Professional Documents
Culture Documents
Laporan Hardness, PMI, UT Thickness CV. Tintin 5 Mei 2020 R02
Laporan Hardness, PMI, UT Thickness CV. Tintin 5 Mei 2020 R02
Laporan Hardness, PMI, UT Thickness CV. Tintin 5 Mei 2020 R02
LINTAS KAJIMA
CENTER FOR MATERIALS EVALUATION
PT.Lintas Kajima
Remarks :
This test is prepared for above user only. Any used beside this purposed is beyond our
responsibility. No part of this report may be reproduced and reused in any form without
acknowledge from PT.Lintas Kajima.
2 CENTER FOR MATERIALS EVALUATION
PT.LINTAS KAJIMA
Jl. Permata Legenda Blok L.32 No .15
Telp : 62-021-82628895 Fax : 62-021-82628895
Email: sale@lintaskajima.com
Material Testing Report Form
PT. LINTAS KAJIMA
CENTER FOR MATERIALS EVALUATION
I. Pendahuluan.
Jenis pengujian yang telah dilakukan meliputi jenis uji kekerasan dan uji ketebalan serta
Chemical komposisisi terhadap permukaan material terbuat dari baja (steel) Sample Identity:
1.Tube Palte JIS G3103 SB410
2.Lorong Api JIS G3103 SB410 116984-1
3.Pipa Api DIN17175ST35.8 GrIII BYYJ0339
4.Pelat Badan DIN 17155H II 65250-22
Memperhatikan produk yang akan menjalani uji kekerasan relatif besar tidak memungkinkan
menggunakan prosedur uji kekerasan berbasis laboratorium. Sebagai solusinya digunakan
alat portable hardness yang dikenal sebagai Leeb Hardness Tester atau LHT dan Positive
Material Identification ( PMI).
LHT adalah suatu alat terkalibrasi bekerja berdasarkan pengukuran ratio antara kecepatan
pantul bola logam dan kecepatan benturan bola terbuat dari material yang sangat keras seperti
karbida tungsten. Ratio kedua kecepatan bola tersebutlah menentukan angka kekerasan
mengacu kepada ASTM 956.
PMI ( Positive Material Identification ) tipe XL2 1000G SN.96956 adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengetahui kandungan kimia ( Chemical compocition ) di dalam suatu
material di luar Carbon, Phospor, Silicon, Sulfur, Aluminum .
II. Preparasi Sampel dan Pelaksanaan Pengujian
Pada Gambar 1 diperlihatkan gambar Ketel Uap Air Type DUF 2.0 TH-01VT dimana posisi
uji masing-masing diberi kode sesuai fungsinya. Pada setiap benda uji ditetukan titik titik
koordinat lokasi data pengujian kekerasan dan komposisi materialnya yaitu dari masing
masing posisi A ,B , C dan D untuk pengujian hardness diambil data 7 kali untuk tiap
posisinya total 119 kali pengambilan data dan yang di sajikan adalah yang mendekati nilai
terdekat dari base material ( mill sertifikat) yaitu sebanyak 3 data sesuai kaidah statistic Pada
gambar 2 juga di perlihatkan ketika proses preparasi daerah yg akan ditest hingga proses
pengujian. Pada gambar 3 posisi pengambilan data pada ketel uap
Pada Gambar 1:Diperlihatkan gambar Ketel Uap Air Type DUF 2.0 TH-01VT dimana
posisi uji masing-masing diberi kode sesuai fungsinya.
Gambar 2: Posisi pada saat pengujian Hardness Test dan positive Material Identification.
5 CENTER FOR MATERIALS EVALUATION
PT.LINTAS KAJIMA
Jl. Permata Legenda Blok L.32 No .15
Telp : 62-021-82628895 Fax : 62-021-82628895
Email: sale@lintaskajima.com
Material Testing Report Form
PT. LINTAS KAJIMA
CENTER FOR MATERIALS EVALUATION
Tabel 1:Laporan Hasil pengujian Hardness ( HB ) Ketel Uap Air Type DUF 2.0 TH-01VT
untuk beberapa material hasil dalam satuan Brinnel
Di lihat dari data hardness dan tensile dari material dibandingkan dengan data mill sertifikat
maka nilai tersebut masih di bawah nilai batas maximum yaitu +/- Max 20% di atas nilai
standard berdasarkan standard NACE 0175 / ISO 15156-2:2015 (E). dari suatu material
sebelum terjadi nya perubahan fasa ferrite + Pearlite Ke martensit, dan dapat di katakan
bahwa berdasarkan informasi ini maka perubahan “mekanikal properties” yang terjadi pada
material tersebut tidak mempengaruhi dari perfomance dari material tersebut .
Pengambilan data di tube plate depan Pengambilan data di lorong api luar
Tabel 4 :Ringkasan hasil pengujian material identification dengan mengunakan portable XRF
Berdasarkan hasil pangujian nilai rata-rata angka kekerasan Brinnel seperti pada Tabel I di
atas , bila sampel kode tersebut dipandang sebagai low alloy steels atau plain carbon steel
maka kesimpulan dari pengujian ini adalah : Nilai kekerasan rata-rata adalah antar 103 HB ~
135 HB (setara dengan kekuatan 323 Mpa ~ 450 Mpa ); Dimana bila di evaluasi berdasarkan
mill sertifikat yang terlampir yaitu dengan kekuatan 432 Mpa ~ 450 Mpa.
Dan berdasarkan dari hasil pengujian PMI di dapat hasil dari komposisi kimia yang
mendekati dari nilai mill sertifikat walaupun nilai carbon nya tidak terdeteksi karena
keterbatasan dari alat tersebut dan ada beberapa titik yang menunjukan kadar Mn ( manggan )
nya rendah di bandingkan dengan mill sertifikat. Dan untuk hasil pengujian thickness di dapat
beberpa nilai yang lebih rendah dari mill sertifikat, ini indikasi adanya perubahan material
pada daerah tersebut.
Maka dari 3 informasi yaitu hardness , tensile dan komposisi kimia material masih mendekati
dari mill sertifikat dari material tersebut maka untuk Material yang di gunakan untuk ketel
Up masih masuk ke dalam range mill sertifikat walaupun dalam segi mekanikal properties
ada sedikit penurunan hal ini mungkin di di sebabkan karena adanya faktor penuaan ( aging )
dan walaupun demikian material ini masih bisa di gunakan secara normal operasional.
LAMPIRAN 2
Sertifikat Hardness dan PMI
SURAT TUGAS
No. 016/LK-ST/Mei -2020
Jabatan : Admin
2. Adhi Prihastomo
3. Indra Faisal
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Wuwuh Sotya
Administrasi