Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

MANAJEMEN PEMERINTAHAN DESA DALAM PROGRAM USAHA EKONOMI

DESA SIMPAN PINJAM (UED-SP) DESA TANJUNG LEBAN KECAMATAN


BANDAR LAKSAMANA KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2016-2017

Oleh : Muhammad Amir Muttakin


Email :mamirmuttakin@gmail.com
Pembimbing : Drs. H. Ishak, M.si
Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya, Jl. H.R. Soebrantas Km 12,5 Simp. Baru, Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract
Village government management is a process that consists of planning, organizing,
financial management, coaching and development, decision making, management and
supervision programs. Village government management in the UED-SP program to
accelerate the level of community welfare development in Tanjung Leban Village.
This study aims to: (1) To describe the Village Government Management in the
Savings and Loans Village Economic Business Program (UED-SP) of Tanjung Leban
Village. (2) To find out what factors become obstacles in the process of implementing Village
Government Management in the Savings and Loans Village Economic Business Program
(UED-SP) of Tanjung Leban Village. This research uses a qualitative research method with a
descriptive approach, which can be interpreted as a problem solving process that is
investigated by describing the state of the research subject based on the facts that appear
during the research which is continued based on existing theories. Data analysis is
performed by data reduction, data presentation, and drawing conclusions or verification. The
subjects of this research are the Village Head, Chair of the Village Consultative Body (BPD),
UED-SP manager, Village Assistant, Community Leaders, and United Blessed UED-SP
Members.
The results of this study indicate that the existence of Village Government
Management in the Savings and Loans Village Economic Business Program (UED-SP),
should be able to improve the arrears that occur in the UED-SP Berkah Bersatu, but in
reality this arrears still occur due to several factors namely weak leadership village head,
inadequate facilities, low mindset of the community, and Weak Supervision from the village
government, this is an inhibiting factor in carrying out the process of village government
management in the implementation of the UED-SP Berkah Bersatu program.
Keywords: Village Government Management, UED-SP

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 1


1. PENDAHULUAN Program Peningkatan Keberdayaan
A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Perdesaan Usaha Ekonomi
Desa/ Kelurahan Simpan Pinjam (UED/K-
Negara Republik Indonesia sebagai SP)
negara kesatuan menganut asas 2. Melakukan pembinaan pengembangan
desentralisasi dalam penyelenggaraan peran serta masyarakat, pembinaan
pemerintahan di daerah, dengan administrasi dan fasilitasi pemberdayaan
memberikan kesempatan dan keleluasaan masyarakat pada tahapan-tahapan kegiatan
kepada daerah untuk menyelenggarakan Program Peningkatan Keberdayaan
otonomi daerah. Undang-undang Nomor Masyarakat Perdesaan Usaha Ekonomi
Desa/ Kelurahan Simpan Pinjam (UED / K-
23 Tahun 2014, semakin menguatkan SP).
posisi daerah dalam upaya meningkatkan 3. Melakukan pernbinaan teknis untuk
kemampuan di segala bidang, karena menunjang pelaksanaan program.
semua yang menyangkut kemajuan daerah 4. Melakukan rapat koordinasi berkala dan
diserahkan pengelolaan sepenuhnya atau insidentjl yang dapat melibatkan
kepada daerah tersebut, terutama kepada Dinas/Instansi dan atau pihak-pihak terkait
kawasan Kabupaten dan Kota sebagai titik untuk mengoptimalkan pelaksanaan
berat otonomi daerah. program.
5. Melakukan Evaluasi mengcnai
Pemberdayaan Masyarakat Desa perkembangan dan hasil
(PMD) adalah upaya mengembangkan pelaksanaanProgram Peningkatan
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat Keberdayaan Masyarakat Perdesaan Usaha
dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, Ekonomi Dcsa/Kelurahan Simpan Pinjam
kesrampilan, perilaku, kemampuan, (UED/K-SP) serta menindaklanjuti laporan
kesadaran, serta memanfaatkan sumber hasil pelaksanaan Program.
daya melalui penetapan kebijakan, 6. Memfasilitasi dan mengupayakan
penyelesaian permasalahan yang timbul
program, kegiatan, dan pendampingan
dalam pelaksanaan Program Peningkatan
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan Usaha
pemantauan.bentuk pemberdayaan Ekonomi Desa/ Kelurahan Simpan
masyarakat desa yaitu UED-SP (Usaha Pinjam(UED/K-SP).
ekoonomi Desa Simpan Pinjam) Dalam
Peraturan Bupati Bengkalis No. 38 Tahun Pada proses penelitian ini, penulis
2014 Tentang Petunjuk Teknis Program melakukan focus penelitian di salah satu
Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Desa yang memang mendapatkan bagian
Peardasaan (PPKMP) Kabupaten untuk pelaksanaan program UED-SP
Bengkalis menjelaskan bahwa tersebut, dan desa yang penulis jadikan
pemerintah desa bertanggung jawab atas lokasi penelitian adalah Desa Tanjung
pelaksaaan dan pelesatarian, bertugas dan Kecamatan Bandar Laksamana, dimana
berkewajiban : dalam pelaksanaannya program tersebut
1. Melakukan koordinasi pembinaan dan kembali di bagi atas beberapa
pengendalian pelaksanaan Program Desa/Kelurahan di masing-masing
Peningkatan Keberdayaan Masyarakat tempatnya, dan adapun jumlah tunggakan
Perdesaan Usaha Ekonomi Desa/ di masing-masing Desa di Kecamatan
Kelurahan Simpan Pinjam (UED/K-SP) Bandar Laksamana dapat di lihat pada
dan sinkronisasi dengan program-program tabel di bawah ini:
sektoral, regional dan lainnya untuk
mendukung keberhasilan pelaksanaan

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 2


Tabel 1
Data Jumlah Dana Pinjaman Dan Dana Tunggakan Di Kecamatan Bandar Laksamana
Kabupaten Bengkalis Dari Tahun 2016 – 2017
No Nama Anggota Total Dana Total Dana Jumlah Penunggak
Desa/Kelurahan UED-SP Digulirkan Tunggakan
1 Desa Api-api 721 Orang Rp 8,229,780,500 Rp 1,331,000,900 356 Orang
2 Desa Parit 1 Api-api 698 Orang Rp 9,879.000.000 Rp 1,662,440,000 197 Orang
3 Desa Tamiang 890 Orang Rp 10,031,800,000 Rp 2,104,490,000 239 Orang
4 Desa Tenggayun 1073 Orang Rp 12,152,000.000 Rp 859,060,750 421 Orang
5 Desa Sepahat 928 Orang Rp 10,760,350.000 Rp 1,490,008,200 309 Orang
6 Desa Tanjung Leban 850 Orang Rp11,565,000.000 Rp 2,849,234,389 319 Orang
7 Desa Bukit Kerikil 1525 Orang Rp 16,034,000.000 Rp 1,121,750,000 279 Orang
Sumber: Data Olahan Penulis,2017.

Berdasarkan data di atas, menjelaskan berjumlah sebanyak 319 orang


bahwa Desa Tanjung Leban menjadi Desa masyarakat.
dengan jumlah total tunggakan terbesar
untuk masyarakat yang menggunakan dana Pelaksanaan Usaha Ekonomi Desa
UED-SP, tunggakan yang di derita oleh Simpan Pinjam mengalami kendala pada
lembaga UED-SP Berkah Bersatu adalah bidang pengembalian pinjaman yang di
sebesar Rp 2,849,234,389 jumlah tersebut lakukan oleh masyarakat, untuk melihat
di hasilkan dari masyarakat yang tidak hasil rekapitulasi terkait dengan data
melakukan pembayaran tunggakan yang tersebut, maka penulis akan
menyajikannya pada tabel di bawah ini :

Tabel 2
Data Hasil Rekapitulasi Pelaksanaan Program UED-SP Desa Tanjung Leban
Kecamatan Bandar Laksamana Tahun 2016-2017
No Tahun Jumlah Nasabah Total Dana Di Gulirkan Total Dana Penunggakan
1 2016 163 Rp 2,334,500,000 Rp 730,458,667
2 2017 66 Rp 1,021,000,000 Rp 942,096,222
Jumlah 229 Rp 3,355,500,000 Rp 1.672.554.889
Total nasabah yang melakukan penunggakan adalah sebanyak 229 Orang
Sumber : Data Olahan Penulis,2017
Berdasarkan data di atas, menjelaskan menyentuh angka Rp 1.672.554.889. Usaha
bahwa setiap pelaksanaan pemberian pinjaman Ekonomi Desa Simpan pinjam memiliki
kepada nasabah yang di mulai pada tahun Tujuan untuk memberdayakan masyarakat
2016 hingga kurun waktu 2017, desa untuk berwirausaha. Namun dari hasil
totaltunggakan yang dilakukan nasabah terus data yang penulis ternyata tidak tepat sasaran,
mengalami peningkatan, dimana pada sampai untuk melihat hasil data tersebut, maka penulis
tahun 2017 jumlah tunggakan yang dilakukan akan menyajikannya pada tabel di bawah ini :

Tabel 3
Pengguna Dana Usaha Desa Tanjung Leban berdasarkan jenis usaha Tahun 2016-2017
Jumlah Nasabah
No
Jenis Usaha 2016 2017
1 Perkebunan 5( 3.1%) 4( 6.0%)
2 Perdagangan 1( 0.0%) -
3 Perikanan 3( 1.8%) 1( 0.0%)
4 Industri Kecil 1( 0.0%) 2( 0.3%)
5 Jasa 153 ( 93.8%) 60(90.9%)
Jumlah 163 66
Sumber : Data Olahan Penulis,2017

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 3


Berdasarkan data di atas,dapat 2. Manfaat praktis, dapat menjadi bahan
menjelaskan bahwa setiap pelaksanaan masukan bagi pemerintah dan pihak-
pemberian pinjaman kepada nasabah yang di pihak mengenai pelaksanaan program
mulai pada tahun 2016 hingga kurun waktu Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam
2017 tidak tepat sasaran, dana yang (UED-SP)
seharusnya digunakan untuk modal usaha
malah di gunakan untuk keperluan jasa pribadi
hingga menyentuh angka 90% 2. TINJAUAN PUSTAKA
1) Kerangka Teori
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana Manajemen Pemerintahan Manajemen
Desa Dalam Program Usaha Ekonomi Mary Parker Follet mendefinisikan
Desa Simpan Pinjam (UED-SP) Desa manajemen sebagai seni dalam
Tanjung Leban Kecamatan Bandar menyelesaikan pekerjaan melalui orang
Laksamana Kabupaten Bengkalis tahun lain atau sebagai pengaturan atau
2017? pengelolaan sumber yang ada sehingga
2. Faktor-faktor apa saja yang penghambat hasilnya maksimal. Sedangkan manajemen
dalam proses pelaksanaanManajemen menurut J.G. Longencker dalam Nawawi
Pemerintahan Desa Dalam Program adalah sebagai suatu proses kegiatan
Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam manajer dalam mengambil keputusan,
(UED-SP) Desa Tanjung Leban mengordinasikan usaha-usaha kelompok,
Kecamatan Bandar Laksamana dan kepemimpinan. Manajemen juga
Kabupaten Bengkalis tahun 2017? merupakan suatu proses atau kerangka
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian kerja, yang melibatkan bimbingan atau
1) Tujuan Penelitian pengarahan suatu kelompok orang-orang
kea rah tujuan-tujuan organisasional atau
1. Untuk mendeskripsikan tentang maksud-maksud yang nyata.
Manajemen Pemerintahan Desa
Dalam Program Usaha Ekonomi Desa Pemerintahan Desa
Simpan Pinjam (UED-SP) Desa Berdasarkan Undang-undang Nomor
Tanjung Leban Kecamatan Bandar 23 Tahun 2004 Tentang Pemerintah
Laksamana Kabupaten Bengkalis Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor
tahun 2017. 72 Tahun 2005 tentang Desa, kewenangan
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa Desa yang ada untuk Pengutan Pemerintah
yang menjadi penghambat dalam Desa ke depan meliputi:
proses pelaksanaanManajemen 1. Urusan Pemerintah yang sudah ada
Pemerintahan Desa Dalam Program berdasarkan hak asal-usul desa.
Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam 2. Urusan Pemerintah yang menjadi
(UED-SP) Desa Tanjung Leban kewenangan Kabupaten/Kota yang
Kecamatan Bandar Laksamana diserahkan pegaturannya kepada Desa.
Kabupaten Bengkalis tahun 2017. 3. Tugas Pembantuan dari Pemerintah,
2) Manfaat Penelitian pemerintah Provinsi, dan/atau
1. Manfaat akademis, diharapkan dapat pemerintah Kabupaten/Kota.
memberikan informasi dan kontribusi 4. Urusan Pemerintahan lainnya yang oleh
untuk menjadi bahan kajian ilmu peraturan perundang-undangan
pengetahuan khususnya dalam diserahkan kepada Desa.
pengembangan Ilmu Pemerintahan yang Kepala Desa mempunyai Tugas,
berkaitan dengan keberhasilan dan wewenang, kewajiban, sebagaimana diatur
pelaksanaan terkait dengan pelaksanaan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72
program Usaha Ekonomi Desa Simpan Tahun 2005 Pasal 14 ayat 1 menyebutkan
Pinjam (UED-SP). “Kepala Desa mempunyai tugas

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 4


menyelenggarakan urusan pemerintahan, 3. HASIL PENELITIAN DAN
pembangunan, dan kemasyarakatan”. PEMBAHASAN
Kemudian pada ayat (2) menyebutkan
Kepala Desa mempunyai wewenang: a) Manajemen Pemerintahan Desa
1. Memimpin penyelenggaraan Dalam Program Usaha Ekonomi
pemerintah desa berdasarkan kebijakan Desa Simpan Pinjam (UED-SP)
yang ditetapkan bersama. Desa Tanjung Leban Kecamatan
2. Mengajukan rancangan peraturan desa Bandar Laksamana Kabupaten
Bengkalis Tahun 2016-2017
3. Menetapakan peraturan desa yang telah
mendapat persetujuan bersama BPD. Dalam penelitian ini penulis
4. Menyusun dan mengajukan rancangan menggunakan teori Ryass Rasyid sebagai
peraturan desa mengenai APBDes acuan dalam melaksanakan penelitian.
untuk dibahas dan ditetapkan bersama Dalam teori tersebut di jelaskan bahwa
BPD. pelaksanaan manajemen pemerintah
5. Membina kehidupan masyarakat desa. menurut Ryass Rasyidmencakup beberapa
6. Membina perekonomian desa . bidang kegiatan sebagai berikut:
7. Mengkoordinasikan pembangunan desa 1. Perencanaan
secara partisipatif 2. Pengorganisasian
8. Mewakili desanya di dalam dan di luar 3. Pengelolaan keuangan
4. Pengambilan keputusan
pengadilan dan dapat menunjuk kuasa
5. Pembinaan dan pengembangan personil
hukum untuk mewakilinya sesuai
6. Program Pengelolaan
dengan peraturan perundang-undangan . 7. Pengawasan
Manajemen Pemerintahan Desa 1) Perencanaan
Pelaksanaan manajemen pemerintahan Pemerintahan Desa merupakan
menurut Ryass Rasyid mencakup beberapa kegiatan yang dilakukan oleh pejabat
bidang kegiatan sebagai berikut: publik dalam rangka penyelenggaraan
1. Perencanaan kebijakan dan program pemerintahan suatu organisasi
2. Pengorganisasian atas struktur publik.Pemerintahan Desa terdiri dari
pemerintahan. Pemerintah Desa dan BPD. Dalam
3. Pengelolaan keuangan menjalankan segelintir kegiatan yang di di
4. Pembinaan dan pengembangan personil laksanakan dibutuhkan sebuah
5. Pengambilan keputusan secara umum. perencanaan, maka penulis Lampirkan
6. Program Pengelolaan kegiatan Pemberdayaan yang dilakukan
7. Pengawasan oeleh pemerintah desa bersama pengurus
UED-SP Berkah Bersatu yaitu sebagai
berikut :

Tabel 4
Perencanaan kegiatan UED-SP Berkah Bersatu Tahun 2016-2017
Kegiatan Awal kegiatan Pelaksanaan Akhir Kegiatan
 Mendorong Kepala desa, melakukan Hanya sebagian dari
kegiatan pendamping desa, BPD kegiatan masyarkaat yang
perekonomian di Desa dan kader pembangunan simpan pinjam berani melakukan
Tanjung Leban Masyarakat. kepada desa pinjaman modal di
Menjelaskan mengenai UED-SP Berkah
kegiatan perekonomian Bersatu
desa.

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 5


 Mningkatkan Kepala desa, peningkatan Hanya sebagian
kratifitas berwirausahapendamping desa, BPD kreativitas masyarakat yang
anggota masyarakat dan kader pembangunan berwirausaha melakukan
yang berpenghasilan Masyarakat. anggota peminjaman modal
rendah Memberikan dorongan masyarakat. untuk usaha
serta pembinaan kepada
warga demi
meningkatkan kreativitas
berwirausaha
 Menghindarkan Kepala desa, Melakukan Masyarakat
masyarakat dari pendamping desa, BPD proses melakukan proses
pengaruh pinjaman dan kader pembangunan peminjaman di peminjaman di ued-
uang dengan bunga Masyarakat. ued-sp Berkah sp Berkah Bersatu.
tinggi yang merugikan Memberikan penjelasan Bersatu Dan menjadi
kepada masyakat tentang anggota di UED-SP
keuntungan dan Berkah Bersatu.
kemudahan dari
program UED-SP.
 meningkatkan adat Memberikan penjelasan Melakukan Sebagian Warga
istiadat bergotong mengenai prosedur proses mulai meningkatkan
royong untuk gemar peminjaman UED-SP peminjaman di gemar menabung.
menabung secara Berkah Bersatu kepada ued-sp Berkah
tertib, teratur, Warga. Bersatu
bermanfaat dan
berkelanjutan.
Sumber: Laporan Tahunan UED-SP Berkah Bersatu Tahun 2017

Menurut Hasil wawancara yang memberikan pengarahan kepada


dilaukan terhadap bapak Zulkifli selaku masyarakat untuk menunjang kegiatan atau
pemanfaat dana UED-SP Berkah Bersatu program-program yang ada di Desa
sebagai pedagang menilai mengenai peran Tanjung Leban. Tapi pada kenyataanya
pemerintahan desa dalam menggerakkan pemerintah desa kurang peduli terhadap
masyarakat, beliau mengatakan bahwa: kondisi masyarakat.
“jika dikatangan melakukan
pembinaan terhadap seluruh anggota 2) Pengorganisasian.
UED-SP, saya rasa kabar tersebut tidak Pengorganisasian adalah
benar adanya, karna saya sendiri tidak sebagai keseluruhan proses
pernah di datangi oleh pengurus UED-SP pengelompokan orang-orang, alat-alat,
dalam rangka khusus memberikan tugas, tanggung jawab, dan wewenang
pembinaan dan pembelajaran tentang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
pengembangan usaha”.(Wawancara 09 kesatuan yang dapat digerakkan dalam
November 2018, Bapak Zulkifli, Nasabah rangka mencapai tujuan. Dan manfaat
UED-SP Berkat Bersatu) pengorganisasian dalam sebuah kelompok
organisasi adalah:
Berdasarkan wawancara tersebut 1. Memungkinkan pembagian tugas
dapat disimpulkan bahwa peran sesuai dengan keadaan organisasi.
pemerintah desa dalam memberikan 2. Menciptakan spesialisasi dalam
pengarahan serta himbauan kepada pembagian tugas.
masyarkat sangat kurang. Disni jelas 3. Anggota organisasi mengetahui
pemerintah desa kurang berperan dalam tugas-tugas yang akan dikerjakan.

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 6


Pembagian tugas pada masing- Acyl Esyno, SSTP M.Si selaku Sekretaris
masing bidang di UED-SP Berkah Bersatu Kecamatan Bandar Laksamana)
Desa Tanjung Leban memang sudah
memiliki struktur kepengurusan yang di Bentuk pengorganisasian yang
jabat oleh masing-masing orang yang di dilaksanakan dalam kepengurusan UED-
pilih, akan tetapi permasalahan yang SP Berkah bersatu adalah dengan cara
sebenarnya menjadi perhatian penulis menyusun system kerja berbentuk struktur
adalah, apakah pembagian tugas tersebut organisasi yang di dalam nya dibagi
sudah sesuai dengan yang di butuhkan atau menjadi beberapa bagian bidang kerja,
tidak, untuk mengetahui jawaban dari mulai dari ketua hingga staf dibawahnya.
pertanyaan penulis tersebut, penulis sudah Dalam menjalankan program yang
mendapatkan hasil wawancara dari berkaitan dengan masyarakat luas,
perwakilan pihak Kecamatan selaku pihak pengorganisasian atau yang lebih
yang membina dan mengawasi sederhana di kenal dengan pembagian
pelaksanaan dari program UED-SP Berkah tugas memang menjadi salah satu hal yang
Bersatu di Desa Tanjung Leban, dan sangat menentukan terhadap keberhasilaan
adapun hasil wawancara yang penulis dari program tersebut, dan dalam
lakukan dengan Acyl Esyno, SSTP M.Si pengorganisasian UED-SP Berkah Bersatu
selaku Sekretaris Kecamatan Bandar sudah sesuai dengan prosedur sesuai
Laksamana, dimana wawancaranya adalah dengan petunjuk teknis yang sudah
sebagai berikut: diberikan

“Pembagian tugas pada masing-masing 3). Pengelolaan Keuangan.


posisi di UED-SP Desa Tanjung Leban Menurut Harahap (2008:190)
sudah dilakukan disaat perencanaan menyebutkan bahwa Analisis Laporan
program tersebut di matangkan, dan Keuangan adalah menguraikan pos-pos
kepengurusan di pilih melalui rapat atau laporan keuangan menjadi unit informasi
musyawarah yang nantinya setelah di yang lebih kecil dan melihat hubungannya
sahkan, barulah di paten kan oleh kepala yang bersifat signifikan atau yang
desa melalui keputusan kepala desa, dan mempunyai makna antara satu dengan
menurut saya, yang dipilih saat ini yang lain baik antara data kuantitatif
memang yang paling tepat, karna kan maupun nonkuantitatif dengan tujuan
sifatnya voting dan musyawarah terlebih untuk mengetahui kondisi keuangan lebih
dahulu, untuk kepengurusan masing- dalam yang sangat penting dalam proses
masing pembagian tugasnya memiliki menghasilkan keputusan yang tepat. Dam
jangka periode selama 5 (lima) tahun untuk melihat laporan keuangan yang telah
lama nya, setelah itu dilakukan kembali penulis rangkum dalam penelitian ini,
pemilihan secara musyawarah”. maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
(Wawancara Tanggal 6 November 2018,

Tabel5
Data Hasil Rekapitulasi Pelaksanaan Program UED-SP Desa Tanjung Leban
Kecamatan Bandar Laksamana Tahun 2016-2017
No Tahun Jumlah Nasabah Total Dana Di Gulirkan Total Dana Penunggakan
1 2016 163 Rp 2,334,500,000 Rp 730,458,667
2 2017 66 Rp 1,021,000,000 Rp 942,096,222
Jumlah 229 Rp 3,355,500,000 Rp 1.672.554.889
Total nasabah yang melakukan penunggakan adalah sebanyak 229 Orang
Sumber: Olahan penulis berdasarkan data UED-SP Di Desa Tanjung Leban Kecamatan
Bandar Laksamana 2017.

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 7


Berdasarkan data di atas, bahwa kejelasan mengenai pengembalian
total tunggakan yang dilakukan nasabah pinjaman.
terus mengalami peningkatan, dimana
pada sampai tahun 2017 jumlah tunggakan 4). Pembinaan dan Pengembangan.
yang dilakukan menyentuh angka Rp Rp
1.672.554.889. Sehingga pemerintah Dalam pelaksanannya dilapangan, proses
Bengkalis menyebarkan surat Edaran pembinaan yang dilakukan oleh
Nomor 412/BPMPD/2013/106 tentang pemerintah desa adalah sebagai fasilitator
perkara penyelesaian tunggakan di Desa yaitu memberikan fasilitas yang lengkap
se-Kabupaten Bengkalis. Surat ini dan memadai guna memperlancar
menerangkan bahwa seluruh kelurahan dan kegiatan-kegiatan yang ada di UED-SP
Desa yang dana tunggakannya mencapai Berkah Bersatu. Dari beberapa hal tersebut
Rp.35.000.000 supaya ditunda pencairan adapun tabel fasilitas yang dapat penulis
dana tahap berikutnya sampai ada lampirkan

Tabel 6
Fasilitas Kantor UED-SP Desa Tanjung Leban Tahun 2016-2017
Prasarana Kantor UED-SP Desa Tanjung Leban Keterangan
Gedung Kantor Ada
Jumlah ruang kerja 1 Ruang
Gedung pertemuan -
1. Sarana Kerja Kantor Keterangan
Listrik Ada
Infokus -
Air bersih Ada
Jumlah Leptop 1 Buah
Printer 1 Buah
Mesin fotocopy -
Jumlah Meja 5 Buah
Jumlah kursi 10Buah
Tv -
kipas angin 1 Buah
Toa -
Micrhophone dan Soundsystem -
Jam dinding 2 Buah
Kendaraan dinas roda dua -
Struktur organisasi Ada
2. Administrasi Kantor UED-SP Desa Tanjung Leban Keterangan
Buku Petunjuk teknis teknis Ada
Buku profil UED-SP Ada
Buku Anggaran Dasar Ada
Buku data anggota pinjaman Ada
Buku registrasi pelayanan anggota Ada
Buku laporan pengaduan bermasalah -
Sumber: Profil UED-SP Berkah Bersatu 2017.
Dari tabel tersebut dapat kita lihat 5). Pengambilan Keputusan.
bahwa pemerintah desa belum
memberikan fasilitas yang memadai untuk Untuk mendapatkan dana pinjaman
menunjang kegiatan yang ada. dari pengurus UED-SP Berkah Bersatu,

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 8


pengurus menetapkan persyaratan sebagai selanjutnya tentunya akan lebih besar
berikut: lagi nominalnya”. (Wawancara 8
1. Memiliki Kartu Tanda Penduduk November 2018, Bapak Marzuki ketua
Berdomisili di Desa Tanjung Leban, UED-SP Berkah Bersatu)
Kecamatan Bandar Laksamana.
2. Memiliki Kartu Keluarga Desa Tanjung Kesimpulannya adalah bahwa
Leban. Keputusan merupakan hasil pemecahan
3. Melakukan Simpanan Pokok. masalah yang dihadapi dengan tegas. Hal
4. Anggunan yang di sepakati oleh ini berkaitan dengan jawaban atas
pengurus UED-SP Berkah Bersatu, pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang
Seperti BPKB jika pinjaman dibawah 5 harus dilakukan dan mengenai unsur-unsur
juta, jika pinjaman di atas 5 juta maka perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa
anggunan yang akan diberikan dapat keputusan itu sesungguhnya merupakan
berupa SKT, dan kesepakatan lainnya. hasil proses pemikiran yang berupa
5. Surat perjanjian yang dibuat dan di pemilihan satu diantara beberapa alternatif
tanda tangani kedua belahpihak. yang dapat digunakan untuk memecahkan
(Sumber : UED-SP Berkah Bersatu, masalah yang dihadapi oleh seorang
Desa Tanjung Leban) pemimpin dalam sebuah organisasi,
dimana dalam hal ini adalah Kepala UED-
Proses pinjaman yang ada pada SP Berkat Bersatu, Desa Tanjung Leban.
program UED-SP Berkah Bersatu pada
umumnya memiliki kesamaan dengan
6). Program Pengelolaan
program serupa di beberapa daerah di
provinsi riau, dengan demikian, penulis Program pengelolaan yang dimaksud
tentunya tertarik untuk mengetahui dalam penelitian ini adalah bagaimana
tanggapan dari Ketua UED-SP Berkah seorang pemimpin mampu untuk
Bersatu terkait dengan bagaimana menciptakan pengelolaan yang baik
masyarakat yang tidak memiliki angunan terhadap organisasi yang di pimpinnya,
(jaminan) tetapi memiliki minat untuk baik itu hubungannya dengan para pejabat
memanfaatkan dana UED-SP tersebut, dan di atasnya ataupun dengan para anggota
adapun jawaban yang diberikan beliau dibawahnya.Dalam organisasi seperti
adalah sebagai berikut: UED-SP, Pemerintah Desa mempunyai
“Tetap bisa melakukan pemanfaatan tugas untuk menjalankan manajemen
dana UED-SP, nantinya pengurus dan operasional dalam organisasinya menjadi
Desa memberikan kebijakan untuk sumber informasi bagi masyarakat saat
persoalan seperti itu, tetapi seperti yang berkerjasama dengan pihak Bank, dan
saya sampaikan sebelumnya, meskipun koordinasi antara BPD dan pengelola
diberikan, tetapi tentunya tidak memiliki UED-SP Berkah Bersatu. Adapun tabel
nominal yang besar, kemungkinan dibawah ini akan menjelaskan program
maksimal mendapatkan bantuan pengelolan yang dilakukan oleh
pinjaman sekitar 2 juta rupiah saja, dan pemerintah desa:
apabila prosesnya lancar dan usaha
berkembang, maka proses pinjaman
Tabel 8
Bentuk Pelaksanaan Program Pengelolan Pemerintah Desa Tanjung Leban Tahun
2016-2017
No Kegiatan Manfaat Keterangan
1 Koordinasi anatara Pemerintah Desa/ Saran-saran dari masyarakat Belum
Kepa desa dengan BPD tersalurkan melalui BPD. terlaksana
dengan baik

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 9


2 Pemerintah Desa dalam hal ini Memudahkan transaksi sudah
Kepala Desa menjalin kerja sama dalam pencairan dana terlaksana
dengan pihak Bank BRI. pinjaman pemanfaatan
UED-SP Berkah Bersatu.
3 Pemerintah Desa dalam hal ini kepala Masayarakat setempat Belum
Desa bertindak sebagai media mudah dalam memperoleh terlaksana
komunikasi dalam menyampaikan informasi yang akurat. dengan baik
informasi kepada masyarakat.
4 Koordinasi antara Kepala Desa Akses kredit / pin jaman yag Belum
dengan pengelola UED-SP Berkah mudah bagi masyarakat terlaksana
Bersatu dengan baik
Sumber: Kantor Desa Tanjung Leban, 2017
Berdasarkan tabel diatas 7). Pengawasan
menjelasakan bahwa program pengelolaan Terwujudnya tujuan yang
yang dilakukan oleh pemerintah desa dikehendaki oleh organisasi sebenarnya
belum terlaksana dengan baik. Karena tidak lain merupakan tujuan dari
pemerintah desa kurang berkomunikasi pengawasan. dapat penulis lampirkan yaitu
dan berkerjasama dengan warga untuk kegiatan pengawasan partisipasi
meningkatkan kesejahtraan masyarakat. Masyarakat dalam PPKMP di berbagai
Tahapan tahun 2017 yaitu sebagai berikut:

Tabel 9
Pengawasan Masyarakat dalam Program Ued-sp Tahun 2016-2017
Jumlah
Orang Yang
Kualitas
Kegiatan mengikuti Komentar Umum
Partisipasi
Kegiatan
Jml L P
(1 Januari 2014) Musyawarah Desa Banyak dari peserta
peraturan Bupati Bengkalis No. 13 di Rapat tidak hadir
10 6 4 Rendah
evaluasi menjadi peraturan Bupati terutama pada wakil-
Bengkalis No. 38 Tahun 2014 wakil kelompok
Hanya beberapa
(12 Februari 2015) Musyawarah
12 5 7 Rendah yang hadir dalam
Dusun/RT/RW/Kelompok
musyawarah
kurangnya
(13 Mei 2015) Musyawarah Desa pastisipasi
Pencairan dan pengguliran Dana UED- 11 3 8 Rata-rata masyarakat dalam
SP. menghadiri
musyawarah
kurangnya
(22 Juni 2015) Musyawarah Desa pastisipasi
Mengenai penggalian gagasan 15 8 7 Rendah masyarakat dalam
mengenai kemajuan UED-SP menghadiri
musyawarah
Lemahnya
(23 Juli 2015) Musyawarah Desa
pastisipasi anggota
pertanggungjawaban kegiatan UED- 20 4 16 Rendah
pemanfaat yang ikut
SP
dalam rapat

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 10


Hanya Sedikit dari
(1 Januari 2016) rapat Musyawarah
Nasabah yang hadir
Desa akhir tahun tentang pembagian 60 39 21 Rata-rata
padahal rapat ini
sisa hasil usaha UED-SP
sangat penting.
Lemahnya
(1 Desember 2016) rapat akhir tahun
pastisipasi anggota
tentang pertanggungjawaban kegiatan 15 10 5 Rendah
pemanfaat yang ikut
UED-SP
dalam rapat
Hanya Sedikit dari
(16 Januari 2017) rapat akhir tahun
Nasabah yang hadir
tentang pembagian sisa hasil usaha 50 40 10 Rata-rata
padahal rapat ini
UED-SP
sangat penting.
Sumber data:Kantor UED-SP Berkah Bersatu, 2017.

Bersarkan tabeldiatas dapat dilihat Dari hasil wawancara yang dilakukan


bahwa tingkat pengawasanterhadap belum oleh salah satu masyarakat Bapak Sutris
berjalan dengan baik, yang dimana setiap selaku pemanfaat UED-SP Berkah
melakukan rapat-rapat dalam kegiatan Bersatu, mengatakan:
UED-SP Berkah Bersatu sangat sedikit “kepala desa tidak turun langsung
yang hadir dan pengawasan yang sangat untuk bersosialisai dan berbaur dengan
lemah. masyarakat, dengan keadaan seperti itu
kepala desa terlihat sangat cuek dan tidak
b) Faktor-Faktor Penghambat mau tahu keinginan dari warganya, dan
Manajemen Pemerintahan Desa juga proses peminjaman yang sangat
Dalam Program Usaha Ekonomi sulit.(Wawancara tanggal 8 November
Desa Simpan Pinjam (UED-SP) 2018, Bapak Sutris Pemanfaat UED-SP
Desa Tanjung Leban Kecamatan Berkah Bersatu)
Bandar Laksamana Kabupaten Dalam hasil wawancara di atas dapat
Bengkalis Tahun 2016-2017 disimpulkan bahwa pemerintah desa
kurang bersosialisasi dan berbaur dengan
- Lemahnya Kepemimpinan Kepala masyarakat, hal ini sangat berdampak bagi
Desa kemajuan dan kesejahtraan masyarakat
Lemahnya kepemimpinan kepala desa, Desa Tanjung Leban. Karena tanpa kepala
yang tidak mampu bersosialisasi dan terjun desa, maka program UED-SP Berkah
langsung ke warga, khususnya pada Bersatu tidak dapat berjalan dengan baik.
program UED-SP, merupakan faktor yang hal inilah yang mempengaruhi kemajuan
penghambat dalam proses pelaksanaan UED-SP Berkah Bersatu, dan menjadi
manajemen pemerintahan desa, faktor penghambat dalam proses
khusususnya pada Usaha Ekonomi Simpan pelaksanaan Manajemen Pemerintahan
Pinjam UED-SP Berkah Bersatu. Desa Dalam Program Usaha Ekonomi
Dalam organisasi seperti UED-SP, Desa Simpan Pinjam (UED-SP) Desa
Pemerintah Desa yang dipimpin oleh Tanjung Leban.
kepala desa mempunyai tugas untuk
menjalankan manajemen operasional - Fasilitas Yang Tidak Memadai
dalam organisasinya menjadi sumber Fasilitas yang tidak memadai dalam
informasi bagi masyarakat saat menunjang setiap kegiatan yang dilakukan
berkerjasama dengan pihak Bank, dan dalam program pemberdayaan, merupakan
koordinasi antara BPD dan pengelola faktor yang penghambat dalam proses
UED-SP Berkah Bersatu. pelaksanaan manajemen pemerintahan

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 11


desa, khusususnya pada Usaha Ekonomi - Pola Pikir Masyarakat
Simpan Pinjam UED-SP Berkah Bersatu. Pola pikir masyarakat yang masih
Berikut adalah wawancara dengan merasa pembangunan merupakan
penulis lakukan dengan bapak sutrisno tanggung jawab dari pemerintah desa saja,
selaku nasabah UED-SP Berkat Bersatu , merupakan faktor yang penghambat dalam
mengatakan: proses pelaksanaan manajemen
“Pemerintah Desa dalam memberikan pemerintahan desa, khusususnya pada
pembinaan sebagai pemberi fasilitas Usaha Ekonomi Simpan Pinjam UED-SP
belum terlaksana, hal ini karena saat ada Berkah Bersatu.Berikut adalah wawancara
rapat atau pertemuan, selalu saja kami dengan penulis lakukan dengan Ibu aisyah
para pendengar, tidak mendengar apa salah satu pemanfaat UED-SP Berkah
yang dibicarakan karena tidak ada Bersatu:
pengeras suara, hingga akhirnya banyak “awalnya saya meminjam dari UED-
yang tidak faham dengan apa yang SP adalah sebagai modal usaha, namun
disampaikan”. (Wawancara 09 November pada akhirnya karena saya sangat
2018, Bapak Sutris, Nasabah UED-SP membutuhkan motor baru karena motor
Berkat Bersatu). saya rusak, jadi uang tersebut saya
Lebih mendalam lagi, peniliti gunakan untuk beli motor” (Wawancara
melanjutkan wawancara dengan Ibu 09 November 2018, Ibu Aisyah, Nasabah
Martalena, selaku nasabah UED-SP Berkat UED-SP Berkat Bersatu).
Bersatu , mengatakan: Berikut hasil wawancara penulis
Sering saja terjadi disaat ada dengan Bapak H.Atim selaku kepala desa
sosialisai atau penyuluhan pembinaan Tanjung Leban, menuturkan:
terkhusus acara UED-SP Berkah Bersatu, “menurut pendapat saya masyarakat
pihak pemerintah Desa. Tidak kurang mengerti maksud dan tujuan dari
menyediakan fasilitas yang memdai saat modal yang dipinjamkan, sehingga mereka
sosialisasi tersebut, seperti pengeras lupa dengan tanggung jawab yang telah
suara, dan infokus. (Wawancara 09 kami berikan. ” (Wawancara Tanggal 09
November 2018, ibuk Martalena, Nasabah November 2018, Bapak H.Atim, Kepala
UED-SP Berkat Bersatu). Desa Tanjung Leban)
Dalam hasil wawancara tersebut Dari hasil wawancara tersebut dapat
terungkap bahwa pemerintah desa dalam digambarkan seorang nasabah yang
memberikan pembinaan saat memberikan menggunakan uang pinjaman yang tujuan
sosialisai atau penyuluhan yang awalnya untuk tambahan modal usaha
seharusnya menyediakan fasilitas yang namun kenyataanya digunakan untuk beli
memadai dengan tujuan agar apa yang motor baru, mereka tidak mengerti untuk
disampaikan tersampaikan kepada para apa seharusnya pinjaman modal tersebut.
nasabah, atau masyarakat yang hadir. Pola fikir masyarakat inilah yang
Namun pada kenyataannya pemerintah mempengaruhi kemajuan UED-SP Berkah
desa tidak menyediakan fasilitas memadai Bersatu, dan menjadi faktor penghambat
guna menunjang kegiatan yang ada, hal dalam proses pelaksanaan Manajemen
inilah yang mempengaruhi kemajuan Pemerintahan Desa Dalam Program Usaha
UED-SP Berkah Bersatu, dan menjadi Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP)
faktor penghambat dalam proses Desa Tanjung Leban.
pelaksanaan Manajemen Pemerintahan
Desa Dalam Program Usaha Ekonomi - Lemahnya Pengawasan
Desa Simpan Pinjam (UED-SP) Desa Lemahnya pengawasan oleh
Tanjung Leban. pemerintah desa dalam mengontrol para
anggota yang menjadi sumber tenaga dari
UED-SP merupakan faktor yang

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 12


penghambat dalam proses pelaksanaan dalam proses pelaksanaan Manajemen
manajemen pemerintahan desa, Pemerintahan Desa Dalam Program Usaha
khusususnya pada Usaha Ekonomi Simpan Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP)
Pinjam UED-SP Berkah Bersatu. Desa Tanjung Leban.
Pelaksanaan pengawasan tentunya
memiliki fungsi untuk mengontrol para 4. KESIMPULAN DAN SARAN
anggota yang menjadi sumber tenaga dari
UED-SP itu sendiri, dan untuk mengetahui A. Kesimpulan
proses pengawasan yang berjalan dan - Dari hasil penelitian yang telah
apakah pengawasan tersebut di rasakan penulis lakukan dilapangan tentang
oleh anggotanya, maka penulis akan Manajemen Pemerintahan Desa
menyajikan hasil wawancara yang penulis Dalam Program Usaha Ekonomi Desa
lakukan dengan anggota UED-SP Berkah Simpan Pinjam (UED-SP) Desa
Bersatu, dimana dalam hal ini di wakilkan Tanjung Leban Kecamatan Bandar
oleh Ibu Martalena dan Bapak Zulkifli, Laksamana Kabupaten Bengkalis
dan adapun hasil wawancaranya adalah dapat di tarik kesimpulan bahwa
sebagai berikut: berdasarkan analisa penulis dan data-
“kurangnya komunikasi antara data yang didapatkan, maka penulis
pemerintah desa atau kepala desa dengan mengambil kesimpulan dimana
masyarakat, seperti kepala desa jarang Pemerintah Desa dan Pengelola UED-
turun langsung menemui masyarakat, SP Berkah Bersatu Desa Tanjung
mendengar keluhan masyarakat serta Leban memang belum menjalankan
kebutuhan masyarakat yang ada di desa proses Manajemen yang baik dalam
tanjung leban.” (Wawancara 09 mengelola Program Usaha Ekonomi
November 2018, Ibu Martalena, Nasabah Desa Simpang Pinjam (UED-SP)
UED-SP Berkat Bersatu). Berah Bersatu, hal ini di perkuat
Jawaban yang diberikan oleh informan dengan data-data dan hasil wawancara
lain yang juga masih anggota UED-SP yang menyatakan bahwa proses
Berkah Bersatu yang di wakilkan oleh pelaksanaan kegiatan masih
Bapak Zulkifli adalah sebagai berikut: mengalami beberapa kendala-kendala,
“memang ada acara yang sering baik dalam hal pengawasan dan juga
pemerintah desa adakan untuk proses pemberian sanksi kepada
memberikan pemahaman kepada para anggota yang belum menjalankan
warga terkhusus pada para nasabah, kewajibannya untuk membayar kredit.
namun acara itu hanya sebagai ritunitas, - Adapun beberapa permasalahan yang
dan yang hadir hanya sedikit, hal ini menjadi faktor penghambat untuk
karena pemerintah desa tidak turun menjalankan proses manajemen
langsung ” (Wawancara Tanggal 09 pemerintahan desa dalam pelaksanaan
November 2018, Bapak Zulkifli, Nasabah program UED-SP Berkah Bersatu
UED-SP Berkat Bersatu) adalah lemahnya kepemimpinan
Berdasarkan hasil wawancara diatas, kepala desa, fasilitas yang tidak
pemerintah desa yang bertugas memadai, pola pikir masyarakat yang
memberikan pembinaan dalam fungsi rendah, serta lemahnya Pengawasan
pengawasan dengan tujuan untuk dari pemerintah desa.
memaksimalkan kinerja disetiap satuan, B. Saran
namun kenyataanya partisipasi masyarakat - Memaksimalkan proses pengawasan
yang hadir dalam mengikuti kegiatan terhadap usaha-usaha yang dijalankan
sangat sedikit, hal inilah yang oleh masing-masing anggota UED-SP
mempengaruhi kemajuan UED-SP Berkah Berkah Bersatu, tujuan dari proses ini
Bersatu, dan menjadi faktor penghambat adalah agar dapat mengontrol apakah

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 13


dana yang dikelola oleh masyarakat dari Sugiyono. 2012. “Memahami Penelitian
pinjaman UED-SP berjalan dengan Kualitatif.” Bandung: Alfabeta.
baik, dengan sehat nya usaha yang di Perundang-undangan:
kelola oleh anggota, maka keuangan Undang-undang Republik Indonesia
mereka juga akan stabil dan proses Nomor 32 Tahun 2012
kredit dapat berjalan dengan baik. Nota Kesepakatan Bersama Nomor:
- Memaksimalkan proses pembinaan 4/SKB/IV/2005 Tanggal 25 April
kepada masing-masing anggota UED- 2005
SP Berkah Bersatu, dengan tujuan agar Peraturan Bupati Kabupaten Bengkalis
anggota yang mengelola usaha mereka Nomor 38 Tahun 2014 Tentan
dapat mandiri dan memiliki manajemen Pedoman
usaha yang sehat dan meningkat. Umum dan Petunjuk Teknis Operasional
Program Pemberdayan Desa (PPD)
DAFTAR PUSTAKA Peraturan Desa Tanjung Leban Kecamatan
Bandar Laksamana Kabupaten
Buku-buku: Bengkalis Nomor 184/XII/2012
Bahardjo Adisasmita. 2011. “Manajemen Skripsi :
Pemerintah Daerah.” Yogyakarta: Graha M Riyan Kurniawan. 2017. “Evaluasi
Ilmu Program Usaha Ekonomi Kelurahan
Bagong Suyanto. 2005. “Metode Simpan Pinjam (UEK-SP) Perdana
Penelitian Sosial: Berbagi Mandiri Sejahtera Di Kelurahan Sungai
Alternatif Pendekatan” Jakarta: Pakning Kabupaten Bengkalis Tahun
Prenada Media. 2012-2014.”Skripsi. FISIP, Admninistrasi
Burhan Bungin. 2007. “Penelitian Publik, Universitas Riau. Pekanbaru.
Kualitatif.” Jakarta: PT Adhitya Doni Kesuma Putra. 2014 “Faktor-Faktor
Andrebina Agung. Yang Mempengaruhi Keberhasilan
Dharma Setyawan Salam.2004. Pelaksanaan Program Perekaman E-Ktp
Manajemen Pemerintahan Di Kabupaten Rokan Hulu”.Skripsi
Indonesia.” Jakarta: Djambatan. .FISIP, Administrasi Negara, Universitas
Djam’an Satori dan Aan Komariah. 2011. Riau.Pekanbaru.
“Metodologi Penelitian Kualitatif.” Iqbal Wahid. 2015. “Evaluasi
Bandung: Alfabeta. Pelaksanaan Program Pemberdayaan
Hasibuan. 2001. “Manajemen Dasar, Desa (PPD)Melalui Usaha Ekonomi
Pengertian dan Masalah (edisi Kelurahan-Simpan Pinjam (UEK-SP) DI
revisi).” Jakarta: Bumi Aksara. Kelurahan Bukit Kayu Kapur Kota Dumai
Inu Kencana Syafiie, 2007. “Manajemen Tahun 2012”. FISIP, Ilmu Pemerintahan,
Pemerintahan.” Jakarta: PT. Universitas Riau. Pekanbaru.
PERCA.
Dokumen :
Nawawi, Zaidan.2005. “Manajemen Laporan Perkembangan Pinjaman UED-SP
Pemerintahan”. Jakarta: PT> Raja Berkah Bersatu Desa Tanjung Leban
Grafindo Persada. Tahun 201-2017
yaas Rasyid. 2000. “Makna Pemerintahan Dokumen Anggaran Rumah Tangga UED-
(Tinjauan dari segi etika dan SP Berkah Bersatu Desa Tanjung Leban.
kepemimpinan).” Jakarta: Mutiara Dokumen Profil Desa Tanjung
Sumber Widya. Kecamatan Bandar Laksam

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 14

You might also like