1039 2440 1 PB

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

KOMPETENSI SDM BIDANG KEBANDARUDARAAN

Juanda Siahaan
Peneliti Bidang Transportasi Udara-Badan Litbang Perhubungan
JI. Medan Merdeka Timur No.5 Jakarta Pusat 10110
Email : litbang_udara@yahoo.co.id, Telp.021)34832944-34832968

ABSTRACT
Recently, there is increasing growth in passenger numbers every year that are passengers,
aircraft, routes, airports will have implications for increasing the number of competent human
resources based on competency standards in each of the functions and duties in airport services.
This implementation was carried out at the Tjilik Riwut Palangkarya Airport. Primary data
were collected by interview with airport managers and direct observation, whereas secondary
data obtained from reports, articles and standards of airportscompetence. Problems for some
personnel do not have a certificate/ license and most of the airtime is depleted and workload
that owned for each airport personnel is high. Data were analyzed using qualitative descriptive
analysis towards aviation human resources competency. Overview of the results obtained for
the basis technician license are 56% of licensed skilled personnel and 44% do not yet have,
personnel who have SKP 46% have a basic license Avsec, 7% Avsec junior license and basic
absec 20%, 13% aviation security personnel who have Avsec junior license, 40% senior Avsec
licensing and 47% basic Avsec license, 29 % flight engineer education had educatilln D III
PLLU, 35% DIV Allu, 12% D III PPA and the other below 10%, personnel licensing PKP-PK
43 % do not have a license, 34% have a basic license, 3% junior license and 20% of senior
license.
Keywords: Human Resources, Competency Standards.

ABSTRAK
Pada tahun terakhir ini terns terjadi peningkatan pertumbuhan jumlah penumpang
setiap tahun baik jumlah penumpang, pesawat, rute penerbangan, bandar udara akan
berimplikasi pada penambahan jumlah sumber daya manusia yang berkompetensi
sesuai standar kompetensi pada bidang masing-masing fungsi dan tugasnya dalam
pelayanan jasa kebandarudaraan. Pelaksanaan ini dilaksanakan di bandar udara Tjilik
Riwut Palangkarya. Data primer dikumpulkan, dengan teknik wawancara pengelola
bandar udara serta observasi langsung, sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan,
artikel dan standar kompetensi bandar udara. Permasalahan sebagian personel belum
memiliki sertifikat/lisensi dan sebagian besar masa berlakunya sudah habis serta beban
kerja yang dimiliki setiap personel bandar udara cukup tinggi. Data dianalisis dengan
menggunakan analisis deskriptif kualitatif terhadap kompetensi sumber daya manusia
kebandarudaraan. Diperoleh gambaran hasil untuk lisensi teknisi landasan 56 % personel
yang memiliki lisensi terampil dan 44 % belum memiliki, personel yang memiliki SKP

Volume 24, Nomor 6, Juni 2012 551


46% memiliki lisensi basic avsec, 7% lisensi junior avsec dan basic avsec 20%, personel
keamanan penerbangan 13% yang memiliki lisensi junior avsec, 40% lisensi senior avsec
dan 47% lisensi basic avsec, pendidikan teknisi penerbangan 29% memiliki pendidikan
D III PLLU, 35% DIV ALLU, 12% D III PPA dan yang lainnya dibawah 10%, lisensi
personel PKP-PK 43% belum memiliki lisensi, 34% memiliki lisensi basic, 3% lisensi
junior dan 20% lisensi senior.
Kata kunci : SDM bandara, Standar Kompetensi.

PENDAHULUAN penerbangan dalam melaksanakan tugas


dan fungsi yang terkait perencanaan,
Pertumbuhan industri penerbangan di
pendidikan dan pelatihan, perluasan
Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan
kesempatan kerja dan pengawasan
yang sangat signifikan disebabkan
pemantauan serta evaluasi sumber daya
peningkatan permintaan atau kebutuhan
manusia. Kesiapan sumber daya manusia
(demand) terhadap moda transportasi
di tingkat daerah dipersiapkan dalam
udara yang belum seiring dengan
rangka antisipasi perkembangan
peningkatan penyediaan (supply) jasa
penerbangan dan makin menggeliatnya
transportasi udara secara
bandara-bandara di daerah-daerah,
menyeluruh.Pada tahun terakhir ini terus
meningkatnya jurnlah rute penerbangan
terjadi pertumbuhan jurnlah penumpang
serta jumlah pesawat udara yang
naik sekitar 15-20%.Pertumbuhan jurnlah
menyebabkan tuntutan kebutuhan
penumpang, pesawat, rute penerbangan,
sumber daya manusia yang berkompeten
bandar udara akan berimplikasi pada
baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
penambahan jumlah sumber daya
Sejalan dengan hal tersebut, maka perlu
manusia yang memiliki kompetensi sesuai
dilakukan kajian kompetensi sumber daya
standar kompetensi pada bidang masing-
manusia bidang kebandarudaraan.
masing fungsi dan tugasnya dalam
pelayanan jasa kebandarudaraan. Rumusan masalah kajian ini apakah
dalam pelaksanaan pengoperasian dan/
Oleh karena itu, standar kompetensi
atau pemeliharaan fasilitas pokok bandar
sumber daya manusia merupakan pintu
udara regulasinya telah sesuai dengan
awal yang harus dilalui oleh sumber daya
standar kompetensi SDM di bidangnya
manusia yang akan berkecimpung dalam
dan mengapa dilakukan kompetensi SDM
dunia penerbangan untuk mendapatkan
tersebut serta bagaimana pelaksanaan
kompetensi sesuai dengan bidang tugasnya.
kompetensi SDM dilakukan dalam
Kebijakan yang tepat di bidang
mendukung kinerja pelaksanaan
pengembangan sumber daya manusia
pengoperasian dan/ atau pemeliharaan
terutama untuk pendidikan dan pelatihan
fasilitas pokok bandar udara.
merupakan kunci utama suksesnya
penyediaan sumber daya manusia yang Kajian ini dimaksud untuk mengevaluasi
berkompeten sesuai standar. SDM dan menganalisis kompetensi sumber day a
penerbangan adalah SDM di bidang manusia bidang kebandarudaraan dalam
pesawat udara, angkutan udara, mendukung kinerja pelaksanaan
kebandarudaraan, navigasi penerbangan, pengoperasian dan/ a tau pemeliharaan
keselamatan penerbangan dan keamanan fasilitas pokok bandar udara.

552 Volume 24, Nomor 6, Juni 2012


Tujuan kajian adalah sebagai upaya keselamatan penerbangan, serta
penetapan standar kompetensi sumber mempertahankan kelaikan fasilitas
daya manusia bidang kebandarudaraan dan peralatan bandar udara yang
dalam mendukung kinerja pelaksanaan dioperasikan.
pengoperasian dan/ a tau pemeliharaan b Pasal 4 menyatakan bahwa
fasilitas pokok bandar udara. Kompetensi dan standar kompetensi
sebagaimana dimaksud dalam
STUDI PUSTAKA pasal 2, diperolehmelalui pendidikan
1. Sesuai Undang-undang Nomor 1 dan/ atau pelatihan yang dilakukan
Tahun 2009 tentang Penerbangan oleh Lembaga Pendidikan dan/
pada pasal 222 yang menyatakan atau Pelatihan yang telah mendapat
bahwa setiap personel bandar udara akreditasi dari Direktorat Jenderal
wajib memiliki lisensi atau sertifikat Perhubungan Udara.
kompetensi. Sumber daya manusia 3. Beberapa pengertian kompetensi yang
bandar udara yang terkait langsung pernah diajukan oleh para ahli dan
dengan pelaksanaan pengoperasian praktisi antara lain :
dan/ a tau pemeliharaan fasilitas
bandar udara wajib memiliki lisensi a Dalam beberapa tahun terakhir,
yang sah danmasih berlaku. Selanjutnya kompetensi menjadi isu yang pal-
pada pasal232,kegiatan pengusahaan ing banyak dibicarakan baik di
bandar udara terdiri dari pelayanan lingkungan pendidikan maupun
jasa kebandarudaraan dan pelayanan terutama organisasi. Bahkan
jasa terkait dengan bandar udara. pemerintah pernah menggagas
Pelayanan jasa kebandarudaraan kurikulum berbasis kompetensi.
meliputi pelayanan jasa pesawat Tapi, praktik di lapangan tidak
udara, penumpang, barang dan pos, seperti apa yang dibayangkan dan
sedangkan pelayanan jasa terkait diharapkan. Gagasan akan
dengan randar udara untuk menunjang kompetensi menimbulkan banyak
kegiatan pelayanan operasi pesawat masalah, baik di lingkungan
udara di bandar udara. sekolah maupun organisasi. Setelah
2. Menurut Direktur Jenderal Perhubungan berkecirnpung lama dalam Human
Udara Nomor : KP.436 Tahun 2011 Resources. Parulian Hutapea dan
tentang Petunjuk dan Tata Cara Nurianna Thoha, (2008 : 172)
Peraturan Keselamatan Penerbangan tentang Kompetensi Plus : Teori,
Sipil tentang Standar Kompetensi Desain, Kasus, dan Penerapan
Personel Bandar U dara, untuk HR dan Organisasi yang
Dinamis . Kedua penulis ini
a Pasal 2 menyatakan bahwa Setiap terdorong untuk mendalaminya
Personel Bandar U dara yang secara akademis dan kemudian
mengoperasikan dan memelihara membawanya kembali ke dunia
fasilitas dan peralatan bandar nyata. Keduanya menemukan
udara wajib memiliki kompetensi "gap" yang besar antara teori,
dan standar kompetensi untuk pemahaman, dan penerapan.
menjamin keamanan dan Kompetensi dalam sebuah

Volume 24, Nomor 6, Juni 2012 553


organisasi. lebih menekankan berhubungan dalam pencapaian
aplikasi pengetahuan yang prestasi kerja.
mengarah pada pencapaian kinerja
d Standar kompetensi adalah
yang luar biasa; kompetensi juga
persyaratan minimum mengenai
mementingkan interaksi manusia
pengetahuan, keahlian dan
dengan lingkungan kerja yang
kualifikasi di bidangnya.
akan mengefektifkan penggunaan
pengetahuan dan keterampilan e Sertifikat kompetensi adalah tanda
untuk pencapaian target kerja. bukti seseorang telah memenuhi
persyaratan pengetahuan, keahlian,
b Setiap pekerjaan merupakan
dan kualifikasi di bidangnya.
cermin bagi orang yang
melakukannya. apa yang dikerjakan f Kompetensi merupakan salah satu
menunjukkan bagairnana menguasai unsur penentu upaya peningkatan
pekerjaan tersebut. Febe Chen, kinerja pelaksanaan pengopersian
(2011 : 146), Competence for Success dan/ atau pemeliharaan fasilitas
3 Karakter & Motivasi, pokok bandar udara dan
Maksirnalkan Potensi Diri Menjadi penyediaan personel sumber daya
Profesional Berkompeten. Kompetensi manusia yang memberikan
adalah salah satu bahan penilaian perspektif yang lebih tajam dan
ketika perusahaan-perusahaan spesifik terhadap pekerja dan
merekrut karyawan ke dalam pekerjaannya.
organisasinya Selainitu, kompetensi
meru pakan kun_\i rahasia bagi METODOLOGI
keberhasilan dalam karier dan
Standar kompetensi sumber daya manusia
berbagai segi kehidupan. Seseorang
bidang kebandarudaraan yang dimiliki
yang melatih dirinya menjadi
belum optimal dengan bidang pekerjaanya
profesional di satu bidang
kehidupan, ia pun cenderung akan
serungga dapat mengakibatkanpelaksanaan
melatih dirinya agar dapat pengoperasian dan/ atau pemeliharaan
fasilitas pokok bandar udara .Untuk
bersikap tepat dan profesional
melakukan pengumpulan data/ inforrnasi
dalarn segi kehidupan lainnya. Ada
enarn sisi yang dapat dikembangkan melalui cara pengamatan langsung/
observasi di lapangan dan wawancara
untuk menjadi profesional yang
kepada personel bandar udara terkait
berkompeten : Keterampilan,
Pengetahuan, Peran Sosial, Citra langsung dengan pelaksanaan pengoperasian
Diri, Sifat atau Karakter dan dan/ a tau pemeliharaan fasilitas pokok
bandara sebagai sumber informasi,
Motivasi.
selanjutnya dilakukan proses pengolahan
c Kompetesi secara umum adalah data dengan menggunakan pendekatan
tingkat keterarnpilan, pengetahuan metode analisis deskriptif kualitatif
dan tingkah lagu yang dirniliki oleh
seorang individu dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
melaksanakan tugas yang
dibebankan dalarn organisasi serta Berdasarkan hasil pengumpulan data
sifat-sifat individu yang dapat atau dibandar udara Tjilik Riwut

554 Volume 24, Nomor 6, Juni 2012


Palangkaraya,dari masing-masing bidang Lisensi teknisi landasan
personel bandara hanya sebagian
mengetahui dan memahami Peraturan
Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor KP 436 Tahun 2011 tentang
Petunjuk dan Tata Cara Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian
139-14 (Advisory Circular CASR Part 139- P erson el y a n g memiliki SKP

14) Standar Kompetensi Personel Bandar


Udara. St andar kompetensi yang •Ahli
dikeluarkan Direktur Jenderal Perhubungan
• Terampil
Udara tidak memberatkan, namun perlu
adan ya sosialisasi dari petunjuk
pelaksanaan terse but lebih in tens if.
Dari gambar tersebut diatas, terdapat 86%
Selanjutnya jumlah personel yang memiliki
personel memiliki SKP terampil dan 14%
sertifikat/lisensi hanya sebagian saja dan
belum memiliki SKP terampil.
sebagian lagi personel belum memiliki
sertifikat/lisensi. Dari jumlah tersebut Personel yang memilki sertifikat avsec
sebagian besar masa berlakunya sudah •Senior Ii nspektorat

habis, namun dari hasil wawancara bahwa


informasi perpanjangan rating kadangkala
tidak sampai ke kantor/belum ada Basic I Inspectoravsec
kejelasan yang pasti serta satu personel
harus mampu untuk menangani beberapa •basic avsec

peralatan operasional. Dari jumlah


•junioravsec
personel dari tiap-tiap bidang, jumlah dan
kebutuhan masih perlu ditambah Dari gambar tersebut diatas, terdapat 46%

mengingat beban kerja yang dimiliki setiap personel memiliki lisensi basic avsec, 7%

personel bandar udara tersebut cukup lisensi junior avsec dan basic/inspector avsec,

ting gi. Apabila tidak dilakukan 20% berlisensi senior avsec dan senior/

pengembangan kompetensi sumber daya inspectorat avsec.


manusia, akan terjadi personel kurang Lisensi Personal Keamanan P e nerbangan
cakap dalam melaksanakan pengoperasian
•senior av sec • jun ior avsec basic avsec
dan/ a tau pemeliharaan fasilitas pokok
atau tentunya akan kurang terampil untuk
menyelesaikan tu gas bidang pekerjaannya.

Terkait dengan kompetensi personel di


Bandar Udara Tjilik Riwut, diagram di
bawah ini merupakan persentase keahlian
personel pada masing-masing bidang
Di bidang keamanan penerbang an,
sebagai berikut:
terdapat 13% personel yang memiliki
Dari gambar berikut, terdapat 56% lisensi junior avsec, 40% personel memiliki
personel teknisi memiliki lisensi terampil lisensi senior avsec, dan, 47% personel
dan 44 % belum memiliki lisensi terampil. memiliki lisensi basic avsec.

Volume 24, Nomor 6, }uni 2012 555


Pendidikan Teknisi Penerbaigan sumber daya manusia merupakan pintu
awal yang harus dilalui oleh sumber daya
•DIV ALLU manusia yang akan berkecimpung dalam
•Dill PLLU dunia penerbangan untuk mendapatkan
IDiii PLLU & rad<r kompetensi sesuai dengan bidang
IDllRLLU tugasnya. Kebijakan yang tepat di bidang
IDiii PPA pengembangan sumber daya manusia
IDll RPA terutama untuk pendidikan dan pelatihan

IDll RKP
meru pakan kunci utama suksesnya
penyediaan sumber daya manusia yang
Untuk teknisi penerbangan, terdapat 29% mempunyai kompetensi sesuai standar.
personel memiliki pendididkan D III PLLU, Penerbangan merupakan bidang yang
35 % D IV ALLU, 12% DIII PPA, dan yang menggunakan teknologi canggih namun
lainnya rata-rata dibawah 10%. juga rentan terhadap ancaman kecelakaan
penerbangan. Penyediaan SDM bidang
Lisensi P esonel P KP-PK penerbangan harus memenuhi jumlah
•Senior PKP-PK personel yang tepat agar sesuai dengan
•Junior PKP-PK beban pekerjaan yang dihadapi dan dapat
menciptakan operasi penerbangan yang
•Basic PKP-PK
selamat dan aman. Semakin banyak
•Tidak Ada pekerjaan yang harus dilakukan atau
semakin berat beban suatu pekerjaan,
sehingga dibutuhkan sumber daya
Untuk personel PKP-PK masih terdapat manusia yang semakin banyak pula
43 % personel belum memiliki lisensi, 34% membutuhkan keahlian dan keterampilan.
personel berlisensi basic PKP-PK, 20%
personel senior PKP-PK, serta 3 % personel Kualifikasi sumber daya manusia sangat
junior PKP-PK. penting untuk diperhatikan karena sumber
daya manusia dalam penerbangan harus
Sesuai Undang-undang Nomor 1 Tahun mampu melaksanakan tugas. Dunia
2009 tentang Penerbangan juga mengatur
o perasi p enerbangan saat ini telah
bahwa dalam menjalankan pekerjaannya, berkembang menjadi suatu sistem yang
setiap personel di bidang penerbangan
melibatkan banyak komponen, bukan
wajib memiliki sertif ikat kompetensi atau hanya pesawat udara sebagai sarana
lisensi sesuai persyaratan yang ditetapkan utama, tetapi juga komponen-komponen
untuk bidang pekerjaannya. Sertifikat lain yang mendukung pengoperasian
kompetensi diberikan oleh penyelenggara p e sawat u d a r a. Sejalan dengan
pendidikan kepada peserta didik yang berkembangnya tekonologi, perangkat
telah dinyatakan lulus pendidikan dan yang terlibat dalam operasi pesawat
pelatihan. terbang menjadi semakin kompleks dan
Sertifikasi kompetensi diperoleh melalui persyaratan yang harus dipenuhi untuk
pendidikan dan/ a tau pelatihan yang melakukan pengoperasian penerbangan
diselenggarakan oleh lembaga yang telah juga menjadi semakin ketat dan
diakreditasi oleh Menteri Perhubungan. melingkupi aspek yang beragam, yang
Oleh karena itu, standar kompetensi pada dasarnya akan mengerucut pada

556 Volume 24, Nomor 6, Juni 2012


masalah keamanan dan keselamatan menggunakan keterampilan yang
penerbangan. ditentukan untuk pencapaian standar
kompetensi pada suatu kondisi yang telah
Standar kompetensi ini bertujuan untuk
ditetapkan dalam berbagai pekerjaan dan
menjadi acuan dalam menentukan jenis
jabatan serta dapat melalui adanya
dan tingkat kompetensi yang harus dimiliki
kesempatan bagi personel untuk
personel terkait operasi penerbangan
mendapatkan pendidikan dan pelatihan
dalam melaksanakan tugasnya, baik
secara berkala dan terprogram yang
tuntutan teknis, dengan makin rumitnya
berkesinambungan serta penetapan pro-
peralatan yang harus ditangani, maupun
gram penyediaan/kebutuhan jumlah
regulasi yang meliputi berbagai prosedur
SDM yang jelas.
dan aturan keselamatan dan keamanan
penerbangan. Untuk itu, personel bandar Peningkatan kinerja sumber daya manusia
udara yang bertugas sebagai pelaksanaan dapat memperbaiki sistem dan lingkungan
pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas kerja serta pengembangan sumber daya
pokok bandara sesuai dengan kompetensi manusia melalui pendidikan dan
di unit kerja bidang bandar udara tersebut, pelatihan berbasis kompetensi hendaknya
dilakukan penempatan dan penjenjangan diperlukan dukungan dan pertimbangan-
tugas bidangnya yang jelas, sehingga pertimbangan seperti komitmen yang
kompetensi dapat berjalan sesuai dengan tinggi dari unit kerja dan penyediaan
yang dibutuhkan. Selanjutnya dalam anggaran atas pembinaan sumber daya
penentuan jumlah personel bandar udara manusia yang berkesinambungan,
telah menimbang dan memperhatikan terpeliharanya keselarasan antara
antara kebutuhan beban kerja dan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta
tanggungjawab pekerjaan serta wewenang kebutuhan bandar udara.Untuk itu
sebagai pelaksanaan pengoperasian dan pengembangan sumber daya manusia
pemeliharaan fasilitas pokok bandar yang berbasis kompetensi dapat
udara. Untuk itu perlu langkah-langkah mendukung keberhasilan kinerja
upaya dalam meningkatkan kompetensi kebandarudaraan.
dengan melalui pendidikan dan pelatihan
berbasis kompetensi yang merupakan salah KESIMPULAN DAN SARAN
satu pendekatan dalam pengembangan
sumber daya manusia yang berfokus pada 1. Kesimpulan
hasil akhir (outcome). Proses pendidikan a. Personel bandar udara baru
dan pelatihan yang dirancang untuk seragianmengetahui danmemahami
mengembangkan kemampuan dan Peraturan Direktur Jenderal
ketrampilan secara khusus, untuk Perhubungan Udara Nomor KP
mencapai hasil kerja yang berbasis target 436 Tahun 2011 tentang Petunjuk
kerja (performance target) yang telah dan Tata Cara Peraturan
ditetapkan. Keselamatan Penerbangan Sipil
Oleh karena itu, pendidikan dan pelatihan tentang Standar Kompetensi
berbasis kompetensi sangat fleksibel dalam Personel Bandar Udara. Sebenarnya
proses kesempatan untuk memperoleh standar kompetensi yang
kompetensi dengan berbagai cara agar dikeluarkan Direktur Jenderal
menghasilkan kompetensi dalam Perhubungan Udara tidak

Volume 24, Nomor 6, Juni 2012 557


memberatkan, namun adanya sumber daya manusia yang sesuai
sosialisasi untuk dapat memahami bidang pekerjaannya.
dan mengetahui hal-hal yang
c. Perlu dirancang peningkatan
terkait dengan keselamatan
keahlian dan keterampilan secara
p_enerbangan.
khusus untuk mencapai hasil kerja
b. Diperoleh gambaran hasil untuk yang berbasis target kerja yang
lisensi teknisi landasan 56 % telah ditetapkan melalui program
personel yang memiliki lisensi diklat secara berkala dan aktif
terampil dan 44 % belum memiliki, mengikutsertakan baik diklat-diklat
personel yang memiliki SKP 46 % nasional dan intemasional.
memiliki lisensi basic avsec, 7%
lisensi junior avsec dan basic absec DAFTAR PUSTAKA
20%, personel keamanan
penerbangan 13 % yang memiliki Direktur Jenderal Perhubungan Udara
lisensi junior avsec, 40% lisensi senior Nomor : SKEP /302/V /2011 tentang
avsec dan 47% lisensi basic avsec, Petunjuk dan Tata Cara Peraturan
pendidikan teknisi penerbangan Keselamatan Penerbangan Sipil tentang
29% memiliki pendidikan D III Lisensi Personel Bandar Udara.
PLLU, 35% DIV ALLU, 12% D III Direktur Jenderal Perhubungan Udara
PP A dan yang lainnya dibawah Nomor : KP 436 Tahun 2011 tentang
10%, lisensi personel PKP-PK 43% Petunjuk dan Tata Cara Peraturan
belum memiliki lisensi, 34 % Keselamatan Penerbangan Sipil tentang
memiliki lisensi basic, 20% lisensi Standar Kompetensi Personel Bandar
senior dan 3 % lisensi junior. Udara.
c. Beberapa personel bandar udara Febe Chen, 2011, Competence for Success 3 :
sertifikatjlisensi yang dimilikinya Karakter & Motivasi, Maksimalkan
telah habis masa berlakunya dan Potensi Diri Menjadi Profesional
sebagian belum diperpanjang serta Berkompeten, Penerbit Gramedia
personel juga masih ada yang Pustaka Utama.
merangkap tugas / pekerjaan.
Parulian Hutapea dan Nurianna Thoha,
2. Saran
a. Perlu dilakukan sosialisasi dan
2008 tentang Kompetensi Plus : Teori,
Desain, Kasus, dan Penerapan untuk HR
dan Organisasi yang Dinamis, Penerbit
-
pengaturan penerbitan lisensi/
sertifikat bagi personel bandar Gramedia Pustaka Utama.
udara untuk dapat memiliki lisensi. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun
b. Perlu upaya untuk meningkatkan 2001 tentang Kebandarudaraan.
kompetensi dengan melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009
pendidikan dan pelatihan berbasis tentang Penerbangan.
kompetensi dalam pengembangan

558 Volume 24, Nomor 6, Juni 2012

You might also like