rabbit because he was disgusted with the disease.

Because of so tired, the rabbit asked permission from him to take the shelter and a rest
for a moment near his roots. However, he did not allow it for fear of contracting the
disease of the rabbit. He snapped the rabbit and told him to get out and went away
from him. The rabbit continued to beg in order to have a rest even though only a few
minutes. He still did not allow the rabbits and even getting snapped.

The rabbit felt so humiliated and prayed to God that purpose to the punishment for the
tree in accordance with his behavior. When the rabbit prayed, he was laughing and
said that the rabbits did the silly things.

Rabbit prayer was granted by God and the beautiful tree immediately attacked
caterpillars. Gradually, the leaves which were owned by the tree were falling out and
the flowers withered. He was not the beautiful tree anymore and just being a rod that
would die soon. After being withered, he continued to pray to God and being so kind
to others. He has repented and promised not to repeat the cavalier attitude that he had
before. Then, God forgave him and sent the golden woodpecker to eat the caterpillars
which were present throughout the body. After cleaning the caterpillars on his body,
the tree turned back into a very beautiful tree.

He kept his promise for not bragging and keeping to help others. Currently, he was
liked by all the residents of the forest and he lived happily.
Pohon yang Sombong
Di sebuah hutan, terdapat sebuah pohon yang begitu besar dan indah. Namun, pohon
tersebut begitu sombong karena tidak semua hewan ia perbolehkan hinggap dan
tinggal di dahan yang ia miliki. Suatu hari, ada seekor burung jarak berwarna putih
dan indah ingin hinggap di ranting miliknya. Buruk jalak tersebut bertanya, “bolehkah
aku hingga di rantingmu?” sang pohon menjawab “tentu saja boleh karena kau adalah
burung yang sangat cantik”. Burung jalak kemudian hinggap di dahan dan tinggal
dalam waktu yang lama di pohon tersebut.

Minggu berikutnya, sang pohon melihat seekor kelinci yang sakit dan rambutnya
banyak yang rontok. Kelinci tersebut kelelahan karena berjalan cukup jauh untuk
menemui tabib yang ada di pinggir hutan. Ia melihat kelinci tersebut dan mengetahui
bahwa sang kelinci nampaknya sedang sakit karena wajahnya yang pucat serta
bulunya yang rontok. Namun, ia merasa enggan untuk menawarkan bantuan kepada
kelinci karena ia merasa jijik terhadap penyakit kelinci tersebut.

Karena begitu lelah, sang kelinci meminta izin kepada dirinya untuk berteduh dan
beristirahat sejenak di dekat akarnya. Namun, ia tidak mengizinkannya karena takut
tertular penyakit sang kelinci. Ia membentak kelinci tersebut dan menyuruhnya agar
segera pergi serta menjauh darinya. Kelinci tersebut terus memohon agar bisa
beristirahat meskipun hanya beberapa menit. Ia tetap tidak mengizinkan kelinci dan
bahkan semakin membentaknya.

Sang kelinci putus asa dank arena merasa begitu terhina, kelinci tersebut berdoa
kepada Tuhan agar sang pohon mendapatkan hukuman yang sesuai dengan tingkah
lakunya. Ketika sang kelinci berdoa, sang pohon malah tertawa dan berkata bahwa
sang kelinci melakukan hal konyol.

Doa kelinci tersebut dikabulkan oleh Tuhan dan pohon yang indah segera diserang
ulat. Lambat laun, daun yang dimiliki oleh pohon tersebut rontok dan bunga yang
dimilikinya menjadi layu. Ia bukan lagi pohon yang indah dan hanya menjadi sebuah
batang yang sebentar lagi akan mati. Setelah menjadi layu, ia terus berdoa kepada
tuhan dan berbuat baik kepada orang lain. Ia telah bertaubat dan berjanji tidak lagi
mengulangi sikap angkuh yang ia miliki. Kemudian, Tuhan memaafkannya dan
mengirimkannya seekor burung pelatuk berwarna emas untuk memakan ulat yang ada
di seluruh tubuhnya. Setelah burung pelatuk tersebut membersihkan ulat yang berada
ditubuhnya, sang pohon berubah kembali menjadi pohon yang sangat indah.

Ia menepati janjinya dengan tidak lagi menyombongkan diri dan tetap membantu
orang lain. Saat ini, ia disukai oleh semua penduduk hutan dan ia hidup bahagia.
Luminesce Firefly
In a small forest, there was a firefly were lived a pair with his mother. His name is
Patrick, he is a weak firefly who has no luminescent of him. Mother said to him that
he is different to others. He can not fly and has no luminescent since he was born.
They were live until Patrick grows to be teenagers. The bad things are he has no
friends and can not fly happily in the air like others.

He was sad to mother and locked his room for a whole day. Mother was worried
about what is going on him.

“Patrick, why you are not going out from your room and take a meal for a while?”
“Are you sick?” Mothers knocked his door and try to pursue him out from the room.
“I will put the meal out of your door, so you can take it when you want. Patrick was
unable to say “Yes I will mom” his mouth was locked and his heart was too ego to
kick out the bad things run on his mind.

He just take the meal when the days gone to be midnight. “I don’t want to come out
the room you know mom, till you were die !” “This is my worse life! I am just flawed
boy! No one cares me!” He said when mothers try a thousand time to make him out
from his room.

The condition were going bad. It is a year since he locked himself in his room. “Dear,
I was sick. I got flu and terrible cough, please go outside. I am sorry for make you
born in worse condition. In deformity, and no one want to be your friend. I just want
to let you know that I love you as Mom and friends.”

Patrick still don’t want to talked to. He just covered his face with blanked and seems
frustrated.

Day by day run. In the next week, mom never gave him a meal again. “It is strange,
why mom didn’t give me meal for three days?’ I can’t hear her anything!”

He was so hungry, and this condition makes him want to go out from his room. So
unexpectedly and dramatic, he caught his mom dead with a letter on her hand.

And the letter shows;


Dear My Lovely Patrick

I don’t know what going on me..

I had checked my health to the doctor when you just locked your room.

Doctor said to me that I got cancer.

It is final stadium.

So my life just in a couple of months

I am so sorry that were got accident when you are in pregnancy

And your dad were dead


You got the physical defect after it

It is not easy to make you understand

That luminescent is you

Not what you just think

That I love you till the day ends

Forever.

Best regards,

Mom
Kunang-kunang Yang Bercahaya
Di suatu hutan yang kecil, hiduplah sebuah kunang-kunang bersama ibunya. Dia
bernama Patrick. Dia adalah kunang-kunang yang lemah yang tidak memiliki cahaya
di ekornya. Ibunya mengatakan kepada dia bahwa dia bebrbeda dari teman-temanya.
Dia tidak dapat terbang dan tidak memiliki cahaya seperti yang lain sejak ia lahir.
Mere hidup hingga Patrick beranjak remaja. Hal terburuk baginya adalah dia tidak
memiliki teman kerena dia tidak dapat terbang sesenang teman-temannya.

Dia sedih dan marah terhadap ibunya lalu mengunci pintu seharian. Ibunya sangat
khawatir terhadapnya.

“Patrick, mengapa kamu tidak keluar kamarand tidak makan?” “Apa kamu sakit?”
Seraya ibunya mengetuk pintu kamar nya dan mencoba membujuknya keluar. “Atau
aku taruh saja makanan mu di depan pintu, jadi kamu bisa mengambilnya kapanpun
kamu mau. Patrick tak bisa berkata-kata “Ya akan ku ambil bu” Mulutnya terlalu
terkunci dan egonya pun begitu, terlalu besar untuk dikalahkan. Dia selalu mengambil
maknanya ketika tengah malam. “Aku tak mau keluar kamar bu, sampai kau mati!”
“Hidupku sudah hancur! Saya hanya anak yang cacat! Tidak ada yang mau peduli
padaku!’ Ucapnya kepada ibunya yang mencoba ribuan kali membujuknya keluar dari
kamarnya.

Kondisinya semakin memburtuk. Dia sudah mengunci kamarnya sampai hamper


genap satu tahun. “Sayang, aku sakit. Aku mendapat flu sepertinya dan juga batuk
yang parah, tolong keluar kamar sayang. Aku minta maaf telah membuatmu lahir
menjadi seperti itu, cacat sehingga tidak ada yang ingin berteman dengan mu. Saya
hanya ingin kamu tahu bahwa aku mencintaimu selayaknya ibu bahkan seperti
temanmu.”

Patrick tetap tak mau bicara. Dia hanya menutup wajahnya dengan sprei dan terlihat
semakin frustrasi. Hari demi hari pun berjalan. Di minggu ini, ibunya tak perna
memberikan makan lagi. “aneh, mengapa ibu tidak memberiku makan selama tiga
hari ini seperti biasanya?” Saya pun tak mendengar suaranya sama sekali!”

Dia pun semakin lapar, dan kondisi inilah yang membuat nya mau keluar kamar.
Tiba-tiba dan begitu daramatis dia melihat ibunya tak bernyawa lagi, dengan sepucuk
surat dityangannya.

Dan surat itu berisi;


Patrickku tersayang,

Saya tidak tahu apa yang terjadi padaku…

Aku telah memeriksakan kesehatanku ketika kau sedang mengunci diri di kamar.

Dokter mengatakan bahwa aku memiliki kanker

Dan sudah stadium akhir

Jadi hidupku hanya beberapa bulan lagi paling lama


Aku minta maaf karena dulu ibu mendapatkan kecelakaan ketika kau sedang dalam
kandungan

Dan ayahmu pun meninggal

Kamu mendapatkan cacat ketika kemu dilahirkan

Itu bukanlah hal yang mudah untuk membuatmu mengerti

Bahwa cahaya itu adalah kamu

Lebih dari hanya cahaya kunang-kunang

Dan aku mencintaimu sampai akhir nanti

Selamanya.

Salam,

Ibu

You might also like